Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH ASUHAN KEBIDANAN KEHAMILAN

PERUBAHAN FISIK DAN PISIKOLOGIS PADA MASA KEHAMILAN

Nama Pembimbing : Septi Indah Permata Sari SST, M.KEB

DISUSUN OLEH :
FANNY ENJELIA PUTRI

P032115401015

D3 KEBIDANAN

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES RIAU

2021/2022
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami ucapkan kehadirat Allah SWT atas segala rahmat-Nya sehingga
makalah ini dapat tersusun sampai dengan selesai. Tidak lupa kami mengucapkan terima
kasih terhadap bantuan dari pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan sumbangan
baik pikiran maupun materinya. Penulis sangat berharap semoga makalah ini dapat
menambah pengetahuan dan pengalaman bagi pembaca. Bahkan kami berharap lebih jauh
lagi agar makalah ini bisa pembaca praktekkan dalam kehidupan sehari-hari. Bagi kami
sebagai penyusun merasa bahwa masih banyak kekurangan dalam penyusunan makalah ini
karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman Kami. Untuk itu kami sangat
mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah
ini.

Pekanbaru,18 Januari 2022

Fanny Enjelia Putri


DAFTAR ISI

JUDUL

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

BAB 1 PENDAHULUAN

I .Latar Belakang

II. Rumusan Masalah

III. Tujuan Masalah

BAB II PEMBAHASAN

BAB III PENUTUP

Kesimpulan

Saran

DAFTAR PUSTAKA
BAB I

PENDAHULUAN
I. LATAR BELAKANG
Kehamilan adalah saat-saat krisis maturasi, saat terjadinya gangguan, perubahan
identitas peran sebagai orang tua: ibu, bapak, dan anggota keluarga
(Purwaningsih&Fatmawati, 2010). Tidak dapat dielakkan, situasi ini menimbulkan perubahan
drastis, bukan hanya fisik tapi juga psikologis, timbul pengharapan yang disertai kecemasan
menyambut persiapan kedatangan bayi (Dagun, 2002).
Perubahan kondisi fisik dan emosional yang kompleks, memerlukan adaptasi terhadap
penyesuaian pola hidup dengan kehamilan yang terjadi. Konflik antara keinginan prokreasi,
kebanggaan yang ditumbuhkan dari norma-norma sosiokultural dan persoalan dalam
kehamilan itu sendiri, dapat merupakan pencetus berbagai reaksi psikologis, mulai dari reaksi
emosional yang ringan hingga tingkat gangguan jiwa yang berat (Prawirohardjo, 2006).
Latar belakang munculnya ganguan psikologik atau kejiwaan adalah berbagai
ketidakmatangan dalam perkembangan emosional dan psikoseksual dalam rangka
kesanggupan seseorang untuk menyesuaikan diri dengan situasi tertentu termasuk kehamilan.
Kadang-kadang muncul ganguan jiwa (psikosis) dalam kehamilan. Kelainan jiwa dapat
menjadi berat dalam kehamilan (Pantikawati&Saryono, 2010).
Pada wanita yang sehat secara psikologis, kehamilan adalah satu expresi perwujudan
diri dan identitasnya sebagai wanita. Banyak wanita yang melaporkan bahwa menjadi hamil
adalah suatu pengalaman kreatif yang memuaskan suatu narsistik yang mendasar. Perilaku
negatif terhadap kehamilan seringkali disertai dengan rasa takut akan kelahiran anak atau
peranan menjadi ibu. Selama kehamilan, khususnya jika merupakan kehamilan yang pertama,
ibu merekapitulasi stadium awal perkembanganya sendiri. Rasa takut yang tidak disadari dan
khayalan yang 2 berhubungan dengan kehamilan pertama sering kali merupakan pusat
konsep penggabungan dengan ibunya sendiri. Jika ibunya sendiri merupakan model peran
yang buruk, rasa kompetensi maternal wanita tersebut mungkin terganggu, dan tidak adanya
kepercayaan sebelum dan sesudah kelahiran bayi terjadi (Mochtar, 1998).
Pada waktu kehamilan perasaan malu calon Ibu, secara khas menjadi lebih
memperhatikan dirinya, kurang berminat pada kegiatan luar. Ia memanfaatkan waktu tersebut
untuk membuat rencana dan penyesuaian. Perubahan alam perasaan dari gembira ke sedih
adalah keadaan yang lazim dan menyulitkan bagi ibu dan keluarganya. Ibu sering merasakan
sangat membutuhkan cinta dan kasih sayang dari pasanganya, tetapi pasangannya yang
bingung karena perubahan emosinya. Ibu cenderung merasa agak negatif tentang perubahan
tubuhnya seiring dengan perkembangan kehamilan. Pembesaran perut yang disertai dengan
gaya berjalan seperti bebek, merasa canggung dan tidak menarik (Ladewig, 2006).
Pada primigravida atau ibu yang pertama kali hamil sering mengalami stres dalam
menghadapi persalinan. Stres emosi yang terjadi pada primigravida menyebabkan
peningkatan pelepasan corticitropic-releasing hormone (CRH) oleh hipotalamus, yang
kemudian menyebabkan pelepasan kortisol. Efek dari kortisol tersebut adalah meningkatkan
curah jantung dan tekanan darah (Corwin, 2001).
Pada trimester pertama, sebagian wanita mempunyai reaksi psikologik dan emosional
pertama yaitu kecemasan, ketakutan, kepanikan,dan kegusaran terhadap kehamilan. Perasaan
benci pada suami yang menyebabkan dia hamil dan ditumpahkan melalui manifestasi mual,
muntah, pening dan sebagainya yang merupakan gejala hamil muda. Pada keadaan berat, dia
menolak kehamilan dan mencoba untuk munggugurkan, pada proses yang lebih parah
mencoba untuk bunuh diri. Manifestasi lain yaitu ibu hamil muda sering meminta makanan
yang aneh-aneh yang selama ini tidak disukainya. Kemudian, pada trimester ketiga timbul
gejolak kecemasan yang tinggi menghadapi persalinan dan perasaan tanggung jawab sebagai
ibu pada pengurusan bayi yang akan dilahirkan (Mochtar, 1998).
Kecemasan itu sendiri merupakan suatu keadaan yang ditandai oleh rasa khawatir
disertai dengan gejala somatik yang menandakan suatu kegiatan berlebihan dari susunan saraf
autonomik (SSA). Kecemasan merupakan gejala yang umum tetapi non spesifik yang sering
merupakan suatu fungsi emosi (Kaplan & Sadock, 2007). Kecemasan akan memobilisasi
daya pertahanan individu. Cara individu mempertahankan diri terhadap kecemasan dapat
dilihat dari gejala-gejala yang menentukan jenis gangguan (Maramis, 2005).

