Anda di halaman 1dari 9

Review Jurnal With Picot Analysis

No Research Author Population Intervention Comparison Outcome Time


Title
1 Pengaruh Nanang Bayi berat lahir rendah di Penelitian ini Penelitian ini Hasil Hasil
Penggunaa Saprudin, Indonesia masih tergolong bertujuan untuk menggunakan penelitian penelitiannya
n Nesting Isti Kumala tinggi dan masih menjadi mengetahui metode menunjukan membuktikan
Terhadap Sari perhatian serius. BBLR pengaruh kuantitatif terdapat bahwa BBLR
Perubahan mengakibatkan gangguan penggunaan dengan quasi peningkatan yang
Suhu fungsi vital organ yang nesting eksperimen rerata suhu diberikan
Tubuh berakhir pada penurunan terhadap dengan tubuh, nesting
Saturasi kualitas proses perubahan rancangan saturasi selama 9 jam
pertumbuhan dan suhu tubuh, nonequivalent oksigen dan per hari
Oksigen
perkembangan anak. saturasi control group frekuensi selama 5 hari
Dan
Penanganan BBLR yang oksigen dan design nadi pada menunjukan
Frekuensi dianjurkan adalah frekuensi nadi dengan BBLR bahwa
Nadi penggunaan nesting.. bayi berat lahir menggunakan setelah postur,
Pada Bayi rendah one group penggunaan kenyamanan
Berat pretest nesting. dan
Badan Lahir posttest. Hasil parameter
Rendah Subjek penelitian fisiologi (suhu
Di Kota penelitian ini terdapat aksila, nadi
Cirebon adalah BBLR perbedaan dan respirasi)
sesuai kriteria. suhu tubuh, menunjukan
Teknik saturasi nilai yang
pengambilan oksigen dan signifikan
sampel frekuensi yaitu t =
dengan nadi pada 12,64 yang
purposive BBLR berarti bahwa
sampling dengan studi
sebanyak 40 masing – membuktikan
responden. masing p nesting pada
Instrumen value < 0,05. BBLR efektif
yang dalam
digunakan memperbaiki
adalah lembar pertumbuhan
observasi, , mununjukan
termometer kenyamanan
dan probe serta
finger menstabilkan
oxymetri yang parameter
telah fisiologis
dikalibrasi. seperti suhu,
Analisis yang nadi dan
digunakan pernapasan
adalah uji BBLR.
beda dengan
dependent t
tes.

