Anda di halaman 1dari 23

LAPORAN PRATIKUM

DIETIKA PENYAKIT TIDAK MENULAR


DIET PENYAKIT ASAM URAT

OLEH :
KELOMPOK 3

ERNI KRISTIANI ZENDRATO (1802031027)

DOSEN PENGASUH:
AGNES SRY VERA NABABAN, SST, M.Kes

PROGRAM STUDI S1 GIZI


FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT
INSTITUT KESEHATAN HELVETIA
MEDAN
2021

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah membari berkat dan
rahmat-Nya, sehingga kami bisa menyalesaikan laporan praktikum mata kuliah Dietika
Penyakit Tidak Menular. Laporan ini di susun berdasarkan tugas dan proses pengamatan
yang telah kelompok III lakukan. Tugas kelompok III berjudul “Diet Batu Asam Urat”.
Dalam penyusunan laporan ini, kami mengucapkan terimakasih kepada semua
pihak yang telah membantu kami dalam proses pembuatan dan penyusunan laporan in.
Adapun pihak-pihak tersebut antara lain :
1. Ibu Wanda Lestari, STP,M.Gizi selaku KA prodi S1 Gizi Institut Kesehatan
Helvetia Medan.
2. Ibu Agnes Sry Vera Nababan,SST,M.Kes selaku dosen pengampu mata kuliah
dietika penyakit tidak menular.
3. Ibu Winda Sauci Br. Panjaitan,S.Tr.Gz selaku laboran gizi institut kesehatan
Helvetia medan.
4. Ibu Nurul Ramdani Br. S. Pandian S.Tr.Gz selaku laboran gizi bidang ilmu bahan
pangan dan teknologi pangan institut kesehatan Helvetia medan.
5. Orang tua, teman dan pihak-pihak lainnya yang tidak dapat kami sebutkan satu
persatu.

Medan, 24 Januari 2021

Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.................................................................................... i
DAFTAR ISI................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN............................................................................... iii
..........................................................................................................................
1.1 Latar Belakang................................................................................ 1
1.2 Tujuan Praktikum.................................................................................... 2
1.3 Manfaat Praktikum.................................................................................. 2

BAB II TINJAUAN PUSTAKA.................................................................... 3


2.1 Pengertian Asam Urat.............................................................................. 3
2.2 Etiologi.................................................................................................... 3
2.3 Patofisiologi............................................................................................ 3

BAB III METODE PRAKTIKUM............................................................... 5


3.1 Alat dan Bahan........................................................................................ 5
3.2 Waktu da Tempat.................................................................................... 6
3.3 Prosedur Kerja......................................................................................... 6

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN........................................................ 8


4.1 Hasil........................................................................................................ 8
4.2 Pembahasan............................................................................................. 15

BAB V PENUTUP.......................................................................................... 17
5.1 Kesimpulan.............................................................................................. 17
5.2 Saran........................................................................................................ 17

DAFTAR PUSTAKA...................................................................................... 18

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Asam urat merupakan produk akhir dari metabolism purin. Asam urat yang beredar
di dalam tubuh manusia di prosuksi sendiri oleh tubuh ( asam urat endogen ) dan berasal
dari makanan ( asam urat eksogen ). Sekitar 80-85 % asam urat diproduksi sendiri oleh
tubuh, sedangkan sisanya di produksi oleh makanan. Perlu diketahui, kadar asam urat
normal wanita dewasa 2,4-5,7 mg/dl ; pria dewasa 3,4-7,0 mg/dl ; dan anak-anak 2,8-4,0
mg/dl. (Lingga Lanny,PhD., 2012). Penyakit artritis gout adalah salah satu penyakit
inflamasi sendi yang paling sering ditemukan, ditandai dengan penumpukan
kristal monosodium urat di dalam ataupun di sekitar persendian. Monosodium
urat ini berasal dari metabolisme purin. Hal penting yang mempengaruhi
penumpukan kristal adalah hiperurisemia dan saturasi jaringan tubuh terhadap
urat. Apabila kadar asam urat di dalam darah terus meningkat dan melebihi batas
ambang saturasi jaringan tubuh, penyakit artritis gout ini akan memiliki
manifestasi berupa penumpukan kristal monosodium urat secara mikroskopis
maupun makroskopis berupa tophi (Mandel, 2008).
Asam urat yang diproduksi oleh tubuh sebagian besar berasal dari metabolisme
nukleotida purin eksogen, guani acid (GMP), inosinic acid (IMP), dan adenic acid
(AMP).Prosesnya berlangsung melalui perubahan intermediate hypoxanthine dan guanine
menjadi xanthin yang di katalis oleh enzim xanthin oksidase produk akhir berupa asam
urat. (Lingga Lanny,PhD., 2012)
Kadar asam urat di dalam tubuh manusia hamper sama dengan yang dimiliki oleh
binatang primata yaitu 2-12 mg/dl. Jumlah tersebut lebih tinggi dibandigkan dengan
mamalia lainnya. Pasalnya manusia tidak memiliki gen pengode uricase, yakni enzim
hepar yang berfungsi untuk mengubah asam urat menjadi allantonin yang lebih larut dan
dapat di ekskresi lewat urine. Dengan enzim tersebut, asam urat yang ada di dalam darah
di urai sehingga dapat larut dalam air bersatu dengan urin di ekskresi atau dibuang
melalui ginjal.Namun, enzim itu tidak bertanggung jawab melarutkan asam urat bersama
urine.Ketiadaan uricase menyababkan asam urat yang di filtrasi secara bebas oleh
glomerulus ginjal yang direabsorsi dan di sekresi di tubulus proksimal. Hanya sekitar 5 %

