Anda di halaman 1dari 21

FILE SERVICE

Dosen Pengampu:
Syefudin
Peraturan dan Nilai
 1. Absensi Kehadiran min 75 %
 2. Tugas Kelompok
 3. Tanya Jawab
 4. Quiz minimal 2x
 5. UTS
 Note: Catatan, softcopy, slide, fotocopyan, mencatat
materi selama perkuliahan.
File Sistem Terdistribusi (Distributed file system /DFS)

DFS yaitu: File sistem yang mendukung sharing files dan


resources dalam bentuk penyimpanan presisten di sebuah
network
 File server pertama kali dikembangkan tahun 1970.
 Sun NFS (network file system) menjadi DFS pertama
yang banyak digunakan setelah awal pemunculannya di
tahun 1985.
 DFS yang terkenal selain NFS adalah
 AFS (andrew file system) dan
 CIFS (common internet file sistem)
Pengenalan File service

 File service adalah suatu perincian atau pelayanan dari system


yang ditawarkan pada komputer client.
 Suatu file server adalah impelemntasi dari file service dan
berjalan pada satu atau lebih mesin.
 File berisi :
1. nama
2. data
3. atribut file : kepemilikan file, ukuran, waktu pembuatan
file, hak akses file
Komponen – komponen file service
1. File service:
Pengoprasian dari masing-maisng file
2. Directory Service:
Management atau pengaturan directory
3. Naming Service:
a. Location Independence : file dapat dipindahkan tanpa penggantian nama
b. Hal yang umum untuk penamaan file dan directori:
• Mesin + nama path e.g/machine/path atau machine path
• Mounting file system secara remote kedalam hirarki local file
• Single name face yang sama pada semua mesin
c. Dua level penamaan:
Nama simbolik yang dilihat user dan nama binary yang dilihat oleh system
Contoh file service
1. NFS (Network file system)
 Merupakan sebuah protocol yang dikembangkan oleh Sun
microsystem pada tahun 1984 dan NFS didefinisikan dalam
RFCIO94, 1813 dan 3530 sebagai DFS yang mengizinkan sebuah
komputer untuk mengakses file melalui network secara akses file
di disk local.
 Tujuan dari NFS adalah untuk memungkinkan terjadinya
pertukaran system berkas secara transparan antara mesin-mesin
bebas tersebut.
Manfaat NFS:
 Lokal workstations menggunakan ruang disk lebih kecil
 Pemakai tidak harus membagi direktoci home pada
setiap mesin jaringan
 Direktori home dapat di set up pada NFS server dan
tersedia melalui jaringan
 Device penyimpanan seperti floppy disk, CDROM
drives, dll dapat digunakan oleh mesin lainnya.
 Kerugian NFS:
Desain awal hanya untuk jaringan yang local
dan tertutup
Security
Congestion (traffic
yang tinggi bias
menyebabkan akses lambat
Contoh file service
 2. AFS (Andrew File System)
 Persamaan:
 AFS sama seperti AFS yaitu menyediakan akses menuju shared files secara
transparent. Akses menuju file AFSadalah melalui normal unex file primitives
(tanpa modifikasi atau rekompilasi) AFS kompatibel dengan NFS

 Perbedaan:
 Secara desain dan implementasi, AFS berbeda dengan NFS, perbedaan utama
NFS didesain untuk dapat menangani active users dengan jumlah yang lebih
banyak daripada distributed file system yang lain. Kunci AFS untuk menangani
jumlah active user yang besar terletak pada kemampuan caching seluruh files
pada client node.
Karakteristik dari AFS
 Whole file serving:
Seluruh konten dari direktori dan file dikirim kepada
komputer oleh AFS servers

 Whole file caching:


Copy dari sebuah file chunck yang telah ditransfer di
komputer client disimpan dalam cache pada local disk. Cache
disini mengandung ratusan file yang sering dipakai di dalam
komputer.
Operasi pada file (= data + atribut)

 Prinsip Dasar dari proses didalam file system:


1. Create / delete (mencetak/simpan/hapus file)
2. Query / Modifikasi Atribut (proses pencarian file)
3. Open / Close
4. Read / Write
5. Akses Kontrol

