2 Program Gizi
Status gizi merupakan salah satu faktor yang menentukan kualitas hidup dan produktifitas
kerja. Oleh karena salah satu program Puskesmas Nosarara yaitu program meningkatkan
status gizi masyarakat di wilayah kerja Puskesmas Nosarara. Upaya meningkatkan status gizi
masyarakat pada hakikatnya dimaksudkan untuk mencegah dan menangani permasalahan gizi
yang dihadapi masyarakat. Masalah gizi adalah gangguan kesehatan eseorang/masyarakat
yang disebabkan tidak seimbangnya pemenuhan kebutuhan akan zat gizi yang diperoleh dari
makanan.
Beberapa program yang sering dilakukan di Puskesmas Nosarara, terkait masalah gizi antara
lain:
e. ASI Ekslusif
ASI merupakan makanan bayi yang paling sempurna, praktis, murah dan
bersih karena langsung diminum dari payudara ibu. ASI mengandung semua zat gizi
dan cairan yang dibutuhkan bayi untuk memenuhi kebutuhan gizi di 6 bulan
pertamanya.
ASI memberikan beberapa manfaat bagi bayi antara lain, dapat memberikan
kehidupan yang baik dalam pertumbuhan maupun perkembangan bayi, mengandung
antibodi yang melindungi bayi dari penyakit infeksi bakteri, virus, jamur, dan
parasite, mengandung komposisi yang tepat karena kandungan ASI diciptakan sesuai
dengan kebutuhan bayi, meningkatkan kecerdasan, terhindar dari alergi yang
biasanya timbul karena konsumsi susu formula, bayi merasakan kasih sayang ibu
secara langsung saat proses menyusui. Pemberian ASI eksklusif selain bermanfaat
bagi bayi juga bermanfaat bagi ibu diantaranya sebagai kontrasepsi alami saat ibu
menyusui dan sebelum menstruasi, menjaga kesehatan ibu dengan mengurangi risiko
terkena kanker payudara dan membantu ibu untuk menjalin ikatan batin kepada anak.
World Health Organization (WHO) dan United Nation Childrens Fund (UNICEF)
merekomendasikan sebaiknya anak hanya di susu ibu (ASl) selama paling sedikit
enam bulan pertama dalam kehidupan seorang bayi dan dilanjutkan dengan makanan
pendamping yang tepat sampai usia 2 tahun dalam rangka menurunkan angka
kesakitan dan kematian anak.(11)
ASI adalah makanan terbaik untuk bayi. ASI akan mencegah malnutrisi
karena ASI mengandung zat-zat gizi yang dibutuhkan bayi dengan tepat, mudah
digunakan secara efisien oleh tubuh bayi dan melindungi bayi terhadap infeksi. World
Health Organization (WHO) dan United Nation Childrens Fund (UNICEF)
merekomendasikan sebaiknya anak hanya diberi air susu ibu (ASI) selama paling
sedikit enam bulan pertama dalam kehidupan seorang bayi dan dilanjutkan dengan
makanan pendamping yang tepat sampai usia 2 tahun dalam rangka menurunkan
angka kesakitan dan kematian anak.(II)
Selain itu IMD juga bermanfaat bagi ibu dalam mengurangi perdarahan pasca
persalinan karena proses menyusu akan merangsar kontraksi uterus. Ketika IMD tidak
dilakukan maka akan meningkatkan terjadinya kematian bayi baru lahir yang bisa
diakibatkan oleh hipotermia, dan ketika jarangnya dilakukan IMD dan kesalahan-
kesalahan pelaksanaan kegiatan IMD menyebabkan keberhasilan menyusui tidak
optimal karena IMD dapat mengetahui apakah bayi bisa mendapatkan cukup ASI atau
tidak.(12)
Output yang dicapai dari program gizi pada puskesmas Nosarara, yaitu :
39,5%.
12. Persentase bayi dengan berat badan lahir rendah (berat badan < 2500
gram) 6,1%.
15. Persentase balita ditimbang yang tidak naik berat badannya (T) 18%.
16. Persentase balita ditimbang yang tidak naik berat badannya dua kali