Kamus Istilah Pengembangan Wilayah
Kamus Istilah Pengembangan Wilayah
KAMUS ISTILAH
PENGEMBANGAN WILAYAH
Diterbitkan Oleh :
BADAN PENGEMBANGAN INFRASTRUKTUR WILAYAH
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT
Edisi 1
Kata Pengantar
Sebagai upaya menerpadukan rencana dan
menyinkronkan program pembangunan infrastruktur
bidang pekerjaan umum dan perumahan rakyat
d e n g a n p e n g e m b a n g a n w i l a y a h , a n t a r s e k t o r,
antardaerah, dan antarpemerintahan, yang disertai
dengan dinamika perubahan lingkungan strategis
pembangunan wilayah yang terjadi begitu cepat
dibutuhkan suatu acuan pemahaman akan istilah
atau terminologi yang sering digunakan dalam teori,
praktik, maupun kebijakan pengembangan wilayah di
Indonesia.
A k h i r nya d e n g a n i z i n A l l a h S W T, Tu h a n Ya n g M a h a Ku a s a , s e r t a s e g a l a
upaya jajaran B adan Pengembangan Infrastruktur Wilayah, Kementerian
Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat dengan adanya Kamus Istilah ini saya
m e n g h a ra p k a n a d a n ya p e r s a m a a n p e r s e p s i d a n p e m a h a m a n t e r k a i t i s t i l a h
pengembangan wilayah yang dapat mendorong proses pembangunan tingkat
nasional dalam mewujudkan Indonesia berdaulat, mandiri, dan berkepribadian
dengan semangat gotong royong secara optimal.
iii
BPIW / KEMENTERIAN PUPR
Daftar Isi
v
Kamus Istilah Pengembangan Wilayah
PRAKATA
KAMUS ISTILAH PENGEMBANGAN WILAYAH
Kamus istilah ini merupakan kompilasi istilah atau terminologi yang sering
digunakan dalam teori, praktik, maupun kebijakan pengembangan wilayah di
Indonesia. Kamus ini tidak hanya memuat istilah baku dari literatur teoritis yang
berkembang sampai saat ini, tetapi juga menghimpun berbagai istilah baru
yang digunakan dalam kegiatan internal di lingkungan Badan Pengembangan
Infrastruktur Wilayah (BPIW) Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan
Rakyat (Kementerian PUPR). Selain itu, peristilahan lokal maupun diskursus
global mengenai pengembangan wilayah juga menjadi bagian penting dari
kamus istilah ini. Oleh karena horison keilmuannya yang sangat luas, maka
ruang lingkup peristilahan pengembangan wilayah ini dibatasi ke dalam kategori
keilmuan perencanaan wilayah dan kota, ekonomi, sosiologi, infrastruktur, serta
lingkungan.
A l u r M e t o d o l o g i ( G b r. i )
vi
BPIW / KEMENTERIAN PUPR
Konsep-konsep terkait
pengembangan wilayah
1. Teori
2. Kebijakan
3. Praktik
PROOF -READ
By Linguistic Expert
v ii
Kamus Istilah Pengembangan Wilayah
Petunjuk Pemakaian
B. Lambang Ortografi
1. Cetak Tebal
a. Huruf yang dicetak tebal menunjukkan lema, contoh:
abrasi k b L , P hempasan atau penggerusan oleh gerakan air, dan
butiran pasir yang terkandung di dalamnya.
abrasi dicetak tebal karena merupakan lema atau entri.
b. Huruf yang dicetak tebal menunjukkan angka untuk polisemi (kata
yang memiliki lebih dari satu makna), contoh:
pemekaran wilayah k b E , P (1) pemecahan provinsi atau kabupaten
/ kota menjadi dua daerah atau lebih; (2) pembentukan daerah
otonom baru, bahwa daerah otonom tersebut diharapkan mampu
memanfaatkan peluang yang lebih besar dalam mengurus dirinya
sendiri, terutama berkaitan dengan pengelolaan sumber – sumber
pendapatan asli daerah, sumber daya alam, dalam rangka
meningkatkan kesejahteraan dan pelayanan kepada masyarakat
setempat yang lebih baik
Angka (1) dan (2) menunjukkan bahwa pemekaran wilayah memiliki
dua makna, yakni makna 1 (lihat contoh), makna 2 (lihat contoh),
dan seterusnya.