Organisasi penyimpanan
➢ Struktur direktori (hirarki, pathname)
➢ Metadata (pengaturan informasi file) : atribut file, informasi struktur
direktori, dll
Atribut File
 File adalah kumpulan informasi berkait yang diberi nama dan
direkam pada penyimpanan sekunder. Atribut file terdir dari :
1. Nama: Merupakan satu-satunya informasi yang tetap dalam
bentuk yang bisa dibaca oleh manusia (human readable form)
2. Type: Dibutuhkan untuk sistem yang mendukung beberapa tipe
berbeda
3. Lokasi: Merupakan pointer atau penunjuk ke device dan lokasi
file pada device tersebut berada
Atribut File
4. Ukuran (Size): Ukuran file pada saat itu, baik dalam byte,
huruf ataupun blok
5. Proteksi: Informasi mengenai kontrol akses, misalnya siapa
saja yang boleh membaca, menulis dan mengeksekusi file
6. Waktu, tanggal dan identifikasi pengguna informasi ini
biasanya disimpan untuk :
- Pembuatan file
- Modifikasi terakhir yang dilakukan pada file
7. Penggunaan terakhir file
Struktur File System
 Modul direktori : menghubungkan nama file dengan ID file
 Modul File : menghubungkan ID dengan file tertentu
Contoh ppt, doc. dll
 Modul Akses Kontrol : memeriksa permission utuk operasi
yang diminta
 Modul Akses File : read / write data file atau atribut
 Modul Blok : akses dan alokasi blok disk
 Modul Perangkat : disk I/O dan buffering
Komponen file service
 Komponen-komponen file service adalah terdiri dari :
1. File Service: Pengoperasian dari masing-masing file.
2. Directory Service: Management atau pengaturan direktori
3. Naming Service
✓ Location Independence :
▪ File dapat dipindahkan tanpa penggantian nama
✓ Hal yang umum untuk penamaan file dan directori :
• Mesin + nama path e.g / machine / path atau machine : path
• Mounting File sistem secara remote kedalam hirarki local file.
• Single name space yang sama pada semua mesin.
✓ Dua level penamaan :
▪ Nama simbolik yang dilihat user dan nama binary yang dilihat oleh sistem.
Kebutuhan File System Terdistribusi
 Transparansi (Client tidak menyadari adanya lingkungan terdistribusi)
1. Akses Transparan
2. Lokasi Transparan
3. Mobilitas Transparan
4. Performa Transparan
5. Scaling Transparan
6. Concurrent File Update
7. Replikasi File
8. Heterogenitas
9. Toleransi Kesalahan
10. Konsistensi
11. Keamanan
12. Efisiensi
Kebutuhan File System Terdistribusi

1. Transparency:
Keseimbangan antara flesibilitas dan skalabilitas terhadap
kompleksitas dan performansi dalam desainnya.
▪ Transparansi akses
▪ Transparansi lokasi
▪ Transparansi mobilitas
▪ Transparansi performance
▪ Transparansi pengukuran
Kebutuhan File System Terdistribusi
2. Concurrent File Updates:
Perbaruan file serentak bersamaan antara file server dan client.
Kebanyakan arah sistem mengikuti standar UNIX dalam
memberikan pelayanan advisory atau mendatory file atau record file
level locking.

3. File Replication:
Replikasi dapat untuk share load, untuk mempertinggi fault
tolerance, dan untuk mempertinggi scalability. Kebanyakan sistem
yang ada dapat melayani caching dengan replication terbatas.
Sebagian dapat melayani full replication.
Kebutuhan File System Terdistribusi

4. Hardware dan Operating Systems:


Heterogenitas atau kesamaan adalah kebutuhan yang sangat
penting dalam melayani keterbukaan.
5. Fault Tolerance:
Service harus terus menerus beroperasi walaupun terjadi
kesalahan atau error pada client ataupun server
6. Consistency
Masuknya data yang masuk sebanding data yang keluar.
Artinya data tidak boleh kosong
Kebutuhan File System Terdistribusi

7. Security
Semua sistem melayani mekanisme akses kontrol
berbasiskan daftar akses kontrol (access control lists)
8. Efficiency
Sistem harus dapat melayani perbandingan performance
apakah lebih baik atau tidak.
SELESAI

Anda mungkin juga menyukai