PENGESAHAN
KEPUTUSAN KOMANDAN SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI ANGKATAN LAUT
NOMOR KEP / 29 / V / 2020 TANGGAL 20 MEI 2020
MARKAS BESAR ANGKATAN LAUT
SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI
Nomor Kep/29/V/2020
tentang
MEMUTUSKAN
Ditetapkan di Surabaya
Pada Tanggal 20 Mei 2020
Komandan STTAL,
Cap Tertanda
iii
MARKAS BESAR ANGKATAN LAUT Lampiran I Keputusan Dan STTAL
SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI Nomor Kep / 29 / V / 2020
Tanggal 20 Mei 2020
BAB I
PENDAHULUAN
Umum.
a. Sekolah Tinggi Teknologi Angkatan Laut disingkat STTAL adalah Badan
Pelaksana Pusat TNI Angkatan Laut yang berkedudukan langsung dibawah dan
bertanggung jawab kepada Kepala Staf Angkatan Laut, dengan tugas
menyelenggarakan pendidikan, penelitian dan pengembangan serta pengabdian
pada masyarakat (Tri Dharma Perguruan Tinggi) bidang kemiliteran, kemaritiman
dan keangkatanlautan sebagaimana yang dipersyaratkan bagi Sekolah Tinggi bidang
Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (Iptek) serta membina seluruh jajaran kekuatannya
termasuk sarana dan prasarana pendukung organiknya untuk mendukung tugas TNI
Angkatan Laut. STTAL memiliki tujuan pendidikan menghasilkan personel Perwira
TNI/TNI AL yang berjiwa Pancasila, memiliki integritas kepribadian yang tinggi,
profesional dan tanggap terhadap perubahan dan kemajuan Iptek yang sesuai
dengan keahliannya agar mampu menerapkan atau mengembangkan teknologi
Alutsista di lingkungan TNI/TNI AL.
Ruang lingkup dan Tata Urut. Naskah ini memiliki ruang lingkup yang mengatur
tentang ketentuan penulisan Tesis/Skripsi/Tugas Akhir bagi mahasiswa STTAL,
dengan tata urut sebagai berikut:
a. Bab I : Pendahuluan.
b. Bab II : Proses Kegiatan Tesis/Skripsi/Tugas Akhir.
c. Bab III : Format Penulisan Tesis/Skripsi/Tugas Akhir
d. Bab IV : Pengumpulan Tesis/Skripsi/Tugas Akhir.
e. Bab V : Penutup.
Dasar.
a. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional.
b. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi.
c. Permendiknas No. 17 Tahun 2010 tentang Pencegahan dan Penanggulangan
Plagiat di Perguruan Tinggi.
d. Permendikbud Nomor 3 Tahun 2020 tentang Standar Nasional Pendidikan
Tinggi.
e. Keputusan Menteri pendidikan Nasional RI Nomor 232/U/2000 tanggal 20
Desember 2000 tentang Pedoman Penyusunan Kurikulum Pendidikan Tinggi dan
Penilaian Hasil Belajar Mahasiswa.
f. Peraturan Kasal Nomor Perkasal/65/IX/2008 tanggal 4 September 2008
tentang Pola Pendidikan Prajurit TNI AL.
g. Surat Keputusan Panglima TNI Nomor Skep/298/IX/2004 tanggal 14
September 2004 tentang Petunjuk Administrasi Pendidikan Ilmu Pengetahuan dan
Teknologi Prajurit TNI.
h. Surat Keputusan Panglima TNI Nomor Skep/213/VI/2005 tanggal 1 Juni 2005
tentang Petunjuk Induk Pendidikan Prajurit TNI.
i. Surat Keputusan Panglima TNI Nomor Skep/400/X/2005 tanggal 21 Oktober
2005 tentang Petunjuk Administrasi Bina Tunggal Pendidikan TNI.
j. Surat Keputusan Kasal Nomor Kep/783/V/2003 tanggal 9 Mei 2003 tentang
Buku Petunjuk Pembinaan Pendidikan Prajurit TNI AL.
k. Surat Keputusan Kasal Nomor Kep/45/I/2013 tanggal 11 Januari 2013 tentang
Statuta Sekolah Tinggi Teknologi Angkatan Laut.
2
Pengertian-Pengertian.
a. Tesis/Skripsi/Tugas Akhir adalah karya ilmiah yang disusun oleh Mahasiswa
berdasarkan hasil penelitian atau pengembangan baik di lapangan, laboratorium
maupun perpustakaan sebagai persyaratan yang harus ditempuh untuk
mendapatkan gelar akademik sebagai Magister Teknik bagi lulusan S2, Sarjana
Teknik bagi lulusan S1 dan Ahli Madya bagi lulusan D3.
b. Format Penulisan Tesis/Skripsi/Tugas Akhir adalah ketentuan yang mengatur
bagian-bagian dari Tesis/Skripsi/Tugas Akhir agar terdapat keseragaman dalam
pola, tata cara dan etika penulisannya.
c. Kerangka Isi Tesis/Skripsi/Tugas Akhir adalah pokok-pokok pikiran yang
terdiri dari unsur-unsur atau bab meliputi pendahuluan, tinjauan pustaka, metode
penelitian/ pengembangan, pembahasan dan penutup.
d. Mekanisme Penyusunan Tesis/Skripsi/Tugas Akhir adalah ketentuan yang
berisi tentang prosedur penyusunan Tesis/Skripsi/Tugas Akhir yang diberlakukan
dalam rangka tertib administrasi penyusunan Tesis/Skripsi/Tugas Akhir mulai dari
pengajuan judul, penulisan proposal, penulisan laporan, pembimbingan sampai
dengan pengujian dan penilaian hasil penelitian atau pengembangan yang telah
dilakukan.
BAB II
PROSES KEGIATAN TESIS/SKRIPSI/TUGAS AKHIR
Langkah Kegiatan.
Di lingkungan STTAL, proses kegiatan Tesis/Skripsi/Tugas Akhir agar lebih jelas dan
terarah maka proses kegiatan dapat diidentifikasi menjadi skema besar kegiatan, perihal
pembimbingan, persyaratan journal dan bebas plagiasi, dengan penjelasan sebagai berikut:
a. Skema besar kegiatan Tesis/Skripsi/Tugas Akhir dilakukan dalam tiga tahapan
besar yang dimulai dari tahapan gagasan dilanjutkan dengan tahapan proposal kemudian
tahapan penelitian-penyusunan, seperti ditunjukkan melalui Gambar 2.1.
q Topik
q Rumusan Masalah + Usulan Dosen
Pertanyaan Penelitian + Pembimbing
q Judul
4
q Topik
q Rumusan Masalah + Pertanyaan Penelitian
q Judul
Mahasiswa/i
Ajukan Usulan
2 Dosen Pembimbing
Prodi
Prodi tetapkan
Rapat Penetapan Dosen
2 Dosen Pembimbing
Pembimbing
Proses Pembimbingan
Penyusunan
Penyusunan
Proposal
Proposal Tesis
Telah disetujui kedua
Dosen Pembimbing
Tesis/Skripsi/Tugas Akhir
(Bab 1, 2, 3, dan daftar pustaka)
Produk
ProdukTesis
Proposal
Seminar Proposal
Proposal
Seminar Prodi
Tesis/Skripsi/Tugas
Proposal TesisAkhir Penetapan Jadwal
(3 Penguji + 2 Pembimbing) Seminar Proposal
Tidak
Tidak Layak Layak
Lulus
Lulus
Kriteria Utama
Tanpa Revisi Dengan Revisi
Perombakan Total Substantif :
q Rumusan Masalah
q Tinjauan Pustaka
q Metodologi Penelitian Kriteria Utama
Proses Pembimbingan
Produk
Produk Akhir
Akhir
Dokumentasi Prodi
Proposal Tesis
Proposal
Tahapan
TAHAPAN Penelitian & &
PENELITIAN
PENYUSUNAN TESIS
Penyusunan
Tesis/skripsi/tugas akhir
5
Dosen pembimbing dan dosen penguji akan menilai kelayakan
proposal dan pelaksanaan presentasi seminar yang dilakukan oleh
mahasiswa. Ada tiga kategori hasil dari seminar proposal, yaitu:
a) Seminar proposal kategori “layak tanpa revisi” dimana proposal
tidak ada perbaikan dan dapat dilanjutkan ke tahap berikutnya.
b) Seminar proposal kategori “layak dengan revisi” tersebut, dimana
perbaikan berkisar kepada penajaman proposal baik yang bersifat
penambahan ataupun pengurangan isi, format penulisan, dan
kesalahan pengetikan. Dengan kata lain, tidak ada perbaikan yang
substantif atas proposal dan akan dilakukan pembimbingan lebih lanjut
hingga menjadi produk akhir proposal yang siap untuk dijadikan dasar
pada tahapan berikutnya, yaitu tahapan penelitian dan penyusunan.
c) Seminar proposal yang “tidak layak” dimana proposal memerlukan
perbaikan total yang bersifat substantif, seperti perlu dilakukannya
perubahan rumusan masalah, tinjauan pustaka yang akan menjadi
penajaman analisa dan pembahasan tidak sesuai dengan penelitian,
atau metodologi penelitian yang tidak tepat untuk menjawab rumusan
masalah yang telah dinyatakan, perlu melakukan penyusunan ulang
proposal dalam arahan dosen pembimbing untuk kemudian melakukan
seminar proposal ulang sampai dinyatakan “layak”.
TAHAPAN
TAHAPAN
PROPOSAL
PROPOSAL TESIS
TESIS/SKRIPSI/TUGA
Produk Akhir
Produk Akhir
Proposal Tesis
Proposal
(Bab 1, 2, dan 3)
Tesis/skripsi/tugas akhir
Proses Pembimbingan
Mahasiswa/i
Ajukan Surat Pengantar
Penelitian
Penelitian Tesis
Tesis/skripsi/tugas
Puldata
akhir
Proses Pembimbingan
Penyusunan/Penulisan
Penyusunan/
Tesis
Telah disetujui kedua + Sertifikat bebas plagiasi
Dosen Pembimbing
Penulisan
(Bab 4, 5, dan kelengkapan lainnya)
Tesis/skripsi/tugas
Produk
Produk
akhir Tesis Akhir
Tesis/Skripsi/Tugas
(Bab 4, 5 & Kelengkapan
Prodi
Sidang Tesis/Skripsi/Tugas
Sidang
Sidang Tesis Prodi
Penetapan Jadwal
Jadwal
Tesis/skripsi/tugas akhir Penetapan
Akhir
(3 Penguji + 2 Pembimbing)
Sidang Tesis
Sidang
(3 Penguji + 2 Pembimbing) Tesis/skripsi/tugas
akhir
Tidak
Lulus
Lulus
Kriteria Utama
Tanpa Revisi Dengan Revisi
Persoalan Substantif :
Rumusan Masalah vs.
Tinjauan Pustaka vs.
Metodologi vs. Analisa/ Kriteria Utama
Pembahasan vs. Kesimpulan
Perbaikan Tidak Substantif :
q Penajaman isi tesis
(penambahan maupun pengurangan)
q Format penulisan
q Kesalahan Pengetikan
Proses Pembimbingan
Produk Akhir
Produk Akhir
Tesis
Pengesahan 2 Dosen
Pembimbing & 3 Penguji
Produk Akhir
7
Kategori penilaian Tesis/Skripsi/Tugas Akhir oleh penguji dan
pembimbing yaitu:
a) Kategori lulus tanpa revisi dimana Tesis/Skripsi/Tugas Akhir tidak
perlu melakukan perbaikan dan bisa langsung dicetak untuk
diperbanyak.
b) Kategori Lulus dengan revisi, diberikan waktu perbaikan selama
dua minggu, bukti selesai revisi setelah mendapatkan pengesahan dari
penguji dan dosen pembimbing.
c) Kategori tidak lulus jika nilai Tesis/Skripsi/Tugas Akhir dibawah B
(lihat borang penilaian seminar proposal dan ujian akhir), diberi
kesempatan sekali ujian ulang maksimal dalam satu semester dibawah
arahan dosen pembimbing, nilai maksimal B.
Produk akhir Tesis/Skripsi/Tugas Akhir harus mendapatkan
pengesahan dari dosen pembimbing dan dosen penguji. Jika pengesahan
telah didapatkan maka dilanjutkan dengan kegiatan pencetakan dan
perbanyak produk akhir Tesis/Skripsi/Tugas Akhir sesuai dengan ketentuan
Prodi. Tahapan penelitian dan penyusunan Tesis/Skripsi/Tugas Akhir
selengkapnya digambarkan dalam Gambar 2.4.
Kerangka Proposal.
Proposal penelitian pada dasarnya adalah suatu perencanaan kegiatan penelitian sebelum
dilaksanakan sehingga mencakup komponen-komponen penelitian yang diperlukan. Hal tersebut
sejalan dengan apa yang telah disampaikan pada Bagian 2 sebelumnya dimana tahapan proposal
Tesis/Skripsi/Tugas Akhir merupakan kelanjutan dari tahapan gagasan untuk perisapan
memasuki tahapan penelitian dan penyusunan Tesis/Skripsi/Tugas Akhir.
