Anda di halaman 1dari 7

TEORI AKUNTANSI

STRUKTURASI
SYLVIA FETTRY ELVIRA MARATNO
Sadifa Asrofa (2001203010031)
Pengantar

• Orientasi Strategis di Alpha


Alpha sedang mengalami ekspansi besar-besaran. Mereka mendapat sinyal positif dari
atasan mereka di kelompok Alfabet dan dari pihak luar. Sinyal positif dari pihak luar
dikarenakan terdapat variasi yang besar di dalam produk karena adaptasi ekstensif terhadap
kebutuhan pelanggan.
Operasi Alpha ditandai dengan perubahan dan diskontinyuitas yang sering terjadi yang
dimulai dari negosiasi jangka panjang dan ekstensif pusat pelanggan dengan pelanggan.
Alpha juga memiliki sejumlah mekanisme koordinasi lintas fungsi yang secara khusus
dikembangkan untuk menangani aliran konstan.
Terdapat orientasi strategis yang agak koheren dan berkonotasi positif dari keunggulan
teknis dan fleksibilitas di Alpha. Struktur ini terus direproduksi, tidak hanya dalam dan
melalui pembicaraan manajerial, tetapi juga dalam dan melalui tindakan sehari-hari di
seluruh perusahaan.
Sejarah Lahirnya Teori Akuntansi Strukturasi

Pada tahun 1937 Talcott Parsons, sosiolog berkebangsaan Amerika


Serikat mempublikasikan buku ‘The Structure of Social Action’.
Pada tahun 1970-an terdapat retakan pendapat mengenai teori sosial
yang menyebabkan munculnya berbagai perspektif teoretis rumit yang
saling bertentangan.
Pada tahun 1984 didasari atas ketidakpuasan Antony Giddens terhadap
teori sosial yang telah ada, Giddens mengembangkan teori yang
kemudian disebut teori “Strukturasi”. Teori ini bertujuan untuk
mengatasi dualisme tradisional teori sosial.
Pembahasan

Inti dari teori strukturasi adalah konsep-konsep struktur, sistem dan dualitas struktur.
Struktur merupakan aturan dan sumber daya, atau seperangkat relasi transformasi, terorganisasi sebagai
kelengkapan-kelengkapan dari sistem-sistem sosial.
Sistem merupakan relasi-relasi yang direproduksi di antara para aktor atau kolektivitas, terorganisasi sebagai
praktik-praktik sosial reguler.
Manusia merupakan pelaku yang berpengetahuan, artinya manusia sebagai aktor sosial mengetahui seluk-beluk
kondisi dan konsekuensi dari perbuatan mereka.
Tindakan aktor sosial sebagai individu tidak hanya melibatkan prilaku individu tersebut, namun juga prilaku dari
individu lain atau disebut juga monitoring refleksif atas tindakan.
Menjadi seorang agen harus mampu menggunakan kekuasaan kausal, termasuk mempengaruhi kekuasaan-
kekuasaan yang dijalankan oleh orang lain. Ada kalanya kekuasaan agen dibatasi oleh keadaan tertentu.
Teorema dualitas struktur merupakan gagasan yang sangat penting pada teori strukturasi. Agen dan struktur
bukanlah fenomena yang saling terpisah.
Rob Stone melakukan penyempurnaan terhadap teori strukturasi melalui strong structuration theory (teori
strukturasi kuat).
Aplikasi Teori Akuntansi Strukturasi Dalam Riset
Akuntansi