II. RUMUSAN MASALAH


Berdasarkan latar belakang diatas penulis dapat merumuskan Bagaimana perubahan
psikologis dan cara menngatasi tiap trimester pada ibu hamil?

III. TUJUAN MASALAH


Peniliti bertujuan mengetahui perubahan psikologis dan bagaimana cara mengatasi tiap
trisemester pada ibu hamil.
BAB II
PEMBAHASAN

1.Trimester pertama

Dalam beberapa bulan pertama kehamilan, Bunda akan mengalami kelelahan, mual, nyeri
punggung bawah dan sebagainya. Progesteron juga dikaitkan dengan perubahan suasana hati,
kewaspadaan, dan menangis tanpa alasan.

Sangat umum bagi ibu yang baru pertama kali mengalami gejala kecemasan ringan. Ini
disebabkan oleh rasa takut kehilangan anak, dan hampir setiap ibu hamil dalam situasi ini
memiliki kekhawatiran yang sama persis.

Cara mengatasinya:

1. Cari kesibukan agar Bunda tidak memiliki celah untuk berpikir hal-hal negatif dan stres.

2. Cari dukungan agar Bunda tidak merasa kesepian. Komunikasikan segala yang Bunda
rasakan dan butuhkan kepada orang tua, keluarga dan teman.

3. Memahami situasi yang sedang terjadi itu penting, sehingga Bunda bisa mengatasinya.

4. Meditasi atau melakukan yoga bisa menjadi solusi untuk menghilangkan stres dan
membuat rileks selama kehamilan.

2. Trimester kedua

Pada trimester sebelumnya, seperti kelelahan, perubahan suasana hati, mual di pagi hari
biasanya hilang pada trimester kedua. Tapi sebagai gantinya, Bunda mungkin akan menjadi
pelupa dan kurang teratur dari biasanya.