Kerangka isi utama proposal Tesis/Skripsi/Tugas Akhir terdiri dari Bab 1 Pendahuluan; Bab
2 Tinjauan Pustaka; serta Bab 3 Metode Penelitian dan daftar pustaka.
8
a. Bab 1 Pendahuluan.Wilkinson (sebagaimana dirujuk oleh Creswell, 2009)
menyampaikan bahwa pendahuluan merupakan bagian yang memberikan pembaca
latar belakang mengenai penelitian yang dilakukan, juga bertujuan sebagai kerangka
kerja penelitian sehingga pembaca dapat mengerti kaitan dengan penelitian lainnya.
Dilanjutkan Creswell (2009), mempertimbangkan tempat pendahuluan ini ada di
bagian awal maka penulisannya harus mendapat perhatian khusus. Oleh karena itu,
pendahuluan sebaiknya mampu membuat pembaca tertarik kepada topik penelitian
tersebut, menetapkan permasalahan yang akan mengarahkan penelitian,
menempatkan pada konteks yang lebih luas dalam kajian pustaka akademis, dan
menunjukkan kepada pembaca secara spesifik.
Mengadaptasi hal tersebut diatas, penulisan proposal Tesis/Skripsi/Tugas
Akhir di sivitas akademika STTAL menuangkannya ke dalam Bab 1 Pendahuluan
yang terdiri dari lima sub bab, yaitu latar belakang, perumusan masalah, tujuan
penelitian, manfaat penelitian, batasan masalah serta asumsi (jika diperlukan).
Secara garis besar kelima subbab tersebut akan dibahas sebagai berikut.
1) Latar Belakang Penelitian. Latar Belakang Penelitian pada hakikatnya
merupakan suatu tulisan argumentatif tentang hal-hal yang mendasari
dilakukannya penelitian. Melalui bagian ini, penulis berusaha meyakinkan
komunitas ilmiah-akademik bahwa apa yang hendak diteliti merupakan suatu
permasalahan yang penting dan mendesak untuk diselesaikan. Oleh sebab
itu, dalam latar belakang perlu diuraikan argumentasi tentang:
a) Penjelasan tentang gejala/fenomena yang akan diteliti (boleh
diangkat dari masalah teoretis atau dari masalah praktis).
b) Gambaran situasi yang melatar belakangi munculnya gejala itu.
c) Penelitian terdahulu yang bersangkut-paut dengan hal-hal di atas.
Tujuan dari meninjau penelitian terdahulu dalam bab pendahuluan adalah
untuk menunjukkan tingkat kepentingan dari penelitian yang akan
dilakukan sekaligus membangun perbedaan dengan penelitian-penelitian
sebelumnya.
d) Identifikasi masalah, yang berupa perbedaan antara konsep/teori
yang ada atau perbedaan antara konsep/teori dan situasi yang terjadi di
lapangan.
e) Pembatasan masalah, yang berupa penetapan fokus masalah
yang akan diteliti atau tema sentral penelitian.
f) Kemendesakan (urgensi) untuk segera dilakukannya penelitian
terkait masalah/tema sentral tersebut.
g) Khusus untuk penulisan Tesis/Skripsi/Tugas Akhir, Latar Belakang
Penelitian ditutup dengan kalimat Tesis/Skripsi/Tugas Akhir, yang
diajukan sebagai klaim berdasarkan pemikiran ilmiah, dan akan dibuktikan
dalam studi empiris. Tujuan dari kalimat Tesis/Skripsi/Tugas Akhir adalah
untuk memfokuskan ide penulis dan informasi dalam proposal atau
laporan penelitian sehingga menyediakan arahan bagi pembaca.
Dilanjutkan olehnya, rumusan kalimat Tesis/Skripsi/Tugas Akhir adalah
topik penelitian + posisi peneliti terhadap topik tersebut.
2) Perumusan Masalah. Pada bagian ini, penulis merumuskan
masalah penelitian dengan memperhatikan hal-hal berikut:
9
a) Masalah yang akan diteliti dinyatakan dengan jelas, tegas, konkrit.
b) Masalah harus relevan dengan waktu (aktual).
c) Masalah berkaitan dengan suatu persoalan teoretis atau praktis.
d) Masalah tetap harus berorientasi pada teori.
e) Masalah dirumuskan dalam kalimat tanya.
Hal yang harus diperhatikan dalam perumusan masalah adalah kalimat
tanya yang menjadi pembentuk rumusan masalah sebaiknya bersumber dari
hubungan antara dua faktor atau lebih yang saling berbenturan atau
bertentangan, tetapi menarik untuk diteliti.
3) Tujuan Penelitian. Tujuan penelitian memberikan gambaran hasil
yang hendak dicapai atau diperoleh dari penelitian ini. Jika penelitian yang
dilakukan merupakan bagian dari sebuah penelitian yang lebih besar, penulis
juga dapat menggambarkan kerangka atau tujuan penelitian besar itu.
Terdapat perbedaan yang jelas antara tujuan penelitian, perumusan
masalah, dan pertanyaan penelitian. Tujuan penelitian membawa keseluruhan
kandungan dari penelitian yang diajukan dimana dituangkan ke dalam satu atau
beberapa kalimat. Selanjutnya, tujuan ini menggambarkan obyektif, kandungan,
atau ide utama dari sebuah proposal atau penelitian. Dengan demikian, tujuan
penelitian bukanlah pengungkapan permasalahan yang akan menjelaskan
mengenai perlu adanya penelitian yang akan dilakukan.
Tujuan Penelitian juga menjelaskan pentingnya penelitian ini untuk segera
dilakukan, bagaimana dan sejauh apa dampak penelitian ini bagi pihak-pihak
terkait. Signifikansi penelitian ditujukan kepada pembaca tertentu dimana peneliti
menggambarkan secara rasional pentingnya dari penelitian yang akan dilakukan.
4) Manfaat Penelitian. Manfaat penelitian mengungkapkan secara
spesifik manfaat yang dapat dicapai dari dua aspek, sebagai berikut:
a) Aspek akademis (keilmuan), dengan menyebutkan manfaat
teoretis apa yang dapat dicapai dari masalah yang diteliti bagi
akademisi.
b) Aspek praktis (kegunaan), dengan menyebutkan manfaat apa
yang dapat dicapai dari penerapan pengetahuan yang dihasilkan oleh
penelitian ini bagi para praktisi.
5) Batasan Masalah. Batasan Masalah adalah ruang lingkup masalah
atau upaya membatasi ruang lingkup masalah yang terlalu luas atau lebar
sehingga penelitian itu lebih bisa fokus untuk dilakukan. Hal ini dilakukan agar
pembahasannya tidak terlalu luas kepada aspek-aspek yang jauh dari relevansi
sehingga penelitian itu bisa lebih fokus untuk dilakukan. Berdasarkan sekian
banyak masalah tersebut dipilihlah satu atau dua masalah yang akan
dipermasalahkan, tentu yang akan diteliti (lazim disebut dengan batasan
masalah, limitation). Dengan demikian, batasan masalah adalah pemilihan satu
atau dua masalah dari beberapa masalah yang sudah teridentifikasi.
6) Asumsi (Jika diperlukan). Asumsi adalah pernyataan yang dapat diuji
kebenarannya secara empiris berdasarkan pada penemuan, pengamatan dan
percobaan dalam penelitian yang dilakukan sebelumnya. Dalam penulisan
asumsi maka hal-hal yang harus diperhatikan adalah :
10
a. Asumsi harus operasional dan asumsi merupakan dasar bagi
pengkajian teoritis.
b. Asumsi harus menyatakan keadaan yang sebenarnya, bukan
keadaan yang diprediksi atau seharusnya.
c. Peneliti harus mengenal betul asumsi yang dipakainya dalam
menyusun kerangka berpikirnya. Asumsi yang berbeda, maka beda juga
teori yang digunakan.
d. Asumsi harus dinyatakan tersurat, sebab asumsi yang tersirat
terkadang menyesatkan dan menyebabkan interprestasi yang berbeda.
b. Bab 2 Tinjauan Pustaka. Sebagai suatu tinjauan, tinjauan pustaka perlu
dibedakan dengan landasan teori, yang merupakan pemaparan teori yang digunakan.
Dalam tinjauan pustaka, mahasiswa sebagai penulis dapat menuangkan pemikiran
kritisnya untuk merangkai teori dan hasil penelitian yang dirujuk olehnya dengan
mencatatkan data sumber agar tidak dianggap melakukan plagiat.
Tinjauan kritis dalam hal ini juga perlu dibedakan dengan resensi atau risalah
dari buku yang dibaca. Tujuan dari penulisan hasil tinjauan pustaka ini adalah agar
pembaca dapat memahami teori-teori dan hasil penelitian apa saja yang akan
digunakan dalam penelitian ini, dan bagaimana sikap (standpoint) mahasiswa
sebagai penulis dalam penggunaan teori dan hasil penelitian tersebut. Mengacu pada
tujuan tersebut, mahasiswa sebagai penulis belum tentu perlu membaca satu buku
lengkap untuk kemudian membuat tinjauannya, seperti pada resensi buku dan dapat
memilih bagian-bagian penting dan relevan dari sebuah buku, kemudian
merangkainya dengan bahan lain yang akan digunakan.
Pada bab ini berisi tiga kandungan utama yaitu penelitian terdahulu, landasan
teori, dan landasan yuridis.
1) Penelitian Terdahulu. Bagian khusus di dalam subbab ini adalah
Penelitian Terdahulu. Pada bagian tersebut peneliti berusaha melihat kesamaan
dan perbedaan penelitian yang dilakukannya dengan beragam penelitian
terdahulu yang terkait. Kesamaan dan perbedaan tersebut menjadi salah satu
titik tolak peneliti dalam melakukan penelitiannya. Pada beberapa kasus,
penelitian yang akan dilaksanakan merupakan kelanjutan dari penelitian yang
pernah dilakukan sebelumnya. Bagi mahasiswa S2 minimal 10 buah penelitian
terdahulu, bagi mahasiswa S1 minimal 5 buah penelitian terdahulu dan bagi
mahasiswa D3 minimal 3 buah penelitian terdahulu.
Sebelum menyusun Tesis/Skripsi/Tugas Akhir, mahasiswa tentu telah
mempelajari teori dan hasil penelitian dalam terbitan-terbitan (publikasi) yang
relevan dengan topik atau masalah penelitian. Hasil peninjauan kepustakaan
(literature review) itulah yang dibahas secara kritis di bagian ini. Agar pembahasan
tetap ringkas, penulis perlu memilih hal-hal apa saja yang penting untuk
dipaparkan. Untuk itu, kisi-kisi berikut dapat dijadikan pertimbangan:
a) Siapa yang pernah meneliti topik atau masalah itu.
b) Dimana penelitian itu dilakukan.
c) Apa unit dan bidang studinya.
d) Bagaimana pendekatan dan analisisnya.
e) Bagaimana simpulannya.
11
f) Apa kritik terhadap studi itu.
2) Landasan Teori. Landasan teori merupakan teori yang relevan yang
digunakan untuk menjelaskan tentang variabel yang akan diteliti dan sebagai
dasar untuk memberi jawaban sementara terhadap rumusan masalah yang
diajukan , dan penyusunan instrument penelitian. Teori yang digunakan bukan
sekedar pendapat dari pengarang atau pendapat lain, tetapi teori yang benar-
benar telah teruji kebenarannya. Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan,
yaitu nama pencetus teori, tahun dan tempat pertama kali, uraian ilmiah teori,
relevansi teori tersebut dengan upaya peneliti untuk mencapai tujuan atau
target penelitian.
3) Landasan Yuridis. Landasan Yuridis merupakan dasar hukum, rule,
peraturan-perundangan yang relevan yang digunakan sebagai dasar untuk
menjelaskan tentang fokus dan variabel penelitian (jika diperlukan).
4) Landasan Historis. Landasan yang bersumber dengan mempelajari
sejarah karena melalui sejarah dapat memperoleh informasi dan manfaat dari
sejarah tersebut. Informasi- informasi tersebut mengandung kejadian, model,
konsep, moral, teori, praktik, cita-cita, bentuk dan sebagainya (jika
diperlukan).
5) Landasan filosofis. Landasan filosofis merupakan landasan
berdasarkan filsafat yang berkaitan dengan makna atau hakekat pendidikan,
landasan yang berusaha menelaah masalah-masalah pokok dalam
pendidikan. Landasan filosofis bersumber dari pandangan-pandangan dalam
filsafat pendidikan, menyangkut keyakianan terhadap hakekat manusia,
keyakinan tentang sumber nilai, hakekat pengetahuan, dan tentang kehidupan
yang lebih baik dijalankan (jika diperlukan).
c. Bab 3 Metode Penelitian; (Penelitian Analisis). Di dalam proposal penelitian
Tesis/Skripsi/Tugas Akhir, Bab 3 Metode Penelitian meliputi subbab jenis penelitian,
sumber data, subyek dan obyek penelitian, prosedur penelitian, desain penelitian,
diagram alir penelitian dan jadwal penelitian.