• Hans Englun dan Jonas Gerdin (2014) mengumpulkan penelitian • Orla Feeney and Bernard Pierce (2016) yang berjudul “Strong
akuntansi yang menggunakan teori strukturasi dalam artikel yang structuration theory and accounting information: an empirical
berjudul ‘Structuration Theory in Accounting Research: study”. Penelitian ini bertujuan mengeksplorasi peran informasi
Application and Applicability’. Mereka mendapatkan 65 makalah akuntansi dalam pengembangan produk baru. Teori srukturasi
yang terbit dalam kurun waktu 25 dan menemukan bahwa teori digunakan dalam memahami struktur internal dan struktur
strukturasi tidak hanya berkontribusi untuk menantang asumsi eksternal perusahaan. Temuan dari penelitian ini adalah para
karakteristik 'inheren dan fungsional' dari sistem akuntansi, tetapi manajer penggunaan informasi akuntansi ditentukan oleh sifat
juga untuk mengembangkan perspektif teoritis alternatif lainnya, subjektif dari para manajer itu sendiri dan juga oleh karakteristik
termasuk new-institutional theory dan critical theory. obyektif dari struktur tempat mereka berinteraksi.
• Lyn Daff dan Lisa Jack (2018) yang berjudul "Accountants’ • Unti Ludigdo (2006) yang berjudul “Pengembangan Etika di
proactivity in intra-organisational networks: a strong structuration Kantor Akuntan Publik: Sebuah Perspektif untuk Mendorong
perspective" yang bertujuan memberikan wawasan tentang Perwujudan Good Governance”. Penelitian ini bertujuan untuk
pentingnya jaringan akuntan pada organisasi dalam menyebarkan mengeksplorasi secara konsepsional tentang upaya yang mungkin
informasi akuntansi, pihak kunci yang membangun jaringan, dikembangkan dalam mendorong praktik etis di Kantor Akuntan
srategi yang diadopsi dalam pembentukan dan pemeliharaan Publik (KAP). Pada penelitian ini Unti Ludigdo mengaitkan teori
jaringan serta keguunaan jaringan tersebut dalam perkembangan strukturasi dengan praktik etika, dimana etika merupakan interaksi
organisasi menggunakan teori strukturasi kuat. Temuan dari antara individu dengan struktur sosial yang melingkupinya.
penelitian ini adalah komunikasi dan pengembangan jaringan Temuan dari penelitian ini adalah pengembangan praktik etika
sangat penting dalam organisasi. Akuntan memainkan peran dapat dilakukan baik melalui pola yang eksplisit maupun implisit,
penting dalam jaringan. Teori strukturasi kuat memberikan dengan memperhatikan pengembangan potensi emosionalitas
perspektif yang berguna dalam menafsirkan temuan. (EQ) dan spiritualitas (SQ) individu anggota organisasi KAP.
Rangkuman
• Teori sosial berkembang pesat pada tahun 1930an. Kebanyakan aliran pemikiran yang ada • Struktur merupakan aturan dan sumber daya, atau seperangkat relasi transformasi,
menekankan karakter aktif dan reflektif dari prilaku manusia. Aliran-alirann tersebut terorganisasi sebagai kelengkapan-kelengkapan dari sistem-sistem sosial. Sistem merupakan
menolak kecenderungan konsesus-konsesus ortodoks yang melihat perilaku manusia sebagai relasi-relasi yang direproduksi di antara para aktor atau kolektivitas, terorganisasi sebagai
hasil dari kekuatan-kekuatan di luar kontrol maupun pemahaman para pelaku tindakan. praktik-praktik sosial reguler.
Bermula dari ketidakpuasan Antony Giddens terhadap teori yang telah ada, Giddens
• Agensi mengacu pada kemampuan aktor dalam melakukan suatu tindakan. Agensi berkaitan
mengembangkan teori yang kemudian disebut teori “Strukturasi”.
dengan kejadian yang melibatkan individu sebagai pelaku atau agen, dalam artian bahwa
• Margaret Archer mengkritik teori strukturasi pada konsep “dualitas struktur” dan pengabaian individu bisa bertindak berbeda pada setiap fase apa pun dalam urutan tindakan tertentu.
efek masa lalu terhadap apa yang terjadi saat ini. Oleh karena itu, dia mengusulkan teori • Dualitas struktur merupakan inti dari teori strukturasi. Menurut gagasan dualitas struktur
sosial realis, yang berasal dari pendekatan morfogenetik. Selanjutnya, Rob Stones agen dan struktur bukanlah fenomena yang saling terpisah, kelengkapan-kelengkapan
menjelaskan keterbatasan dan ontologi teori strukturasi yang dikemukakan oleh Giddens. struktural dari sistem-sistem sosial merupakkan sarana sekaligus hasil dari praktik-praktik
Stones menyarankan ontologi yang diperkuat sehingga penelitian empiris dapat yang terorganisasi secara rutin.
dikembangkan dengan teori strukturasi. Istilah Stones untuk versi yang diperkuat ini adalah
strong structuration theory. • Teori strukturasi kuat memperkenalkan kembali epistemologi pada teori strukturasi.
Pendekatan epistemologi pada teori strukturasi adalah pengetahuan dibangun secara sosial
• Konsep utama dalam teori strukturasi dimulai dari bagian-bagian yang telah memisahkan dan seluruh manusia dianggap agen yang berpengetahuan. Teori strukturasi kuat mengadopsi
fungsionalisme dan strukturalisme dari hermeneutika di satu sisi dan berbagai bentuk konsep teori strukturasi dimana konsep utama teori ini adalah dualitas struktur yang dipecah
‘sosiologi interpretatif’ di sisi lain. Domain dasar kajian ilmu-ilmu sosial merupakan praktik- menjadi empat komponen yang disebut sebagai model strukturasi kuadripartit”.
praktik sosial yang terjadi disepanjang ruang dan waktu. Yang paling banyak terlibat dalam • Teori strukturasi menggunakan mengedepankan ontologi dibandingkan epistemologi
penataan rekursif praktik sosial adalah bentuk refleksif daya pengetahuan para agen manusia. sedangkan teori strukturasi yang kuat lebih mengedepankan epistemologi. Selain itu
perbedaan Teori strukturasi dan teori strukturasi yang kuat terletak dalam mendefinisikan
• Pada teori strukturasi, Giddens menggambarkan pemikiran yang cenderung ontologis
agensi atau agen, struktur dan hubungan antara struktur dan agensi.
dibanding epistemologis. Ontologi ruang-waktu merupakan penentu bagi praktik sosial
sangat mendasar bagi konsepsi strukturasi. • Teori strukturasi telah banyak digunakan dalam riset akuntansi, Hans Englun dan Jonas
Gerdin mengumpulkan penelitian akuntansi yang menggunakan teori strukturasi dalam
• Manusia merupakan pelaku yang berpengetahuan, artinya manusia sebagai aktor sosial artikel yang berjudul ‘Structuration Theory in Accounting Research: Application and
mengetahui seluk-beluk kondisi dan konsekuensi dari perbuatan mereka. Agensi mengacu Applicability’. Dalam artikel tersebut mereka mengelompokkan enam topik diskusi teori
pada kemampuan aktor sosial dalam melakukan suatu tindakan. strukturasi dalam riset akuntansi.
Terima-Kasih

Anda mungkin juga menyukai