MODUL
Lestari : P07524429104
POLTEKKES KEMENKES RI
Kelas : DIV 2 C
MEDAN
PRODI DIV KEBIDANAN MEDAN
T.A 2020/20210 | P a g e
MATA KULIAH : PSI
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kita ucapkan kepada Tuhan yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat dan
karuniaNya sehingga penyusun dapat menyelesaikan makalah ini dengan lancar sebagai pemenuh
tugas mata kuliah Pemeriksaan Fisik Ibu dan Anak . modul ini berisi tentang “modul Alat ukur
gula adarah,Infus set,Kateterisasi,Fetal monitoring equipment,Basic birth equipment,Extra
emergrncy equipment,Alat resusitasi,Extra baby management aquipment.
Penyusun sangat mengharapkan kritik dan saran dari pembaca karena penyusun
menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan. Semoga makalah ini
dapat digunakan dengan baik dan dapat bermanfaat bagi penyusun dan pembaca.
Amin.
Medan,11September
Penulis
1
Mata kuliah:pemeriksaan fisik ibu dan anak
DAFTAR ISI
PENDAHULUAN.......................................................................................................................3
2
Mata kuliah:pemeriksaan fisik ibu dan anak
PENDAHULUAN
Deskripsi Singkat, Relevansi, Tujuan, dan Petujuk Belajar
D ESKRIPSI SINGKAT
Modul ini memberikan kemampuan kepada mahasiswa untuk mampu mengetahui tentang
Perubahan modul Alat ukur gula adarah,Infus set,Kateterisasi,Fetal monitoring equipment,Basic
birth equipment,Extra emergrncy equipment,Alat resusitasi,Extra baby management aquipment.
Dengan mempelajari modul ini diharapkan mahasiswa dapat memahami tentang. modul Alat ukur
gula adarah,Infus set,Kateterisasi,Fetal monitoring equipment,Basic birth equipment,Extra
emergrncy equipment,Alat resusitasi,Extra baby management aquipment.
RELEVANSI
Materi dalam modul ini berkaitan dengan materi mata kuliah Pemeriksaan
fisik ibu dan bayi
TUJUAN PEMBELAJARAN
4
Mata kuliah:pemeriksaan fisik ibu dan bayi
P ETUNJU K BE LAJAR
Buku ini memiliki deskripsi singkat dan relevansi yang mengandung penjelas
singkat tentang isi modul ini dan buku yang berkaitan dengan modul ini .
Buku ini juga memiliki indikator dan tujuan umum khusus yang menjadi standar
pembelajaran dalam buku panduan atau modul ini .
Buku ini juga disertai dengan bagian pengantar yang berguna sebagai pembuka
buku atau bagian awal pembahasan mengenai pengertian.perubahan sistem
neurologi pada masa nifas
Buku ini berisikan tentang perubahan system neurologis pada masa nifas .
Buku ini juga berisikan latihan dan tes formatif pada bagian akhir setelah
penjelasan uraian tentang perubahan system neurologis pada masa nifas. yang
berguna untuk mengetahui kemampuan kita memahami bahan uraian yang telah
disediakan , yang juga disertai dengan kunci jawaban.
5
Mata kuliah:pemeriksaan fisik ibu dan bayi
Kegiatan el aj ar 1
URAIAN MATERI
Tes gula darah adalah prosedur pemeriksaan untuk mengetahui kadar gula (glukosa) dalam darah. Tes
ini dapat dilakukan untuk membantu dalam mendiagnosis penyakit diabetes.
Alat cek gula darah atau disebut juga dengan glukometer yang biasa dijual biasanya terdiri atas
jarum lancet dan alat lancet serta strip pengukur dan alat ukur itu sendiri.
Strip pengukur ini digunakan untuk mengambil sampel darah dari orang yang memiliki diabetes. Strip
pengukur biasanya bersifat sekali pakai. Begitu juga dengan jarum yang digunakan untuk mengambil sampel darah
(lancet).
Yang harus diperhatikan ketika hendak melakukan pengecekan gula darah adalah bersihkan terlebih dulu
jari yang akan digunakan untuk mengambil sampel darah. Gunakanlah kapas beralkohol untuk membersihkannya.
Sebaiknya menunggu jari kering sebelum menusuk jarum lancet untuk meminimalisir rasa tersengat saat
menusukkannya.
6
Mata kuliah:pemeriksaan fisik ibu dan bayi
Setelah menusukkan jarum lancet, ambil darah menggunakan strip pengukur dan masukkan ke dalam alat
baca/perangkat glukometer. Setelahnya tinggal menunggu hingga muncul angka dari layar alat pengukur.
Sesuai dengan namanya, metode pengecekan gula darah ini dilakukan dengan melakukan puasa terlebih
dahulu sebelumnya. Setidaknya, sebelum melakukan tes ini Anda diwajibkan untuk berpuasa selama delapan
jam. Tes gula darah puasa biasanya dilakukan pada pagi hari. Hal ini dilakukan untuk mempermudah diabetesi
karena pada malam hari tak banyak aktivitas yang dilakukan selain tidur.
Ketika memasuki masa puasa, Anda diminta untuk tidak makan dan minum agar pengukuran yang
dilakukan pada pagi hari dapat memperlihatkan hasil yang maksimal. Selama puasa ini, jika memang
mendesak, Anda masih diperkenankan untuk meminum air putih.
Kadar gula darah puasa yang dianggap normal adalah di bawah 100 mg/dl. Jika Anda berada di angka
100-125 mg/dl, sebaiknya Anda memulai perubahan pola hidup menjadi lebih sehat karena hal tersebut
mengindikasikan adanya prediabetes dalam diri Anda. Prediabetes kerap membawa Anda pada kondisi
diabetes. Seseorang dinyatakan diabetes apabila hasil pemeriksaan kadar gula darah puasanya melebihi atau
sama dengan 126 mg/dl.
Tes ini juga dikenal dengan tes gula darah dua jam setelah makan. Biasanya tes ini dilakukan berdekatan
dengan tes gula darah puasa. Setelah Anda melakukan pengecekan gula darah puasa, konsumsilah makanan.
Setelah dua jam, lakukan kembali pemeriksaan gula darah. Hal ini dilakukan untuk mengetahui apakah tubuh
Anda dapat menyerap glukosa dengan baik.
Normalnya, kadar gula darah akan naik pada saat setelah Anda makan. Hal ini wajar mengingat
makanan yang Anda konsumsi akan dipecah menjadi glukosa. Ketika sudah dua jam dari Anda makan,
seharusnya glukosa sudah terserap ke dalam tubuh. Hal ini terjadi pada orang yang tidak memiliki diabetes. Itu
7
Mata kuliah:pemeriksaan fisik ibu dan bayi
sebabnya, penting bagi Anda yang memiliki diabetes untuk melakukan pengecekan ini untuk melihat apakah
pengobatan yang diberikan sudah sesuai atau belum, Kadar gula darah dua jam setelah makan yang dikatakan
normal apabila angkanya berada di bawah 140 mg/dl.
Cek gula darah ini dapat dilakukan kapan saja dan tidak memiliki aturan tertentu. Pada tes ini, gula
darah Anda dikatakan berada dalam batas normal apabila kadarnya berada di bawah 140 mg/dl.