1) Pendekatan Penelitian. Hal mendasar yang perlu disampaikan
dalam penulisan proposal Tugas Akhir adalah pendekatan penelitian yang
akan dilakukan. Beberapa pendekatan penelitian yang sering digunakan
dalam penelitian Tesis, Skripsi dan Tugas Akhir mahasiswa diantaranya
adalah:
a) Penelitian Kualitatif. Penelitian kualitatif adalah penelitian
tentang riset yang bersifat deskriptif dan cenderung menggunakan
analisis. Proses dan makna lebih ditonjolkan dalam penelitian kualitatif.
Landasan teori dimanfaatkan sebagai pemandu agar fokus penelitian
sesuai dengan fakta di lapangan, dan juga bermanfaat untuk
memberikan gambaran umum tentang latar penelitian dan sebagai
pembahasan hasil penelitian. Penelitian kualitatif jauh lebih subyektif
daripada penelitian atau survey kuantitatif dan menggunakan metode
dengan mengumpulkan informasi, mengumpulkan wawancara secara
mendalam serta bisa dalam focus group discussion.
b) Penelitian Kuantitatif. Penelitian kuantitatif adalah penelitian
ilimiah yang sistematis terhadap bagian-bagian dan fenomena serta
hubungan-hubungannya. Tujuan penelitian kuantitatif adalah
12
mengembangkan dan menggunakan model-model matematis, teori-
teori dan hipotesis yang berkaitan dengan pengamatan empiris. Proses
pengukuran adalah bagian yang sentral dalam penelitian kuantitatif,
karena memberikan hubungan yang fundamental dan ekspresi
matematis dari hubungan kuantitatif.
c) Penelitian mixing kualitatif dan kuantitatif. Penelitian ini selain
menggunakan metode untuk menyelidiki obyek atau data yang tidak
dapat diukur dengan angka, data kualitatif ataupun ukuran lain yang
bersifat eksak juga dapat mengadopsi data-data yang bersifat
kuantitatif atau dapat diukur dengan angka.
2) Sumber Data, Subyek dan Obyek Penelitian. Uraian tentang sumber
data mengemukakan dengan tepat dan jelas tentang subjek penelitian dan
objek penelitian. Pembahasan tentang sumber data perlu disertai dengan
kriteria sumber data, yakni rincian karakteristik subjek atau objek yang
dianggap cocok untuk menjawab masalah penelitian.
Subjek penelitian adalah orang-orang yang terlibat langsung sebagai
narasumber atau pemberi data; misalnya menjadi pihak yang diwawancarai,
pihak mengisi kuesioner, atau menjadi partisipan dalam percobaan yang
dilakukan dan diobservasi. Data yang diperoleh dari subjek penelitian
biasanya didokumentasikan dalam bentuk transkrip, rekapitulasi data mentah,
atau catatan observasi lapangan.
Objek penelitian adalah benda-benda yang digunakan sebagai sumber data
penelitian. Objek penelitian umumnya bersifat materi, sudah tersedia sebelum
penelitian dilaksanakan. Bentuk objek penelitian sangat beragam, mulai dari
tulisan atau gambar (misalnya: transkrip data dan catatan lapangan yang sudah
ada sebelumnya, hasil penelitian terdahulu, notulen rapat, naskah pidato, rincian
tugas pokok dan fungsi, peta, denah, bagan, organigram, dan lain-lain); hingga
berbentuk benda, bangunan, atau lahan (misalnya: senjata, kendaraan perang,
bunker, gudang penyimpanan munisi, medan latihan perang, dan lain-lain).
Objek penelitian juga dapat berbentuk abstrak, seperti lembaga atau
sistem (misalnya: instansi atau kesatuan tertentu, sistem triangulasi dan
pemindaian, mekanisme kerja aktual dalam organisasi, dan lain-lain). Biasanya
objek penelitian yang abstrak seperti ini perlu dikonkretkan melalui subjek atau
objek penelitian yang diuraikan sebelumnya.
Data yang diperoleh secara langsung dari lapangan, baik yang bersumber
dari subjek maupun dari objek penelitian, umumnya digunakan sebagai data
primer dalam penelitian. Data yang tidak diperoleh secara langsung dari
lapangan, misalnya data mentah dari penelitian terdahulu atau hasil analisis
kasus yang dilakukan oleh peneliti lain, dapat digolongkan sebagai data
sekunder. Apabila penelitian dalam Tesis/Skripsi/Tugas Akhir ini hanya
mengandalkan data sekunder sebagai sumber data utama, penulis perlu
menggunakan data yang ekstensif dan dipilih secara hati-hati.
Setelah menjabarkan kriteria sumber data, penulis perlu menjelaskan
teknik yang digunakan untuk memilih sampel subjek atau objek tersebut
(misalnya, teknik pengambilan sampel secara acak, insidental, bola salju, dan
lain-lain). Selain itu, penulis menjelaskan prosedur yang digunakan untuk
memperoleh sumber data atau sampel penelitian tersebut.
13
3) Desain Penelitian. Desain penelitian, baik kualitatif, kuantitatif,
ataupun metode campuran, menerapkan sebuah rencana atau proposal untuk
melaksanakan penelitian yang melibatkan tautan antara filosofi pandangan
dunia (philosophical worldviews), strategi penelitian terpilih (selected
strategies of inquiry), dan beragam metode spesifik (specific methods) dalam
rangkaian penelitian. ‘Pandangan dunia’ (worldviews) dengan makna suatu
kumpulan dasar kepercayaan (beliefs) yang digunakan untuk memandu
kegiatan. Sementara ilmuwan lain menyebut hal tersebut sebagai paradigma.
‘Pandangan dunia’ mencakup pemikiran filosofi mengenai postpositive,
konstruksi sosial, pendampingan/keparitisipasian (advocacy/partisipatory),
atau pragmatis. Pilihan strategi penelitian dapat berupa strategi kualitatif
seperti etnografi, fenomologi, studi grounded theory, atau studi kasus; strategi
kuantitatif baik eksperimental maupun non-eksperimental; ataupun strategi
metode campuran seperti sekuensial, studi bersamaan, dan transformative.
Metode spesifik dalam rangkaian kegiatan penelitian meliputi penyusunan
pertanyaan, pengumpulan data, analisis data, interpretasi, penulisan, maupun
validasi.
Penjelasan tentang desain penelitian meliputi bagaimana cara penulis
memperoleh data yang dibutuhkan dari sumber data penelitian. Hal ini
berawal dari upaya mempertajam definisi dari objek penelitian, hingga cukup
operasional untuk diteliti lebih lanjut.
Pemilihan desain atau strategi penelitian mencakup teknik pengumpulan
data, strategi intervensi yang diberikan kepada subjek terkait pengambilan data
(terutama pada penelitian yang menggunakan desain eksperimental), instrumen
pengumpulan data, serta teknik analisis data. Pemilihan desain/strategi itu
dilakukan dengan memperhatikan sifat-sifat objek penelitian dan jenis informasi
yang dibutuhkan untuk menjawab masalah.
Termasuk dalam desain penelitian, penulis boleh jadi perlu menguraikan
pertimbangan etis yang relevan dengan penelitiannya. Pertimbangan etis
menjelaskan hal-hal terkait jalannya penelitian yang berpotensi mengurangi
kesejahteraan dan kenyamanan fisik dan psikologis dari subjek penelitian,
berikut antisipasi yang dapat disiapkan oleh penulis. Selain itu, penulis juga
mengantisipasi dampak negatif yang mungkin muncul sebagai akibat dari hasil
penelitian itu dan publikasinya. Sebagai contoh, penulis dapat menguraikan
bagaimana Iangkah yang ditempuh untuk menjaga kerahasiaan data
penelitian, kebijakan pembatasan publikasi hasil penelitian yang disarankan,
serta pertimbangan akan dampak dari hasil penelitian terkait kepentingan
negara, dan lain sebagainya. Bagian ini menjadi sangat dibutuhkan untuk
topik penelitian tertentu, seperti topik yang sensitif dan sangat rahasia. Desain
penelitian harus mencakup hal-hal sebagai berikut :
a) Teknik Pengumpulan Data. Pada subbab ini, penulis
menjelaskan bagaimana teknik pengumpulan data dalam kegiatan
penelitian yang akan dilakukannya. Teknik pengumpulan data
bergantung dari desain penelitian yang akan digunakan oleh peneliti.
Sebagai contoh lihat Gambar 2.5.
(1) Data Primer. Pengertian Data Primer adalah sumber data
penelitian yang diperoleh secara langsung dari sumber aslinya
yang berupa wawancara, jajak pendapat dari individu atau
kelompok (orang) maupun hasil observasi dari suatu obyek,
14
kejadian atau hasil pengujian (benda). Dengan kata lain, peneliti
membutuhkan pengumpulan data dengan cara menjawab
pertanyaan riset (metode survei) atau penelitian benda (metode
observasi). Kelebihan dari data primer adalah data lebih
mencerminkan kebenaran berdasarkan dengan apa yang dilihat
dan didengar langsung oleh peneliti sehingga unsur-unsur
kebohongan dari sumber yang fenomenal dapat
dihindari. Kekurangan dari data primer adalah membutuhkan
waktu yang relatif lama serta biaya yang dikeluarkan relatif cukup
besar.
(2) Data Sekunder. Pengertian Data Sekunder adalah sumber
data penelitian yang diperoleh melalui media perantara atau
secara tidak langsung yang berupa buku, catatan, bukti yang telah
ada, atau arsip baik yang dipublikasikan maupun yang tidak
dipublikasikan secara umum. Dengan kata lain, peneliti
membutuhkan pengumpulan data dengan cara berkunjung ke
perpustakaan, pusat kajian, pusat arsip atau membaca banyak
buku yang berhubungan dengan penelitiannya. Kelebihan dari
data sekunder adalah waktu dan biaya yang dibutuhkan untuk
penelitian untuk mengklasifikasi permasalahan dan mengevaluasi
data, relatif lebih sedikit dibandingkan dengan pengumpulan data
primer. Kekurangan dari data sekunder adalah jika sumber data
terjadi kesalahan, kadaluwarsa atau sudah tidak relevan dapat
mempengaruhi hasil penelitian.
b) Instrumen Pengumpulan Data. Seluruh alat bantu utama
yang dipergunakan dalam kegiatan penelitian seperti panduan
wawancara, program komputer tertentu, dan lain sebagainya dijelaskan
di dalam bagian ini
c) Teknik Analisis Data. Setelah data dikumpulkan, peneliti perlu
menjelaskan bagaimana data yang telah terkumpul tersebut akan di
analisis termasuk teknik analisis yang akan dipergunakan dalam
penelitian. Sebagai contoh lihat Gambar 2.5.
15
4) Prosedur Penelitian. Pada bagian ini, penulis menjelaskan langkah-
langkah yang direncanakan untuk menemukan sumber data dan untuk
menjalankan prosedur penelitian di atas, yang mencakup instrumen penelitian,
data primer, data sekunder, serta pengujian keabsahan dan keterandalan
data. Prosedur penelitian meliputi :
a) Wawancara Kualitatif/Kuesioner Kuantitatif. Seluruh alat/
dokumen bantu utama yang dipergunakan dalam kegiatan penelitian
seperti panduan wawancara untuk penelitian kuantitatif dan panduan
kuesioner untuk penelitian kuantitaif, program komputer tertentu, dan
lain sebagainya dijelaskan di dalam bagian ini.
b) Observasi. Pada bagian ini dilaksanakan observasi data baik
primer mapun sekunder. Data Primer adalah data yang penulis
dapatkan langsung dari sumber data dengan berbagai metode yang
dilakukan dalam kegiatan penelitian. Data sekunder adalah data yang
didapatkan penulis dalam kegiatan penelitian melalui berbagai sumber
terbuka yang tersedia dan mungkin diperoleh penulis, seperti dokumen
publik, jurnal, pustaka terpilih dan lain sebagainya. Penulis menjelaskan
dalam proposal secara jelas siapa dan bagaimana data primer dan
sekunder diperoleh.
c) Dokumen Kuantitatif dan Kualitatif. Pada bagian ini dilakukan
dokumentasi data baik kuantitatif dan data kualitatif. Data kuantitatif
adalah data yang penulis dapatkan berupa angka-angka atau data
terukur langsung dari sumber data dengan berbagai metode yang
dilakukan dalam kegiatan penelitian. Data kualitatif adalah data yang
berupa non angka atau prefensi atau pendapat yang didapatkan penulis
dalam kegiatan penelitian melalui responden. Penulis menjelaskan
dalam proposal secara jelas siapa dan bagaimana data kuantitatif dan
kualitatif diperoleh.
