Anda di halaman 1dari 31

KESEPAKATAN BERSAMA

PERJANJIAN KERJA SAMA


ANTARA
KEMENTERIAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN PERLINDUNGAN ANAK
REPUBLIK INDONESIA
DAN
PT. XL AXIATA, TBK
TENTANG
PERAN SERTA DALAM PENYELENGGARAAN PEMBERDAYAAN
PEREMPUAN DAN PERLINDUNGAN ANAK

NOMOR :
NOMOR :

Pada hari ini, tanggal….., bulan ……, tahun dua ribu dua puluh, bertempat di
……., kami yang bertanda tangan di bawah ini:
1. PRIBUDIARTA NUR SITEPU, Sekretaris Kementerian Pemberdayaan
Perempuan dan Perlindungan Anak Republik Indonesia, dalam hal ini
bertindak untuk dan atas nama Kementerian Pemberdayaan Perempuan
dan Perlindungan Anak Republik Indonesia, berkedudukan di Jalan
Medan Merdeka Barat Nomor 15, Jakarta Pusat 10110, yang selanjutnya
disebut PIHAK KESATU;
2. DIAN SISWARINI, Presiden Direktur PT. XL AXIATA, TBK, dalam hal ini
bertindak untuk dan atas nama PT. XL AXIATA, TBK, berkedudukan di
XL AXIATA Tower, Jalan HR Rasuna Said Blok X-5 Kav.11-12, Setiabudi,
Kuningan Timur, Jakarta 12950, yang selanjutnya disebut PIHAK
KEDUA;
PIHAK KESATU dan PIHAK KEDUA, yang selanjutnya secara bersama-sama
disebut PARA PIHAK, terlebih dahulu menerangkan hal-hal sebagai berikut:

a. bahwa PIHAK KESATU adalah kementerian yang mempunyai tugas


menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang pemberdayaan
perempuan dan perlindungan anak;
b. bahwa PIHAK KEDUA adalah badan hukum perusahaan terbatas
terbuka yang bergerak di bidang operator telekomunikasi seluler di
Indonesia; dan
c. bahwa Kesepakatan BersamaPerjanjian Kerja Sama ini diperlukan untuk
pelaksanaan partisipasi masyarakat dalam pemberdayaan perempuan
dan perlindungan anak.

Berdasarkan hal tersebut di atas, PARA PIHAK sepakat untuk melakukan


Perjanjian Kerja Sama Kesepakatan Bersama tentang peran serta dalam
penyelenggaraan pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak, dengan
syarat dan ketentuan sebagai berikut:

BAB IPASAL 1
KETENTUAN UMUM

Pasal 1
Dalam Perjanjian Kerja Sama ini yang dimaksud dengan:
1. Pemberdayaan Perempuan adalah upaya terstruktur untuk mewujudkan
kesetaraan gender dalam hal akses, partisipasi, kontrol dan manfaat
dalam pembangunan dan penguasaan sumber daya dalam rangka
peningkatan kualitas hidup dan peningkatan peran perempuan.
2. Anak adalah seseorang belum berusia 18 (delapan belas) tahun, termasuk
anak yang masih dalam kandungan.
3. Perlindungan Anak adalah segala kegiatan untuk menjamin dan
melindungi Anak dan hak-haknya agar dapat hidup, tumbuh kembang,
dan berpartisipasi, secara optimal sesuai dengan harkat dan martabat
kemanusiaan, serta mendapat perlindungan dari kekerasan dan
diskriminasi.
4. Pembiayaan Ultra Mikro Perempuan adalah .............
5. Jaringan Telekomunikasi adalah menyediakan servis dan fasilitas
dengan kualitas terbaik dibidang telekomunikasi, menjadi perusahaan
yang mudah untuk bekerjasama dalam kemitraan, dan menjadi preferensi
dalam industri telekomunikasi.
6. Sisternet adalah salah satu program CSR dari XL Axiata yang fokus
terhadap pemberdayaan perempuan dengan tujuan meningkatkan
kesejahteraan dan produktivitas perempuan Indonesia untuk jadi lebih
baik.
7. Ketentuan umum lain akan ditambahkan oleh XL AxiataDefinisi lain
yang perlu ditambahkan sesuai kesepakatan ....
8. Jaringan telekomunikasi adalah
9. Informasi Rahasia adalah data terpilah dan informasi-informasi sesuai
ruang lingkup Perjanjian Kerja Sama ini, yang:
a. diberikan baik oleh PIHAK KESATU kepada PIHAK KEDUA
dan/atau afiliasinya ataupun oleh PIHAK KEDUA dan/atau
afiliasinya kepada PIHAK KESATU, sehubungan dengan
pelaksanaan ruang lingkup dari Perjanjian Kerja Sama ini;
b. merupakan hak milik dari, mengenai, atau dibuat oleh salah satu
pihak; dan
c. mengenai salah satu pihak yang memberikan pihak tersebut suatu
manfaat bisnis atau kesempatan untuk memperoleh manfaat
tersebut atau pengungkapan dari hal mana dapat merugikan
kepentingan pihak tersebut.

BAB IIPASAL 2
MAKSUD DAN TUJUAN
Pasal 21
Kesepakatan Bersama Perjanjian Kerja Sama dimaksudkan untuk
mensinergikan program dan kegiatan PARA PIHAK dalam rangka peran serta
dalam penyelenggaraan Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak.
(1) Kesepakatan Bersama Perjanjian Kerja Sama bertujuan untuk
mewujudkan pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak melalui
partisipasi dunia usaha.

