Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Disusun oleh :
LALA KHAERIYAH
5021031053
DIKLAT KEPERAWATAN
RS JIWA DR. SOEHARTO HEERDJAN JAKARTA
FORMAT PENGKAJIAN KEPERAWATAN
KESEHATAN JIWA
ALASAN MASUK
Paslen mengatakan bahwa la dibawa ke RSJ Soeharto Heerdjan oleh pamannya yang
tinggal dekat dengannya. Pasien mengamuk dan marah-marah dirumah, paslen mengaku
ia tidak bisa tidur i 3 hari dan sering mengobrol dengan jin (bayangan), pasien
mengatakan mempunyai riwayat pengguna narkoba jenis ampetamin dan ganza selama 5
tahun sebelum nya pasien pernah di rawat di RSKO Darmawangsa, pasien mengatakan
sering mengkonsumsi alkohol bersama teman-temannya.
Aniaya Seksual
Penolakan
Tindak kriminal √
Jelaskan No. 1,2,3 :
Pasien sebelumnya pernah mengalami gangguan jiwa dan pernah dirawat di RSKO
Darmawangsa karena kecanduan narkotika, saat ini pasien dirawat untuk yang kedua
kalinya. Pasien mengatakan pengobatan sebelumnya kurang berhasil, karena tidak patuh
minum obat dan tidak pernah kontrol. Pasien pernah melakukan tindakan kriminal karena
pengedar narkoba.
Riwayat
Hubungan keluarga Gejala
pengobatan/perawatan
................................... ................................... ...........................................
................................... .................................... ...........................................
III. PSIKOSOSIAL
1. Genogram
Jelaskan : Pasien anak ke 2 dari 3 bersaudara, Pada tahun 2004 orang tuanya
bercerai semenjak bercerai pasien tinggai bersama neneknya kemudian pada tahun
2016 nenek nya meninggal, setelah neneknya meninggal pasien tinggal sendiri
dirumahnya tetapi berdekatan dan mampu menghidupi kehidupannya sendiri.
3. Hubungan Sosial :
a. Orang terdekat : Orang yang paling berarti/ orang terdekat bagi pasien adalah
pamannya setelah neneknya meninggal, pamannya sangat memperhatikan dirinya
terutama setelah pasien berada sakit pamannya yang membawa ke RSJ untuk
menjalani perawatan.
b. Peran serta dalam kegiatan kelompok/masyarakat : Pasien dalam kesehariannya
sebelum sakit adalah tipe orang banyak bicara, pasien sering pergi keluar rumah,
cepat marah dan membentak jika ia kesal terhadap seseorang. Reran serta dalam
masyarakat pasien mengikuti kegiatan GAN (Gerakan anti narkoba).
c. Hambatan dalam berhubungan dengan orang lain : Hambatan dalam
berhubungan
dengan orang lain yaitu pasien tidak mengalami hambatan ketika berbicara
dengan oranglain pasien mudah akrab dengan orang yang baru ia kenai.
4. Spiritual :
a. Nilai dan keyakinan : Pasiert menganggap penyakilnya merupakan cobaan Tuhan
yang sudah ditakdirkan.
b. Kegiatan ibadah : Selama dirawat di RS pasien tidak menjalani ibadah solat 5
waktu.
Masalah Keperawatan : Tidak ada.
2. Pembicaraan
cepat (√ ) keras gagap inkoheren
apatis lambat membisu
tidak mampu memulai pembicaraan
Jelaskan: Pembicaraan pasien suara menguasai dan nada suara tinggi keras, berbicara
sambil memukul meja, menjawab secara rinci namun seringkali berbicara tidak sesuai
dengan apa yang ada pada dirinya, perhatian tertuju kepada penanya. Ekspresi wajah
nampak kesal jika membicarakan seseorang.
7. Persepsi
Halusinasi
(√ ) pendengaran penglihatan perabaan
pengecapan penghidu
Jelaskan: Pasien mengatakan melihat hal yang menyenangkan, sering berbicara
dengan Jin (bayangan)
8. Proses pikir
sirkumstansial tangensial kehilangan asosiasi
flight of idea blocking pengulangan
pembicaraan/perseverasi
Jelaskan: Pasien dapat menjelaskan dengan baik apa yang ditanyakan dan kata-kata
pasien sangat rinci namun seringkali berbicara dengan tidak sesuai apa pada dirinya.