1
yang terikat oleh plasma, sisanya akan difiltrasi secara bebas oleh glomerulus. Dari 99%
asal urat yang difiltrasi, 90 % direabsorsi oleh tubulus poksimal, kemudian 7-10 % akan
di ekskresi oleh tubulus distal. Prosesnya dinamakan urate exchanger dan voltage
sensitive urate.Dengan demikian, dengan demikian dapat dikatakan bahwa asam urat
yang terukur di dalam tes merupakanproduk akhir yang tidak di metabolisir lebih lanjut.
(Lingga Lanny,PhD., 2012).

1.2. Tujuan Pratikum


1. Untuk megetahui cara pembuatan diet asam urat
2. Untuk mengetahui tujuan dan syarat diet asam urat
3. Untuk mengetahui cara pengolahan bahan makanan untuk penyakit asam urat

1.3. Manfaat Praktikum


1. Praktikan mengetahui tujuan dan syarat diet serta membuat menu sehingga proses
pengolahan bahan makanan yang baik untuk terapi pada pasien dengan penyakit
asam urat.

2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Pengertian Asam Urat


Penyakit asam urat merupakan kondisi yang bisa menyebabkan gejala nyeri yang
tak tertahankan, pembengkakan, serta adanya rasa panas di area persendian.Semua sendi
di tubuh berisiko terkena asam urat, tetapi sendi yang paling sering terserang adalah jari
tangan, lutut, pergelangan kaki, dan jari kaki.Umumnya, penyakit asam urat dapat lebih
mudah menyerang laki- laki, khususnya mereka yang berusia di atas 30 tahun.
Pada wanita, penyakit asam urat ini dapat muncul setelah terkena
menopause.Rasa sakit yang dialami pengidap asam urat, dapat berlangsung selama
rentang waktu 3-10 hari dengan perkembangan gejala yang begitu cepat dalam beberapa
jam pertama.Sering kali orang salah kaprah dan menyamakan penyakit asam urat dengan
rematik.Padahal, rematik adalah istilah yang menggambarkan rasa sakit pada persendian
atau otot yang mengalami peradangan.

2.2. Etiologi asam Urat


Asam urat terjadi ketika kristal urat menumpuk di sendi, kondisi ini
menyebabkan peradangan dan rasa sakit yang hebat dari serangan asam urat. Kristal urat
dapat terbentuk ketika seseorang memiliki kadar asam urat yang tinggi dalam darah.
Tubuh menghasilkan asam urat ketika memecah purin, yakni zat yang ditemukan
secara alami di dalam tubuh.Purin juga ditemukan pada makanan tertentu, seperti steak,
daging organ, dan makanan laut. Makanan lain juga mempromosikan kadar asam urat
yang lebih tinggi, seperti minuman beralkohol, terutama bir, dan minuman yang
dimaniskan dengan gula buah (fruktosa).
Biasanya, asam urat larut dalam darah dan melewati ginjal ke dalam
urine.Namun, kadang-kadang tubuh memproduksi terlalu banyak asam urat atau ginjal
mengeluarkan terlalu sedikit asam urat. Ketika ini terjadi, asam urat dapat menumpuk,
membentuk kristal urat yang tajam dan membutuhkan, seperti urat di jaringan sendi atau
sekitarnya yang menyebabkan rasa sakit, peradangan, dan pembengkakan.

