Anda di halaman 1dari 27

LAPORAN UKS STASE KEPERAWATAN KOMUNITAS DAN

KELUARGA DI DESA TALULOBUTU KABUPATEN BONE BOLANGO

OLEH :

KELOMPOK I1

1. Melki Niklas Untu 11. Fathan Amay


2. Meylinda Noho 12. Ariyati Pakaya
3. Ferawaty Padu 13. Uyon Laloda
4. Ayu Thirta Lestari 14. Hariyati Ismail
5. Ningsi Suleman 15. Sri Susanti Abdul Wahab
6. Mya P. Taliki 16. Devia Huntua
7. Eka Sintiawati Adede 17. Ferniyanti Bano
8. Adlia Dulanimo
9. Cindrawati
10. Rahmi S.Gobel

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN

FAKULTAS OLAHRAGA DAN KESEHATAN

UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO


2021

BAB I
PENDAHULUAN
A. LatarBelakang
Kesehatan masyarakat yang optimal.Dalam kehidupan sosial yang beragam di
masyarakat, keluarga adalah unit sosial terkecil, oleh karena itu diperlukan upaya
untuk meningkatkan derajat kesehatan keluarga terutama kesehatan ibu dan
anak.Masa anak merupakan waktu yang tepat untuk meletakkan landasan yang
kokoh bagi terwujudnya manusia yang berkualitas (Nurhayati, 2018).
Lingkungan tempat tinggal dan lingkungan sekolah merupakan dua tempat
utama yang digunakan oleh seorang anak untuk melakukan aktivitas.Sekolah
merupakan tempat anak-anak belajar, berkreasi, bersosialisasi dan
bermain.Sehingga tidak mengherankan jika sebagian besar waktu mereka
dihabiskan di sekolah. Oleh karena itu, konsep pemberian kesehatan di sekolah
akan lebih efektif terutama pada sasaran target anak sekolah. Jika ditilik selama
ini, peran perawat di sekolah masih sangat minimal. Hal ini dipengaruhi oleh
beberapa faktor di antaranya adalah kebijakan pemerintah terhadap
pengembangan peran perawat di sekolah juga masih belum ada.Sehingga yang
sering berhubungan dengan perawatan kesehatan sekolah adalah petugas dari
puskesmas. (Prasetyo, 2014)
Lingkungan sekolah yang sehat akan memberikan dampak yang positif bagi
perkembangan anak. Sekolah seharusnya memiliki kepedulian terhadap kesehatan
anak didiknya, termasuk memberikan pengertian mengenai kesehatan itu sendiri,
sehingga siswa dapat membiasakan dirinya untuk hidup sehat. Mengingat begitu
pentingnya arti kesehatan dalam kehidupan serta begitu eratnya lingkungan
sekolah dengan kehidupan anak yang sedang berada dalam masa pertumbuhan,
maka perlu digalakkan upaya perawatan kesehatan sekolah dengan
memaksimalkan peran perawat baik di puskesmas maupun perawat yang terlibat
langsung di sekolah tersebut (Pakpahan, 2020)
Anak usia sekolah baik tingkat prasekolah, sekolah dasar, sekolah menengah
pertama, dan sekolah menengah atas adalah suatu masa usia anak yang sangat
berbeda dengan usia dewasa. Di dalam periode ini didapatkan banyak
permasalahan kesehatan yang sangat menentukan kualitas kesehatan anak
dikemudian hari.Masalah kesehatan tersebut meliputi kesehatan umum, gangguan
perkembangan, gangguan perilaku dan gangguan belajar. Permasalahan kesehatan
tersebut pada umumnya akan menghambat pencapaian presentasi pada peser
tadidik di sekolah. Kesempatan belajar tersebut membutuhkan konsi fisik prima
yaitu tubuh yang sehat, oleh karena itu diperlukan suatu upaya kesehatan untuk
anak sekolah agar anak dapat tumbuh menjadi manusia yang berkualitas
dibutuhkan pendidikan di sekolah, salah satunya melalui UKS (Pakpahan,
2020).Oleh karena itu kami tertarik untuk membahas lebih lanjut mengenai peran
UKS dalam anak yang sehat.
B. Tujuan Penulisan
Penulisan laporan ini yaitu :
1. Untukmengetahuiapa yang dimaksuddengan Usaha Kesehatan Sekolah.
2. Untukmengetahuitujuandaripelaksanaan Usaha Kesehatan Sekolah.
3. Untukmengetahuisasaran dan pelaksanaan Usaha Kesehatan Sekolah.
4. Untukmengetahuiruanglingkup Usaha Kesehatan Sekolah.
5. Untukmengetahuiperan dan fungsiperawatdalampelaksanaan Usaha
Kesehatan Sekolah.
C. Metode Penulisan
1. Waktu dan Tempat
Unit Kesehatan Sekolah dilaksanakan pada tanggal di Sekolah SDN 5
Tapa
2. Teknik Pengumpulan Data
Pengumpulan data ddilakukan dengan menggunakan metode wawancara
dengan instrument kuesioner untuk mendapatkan data yang berhubungan
dengan masalah yang diteliti.
3. Analisa
Analisa dilakukan dengan mempelajari literature tentang Unit Kesehatan
Sekolah yang dihubungkan dengan kasus atau masalah dan selanjutnya
dilakukan pembahasan terhadap hasil yang didapatkan.

D. Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan dalam tugas akhir ini, disusun sebagai berikut:
1. Bab I Pendahuluan
Bab ini berisi tentang latarbelakang masalah, tujuan penulisan, metode
penulisan, serta sistematika penulisan.
2. Bab II Tinjauan Pustaka
Bab ini berisi tentang deskripsi tentang UKS (Unit Kesehatan Sekolah)
3. Bab III Metodologi Penelitian
Bab ini menjelaskan tentang gambaran umum Sekolah SDN 5 Tapa,
struktur pengorganisasian UKS, metode pengumpulan data, pengolahan
hasil pengkajian,prosedur analisis data berupa tabel distribusi frekuensi
dan penentuan masalah berdasarkan hasil pengkajian.
4. Bab IV Hasil Dan Pembahasan
Bagian ini berisi analisis dari hasil pengolahan data dan pembahasan
mengenai implementasi serta dokumentasi masalah yang ditemukan saat
pengkajian.
5. Bab V Kesimpulan
Pada babiniberisikanbeberapakesimpulandarihasil pengkajian
BAB II
TINJAUAN TEORITIS
A. Landasan Teori
1. Hakekat Usaha Kesehatan Sekolah (UKS)
UKS adalah usaha kesehatan masyarakat yang di jalankan di sekolah
dengan peserta didik beserta lingkungan hidupnya sebagai sasaran utama
(R.J Soenarjo, 2013 : 4). Usaha Kesehatan Sekolah adalah upaya
pelayanan kesehatan yang terdapat di sekolah yang bertujuan menangani
anak didik yang mengalami kecelakaan ringan (upaya pertolongan
pertama pada kecelakaan /P3K).melayani kesehatan dasar bagi anak
didik selama di sekolah (pemberian imunisasi), memantau pertumbuhan
dan status gizi anak didik. (Derajat Martianto, 2015). UKS merupakan
bagian dari kesehatan masyarakat yang di jalankan sekolah.Seperti yang
kita ketahui bahwa sekolah adalah suatu lembaga pendidikan yang
merupakan tempat penyaluran segala bentuk pembaharuan.Kebiasaan
hidup sehat mudah ditanamkan pada siswa diharapkan sebagai titik
pangkal untuk mempengaruhi masyarakat sekitarnya dengan
pengetahuan dan hidup sehat.(Fakhrudin, 2017).
Sedangkan menurut (Departemen Kesehatan, 2015) bahwa sekolah
merupakan masyarakat usia muda yang perlu diperhatikan kesehatannya
agar dapat optimal pertumbuhannya, Usaha Kesehatan Sekolah
diselenggarakan untuk meningkatkan kemampuan hidup sehat 9 peserta
didik dalam lingkungan sehat sehingga peserta didik dapat belajar,
tumbuh dan berkembang secara harmonis serta optimal, menjadi sumber
daya manusia yang berkualitas. Menurut Mu’rifah, dan Hardianto
Wibowo (2005) bahwa Usaha Kesehatan Sekolah ( UKS ) ialah suatu
wahana untuk meningkatkan hidup sehat dan derajat kesehatan peserta
didik perlu dibina sedini mungkin dalam wadah Usaha Kesehatan
Sekolah ( UKS ).
Jadi disini jelaslah bahwa yang dimaksud dengan Usaha Kesehatan
Sekolah (UKS) adalah usaha kesehatan yang ada didalam lingkungan
sekolah maupun yang ada di sekitar lingkungan sekolah, yang sasaran
utamanya adalah peserta didik beserta masyarakat sekolah lainnya yang
bertujuan untuk meningkatkan kemampuan hidup sehat peserta didik
dapat belajar, tumbuh dan berkembang secara harmonis serta optimal,
menjadi sumber daya manusia yang berkualitas (Fakhrudin, 2017).
2. Tujuan Usaha Kesehatan Sekolah
Tujuan Usaha Kesehatan Sekolah Tujuan Usaha Kesehatan Sekolah
adalah untuk meningkatkan mutu pendidikan dan prestasi belajar peserta
didik dengan meningkatkan perilaku hidup bersih dan sehat, derajat
kesehatan peserta didik maupun warga belajar serta menciptakan
lingkungan sehat, sehingga memungkinkan pertumbuhan dan
perkembangan yang optimal.
Menurut (Sugiyono, 2017) tujuan Usaha Kesehatan Sekolah dibedakan
menjadi :
a. Tujuan Umum
UKS Untuk meningkatkan kemampuan hidup sehat dan derajat
kesehatan peserta didik serta menciptakan lingkungan yang sehat,
