Zulfahmi, Handayani
Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penyebab kesulitan belajar siswa dalam proses
pembelajaran dan pelaksanaan praktikum kimia dasar dan korelasi antara teori dan pelaksanaan
praktikum kimia dasar. Penelitian ini menggunakan desain deskriptif dan menggunakan soal tes dan
kuesioner untuk mengumpulkan data. Subjek penelitian adalah mahasiswa Program Studi Farmasi
di Universitas Ubudiah Indonesia yang berjumlah 27 orang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa
hambatan yang menyebabkan kesulitan dalam mempelajari kimia dasar mahasiswa Program Studi
Farmasi adalah penguasaan materi. Persentase kesulitan diperoleh dari (1) penguasaan materi kimia
dasar 50,91%, (2) proses pembelajaran / perkuliahan 38,29%, dan (3) pelaksanaan praktikum sebesar
69,73%. Pada faktor lingkungan masyarakat, secara statistik memiliki pengaruh signifikan sebesar
69,35%. Adanya korelasi yang positif dan signifikan antara nilai Praktikum Kimia dan nilai teori
kimia dasar dengan thitung > ttabel atau 5,071 > 2,060 pada taraf signifikansi 5% dan nilai rxy = 0,712.
Katakunci: Kesulitan belajar, kimia dasar
Abstract
This study aims to determine the causes of students' learning difficulties in the learning process and
the implementation of basic chemical practical and the correlation between theory and practical
implementation of the basic chemistry course. The study uses descriptive designs and uses test
questions and questionnaires to collect data. The research subjects used 27 students of Pharmacy
Study Program at Ubudiah University. Results showed that barriers that caused difficulties in
learning basic chemistry of Pharmacy Study Program students was mastery of the material. The
percentage of difficulty is obtained from (1) mastery of basic chemical materials 50.91%, (2) the
learning / lecturing process 38.29%, and (3) practical implementation of 69.73%. On community
environmental factors, statistically has a significant influence of 69.35%. There is a positive and
significant correlation between the value of basic chemical practical and the value of basic chemistry
theory with thitung > ttabel atau 5,071 > 2,060 a significance level of 5% and rxy value = 0.712.
1. PENDAHULUAN
86
Journal of Education Science (JES), 6(1), April 2020
Zulfahmi, Handayani
Pendidikan pada dasarnya adalah usaha menjelaskan: Kesulitan belajar dapat diartikan
sadar untuk menumbuh kembangkan potensi sebagai suatu kondisi dalam proses belajar
sumber daya manusia peserta didik dengan mengajar yang ditandai dengan adanya
cara mendorong dan memfasilitasi kegiatan hambatan-hambatan tertentu untuk mencapai
belajar mereka. Secara detail dalam Undang hasil belajar yang optimal. Hambatan-
Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem hambatan tersebut mungkin dirasakan atau
Pendidikan Nasional bab 1 pasal 1: mungkin tidak dirasakan oleh siswa yang
Pendidikan didefinisikan sebagai usaha sadar bersangkutan. Jenis hambatan ini dapat
dan terencana untuk mewujudkan suasana bersifat psikologis, sosiologis dan fisiologis
belajar dan proses pembelajaran agar peserta dalam keseluruhan proses belajar mengajar.
didik secara aktif mengembangkan potensi Kesulitan belajar merupakan suatu
dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual kondisi yang dialami siswa atau mahasiswa
keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, yang ditandai dengan adanya hambatan-
kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan hambatan tertentu yang menyebabkan tidak
yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa, tercapainya tujuan belajar. Terdapat berbagai
dan negara. faktor yang mempengaruhi ketidak tercapaian
Pendidikan individu dapat dilakukan tujuan belajar yang terukur pada keberhasilan
melalui pendidikan formal, non formal pembelajaran yaitu; kapasitas mahasiswa,
maupun informal. Salah satu tempat untuk kualitas guru/dosen, kualitas lingkungan
mendapatkan pendidikan secara formal adalah pembelajaran, dan kualitas proses
perguruan tinggi, yakni merupakan pembelajaran. Dari keempat faktor tersebut,
pendidikan lanjutan bagi peserta didik setelah dua yang paling dominan mempengaruhi
selesai menempuh pendidikan menengah atas. keberhasilan pembelajaran yaitu; kapasitas
Menurut UU No. 12 Tahun 2012, perguruan mahasiswa, kualitas guru dan kualitas proses
tinggi adalah satuan pendidikan yang pembelajaran (Darminto, 2006).
