Komponen Simetris: Simple, Inspiring, Performing, Phenomenal
Komponen Simetris: Simple, Inspiring, Performing, Phenomenal
K9_Proteksi ITL 1
Simple, Inspiring, Performing, Phenomenal
KOMPONEN SIMETRIS
1. Tujuan
Pada sistem fasa-tiga yang simetris/seimbang, untuk menghitung
besarnya arus dapat dihitung sebagai fasa-tunggal dan kemudian bila
diperlukan untuk menghitung daya keseluruhan dengan mengkalikan 3.
Pada sistem fasa-tiga tak simetris, dengan komponen simetris sistem ini
diubah menjadi 3 buah sistem yang seimbang yaitu urutan POSITIF,
urutan NEGATIF dan urutan NOL.
Kemudian dapat dihitung seperti fasa-tunggal dan hasilnya merupakan
penjumlahan ketiga sistem tersebut.
K9_Proteksi ITL 2
Simple, Inspiring, Performing, Phenomenal
2. Operator a.
Pada sistem fasa-tiga masing-masing fasa berbeda sudut 120o, sudut 120o
ini merupakan operator a.
K9_Proteksi ITL 3
Simple, Inspiring, Performing, Phenomenal
3. SISTEM FASA-TIGA TIDAK SIMETRIS
Sistem fasa-tiga tidak simetris dapat diuraikan menjadi :
Sistem fasa-3 simetris urutan positif (1).
Sistem fasa-3 simetris urutan negatif (2).
Sistem fasa-3 simetris urutan nol (0).
K9_Proteksi ITL 4
Simple, Inspiring, Performing, Phenomenal
Berdasarkan komponen urutan positif, negatif dan nol :
K9_Proteksi ITL 5
Simple, Inspiring, Performing, Phenomenal
Va = 1 + 1 + 1 Vao
Vb 1 + a2 + a Va1
Vc 1 + a + a2 Va2
K9_Proteksi ITL 6
Simple, Inspiring, Performing, Phenomenal
Dari persamaan diatas dapat ditentukan nilai Va, Vb dan Vc bila diketahui
tegangan urutan positif, negatif dan nol.
K9_Proteksi ITL 7
Simple, Inspiring, Performing, Phenomenal
Penjabaran berdasarkan persamaan matrix :
K9_Proteksi ITL 8
Simple, Inspiring, Performing, Phenomenal
K9_Proteksi ITL 9
Simple, Inspiring, Performing, Phenomenal
Tabel : Fungsi Operator
Fungsi Bentuk dalam Kutub Koordinat Kartesian
a 1∠120𝑜 -0,5 + j0,866
a2 1∠240𝑜 = 1∠−120𝑜 -0,5 – j0,866
a3 1∠360𝑜 = 1∠0𝑜 1,0 + j0,00
a4
1∠120𝑜 -0,5 + j0,866
1 + a = -a 2
1∠60𝑜 0,5 + j0,866
1–a 3∠−30𝑜 1,5 - j0,866
1 + a2 = -a 1∠ − 60𝑜 0,5 + j0,866
1 – a2 3∠30𝑜 1,5 + j0,866
a–1 3∠150𝑜 -1,5 + j0,866
a - a2 3∠90𝑜 -1,0 + j0,00
a + a2 1∠180𝑜 0,00 + j1,732
a2 – a 3∠−90𝑜 0,0 – j1,732
a2 – 1 3∠−150𝑜 -1,5 - j0,866
1 + a + a2 0∠0𝑜 0,0 – j0,0
a-1
a -a2 1 – a2
o
0
12
3 120o
-1, -a 1, a3
12
0o
a2 - 1 a2 -a 1-a
a2 - a
Gambar : Diagram Fasor Operator a
Simple, Inspiring, Performing, Phenomenal
4. Urutan jaringan
Komponen simetris digunakan untuk menganalisa sistem yang tak-simetris
misalnya pada saat terjadi hubung-singkat 2 fasa dan hubung-singkat 1 fasa.
Ketidak-simetris / ketidak-seimbangan arus dan tegangan akan menimbulkan
impedansi urutan positif, negatif dan nol.
