Anda di halaman 1dari 7

Nama : Sartika Ayunda Sinaga

Npm : 2001010186
Kelas : PG.A4
Dosen Pengampu : Riko Rivandi Purba

Permainan Tradisional Petak Umpet


Sebelum mengenal lebih jauh tentang petak umpet, Menurut teman-teman permainan petak
umpet itu seperti apa ya?

P etak umpet adalah sejenis permainan cari dan sembunyi yang bisa dimainkan oleh minimal
2 orang atau bisa lebih dari 2 orang yang umumnya berada di luar ruang.

Petak umpet adalah permainan tradisional yang telah ada sejak lama dan dimainkan oleh seluruh
anak di berbagai belahan dunia.

Permainan ini menjadi hal yang menyenangkan dan seru karena dimainkan oleh beberapa orang
dengan satu orang yang bertugas sebagai pencari mereka yang sedang bersembunyi namun tetap
harus menjaga 'benteng' (tempat si pencari menutup mata dan menghitung). 

Pemain yang bersembunyi pun harus mencari celah tanpa ketahuan untuk merebut benteng saat
si penjaga tengah mencari mereka yang bersembunyi, seru sekali bukan?

Bagaimana sih cara Bermaian Petak Umpet itu?

Di setiap daerah ada keunikan masing-masing dalam cara bermainan petak umpet, salah satunya
dengan cara berhitung. Nah, ada cara berhitungnya menggunakan Hompimpa untuk menentukan
siapa yang menjadi "kucing" (berperan sebagai pencari teman-temannya yang bersembunyi).
Si kucing ini nantinya akan memejamkan mata atau berbalik sambil berhitung sampai 10,
biasanya dia menghadap tembok, pohon atau apa saja supaya dia tidak melihat teman-temannya
bergerak untuk bersembunyi (tempat jaga ini memiliki sebutan yang berbeda di setiap daerah,
contohnya dibeberapa daerah di Jakarta ada yang menyebutnya INGLO, di daerah lain
menyebutnya BON dan ada juga yang menamai tempat itu HONG). Setelah hitungan sepuluh
(atau hitungan yang telah disepakati bersama, misalnya jika wilayahnya terbuka hitungan
biasanya ditambah menjadi 15 atau 20) dan setelah teman-temannya bersembunyi, mulailah si
"kucing" beraksi mencari teman-temannya tersebut.

Jika si "kucing" menemukan temannya, ia akan menyebut nama temannya sambil


menyentuh INGLO atau BON atau HONG, apabila hanya meneriakkan namanya saja, maka si
"kucing" dianggap kalah dan mengulang permainan dari awal. Apabila Yang seru adalah, pada
saat si "kucing" bergerilya menemukan teman-temannya yang bersembunyi, salah satu anak
(yang statusnya masih sebagai "target operasi" atau belum ditemukan) dapat mengendap-endap
menuju INGLO, BON atau HONG, jika berhasil menyentuhnya, maka semua teman-teman yang
sebelumnya telah ditemukan oleh si "kucing" dibebaskan, alias sandera si "kucing" dianggap
tidak pernah ditemukan, sehingga si "kucing" harus kembali menghitung dan mengulang
permainan dari awal.

Permainan selesai setelah semua teman ditemukan. Orang yang pertama ditemukan yang menjadi
'kucing' berikutnya.

Ada satu istilah lagi dalam permainan ini, yaitu 'kebakaran' yang dimaksud di sini adalah bila
teman kucing yang bersembunyi ketahuan oleh si kucing disebabkan diberitahu oleh teman
kucing yang telah ditemukan lebih dulu dari persembunyiannya.

Apakah kalian tau bahwa permainan petak umpet ada manfaat bagi kesehatan?

Tak disangka ternyata petak umpet juga bermanfaat bagi kita secara fisik maupun psikis
terutama dalam tumbuh kembang anak. Secara fisik, petak umpet dapat membantu mengasah
keterampilan motorik anak yang mampu memberikan gerakan pada otot – otot besar seperti
tangan dan kaki. Terlebih saat tantangan untuk masuk ke tempat persembunyian dengan
sempurna akan membantu meningkatkan keseimbangan, kelincahan, dan koordinasi mereka.

Secara psikis, banyak aspek yang bisa didapatkan dalam bermain petak umpet. Dalam segi
sosial, anak dapat belajar untuk bersosialisasi dengan teman – temannya terutama saat mereka
berdiskusi untuk menyepakati batas tempat mana saja yang bisa digunakan untuk
bersembunyi.
Dalam segi kreativitas, petak umpet dapat meningkatkan kreativitas dan penyusunan strategi
terlebih disaat anak – anak mencari tempat yang cocok untuk bersembunyi. Dalam segi
pendewasaan, anak – anak dapat mengenal bagaimana cara bermain yang fair atau tidak
curang saat bermain, serta taat dengan aturan permainan yang telah disepakati bersama.

