Anda di halaman 1dari 11

TUGAS K3

PROGRAM KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA(K3)


DI PT. ADHI KARYA

Oleh :

PAUGERAN HOLYMAN (21030114060110 / Angkatan 2014)

UNIVERSITAS DIPONEGORO
SEMARANG
2014

i
KATA PENGANTAR

Segala puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, atas limpahan
rahmat dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan tugas
“Keselamatan dan Kesehatan Kerja di PT. ADHI KARYA semarang”. Penulisan
laporan ini disusun sebagai salah satu penilaian pada mata kuliah K3. Penulis
sepenuhnya menyadari bahwa tugas yang di buat ini jauh dari
kesempurnaan .untuk itu mohon kritik dan bimbinganya saya ucapkan
terimakasih.
ii

DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL…………………………………………………………...i
KATA PENGANTAR............................................................................................ii
DAFTAR ISI..........................................................................................................iii
RINGKASAN ................................................................................................…….iv

BAB I PENDAHULUAN......................................................................................1
1.1 Latar Belakang ..................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah..............................................................................................1
1.3 Tujuan dan Maksud Penilitian.......................................................................... 2

BAB II PEMBAHASAN.......................................................................................3
2.1 Pengertian K3....................................................................................................3
2.2 Potensi Bahaya dan Faktor Bahaya...................................................................3
2.3 K3LH…….........................................................................................................4
2.4 Sistem Keselamatan kerja..................................................................................5

BAB III PENUTUP................................................................................................6


3.1 kesimpulan.........................................................................................................6

DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................7
iii

RINGKASAN

PT. Adhi Karya terus berkembang sebagai salah satu perusahaan jasa
kontruksi terbesar di Indonesia. Proyek-proyek besar yang pernah ditangani
sangatlah banyak, beberapa diantaranya adalah pembangunan Monumen Nasional
(Monas), Masjid Istiqlal, Stadion Senayan, Gedung Sarinah, Bandar Udara Adi
Sucipto, Jalur Kereta Api Depok-Bogor, Jembatan Semammpir di Jawa Timur,
Fly Over Lawang di Malang, dll. Dengan penerapan teknologi dan metode-
metode engineering terbaru, diharapkan PT. Adhi Karya tetap mendapatkan
kepercayaan menjadi mitra kerjasama dibidang konstruksi, dan dapat memberikan
konstribusi yang positif terhadap pembangunan di Indonesia.

Penerapan k3 yang dilakukan di PT Adhi Karya guna mencegah terjadinya


kecelakaan kerja pada karyawan,serta memberikan efek yang positif bagi
kesehatan para karyawan agar menghasilkan intensitas kerja yang produktif,sehat
dan sesuai target yang diharapkan perusahaan,dengan sistem pengecekan alat dan
menerapkan prinsip K3LH guna menanggulangi segala pencemaran lingkungan
yang ada dengan sistem kerja ini karyawan di pt krakatau steel mampu
menghasilkan produk yang berkualitas serta lancar dalam proses produksi
sehingga semuanya terstruktur dengan baik.

iv
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Keselamatan dan kesehatan kerja difilosofikan sebagai suatu pemikiran


dan upaya untuk menjamin keutuhan dan kesempurnaan baik jasmani maupun
rohani tenaga kerja pada khususnya dan manusia pada umumnya, hasil karya dan
budayanya menuju masyarakat makmur dan sejahtera. Sedangkan pengertian
secara keilmuan adalah suatu ilmu pengetahuan dan penerapannya dalam usaha
mencegah kemungkinan terjadinya kecelakaan dan penyakit akibat kerja.

K3 adalah suatu ilmu pengetahuan dan penerapan guna mencegah


kemungkinan terjadinya kecelakaan dan penyakit yang disebabkan oleh pekerjaan
dan lingkungan kerja. Menurut America Society of safety and Engineering
(ASSE) K3 diartikan sebagai bidang kegiatan yang ditujukan untuk mencegah
semua jenis kecelakaan yang ada kaitannya dengan lingkungan dan situasi kerja.