Tes darah ini dilakukan untuk mengetahui kadar rata-rata gula darah dalam 2-3 bulan terakhir. Tes ini
mengukur persentase gula darah yang melekat pada hemoglobin (Hb). Pemeriksaan HbA1c dapat dilakukan
untuk mendiagnosis diabetes, serta untuk mengetahui terkontrol atau tidaknya kadar gula darah penderita
diabetes.
Jika kadar HbA1C Anda lebih dari 6,5 persen dalam 2 kali pemeriksaan dengan waktu yang berbeda,
kemungkinan Anda menderita diabetes atau penyakit diabetes Anda tidak terkontrol. Kadar antara 5,7-6,4
persen mengindikasikan prediabetes, dan di bawah 5,7 persen dianggap normal.
A. Infus Set
1. Definisi infus set
A. Pengertian
8
Mata kuliah:pemeriksaan fisik ibu dan bayi
Infus cairan intrafena adalah pemberian cairan kedalam tubuh melalui jarum kedalam pembuluh vena untuk
mengganti kehilangan cairan. Pemasangan infus biasanya diberikan pada pasien yang mengalami dehidrasi atau
kekurangan cairan, pasien yang susah makan dan lain-lain. Di dunia kesehatan seorang perawat harus bisa
memasang infus dengan baik karena apabila terjadi kesalahan dapat berakibat rusaknya pembuluh darah atau
vena pada pasien.
Perawatan infus adalah perawatan yang dilakukan pada tempat pemasangan infus.
B. Tujuan
1. Menghindari pembengkakan
2. Menghindari pendarahan
3. Menghindari infeksi
C. Indikasi
Pasien yang mengalami ketidaknyamanan pada tempat pemasangn infus.
D. Alat-alat
· Pinset anatomis steril
· Kasa steril
· Sarung tangan steril
· Gunting plester
· plester
· Lidi kapas
· Alcohol 70%
· Penunjuk waktu
· NaCl 0,9%
· Bengkok dua buah, satu berisi cairan disinfektan
· Iodine provindon solution 10% / sejenis
E. Prosedur
· Mengatur posisi klien(tempat tusukan infus terlihat jelas)
· Memakai sarung tangan
· Membasahi plester dengan alkohol/wash bensin dan buka balutan dengan menggunakan pinset
· Membersihkan bekas plester
· Membersihkan daerah tusukan dan sekitarnya dengan NaCL.
9
Mata kuliah:pemeriksaan fisik ibu dan bayi
10
Mata kuliah:pemeriksaan fisik ibu dan bayi
11
Mata kuliah:pemeriksaan fisik ibu dan bayi
- Pegang plug medikasi karet dan filter (jika ada) secara terbalik dan ketuk-ketuk saat cairan mengalir, tutup
kliem.
7. Tutup ujung slang dengan longgar dan letakan di tempat tidur dekat balutan iv. Tempatkan handuk
dibawah ekstremitas
8. Gunakan sarung tangan
9. Tutup aliran dari slang lama
10. – Ganti slang dengan yang baru pada hub kateter iv:
· Tempatkan swab alkohol dibawah sambungan hub- selang kateter
· Kendurkan sambungan pada sambungan kateter iv dan slang lama
· Pegang kateter secara kuat dengan satu tangan ,berikan tekanan dengan jari diatas tempat inversi iv
dengan satu jari,lepaskan selang lama,
· Dengan cepat masukan slang baru kedalam hub kateter dengan mempertahankan sterilisasi kateter dan
ujung slang baru,
· Ikat sambungan dengan plester atau penyambung luer-lok.
- Mulai alirkan keslang baru
- Atur aliran cairan atau tempatkan slang kedalam pompa
- Plester slang kebalutan dan lengan kecuali balutan akan diganti.
- Tandai slang dengan tanggal waktu ,penggantungan dan inisial anda.
11. Konversi ke iv lock
· Lakukan langkah 1 – 9 lepaskan slang lama dan pasang plug infus/lock heparin
· Bilas kateter dengan salin atau bilasan heparin
· Plester plug infus dan kateter erat-erat ditempatnya atau lakukan penggantian balutan jika diindikasikan
· Beri label yang berisi tanggal waktu dan inisial
12. Buang slang lama dan benda yang tidak terpakai lainya
13. Pada saat mengganti balutan ,lihat prosedur penggantian balutan intravena.jika tidak tempatkan plester
menyilangi sambungan slang dan kateter
14. Buang sarung tangan dan cuci tangan
12
Mata kuliah:pemeriksaan fisik ibu dan bayi
3. Robek plester sepanjang 3inci dan lebar 1inci.potong sebuah plester sampai ketengahnya .gantungkan
potongan plester ketepi meja
4. Buka larutan anti mikroba (alkohol/povidon dll) balutan dan pernban adesif dan salep
5. Bantu klien dalam posisi duduk atau terlentang
6. Tempatkan handuk dibaawah eksremitas
7. Gunakan sarung tangan
8. Lepaskan balutan dan semua plester kecuali plester ynag menahan kateter
9. Dengan menggunakan alkohol terlebih dahulu dan kemudian suap betadin ,bersihkan tempat insersi
kateter mulai pada bagian kateter dan bersihkan kearah luar secara melingkar hingga mencapai diameter 2inci
10. Biarkan mengering
11. Pegang kateter dengan sarrung tangan,lepaskan plester yang masih melekat dan bersihkan area dibawah
kateter
12. Biarkan area tersebut mengering dan fiksasi kateter apda posisinya.
- Kateter over the needle:
Dengan tepi plester melekat pada ibu jari telunjuk,tempelkan plester kecil dibawah hubungkan kateter dengan
bagian pelekat menghadap keatas.lipat ujungnya lurus kebawah kearah tempat insersi .jangan meletakan
menempatkan plester diatas tempat insersi,tempatkan plester kecil lainya menyilangi hub kateter
- Kupu-kupu: tempatkan potongan plester paling kecil menyilangi sayap kupu-kupu dan plester lain
menyilangi bagian tengah untuk membentuk H
13. Tempatkan salep di atas tempat insersi, jika diinginkan, dan tutupi tempat tersebut dengan balutan perekat,
kasa 2x2 inci atau balutan iv transparan (jika kllien alergi dengan iodin, gunakan salep neosporin)
14. Lepaskan sarung tangan dan fiksasi slang:
- Kateter over-the needle: tempatkan plester menyilang bagian atas slang tepat dibawah katete,
lengkungkan slang dan flester ke balutan, dan amankan slang kelengan dengan sepotong plester pendek
(plesteran slang atau sambungan hubungan kateter dilakukan jika perlu
- Kupu-kupu: gulungkan slang kateter mengelilingi bagian atas tempat iv’plester menyilangi gulungan dan
hubungan kateter
- Ivlock: bilas dengan daktarin atau salin dan plester plub infus secara menyilang
15. Gunakan papan tangan bila diperlukan
16. Pada saat potongan plester atau label, catat ukuran jarum, tipe, tanggal dan waktu perawatan tempat infus
serta inisial, anda tempatkan label di atas balutan
13
Mata kuliah:pemeriksaan fisik ibu dan bayi
17. Jelaskan pembatasan gerakan pada klien dengan demonstrasi ulang, serta perlunya melaporkan atau
bengkak pada tempat infus
18. Buang atau simpan bahan ; cuci tangan
1. Dehidrasi
Dehidrasi adalah salah satu efek samping infuse yang kerap terjadi. Kondisi ini disebabkan oleh asupan cairan
infus yang kurang dari yang dianjurkan.
