Anda di halaman 1dari 2

1.

Memiliki struktur yang sepadan

Kesepadanan dalam kalimat efektif bisa dilihat dari keseimbangan atau kesamaan antar
struktur bahasa yang digunakan dan gagasan yang ingin disampaikan.

Contoh:

1. Andi adalah anak yang suka menolong dan Budi adalah anak yang nakal. (tidak efektif)
2. Andi adalah anak yang suka menolong sedangkan Budi adalah anak yang nakal. (efektif)
3. Selanjutnya Budi akan jelaskan betapa pentingnya pohon bagi kita. (tidak efektif)
4. Selanjutnya akan Budi jelaskan betapa pentingnya pohon bagi kita. (efektif)

Pada contoh di atas kalimat no 1 dan 3 adalah kalimat yang tidak efektif. Kalimat no 1 memiliki
struktur yang tidak sepadan, maksud dari kalimat tersebut sesungguhnya ingin membandingkan antara
Andi dan Budi tetapi konjungsi yang digunakan salah. Sedangkan pada kalimat no 3 ada kesalahan
dalam penempatan unsur kalimat.

2. Kalimat efektif memiliki kecermatan penalaran

Kecermatan penalaran pada kalimat efektif maksudnya adalah kalimat tersebut tidak menimbulkan
ambiguitas atau memiliki makna yang ganda. Ambiguitas sendiri timbul akibat dari ketidaktepatan
dalam hal pemilihan kata, ketidakjelasan unsur kalimat, dan lain-lain.

Contoh:

1a. Yang ada di dalam ruangan ini harus keluar. (tidak efektif)
1b. Semua mahasiswa yang ada di dalam ruangan ini harus keluar. (efektif)

2a. Ani kebingungan sejak dari tadi mencari itunya. (tidak efektif)
2b. Ani kebingungan sejak dari tadi terus mencari bukunya. (efektif)

Kalimat 1a masih belum jelas apakah yang dimaksud “Yang” adalah semua orang di dalam ruangan
itu termasuk si pembicara atau hanya sebagian orang saja. Sedangkan pada kalimat 2a kata “itunya”
masih menimbulkan tafsir ganda, apakah berupa barang atau hal yang lain.

3. Memiliki bentuk yang pararel

Kalimat efektif memiliki kesamaan bentuk kata yang digunakan di dalam kalimat. Dengan kata lain,
jika bentuk kata pertama adalah nomina, maka bentuk kedua, ketiga dan keempat, dan seterusnya juga
menggunakan nomina.

Contoh:

1. Tugas seorang murid adalah belajar, berkarya dan berprestasi. (efektif)

2. Tugas seorang murid adalah mempelajari, berkarya, dan prestasi. (tidak efektif)

Pada contoh di atas, kalimat no 1 merupakan kalimat efektif karena memiliki kesamaan atau
kepararelan bentuk, sedangkan kalimat no 2 bukan kalimat efektif karena tidak memiliki kesaman
bentuk, bentuk-bentuk pararel yang dimaksud pada kalimat no 1 adalah kata-kata yang digunakan
berupa kata verba, sementara itu pada kalimat no 2 menggunkan verba, dan nomina.

4. Kalimat efektif memiliki kehematan kata

Yang dimaksud kehematan kata adalah kalimat efektif tidak menggunakan kata, frasa, atau bentuk
lain yang dianggap tidak perlu.
Contoh:

1a. Akibat dia tidak mengerjakan Pr, dia dimarahi oleh guru. (tidak efektif)

1b. Akibat tidak mengerjakan Pr, dia dimarahi oleh guru. (efektif)

Kalimat 1a tidak efektif karena memiliki dua subjek yang tidak perlu digunakan lagi karena telah
dijelaskan pada klausa setelahnya.

2a. Dia mengenakan baju warna biru. (tidak efektif)

2b. Dia mengenakan baju biru. (efektif)

Kalimat 2a tidak efektif karena memakai super ordinat pada kata yang berhiponim. Seharusnya tidak
perlu menggunakan kata “warna” sebelum kata “biru” karena pendengar sudah mengerti maksud kata
“biru” adalah warna.

3a. Para siswa-siswi sedang mengikuti upacara bendera di Lapangan Merdeka. (tidak efektif)

3b. Siswa-siswi sedang mengikuti upacara bendera di Lapangan Merdeka. (efektif)

Kalimat 3a tidak efektif karena menjamakan kata yang telah jamak yaitu siswa-siswi. Oleh karena itu,
tidak perlu lagi menggunakan kata “para”.

5. Kalimat efektif memiliki gagasan yang padu

Kalimat efektif ditandai dengan unsur-unsur kalimat yang tersusun dengan baik sehingga memiliki
gagasan yang padu. ketidakpaduan gagasan pada kalimat sendiri terjadi akibat dari seringnya
penggunaan unsur kalimat berupa keterangan yang disisipkan antara subjek dan prediket.

Contoh:

1. Ayah setelah pulang dari kantor langsung menuju meja makan. (tidak efektif)

2. Ayah langsung menuju meja makan setelah pulang dari kantor. (efektif)

Kalimat pertama bukanlah kalimat yang efektif karena unsur kata berupa keterangan seperti, akan,
harus, setelah, masih, sedang, tetapi, dan lain-lain harus diletkan pada awal kalimat atau akhir kalimat.

Anda mungkin juga menyukai