Secara umum keselamatan kerja dapat dikatakan sebagai ilmu dan


penerapannya yang berkaitan dengan mesin, pesawat, alat kerja, bahan dan proses
pengolahannya, landasan tempat kerja dan lingkungan kerja serta cara melakukan
pekerjaan guna menjamin keselamatan tenaga kerja dan aset perusahaan agar
terhindar dari kecelakaan dan kerugian lainnya.

Dalam K3 juga dikenal istilah Kesehatan Kerja, yaitu : suatu ilmu yang
penerapannya untuk meningkatkan kulitas hidup tenaga kerja melalui peningkatan
kesehatan, pencegahan Penyakit akibat kerja meliputi pemeriksaan kesehatan,
pengobatan dan pemberian makan dan minum bergizi.

Istilah lainnya adalah Ergonomy yang merupakan keilmuan dan


aplikasinya dalam hal sistem dan desain kerja, keserasian manusia dan
pekerjaannya, pencegahan kelelahan guna tercapainya pelakasanaan pekerjaan
secara baik.

1.2 Rumusan Masalah

1. Apa pengertian dari K3 ?


2. Bagaimana proses K3 di PT. Adhi Karya ?
3. Apa saja upaya yang dilakukan dalam penerapan K3 ?
4. Apa fungsi dari K3 ?
5. Bagaimana cara penerapan K3 ?
1.3 Tujuan dan Maksud Penelitian

1. Mengetahui pengertian serta perbedaan dari kesehatan dan keselamatan


kerja.
2. Melindungi tenaga kerja atas hak keselamatan dalam melakukan pekerjaan
untuk kesejahteraan dan meningkatkan produktivitas nasional.
3. Melindungi setiap orang yang berada di tempat kerja atas hak
keselamatannya.
4. Menjaga Sumber produksi yang dipakai dan dipergunakan secara aman
dan efisien.
5. Menciptakan suatu sistem keselamatan dan kesehatan kerja di tempat kerja
dengan melibatkan unsur manajemen, tenaga kerja, kondisi dan
lingkungan kerja yang terintegrasi dalam rangka mencegah dan
mengurangi kecelakaan dan penyakit akibat kerja serta terciptanya tempat
kerja yang aman, efisien dan produktif .
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian K3
K3 atau Kesehatan dan Keselamatan Kerja adalah suatu sistem program
yang dibuat bagi pekerja maupun pengusaha sebagai upaya pencegahan
(preventif) timbulnya kecelakaan kerja dan penyakit akibat hubungan kerja dalam
lingkungan kerja dengan cara mengenali hal-hal yang berpotensi menimbulkan
kecelakaan kerja dan penyakit akibat hubungan kerja, dan tindakan antisipatif bila
terjadi hal demikian.

Tujuan dari dibuatnya sistem ini adalah untuk mengurangi biaya


perusahaan apabila timbul kecelakaan kerja dan penyakit akibat hubungan kerja.
Namun patut disayangkan tidak semua perusahaan memahami arti pentingnya K3
dan bagaiman mengimplementasikannya dalam lingkungan perusahaan.

KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA DI PT. ADHI KARYA

PT. Adhi Karya secara aktif menggalakkan perlindungan lingkungan,


kesehatan dan keselamatan kerja dengan menerapkan SML dengantujuan :

1. Mencegah dan mengurangi kecelakaan


2. Mencegah, mengurangi dan memadamkan kebakaran
3. Memberi kesempatan atau jalan menyelematkan diri pada waktu
kebakaran atau kejadian-kejadian lain yang berbahaya
4. Memberikan pertolongan pada kecelakaan
5. Memberi alat-alat perlindungan diri pada para pekerja
6. Mencegah dan mengendalikan timbulnya penyakit akibat kerja, baik fisik
maupun psikhis, infeksi dan penularan

