Anda di halaman 1dari 4

Nama : Novi Rahmatika Ikhtiyari

NIM : 190612642878

Offering :C

Resume

Perubahan Fisiologis pada Wanita & Pengaruhnya Terhadap Aktivitas Fisik

1. Perubahan fisiologi wanita dan pengaruhnya terhadap aktifitas fisik


Ketika wanita memasuki masa pubertas, indung telur akan membesar dan tubuh
akan mulai memproduksi dua hormon, yaitu estrogen dan progesteron. Kedua hormon ini
akan mempengaruhi pertumbuhan payudara, vagina, rahim serta tuba fallopi. Tinggi dan
bentuk tubuh juga akan mulai berkembang dan lemak akan membentuk tubuhmu terutama
di bagian pinggang, pinggul, dan bokong. Pada tahap akhir pubertas, perempuan akan
mengalami menstruasi. Setelah pubertas selesai, hormon estrogen dan progesteron akan
berfungsi mengendalikan siklus menstruasi.
Perubahan fisiologi tubuh wanita terjadi di bagian pinggul. Pinggul wanita dewasa
memiliki bentuk lebih lebar daripada pinggul pria dewasa. Pengaruh dari perubahan
fisiologi wanita yaitu dengan ukuran pinggul yang lebar otomatis tulang kaki bagian atas
wanita memiliki sudut yang lebih besar. Pinggul yang lebar dapat memberikan tekanan
lebih pada persendian. Selain itu, produksi hormon estrogen juga melemahkan ligamen
yang merupakan bagian dari persendian. Hal inilah yang menyebabkan wanita lebih
berisiko 10 kali lipat lebih besar untuk mengalami cidera ligament lutut atau ACL (Anterior
Cruciate Ligament).
2. Pengaruh BMI terhadap anatomi fisiologi wanita
Pengertian Body Mass Index atau Index Massa Tubuh (IMT) merupakan indikator
yang paling sering digunakan dan praktis untuk mengukur status gizi pada orang dewasa,
menggunakan rumus berat badan dalam kilogram (kg) dibagi tinggi badan dalam meter
(m2). Indeks Massa Tubuh (IMT) merupakan indikator apakah seseorang itu gemuk atau
tidak.

IMT = Berat badan (Kg)


Tinggi badan (m)
Klasifikasi IMT dibagi menjadi empat, yaitu :

1. IMT obese, keadaan seseorang yang mengalami obesitas jika IMT nya diatas 25

2. IMT overweight, keadaan seseorang yang mengalami kelebihan berat badan jika IMT
nya antara 23-24,9. Untuk wanita overweight disarankan melakukan olahraga seperti jalan
kaki, berjalan didalam air atau berenang, bersepeda dsb.

3. IMT normal, keadaan seseorang yang IMT nya antara 18,5-22,9

4. IMT underweight, keadaan seseorang yang memiliki berat badan dibawah normal dan
IMT nya dibawah 18,5. Untuk wanita underweight disarankan melakukan olahraga seperti
berenang, bersepeda, berolahraga yang menaikkan massa otot, dsb.

Pengaruh Anatomi & Fisiologi BMI :

a. Ketika obesitas atau terjadinya peningkatan IMT akan cenderung menurunkan segala
aktivitas, menimbulkan sifat kemalasan, dan kreatifitas pun menurun.
b. Obesitas dapat menghambat aliran darah ke otak yang dikarenakan adanya peningkatan
deposit lemak, sehingga otak mengalami kekurangan oksigen
c. Obesitas mempunyai hubungan yang kuat dengan infertilitas dan menstruasi tidak
teratur pada wanita.
d. Kekurangan berat badan atau IMT underweight menyebabkan massa otot yang
terbentuk sedikit dan penurunan sistem imunitas sehingga rentan terkena penyakit.
Selain dua faktor tersebut, faktor lain seperti genetik dan usia juga mempengaruhi
e. Selain masalah fisik seperti anemia, gangguan pencernaan, pengeroposan tulang, serta
gangguan menstruasi, akibat underweight juga dapat mempengaruhi psikologis
seseorang

