B. IDENTITAS MAHASISWA
NPM : 1903101010360
Angkatan : 2019
Aceh
C. PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
hajat pribadi kedua calon suami istri, tetapi juga menyangkut urusan suatu
yang menyangkut perkawinan, dapat kita lihat bahwa dalam setiap Agama
tentunya mempunyai ketentuan-ketentuan yang mengatur masalah
Nomor 1 Tahun 1974 dan Kompilasi Hukum Islam (KHI) sebagai tambahan
perkawinan (UU Perkawinan) dijelaskan Perkawinan ialah ikatan lahir dan batin
antara seorang pria dengan seorang wanita sebagai suami isteri dengan tujuan
faktor: (A) Perkawinan harus dilaksanakan menurut syarat dan tata cara yang
dan sebaliknya.
1
Hamdan Nasution,” Analisis Atas Keabsahan Perkawinan Beda Agama .” JURNAL HUKUM
KAIDAH, Voume :19, Nomor : 1
2
UNDANG-UNDANG PERKAWINAN NOMOR.1 TAHUN 1974
Indonesia merupakan negara yang heterogen. Terutama tentang suku,
Protestan, Katolik, Hindu, Budha, dan Konghucu. Adanya multi keyakinan atau
bukanlah hal baru di Indonesia. Pada tahun 1986, ada insiden yang sangat
Andrianus Petrus Hendrik Nelwan, yang mana dalam kasus ini adanya
diputuskan4.
melengkapi bunyi pasal tersebut maka umat muslim di Indonesia telah memiliki
dalam salah satu isinya menjelaskan tentang melarang secara tegas perkawinan
beda agama yang dimuat pada pasal 40 huruf (c) yang berbunyi bahwa laki-laki
bagi orang Islam tidak ada kemungkinan untuk kawin dengan melanggar hukum
3
Muhammad Julijanto, Agama Agenda Demokrasi dan Perubahan Sosial, (Yogyakarta: Deepublish,
2015), hlm, 4
4
Amal Zainun Na’im, “Analisis Putusan Perkawinan Beda Agama Prespektif Teori Hukum Progresif
(Studi Komparasi Putusan Mahkamah Agung Nomor. 1400k/Pdt/1986 dan Nomor 1977K/Pdt/2017)” Tesis,
Program Magister Al-Ahwal As-Syakhsiyah Pascasarjana UIN Maulana Malik Ibrahim Malang, 2019
agamanya sendiri5, seperti halnya agama Katolik, agama Kristen juga melarang
lain dalam memutuskan perkara yang sama. Salah satunya Pengadilan Negeri
agama. Hal ini dipicu dengan adanya penjelasan Pasal 35 huruf (a) yang
oleh Pengadilan”. Uraian pasal ini juga terdapat dalam Pasal 35 huruf a
5
Zaidah Nur Rosidah,“Sinkronisasi Peraturan Perundang-Undangan Mengenai Perkawinan Beda
Agama” , Jurnal Al-Ahkam, Volume 23 Nomor I (April 2013), hlm, 2
6
Agus Setiabudi, “Akibat Hukum Perkawinan beda agama Menurut Undang- Undang No. 1 Tahun
1974 Tentang Perkawinan”.
7
https://www.google.com/url?
sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=&cad=rja&uact=8&ved=2ahUKEwihs4TH2sr4AhWI7XMBHcJX
AcgQFnoECBYQAQ&url=https%3A%2F%2Fkumparan.com%2Fkumparannews%2Ffakta-fakta-pn-
surabaya-izinkan-pasangan-nikah-beda-agama
8
Undang-undang No. 23 Tahun 2006 tentang Administrasi Kependudukan (Adminduk) pasal 35
huruf (a)
untuk didaftarkannya perkawinan antara dua orang yang berbeda agama setelah
semacam ini timbul karena belum adanya pengaturan secara rinci dan jelas yang
beda agama banyak terjadi di Indonesia. Karena kita tahu bahwa negara dan
bimbang pemerintah terhadap regulasi beda agama sebenarnya sudah jelas yang
atas dasar inilah penulis tertarik untuk melakukan penelitian dan kajian
2. Identifikasi Masalah
maka masalah penelitian yang penulis dapat rumuskan adalah sebagai berikut:
916/Pdt.P/2022/PN Sby ?
2. Bagaimana akibat hukum yang timbul karena adanya Putusan Pengadilan
3. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan yang ingin dicapai oleh penulis dalam penelitian ini
adalah :
4. Kegunaan Penelitian
a. Manfaat Teoritis
Kegunaan ditinjau dari segi teoritis yaitu untuk menjadi bahan bacaan
b. Manfaat Praktis
hukum dalam penanganan perkara perdata. Hal ini juga menjadi salah satu
selanjutnya.
8