Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

IMPLEMENTASI PANCASILA SILA KE – 4


DALAM KEHIDUPAN SEHARI-HARI

Disusun oleh :
Altalycra Imanda Fherin (9882405121311056)
Ajeng Fathur Rohimah (9882405121311052)
Febryanti Pratami (9882405121311054)
Rizal Januar Iskandar (9882405121311043)
Shafira Qurrotu Ainin Afa (9882405121311035)
Sugara Rian Permana (9882405121311036)

Prodi : Ilmu Komunikasi


Dosen Pengampu : Hanafi, S.IP., M.I.Kom

FAKULTAS KOMUNIKASI DAN DESAIN


UNIVERSITAS INFORMATIKA DAN BISNIS INDONESIA
TAHUN AJARAN 2021/2022
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa karena penulisan
Makalah “Implementasi Pancasila Sila ke-4 Dalam Kehidupan Sehari-hari” ini dapat
diselesaikan. Dan tak lupa, penulis berterima kasih kepada bapak Hanafi, S.IP., M.I.Kom
selaku Dosen mata kuliah Pendidikan Pancasila di Universitas Informatika dan Bisnis
Indonesia yang telah memberikan penulis tugas membuat makalah yang sangat bermanfaat
ini untuk kelengkapan Nilai UAS Pendidikan Pancasila.

Dalam makalah ini penulis membahas tentang Implementasi PancasilaSila ke-4


Dalam Kehidupan Sehari-hari berharap agar makalah ini dapat berguna dalam rangka
menambah wawasan serta ilmu pengetahuan pembaca Implementasi Pancasila Sila ke-4
Dalam Kehidupan Sehari-hari. Penulis menyadari bahwa makalah ini sangat jauh dari
kesempurnaan, oleh karena itu masukan berupa kritikan dan saran sangat penulis harapkan
demi penyempurnaan makalah ini.

Akhir kata, sekiranya makalah ini dapat berguna dan bisa menjadi pedoman bagi
mahasiswa untuk dapat mempelajari serta memahami tentang Implementasi PancasilaSila ke-
4 Dalam Kehidupan Sehari-hari.
Sekian dan terima kasih.

Bandung. 28 Desember 2021

Penyusun

i
DAFTA ISI

KATA PENGANTAR..................................................................................................................................i
DAFTA ISI...............................................................................................................................................ii
BAB 1 PENDAHULUAN...........................................................................................................................1
1.1. Latar Belakang.......................................................................................................................1
1.2. Rumusan Masalah..................................................................................................................2
1.3. Tujuan Penulisan....................................................................................................................2
1.4. Manfaat Penulisan.................................................................................................................2
BAB 2 PEMBAHASAN.............................................................................................................................3
2.1 Implementasi Sila ke 4...........................................................................................................3
2.2 Ancaman dan Tantangan.......................................................................................................3
2.3 Contoh Kasus dan Kronologi..................................................................................................4
2.4 Tanggapan Sebagai Masyarakat.............................................................................................5
BAB 3 PENUTUP.....................................................................................................................................7
3.1 Kesimpulan............................................................................................................................7
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................................................................8

ii
BAB 1 PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Pancasila adalah ideologi dasar bangsa Indonesia. Nama ini terdiri dari dua kata
Sansekerta: pañca berarti 5, sila berarti prinsip. Pancasila adalah rumusan dan pedoman hidup
berbangsa dan bernegara semua orang Indonesia.