2. Cetak Miring
a. Huruf yang dicetak miring menunjukkan istilah asing, contoh:
multiplier effect (efek pengganda) k b E suatu kegiatan yang
dapat memacu timbulnya kegiatan lain; umumnya digunakan dalam
viii
BPIW / KEMENTERIAN PUPR
konteks ekonomi
Istilah asing efek pengganda adalah multiplier effect . Oleh
karena itu, multiplier effect dicetak miring.
b. Huruf yang dicetak miring menunjukkan label singkatan sinonim (sin),
contoh:
daerah minus k b P daerah yang memiliki sumber daya alam dan
sumber daya manusia sangat terbatas sehingga sulit untuk
berkembang; sin. daerah tertinggal
Daerah minus memiliki sinonim, yaitu daerah tertinggal.
c. Huruf yang dicetak miring merupakan kalimat contoh dari
penggunaan lema, contoh:
danau k b L , P genangan air, baik baik tawar ataupun payau yang amat
luas, dikelilingi daratan: keindahan danau kembar Anggi Gigi dan
Anggi Gita di Kabupaten Pegunungan Arfak sangat memukau
3. Tanda Koma (,)
Tanda koma (,) digunakan untuk menandai bagian pemberian pilihan
atau perincian, contoh:
erosi k b L , P pengikisan permukaan atau struktur tanah oleh aliran air,
gletser, angin, dan gelombang laut
4. Tanda Titik Koma (;)
a. Tanda titik koma (;) digunakan sebagai penjelasan utama sebuah
lema yang diberi definisi tambahan baik dari sumber yang sama atau
sumber yang berbeda, contoh:
• Definisi Satu Sumber
arahan pemanfaatan wilayah k b P arahan untuk mewujudkan
struktur ruang dan pola ruang wilayah sesuai dengan rencana
tata ruang wilayah; arahan ini dilakukan melalui penyusunan dan
pelaksanaan program beserta pembiayaannya; arahan ini meliputi
arahan pemanfaatan ruang wilayah, kota, provinsi
• Definisi Beberapa Sumber
utilitas umum k b I (1) sarana penunjang untuk pelayanan
lingkungan yang meliputi antara lain jaringan air bersih, jaringan
listrik, jaringan telepon, jaringan gas, jaringan transportasi,
dan pemadam kebakaran; (2) kelengkapan penunjang untuk
pelayanan lingkungan hunian
b. Tanda titik koma (;) digunakan sebagai penanda akhir definisi sebuah
lema namun masih dilanjutkan dengan lema berikutnya yang memiliki
kata dasar yang sama, contoh:
taman k b L , P jalur hijau atau lokasi tertentu yang dipergunakann
bagi pertamanan, berfungsi untuk memperindah tempat tertentu;
taman kota k b L , P sebidang tanah yang merupakan bagian dari
ruang terbuka hijau kota yang mempunyai batas tertentu, ditata
dengan serasi, lestari, dan indah
ix
Kamus Istilah Pengembangan Wilayah
c. Tanda titik koma (;) digunakan untuk memisahkan bentuk kata yang
bermakna sama (sinonim) yang terdapat pada penjelasan makna
dengan diikuti label sin. atau lawan kata yang diikuti dengan label ant.
