Anda di halaman 1dari 41

PWS KIA

PEMANTAUAN WILAYAH SETEMPAT- KIA


TITI NURHAYATI.SKM.MKM
PENGERTIAN

• Alat manajemen program KIA untuk memantau


cakupan pelayanan KIA di suatu wilayah kerja
secara terus menerus, agar dapat dilakukan tindak-
lanjut yang cepat dan tepat terhadap wilayah kerja
yang cakupan pelayanan KIA-nya masih rendah.
Memantau cakupan pelayanan KIA
TUJUAN
Menilai kesenjangan antara target dan
pencapaian Meningkatkan
Menentukan urutan wilayah jangkauan &
/kelurahan prioritas yg akan ditangani mutu pelaynan
secara intensif KIA di wilayah
kerja secara terus
menerus.
Merencanakan tindak lanjut dengan
sumber daya dan potensi yang ada.

Membangkitkan peran serta aparat


setempat dlm penggerakan ssrn
& mobilisasi sumber daya.

Academic excellence begins with


high-quality faculty
⦿Menurut WHO, Surveilens adalah suatu
kegiatan sistematis berkesinambungan,
mulai dari kegiatan mengumpulkan,
menganalisis dan menginterpretasikan
data yang untuk selanjutnya dijadikan
landasan yang esensial dalam membuat
rencana, implementasi dan evaluasi suatu
kebijakan kesehatan masyarakat

pws kia/titi
5
PRINSIP PWS

Peningkatan ANC di Peningkatan Deteksi


Peningkatan
semua Fasilitas Peningkatan persalinan risti/komplikasi
Pelayanan bg
pelayanan sesuai stndar oleh tenaga kesehatan kebidanan & neonatus
seluruh ibu nifas.
bagi semua bumil. oleh nakes/masy

Peningkatan penanganan Peningkatan pelayanan Peningkatan pelayanan


komplikasi kebidanan kesehatan bagi seluruh kesehatan bg sel balita
Peningkatan yan KB
& neo secara bayi sesuai standar sesuai standar di
sesuai standar.
adekuat dan terus di semua semua fasilitas
menerus oleh nakes fasilitas kesehatan kesehatan
PEMANFAATAN PWS KIA

Pemanfaatan PWS KIA pada forum lintas


Lintas sektor
program:

• Menginformasikan hasil yang telah dicapai • Menginformasikan hasil yang telah dicapai
• Mengidentifikasi permasalahan dan sebagai masukan bagi lintas sektor
tantangan yang dihadapi • Mengidentifikasi permasalahan dan
• Merencanakan perbaikan dan rencana tindak tantangan yang dihadapi, khususnya yang
lanjut bagi kegiatan selanjutnya, termasuk terkait dengan lintas sektor
intervensi keterpaduan dari lintas program • Mendapatkan dukungan lintas sektor dalam
pemecahan masalah
• Pembagian tugas dan peran masing-masing
sektor dalam pemecahan masalah
PERUBAHAN INDIKATOR

Kunjungan antenatal ke-1 (K1).


Kunjungan antenatal ke-4 (K4)
Persalinan oleh tenaga kesehatan(Pn).
K1, K4 (ANC)
Kunjungan nifas (KF).
Pn (Persalinan Nakes)
Deteksi faktor risiko/komplikasi oleh
Peelayanan Nifas (Kf) masyarakat.
Deteksi dini oleh masy Penanganan komplikasi obsetrik (PK).
Deteksi dini oleh tenaga kes Kunjungan neonatal pertama (KN1).
Kunjungan neonatal lengkap (KNL).
KN (Neonatal)
Penanganan komplikasi neonatal (NK).
Penanganan Kompli Obst (PK)
Kunjungan bayi (KBy).
Penanganan Kompl Neonatal Pelayanan anak balita (KBal).
Pelayanan anak balita sakit (BS).
Pelayanan KB (CPR).
INDIKATOR PWS - KIA K1
CPR K4
1. Kunjungan antenatal ke-1 (K1).
2. Kunjungan antenatal ke-4 (K4) BS Pn

3. Persalinan oleh tenaga kesehatan(Pn).


4. Kunjungan nifas (KF).
5. Deteksi faktor risiko/komplikasi oleh masyarakat. KBal KF
INDIKSTOR

6. Penanganan komplikasi obsetrik (PK). PWS-KIA

7. Kunjungan neonatal pertama (KN1).


Deteksi
8. Kunjungan neonatal lengkap (KNL). KBy
resiko
9. Penanganan komplikasi neonatal (NK).
10. Kunjungan bayi (KBy).
NK PK
11. Pelayanan anak balita (KBal).
KNL KN1
12. Pelayanan anak balita sakit (BS).
13. Pelayanan KB (CPR).
SASARAN