BAB IIIPASAL 3
RUANG LINGKUP

Pasal 32
Ruang lingkup Kesepakatan Bersama Perjanjian Kerja Samai ni meliputi
program:
a. pelatihan dan bimbingan teknis pemberdayaan perempuan dan
perlindungan anak;
b. sSosialisasi kepada masyarakat teknis tentang Pemberdayaan Perempuan
dan Perlindungan Anak;
c. pelaksanaan program pelatihan ekonomi digital bagi perempuan;
d.
e. fasilitasi dan Kegiatan bimbingan teknis tentang Pemberdayaan
Perempuan dan Perlindungan Anak;
f. pengembangan fitur pencegahan kekerasan terhadap perempuan dan
anak;
g. penyediaan dan pertukaran data/informasi perempuan dan anak;
h. pemantauan dan evaluasi pelaksanaan kerja sama.
i. kegiatan Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak; (merupakan
kesepakatan pada rapat sebelumnya, apakah sudah masuk ke dalam
ruang lingkup di atas?)
pencegahan kekerasan terhadap perempuan dan Anak;
Pemberdayaan ekonomi perempuan khusnya edukasi Usaha Kecil dan
Menengah (UKM) Perempuan go-online;
BAB IVPASAL 4
HAK DAN KEWAJIBANII
TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB
Pasal 43
(1) PIHAK KESATU mempunyai hak:
(2)

a. mendapatkan dukungan sarana dari PIHAK KEDUA antara lain


berupa data, anggaran, atau sumber daya lainnya untuk
melaksanakan rencana kerja;
b. memanfaatkan media, sistem informasi, atau aplikasi milik PIHAK
KEDUA untuk mempromosikan materi Komunikasi, Informasi, dan
Edukasi (KIE) terkait dengan pemberdayaan perempuan dan
perlindungan anak;
c. memanfaatkan aplikasi pencegahan kekerasan terhadap perempuan
dan anak yang dikembangkan oleh PIHAK KEDUA;
d. menerima manfaat program pelatihan ekonomi digital bagi
perempuan dari PIHAK KEDUA; dan
e. menerima manfaat dari solusi produk bisnis (Product Business
Solution) PIHAK KEDUA untuk perempuan dan anak.

a. a. mendapatkan dukungan sarana jaringan telekomunikasi dari


PIHAK KEDUA;
b. mendapatkan data terpilah perempuan dan anak pengguna jasa dari
PIHAK KEDUA;
c. ;
d.

(3) PIHAK KESATU mempunyai kewajiban:


a. memberikan fasilitasi teknis antara lain berupa pelatihan dan
bimbingan teknis kepada PIHAK KEDUA terkait pemberdayaan
perempuan dan perlindungan anak ;
b. menyediakan narasumber dan materi Komunikasi, Informasi, dan
Edukasi (KIE) terkait pemberdayaan perempuan dan perlindungan
anak;
c. memberikan informasi jaringan Pembiayaan Ultra Mikro Perempuan;
d. mempromosikan program milik PIHAK KEDUA terkait perempuan
dan anak; dan
e. menyediakan data dan informasi terkait dengan perempuan dan
anak untuk melaksanakan rencana kerja.

a. memberikan dukungan asistensi, pendampingan teknis, dan


koordinasi dengan pihak terkait dalam pelaksanaan program dengan
PIHAK KEDUA;
b. melakukan, pelatihan, bimbingan teknis, dan menyusun materi
Komunikasi, Informasi, dan Edukasi (KIE) terkait dengan
pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak;
c. menyediakan narasumber dan peserta kegiatan pemberdayaan
perempuan dan perlindungan anak;

a. Melaksanakan pelatihan ekonomi digital bagi perempuan penyintas

bertugas dan bertanggung jawab:


memberikan dukungan asistensi, pendampingan teknis, dan koordinasi
dengan pihak terkait dalam pelaksanaan program dengan PIHAK
KEDUA; dan
melakukan fasilitasi teknis antara lain berupa bimbingan teknis, materi
komunikasi, informasi, dan edukasi (KIE) kepada PIHAK KEDUA
terkait pelaksanaan program;.
Penyediaan narasumber dan peserta kegiatan Pemberdayaan Perempuan
dan Perlindungan Anak;
PIHAK KEDUA mempunyai hak:
a. mendapatkan dukungan asistensi, pendampingan teknis, dan
koordinasi dengan pihak terkait dalam pelaksanaan program dengan
PIHAK KEDUA;
b. mendapatkan fasilitasi teknis antara lain berupa bimbingan teknis,
materi Komunikasi, Informasi, dan Edukasi (KIE) terkait dengan
pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak;mendapatkan
fasilitasi teknis antara lain berupa pelatihan dan bimbingan teknis
dari PIHAK KESATU terkait pemberdayaan perempuan dan
perlindungan anak ;

f. mendapatkan narasumber, peserta dan materi Komunikasi,


Informasi, dan Edukasi (KIE) untuk melaksanakan rencana kerja;
g. mendapatkan informasi jaringan Pembiayaan Ultra Mikro
Perempuan;
h. menerima manfaat promosi program terkait perempuan dan anak
oleh PIHAK KESATU; dan
i. mendapatkan data dan informasi terkait dengan perempuan dan
anak untuk melaksanakan rencana kerja.
(4) PIHAK KEDUA mempunyai kewajiban:

a. menyediakan dukungan sarana bagi PIHAK KESATU antara lain


berupa data, anggaran, atau sumber daya lainnya untuk
melaksanakan rencana kerja;
b. menyediakan media, sistem informasi, atau aplikasi untuk
mempromosikan materi Komunikasi, Informasi, dan Edukasi (KIE)
terkait dengan pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak;
c. mengembangkan aplikasi pencegahan kekerasan terhadap
perempuan dan anak;
d. melaksanakan program pelatihan ekonomi digital bagi perempuan;
e. menyediakan solusi produk bisnis (Product Business Solution) untuk
perempuan dan anak.

PASAL 5
PERAN PARA PIHAK

(1) Para Pihak sepakat bahwa dalam melaksanakan hak dan kewajibannya
berdasarkan Pasal 4 diatas akan melaksanakan perannya masing-masing
yang tercantum dalam Lampiran Perjanjian Kerja Sama ini yang melekat
dan mengikat Para Pihak dan merupakan satu kesatuan dan bagian yang
tidak terpisahkan dari Perjanjian Kerja Sama ini.
melaksanakan pelatihan ekonomi digital bagi perempuan;

memasukan dan mempromosikan materi Komunikasi, Informasi, dan Edukasi


(KIE) terkait dengan pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak dalam
media milik PIHAK KEDUA;
menyediakan dukungan sarana jaringan telekomunikasi untuk PIHAK
KESATU;
menyediakan data terpilah perempuan dan anak pengguna jasa PIHAK
KEDUA;
membuat dan mengembangkan aplikasi pencegahan kekerasan terhadap
perempuan dan anak.PIHAK KEDUA bertugas dan bertanggung
jawab untuk :

memanfaatkan jaringan telekomunikasi miliknya dan perangkat pendukung


lainnya dalam pelaksanaan kegiatan dan program yang disepakati
bersama.

mengkoordinasikan sumber daya milik PIHAK KEDUA untuk


melaksanakan program;
mengimplementasikan program Pemberdayaan Perempuan dan
Perlindungan Anak.
PARA PIHAK bertugas dan bertanggung jawab:
menyusun rencana kerja bersama untuk melaksanakan program;
melaporkan dan mendokumentasikan pelaksanaan program termasuk
penelitian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak yang
disepakati bersama di era digital; dan
melakukan pemantauan dan evaluasi pelaksanaan program.

