PROPOSAL
PROPOSAL
Pembimbing II
Pembimbing I
Mengetahui,
Ketua Prodi Ners
STIKesWidya Nusantara Palu
i
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL
HALAMAN PERSETUJUAN i
DAFTAR ISI ii
DAFTAR TABEL iii
DAFTAR GAMBAR iii
BAB I PENDAHULUAN 1
A. Latar Belakang 1
B. Rumusan Masalah 4
C. Tujuan Penelitian 4
D. Manfaat Penelitian 4
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 6
A. Tinjauan Teori 6
B. Kerangka Konsep 21
C. Hipotesis 21
BAB III METODE PENELITIAN 22
A. Desain Penelitian 22
B. Tempat dan Waktu Penelitian 22
C. Populasi dan Sampel 22
D. Variabel Penelitian 23
E. Definisi Operasional 23
F. Instrumen Penelitian 24
G. Teknik Pengumpulan Data 26
H. Analisa Data 26
I. Bagan Alur Penelitian 27
DAFTAR PUSTAKA 22
LAMPIRAN
ii
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 Nilai Indeks Kesiapsiagaan 11
iii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Kerangka Konsep 21
Gambar 2.2 Skema Alur Penelitian 27
iv
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kejadian bencana alam yang melanda di berbagai negara yang berbeda,
sering kali dikaitkan dengan kecepatan dan kemajuan serta perluasan
ketebalan populasi di suatu negara. Masalah ini biasanya merupakan
peristiwa bencana yang disebabkan oleh risiko umum seperti bahaya yang
disebabkan oleh manusia yang sebagian besar bersifat inovatif dan disengaja
atau antropogenik. Kekhawatiran ini telah mendorong Organisasi Dunia PBB
untuk menyatakan perlunya menangani bencana dengan moto “International
Decade for National Reduction”. Dimulai dengan deklarasi ini, bangsa-
bangsa di dunia mulai mencari cara khusus untuk mengurangi bahaya yang
akan didapat karena bencana yang menimpa bangsa mereka1
Indonesia sendiri merupakan sebuah negara yang sangat rawan akan
kejadian bencana alam yang tidak terbilang cukup tinggi. Kondisi ini
disebabkan karena wilayah Indonesia merupakan wilayah tempat
pertemuannya tiga lempeng tektonik dunia (Eurasia, IndoAustralia, Pasifik),
secara vulkanik Indonesia menjadi jalur dari gunung api yang berfungsi dan
ini di sebut sebagai cincin api Pasifik atau di sebut dengan Pacific ring of fire,
keadaan seperti ini yang telah menyebabkan adanya banyak kejadian bencana
di indonesia diantaranya bencana banjir, gunung meletus, dan juga tsunami
dan bencana lainnya. Terlebih lagi, secara hidroklimatologis, Negara kita juga
dipengaruhi oleh keajaiban ENSO (El-Nino Southern Oscillation) dan La
Nina yang mengakibatkan banjir, longsoran, kekeringan, dan angin puting
beliung.2
Berdasarkan data EM-DAT (Emergency Database) The International
Disaster Database, Centre for Research on the Epidomiology of Disasters
(CRED), telah terjadi 1.110 kejadian bencana di seluruh dunia dari tahun
2015-2018. Dari total kejadian bencana tersebut, bencana tanah longsor
terjadi sebanyak 23 kejadian diseluruh dunia. Negara indonesia sebagai
Negara yang rawan terhadap bencana tercatat data bencana yang selalu terjadi
1
2
mereka segera menjauhi daerah yang rawan longsor, dan ketika terjadi gempa
mereka segera mendekat ketempat yang lapang.
Berdasarkan masalah yang dirasakan oleh anak-anak di wilayah
tersebut, maka Salah satu cara untuk menghadapi atau mengurangi dampak
bencana tanah longsor yaitu dengan meningkatkan kesiapsiagaan masyarakat
khususnya anak sekolah. Kesiapsiagaan yang dimaksud adalah suatu
perencanaan penyusunan rencana dalam rangka penanggulangan bencana
yang terus-terusan terjadi saat ini dan juga peningkatan kesiapsiagaan
menjadi salah satu penyebab terjadinya pengurangan resiko bencana yang
bersifat pro-aktif, sebelum hal-hal yang tidak di inginkan terjadi.7
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian di atas maka maka rumusan masalah dalam
penelitian ini adalah “apakah ada hubungan antara kesiapsiagaan tanah longsor
dengan tingkat kecemasan pada anak usia sekolah di Desa Nupabomba”?