 CBR : jumlah kelahiran/jumlah penduduk x 1000


 Bumil : 1,10 x CBR x jumlah penduduk/1000
1,10 x 0.027x 2000= 59.4/1000

 Bulin : 1,05 x CBR x jumlah penduduk/1000


 Bayi/Bufas: 1 x CBR x jumlah penduduk/1000
1. CAKUPAN K1

 persentase ibu hamil yang pertama kali mendapat


pelayanan oleh tenaga kesehatan
 Menunjukan jangkauan pelayanan antenatal serta
kemampuan program dalammenggerakkan
masyarakat.
Jumlah kunjungan baru (K1) ibu hamil
X 100 %
 K1 : Jumlah sasaran ibu hamil dalam 1 tahun

= 12000
X 100 %

1.1x 2.3x 500.000


= 94.8 %
2. CAKUPAN K4

 Cakupan ibu hamil yang telah memperoleh pelayanan

antenatal sesuai dengan standar, paling sedikit empat

kali disuatu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu.

 menggambarkan tingkat perlindungan ibu hamil


 Distribusi pelayanan yang dianjurkan :
🞑 Minimal 1 kali pada triwulan pertama.
🞑 Minimal 1 kali pada triwulan kedua.
🞑 Minimal 2 kali pada triwulan ketiga.

 K4 :
Jumlah kunjungan ibu hamil keempat (K4)
X 100 %
Jumlah sasaran ibu hamil dalam 1 tahun
3. CAKUPAN PN

 Menunjukkan proporsi persalinan yang ditangani


oleh tenaga kesehatan,

Jumlah persalinan oleh tenaga kesehatan (Pn)

 Pn :
X 100 %
Jumlah sasaran ibu bersalin dalam 1 tahun
4. CAKUPAN KF LENGKAP

 minimal sebanyak 3 kali dengan distribusi waktu :


🞑 Kunjungan nifaspertama pada masa 6 jam setelah
persalinan sampai dengan 7 hari.
🞑 Kunjungan nifaske dua dalamwaktu 2 minggu (8 – 14)
setelah persalinan.
🞑 Kunjungan nifas ke tiga dalam waktu 6 minggu (35 –
42) setelah persalinan.
 Kf :
Jumlah pelayanan ibu nifas oleh nakes minimal 3 kali sesuai jadwal
X 100
Jumlah sasaran ibu bersalin dalam 1 tahun
5. CAKUPAN PK

 menunjukkan kemampuan sarana pelayanan


kesehatan menangani kasus gawat-darurat
kebidanan, ditindak lanjuti sesuai dengan
kewenangannya dan/atau dirujuk ke tingkat
pelayanan yang lebih tinggi.
 PK :
Jumlah kasus kegawatdaruratan obsetri yang ditangani

20% jumlah sasaran ibu hamil dalam 1 tahun X 100 %


6. Cakupan Peserta KB aktif :

 menunjukkan jumlah peserta KB baru dan lama


yang masih aktif memakai alokon

 Rumus :
Jumlah peserta KB aktif
X 100%
Jumlah Pasangan Usia Subur (PUS) dalam 1 tahun
7. CAKUPAN KN1

 persentase neonatus yang mendapatkan pelayanan


sesuai standar pada 6 -24 jam setelah lahir
 menunjukkan akses pelayanan kesehatan neonatal.
 KN 1 :

Jumlah neonatus yang mendapatkan pelayanan 6 – 24


jam setelah lahir
X 100 %
Jumlah bayi dalam satu tahun
8. Cakupan KN lengkap

 persentase neonatus yang mendapatkan pelayanan


sesuaistandar sedikitnya 3 kali yaitu KN1, KN2,
KN3
 Distribusi Pelayanan nenonatal :
🞑 Kunjungan Neonatal hari ke-1 (KN 1):
🞑 Kunjungan Neonatal hari ke-3 (KN 2):
🞑 Kunjungan Neonatal minggu ke-2 (KN 3)
 KN lengkap :
Jumlah neonatus yang mendapatkan KN1, KN2, KN3
X 100 %
Jumlah bayi dalam satu tahun
9. Penanganan Komplikasi Neonatal :

 persentase neonatus dengan komplikasi yang ditangani sesuai


standar
 menunjukkan kemampuan sarana pelayanan kesehatan
menangani kasuskegawatdaruratan neonatal, ditindaklanjuti
sesuai kewenangannya dan/atau dirujuk ke tingkat pelayanan
yang lebih tinggi.
 Rumus :
Jumlah neonatus dengan komplikasi yang
ditangani X 100 %

