Anda di halaman 1dari 1

ASUHAN POSTPARTUM

Post partum (masa nifas) merupakan periode waktu dimana organ-organ reproduksi kembali
kepada keadaan tidak hamil membutuhkan waktu sekitar 6 minggu. Pada ibu post partum
mengalami perubahan-perubahan baik secara fisiologis maupun psikologis. Perubahan yang
terjadi pada adaptasi fisologis, ibu mengalami perubahan system reproduksi dimana ibu
mengalami proses involusio uteri, laktasi dan perubahan hormonal. Sedangkan perubahan
pada adaptasi psikologis adanya rasa ketakutan dan kekhawatiran pada ibu yang baru
memiliki pengalaman tentang proses melahirkan, dan hal ini akan berdampak kepada ibu
yang berada dalam masa nifas menjadi sensitive terhadap faktor-faktor yang mana dalam
keadaan normal mampu diatasinya (Yukekirana,2015).
Penelitian yang dilakukan (Maulidyah indah & Miftakhul Magfira,2013) menyebutkan
bahwa, beberapa stress menstimulasi penurunan laktasi baik itu stress fisik atau stress
psikologis dapat mengurangi lepasnya oksitosin selama laktasi, dan hal ini dapat mengganggu
reflex pengeluaran air susu. Jadi pasien post partum yang mengalami stress dapat
mempengaruhi produksi ASI.Produksi ASI yang menurun atau bahkan belum ada pada saat
post partum hari 1-3 akan mempengaruhi keinginan ibu untuk menyusui sehingga bayi tidak
mendapatkan ASI eksklusi
Menurut Departemen Kesehatan RI, pencapain pemberian ASI esklusif pada ibu post partum
di Indonesia megalami penurunan pada tiga tahun terahkir, pada tahun 2015 sebanyak 55,7%,
tahun 2016 sebanyak 54,0 %, dan tahun 2017 sebanyak 35,73%.(Propil Keseh.atan Indonesia
2015,2016 dan 2017). dan di provinsi Sulawesi tengah juga mengalami penurunan pada
tigatahunterahkir, padatahun 2015sebanyak 55,4%, tahun2016 sebanyak43,3%, tahun
2017sebanyak 23,91%. (Propil Kesehatan Indonesia 2015,2016 dan 2017).Melihat dari data
tersebut diatas terjadi penurunan pemberian Asi Ekslusif baik secara Nasional maupun di
Sulawesi Tengah, salah satu penyebab kurangnya produksi Asi adalah keadaan psikologis ibu
seperti stress dan cemas. Oleh karena itu salah satu tindakan keperawatan yang bisa
dilakukan untuk mengurangi cemas atau stress adalah dengan cara melakukan pijat
oksitosin.Kondisi psikologis ibu seperti merasa cemas atau stress dapat mempengaruhi
produksi ASI karena butuh penyesuaian pada ibu post partum. Oleh karena itu tenaga
kesehatan memegang peranan penting untuk tetap meningkatkan pelayanan kesehatan yang
menyeluruh dan bermutu (Dewi, 2011). Dan salah satu tindakan keperawatan yang bisa
dilakukan untuk mengurangi cemas atau stress adalah dengan cara melakukan pijat
oksitosin.Pijat oksitosin merupakan pemijatan pada sepanjang tulang-tulang belakang pijat,
ini dilakukan untuk merangsang hormone oksitosin atau hormone prolaktin ASI. Ibu yang
menerima pijat oksitosin akan merasa rileks ( Ni Wayan sridani,dkk.2019).

DAPUS : Sri Wayan tridani,dkk.2019. ASUHAN KEPERAWATAN POST PARTUM


DENGAN PIJAT OKSITOSIN UNTUK PENINGKATKAN PRODUKSI ASI
DIRUANGAN MERANTI RSU TORABELO.Volume 6 nomor 2.Jurnal ilmiah
kedokteran:Medika tadulako

Anda mungkin juga menyukai