2.3. Patofisiologi Asam Urat


Patofisiologi asam urat dibagi menjadi empat tahap yaitu:

3
Fase I
Tahap ini terjadi akibat peningkatan asam urat yang berasal dari metabolisme
purin yang berasal dari diet dan pemecahan sel tubuh. Pada keadaan normal asam urat
yang terbentuk selanjutnya akan dipecah oleh enzim urikase menjadi substans yang larut
pada urin sehingga mudah diekskresikan. Tidak adanya enzim urikase ini dapat
menimbulkan peningkatan kadar asam urat.
Sekitar 90% peningkatan kadar asam urat ditimbulkan akibat ketidakmampuan untuk
mengekskresikan asam urat pada urin akibat defek genetik pada transporter anion ginjal
yang mengakibatkan reabsorbsi asam urat yang berlebihan. Hal ini juga bisa disebabkan
oleh penggunaan beberapa obat seperti aspirin, diuretik dan alkohol, serta fungsi ginjal
yang menurun.
Sekitar 10% peningkatan asam urat dapat terjadi akibat produksi asam urat yang
berlebihan akibat defek genetik enzim yang memecahkan purin, peningkatan
penghancuran DNA sel yang mengandung purin pada tindakan kemoterapi, serta asupan
diet yang tinggi purin.
Fase II
Fase ini adalah serangan akut yang ditandai dengan tanda radang, biasanya pada
sendi metatarsofalang digiti I, dorsum kaki, mata kaki, lutut, pergelangan tangan, dan
sendi siku. [1] Fase ini terjadi akibat perpindahan monosodium urat ke cairan sendi dan
menimbulkan reaksi perlawanan dari sel neutrofil, sehingga mencetuskan reaksi radang
oleh beberapa sitokin inflamasi dan ditandai dengan sendi yang merah, nyeri, panas, dan
bengkak.[4,5]
Fase III
Fase ini sering dikenal dengan fase interkritikal asimptomatik yaitu fase tanpa
adanya gejala namun kristal monosodium urat tetap terdeposit pada cairan sendi. Keadaan
ini dapat berlangsung sampai 10 tahun.Tanpa penanganan asam urat yang baik dapat
menimbulkan serangan akut yang berulang akibat beberapa pencetus seperti trauma lokal,
diet tinggi purin, stress, dan pemakaian diuretik. [4,6]
Fase IV
Fase ini adalah fase arthritis gout kronik yang ditandai dengan munculnya tofus
(deposit monosodium urat pada beberapa sendi namun tanpa tanda radang).  Tofus ini
dapat pecah sendiri dan sering menimbulkan infeksi sekunder.Pada fase ini sering terjadi
kerusakan sendi, gangguan fungsi ginjal dan gangguan kardiovaskuler.

4
BAB III
METODE PERCOBAAN

3.1. Alat dan Bahan


Metode yang digunakan dalam proses pengolahan makanan diet penyakit asam urat
adalah merebus dan menumis. Menu yang kami sajikan adalah nasi putih,telur dadar,
pudding stroberi, tumis bayam jagung.
Alat yang digunakan dalam pembuatan menu ini adalah :
1. KomporGas
2. Pisau
3. Talenan
4. Panci
5. Wajan
6. Spatula
7. Baskom plastic
8. Garpu
9. Saringan
10. Piring kecil
11. Piring besar
12. Gelas
13. Sendok
14. Mangkuk
15. Cetakan pudding
16. Centong
Bahan yang di gunakan pada menu ini adalah :
1. Beras putih giling 75 g
2. Telur ayam 50 g
3. Minyak kelapa sawit 5 g
4. Bayam segar 60 g
5. Jagung kuning segar 50 g
6. Cabe meras 5 g
7. Bawang merah 5 g
8. Bawang putih 5 g

5
9. Garam 5 g
10. Gula 5 g
11. Mangga 50 g
12. Tepung agar-agar 25 g
13. Santan 20 ml

3.2. Waktu dan Tempat


Praktikum ini dilaksanakan pada tanggal 23februari 2021 pada pukul 10.00-12.00
WIB di laboratorium penyediaan bahan makanan Institut Kesehatan Helvetia
Medan.