Kesimpulannya, faktor yang mempengaruhi IMT secara langsung adalah pola


makan.
3. Masalah kesehatan olahraga wanita
a. Menarche
Menarche adalah waktu pada saat wanita pertama kali mengalami menstruasi atau
disebut menstruasi dini yang biasanya terjadi pada umur 11 hingga 12 tahun. Namun
pada atlet perempuan yang belum mengalami pubertas akan mengalami penundaan
menarche dan ketidakteraturan menstruasi. Orang yang sudah mulai aktif beraktivitas
berat sebelum mengalami menarche akan lebih lambat memperoleh menarche
dibanding yang mulai aktif latihan setelahnya. Hal itu disebabkan oleh rendahnya
aktivitas fisik yang merupakan factor peningkat kegemukan. Dimana semakin tinggi
kadar lemak dalam tubuh, maka semakin awal hormon diproduksi oleh tubuh. Maka
dari itu anak dengan usia menarche lebih awal biasanya terjadi pada kelompok yang
kurang berolahraga. Dan sebaliknya, anak dengn usia menarche yang terlambat
biasanya terjadi pada kelompok yang banyak berolahraga (seperti atlet).
b. Pre menstruasi syndrome (PMS)
Pada saat PMS wanita akan mengalami beberapa gejala yang tidak menyenangkan
Mulai dari kram perut, mual, kembung, tubuh lelah, susah tidur, diare, hingga perasaan
sensistif sehingga mudah sekali tersinggung. PMS juga memengaruhi emosional
wanita. Selain deangan minum obat Pereda nyeri, PMS dapat diatasi dengan rutin
berolahraga.
Menstruasi pada wanita dapat diatasi dengan rutin berolahraga. Karena olahraga
mampu merangsang produksi hormon endorfin yang dapat memperbaiki suasana hati
sekaligus mengurangi rasa sakit. Namun olahraga tidak boleh dilakukan secara
berlebihan. Olahraga yang dapat dilakukan selama menstruasi yaitu yoga, jalan cepat,
bersepeda,dsb. Olahraga ini dapat dilakukan minimal 30 menit setiap harinya.
c. Kehamilan
Secara fisik, wanita hamil akan mengalami kesulitan fisik seiring dengan
bertambahnya usia kehamilan. Olahraga atau aktivitas fisik yang ringan sangat
diperlukan bagi bumil untuk menjaga kesehatan bagi ibu dan janin. Namun dosis dan
intensitas latihan sebaiknya diturunkan seiring bertambahnya usia kehamilan.
Meskipun belum ada kontraindikasi namun bumil harus lebih berhati-hati dalam
berolahraga. Jika terjadi ketidaknyamanan, flek atau pendarahan, nyeri, kelelahan atau
tidak ada gerakan janin, maka aktivitas sebaiknya dihentikan.
d. Menopause
Pada masa ini terjadi kemunduran fungsi organ-organ tubuh dan kemampuan fisik
sebagai proses tumbuh kembang menjadi tua (aging). Pada masa ini terjadi proses
osteoporosis yang makin cepat. Penurunan fungsi organ termasuk syaraf, maka
perempuan akan menjadi pikun, otot dan jaringan ikamya tidak lagi lentur, serta
menyebabkan menurunnya fungsi panca indera. Proses aging atau penuaan ini tidak
dapat dihindari, akan tetapi dapat diperlambat dengan cara rutin berolahraga. Karena
olahraga dapat merangsang seluruh system ditubuh kita sehingga tubuh dapat berfungsi
lebih baik. Sifat olahraga yang cocok adalah olahraga aerobik dengan intensitas sedang.
Olahraga juga beperan sebagai perangsang diproduksinya morfin tubuh, yaitu
endorphin. Endorphin ini akan memberi rasa segar, nyaman dan gembira. Dengan
demikian juga akan mengurangi stress dan kekacauan yang disebabkan oleh perubahan
hormonal bagi para wanita yang memasuki masa menopause. Dengan begitu
perempuan dapat menikmati masa tuanya dengan tetap aktif.

Anda mungkin juga menyukai