PASAL 6V
JANGKA WAKTU

Pasal 5
(2) Perjanjian Kerja Sama ini berlaku untuk jangka waktu 3 (tiga) tahun
terhitung sejak tanggal ditandatangani oleh PARA PIHAK.
(3) Perjanjian Kerja Sama ini dapat diperpanjang dan/atau diakhiri sebelum
habis masa berlakunya berdasarkan atas kesepakatan tertulis PARA
PIHAK.
(4) Perpanjangan dan/atau pengakhiran Perjanjian Kerja Sama sebagaimana
dimaksud pada ayat (2) diajukan oleh salah satu PIHAK kepada PIHAK
lainnya paling lambat 2 (dua) bulan sebelum berakhirnya jangka waktu
Perjanjian Kerja Sama.

PASAL 7VI
HUKUM YANG BERLAKU DAN PENYELESAIAN PERSELISIHAN
Ayat 6

(1) Perjanjian Kerja Sama ini akan diatur dan ditafsirkan berdasarkan hokum
Negara Republik Indonesia.
(2) Apabila terjadi perselisihan yang timbul dari dan sehubungan dengan
pelaksanaan Perjanjian Kerja Sama ini antara Para Pihak (“Perselisihan”),
Para Pihak akan mencoba, dalam waktu 30 (tiga puluh) hari kalender
setelah penerimaan pemberitahuan dari salah satu Pihak mengenai
timbulnya Perselisihan kepada Pihak lainnya, untuk menyelesaikan
Perselisihan tersebut pertama-tama dengan musyawarah untuk mencapai
kata mufakat antara Para Pihak.
(3) Apabila Perselisihan tersebut tidak dapat diselesaikan dalam waktu 30
(tiga puluh) hari kalender secara musyawarah untuk mufakat
sebagaimana dimaksud dalam ayat 2, Perselisihan akan diselesaikan dan
diputuskan oleh Badan Arbitrase Nasional Indonesia (BANI) sesuai
dengan ketentuan hukum peraturan BANI (yaitu Badan Arbitrase
Nasional Indonesia yang didirikan pada 30 November 1977 berdasarkan
Keputusan Kamar Dagang Indonesia No. SKEP/152/DPH/1977, atau
badan lainnya yang disebut sebagai Badan Arbitrase Nasional Indonesia
yang diputuskan oleh otoritas yang berwenang dalam keputusan yang
final dan mengikat sehubungan dengan validitas dan kedudukan Badan
Arbitrase Nasional Indonesia) yang saat itu berlaku, yang mana peraturan
tersebut dianggap dimasukkan dengan referensi dalam Pasal ini.
PASAL 8VII
INFORMASI RAHASIA

Ayat 7

PARA PIHAK sepakat dan setuju bahwa segala informasi dan keterangan yang
diterima dari Pihak lainnya, baik yang tertulis maupun yang direkam dalam
penyimpanan memori yang dimiliki masing-masing Pihak baik berupa
dokumentasi program, informasi-informasi lain yang berkaitan dengan bisnis,
produk dan pelayanan yang diketahui atau timbul berdasarkan Perjanjian
Kerja Sama ini adalah bersifat rahasia.

(1) Para Pihak sepakat dan setuju bahwa setiap saat akan merahasiakan
informasi yang diperoleh sebagai pelaksanaan dari Perjanjian Kerja Sama
ini kepada siapapun atau tidak akan menggunakan untuk kepentingan
salah satu Pihak atau kepentingan pihak tertentu, tanpa terlebih dahulu
memperoleh persetujuan tertulis dari Pihak lainnya atau pihak yang
berwenang lainnya sesuai dengan ketentuan hukum yang berlaku kecuali
untuk pengungkapan yang dipersyaratkan oleh peraturan perundang-
undangan yang berlaku atau diwajibkan oleh instansi pemerintahan atau
peradilan yang relevan serta pengungkapan kepada pemegang saham
langsung atau tidak langsung suatu Pihak.
(2) Apabila salah satu melanggar ketentuan sebagaimana dimaksud dalam
ayat (1) dan (2) pasal ini, maka atas permintaan pertama dari Pihak yang
dilanggar, Pihak yang melanggar berkewajiban untuk memberikan ganti
kerugian dan membebaskan Pihak lain yang dilanggar dari segala
perlawanan, tuntutan, ganti rugi dan kerugian-kerugian yang dialami
oleh Pihak yang dilanggar sebagai akibat pelanggaran tersebut kepada
pihak ketiga manapun atau tindakan-tindakan lainnya yang dilakukan
yang bertentangan dengan ketentuan dalam Perjanjian Kerja Sama ini.
(3) PIHAK KESATU atau PIHAK KEDUA dapat saling memberikan,
menerima, dan menggunakan Informasi Rahasia sepanjang dilakukan
sesuai dengan ketentuan yang diatur dalam Perjanjian Kerja Sama ini.
(4) Informasi rahasia sebagaimana dimaksud dalam ayat (2) tidak termasuk
informasi yang:
a. telah menjadi informasi umum sebelum dipublikasikan oleh salah
satu Pihak atau dikemudian hari menjadi informasi umum yang
disebabkan bukan karena kesalahan salah satu Pihak;
b. sudah diketahui oleh umum sebelum dinyatakan sebagai informasi
rahasia;
c. telah dikuasai oleh pihak yang menerima informasi tersebut sebelum
pengungkapan oleh pihak lainnya;
d. telah dikembangkan sendiri oleh pihak yang menerima informasi;
e. diterima oleh salah satu pihak dari pihak ketiga tanpa adanya
kewajiban untuk merahasiakan;
f. menjadi tersedia bagi masyarakat umum tanpa adanya pelanggaran
terhadap Perjanjian Kerja Sama ini; atau
g. telah dipublikasikan kepada masyarakat oleh Para Pihak secara
serentak
(5) PARA PIHAK sepakat untuk tidak menggunakan, menggandakan atau
mengalihkan Informasi Rahasia milik pihak lainnya selain daripada yang
diperlukan dalam melaksanakan kewajibannya dalam Perjanjian Kerja
Sama ini, tanpa memperoleh terlebih dahulu persetujuan tertulis dari
pihak lainnya, dan akan melakukan tindakan-tindakan pencegahan yang
dinilai wajar guna mencegah terjadinya penggunaan, penggandaan atau
pengalihan atas informasi rahasia tersebut.
(6) PARA PIHAK sepakat bahwa akses terhadap Informasi Rahasia hanya
akan diberikan kepada pimpinan dan/atau pegawai dan menjadi
tanggung jawab PARA PIHAK.
(7) PIHAK KESATU dan/atau PIHAK KEDUA berhak untuk mengungkapkan
informasi rahasia jika diwajibkan atau diminta atas perintah pengadilan
dan menjadi tanggung jawab PARA PIHAK atas penggunaan Informasi
Rahasia oleh pihak masing-masing.

