Anda di halaman 1dari 1

ABSTRAK

Skripsi ini berjudul “Peran Pengurus Majelis Ta’lim dalam


Pengintegrasian Konsep Gender di Masyarakat Kenagarian Koto Tuo
Kecamatan harau Kabupaten Lima Puluh Kota”, ditulis oleh Firani Putri,
NIM: 1814010112. Prodi Pendidikan Agama Islam Fakultas Tarbiyah dan
Keguruan UIN Imam Bonjol Padang.
Penulisan skripsi ini dilatarbelakangi diskriminasi gender yang terjadi
masyarakat adalah menganggap perempuan lemah dan tidak memiliki hak dalam
wilayah publik. Majelis ta’lim sebagai lembaga pendidikan nonformal masyarakat
menjadi pusat masyarakat mendapatkan ilmu dan wadah yang tepat untuk
menanamkan pengintegrasian konsep gender. Pengurus majelis ta’lim sebagai
kontributor pendidikan masyarakat hendaknya menanamkan pengintegrasian
konsep gender kepada masyarakat di kenagarian Koto Tuo Kecamatan Harau.
Namun pelaksanaan majelis ta’lim di Kenagarian Koto Tuo belum
mengintegrasikan konsep gender, bahkan ada pengurus yang dibebankan ganda
dalam tugas dan tanggungjawabnya.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peran pengurus majelis ta’lim
dalam perencanaan, pelaksanaan langkah-langkah kegiatan majelis ta’lim dan
hasil pengintegrasian konsep gender di masyarakat kenagarian Koto Tuo
Kecamatan Harau Kabupaten Lima Puluh Kota.
Penelitian ini menggunakan metode Deskriptif kualitatif yaitu
menggambarkan keadaan objek penelitian bedasarkan fakta-fakta yang tampak
sebagaimana adanya. Sumber data ketua, anggota, remaja mesjid dan tokoh
masyarakat yang mengikuti kegiatan majelis ta’lim. Instrumen pengumpulan data
adalah observasi, wawancara dan dokumentasi. Teknik analisa deskriptif kualitatif
dengan langkah mengumpulkan data, mengklasifikasikan data, menganalisa data
dan mengambil kesimpulan.
Bedasarkan hasil penelitian disimpulkan bahwa, 1)Perencanaan pengurus
majelis ta’lim dalam pengintegrasian konsep gender di masyarakat, mengelola
kegiatan majelis ta’lim dengan tujuan menjadi sarana pendidikan gender bagi
masyarakat, menyiapkan materi gender dan narasumber yang berkompeten di
bidangnya serta media yang responsif gender sebagai perwujudan Kenagarian
Koto Tuo sebagai Nagari gender dan Anak. 2) Pelaksanaan langkah-langkah
kegiatan yang dilakukan pengurus majelis ta’lim dalam pengintegrasian gender di
masyarakat, memperhatikan metode penyampaian materi pengintegrasian konsep
gender yang menarik bagi masyarakat oleh narasumber, meminimalisir hambatan
saat kegiatan majelis ta’lim berlansung serta mengambil keputusan secara cepat
dan tepat agar jamaah atau masyarakat memahami konsep gender dengan benar.
3) Hasil pengintegrasian gender dari kegiatan yang dilakukan pengurus majelis
ta’lim dalam pengintegrasian gender di masyarakat, menambah wawasan jamaah
atau masyarakat tentang pengintegrasian konsep gender dalam Islam dan secara
bertahap dapat membentuk karakter masyarakat yang menerapkan integrasi
gender di dalam kehidupan sehari-hari.

Anda mungkin juga menyukai