sehingga memungkinkan pertumbuhan yang harmonis dan optimal
dalam rangka pembentukan manusia Indonesia seutuhnya.
b. Tujuan Khusus
UKS Untuk memupuk kebiasaan hidup sehat dan mempertiggi
derajat kesehatan peserta didik, yang didalamnya mencakup :
1) Memiliki pengetahuan, sikap dan ketrampilan untuk
melaksanakan prinsipprinsip hidup sehat, serta partisipasi aktif
dalam usaha peningkatan usaha kesehatan di sekolah dan
perguruan agama, di rumah tangga, maupun lingkungan
masyarakat.
2) Kondisi sehat, baik dalam arti fisik, mental, maupun sosial.
3) Memiliki daya hayat dan daya tangkal terhadap pengaruh buruk,
penyalahgunaan narkoba dan sebagainya.
3. Program Usaha Kesehatan Sekolah
Menurut (Mahfud, 2015), Ada beberapa jenis kegiatan Usaha
Kesehatan Sekolah dan jenis kegiatan UKS disini dikelompokkan
menjadi tiga macam yaitu kegiatan yang berkaitan dengan pendidikan
kesehatan, pelayanan kesehatan dan lingkungan sekolah yang sehat.
Bagian-bagian jenis kegiatan tersebut termasuk dalam program
kegiatan UKS sebagai berikut:
a. Pendidikan kesehatan
1) Pelaksanaan pemeriksaan berkala
2) Pelaksanaan pemeriksaan rutin
3) Pelaksanaan lomba pengetahuan kesehatan sekolah
4) Pelaksanaan pemeriksaan tinggi badan
5) Pengadaan alat peraga
6) Pelaksanaan dokter kecil
b. Pelayanan kesehatan
1) Kegiatan penjaringan anak sekolah (screening)
2) Pelaksanaan imunisasi
3) Pelaksanaan pemberantasan sarang penyakit
4) Pelaksanaan pemeriksaan kesehatan atau deteksi dini penyakit
5) Pengadaan upaya alih tekhnologi kesehatan
6) Pengadaan rujukan ke puskesmas
c. Lingkungan sekolah sehat
1) Pengadaan ruang UKS
2) Pembinaan kantin sekolah
3) Pengadaan sarana air bersih yang memenuhi syarat
4) Pengadaan tempat pembuangan air limbah yang memenuhi
syarat
5) Pengadaan kamar mandi/WC khusus siswa Tim Pembina UKS
4. Sasaran Usaha Kesehatan Sekolah
Sasaran Pembinaan dan Pengembangan UKS meliputi peserta
didik sebagai sasaran primer, guru pamong belajar / tutor orang tua,
pengelola pendidikan dan pengelola kesehatan serta TP UKS di setiap
jejang sebagai sasaran sekunder.Sedangkan sasaran tertier adalah
lembaga pendidikan mulai dari tingkat pra sekolah / TK sampai SLTA,
termasuk satuan pendidikan luar sekolah dan perguruan tinggi agama
serta pondok pesantren beserta lingkungannya.Sasaran lainnya adalah
sarana dan prasarana pendidikan kesehatan dan pelayanan kesehatan,
sasaran tertier lainnya adalah lingkungan yang meliputi lingkungan
sekolah, keluarga dan masyarakat sekitar sekolah. Sekolah sebagai
lembaga ( Institusi ) 14 pendidikan merupakan media penting untuk
menyalurkan segala bentuk pembaharuan tata cara dan kebiasaan
hidup sehat, agar lebih mudah tertanam pada anak-anak. Dengan
demikian, akan dapat meberikan pengaruh terhadap kehidupan
keluarga, masyarakat sekitarnya, bahkan masyarakat yang lebih luas
lagi. Anak didik dikemudian hari diharapkan akan memiliki sikap dan
kebiasaan hidup dengan norma-nrma kesehatan (Drajat Martianto.
2005 ).
Pendidikan kesehatan di sekolah dasar melalui program UKS
mempunyai peran yang sangat efektif sebab Sekolah Dasar, sebagai
lembaga pendidikan yang tersebar luas di seluruh pelosok tanah air,
dari pedesaan hingga kota-kota besar. Di pandang dari segi
pembiayaan pemerintah dan harapan untuk masa depan, pelaksanaan
UKS di Sekolah Dasar adalah ekonomis. Apalagi untuk kepentingan
ini masyarakat (orang tua murid) selalu dilibatkan dalam berbagai
bentuk, melalui POMG (Persatuan Orang tua Murid dan Guru),
menurut Departemen Kesehatan (2013) bahwa peserta didik dari
tingkat sekolah dasar sampai tingkat menengah termasuk perguruan
