Disusun oleh :
Altalycra Imanda Fherin (9882405121311056)
Ajeng Fathur Rohimah (9882405121311052)
Febryanti Pratami (9882405121311054)
Rizal Januar Iskandar (9882405121311043)
Shafira Qurrotu Ainin Afa (9882405121311035)
Sugara Rian Permana (9882405121311036)
Akhir kata, sekiranya makalah ini dapat berguna dan bisa menjadi pedoman bagi
mahasiswa untuk dapat mempelajari serta memahami tentang Implementasi PancasilaSila ke-
4 Dalam Kehidupan Sehari-hari.
Sekian dan terima kasih.
Penyusun
i
DAFTA ISI
KATA PENGANTAR..................................................................................................................................i
DAFTA ISI...............................................................................................................................................ii
BAB 1 PENDAHULUAN...........................................................................................................................1
1.1. Latar Belakang.......................................................................................................................1
1.2. Rumusan Masalah..................................................................................................................2
1.3. Tujuan Penulisan....................................................................................................................2
1.4. Manfaat Penulisan.................................................................................................................2
BAB 2 PEMBAHASAN.............................................................................................................................3
2.1 Implementasi Sila ke 4...........................................................................................................3
2.2 Ancaman dan Tantangan.......................................................................................................3
2.3 Contoh Kasus dan Kronologi..................................................................................................4
2.4 Tanggapan Sebagai Masyarakat.............................................................................................5
BAB 3 PENUTUP.....................................................................................................................................7
3.1 Kesimpulan............................................................................................................................7
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................................................................8
ii
BAB 1 PENDAHULUAN
Pancasila sebagai dasar falsafah nasional Republik Indonesia yang diumumkan secara
resmi disahkan oleh PPKI pada tanggal 18 Agustus 1945 dan termasuk dalam pembukaan
UUD 1945 dideklarasikan dalam Berita Republik Indonesia II No. 7 [1] bersamaan dengan
batang tubuh UUD 1945. Pancasila sebagai dasar negara. Ini memiliki arti penting dalam
mengatur administrasi pemerintahan. Hasil Pancasila adalah sumber dari segala sumber
hukum. Hal ini memposisikan Pancasila sebagai dasar negara, yaitu menerapkan nilai-nilai
Pancasila dalam semua peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Pada zaman reformasi saat ini, pengamalan nilai pancasila sangat dibutuhkan oleh
masyarakat karena di dalam pancasila terkandung nilai-nilai luhur bangsa Indonesia yang
sesuai dengan kepribadian bangsa. Implementasi pancasila dalam kehidupan bermasyarakat
pada hakikatmya merupakan suatu realisasi praksis untuk mencapai tujuan bangsa.
Dalam sila ke-4 yang berbunyi “Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan
dalam permusyawaratan/perwakilan.” Yang bermakna tentang demokrasi yang dijunjung
oleh bangsa Indonesia. Bahwa Indonesia selalu mengedepankan demokrasi dalam pemilihan
keputusan dan memberikan kebebasan berpendapat.
1
1.2. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka dapat ditarik suatu rumusan masalah yang
akan di bahas sebagai acuan dalam makalah ini, sebagai berikut:
1. Contoh dan kasus apa saja yang terjadi di dalam implementasi sila ke-4?
2. Makna apa saja yang terkandung didalam implementasi sila ke-4?
3. Ancaman dan tantangan apa saja yang terkandung di dalam implementasi sila
ke-4 tersebut?
4. Bagaimana tanggapan kita sebagai seorang mahasiswa tentang implementasi
sila ke-4?
5. Kesimpulan yang bisa di ambil setelah mencari tahu tentang implementasi sila
ke-4!
2
BAB 2 PEMBAHASAN
1. Kita harus tahu bahwa setiap manusia memiliki status, hak, dan kewajiban yang sama.
2. Tidak memaksakan kehendak kepada orang lain.
3. Mengutamakan musyawarah dalam pengambilan keputusan untuk kepentingan
bersama.
4. Musyawarah untuk mufakat dilakukan dengan semangat kekeluargaan.
5. Menghormati dan menjunjung tinggi setiap keputusan yang sudah dihasilkan.
6. Dengan itikad baik dan rasa tanggung jawab menerima dan melaksanakan hasil
keputusan tersebut.
