Anda di halaman 1dari 5

LAPORAN PENDAHULUAN

PRAKTIK PROFESI KEPERAWATAN KELUARGA


FAKULTAS KEPERAWATAN
UNIVERSITAS RIAU

Nama : Sri Wahyu Gusti Fajri S. Kep


NIM : 2111437320
Kunjungan : Minggu ke-2 ( Kunjungan 7-12)
Tanggal : 03 Januari 2022 – 08 Januari 2022

A. Latar Belakang
1. Karakteristik Keluarga
Pelaksanaan pengkajian dan kunjungan pada keluarga selama 6 hari pada
minggu pertama serta penegakan diagnosa keperawatan keluarga tambahan pada
minggu dua. Maka perawat memutuskan bahwa keluarga Tn. B dikelola sebagai
keluarga binaan selama 2 minggu dimana keluarga Tn. B berada pada tahap tumbuh
kembang keluarga dewasa. Tiga hari pertama kegiatan difokuskan pada pengkajian
selengkap-lengkapnya, terutama data yang dapat menunjang tegaknya diagnosa
keperawatan dan membuat intervensi yang cocok untuk diagnosa keperawatan yang
akan diangkat, serta melakukan skoring bersama keluarga setelah diagnosa
keperawatan ditegakkan. Keluarga Tn. B merupakan tipe keluarga nuclear family
(keluarga inti). Pada minggu kedua ini akan dilakukan implementasi keperawatan.
Adapun implementasi yang akan dilakukan pada minggu kedua berkaitan dengan
diagnosa pertama yaitu Ketidakefektifan manajemen kesehatan dalam keluarga
pada Ny. M dengan Maag.
Ny. M mengatakan Tn. B memilki penyakit Asam Lambung sejak 2 bulan
yang lalu dan sekarang berdasarkan anjuran dokter sedang mengkonsumsi obat. Tn,
B rutin memeriksa kesehatannya. Ny. M mengatakan Tn. B sudah berhenti
merokok sejak 1 tahun yang lalu. Ny. M mengatakan Tn. B tidak mengalami batuk
dan sesak napas sehari-harinya. Hasil pemeriksaan yang didapatkan pada Tn. B
adalah tekanan darah Tn. B tekanan darah: 127/80 mmHg, Nadi: 99 x/i, RR: 20 x/i,
S: 36.6 0C.
Ny. M mengatakan ia mengalami penyakit maag sudah 7 tahun yang lalu
serta sudah tergolong maag kronis sejak 2 tahun yang lalu. Ny. M mengeluh nyeri
ulu hati, merasa mual dan muntah apabila lambat makan atau memiliki hal yang
dipikirkan yang dapat memicu stress. Hasil pemeriksaan yang didapatkan bahwa
tekanan darah: 110/70 mmHg, N: 100x/i, S: 36,7°C, RR: 20x/i. Tn. B mengatakan
apabila ada anggota keluarga yang sakit di ajak berobat ke fasilitas kesehatan,
namun apabila menurut keluarga Tn. B penyakit tersebut tidak memerlukan
perawatan segera maka dapat ditunda. Saat ini Ny. M menghindari makan makanan
seperti menghindari makanan pedas, sayur kol, dan santan . Walau demikian nyeri
yang dirasa tetap muncul kembali dan menganggu aktivitas terutama saat
beribadah.
An. HL mengatakan dia menderita penyakit Maag sejak 8 tahun yang lalu.
Ia mengeluh merasakan mual, muntah serta nyeri pada ulu hati sejak ia berada
dibangku kuliah. Apabila ia telat makan maka maag nya kambuh. Ia merasa hal ini
dapat disebabkan oleh ibunya yang juga memiliki penyakit maag kronis. An. HL
mengatakan apabila nyeri ulu hati mulai dirasa, maka ia segera makan biscuit dan
berbaring. Hal ini dinilai dapat mengurangi nyeri tanpa harus meminum obat atau
ke fasilitas kesehatan lainnya. Hasil pemeriksaan didapatkan TD 120/80 mmHg,
Nadi 85x/menit, RR 20x/menit, Suhu 36,80C.
An. HK mengatakan dia menderita penyakit Maag sejak 2 tahun yang lalu.
Ia mengeluh merasakan mual, muntah serta nyeri pada ulu hati sejak ia berada
dibangku kuliah. Apabila ia telat makan maka maag nya kambuh. Ia merasa hal ini
dapat disebabkan oleh ibunya yang juga memiliki penyakit maag kronis. An. HL
mengatakan apabila nyeri ulu hati mulai dirasa, maka ia segera makan dan
berbaring. Hal ini dinilai dapat mengurangi nyeri tanpa harus meminum obat atau
ke fasilitas kesehatan lainnya. Hasil pemeriksaan didapatkan TD 125/70 mmHg,
Nadi 95x/menit, RR 20x/menit, Suhu 36,50C

2. Masalah Keperawatan
a. Ketidakefektifan manajemen kesehatan dalam keluarga pada Ny. M dengan
Maag
b. Ketidakefektifan manajemen kesehatan dalam keluarga pada An. HL dengan
Maag
c. Ketidakefektifan manajemen kesehatan dalam keluarga pada An. HK dengan
Maag
d. Ketidakefektifan manajemen kesehatan dalam keluarga pada Tn. B dengan
Asam Lambung