3.3. Prosedur Kerja


a. Nasi
 Cuci beras hingga bersih
 Tambahkan air hingga di permukaaan beras sekitar satu ruas jari
 Masak dengan menggunakan rice cooker
 Nyalakan rice cooker pada tombol cook
 Tunggu hingga rice cooker berpindah menjadi hot
 Nasi siap di sajikan
b. Telur dadar
 Cuci telur hingga bersih pada air mengalir
 Pecahkan telur dan tuang kedalam mangkuk
 Tambahkan sedikit bawang merah dan cabai merah yang sudah diiris
 Tambahkan sedikit garam
 Kemudian kocok telur
 Panaskan minyak di wajan, kemudian tuang telur yang sudah di kocok
 Masak hingga telur matang dan sajikan
c. Tumis Bayam Jagung
 Bersihkan bayam , jagung dan iris bumbu seperti bawang merah. Bawang
putih, dan cabai
 Panaskan minyak dan tumis bumbu hingga harum
 Tambahkan sedikit air

6
 Masukkan bayam dan jagung yag sudah dibersihkan
 Masak hingga matang dan sajikan
d. Pudding
 Masak air dan gula hingga mendidih
 Tambahkan santan, dan tepung agar-agar
 Masak hingga mendidih
 Angkat dan tuang dalam cetakan
 Siap disajikan
e. Buah mangga
 Buah dicuci hingga bersih, kemudian kupas kulitnya lalu potong menjadi
tiga bagian dan sajikan.

3.4 Diagram alir

Bahan pangan

pencucian

Penimbangan

Pemotongan

Pengolahan/pemasakan

penyajian

Pembersihan dan
penyimpanan alat praktikum

7
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil

Gambar 1. Menu asam urat

Ny. S bekerja sebagai pegawai di salah satu kantor dengan usia 50 tahun, tinggi
badan 155 cm, berat badan 48 kg. Ny S sering mengeluh nyeri di persendian, bengkat
tungkai kaki dan terasa panas karena sakit yang luar biasa.Dia disarankan berobat ke
dokter dan di rawat di rumah sakit.Dari hasil pemeriksaan labor asam urat pasien 19
mg/dl, tekanan darah 130/80 mmhg, HB 13 g/dl.
1. Assessmet
a. Nama : Ny. S
b. Riwayat Sosial : Pegawai Kantor
c. Antropometri : BB : 48 kg
TB : 155 cm
Umur : 48 Tahun
BB 48 48
IMT = = =
( TBxTT ) m ( 1,55 ) 2
2,4025
IMT = 19,97 ( Berat badan Normal)
d. Biokimia
Asam urat 19 mg/dl
Tekanan darah 130/80 mmgh

8
HB 13 g/dl
e. Fisik : nyeri persedia, bengkak tungkai kaki dan terasa panas karena sakit
yang luar biasa.
PERHITUNGAN KEBUTUHAN ENERGI

AMB = 665 + (9,6 x BB) + (1,8 x TB)-(4,7 x U)


= 665 + (9,6 x 48) + (1,8 X 155) – (4,7 x 50)
= 665 + 460,8 + 279 – 235
= 1.169,8 kkal
Kebutuhan energy:
Energy = AMB x aktivitas fisik x faktor trauma
= 1.169,8 kkal x 1.2 x 1.4
= 1.965,264 kkal
Protein = 15 % x 1.965,8 = 294,87 : 4
= 73,7175 gram
Lemak = 20 % x 1.965,8 = 393,16 : 9
= 43.68 gram
Karbohidrat = 65 % x 1.965,8 = 1.277,77 : 4
= 319,4425 gram
2. Diagnosa Gizi
Intake : Asupan makanan yang salah berkaitan dengan gangguan
metabolis purin yang di tandai dengan meningkatnya kadar asam
urat 19 mg/dl.
Fisik/klinis : Perubahan nilai laboratorium gizi berkaitan dengan keluhan
nyeri dipersendian,bengkak tungkai kaki dan terasa panas.
ditandai dengan meningkatnya asam urat 19 mg/dl.
Behaviour : Kurangnya pengetahuan terkait makanan dan gizi ditanadai
dengan asupan makanan yang tidak seimbang dan pola makan
yang salah. Dan pemilihan makanan yang salah.
3. Intervensi
a. Jenis diet : Diet rendah purin II
b. Jenis makanan : makanan biasa
c. Syarat dan tujuan Diet