tinggi beserta lingkungannya merupakan sasaran utama dari
pembinaan UKS.
Didalam pembangunan nasional, perhatian terhadap dunia
anakanak tidak dapat diabaikan.Anak-anak merupakan investment
dalam bidang tenaga kerja, sehingga pembinaan terhadap golongan ini
perlu dimulai sedini mungkin. Sehubungan dengan ini bidang
pendidikan dan kesehatan mempunyai peranan yang besar karena
secara organisasi 15 sekolah berada dibawah Departemen Pendidikan
Nasional, secara fungsional Departemen Kesehatan bertanggung jawab
atas kesehatan anak didik (Kasman 2018).
5. Sarana Prasarana UKS
Sarana dan Prasarana UKS Mengenai Sarana dan Prasarana Usaha
Kesehatan Sekolah dijelaskan oleh (Prasetyo, dkk, 2019) meliputi : 1)
Ruang UKS atau klinik sekolah, 2) Alat-alat pemeriksaan yang
diperlukan, 3) Alat-alat P3K, 4) Obat-obatan sehari-hari yang
diperlukan. Berdasarkan kelengkapannya dapat dibagi menjadi :
a. Sarana dan Prasarana Sederhana meliputi :
1) Tempat tidur
2) Timbangan berat badan, alat ukur tinggi badan, Snellen Chart.
3) Kotak P3K dan obat-obatan (betadin, Oralit, Parasetamol).
4) Minimal melaksanakan TRIAS UKS yang Pendidikan
Kesehatan.
5) Memiliki kadar Tiwisada/KKR sebanyak 5% dari jumlah
siswa.
b. Sarana dan Prasarana Lengkap meliputi :
1) Tempat tidur
2) Timbangan berat badan, alat ukur tinggi badan, Snellen Chart.
3) Kotak P3K dan obat-obatan (betadin, Oralit, Parasetamol).
4) Lemari obat, buku rujukan KMS, poster-poster, struktur
organisasi, jadwal piket, tempat cuci tangan, data kesakitan
murid.
5) Melaksanakan TRIAS UKS yang Pendidikan Kesehatan dan
pelayanan kesehatan.
6) Memiliki kader Tiwisada / KKR sebanyak 6-9 % dari jumlah
siswa.
c. Sarana dan Prasarana ideal meliputi :
1) Tempat tidur
2) Timbangan berat badan, alat ukur tinggi badan, Snellen Chart.
3) Kotak P3K dan obat-obatan (Betadin, Oralit, Parasetamol)
4) Lemari obat, buku rujukan KMS, poster-poster, struktur
organisasi, jadwal piket, tempat cuci tangan, data kesakitan
murid.
5) Peralatan gigi dan unit gigi.
6) Contoh-contoh model organ tubuh.
7) Melaksanakan TRIAS UKS yang Pendidikan Kesehatan dan
pelayanan kesehatan dan pembinaan hidup lingkungan
kehidupan sekolah.
8) Memiliki kader Tiwisada / KKR sebanyak 10% dari jumlah
siswa.
B. Peran Perawat Dalam Program UKS
Menurut (Kemenkes RI 2017), peranan perawat dalam usaha kesehatan
sekolah antara lain : Sebagai pelaksana asuhan keperawatan di sekolah,
Mengkaji masalah kesehatan dan keperawatan peserta didik dengan
melakukan pengumpulan data, analisa data, dan perumusan masalah dan
prioritas masalah, Menyusun peren- canaan kegiatan UKS bersama TPUKS,
Melaksanakan kegiatan UKS sesuai dengan rencana kegiatan yang disusun,
Penilaian dan pemantauan hasil kegiatan UKS, Pencatatan dan pelapor- an
sesuai dengan prosedur yang ditetapkan. Sebagai pengelola kegiatan UKS.
Perawat kesehatan yang bertugas di puskesmas dapat menjadi salah seorang
anggota dalam TPUKS, atau dapat juga di tunjuk sebagai seorang
Koordinator UKS ditingkat puskesmas. Bila perawat kesehatan ditunjuk
sebagai koordinator maka pengelolaan pelaksanaan UKS menjadi tanggung
jawabnya atau paling tidak ikut terlibat dalam tim pengelola UKS. Dan
Sebagai penyuluh dalam bidang kesehatan.
Peranan perawat kesehatan dalam memberikan penyuluhan kesehatan dapat
dilakukan secara langsung melalui penyuluhan kesehatan yang bersifat umum
dan klasikal, atau secara tidak langsung sewaktu melakukan pemeriksaan
kesehatan peserta didik secara perseorang.
BAB III
PELAKSANAAN ASUHAN KEPERAWATAN
3.1. Pengkajian
A. Dimensi Fisik
a. Usia

