BAB II
LANDASAN TEORI
Fluida adalah suatu zat yang dapat berubah secar terus menerus bila menerima
tegangan geser walaupun tegangan geser itu relative kecil. Fluida dalam keadaan
diam artinya tidak ada gaya geser yang bekerja pada fluida tersebut, seluruh gaya
akan tegak lurus pada bidang fluida dimana gaya tersebut bekerja.
tigadimensi, seragam atau tidak seragam, laminer atau turbulen dan dapat mampat tau
tidak dapat mampat. Selain itu, aliran gas yang subsonik, transonik, supersonik atau
hipersonik. Sedangkan zat cair yang mengalir disaluran terbuka ada yang sub kritis,
a. SteadyFlow (Tunak) :
Universitas Mercubuana 7
Laporan Tugas Akhir
∂u
=0
∂t
b. UniformFlow (seragam) :
Terjadi apabila kecepatan besar dan arah dari titik kecepatan tidak berubah
dari titik kecepatan tidak berubah dari titik ke titik dalam fluida.
∂u
=0
∂a
(ada percepatan).
∂u
≠0
∂t
∂u
≠0
∂a
Dari keempat type aliran tersebut dapat terjadi 4 jenis kemungkinan aliran
Aliran tidak berubah terhadap letak dan waktu kecepatan dan potongan bidang
aliran dimana-mana akan sama. Contoh: Kecepatan aliran dalam pipa yang
Universitas Mercubuana 8
Laporan Tugas Akhir
Aliran mungkin akan berubah terhadap letaknya akan tetapi tidak bervariasi
terhadap waktu. Kecepatan dan potongan bidang dari alirannya mungkin akan
berubah dari satu potongan kepotongan lain. Tetapi setiap potongan tidak akan
Pada suatu kecepatan disetiap titik akan sama tetapi kecepatan akan bervariasi
pipa yang berdiameter konstan seperti yang terjadi pada saat pompa mulai
dihidupkan.
Potongan bidang aliran dan kecepatannya berubah dari titik ketitik, juga
Universitas Mercubuana 9
Laporan Tugas Akhir
Parameternya mempunyai gradien dalam 2 (dua) arah, arah aliran (x) dan arah
Parameternya mempunyai gradien dalam 3 (tiga) arah, arah aliran (x), arah (y) dan
(z) aliran.
d. Laminar Flow
e. Turbulent Flow
f. Subsonic flow
g. Transonic flow
h. Supersonic flow
i. Hypersonic flow
j. Critical flow
Universitas Mercubuana 10
Laporan Tugas Akhir
Laju aliran volume disebut juga debit aliran (Q) yaitu jumlah volume aliran per
satuan waktu. Debit aliran dapat dituliskan pada persamaan sebagai berikut :
Q = A V ……………………………........….. (2.1)
v
Q= …………………………………….. (2.2)
t
Universitas Mercubuana 11
Laporan Tugas Akhir
Q
u= …………...…......................……… (2.3)
a
∂u
τ =μ …………...…......................……… (2.4)
∂y
Dimana : τ= Tegangan geser pada fluida.
μ= Viskositas dinamik fluida.
∂u
= Gradient kecepatan fluida.
∂y
Universitas Mercubuana 12
Laporan Tugas Akhir
merupakan fungsi dari waktu dimana gradient kecepatannya tidak linier dan tidak
mengikuti hukum Newton tentang aliran.
Gambar 2.1 Hubungan antara shear stress – shear rate pada fluida non-newtonian
2.4 Sifat – sifatDasarFluida
Cairan dan gas disebut fluida, sebab zat tersebut dapat mengalir.
Untukmengerti aliran fluida maka harus mengetahui beberapa sifat dasar fluida.