PASAL 98
HAK ATAS KEKAYAAN INTELEKTUAL

Ayat 8
Tidak ada pengalihan atas Hak atas Kekayaan Intelektual milik masing-
masing Pihak.
(1) Masing-masing Pihak dilarang untuk menggunakan hak atas kekayaan
intelektual Pihak lain, termasuk namun tidak terbatas pada logo dan
nama, tanpa persetujuan tertulis terlebih dahulu dari Pihak lainnya.
PASAL 109
KORESPONDENSI

Ayat 9

Segala hal yang berhubungan dengan surat menyurat dalam melaksanakan


Perjanjian Kerja Sama ini, disampaikan kepada PARA PIHAK melalui alamat
sebagai berikut:

a. PIHAK KESATU

Jabatan : Kepala Biro Perencanaan dan Data


Alamat : Jalan Medan Merdeka Barat, Nomor 15 Jakarta Pusat,
10110
Email : biroren@kemenpppa.go.id atau kerjasama@kemenpppa.go.id
Telepon : +621-381-3351

b. PIHAK KEDUA

Jabatan : ……………
Alamat : XL AXIATA Tower, Jalan HR Rasuna Said Blok X-5
Kav.11-12, Setiabudi, Kuningan Timur, Jakarta 12950.
Email : ……………
Telepon : ………..

(1) Surat/pemberitahuan dianggap telah diterima :


a. dalam waktu 5 (lima) Hari Kerja setelah surat/pemberitahuan
tersebut dikirim melalui pos tercatat;
b. pada saat surat/pemberitahuan itu dikirimkan apabila dikirim
melalui ekspedisi atau melalui kurir intern masing-masing Pihak
dengan catatan surat/pemberitahuan dimaksud dianggap sudah
diterima jika ada bukti tanda terima yang ditandatangani Para Pihak
atau wakilnya yang sah, termasuk tanda terima personil masing-
masing Pihak di bagian penerimaan surat;
c. pada tanggal pengiriman, dalam hal dilakukan melalui surat
elektronik, dengan ketentuan status terkirim dan tidak ada notifikasi
kegagalan pengiriman; atau
d. apabila melalui faksimile pada saat diterima dengan baik oleh Para
Pihak.
(2) Apabila Para Pihak bermaksud untuk mengubah alamat sebagaimana
tertera di dalam ayat (1) pasal ini, Para Pihak wajib memberitahukan
perubahan tersebut secara tertulis kepada Pihak lainnya paling lambat 7
(tujuh) Hari Kerja sebelum terjadinya perubahan alamat tersebut.

(3)

(4)

PASAL 11X
BIAYA

Ayat 10

Biaya yang timbul berkaitan dengan pelaksanaan Perjanjian Kerja Sama ini
bersumber dari anggaran PARA PIHAK sesuai tugas dan tanggung jawab
masing-masing, serta sumber-sumber lain yang sah dan tidak mengikat sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

PASAL 12XI
PERNYATAAN DAN JAMINAN

Ayat 11

(1) Masing-masing Pihak dengan ini menyatakan dan menjamin bahwa pada
saat menandatangani Perjanjian Kerja Sama ini dan selama berlakunya
Perjanjian Kerja Sama ini:

a. Masing-masing Pihak memiliki kemampuan, sumber daya, keahlian,


dan personel yang sesuai untuk memungkinkan Pihak tersebut
untuk melaksanakan kewajiban-kewajibannya berdasarkan
Perjanjian Kerja Sama ini;
b. Masing-masing Pihak adalah suatu perseroan terbatas yang berdiri
secara sah berdasarkan hukum Negara Republik Indonesia dan tidak
pailit, tidak dalam proses likuidasi atau tidak menjadi subjek dari
investigasi atau perhatian pemerintah atau lembaga pemerintah;

c. Masing-masing Pihak kewenangan dan kapasitas hukum yang penuh


serta telah memperoleh persetujuan secara korporasi dalam
menandatangani Perjanjian Kerja Sama ini, menjalankan kewajiban,
serta memperoleh haknya berdasarkan Perjanjian Kerja Sama ini;

d. Seluruh persyaratan dan hal yang disyaratkan berdasarkan


ketentuan hukum yang berlaku telah dipenuhi, termasuk namun
tidak terbatas pada telah memperoleh otorisasi, perijinan dan/atau
persetujuan yang disyaratkan berdasarkan ketentuan perundang-
undangan yang berlaku.

e. Bahwa Perjanjian Kerja Sama ini dapat dijadikan bukti yang dapat
diterima di hadapan pengadilan di Republik Indonesia;

f. Bahwa setiap kegiatan atau pelaksanaan atas hak dan/atau


kewajibannya berdasarkan Perjanjian Kerja Sama ini tidak akan
melanggar ketentuan perundang-undangan yang berlaku maupun
perjanjian antara masing-masing Pihak dengan pihak ketiga lainnya
di mana Pihak tersebut tunduk pada ketentuan perundang-
undangan maupun terikat pada perjanjian tersebut.

(2) Para Pihak akan mengikuti dan tunduk pada seluruh peraturan dan
perundang-undangan yang berlaku.

PASAL 13
FORCE MAJEURE

1. Tidak ada satu Pihak pun yang dinyatakan telah melakukan kelalaian
atau pelanggaran terhadap isi ketentuan Perjanjian Kerja Sama ini
apabila hal itu disebabkan karena terjadinya force majeure.