1) Dari hasil pengkajian didapatkan bahwa populasi siswa usia 9

tahun sebanyak 2 orang, usia 10 tahun sebanyak 8 orang, usia 11

tahun sebanyak 20 orang, siswa yang berusia 12 tahun sebanyak 6

orang, usia 13 tahun sebanyak 2 orang dan siswa yang berusia 14

tahun sebanyak 1 orang.

2) Dari hasil pengkajian didapatkan tidak terdapat anak yang

memiliki keterlambatan perkembangan.

3) Dari hasil pengkajian didapatkan tidak ada isu perkembangan

yang berhubungan dengan perkembangan seksual.

b. Genetik

1) Proporsi siswa laki-laki sebanyak 56 orang dan proporsi siswa

perempuan sebanyak 42 orang.

2) SDN 5 Tapa terdapat di wilayah desa Talulobutu, sehingga suku

yang dominan dalam populasi tersebut adalah suku gorontalo.

3) Dalam 98 siswa di SDN 5 Tapa tidak teridentifikasi factor genetic

beserta jenis penyakitnya.

c. Fungsi Fisiologis

1) Dari hasil pengkajian didapatkan adanya masalah kesehatan pada

siswa dengan prevalensi penyakit demam dan flu diderita oleh 10


orang siswa, penderita maag sebanyak 4 orang, sakit kepala

sebanyak 3 orang, batuk 1 orang dan Asma 1 orang.

2) Dalam 98 siswa tidak ada riwayat penyakit menular baik dari

dirinya maupun yang ada dilingkungannya

3) Cukupan imunisasi pada siswa di atas rata-rata dalam kategori

baik, dimana anak-anak tersebut sudah mendapat semua jenis

imunisasi

B. Dimensi Psikologis

1) Di SDN 5 Tapa sudah banyak promkes yang dilaksanakan, Baik dari

pihak puskesmas maupun mahasiswa yang KKN di kecamatan Tapa.

kegiatan kesehatan disekolah dilakukan hanya penyediaan kotak P3K

tetapi hanya berupa minyak kayu putih, betadine dan juga minyak

telon.

2) Hubungan antara sesama siswa dalam kategori baik dimana siswa

saling membantu, bermain bersama, mengerjakan tugas bersama dan

sebagainya.

3) Hasil pengkajian didapatkan adanya tipe disiplin yang diterapkan

disekolah. Seperti disiplin dengan datang tepat waktu ke sekolah dan

mematuhi aturan-aturan yang ada disekolah. Adapun jikasiswa-siswi

melanggar aturan sekolah akan diberikan sanksi dan siswa yang

melanggar harus mematuhi aturan yang telah ditetapkan.

4) Hasil pengkajian didapatkan adanya tekanan pada siswa untuk

penampilan. Seperti tidak bisa memakai makeup, tidak bisa memakai


sepatu selain sepatu warna hitam.