9
 Tujuan Diet
Tujuan diet asam urat adalah untuk mencapai dan mempertahankan
status gizi optimal serta menurunkan kadar asam urat dalam darah dan
urin
 Syarat Diet
Syarat-syarat Diet Asam Urat
1) Energy sesuai dengan kebutuhan tubuh. Bila berat bada berlebih
atau kegemukan, asupan energy sehari dikurangi secara bertahap
sebanyak 500-1000 kkal dari kebutuhan energy normal hingga
tercapai berat badan noermal.
2) Protein cukup, yaitu 10-15 % atau 1,0-1,2 g/kg BB dari
kebutuhan energy total
3) Hindari makanan sumber protein yang mempunyai kandungan
purin >150 mg/100 g
4) Lemka sendang, yaitu 10-20% dari kebutuhan energy total.
Lemak berlebih dapat menghambat pengeluaran asam urat atau
purin melalu urin
5) Karbohidrat dapat di berikan lebih banyak, yaitu 65-75% dari
kebutuhan energy total. Karena kebanyakan pasien asam urat
mempunyai berat badan lebih, maka dianjurkan untuk
menggunakan sumber karbohidrat kompleks
6) Vitamin dan mineral cukup sesuai dengan kebutuhan
7) Cairan disesuaikan dengan urin yang dikeluarkan setiap hari.
Rata-rata asupan
cairan yang dianjurkan adalah 2-2 ½ .

10
4. Monitoring dan evaluasi
parameter Pengukuran/pengamatan waktu Target terukur
Antropometri BB Setiap hari dipertahankan
1. Asam urat Sesuai Hasil mendekati
Biokimia waktu/rekomenda normal
2. HB si dokter Tetap normal
1. Tekanan darah Setiap hari Mendekati normal
Fisik/klinis 2. Nyeri persendian, (120/80 mmhg)
bengkak tungkai kaki Setiap hari Normal
Asupan makanan dan zat gizi
Asupan energy
Asupan protein
Asupan lemak
Dietary Setiap hari cukup
Asupan KH
Asupan purin
Asupan cairan
Asupan Fe dab Vit.C

Table 1.pemilihan menu


Waktu Menu Bahan Berat
Pagi Nasi putih Beras giling 75 g
Telur dadar Telur 50 g
Minyak kelapa sawit 5g
Tumis bayam jagung Bayam segar 50 g
Jagung kuning segar 20 g
Minyak kelapa sawit 3g
Cabe merah 5g
Bawang putih 5g
Pudding Tepung agar-agar 25 g
santan 3,5 g
Gula 5g
Buah Mangga 50 g

11
==========================================================
Analysis of the food record
==========================================================
Food Amount energy carbohydr.
__________________________________________________________________

makan pagi
beras putih giling 75 g 270.7 kcal 59.6 g

Meal analysis: energy 270.7 kcal (34 %), carbohydrate 59.6 g (64 %)

telur dadar
telur ayam 50 g 77.6 kcal 0.6 g
minyak kelapa sawit 25 g 215.5 kcal 0.0 g
garam 1g 0.0 kcal 0.0 g

Meal analysis: energy 293.1 kcal (37 %), carbohydrate 0.6 g (1 %)

rebusan sayur bayam dan jagung manis


bayam segar 60 g 22.2 kcal 4.4 g
jagung kuning segar 50 g 54.0 kcal 12.6 g
cabe merah 5g 1.4 kcal 0.3 g
bawang putih 5g 4.4 kcal 1.0 g
garam 1g 0.0 kcal 0.0 g
minyak kelapa sawit 10 g 86.2 kcal 0.0 g

Meal analysis: energy 168.2 kcal (21 %), carbohydrate 18.2 g (20 %)

selingan
pudding agar mangga
agar-agar 25 g 0.0 kcal 0.0 g
gula pasir 5g 19.3 kcal 5.0 g
santan 20 g 14.2 kcal 0.6 g
mangga golek 50 g 32.5 kcal 8.5 g

Meal analysis: energy 66.0 kcal (8 %), carbohydrate 14.1 g (15 %)

