Anda di halaman 1dari 5

KUTIPAN DALAM KARYA ILMIAH

A. Defenisi Kutipan
Citation atau kutipan menurut University of Massachusetts library adalah sebuah
referensi atau daftar poin penting dari informasi tenang sebuah karya yang
memungkinkannya untuk diidentifikasi dan ditemukan lagi. Pengertian kutipan dalam
penulisan artikel ilmiah, penulisan Tugas Akhir, skripsi atau desertasi, adalah
pengambil alihkan satu kalimat atau lebih dari karya tulisan lain untuk tujuan ilustrasi
atau memperkokoh argumen dalam tulisan sendiri. Kutipan ditulis untuk menegaskan
isi uraian, memperkuat pembuktian, dan kejujuran dalam menggunakan sumber tulisan
atau rujukan.
Keraf (1994) dalam Awaludin (2016) menjelaskan kutipan adalah pinjaman
kalimat atau pendapat atau pendapat dari seorang pengarang, atau ucapan seseorang
yang terkenal, baik terdapat dalam buku-buku maupun majalah. Selanjutnya Widjono
(2007) dalam awaludin (2017) menyatakan bahwa kutipan ialah salinan kalimat,
paragraf, atau pendapat dari seorang pengarang atau ucapan orang terkenal karena
keahliannya, baik yang ada di buku, jurnal, baik yang dipublikasi di media cetak maupun
elektronik.
Berdasarkan pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa kutipan adalah
pengambilalihan kalimat, paragraf, atau pendapat dari seorang penulis atau orang yang
terkenal karena keahliannya, baik yang terdapat dalam buku, jurnal, baik yang melalui
media cetak maupun elektronik untuk tujuan ilustrasi atau memperkokoh argumen
dalam tulisan sendiri.

B. Jenis Kutipan
Kutipan dapat dibedakan atas:
1. Kutipan langsung
Kutipan langsung adalah pinjaman pendapat dengan mengambil secara lengkap
kata demi kata, kalimat demi kalimat dari sebuah teks asli atau salinan yang
sama persis dengan sumbernya.
2. Kutipan tidak langsung (kutipan isi)
Kutipan tidak langsung adalah pinjaman maksudnya pendapat seorang
pengarang atau tokoh terkenal berupa intisari atau ikhtisar dari pendapat
tersebut. Dapat disimpulkan bahwa kutipan tidak langsung ialah menyadur,
mengambil ide dari suatu sumber dan menuliskannya sendiri dengan kalimat
atau bahasa sendiri.

C. Prinsip Membuat Kutipan


Prinsip-prinsip yang harus diperhatikan pada waktu membuat kutipan adalah
sebagai berikut:
1. Jangan mengadakan perubahan
Pada waktu membuat kutipan langsung, penulis tidak boleh merubah kata-kata
atau teknik dari teks aslinya. Bila penulis menganggap perlu untuk mengadakan
perubahan tekniknya, maka ia harus menyatakan atau memberi keterangan yang
jelas bahwa telah dilakukan perbahan tertentu. Misalnya dalam teks asli tidak
ada kalimat atau bagian kalimat yang diletakkan dalam huruf miring atau digaris
bawahi, tetapi oleh penulis dengan pertimbangan tertentu kata-kata atau bagian
kalimat tertentu itu diberi huruf tebal, huruf miring, atau direnggangkan.
Pertimbangan untuk mengubah teknik itu bisa bermacam macam, antara lain:
untuk
Memberi aksentuasi, contoh, pertentangan, dan sebagainya. Dalam hal demikian,
penulis harus memberi keterangan dalam kurung segi empat [....] bahwa
perubahan teknik itu dibuat sendiri oleh penulis, dan tidak ada dalam teks
aslinya.
Keterangan dalam tanda kurung segi empat itu, misalnya berbunyi sebagai
berikut: [huruf miring dari saya, Penulis].
2. Bila ada kesalahan boleh dilakukan perbaikan
Bila dalam kutipan terdapat kesalahan atau keganjilan, penulis diperbolehkan
mengadakan perbaikan atau catatan terhadap kesalahan tersebut. Perbaikan
atau catatan itu dapat ditempatkan sebagai catatan kaki atau dapat pula
ditempatkan sebagai catatan kaki, atau dapat pula ditempatkan dalam kurung
segi empat [...] seperti halnya dengan perubahan teknik seperti yang telah
dikemukakan di atas.
Catatan dalam kurung segi empat itu langsung ditempatkan di belakang kata
atau unsur yang hendak diperbaiki, atau yang tidak disetujui itu , contohnya [sic].
Kata sic yang ditempatkan dalam kurung segi empat menunjukkan bahwa
penulis tidak bertanggungjawab atas kesalahan itu, ia sekedar mengutip sesuai
dengan apa yang terdapat dalam nasikah aslinya.

