Anda di halaman 1dari 6

MAJOR ASSIGNMENT 1

Pengauditan II

Supporting Lecturer

Bapak Muhamad Hadnan, SE., M.Ak

Arranged By:

Metta Sari (43219110204)

FACULTY OF ECONOMICS AND BUSINESS

ACCOUNTING STUDY PROGRAM

UNIVERSITAS MERCU BUANA


Pertanyaan 1. Audit Siklus Penjualan dan Penagihan: Pengujian Pengendalian dan Substantif
atas Transaksi (CPMK X) (CPL X) (Nilai 20)
Jelaskan dan ikhtisarkan jenis-jenis transaksi, akun-akun, dokumen-dokumen yang terkait transaksi,
dan fungsi-fungsi bisnis dalam siklus penjualan dan penagihan?
Kelompok transaksi akun fungsi bisnis serta dokumen dan catatan terkait siklus penjulan
dan penagihan
Kel Transaksi Akun Fungsi Bisnis Dokumen dan Catatan
Penjualan Penjualan • Pemrosesan pesanan • Permintaan pelanggan
Piutang Dagang pelanggan • Pesanan penjualan
• Pemberian kredit • Pesanan pelanggan atau
• Pengiriman barang pesanan penjualan
• Penagihan pelanggan • Dokumen pengiriman
dan mencatat penjualan • Faktur penjualan
• Arsip transaksi penjualan
• Jurnal dan daftar penjualan
• Jurnal atau daftar penjulaan
• Arsip utama piutang dagang
• Neraca saldo piutang dagang
• Laporan penagihan bulanan
Penerimaan Kas dibank ( debit Pemrosesan dan • Slip pembayaran
Kas dari penerimaan kas ) Pencatatan penerimaan • Daftar awal penerimaan kas
Piutang dagang kas • Arsip Transaksi penerimaan kas
• Jurnal atau daftar penerimaan
kas

Return Return penjualan dan Pemrosesan dan • Memo kredit


penjualan dan pengurangan harga pencatatan return • Jurnal return penjualan dan
pengurangan piutang dagang penjulan dan pengurangan harga
harga pengurangan harga
Penghapusan Piutang dagang Penghapusan piutang • Formulir otorisasi piutang tak
piutang tak penyisihan piutang tak tertagih tertagih
tertagih tak tertagih
Beban piutang Pembebanan piutang tak • Jurnal Umum
tak tertagih tertagih

Jelaskan tujuan audit dalam siklus ini? Tujuan dalam audit siklus penjualan dan penagihan adalah
mengevaluasi saldo akun yang dipengaruhi pleh siklus yang disajikan secara wajar sesuai SAK.
Serta uraikan mengenai prosedur audit dalam siklus ini?
METODOLOGI UNTUK MERANCANG PENGUJIAN PENGENDALIAN DAN PENGUJIAN
SUBSTANTIF ATAS TRANSAKSI PENJUALAN
Dengan menggunakan salah satu pendekatan umum untuk penjualan, auditor mempelajari bagan arus
klien, menyiapkan kuesioner tentang pengendalian internal, dan melaksanakan pengujian penjualan
walkthrough.Auditor menggunakan informasi yang diperoleh dalam memahami pengendalian internal
untuk menilai resiko pengendalian, terdapat empat langkah yang penting dalam penilaian ini.
1. Auditor memerlukan kerangka kerja untuk menilai risiko pengendalian.
2. Auditor harus mengidentifikasi pengendalian internal utama dan kelemahannya bagi penjualan.
3. Setelah mengidentifikasi pengendalian dan kelemahannya, auditor lalu mengaitkannya dengan
tujuan.
4. Auditor menilai risiko pengendalian untuk setiap tujuan dengan mengevaluasi pengendalian dan
kelemahannya bagi setiap tujuan.
METODOLOGI UNTUK MERANCANG PENGUJIAN PENGENDALIAN DAN PENGUJIAN
SUBSTANTIF ATAS TRANSAKSI PENERIMAAN KAS
Auditor menggunakan metodologi yang sama untuk merancang pengujian pengendalian dan pengujian
substantif atas transaksi penerimaan kas seperti yang digunakan untuk penjualan. Prosedur audit untuk
pengujian pengendalian dan pengujian substantif atas transaksi penerimaan kas dikembangkan dengan
kerangka kerja yang sama seperti yang digunakan untuk penjualan, tetapi tujuan khususnya diterapkan
bagi penerimaan kas. Berdasarkan tujuan audit yang berkaitan dengan transaksi, auditor mengikuti
proses berikut ini :
-Menetukan pengendalian internal utama untuk setiap tujuan audit.
-Merancang pengujian pengendalian bagi setiap pengendalian yang digunakan untuk mendukung
pengurangan risiko pengendalian.
RETUR DAN PENGURANGAN PENJUALAN
Tujuan audit yang berkaitan dengan transaksi dan metode yang digunakan klien untuk mengendalikan
salah saji pada intinya sama seperti untuk memroses memo kredit yang telah digambarkan bagi
penjualan, dengan dua perbedaan.

