Anda di halaman 1dari 5

NAMA : VALENTINUS MARBUN

NPP : 30.0156

KELAS : B1

NO.ABSEN : 26

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 2 TAHUN 2011 TENTANG


PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 2 TAHUN 2008 TENTANG
PARTAI POLITIK

Pasal 1

Membahas apa itu Partai Politik, Anggaran Dasar Partai Politik, Anggaran Rumah Tangga Partai
Politik, Pendidikan Politik, Keuangan Partai Politik,dan kementrian yang mengatur jalannya parpol

Pasal 2

Membahas Pendirian dan pembentukan Partai Politik, AD partai politik sebagaimana yang pada ayat
(3) memuat paling sedikit: a. asas dan ciri Partai Politik; b. visi dan misi Partai Politik; c. nama,
lambang, dan tanda gambar Partai Politik; d. tujuan dan fungsi Partai Politik;dll.

Pasal 3

Membahas Syarat syarat menjadi badan hukum sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Partai Politik
harus mempunyai: akta notaris pendirian Partai Politik; nama, lambang, atau tanda gambar partai,
kepengurusan dan kantor pada setiap daerah,dll

Pasal 4

Membahas Pendaftaran, Penelitian dan/atau verifikasi, Pengesahan Partai Politik menjadi badan
hukum dilakukan dengan adanya Keputusan Menteri.

Pasal 5

Membahas AD dan ART

Pasal 16

Membahas pemberhentikan keanggotaannya dari Partai Politik seperti : meninggal dunia;


mengundurkan diri secara tertulis; menjadi anggota Partai Politik lain; atau melanggar AD dan ART

Pasal 19

Membahas Kepengurusan Partai Politik tingkat pusat,provinsi,kabupaten dan kecamatan.


Pasal 23

Membahas Susunan kepengurusan Partai Politik

Pasal 29

Membahas Sistem rekrutmen Partai Politik terhadap warga negara Indonesia untuk menjadi: anggota
Partai Politik; bakal calon anggota Dewan Perwakilan Rakyat dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah;
bakal calon kepala daerah dan wakil kepala daerah; dan bakal calon Presiden dan Wakil Presiden.

Pasal 32

Membahas Perselisihan Partai Politik dan penyelesaiannya oleh internal Partai Politik, Susunan
mahkamah Partai Politik.

Pasal 33

Membahas penyelesaian perselisihan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 32 tidak tercapai,


penyelesaian perselisihan dilakukan melalui pengadilan negeri. Putusan pengadilan negeri adalah
putusan tingkat pertama dan terakhir, dan hanya dapat diajukan kasasi kepada Mahkamah Agung.

Pasal 34

Membahas Keuangan Partai Politik yang bersumber dari: iuran anggota; sumbangan yang sah
menurut hukum; dan bantuan keuangan dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara/Anggaran
Pendapatan dan Belanja Daerah.

Membahas Pendidikan Politik dengan kegiatan:

 pendalaman mengenai empat pilar berbangsa dan bernegara yaitu Pancasila, UUD 1945,
Bhinneka Tunggal Ika dan Negara Kesatuan Republik Indonesia;
 pemahaman mengenai hak dan kewajiban warga negara Indonesia dalam membangun etika
dan budaya politik;dll

Pasal 34A

Membahas Hasil audit atas laporan pertanggungjawaban penerimaan dan pengeluaran

Pasal 35

Membahas Sumbangan terhadap partai politik


Pasal 39

Membahas Pengelolaan keuangan Partai Politik yang dilakukan melalui membuat laporan keuangan
untuk keperluan audit dana yang meliputi: laporan realisasi anggaran Partai Politik; laporan neraca;
dan laporan arus kas.

Pasal 45

Membahas Pembubaran Partai Politik

Pasal 47

Membahas Pelanggaran anggota partai politik

Pasal 51

Membahas Partai Politik yang telah disahkan sebagai badan hukum berdasarkan Undang-Undang
Nomor 2 Tahun 2008 tentang Partai Politik tetap diakui keberadaannya dengan kewajiban melakukan
penyesuaian menurut Undang-Undang ini dengan mengikuti verifikasi.