9. Isi pikir
obsesi fobia hipokondria
depersonalisasi ide yang terkait pikiran magis
Waham
agama somatik kebesaran curiga
nihilistik sisip pikir siar pikir kontrol pikir
Jelaskan: Pasien tidak mengalami gangguan dari isi fikir
Masalah keperawatan : Tidak ada
11. Memori
gangguan daya ingat jangka panjang
gangguan daya ingat jangka pendek
gangguan daya ingat saat ini konfabulasi
Jelaskan: Pasien mampu mengingat teman dekatnya bernama mudof dan saudara
saudaranya, Pasien mampu mengingat kejadian saat dibawa keRS dan kejadian
Kemarin dengan baik dan Pasien mampu mengingat ia pagi ini mandi, makan dan
mengganti pakaian.
Masalah keperawatan : Tidak ada
1. Makan
Bantuan minimal Bantuan total
2. BAB/BAK
Bantuan minimal Bantuan total
3. Mandi
Bantuan minimal Bantuan total
4. Berpakaian/berhias
Bantuan minimal Bantuan total
5. Istirahat dan tidur
Tidur siang lama : 13:00 s/d 15.00 WIB.
Tidur malam hari : 20.00 s/d 05.00 WIB
Kegiatan sebelum/sesudah tidur : -
6. Penggunaan obat
Bantuan minimal Bantuan total
7. Pemeliharaan kesehatan
Ya Tidak
Perawatan lanjutan
Sistem pendukung
8. Kegiatan di dalam rumah
Ya Tidak
Mempersiapkan makanan (√ )
Menjaga kerapihan rumah (√ )
Mencuci pakaian (√ )
Pengatur keuangan (√ )
LALA KHAERIYIAH
LAMPIRAN 4 MODUL I.
STRATEGI PELAKSANAAN
(SP) I
Pertemuan Ke : 1
Hari/Tanggal : Rabu, 09 Februari 2022
Nama Klien : Tn M ( L )
A. PROSES KEPERAWATAN
1. Kondisi Klien
a. Data Subjektif
- Klien mengatakan pernah melakukan tindakan kriminal karena pengedar
narkoba.
- Klien mengatakan merasa marah dan kesal terhadap seseorang yang sering
bersikap keras terhadap dirinya
- Klien mengatakan Jika ada masalah yang tidak dapat diselesaikan maka klien
akan mudah tersinggung, marah-marah, mengamuk, dan membenci orang lain.
b. Data Objektif
- Klien berbicara dengan nada suara tinggi keras, berbicara sambil memukul
meja
- Ekspresi wajah klien nampak kesal jika membicarakan seseorang.
2. Diagnosa Keperawatan
Resiko perilaku kekerasan
3. Tujuan Khusus
a. Klien dapat mengidentifikasi penyebab perilaku kekerasan
b. Klien dapat mengidentifikasi perilaku kekerasan yang dilakukan
c. Klien dapat mengidentifikasi akibat perilaku kekerasan yang dilakukan
d. Klien dapat mengontrol perilaku kekerasan dengan kegiatan fisik: nafas dalam
dan pukul bantal
4. Tindakan Keperawatan
a. Identifikasi penyebab perilaku kekerasan
b. Identifikasi perilaku kekerasan yang dilakukan
c. Identifikasi akibat perilaku kekerasan yang dilakukan
d. Bantu klien dalam mengontrol perilaku kekerasan dengan kegiatan fisik: nafas
dalam dan pukul bantal
B. STRATEGI KOMUNIKASI
1. ORIENTASI
a. Salam Terapeutik
“Assalamu’alaikum, selamat pagi pak… boleh saya kenalan dengan bapak? Nama
saya Lala Kheriyah, bapak bisa panggil saya Lala… Saya mahasiswa Universitas
Faletehan, saya sedang praktik disini pukul 07.00 WIB sampai dengan pukul 13.00
WIB. Kalau boleh saya tau, nama bapak siapa dan senang jika dipanggil apa?”
b. Evaluasi/Validasi
“Bagaimana perasaan bapak hari ini? Saya perhatikan dari tadi bapak tampak tidak
tenang, tampak kesal, bapak berbicara dengan nada suara yang tinggi dan keras dan
sambil memukul meja ya? Mengapa bapak demikian?”
c. Kontrak
Topik
“Baik, bagaimana kalau sekarang bapak temani saya berdiskusi tentang apa yang
menyebabkan bapak marah dan nanti akan saya ajarkan bagaimana caranya
mengontrol marah yang baik. Apakah bapak bersedia?”