Pertanyaan 2. Sampling Audit untuk Pengujian Pengendalian dan Substantif atas Transaksi
Mengapa praktisi atau auditor tidak menyukai metode non-statistik walau evaluasi hasil dari
metode non-statistik dapat diterima? Menurut saya menggunakan sampling non statistik mempunya
resiko masalah lebih tinggi, karena ada dilaporkan diantara lima belas KAP terbesar, KAP yang
menggunakan sampling non statistik mempunyai lebih banyak frekuensi masalah daripada KAP yang
mengunakan sampling statistik.
Jelaskan perbedaan antara “sampling yang dipilih kembali” dan“sampling yang tidak dapat
dipilih kembali”.
a. Sampling yang tidak dapat dipilih kembali
Teknik pengambilan sampel yang tidak memberi peluang atau kesempatan sama bagi setiap unsur atau
anggota populasi untuk dipilih menjadi sampel. Teknik Sampling Nonprobality ini meliputi : Sampling
Kuota, Sampling Insidental, Purposive Sampling, Sampling Jenuh, Snowball Sampling.
b. Sampling yang dapat dipilih kembali
Pada teknik ini, secara teoritis, semua anggota dalam populasi mempunyai probabilitas atau
kesempatan yang sama untuk dipilih menjadi sampel.

Metode mana yang biasanya diikuti auditor? Mengapa? - Probabilistic dengan metode sampling
statistical, Menurut saya seleksi ini memberi peluang atau kesempatan sama bagi setiap unsur atau
anggota populasi untuk dipilih menjadi sampel.

Pertanyaan 3. Audit Siklus Penjualan dan Penagihan: Penyelesaian Pengujian atas Transaksi
Penjualan dan Penagihan
Untuk pertama kalinya Anda ditugaskan mengaudit Allabatan Company untuk tahun yang berakhir 31
Maret 2017. Piutang usaha telah dikonfirmasi pada tanggal 31 Desember 2016 dan pada tanggal
tersebut piutang terdiri dari 200 akun dengan total saldo sebesar $956.750.
75 dari akun tersebut yang saldonya berjumlah $650.725 dipilih untuk dikonfirmasi. Semuanya kecuali
20 permintaan konfirmasi telah dikembalikan; 30 telah di tandatangani tanpa komentar, 14 sedikit agak
berbeda tetapi telah dijelaskan dengan memuaskan dan 11 konfirmasi mendapat komentar berikut:

1. Kami minta maaf, tetapi kami tidak dapat memenuhi permintaan Anda menyangkut konfirmasi
piutang kami karena PDQ Company menggunakan sistem voucher utang usaha.
2. Saldo sebesar $1.050 telah dibayar pada tanggal 23 Desember 2016.
3. Saldo sebesar $7.750 telah dibayar pada tanggal 5 januari 2017.
4. Saldo yang ditetapkan diatas telah dibayar.
5. Kami tidak berutang apapun kepada Anda pada tanggal 31 Desember 2016 karena barang yang di
representasikan oleh faktur Anda per tanggal 31 Desember 2016, nomor 15050, sejumlah $11.550,
telah diterima pada tanggal 5 Januari 2017. Dengan syarat FOB destination atau gudang pembelian.
6. Pembayaran di muka sebesar $2,500 yang kami lakukan pada bulan November 2016 harus
mencakup dua faktur bernilai total $1.350 yang ditunjukkan pada laporan terlampir.
7. Kami tidak pernah menerima barang-barang tersebut.
8. Kami menolak tagihan sebesar $12.525.kami rasa tagihan tersebut berlebihan.
9. Jumlah udah benar. Karena barang telah dikirim kepada kami secara konsyinasi, kami akan
menunda pembayaran hingga barang tersebut terjual.
10. Dana sebesar $10.000 yang merupakan setoran menurut suatu lease, akan dibebankan unrtuk sewa
selama tahun 2008, yaitu tahun terakhir lease.
11. Memo kredit Anda tertanggal 5 Desember 2016, membatalkan saldo di aas senilai $440.
Langkah-langkah apa yang akan Anda tempuh untuk menjelaskan kesebelas komentar Diminta
tersebut.
Langkah yang disarankan:
1.
a.Periksa dokumen yang mendukung
b.Review buku penerimaan kas setelah 31 December 2016, dan periksa setiap penerimaan kas dari
perusahaan PDQ
2.
a.Penyebab harus diperiksa. Jika salah posting ke akun, kemungkinan hanya error
b.Karena ini mengindikasikan jeda saat posting dan menyetor penerimaan, maka auditor memberikan
saran atas langkah yang benar kepada perusahaan.
3. Cek apakah informasi pelanggan itu sama dengan catatan perusahaan (sudah diterima per Januari).
4. Cek apakah informasi tersebut sudah sama dengan jurnal penerimaan kas.
5. Cek lama pengiriman. Jika ternyata lebih dari 5 hari, maka tak ada indikasi kesalahan. Periksa
invoice dan dokumen pengiriman. Bandingkan dengan aturan perusahaan tentang pengiriman.
6.
a.Periksa apakah pembayaran telah diterima dan dicatat di jurnal penerimaan kas
b.Jika ternyata nilai penerimaan menutup invoice, maka perlu melakukan penyesuaian.
7.
a.Periksa apakah barang sudah dikirim. Jika sudah, maka perlu dicek apakah bukti pengiriman ada.
b.Jika telah dikirim (terbukti), maka pelanggan perlu mengkonfirmasi ulang. Jika pelanggan
membantah penerimaan, perusahaan perlu ditanyai tentang masalah ini.
c.Jika pengiriman belum dilakukan, maka perusahaan perlu menyesuaikan kembali LK-nya.
8. Perlu didiskusikan dengan lembaga resmi (pemerintah) dan pelanggan mengenai penyisihan
pitutang tak tertagih karena terkait dengan undang-undang (peraturan).
9. Karena pengiriman atas barang konsiyasi belum dicatat sebelum barang terjual, ayat jurnal
penjualan perlu dibalik. Juga persediaan dan COGS perlu dikurangi. Sehingga catatan perusahaan akan
menjadi benar.
10. Perlu untuk mencoret ayat akun tersebut dan menggantinya ke sewa dibayar dimuka.
11. Karena menyebabkan jeda, auditor perlu memberikan saran kepada perusahaan untuk menjalankan
langkah yg benar.

Pertanyaan 4. Audit Siklus Akuisisi dan Pembayaran: Pengujian Pengendalian dan Substantif
atas Transaksi
Sebutkan dan jelaskan akun-akun khusus yang terlibat dalam siklus akuisisi dan pembayaran,
gambarkan dengan akun T keterhubungan antara akun-akun tersebut?
Klasifikasi Akun Fungsi-fungsi Bisnis
Transaksi Dokumen dan Pencatatan
Akuisisi Persediaan Pemprosesan Permintaan pembelian
Aset Tetap pesanan pembelian Pesanan pembelian
Beban dibayar di muka
Peningkatan sewa guna Penerimaan barang Laporan penerimaan
Utang dagang dan jasa
Beban manufaktur Pengakuan utang Faktur dari vendor
Beban penjualan Memo debet
Beban administrasi Voucher
Berkas transaksi akuisisi
Jurnal atau daftar akuisisi
Berkas utama utang dagang
Neraca saldo utang dagang
Laporan dari vendor

Serta jelaskan perbedaan penting antara akuisisi dan pembayaran dibandingkan dengan siklus
lainnya?
1.Terdapat sejumlah besar akun yang terlibat dalam siklus ini, termasuk akun laporanlaba/rugi dan
nerac.potensi salah saji meningkat pada terjadinya salah saji klasifikasi, yang kemungkinan akan
mempengaruhi pendapatan. Contohnya adalah kesalahan klasifikasi antara biaya perbaikan dan
pemeliharaan dan akiva tetap. Akibatnya, auditor biasanya mengurangi tingkat pengecualian yang
dapat diterima, terutama untuk atribut klasifikasi.
2.Biasanya, siklus untuk transaksi membutuhkan penilaian, seperti dalam biaya sewa guna usaha dan
biaya konstruksi. Penilaian ini dapat meningkatkan kemungkinan salah saji. Akibatnya, auditor
biasanya mengurangi tingkat pengecualian yang dapat diterima untuk akurasi.
3.Jumlah uang untuk masing-masing transaksi dalam siklus memiliki cakupan luas. akibatnya, auditor
biasanya memisahkan jumlah yang bernilai besar atau tidak lazim dan melakukan pengujian atas
seluruh bagian tersebut.

Anda mungkin juga menyukai