7. Mengutamakan kepentingan bersama di atas kepentingan pribadi dan golongan.
8. Musyawarah dilakukan dengan akal sehat dan sesuai dengan hati nurani yang luhur.
9. Keputusan yang diambil harus dapat dipertanggungjawabkan.
10. Memberikan kepercayaan kepada wakil-wakil yang dipercayai untuk melaksanakan
permusyawaratan.
Kasus yang sempat viral kemarin adalah tentang adanya UU cipta kerja yang
meresahkan masyarakat. Hal ini memicu banyak sekali perdebatan antara masyarakat dengan
pemerintah. Karena menurut masyarakat undang undang tersebut memberikan dampak yang
negatif bagi mereka. Pemerintah tidak mendengarkan aspirasi dari rakyat terlebih dahulu
sebelum mengambil keputusan. Hal tersebut dapat dikatakan bertentangan dengan sila ke 4.
Seharusnya pemerintah juga harus bisa mengamalkan sila keempat dengan baik,
memusyawarahkan terlebih dahulu kepada masyarakat. Dan untuk masyarakat sendiri, harus
lebih aktif untuk berpartisipasi serta ikut mengamalkan nilai-nilai Pancasila agar dapat
mewujudkan negara yang tentram dan harmonis.
3
bertujuan untuk mencapai suatu tujuan bersama. Dengan adanya keberanian individu dalam
menyampaikan gagasannya melalui lisan dan tulisan secara bebas di muka umum, itu
diharapkan mampu mewujudkan kebebasan yang bertanggung jawab sebagai salah satu
pelaksanaan hak asasi manusia sesuai dengan Pancasila dan UUD 1945. Dengan
melaksanakan hal tersebut, akan terwujud perlindungan hukum yang konsisten dalam
kemerdekaan menyampaikan pendapat, perkembangan kreativitas serta partisipasi warga
negara dalam menjunjung hak dan tanggung jawab dalam kehidupan berdemokrasi, serta
mampu menjunjung tinggi rasa bersosial dalam kehidupan bermasyarakat tanpa mengabaikan
kepentingan kelompok atau perorangan. Dalam implementasi Pancasila di sila keempat ini
ada juga ancaman dan tantangannya, yaitu:
1. Masyarakat akan lebih berpedoman sendiri dan akan bersikap individu karena
takutnya rasa untuk mengemukakan pendapat
2. Akan ada keraguan di dalam diri masyarakat untuk mengeluarkan hak
berpendapat yang dimiliki
3. Masyarakat menjadi lebih bertindak seenaknya tanpa memikirkan pendapat
orang lain
4. Tidak memiliki tujuan hidup, karena dalam UUD 1945 Pasal 28 E-F dan sila
ke 4 mengemukakan bahwa manusia memiliki hak kebebasan untuk berpendapat tapi
jika terus memaksakan kehendak terhadap orang lain hal tersebut akan berakibat fatal
bagi masyarakat Indonesia.
5. Hidupnya akan tidak rukun dan akan sering terjadi konflik karena kurangnya
musyawarah baik itu dalam keluarga, pertemanan, politik atau organisasi.
4
rakyat Indonesia, tetapi sikap dari ketua DPR RI Puan Maharani, seakan-akan seperti tidak
mengutamakan kepentingan bersama. Seharusnya perwakilan rakyat mencerminkan sila
“kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan, dan permusyawaratan perwakilan”,
jika keputusan yang diambil tidak memenuhi kepentingan bersama maka keputusan yang
diambil harus dapat dipertanggung jawabkan secara moral dihadapan Tuhan Yang Maha Esa,
serta harus bisa menjunjung tinggi harkat dan martabat manusia, nilai kebenaran dan
keadilan, dan mengutamakan persatuan dan kesatuan demi kepentingan bangsa.
Berbanding terbalik dengan kasus pertama, kali ini terdapat nilai “mengambil
keputusan melalui musyawarah mufakat” yang terkandung dalam Pancasila sila keempat.