Selain dehidrasi, kekurangan cairan infus juga bisa berujung pada kondisi gagal ginjal apabila tidak segera ditangani.
Oleh sebab itu, penting bagi perawat untuk senantiasa mengontrol pemakaian infus pada pasien.
2. Infeksi
Infeksi sebagai efek samping infuse terjadi apabila jarum, kateter, dan alat-alat lainnya yang digunakan dalam
prosedur ini tidak steril.
14
Mata kuliah:pemeriksaan fisik ibu dan bayi
Jika sudah begitu, maka kuman dan bakteri akan dengan mudahnya masuk ke dalam tubuh dan menyebabkan infeksi.
Oleh sebab itu, pastikan petugas medis yang menangani Anda benar-benar menggunakan peralatan yang steril.
3. Kerusakan Jaringan
Pemasangan jarum dan kateter haruslah hati-hati. Pasalnya, pemasangan yang tidak tepat akan menghasilkan efek
samping yang terbilang serius yakni kerusakan jaringan tubuh.
Hal ini disebut sebagai infiltrasi. Akibat pemasangan tidak sesuai prosedur, cairan yang seharusnya masuk ke
pembuluh darah justru menyebar ke jaringan tubuh yang ada di sekitarnya. Kondisi ini bisa jadi sangat berbahaya jika
tidak segera ditangani.
4. Edema Paru
Pada kasus yang lebih serius, penggunaan infuse bisa menyebabkan edema paru atau penumpukan cairan pada paru-
paru .
Kondisi ini terjadi apabila pasien menerima terlalu banyak cairan sehingga cairan tersebut akan memenuhi paru-
paru. Lagi-lagi, di sini peran petugas medis sangat krusial guna menjaga agar pasien mendapat asupan cairan yang
tepat.
5. Gagal Jantung
Tidak hanya edema paru, kondisi serius lainnya akibat pasokan cairan infus yang terlalu banyak adalah gagal
jantung. Akan tetapi, kasus ini jarang terjadi bahkan hampir tidak pernah sama sekali.
Kateter adalah sebuah pipa panjang , ramping, dan fleksibel terbuat dari bahan yang lentur dan
dapat di lihat dari sinar X. Dan sebuah alat berupa tabung kecil yang fleksibel dan bisa di
gunakan pasien untuk membantu mengosongkan kandung kemih. Pemasangan alat ini dilakukan
khusus untuk pasien yang tidak mampu buang air kecil sendiri dengan normal. Pada umumnya
Pemasangan ini hanya bersifat sementara. Sampai pasien mampu kembali buang air kecil
15
Mata kuliah:pemeriksaan fisik ibu dan bayi
sendiri.
Salah satu kondisi ynag memerlukan kateter adalah retensi urine. Yaitu kondisi tidak mampun
kandung kemih dalam mengelarkan seluruh urine. Misalnya karena ada pembesaran prostat
dan hidronrfrosis.
Saat pemebrian obat langsung kedalam kndung kemih misalya karena ada kanker
kandung kemih.
Pada dasarnya semua jenis katetr memilikin fungsi yang samayaitu untuk mengalirkan
urine yang sudah terkumpul di kandung kemih untuk di buang dari tubuh.
16
Mata kuliah:pemeriksaan fisik ibu dan bayi
Kateter ini digunakan bila anda memerlukan kateter untuk sementara. Kateter ini bisa di
pakai untuk pasien pascaoperasi..
Indwelling catheter
Jenis kateter ini hampir sama dengan Intermittent catheter yang di tunjukan untuk pemakaian
sementara waktu. Hanya saja kateter ini di lengkapi dengan balon kecil yang berfungsi
mencegah kateter bergeser da eluar dari tubuh.
Balon tersebut akan di kempiskan dan di keluarkan ketika kateter sudah selesai di gunakan.
Kateter jinis ini di pasang dengan duA cara. Pertama di pasang melalui utera. Air seni
akan keluar melalui kateter dari kandung kemih dan di tampung di kantong penampun urine.
Cara kedua katetr di masuki melalui lubang kecil yang di buat di perut. Cara kedua ini hanya
dapat di lakukan di rumah sakit denga perosedur setrilisasi yang tepat .
Condom catheter
Kateter jenis ini harus di ganti tiap hari. Bentuknya meneyrupai kondom yang di pasang pada
bagian luar penis. Fungsinya sama dengan kateter pada uunya yaitu mengalirkan air seni ke
kantong drainase.
Kaeter jenis ini bisa di gunakan pada peria yang tidak memiliki ganguan di saluran kemih, namu
memilki ganguan mental atau psikis, seperti demensia
17
Mata kuliah:pemeriksaan fisik ibu dan bayi
(pikun).
Umunya dokter atau perawat yang bertugas akan membuka dan membersihkan
peralatan katetersasi dan alat kelamin pasien terlebih dahulu.peroses setralisasi pada
alat kelamin dilakukan dengan gerakan melingkar hinga ke area sekitar alat kelamin.
Selanjutny selang kateter urin akan di berikan cairan lubrikasi agar mudah saat di
masukn ke dalam saluran utera.
Selang kateter urin akan di masukan oleh petugas medis ke dalm saluran utera.
Andapun langsug sudah bisa buang air kecil mengunakan selang kateter.
1. Demam
2. Menggigil
3. Sakit kepala
18
Mata kuliah:pemeriksaan fisik ibu dan bayi
7. Urine berdarah
Urine berdarah
19
Mata kuliah:pemeriksaan fisik ibu dan bayi
Kerugian :
1. Kurang spesifik untuk suatu masalah
2. Meningkatkan intervensi
3. Tergantung operator
4. Sangat kurang digunkan pada awal gestasi
5. Untuk kehamilan multiple tekniknya lebih sulit
20
Mata kuliah:pemeriksaan fisik ibu dan bayi
Untuk mendapatkan data yang valid, pengetahuan tenatang caraa kerja alat ini menjadi
penting untuk dapat memahami dan melakukan pemeriksaan secara benar. Alat akan
mengukur fetal heart rate dengan cara memancarkan dan menerima gelombang ultrasound
dan mendeteksi perubahan frekuensi gelombang. Pertama, sinyal ditransmisikan ke fetal
heart rate melalui tranducer yang ditempatkan pad perut ibu, biasanya sekitar 2-4 MHz, saat
sinyal mencapai jantung janin sinyal akan dikembalikan dengan perubahan frekuensi.
Penerima sinyal monitor, akan mengkonversi sinyal yang akan diterima dengan mencampur
terebih dahulu dengan frekuensi tranmisi. Sinyal resultan kemudian iubah kembali untuk
mendeteksi gerakan jantung sehingga dapat menjelaskan aktivitas jantung.
