NIM : P07524417020
KELAS : IV-A DIV KEBIDANAN
SOAL
1. Jelaskan Patofiologi terjadinya Cistitis maupun Pyelonephritis (ISK)
JAWABAN
1. PATOFISIOLOGI CYSTITIS Patogenesis infeksi saluran kemih sangat kompleks,
karena tergantung dari banyak faktor seperti faktor infeksi dan faktor non infeksi.
Bakteri masuk melalui ureter kemudian bakteri melekat pada pada sel uroepitelial
yang mengakibatkan infeksi dan tubuh berkompensasi dengan meningkatkan leukosit
untuk melawan bakteri, sehingga suhu tubuhmaningkat. Bakteri berkolonisasi terus
menerus sehingga masuk ke vesika urinaria danmerusak lapisan kandung kemih
glycoprotein mucin layer hingga menembus epitel danmengakibatkan spasme otot
polos vesika urinaria terganggu dan sulit untuk relaksasi dan rasanyeri pun
timbul.Kontraksi spasme otot terus terjadi berulang ulang namun urin dengan volume
yangrendah yang mengakibatkan distensi kandung kemih. Vesika urinaria tidak
mampumenampung urine akibatnya rasa ingin BAK terus menerus atau BAK
berulang kali, dan sakitwaktu miksi (dysuri).
PATOFISIOLOGI PYELONEPHRITIS/PIELONEFRITIS adalah infeksi saluran
kemih pada bagian parenkim dan pelvis ginjal akibat penjalaran bakteri dari saluran
kemih bawah ataupun penyebaran secara hematogen.
Pyelonephritis merupakan infeksi saluran kemih bagian atas yang disebabkan oleh
invasi bakteri pada parenkim renal. Pyelonephritis biasanya berawal dari infeksi
saluran kemih bagian bawah yang menjalar ke atas akibat penatalaksanaan yang tidak
tepat (ascending infection). Namun, invasi bakteri ini dapat pula disebabkan oleh
adanya penyebaran hematogen, misalnya pada endokarditis.
Pada pyelonephritis, faktor virulensi dari bakteri berperan terhadap terjadinya proses
patogenesis pyelonephritis, yaitu penempelan bakteri pada epitelial, yang diikuti oleh
terjadinya respon inflamasi akibat bakteri. Berikut adalah contoh proses yang terjadi
pada bakteri yang paling sering menjadi penyebab pyelonephritis, uropathogenic
Escherichia coli (UPEC).
2. Faktor risiko cystitis Radang kandung kemih paling sering dialami oleh perempuan
yang aktif secara seksual, menggunakan alat kontrasepsi diafragma atau spermisida,
sedang hamil, atau sudah menopause.Selain itu, beberapa faktor berikut juga bisa
meningkatkan risiko terjadinya cystitis:
Kebiasaan membersihkan area intim dengan arah dari anus ke arah kelamin
(dari belakang ke depan)
Menderita penyakit yang menghambat aliran urine, seperti penyakit batu
kandung kemih, infeksi saluran kemih, atau pembesaran prostatMenderita
diabetes
Menggunakan sabun yang dapat mengiritasi organ intim, seperti sabun
berparfum
Menggunakan kateter urine dalam jangka panjang
Memiliki sistem kekebalan tubuh yang lemah akibat infeksi HIV
Menjalani radioterapi atau kemoterapi pada area panggul
Usia: infant dan geriatri (>60 tahun) lebih rentan mengalami pyelonephritis
Abnormalitas anatomi atau fungsional: Beberapa penyakit seperti penyakit polikistik
ginjal, ginjal tapal kuda, kateter ganda, ureterokel, dan refluks vesikoureter dapat
meningkatkan risiko terjadinya pyelonephritis Batu ginjal
Kehamilan: terjadi perubahan hormonal dan mekanik sehingga wanita hamil lebih
rentan mengalami infeksi saluran kemih. Adanya pembesaran uterus dapat
mengganggu kandung kemih dan menyebabkan statis urine.
Pada pria : Rasa panas dan terbakar ketika buang air kecil Penis terasa
gatal,membengkak dan mengeluarkan cairan atau nanah. Kelenjar getah bening membengkak
pada area selangkangan.
Pada wanita : Demam dan menggigil, Nyeri panggul, Rasa terbakar dan tidak nyaman
saat buang air kecil , Keluar cairan dari Vagina ( Keputihan).
4. Ginjal sebelah kiri terletak lebih tinggi daripada ginjal sebelah kanan. Ginjal memiliki
bentuk seperti biji kacang merah.
5. Sebenarnya tidak ada alasan khusus kenapa ginjal kiri lebih tinggi dari ginjal kanan,
penyebabnya adalah karena pada sisi kanan ada organ liver/hati yang besar dan
menekan ginjal kanan lebih ke bawah