Jumlah neonatus risiko tinggi (15% dari seluruh bayi)


dalam satu tahun
10. Kunjungan Bayi

 persentase bayi yang mendapatkan pelayanan paripurna


• sesuai standar
 Pelaksanaan pelayanan kesehatan bayi:
• 🞑 Kunjungan bayi antara umur 29 hari– 3 bulan
• 🞑 Kunjungan bayi antara umur 3 – 6 bln

• 🞑 Kunjungan bayi antara umur 6 – 9 bln

• 🞑 Kunjungan bayi antara umur 9 – 11 bln


 Rumus:
Jumlah bayi yang mendapatkan Kunjungan bayi 1, 2, 3 dan 4
X 100%
Jumlah bayi dalam satu tahun
Langkah –langkah pokok dalam pembuatan grafik PWS KIA :

11. Cakupan pelayanan anak balita

 persentase anak balita yang memperoleh


pelayanan sesuai standar.

 Rumus:

Jumlah anak balita yang mendapatkan pelayanan


sesuai standar
X 100%

Jumlah anak balita dalam satu


tahun
Langkah – langkah pokok dalam
pembuatan grafik PWS KIA :

Penyiapan Pengelolaan
data data

Penggambaran
Grafik.
PENYIAPAN DATA

 Data yang diperlukan untuk membuat grafik dari


tiap indikator diperoleh dari catatan kartu ibu,
buku KIA, register kohort ibu, kartu bayi, kohort
bayi serta kohort anak balita per desa/kelurahan,
catatan posyandu, laporan dari
perawat/bidan/dokter praktik swasta, rumah sakit
bersalin dan sebagainya
 Menentukan target rata – rata per bulan untuk
menggambarkan skala pada garis vertikal (sumbu Y).
• pemanfaatan PWSKIAsecara
teratur dan terus menerus
pada semuasiklus
pengambilan keputusanuntuk
memantau penyelenggaraan
Pelembagaan program KIA, di semua
PWSKIA tingkatan administrasi
pemerintah, baik yang
bersifat teknis program
maupunyang bersifat
koordinatif nonteknis dan
lintassektoral.
Langkah-langkah

Penunjukkan petugas pengolahan


data di tiap tingkatan, untuk menjaga
kelancaran pengumpulan data

Pemanfaatan pertemuan lintas


program

Pemantauan PWS KIA untuk


meyakinkan lintas sektoral

Pemanfaatan PWS KIA sebagai bahan


Musrenbang desa dan kabupaten/kota
Analisis dan tindak lanjut PWS- KIA

CakupanTerhadap TerhadapCakupanBulan
Desa/ Target Lalu StatusDesa/
Kelurahan Kelurahan
Diatas Dibawah Naik Turun Tetap
A + + Baik
B + + Baik
C + + Kurang
D + + Cukup

E + + Jelek

pws kia/titi 28
STATUS CAKUPAN DESA
◼ STATUS BAIK :
berada diatas target,kecenderungan
cak bulanan meningkat atau
tetap➔terus berlanjut akan melebihi
target

◼ Status kurang
cak diatas target➔kecenderungan
cak bulanan menurun

pws kia/titi 29
STATUS CAKUPAN

DESA
Status cukup
cak dibawah target dan mempunyai
kecenderungan bulanan yg meningkat. Desa ini
perlu didorong agar cak bulan selanjutnya tidak
kecil
◼ Status jelek
desa dg cakupan dibawah target dan mempunyai
kecenderungan cak bulanan menurun
dibandingkan bulan lalu .desa ini perlu
diprioritaskan utk pembinaan agar cak bulanan
selanjutnya dapat ditingkatkan diatas cakupan
bulanan
pws kia/titi 30
Analisa silang (cross
tabulation)
◼K1 dibandingkan dengan K4
◼K1 dibandingkan dengan Pn
◼Pn dibandingkan dengan KF dan KN
◼Jumlah Ibu Hamil Anemia dibandingkan
dengan K1 dan K4
◼KN1 dibandingkan dengan Jumlah Hep B
Uniject

pws kia/titi 31
Cross tabulation…

pws kia/titi
Analisis dari 2 contoh data dari kohort di atas adalah sebaga
berikut :
Contoh Kasus Masalah Rencana Tindak Lanjut
Ibu T, umur 19 thn, G1, HPHT 1/2/08, • G1A1, usia terlalu muda • Kunjungan rumah segera
mempunyai P4K, rencana tempat • Rencana persalinan di rumah • Perbaiki status gizi (berikan PMT dan konseling gizi, libatkan
persalinan di rumah, periksa ANC 1 pd mg • Status gizi kurang masyarakat untuk mendukung)
ke 9 BB 37 kg, TD 90/60, Anemia, LILA 22 • Anemia • Atasi anemia (berikan tab Fe)
Tanggal 15/4/08 keguguran, ditolong dukun • Abortus ditolong dukun • Konseling tunda kehamilan (libatkan suami) sampai usia >
di rumah 20 tahun dan status gizi nya baik

