Anda di halaman 1dari 1

Hari itu aku dikejutkan dengan kejujuran yang sangat menyakitkan, dimana aku harus mengetahui

kebenarannya. Saat itu aku sedang duduk di kafe untuk pertama kalinya bersama dia, setelah 2
tahun lamanya kami tidak saling berkabar. Tiba-tiba dia mengutarakn sesuatu kepadaku.

“Aku pengin ngomong sesuatu Ann, boleh ngga?”

“Boleh ngomong aja.” Kataku. Meskipun sebenarnya aku sudah mengetahui semuanya, tapi aku
lebih memilih untuk diam. Aku tatap raut wajahnya yang kini mulai serius.

“Aku pernah mendekati perempuan lain, setelah bersamamu. Dan kutemui makna hilangmu, setelah
aku sadar bahwa ternyata ngga ada perempuan yang bisa diajak ngobrol lebih dalam tentang hal
apapun selain bersamamu Ann.”

Wajahnya sudah berubah, kulihat dari sorot matanya saja seperti ingin meneteskan air mata. Lagi
dan lagi, aku harus mengetahui kebenaran yang sangat menyakitkan keluar dari mulut orang yang
aku sayangi.

“Terus sekarang kamu ninggalin begitu aja?” kataku intens.

“Iya, aku lebih memilih untuk kembali bersamamu. Menurutmu aku salah ngga sih?”

“Kamu tanya itu salah apa ngga? Sekarang aku tanya kamu sadar ngga yang kamu lakuin itu salah.
Salah banget. Kamu udah mainin perasaan 2 wanita, gimana kalau dia juga sudah menaruh rasa
kepadamu? Aku ini perempuan, aku juga punya perasaan dan bisa merasakannya Ghani. Kau jahat!”
kataku emosi.

“Aku minta maaf, aku ngga tau saat itu aku butuh teman ngobrol.”

“Apa ngga ada teman cowo lain yang bisa diajak ngobrol? Dulu kamu juga pernah bilang kalau aku ini
orang yang susah diajak ngobrol.”

“Ngga ada, mereka semua sibuk” jawabnya dengan santai.

Aku mulai sedih, marah, kecewa, rasanya bercampur aduk saat itu. Aku lemah, aku tidak tahu harus
berekspresi seperti apa. Rasanya air mata yang aku keluarin pun akan sia-sia nanti

Anda mungkin juga menyukai

  • Dokumen
    Dokumen
    Dokumen2 halaman
    Dokumen
    Amalia
    Belum ada peringkat
  • Cerita
    Cerita
    Dokumen2 halaman
    Cerita
    Amalia
    Belum ada peringkat
  • Cerita Pendek
    Cerita Pendek
    Dokumen2 halaman
    Cerita Pendek
    Amalia
    Belum ada peringkat
  • Jurnal
    Jurnal
    Dokumen1 halaman
    Jurnal
    Amalia
    Belum ada peringkat
  • Mencipta Puisi
    Mencipta Puisi
    Dokumen6 halaman
    Mencipta Puisi
    Amalia
    Belum ada peringkat
  • Esai
    Esai
    Dokumen2 halaman
    Esai
    Amalia
    Belum ada peringkat
  • Dokumen
    Dokumen
    Dokumen5 halaman
    Dokumen
    Amalia
    Belum ada peringkat
  • Editor Buku Barok
    Editor Buku Barok
    Dokumen92 halaman
    Editor Buku Barok
    Amalia
    Belum ada peringkat