Anda di halaman 1dari 10

SEMINAR PROPOSAL

HUBUNGAN PENGETAHUAN RIAS WAJAH SEHARI-HARI


DENGAN PENGGUNAAN KOSMETIKA TATA RIAS WAJAH DI
SMK SWASTA PARIWISATA IMELDA

Disusun oleh
Nama : Indah Ayu Puspita
Nim : 5182144008
Kelas : A-Reguler
Dosen Pengampu : Dra Siti Wahida, M.Si
Irmiah Nurul Rangkuti, M.Pd
Program Studi : Pendidikan Tata Rias S-1

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

TAHUN AJARAN 2021

KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan
rahmat dan hidayahnya, sehingga saya mendapat kemudahan dan kelancaran
dalam menyelesaikan tugas mata kuliah Seminar Proposal yang bertujuan untuk
memenuhi tugas wajib mata kuliah SEMPRO.

Di dalam tugas yang telah saya selesaikan ini terdapat beberapa rencana
usaha yang telah saya rancang. Di harapkan tugas saya ini dapat berguna bagi
setiap orang yang membacanya terkhususnya bagi mahasiswa FT Program Studi
Pendidikan Tata Rias dan terhadap para calon guru yang membutuhkannya dalam
revisi pengembangan kurikulum.

Semoga resensi saya ini dapat bermanfaat bagi para pembaca. Dan dapat
menjadi panduan bagi semua orang yang membutuh kan . Ada pun nanti nya
banyak kekeliruan atau pun kesalahan dalam resensi saya ini, saya mohon kritik
dan saran agar resensi ini menjadi resensi yang benar – benar berguna bagi para
pembaca. Terima kasih

Medan, Mei 2021


DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.............................................................................................. i

DAFTAR ISI ...........................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN...........................................................................................1

1.1. Latar Belakang .........................................................................................1

1.2. Identifikasi Masalah ..................................................................................3

1.3. Perumusan Masalah....................................................................................3

1.4. Tujuan Penelitian.............................................................................................. 3

BAB II KAJIAN TEORITIK....................................................................................4

2.1. Kerangka Teoritik ....................................................................................4

2.4. Rumusan Hipotesis....................................................................................5

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ...............................................................6

3.1.Tujuan Penelitian...............................................................................................6

3.2.Lokasi & Waktu Penelitian.................................................................................6

3.3. Metode Penelitian..............................................................................................6

3.4. Populasi & Sampel Penelitian............................................................................6

3.5. Variabel Penelitian ............................................................................................7


BAB I
PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Tata rias wajah bukan merupakan hal yang baru dikenal maupun dilakukan,
sejak ribuan tahun yang lalu rias wajah sudah dikenal dan diterapkan oleh kaum
wanita khususnya. Dikutip dari Listyo Yuwanto (2014: 1) menurut Korichi, Pelle-
deQueral, Gazano dan Aubert menjabarkan make-up secara psikologis memiliki dua
fungsi yaitu fungsi seduction dan camouflage. Fungsi seduction untuk meningkatkan
penampilan diri dan fungsi camouflage untuk menutupi kekurangan diri secara fisik.
Tata rias wajah merupakan kebutuhan utama bagi wanita khususnya untuk siswa
kecantikan, dengan menggunakan kosmetik mereka menjadi lebih percaya diri dan
menarik. Tanpa menggunakan kosmetik mereka merasa tidak menarik dan kurang
percaya diri.

Keterampilan siswa dibidang kecantikan khususnya tata rias wajah merupakan


pelajaran nyata yang dilaksanakan lewat praktek sekolah. Siswa harus benar-benar
mendapatkan dasar pengetahuan terlebih dahulu agar dalam praktek rias wajah siswi
menghasilkan tampilan yang bagus dan baik. Pengetahuan tentang kosmetik tata rias
wajah merupakan bahan utama untuk mengambil keputusan dalam membeli dan
menggunakan kosmetik, namun setiap siswa dalam melakukan rias wajah seharihari
mempunyai pengetahuan yang berbeda -beda.