Penyelesaian perkara Partai Politik yang sedang dalam proses pemeriksaan di pengadilan dan belum
diputus sebelum Undang-Undang ini diundangkan, penyelesaiannya diputus berdasarkan Undang-
Undang Nomor 2 Tahun 2008 tentang Partai Politik

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 2 TAHUN 2008 TENTANG

PARTAI POLITIK

BAB HAL YANG DIBAHAS


BAB 1 KETENTUAN UMUM
BAB II PEMBENTUKAN PARTAI POLITIK
BAB III PERUBAHAN ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA
PARTAI POLITIK
BAB IV ASAS DAN CIRI PARTAI POLITIK
BAB V TUJUAN DAN FUNGSI PARTAI POLITIK
BAB VI HAK DAN KEWAJIBAN PARTAI POLITIK
BAB VII KEANGGOTAAN DAN KEDAULATAN ANGGOTA PARTAI POLITIK
BAB VIII ORGANISASI DAN TEMPAT KEDUDUKAN PARTAI POLITIK
BAB IX KEPENGURUSAN PARTAI POLITIK
BAB X PENGAMBILAN KEPUTUSAN
BAB XI REKRUTMEN POLITIK
BAB XII PERATURAN DAN KEPUTUSAN PARTAI POLITIK
BAB XIII PENDIDIKAN POLITIK
BAB XIV PENYELESAIAN PERSELISIHAN PARTAI POLITIK
BAB XV KEUANGAN PARTAI POLITIK
BAB XVI LARANGAN PARTAI POLITIK
BAB XVII PEMBUBARAN DAN PENGGABUNGAN PARTAI POLITIK
BAB XVIII PENGAWASAN
BAB XIX SANKSI
BAB XX KETENTUAN PERALIHAN
BAB XXI KETENTUAN PENUTUP

Syarat-syarat pendirian partai politik berdasarkan Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2011 tentang
Partai Politik yaitu:

a. Partai Politik didirikan dan dibentuk oleh paling sedikit 30 (tiga puluh) orang warga negara
Indonesia yang telah berusia 21 (dua puluh satu) tahun atau sudah menikah dari setiap provinsi;
b. Partai Politik didaftarkan oleh paling sedikit 50 (lima puluh) orang pendiri yang mewakili
seluruh pendiri Partai Politik dengan akta notaris;
c. Pendiri dan pengurus Partai Politik dilarang merangkap sebagai anggota Partai Politik lain;
d. Pendirian dan pembentukan Partai Politik menyertakan 30% (tiga puluh perseratus) keterwakilan
perempuan;
e. Akta notaris harus memuat AD dan ART serta kepengurusan Partai Politik tingkat pusat;
f. Kepengurusan Partai Politik tingkat pusat disusun dengan menyertakan paling sedikit 30% (tiga
puluh perseratus) keterwakilan perempuan.

Dan Proses verifikasi Partai Politik untuk memperoleh badan hukum yaitu:

a. Di tingkat kecamatan, semua pengurus ditingkat kecamatan akan melaporkan diri dengan
membawa susunan kepenguruan yang terdiri atas Ketua, Sekretaris, dan Bendahara (3 orang)
dan membawa surat keterangan lurah atas domisili kantor dan surat keterangan yang sah
terkait status kantor. Camat akan mengeluarkan keterangan soal laporan ini;
b. Ditingkat kabupaten, pengurus partai politik kabupaten akan membawa semua Surat
Keterangan Camat (50 persen dari jumlah yang ada pada kabupaten tersebut) ke kantor
kesbang Kabupaten. Termasuk pengurusan parpol kabupaten. Bupati atau pejabat yang
disepakati akan mengeluarkan surat ini;
c. Di tingkat provinsi pengurus Partai Politik akan melakukan hal yang telah dilakukan ditingkat
kabupaten;
d. Terakhir pengurus DPP akan membawa semua dokumen dari daerah ke Kementrian Hukum
dan Ham beserta dokumen yang disyaratkan dalam Undang-Undang.

Proses verifikasi
Setelah didaftarkan, nantinya akan ada proses verifikasi yang dilakukan paling lama 45 hari sejak
dokumen lengkap diterima oleh departemen, sebagaimana yang tertuang dalam Pasal 4.
Pengesahan partai politik menjadi badan hukum dilakukan dengan Keputusan Menteri paling lama 15
hari sejak berakhirnya proses penelitian atau verifikasi.
Keputusan Menteri menganai pengasahan partai politik tersebut akan diumumkan dalam Berita
Negara Republik Indonesia.

Anda mungkin juga menyukai