Anda di halaman 1dari 11

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

MENGENAL SEKILAS DEPRESI

PEMBIMBING PENKES :
Iwan Andhyantoro, SKM,M.Kes

DISUSUN OLEH:
KELOMPOK 3

Riko Putra PO.71.20.1.19.080


Siti Ardiyanti PO.71.20.1.19.084
Tiara Franciska PO.71.20.1.19.088
Winda Umaya PO.71.20.1.19.092

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN PALEMBANG JURUSAN
DIII KEPERAWATAN PALEMBANG
TAHUN AJARAN 2021
SATUAN ACARA PENYULUHAN

Pokok Bahasan : Mengenal Sekilas Depresi


Sub Pokok Bahasan : Gejala Depresi
Sasaran : Keluarga di Poliklinik Jiwa
Tempat : Poliklinik Jiwa Rumah Sakit Ernaldi Bahar Sumatra Selatan
Hari/Tanggal : Kamis, 07 Januari 2022
Waktu : 45 menit

I. LATAR BELAKANG
Kata depresi telah sering kita dengar dalam kehidupan sehari-hari,Kata depresi
telah sering kita dengar dalam kehidupan sehari-hari, depresi merupakan salah satu
gejala psikologis yang dapat menyerang setiapdepresi merupakan salah satu gejala
psikologis yang dapat menyerang setiap orang. Depresi dapat timbul karena adanya
konflik dan frustasi. Sebagian besarorang. Depresi dapat timbul karena adanya konflik
dan frustasi. Sebagian besar orang beranggapan bahwa yang dimaksud depresi adalah
suatu yang tidakorang beranggapan bahwa yang dimaksud depresi adalah suatu yang
tidak menyenangkan dan membuat orang tersebut mersa tidak nyaman,
bingung,menyenangkan dan membuat orang tersebut mersa tidak nyaman, bingung,
mudah marah, detak jantung lebih cepat serta gangguan pencernaan.
Sebagian mudah marah, detak jantung lebih cepat serta gangguan pencernaan.
Sebagian  besar  besar depresi depresi dapat dapat dipicu dipicu karena karena
pengaruh pengaruh eksternal eksternal dan dan ada ada pula pula yangyang dipengaruhi
oleh fisik internal individu tersebut.dipengaruhi oleh fisik internal individu tersebut.
Depresi dapat dijadikan sebagai stimulus untuk perubahan danDepresi dapat dijadikan
sebagai stimulus untuk perubahan dan  perkembangan,  perkembangan, meskipun
meskipun demikian demikian depresi depresi yang yang terlalu terlalu berat berat
dapatdapat menyebabkan sakit penilaian yang buruk dan ketidakmampuan untuk
bertahan.menyebabkan sakit penilaian yang buruk dan ketidakmampuan untuk
bertahan. Depresi merupakan stimulus yang mewakili atau memicu perubahan
yangDepresi merupakan stimulus yang mewakili atau memicu perubahan yang
menimbulkan depresi.

II. TUJUAN INSTRUKSIONAL UMUM (TIU)


Setelah kegiatan penyuluhan tentang mengenal sekilas depresi, diharapkan
keluarga lebih mengerti dan mengetahuai gejala depresi pada seseorang.

III. TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS (TIK)


Setelah dilakukan pendidikan kesehatan 1x45 menit diharapkan mampu:
1. Keluarga mampu mengetahui pengertian depresi.
2. Keluarga mampu mengetahui penyebab depresi.
3. Keluarga mampu mengetahui tanda dan gejala depresi.
4. Keluarga mampu mengetahui klasifikasi depresi.
5. Keluarga mampu mengetahui peran keluarga dan penanganan depresi.
IV. MATERI PELAJARAN
1. Pengertian depresi
2. Penyebab depresi
3. Tanda dan gejala depresi
4. Klasifikasi depresi
5. Peran keluarga dan penanganan depresi

V. KEGIATAN PENYULUHAN
No. Tahap dan Waktu Kegiatan Penyaji Kegiatan Peserta Pelaksana
1. Pendahuluan Pembukaan : Mendengarkan dan Moderator
5 menit 1) Mengucapkan menjawab salam
salam.
2) Memperkenalkan
tim.
3) Menyebutkan
topik yang akan
diberikan.
4) Menjelaskan
tujuan penyuluhan
dan hasil yang
akan diharapkan.
5) Menyampaikan
kontrak waktu
dan mekanisme
penyuluhan.
6) Membagiakan
leaflet
2. Kegiatan inti Pelaksanaan : Memperhatikan Penyaji
15 menit 1) Menggali
pengetahuan dan
pengalaman
peserta tentang
tanda dan gejala
gangguan jiwa
2) Menjelaskan
secara rinci
tentang :
a) Pengertian
depresi
b) Penyebab
depresi
c) Tanda dan
gejala depresi
d) Klasifikasi
depresi
e) Peran keluarga
dan
penanganan
pada anggota
kelurga yang
mengalami
depresi

3. Penutup 10 menit Evaluasi : Aktif dalam Moderator


1) Memberikan bertanya dan
kesempatan memperhatikan
bertanya kepada penjelasan
peserta.
2) Memberikan
pertanyaan umpan
balik (feed back)
kepada peserta.
Terminasi : Memperhatikan
1) Memberikan dan menjawab
kesimpulan. salam
2) Mengucapkan
terima kasih.
3) Mengakhiri
pertemuan dengan
mengucapkan
salam.