Peningkatan berat badan dan ekspansi fisik tubuh juga bisa menimbulkan masalah pada
tampilan. Meski emosi kehamilan pada trimester ini biasanya tidak terlalu ekstrem, tapi tetap
dapat mempengaruhi secara signifikan.

Cara mengatasinya:
1. Belajar menangani beberapa hal yang dikhawatirkan. Dokter mungkin akan menyarankan
untuk melakukan tes darah atau tes amniosentesis untuk memprediksi cacat lahir pada janin
seperti Down's Syndrome. Meski kemungkinan anak mengalami cacat jenis kecil, tetapi
membantu untuk siap.

2. Bangun ikatan dengan pasangan. Penting bagi Bunda dan Ayah menghabiskan waktu
berkualitas bersama. Cara ini berguna untuk mempertahankan ikatan emosional Bunda.

3. Belajar untuk mencintai diri sendiri meskipun mengalami perubahan fisik dalam
perkembangan janin. Jika kenaikan berat badan sangat mempengaruhi, Bunda dapat mencoba
latihan kardio sederhana yang disetujui oleh dokter. Selain tetap fit, kardio dapat mengurangi
kemungkinan diabetes saat kehamilan.

3. Trimester ketiga

Pelupa dan hal lain dari trimester sebelumnya mungkin masih Bunda alami. Namun saat
semakin mendekatinya tanggal kelahiran, Bunda mungkin mulai mengalami sedikit
kecemasan tentang persalinan.

Bunda juga akan mengalami lebih banyak sakit fisik, seperti sakit punggung, leher, kaki dan
tulang rusuk. Rasa sakit ini akan memperburuk suasana hati.
Cara mengatasinya:

1. Tetap tenang meski merasa cemas dengan waktu persalinan yang semakin dekat. Bunda
sudah mulai bisa untuk mempertimbangkan proses persalinan dan dampak yang akan dimiliki
bayi. Stres emosional selama kehamilan dapat memiliki efek negatif pada bayi.

Penelitian telah menunjukkan bahwa wanita yang memiliki jumlah hormon stres yang tinggi,
kortisol, jauh lebih mungkin mengalami keguguran. Karena itu, Bunda bisa melakukan
latihan yoga, pernapasan dan meditasi agar lebih rileks dan positif.

2. Kunjungan dokter kandungan di trimester akhir ini sangat penting. Hormon Bunda akan
mengalami perubahan lebih dari sebelumnya, sehingga menanyakan pada dokter tentang
bagaimana cara menghadapinya menjadi cara yang bijak.

3. Persiapkan rumah untuk menyambut bayi yang baru lahir. Ini termasuk membuat ruang
tidur anak dan memastikan memiliki persediaan dasar seperti popok, obat bayi, botol susu,
dan sebagainya. Selain itu, ini bisa menjadi pengalihan dari stres dan kecemasan tentang
persalinan yang akan datang.

BAB III
PENUTUP
I. KESIMPULAN

Dengan demikia kesimpulan dari isi makala diatas tentang perubahan fisik dan
pisikologis pada ibu hamil dengan perubahan yang dialami tubuh ibu juga akan
mengalami perubahan emosiomal dan psikologis penting untuk dipahami bahwa
perubahan ini di sebabkan oleh lonjakan hormon yang sepenuhnya terjadi secara normal
dan alami namun perubahan ini bersifat sementara dan akan berlalu saat bayi dilahirkan.

II. SARAN

Dengan demikian saran dari kesimpulan diatas adalah penting bagi seorang suami untuk
menjaga kondisi kesehatan ibu dengan baik secara fisik maupun mental demi diri ibu dan
buah hati ibu,dan ibu pun juga harus bisa menjaga kesehatan dirinya agar tidak terkena
mental dan pisikologis ibu.

DAFTAR PUSTAKA
https://www.haibunda.com/kehamilan/20200624084103-49-147960/perubahan-psikologis-
pada-ibu-hamil-tiap-trimester-cara-mengatasinya/amp

Anda mungkin juga menyukai