3. Menghilangkan Bagian Kutipan Asal tidak Merubah Makna


Dalam kutipan, penulis diperkenankan pula menghilangkan bagian-bagian
tertentu dengan syarat bahwa penghilangan bagian itu tidak mengakibatkan
perubahan makna aslinya atau makna keseluruhannya. Penghilangan itu
biasanya dinyatakan dengan mempergunakan titik tiga berspasi [. . .}. Jika unsur
yang dihilangkan terdapat pada akhir sebuah kalimat, maka ketiga titik berspasi
itu ditambahkan sesudah titik yang mengakhiri kalimat itu. Bila bagian yang
dihilangkan itu terdiri dari satu alinea atau lebih, maka biasanya dinyatakan
dengan titik-titik berspasi sepanjang satu baris halaman.

D. Membuat Kutipan
Agar tiap-tiap jenis kutipan dapat dipahami dengan lebih mudah dan jelas.
Berikut ini adalah beberapa cara yang harus diperhatikan pada waktu kita membuat
kutipan.
1. Kutipan langsung yang tidak lebih empat baris.
Kutipan langsung yang panjangnya tidak lebih dari empat baris ketikan, akan
dimasukkan dalam teks dengan cara sebagai berikut:
a. Kutipan diintegrasikan langsung dengan teks.
b. Jarak antara baris dengan baris 2 spasi.
c. Kutipan diapit dengan tanda kutip.
d. Sebelum tanda kurung, ditempatkan nama singkat atau nama belakang
pengarang. Kemudian dalam kurang ditempatkan tahun terbit, kota terbit,
penerbit dan titik dua, kemudian nomor halaman sumber pernyataan atau
pendapat yang diambil.

2. Kutipan langsung yang lebih dari empat baris


Bila kutipan terdiri dari lima baris atau lebih, seluruh kutipan itu harus
digarap sebagai berikut:
a. Kutipan tersebut dipisahkan dari teks dengan jarak 2,5 spasi.
b. Jarak antara baris dengan baris kutipan satu spasi.
c. Kutipan tersebut boleh atau tidak diapit dengan t Saudara kutip.
d. Sebelum tanda kurung, ditempatkan nama singkat atau nama belakang
pengarang. Kemudian, dalam tanda kurung ditempatkan tahun terbit, titik
dua, dan nomor halaman sumber pernyataan atau pendapat yang diambil.
e. Seluruh kutipan dimasukkan ke dalam 5-7 ketikan; bila kutipan itu dimulai
dengan alinea baru, maka baris pertama dari kutipan itu dimasukkan lagi 5-
7 ketikan.
3. Kutipan tidak langsung
Dalam kutipan tidak langsung, penulis melakukan pengambilan pada inti atau
sari pendapat yang ditulis atau dikemukakan oleh Penulis. Karena itu, dalam
kutipan tidak langsung tidak boleh menggunakan t Saudara kutip. Ada
beberapa syarat yang harus diperhatikan untuk membuat kutipan tak
langsung adalah sebagai berikut:
a. Kutipan langsung melebur dengan teks.
b. Jarak antar baris adalah dua spasi.
c. Kutipan tidak diapit dengan tanda kutip.
d. Sebelum tanda kurung, ditempatkan nama singkat atau nama belakang
pengarang. Kemudian dalam tanda kurung ditempatkan tahun terbit, titik
dua, dan nomor halaman sumber pernyataan atau pendapat yang diambil.

Anda mungkin juga menyukai