menyelenggarakan pendidikan tinggi (Pasal 1 Penerapan ilmu kimia dalam kehidupan
Ayat 6), penelitian dan pengabdian kepada sehari-hari harus diawali dengan pemahaman
masyarakat (Pasal 1 Ayat 9). Menurut konsep, prinsip, hukum, dan teori kimia yang
Ghufron (2015) menjelaskan bahwa aktifitas benar, namun pelajaran kimia termasuk salah
pendidikan atau belajar bagi setiap individu, satu pelajaran yang sulit dipahami oleh siswa
tidak selamanya dapat berlangsung secara (Eny Enawaty dkk: 2004). Effendy (2002: 8)
wajar. Kadang-kadang lancar, kadang-kadang juga mengungkapkan bahwa kebanyakan
tidak, kadang-kadang dapat cepat menangkap siswa mengalami kesulitan dalam memahami
apa yang dipelajari, kadang-kadang terasa konsep-konsep dan prinsip-prinsip kimia.
amat sulit. Demikian kenyataan yang sering Konsep yang terdapat dalam kimia pada
dijumpai pada setiap anak didik dalam umumnya adalah konsep yang abstrak,
kehidupan sehari-hari dalam kaitannya sehingga membutuhkan pemahaman yang
dengan aktifitas belajar. Setiap individu baik dalam belajar kimia.
memang tidak ada yang sama. Perbedaan Maka dari itu dalam hal ini, sebelum
individu ini pulalah yang menyebabkan kita melakukan pengajaran sebaiknya kita
perbedaan tingkah laku dikalangan anak didik. melakukan observasi pada peserta didik
Siswa yang tidak dapat belajar sebagaimana sehingga kita paham dalam mentransfer ilmu
mestinya, itulah yang disebut dengan pengetahuan. Sesuai dengan pengamatan yang
kesulitan belajar. dilakukan oleh peneliti dari hasil beberapa
Pada umumnya, “kesulitan belajar” pengamatan langsung saat mengajar di dalam
merupakan suatu kondisi tertentu yang kelas, menunjukkan bahwa rendahnya minat
ditandai dengan adanya hambatan-hambatan mahasiswa dalam mempelajari kimia, hal ini
dalam kegiatan mencapai suatu tujuan, dapat dilihat dari aktivitas belajar yang rendah
sehingga memerlukan usaha yang lebih keras saat proses pembelajaran berlangsung, tidak
untuk dapat mengatasinya. Prayitno, (1995) adanya antusias belajar dan rendahnya nilai
87
Journal of Education Science (JES), 6(1), April 2020
Zulfahmi, Handayani
kimia mahasiswa yang dapat dilihat dari hasil belajar. Berdasarkan fakta dilapangan,
ujian semester mahasiswa secara umum yaitu ditemukan bahwa antar kenyataan dan
50. harapan masih terpaut sangat jauh. Masih
Rendahnya kemampuan mahasiswa banyak mahasiswa baru yang mengambil
dalam bidang kimia umum menyebabkan matakuliah ini masih memperoleh nilai
mahasiswa kesulitan dalam mempelajari dibawa standar dan banyak yang mengalami
materi kimia lanjutan seperti kimia organik, kesulitan belajar.