(antonim), contoh:
rumah susun k b I , L , P bangunan gedung bertingkat yang dibangun
dalam suatu lingkungan, yang terbagi dalam bagian-bagian yang
distrukturkan secara fungsional dalam arah, baik horizontal maupun
vertikal dan merupakan satuan yang masing-masing dapat dimiliki
atau disewa dan digunakan secara terpisah terutama untuk tempat
hunian, dilengkapi dengan bagian bersama, benda bersama dan
tanah bersama; sin. apartemen
5. Tanda Titik Dua (:)
Tanda titik dua (:) digunakan untuk menandai bagian contoh dalam
penggunaan lema di dalam kalimat, contoh:
baseline (dasar) k b hal yang dijadikan dasar: proses perencanaan
kawasan di wilayah tersebut baru mencapai pada tahap pembuatan
baseline data
6. Tanda Kurung
a. Tanda kurung digunakan untuk menunjukkan kata atau bagian kalimat
yang terdapat di dalam deskripsi yang diapit oleh tanda kurung itu
merupakan keterangan penjelasan bagi kata atau pernyataan yang
terdapat di depannya, contoh:
blok peruntukan k b L , P sebidang lahan yang dibatasi sekurang-
kurangnya, baik oleh batasan fisik yang nyata (seperti jaringan
jalan, sungai, selokan, saluran irigasi, saluran udara tegangan
[ekstra] tinggi, dan pantai) maupun yang belum nyata (rencana
jaringan jalan dan rencana jaringan prasarana lain yang sejenis
sesuai dengan rencana kota)
b. Tanda kurung digunakan untuk penomoran definisi yang lebih dari 1
definisi, contoh:
hinterland k b P , L (1) wilayah pedesaan atau perkotaan, atau
keduanya, yang tidak memiliki pusat kegiatan dan tergantung
secara ekonomi dengan kota terdekat; (2) wilayah pedalaman;
wilayah terpencil dari daerah perkotaan; wilayah sekitar pusat-
pusat kota; (3) wilayah belakang; wilayah pengaruh sebuah
kota yang dalam memenuhi kebutuhannya atau menjual hasil
produksinya cenderung bergantung pada kota tersebut
c. Tanda kurung digunakan untuk kata asing yang terlebih dahulu
disebutkan kata atau istilah Indonesianya, contoh:
jalur penerbangan k b I jalur atau lintasan pesawat udara yang telah
ditetapkan dari bandar udara asal ke bandar udara tujuan yang
meliputi, jalur udara (airway), jalur udara dengan pelayanan sarana
panduan (advisory route), jalur udara dengan pemanduan (control
route), serta jalur udara keberangkatan (departure route) dan jalur
x
BPIW / KEMENTERIAN PUPR
xi
BPIW / KEMENTERIAN PUPR
Aa
abisal L ( 1 ) e nd a p a n l um pur
kb
ke g i a t a n u n t u k m e m p e ro l e h
atau tanah dari dasar laut pada barang/jasa
kedalaman 2.200—5.500 meter;
(2) teluk atau palung (lembah) adaptasi k b L penyesuaian terhadap
yang sangat dalam lingkungan, pekerjaan, dan
pelajaran
ablasi k b L (1) suatu proses
pengikisan tanah di sekitar a d a p t i f k s E , I , L , P, S m u d a h
aliran air yang disebabkan oleh m e nye s uaik an (dir i) d e ng an
kecepatan dan banyaknya air keadaan
ataupun disebabkan banyaknya
pasir yang diangkut dari dalam adat k b S (1) aturan (perbuatan dan
air; (2) pengikisan oleh tiupan sebagainya) yang lazim diturut
angin; (3) penggabungan atau dilakukan sejak dahulu kala;
(sublimasi, peleburan, (2) cara yang sudah menjadi
penguapan, dan sebagainya) yang kebiasaan; (3) wujud gagasan
memindahkan salju atau es dari kebudayaan yang terdiri atas nilai-
permukaan gletser atau medan nilai budaya, norma, hukum, dan
salju; kikisan aturan yang satu dengan lainnya
berkaitan menjadi suatu sistem
abrasi k b L pengikisan pantai oleh
