Anda di halaman 1dari 10

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis dan Rancangan Penelitian


Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Quasy
Eksperiment dengan design rancangan Two Group Pre Test-Post Test dimana
peneliti melakukan pretest dan posttest terhadap sampel yang sama.
Rancangan penelitian Two Group Pre Test-Post Test adalah sebagai berikut:

S1 01 X1 02

S2 03 X2 04

Gambar 3.1 Rancangan Penelitian


Keterangan :
P : Populasi
S1: Sampel senam vitalisasi otak
S2: Sampel senam vitalisasi otak dengan resistance exercise
01: Hasil pengukuran MoCA-Ina pada kelompok 1 sebelum diberikan
perlakuan senam vitalisasi otak
X1: perlakuan senam vitalisasi otak terhadap kelompok 1.
02: Hasil pengukuran MoCA-Ina pada kelompok 1 sesudah diberikan
perlakuan senam vitalisasi otak
03: Hasil pengukuran MoCA-Ina pada kelompok 2 sebelum diberikan
perlakuan senam vitalisasi otak dengan resistance exercise
X2: perlakuan senam vitalisasi otak dengan resistance exercise terhadap
kelompok 2.
04: Hasil pengukuran MoCA-Ina pada kelompok 2 sesudah diberikan
perlakuan senam vitalisasi otak dengan resistance exercise.

1
B. Lokasi dan Waktu Penelitian
1. Lokasi Penelitian
Penelitian akan dilaksanakan di posyandu lansia Mojosongo
2. Waktu Penelitian
Penelitian akan dilaksanakan 3x dalam seminggu selama 6 minggu pada
bulan Maret-Mei 2020.
C. Populasi dan Sampel
1. Populasi
Populasi dalam penelitian ini adalah lansia yang menjadi anggota
posyandu Mojosongo.
2. Sampel
Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan purposive
sampling, yaitu pengambilan sampel berdasarkan pertimbangan tertentu.
Sampel dalam penelitian ini berdasarkan tujuan tertentu yang tidak
menyimpang dari kriteria yang sudah ditetapkan oleh peneliti.
Adapun kriteria yang menjadi responden dalam penelitian ini sebagai
berikut:
a. Kriteria Inklusi
1) Lansia yang merupakan anggota posyandu lansia Mojosongo
2) Lansia berjenis kelamin laki-laki dan perempuan
3) Lansia usia 60 tahun ke atas
4) Bersedia menjadi responden
5) Tidak mengalami gangguan pendengaran dan penglihatan
6) Tidak memakai alat bantu jalan
b. Kriteria Eksklusi
1) Lansia mengalami gangguan fungsi gerak ekstremitas atas dan
bawah
2) Lansia mengalami gangguan stroke dan Parkinson
3) Lansia yang pernah mengalami cidera kepala
4) Lansia yang tidak kooperatif dalam mengikuti jalannya penelitian

2
c. Kriteria Drop Out
Subyek tidak mengikuti latihan selama 1x berturut-turut.
D. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional
1. Variabel penelitian
Variabel dalam penelitian yaitu:
a. Variabel Independen (variabel bebas)
Variabel independen dalam penelitian ini adalah senam vitalisasi otak
dengan resistance exercise.
b. Variabel Dependen (variabel terikat)
Variabel dependen dalam penelitian ini adalah fungsi kognitif lansia.
2. Definisi Operasional

No Variabel Definisi Alat ukur skala Kriteria


Operasional Penelitian
1 senam Senam vitalisasi - - -
Vitalisasi otak merupakan
Otak produk latihan
kebugaran fisik
yang
mengkhususkan diri
pada upaya
mempertahankan
kebugaran otak
manusia, latihan ini
merupakan
penyelarasan fungsi
gerak, pernapasan,
dan pusat berpikir
(memori, imajinasi).
Senam ini dilakukan
3x dalam seminggu
selama 6 minggu
dengan durasi 20-30
menit sekali senam.

2 Resistance semua bentuk - - -


exercise latihan aktif yang
kontraksi otot
dinamis dan
statisnya ditahan

3
oleh gaya dari luar
yang diaplikasikan
secara manual atau
mekanik.
3 Fungsi Kemampuan Kuesioner Ordinal Skor kognitif
kognitif pengenalan dan MoCA-Ina normal: 26-30.
lansia menafsirkan Skor gangguan
seseorang terhadap kognitif : <26
lingkungan berupa
perhatian, bahasa,
memori, dan fungsi
memutuskan suatu
masalah.
Tabel 3.1 Definisi Operasional