5) Hubungan orang tua siswa dan guru dalam sekolah sangat baik,

dimana orang tua mempercayai anaknya kepada guru untuk didik baik

perilaku siswa tersebut maupun akademik

C. Dimensi Fisik Sekolah

1) SDN 5 Tapa terletak di jalan trans bone bolango, terdapatnya hazard

disekolah berupa sampah yang dibakar.

2) Pada halaman sekolah terdapat lapangan yang digunakan sebagai

tempat bermain siswa, untuk alat mainan siswa berupa bola kasti, bola

kaki yang aman untuk dimainkan.

3) Pada halaman sekolah hewan yang sering berkeliaran yaitu kucing

4) Pada halaman sekolah tidak terdapat tanaman yang beracun/allergic

5) Kondisi lingkungan sekolah terdapat : terdapat ruang kelas dengan

penerangan yang baik dan terdapat juga ventilasi, toilet, UKS, kantin,

perpustakaan, taman dan didukung oleh sarana prasarana yang baik.

6) Tingkat kebisingan pada area sekolah tidak terlalu bising

7) Pengelolaan makanan dan keadaan kantin sekolah dalam keadaan

bersih

8) Keadaan toilet di sekolah lancar tetapi kurang bersih

9) Keadaan listrik disekolah dalam keadaan baik dan tidak berbahaya

bagi siswa

D. Dimensi Sosial
1) Sikap masyarakat terhadap program pendidikan sekolah baik serta

masyarakat mendukung program yang dilakukan oleh sekolah.

2) Masyarakat mendukung program yang dilakukan oleh sekolah.

3) Lingkungan sekolah SDN 5 Tapa aman

4) Sumber daya yang ada dilingkungan sekolah yakni terdapat kantin dan

dalam keadaan bersih

5) Dalam pengkajian didapatkan status social ekonomi siswa dan staf

guru dalam kategori ekonomi menengah.

6) Dalam lingkungan sekolah masih kental akan budaya gorontalo

7) Rata-rata rumah siswa terdapat dilingkungan yang aman, dan

beberapa rumah siswa terdapat dalam lingkungan yang tidak aman

dengan masyarakat sekitar yang sering mabuk-mabukan.

8) Rata-rata orang tua siswa berpendidikan sekolah menengah atas.

9) Tidak terdapat siswa yang tuna wisma

10) Tidak terdapat konflik antar orang tua siswa, siswa dan guru

E. Dimensi Perilaku

1) Pola Konsumsi

a. Tidak terdapat adanya masalah status nutrisi dan juga kebutuhan

nutrisi pada siswa di SDN 5 Tapa.

b. Di sekolah SDN 5 Tapa terdapat program peningkatan kualitas

nutrisi sekolah seperti kantin sehat.

c. Hasil pengkajian terkait pengetahuan siswa, guru dan keluarga

tentang nutrisi termasuk dalam kategori baik.


d. Tidak terdapat siswa maupun staf yang merokok di lingkungan

SDN 5 Tapa.

2) Latihan dan Aktivitas

a. Di SDN 5 Tapa siswa-siswi diberikan waktu untuk istirahat dan

melakukan aktivitas yang disukai oleh siswa dengan durasi waktu

selama ± 30 menit.

b. Di SDN 5 Tapa terdapat program kegiatan rekreasi seperti jalan

pagi.

c. Keamanan alat saat olahraga di SDN 5 Tapa dalam kategori

aman.

3) Penggunaan Pengoobatan

Hasil wawancara dengan kepala sekolah SDN 5 Tapa tidak di

dapatkan siswa yang melakukan pengobatan rutin.

4) Dimensi System Kesehatan

a. Terdapat pelayanan kesehatan disekolah berupa UKS

b. Pelayanan kesehatan di SDN 5 Tapa berupa UKS selalu

digunakan apabila ada siswa-siswi yang membutuhkan pelayanan

kesehatan di sekolah.