2. Yang dimaksud dengan force majeure adalah segala keadaan atau


peristiwa yang terjadi di luar kekuasaan Para Pihak, termasuk akan
tetapi tidak terbatas pada, huru-hara, epidemi, kebakaran, banjir,
gempa bumi, pemogokan, perang, keputusan pemerintah atau instansi
berwenang yang menghalangi secara langsung atau tidak langsung
terlaksananya Perjanjian ini (”Force Majeure”).

3. Dalam hal terjadinya satu atau beberapa kejadian atau peristiwa


sebagaimana dimaksud ayat (2) di atas yang menyebabkan pelaksanaan
Perjanjian Kerja Sama ini menjadi terlambat atau tidak dapat dilakukan
sama sekali, maka segala kerugian yang timbul menjadi beban dan
tanggung jawab masing-masing Pihak dan hal itu tidak dapat dijadikan
alasan oleh salah satu Pihak untuk meminta ganti rugi terhadap Pihak
lainnya dan/atau memutuskan Perjanjian Kerja Sama ini.

4. Pihak yang tidak dapat memenuhi kewajibannya sehubungan dengan


Force Majeure tersebut harus memberitahukan secara tertulis kepada
Pihak lainnya dalam waktu paling lambat 3 (tiga) hari kalender sejak
peristiwa tersebut terjadi.

5. Kelalaian atau kelambatan Pihak yang terkena Force Majeure dalam


memberitahukan sebagaimana dimaksud ayat (4) pasal ini dapat
mengakibatkan tidak diakuinya peristiwa dimaksud ayat (2) pasal ini
sebagai Force Majeure.

6. Apabila Force Majeure berlangsung lebih dari satu (1) bulan, Pihak yang
tidak terkena Force Majeure berhak memutuskan Perjanjian Kerja Sama ini
secara sepihak melalui pemberitahuan tertulis kepada Pihak yang terkena
Force Majeure.

PASAL XII14
LARANGAN PEMBERIAN GRATIFIKASI

Ayat 12

(1) Masing-masing Pihak tidak akan menawarkan, menjanjikan, atau


memberikan suap, bantuan, uang tunai, persen, hiburan kepada karyawan
Pihak lainnya atau apa pun yang bernilai untuk mendapatkan perlakuan
yang menguntungkan. Larangan ini meluas ke menawarkan, menjanjikan
atau memberikan bantuan apa pun kepada anggota keluarga karyawan
masing-masing Pihak atau dengan orang lain yang memiliki atau karyawan
masing-masing Pihak yang memiliki hubungan pribadi yang signifikan
sebagai imbalan untuk mendapatkan atau mempertahankan bisnis masing-
masing Pihak. Direksi, karyawan masing-masing Pihak dan/atau anggota
keluarga mereka dilarang menerima gratifikasi dari Pihak lainnya, agen
atau penyedia layanan pihak ketiga lainnya. “Gratifikasi” tersebut
ditetapkan secara luas, oleh karena itu termasuk uang, barang, komisi,
diskon, pinjaman tanpa bunga, tiket perjalanan, fasilitas akomodasi,
perjalanan wisata, obat-obatan gratis, hiburan atau layanan seksual
dan/atau fasilitas lainnya. Gratifikasi tersebut diterima, baik di dalam
negeri atau di luar negeri, dan dilakukan dengan menggunakan sarana
elektronik dan/atau tanpa sarana elektronik.
(2) Pihak Pertama harus melapor kepada Pihak Kedua jika ada direktur,
karyawan Pihak Kedua, dan afiliasinya yang meminta dan/atau menerima
dan/atau mencoba mendapatkan gratifikasi dan/atau kompensasi dalam
bentuk apa pun untuk diri mereka sendiri dan/atau untuk orang lain,
dengan bukti yang dapat dipertahankan di hadapan hukum ke:
(3)
i. situs: https://wrs.expolink.co.uk/axiata; atau

ii. telepon: telepon bebas pulsa ke nomor layanan 007 803 0114626; atau

iii. Aplikasi: “Speaking Up by Expolink” Gunakan kode akses Axiata.


(4) Pihak Pertama dengan ini setuju bahwa Pihak Kedua berhak untuk
mengaudit kepatuhan Pihak Pertama dan/atau menyelidiki setiap dugaan
pelanggaran gratifikasi Pihak Pertama selama jangka waktu Perjanjian
Kerja Sama ini.

(5) Pihak Pertama dengan ini mengkonfirmasi dan menjamin bahwa pejabat,
direktur, karyawan, perwakilan, sub-pihak dalam Perjanjian Kerja Sama,
agen, akan memberikan kerja sama penuh serta memberikan akses penuh
ke semua informasi yang relevan kepada perwakilan Pihak Kedua dalam
setiap audit atau investigasi tersebut. Pihak Pertama selanjutnya akan
menyimpan semua dokumen dan catatan yang relevan yang terkait dengan
masalah tersebut dan tidak boleh memusnahkan dokumen atau catatan
apa pun tanpa persetujuan tertulis dari Pihak Kedua.

(6) Pihak Pertama dengan ini setuju bahwa untuk pelanggaran tentang
gratifikasi Pihak Kedua memiliki hak untuk mengakhiri Perjanjian tanpa
alasan berdasarkan kebijakan Pihak Kedua sendiri.