Adapunsifat – sifat dasar fluida yaitu; kerapatan (density), berat jenis (specific
m kg
ρ= [ ] ………...…......................……… (2.5)
v m2
Universitas Mercubuana 13
Laporan Tugas Akhir
Kerapatan adalah suatu sifat karakteristik setiap bahan murni. Benda tersusun
atas bahan murni, misalnya emas murni, yang dapat memiliki berbagai ukuran
ataupun massa, tetapi kerapatannya akan sama untuk semuanya. Satuan SI untuk
kerapatan adalah kg/m3. Kadang kerapatan diberikan dalam g/cm3. Dengan catatan
bahwa jika kg/m3 = 1000 g/(100 cm)3, kemudian kerapatan yang diberikan dalam
g/cm3 harus dikalikan dengan 1000 untuk memberikan hasil dalam kg/m3. Dengan
demikian kerapatan air adalah 1,00 g/cm3, akan sama dengan 1000 kg/m3. Berbagai
kerapatan bahan diunjukkan pada tabel 2.1. Dalamtabel 2.1 tersebut ditetapkan suhu
dan tekanan karena besaran ini akan dipengaruhi kerapatan bahan (meskipun
Alumunium 2,7 x 10³ Air (4°C) 1,0 x 10³ Udara 1,29 x 10³
Besi dan Baja 7,8 x 10³ Darah, plasma 1,03 x 10³ Helium 0,179 x 10³
Tembaga 8,9 x 10³ Darah, seluruh 1,05 x 10³ Carbon 1,98 x 10³
Emas 19,3 x 10³ Air raksa 13,6 x 10³ Air (Uap) 0,598 x 10³
Universitas Mercubuana 14
Laporan Tugas Akhir
bahanterhadap kerapatan air. Berat jenis (specific gravity disingkat SG) adalah
besaranmurni tanpa dimensi maupun satuan, dinyatakan pada persamaan 2.6 dan
2.7sebagai berikut.
ρc kg /m³
Untuk fluida cair SGc= [ ]………....................……… (2.6)
ρw kg /m³
ρg kg/ m ³
Untuk fluida cair SGg = [ ]………....................……… (2.7)
ρa kg/ m ³
Universitas Mercubuana 15
Laporan Tugas Akhir
Tekanan didefinisikan sebagai gaya per satuan luas, dengan gaya F dianggap
F kg
P= [ ]……….........................……… (2.8)
A m²
Dimana: P = tekanan (kg/m²);
F = gaya (kg)
A = luas permukaan (m²)
Satuan tekanan dalam SI adalah N/m2. Satuan ini mempunyai nama
ke semua arah. Hal ini sangat dikenal oleh para perenang dan juga penyelam yang
secara langsung merasakan tekanan air pada seluruh bagian tubuhnya. Pada titik
tertentu dalam fluida diam, tekanan sama untuk semua arah. Ini diilustrasikan dalam
2.2. Bayangan fluida dalam sebuah kubus kecil sehingga kita dapatmengabaikan gaya
gravitasi yang bekerja padanya. Tekanan pada suatu sisi harus sama dengan tekanan
pada sisi yang berlawanan. Jika hal ini tidak benar, gayanetto yang bekerja pada
kubus ini tidak akan sama dengan nol, dan kubus ini akanbergerak hingga tekanan
Universitas Mercubuana 16
Laporan Tugas Akhir
Gambar 2.2 Tekanan adalah sama di setiap arah dalam suatu fluida pada kedalaman tertentu jika tidak
demikian maka fluida akan bergerak
h ini disebabkan oleh berat kolom cairan di atasnya. Dengan demikian gaya yang
F ρgAh kg
P= = [ ]……….........................……… (2.9)
A A m²
kg
P= ρgh[ ]……….........................……… (2.10)
m²
dankedalaman cairan tersebut. Secara umum, tekanan pada kedalaman yang sama
Universitas Mercubuana 17
Laporan Tugas Akhir
dalam cairan yang seragam sama. Berlaku untuk fluida yang kerapatannya konstan
dan tidak berubah terhadap kedalaman – yaitu, jika fluida tersebut tak dapat
fluida (meskipun pada kedalaman yang sangat dalamdidalam lautan, kerapatan air
naik terutama akibat pemampatan yang disebabkan oleh berat air dalam jumlah besar
