0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
118 tayangan3 halaman
Teks tersebut merupakan analisis unsur kebahasaan yang terdapat dalam sebuah novel sejarah. Teks tersebut menjelaskan beberapa kaidah bahasa yang digunakan dalam novel tersebut seperti penggunaan kalimat bermakna lampau, konjungsi yang menyatakan urutan waktu, kata kerja material dan mental, kalimat tidak langsung, dialog, serta kata sifat dan memberikan contoh kutipan dari novel tersebut. Teks tersebut bertu
Teks tersebut merupakan analisis unsur kebahasaan yang terdapat dalam sebuah novel sejarah. Teks tersebut menjelaskan beberapa kaidah bahasa yang digunakan dalam novel tersebut seperti penggunaan kalimat bermakna lampau, konjungsi yang menyatakan urutan waktu, kata kerja material dan mental, kalimat tidak langsung, dialog, serta kata sifat dan memberikan contoh kutipan dari novel tersebut. Teks tersebut bertu
Teks tersebut merupakan analisis unsur kebahasaan yang terdapat dalam sebuah novel sejarah. Teks tersebut menjelaskan beberapa kaidah bahasa yang digunakan dalam novel tersebut seperti penggunaan kalimat bermakna lampau, konjungsi yang menyatakan urutan waktu, kata kerja material dan mental, kalimat tidak langsung, dialog, serta kata sifat dan memberikan contoh kutipan dari novel tersebut. Teks tersebut bertu
Tabel Analisis Unsur Kebahasaan dalam Novel Sejarah
No Kaidah bahasa Kutipan teks
1. Kalimat bermakna lampau -Akan tetapi, guncangan pertama yang
memengaruhi hubungan ini adalah ketika Sang Prabu telah menikah ... -Akan tetapi, datanglah pasukan yang beberapa tahun lalu diutus oleh mendiang sang Prabu Kertanegara ke negeri Melayu -Tentu saja Ronggo Lawe, sebagai seorang yang amat setia sejak zaman Prabu Kertanegara, berpihak kepada Dyah Gayatri. -Dan hubungan antara junjungan ini dengan para pembantunya, sejak perjuangan pertama sampai Raden Wijaya menjadi Raja, amatlah erat dan baik. - ...Ronggo Lawe berkata lantan, "Tentu saja tidak tepat! Paduka sendiri sathu siapa si Nambi itu! Paduka tentu masih ingat akan segala sepak terjang dan tindak tanduknya dahulu! Dia seorang bodoh, lemah, rendah bumi, penakut, sama sekali tidak memiliki wibawa..." 2. Penggunaan konjungsi yang - Setelah Raden WIjaya berhasil menajdi Raja menyatakan urutan waktu Majapahit pertama bergelar Kertarajasa Jayawardhana, beliau tidak melupakan jasa-jasa para senopati (perwira) yang setia dan banyak membantunya semenjak dahulu itu membagi- bagikan pangkat kepada mereka. - Dan hubungan antara junjungan ini dengan para pembantunya, sejak perjuangan pertama sampai Raden Wijaya menjadi Raja, amatlah erat dan baik. - Kemudian terdengar bunyi berkerotok dan ujung meja diremasnya menjadi hancur - Tak lama kemudian, hanya suara derap kaki Mego Lamat yang berlari congkalah yang memecah kesunyian gedung kadipaten itu, mengiris perasaan........ - Pada waktu itu, Sang Prabu sedang dihadap oleh para senopati dan punggawa 3. Penggunaan kata kerja material - Mendengar berita itu dari seorang penyelidik yang datang menghadap pada waktu sang adipati sedang makan, Ronggo Lawe marah bukan main. Nasi yang sudah dikepalnya itu dibanting ke atas lantai dan karena dalam kemarahan tadi sang adipati menggunakan aji kedigdayaannya, maka nasi sekepal itu amblas ke dalam lantai. Kemudian terdengar bunyi berkerotok dan ujung meja diremasnya menjadi hancur. - Kalau sang prabu sendiri kurang menyadari akan persaingan ini, pengaruh persaingan itu teras benar oleh para senopati dan terjadi perpecahan diam-diam.... - Akan tetapi, Adipati Ronggo Lawe bangkit berdiri, membiarkan kedua tangannya dicuci oleh istrinya yang berusaha menghiburnya. 4. Penggunaan kalimat tidak langsung Tirtowati juga memperingatkan karena melempar nasi ke atas lantai seperti itu penghinaan terhdap Dewi Sri dan dapat menjadi kualat. 5. Penggunaan kata kerja mental -Hal ini dilakukannya karena beliau tidak menghendaki adanya dendam dan perebutan kekuasaan kelak. -Sang Prabu sangat mencintai istri termuda ini yang setelah diperistri oleh Sang Baginda, lalu diberi nama Sri Indraswati. 6. Penggunaan dialog - "Kakangmas Adipati...harap paduka tentang...." - Ingatlah, Kakangmas adipati.....sungguh merupakan hal yang kurang baik mengembalikan berkah ibu pertiwi secara itu..." - "Aku harus pergi sekarang juga!" - "Pengawal lekas suruh persiapkan si Mego Lamat di Depan! Aku akan berangkat ke Mojopahit sekarang juga!" - "Hamba sengaja datang menghadap paduka untuk mengingatkan Paduka dari Kekhilafan yang paduka lakukan di luar kesadaran Paduka!" - "Kakang Ronggo Lawe, apakah maksudmu dengan ucapan itu?" 7. Penggunaan kata sifat -Tentu saja Ronggo Lawe, sebagai seorang yangamat setia sejak zaman Prabu Kertanegara, berpihak kepada Dewi Gayatri. -Mendengar berita itu dari seorang penyelidik yang datang menghadap pada waktu sang adipati sedang makan, Ronggo Lawe marah bukan main.