Anda di halaman 1dari 8

Sadifa Asrofa

NPM : 2001203010031

1. Securing Information System

Penggunaan teknologi informasi menawarkan banyak kemudahan bagi penggunanya.


Namun dibalik kemudahan yang ditawarkan tersebut terdapat juga ancaman-ancaman yang
dapat mengganggu sistem informasi tersebut. Ancaman-ancaman tersebut dapat berupa
perangkat lunak berbahaya seperti virus, worms, Trojan horses dan spyware serta peretas
dan kejahatan komputer seperti spoofing dan sniffing, serangan denial of service, kejahatan
komputer serta pencurian identitas.
Dengan perkembangan internet dan perdagangan elektronik pencurian identitas menjadi
sangat meresahkan. Pencurian identitas adalah sebuah kejahatan di mana seorang penipu
memperoleh sejumlah penting informasi personal yang dapat digunakan untuk menipu
orang lain. Pada bulan mei tahun 2020, tokopedia dibobol oleh seorang hacker yang
mengakibatkan 91 juta data pengguna bocor. Data yang berhasil dibobol adalah seperti
nama pengguna, alamat e-mail, hingga nomor telepon. Peretas ini dapat menjual data
tersebut dalam darkweb, data pribadi ini dapat digunakan untuk bermacam-macam
penipuan online.
Namun sayangnya masyarakat umumnya belum menganggap data pribadi sebagai bagian
dari properti yang harus dilindungi. Hal ini salah satunya dapat dilacak dari banyaknya
postingan yang mengandung konten data pribadi, baik di sejumlah platform media sosial,
maupun di berbagai grup jejaring sosial. Selain itu, ketika akan menggunakan sejumlah
platform sistem elektronik (e‐commerce, transportasi online, fintech, dan lain-lain)
umumnya pengguna juga belum secara utuh memahami kebijakan privasi, syarat-syarat
dan ketentuan layanan dari setiap aplikasi tersebut, khususnya yang terkait dengan
penggunaan data pribadi.
Menurut saya terkait kasus ini yang perlu dilakukan adalah menumbuhkan kesadaran akan
risiko yang dihadapi apabila data pribadinya bocor. Hal ini dapat dilakukan melalui
himbauan baik melalui media elektronik atau sosial media. Selain itu juga dapat diberikan
penyuluhan dan pelatihan terhadap penggunaan sistem informasi, sehingga pengguna
paham bagaimana dasar sistem informasi dan dapat memahami bahwa sistem informasi
rentan dari berbagai ancaman.
Sadifa Asrofa
NPM : 2001203010031

Selain itu juga perusahaan harus melakukan investasi untuk membangun sistem yang lebih
aman. Hal ini dikarenakan sistem informasi merupakan hal yang sangat penting dalam
operasional bisnis dan perusahaan memiliki informasi berharga untuk dilindungi dan
sangat berbahaya bila informasi tersebut hilang atau jatuh ke orang yang salah.
Perusahaan yang membangun sendiri sistem informasinya juga perlu memiliki
programmer-programmer yang mumpuni dalam hal membangun aplikasi dengan
memberikan pelatihan kepada programmernya terkait membangun aplikasi yang aman,
menerapkan langkah pengamanan jaringan. Semakin baik kemampuan programmer dalam
membangun aplikasi, semakin aman aplikasi yang dihasilkan.
Pemerintah juga perlu membuat regulasi terkait perlindungan data pribadi. Walaupun pada
Undang-Undang nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik (UU
ITE) telah mencakup gangguan terhadap data dan gangguan terhadap sistem, namun perlu
disahkan undang-undang khusus yang mengatur tentang perlindungan data pribadi.

2. Enterprise Application

Perangkat lunak perusahaan adalah kumpulan program komputer yang memiliki aplikasi
bisnis yang sama, alat untuk memodelkan cara kerja seluruh organisasi, dan alat
pengembangan untuk membangun aplikasi yang unik untuk organisasi. Perangkat lunak ini
ditujukan untuk memecahkan masalah skala perusahaan, bukan masalah departemen.
Perangkat lunak tingkat perusahaan bertujuan untuk meningkatkan produktivitas dan
efisiensi perusahaan dengan menyediakan fungsionalitas dukungan logika bisnis.
Untuk meningkatkan efisiensi, efektivitas, transparansi, dan akuntabilitas penyelenggaraan
pemerintahan, Direktorat Jenderal Perbendaharaan menciptakan Aplikasi E-Rekon LK
yang merupakan Sistem Informasi yang dikembangkan untuk melaksanakan proses
rekonsiliasi anggaran negara. Berdasarkan penelitian pengguna merasa puas terhadap
aplikasi E-Rekon LK, namun dukungan infrastruktur kurang memadai dan sistem masih
sering down.
E-Rekon LK menggantikan cara rekonsiliasi realisasi antara Bendahara Umum Negara
dalam hal ini kementerian keuangan dan satuan kerja. Sebelum adanya E-rekon LK,
Sadifa Asrofa
NPM : 2001203010031