5) Diagram Alir Penelitian. Pada bagian ini penulis menjelaskan
tentang alur berfikir penelitian dalam bentuk flowchart. Diagram alir ini harus
bisa menjelaskan kerangka berpikir dari penulis, sehingga nantinya
diharapkan akan dapat mempermudah penulis dalam melakukan langkah2
penelitian. Kerangka pemikiran yang dituangkan dalam diagram alir ini adalah
suatu diagram yang menjelaskan secara garis besar alur logika berjalannya
sebuah penelitian. Kerangka pemikiran ini dibuat berdasarkan pertanyaan
penelitian (research question), dan merepresentasikan suatu himpunan dari
beberapa konsep serta hubungan diantara konsep-konsep tersebut.
Penamaan kerangka pemikiran ini dapat bervariasi, kadang disebut juga
dengan kerangka konsep, kerangka teoritis, atau model teoritis (theoretical
model). Seperti namanya yang beraneka ragam, bentuk diagram kerangka
pemikiran dan diagram alir ini dapat bervariasi, sesuai dengan konsep dan alur
yang dirancang oleh penulis. Gambar 2.6 berikut ini adalah contoh diagram
alir (flowchart) penelitian.
16
“ UNCERTAINTY ENVIRONMENT” : DUNIA ABAD 21
5 VARIABLE
A1 A2 A3 A4 V1 V2 V3 V4 V5 P1 P2 P3 P4
6) Jadwal Penelitian
Pada bagian ini, penulis menjelaskan kerangka waktu dan lokasi
dilaksanakannya kegiatan penelitian. Jadwal penelitian ini disusun sebagai
17
pedoman penulis dalam melaksanakan penelitian dan sebagai tolok ukur
pelaksanaan penelitian. Gambar 2.7 berikut adalah contoh penjelasan
rencana jadwal penelitian.
2019 2020
No Kegiatan Utama
Des Jan Feb Mar Apr Mei Jun Juli
1 Penyiapan Draft Proposal 23 Des-6
Jan
2 Perbaikan Draft Proposal 6 Jan – 24 Mar
( Proses Pembimbingan)
3 Sidang Ujian Proposal 1-10
4 Perbaikan Final Proposal 11-
15
5 Pengumpulan & Pengolahan Data 11 Feb – 11 Mei
6 Penyusunan Tesis/skripsi/tugas akhir 11 Mei –
20 Juni
7 Ujian Tesis/skripsi/tugas akhir 7
8 Perbaikan Tesis/skripsi/tugas akhir 9-15
Adapun kunjungan dan Observasi akan dilakukan di beberapa lokasi sumber data. Proses
bimbingan teknis dengan dosen pembimbing Tesis/skripsi/tugas akhir dilakukan sepanjang
penyusunan tesis/skripsi/tugas akhir berlangsung. Namun demikian, rencana jadwal penelitian
akan menyesuaikan dengan jadwal pendidikan Sekolah Tinggi Teknologi Angkatan Laut, Program
studi teknik Mesin.
18
yang paling sederhana, pendekatan eksperimental ini berusaha untuk
menjelaskan, mengendalikan dan meramalkan fenomena seteliti
mungkin.
b) Penelitian Rekayasa. Penelitian Rekayasa adalah penelitian yang
menerapkan ilmu pengetahuan menjadi suatu rancangan guna
mendapatkan kinerja sesuai dengan persyaratan yang ditentukan.
Rancangan tersebut merupakan sintesis unsur-unsur rancangan yang
dipadukan dengan metode ilmiah menjadi sebuah sistem yang
memenuhi spesifikasi tertentu. Penelitian diarahkan untuk
membuktikan bahwa rancangan tersebut memenuhi spesifikasi yang
ditentukan. Penelitian berawal dari menentukan spesifikasi rancangan
yang memenuhi spesifikasi yang ditentukan, memilih alternatif yang
terbaik, dan membuktikan bahwa rancangan yang dipilih dapat
memenuhi persyaratan yang ditentukan secara efisiensi, efektif dan
dengan biaya yang murah.
c) Penelitian Terapan. Penelitian terapan adalah salah satu jenis
penelitian yang bertujuan untuk memberikan solusi atas permasalahan
tertentu secara praktis. Penelitian ini tidak berfokus pada
pengembangan sebuah ide, teori, atau gagasan, tetapi lebih berfokus
kepada penerapan penelitian tersebut dalam kehidupan sehari-hari. Ciri
utama dari penelitian ini adalah tingkat abstraksi yang rendah, dan
manfaat atau dampaknya dapat dirasakan secara langsung.
2) Prosedur Penelitian. Pada bagian ini mahasiswa perlu menjelaskan
bagaimana proses penelitian akan dilaksanakan, diawali dengan keterangan
waktu dan tempat penelitian. Dijelaskan waktu yang dibutuhkan untuk
penyusunan serta tempat dilaksanakannya penelitian. Selain itu juga
disebutkan alat dan bahan penelitian, terutama jika jenis penelitiannya adalah
penelitian eksperimental. Jika penelitian rekayasa yang dilaksanakan perlu
dijelaskan rancangan atau desain penelitian mulai dari diagram sistem kerja
rancangan hingga input serta output sistem yang diharapkan.
Jalannya penelitian dijelaskan secara rinci mulai dari tahap persiapan,
pelaksanaan hingga penulisan laporan. Mahasiswa juga harus menjelaskan
bagaimana cara pengumpulan data penelitian (observasi, wawancara, atau
kuesioner/angket) dan jenis data penelitian yang diperoleh (primer atau
sekunder) serta metode yang digunakan untuk pengolahan data penelitian.
3) Definisi Operasional. Definisi operasional adalah penetapan
berbagai definisi yang akan dipergunakan oleh penulis dalam penelitian.
Penetapan definisi tersebut dibuat oleh penulis dengan mempertimbangkan
berbagai tinjauan pustaka yang berkaitan dengan definisi tertentu.
4) Jadwal Penelitian. Pada bagian ini, penulis menjelaskan kerangka
waktu dan lokasi dilaksanakannya kegiatan penelitian. Penjelasan kegiatan
penelitian disusun dalam bentuk tabel yang menjelaskan setiap kegiatan
berkaitan dengan waktu pelaksanaan dan tempat berlangsungnya kegiatan.
e. Daftar Pustaka. Daftar pustaka yang dicantumkan adalah berbagai
pustaka yang dipergunakan dalam Subbab Tinjauan Pustaka, termasuk jika penulis
menggunakan pola bodynote dalam mencuplik bagian-bagian penting dari suatu
karya pustaka penulis lainnya. Format penulisan daftar pustaka menggunakan format
APA.
19
f. Sistematika Proposal Tesis/Skripsi/Tugas Akhir. Sistematika proposal
Tesis/Skripsi/Tugas Akhir secara garis besar terdiri dari tiga bagian yaitu bagian awal,
isi, dan akhir. Berikut selengkapnya:
1) Bagian Awal
HALAMAN JUDUL
LEMBAR PERSETUJUAN
2) Bagian Isi
DAFTAR ISI
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
1.2. Rumusan Masalah
1.3. Tujuan Penelitian
1.4. Manfaat Penelitian
1.5. Batasan Masalah
1.6. Asumsi (Jika diperlukan)
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Penelitian terdahulu
2.2. Landasan Teori
2.3. Landasan Yuridis
BAB 3 METODE PENELITIAN (Penelitian Analisis)
3.1. Pendekatan Penelitian
3.2. Sumber Data, Subyek dan Obyek Penelitian
3.2.1. Sumber Data
3.2.2. Subyek Penelitian
3.2.3. Obyek Penelitian
3.3. Desain Penelitian
3.3.1. Teknik Pengumpulan Data
3.3.2. Instrumen Pengumpulan Data
3.3.3. Teknik Analisis Data
3.4. Prosedur Penelitian
3.4.1. Wawancara Kualitatif/Kuesioner Kuantitatif
3.4.2. Observasi Kualitatif/ Kuantitatif
3.4.3. Dokumen Kualitatif/ Kuantitatif
3.5. Diagram Alir
3.6. Jadwal Penelitian
BAB 3 METODE PENELITIAN (Penelitian Rancang Bangun)
3.1. Desain Penelitian
3.2. Prosedur Penelitian
3.2.1. Waktu dan Tempat
3.2.2. Alat dan Bahan
3.2.3. Rancangan Penelitian
3.2.4. Pengumpulan Data
3.2.5. Pengolahan Data
3.3. Definisi Operasional
20
3.4. Jadwal Penelitian
3) Bagian akhir
DAFTAR PUSTAKA
21
Pembahasan tentang hasil penelitian dan mengaitkannya dengan
teori sedapat mungkin tidak dilakukan atau dituliskan di dalam subbab
butir analisis dan pembahasan hasil penelitian.
2) Pembahasan Penelitian. Dalam Analisis dan Pembahasan hasil
penelitian, peneliti mengaitkan data dan temuan tadi dengan teori/konsep
yang relevan dimana telah dituangkan di dalam Bab 2 Tinjauan Pustaka.
Tujuan dari Pembahasan adalah adanya pemahaman yang lebih baik dan
mendalam dari hasil penelitian yang telah dilakukan. Dalam subbab butir ini,
penalaran kritis peneliti akan sangat menentukan.
Berkenaan dengan hal tersebut diatas, bahwa penelitian kualitatif akan
membutuhkan lebih banyak penjelasan atau pembahasan oleh karena
peneliti berusaha membangun empati dari sebuah kesadaran subyektif dan
pemahaman kepada pembaca mengenai kejadian faktual dan interpretasi
analisis.
b. Bab 5 Kesimpulan dan Saran. Bab ini menyatakan pemahaman peneliti
tentang usahanya menjawab masalah, mulai dari penarikan simpulan atas kegiatan
penelitian yang dilakukan hingga memberikan saran-saran.
1) Kesimpulan. Pada subbab butir ini, peneliti menyatakan secara ringkas
temuan-temuan penelitian dan menarik simpulan berdasarkan analisis hasil
penelitian dan pembahasan. Penyimpulan ini perlu dipastikan menjawab
masalah penelitian yang tertuang dalam Bab 1 Pendahuluan.
2) Saran. Dalam subbab butir ini, peneliti melakukan refleksi kritis
tentang keunggulan dan kelemahan penelitiannya. Temuan-temuan baru,
serta pertanyaan-pertanyaan yang muncul dan belum terjawab juga dapat
direfleksikan. Hasil refleksi tersebut langsung dirangkai dengan saran-saran
perbaikan yang dapat diajukan.
Pada dasarnya saran terdiri dari dua bentuk, yaitu saran teoretis dan
praktis. Saran teoretis mengacu pada apa yang perlu diteliti lebih lanjut untuk
pengembangan ilmu pengetahuan dan bidang ilmu yang dikaji. Saran teoretis
ini dapat mencakup juga perbaikan dan modifikasi metode yang dapat
dilakukan untuk meningkatkan kualitas penelitian. Sementara itu, saran
praktis mengacu pada bagaimana pemanfaatan hasil penelitian dan proses
penerapan ilmu pengetahuan terkait.
c. Daftar Pustaka. Daftar pustaka yang dicantumkan adalah berbagai
pustaka yang dipergunakan dalam Subbab Tinjauan Pustaka, termasuk jika penulis
menggunakan pola bodynote dalam mencuplik bagian-bagian penting dari suatu
karya pustaka penulis lainnya. Format penulisan daftar pustaka lebih lanjut akan
dijelaskan didalam lampiran Juknik.
d. Lampiran. Lampiran merupakan data atau pelengkap atau hasil olahan lain
yang menunjang penyusunan produk akhir Tesis/Skripsi/Tugas Akhir, yang jika
dimasukkan ke dalam bagian isi akan mengganggu kesinambungan alur dan
keterbacaan.
Lampiran yang perlu disertakan dikelompokkan menurut jenisnya, antara lain:
surat ijin penelitian, jadwal, daftar pertanyaan, transkrip wawancara, dan lain
sebagainya. Data mentah yang terkumpul dari proses pengambilan data lapangan,
seperti sebaran data kuantitatif dan transkrip verbatim (utuh dan apa adanya) dari
wawancara tidak perlu dilampirkan secara lengkap, melainkan cukup contohnya saja
22
(kurang lebih 30% dari keseluruhan data mentah untuk penelitian kualitatif, data yang
dilampirkan merupakan bagian yang paling relevan dengan permasalahan yang
sedang diteliti). Biasanya setiap penelitian akan memiliki lampiran. Namun, jika
memang tidak ada hal yang perlu dilampirkan, bagian ini dapat diabaikan.