2.2 Potensi Bahaya & Faktor Bahaya


a. Potensi Bahaya
• Terjatuh/tergelincir
• Terpukul
• Terbentur
• Terjepit
• Terkena aliran listrik
• Kemasukan benda
• dll
b. Faktor Bahaya
- Tidak menggunakan APD
- Tidak mengikuti prosedur kerja
- Tidak mengikuti peraturan keselamatan kerja
- Bekerja sambil bergurau

2.3 K3LH
1. Struktur Organisasi Divisi K3LH
Divisi K3LH (Keselamatan Kerja, Kesehatan Kerja dan Lingkungan
Hidup) dipimpin oleh seorang Manager. Dibawah Manager terdapat 4
(empat) Dinas Kerja yang dipimpin oleh Superintendent yaitu :

a. Dinas Keselamatan Kerja : bertanggung jawab terhadap


penyelenggaraan keselamatan kerja instalasi berbahaya, proses dan
sarana produksi, serta keselamatan kerja karyawan, kontraktor,
labour suplay, dan tamu perusahaan.
b. Dinas Hiperkes : bertanggung jawab terhadap penyelenggaraan
perlindungan kesehatan tenaga kerja secara promotif, preventif,
kuratif dan rehabilitatif.
c. Dinas Laboratorium Lingkungan : bertanggung jawab terhadap
pemantauan, pengujian, penelitian parameter lingkungan kerja dan
lingkungan hidup.
d. Dinas Pengendalian Lingkungan : bertanggung jawab atas
pengawasan dan pengendalian pencemaran lingkungan.

Struktur organisasi divisi K3LH terlampir pada lampiran 2. Sebagai Divisi


yang menangani Keselamatan Kerja, Kesehatan Kerja dan Lingkungan
Hidup. Divisi K3LH bertanggungjawab dalam :
a. Menyusun dan mengkoordinasikan pelaksanaan program K3LH.
b. Menetapkan norma Keselamatan Kerja, Kesehatan Kerja, dan
Lingkungan Hidup.
2. Tugas Pokok Divisi K3LH
a. Pengelolaan Lingkungan
b. Pencegahan dan pengendalian kecelakaan kerja
c. Pencegahan dan pengendalian Penyakit Akibat Kerja (PAK) serta
d. Peningkatan Komitmen Manajemen K3
e. Pembinaan K3 dan Lingkungan
Pembinaan K3 dan Lingkungan meliputi :
1) Promosi kesehatan.
2) Promosi K3LH.
3) Peningkatan kompetensi.
4) Pembinaan stake holder.
Sasaran pembinaan adalah untuk meningkatkan kepedulian karyawan dan
manajemen unit kerja tentang penerapan K3LH di perusahaan.

2.4 Sistem Keselamatan Kerja

a. Sistem kerja yang dilaksanakan antara lain:

1. Inspeksi dan pengawasan tindakan tidak aman (TTA) dan kondisi tidak
aman (KTA). Inspeksi dilakukan setiap 1 minggu sekali oleh seluruh
engineer keselamatan kerja yang bertanggung jawab pada masing-masing
plant.
2. Pengawasan pekerjaan berbahaya, bersifat insidental, dilakukan pada saat
melakukan pekerjaan berbahaya yang biasanya dilakukan oleh pihak
eksternal seperti pembersihan tangki tertutup (confine space), pengelasan
dan lain-lain.

b. Pengawasan, pengujian dan perizinan peralatan berbahaya

Kegiatanpengawasan, pengujian dan perizinan peralatan berbahaya ini meliputi:

1. Pengawasan peralatan berbahaya:


a. Pengawasan insidental
Pengawasan insidental ini dilakukan pada saat dilakukan perawatan
atau perbaikan instalasi radioaktif.
c. Pengawasan boiler
d. Pengawasan bejana tekan