PASAL 15XIII
KETENTUAN LAIN LAIN

Ayat 13

(1) Hal-hal yang belum diatus atau ditetapkan dengan jelas dalam Perjanjian
Kerja Sama ini dan setiap perubahan, modifikasi ataupun
pengesampingan atas Perjanjian Kerja Sama ini harus dilakukan secara
tertulis berdasarkan persetujuan PARA PIHAK yang dicantumkan dalam
dokumen tertulis yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari
Perjanjian Kerja Sama ini dan mengikat setelah ditandatangani oleh Para
Pihak atau wakilnya yang sah.
(2) Masing-masing PIHAK tidak akan mengambil tindakan yang akan
membuat PARA PIHAK melanggar setiap ketentuan dalam peraturan dan
hukum anti-penyuapan dan korupsi yang berlaku di Indonesia atau
peraturan dan hukum yang melarang setiap tindakan yang melanggar
hukum untuk tujuan mendapatkan manfaat komersil bisnis.
(3) Apabila suatu ketentuan dalam Perjanjian Kerja Sama ini oleh pengadilan
dianggap tidak sah, tidak dapat dilaksanakan atau melanggar hukum
untuk alasan apapun juga, maka Perjanjian Kerja Sama ini akan tetap
berlaku sepenuhnya terlepas dari ketentuan yang dianggap tidak sah,
tidak dapat dilaksanakan atau melanggar hukum tersebut
(4) Dalam hal terjadi pengakhiran Perjanjian ini, Para Pihak setuju untuk
mengesampingkan Pasal 1266 Kitab Undang-Undang Hukum Perdata
terkait persyaratan untuk memperoleh persetujuan pengadilan terlebih
dahulu untuk pengakhiran Perjanjian Kerja Sama ini.
(5) Perjanjian Kerja Sama ini menggantikan semua kesepakatan,
kesepamahaman dan korespondensi yang pernah dibuat oleh dan di
antara Para Pihak sebelumnya sepanjang mengenai hal-hal yang sama
dengan yang diatur di dalam Perjanjian Kerja Sama ini, baik berupa
dokumen yang ditandatangani Para Pihak, hasil pembicaraan lisan,
rapat-rapat, memorandum dan surat maupun lainnya.
(6) Judul-judul pada pasal-pasal dalam Perjanjian Kerja Sama ini dibuat
hanya untuk kemudahan pencarian kembali saja dan tidak boleh dipakai
untuk menafsirkan ketentuan Perjanjian Kerja Sama ini.
(7) Perjanjian Kerja Sama ini dapat ditandatangani pada sejumlah salinan,
dimana masing-masing salinan akan dianggap asli dan sama, salinan
tersebut ketika ditandatangani bersama-sama akan merupakan satu
perjanjian dan sama yang ditandatangani antara Para Pihak.
(8) Tanda tangan dapat dilakukan dengan cara melalui tandatangan
elektronik atau tandatangan secara langsung oleh masing-masing Pihak.
Dalam hal salah satu Pihak menandatangani Perjanjian Kerja Sama
dengan tandatangan elektronik, tandatangan elektronik tersebut
dianggap asli dari Pihak terkait. Para Pihak sepakat bahwa tandatangan
elektronik tersebut memiliki kekuatan hukum yang sama dengan
tandatangan yang dibubuhi secara langsung.
(9) Terlepas dari ketentuan di atas, Perjanjian Kerja Sama ini dapat
ditandatangani dengan menggunakan tanda tangan dalam metode yang
berbeda, dimana salah satu Pihak menandatangani menggunakan tanda
tangan elektronik dan Pihak lainnya menandatangani dengan
menggunakan tanda tangan basah. Dalam hal demikian, Para Pihak
selanjutnya menyetujui bahwa Perjanjian Kerja Sama ini akan dianggap
efektif sejak tanggal Pihak terakhir menandatangani Perjanjian Kerja
Sama ini atau tanggal yang disepakati bersama oleh Para Pihak.
-Sisa halaman ini sengaja dibiarkan kosong-
Perjanjian ini dibuat dengan itikad baik untuk dipatuhi dan dilaksanakan
oleh Para Pihak, dibuat dan ditandatangani pada hari dan tanggal
sebagaimana disebut pada bagian awal Perjanjian ini, dalam rangkap 2
(dua) asli masing-masing sama bunyinya, bermeterai cukup dan
mempunyai kekuatan hukum yang sama.

BAB IV
PELAKSANAAN

Pasal 4
Pelaksanaan teknis Kesepakatan Bersama Perjanjian Kerja Sama ini akan
ditindaklanjuti dengan Perjanjian Kerja Sama oleh PARA PIHAK. sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(2) dilaksanakan sesuai dengan rencana kerja sebagaimana tercantum dalam
lampiran yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Perjanjian Kerja
Sama ini.Perjanjian Kerja Sama sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
ditetapkan paling lama 2 (dua) bulan sejak tanggal ditandatangani
Kesepakatan Bersama.
(3)
(4)
(5)

BAB V
JANGKA WAKTU

Pasal 5
Kesepakatan Bersama Perjanjian Kerja Sama ini berlaku untuk jangka
waktu 35 (tigalima) tahun terhitung sejak tanggal ditandatangani oleh
PARA PIHAK.
(5) Kesepakatan Bersama Perjanjian Kerja Sama ini dapat diperpanjang
dan/atau diakhiri sebelum habis masa berlakunya berdasarkan atas
kesepakatan tertulis PARA PIHAK.
(6) Perpanjangan dan/atau pengakhiran Kesepakatan Bersama Perjanjian
Kerja Samasebagaimana dimaksud pada ayat (2) diajukan oleh salah satu
PIHAK kepada PIHAK lainnya paling lambat 2 (dua) bulan sebelum
berakhirnya jangka waktu Perjanjian Kerja SamaKesepakatan Bersama.
(7)
(8) BAB VI
PENYELESAIAN PERSELISIHAN
(9)
(10) Pasal 6
(11) Dalam hal terjadi perbedaan penafsiran atau perselisihan atas
pelaksanaan Kesepakatan Bersama Perjanjian Kerja Sama ini, akan
diselesaikan secara musyawarah untuk mencapai mufakat oleh PARA
PIHAK.
(12) Dalam hal musyawarah sebagaimana dimaksud pada ayat (1) 2 tidak
mencapai mufakat, semua perselisihan yang timbul dari atau terkait
dengan Kesepakatan Bersama Perjanjian Kerja Sama ini, akan
diselesaikan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(13)
(14)