diatasnya ). Dilain pihak, gas dapat mampat, dan kerapatannya dapat bervariasi cukup
kecil, persamaan 2.11 berikut dapat digunakan untuk menentukan perbedaan tekanan
𝚫 P= ρgΔh[mmHg]……….........................……… (2.11)
ρ = kerapatan ( kg/m³ )
g = gravitasi ( m/det2)
Δh = pertambahan kedalaman ( m )
gesekanfluida terhadap wadah dimana fluida itu mengalir. Ini ada dalam cairan atau
gas, dan pada dasarnya adalah gesekan antar lapisan fluida yang berdekatan ketika
bergerak melintasi satu sama lain atau gesekan antara fluida dengan wadah tempatia
mengalir. Dalam cairan, kekentalan disebabkan oleh gaya kohesif antara molekul-
Universitas Mercubuana 18
Laporan Tugas Akhir
Fluida diletakkan diantara dua lempengan datar. Salah satu lempengan diam dan yang
lain dibuat bergerak. Fluida yang secara langsung bersinggungan dengan masing-
masing lempengan ditarik pada permukaanya oleh gaya rekat diantara molekul-
fluida sebelah atas bergerak dengan laju v yang seperti lempenganatas, sedangkan
Kenaikan kecepatan dibagi oleh jarak dengan perubahan ini dibuat – sama
melewati genangan fluida. Untuk fluida tertentu, diperoleh bahwa gaya sebagai
berikut :
FL kg
P= [ ]……….........................……… (2.12)
I m²
Untuk fluida yang berbeda, fluida yang kental, diperlukan gaya yang lebih
kekentalan, η :
FL
η¿ [Pa . s ]……….........................……… (2.13)
AV
Universitas Mercubuana 19
Laporan Tugas Akhir
N.s/m2 =Pa.s (pascal.detik). Dalam sistem cgs, satuan ini adalah dyne.s/cm2 dan
satuan ini disebut poise (P). Kekentalan sering dinyatakan dalam centipoises (cP),
yaitu 1/100 poise. Tabel 2.2 menunjukkan daftar koefisien kekentalan untuk berbagai
fluida. Suhu juga dispesifikasikan, karena mempunyai efek yang berpengaruh dalam
20 1,0 x 10‾³
60 0,65 x 10‾³
Universitas Mercubuana 20
Laporan Tugas Akhir
20 1.500 x 10‾³
60 81 x 10‾³
2.5.1 Energi
Energi pada umumnya didefinisikan sebagai kemampuan untuk
melakukankerja.Kerja merupakan hasil pemanfaatan dari sebuah gaya yang melewati
suatujarak dan umumnya didefenisikan secara matematika sebagai hasil perkalian
darigaya dan jarak yang dilewati pada arah gaya yang diterapkan tersebut. Energi
dankerjadinyatakan dalam satuan N.m (Joule). Setiap fluida yang sedang
bergerakselalumempunyai energi. Dalam menganalisa masalah aliran fluida yang
harusdipertimbangkan adalah mengenai energi potensial, energi kinetik dan
energitekanan. Energi potensial menunjukkan energi yang dimiliki fluida dengan
tempatjatuhnya. Energi potensial (Ep), dirumuskan sebagai :
Universitas Mercubuana 21
Laporan Tugas Akhir
1
Ek= mv ²…………...…......................……… (2.15)
2
Dimana : m = massa fluida ( kg)
v = kecepatan aliran fluida ( m/s )
Energi tekanan disebut juga dengan energi aliran adalah jumlah kerja yang
dibutuhkan untuk memaksa elemen fluida bergerak menyilang pada jarak tertentu dan
berlawanan dengan tekanan fluida. Besarnya energi tekanan (EF), dirumuskan
sebagai :
Ef = p . A .l …………...…......................……… (2.16)
Dimana : p = tekanan yang dialami oleh fluida ( N/m²)
A = luas penampang aliran ( m²)
L = panjang pipa (m)
Basarnya energi tekanan, dapat juga dirumuskan sebagai berikut :
pW
Ef = [ ʃ ]…………...…......................……… (2.17)
y