Seiring kemajuan jaman dan tuntutan kebutuhan kesehatan masyarakat, monitoring heart
beat yang dilakukan hanya pada saat pemeriksaan dirasa menyulitkan, apalagi jika ibu hamil
bekerja, jarak rumah yang jauh atau ibu yang mempunyai sakit tertentu. Perawatan di rumah
adalah alternative pelayanan perawatan rumah sakit dan memungkinkan pemeriksaan dan
perawatan dalm lingkungannya. Dengan monitoring jarak jauh signal fisologis, perawat dapt
membuat perjanjian apakah klien akan ke rumah sakit atau tidak. Cara ini tidak memerlukan
transport klien ke RS yang berarti menghemat uang, dan pasien dapt melakukan konsultasi
lebih cepat dari rumah tanpa harus mengunjungi dokter. (Karlsson,2005)
Pengembangan monitoring bunyi jantung janin (BJJ) dengan wireless memungkinkan
pasien dan perawat/dokter untuk saling berinteraksi. Layanan ini dirasa sangat
menguntugkan karena setiap saat perawat/dokter dapat memonitor kesejahteraan janin pasien
dari jarak jauh dan dalam berbagai kesempatan.
21
Mata kuliah:pemeriksaan fisik ibu dan bayi
b. Baroreseptor, letaknya diarkus aorta dan sinus karotid, dimana saat tekanan tinggi pada
daerah tersebut, maka reseptor-reseptornya akan merangsang N.Vagus untuk menurunkan
kerja, frekruensi dan curah jantung
c. Kemoreseptor yang terletak di aorta dan badan karotid (bagian perifer) serta di batang otak
(sentral), dimana berf/ dalam pengaturan kadar CO2 dan O2 pd darah dan cairan otak. Pada
saat O2 turun dan CO2 naik, maka reseptor sentral akan mengakibatkan takhikardi sehingga
aliran darah bnayak dan O2 meningkat pd darah dan cairan otak
d. Sistem Saraf Pusat, berfungsi mengatur variabilitas DJJ. Pd keadaan tidur dimana aktivitas
otak tidak ada, maka variabilitas menurun.
e. Sistem Hormonal, padakeadaan stress (asfiksia) maka adrenal mengeluarkna epi&norepi
untuk meningkatkan kerja, frekruensi dan curah jantung.
Karakterisitik DJJ :
1. Basa fetal hearth rate, yakni baseline dan variabilitas disaat tidak ada gerakan dan kontraksi
ut.
2. Reactivity, merupakan perubahan pola DJJ saat ada gerakan dan kontraksi.
3. Baseline Rate
Normal 120-160dpm, ada juga yang membuat 120-150 dpm. Takhikardi jika djj > 160dpm,
dan bradikardi jika djj < 120dpm.
Takhikardi dapat terjadi pada keadaan : (Hipoksia janin (ringan / kronik), Kehamilan
preterm (<30 minggu), Infeksi ibu atau janin, Ibu febris atau gelisah, Ibu hipertiroid,
Takhiaritmia janin, Obat-obatan (mis. Atropin, Betamimetik.).
Variabilitas DJJ
suatu gambaran osilasi yang tidak teratur yang tampak pada rekaman djj, dan merupakan
hasil dari interaksi antara saraf simpatis (kardioakselerator) dengan sistem para
(kardiodeselerator). Pada keadaan hipoksia variabilitas akan menurun sampai menghilang.
Dibedakan atas dua : variabilitas jangkla pendek dan jangka panjang. Jangka panjang dibedakan
lagi : normal (6-25dpm), berkurang (2-5dpm), menghilang (<2dpm) dan saltatory (>25dpm).
22
Mata kuliah:pemeriksaan fisik ibu dan bayi
suatu perubahan pola djj yang berhubungan dengan kontraksi dan gerakan janin (akselerasi
dan deselerasi).
Indikasi CTG : Hipertensi, DMG, gerak janin kurang, riw. obstetri jelek, PRM, postterm,
oligohidramnion, polihidramnion, gamelli, iugr, ibu dengan penyakit penyerta, kehamilan
dengan anemia.
1. Bak instrument berfungsi sebagai tempat wadah untuk membawa alat steril yang
23
Mata kuliah:pemeriksaan fisik ibu dan bayi
dibutuhkansaatpersalinan.
2. ½ kotcher berfungsi sebagai alat untuk memecahkan ketuban saat persalinan. Pemecahan
ketuban dilakukan jika kepala bayi sudah turun tetapi ketuban belum pecah.
3. Gunting episiotomi yang berfungsi untuk menggunting jalan lahir searah jarum angka 5.
Episiotomi dilakukan jika perenium kaku atau bayi yang dilahirkan terlalu besar yang
menyebabkan persalinan lama.
24
Mata kuliah:pemeriksaan fisik ibu dan bayi
4. Klem arteri ini ada yang lurus dan bengkok kegunaannya untuk menjepit atau menekan
sesuatu benda. Klem arteri bermanfaat untuk menghentikan pendarahan pembuluh darah
kecil yang tanpa menimbulkan kerusakan yang tidak dibutuhkan.
11.
5. Pinset cirugis penggunaannya adalah untuk menjepit jaringan pada waktu diseksi dan
penjahitan luka memberi tanda pada kulit sebelum memulai insisi.
25
Mata kuliah:pemeriksaan fisik ibu dan bayi
6. Pinset anatomis penggunaannya adalah untuk menjepit kassa sewaktu menekan luka
menjepit jaringan yang tipis dan lunak.
7. Gunting lurus yang berfungsi untuk memotong benang heating pada robekan jalan lahir.
26
Mata kuliah:pemeriksaan fisik ibu dan bayi
8. Penjepit tali pusat berfungsi untuk mengikat tali pusat supaya tidak terjadi infeksi jika di
ikat menggunakan benang saja.
9. De lee yaitu berfungsi untuk menghisap lendir yang ada di saluran pernapasan bayi yang di
akibatkan terkena air ketuban.
27
Mata kuliah:pemeriksaan fisik ibu dan bayi
Kateter
10. Kateter berfungsi untuk mengeluarkan dan mengkosongkan urin agar tidak menganggu
kontraksi rahim saat persalinan.
12. 11. Gunting tali pusat berfungsi sebagai alat untuk memotong pusat yang menyatukan aliran
darahibudenganbayi.
28
Mata kuliah:pemeriksaan fisik ibu dan bayi
12. Handscoon berfungsi sebagai alat perlindungan diri agar tidak terkena darah dan virus
dari luar. Sarung tangan ini biasa di pakai oleh tenaga medis agar terhindar dari infeksi serta
mencegah terjadinya penularan kuman.
Demikian isi alat partus set yang sering digunakan oleh bidan untuk membantu persalinan
normal. Selain itu partus set ini juga dibutuhkan oleh mahasiswi kebidanan sebagai media
pembelajaran perkuliahan. Kini di toko alat kesehatan sudah ada dijual alat partus set yang
sangat membantu saat
PENGERTIAN ALAT KESEHATAN
Permenkes RI No. 220/Men.Kes/Per/IX/1976 Tgl. 6 seperti 1976:
Alkes adalah barang, instrumen, aparat atau alat termasuk tiap komponen, bagian atau
perlengkapannya yang diproduksi, dijual atau dimaksud untuk digunakan dalam:
1. Pemeliharaan dan perawatan kesehatan, diagnosa, penyembuhan, peringan/ pencegah
penyakit, kelainan keadaan badan atau gejalanya pada manusia.
