Anda di halaman 1dari 3

Adopsi Spirit Doll, Sekadar Hiburan, Gangguan Mental atau Syirik?

Oleh : Gita Amanda, Jurnalis Republika.co.id

REPUBLIKA.CO.ID, Awal bulan lalu, saya iseng nonton sebuah film


berjudul "The Guardian" di Netflix. Film asal Vietnam ini mengisahkan seorang
penyanyi yang terkenal setelah kematian sahabatnya.Yang menarik, film ini
menitik beratkan pada boneka Kumanthong milik si penyanyi. Boneka yang
menyerupai anak kecil itu, menurut kepercayaan Vietnam, berisi arwah dan
dapat mendatangkan ketenaran serta keberuntungan bagi pemiliknya.

Si pemilik memperlakukan boneka layaknya "anak". Dalam film si


penyanyi memberi "makan anaknya", memberikan persembahan,
memandikannya layaknya anak, serta membawanya kemana-mana. Bahkan
ada sebuah perkumpulan bagi para orang tua yang mengadopsi bayi
Kumanthong. Mereka terang-terangan membawanya di area publik. Meski di
akhir kisah, film ini memiliki plot twist yang cukup mengejutkan bahkan terkesan
"mengejek" kepercayaan akan boneka spirit ini. Dikisahkan bahwa, ternyata
ketenaran si penyanyi bukan karena memiliki boneka tersebut, bahkan
kejadian-kejadian mistis terkait boneka juga tak benar-benar terjadi. Untuk
lengkapnya, tonton sendiri saja ya. Tapi, kehadiran boneka Kumanthong
konjungsi sebagai salah satu fokus cerita dalam film menarik perhatian. Artinya, di
Vietnam sana ada juga kepercayaan akan boneka berisi arwah yang bisa
"mengabulkan" harapan-harapan sang pemilik.

Tak lama usai saya menonton film tersebut, tiba-tiba ramai berita bahwa
salah seorang selebritas Tanah Air memiliki "anak". Waktu pertama melihat
berita yang seliweran di media sosial, saya sempat memastikan berkali-kali apatext here
Type
seleb tersebut memang mengadopsi bayi atau bukan. Karena jujur saya
sempat tak bisa membedakan awalnya, boneka itu benar-benar menyerupai
bayi sungguhan dari segi fisik. Ingatan saya langsung menuju film 'The
Guardian'. Apa ini hanya sensasi yang dibuat si seleb, jangan-jangan dia juga
habis nonton film 'The Guardian' seperti saya.
Tapi ternyata, setelah "anak" si seleb ramai diperbincangkan, mulai muncul
banyak selebritas-selebritas lain yang mengaku juga mempunyai boneka
serupa. Alasan mereka beragam, ada yang hanya sekadar mainan karena suka
akan penampilannya. Ada yang terang-terangan mengaku itu boneka berisi
arwah. Atau ada pula yang seperti selebritas yang tadi saya sebut di awal, ia
bahkan menganggap itu merupakan anaknya bukan boneka maupun boneka
berisi arwah. "Ini anak gw bukan boneka," tegasnya dalam salah satu
wawancara di channel Youtube yutuber ternama.

Kini pembahasan mengenai boneka yang sekarang dikenal dengan spirit


doll ini pun meluas. Mulai dari psikolog, praktisi supranatural hingga ahli agama
mengemukakan pendapatnya soal boneka arwah. Psikolog dan ahli kejiwaan
menyatakan, jika boneka sudah dianggap melebihi fungsi awalnya sebagai konjungsi
mainan artinya si pemilik sudah mengalami gangguan kesehatan mental.
Sebab, itu artinya pemilik sudah tak bisa lagi membedakan mana realitas dan
mana imajinasi atau khayalan. Ini akan mengarahkan pemilik pada halusinasi
dan gangguan kesehatan mental lainnya.

Sementara ahli supranatural, bersikeras bahwa boneka berisi arwah


benar-benar ada. Arwah tersebut dimasukkan kedalam boneka dan mereka
memiliki kelebihannya masing-masing dan dapat menolong si pemilik. Untuk
yang satu ini, saya jadi berpikir apa bedanya dengan pesugihan yang
praktiknya sudah lebih lama ada di Indonesia. Hanya saja, dengan boneka ini
layaknya pesugihan modern dan lebih terbuka. Karena si pemilik tak malu
membawanya atau menunjukkannya ke khalayak. Sedangkan dari ranah
hukum agama, di sini saya bicara dari sudut pandang Islam, mengadopsi spirit
doll jelas mengarah pada perbuatan syirik. Apalagi kalau boneka tersebut oleh
pemiliknya dipercaya sebagai makhluk hidup, atau lebih jauh lagi dapat
mengabulkan doa dan harapan. Intinya akan ada banyak alasan mengapa
seseorang memiliki spirit doll. Dan itu bisa jadi hak masing-masing individu
dengan kepercayaannya. Tapi ada baiknya para selebritas atau figur publik ini
tak melulu mempertontonkannya ke khalayak, seolah mengadopsi boneka dan
memeliharanya layaknya anak sungguhan merupakan hal yang wajar. Dan
buat warganet, semoga bisa lebih bijak menyaring informasi yang dilihat. Meski
itu datang dari sang idola.

Anda mungkin juga menyukai