Pancasila sebagai dasar falsafah nasional Republik Indonesia yang diumumkan secara
resmi disahkan oleh PPKI pada tanggal 18 Agustus 1945 dan termasuk dalam pembukaan
UUD 1945 dideklarasikan dalam Berita Republik Indonesia II No. 7 [1] bersamaan dengan
batang tubuh UUD 1945. Pancasila sebagai dasar negara. Ini memiliki arti penting dalam
mengatur administrasi pemerintahan. Hasil Pancasila adalah sumber dari segala sumber
hukum. Hal ini memposisikan Pancasila sebagai dasar negara, yaitu menerapkan nilai-nilai
Pancasila dalam semua peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Secara hukum atau yuridis-konstitusional, posisi Pancasila sudah jelas, bahwa


Pancasila adalah dasar Negara Kesatuan Republik Indonesia, pandangan hidup bangsa, dasar
negara Republik Indonesia dan juga sebagai ideologi negara. Pancasila adalah pandangan
hidup bangsa merupakan bentuk kristalisasi nilai-nilai yang diakui kebenarannya dan
melahirkan tekad untuk diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari.

Pada zaman reformasi saat ini, pengamalan nilai pancasila sangat dibutuhkan oleh
masyarakat karena di dalam pancasila terkandung nilai-nilai luhur bangsa Indonesia yang
sesuai dengan kepribadian bangsa. Implementasi pancasila dalam kehidupan bermasyarakat
pada hakikatmya merupakan suatu realisasi praksis untuk mencapai tujuan bangsa.

Dalam sila ke-4 yang berbunyi “Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan
dalam permusyawaratan/perwakilan.” Yang bermakna tentang demokrasi yang dijunjung
oleh bangsa Indonesia. Bahwa Indonesia selalu mengedepankan demokrasi dalam pemilihan
keputusan dan memberikan kebebasan berpendapat.

1
1.2. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka dapat ditarik suatu rumusan masalah yang
akan di bahas sebagai acuan dalam makalah ini, sebagai berikut:

1. Contoh dan kasus apa saja yang terjadi di dalam implementasi sila ke-4?
2. Makna apa saja yang terkandung didalam implementasi sila ke-4?
3. Ancaman dan tantangan apa saja yang terkandung di dalam implementasi sila
ke-4 tersebut?
4. Bagaimana tanggapan kita sebagai seorang mahasiswa tentang implementasi
sila ke-4?
5. Kesimpulan yang bisa di ambil setelah mencari tahu tentang implementasi sila
ke-4!

1.3. Tujuan Penulisan


Adapun tujuan pembuatan makalah ini adalah sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui contoh dan kasus yang terkandung di dalam implementasi


sila ke-4
2. Untuk mengetahui makna di balik implementasi sila ke-4
3. Untuk mengetahui apa saja ancaman dan tantangan implementasi sila ke-4
4. Mengeluarkan opini kita sebagai mahasiswa tentang implementasi sila ke-4
5. Menarik kesimpulan dari poin-poin diatas tentang implementasi sila ke-4

1.4. Manfaat Penulisan


Manfaat dari penelitian ini sebagai seorang mahasiswa atau bagi peneliti adalah:
1. Dapat memahami dengan baik apa saja poin-poin penting di dalam implementasi sila
ke-4
2. Menyadari lebih dalam tentang nilai-nilai yang terkandung di dalam sila ke
3. Berfikir menjadi lebih kritis dari pada sebelumnya
4. Lebih menghargai pendapat ataupun mendengarkan saat seseorang sedang berbicara
untuk mencapai sebuah mufakat bersama
5. Kita lebih bisa memahami apa saja ancaman dan tantangan yang terjadi di dalam sila
ke-4

2
BAB 2 PEMBAHASAN

2.1 Implementasi Sila ke 4


Sebuah negara akan berjalan dengan baik apabila rakyatnya diikutsertakan dalam
pengelolaan negara itu sendiri. Dalam waktu itu Ir. Soekarno mencetuskan sila keempat
dalam Pancasila, intensi awalnya adalah untuk menegaskan bahwa negara Indonesia adalah
milik semua orang bukan miliki sesuatu golongan tertentu. Ia menegaskan bahwa pentingnya
prinsi kerakyatan/demokrasi dalam sebuah bangsa. Namun dalam pelaksanaanya harus
mengutamakan permusyawaratan. Yaitu untuk menyatukan semua pendapat yang berbeda
beda harus ditampung untuk dicapai yang namanya mufakat.