Siswa dituntut untuk berpenampilan menarik sesuai dengan perkembangan


jaman atau tren yang berkembang. Hal ini mengakibatkan siswa berlomba-lomba
untuk tampil lebih menarik dan memberikan efek dewasa. Itu semua dipengaruhi oleh
media sosial dan tekanan di sekolah, dalam hal ini maksudnya gadis cantik
mempunyai banyak teman. Kenyataan yang terjadi memang remaja selalu cenderung
memperhatikan penampilannya secara berlebihan (dikutip dari Yoan Claudya, dalam
Produk Kosmetik 3 Agustus 2013). Dalam pemilihan kosmetik siswa juga terkesan
asalasalan tanpa memperhatikan apakah kosmetik tersebut cocok untuk kulit wajah
mereka atau tidak, biasanya mereka hanya tergiur oleh iklan atau hanya mengikuti
teman sebayanya
Siswa selama ini terkesan melakukan rias wajah yang hanya memikirkan sisi
cantik tetapi tidak memperhatikan bahwa kosmetik yang digunakan sudah tepat untuk
kesempatan rias dan sudah sesuai dengan usianya atau belum. Fakta yang terjadi siswi
menggunakan riasan wajah yang berlebihan atau sering dikatakan riasannya menor
sehingga ia terlihat lebih dewasa dari usia yang sebenarnya, padahal apabila
menggunakan riasan wajah yang berlebihan dapat membuat wajah cepat tua,
menyerap usia kulit serta mengundang datangnya aneka penyakit kulit. Hal ini
diperkuat dengan pernyataan Martha Putri Nurul (dikutip dari Shelly Puspa Dewi
dalam Pengaruh Make-up Pada Usia Dini Terhadap Kesehatan Kulit 29 Mei 2014)
jika diusia muda sudah memakai make-up akan rentan munculnya flek dan kerutan
pada usia 30 tahunan.

Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa pengetahuan tentang


kosmetik tata rias wajah dan rias wajah sehari-hari sangat penting bagi seseorang
dalam pengunaannya. Namun orang yang memiliki pengetahuan tentang kosmetik tata
rias wajah dan rias wajah sehari-hari belum tentu bisa menerapkan pada wajahnya
dengan baik, demikian pula sebaliknya. Oleh karena itu, perlu dilakukan penelitian
tentang Hubungan Pengetahuan Rias Wajah Sehari-hari Dengan Penggunaan
Kosmetika Tata Rias Wajah Siswa Kelas XII Jurusan Tata Kecantikan SMK
SWASTA PARIWISATA IMELDA

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan yang ingin dicapai pada
penelitian ini adalah untuk mengetahui:

1. Tingkat pengetahuan rias wajah seharihari siswa kelas XII jurusan Tata
Kecantikan Sekolah Menengah Kejuruan Swasta Pariwisata Imelda
2. Penggunaan kosmetik tata rias wajah apa yang digunakan siswa kelas XII
jurusan Tata Kecantikan Sekolah Menengah Kejuruan swata pariwisata imelda
3. Hubungan pengetahuan rias wajah seharihari dengan penggunaan kosmetika
tata rias wajah siswa kelas XII jurusan Tata Kecantikan Swasta Pariwisata
Imelda
1.3 Pembatasan Masaalah

Dalam penelitian ini penulis hanya ingin meneliti Hubungan Pengetahuan Rias
Wajah Sehari-Hari Dengan Penggunaan Kosmetika Tata Rias Wajah Di Smk Swasta
Pariwisata Imelda

1.4 Perumusan masalah

Berdasarkan penjabaran dari identifikasi masalah dan pembatasan masalah,


maka perumusan masalah mencakup: Hubungan Pengetahuan Rias Wajah Sehari-Hari
Dengan Penggunaan Kosmetika Tata Rias Wajah Di Smk Swasta Pariwisata Imelda

1.5 Tujuan Penelitian

1. Mengetahui Tingkat pengetahuan Rias Wajah Sehari-Hari Dengan


Penggunaan Kosmetika Tata Rias Wajah Di Smk Swasta Pariwisata
Imelda
2. Mengetahui seberapa besar Penggunaan kosmetik tata rias wajah apa yang
digunakan siswa kelas XII jurusan Tata Kecantikan Smk Swasta
Pariwisata Imelda
3. Mengetahui Hubungan pengetahuan rias wajah seharihari dengan
penggunaan kosmetika tata rias wajah siswa kelas XII jurusan Tata
Kecantikan Smk Swasta Pariwisata Imelda
BAB II