2 Penggunaa Murniati Bayi prematur umumnya Penelitian ini Metode yang Hasil Setelah
n Nesting Noor1, memiliki berat lahir rendah, bertujuan untuk di gunakan pengamatan terpasang
Dengan Oswati sehingga membutuhkan mengetahui adalah case setelah nesting
Fiksasi Hasanah2, usaha penyesuaian bagaimana study dengan dilakukan dengan
Mampu Rumina terhadap kehidupan penerapan menggunakan penerapan fiksasi
Menjaga Ginting 3 ekstrauterin yang lebih nesting dengan 3 responden penggunaan kemudian
Stabilitas berat di bandingkan bayi fiksasi pada yang di rawat nesting dilakukan
Saturasi yang cukup bulan. Bayi development di ruangan dengan pemantauan
Oksigen, prematur juga menghadapi care terhadap NICU fiksasi stabilitas
Frekuens ancaman terhadap stabilitas perinatologi menunjukka saturasi
i kelangsungan hidupnya saturasi RSUD Arifin n rata-rata oksigen dan
Pernafas akibat maturasi organ yang oksigen, Ahmad saturasi nadi setiap
an, Nadi belum tercapai pada saat frekuensi Propinsi Riau oksigen dari satu jam
Dan dilahirkan. Prognosis bayi pernafasan, yang dipilih ketiga sedangkan
Suhu dengan berat lebih dari nadi dan suhu dengan responden pemantauan
Pada 1800 gram lebih baik dari pada bayi menggunakan tidak suhu dan
Bayi bayi dengan berat antara prematur teknik terdapat prekuensi
Prematur 1500 sampai 1800 gram dengan gawat purposive perbedaan pernafasan
Dengan (Bobak, Lowdermilk & napas sampling. dan masih dilakukan
Gawat
Jensen, 2005). Adapun Kriteria dalam batas setiap tiga
Napas:
Studi masalahmasalah yang responden normal, jam.
Kasus terjadi adalah hipotermia, dalam berkisar Pemantauan
hipoglikemi, perdarahan penelitian ini antara (90- juga
intracranial, rentan terhadap adalah bayi 100%). Hasil dilakukan
infeksi, premature pengamatan pada
hiperbilirubinemia,kerusaka (<37 minggu), frekuensi pemakaian
n integritas kulit dan mengalami nadi, alat bantu
sindrom gawat nafas gawat nafas pernafasan pernafasan.
(Pantiawati, 2010). (down score 4 dan Pemantauan
– 7), berat pemakaian dilakukan
badan lahir alat bantu pada bayi
rendah (< pernafasan selama 3 – 7
2500 gram), serta hari.
dan memakai dampak Pengamatan
alat bantu terhadap pemakaian
pernafasan. berat badan nesting
di dapatkan dengan
bahwa fiksasi ini
penggunaan dilakukan
nesting pada tanggal
dengan 18 Mei 2015
fiksasi sampai
membantu dengan 20
peningkatan Juni 2015 di
berat badan ruangan
dengan NICU RSUD
stabilnya Arifin
frekuensi Achmad
nadi dan Propinsi
pernafasan, Riau. Berikut
serta lama gambaran
pemakaian penerapan
alat bantu penggunaan
pernafasan nesting yang
menjadi lebih dilakukan:
singkat
3 Pengaruh Lince : Bayi Berat Lahir Rendah Mengidentifikas Desain yang Hasil uji Pengukuran
Nesting Amela (BBLR) termasuk faktor i pengaruh digunakan statistik berat badan
Terhadap utama dalam peningkatan nesting dalam menunjukka dilakukan
Berat mortalitas, morbiditas, dan terhadap berat penelitian ini n rerata dengan
Badan Bayi disabilitas neonatus. berat badan
badan badan adalah quasi menggunaka
Lahir Provinsi kalimantan barat sebelum
bayi berat lahir experiment n timbangan
Rendah Di menempati peringkat sebesar
tertinggi kedua kejadian rendah di ruang desain 1529,47 digital.
Ruang
BBLR sebesar 15%. Salah pretestposttes gram, dan Pemasangan
Perinatologi
satu masalah yang terjadi t only dengan berat badan nesting
Rumah
Sakit Umum pada BBLR yaitu tidak 15 responden sesudah dilakukan
stabilnya berat badan yang berdasarkan dilakukan selama 5
Daerah Dr.
di akibatkan meningkatnya kriteria inklusi nesting hari. Analisis
Soedarso
kehilangan energi. neonatus sebesar bivariat
Pontianak
Penyebab kehilangan berusia lebih 1552,47 menggunaka
energi pada BBLR gram. Hasil
dari 3 hari n uji t-
disebabkan sebagian organ analisis pada
tubuh yang imatur, salah setelah penelitian ini dependent.
satunya sistem skeletal, kelahiran, terdapat
sehingga posisi bayi berat lahir ≤ perbedaan
cenderung ekstensi dan 2000 gram, yang
bayi berada pada tidur aktif. neonatus signifikan
Hal ini menyebabkan akan dalam berat badan
meningkat terjadinya stres. keadaan sebelum dan
Nesting merupakan suatu stabil. sesudah
alat untuk menyanggah dilakukan
posisi tidur bayi sehingga pemasangan
dalam posisi fleksi nesting
dengan p
value=0,002.
4 Pengaruh ketidakmampuan bayi Tujuan Rancangan Data hasil Nesting
Nesting prematur berespon sesuai penelitian ini penelitian ini penelitian adalah
Terhadap dengan rasngasngan yang untuk adalah dianalisis suatu alat
Perubahan berasal dari lingkungan. mengetahui menggunakan dengan yang
Ketika bayi prematur tidak pengaruh quai menggunaka digunakan di
Fisiologis
mampu brespon dengan nesting eksperimental n paired t- ruang
Dan test dan Perinatologi
tepat terhadap stimulasi terhadap dengan
Perilaku lingkungan yang ada perubahan desaign self- wilcoxon berupa shell
Bayi akan menimbulkan fisiologis controlled test. Hasil berbentuk
Prematur Di respon-respon fisiologis (frekuensi study. Sampel analisis yang
Perinatologi yang negatif seperti napas, penelitian menunjukan diberikan
Rumah penurunan saturasi frekuensi nadi, sebanyak 25 ada pada bayi
Sakit Umum oksigen, hipoksia, saturasi bayi premtur pengaruh prematur
bradikardi yang berulang oksigen) dan yang dirawat yang yang dibuat
Daerah
(Shogan & Shcumman, perilaku bayi di Pernatologi signifikan dengan
Tasikmalay dari menempatka
1993; prematur Rumah Sakit
a penggunaan n dua
Holly & Patrick,2012). Umum
Daerah nesting selimut
Tasikmalaya terhadap berupa
dan dipilih perilaku bayi pernel yang
denga teknik prematur (p= digulung
purposive 0,001) dan dalam
sampling. terhadap bentuk oval
peningkatan yang
saturasi disesuaikan
oksigen bayi dengan
prematur (p= ukuran
0,000), bayi.Bayi
namun tidak akan
signifikan diletakan
terhadap dalam
penurunan nesting
frekwensi dengan
napas posisi miring
(p=0,112) kanan.
dan Penggunaan
penurunan protokol ini
frekwensi berlangsung
nadi selama
(p=0,601).Pe setengah jam
nggunaan (30 menit)
nesting
sebagai
bentuk
development
al care dapat
memfasilitasi
pencapaian
istirahat
yang lebih
baik (yang
ditandai
dengan
keteraturan
fungsi
fisiologis dan
pencapaian
perilaku tidur
tenang),
sehingga
perlu
diimplement
asikan dalam
perawatan
bayi
prematur di
ruang
perinatologi.