rekonsiliasi anggaran, pendapatan, belanja dan rekening pemerintah pada satuan kerja
dilakukan secara manual. Dimana operator Sistem Akuntansi Instansi Berbasis Akrual
(SAIBA) satuan kerja pada saat rekonsiliasi harus datang langsung ke Kantor Pelayanan
Perbendaharaan Negara (KPPN) dengan membawa berkas-berkas yang diperlukan.
Mengantri untuk melakukan rekonsiliasi karena terbatasnya petugas rekonsiliasi pada
KPPN Banda Aceh. Hal ini sungguh tidak efektif, mengingat satuan kerja yang melakukan
rekonsiliasi pada KPPN Banda Aceh bias mencapai satuan dua ratus satuan kerja dan
terdapat pemberlakuan batas waktu rekonsiliasi.
Menurut saya aplikasi E-Rekon LK cukup membuat proses rekonsiliasi yang dulunya ribet
menjadi jauh lebih mudah. Tidak perlu datang ke KPPN, dengan adanya aplikasi E-Rekon
LK operator dapat melakukan rekonsiliasi dari mana saja, tanpa perlu mengantri lama tentu
saja. Namun kembali lagi masalah infrastruktur yang belum merata menjadi hambatan
sehingga diharapkan perbaikan infrastruktur di daerah terpencil harus dilakukan. Untuk
mengatasi server yang sering down perlu dilakukan penambahan kapasitas server
mengingat aplikasi E-rekon LK digunakan lebih dari 25.000 satuan kerja diseluruh
Indonesia.

3. E-commerce
E-commerce merupakan penyebaran, pembelian, penjualan, pemasaran barang dan jasa
melalui sarana elektronik seperti internet, www, atau jaringan komputer lainnya yang
melibatkan transfer dana elektronik, pertukaran data elektronik, sistem manajemen
inventori otomatis, dan sistem pengumpulan data otomatis. Fakta menunjukkan bahwa
tingkat pengguna internet di Indonesia dari tahun ke tahun mengalami peningkatan yang
cukup pesat. Penggunaan internet ini mendorong pertumbuhan ekonomi digital. Hal ini
dikarenakan ekonomi tradisional dengan metode yang bersifat konvensional, yaitu
pelanggan datang ke toko untuk melakukan transaksi pembelian dirasakan kurang efisien
karena waktu yang tersita cukup banyak, antara lain untuk kegiatan mendatangi toko dan
mengantri. Dengan memanfaatkan ekonomi digital pelanggan tidak perlu bersusah payah
untuk datang ke toko dan mengantri untuk melakukan pembayaran. Cukup dengan mobile
phone yang tersambung dengan internet pengguna dapat dengan mudah mendapatkan
barang yang diinginkan.
Sadifa Asrofa
NPM : 2001203010031

Kemudahan yang ditawarkan tersebut menyebabkan perkembangan e-commmerce di


Indonesia terus meningkat. Namun penggunaan e-commerce di Indonesia masih relative
kecil jika dibandingkan dengan Tiongkok, Jepang, Korea Selatan dan India. Di Indonesia
infrastruktur, teknologi informasi dan jaringan internet belum terlalu memadai. Selain itu
regulasi juga seperti belum siap dengan perkembangan e-commerce. Keterbatasan ini
menyebabkan pebisnis ragu untuk mengimplementasikan e-commerce.
Sangat disayangkan apabila potensi e-commerce di Indonesia tidak dapat digali lagi, karena
e-commerce dapat mendorong keuntungan makroekonomi dan mikroekonomi. Menurut
saya masih banyak yang harus dibenahi agar e-commerce di Indonesia dapat semakin
meningkat. Kepedulian Pemerintah diharapkan dapat meningkatkan keberhasilan kegiatan
e-commerce. Pemerintah diharapkan turun tangan dalam mengejar ketinggalan
infrastruktur teknologi informasi di Indonesia.