Implementasi dalam sila 4:

1. Kita harus tahu bahwa setiap manusia memiliki status, hak, dan kewajiban yang sama.
2. Tidak memaksakan kehendak kepada orang lain.
3. Mengutamakan musyawarah dalam pengambilan keputusan untuk kepentingan
bersama.
4. Musyawarah untuk mufakat dilakukan dengan semangat kekeluargaan.
5. Menghormati dan menjunjung tinggi setiap keputusan yang sudah dihasilkan.
6. Dengan itikad baik dan rasa tanggung jawab menerima dan melaksanakan hasil
keputusan tersebut.
7. Mengutamakan kepentingan bersama di atas kepentingan pribadi dan golongan.
8. Musyawarah dilakukan dengan akal sehat dan sesuai dengan hati nurani yang luhur.
9. Keputusan yang diambil harus dapat dipertanggungjawabkan.
10. Memberikan kepercayaan kepada wakil-wakil yang dipercayai untuk melaksanakan
permusyawaratan.
Kasus yang sempat viral kemarin adalah tentang adanya UU cipta kerja yang
meresahkan masyarakat. Hal ini memicu banyak sekali perdebatan antara masyarakat dengan
pemerintah. Karena menurut masyarakat undang undang tersebut memberikan dampak yang
negatif bagi mereka. Pemerintah tidak mendengarkan aspirasi dari rakyat terlebih dahulu
sebelum mengambil keputusan. Hal tersebut dapat dikatakan bertentangan dengan sila ke 4.
Seharusnya pemerintah juga harus bisa mengamalkan sila keempat dengan baik,
memusyawarahkan terlebih dahulu kepada masyarakat. Dan untuk masyarakat sendiri, harus
lebih aktif untuk berpartisipasi serta ikut mengamalkan nilai-nilai Pancasila agar dapat
mewujudkan negara yang tentram dan harmonis.

2.2 Ancaman dan Tantangan


Sebagai pedoman kehidupan berbangsa dan bernegara, penanaman nilai sila keempat
dalam Pancasila di masyarakat sangat penting dalam kehidupan bermasyarakat yang

3
bertujuan untuk mencapai suatu tujuan bersama. Dengan adanya keberanian individu dalam
menyampaikan gagasannya melalui lisan dan tulisan secara bebas di muka umum, itu
diharapkan mampu mewujudkan kebebasan yang bertanggung jawab sebagai salah satu
pelaksanaan hak asasi manusia sesuai dengan Pancasila dan UUD 1945. Dengan
melaksanakan hal tersebut, akan terwujud perlindungan hukum yang konsisten dalam
kemerdekaan menyampaikan pendapat, perkembangan kreativitas serta partisipasi warga
negara dalam menjunjung hak dan tanggung jawab dalam kehidupan berdemokrasi, serta
mampu menjunjung tinggi rasa bersosial dalam kehidupan bermasyarakat tanpa mengabaikan
kepentingan kelompok atau perorangan. Dalam implementasi Pancasila di sila keempat ini
ada juga ancaman dan tantangannya, yaitu:

Ancaman dan tantangan sila ke 4 :

1. Masyarakat akan lebih berpedoman sendiri dan akan bersikap individu karena
takutnya rasa untuk mengemukakan pendapat
2. Akan ada keraguan di dalam diri masyarakat untuk mengeluarkan hak
berpendapat yang dimiliki
3. Masyarakat menjadi lebih bertindak seenaknya tanpa memikirkan pendapat
orang lain
4. Tidak memiliki tujuan hidup, karena dalam UUD 1945 Pasal 28 E-F dan sila
ke 4 mengemukakan bahwa manusia memiliki hak kebebasan untuk berpendapat tapi
jika terus memaksakan kehendak terhadap orang lain hal tersebut akan berakibat fatal
bagi masyarakat Indonesia.
5. Hidupnya akan tidak rukun dan akan sering terjadi konflik karena kurangnya
musyawarah baik itu dalam keluarga, pertemanan, politik atau organisasi.