2. Pengujian peralatan berbahaya

 Pengujian beban crane dan lift


 Pengujian boiler dan bejana tekan.
Pengujian dilakukan setelah dilakukan pemeriksaan, baik pemeriksaan
visual maupun pemeriksaan NDT. Pemeriksaan boiler dilakukan 1 tahun
sekali bertujuan untuk mengetahui perubahanperubahan pada pipa atau
bagian boiler lainnya serta pemeriksaan terhadap zat-zat yang ada di dalam
ketel, sedangkan pemeriksaan bejana tekan dilakukan 3 tahun sekali.
Pemeriksaan ini merupakan tindakan preventif serta bertujuan untuk
mengetahui adanya kelainan struktur bejana tekan secara lebih dini.
 Pengujian safety valve
Pengujian safety valve dilakukan untuk menguji kelayakan sistem kerja
safety valve. Pengujian safety valve merupakan bagian dari steam test.
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Seiring dengan berkembangnya dunia industri, dunia kerja selalu


dihadapkan pada tantangan-tantangan baru yang harus bisa segera diatasi bila
perusahaan tersebut ingin tetap eksis. Berbagai macam tantangan baru muncul
seiring dengan perkembangan jaman. Namun masalah yang selalu berkaitan dan
melekat dengan dunia kerja sejak awal dunia industri dimulai adalah timbulnya
kecelakaan kerja.
Terjadinya kecelakaan kerja tentu saja menjadikan masalah yang besar
bagi kelangsungan sebuah perusahaan. Kerugian yang diderita tidak hanya berupa
kerugian materi yang cukup besar namun lebih dari itu adalah timbulnya korban
jiwa yang tidak sedikit jumlahnya. Kehilangan sumber daya manusia ini
merupakan kerugian yang sangat besar karena manusia adalah satu-satunya
sumber daya yang tidak dapat digantikan oleh teknologi apapun.
Kerugian yang langsung yang nampak dari timbulnya kecelakaan kerja
adalah biaya pengobatan dan kompensasi kecelakaan. Sedangkan biaya tak
langsung yang tidak nampak ialah kerusakan alat-alat produksi, penataan
manajemen keselamatan yang lebih baik, penghentian alat produksi, dan
hilangnya waktu kerja. Jumlah kerugian materi yang timbul akibat kecelakaan
kerja sangat besar. Tentu saja perusahaan-perusahaan tersebut tidak tinggal diam
dalam menghadapi angka kecelakaan yang begitu besar. Perusahaan-perusahaan
banyak mengeluarkan dana setiap tahun untuk meningkatkan keselamatan di
lingkungan perusahaan agar angka kecelakaan kerja yang tinggi bisa diatasi. Dana
yang besar tersebut digunakan terutama untuk menambah alat-alat keselamatan
kerja (alat pemadam kebakaran, rambu-rambu, dll), memperbaiki proses produksi
agar lebih aman dan meningkatkan sistem manajemen keselamatan kerja secara
keseluruhan. Dalam beberapa tahun terakhir memang upaya tersebut bisa
mengurangi angka kecelakaan kerja. Namun masih jauh untuk mencapai angka
kecelakaan kerja yang minimal.
Kenyataan bahwa ternyata perbaikan yang telah dilakukan oleh
perusahaan tersebut belum bisa menurunkan angka kecelakaan kerja seminimal
mungkin membuat para ahli dibidang industri bertanya-tanya faktor apakah yang
terlupakan dalam mencegah terjadinya kecelakaan kerja.
DAFTAR PUSTAKA

Rudi Suardi, 2005. Panduan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan


Kerja Berdasarkan OHSAS 18001 dan Permenaker 05/Men/19996. Jakarta: PPM
PRESS.
Morison, MJ , 1992, A.colour guide to the nursing management of wounds, alih
bahasa Monica Ester ,Jakarta :EGC
Nanang Fattah, Landasan Manajemen Pendidikan, (Bandung : Rosdakarya, 1996)

Anda mungkin juga menyukai