2. Pemulihan, perbaikan atau perubahan fungsi badan atau struktur badan manusia.
3. Diagnosa kehamilan pada manusia/ pemeliharaan selama hamil dan setelah melahirkan
termasuk pemeliharaan bayi.
4. Usaha mencegah kehamilan pada manusia dan yang tidak termasuk golongan obat.
29
Mata kuliah:pemeriksaan fisik ibu dan bayi
1. ABBOCATH
Fungsi dari jarum ini adalah untuk memasukan abocath yang bagian luar yang terbuat dari
plastik. setalah semuanya masuk ke pembuluh darah maka jarum bagian dalam tadi akan dicabut
dan tinggal bagian luarnya yang di dalam pembuluh darah. karena bagian luarlah ini yang
nantinya akan berfungsi sebagai jalan masuknya cairan infus atau yang lain.
6. BULI-BULI PANAS
Buli – buli panas adalah botol karet yang di isi air panas untuk kompres bagian yang sakit
misalnya pinggang, persendian dan meringankan sakit bagi wanita yang mengalami PMS
7. DEPPRES
Berfungsi untuk membersihkan area yang akan diinjeksi
8. FLOW METER
Berfungsi untuk mengukur jumlah aliran dalam nafas
9. GUNTING EPISIOTOMY
Gunting Episiotomi alat untuk menggunting perineum terutama jika perineum ibu yang
melahirkan kaku. Perineum adalah daerah antara vulva dan anus.
30
Mata kuliah:pemeriksaan fisik ibu dan bayi
Fungsi sebagai alat untuk memotong jaringan yang sudah mati pada saaat operasi bedah (sur
11. GUNTING PLESTER
Gunting plester digunakan untuk menggunting plester
12. GUNTING VERBAN
Fungsi sebagai Gunting perban merupakan gunting berujung sudut dengan ujung yang
tumpul. Gunting ini memiliki kepala kecil pada ujungnya yang bermanfaat untuk memudahkan
dalam memotong perban. Jenis gunting ini terdiri atas knowles dan lister. Bagian dasar gunting
ini lebih panjang dan digunakan sangat mudah dalam pemotongan perban. Ujung tumpulnya
didesain untuk mencegah kecelakaan saat remove perban dilakukan. Selain untuk membentuk
dan memotong perban sesaat sebelum menutup luka,gunting ini juga aman digunakan untuk
memotong perban saat perban telah ditempatkan di atas luka.
13. GUNTING TALI PUSAR
Gunting Tali Pusar yaitu gunting khusus yang digunakan untuk memotong pusar bayi,
terbuat dari bahan Stainless steel.
31
Mata kuliah:pemeriksaan fisik ibu dan bayi
32
Mata kuliah:pemeriksaan fisik ibu dan bayi
25. KAPAS
Berfungsi untuk perawatan luka dan untuk membersihkan area yang akan diinjeksi
26. KASSA/VERBAN
Berfungsi untuk membalut luka pasien
30. MANOMETER
Manometer adalah alat yang berfungsi untuk mengukur tekanan udara dalam ruang tertutup.
Udara ternyata memberikan tekanan pada ruang tertutup. Ketika anda meniup balon maka pada
balon terasa adanya tekanan yang menekan tangan anda.
31. KORENTANG
Berfungsi untuk memegang atau mengambil alat dan bahan medis steril spaya tetap terjaga
dalam kondisi steril, jika diambil dengan tangan kemungkinan alat tersebut menjadi tidak steril.
32. MANSET
Manset adalah alat yang digunakan untuk mengukur Tanda Tanda Vital (TTV)
33. MASKER VENTURI
33
Mata kuliah:pemeriksaan fisik ibu dan bayi
Venturi mask, adalah perangkat medis untuk memberikan oksigen yang konsentrasinya
diketahui pada pasien pada terapi oksigen yang terkontrol.
34. MASKER DENGAN KANTONG REBREATHING
Rebreathing mask mengalirkan oksigen konsentrasi oksigen 60-80% dengan
kecepatan aliran 8-12 liter/menit. Memiliki kantong yang terus mengembang baik, saat inspirasi
maupun ekspirasi. Pada saat inspirasi, oksigen masuk dari sungkup melalui lubang antara
sungkup dan kantung reservoir, ditambah oksigen dari kamar yang masuk dalam lubang
ekspirasi pada kantong. Udara inspirasi sebagian tercampur dengan udara ekspirasi sehingga
konsentrasi CO2 lebih tinggi daripada simple face mask.
35. MASKER
Masker berfungsi untuk mencegah menbran mukosa petugas kesehatan kontak dengan percikan
darah atau cairan pasien
34
Mata kuliah:pemeriksaan fisik ibu dan bayi
45. PIPET
Pipet adalah salah satu alat Laboratorium yang umum digunakan. Pipet mempunyai ukuran
yang kecil dan biasanya terbuat dari plastik atau kaca dengan ujung bawahnya meruncing serta
ujung atasnya ditutupi karet. Berguna untuk mengambil cairan dalam skala tetesan kecil
46. PISPOT
Fungsinya digunakan untuk pasien perempuan bila ingin buang air kencing, sedangkan pasien tidak
boleh/ tidak bisa ke kamar mandi.
35
Mata kuliah:pemeriksaan fisik ibu dan bayi
secara lebih kuat pada waktu diseksi dan penjahitan luka dan memberi tanda pada kulit sebelum
memulai insisi, Menjepit luka, Menjepit otot, Membersihkan atau mengambil sisa-sisa luka
jahitan, Menjepit Kassa sewaktu menekan luka, menjepit jaringan yang tipis dan lunak
49. PLESTER
Plester berguna melindungi luka dari terbentur, rusak, atau kotor. Plester biasanya ditutupi oleh
tenunan, plastik, atau karet lateks yang memiliki kemampuan rekat.
36
Mata kuliah:pemeriksaan fisik ibu dan bayi
54. STETOSKOP
Stetoskop ini fungsinya adalah untuk mendengarkan detak jantung dan suara nafas untuk caranya
anda tidak perlu tahu itu urusan medis.
55. SPUIT
Alat suntik atau spuit adalah pompa piston sederhana untuk menyuntikkan atau menghisap cairan
atau gas. Alat suntik terdiri dari tabung dengan piston di dalamnya yang keluar dari ujung
belakang. Adapun ujung depannya dapat dilengkapi dengan jarum hipodermik atau selang untuk
membantu mengarahkan aliran ke dalam atau keluar tabung. Alat suntik beserta jarum suntik
umumnya dijual dalam satu paket. Kapasitas alat suntik antara lain 1 ml, 3 ml, 10 ml, dan yang
lainnya.
56. TABUNG OKSIGEN
Tabung oksigen sangat membantu saat manusia kekurangan O2, kegunaan tabung oksigen pada
instalasi rumah sakit biasanya digunakan untuk seseorang yang sedang menjalankan operasi atau
penderita asma, namun tabung oksigen juga dapat digunakan untuk para penyelam, penyelam
biasanya menggunakan tabung oksigen yang berukuran kecil yang ditempatkan pada punggung
penyelam, sedangakan diinstalasi rumah sakit, puskesmas atau klinik tabung oksigen
ditempatkan pada samping tempat tidur pasien dan pada umunya tabung oksigen yang digunakan
adalah tabung oksigen yang berukuran besar
57. TENSIMETER JARUM
Fungsi tensimeter (Sphygmomanometer) adalah untuk untuk mengukur tekanan darah yang
bekerja secara manual saat memompa maupun mengurangi tekanan pada manset. Tensi darah
normal manusia dewasa adalah 100-130 mmHg untuk tekanan sistolik dan 60-90 mmHg untuk
tekanan diastolik.