kimia analis, dan kimia fisik, yang pada Kesulitan belajar ini tergambar pada
akhirnya menyebabkan mahasiswa cenderung sebaran nilai kelulusan mahasiswa untuk
menjadi tidak acuh terhadap matakuliah kimia matakuliah kimia dasar pada semester
yang ditunjukkan dengan aktivitas yang pertama dengan jumlah mahasiswa sebanyak
rendah dan minat membaca menjadi 27 orang. Namun untuk peringkat A tidak ada
berkurang. Di Fakultas Ilmu Kesehatan mahasiswa yang memperolehnya, 8 orang
(FIKES) jurusan Ilmu Farmasi UUI mata mahasisa memperoleh nilai B, 14 orang
kuliah kimia dasar diberikan diawal semester. mahasiswa memperoleh nilai C, 1 orang yang
Mata kuliah ini bermuatan 3 satuan kredit memperoleh nilai D, dan 4 orang lainnya
semester (SKS) yang terintegrasi dengan memperoleh nilai E. Dengan demikian, 52%
praktikum. Untuk perkuliahan bernilai 2 SKS mahasiswa memperoleh nilai kelulusan
dan untuk praktikum bernilai 1 SKS. Pada minim, dan terdapat sekitar 20% yang tidak
praktikum Kimia Dasar mahasiswa lulus. Hal ini memberikan bukti bahwa masih
diharapkan dapat dibekali penguasaan banyak mahasiswa mengalami kesulitan
psikomotorik yang didukung dengan afektif dalam perkuliahan dan praktikum Kimia
dan kognitif. Pelaksanaan praktikum Dasar sehingga hasil belajar yang diinginkan
dievaluasi mengikuti tatacara tertentu mulai tidak tercapai sebagaimana mestinya.
dari responsi (evaluasi pemahaman Salah satu penyebab awal kesulitan
mahasiswa terhadap apa yang akan dilakukan belajar mahasiswa adalah anggapan
dilaboratorium baik itu berupa teori maupun mahasiswa yang tidak pernah hilang bahwa
prosedur kerja praktikum), evaluasi aktivitas kimia merupakan salah satu mata pelajaran
(keaktifan), laporan dan ujian akhir yang sulit dipahami. Pemahaman yang
matakuliah. melekat pada mahasiswa ini mempengaruhi
Matakuliah Kimia Dasar yang
minat belajar mahasiswa yang menurun
diajarkan di Jurusan Ilmu Farmasi UUI
sehingga pada akhirnya berdampak pada
memuat materi yang disusun berdasarkan
kompetensi dasar yang diharapkan tercipta rendahnya hasil belajar. Selain daripada itu,
pada mahasiswa. Materi tersebut yaitu; terdiri hal yang juga dapat menjadi ukuran untuk
dari struktur atom, stokiometri, asam basa, mengetahui penyebab kesulitan belajar
larutan, eletrokimia, radiokimia dan senyawa mahasiswa adalah hambatan-hambatan yang
karbon. Semua materi-materi tersebut telah dialami mahasiswa dalam proses
dipelajari di SMA, dengan demikian mata pembelajaran. Hambatan yang dimaksud
kuliah Kimia Dasar bukan hal yang baru bagi yaitu; pada kompetensi pendukung dalam
mahasiswa, sehingga dalam pelajaran akan penguasaan konsep, pada proses
lebih mudah. Selain itu, mata kuliah Kimia pembelajaran, dan pada faktor lingkungan
Dasar diharapkan pada mahasiswa baru sudah mahasiswa. Kesulitan belajar pada penelitian
memiliki bekal kemampuan dasar untuk diungkap pada faktor hambatan yang menjadi
mengikuti perkuliahan kimia dasar.
penyebab kesulitan belajar mahasiswa pada
Kemampuan dasar yang diharapkan dimiliki
oleh mahasiswa pada semester satu tentunya matakuliah kimia dasar di Jurusan Ilmu
dapat menjadi modal yang digunakan untuk Farmasi UUI, hambatan yang menyebabkan
mempermudah pencapaian tujuan adanya kesulitan belajar pada mahasiswa pada
pembelajaran yang tertuan pada prestasi
88
Journal of Education Science (JES), 6(1), April 2020
Zulfahmi, Handayani
89
Journal of Education Science (JES), 6(1), April 2020
Zulfahmi, Handayani
Persentase
Indikator
Kesulitan
Kemampuan
Dasar Matematika 40,58%
90
Journal of Education Science (JES), 6(1), April 2020
Zulfahmi, Handayani
91
Journal of Education Science (JES), 6(1), April 2020
Zulfahmi, Handayani
demikian dapat dikatakan bahwa pada < 11,070 maka H0 gagal ditolak. Dengan
pelaksanaan praktikum mahasiswa cukup demikian dapat disimpulkan bahwa data
mengalami hambatan belajar. berasal dari populasi berdistribusi
normal. Sedangkan hasil uji normalitas
data nilai teori kimia dasar menunjukkan
c. Deskripsi Hambatan Faktor χ2hitung = 3,888 dengan n = 27, dk = 6 –
Lingkungan 1=5 taraf signifikan 5% diperoleh χ2tabel =
Dari data hasil angket diperoleh secara
11,070. Karena χ2hitung < χ2tabel atau 3,888
deskriptif tingkat persentase hambatan < 11,070 maka H0 gagal ditolak. Dengan
dari lingkungan kampus dan demikian dapat disimpulkan bahwa data
lingkungan masyarakat dengan berasal dari populasi berdistribusi
menganalisis jawaban para responden normal.
