Anda di halaman 1dari 7

BAB I

FUNGSI ELEKTROLIT DI DALAM TUBUH MANUSIA


A. Definisi

Elektrolit adalah komponen bermuatan positif dan negatif yang bisa larut dengan cairan dalam
tubuh. Proses tersebut membuat elektrolit mengandung aliran listrik dan bergerak menurut
muatan sinyal di dalam tubuh.

Elektrolit ini berperan penting dalam menjalankan fungsi organ tubuh, seperti aktivitas otak,
saraf, otot, dan pembuatan jaringan baru.

Istilah elektrolit dalam gizi mengacu pada sejumlah mineral penting yang dijumpai dalam
keringat, darah, dan urine Anda. Anda pun bisa memenuhi kebutuhan elektrolit dari asupan
makanan dan cairan tubuh.

Walaupun demikian, tubuh bisa mengalami ketidakseimbangan elektrolit, entah itu kekurangan
atau kelebihan. Kadar elektrolit yang kurang atau lebih dapat mengganggu fungsi tubuh yang
memicu masalah baru bagi kesehatan tubuh.

B. Apa saja jenis elektrolit?

Elektrolit memiliki fungsi yang penting bagi tubuh dan dibagi menjadi beberapa jenis. Sejumlah
jenis elektrolit yang bisa Anda jumpai dalam beberapa makanan, meliputi:

 sodium, - magnesium,
 kalsium, - klorida,
 kalium,
 fosfat, dan bikarbonat.

Jenis elektrolit yang disebutkan di atas diperlukan dalam berbagai proses di dalam tubuh,
termasuk fungsi saraf, hingga menjaga tubuh tetap terhidrasi.

Di bawah ini beberapa fungsi elektrolit yang diperlukan agar seluruh proses yang ada dalam
tubuh berjalan lancar.

1. Menjaga fungsi sistem saraf

Pada saat bekerja, organ otak manusia akan mengirimkan sinyal listrik melalui sel saraf untuk
berkomunikasi dengan sel di seluruh tubuh Anda.

Sinyal ini disebut sebagai impuls saraf, yaitu sinyal yang dihasilkan oleh perubahan muatan
listrik membran sel saraf. Perubahan ini terjadi karena pergerakan elektrolit natrium melintasi
membran sel saraf.
Bila hal ini terjadi, akan terjadi reaksi berantai yang menggerakkan lebih banyak ion natrium di
sepanjang akson sel saraf. Itu sebabnya, elektrolit diperlukan untuk memelihara fungsi saraf.

2. Memelihara kesehatan tulang

Fungsi elektrolit lainnya yang tidak boleh Anda lewatkan yaitu menjaga kesehatan tulang.

Salah satu jenis elektrolit, yaitu kalsium, diperlukan untuk kontraksi otot. Dengan begitu, serat
otot dapat bergerak satu sama lain saat otot memendek atau berkontraksi.

Sementara itu, magnesium pun diperlukan dalam proses kontraksi otot agar bisa lebih rileks
setelah prosesnya selesai.

3. Membantu menghidrasi tubuh

Tubuh membutuhkan air dalam jumlah yang tepat, baik di dalam maupun di luar sel tubuh.
Elektrolit, terutama natrium, berperan penting dalam menjaga keseimbangan cairan melalui
osmosis.

Osmosis yaitu proses ketika air bergerak melalui dinding membran sel dari cairan yang lebih
banyak air dan lebih sedikit elektrolit.

Cairan ini kemudian menuju larutan yang lebih pekat, yakni lebih sedikit air dan lebih banyak
elektrolit. Hal ini mencegah sel terlalu penuh atau mengerut akibat kondisi dehidrasi.

4. Mengatur kadar pH tubuh

Bagi Anda yang tak tahu, tubuh membutuhkan elektrolit untuk mengatur kadar pH (tingkat
keasaman) agar tetap sehat.

pH yaitu tolak ukur kadar asam atau basa suatu larutan. Hal ini diatur oleh penyangga kimiawi,
atau asam basa yang lemah, untuk mengurangi risiko perubahan dalam tubuh.

Sebagai contoh, kadar pH darah perlu dijaga agar tetap berada pada pH sekitar 7,35 – 7,45. Bila
lebih atau kurang dari angka tersebut, tubuh mungkin tidak akan berfungsi dengan baik dan tentu
dapat memengaruhi kesehatan Anda.

5. Fungsi lainnya

Selain beberapa fungsi di atas, elektrolit juga berperan penting dalam:

 memindahkan nutrisi ke dalam sel,


 mengeluarkan limbah dari sel, serta
 menjaga saraf, otot, jantung, dan otak bekerja dengan baik.
BAB II

CARA MENGATASI KEKURANGAN ELEKTROLIT

Elektrolit pada cairan tubuh terdiri dari natrium, klorida, kalium, hingga fosfat dan kalsium.
Mineral-mineral ini memainkan peranan penting dalam menjaga keseimbangan cairan dan fungsi
organ tubuh.Kadar elektrolit bisa meningkat dan menurun akibat perubahan kondisi cairan tubuh.
Hal ini merupakan kondisi wajar.