K9_Proteksi ITL 12
Simple, Inspiring, Performing, Phenomenal
4.1 Jaringan Urutan Positif.
K9_Proteksi ITL 13
Simple, Inspiring, Performing, Phenomenal
4.2 Jaringan Urutan Negatif.
K9_Proteksi ITL 14
Simple, Inspiring, Performing, Phenomenal
4.3 Jaringan Urutan Nol.
K9_Proteksi ITL 15
Simple, Inspiring, Performing, Phenomenal
4.4 Jaringan kutup tunggal.
K9_Proteksi ITL 16
Simple, Inspiring, Performing, Phenomenal
a. Jaringan impedansi urutan positif
K9_Proteksi ITL 17
Simple, Inspiring, Performing, Phenomenal
c. Jaringan impedansi urutan nol
K9_Proteksi ITL 18
Simple, Inspiring, Performing, Phenomenal
5. Gangguan pada jala-jala.
5.1 Gangguan 1 fasa ke tanah.
K9_Proteksi ITL 19
Simple, Inspiring, Performing, Phenomenal
Sirkit ekivalen :
K9_Proteksi ITL 20
Simple, Inspiring, Performing, Phenomenal
Gangguan 1 fasa ke tanah melalui impedansi.
K9_Proteksi ITL 21
Simple, Inspiring, Performing, Phenomenal
K9_Proteksi ITL 22
Simple, Inspiring, Performing, Phenomenal
5.2 Gangguan 2 fasa.
K9_Proteksi ITL 23
Simple, Inspiring, Performing, Phenomenal
Dengan komponen simetris :
K9_Proteksi ITL 24
Simple, Inspiring, Performing, Phenomenal
K9_Proteksi ITL 25
Simple, Inspiring, Performing, Phenomenal
K9_Proteksi ITL 26
Simple, Inspiring, Performing, Phenomenal
5.3 Gangguan dua fasa ketanah.
K9_Proteksi ITL 27
Simple, Inspiring, Performing, Phenomenal
Gangguan dua fasa ketanah
K9_Proteksi ITL 28
Simple, Inspiring, Performing, Phenomenal
5.4 Gangguan 3 fasa
Kondisi saat terjadi gangguan hubung-
singkat 3 fasa.
In = 0
Ea = Eb = Ec
Karena sistemnya seimbang maka urutan
negatif dan urutan nol tidak ada.
K9_Proteksi ITL 29
Simple, Inspiring, Performing, Phenomenal
Gangguan 3 fasa
K9_Proteksi ITL 30
Simple, Inspiring, Performing, Phenomenal
Bila jaringan mempunyai impedansi urutan nol Z0, maka arah arus urutan
nol pada beban tiga-fasa ditunjukkan sbb :
1 n Z0
Z0
b
c N0
Ia0 Z0
n Ia0
a
Z0
n
2
Z0
Z0 3Ia0 Ia0
b
Ia0
c N0
K4_ASTL_Gangguan 31
Simple, Inspiring, Performing, Phenomenal
No. Simbol Hubungan Z0 Jaringan Ekivalen Z0
Ia0
n Z0 Ia0
a
Z0
n
3 Z0 Z0
Zn Ia0
b
3Ia0
Ia0
c N0
a n Z0 Ia0 = 0
Z0
Z0
4
b
Z0
c N0
K4_ASTL_Gangguan 32
Simple, Inspiring, Performing, Phenomenal
Beberapa jaringan impedansi urutan nol mesin sinkron ditunjukkan pada
Gambar berikut :
a Z0
a
a a
Z0
K4_ASTL_Gangguan 33
Simple, Inspiring, Performing, Phenomenal
Simbol Diagram Jaringan Nol
a Z0
a
a Z0
a
K4_ASTL_Gangguan 34
Simple, Inspiring, Performing, Phenomenal
Beberapa jaringan impedansi urutan nol transformator ditunjukkan sbb.:
K4_ASTL_Gangguan 35
Simple, Inspiring, Performing, Phenomenal
Simbol Diagram Jaringan Nol
K4_ASTL_Gangguan 36
Simple, Inspiring, Performing, Phenomenal