3.2. Analisa Data dan Diagnosa


a. Analisa Data

No Data Penyebab Masalah


1. Pelayanan Minimnya Kurangnya
Data Subjektif : pengetahuan dari program dalam
1. Berdasarkan hasil pihak sekolah pelayanan UKS
wawancara menegnai
dengan kepala pengelolaan UKS
sekolah dengan
siswa-siswi SDN
5 Tapa
didapatkan bahwa
kegiatan UKS
sekolah hanya
berupa
penyediaan obat-
obatan darurat
(P3K)
2. Berdasarkan hasil
wawancara tidak
adanya program
UKS disekolah
tersebut
3. Berdasarkan hasil
wawancara UKS
di sekolah SDN 5
Tapa tidak
terorganisisr
2. Pendidikan Tidak adanya Kebutuhan pihak
Data Subjektif : program pembinaan sekolah akan
1. Berdasarkan hasil dan pelatihan tentang pendidikan
wawancara UKS dan perawat kesehatan
dengan pihak kecil pengelolaan UKS
sekolah tidak dan PHBS
terdapat guru
yang memiliki
keahlian dalam
bidang kesehatan
2. Belum adanya
dilakukan
pembinaan dan
pelatihan tentang
usaha kesehatan
sekolag (UKS)
dan perawat kecil
Data Objektif :
1. Tambahkan data
kesehatan gigi

b. Diagnosa Keperawatan

1. Defisit pengetahuan b/d minimnya pengetahuan dari pihak sekolah

mengenai pengelolaan UKS dan tidak adanya pembinaan mengenai

Perilaku Hidup Bersih Dan sehat


c. Perencanaan

Diagnosa Hari / Evaluasi


No Tujuan Sasaran Rencana Kegiatan Tempat
Keperawatan Tanggal Kriteria Standar
1. Defisit Setelah Pihak 1. Penyuluhan Sabtu/18 SDN 5 Tapa 1. Pihak sekolah 1. Adanya Perawat
Pengetahuan b/d dilakukan sekolah tentang PHBS Desember yang terdiri kecil sebagai
minimnya tindakan yang terdiri kepada guru dan 2021 dari guru dan anggota UKS
pengetahuan dari keperawatan dari guru murid murid 2. Memelihara
pihak sekolah selama 1 hari dan murid mengetahui kesehatan bagi
mengenai diharapkan : mengenai siswa-siswi
pengelolaan UKS 1. Pihak pengelolaan sekolah SDN 5
dan tidak adanya sekolah UKS Tapa
pembinaan yang terdiri 2. Pihak sekolah
mengenai dari guru yang terdiri
Perilaku Hidup dan murid dari guru dan
Bersih dan Sehat mengetahui murid
mengenai mengetahui
Pengelolaan PHBS
UKS
2. Pihak
sekolah
yang terdiri
dari guru
dan murid
mengetahui
PHBS
d. Pelaksanaan Kegiatan

NO Tahap Kegiatan Waktu


1. Pembukaan a. Menyampaikan salam
b. Perkenalan 5
c. Kontrak waktu menit
d. Penjelasan tujuan
2. Penyajian a. Melakukan apersepsi tentang PHBS
dan b. Menjelaskan materi penkes
Diskusi c. Menjelaskan dan mempraktekan tentang 20
PHBS. menit
d. Tanya jawab tentang materi penkes
3. Penutup a. Menyimpulkan materi
b. Mengevaluasi siswa/itentang materi yang
telah dijelaskan 5
c. Mengakhiri kegiatan dengan salam menit

e. Evaluasi

1) Evaluasi Struktur

a) Tim penyelenggara terbentuk sebelum acara dimulai.

b) Anak-anak berkumpul 10 menit sebelum kegiatan penyuluhan.

c) Setting tempat yang digunakan disesuaikan menggunakan

ruangan yang luas pencahayaan yang cukup.

2) Evaluasi Proses

a. Adanya partisipasi dan keterlibatan aktif dari anak-anak terhadap

rangkaian kegiatan yang diselenggarakan.

b. Acara dapat berjalan sesuai rencana.

c. Media dan alat bantu dapat digunakan secara efektif.

3) Evaluasi Hasil

 50% kehadiran anak.

 50% dari anak antusias terhadap kegiatan yang diselenggarakan.


 Terbentuknya care giver yang berkualitas.

