Anda di halaman 1dari 2

Pengertian dan Karakteristik Firma

Mengenai firma telah diakomodir dalam Pasal 15 KUH Dagang yang menentukan Firma
atau yang lebih lengkap disebut sebagai persekutuan firma (vennotschap onder firma) diatur
dalam Bab III Bagian 2 Pasal 16-35 KUH Dagang yang berjudul Perseroan Firma Dan Perseroan
Dengan Cara meminjamkan Uang Atau Disebut Perseroan Komanditer. Pengertian firma
menurut Pasal 16 KUH Dagang adalah suatu perseroan yang didirikan untuk melakukan suatu
usaha di bawah satu nama bersama.

Apabila kita perhatikan dengan seksama, pengaturan mengenai firma di dalam KUH
Dagang sangat minim, hanya diatur dalam 20 Pasal dan masih harus berbagi dengan ketentuan-
ketentuan mengenai CV. Minimnya pengaturan bahwa Perseroan-perseroan yang disebut dalam
bab ini dikuasai oleh perjanjian pihak-pihak yang bersangkutan, oleh Kitab Undang-undang ini
dan oleh Kitab Undang-undang Hukum Perdata.

Sehingga ketentuan-ketentuan yang terdapat dalam KUH Perdata juga berlaku terhadap
firma sepanjang tidak bertentangan dengan ketentuan yang diatur dalam KUH Dagang. Menurut
Rudhi Prasetya, firma merupakan bentuk khusus dari  maatschap. Sehingga karakteristik-
karakteristik yang terdapat di maatschap  juga dapat kita temukan pada firma, sepanjang tidak
menyimpang dari apa yang ditentukan dalam KUHD.  Dengan demikian dapat disimpulkan
bahwa Pasal 15 KUH Dagang tersebut merujuk pada ketentuan-ketentuan mengenai Maatschap
yang diatur dalam Pasal 1618-1652 KUH Perdata

Berikut ini beberapa karakteristik yang terdapat pada firma:

1. Penggantian dan pemasukan sekutu harus disetujua oleh semua sekutu (Pasal 1641 KUH
Perdata);
2. tidak dibenarkan salah seorang sekutu melakukan perbuatan konkurensi terhadap firma
(Pasal 1627 KUH Perdata juncto Pasal 1630 KUH Perdata);
3. Terdapat tanggung jawab tanggung menanggung (Pasal 18 KUH Dagang);
4. pada dasarnya semua sekutu turut serta dalam pengurusan (Pasal 1630 KUH Perdata
juncto Pasal 17 KUH Dagang).

Anda mungkin juga menyukai