gelombang laut, baik disebabkan adiabatik k s L kondisi yang
oleh permukaan air laut yang naik mengacu pada setiap perubahan
maupun mencairnya es di kutub: yang terjadi dalam suatu sistem
umumnya terjadi pada daerah tanpa sistem itu memperoleh
permukaan yang lebih rendah atau kehilangan bahang (sumber
energi kinetik)
ada k b , pengadaan k b cara,
perbuatan mengadakan, administrasi kbP kegiatan
menyediakan; pengadaan mengenai penyelenggaraan
tanah k k P kegiatan menyediakan kebijakan, pemerintahan, dan
tanah dengan cara memberi ganti tata usaha
rugi yang layak dan adil kepada
pihak yang berhak, pengadaan adu kbS, pengaduan
barang dan jasa k b kegiatan masyarakat k b E , P, S bagian
untuk memperoleh barang/jasa dari pelayanan publik, di mana
oleh kementerian/lembaga/satuan masyarakat dapat menyampaikan,
kerja perangkat daerah/institusi baik keluhan dan saran perbaikan
lainnya yang prosesnya dimulai terhadap pelayanan yang
dari perencanaan kebutuhan diberikan
sampai diselesaikannya seluruh
1
Kamus Istilah Pengembangan Wilayah
2
BPIW / KEMENTERIAN PUPR
3
Kamus Istilah Pengembangan Wilayah
4
BPIW / KEMENTERIAN PUPR
5
Kamus Istilah Pengembangan Wilayah
6
BPIW / KEMENTERIAN PUPR
7
Kamus Istilah Pengembangan Wilayah
8
BPIW / KEMENTERIAN PUPR
Gambar 04. Contoh Ilustrasi Anjungan Cerdas Desain Tiga Dimensi di Indonesia
9
Kamus Istilah Pengembangan Wilayah
10
BPIW / KEMENTERIAN PUPR
arkipelago L nusantara
k b
menangkap sensor lingkungan
atau negara kepulauan yang dan memprosesnya untuk
merupakan suatu kesatuan menyelesaikan masalah atau
wilayah utuh yang batas-batasnya mengambil keputusan
ditentukan oleh laut dan di
dalamnya terdapat pulau-pulau ASEAN registered professional
dan gugusan pulau): Indonesia town planner/ARPTP k b P
merupakan arkipelago terbesar perencana kota yang
di dunia berkebangsaan dari salah satu
negara di ASEAN yang telah
armatures (angker dinamo) memiliki sertifikat dari dewan/
kb
I,P
i s t i l a h ya n g d i g u n a k a n asosiasi perencana kota ASEAN
untuk menggambarkan jejaring dan memiliki kualifikasi, keahlian,
kota, yang identik dengan serta pengalaman profesional
garis lurus gaya gravitasi yang sebagai seorang perencana kota
menghubungkan pusat dengan
pusat membentuk jejaring yang aset k b E modal; kekayaan; asset
utuh seperti bentuk diagram management plan (rencana
stuktur pengelolaan aset) k b E , P sebuah
rencana taktis untuk mengatur
arsitektur k b P metode dan gaya dan memproyeksikan infrastruktur
ra n c a n g a n s u a t u ko n s t r u k s i dan aset lainnya sehingga dengan
bangunan yang melihat aspek m e n g o p t i m a l k a n b i aya ya n g
estetika dan aspek kemanfaatan efektif dapat mencapai tujuan
fungsi bangunan-bangunannya strategis jangka panjang suatu
dalam kaitan dengan penggunaan organisasi
lahannya; ~ lanskap k b P seni dan
ilmu merancang tata ruang luar asia-pacific economic
dengan prinsip keserasian dan cooperation/APEC k b E
keindahan tentang alam; bentang forum kerja sama nonpolitis antar
alam tersebut dapat bersifat luas 21 ekonomi di lingkar Samudera
atau terbatas Pasifik dengan tujuan utama
untuk mendorong pertumbuhan
arteri k b I , P jaringan utama ekonomi dan meningkatkan
yang berfungsi sebagai jalur kesejahteraan di Asia Pasifik
transportasi, informasi, atau
komunikasi asiklis k b E , L gerakan dalam
siklus bisnis tanpa arah yang