Persamaan ini dapat dimodifikasi untuk menyatakan total energi dengan head
(H) dengan membagi masing-masing variabel di sebelah kanan persamaan dengan W
(berat fluida), dirumuskan sebagai :
v² p
H=z + + [ ʃ ]…………...…......................……… (2.19)
2g y
Universitas Mercubuana 22
Laporan Tugas Akhir
p 1 v 1² p 2² v ²
+ + z 1= + + z 2 …………...…...................……… (2.20)
y 2g y 2g
p 1 v 1² p 2² v ²
+ ++ z 1= + + z 2+ hl…………..................……… (2.21)
y 2g y 2g
Universitas Mercubuana 23
Laporan Tugas Akhir
Aliran fluida yang melalui pipa akan selalu mengalami kerugian head. Halini
disebabkan oleh gesekan yang terjadi antara fluida dengan dinding pipa
Kerugianhead akibat gesekan dapat dihitung dengan menggunakan salah satu dari
Lv ²
hf =f ………...…......................……… (2.22)
d2 g
Dimana : hf = kerugian head akibat gesekan (m)
f = faktor gesekan
d = diameter dalam pipa (m)
L = panjang pipa (m)
v = kecepatan aliran rata-rata fluida dalam pipa (m/s)
g = percepatan gravitasi = 9,8 m/s²
Dimana faktor gesekan (f) dapat dicari dengan menggunakan diagram Moody
Universitas Mercubuana 24
Laporan Tugas Akhir
Dengan melihat diagram Moody itu menunjukkan bahwa sudut kanan atasbenar-
benar turbulent dan bagian atas kiri adalah laminar.Untuk menentukan faktorgesekan,
nilai kekasaran relatif dari pipa dapat dilihat di sebelah kanan. Kemudiancari
Reynolds number di bagian bawah, tarik keatas sampai memotong, sebelah kiriakan
didapatkan nilai faktor gesekan. dan jenis aliran apakah turbulen ataukah laminar.
Sebagai contoh :
Universitas Mercubuana 25
Laporan Tugas Akhir
1. Tentukan nilai e/D pada sumbu "y" bagiankanan berwarna merah dan ikuti
2. Tentukan nilai Re pada sumbu "x" bagianbawah berwarna merah dan tegak
lurus.
3. Pertemuan garis e/D dan Re tegak luruspada sumbu "y" sebelah kiri berwarna
Dimana nilai kekasaran untuk beberapa jenis pipa disajikan dalam tabel 2.3
Tabel 2.3 Nilai kekerasan dinding untuk berbagai pipa komersil
1 Wrought 0,04
2 Asbestos cement 0,05
Universitas Mercubuana 26
Laporan Tugas Akhir
1,25
10,666 Q
hf = L………...…....................……… (2.23)
C 1,25 d 4,25
Untuk aliran turbulen dimana bilangan Reynold lebih besar dari 4000, maka
hubungan antara bilangan Reynold, faktor gesekan dan kekasaran relatif menjadilebih
kompleks. Faktor gesekan untuk aliran turbulen dalam pipa didapatkan dari hasil
Universitas Mercubuana 27
Laporan Tugas Akhir
( )
1 3,7
=2,0 log
√f Ɛ .....……...…....................……… (2.25)
d
Dimana : f = fektor gesekan
Ɛ = kekasaran (m)
b. Untuk pipa sangat halus seperti glass dan plastik, hubungan antarabilangan
Reynold dan faktor gesekan, dirumuskan sebagai :
Blassius, untuk Re = 3000 – 100.000
Untuk pipa antara kasar dan halus atau dikenal dengan daerah transisi,
Selain kerugian yang disebabkan oleh gesekan, pada suatu jalur pipa
katup
dan sebagainya yang disebut dengan kerugian kecil (minor losses). Besarnya kerugian
Universitas Mercubuana 28
Laporan Tugas Akhir
Untuk pipa yang panjang (L/d >>> 1000), minor losses dapat diabaikantanpa
kesalahan yang cukup berarti tetapi menjadi penting pada pipa yang pendek.
Universitas Mercubuana 29
Laporan Tugas Akhir
hidrodinamik untuk mencapai keadaan fully developed flow adalah kurang lebih 120
kali diameter dalam pipa.