12
==========================================================
Result

Nutrient analysed recommended percentage


content value value/day fulfillment
__________________________________________________________________
energy 798.0 kcal 2036.3 kcal 39 %
water 0.0 g 2700.0 g 0%
protein 15.8 g(8%) 60.1 g(12 %) 26 %
fat 43.0 g(46%) 69.1 g(< 30 %) 62 %
carbohydr. 92.5 g(46%) 290.7 g(> 55 %) 32 %
dietary fiber 3.8 g 30.0 g 13 %
alcohol 0.0 g - -
PUFA 1.9 g 10.0 g 19 %
cholesterol 212.0 mg - -
Vit. A 2386.5 µg 800.0 µg 298 %
carotene 0.0 mg - -
Vit. E (eq.) 3.0 mg 12.0 mg 25 %
Vit. B1 0.3 mg 1.0 mg 29 %
Vit. B2 0.5 mg 1.2 mg 41 %
Vit. B6 0.6 mg 1.2 mg 51 %
tot. fol.acid 122.2 µg 400.0 µg 31 %
Vit. C 48.8 mg 100.0 mg 49 %
sodium 854.5 mg 2000.0 mg 43 %
potassium 694.4 mg 3500.0 mg 20 %
calcium 169.9 mg 1000.0 mg 17 %
magnesium 92.6 mg 310.0 mg 30 %
phosphorus 275.1 mg 700.0 mg 39 %
iron 3.4 mg 15.0 mg 23 %
zinc 1.9 mg 7.0 mg 28 %

13
Tabel 2. Menu Rekomendari
Waktu Menu Bahan Berat
Siang Nasi Beras 100 g
Sambal udang Udang 50 g
Cabai merah 8g
Bawang merah 8g
Bawang putih 8g
Minyak makan 10 g
Sayur bening sawi Sawi putih 75 g
wortel 25 g
Cabai merah 8g
Bawang merah 8g
Bawang putih 8g
Tempe goreng Tempe 25 g
Minyak makan 8g
Susu Susu skim bubuk 4g
Gula 1 sdm
Snack Donat Tepung terigu 50 g
Gula 15 g
Minyak makan 15 g

14
4.2 Pembahasan
1. Proses pengolahan
a. Penyediaan bahan pangan
Bahan makanan disesuaikan dengan menu yang sudah dipilih merupakan
tahap awal dalam proses pengolahan makanan
b. Pencucian
Bahan makanan dicuci hingga bersih terlebih dahulu dengan air mengalir.Hal
ini bertujuan agar bahan makanan yang ingin diolah higenis.
c. Penimbangan
Bahan makanan yang sudah dicuci ditimbang dengan ukuran yang sudah
ditentukan.Hal ini bertujuan agar menu yang disediakan sesuai dengan
kebutuhan yang telah dihitung sebelumnya.
d. Pemotongan
Bahan makanan dipotong terlebih dahulu sesuai dengan kebutuhan dalam
pengolahan bahan makanan.Hal ini bertujuan agar bahan makanan lebih
mudah diolah.
e. Pengolahan (pemasakan)
Bahan makanan yang sudah dipotong diolah sesuai dengan menu yang telah
dipilih. Pengolahan yang dilakukan dengan cara menumis dan menggoreng.
f. Penyajian
Bahan makanan yang sudah diolah disajikan diatas wadah baik piring
maupun magkok.
g. Pembersihan dan penyimpanan alat pratikum
Setelah penyajian, maka alat pratikum yang telah digunakan gicuci hingga
bersih kemudian alat praktikum dikembalikan ditempat semula.

2. Pembahasan
Pengelompakkan bahan makanan menurut kadar purin dan anjura makan
Kelompok I : kandungan purin tinggi (100-1000 mg purin/100 g bahan
makanan) sebaiknya dihindari.
Otak, hati, jantung, ginjal, jeroan, ekstrak daging/kaldu,
bouillon, bebek, ikan sardine, makarel, remis, kerang