Pengelompokan lampiran dapat disesuaikan dengan kebutuhan penelitian
dan kebijakan tiap-tiap Program Studi yang ada di Sekolah Tinggi Teknologi
Angkatan Laut. Contoh lampiran dapat dilihat pada Sistematika Penyusunan Produk
Akhir Tesis/Skripsi/Tugas Akhir berikut ini.
d. Sistematika Penyusunan Produk Akhir Tesis/Skripsi/Tugas Akhir. Sistematika
penyusunan produk akhir Tesis/Skripsi/Tugas Akhir secara garis besar terdiri dari
tiga bagian yaitu bagian awal, isi, dan akhir. Berikut selengkapnya:
1) Bagian Awal
HALAMAN JUDUL
LEMBAR PERSETUJUAN DOSEN PEMBIMBING
LEMBAR PENGESAHAN
PERNYATAAN ORISINALITAS
SURAT PENGALIHAN HAK CIPTA
KATA PENGANTAR
ABSTRAK
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR TABEL
DAFTAR LAMPIRAN
2) Bagian Isi
DAFTAR ISI
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
1.2. Rumusan Masalah
1.3. Tujuan Penelitian
1.4. Manfaat Penelitian
1.5. Batasan Masalah
1.6. Asumsi (Jika diperlukan)
3) Bagian akhir
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN 1 SURAT IJIN PENELITIAN
LAMPIRAN 2 ……… (catatan: disesuaikan dengan kegiatan penelitian)
24
BAB III
FORMAT PENULISAN TESIS/SKRIPSI/TUGAS AKHIR
25
5) Huruf yang tercetak dari printer harus berwarna hitam pekat dan
seragam.
6) Penulisan Huruf Miring digunakan dengan ketentuan sebagai berikut:
a) Menulis judul sebuah buku, film atau tulisan di dalam kalimat.
b) Menegaskan atau mengkhususkan huruf, kata, atau prase pada
sebuah tulisan.
c) Nama – nama istilah asing yang digunakan dalam bahasa
Indonesia dan nama – nama latin pada penulian teks ilmiah.
d) Menulis kata atau huruf yang berfungsi sebagai penanda kata
atau huruf di dalam sebuah kalimat. Hal ini dilakukan untuk memberikan
perbedaan pada pengunaannya.
e) Ungkapan – ungkapan, semboyan, bahasa Indonesia dan bahasa
asing yang telah diserap ke dalam bahasa Indonesia ditulis dengan
menggunakan huruf miring
f) Menulis kalimat yang berasal dari sumber – sumber yang berupa
buku, Koran, atau pernyataan orang lain yang digunakan sebagai
kutipan di dalam sebuah tulisan.
g) Menulis nama buku, nama majalah, jurnal, dan skripsi dan surat
kabar yang menjadi sumber kutipan dalam daftar pustaka pada sebuah
karya tulis.
e. Penomoran Halaman. Penomoran halaman tidak diberi imbuhan apa pun.
Jenis nomor halaman ada dua macam, yaitu angka romawi kecil dan angka latin.
1) Angka Romawi Kecil.
a) Digunakan untuk bagian awal Tesis/Skripsi/Tugas Akhir kecuali
Halaman Sampul.
b) Letak: tengah 2,5 cm dari tepi (margin) bawah kertas.
c) Khusus untuk Halaman Judul, penomorannya tidak ditulis tetapi
tetap diperhitungkan.
2) Angka Latin.
a) Digunakan untuk bagian isi Tesis/Skripsi/Tugas Akhir dan bagian
akhir Tesis/Skripsi/Tugas Akhir.
b) Letak: tengah 2,5 cm dari tepi (margin) bawah kertas.
f. Jumlah Halaman. Jumlah halaman minimal 70 halaman dari bagian isi dengan
komposisi tulisan sebagai berikut.
1) BAB 1 PENDAHULUAN : 7%
2) BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA : 25%
3) BAB 3 METODE PENELITIAN : 13%
4) BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN : 50%
5) BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN : 5%
26
g. Kutipan. Salah satu karakter utama tulisan ilmiah adalah referensial,
menunjukkan bahwa argumen-argumen yang diajukan dilandasi oleh teori atau
konsep tertentu, sekaligus menunjukkan kejujuran intelektual dengan
mencantumkan sumber kutipan (referensi) yang digunakan. Dalam praktik penulisan,
setiap kali penulis mengutip pendapat orang lain, baik dari buku, majalah, ataupun
wawancara, setelah kutipan itu harus dicantumkan sumber kutipan (buku, majalah,
atau koran) yang digunakan. Secara mendasar, pencantuman sumber kutipan ini
dalam rangka menyusun pembuktian (etika kejujuran dan keterbukaan ilmiah) dan
menyatakan penghargaan kepada penulis yang dikutip (etika hak cipta intelektual).
Di STTAL kutipan menggunakan catatan tubuh (bodynote), dilakukan ketika penulis
mencantumkan sumber kutipan langsung setelah selesainya sebuah kutipan dengan
menggunakan tanda kurung. Prinsip menulis kutipan dengan catatan tubuh.
1) Catatan tubuh menyatu dengan naskah, hanya ditandai dengan kurung
buka dan kurung tutup.
2) Catatan tubuh memuat nama belakang penulis, tahun terbit buku dan
halaman yang dikutip. Contoh:
a) Nama penulis adalah Indra Dwi Nugroho, maka cukup ditulis
Nugroho.
b) Nama penulis Panji Agung, maka cukup ditulis Agung.
3) Terdapat dua cara menuliskan catatan tubuh:
a) Nama penulis, tahun terbit dan halaman berada dalam tanda
kurung, ditempatkan setelah selesainya sebuah kutipan. Jika kutipan
ini merupakan akhir kalimat, maka tanda titik ditempatkan setelah
kurung tutup catatan tubuh. Contoh:
Di titik inilah esensi hegemoni: hubungan di antara agen-agen
utama yang menjadi alat sosialisasi dan orientasi ideologis, yang
berinteraksi, kumulatif, dan diterima oleh masyarakat (Lull, 1995: 31-
38).
b) Nama penulis menyatu dalam naskah tulisan, tidak berada dalam
tanda kurung, sementara tahun penerbitan dan halaman berada dalam
tanda kurung. Model ini biasanya ditempatkan sebelum sebuah
kutipan. Contoh:
Menurut Lull (1995: 31-38), di titik inilah esensi hegemoni:
hubungan di antara agen-agen utama yang menjadi alat sosialisasi dan
orientasi ideologis, yang berinteraksi, kumulatif, dan diterima oleh
masyarakat.
28
b) Tulisan “ TESIS/SKRIPSI/TUGAS AKHIR” ditulis setelah judul
penelitian.
c) Logo STTAL dengan ukuran 5x5 cm yang dicetak warna.
d) Identitas mahasiswa terdiri dari nama lengkap, pangkat, korps dan
NRP.
e) Identitas Program Studi, Direktorat dan Institusi, kota dan tahun
Tesis/Skripsi/Tugas Akhir tersebut disahkan.
2) Halaman Judul. Secara umum format isi pada halaman judul sama
dengan halaman sampul, tetapi pada halaman judul, dicantumkan informasi
tambahan, yaitu untuk tujuan dan dalam rangka apa karya ilmiah itu dibuat.
Semua huruf ditulis dengan spasi tunggal (line spacing = single). Halaman
Judul, memuat:
a) Judul penelitian yang mengungkapkan masalah yang akan
dibahas dan dipecahkan pada kegiatan penelitian.
b) Tulisan “TESIS/SKRIPSI/TUGAS AKHIR”, yang ditulis pada
bagian atas sampul/cover setelah judul penelitian.
c) Maksud Tesis/Skripsi/Tugas Akhir disusun dan diajukan. Dalam
hal ini adalah dalam rangka untuk menyusun Tesis/Skripsi/Tugas Akhir
dalam prodi/program studi yang ditempuh sebagai persyaratan lulus
Sarjana di STTAL.
d) Identitas mahasiswa terdiri dari nama lengkap, pangkat, korps dan
NRP.
e) Identitas lembaga pendidikan STTAL, prodi, program studi, kota
dan tahun laporan penelitian disahkan.
3) Halaman Persetujuan Dosen Pembimbing. Halaman ini berisi
pernyataan tertulis dari penulis bahwa Tesis/Skripsi/Tugas Akhir yang disusun
telah disetujui dosen pembimbing untuk dapat diujikan, sebagai persyaratan
penulisan Tesis/Skripsi/Tugas Akhir untuk memperoleh gelar sarjana pada
Program Studi Teknik Mesin, Direktorat Pembinaan Sarjana Sekolah Tinggi
Teknologi Angkatan Laut. Lembar persetujuan Dosen Pembimbing
ditandatangani oleh dosen pembimbing serta mengetahui Direktorat
Pembinaan Sarjana. Keterangan persetujuan dosen pembimbing ditulis
dengan jarak 1,5 spasi, tipe Arial 12 poin.
4) Halaman Pengesahan Ujian Tesis/Skripsi/Tugas Akhir. Halaman
Pengesahan Ujian Tesis/Skripsi/Tugas Akhir memuat keputusan lulus atau
tidaknya mahasiswa dalam Ujian Tesis/Skripsi/Tugas Akhir. Halaman
Pengesahan Ujian Tesis/Skripsi/Tugas Akhir ditulis dengan jarak 1,5 spasi,
tipe Arial 12 poin.
5) Halaman Pernyataan Orisinalitas. Halaman Pernyataan Orisinalitas
memuat bahwa dalam Tesis/Skripsi/Tugas Akhir tidak terdapat karya atau
bagian yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan jenjang
apapun disuatu Perguruan Tinggi, dan tidak terdapat istilah, frasa, kalimat,
paragraf, subbab, atau bab dari karya yang pernah ditulis atau diterbitkan,
kecuali yang secara tertulis diujuk dalam naskah ini dan disebutkan
disebutkan dalam Daftar Referensi. Apabila di kemudian hari terbukti bahwa
terdapat plagiat dalam Tesis/Skripsi/Tugas Akhir, maka akan menerima
29
sanksi sesuai ketentuan peraturan dan undang-undang yang berlaku
Halaman pernyataan orisinalitas ditandatangani mahasiswa dan ditulis
dengan jarak 1,5 spasi, tipe Arial 12 poin.
6) Halaman Pengalihan Hak Cipta Tesis/Skripsi/Tugas Akhir Untuk
Kepentingan Akademis. Halaman ini memuat pernyataan mahasiswa demi
pengembangan ilmu pengetahuan, menyetujui untuk memberikan
Tesis/Skripsi/Tugas Akhir kepada Sekolah Tinggi Teknologi Angkatan Laut
Hak Bebas Royalty Nonekslusif (Non-exclusive Royalty-Free Right) dimana
STTAL berhak menyimpan, mengalih media/formatkan, dan mempublikasikan
Tesis/Skripsi/Tugas Akhirnya selama tetap mencantumkan nama Mahsiswa
sebagai penulis dan sebagai pemilik Hak Cipta/Karya Intelektual dari
Tesis/Skripsi/Tugas Akhir ini. Halaman Pernyataan Persetujuan Publikasi
Tesis/Skripsi/Tugas Akhir ditulis dengan jarak 1,5 spasi, tipe Arial 12 poin.
7) Kata Pengantar. Halaman Kata Pengantar memuat pengantar singkat
dari penulis atas karya ilmiah yang telah disusunnya. Disamping itu dalam kata
pengantar dapat pula disampaikan ucapan terima kasih kepada pihak-pihak
yang telah membantu dalam menyelesaikan Tesis/Skripsi/Tugas Akhir.
Sebaiknya, ucapan terima kasih atau penghargaan tersebut juga
mencantumkan bantuan yang mereka berikan, misalnya bantuan dalam
memperoleh masukan, data, sumber informasi, serta bantuan dalam
menyelesaikan Tesis/Skripsi/Tugas Akhir. Urutan pihak-pihak yang diberi
ucapan terima kasih dimulai dari pihak luar, lalu keluarga atau teman. Kata
pengantar ditulis dengan huruf tipe Arial 12 poin, spasi 1,5. Judul Kata
Pengantar ditulis dengan tipe Arial 12 poin, dicetak tebal dan huruf besar.
Jarak antara judul dan isi Kata Pengantar adalah 2 x 2 spasi.
8) Abstrak. Abstrak merupakan ikhtisar suatu Tesis/Skripsi/Tugas Akhir
yang memuat latar belakang permasalahan, rumusan masalah, tujuan
penelitian, metode penelitian, hasil, dan kesimpulan. Abstrak dibuat untuk
memudahkan pembaca agar dapat memahami secara cepat isi yang
terkandung dalam Tesis/Skripsi/Tugas Akhir. Ketentuan penulisan Abstrak
adalah sebagai berikut:
a) Minimum 75 kata dan maksimum 200 kata dalam satu paragraf,
diketik dengan tipe Arial 12 poin, spasi tunggal (line spacing = single).
b) Abstrak disusun dalam dua bahasa, yaitu bahasa Indonesia dan
bahasa Inggris.
c) Pengetikan untuk abstrak bahasa Indonesia dan Inggris
diletakkan dalam halaman yang berbeda.
d) Di bagian bawah Abstrak dituliskan Kata Kunci. Untuk Abstrak
dalam Bahasa Indonesia, Kata Kunci diberikan dalam Bahasa
Indonesia. Untuk Abstrak dalam Bahasa Inggris, Kata Kunci diberikan
dalam Bahasa Inggris (dicari padanan katanya).
e) Semua istilah asing, kecuali nama, dicetak miring (italic).