terhadap angket yang telah
diujicobakan. Setelah kriteria data yang Setelah data penelitian dilakukan uji
diolah dalam analisis faktor memenuhi normalitas dan menunjukkan data
kriteria correlation matriks > 0,5, penelitian antara nilai Praktikum Kimia
Koefisien communality tiap item > 0,5 % dan nilai teori kimia dasar berdistribusi
dan koefisien Kaiser-Mayer-Olkim tiap normal, langkah selanjutnya dilakukan
item berada pada nilai antara 0,5–1 uji homogenitas hipotesisnya. Hasil
sehingga dapat dilakukan analisis faktor. perhitungan uji homogenitas antara nilai
Dari hasil analisis faktor, secara statistik Praktikum Kimia dan nilai teori kimia
didapatkan bahwa secara keseluruhan dasar diperoleh Fhitung = 1,16 dengan dk
dari item-item faktor yang diselidiki dk pembilang = 27-1 = 25 dan dk
memiliki pengaruh sebesar 69,35%, penyebut = 27-1 = 25 dan taraf signifikan
sehingga sisanya 30,65% dapat dikatakan 5% diperoleh dan tabel uji F(0,05)(25,25)
sebagai fakor lain yang merupakan faktor = 1,92. Hasil perhitungan menunjukkan
yang dianggap tidak berpengaruh dalam Fhitung< Ftabel atau 1,16 < 1,92 maka H0
penelitian ini. gagal ditolak (diterima), maka dapat
disimpulkan bahwa varians antara nilai
d. Korelasi hubungan antara nilai Praktikum Kimia dan nilai teori kimia
praktikum dengan nilai teori kimia dasar homogen.
dasar
Data hasil penelitian kedua variabel yaitu
Selanjutnya dideskripsikan yang variabel X (nilai Praktikum Kimia) dan
berhubungan dengan nilai praktikum variabel Y (nilai teori kimia dasar)
dan nilai teori mata kuliah Kimia dasar langkah selanjutnya yang dilakukan
berdasarkan Analisis uji persyaratan data adalah menguji hipotesis. Analisis yang
dilakukian melalaui uji normalitas, digunakan untuk menguji hipotesis
homogenitas dan linieritas. Uji dalam penelitian ini adalah analisis
normalitas dilakukan untuk mengetahui korelasi product moment dan uji
apakah data penelitian untuk variabel X signifikansi uji t untuk mengetahui
(nilai Praktikum Kimia) dan variabel Y hubungan antara variabel X yaitu nilai
(nilai teori kimia dasar) berdistribusi Praktikum Kimia dan variabel Y yaitu
normal atau tidak. Hasil uji normalitas nilai teori kimia dasar. Setelah variabel X
data nilai Praktikum Kimia menunjukkan dan variabel Y dikorelasikan dengan
χ2hitung= 2,694 dengan n = 27, dk = 6 – 1=5 menggunakan rumus product moment
taraf signifikan 5% diperoleh χ2tabel = diperoleh rhitung = 0,712. Hasil dari
11,070. Karena χ2hitung < χ2tabel atau 3,944 rhitung kemudian dibandingkan dengan
92
Journal of Education Science (JES), 6(1), April 2020
Zulfahmi, Handayani
93
Journal of Education Science (JES), 6(1), April 2020
Zulfahmi, Handayani
matakuliah kimia dasar yang menjadi faktor akan digunakan memadai, maka
penyebab kesulitan penguasaan materi dan pelaksanaannya akan lebih baik.