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
Untuk menganalisis hubungan antara kesiapsiagaan bencana tanah
longsor dengan tingkat kecemasan pada anak usia sekolah di Desa
Nupabomba
2. Tujuan Khusus
a. Mengedintifikasi kesiapsiagaan bencana tanah longsor pada anak usia
sekolah di Desa Nupabomba
b. Mengedintifikasi tingkat kecemasan pada anak usia sekolah Di Desa
Nupabomba
c. Menganalisis hubungan antara kesiapsiagaan tanah longsor dengan
tingkat kecemasan pada anak usia sekolah di Desa Nupabomba
D. Manfaat Penelitian
Manfaat diadakannya penelitian ini adalah :
1. Ilmu Pendidikan
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah referensi bagi
mahasiswa dan institusi pendidikan mengenai hubungan kesiapsiagaan
5
bencana tanah longsor dengan tingkat kecemasan pada anak usia sekolah di
Desa Nupabomba
2. Bagi Masyarakat
Penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan masyarakat
mengenai hubungan kesiapsiagaan bencana tanah longsor dengan tingkat
kecemasan pada anak usia sekolah di Desa Nupabomba.
3. Bagi Instansi Tempat Peneliti
Dari hasil penelitian ini di harapkan dapat memberikan informasi
tentang hubungan kesiapsiagaan bencana tanah longsor dengan tingkat
kecemasan pada anak usia sekolah di Desa Nupabomba.
BAB II
TINJAUAN TEORITIS
A. Tinjauan Teori
1. Tinjauan Umum Tentang Bencana
a. Pengertian Bencana
Peristiwa bencana adalah hasil dari perpaduan antara aktivitas
alami, baik itu aktivitas fisik, contohnya seperti gempa bumi, adanya
letusan gunung berapi, terjadinya angin puting beliung, ataupun bencana
tanah longsor ditambah lagi dengan adanya tindakan-tindakan yang
diperbuat oleh manusia. Kelemahan manusia di akibatkan karena
sedikitnya manajemen kesiapsiagaan dan keadaan darurat mengakibatkan
ruginya di bidang keuangan dan struktural, dan juga sampai dengan
kematian.
Bencana juga merupakan peristiwa ataupun kejadian yang tidak
masuk akal dan mampu mengganggu kegiatan sehari-hari di kehidupan
orang-orang yang tinggal di daerah rawan kejadian bencana. Dan yang
menjadi akibat dari terjadinya suatu bencana yaitu adanya perilaku,
perbuatan dan juga yang di pengaruhi oleh manusia maupun akibat
anomeli peristiwa alam. 8
b. Klasifikasi Bencana alam
Berdasarkan penyebabnya bencana alam di bagi menjadi 3 jenis
yaitu:
1. Bencana Alam Geologis
Peristiwa bencana alam ini di akibatkan karena terjadinya
pergerakan yang terjadi di dalam bumi. Yang diingat untuk peristiwa
bencana topografis adalah gelombang, getaran seismik, dan emisi
vulkanik
2. Bencana Alam Klimatologis
Peristiwa bencana klimatologi adalah bencana di akibatkan karena
adanya curah hujan dan faktor angin. Misalnya peristiwa bencana
klimatologi termasuk banjir, badai, banjir bandang, musim kemarau,
angin puting beliung, dan kebakaran hutan normal (bukan manusia).
6
7
c) Pencegahan
d) Membimbing dalam perencanaan pembangunan
e) Pendidikan dan pelatihan
f) Pelaksanaan penanggulangan bencana meliputi kesiapan,
peringatan sebelum terjadinya bencana maupun mitigasi
bencana.10
2. Tanggap Darurat
Penanggulangan bencana di saat keadaan tanggap darurat yaitu:
a) Penilaian lokasi, kerusakan, kerugian dan sumber daya secara
cepat dan akurat.
b) Status darurat bencana segera di tetapkan
c) Melakukan evakuasi penyelamatan pada masyarakat terkena
bencana.
d) Pemenuhan kebutuhan dasar
e) Kelompok rentan segera di lindungi
f) Pemulihan secepatnya sarana dan prasarana.