37
Mata kuliah:pemeriksaan fisik ibu dan bayi
Tensimeter digital menggunakan sensor sebagai alat pendeteksinya sehingga baik dipakai untuk
mereka yang memiliki gangguan pendengaran.
63. TORNIQUET
Tourniquet merupakan alat yang berfungsi dalam penekanan dan digunakan untuk mengontrol
sirkulasi vena dan arteri pada daerah pembedahan dalam jangka waktu tertentu Tekanan
tourniquet harus melebihi tekanan sistolik, biasanya untuk ekstremitas bawah tekanan yang
dibutuhkan 450 mmHg (atau 150 mmHg di atas tekanan arteri sistolik), dan untuk ekstremitas
atas 250 mmHg (atau 100 mmHg di atas tekanan arteri sistolik).
38
Mata kuliah:pemeriksaan fisik ibu dan bayi
Fungsi tongue Spatel atau tongue depressor adalah untuk menekan lidah,agar dapat melihat lebih
jelas keadaan di dalam tenggorokan, apakah ada kelainan-kelainan, misalnya ada peradangan
seperti pharyngitis,amandel,dll
65. TROLI
Troli digunakan untuk meletakkan alat-alat instrument
66. WASLAP
Washcloth atau washlap yang fungsinya seperti handuk untuk melap, membersihkan dan
mengeringkan tubuh bayi. Terbuat dari bahan kaos yang lembutdan mudah menyerap air.
67. URINE BAG
Berfungsi untuk menampung urine yang dihubungkan dengan Balloon Cathether/ Foley
Cathether untuk mengeluarkan/ pengambilan urine pada sistem tertutup.
70. HEPAVIE
Hepaive berfungsi unruk memfiksasi infus
71. MIDLINE/METERAN KAIN
Pita ukur midline digunakan sebagai metode akurat kedua dalam pengukuran tinggi fundus uteri
(TFU) setelah 22-24 minggu kehamilan.
72. TROMOL
Berfungsi untuk menyimpan kassa steril.
73. WWZ
Berfungsi untuk kompres panas
74. SPUTUM POT
39
Mata kuliah:pemeriksaan fisik ibu dan bayi
40
Mata kuliah:pemeriksaan fisik ibu dan bayi
2.Frekuensi jantung:Frekuensi denyut jantung harus lebih dari 100 kali per menit.Cara yang
termudah dan tepat menghitung frekuensi jantung adalah dengan menggunakan stetoskop atau
meraba denyut tali pusat.Meraba arteria secara terus menerus.Dihitung selama 6 detik (hasilnya
dikalikan10=Frekuensi denyut jantung selama 1 menit)
Hasil Penilaian:
a.Apabila frekuensi >100 7x/menit dan bayi bernafas spontan, dilanjutkandengan menilai warna
kulit
41
Mata kuliah:pemeriksaan fisik ibu dan bayi
b.Apabila !rekuensi <100 7x/menit walaupun bayi bernafas spontan menjadi indikasi untuk
dilakukan VTP(Ventilasi Tekanan Positif)
3.Warna kulit :Setelah pernafasan dan frekuensi jantung baik, seharusnya kulit menjadi
kemerahan. ika masih ada sianosis sentral,oksigen tetap diberikan.Bila terdapat sianosis
perifer,oksigen tidak perlu diberikan,disebabkan karena peredaran darah yang masih lamban,
antara lain karena sushu ruang bersalin yang dingin.
D.Langkah-Langkah Sebelum Tindakan Resusitasi
1. Persiapan Resusitasi Bayi Baru Lahir
Di dalam setiap persalinan, harus selalu siap melakukan tindakan resusitasi bayi baru
lahir. Kesiapan untuk bertindak dapat menghindarkan kehilangan waktu yang sangat berharga
bagi upaya pertolongan.Walaupun hanya beberapa menit tidak bernafas,bayi baru lahir dapat
menglami kerusakan otak yang berat atau meninggal.
2. Persiapan Keluarga
Persiapan yang diperlukan meliputi ruang bersalin dan tempat resusitasi. Gunakan
ruangan yang hangat dan terang. Tempat resusitasi hendaknya rata, keras, bersih, dan kering,
misalnya meja, atau di atas lantai beralas tikar. Kondisi yang rata diperlukan untuk mengatur
posisi kepala bayi. Tempat resusitasi sebaiknya di dekat sumber pemanas(misalnya:lampu sorot)
dan tidak banyak tiupan angin (jendela atau pintuyang terbuka). Biasanya digunakan lampu sorot
atau bohlam berdaya 60 watt atau lampu gas minyak bumi (petromax). Nyalakan lampu
menjelang kelahiran bayi.
42
Mata kuliah:pemeriksaan fisik ibu dan bayi
43
Mata kuliah:pemeriksaan fisik ibu dan bayi
5. Penilaian Segera
Segera setelah lahir, letakkan bayi di perut bawah ibu atau dekat perineum (harus bersih
dan kering).Cegah kehilangan panas dengan menutupi tubuh bayi dengan kain/handuk yang telah
disiapkan sambil melakukan penilaian dengan menjawab 2 pertanyaan:
a. Apakah bayi menangis kuat, tidak bernapas atau megap-megap?
b. Apakah bayi lemas
Setelah melakukan penilaian dan memutuskan bahwa bayi baru lahir perlu resusitasi,
segera lakukan tindakan yang diperlukan.Penundaan pertolongan dapat memabahayakan
keselamatan bayi.Jepit dan potong tali pusat dan pindahkan bayi ke tempat resusitasi yang telah
disediakan. Lanjutkan dengan langkah awal resusitasi.
6. Penilaian
7. Keputusan
44
Mata kuliah:pemeriksaan fisik ibu dan bayi
8. Tindakan
Segera lakukan tindakan apabila: Bayi tidak bernapas atau megap-megap atau lemas.
E.Langkah-Langkah Resusitasi BBL
1. Langkah awal
Langkah awal perlu dilakukan secara cepat (dalam waktu 30 detik).Secara umum,6
langkah awal di bawah ini cukup untuk merangsang bayi baru lahir untuk bernapas spontan dan
teratur.
Enam langkah awal (dilakukan dalam 30 detik) adalah:
a. Jaga bayi tetap hangat
b. Atur posisi bayi
c. Isap lendir
d. Keringkan dan rangsangan taktile.
e. Reposisi
f. Penilaian apakah bayi menangis atau bernapas spontan dan teratur
45
Mata kuliah:pemeriksaan fisik ibu dan bayi
1) Letakkan bayi di atas kain yang ada di atas perut ibu atau dekat perineum
2) Selimuti bayi dengan kain tersebut, potong tali pusat
3) Pindahkan bayi ke atas kain ke tempat resusitasi
c.Isap Lendir
46
Mata kuliah:pemeriksaan fisik ibu dan bayi
47
Mata kuliah:pemeriksaan fisik ibu dan bayi
Ventilasi adalah bagian dari tindakan resusitasi untuk memasukkan sejumlah udara ke
dalam paru dengan tekanan positif yang memadai untuk membuka alveoli paru agar bayi bisa
bernapas spontan dan teratur.
