Anda di halaman 1dari 5

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Atmosfir perubahan hubungan antara manusia mengalami perubahan yang cukup


cepat dengan hadirnya perkembangan teknologi. Perkembangan teknologi yang
mampu merubah pola hubungan antara manusia disegala aspek kehidupan
bermasyarakat baik dari aspek sosial, ekonomi, hukum, politik dan budaya serta
keamanan.

Sebuah perubahan yang mau tidak mau harus kita sikapi dengan arif dan bijaksana
agar menghasilkan output yang positif. Atmosfir yang meniscayakan adanya
perubahan mindset, cara kerja, dan pola membangun hubungan yang harmonis antar
kelompok masyarakat maupun organisasi. Fase perubahan yang kemudian dikenal
dengan Revolusi Industri 4.0, sebuah fase yang secara umum tentang otomatisasi dan
pertukaran data dalam teknologi pabrik, robotic dan artificial intellegence. Fase yang
pada akhirnya menghasilkan "Smart Process". Di dalam Smart Process tersusun
moduler, algoritma, sistem siber-fisik mengawasi proses fisik, menciptakan salinan
dunia fisik secara virtual, dan membuat keputusan secara desentralisasi.

B. Tujuan

Menunjukkan revolusi industri dari sisi SDM

C. Identifikasi Masalah

1. Bagaimana bisnis proses dapat disesuaikan dengan target yang hendak


dicapai secara efektif dan efisien?
2. Bagaimana sumber daya manusia yang tersedia mampu menjalankan bisnis
proses tersebut sesuai dengan kompetensi yang dimiliki secara professional?

1
BAB II

PEMBAHASAN

Globalisasi telah memasuki era baru yang bernama Revolusi Industri 4.0. Klaus
(Shwab, 2016) melalui The Fourth Industrial Revolution menyatakan bahwa dunia
telah mengalami empat tahapan revolusi, yaitu: 1) Revolusi Industri 1.0 terjadi pada
abad ke 18 melalui penemuan mesin uap, sehingga memungkinkan barang dapat
diproduksi secara masal, 2) Revolusi Industri 2.0 terjadi pada abad ke 19 sampai 20
melalui penggunaan listrik yang membuat biaya produksi menjadi murah, 3) Revolusi
Industri 3.0 terjadi pada sekitar tahun 1970an melalui penggunaan komputerisasi, dan
4) Revolusi Industri 4.0 sendiri terjadi pada sekitar tahun 2010an melalui rekayasa
intelegensia dan internet of thing sebagai tulang punggung pergerakan dan konektivitas
manusia dan mesin. 

Revolusi Industri 4.0 mengakibatkan berubahnya cara manusia berpikir, hidup,


dan berhubungan satu dengan yang lain. Perubahan yang singnifikan pada bidang
teknologi, namun juga bidang yang lain seperti ekonomi, sosial, dan politik. Dalam hal
ini juga mempengaruhi sumber daya manusia (SDM), karena sdm adalah salah satu
faktor keberhasilan dari peran industri 4.0.

Peningkatan kualitas sumber daya manusia menjadi sangat penting terutama


karena Indonesia masih kurang, apalagi memanfaatkan teknologi terbaru. kecanggihan
teknologi tidak bisa dinegosiasikan dalam kehidupan bermasyarakat, apa lagi dalam
dunia usaha, dan perlu disikapi secara matang dan tepat sasaran. Karena pentingnya
untuk menyiapkan SDM untuk punya bakat dan keterampilan. Dalam peningkatan
SDM dimulai dari pendidikan, pelatihan, dan bimbingan. Bagi SDM dalam industri
4.0, modal dasar SDM yang harus dimiliki adalah keterampilan, kelincahan, dan
budaya dengan latar belakan budaya yang berbeda tetap bisa bekerjasama. Dalam hal
ini SDM merupakan peran yang terpenting untuk menghadapi era revolusi industri 4.0.

Dalam menghadapi revolusi industri 4.0, sedikitnya ada tiga hal yang yang perlu
diperhatikan semua pihak. Pertama adalah kualitas, yaitu upaya menghasilkan SDM
yang berkualitas agar sesuai dengan kebutuhan pasar kerja yang berbasis teknologi

2
digital. Kedua, adalah masalah kuantitas, yaitu menghasilkan jumlah SDM yang
berkualitas, kompeten dan sesuai kebutuhan industri. Ketiga, adalah masalah distribusi
SDM berkualitas yang masih belum merata.

Menurut Aoun (2017), untuk mendapatkan SDM yang kompetitif dalam industri
4.0, kurikulum pendidikan harus dirancang agar out put-nya mampu menguasi literasi
baru, yaitu : (1) literasi data, yaitu kemampuan membaca, menganalisis dan
memanfaatkan informasi big data dalam dunia digital, (2) literasi teknologi, yaitu
memahami cara kerja mesin, aplikasi teknologi (coding, artificial intelligence dan
engineering principles, dan (3) literasi manusia, humanities, komunikasi dan desain.
Tetapi dalam tantangan era revolusi industri 4.0 tidak cukup hanya dengan literasi,
dalam kemampuan mendasarkan pada  membaca, menulis dan menghitung.

Mengenai upaya peningkatan kompetensi dan produktivitas SDM, perlu dilakukan


pemerintah upaya yaitu pelatihan kerja, badan setifikasi yang dilakukan pemerintah
melalui pelatihan di Balai Latihan Kerja dan program-program digital. Masalah-
masalah yang terjadi pada hari ini, tidak dapat diselesaikan dengan cara-cara sama
seperti dalam konsep yang lampau tentu harus bisa menyesuaikan masa sekarang atau
sesuai kebutuhan di era industri 4.0. Revolusi Indsutri 4.0 tidak mungkin hanya
dihadapi dengan pengembangan teknologi tanpa melibatkan SDM di dalamnya.
Karena SDM adalah pelaku dalam industri 4.0.

3
BAB III

PENUTUP

Kesimpulan

Dalam menghadapi revolusi industri 4.0, maka berpendapat terdapat dua jalan
yang meski ditempuh: Pertama, menyiapkan pelaksanaan pendidikan  dan sumber daya
manusia dan kebutuhan zaman di era revolusi industri. Kedua,selain menyiapkan
pendidikan, sumber daya manusia yang disiapkan juga harus dibekali dengan
pendidikan nilai-nilai budaya dan kemanusiaan. Agar dalam pemanfaatan teknologi
sesuai dengan aturan budaya dan kemanusiaan yang sudah di buat

4
DAFTAR PUSTAKA

www.kompasiana.com

https://www.academia.edu/38124759/Upaya_dalam_Menghadapi_Revolusi_Industri_4.0.docx

Anda mungkin juga menyukai