Dari hasil eksperimen diperoleh bahwa koefisien gesekan untuk pipa
ρdv
ℜ= … .…………...…......................……… (2.27)
µ
µ dv
v= sehingga ℜ= … . …………...…......................……… (2.28)
ρ v
Aliran akan laminar jika bilangan Reynold kurang dari 2000 dan akan
turbulen jika bilangan Reynold lebih besar dari 4000. Jika bilangan Reynold terletak
antara2000 – 4000 maka disebut aliran transisi.
bedatekanan dalam pengukuran besaran aliran fluida sangat penting baik dalam
Universitas Mercubuana 30
Laporan Tugas Akhir
pipadan alat pengukur harus dihindari. Hal ini bertujuan agar pengukuran
umumnyaditempatkan pada bidang horizontal dari garis tengah pipa. Sama halnya
untukpengukuran gas, penumpukan sisa-sisa dari cairan atau uap harus dihindari,
bagianatas pipa. Tekanan awal dan akhir dari plat orifice akan sangat berbeda oleh
jarakdari plat orifice. Oleh karena itu standart dari penentuan jarak ini tergantung
untukpengukuran cairan, gas atau uap maka lokasi pengambilan beda tekanan
1. Flange Taps
3. Pipe Taps
4. Corner Taps
pengambilan beda tekanan terhadap plat orifice adalah satu inchi taps. Pada
flangetaps ini lubang-lubang pengambilan beda tekanannya terhadap flange taps itu
inchi ke atas. Di bawah dari ukuran dua inchi, flange taps tidak dapat dipergunakan
karena membuat pengukuran meleset dan tidak stabil. Untuk flange taps yang tapsnya
Universitas Mercubuana 31
Laporan Tugas Akhir
terletak di flensanya dapat berubah jika flensanya terlalu tebal dimana ditempatkan
jauh dari plat orifice. Jenis Flange taps dapat dilihat pada Gambar 2.4. Bagian sisi
dari plat orifice ini dipertahankan diantara flense dan dibuat setipis mungkin dan
tekananditempatkan berbeda dari sisi awal plat orifice dan akhir plat orifice. Pada
lubang- lubang up-stream orifice atau lubang awal jarak penempatan dari lubangnya
terhadap plat orifice itu sendiri adalah sama dengan besar diameter dari pipa aliran
yang digunakan. Sedangkan untuk lubang down stream orifice atau lubang sesudah
plat orifice ditempatkan pada titik dimana tekanan tekanan terendah dari aliran
ditemukan. Penggunaan vena contracta taps pada umumnya untuk pipa ukuran
enam inchi yang dapat dilihat pada Gambar 2.5. Untuk pipa yangberdimater lebih
Universitas Mercubuana 32
Laporan Tugas Akhir
dari enam inchi, umumnya dipergunakan tipe radius taps. RadiusTaps adalah jenis
dari vena contracta taps. Perbedaan kedua jenis plat orifice ini terletak pada
penempatan lubang-lubang down stream atau lubang sesudah plat orifice ini.
sedangkan untuk lubang upstreamnya adalah sama. Untuk radius taps, lubang dowm-
streamditempatkan pada jarak 1,5 dari diameter pipa aliran yang diukur dari sisi
down-stream.
berbedaantara lubang up-stream orifice dengan lubang down stream. Beda lubang up-
stream ditempatkan pada jarak 2,5 kali dari besar diameter pipa aliran yang
digunakan yang diukur dari sisi up-stream orifice. Sedangkan pada lubang down-
stream orifice ditempatkan pada jarak delapan kali dari diameter pipa aliran yang
digunakan diukur dari sisi down-stream orifice, dapat dilihat pada Gambar 2.6. Pipa
tapsnya dipergunakan bilamana vena contracta tidak dapat dipergunakan pada pipa
Universitas Mercubuana 33
Laporan Tugas Akhir
Corner Taps atau taps sudut hampir sama dengan flange taps, dimana
titikpengambilan beda tekanannya pada corner taps adalah pada sudut-sudut antara
plate orifice dengan dinding pipa aliran. Corner taps hanya dipergunakan untuk pipa
Universitas Mercubuana 34