4. Knowledge Management
(Fenomena disatukan dengan fenomena Enhancing Decision Making)
5. Enhancing Decision Making
Manajemen pengetahuan (knowledge management) adalah suatu rangkaian kegiatan yang
digunakan oleh organisasi atau perusahaan untuk mengidentifikasi, menciptakan,
menjelaskan, dan mendistribusikan pengetahuan untuk digunakan kembali, diketahui, dan
dipelajari di dalam organisasi.
Meningkatkan proses pengambilan keputusan (Enhancing Decision Making) merupakan
adalah proses pemilihan dari berbagai alternatif baik kualitatif maupun kuantitatif untuk
mendapat suatu alternatif terbaik guna menjawab masalah atau penyelesaikan konflik atau
kesenjangan.
Kementerian Keuangan Republik Indonesia telah melakukan penataan organisasi
keuangan sesuai kebutuhan masyarakat, perkembangan kebijakan keuangan Negara, dan
dinamika administrasi publik. Pembenahan dan pembangunan kelembagaan yang terarah
dan pro publik diharapkan memberikan dukungan dan pedoman bagi masyarakat dan
Negara yang lebih adil dan rasional. Perkembangan aplikasi dapat mendukung manajemen
pengetahuan dan meningkatkan proses pengambilan keputusan. Sistem Perbendaharaan
Sadifa Asrofa
NPM : 2001203010031

dan Anggaran Negara (SPAN) adalah sebuah sistem yang dibangun oleh Kementrian
Keuangan dengan bertujuan untuk meningkatkan efektifitas, efisiensi, akuntabilitas dan
transparansi dalam pengelolaan keuangan negara.
Pada aplikasi SPAN disajikan data-data realisasi baik pendapatan dan belanja
dibandingkan dengan anggarannya. Sehingga aplikasi SPAN dapat menjadi sumber
informasi berapa sisa dana yang ada pada setiap akun belanja. Hal ini dapat digunakan
untuk satuan kerja untuk memprediksi penyerapan anggaran pada akhir tahun.

6. Building information system

Implementasi Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik (SPBE) telah menjadi perhatian


seluruh negara. Indonesia juga masih tertinggal apabila dibandingkan dengan negara-
negara ASEAN lainnya. Indeks SPBE ini diukur dengan memperhatikan beberapa
komponen yaitu cakupan dan kualitas layanan pemerintahan digital, status perkembangan
infrastruktur digital dan kecakapan sumber daya manusia dalam mengoperasikan layanan
e-goverment.
Pemerintah dituntut untuk memberikan layanan berbasis teknologi informasi dengan
perbaikan proses bisnisnya sehingga layanan akan lebih cepat, mudah dan murah dengan
tetap memperhatikan transparansi dan akuntabilitas. Paling tidak ada empat hal yang perlu
dilakukan dalam memberikan pelayanan publik di era digital yaitu pertama melakukan
identifikasi kembali proses bisnis yang relevan dengan tujuan utama pemerintah sehingga
digitalisasi dibarengi dengan perubahan proses bisnisnya.
Kedua, layanan yang diberikan kepada masyarakat diupayakan real time/instan dan
diinformasikan kepada masyarakat (kejelasan dan kepastian layanan). Kita bisa melihat
bagaimana dalam kondisi pandemi ini masyarakat menginginkan informasi yang real time
atas perkembangan penanganannya. Pemerintah baik pusat maupun daerah melakukan
eksplorasi cara-cara baru dalam memberikan informasi terkini dan layanan kepada publik
sebagai upaya untuk mengelola efek pandemi.
Ketiga, mengembangkan perangkat digital yang mendukung mobilitas pegawai sehingga
mempermudah semua aktivitas dan kolaborasi antar pegawai dalam operasional serta
Sadifa Asrofa
NPM : 2001203010031