5 Pengaruh Iis Kuraesin, Bayi premature dapat Tujuan Rancangan Data hasil Alat
Nesting Ria Setia diartikan bayi yang lahir penelitian ini penelitian ini penelitian pengumpulan
Terhadap Sari dan yang tidak untuk adalah dianalisis data adalah
Perubahan Febi Ratna memperhitungkan berat mengetahui menggunakan dengan lembar
Fisiologi Sari badan lahir dengan usia pengaruh quai menggunaka obervsi
Dan kelahiran atau usia gestasi nesting eksperimental n paired t- responden
Perilaku 37 minggu. Berdasarkan terhadap dengan test dan dengan isi
Bayi data Prevalensi premature perubahan desaign one wilcoxon terkait
Prematur Di untuk kasus kematian bayi fisiologis group pretest test. Hasil fisiologi dan
Ruang baru lahir diperkirakan 15 % (frekuensi posttest yang analisis prilaku bayi
Perinatologi dari angka 1000 kelahiran napas, melibatkan menunjukan premature.
Rsud didunia dan negara dengan frekuensi nadi, satu kelompok ada Pengisian
Kabupaten sosio-ekonomi rendah saturasi subjek. pengaruh lembar
Tangerang oksigen) dan Sampel yang observasi
Tahun perilaku bayi penelitian signifikan dilakukan
2020 prematur sebanyak 45 dari pada saat
bayi premtur penggunaan sebelum dan
yang dirawat nesting sesudah
di terhadap penggun an
Pernatologi perilaku bayi nesting
Rumah Sakit prematur (p=
Umum 0,000) dan
Daerah terhadap
Tangerang peningkatan
dan saturasi
dipilih denga oksigen bayi
teknik prematur,
purposive frekwensi
sampling napas dan
frekwensi
nadi yaitu
dengan nilai
(p=0,000).
Penggunaan
nesting
sebagai
bentuk
development
al care dapat
memfasilitasi
pencapaian
istirahat
yang lebih
baik (yang
ditandai
dengan
keteraturan
fungsi
fisiologis dan
pencapaian
perilaku tidur
tenang),
sehingga
perlu
diimplement
asikan dalam
perawatan
bayi
prematur di
ruang
perinatologi

Anda mungkin juga menyukai