VI. METODE
1. Ceramah
2. Tanya jawab

VII. MEDIA
1. Flipchart
2. Leaflet

VIII. PENGORGANISASIAN
Pembimbing : Iwan Andhyantoro, SKM,M.Kes
Penyaji : Semua anggota kelompok
Moderator : Riko Putra
Notulen : Siti Ardiyanti
Observer : Winda Umaya
Fasilitator : Tiara Franciska
Flipchart

Moderator+notulen Penyaji + operator

peserta peserta peserta peserta


Fasilitator
peserta peserta peserta peserta +penyaji

peserta peserta peserta peserta

Observer+penyaji

Job Description
Moderator :
1. Membuka dan menutup acara.
2. Memperkenalkan tim.
3. Menjelaskan kontrak waktu dan mekanisme acara.
4. Memberikan umpan balik atau feed back Memfasilitasi diskusi.
5. Membuat kesimpulan.
Penyaji :
1. Menggali kemampuan dan pengalaman peserta mengenai topik yang dibicarakan.
2. Menyampaikan materi.
Notulen: Menulis pertanyaan dan jawaban.
Observer :
1. Mengobservasi jalannya penyuluhan.
2. Mengevaluasi jalannya penyuluhan.
Fasilitator :
1. Memperhatikan kehadiran anggota.
2. Memotivasi anggota.
3. Mempertahankan dan meningkatka motivasi anggota.
Operator : Membantu dalam hal teknis penyajian penyuluhan

IX. EVALUASI
1. Evaluasi struktur
1) Kesiapan SAP.
2) Kesiapan media dan tempat.
3) Peserta yang hadir minimal 70% dari jumlah peserta diundang.
4) Pengorganisasian dilakukan 1 hari sebelumnya.

2. Evaluasi proses
1) Kegiatan dilaksanakan sesuai dengan waktunya.
2) Kegiatan berjalan sesuai dengan SAP.
3) Pengorganisasian berjalan sesuai dengan job description.
4) Peserta antusias terhadap penyuluhan yang dilakukan.
5) Peserta tidak meninggalkan tempat sebelum kegiatan selesai.
6) Peserta terlibat aktif dalam kegiatan diskusi.

3. Evaluasi hasil
1) Peserta mampu memahami maksud dan tujuan dari diadakannya penyuluhan
tentang mengenal depresi.
2) Peserta mengetahui pokok masalah yang telah di diskusikan yaitu gejala awal
depresi di masyarakat.
3) Peserta mampu menjawab pertanyaan yang diberikan.
MATERI DETEKSI DINI GANGGUAN JIWA

I. Pengertian
Depresi adalah gangguan perasaan (afek) yang ditandai dengan afek disforik
(kehilangan kegembiraan/gairah) disertai dengan gejala-gejala lain, disforik
(kehilangan kegembiraan/gairah) disertai dengan gejala-gejala lain, seperti gangguan
tidur dan menurunnya selera makan. Depresi biasanya seperti gangguan tidur dan
menurunnya selera makan. Depresi biasanya terjadi saat stress yang dialami oleh
seseorang tidak kunjung reda, dan terjadi saat stress yang dialami oleh seseorang
tidak kunjung reda, dan depresi yang dialami berkorelasi dengan kejadian dramatis
yang baru saja depresi yang dialami berkorelasi dengan kejadian dramatis yang
baru saja terjadi atau menimpa seseorang (Lubis, 2009:13). Depresi adalah suatu
masa terganggunya fungsi manusia yang Depresi adalah suatu masa terganggunya
fungsi manusia yang berkaitan berkaitan dengan dengan alam alam perasaan perasaan
yang yang sedih sedih dan dan gejala gejala penyertanya, penyertanya, termasuk
perubahan pada pola tidur dan nafsu makan, psikomotor , termasuk perubahan
pada pola tidur dan nafsu makan, psikomotor , konsentrasi, kelelahan, rasa putus
asa dan tidak berdaya, serta bunuh diri