VTP dilakukan apabila pada penilaian pasca langkah awal didapatkan salah satu keadaan
berikut
a. Apnu
b. Frekuensi jantung <100 kali/menit.
c. Tetap sianosis sentral alaupun telah diberikan oksigen aliran bebas
48
Mata kuliah:pemeriksaan fisik ibu dan bayi
a) Pemasangan sungkup: Pasang dan pegang sungkup agar menutupi mulut dan hidung
bayi.
b) Ventilasi percobaan (2 kali):Lakukan tiuapan udara dengan tekanan 30cm air,tiupan awal
ini sangat penting untuk membuka alveloli paru agar bayi bisa mulai pernapasan dan
sekaligus menguji apakah jalannapas terbuka atau bebas. Lihat apakah dada bayi
mengembang.
49
Mata kuliah:pemeriksaan fisik ibu dan bayi
1).Bila bayi sudah mulai bernapas normal, hentikan ventilasi dan pantau bayi dengan seksama,
berikan asuhan pasca resusitasi.
2)Bila bayi tidak bernapas mengap-mengap, teruskan ventilasi dengan tekanan 20 cm air, 20 kali
untuk 30 detik berikutnya dan nilai hasilnya setiap 30 detik. Siapkan rujukan bila bayi belum
bernapas normal sesudah 2 menit diventilasi.
a. Mintalah keluarga untuk membantu persiapan rujukan.
b. Teruskan resusitasi sementara persiapan rujukan dilakukan.
c. Bila bayi tidak bisa dirujuk
Apabila setelah tindakan VTP selama 30 detik,frekuensi jantung <60 detik,maka lakukan
kompresi dada yang terkoordinasi dengan ventilasi selama 30 detik dengan kecepatan 3
kompresi:1 ventilasi selama 2 detik.Kompresi dilakukan dengan dua ibu jari atau jari tengah-
telunjuk/tengah-manis.Lokasi kompresi ditentukan dengan menggerakkan jari sepanjang tepi iga
terbawah menyusur ke atas sampai mendapatkan sifois, letakkan ibu jari atau jari-jari pada tulang
dada sedikit di atas sifoid. Berikan topangan pada bagian belakang bayi. Tekan sedalam 1/3
diameter anteroposterior dada.
50
Mata kuliah:pemeriksaan fisik ibu dan bayi
4.Intubasi Endotrakea
Intubasi endotrakea dilakukan pada keadaan berikut:
a. Ketuban tercampur mekonium dan bayi tidak bugar
b. Jika VTP dengan balon dan sungkup tidak efektif
c. Membantu koordinasi VTP dan kompresi dada
d. Pemberian epinefrin untuk stimulasi jantung
e. Indikasi lain: sangat premature dan hernia diafragmatika
51
Mata kuliah:pemeriksaan fisik ibu dan bayi
5.Obat-obatan
a. Obat-obatan yang harus disediakan untuk resusitasi bayi baru lahir adalah epinefrin dan
cairan penambah volume plasma.
b. Epinefrin
1)Indikasi : setelah pemberian VTP selama 30 detik dan pemberian secara terkoordinasi
VTP+ kompresi dada selama 30 detik,frekuensi jantung tetap <60 kali/menit.
2)Cara pemberian dan dosis:
1. Persiapan : 1 mL cairan 1:10000 (semprit yang lebih besar diperlukan utuk
pemberian melalui pipa endotrakea)
2. Melalui vena umbilikalis (dianjurkan) : 0,1-0,3 mL/kgBB)
3. Melalui pipa endotrakea: 0,3-1,0 Ml/kgBB
52
Mata kuliah:pemeriksaan fisik ibu dan bayi
6.Penghentian Resusitasi
a Jika sesudah 10 menit resusitasi yang benar, bayi tidak bernapas dantidak ada denyut
jantung, pertimbangkan untuk menghentikan resusitasi.
b Orang tua perlu dilibatkan dalam pengambilan keputusan, jelaskankeadaan bayi.
c Persilahkan ibu memegang bayinya jika ia menginginkan.
Resusitasi berhasil: bayi menangis dan bernapas normal sesudah langkah awal atau
sesudah ventilasi, perlu pemantauan dan dukungan.
Resusitasi berhasil bila pernapasan bayi teratur,warna kulitnya kembali normal yang
kemudian diikuti dengan perbaikan tonus otot atau bergerak aktif. Lanjutkan dengan asuhan
berikutnya.
a Jelaskan pada ibu dan keluarganya tentang hasil resusitasi yang telah dilakukan. Jawab
setiap pertanyaan yang diajukan.
b Ajarkan ibu cara menilai pernapasan dan menjaga kehangatan tubuh bayi.Bila ditemukan
kelainan,segera hubungi penolong.
c Anjurkan ibu segera memberi ASI kepada bayinya.Bayi dengan gangguan pernapasan
perlu banyak energi.Pemberian ASI segera,dapat memasukkan energy yang dibutuhkan.
d Anjurkan ibu untuk menjaga kehangatan tubuh bayi (asuhan dengan metode kangguru).
e Jelaskan pada ibu dan keluarganya untuk mengenali tanda-tanda bahaya bayi baru lahir
dan bagaimana memperoleh pertolongan segera bila terlihat tanda-tanda tersebut pada
bayi
2. Lakukan Asuhan Bayi Baru Lahir Normal Termasuk:
53
Mata kuliah:pemeriksaan fisik ibu dan bayi
Resusitasi tidak/kurang berhasil,bayi perlu rujukan yaitu sesudah ventilasi 2 menit belum
bernapas atau bayi sudah bernapas tetapi masih megap-megap atau pada pemantauan ternyata
kondisinya makin memburuk.Bila bayi pasca resusitasi kondisinya memburuk, segera rujukan.
Tanda-tanda bayi yang memerlukan rujukan sesudah resusitasi
a. Frekuensi pernapasan kurang dari 30 kali permenit atau lebih dari 60kali per menit
b. Adanya retraksi (tarikan) intercostal.
c. Bayi merintih bising napas ekspirasi) atau megap-megap (bising napas inspirasi)
d. Tubuh bayi pu/at atau kebiruan
e. Bayi lemas
Selain sebagai bidan jadilah konselor yang dapat membantu meringankan beban
pasien.Berikan penjelasan dengan kalimat yang mudah dipahami oleh keluarga pasien.
Penjelasan apa saja yang harus disampaikan
Konseling
a. Jelaskan pada ibu dan keluarga bahwa bayinya perlu dirujuk.Bayidirujuk bersama ibunya
dan didampingi oleh saudara.Jawab setiap pertanyaan yang diajukan ibu atau
keluarganya.
54
Mata kuliah:pemeriksaan fisik ibu dan bayi
Merencanakan asuhan lanjutan sesudah bayi pulang dari tempatrujukkan akan sangat
membantu pelaksanaan asuhan yang diperlukan oleh ibu dan bayinya sehingga apabila kemudian
timbul masalah maka hal tersebut dapat dikenali sejak dini dan kesehatan bayi tetap terjaga.