artesis k b L sumur bor konsisten: gejala asiklis sudah
mulai teridentifikasi dengan
artificial intelligence k k I suatu ketidakteraturan omset bulanan
sistem komputer yang berfungsi
sebagai agen rasional bebas asosiasi k b E , I , L , P , S perkumpulan
orang yang mempunyai
11
Kamus Istilah Pengembangan Wilayah
12
BPIW / KEMENTERIAN PUPR
Bb
backbone I , P infrastruktur
kb
dan sinkansen yang terhubung
utama yang menjadi persyaratan juga dengan kereta noncepat
berkembangnya suatu (Gbr. 05 & 06)
wilayah yang berfungsi untuk
meningkatkan konektivitas dan backlog k b P selisih antara target
memicu pertumbuhan ekonomi dan capaian; ~ rumah k b P
dalam wilayah pengembangan secara umum berarti kondisi
strategis; contoh Tokyo dan k e s e n j a n g a n a n t a ra j u m l a h
Osaka, disana terdapat industri, rumah terbangun dengan jumlah
manufaktur, kerajinan, kultur rumah yang dibutuhkan rakyat:
budaya lokal, kawasan pariwisata berdasarkan data sebaran
alam. Menjadi terkoneksi secara perumahan, backlog di Pulau
global dengan adanya tol road Sumatra mencapai 2.963.000
13
Kamus Istilah Pengembangan Wilayah
14
BPIW / KEMENTERIAN PUPR
15
Kamus Istilah Pengembangan Wilayah
16
BPIW / KEMENTERIAN PUPR
17
Kamus Istilah Pengembangan Wilayah
18
BPIW / KEMENTERIAN PUPR
19
Kamus Istilah Pengembangan Wilayah
20
BPIW / KEMENTERIAN PUPR
21
Kamus Istilah Pengembangan Wilayah
22
BPIW / KEMENTERIAN PUPR
Cc
cadangan E , P (1) anjuran;
kb
cekung kb, cekungan kb,
usul; (2) persediaan; serep; cekungan air tanah k b l , p
(3) rancangan; rencana; (4) suatu wilayah yang dibatasi oleh
penyisihan dana yang berasal batas hidrogeologis, tempat
dari kelebihan atau dari laba semua kejadian hidrogeologis
yang tidak dibagi-bagikan dan seperti proses pengimbuhan,
sebagainya; ~ energi k b I sumber pengaliran, dan pelepasan air
daya energi yang sudah diketahui tanah berlangsung: kelestarian
lokasi, jumlah, dan mutunya cekungan air tanah perlu
dilestarikan dengan berbagai
camat k b P (1)pemimpin kecamatan upaya
yang merupakan bagian wilayah
d a r i d a e ra h k a b u p a t e n / ko t a central place theory k b P konsep
dan bertanggung jawab kepada sistem pelayanan dengan
bupati/walikota; (2) coordinator menggunakan asumsi jarak
penyelenggaraan pemerintahan tertentu dalam menentukan
di wilayah kerja kecamatan yang delineasi dan luas wilayah
dalam pelaksanaan tugasnya yang terlayani, umumnya
memperoleh pelimpahan berbentuk heksagonal. Konsep
kewenangan pemerintah dari ini menguraikan jumlah, ukuran,
bupati/walikota untuk menangani dan lokasi pusat permukiman
sebagian urusan otonomi daerah, dalam suatu sistem yang secara
dan menyelenggarakan tugas sederhana berfungsi sebagai
umum pemerintahan tempat pusat yang melayani area
sekitarnya
canal blocking (sekat kanal)
kb
L
alat yang digunakan dengan cepat k b , percepatan
tujuan untuk menahan lepas/ p e r t u m b u h a n k b E Ke g i a t a n
keluarnya air dari lahan gambut memilih sektor atau komoditas
sehingga gambut tetap dalam yang memiliki potensi besar untuk
kondisi basah dan sulit terbakar dapat berkembang dengan cepat
23
Kamus Istilah Pengembangan Wilayah
24
BPIW / KEMENTERIAN PUPR
25
Kamus Istilah Pengembangan Wilayah
Dd
daerah P (1) lingkungan
kb
ekonomi yang menghubungkan
pemerintah; wilayah; (2) tempat produsen dan konsumen dan
yang termasuk dalam lingkungan sebagai sebuah kegiatan