Ibu Tar, masyarakat miskin, tidak punya • Terlalu tua, terlalu banyak • Pantau kehamilan dengan ANC teratur (tiap bulan)
jamkesmas, 39 tahun, G6 P5 H5, P4K • Tempat persalinan di rumah • Perbaiki status Gizi (PMT, konsul gizi, libatkan masyarakat
lengkap, rencana tempat persalinan di • ANC 1 trimester 2 untuk mendukung)
rumah, ANC 1 pada usia kehamilan 22 mg, • Status gizi kurang • Berikan tablet Fe
LILA 23, Anemia. • Anemia • Pastikan mendapatkan Jamkesmas
• Belum punya • Rencanakan persalinan di RS (untuk melakukan kontap dan
KTM/Jamkesmas persiapan komplikasi)
• Konseling KB kontap (libatkan suami)

pws kia/titi 33
Rencana operasional tindak
lanjut
◼ Bagi desa yg berstatus baik atau cukup ➔ pola
penyelenggaraan yan KIA perlu dilanjutkan dg beberapa
penyesuaian tertentu sesuai kebutuhan
◼ Desa status kurang ➔terutama status jelek prioritas utk
pembinaan , analisis mendalam serta dicari penyebab
rendahnya atau menurunnya cak bulanan sehingga dapat
diupayakan penanggulangan masalah yg lebih spesifik

◼ Intervensi dan kegiatan yg bersifat teknis (termasuk


penyediaan logistik) harus dibicarakan dalam mini
lokakarya puskesmas dan rapat dinas kes
◼ Intervensi dan kegiatan yg bersifat non teknis ( motivasi
penggerakan sasaran, mobilisasi sdm) harus dibicarakan
dalam rakorcam

pws kia/titi 25
Tindak lanjut bides
Jumlah
bumil Taksiran
K1 K4 Pn
sampai persalinan
bulan Juni
24 23 6 2 5
Rencana Bekerja sama Memastikan ibu Mempersiapkan Mengkaji dan
Bulan Juli dengan kader K1 yang diri untuk menindaklanjuti
dan dukun seharusnya menolong keadaan dari
bayi untuk sudah persalinan yang satu ibu yang
mencari ibu memasuki K4 akan terjadi K4 tetapi tidak
hamil baru agar melakukan pada bulan Juli Pn, memastikan
dan sisa ibu pemeriksaan K4 dan sekaligus agar tidak
hamil bulan dan untuk mempersiapkan terjadi lagi
lalu yang persiapan lebih obat obatan pertolongan
belum di lanjut ke untuk persiapan yang tidak
periksa persalinan yang persalinan dan ditolong oleh
secara aman kegawat tenaga
pws kia/titi kesehatan 26
lengkap daruratan
Alur Pengolahan, Analisis dan Pemanfaatan PWS KIA

pws kia/titi 27
Data PWS KIA yang dilaporkan dimasing – masing tingkatan
adalah :

– Di tingkat Desa untuk dilaporkan ke Puskesmas setiap


bulan :
◼ Register KIA
◼ Rekapitulasi Kohort KB

– Di tingkat puskesmas untuk dilaporkan ke Dinas


Kesehatan kabupaten/kota setiap bulan :
◼ LB 3 KIA
◼ LB 3 Gizi
◼ LB 3 Imunisasi
◼ Rekapitulasi Kohort KB

pws kia/titi 28
Alur Data Registrasi Ibu Hamil oleh Bidan di Desa

pws kia/titi 29
Tk kabupaten
◼ Lampiran 1 berisi laporan pelayanan antenatal care

pws kia/titi 39
Pelembagaan pws kia TK
PUSKESMAS
◼ Langkah – langkah atau urutan yang dilaksanakan
meliputi :
◼ Pertemuan reorientasi
◼ Pertemuan ini merupakan pertemuan dengan
tujuan :
◼ Menyamakan persepsi mengenai PWS KIA
◼ Sosialisasi kebijaksanaan Kabupaten/Kota dalam
pelaksanaan PWS KIA
◼ Merencanakan Fasilitasi ke Desa
◼ Menyusun mekanisme pemantauan kegiatan, dll
pws kia/titi 40
Pihak yang terlibat meliputi :

◼ Bidan di Desa
◼ Bidan Koordinator
◼ Pengelola Program KIA
◼ Kepala Puskesmas
◼ Petugas Gizi
◼ P2PL
◼ Data Operator
◼ Farmasi
pws kia/titi 41

Anda mungkin juga menyukai