E. Instrumen Penelitian
Alat ukur atau instrument dalam penelitian ini untuk variabel dependen
dengan menggunakan Monstreal Cognitive Assesment Versi Indonesia
(MoCA-Ina). Alat ini untuk mengukur fungsi kognitif.
F. Teknik Dan Jenis Pengumpulan Data
1. Teknik Pengumpulan Data
a. Data Primer
Data primer dari penelitian ini berupa kuesioner untuk memperoleh data
mengenai data umum dan data identitas lansia tanpa nama (anonim),
usia, jenis kelamin dan kuesioner untuk mengetahui skor gangguan
fungsi kognitif.
b. Data Sekunder
Data sekunder penelitian didapat dari Dinas Kesehatan setempat.
2. Jenis Data
Jenis data yang akan dikumpulkan dalam penelitian ini adalah jenis data
kuantitatif, dengan mengukur fungsi kognitif sebelum dan sesudah
diberikan terapi senam vitalisasi otak dengan resistance exercise di
Posyandu Lansia Mojosongo.
G. Teknik Analisa Data
1. Proses Pengolahan Data
Pada proses pengolahan data, peneliti menggunakan program
Statistical Product and Service Solution (SPSS) for windows. Dalam

4
proses pengolahan data terdapat langkah-langkah yang harus ditempuh,
diantaranya:
a. Editing
Editing adalah upaya untuk memeriksa kembali kebenaran data
yang diperoleh atau dikumpulkan. Editing dapat dilakukan pada
tahap pengumpulan data atau setelah data terkumpul. Peneliti
memeriksa data lansia yang terpilih menjadi responden, serta data
tentang kondisi umum responden yang diperoleh melalui lembar
kuesioner penyaring.
b. Coding
Coding merupakan kegiatan pemberian kode numerik (angka)
tehadap data yang terdiri atas beberapa kategori, dengan cara
dilakukan value pada jenis kelamin laki-laki diberi kode 1 dan
perempuan diberi kode 2. Value pada jenis intervensi, senam
vitalisasi otak diberi kode 1, senam vitalisasi otak dengan resistance
exercise diberi kode 2. Fungsi kognitif sebelum dan fungsi kognitif
sesudah yang diukur menggunakan MoCA-Ina dengan mengisi kotak
value kategori tidak mengalami gangguan kognitif diberi kode 1,
mengalami gangguan kognitif diberi kode 2. Pemberian kode ini
sangat penting bila pengolahan dan analisis data menggunakan
komputer.
c. Transfering
Setelah melalui tahap editing dan coding, selanjutnya tahap
transfering. Transfering adalah memindahkan jawaban atau data ke
dalam media Microsoft word dan selanjutnya data diproses sehingga
dapat dianalisis. Proses transfering yang dilakukan peneliti adalah
men-entry data-data kuisioner dengan menggunakan program
komputer.
d. Tabulating
Membuat tabel-tabel data sesuai dengan tujuan penelitian dari
data mentah dilakukan penyesuaian data yang merupakan

5
pengorganisasian sedemikian rupa agar dengan mudah data dapat
dijumlah, disusun dan ditata untuk disajikan dan dianalisis.
Kemudian dilakukan pengecekan kembali apabila terdapat
kesalahan-kesalahan kode ataupun ketidak lengkapan, kemudian
dilakukan pembetulan dan koreksi.
2. Analisisa Data
a. Analisisa univariat
Analisisa univariat bertujuan untuk menjelaskan atau
mendiskripsikan karakteristik setiap variabel penelitian. Variabel yang
akan dianalisa meliputi usia responden, jenis kelamin dan pekerjaan.
Pengolahan data dilakukan oleh peneliti menggunakan SPSS 22 for
windows.
b. Analisis bivariat
Analisisa bivariat dilakukan terhadap dua variabel yang
berhubungan atau berkolerasi. Penelitian ini variabel yang dianalisis
secara bivariat yaitu variabel bebas senam vitalisasi otak dengan
resistance exercise variabel terikat fungsi kognitif lansia.
1) Uji Persyaratan Analisa Data
a) Uji Normalitas Data
Untuk memperhatikan bahwa data sampel berasal dari populasi
yang berdistribusi normal. Uji normalitas data menggunakan
Shapiro Wilk jika besar sampel ≤ 50, sedangksn besar sampel
≥50 menggunakan Kolmogorov-Smirnov. Dasar pengambilan
keputusan adalah jika probabilitas p>0,05 maka data dikatakan
berdistribusi normal, sedangkan bila p<0,005 maka data
dinyatakan tidak berdistribusi normal. Pengukuran uji
normalitas pada fungsi kognitif lansia sebelum dan sesudah
diberi perlakuan.
b) Uji Pengaruh
Uji pengaruh data digunakan untuk mengetahui ada dan
tidaknya pengaruh resistance exercise dan senam vitalisasi otak