suatu wilayah (kota dan distribusi, maka perdagangan
sebagainya); ~aliran sungai/ menjamin terhadap penyebaran,
DAS k b L kawasan yang dibatasi peredaran dan juga penyediaan
oleh titik-titik tinggi di mana barang dengan melalui
air yang berasal dari air hujan mekanisme pasar yang ada
yang jatuh, terkumpul dalam
kawasan tersebut untuk kemudian dampak k b E , I , L , P, S pengaruh kuat
dialirkan melalui sungai; ~ yang mendatangkan akibat, baik
irigasi k b P kesatuan wilayah negatif maupun positif, contoh
yang mendapat air dari satu dampak sosial, dampak ekonomi,
jaringan irigasi; ~tertinggal k b P dampak lingkungan
daerah kabupaten yang wilayah
serta masyarakatnya kurang dana k b E , P uang yang disediakan
berkembang dibandingkan untuk suatu keperluan; biaya:
dengan daerah lain dalam skala Dana Alokasi Khusus, Dana
nasional Alokasi Umum; ~ alokasi
khusus/DAK k b E , P dana yang
daftar isian pelaksanaan bersumber dari pendapatan
anggaran/DIPA k b P dokumen APBN yang dialokasikan kepada
Pe l a k s a n a a n A n g g a ra n ya n g daerah tertentu dengan tujuan
digunakan sebagai acuan untuk membantu mendanai
p e l a k s a n a n a n g g a ra n d a l a m kegiatan khusus yang merupakan
melaksanakan kegiatan urusan daerah dan sesuai dengan
pemerintahan sebagai prioritas nasional; ~ bagi hasil/
pelaksanaan APBN DBH k b E dana yang dialokasikan
d a l a m A P B N k e p a d a d a e ra h
dagang k b E pekerjaan yang berdasarkan angka persentase
berhubungan dengan menjual tertentu dari pendapatan negara
dan membeli barang untuk untuk mendanai kebutuhan
memperoleh keuntungan; daerah dalam rangka pelaksanaan
pedagang kaki lima k b E sektor d e s e n t ra l i s a s i ; ; ~ d e s a k b E
informal yang banyak ditemui dana yang dialokasikan dalam
di perkotaan yang cenderung APBN yang diperuntukkan bagi
menempati lokasi yang tidak desa yang ditransfer melalui
permanen dan tersebar hampir di anggaran pendapatan dan
setiap trotoar atau ruang-ruang belanja daerah kabupaten/kota
terbuka yang bersifat umum; dan digunakan untuk membiayai
perdagangan k b E suatu kegiatan penyelenggaraan pemerintahan,
26
BPIW / KEMENTERIAN PUPR
27
Kamus Istilah Pengembangan Wilayah
28
BPIW / KEMENTERIAN PUPR
29
Kamus Istilah Pengembangan Wilayah
30
BPIW / KEMENTERIAN PUPR
31
Kamus Istilah Pengembangan Wilayah
Gambar 08. Contoh Ilustrasi Development Plan WPS 1 Sabang-B anda Aceh-Langsa Tahun
2015-2019
32
BPIW / KEMENTERIAN PUPR
33
Kamus Istilah Pengembangan Wilayah
Gambar 09. Contoh Ilustrasi Dodoku (Jembatan Ir. Soekarno, Kota Manado)
34
BPIW / KEMENTERIAN PUPR
35
Kamus Istilah Pengembangan Wilayah
Ee
eco-friendly (ramah ecopolis k b E , L , P desain untuk
lingkungan) k b L , P konsep sebuah kota regeneratif yang
pemasaran pada barang dan jasa, memikirkan beberapa hal
hukum, pedoman dan kebijakan berupa cara manusia agar hidup
lainnya untuk mengurangi atau dan mendapatkan kebutuhan
meminimalisasi dampak buruk d i l i n g k u n g a n s e k i t a r, a l a m
pada ekosistem atau lingkungan dan realitas perubahan iklim,
alam; sin. enviromentally friendly ketidakadilan sosial, impor sumber
makan, energi dan limbah dalam
ecological footprint k b L , P sistem usia tumbuh ketidakpastian:
yang mengukur seberapa konsep ecopolis saat ini sedang
banyak ruang (di darat dan air) populer dikembangkan dalam
yang diperlukan manusia untuk pembangun kota-kota baru (Gbr.