15
Kelompok II : kandungan purin sedang (9-100 mg purin/100 g bahan
makanan) dibatasi : maksimal 50-75 g (1-1 ½ ptg) daging,
ikan atau unggas, atau 1 mangkok (100 g) sayuran sehari.
Daging sapid an ikan (kecuali yang terdapat dalam kelompok
I) ayam, udang; kacang kering dan hasil olah, seperti tahu
dan tempe, asparagus, bayam, daun singkong, kangkung,
daun dan biji melinjo.
Kelompok III : kandungan purin rendah(dapat diabaikan), dapat dimakan
setiap hari. Nasi, ubi, singkong, jagung, roti, mie, bihun,
tepung beras, cake, kue kering, puding, susu, keju, telur;
lemak dan minyak; gula; sayuran dan buah buahan (kecuali
sayuran dalam kelompo 2).
Adapun manfaat dari bahan makanan yang kami gunakan adalah :
a. Beras putih
Korbohidrat kompleks yang menjadi sumber energy yang tinggi akan
kalori da waktu tingkatan yang lama diubah menjadi gula darah,
dibandingkan dengan beras merah yang tinggi akan serat.
b. Bayam
Sayur bayam baik bagi penderita DM, mencegah anemia, menjaga
kesehatan mata, menurunkan resiko penyakit kardiavaskuler, dan
mencegah asma, serta tidak mengandung gas dan dianjurkan untuk
penyakit asam urat.
c. Jagung manis
Jagung manis berfungsi untuk kesehatan tubuh dan baik untuk
pencernaan. Fungsi lain jagung yaitu: mencegah anemia, sumber energi,
menurunkan kolestrol LDL, membantu menaikkan berat badan,
mencegah diabetes dan hipertensi, membuang tulang kuat, baik untuk
mata dan bersifat anti kanker.
d. Telur
Telur mempunyai kandungan protein yang tinggi dan berfungsi untuk
tubuh. Protein merupakan pembentuk utama jaringan tubuh yang rusak
serta membantu pembentukan jaringan yang baru. Fungsi lain dari telur
adalah baik untuk mata, memiliki banyak kandungan nutrisi, membantu

16
program diet, tidak menimbulkan kolestrol, membentuk otot, dan baik
untuk kekebalan tubuh.
e. Mangga
Buah mangga pada dasarnya merupakan golongan buah rendah
kalori.Dalam satu buah mangga hanya terkandung sekitar 100 –
110 kalori. Kendati demikian, buah ini kaya akan antioksidan
(polifenol dan beta karoten) dan sejumlah nutrisi lain yang
bermanfaat bagi kesehatan..

17
BAB V
PENUTUP

5.1 Kesimpulan
1. Asam urat adalah penyakit yang disebabkan oleh metabolisme internal purin yang
ditandai dengan meningkatkan kadar asam urat dalam darah. Hal ini diikuti
dengan terbentuknya timbunan Kristal berupa garam urat di persendian yang
menyebabkan perandangan sendi.
2. Hasil perhitungan :
Energy : 1.965,264 kkal
Protein : 73,7175 g
Lemak : 43,68 g
KH : 319,4425 g
3. Tujuan dari diet ini yaitu untuk mencapai dan mempertahankan status gizi
optimal serta menurunkan kadar asam urat dalam darah dan purin.
4. Diagnose gizi
intake : Asupan makanan yang salah berkaitan dengan gangguan metabolis
purin yang di tandai dengan meningkatnya kadar asam urat 19 mg/dl
Fisik/klinis: Perubahan nilai laboratorium gizi berkaitan dengan keluhan
nyeri dipersendian,bengkak tungkai kaki dan terasa panas. ditandai
dengan meningkatnya asam urat 19 mg/dl.
Behaviour: Kurangnya pengetahuan terkait makanan dan gizi ditanadai
dengan asupan makanan yang tidak seimbang dan pola makan yang salah.
Dan pemilihan makanan yang salah.

5.2 Saran
Kami sangat mengharapkan masukkan dan saran yang membangun dari
hasil praktek menu asam urat kami ini.Diharapkan hasil praktek pembuatan
menu asam urat ini dapat bermanfaat bagi mahasiswa yang melakukan
praktikum tentang pembuatan menu asam urat dan selanjutnya dapat

18
meningkatkan keterampilan dalam pembuatan penyusunan menu dapat
memberikan hasil yang lebih baik.

19
DAFTAR PUSTAKA

Almatsier, sunita (Ed.) 2005. Penuntut Diet Jakarta: PT.Gramedia Pustaka Utama
Lingga Lanny, PhD. 2012.Bebas Penyakit Asam Urat Tanpa Obat
Jakarta:PT,Agro Media Pustaka
https://www.halodoc.com /kesehatan/penyakit-asam-urat
https://www.alomedika.com/penyakit/reumatologi/gout/patofisiologi

20

Anda mungkin juga menyukai