9) Daftar Isi. Daftar Isi memuat semua bagian tulisan beserta nomor
halaman masing-masing, yang ditulis sama dengan isi yang bersangkutan.
Biasanya, agar daftar isi ringkas dan jelas, subbab derajat ke dua dan ke tiga
boleh tidak ditulis. Ketentuan penulisan Daftar Isi Tesis/Skripsi/Tugas Akhir
dapat dijelaskan sebagai berikut:
30
a) Semua huruf ditulis dengan tipe Arial 12 poin dengan spasi
tunggal (line spacing = single).
b) Khusus untuk judul tiap bab ditulis dengan Arial 12 poin, dicetak
tebal dan huruf besar (kapital).
c) Jarak antara judul dengan isi Daftar Isi adalah 3 spasi.
10) Daftar Tabel (Jika diperlukan). Daftar tabel digunakan untuk memuat
nama tabel yang ada dalam Tesis/Skripsi/Tugas Akhir. Penulisan nama tabel
menggunakan huruf kapital di awal kata (title case) ditulis dengan tipe Arial 12
poin dalam spasi tunggal (line spacing = single). Khusus untuk judul Daftar
Tabel ditulis dengan tipe Arial 12 poin, dicetak tebal dan huruf besar (kapital).
11) Daftar Gambar (jika diperlukan). Daftar gambar digunakan untuk
memuat nama gambar yang ada dalam Tesis/Skripsi/Tugas Akhir. Penulisan
nama gambar menggunakan huruf kapital di awal kata (title case) ditulis
dengan tipe Arial 12 poin dalam spasi tunggal (line spacing = single). Khusus
untuk judul Daftar Gambar ditulis dengan tipe Arial 12 poin, dicetak tebal dan
huruf besar (kapital).
12) Daftar Rumus (jika diperlukan). Daftar rumus digunakan untuk memuat
nama rumus yang ada dalam Tesis/Skripsi/Tugas Akhir. Penulisan nama
rumus menggunakan huruf kapital di awal kata (title case) ditulis dengan tipe
Arial 12 poin dalam spasi tunggal (line spacing = single). Khusus untuk judul
Daftar rumus ditulis dengan tipe Arial 12 poin, dicetak tebal dan huruf besar
(kapital).
13) Daftar Notasi (jika diperlukan). Daftar notasi digunakan untuk memuat
nama notasi yang ada dalam Tesis/Skripsi/Tugas Akhir. Penulisan nama
notasi menggunakan huruf kapital di awal kata (title case) ditulis dengan tipe
Arial 12 poin dalam spasi tunggal (line spacing = single). Khusus untuk judul
Daftar notasi ditulis dengan tipe Arial 12 poin, dicetak tebal dan huruf besar
(kapital).
14) Daftar Lampiran (jika diperlukan). Daftar lampiran digunakan untuk
memuat nama lampiran yang ada dalam Tesis/Skripsi/Tugas Akhir. Penulisan
nama lampiran menggunakan huruf kapital di awal kata (title case) ditulis
dengan tipe Arial 12 poin dalam spasi tunggal (line spacing = single). Khusus
untuk judul Daftar Lampiran ditulis dengan tipe Arial 12 poin, dicetak tebal dan
huruf besar (kapital).
b. Bagian Isi. Bagian isi Tesis/Skripsi/Tugas Akhir terdiri dari sejumlah bab
mulai dari bab pendahuluan, tinjauan pustaka, metode penelitian/pengembangan,
hasil penelitian dan pembahasan sampai dengan penutup. Penggunaan istilah atau
judul tiap bab dan subbab, serta penambahan subbab pada bagian isi disesuaikan
dengan kebijakan Prodi masing-masing. Misalnya,”Tinjauan Pustaka” atau ”Tinjauan
Literatur”, ”Pembahasan” atau ”Analisis”.
1) Penulisan Urutan Bab dan Subbab. Penulisan urutan bab, subbab,
sampai dengan subsubbab diatur sebagai berikut:
1. PENDAHULUAN
1.1. Subbab Derajat Kesatu
1.1.1. Subbab Derajat kedua Butir yang Pertama
1.1.2. Subbab Derajat kedua Butir yang Kedua
31
(Tingkatan subbab maksimal 3)
2) Ketentuan penulisan untuk setiap bab.
a) Setiap bab dimulai pada halaman baru.
b) Judul bab seluruhnya diketik dengan huruf kapital, simetris di
tengah (center), cetak tebal (bold), tanpa garis bawah, tidak diakhiri
tanda titik, dan satu spasi simetris tengah (center), jika lebih dari satu
baris.
c) Judul bab selalu diawali penulisan kata ‘BAB’ lalu angka Arab
yang menunjukkan angka dari bab yang bersangkutan dan ditulis
dengan huruf kapital, tipe Arial, 12 poin, dan cetak tebal (bold).
d) Perpindahan antar bab tidak perlu diberi sisipan halaman khusus.
Suatu yang bukan merupakan subordinat dari judul tulisan harus ditulis
dengan sandi berikut.
(1) Bullet atau huruf: jika tidak akan dirujuk di bagian lain dari
Tesis/Skripsi/Tugas Akhir, bentuknya bebas, asalkan berupa
bentuk dasar (bulat, kotak, tanda minus), dan konsisten dalam
keseluruhan Tesis/Skripsi/Tugas Akhir.
(2) Huruf: jika akan dirujuk di bagian lain dari
Tesis/Skripsi/Tugas Akhir, harus digunakan huruf untuk
menghindari kerancuan dengan penggunaan angka untuk bab
dan subbab.
(3) Bentuknya bebas, asalkan konsisten dalam keseluruhan
Tesis/Skripsi/Tugas Akhir. Contoh: a. atau a) atau (a). Ini
merupakan derajat terakhir, dalam arti tidak boleh memiliki
subperincian di dalamnya. Contoh penggunaan subperincian
yang dilarang, sebagai berikut.
Jenis sistem operasi komputer antara lain:
• DOS
• Windows
Windows 3.xx
Windows 95/98
Windows NT
• UNIX
Linux
3) Penulisan Tabel dan Gambar. Yang tergolong gambar adalah
gambar, grafik, dan diagram. Ketentuan pembuatan tabel dan gambar adalah
sebagai berikut.
a) Gambar, grafik, dan diagram diberi nama.
b) Penulisan nama tabel, gambar, dan lainnya menggunakan huruf
besar di awal kata (title case).
c) Tabel dan gambar ditempatkan di antara bagian teks yang paling
banyak membahasnya. Tabel dan gambar harus dibuat sedemikian
rupa sehingga dapat berdiri sendiri, agar dapat dimengerti oleh
pembaca tanpa membaca keterangan dalam teks.
32
d) Jika tabel ditulis dalam posisi landskap, sisi atas tabel adalah sisi
yang dijilid.
e) Tabel dan gambar selalu simetris di tengah (center) terhadap
halaman.
f) Nomor tabel dan gambar harus menyertakan nomor bab tabel dan
gambar tersebut berada. Misalnya tabel 1.1. berarti tabel pertama yang
ada di bab 1. Jika dalam suatu Tesis/Skripsi/Tugas Akhir hanya
terdapat 1 (satu) buah tabel atau gambar, maka tidak perlu diberi
nomor.
g) Daftar notasi dan daftar singkatan ditulis dengan huruf aslinya
(tidak dibuat kapital ataupun lowercase) dan disusun berdasarkan
abjad. Penulisannya diurutkan dari huruf kecil, huruf besar, dan simbol
(contoh : a, B, ?).
h) Penulisan judul tabel dan gambar.
(1) Tabel: judul ditulis di atas tabel, rata kiri atau simetris di
tengah (center) berjarak 1,5 spasi terhadap tabel yang
bersangkutan. Judul tabel ditulis langsung mengikuti nomor
tabelnya.
(2) Gambar: judul ditulis di bawah gambar berjarak 1,5 spasi,
simetris (center) terhadap gambar yang bersangkutan. Judul
gambar ditulis langsung mengikuti nomor gambarnya.
i) Penulisan sumber gambar dan tabel.
(1) Tabel: sumber tabel (jika bukan olahan sendiri) ditulis di
bagian bawah tabel berjarak 1,5 spasi dari tabel, huruf tegak tipe
Arial 11 poin.
(2) Sumber yang sudah diolah lebih lanjut perlu diberi catatan
”telah diolah kembali”.
(3) Gambar: sumber gambar (jika bukan olahan sendiri) harus
ditulis di bagian bawah judul gambar berjarak 1,5 spasi dari judul
gambar, huruf tegak tipe Arial 11 poin. Sumber yang sudah diolah
lebih lanjut perlu diberi catatan ”telah diolah kembali”.
j) Peletakan tabel atau gambar, berjarak tiga spasi setelah teks.
Penulisan teks setelah tabel atau gambar dilanjutkan dengan jarak 1,5
spasi dari baris terakhir judul gambar.
k) Apabila judul gambar atau tabel melebihi satu baris, penulisannya
simetris di tengah (center) dan diketik dengan satu spasi.
l) Jika tabel dan gambar terlalu panjang, dapat diputus dan
dilanjutkan dengan mengetikkan nomornya dan keterangan
“sambungan” dalam tanda kurung.
m) Jika tabel dan gambar terlalu lebar, terdapat beberapa ketentuan
sebagai berikut:
(1) Ditempatkan secara memanjang di halaman tersendiri.
(2) Ditempatkan pada kertas lebar kemudian dilipat agar tidak
melebihi format kertas.
33
(3) Diperkecil ukurannya sesuai format Tesis/Skripsi/Tugas
Akhir, tetapi ukuran huruf yang tercantum di dalamnya tidak boleh
lebih kecil dari 10 poin (ukuran sebenarnya).
4) Persamaan Matematika. Persamaan matematika lebih baik ditulis
dalam bentuk yang lazim dalam matematika (Equations dalam MS Word)
walaupun dalam satu baris. Semua persamaan matematika ditulis dengan
tabulasi 1,5 cm dari kiri dan harus mempunyai nomor yang diletakkan di
sebelahnya dan rata kanan terhadap batas kanan pengetikan.
Contoh:
!
(𝑥 + 𝑎)! = ' (!")𝑥 " 𝑎!#" .........................................................(5.1)
"$%
34
BAB IV
PENGUMPULAN TESIS/SKRIPSI/TUGAS AKHIR
Prosedur Pengumpulan.
a. Prosedur Umum. Lulusan STTAL wajib:
1) Menyerahkan Tesis/Skripsi/Tugas Akhir, dalam bentuk cetakan dan
rekaman dalam CD, kepada STTAL melalui bagian pengadaan koleksi di
Perpustakaan STTAL atau Prodi masing-masing.
2) Menyerahkan seluruh isi tulisan, termasuk lampiran, yang menjadi
bagian dari karya yang akan diserahkan.
3) Mengisi formulir “Bukti Penyerahan Tesis/Skripsi/Tugas Akhir” yang
disediakan Perpustakaan STTAL/Prodi (dibuat rangkap).
b. Cara Penyerahan Tesis/Skripsi/Tugas Akhir
1) Mahasiswa menyerahkan 1 (satu) eksemplar Tesis/Skripsi/Tugas Akhir
tercetak yang sudah dijilid kepada perpustakaan STTAL.
2) Pada lembar ”Pengesahan Tesis/Skripsi/Tugas Akhir” hardcopy
harus ada tanda tangan asli dari dosen pembimbing dan dosen penguji.
3) Menyerahkan dua (1) softcopy dalam media CD kepada departemen
akademik dan prodi dengan isi satu (1) Folder Tesis/Skripsi/Tugas Akhir dalam
Portable Document Format (pdf) dan satu (1) file synopsis dalam format MS-
Word yang disertai satu (1) lembar lepas “Lembar Pernyataan Persetujuan
Publikasi Karya Ilmiah untuk Kepentingan Akademis” berisi tanda tangan
asli penulis (bukan fotokopi).
c. Folder Tesis/Skripsi/Tugas Akhir.
1) Semua dokumen telah dikonversikan menjadi file pdf.
2) Satu folder berisi satu file utuh Tesis/Skripsi/Tugas Akhir ( bentuk file
pdf tidak terpisah bab per bab)
3) Bagi Prodi yang Tesis/Skripsi/Tugas Akhir mahasiswanya
menghasilkan blue print berlaku ketentuan sebagai berikut:
a) Tesis/Skripsi/Tugas Akhir tercetak tidak perlu diberi lampiran blue
print yang diperkecil.
b) Blue print dijilid terpisah dengan ukuran kertas A3.
c) Halaman Sampul pada jilid dan blue print diberi informasi sesuai
dengan halaman sampul Tesis/Skripsi/Tugas Akhir.