BAB VII
KERAHASIAAN

Pasal 7
PARA PIHAK sepakat untuk tidak memberitahukan kepada pihak ketiga
manapun terkait adanya diskusi untuk melaksanakan ruang lingkup dari
Kesepakatan Bersama Perjanjian Kerja Sama ini.
PIHAK KESATU atau PIHAK KEDUA dapat saling memberikan, menerima,
dan menggunakan Informasi Rahasia sepanjang dilakukan sesuai dengan
ketentuan yang diatur dalam Kesepakatan Bersama Perjanjian Kerja Sama
ini.
(8) Informasi rahasia sebagaimana dimaksud dalam ayat (2) tidak termasuk
informasi yang:
(9) telah dikuasai oleh pihak yang menerima informasi tersebut sebelum
pengungkapan oleh pihak lainnya;
(10) telah dikembangkan sendiri oleh pihak yang menerima informasi;
(11) diterima oleh salah satu pihak dari pihak ketiga tanpa adanya kewajiban
untuk merahasiakan; dan
(12) atau menjadi tersedia bagi masyarakat umum tanpa adanya pelanggaran
terhadap Kesepakatan Bersama Perjanjian Kerja Sama ini.
h. PARA PIHAK sepakat untuk tidak mengungkapkan informasi
rahasia apapun dari pihak lainnya ke pihak ketiga lainnya tanpa
memperoleh terlebih dahulu persetujuan tertulis atau lisan dari
pihak lainnya tersebut dan akan mengambil langkah-langkah yang
dinilai wajar guna mencegah terjadinya pengungkapan informasi
rahasia tersebut.
i. PARA PIHAK sepakat untuk tidak menggunakan, menggandakan
atau mengalihkan Informasi Rahasia milik pihak lainnya selain
daripada yang diperlukan dalam melaksanakan kewajibannya dalam
Kesepakatan Bersama Perjanjian Kerja Sama ini, tanpa memperoleh
terlebih dahulu persetujuan tertulis dari pihak lainnya, dan akan
melakukan tindakan-tindakan pencegahan yang dinilai wajar guna
mencegah terjadinya penggunaan, penggandaan atau pengalihan
atas informasi rahasia tersebut.
j. PARA PIHAK sepakat bahwa akses terhadap informasi rahasia
hanya akan diberikan kepada pimpinan dan/atau pegawai dan
menjadi tanggung jawab PARA PIHAK.
k. PIHAK KESATU dan/atau PIHAK KEDUA berhak untuk
mengungkapkan informasi rahasia jika diwajibkan atau diminta atas
perintah pengadilan dan menjadi tanggung jawab PARA PIHAK atas
penggunaan Informasi Rahasia oleh pihak masing-masing.
l.
m. BAB VIII
n. HAK ATAS KEKAYAAN INTELEKTUAL
o.
p. Pasal 8
q.
r. Tidak ada pengalihan atas Hak atas Kekayaan Intelektual milik
masing-masing Pihak.
s. Masing-masing Pihak dilarang untuk menggunakan hak atas
kekayaan intelektual Pihak lain, tanpa persetujuan tertulis terlebih
dahulu dari Pihak lainnya.
t.
u. BAB IX
KORESPONDENSI
v.
w. Pasal 9
x. Segala hal yang berhubungan dengan surat menyurat dalam
melaksanakan Kesepakatan Bersama Perjanjian Kerja Sama ini,
disampaikan kepada PARA PIHAK melalui alamat sebagai berikut:
y. PIHAK KESATU
z. Jabatan : Kepala Biro Perencanaan dan Data
aa. Alamat : Jalan Medan Merdeka Barat, Nomor 15 Jakarta Pusat,
10110
bb. Email : biroren@kemenpppa.go.id atau
kerjasama@kemenpppa.go.id
cc. Telepon : +621-381-3351
dd. PIHAK KEDUA
ee. Jabatan : ……………
ff. Alamat : XL AXIATA Tower, Jalan HR Rasuna Said Blok X-5
Kav.11-12, Setiabudi, Kuningan Timur, Jakarta 12950.
gg. Email : ……………
hh. Telepon : ………..
ii.
jj. BAB X
PENDANAAN
kk.
ll. Pasal 10
mm. Pendanaan yang timbul berkaitan dengan pelaksanaan Kesepakatan
Bersama Perjanjian Kerja Sama ini bersumber dari anggaran PARA
PIHAK sesuai tugas dan tanggung jawab masing-masing, serta
sumber-sumber lain yang sah dan tidak mengikat sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan.

BAB XI
KETENTUAN LAIN-LAIN

Pasal 11
Setiap perubahan atas Kesepakatan Bersama Perjanjian Kerja Sama ini harus
dilakukan secara tertulis berdasarkan persetujuan PARA PIHAK yang
dicantumkan dalam suatu perubahan (addendum) yang merupakan bagian
tidak terpisahkan dari Kesepakatan Bersama Perjanjian Kerja Sama ini.
(10) Dalam berdiskusi dan melaksanakan kegiatan sebagaimana diatur dalam
Kesepakatan Bersama Perjanjian Kerja Sama ini, masing-masing PIHAK
tidak menawarkan, menjanjikan, menyetujui, atau mengesahkan setiap
pembayaran atau pemberian, baik secara langsung maupun tidak
langsung, barang atau materi yang mempunyai nilai (antara lain berupa
hadiah, hiburan, makanan, diskon atau kredit pribadi, atau manfaat
lainnya yang tidak dibayarkan pada nilai pasar) yang mempunyai tujuan
atau efek penyuapan publik atau komersial.
(11) Masing-masing PIHAK tidak akan mengambil tindakan yang akan
membuat PARA PIHAK melanggar setiap ketentuan dalam peraturan dan
hukum anti-penyuapan dan korupsi yang berlaku di Indonesia atau
peraturan dan hukum yang melarang setiap tindakan yang melanggar
hukum untuk tujuan mendapatkan manfaat komersil bisnis.
(12)
(13)
BAB XII
KETENTUAN PENUTUP

Pasal 12
Kesepakatan Bersama Perjanjian Kerja Sama ini dibuat dalam rangkap 2 (dua)
dan ditandatangani di atas kertas bermaterai cukup, masing-masing
mempunyai kekuatan hukum yang sama bagi PARA PIHAK.
(1) Kesepakatan Bersama Perjanjian Kerja Sama ini mulai berlaku sejak
tanggal ditandatangani oleh PARA PIHAK.

PIHAK KEDUA, PIHAK KESATU,

DIAN SISWARINI
PRIBUDIARTA NUR SITEPU
LAMP
IRAN
PERJ
ANJI
AN
KERJ
A
SAMA
ANTA
RA
KEM
ENTE
RIAN
PEMB
ERDA
YAAN
PERE
MPUA
N
DAN
PERLI
NDU
NGAN
ANAK
REPU
BLIK
INDO
NESI
A
DAN
PT.
XL
AXIA
TA,
TBK
TENT
ANG
PERA
N
SERT
A
DALA
M
PENY
ELEN
GGAR
AAN
PEMB
ERDA
YAAN
PERE
MPUA
N
DAN
PERLI
NDU
NGAN
ANAK
NOM
OR

:
NOM
OR

RENCANA KERJA PENYELENGGARAAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN


PERLINDUNGAN ANAK

NO. Peran Kemen PPPA Peran XL AXIATA


1. Menyiapkan narasumber, peserta dan Sinergi Program Pemberdayaan perempuan
pilihan lokus (target group perempuan di bidang ekonomi (XL memiliki modul
penyintas) pelatihan, fasilitator, anggaran program,
dan KIE)