LANDASAN TEORI DAN TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Uraian Penelitian


A. Kecantikan

Kata cantik berasal dari bahasa latin, bellus. Sedangkan menurut kamus
lengkap bahasa Indonesia edisi keempat (2008), cantik mempunyai arti, indah, jelita,
elok dan molek. Kemudian dalam penerapannya, pemaknaan seseorang terhadap
kecantikan itu berbeda dan bahkan selalu berubah dari waktu ke waktu.

Pada manusia kata kecantikan adalah kata yang tidak pernah lepas dari
seorang wanita. Mereka selalu ingin memberikan pesona agar terlihat cantik dan
menarik bagi orang yang melihatnya. Wanita dan kecantikannya memanglah suatu hal
yang menarik untuk dibicarakan. Hampir semua wanita senang akan pujian yang
berkenaan dengan kecantikannya. Kecantikan merupakan dambaan bagi setiap wanita.
Kebanyakan diantara mereka menganggap bahwa penampilan fisik merupakan faktor
penting yang dapat menumbuhkan kebanggaan dan rasa percaya diri mereka.
Sangatlah manusiawi jika seorang wanita memiliki keinginan untuk tampil cantik
untuk dikagumi, dihargai, dicintai, ataupun untuk mendapat kasih sayang dari
keluarga atau lawan jenisnya.

Begitu banyak cara dan metode yang digunakan para wanita untuk
mempercantik keindahan tubuh dan wajahnya, contohnya seperti merawat wajahnya
dengan lulur agar halus dan awet muda, menjaga penampilan dan menggunakan
kosmetik saat berpergian.

a) Wanita Remaja dan Eksistensi Kecantikan

Masa remaja merupakan masa peralihan dari masa anak-anak ke masa dewasa,
yang dalam hal ini perkembangannya meliputi hampir semua aspek baik itu aspek
fisik maupun aspek psikologis. Sri Rumini dan Siti Sundari dalam Subject Guide
Psychology.com (2009), menjelaskan bahwa “masa remaja adalah masa peralihan dari
masa anak ke masa dewasa yang mengalami perkembangan semua aspek/ fungsi
untuk memasuki masa dewasa”. Rentang waktu usia remaja ini biasanya dibedakan
atas tiga bagian, yaitu 12-15 tahun = masa remaja awal, 15-18 tahun = masa remaja
pertengahan, dan 18-21 tahun = masa remaja akhir.
B. Tata Rias Wajah Sehari-Hari

Tata rias wajah atau make-up sehari - hari merupakan suatu seni yang
bertujuan untuk mempercantik wajah dengan menonjolkan bagianbagian yang sudah
indah dan menyamarkan atau menutupi kekurangan pada wajah. Tata rias juga
bertujuan untuk menunjang penampilan menarik dan rasa percaya diri seseorang.
(Tilaar, 1995: 29).

Tata rias wajah bukan merupakan hal yang baru dikenal maupun dilakukan,
sejak ribuan tahun yang lalu rias wajah sudah dikenal dan diterapkan oleh kaum
wanita khususnya. Dikutip dari Listyo Yuwanto (2014: 1) menurut Korichi, Pelle-
deQueral, Gazano dan Aubert menjabarkan make-up secara psikologis memiliki dua
fungsi yaitu fungsi seduction dan camouflage. Fungsi seduction untuk meningkatkan
penampilan diri dan fungsi camouflage untuk menutupi kekurangan diri secara fisik.
Tata rias wajah sangat penting dilakukan untuk menjaga penampilan sehari-hari. Tata
rias wajah merupakan kebutuhan utama bagi wanita khususnya untuk siswa
kecantikan, dengan menggunakan kosmetik mereka menjadi lebih percaya diri dan
menarik.