Contoh tokoh masyarakat tersebut ialah Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo. Beliau
berbagi tips cara untuk menyerap semua aspirasi rakyat saat diungkapkan dalam talkshow di
Lembaga Penyiaran Publik Lokal (LPPL) Bercahaya FM, 17 September 2021. Beliau
mengatakan bahwa dengan e-blushkan atau yang dimaksud adalah elektronik blusukan dapat
menampung semua aspirasi yang masuk, beliau banyak memantau warga melalui banyak
platform digital seperti Instagram dan setiap kesempatan itu juga bisa memunculkan ekonomi
kreatif. Dengan semakin menariknya media sosial yang ditampilkan untuk masyarakat,
semakin banyak kaum milenial yang menggali dan menggembangkan sektor ekonomi kreatif.
Dalam sila ke-4 yang berbunyi “Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan
dalam permusyawaratan/perwakilan.” Hal ini merujuk pada demokrasi yang menjadi hal
terdepan di atas apapun dalam pengambilan keputusan. Sehingga demokrasi menjadi hal yang
mutlak.
5
Dapat dilihat, bahwa banyak sekali kasus ataupun masalah yang terjadi di negara kita
yang menunjukkan penurunan sila keempat ini. Hal ini semakin parah karena masyarakat
disuguhkan oleh matinya sikap dalam menghormati pendapat orang lain.
Dalam kasus Puan yang mematikan mikrofon saat seorang politikus di rapur omnibus
law sudah menyeleweng dari 5 poin yang disebutkan di atas. Membungkam pendapat
seseorang karena berlawanan dengan opini yang dipunya adalah hal yang tidak sesuai dengan
nilai sila ke-4.
Dalam pasal 22 ayat (3) Undang-undang No.39 Tahun 1999 tentang HAM menjamin
bahwa setiap orang memiliki kebebasan untuk mempunyai, mengeluarkan dan
menyebarluaskan pendapat sesuai hati nuraninya, secara lisan dan atau tulisan. Kebebasan
berpendapat ini berhak dilakukan oleh siapa saja terlepas dari jabatan dan isi pendapat
mereka.
Hal ini juga sikap yang sangat tidak sopan. Dimana menunggu pembicaraan seseorang
hingga selesai tanpa memotongnya adalah etika dasar dalam menghargai orang. Aksi
memaikan mikrofon di atas tentu bentuk ketidaksopanan. Apalagi mereka adalah orang-orang
dengan jabatan, apakah tidak tertanam di diri mereka sebuah etika dasar?
Kita sebagai warga negara Indonesia haruas lebih menanamkan sikap demokratis ini
dalam diri kita. Harus bisa memahami bentuk pengimplementasian pancasila sila ke-4 untuk
membangun negara yang harmonis. Sebagai warga negara yang baik, kita harus menghormati
segala keputusan yang telah dirundingkan bersama. Meskipun kalah, kita harus lapang dada
dalam menerima apapun hasilnya.
6
BAB 3 PENUTUP
3.1 Kesimpulan
7
DAFTAR PUSTAKA
Stevani Abaska. 2021. Implementasi Pancasila Dalam Perumusan Kebijakan. Makalah
Ayu Sendari, “Makna Sila ke-4 Pancasila dan Nilai-Nilainya, Wujud Demokrasi Indonesia” Liputan6,
5 Desember 2021, https://hot.liputan6.com/read/4728750/makna-sila-ke-4-pancasila-dan-
nilai-nilainya-wujud-demokrasi-indonesia#:~:text=Asas%20kerayatan-,Dalam%20makna
%20sila%20ke%2D4%20Pancasila,terkandung%20asas%20kerakyatan%20di
%20dalamnya.&text=Dalam%20sila%20ini%20terdapat%20makna,rakyat%2C%20bangsa
%2C%20dan%20negara. Accessed 18 Januari 2022.
“Puan Akui Matikan Mik Politikus Demokrat di Rapur Omnibus Law.” CNN Indonesia, 13
November 2020 https://www.cnnindonesia.com/nasional/20201113062949-32-569252/puan-
akui-matikan-mik-politikus-demokrat-di-rapur-omnibus-law Accessed 18 Januari 2022.
R. Bintoro, ““E-Blusukan”, Cara Ganjar Pranowo Serap Aspirasi Warga Jateng” Cilacap 18
November 2021 https://cilacapkab.go.id/v3/e-blusukan-cara-ganjar-pranowo-serap-aspirasi-
masyarakat/ Accessed 18 Januari 2022.