pelaksanaan praktikum. Hubungan antara
Kesesuaian materi antara praktikum Kimia
nilai praktikum dan teori Kimia Dasar
Dasar dengan mata kuliah Kimia Dasar telah
didapatkan bahwa ada sebagian mahasiswa
dijelaskan di kajian pustaka. Tiap praktikum
yang memiliki nilai praktikum Kimia Dasar
memiliki kesesuaian dengan materi Kimia
yang rendah namun memiliki nilai teori Kimia
Dasar. Sebelum melakukan praktikum,
Dasar yang tinggi. Hal ini disebabkan karena
mahasiswa diharuskan mengikuti kegiatan pra
mahasiswa tersebut mampu memahami dan
lab atau biasa disebut dengan responsi. Pada
siap dalam ujian mata kuliah Kimia Dasar
proses responsi, mahasiswa diberikan
secara teori, namun belum bisa
sejumlah pertanyaan menyangkut keterkaitan
mengintegrasikannya di dalam praktikum.
materi dengan praktikum yang akan
Begitu pula sebaliknya, ada yang dijalankan. Pelaksanaan responsi dilakukan
memiliki nilai praktikum yang tinggi namun untuk menggali lebih dalam lagi pengetahuan
memiliki nilai teori yang rendah. Hal ini (kognitif) tiap individu sehingga diharapkan
disebabkan oleh karena mahasiswa tersebut dapat membantu dalam memahami
mampu memahami dan melakukan praktikum keterkaitan materi. Pada proses pembuatan
dengan baik, melakukan kerja sama yang baik laporan, mahasiswa diharapkan mampu
sesama praktikan dalam melakukan mengintegrasikan materi, kegiatan, dan hasil
praktikum. Rendahnya nilai teori Kimia Dasar pengamatan pada laporan yang dibuat.
yang didapatkan disebabkan karena
mahasiswa tersebut belum mampu 4. Kesimpulan
mengintegrasikan apa yang didapatkan di 1. Hambatan yang menyebabkan kesulitan
praktikum dengan di perkuliahan. Selain itu, belajar kimia dasar mahasiswa Jurusan
penilaian juga dilakukan dengan Farmasi adalah pada kemmpuan
mempertimbangkan aspek afektif dari tiap penguasaan materi dan pelaksanaan
mahasiswa. praktikum
2. Berdasarkan hasil penelitian dan hasil
Pelaksanaan praktikum Kimia Dasar analisis data yang dilakukan, maka dapat
didasarkan pada pembagian kelompok untuk disimpulkan bahwa ada korelasi yang
tiap kelas dan praktikum yang dilakukan. positif dan sangat kuat antara nilai
Dalam sekali pertemuan, tiap kelompok Praktikum Kimia dan nilai teori kimia
melaksanakan praktikum yang berbeda-beda. dasar dengan thitung > ttabel atau 5,071 >
Hal ini menyebabkan ada kelompok yang 2,060 pada taraf signifikansi 5% maka
mendapatkan praktikum yang seharusnya dapat disimpulkan bahwa terdapat
belum didapatkan karena materi Kimia Dasar korelasi antara nilai Praktikum Kimia
pada proses perkuliahan juga belum diterima. dan nilai teori kimia dasar adalah
signifikan dan nilai rxy = 0,712.
Pelaksanaan praktikum dengan proses
3. Pada faktor lingkungan masyarakat,
perkuliahan Kimia Dasar idealnya berjalan
secara statistik didapatkan bahwa secara
secara bersama-sama. Kekurangan alat dan
kseseluruhan dari delapn faktor yang
bahan di Laboratorium merupakan hal yang
diselidiki memiliki pengaruh cukup besar
paling berpengaruh terhadap jalannya
yaitu 69,73%.
praktikum. Pelaksanaan praktikum di
laboratorium sangat tergantung akan
ketersediaan alat dan bahan yang akan
dipergunakan. Apabila alat dan bahan yang
94
Journal of Education Science (JES), 6(1), April 2020
Zulfahmi, Handayani
5. Referensi
Anas, S. 2018. Pengantar Statistik
Pendidikan. Jakarta: Rajagrafindo
Persada.
95