2.3 Contoh Kasus dan Kronologi


Pancasila memang sebagai pedoman bangsa Indonesia di dalam setiap aspek
kehidupan berbangsa, bernegara, dan bermasyarakat. Tetapi dalam kenyataanya masih
banyak sebagian warga negara Indonesia yang tidak menerapkan nilai–nilai Pancasila,
khususnya sila keempat Pancasila. Salah satu contoh kasus pelanggaran dari sila keempat
dalam Pancasila dilakukan oleh ketua DPR RI, Puan Maharani. Pada tanggal 5 Oktober 2020
saat sedang mengadakan sidang rapat paripurna tentang pengesahan RUU Omnibus Law
Cipta Kerja. Beliau melakukan kesalahan yang menimbulkan banyak kritikan atas sikapnya
yang mematikan mikrofon fraksi Demokrat saat sedang menyampaikan penolakannya
terhadap RUU Cipta Kerja. Sikapnya tersebut banyak menuai kritikan dari warga Indonesia,
dimana sikapnya tidak mencerminkan nilai Pancasila sila keempat. Di dalam sila keempat,
terdapat nilai “untuk menghargai dan mengambil keputusan melalui musyawarah mufakat”.
Sidang tersebut membahas tentang RUU yang sangat sensitif yang berkaitan dengan nasib

4
rakyat Indonesia, tetapi sikap dari ketua DPR RI Puan Maharani, seakan-akan seperti tidak
mengutamakan kepentingan bersama. Seharusnya perwakilan rakyat mencerminkan sila
“kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan, dan permusyawaratan perwakilan”,
jika keputusan yang diambil tidak memenuhi kepentingan bersama maka keputusan yang
diambil harus dapat dipertanggung jawabkan secara moral dihadapan Tuhan Yang Maha Esa,
serta harus bisa menjunjung tinggi harkat dan martabat manusia, nilai kebenaran dan
keadilan, dan mengutamakan persatuan dan kesatuan demi kepentingan bangsa.

Berbanding terbalik dengan kasus pertama, kali ini terdapat nilai “mengambil
keputusan melalui musyawarah mufakat” yang terkandung dalam Pancasila sila keempat.
Contoh tokoh masyarakat tersebut ialah Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo. Beliau
berbagi tips cara untuk menyerap semua aspirasi rakyat saat diungkapkan dalam talkshow di
Lembaga Penyiaran Publik Lokal (LPPL) Bercahaya FM, 17 September 2021. Beliau
mengatakan bahwa dengan e-blushkan atau yang dimaksud adalah elektronik blusukan dapat
menampung semua aspirasi yang masuk, beliau banyak memantau warga melalui banyak
platform digital seperti Instagram dan setiap kesempatan itu juga bisa memunculkan ekonomi
kreatif. Dengan semakin menariknya media sosial yang ditampilkan untuk masyarakat,
semakin banyak kaum milenial yang menggali dan menggembangkan sektor ekonomi kreatif.

2.4 Tanggapan Sebagai Masyarakat


Seperti yang sudah kita ketahui bahwa pancasila adalah dasar negara kita, oleh karena
itu Pancasila memiliki peran penting sebagai tonggak kehidupan berbangsa dan bernegara.
Juga menjadikannya pegangan untuk generasi milenial guna keberlangsungan masa depan
bangsa.

Dalam sila ke-4 yang berbunyi “Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan
dalam permusyawaratan/perwakilan.” Hal ini merujuk pada demokrasi yang menjadi hal
terdepan di atas apapun dalam pengambilan keputusan. Sehingga demokrasi menjadi hal yang
mutlak.