6
terhadap peningkatan fungsi kognitif lansia. Apabila data
tersebut berdistribusi normal maka uji data menggunakan
Sampel t Test dan apabila tidak normal maka uji data
menggunakan Wilcoxon dengan interpretasi p<0,05 maka
terdapat pengaruh sebelum dan sesudah dilakukan penelitian dan
apabila p>0,05 maka tidak terdapat pengaruh sebelum dan
sesudah dilakukan penelitian.
c) Uji Beda Pengaruh
Uji beda pengaruh data digunakan untuk mengetahui perbedaan
atas efektivitas kedua kelompok perlakuan senam vitalisasi otak
dan senam vitalisasi otak dengan resistance exercise. Apabila
data tersebut berdistribusi normal maka uji data menggunakan
Sampel t Test dan apabila tidak normal maka uji data
menggunakan Mann Witney. Pada beda pengaruh, perhitungan
dilakukan berdasarkan nilai selisih peningkatan fungsi kognitif
pre dan post perlakukan dengan membandingkan dua kelompok
perlakuan. Batas uji kemaknaan statistik adalah bila p>0,05 ini
berarti tidak bermakna sedangkan p<0,05 ini berarti bermakna
H. Jalannya Penelitian
1. Tahap Persiapan
a. Peneliti membuat dan melakukan ijin studi pendahuluan ke ketua Rw
Mojosongo Jebres Surakarta.
b. Peneliti menentukan asisten penelitian untuk mencatat data hadir
responden atau absensi responden, obyek foto, dan hasil sebelum dan
sesudah yang dicapai oleh responden kelompok eksperimen.
2. Tahap Rencana Pelaksanaan
Peneliti melakukan penelitian dengan langkah-langkah sebagai berikut :
a. Peneliti datang ke Mojosongo untuk meminta ijin kepada ketua Rw
dan mengatur jadwal pelaksanaan penelitian yang telah dilakukan.

7
b. Peneliti melakukan observasi dan penyeleksian responden yang masuk
dalam kriteria inklusi dengan kuesioner yang sudah dibuat oleh
responden.
c. Subyek yang terpilih diminta untuk menandatangani persetujuan
penelitian (Inform Consent).
d. Peneliti membuat kesepakatan tempat dan jadwal pertemuan
penelitian dengan responden.
e. Pertemuan pertama peneliti memberikan penjelasan tentang manfaat
penambahan resistance exercise pada senam vitalisasi otak serta
prosedur pelaksanaan penelitian, kemudian dilakukan pengukuran
dengan menggunakan MoCA-Ina sebagai nilai pre test.
f. Pertemuan selanjutnya sampai pertemuan terakhir, melakukan Senam
vitalisasi otak dengan resistance exercise.
g. Pertemuan terakhir dilakukan pengukuran kembali menggunakan
MoCA-Ina sebagai nilai post test.
h. Setelah selesai, kemudian data dikumpulkan untuk diolah dan
dianalisis.
3. Tahap Penyelesaian
a. Data yang sudah terkumpul dianalisa ke dalam komputer dengan
menggunakan program SPSS 22 for windows, kemudian data yang
sudah diolah disusun dalam bentuk laporan hasil penelitian.
b. Menyampaikan hasil penelitian atau sidang skripsi.
c. Revisi hasil penelitian.
d. Pengumpulan hasil penelitian.
e. Pengumpulan skripsi.
I. Etika Penelitian
1. Informed Consent (persetujuan)
Lembar persetujuan peneliti yang diberikan kepada responden yang
sesuai dengan kriteria inklusi, yang betujuan agar subyek mengetahui
maksud dan tujuan peneliti serta dampak yang mungkin timbul setelah
dilakukan penelitian. Apabila responden bersedia untuk dilakukan

8
penelitian, maka lembar persetujuan harus ditandatangani dan jika
responden tidak bersedia atau menolak untuk diteliti, maka peneliti tidak
memaksa dan menghormati hak-haknya.

2. Anonymity (tanpa nama)


Untuk menjaga kerahasiaan informasi dari responden, maka peneliti tidak
mencantumkan nama responden pada lembar pengumpulan data, cukup
dengan memberikan nomor kode yaitu pemberian angka pada masing-
masing lembar tersebut.
3. Confidentiality (kerahasiaan)
Kerahasiaan informasi yang diberikan oleh responden dijamin oleh
peneliti dan hanya boleh diketahui oleh peneliti dan pembimbing serta
hanya kelompok data tertentu saja yang disajikan atau dilaporkan
sebagai hasil penelitian. Selanjutnya lembar pengumpulan data
dimusnahkan oleh peneliti dengan cara dibakar setelah jangka waktu dan
tahun.
J. Jadwal Penelitian

N Jadwal Bulan Ke-


o Penelitian 9 10 11 12 1 2 3 4 5 6
1. Pengajuan Judul
2. Studi Pendahuluan
3. Penyusunan Proposal
4. Proses Perijinan
5. Pengambilan Data
Penelitian
6. Pengolahan Data
7. Penyusunan Data
Tabel 3.2 Jadwal Penelitian
Keterangan :
1. Bulan ke 9 : September
2. Bulan ke 10 : Oktober
3. Bulan ke 11 : November
4. Bulan ke 12 : Desember

9
5. Bulan ke 1 : Januari
6. Bulan ke 2 : Februari
7. Bulan ke 3 : Maret
8. Bulan ke 4 : April
9. Bulan ke 5 : Mei
10. Bulan ke 6 : Juni

10

Anda mungkin juga menyukai