7. Jika Resusitasi Tidak Berhasil
a. Resusitasi gagal:setelah 20 menit di ventilasi bayi gagal bernapas.
b. Bila bayi gagal bernapas setelah 20 menit tindakan resusitasi dilakukan maka hentikan
upaya tersebut.
c. Biasanya bayi akan mengalami gangguan yang berat pada susunan syaraf pusat dan
kemudian meninggal.
d. Ibu dan keluarga memerlukan dukungan moral yang adekuat secarahati-hati dan
bijaksana, ajak ibu dan keluarga untuk memahami masalah dan musibah yang terjadi
serta berikan dukungan moral sesuai adat dan budaya setempat.
55
Mata kuliah:pemeriksaan fisik ibu dan bayi
3. Indivudual disponsable nappy bags (or old plastic bags) - handy for when you"r out with
you baby (tas popok sekali pakai (atau kantong plastik bekas) - berguna untuk saat Anda
bepergian dengan bayi Anda)
56
Mata kuliah:pemeriksaan fisik ibu dan bayi
2. Kebutuhan Pangan
Pangan adalah kebutuhan yang paling utama bagi bayi. Pangan dibutuhkan bayi secara
57
Mata kuliah:pemeriksaan fisik ibu dan bayi
kuantitatif maupun secara kualitatif. Pangan yang bermutu, bergizi, dan berimbang merupakan
suatu prasyarat utama bagi kepentingan kesehatan, perkembangan dan pertumbuhan bayi.
3. Kebutuhan Papan
Papan adalah kebutuhan bayi untuk tempat tinggal. Tempat bayi untuk bertumbuh dan
berkembang. Fungsi kebutuhan papan bagi bayi yaitu untuk bertahan diri. Kebutuhan papan juga
bermakna keharusan mampu beradaptasi memberi makna dalam peranan bayi sehari-hari.
58
Mata kuliah:pemeriksaan fisik ibu dan bayi
59
Mata kuliah:pemeriksaan fisik ibu dan bayi
Jika bayi sering mengalami konstipasi alias susah buang air besar, Ibu bisa menjadikan
apel sebagai menu MPASI bayi. Ini karena kandungan serat di dalam buah apel sangat baik
dalam meringankan kerja usus dan melancarkan pencernaan.
60
Mata kuliah:pemeriksaan fisik ibu dan bayi
61
Mata kuliah:pemeriksaan fisik ibu dan bayi
62
Mata kuliah:pemeriksaan fisik ibu dan bayi
Ibu memerlukan peralatan MPASI bayi yang mendukung kelancaran kegiatan makan
tersebut.
Kursi makan bayi membantu ibu memberikan MPASI kepada si kecil
Sendok dan garpu yang bebas BPA, membantu pemberian MPASI lebih nyaman
Baby food maker, memudahkan ibu membuat menu MPASI yang lembut
63
Mata kuliah:pemeriksaan fisik ibu dan bayi
Peralatan MPASI bayi saringan kawat, untuk menghaluskan bubur atau puree
64
Mata kuliah:pemeriksaan fisik ibu dan bayi
Piring dan mangkuk bayi berkarakter supaya si kecil makin semangat memakan MPASI
Botol minum bayi untuk melepas dahaga setalh mengonsumsi MPASI bayi
Baby spon feefer mempermudah ibu memberikan MPASI bayi saat dalam perjalanan
65
Mata kuliah:pemeriksaan fisik ibu dan bayi
66
Mata kuliah:pemeriksaan fisik ibu dan bayi
67
Mata kuliah:pemeriksaan fisik ibu dan bayi
TES FORMATIF
c.3
d.2
e.6
3. Otak tengah terletak di depan otak kecil dan jembatan varol. Di depan otak tengah
terdapat?
a.talamus dan kelenjar hipofisis yang mengatur kerja kelenjar-kelenjar endokrin
b.Pembagian organ
c.Penyakit otak
d.serabut saraf
e.Penyakit saraf
4. Ketiga lapisan membran meninges dari luar kedalam adalah sebagai berikut,durameter
merupakan ?
a.selaput yang kuat dan bersatu dengan tengkorak.
b.bentuknya seperti sarang laba-laba
c.memberi oksigen dan nutrisi serta mengangkut bahan sisa metabolisme.
d.sebagai bantalan untuk melindungi otak dari bahaya kerusakan mekanik
68
Mata kuliah:pemeriksaan fisik ibu dan bayi
e.Memabah stamina
5. Perubahan neurologis selama puerperium merupakan kebalikan adaptasi
neurologis yang terjadi saat?
a.wanitahamil dan disebabkan trauma yanng dialami wanita saat bersalin dan
melahirkan.
b.wanita yang ketakutan
c.Wanita yang depresi berat
d.Wanita yang memiliki sifat menolak kehamilan
e.Wanita yang menyiksa sirinya karena takut
6. Suatu alat yang digunakan secara luas untuk memonitor status kesehatan dan kesejahteraan
janin pengertian dari...
A. Efisien Fetal Monitoring (EFM)
B. External Fetal Monitoring (EFM)
C. Electronic Fetal Monitoring (EFM)
D. Electronic Fetal Manusia (EFM)
E. Electronic Fetalus Monitoring (EFM)
7. Alat mengukur fetal heart rate dan kontraksi uterus secara simultan disebut...
A. CTG
B. Tensi
C. Stetoskop
D. Tourniquet
E. Suntik
8. Syarat pemeriksaan CTG
1. Usia kehamilan mulai 28 minggu
2. Sebaiknya dilakukan 2 jam setelah makan
3. Usia kehamilan mulai 20 minggu
4. Ada persetujuan tindak medik dari pasien
Pilihlah jawaban yang benar...
A. 1,2,3
B. 1,2,4
C. 2,3,4
D. 1,3,4
E. Semua benar
69
Mata kuliah:pemeriksaan fisik ibu dan bayi
9..Berapa normal mekanisme pengaturan DJJ...
a. 120-160 dpm
b. 130-160 dpm
c. 120-180 dpm
d.100-160 dpm
e.100-150 dpm
10. Sebutkan keuntugan CTG
1. Dapat digunakan dalam beberapa stage persalinan
2.Mencatat fetal heart rate
3.Dapat mendeteksi hipoksia intrapartum
4. Dapat mencegah diabetes
Pilihlah jawaban yang benar...
a. 1,2,3
b. 1,2,4
c. 2,3,4
d. 1,3,4
e. Semua
70
Mata kuliah:pemeriksaan fisik ibu dan bayi
71
Mata kuliah:pemeriksaan fisik ibu dan bayi
72
Mata kuliah:pemeriksaan fisik ibu dan bayi
DAFTAR PUSTAKA
Prawirohardjo, Sarwono. 2010. Ilmu Kebidanan. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka Sarwono
Prawirohardjo.
Syaiffudin, Abdul Bari. 2002. Buku Panduan Praktis Pelayanan Kesehatan Maternal dan
Neonatal. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo.
Varney, Helen. 2006.Buku Ajar Asuhan Kebidanan. Edisi 4, Volume 1. Jakarta : EGC.
73