Contoh: Sesi kelas sisternet pada Program


Pemberdayaan perempuan di bidang
ekonomi yang dilakukan KemenPPPA
2. Menyediakan materi untuk content Pengelolaan content media sosial
digital

3. Menyediakan materi dan narasumber Pembuatan 10 Video Modul Pintar yang


akan dimasukan ke dalam sisternet
Memasukkan video ke dalam website
4. Menyiapkan materi artikel Halaman artikel di web sisternet

5. Mendistribusikan SIM Card kepada UPT Menyediakan SIM Card untuk masing-
PPA atau kelompok binaan KemenPPPA, masing seluruh UPT PPA (packaging SIM
misalnya: pendamping Kampung anak Card akan menampilkan logo KemenPPPA
sejahtera, SMA, dan kelompok binaan dan XL Axiata)
lainnya)
Memastikan SIM Card yang diberikan
akan digunakan sesuai syarat dan
ketentuan
6. Menyediakan jaringan UMKM yang akan Pemberian 10 unit smartphone android
menerima smartphone android bagi 10 kelompok UMKM Perempuan per-
tahun
7. Integrasi program/kegiatan Menyediakan narasumber bagi
program/kegiatan KemenPPPA

8. Menyepakati konsep manajemen kasus Menyediakan fasilitas panic button


pada panic button

9. Menyediakan kelompok atau sekolah Menyediakan router Gerakan Donasi


yang akan diberikan router (contoh: Quota kepada sekolah setingkat SMA
dilaksanakan pada kampung anak (internet gratis)
sejahtera)
10. Menyediakan kelompok atau sekolah Memberikan edukasi bagi perempuan,
yang akan diberikan pelatihan remaja dan anak

11. Memberikan testimoni terkait program Program Sisternet


sisternet (memberikan dukungan)

12. Menyediakan data dan informasi yang Melaksanakan program kerja sama
mendukung program kerja sama

13. Sinergi program kerja sama dengan pihak-


pihak yang telah bekerjasama dengan
KemenPPPA
14. Special price for business solution product
XL Axiata kepada KemenPPPA

15. Usulan lainnya Usulan lainnya

16. Usulan lainnya Usulan lainnya

NO. PERAN XL AXIATA PERAN SATKER

1. Sinergi Program Pemberdayaan perempuan Menyiapkan narasumber, tema/topik


di bidang ekonomi dengan menyediakan pilihan lokus (target group perempua
kelas online atau offline sebanyak total 10 dan para peserta bersedia mengikuti
sesi kelas (XL memiliki modul pelatihan, pendaftaran kelas yaitu dengan mengun
fasilitator, anggaran program, dan KIE) Sisternet dan menjadi member Sisternet.

Contoh: Sesi kelas sisternet pada Program


Pemberdayaan perempuan di bidang
ekonomi yang dilakukan KemenPPPA

2. Pengelolaan content media sosial sebanyak Menyediakan materi untuk content digita
3 (tiga) kali dalam 1 (satu) minggu yang
akan ditayangkan di Instagram
@sisternetid.

3. Pembuatan 10 Video Modul Pintar yang Menyediakan materi dan narasumber


akan dimasukan ke dalam sisternet dan
dapat digunakan sebagai materi pelatihan Memasukkan video ke dalam website
online.

4. Halaman artikel di web sisternet Menyiapkan materi artikel

5. Menyediakan SIM Card untuk masing- Mendistribusikan SIM Card kepada UP


masing seluruh UPT PPA (packaging SIM kelompok binaan KemenPPPA,
Card akan menampilkan logo KemenPPPA pendamping Kampung anak sejahtera
dan XL Axiata) kelompok binaan lainnya)

Memastikan SIM Card yang dibe


digunakan sesuai syarat dan ketentuan
6. Pemberian 10 unit smartphone android Menyediakan jaringan UMKM yang aka
bagi 10 kelompok UMKM Perempuan per- smartphone android
tahun
7. Menyediakan narasumber bagi Integrasi program/kegiatan
program/kegiatan KemenPPPA

8. Menyediakan fasilitas panic button Menyepakati konsep manajemen kasus


button

9. Menyediakan router Gerakan Donasi Menyediakan kelompok atau sekolah


Quota kepada sekolah setingkat SMA diberikan router (contoh: dilaksan
(internet gratis) kampung anak sejahtera)
10. Memberikan edukasi bagi perempuan, Menyediakan kelompok atau sekolah
remaja dan anak diberikan pelatihan

11. Program Sisternet Memberikan testimoni terkait progra


(memberikan dukungan)

12. Melaksanakan program kerja sama Menyediakan data dan informasi yang
program kerja sama

13. Sinergi program kerja sama dengan pihak- Sinergi program kerja sama
pihak yang telah bekerjasama dengan
KemenPPPA
14. Special price for business solution product Menyediakan informasi sasaran pener
XL Axiata kepada KemenPPPA dan juga PIC yang terkait dengan poin in

15. Menyediakan kanal/media publikasi untuk Menyediakan kanal/media publikasi u


segala bentuk kerjasama//kegiatan yang bentuk kerjasama//kegiatan yang dilaks
dilaksanakan oleh Sisternet XL Axiata dan Sisternet XL Axiata dan KemenPPPA. Sep
KemenPPPA. Seperti : - Akun Media Sosial KemenPPPA
- Akun Media Sosial Sisternet Twitter @kpp_pa
Twitter @sisternetid Facebook @kppdanpa
Facebook Sisternet ID Instargram @kemenpppa
Instargram @sisternetid - Website https://www.kemenpppa.
- Email blast kepada seluruh anggota
Sisternet
- Website www.sisternet.co.id

16. Menyediakan media instrument survey Menyediakan data pertanyaan yang


secara online tentang instrument survey secara online tentang
 Dampak covid19 pada perempuan  Dampak covid19 pada peremp
rentan (miskin) (miskin)
 Resiko KDRT pada masa pandemic  Resiko KDRT pada masa pandemic
covid19 Meyediakan data peserta seperti No. tlv
 Dampak pelatihan online bagi dari peserta yang mengikuti pelatihan on
perempuan pelaku usaha

17. Menyediakan 10 materi KIE dalam bentuk Menyiapkan materi pelatihan


Leaflet/Brochure secara digital/online
(tanpa printing) yang akan di latihkan
kepada perempuan dan anak kelompok
rentan

Anda mungkin juga menyukai