 Penyuluhan PHBS
BAB IV
PEMBAHASAN
Melakukan Kegiatan Penyuluhan terkait Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat
(PHBS)

a. Deskripsi Kegiatan
Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat (PHBS) yaitu sekumpulan perilaku yang
dipraktekkan atas dasar kesadaran sebagai upaya agar dirinya sehat dan
aktif membantu kesehatan masyarakat disekitarnya. PHBS memang
sepertinya mudah dikatakan tapi penerapannya sangat sulit karena
membutuhkan kesadaran dan kesungguhan akan pentingnya menjaga
kesehatan. semua perilaku manusia sebenarnya pasti punya pengaruh
tergahadap kesehatan, apapun bentuknya, mulai dari makan, tidur, mandi,
berpakaian, samapi cara belajar, hanya saja diprioritaskan mana perilaku
yang berpotensi menimbulkan penyakit.
b. Pelaksanaan Kegiatan
Pada hari Sabtu tanggal 18 Desember pukul 11.00 Wita s/d selesai, telah
dilaksanakan penyuluhan terkait Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS)
pada anak-anak yang berada di wilayah desa Talulobutu oleh mahasiswa
profesi ners angkatan 14. Kegiatan penyuluhan ini bertujuan agar anak-
anak dapat mengetahui apa itu Perilaku Hidup Bersih dan Sehat,
Bagaimana cara melakukan perilaku hidup yang sehat.
c. Evaluasi
Hasil evaluasi menunjukkan bahwa anak-anak yang menerima penyuluhan
berjumlah 27 orang dari Desa Talulobutu, Dari sesi tanya jawab dan
diskusi terdapat umpan balik yang positif dari peserta penyuluhan yang
dibuktikan dengan ada beberapa anak-anak yang dapat mengulang kembali
materi yang telah diberikan.
d. Dokumentasi
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) adalah upaya pendidikan dan kesehatan
yang dilaksanakan secara terpadu, sadar, berencana, terarah, dan bertanggung
jawab dalam menanamkan, menumbuhkan, mengembangkan dan
membimbing untuk menghayati, menyenangi, dan melaksanakan prinsip
hidup sehat dalam kehidupan peserta didik sehari-hari.
5.2 Saran
1. Bagi Mahasiswa Keperawatan
Diharapkan untuk lebih meningkatkan dan kemampuan mahasiswa dalam
ruang lingkup keperawatan komunitas dan keluarga secara nyata dilahan
praktek maupun tempat bekerja nanti.
2. Bagi Sekolah dan Siswa
Dengan dilaksanakan kegiatan ini, diharapkan pada pihak sekolah maupun
siswa melaksanakan program tata cara 6 langkah cuci tangan yang baik
dan benar dapat dilakukan di kehidupan sehari-hari. Dan juga
meningkatkan kualitas dan kuantitas dalam upaya meningkatkan
partisipasi siswa dalam program UKS
DAFTAR PUSTAKA

Fakhrudin, 2017.Survei Pelaksanaan Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) Dan Peran


Guru Pendidikan Jasmani, Olahraga, Dan Kesehatan (PJOK) Dalam
Pendidikan Kesehatan di SMA Negeri Se-Kecamatan
Bojonegoro.Jurnal Pendidikan Olahraga dan Kesehatan Volume 04
Nomor 01. Surabaya: Universitas Negeri Surabaya
Kasman, Thamrin, 2018. Pedoman Pembinaan dan Pengembangan Usaha
Kesehatan Sekolah. Jakarta: Kementerian Pendidikan Dan
Kebudayaan Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar.
Kemenkes RI, Pedoman untuk Tenaga Kesehatan UKS di Sekolah Dasar, Sekolah
Menengah dan Pondok Pesantren, Jakarta. 2017
Mahfud, 2015.Pelaksanaan Program Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) di Sekolah
Dasar Negeri Se-Kecamatan Alian Kabupaten Kebumen Tahun
Ajaran 2015/2016.Skripsi. Semarang: Uns
Nurhayati, T Sekolah Dasar di SDN Babat VII. Universitas Airlangga Surabaya,
Fakultas Keperawatan. 2018. Pengaruh Program UKS (Usaha
Kesehatan Sekolah) Holistik dalam Pencegahan Perilaku Agresif dan
Harga Diri Rendah Anak Usia
Pakpahan, M., A,D, Hutapea., D, S, S, Friska., Y, Sitanggang., E, Manurung., L.
Pranata., N, Daeli., D, Koerniawan., B, Pangkey., F, Ikasari., B,
Hardika. 2020. Keperawatan Komunitas. Medan : Yayasan Kita
menulis.

Prasetyo, dkk, 2019. Pelaksanaan Program Usaha Kesehatan Sekolah Dalam


Upaya Meningkatkan Derajat Kesehatan Pada Anak Usia Sekolah
Dasar Di Lombok Timur. Jurnal Kedokteran Yarsi Volume 2 Nomor
22. Malang: Universitas Muhammadiyah.
Sugiyono, 2017. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif,
dan R & D, Bandung: Alfabeta.

Anda mungkin juga menyukai