3. Setelah Bencana
Setelah musibah terjadi dan berakhirnya masa krisis atau masa
tanggap darurat, segera arahkan korban yang terdampak atau
pengungsi untuk pulang tempat tinggal mereka. Hal ini harus di
mungkinkan melalui latihan pemulihan, khususnya latihan yang
dimaksudkan untuk membangun kembali keadaan daerah yang
terpengaruh, sehingga kehidupan dan pekerjaan mereka bisa kembali
normal kembali. Ini berlaku untuk korban bencana.10
2. Tinjauan Umum Tentang Kesiapsiagaan
A. Pengertian Kesiapsiagaan
Kesiapsiagaan adalah suatu aktivitas ataupun tindakan yang
dikerjakan ketika sebelum terjadinya sebuah bencana. Menurut Greg
(2004) Kesiapsiagaan memiliki tujuan yaitu agar dapat mengurangi hasil
dari berbagai bencana melalui sebuah aktivitas ataupun tindakan yang,
memadai, tepat waktu, efisiensi untuk kegiatan tanggap darurat.11
10
a. Hipotesis
Berdasarkan kerangka konsep diatas dapat dirumuskan hipotesis dalam
penelitian ini yaitu :
Ha :Ada Hubungan Kesiapsiagaan Bencana Tanah Longsor Dengan
Tingkat Kecemasan Pada Anak Usia Sekolah Di Desa Nupabomba
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Desain Penelitian
Jenis penelitian ini yaitu penelitian kuantitatif, penelitian kuantitatif
merupakan penelelitian dimana data-datanya dalam bentuk sesuatu yang bisa di
hitung dengan cara merubah kualitatif kedalam kuantitatif.22 Dan menggunakan
desain analitik yaitu penelitian yang mencari tahu kenapa dan bagaimana
masalah itu bisa terjadi. Menggunakan pendekatan Cross Sectional yaitu
sebuah penelitian yang bertujuan agar bisa mengetahui hubungan antara
variabel di mana variabel independen dan dependen di identifikasi pada waktu
yang bersamaan.23
B. Tempat dan Waktu Penelitian
1. Tempat
Penelitian ini dilakukan di Kecamatan Tanantovea Desa Nupabomba
2. Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan pada bulan Juni Tahun 2021
C. Populasi Dan Sampel Penelitian
1. Populasi
Populasi yaitu sekumpulan objek penelitian atau objek yang diteliti. 23
Populasi dalam penelitian ini adalah anak usia sekolah kelas IV dan V SDN
11 Nupabomba. Pemilihan responden didasarkan pada aspek kemampuan
komunikasi dan pemahaman terhadap sebuah peristiwa di mana siswa kelas
IV dan V sudah bisa berpikiran kritis dan abstrak.24 Populasi di dalam
penelitian ini yaitu sebanyak sebanyak 31 orang.
2. Sampel
Sampel merupakan sebagian dari populasi yang akan diteliti dan
dianggap bisa mewakili seluruhan populasi. Teknik di dalam pengambilan
sampel penelitian ini yaitu menggunakan teknik total sampling. Total
sampling sendiri merupakan pengambilan sampel yang dimana besar sampel
sama dengan populasi22. Alasan menggunakan teknik total sampling karena
menurut 22 jumlah populasi yang kurang dari 100 seluruh populasi dijadikan
22
23
sebagai sampel semuanya. Maka dari itu peneliti mengambil sampel dengan
jumlah 31 orang.
D. Variabel Penelitian
1. Variabel Independen
Variabel bebas merupakan variabel yang berpengaruh dan menjadi
penyebab berubahnya dan munculnya variabel dependen.22 Variabel
independen dalam penelitian ini adalah kesiapsiagaan bencana tanah
longsor.
2. Variabel Dependen
Variabel terikat merupakan variabel yang terpengaruh atau yang
merupakan hasil dari variabel independen.22 Variabel dependen pada
penelitian ini adalah kecemasan.
E. Definisi Operasional
1. Variabel Independen
Kesiapsiagaan Bencana Tanah Longsor
Definisi :Kesiapan anak usia sekolah dalam menghadapi bencana
tanah longsor.