II. Etiologi
Penyebab Depresi tebagi menjadi 2, yaitu :
1. Faktor Fisik
 Faktor Genetik
Seseorang yang dalam keluarganya diketahui menderita depresi berat
memiliki resiko lebih besar menderita gangguan depresi daripada masyarakat
pada umumnya. Gen berpengaruh dalam terjadinya depresi. Seseorang tidak
akan menderita depresi hanya karena ibu, ayah , atau saudara menderita
depresi, tetapi resiko terkena depresi meningkat. Gen lebih berpengaruh pada
orang-orang yang punya periode dimana mood mereka tinggi dan mood
rendah atau gangguan bipolar. Tidak ada bukti langsung bahwa ada penyakit
depresi yang disebabk bahwa ada penyakit depresi yang disebabkan oleh fa
an oleh faktor keturunan. ktor keturunan.
 Faktor Usia
Berbagai penelitian mengungkapkan bahwa golongan usia muda yaitu remaja
dan orang dewasa lebih banyak terkena depresi. Hal ini dapat terjadi karena
pada usia tersebut terdapat tahap-tahap serta tugas perkembangan yan
penting, yaitu peralihan dari masa kanak-kanak ke masa remaja, remaja ke
dewasa, masa sekolah ke masa kuliah atau bekerja, sert masa pubertas hingga
ke pernikahan.
 Faktor Gaya Hidup
Banyak kebiasaan dan gaya hidup tidak sehat berdampak pada penyakit,
penyakit, misalnya misalnya penyakit penyakit jntung juga dapat memicu
kecemasan dn depresi. Tingginya tingkat stress dan kecemasan digabung
dengan makanan yang tidak sehat dan kebiasaan tidur serta tidak olahraga
untuk jangka waktu yang lama dapat menjadi
 faktor depresi.
 Faktor Fisik
Perasaan terkejut karena mengetahui seseorang memiliki penyakit yang
serius dapat mengarahkan pada depresi.

2. Faktor Psikologis
 Kepribadian
Aspek-aspek kepribadian ikut pula memengaruhi tinggi rendahnya depresi
yang dialami kerentanan terhadap depresi. Ada individu yang lebih rentan
terhadap depresi yaitu yang mempunyai konsep diri serta pola pikir yang
negatif, pesimis, juga tipe kepribadian introvet.
 Harga Diri
Harga diri adalah salah satu f Harga diri adalah salah satu faktor yang
menentukan aktor yang menentukan perilaku perilaku individu.
Ketidakmampuan untuk menghadapi secara positif situasi sosial dapat
menyebabkan rendahnya harga diri yang mengakibatkan depresi.
 Stress
Depresi dapat diakibatkan oleh adanya peristiwa-peristiwa negatif yang
menyebabkan perubahan, pengalaman penuh stress yang ekstrem, seperti
bencana alam, kematian, perceraian, serta mikrostressor yang meliputi
aktivitas-aktivitas sehari-hari.
 Lingkungan Keluarga
Kehilangan orang tua, atau orang Kehilangan orang tua, atau orang yang
paling dekat yang paling dekat dengan kita dengan kita juga sangat
mempengaruhi terjadinya depresi.

III. Tanda dan gejala depresi


Gejala depresi adalah kumpulan dari perilaku dan perasaan yang secara an yang secara
spesifik dapat dikelompokkan sebagai depresi. Gejala depresi bisa dilihat
dari 3 segi yaitu, fisik, psikis , dan sosial dari 3 segi yaitu, fisik, psikis , dan sosial.
a. Gejala Fisik
 Gangguan pola tidur
 Menurunnya tingkat aktivitas
 Mudah merasa letih dan sakit
b. Gejala Psikis
 Kehilangan rasa percaya diri
 Merasa diri tidak berguna
 Perasaan bersalah
 Perasaan terbebani
c. Gejala sosial
 Mudah marah
 Mudah tersinggung
 Menyendiri dan tidak mau bersosial
 Tidak mau berinteraksi dengan orang lain.
IV. Klasifikasi depresi
1. Gangguan Depresi Mayor
Yaitu suatu depresi yang ditandai dengan munculnya lima atau lebih gejala dibawah
ini selama suatu periode 2 minggu :
 Kehilangan berat badan / penambahan berat badan yang signifikan
 Mengalami insomnia
 Penurunan kesenangan atau minat secara drastis dalam semua at m semua atau
hampir semua aktivitas
 Perasaan lelah / kehilangan energi
 Berkurangnya kemampuan untuk berkonsentrasi
2. Gangguan Distimik
Gangguan depresi yang memiliki gejala lebih ringan daripada gangguan depresi
mayor. Orang dengan gangguan distmik merasakan keterpurukan sepanjang waktu ,
namun mreka tidak mengalami depresi yang sangat parah seperti yang di alami oleh
orang dengan g parah seperti yang di alami oleh orang dengan gangguan depresi
mayor. guan depresi mayor.
3. Gangguan Depresi Bipolar
Gangguan yang melibatkan suasana hati yang ektrem, gangguan tersebut dapat dipicu
dari stress dan tekanan dari kehidupan sehari hari, peristiwa traumatis, trauma fisik,
cedera kepala.