Waktu
“Berapa lama bapak ingin berbincang-bincang?”
“Bagaimana jika 20 menit?”
Tempat
“Dimana bapak ingin berbincang-bincang?”
Tujuan Interaksi
“Tujuan kita berbincang-bincang saat ini agar bapak dapat mengontrol marah
bapak dengan cara yang baik”
2. KERJA
“Kita mulai ya pak diskusinya.. Sebelumnya saya mau tanya pak apa yang menyebabkan
bapak marah? Lalu biasanya apa yang bapak lakukan saat bapak marah? Lalu setelah
bapak melakukan hal tersebut perasaan bapak bagaimana? Bagaimana barang-barang
yang ada dirumah bapak setelah dibanting-banting? Iya rusak dan tidak bisa terpakai lagi
ya, kalau perasaan yang bapak rasakan bagaimana? Deg-degan? Iya. Lalu tadi saat bapak
membanting barang-barang dan mengeluarkan kata-kata kotor, apa yang terjadi pada
keluarga bapak? Lalu apakah bapak rutin meminum obat? pak, keluarga bapak
mengharapkan bapak sembuh dan sekarang bapak harus rutin meminum obat. Jadi
sekarang kalau marah jangan membanting barang-barang dan mengeluarkan kata-kata
kotor lagi ya, itu tidak benar pak, dan itu bukan cara untuk menyelesaikan masalah."
"Nah karna bapak belum tahu cara mengontrol marah, sekarang saya akan mengajarkan
bagaimana caranya mengontrol marah dengan cara yang baik, dengan teknik nafas
dalam. Sebelumnya apakah bapak sudah tau apa itu nafas dalam? Baik akan saya ajarkan
ya pak, caranya sama seperti nafas biasa tetapi lebih diatur pernafasannya. bapak bisa
tarik nafas dalam-dalam lewat hidung, ditahan 5 detik, lalu hembuskan perlahan lewat
mulut dan mulutnya berbentuk O. Saya contohkan ya pak"
"Bagaimana bapak sudah paham? bapak bisa ulangi kembali? Yapss bapak hebat, benar
ya pak seperti itu caranya. Bagaimana perasaan bapak sekarang? Apakah sudah tenang?
Kalau begitu kita pakai cara yang kedua, namanya pukul bantal. Sebelumnya suster mau
tanya, biasanya bapak menyimpan bantal dimana? Kalau begitu kita ambil dulu ya pak.
Nah sekarang sudah ada bantalnya ya pak, caranya bapak pukul-pukul bantalnya sambil
bapak luapkan rasa kesal bapak. Nanti akan saya contohkan ya pak “saya kesal saya
kesal! Kenapa saya tidak sembuh-sembuh walaupun sudah minum obat?! Saya kesal!”
seperti itu pak.”
“Apakah bapak sudah paham? bapak bisa ulangi kembali? Iya benar pak seperti itu.”
3. TERMINASI
a. Evaluasi
Evaluasi Subjektif
“Bagaimana perasaan bapak setelah mengetahui tentang cara mengontrol marah
dengan baik?”
Evaluasi Objektif
“Coba bapak sebutkan kembali bagaimana cara mengontrol marah”
“Wahhh bagus pak”
b. Rencana tindak lanjut
“bapak ingat lagi ya cara mengontrol marah dengan baik dan akan saya masukkan ke
dalam kegiatan harian yaa pak. Jika bapak melakukannya atas kesadaran sendiri maka
tulis (M) mandiri, jika bapak melakukan nya dibantu atau diingatkan bapak tulis (B),
dan jika bapak tidak melakukannya tulis (T). Apakah bapak mengerti?”