Plagiarisme.
Plagiarisme adalah tindakan mengambil atau mengutip kalimat atau ide atau
pandangan orang lain tanpa memberikan catatan atau penghargaan yang sepatutnya (baik
karena tidak jujur, tidak sengaja tidak jujur, ceroboh, tidak peduli, maupun karena lugu)
sehingga memberikan kesan sebagai karya sendiri.
35
a. Hal-Hal Termasuk Plagiarisme.
1) Pengutipan kata-kata atau kalimat atau karya tulis atau ide atau tabel
atau grafik atau hasil survei (baik dari buku maupun data komputer) atau
memparafrase kalimat orang lain tanpa memberikan catatan yang
menunjukkan sumbernya.
2) Kutipan langsung yang tidak disertai tanda kutip buka dan tutup atau
tanpa block quotation (sekalipun sudah disertai dengan bodynote).
Contoh:
Seperti yang dikatakan oleh Shults, kebanyakan filsul-filsuf Yunani
prasokratis kurang berfokus pada hubungan realitas satu dengan yang
lain, tetapi lebih berfokus pada pertanyaan mengenai esensi realitas.
(Shults, Reforming Theological Anthropology, 12).
Ini adalah plagiarisme karena kalimat tersebut adalah asli dari Shults.
3) Parafrase yang sangat mirip dengan kalimat asli. Ini disebut plagiarisme
karena kalimat tersebut dikesankan seolah-olah milik penulis paper, tetapi
sesungguhnya sebagian terbesar milik penulis buku. Walaupun sudah
diberikan bodynote, tetap dianggap plagiarisme.
Contoh:
Shults mengatakan, filsuf-filsuf Yunani sebelum Sokrates lebih
berfokus pada masalah esensi realitas daripada berfokus pada
hubungan antar realitas. (Shults, Reforming Theological Anthropology,
12).
Sebenarnya kalimat di atas bukan parafrase, tapi pengutipan langsung yang
hanya sedikit diubah dan dibolak-balik. Jadi lebih baik dikutip persis dan
lengkap dan diberi tanda kutip, atau diparafrase dengan pembahasaan yang
berbeda dari kalimat asli.
4) Menerjemahkan ke dalam bahasa Indonesia tanpa tanda kutip.
5) Menyebut nama seorang penulis, tetapi kemudian lalai memberikan
bodynoot.
6) Di tengah-tengah kalimat kita terdapat kutipan suatu istilah atau
terminologi yang khas milik seseorang, tetapi kita lalai memberikan bodynote.
Contoh:
Hermeneutik bukan sekedar kritik dan kecurigaan, tetapi juga harus
memberikan afirmasi dan kontruksi. Dengan kata lain, hermeneutik
harus bisa keluar dari padang gurun kritisisme.
Istilah hermeneutik kecurigaan dan hermeneutik afirmasi memang istilah yang
khas dari Ricouer, tapi istilah itu sudah sangat umum dipakai, sehingga tidak
lagi perlu diberi bodynote soal sumber istilah tersebut (lihat poin di bawah).
Tetapi istilah “padang gurun kritisisme” adalah istilah yang tidak umum, dan
karena itu seharusnya diberikan bodynote dari mana istilah itu diambil.
b. Hal - hal yang Tidak Termasuk Plagiarisme.
1) Mengutip pernyataan, adagium, rumusan, ide, dll, yang sudah sangat
terkenal. Misalnya, Seperti yang Descartes katakan, Cogito ergo sum.
36
2) Mengutip data historis yang umum dalam buku-buku biografi, kecuali
data-data baru atau yang belum umum tersedia atau yang kontroversial.
Misalnya, “Sedikitnya ada tujuh jenderal TNI yang terbunuh di Lubang
Buaya pada saat terjadinya gerakan 30 September 1965. Namun kita
tidak memiliki informasi cukup lengkap untuk mengatakan bahwa
pelaku pembunuhan itu ada PKI. Bahkan hal itu cenderung diragukan
pada saat ini.”
Data-data umum pada awal kalimat ini tidak perlu diberikan catatan, tetapi
pernyataan mengenai keterlibatan atau ketidakterlibatan PKI perlu diberikan
bodynote.
BAB V
PENUTUP
Penutup.
Demikian Pedoman Penulisan Tesis/Skripsi/Tugas Akhir mahasiswa STTAL ini
disusun untuk dijadikan sebagai pedoman bagi mahasiswa maupun pihak-pihak yang terkait
dalam menjalankan tugas sesuai dengan bidangnya masing-masing. Pedoman penulisan
Tesis/Skripsi/Tugas Akhir ini berlaku sejak tanggal dikeluarkan.
Cap Tertanda
37
MARKAS BESAR ANGKATAN LAUT Lampiran II Keputusan Dan STTAL
SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI Nomor Kep / 29 / V / 2020
Tanggal 20 Mei 2020
FORMAT PENULISAN TESIS/SKRIPSI/TUGAS AKHIR
Contoh Halaman Sampul/Cover Proposal Tesis/Skripsi/Tugas Akhir
(SOFT COVER)
3 cm
5 spasi
Logo Ukuran
5x5 cm
3 spasi
10 spasi
SURABAYA
SEPTEMBER 2017
(Arial 12, bold, center, 1 spasi) 3 cm
40
Contoh Halaman Judul Proposal Tesis/Skripsi/Tugas Akhir
3 cm
10 cm
PROPOSAL SKRIPSI
(Arial 14, bold, center, 1 spasi)
9 spasi
7 spasi
10 spasi
SURABAYA
SEPTEMBER 2017
(Arial 12, bold, center, 1 spasi) 3 cm
41
Contoh Halaman Persetujuan Proposal Tesis/Skripsi/Tugas Akhir
Judul Skripsi : Redesign Sistem Hidrolik Crane RHIB (Rigid Hull Inflatable
Boat) KRI Kelas Sampari (Studi Kasus KRI Tombak - 629)
Nama Mahasiswa : Panji Agung Nugroho
Pangkat/Korps/NRP : Kapten Laut (T) NRP 19207/P
Program Studi : S1 Teknik Mesin
Proposal Skripsi dengan judul dan atas nama mahasiswa tersebut diatas telah
disetujui untuk dapat diujikan, sebagai bagian dari persyaratan penulisan skripsi untuk
memperoleh gelar sarjana teknik pada Program Studi Teknik Mesin, Direktorat
Pembinaan Sarjana Sekolah Tinggi Teknologi Angkatan Laut.
DOSEN PEMBIMBING
Ditetapkan di : Surabaya.
Tanggal : 06 September 2017
Mengetahui
An. Direktorat Sarjana,
Kaprodi S1 Teknik Mesin
42
Contoh Halaman Sampul/Cover Laporan Tesis/Skripsi/Tugas Akhir
(SOFT COVER)
3 cm
SKRIPSI
(Arial 14, bold, center, 1 spasi)
5 spasi
Logo Ukuran
5x5 cm
3 spasi
10 spasi
SURABAYA
SEPTEMBER 2017
(Arial 12, bold, center, 1 spasi) 3 cm
43
Contoh Halaman Judul Laporan Tesis/Skripsi/Tugas Akhir.
3 cm
10 cm
PROPOSAL SKRIPSI
(Arial 14, bold, center, 1 spasi)
9 spasi
7 spasi
10 spasi
SURABAYA
SEPTEMBER 2017
(Arial 12, bold, center, 1 spasi)
3 cm
44
Contoh Lembar Persetujuan Dosen Pembimbing.
Judul Skripsi : Redesign Sistem Hidrolik Crane RHIB (Rigid Hull Inflatable
Boat) KRI Kelas Sampari (Studi Kasus KRI Tombak - 629)
Nama Mahasiswa : Panji Agung Nugroho
Pangkat/Korps/NRP : Kapten Laut (T) NRP 19207/P
Program Studi : S1 Teknik Mesin
Skripsi dengan judul dan atas nama mahasiswa tersebut diatas telah
disetujui untuk dapat diujikan, sebagai bagian dari persyaratan untuk memperoleh
gelar Sarjana Teknik pada Program Studi Teknik Mesin, Direktorat Pembinaan
Sarjana Sekolah Tinggi Teknologi Angkatan Laut.
DOSEN PEMBIMBING
Mengetahui
Direktur Pembinaan Sarjana,
45
Contoh Halaman Keputusan Panitia Ujian Tesis/Skripsi/Tugas Akhir
Judul Skripsi : Redesign Sistem Hidrolik Crane RHIB (Rigid Hull Inflatable
Boat) KRI Kelas Sampari (Studi Kasus KRI Tombak - 629)
Nama Mahasiswa : Panji Agung Nugroho
Pangkat/Korps/NRP : Kapten Laut (T) NRP 19207/P
Program Studi : S1 Teknik Mesin
DEWAN PENGUJI
Ketua : Dr. Ir. Sutrisno, M.T. (………………….)
Kolonel Laut (KH) NRP 9527/P
Anggota : Ir. Sudjud Darsopuspito, M.T. (………………….)
Lektor IV/c NIP 194908291976031002
Anggota : Ir. Arino Anzip, M.Eng.Sc. (………………….)
Lektor III/d NIP 140719611988031003
Anggota : Pompy P., S.T., M.T. (………………….)
Mayor Laut (T) NRP 17816/P
Anggota : Bagiyo Herwono, S.T., M.T. (………………….)
Ass. Ahli III/b NIP 981087
Ditetapkan di : Surabaya
Tanggal : Desember 2017
Mengetahui
DirekturPembinaan Sarjana,
Dr.Sutrisno, M.T.
Kolonel Laut (KH) NRP 9527/P
46
Contoh Pernyataan Orisinalitas.
PERNYATAAN ORISINALITAS
Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam Skripsi ini tidak terdapat karya
atau bagian karya yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan
jenjang apapun di suatu Perguruan Tinggi, dan sepanjang pengetahuan saya juga
tidak terdapat istilah, frasa, kalimat, paragraf, subbab, atau bab dari karya yang
pernah ditulis atau diterbitkan, kecuali yang secara tertulis dirujuk dalam naskah ini
dan disebutkan dalam Daftar Referensi.
Apabila di kemudian hari terbukti bahwa terdapat plagiat dalam skripsi ini,
saya bersedia menerima sanksi sesuai ketentuan peraturan dan undang-undang
yang berlaku.
47
Contoh Pernyataan Persetujuan Publikasi Karya Ilmiah Untuk Kepentingan
Akademis
SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI ANGKATAN LAUT
DIREKTORAT PEMBINAAN SARJANA
Adalah Pihak I selaku pencipta, dengan ini menyerahkan karya ciptaan saya kepada:
Adalah Pihak II selaku Pemegang Hak Cipta berupa SKRIPSI dengan Judul
REDESIGN SISTEM HIDROLIK CRANE RHIB KRI KELAS SAMPARI (STUDI
KASUS KRI TOMBAK-629) untuk didaftarkan di Direktorat Hak Cipta, Desain
Industri, Desain Tata Letak dan Sirkuit Terpadu dan Rahasia Dagang, Direktorat
Jenderal Hak Kekayaan Intelektual, Kementerian Hukum dan Hak Azasi Manusia R.I.
Demikianlah surat pengalihan hak ini kami buat, agar dapat dipergunakan
sebagaimana mestinya.
48
© Hak Cipta Milik STTAL
Dilindungi Undang-Undang
49
Contoh Halaman Kata Pengantar
KATA PENGANTAR
Puji Syukur saya panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena atas
karunia-Nya saya dapat menyelesaikan skripsi ini. Penulisan skripsi ini dilakukan
dalam rangka memenuhi salah satu syarat untuk menyandang gelar Sarjana dalam
bidang ilmu teknik mesin dari STTAL.
Saya menyadari bahwa tanpa bantuan dari bimbingan berbagai pihak, tidak
mudah bagi saya untuk merampungkan skripsi ini. Oleh sebab itu, saya hendak
mengucapkan terima kasih kepada:
1. Komandan STTAL serta seluruh Staf STTAL atas kesempatan yang telah
diberikan kepada penulis untuk dapat mengikuti pendidikan S1 Prodi
Teknik Mesin di STTAL
2. Kolonel Laut (KH) Dr.Sutrisno, M.T., selaku Dosen Pembimbing I yang
telah memberikan waktu, arahan, bimbingan dan bantuan selama
pembuatan Skripsi ini.
3. Institusi Nama Lembaga, yang telah banyak membantu dalam usaha
memperoleh data yang saya perlukan untuk penelitian ini;
4. Mayor Nama Lengkap dan Sersan Mayor Nama lengkap, sahabat
pengurusan perizinan di berbagai instansi, hingga saya dapat
mencurahkan perhatian saya lebih di berbagai instansi, hingga saya
dapat mencurahkan perhatian saya lebih intens pada penyelesaian
skripsi;
5. Nama Lengkap, suami/istri saya yang selalu menyemangati saya terlebih
dalam masa-masa akhir pembuatan skripsi ini.