Anda bisa mencegah gangguan elektrolit dengan hal-hal yang cukup sederhana, tetapi harus
konsisten. Berikut cara-caranya.

1. Mencukupi kebutuhan cairan tubuh

Salah satu kunci utama dalam mencegah gangguan elektrolit dalam tubuh yaitu mencukupi
kebutuhan cairan harian Anda.

Pasalnya, minum air yang cukup setiap hari penting agar fungsi organ tubuh bekerja dengan
lancar.

Selain itu, kekurangan asupan cairan tubuh dapat menyebabkan dehidrasi. Kondisi ini
menyebabkan kadar elektrolit dalam tubuh tidak seimbang sebab mineral ikut terbawa oleh
cairan yang dikeluarkan dari tubuh.

Jadi, memenuhi kebutuhan cairan harian sama dengan menjaga keseimbangan elektrolit di dalam
tubuh.

Adapun beragam tips yang bisa dilakukan agar tubuh tetap terhidrasi dengan baik.

 Minum segelas air setiap selesai makan, termasuk ketika ngemil


 Minum sebelum merasa haus
 Konsumsi makanan yang kaya akan cairan, seperti sup, stroberi, dan tomat
 Bawa botol minum setiap bepergian
 Konsumsi jus tanpa gula atau infused water
 Pilih air putih saat makan di luar rumah

2. Memeriksa warna urine

Hal penting lainnya yang perlu diperhatikan bila ingin mencegah gangguan elektrolit yaitu rutin
memeriksa warna urine. Warna urine bisa menjadi indikator apakah tubuh sudah mendapatkan
cairan yang cukup atau tidak.

Normalnya, urine berwarna kuning transparan yang disebabkan oleh kandungan urobilin. Bila
warna urine tampak lebih pekat daripada biasanya, ada kemungkinan tubuh mengalami
dehidrasi. Artinya, Anda perlu lebih banyak minum.
3. Tidak minum air putih berlebihan

Mencukupi kebutuhan cairan dengan air putih memang baik. Namun, minum air putih berlebihan
ternyata bisa mengganggu kadar elektrolit dalam tubuh. Begini, minum terlalu banyak air bisa
menyebabkan kadar elektrolit tidak stabil karena kadar natrium menurun drastis.

Bila hal ini dibiarkan, Anda mungkin akan merasa mual, kembung, dan otot melemah.Pada
beberapa kasus, gangguan elektrolit yang disebabkan minum air putih berlebih bisa
menyebabkan kejang hingga koma. Untuk mencegah hal ini, Anda bisa melihat dari warna urine
sebagai indikator. Warna urine yang transparan bisa menandakan tubuh terlalu banyak mendapat
asupan cairan.

4. Minum minuman olahraga setelah beraktivitas berat

Bagi para atlet, memenuhi cairan tubuh merupakan hal penting, terutama dalam mencegah
gangguan elektrolit yang bisa memengaruhi performanya. Di sisi lain, tubuh kehilangan banyak
cairan selama berolahraga sehingga lebih rentan mengalami gangguan elektrolit.

Untuk itu, sports drink alias minuman olahraga dengan kandungan mineral yang tinggi bisa
dikonsumsi untuk menjaga keseimbangan cairan tubuh. Meski begitu, selalu perhatikan jenis dan
jumlah minuman olahraga yang dikonsumsi. Beberapa jenis sports drink mengandung pemanis
buatan untuk meningkatkan rasa. Bila memungkinkan, pilih minuman dengan kandungan gula
paling rendah.

5. Memenuhi kebutuhan mineral dari makanan

Kebutuhan mineral yang diperlukan untuk mencegah gangguan elektrolit tidak hanya bisa
didapat lewat minuman, tapi juga makanan.

Berikut beberapa sumber mineral dalam elektrolit yang bisa Anda peroleh berdasarkan jenisnya.

 Kalsium: susu dan produk susu, daging, ikan sarden, telur, atau kacang-kacangan.
 Klorida: Zaitun, gandum hitam, tomat, selada, rumput laut, dan seledri.
 Kalium: Bayam yang dimasak, ubi jalar, pisang, alpukat, kacang polong, dan plum.
 Magnesium: Sayuran berdaun hijau, biji-bijian, selai kacang, lentil, dan kacang kering.
 Natrium: garam, kecap asin, roti, sayuran, dan daging yang belum diolah.
 Fosfat: daging, ikan, ayam, telur, susu, dan makanan olahan.
6. Membatasi asupan garam

Meski natrium termasuk elektrolit yang penting, tubuh tidak membutuhkan banyak garam.
Pasalnya, terlalu banyak garam dapat meningkatkan risiko darah tinggi dan masalah kesehatan
lainnya. Bila Anda ingin menjalani diet rendah garam, ada beberapa tips yang bisa dicoba di
rumah untuk mencegah gangguan elektrolit.

 Ganti garam dengan bumbu dan rempah segar.