Dan permainan petak umpet bisa melatih anak beradu kecerdasan, kecermatan dan kejelian.
Anak-anak dilatih berpikir mencari tempat yang tepat untuk bersembunyi dan bagaimana cara
bersembunyi untuk menghindar dari orang mencarinya. Permainan ini juga menjadikan anak
lebih kuat dan tangkas secara fisik. Selain itu memberikan pendidikan pada anak untuk bermain
sportif, jujur dan kreatif.

Permainan Tradisional Bola Bekel

P
Siapa yang tidak mengenal permainan bola bekel?
ermainan bekel merupakan permainan tradisional yang mendapat pengaruh dari budaya
Belanda, sebab kata bekel sendiri berasal dari bahasa Belanda bikkelspel atau bikkelen.
Di balik permainan ini, terkandung makna filosofis menurut adat Jawa yang
memercayai bahwa bola bekel adalah simbol hubungan manusia dengan Tuhan dan manusia
dengan sesama manusia.
 

Dengan peraturan permainan yang melempar bola bolak-balik dalam urutan 1-5 mengartikan
bahwa permainan ini memuat 5 pesan, di antaranya:
1. Bahwa manusia harus memiliki iman kepada Tuhan yang diletakkan sebagai tujuan
utama hidup;
2. Bahwa manusia itu pada dasarnya makhluk yang suci lahir batin;
3. Bahwa manusia mampu memahami mana yang baik dan mana yang buruk;
4. Bahwa manusia harus menjaga hubungan antarsesama;
5. Barang siapa yang menjalankan perintah Tuhan dan menghindari larangan-Nya akan
hidup sejahtera.
 Permainan bekel yang awal mulanya berasal dari tanah Jawa ini merupakan permainan
tradisional yang cukup populer di Indonesia. Hal ini dibuktikan dengan menyebarnya permainan
bekel di berbagai daerah di Indonesia sebagai media permainan namun dengan beberapa variasi.
Contohnya, di Jawa Timur permainan ini dimainkan menggunakan bola karet seukuran bola
pingpong dan biji bekel yang terbuat dari kuningan atau plastik. Sementara di Jawa Barat,
permainan bekel disebut dengan beklen umumnya menggunakan biji kuwuk kerang sebagai biji
bekel. Lain halnya di Kepulauan Riau, permainan bekel memiliki sebutan besimbang, dimainkan
dengan bola bekel yang terbuat dari kulit kerang yang telah dipoles sehingga permukaannya
menjadi licin dan berbentuk seperti bola. Ada pula ditemui di Gorontalo, anak-anak pada
umumnya menggunakan bola kasti sebagai bola ponti atau bola bekel.

Permainan bekel biasanya dimainkan oleh 2-5 orang pemain dengan cara bermain sebagai
berikut:
 Siapkan bola bekel dan 5 buah biji bekel
 Pemain melakukan pengundian untuk menentukan urutan bermain
 Permainan dilakukan dengan mengumpulkan biji bekel setelah bola bekel dilambungkan
ke udara, kemudian dilanjutkan dengan mengambil kembali bola setelah satu kali
pantulan bola
 Pada babak pertama, pengumpulan biji bekel dilakukan secara bertingkat. Pada babak
pertama, pemain mengambil 1 buah biji bekel pada pantulan bola pertama, mengambil 2
biji bekel pada pantulan bola kedua, dan seterusnya
 Permainan akan berganti ke pemain berikutnya apabila tidak berhasil mengumpulkan biji
bekel pada pantulan bola bekel atau muncul pelanggaran yaitu menyentuh biji bekel lain
saat mencoba mengumpulkan biji bekel
 Pada babak kedua, biji bekel diatur dengan posisi menunjukkan sisi yang sama
 Pada babak ketiga, biji bekel diatur sama dengan posisi menunjukkan sisi berbeda dari
babak kedua
 Pemenang permainan ini adalah pemain pertama yang berhasil menyelesaikan setiap
babak dalam permainan.
 
Permainan tradisional bola bekel pada dasarnya merupakan permainan sederhana nan sarat
makna yang patut dilestarikan, karena memiliki manfaat yang baik untuk melatih motorik
anak dan menumbuhkan jiwa sosial. Melalui permainan bola bekel, anak dapat melatih
kemampuan berpikir strategi, ketangkasan, kejelian maupun kejujuran. Kami percaya, bahwa
permainan tradisional dapat lebih membuka wawasan anak dan memaksimalkan potensi
naluriah anak yang tidak dapat dijangkau oleh permainan digital.