Nilai-nilai yang terkandung dalam sila ke-4 meliputi :

1. Kebebasan yang disertai dengan tanggung jawab.


2. Menjunjung tinggi harkat dan martabat manusia.
3. Setiap warga negara Indonesia memiliki kedudukan, hak dan kewajiban yang sama.
4. Tidak boleh memaksanakan kehendak orang lain.
5. Di dalam musyawarah diutamakan kepentingan bersama di atas kepentingan pribadi
atau golongan.

5
Dapat dilihat, bahwa banyak sekali kasus ataupun masalah yang terjadi di negara kita
yang menunjukkan penurunan sila keempat ini. Hal ini semakin parah karena masyarakat
disuguhkan oleh matinya sikap dalam menghormati pendapat orang lain.

Dalam kasus Puan yang mematikan mikrofon saat seorang politikus di rapur omnibus
law sudah menyeleweng dari 5 poin yang disebutkan di atas. Membungkam pendapat
seseorang karena berlawanan dengan opini yang dipunya adalah hal yang tidak sesuai dengan
nilai sila ke-4.

Dalam pasal 22 ayat (3) Undang-undang No.39 Tahun 1999 tentang HAM menjamin
bahwa setiap orang memiliki kebebasan untuk mempunyai, mengeluarkan dan
menyebarluaskan pendapat sesuai hati nuraninya, secara lisan dan atau tulisan. Kebebasan
berpendapat ini berhak dilakukan oleh siapa saja terlepas dari jabatan dan isi pendapat
mereka.

Hal ini juga sikap yang sangat tidak sopan. Dimana menunggu pembicaraan seseorang
hingga selesai tanpa memotongnya adalah etika dasar dalam menghargai orang. Aksi
memaikan mikrofon di atas tentu bentuk ketidaksopanan. Apalagi mereka adalah orang-orang
dengan jabatan, apakah tidak tertanam di diri mereka sebuah etika dasar?

Kita sebagai warga negara Indonesia haruas lebih menanamkan sikap demokratis ini
dalam diri kita. Harus bisa memahami bentuk pengimplementasian pancasila sila ke-4 untuk
membangun negara yang harmonis. Sebagai warga negara yang baik, kita harus menghormati
segala keputusan yang telah dirundingkan bersama. Meskipun kalah, kita harus lapang dada
dalam menerima apapun hasilnya.

6
BAB 3 PENUTUP

3.1 Kesimpulan

7
DAFTAR PUSTAKA
Stevani Abaska. 2021. Implementasi Pancasila Dalam Perumusan Kebijakan. Makalah
Ayu Sendari, “Makna Sila ke-4 Pancasila dan Nilai-Nilainya, Wujud Demokrasi Indonesia” Liputan6,
5 Desember 2021, https://hot.liputan6.com/read/4728750/makna-sila-ke-4-pancasila-dan-
nilai-nilainya-wujud-demokrasi-indonesia#:~:text=Asas%20kerayatan-,Dalam%20makna
%20sila%20ke%2D4%20Pancasila,terkandung%20asas%20kerakyatan%20di
%20dalamnya.&text=Dalam%20sila%20ini%20terdapat%20makna,rakyat%2C%20bangsa
%2C%20dan%20negara. Accessed 18 Januari 2022.
“Puan Akui Matikan Mik Politikus Demokrat di Rapur Omnibus Law.” CNN Indonesia, 13
November 2020 https://www.cnnindonesia.com/nasional/20201113062949-32-569252/puan-
akui-matikan-mik-politikus-demokrat-di-rapur-omnibus-law Accessed 18 Januari 2022.
R. Bintoro, ““E-Blusukan”, Cara Ganjar Pranowo Serap Aspirasi Warga Jateng” Cilacap 18
November 2021 https://cilacapkab.go.id/v3/e-blusukan-cara-ganjar-pranowo-serap-aspirasi-
masyarakat/ Accessed 18 Januari 2022.

Anda mungkin juga menyukai