V. Peran Keluarga
Merupakan upaya pasien dan keluarga unuk mengelola depresi dengan baik. Bertujuan
Bertujuan untuk mencegah mencegah dan mengatasi mengatasi depresi depresi agar
tidak sampai ke tahap yang lebih berat. Manajemen depresi yang dapat dilakukan:
a. Mengatur diet dan nutrisi
Merupakan cara efektif dalam mengurangi dan mengatasi depresi. Hal ini dapat
dilakukan dengan mengkonsumsi makanan yang bergizi sesuai porsi dengan jadwal
yang teratur. teratur. Menu juga sebaiknya sebaiknya bervariasi bervariasi agar tidak
timbul kebosanan.
b. Istirahat yang cukup
Merupakan obat yang baik dalam mengatasi depresi karena istirahat yang cukup akan
memulihkan keletihan fisik dan kebugaran tubuh, serta memperbaiki sel-sel yang
telah rusak.
c. Olahraga teratur
Merupakan salah satu cara meningkatkan daya tahan tubuh dan kekebalan fisik
maupun mental. Olahraga yang dilakukan tidak harus sulit, olahraga yang dianjurkan
seperti jalan pagi, lari pagi yang dilakukan 2 minggu sekali, tidak harus sampai
berjam-jam, diamkan biarkan biarkan badan berkeringat berkeringat sejenak sejenak
lalu mandi untuk memulihkan memulihkan kesegarannya.
d. Berhenti merokok
Merupakan bagian dari cara menanggulangi depresi karena dapat meringankan status
kesehatan serta menjaga ketahanan dan kekebalan tubuh.
e. Menghindari minuman keras
Merupakan faktor pencetus terjadinya depresi. Dengan menghindari minuman keras,
individu dapat terhindar dari berbagai macam penyakit yang disebabkan oleh
pengaruh minuman keras yang mengandung alkohol.
f. Mengatur BB
BB yang tidak seimbang (terlalu gemuk atau terlalu kurus) merupakan faktor yang
dapat menyebabkan timbulnya depresi. Keadaan tubuh yang tidak seimbang akan
menurunkan ketahanan dan kekebalan tubuh terhadap depresi.
g. Mengatur waktu
Merupakan cara yang tepat dalam mengurangi dan menanggulangi depresi, dengan
mengatur waktu sebaik-baiknya pekerjaan yang dapat menimbulkan kelelahan fisik
dapat dihindari, hal ini dapat dilakukan dengan cara menggunakan waktu secara
efektif dan efisien. Misalnya tidak membiarkan waktu berlalu tanpa menghasilkan
hal yang bermanfaat.
h. Terapi psikofarmaka
Terapi yang menggunakan obat-obatan, dalam mengatasi depresi yang dialami. Obat
yang sering digunakan adalah obat anti depresi.
i. Psikoterapi
Terapi ini menggunakan teknik psikologi yang sesuai dengan kebutuhan seseorang.
Terapi ini meliputi psikoterapi suportif dan psikoterapi reedukatif. Psikoterapi
suportif memberikan motivasi dan dukungan agar pasien pasien memiliki memiliki
rasa percaya percaya diri, sedangkan sedangkan psikoterapi psikoterapi reedukatif
reedukatif dilakukan dengan memberikan pendidikan secara berulang. Selain itu
psikoterapi psikoterapi rekonstruksi rekonstruksi dengan cara memperbaiki
memperbaiki kembali kembali kepribadian kepribadian yang mengalami goncangan
dan psikoterapi kognitif dengan memulihkan fungsi kognitif pasien (berpikir
rasional).
j. Dukungan social
Ciptakan lingkungan keluarga yang sehat.
k. Terapi psikoreligius
Merupakan terapi yang menggunakan pendekatan agama dalam mengatasi
permasalahan psikologis. Terapi ini diperlukan karena dalam mengatasi atau
mempertahankan kehidupan seseorang harus sehat secara fisik, psikis, sosial, maupun
spiritual.
DAFTAR PUSTAKA

2015. Satuan Acara Penyuluhan Sap Depresi. Diakses Pada Tanggal 22 November
2017 D November 2017 Dilaman. ilaman.

https://www.academia.edu/23897397/SATUAN_ACARA_PENYULUHA
N_SAP_DEPRESI

Amir N. 2005. Depresi, Aspek Neurobiologi Diagnosis dan Tatalaksana, Jakarta :


Balai Penerbit FKUI.

Dadang Hawari D. 2002. Manajemen Stress, Manajemen Stress, Cemas dan Depresi
dan Depresi, Jakarta : Gaya
Baru

Anda mungkin juga menyukai