 Hindari makanan kemasan yang cenderung tinggi natrium.
 Pilih sup dan sayuran kalengan dengan label “pengurangan sodium”.
 Selalu baca informasi nilai gizi pada makanan.
 Cicipi makanan terlebih dulu agar tahu apakah tingkat keasiannya pas atau tidak.

7. Memperhatikan kadar elektrolit saat sakit

Bila Anda mengalami gejala gangguan pencernaan, seperti muntah atau diare, tubuh dapat
kehilangan cairan dan elektrolit dengan cepat. Jika tidak mendapatkan penanganan yang tepat,
Anda bisa mengalami dehidrasi. Itu sebabnya, Anda perlu segera mengembalikan keseimbangan
kadar elektrolit ketika mengalami kedua masalah pencernaan di atas. Anda bisa memanfaatkan
oralit, yaitu larutan garam, gula, kalium, dan mineral lainnya untuk mengembalikan
keseimbangan elektrolit. Bila memiliki pertanyaan lebih lanjut, silakan hubungi dokter guna
memahami solusi yang tepat untuk Anda. Hello Health Group tidak menyediakan saran medis,
diagnosis, atau perawatan.

6 Cara Sehat Mengatasi Kekurangan Elektrolit dalam tubuh


Dehidrasi dapat diperburuk dengan cuaca panas, musim kemarau, atau tinggal di daerah
beriklim tropis. Tubuh Anda lebih mudah berkeringat dan mengeluarkan lebih banyak elektrolit.
Elektrolit adalah komponen bermuatan positif dan negatif di dalam tubuh Anda.

Kadar elektrolit yang tidak seimbang pada tubuh berisiko menyebabkan gangguan atau masalah
pada tubuh, seperti fungsi sistem saraf, otak, dan otot.

Minum air putih memang merupakan cara paling sederhana untuk memenuhi kebutuhan cairan
tubuh. Namun, terdapat banyak alternatif yang bisa Anda coba agar tubuh Anda tetap terhidrasi
selain dengan minum air putih.

1. Makan buah-buahan dengan kandungan air tinggi

Terdapat banyak sekali pilihan buah yang dapat Anda konsumsi untuk memenuhi kebutuhan
cairan tubuh .Anda dapat memakannya secara langsung, dipotong-potong, atau diolah dalam
bentuk jus. Buah-buahan yang Anda pilih harus memiliki kandungan air yang tinggi. Beberapa di
antaranya adalah:
 Semangka
 Jeruk
 Stroberi
 Melon

2. Minum susu skim

Berdasarkan sebuah studi oleh McMaster University, Kanada, susu skim terbukti lebih efektif
dibanding dengan air dalam mengembalikan cairan pada tubuh sehabis berolahraga atau terpapar
cuaca panas. Hal ini dikarenakan susu skim mengandung protein dan elektrolit yang membantu
tubuh kembali terhidrasi. Selain itu, susu skim juga kaya akan vitamin dan mineral yang
bermanfaat untuk mengembalikan energi Anda.

3. Mengonsumsi sayuran yang mengandung banyak air

Selain dengan buah-buahan, cara lain untuk memenuhi kebutuhan cairan tubuh Anda adalah
mengonsumsi sayuran yang kaya akan air.
Berikut adalah beberapa jenis sayur yang dapat Anda coba dan tambahkan dalam menu makanan
Anda sehari-hari:

 Selada - Tomat
 Timun - Paprika
 Zucchini - Kembang kol
 Seledri

4. Minum air kelapa

Selain minum air putih, Anda dapat mencoba air kelapa sebagai cara memenuhi kebutuhan
cairan tubuh. Air kelapa adalah minuman yang bernutrisi dan dapat menjaga agar tubuh Anda
tetap terhidrasi. Tidak hanya karena kandungan airnya sangat tinggi, air kelapa juga mengandung
elektrolit yang dapat mengembalikan cairan tubuh Anda.

5. Campurkan air putih dengan potongan buah

Jika Anda termasuk orang-orang yang kesulitan minum air putih karena rasanya yang tawar,
Anda dapat menambahkan potongan buah-buahan. Cara ini dapat membantu memberikan rasa
segar pada air putih Anda. Anda dapat menggunakan potongan atau irisan jeruk, lemon, jeruk
limau, atau stroberi. Lebih serunya lagi, Anda dapat mencampurkan semua jenis buah-buahan
untuk mendapatkan rasa yang lebih nikmat.

6. Makan makanan dalam bentuk cair seperti sup

Cara berikutnya untuk memenuhi kebutuhan cairan tubuh adalah makan makanan yang
mengandung banyak cairan, seperti sup atau kuah. Anda dapat menambahkan bahan-bahan yang
bernutrisi ke dalam sup, seperti brokoli, tomat, bawang, dan wortel.
TUGAS KIMIA
FUNGSI LARUTAN ELRKTROLIT
DALAM TUBUH MANUSIA

NAMA : DANI RANGGA SOAMOLE

KELAS : X MIA

SMA NEGERI 62 MALUKU TENGAH

TELAGA KODOK

2022

Anda mungkin juga menyukai