C. Kosmetik

Kosmetik merupakan salah satu unsur yang cukup penting dalam dunia
kecantikan. Kosmetik berasal dari kata kosmein (Yunani) yang berarti “berhias”.
Kosmetik sudah dikenal orang sejak zaman dahulu kala. Pada abad ke-19, pemakaian
kosmetik mulai mendapat perhatian, yaitu selain untuk kecantikan juga untuk
kesehatan. Pengetahuan tentang kosmetik kemudian menyebar keseluruh penjuru
dunia melalui jalur komunikasi yang terjadi dalam kegitan perdagangan, agama,
buadaya, politik dan militer, bahwa di Indonesia sendiri sejarah tentang kosmetologi
telah dimulai jauh sebelum zaman penjajahan Belanda.

Kosmetik adalah bahan-bahan yang digunakan untuk memberikan dampak


kecantikan dan kesehatan bagi tubuh. Bahan yang dipakai dalam usaha untuk
mempercantik diri ini, dahulu diramu dari bahan-bahan alami yang terdapat di
sekitarnya. Namun sekarang banyak kosmetik terbuat dari bahan buatan yang dapat
meyebabkan penyakit pada kulit karna mengandung bahan yang berbahaya.
BAB III
METODE PENELITIAN

3.1 Tujuan Penelitian


Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan pengetahuan rias
wajah sehari-hari dengan penggunaan kosmetika tata rias wajah di SMK Swasta
Pariwisata Imelda

3.2 Lokasi dan Waktu penelitian


Penelitian dilakukan di SMK Swasta Pariwisata Imeldayang berlokasi di Jl.
Bilal No.4, Pulo Brayan Darat I, Kec.Medan Tim., Kota Medan, Sumatra Utara 20239

3.3 Target/ Subjek Penelitian


Populasinya adalah siswa kelas XII jurusan tata kecantikan di Smk Swasta
Pariwisata Imelda yang terdiri dari 2 kelas dengan jumlah 68 orang. Pengambilan
sampel menggunakan tabel Isaac dan Michael, yaitu jika populasinya 68, maka
sampelnya adalah 55 ditambah dari jumlah sampel 10% untuk kepentingan missing
data dan non responden sebanyak 6. Jadi, jumlah sampel keseluruhan adalah 55 + 6 =
61.

3.4 Metode Penelitian


Metode pengumpulan data menggunakan angket. Uji coba dilakukan pada 30
siswa kelas XII jurusan tata kecantikan Smk Swasta Pariwisata Imelda dengan
pertimbangan jumlah populasi siswa kelas XII jurusan tata kecantikan di Smk Swasta
Pariwisata Imelda tidak mencukupi untuk dilakukan ujicoba. Dan beberapa siswa
kelas X11 yang mempunyai pengetahuan sama dalam hal pengetahuan rias wajah
sehari-hari dan kosmetika tata rias wajah sehari-hari dan kosmetika tata rias wajah.

3.5 Variabel Penelitian


Variabel merupakan suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, objek, atau
kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh penelitian untuk
dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.
Variabel bebas adalah variabel yang meyebabkan atau mempengaruhi, yaitu
faktor-faktor yang diukur, dimanipulasi, atau dipilih oleh peneliti untuk menentukan
hubungan antara fenomena yang diobservasi. Variabel terikat adalah variabel yang
dipengaruhi atau yang menjadi akibat karena adanya variabel bebas (Sugiyono,
2009:60).

3.6 Teknik pengumpulan data


Teknik pengumpulan data pada penelitian meliputi wawancara, observasi,
dokumentasi, dan kepustakaan. Informasi-informasi yang dibutuhkan memaparkan
tentang sesuatu hal maupun peristiwa yang termuat dalam data
Data yang masuk kemudian diuji validitas menggunakan rumus korelasi
Product Moment dan reliabilitas menggunakan rumus Cronbach’s Alpha. Hasil uji
validitas menunjukkan bahwa 3 butir item dinyatakan gugur pada variabel
pengetahuan rias wajah sehari-hari dan kosmetika tata rias wajah, sedangkan 1 butir
item dinyatakan gugur pada variabel penggunaan tata rias wajah sehari-hari. Teknik
analisis data menggunakan teknik analisis deskriptif dan uji hipotesis menggunakan
uji korelasi Product Moment yang didahului uji persyaratan analisis, yaitu uji
normalitas dan linieritas

Anda mungkin juga menyukai