pemberian layanan kepada masyarakat. Pandemi telah memaksa pola kerja baru di mana
pegawai melakukan pekerjaan dari rumah atau Work From Home (WFH). Perkembangan
sat ini menuntut pelaksanaan pekerjaan dan pelayanan dilakukan lebih fleksibel dan dapat
diberikan dari manapun.
Keempat, melakukan modifikasi proses bisnis sebagai respon atas perubahan perilaku dan
kebutuhan masyarakat di era digital. Tantangan ke depan terkait pelayanan publik semakin
menarik karena kehidupan masyakarat telah sangat berubah dimana mereka menuntut
layanan yang semakin cepat, mudah, murah, dan transparan.
Negara harus lebih dekat dengan masyarakat dan mampu memberikan kenyamanan dan
merangsang masyarakat lebih inovatif, kreatif, produktif serta mampu memberikan
kontribusi nyata bagi pembangunan nasional. Kolaborasi, komitmen dan inovasi dalam
pemberian layanan publik sangat diperlukan dan kondisi yang sekarang dihadapi menjadi
pendorong untuk melakukan inovasi ke arah digital melayani menuju pemerintahan digital
masa depan.
Menurut saya, yang paling mendasar untuk dilakukan untuk meningkatkan Sistem
Pemerintahan Berbasis Elektronik (SPBE) adalah merancang ulang proses bisnis dengan
melakukan identifikasi kebutuhan sistem sesuai dengan kebijakan pemerintah dan
mengidentifikasi apakah sistem yang dibangun sudah sesuai dengan kebutuhan.
Selanjutnya yang perlu dilakukan adalah pengujian terhadap sistem, untuk mengetahui
apakah sistem menghasilkan output sesuai dengan yang diinginkan. Apakah sistem sudah
sesuai dengan kebijakan. Perlu juga diuji database untuk memastikan atribut dan fungsi
table pada database sistem sudah sesuai. Pengujian user interface dari aplikasi, untuk
mengetahui apakah user interface dari sistem tidak membingungkan pemakai.
Yang paling penting dilakukan adalah pemeliharan, karena sistem informasi bersifat cepat
using dan terdapat perubahan-perubahan terkait kebijakan, keadaan dan peningkatan fungsi
sistem.
Untuk menekan kendala pada infrastruktur, sudah saatnya pemerintah Indonesia
melakukan investasi untuk meningkatkan fungsi infrastruktur digital. Investasi pada
infrastruktur dapat meningkatkan pelayanan digital di Indonesia yang hingga sekarang
masih belum merata. Untuk peningkatan kecakapan SDM operator e-government maka
Sadifa Asrofa
NPM : 2001203010031

langkah yang tepat adalah membuat modul-modul, membuat video tutorial penggunaan
aplikasi atau mengadakan pelatihan langsung kepada operator.

7. Global Information System

Sistem informasi global adalah sistem informasi yang berbasis komputer yang melintasi
batas batas negara dimana perusahaan multinasional dengan sistem tersebut bisa
mengintegrasikan seluruh kegiatan perusahaan seperti penyusunan strategi, pelaksanaan
operasi antara perusahaan induk dengan perusahaan cabangnya bahkan yang di mana
perusahaan cabangnya telah tersebar di berbagai negara.
Di Indonesia sendiri sudah beberapa startup yang memanfaatkan sistem informasi global
dalam melakukan ekspansi ke luar negeri, salah satunya adalah Traveloka . Traveloka
awalnya merupakan aplikasi jual beli tiket online, kini Traveloka juga menyediakan
pemesanan hotel, tiket nonton, voucher makanan, tiket rekreasi, rental mobil, bahkan
membayar tagihan atau mengisi ulang pulsa.
Dalam ekspansinya ke luar negeri Traveloka membuat situs dengan menggunakan bahasa
negara tersebut serta melakukan penyesuaian konten, dimana yang ditampilkan adalah
daerah wisata pada negara tersebut. Selain itu Traveloka juga mendaftarkan semua versi
website Traveloka ke Google Search Console agar mesin pencari Google dapat
memunculkan situs ketika pengguna di berbagai negara tersebut mencari informasi.
Dalam rangka mendukung perkembangan ekonomi digital Pemerintah berharap semakin
banyak startup dari Indonesia yang dapat melebarkan sayapnya hingga ke luar negeri dan
bersaing dengan negara lain.
Menurut saya melakukan ekspansi ke luar negeri bukanlah hal yang mudah, startup harus
dapat membangun arsitektur sistem informasi internasional. Hal dasar yang harus
dilakukan dalam membangun sistem internasional adalah memahami lingkungan global
dimana startup akan beroperasi. Startup juga harus mampu menghadapi tantangan-
tantangan karena perbedaan budaya, politik, dan bahasa yang memperbesar perbedaan
budaya organisasi dan proses bisnis.
Sadifa Asrofa
NPM : 2001203010031

Traveloka sebagai unicorn Indonesia yang pertama sekali melakukan ekspansi ke luar
negeri menjawab tantangan tersebut dengan menggunakan budaya lokal dalam bisnisnya
di luar negeri. Hal ini dilakukan dengan menggunakan bahasa lokal pada situsnya
contohnya penggunaan bahasa Thailand dan Vietnam, yang dipercaya dapat meningkatkan
penjualan di negara tersebut. Tidak hanya menyesuaikan bahasa, Traveloka juga
melakukan penyesuaian konten sesuai dengan negara. Misalnya di situs Traveloka di
Vietnam, maka yang lebih ditonjolkan adalah produk yang terkait dengan kota seperti Ho
Chi Minh. Berbeda dengan Traveloka Indonesia produk yang ditampilkan seringnya
merupakan produk yang berhubungan dengan Bali.

Anda mungkin juga menyukai