B. Proses Keperawatan
1. Diagnosa Keperawatan
Setelah prioritas masalah dibuat, mahasiswa membuat rencana intervensi.
Hari ke tujuh hingga hari ke dua belas keperawatan keluarga direncanakan fokus
intervensi pada diagnosa keperawatan pertama, dimana masalah yang pertama
adalah masalah yang harus segera di tangani.
2. Rencana Keperawatan
Diagnosa 1: Ketidakefektifan manajemen kesehatan dalam keluarga pada Ny. M
dengan Maag
Tujuan Umum : Setelah dilakukan tindakan keperawatan pada Ny. M selama 6 x
30 menit kunjungan rumah diharapkan keluarga mampu
merawat anggota keluarga dengan masalah Maag
Tujuan Khusus: Setelah pertemuan 1 x 30 menit dengan keluarga, diharapkan:
a. Setelah dilakukan tindakan keperawatan 1 x 30 menit kunjungan diharapkan
keluarga mampu mengenal tentang maag pada anggota keluarga
1) Keluarga mampu menyebutkan pengertian dari penyakit maag
2) Keluarga mampu menyebutkan penyebab dari penyakit maag
3) Keluarga mampu menyebutkan tanda dan gejala dari penyakit maag
b. Setelah dilakukan tindakan keperawatan 1 x 30 menit kunjungan diharapkan
keluarga mampu mengambil keputusan untuk merawat anggota keluarga yang
menderita maag
1) Keluarga mampu menyebutkan akibat lanjut penyakit maag jika tidak
ditangani dengan segera
2) Keluarga mampu memutuskan untuk merawat Ny. M dengan segera dan
tepat
c. Setelah dilakukan tindakan keperawatan 1 x 30 menit kunjungan keluarga
mampu melakukan perawatan sederhana pada anggota keluarga yang
mengalami maag dan membuat obat tradisional untuk maag
1) Keluarga mampu menyebutkan cara perawatan sederhana dirumah pada
anggota keluarga yang mengalami maag
2) Keluarga mampu membuat obat tradisional untuk mengurangi gejala
penyakit maag
d. Setelah dilakukan tindakan keperawatan 1 x 30 menit kunjungan keluarga
mampu cara menciptakan lingkungan baik bagi keluarga yang mengalami
maag
1) Menjelaskan lingkungan keluarga yang sehat, aman, dan nyaman
2) Keluarga mampu menciptakan lingkungan baik untuk Ny. M dengan maag
e. Keluarga mampu memanfaatkan fasilitas kesehatan yang ada untuk
mengontrol penyakit maag yang diderita Ny. M
1) Keluarga mampu menyebutkan jenis pelayanan kesehatan dan
memanfaatkan fasilitas pelayanan kesehatan bagi anggota keluarga yang
mengalami maag.
3. Implementasi Tindakan Keperawatan
a. Topik : Maag (Gastritis)
b. Metode: Diskusi, demonstrasi, observasi, tanya jawab, redemonstrasi
c. Media : Lembar balik, leafleat, alat dan bahan demonstrasi serta
nursing kit.
d. Waktu : 03 Januari 2022 – 08 Januari 2022
e. Tempat: Kediaman keluarga Tn. B RT 02/ RW 06 Kelurahan Delima
Kecamatan Bina Widya.
f. Strategi pelaksanaan
Waktu Fase KegiatanMahasiswa KegiatanKeluarga
5 menit Orientasi  Mengucapkan salam  Menjawab salam
 Memvalidasi keadaan keluarga  Menjawab
 Memperkenalkan diri  Mendengarkan
 Menjelaskan tujuan kunjungan  Mendengarkan

20 Kerja  Melakukan pemeriksaan fisik  Mengikuti kegiatan


menit  Melakukan intervensi  Mendengarkan dan
keperawatan terhadap diagnosa memperhatikan
keperawatan 1  Mendengarkan
 Memberikan reinforcement
positif

5 menit Terminasi  Mengevaluasi apa yang  Menjawab


disampaikan  Menyepakati kontrak
 Membuat kontrak selanjutnya  Menjawab salam
 Mengucapkan salam
4. Kriteria Hasil
a. Kriteria Struktur
1) Menyiapkan Laporan Pendahuluan
2) Menyiapkan alat bantu atau media
3) Kontrak dengan keluarga, tempat dan sesuai rencana.
b. Kriteria Proses
1) Pelaksanaan sesuai waktu dan strategi pelaksanaan
2) Keluarga aktif dalam kegiatan.
c. Kriteria Hasil
1) Keluarga mampu mengenal tentang masalah kesehatan maag, pengertian,
etiologi, tanda dan gejala, dampak, dan cara mengatasi maag.
2) Keluarga mampu mengambil keputusan untuk merawat anggota keluarga
yang menderita maag
3) Keluarga mampu melakukan perawatan sederhana pada anggota keluarga
dengan yang menderita maag
4) Keluarga mampu menciptakan lingkungan rumah yang baik, nyaman dan
sehat bagi anggota keluarga yang menderita maag
5) Keluarga mampu memanfaatkan fasilitas kesehatan yang ada untuk
mengontrol penyakit maag.

Anda mungkin juga menyukai