Permainan Tradisional Congklak

C
ongklak adalah suatu permainan tradisional yang dikenal dengan berbagai macam
nama di seluruh Indonesia. Biasanya dalam permainan, sejenis cangkang kerang
digunakan sebagai biji congklak dan jika tidak ada, kadang kala digunakan juga biji-
bijian dari tumbuh-tumbuhan dan batu-batu kecil.

Apakah kalian tau nama-nama sebutan congklak di berbagai daerah?

Di Jawa, permainan ini lebih dikenal dengan nama congklak, dakon, dhakon atau dhakonan. Di


beberapa daerah di Sumatra yang berkebudayaan Melayu, permainan ini dikenal dengan
nama congkak. Di Lampung, permainan ini lebih dikenal dengan nama dentuman lamban,
sedangkan di Sulawesi permainan ini lebih dikenal dengan beberapa
nama: Mokaotan, Maggaleceng, Aggalacang dan Nogarata.

Permainan ini di Malaysia juga dikenal dengan nama congkak, sedangkan dalam bahasa Inggris
permainan ini disebut Mancala.

Cara Bermain Congklak

Permainan congklak dilakukan oleh dua orang. Dalam permainan mereka menggunakan papan
yang dinamakan papan congklak dan 98 (14 x 7) buah biji yang dinamakan biji
congklak atau buah congklak. Umumnya papan congklak terbuat dari kayu dan plastik,
sedangkan bijinya terbuat dari cangkang kerang, biji-bijian, batu-batuan, kelereng atau plastik.
Pada papan congklak terdapat 16 buah lubang yang terdiri atas 14 lubang kecil yang saling
berhadapan dan 2 lubang besar di kedua sisinya. Setiap 7 lubang kecil di sisi pemain dan lubang
besar di sisi kananya dianggap sebagai milik sang pemain.

Pada awal permainan setiap lubang kecil diisi dengan tujuh buah biji. Dua orang pemain yang
berhadapan, salah seorang yang memulai dapat memilih lubang yang akan diambil dan
meletakkan satu ke lubang di sebelah kanannya dan seterusnya berlawanan arah jarum jam. Bila
biji habis di lubang kecil yang berisi biji lainnya, ia dapat mengambil biji-biji tersebut dan
melanjutkan mengisi, bila habis di lubang besar miliknya maka ia dapat melanjutkan dengan
memilih lubang kecil di sisinya. Bila habis di lubang kecil di sisinya maka ia berhenti dan
mengambil seluruh biji di sisi yang berhadapan. Tetapi bila berhenti di lubang kosong di sisi
lawan maka ia berhenti dan tidak mendapatkan apa-apa.

Permainan dianggap selesai bila sudah tidak ada biji lagi yang dapat diambil (seluruh biji ada di
lubang besar kedua pemain). Pemenangnya adalah yang mendapatkan biji terbanyak.

Ada juga Manfaat bermain congklak

Permainan congklak yang tergolong sebagai permainan tradisional ternyata memiliki banyak


manfaat. Berdasarkan hasil penelitian seorang psikolog independen asal Inggris, Dr Linda
Papadopoulos, menyimpulkan, permainan tradisional sangat penting untuk anak. Menurutnya,
permainan-permainan tersebut sangat penting untuk perkembangan fisik dan mental.

Papadopoulos menambahkan, permainan tradisional juga dapat melatih kepercayaan diri dan


ketahanan mental. Hal itu harus dimiliki oleh anak-anak agar pembentukan imej anak baik.
Pembentukan imej anak sangat penting agar mentalnya tidak mudah goyah akibat perkataan
negative dari teman sebayanya.

Ketika bermain congklak, anak-anak akan dilatih jujur, sabar, berhitung serta mengatur strategi.
Kegiatan mengambil biji congklak dan memasukkannya ke tiap lubang melatih anak untuk
mengasah kemampuan motorik halusnya. Selain itu, kegiatan tersebut dapat membuat tangan
anak menjadi lebih luwes sehingga anak akan lebih siap untuk belajar menulis.

Bermain congklak juga mampu mengasah kecerdasan otak kiri. Dalam permainan, pemain harus
mengumpulkan biji congklak  yang lebih banyak dari lawannya agar dapat menang. Hal tersebut
membuat anak akan mengatur strategi dan melakukan perhitungan dalam proses bermainnya.

Anda mungkin juga menyukai