Akhir kata, saya berharap Tuhan Yang Maha Esa berkenan membalas segala
kebaikan semua pihak yang telah membantu. Semoga skripsi ini bermanfaat bagi
pengembangan ilmu pengetahuan dan masyarakat.
50
Contoh Halaman Abstrak (Bahasa Indonesia)
ABSTRAK
KRI Tombak - 629 merupakan salah satu Kapal Cepat Rudal dengan panjang 60
Meter yang termasuk kedalam kelas KRI Sampari yang memiliki fungsi patroli
keamanan laut dan SAR (Search and Rescue). Sejak diresmikan menjadi bagian dari
TNI Angkatan Laut, permasalahan muncul pada Crane RHIB (Rigid Hull Inflatable
Boat) yang tidak dapat beroperasi secara optimal sesuai dengan kebutuhan. 2 buah
crane yang masing-masing terletak di tiap lambung kapal memiliki kemampuan
angkut maksimal yang kurang sesuai dengan beban maksimal crane RHIB. Pada
tugas akhir ini telah dilaksanakan pengukuran, perhitungan dan analisa kekuatan
lengan crane, analisa sistem hidrolik dan redesign (perancangan kembali) sistem
crane RHIB. Analisa kekuatan lengan dilakukan dengan Metode “Section” Mekanik
Material. Selanjutnya setiap komponen sistem hidrolik dianalisa untuk mengetahui
bagian mana saja yang perlu diganti untuk memenuhi kebutuhan beban. Didapatkan
hasil bahwa lengan crane menerima beban maksimal sebesar 25,87 MPa dan masih
berada dibawah nilai Tegangan Ijin material sebesar 700 MPa sehingga konstruksi
lengan crane bisa di-redesign. Pada sistem hidrolik komponen yang diganti adalah
diameter Wire Rope menjadi 12 mm, diameter Rope Drum menjadi 243 mm dan
daya Hydraulic Power Pack menjadi 15 Hp.
Kata Kunci : Redesign, crane RHIB (Rigid Hull Inflatable Boat), Kelas Sampari
51
Contoh Halaman Abstrak (Bahasa Inggris)
ABSTRACT
KRI Tombak - 629 is one of the Fast Missile warships with a length of 60 Meters
which belongs to the KRI Sampari class which has a maritime security patrol function
and SAR (Search and Rescue). Since it was inaugurated to become part of the Navy,
problems arose on the RHIB (Rigid Hull Inflatable Boat) Crane that can not be
operated optimally according to needs. 2 cranes each on each hull have a maximum
carrying capacity that is less suitable with the maximum load of RHIB crane. In this
final project has been carried out measurement, calculation and analysis of crane
arm strength, hydraulic system analysis and redesign RHIB crane system. The arm
strength analysis was performed by Mechanics Material Section Method.
Furthermore, each component of the hydraulic system is analyzed to determine
which parts need to be replaced to meet the maximum load requirements. Maximum
crane arm results are received 25,87 MPa and still under 700 MPa Material Yield
Strength, so that the crane arm construction can be redesigned. In the hydraulic
system the replaced component is the Wire Rope diameter is replaced to 12 mm, the
diameter of the Drum Rope is changed to 243 mm and the Power Hydraulic Power
Pack is converted to 15 Hp.
Keywords : Redesign, RHIB (Rigid Hull Inflatable Boat) crane, Sampari Class
52
Contoh Halaman Daftar Isi
DAFTAR ISI
53
BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN ............................................................. 15
5.1 Kesimpulan................................................................................. 16
4.2 Saran .......................................................................................... 17
DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................... 18
LAMPIRAN ........................................................................................................ 19
54
Contoh Penulisan Tabel
Kondisi
Fungsi Pengendali SF Faktor e1
Operational
Lokomotif,traktor, Manual Ringan 4 16
truk, crane, Mesin Ringan 5 16
excavator Mesin Sedang 5,5 18
Berat-Sangat
Mesin 6 20
Berat
Segala jenis crane Manual Ringan 4,5 18
dan mekanisme Mesin Ringan 5 20
angkat lainnya Mesin Sedang 5,5 25
Berat-Sangat
Mesin 6 30
Berat
Lir manual dengan
pembatas kapasitas
beban hingga 1 ton
4 12
yang terpasang pada
kendaraan (mobil,
truk, dll)
Troli 5,5 20
Ditto 5 30
(Sumber; Siddartha Ray; Introduction to Material Handling, 2018)
55
Contoh Penulisan Gambar
56
Penulisan Kutipan
Format penulisan kutipan harus sama dengan format yang dipakai pada
penulisan daftar referensi. Sebagai contoh, jika penulisan kutipan menggunakan format
American Psychological Association (APA), Jenis kutipan dibagi menjadi dua jenis yaitu
kutipan tidak langsung dan kutipan langsung. Kutipan tidak langsung adalah ide/konsep
orang lain yang dikutip dengan menggunakan kata-kata penulis/peneliti sendiri.
Sedangkan kutipan langsung adalah ide/konsep orang lain yang disalin sesuai dengan
aslinya.
a. Penulisan Kutipan Tidak Langsung. Pada format APA, kutipan tidak
langsung dituliskan dalam kalimat/teks dengan mencantumkan nama pengarang
dan tahun penerbitan, tanpa menuliskan halaman karya yang dikutip.
1) Nama penulis disebutkan dalam kalimat.
Jones (1998) compared student performance ...
In 1998, Jones compared student performance ...
2) Nama penulis tidak disebutkan dalam kalimat
In a recent study of student performance (Jones, 1998), ...
b. Penulisan Kutipan Langsung. Kutipan langsung pada format APA
ditulis dengan menyebutkan nama pengarang, tahun terbit, dan halaman
kalimat/teks yang dikutip. Kutipan langsung dibedakan atas dua jenis, yaitu
kutipan langsung pendek dan kutipan langsung panjang.
1) Kutipan langsung pendek. Kutipan langsung pendek adalah
kalimat yang dikutip kurang atau sama dengan 40 kata. Kutipan
langsung pendek dituliskan dalam teks dengan memberi tanda petik di
awal dan di akhir kutipan.
a) Contoh Jika Nama penulis tidak disebutkan dalam
kalimat:
She stated, "Students often had difficulty using APA style,"
(Jones, 1998, p. 199), but she did not offer an explanation as to
why.
b) Contoh Jika Nama penulis disebutkan dalam kalimat:
According to Jones (1998), "Students often had dificulty
using APA style, especially when it was their first time" (p. 199).
Jones (1998) found "students often had difficulty using APA style"
(p. 199); what implications does this have for teachers?
2) Kutipan langsung panjang. Kutipan langsung panjang adalah
kalimat yang dikutip lebih dari 40 kata. Kutipan langsung panjang ditulis
dalam paragraf tersendiri, dengan jarak 5 ketukan/spasi dari margin kiri,
dan tetap dalam jarak 1,5 spasi (seperti teks).
a) Contoh jika nama penulis tidak disebutkan dalam
kalimat:
She stated: Students often had difficulty using APA style,
especially when it was their first time citing sources. This difficulty
could be attributed to the fact that many students failed to
purchase a style manual or to ask their teacher for help. (Jones,
1993, p. 199).
57
b) Contoh jika nama penulis disebutkan dalam kalimat:
Jones's 1993 study found the following: Students often had
difficulty using APA style, especially when it was their first time
citing sources. This difficulty could be attributed to the fact that
many students failed to purchase a style manual or to ask their
teacher for help (p. 199).
c. Contoh Penulisan Beberapa Kutipan.
1) Karya dengan 2 sampai 6 penulis. Nama keluarga/nama
belakang penulis disebutkan semua
Richards, Jones and Moore (1998) maintain that college students
who actively participate in extracurricular activities achieve greater
academic excellence because they learn how to manage their time more
effectively.
atau
The authors maintain that college students who actively participate
in extracurricular activities achieve greater academic excellence because
they learn how to manage their time more effectively (Richards, Jones, &
Moore, 1998).
2) Karya lebih dari 6 penulis. Jika karya yang dikutip ditulis lebih
dari 6 pengarang, yang ditulis hanya nama keluarga/belakang penulis
pertama, dengan memberi inisial et al.
Massachusetts state and municipal governments have initiated
several programs to improve public safety, including community policing
and after school activities (Smith et a1., 1997).
3) Lebih dari 1 karya dengan penulis yang sama. Semua tahun
penerbitan publikasi harus disebutkan semua.
Smith (1972) in his study of the effects of alcohol on the ability to
drive, Smith (1991) showed that the reaction times of participating drivers
were adversely affected by as little as a twelve ounces can of beer.
4) Mengutip dari beberapa karya dari penulis yang berbeda dan
tahun penerbitan dalam 1 kalimat (kutipan diambil dari sumber yang
berbeda).
Studies of precautionary saving in response to earnings risk
include Cantor (1985), Skinner (1988), Kimbal (1990a, 1990b) and
Caballero (1991), among others...
atau
The hemispheric division of the human brain has been studied
from many different perspectives; however, not all researchers agree on
the exact functions of each hemisphere (Ellison, 1973; Jaynes, 1979;
Mick, 1978).
5) Karya dengan nama belakang penulis sama. Jika mengutip
dari karya dengan nama belakang penulis yang sama dengan kutipan
sebelumnya, nama depan penulis perlu dicantumkan pada kutipan
berikutnya.
58
At least 66,665 lions were killed between 1907 and 1978 in
Canada and the United States (Kevin Hansen, 1980).
Jika dalam 1 kutipan
D. M. Smith (1994) and P. W. Smith (1995) both reached the
same conclusion about parenting styles and child development.
6) Mengutip rumus, hasil penelitian/exact quotation. Harus
mencatumkan nomor halaman.
In his study on the effects of alcohol on drivers, Smith (1991, p.
104) stated that "participants who drank twelve ounces of beer with a
3.5% alcohol content reacted, on average, 1.2 seconds more slowly to an
emergency braking situation than they did when they had not ingested
alcohol."
7) Mengutip dari kutipan. Jika mengutip dari sumber yang
mengutip, nama penulis asli dicantumkan pada kalimat, dan nama
penulis yang mengutip dicantumkan pada akhir kalimat kutipan.
Behavior is affected by situation. As Wallace (1972) postulated in
Individual and Group Behavior, a person who acts a certain way
independently may act in an entirely different manner while the member
of a group (Barkin, 1992, p. 478).
8) Tidak ada nama penulis. Jika tidak ada nama penulis, tuliskan 1
atau 2 kata pertama dari judul buku/halaman web. Jika mengutip dari
buku atau website, judul ditulis dalam cetak miring. Jika mengutip dari
artikel jurnal/majalah/surat kabar, judul ditulis dalam huruf tegak dengan
memberi tanda petik di awal dan akhir kutipan.
Massachusetts state and municipal governments have initiated
several programs to improve public safety, including community policing
and after school activities (Innovations, 1997).
9) Artikel tanpa nama penulis dan tahun penerbitan.
In another study of students and research decisions, it was
discovered that students succeeded with tutoring (“Tutoring and APA,”
n.d.).
Catatan: n.d. = no date
10) Lembaga sebagai penulis.
The standard performance measures were used in evaluating the
system. (United States Department of Transportation, Federal Aviation
Administration, 1997).
11) Komunikasi melalui email.
This information was verified a few days later (J. S. Phinney,
personal communication, June 5, 1999).
atau
…….dapat disimpulkan bahwa jurusan Teknik Mesin kurang diminati
oleh siswa perempuan (wawancara dengan Juliana Anggono, 5 Januari
1999).
59
12) Mengutip dari Website. Pada dasarnya mengutip dari website
atau sumber Mesinnik sama dengan mengutip dari sumber tercetak. Jika
mengutip dari website atau media Mesinnik, yang perlu dicantumkan
adalah nama penulis, tahun penerbitan, nomor halaman (untuk kutipan
langsung) atau jika tidak ada nomor halaman, sebutkan nomor bab
(chapter), nomor gambar, tabel atau paragraf. Alamat website (URL) dan
informasi lain dituliskan pada Daftar Referensi.
(Cheek & Buss, 1981, p. 332)
(Shimamura, 1989, chap. 3)
62
d) Perangkat lunak komputer
Arend, Dominic N. (1993). Choices (Version 4.0) [Computer
software]. Champaign, IL: U.S. Army Corps of Engineers
Research Laboratory. (CERL Report No.CH7- 22510)
5) Publikasi Mesinnik.
a) Karya lengkap.
McNeese, M.N. (2001). Using technology in educational
settings. October 13, 2001. University of Southern Mississippi,
Educational Leadership and Research.
http://www.dept.usm.edu/~eda/
Cap Tertanda
64