Alat Ukur :Pengisian Kuesioner
Skala Ukur :Ordinal
Hasil ukur : Siap, jika nilai responden ≥ mean/median
Kurang Siap, jika nilai responden ≤ mean/median
2. Variabel Dependen
Kecemasan pada anak usia sekolah
Definisi :Kecemasan merupakan suatu keadaan di mana anak usia
sekolah merasa takut, khawatir terhadap sesuatu yang
buruk akan menimpa dirinya
Alat Ukur :Pengisian Kuesioner
Skala Ukur :Ordinal
Hasil Ukur : Ringan 0-10
Sedang 11-20
Berat 21-30. 25
F. Instrumen Penelitian
24
Data sekunder yaitu data atau informasi bisa untuk di akses karena
ragam informasi untuk tujuan tertentu, yang dapat manfaatkan sebagian
atau seluru sebagai sumber penelitian. Data sekunder pada penelitian ini
diperoleh dari bagian data kantor desa nupabomba.
H. Pengolahan Data
Data primer yang telah diperoleh, selanjutnya diolah menggunakan Microsoft
excel 2007 dengan tahap-tahapan sebagai berikut:
1. Editing data
Periksa kesalahan atau tidak cukup data yang diperoleh di lapangan.
2. Coding data
Memberikan nomor kode jawaban untuk memudahkan peneliti dalam
menganalisa data.
3. Tabulation
Hitung dan tabulasi data secara manual.
4. Enry data
Memasukan data ke dalam program computer yang bertujuan untuk
menganalisis
5. Cleaning data
Periksa kembali apakah ada kesalahan yang dihitung.
6. Discribing data
Menggambarkan dan menjelaskan data yang ada.
Data yang telah di olah, selanjutnya di analisis secara univariat dan bivariat
menggunakan computer.
I. Analisis Data
a) Analisis Univariat
Analisis univariat yaitu analisis yang pergunakan di salah satu
variabel dengan dengan bermaksud agar bisa mengetahui dan
mengidentifikasi karakteristik variabel yang dimaksud.
Dilakukan di tiap variabel dari hasil penelitian. Analisis ini menghasilkan
sebaran dan presentase dari masing-masing variable yang diteliti 23
dengan
rumus:
f
P= x 100 %
n
26
Keterangan :
P= Presentase
F= Frekuensi
N= Sampel
b) Analisis Bivariat
Analisis bivariat merupakan suatu bentuk analisis kuantitatif yang
sangat simple, Hingga melibatkan analisis dua variabel, untuk tujuan
menentukan hubungan empiris di antara mereka. Analisis bivariat yang
bertujuan untuk melihat adanya hubungan antara variable bebas dan terikat.
Dan juga dengan menggunakan uji chi square dengan nilai signifikan
(p≤0,05) dan tingkat kepercayaan 95% sedangkan rumus uji chi square
sebagai berikut:
2
∑ (o −E )❑
X
2
2a Menurut 26 Syarat uji chi squareyaitu sel dengan nilai yang
diharapkan kurang dari 5 adalah maximum 20% dari jumlah sel. Apabila
syarat uji chi square tidak terpenuhi, uji alternative digunakan. Alternatif uji
chi square bergantung pada table.
1. Untuk table 2x2, alternative uji Chi-Square adalah uji fisher’s
2. Untuk table 2xk atau Bx2 di mana B dan K adalah data kategorik
nominalnlebih dari dua kategori, alternative Chi-Square adalah
penyederhanaan sel. Jika penyederhanaan sel tidak logis, maka
menggunakan uji Chi-Square.
3. Untuk table 2xk atau Bx2 dijana B dan K merupakan data kategorik
ddengan kategori lebih dari 2, alternative Chi-Square yaitu uji ann-
Whitney atau penyederhanaan sel.
Untuk syarat-syarat uji Chi-Square yaitu: frekuensi responden atau
sampel yang digunakan besar, agar bisa di gunakan maka syarat uji chi
square pun harus dilakukan yaitu:
a) tidak ada sel dengan nilai frekuensi realitas atau disebut juga Actual
Count (F0) sebesar 0 (Nol)
b) Jika bentuk tabel kontingensi 2 X 2, maka tidak boleh hanya 1 sel saja
yang memiliki frekuensi yang diharapkan atau disebut juga expected
count (“Fh”) kurang dari 5
27
c) Jika bentuk tabel lebih dari 2 x 2, misal 2 x 3, maka jumlah sel dengan
frekuensi harapan yang kurang dari 5 tidak boleh lebih dari 20%.
Observasi Lapangan
Telaah Literatur
Analisis
Univariat
Pengolahan Data
Setelah
Penelitian Analisis Bivariat
29
30