menghasilkan sumber daya yang 10)
mereka butuhkan dan menyerap
limbah yang mereka hasilkan eco-region k b I wilayah geografis
yang memiliki kesamaan ciri
i k l i m , t a n a h , a i r, f l o r a d a n
36
BPIW / KEMENTERIAN PUPR
Gambar 11. Contoh Penerapan Eco-Road Construction di Kelok Sembilan Provinsi Sumatra
B arat
37
Kamus Istilah Pengembangan Wilayah
38
BPIW / KEMENTERIAN PUPR
39
Kamus Istilah Pengembangan Wilayah
40
BPIW / KEMENTERIAN PUPR
evaluasi k b E , I , L , P, S penilaian
sistematis dan objektif dari
yang sedang berlangsung atau
yang telah selesai, baik proyek,
program, maupun kebijakan,
untuk menentukan relevansi
dan pemenuhan tujuan, efisiensi
p e n g e m b a n g a n , e fe k t i v i t a s ,
dampak, dan keberlanjutan:
berdasarkan hasil evaluasi di
tahun terakhir, dapat diketahui
bahwa kinerja keuangan
perusahaan mengalami
penurunan signifikan
41
Kamus Istilah Pengembangan Wilayah
Ff
faktor E , I , L , P , S hal (keadaan,
kb
feasibility study (studi
peristiwa) yang ikut menyebabkan kelayakan) kbP analisis
(memengaruhi) terjadinya dan evaluasi dari proyek
sesuatu; ~ ekologis k b L , P yang direncanakan untuk
setiap kondisi lingkungan menentukan apakah proyek
yang memengaruhi kehidupan tersebut layak secara teknis,
satu atau lebih organisme; ~ layak dari sisi perkiraan biaya
emisi k b L , P (1) nisbah banyaknya dan menguntungkan, terutama
pencemar yang diluahkan dilakukan ketika terdapat jumlah
terhadap pencemar yang besar modal dipertaruhkan
dihasilkan; (2) emisi gas rumah
kaca yang dilepaskan ke atmosfer feeder (pengumpan) k b I , P sistem
per satuan aktivitas tertentu; angkutan yang mendukung
~ produksi k b E input yang p e l a ya n a n s a ra n a a n g k u t a n
digunakan untuk memproduksi umum massal secara terintegrasi
bara ng da n ja s a , c o nt o hnya
modal atau tenaga kerja fenomena k b L , P hal-hal yang dapat
disaksikan dengan pancaindra
fasad k b I , P muka bangunan dan dapat diterangkan serta
dinilai secara ilmiah; sesuatu
fasilitas k b I , P segala sesuatu yang luar biasa; fakta; kenyataan;
bangunan fisik yang dapat fenomonologi k b P, S ilmu tentang
menunjangkebutuhan perkembangan kesadaran dan
masyarakat,‘bangunan kesehatan, pengenalan diri manusia sebagai
peribadatan, transportasi umum’; ilmu yang mendahului filsafat
~ kenyamanan k b I , P bangunan
atau ruang, memberi kenyamanan filosofis k s E , I , L , P , S berdasarkan
di lingkungan tempat seseorang filsafat berupa pengetahuan
bertempat tinggal, bekerja dan penyelidikan dengan akal
dan bersantai, hal ini termasuk budi mengenai hakikat segala
aspek estetis; ~ komunitas/ yang ada, sebabnya, asalnya,
lingkungan k b I , P bangunan yang hukumnya berdasarkan teori
dimiliki oleh pemerintah dan atau logika, estetika, metafisika, dan
masyarakat yang diperlukan serta epistomologi yang mendasari
digunakan oleh orang banyak; alam pikiran atau suatu kegiatan
memfasilitasi k b I , P memberikan
fasilitas filter k b I , L , P alat untuk menyaring,
penyaring, penapis; alat untuk
f a s i l i t a t o r k b I , P , S o ra n g ya n g meloloskan cahaya dari frekuensi
menyediakan fasilitas atau selang frekuensi tertentu
42
BPIW / KEMENTERIAN PUPR
filtrasi kb
I,L,P
penyaringan mengurangi atau menyerap logam
berat dan B3 dari dalam tanah
final plan (rencana akhir) k b I , L , P
sebuah peta, layout, atau desain fixed cost (biaya tetap) k b E , P
konstruksi dengan skala dan siap biaya yang tidak terpengaruh
untuk pelaksanaan proyek yang oleh perubahan aktivitas, biasaya
direncanakan terdiri atas biaya asuransi, pajak,
gaji dn bunga pinjaman; dikenal
finansial k b E , P berhubungan juga dengan istilah overhead
dengan urusan keuangan
flat k b I , P hunian yang berada pada
fishing rights (hak pancing) satu lantai dan merupakan bagian
kb
E , P, L
hak untuk mengeksploitasi dari bangunan rumah bertingkat
lahan perikanan selama lebih
dari satu tahun, dapat dialihkan floating islands (pulau
dan merupakan aset intangible terapung) k b I , P , L suatu massa
nonproduksi t a n a h ya n g m e n g a p u n g d a n
terikat bersama vegetasi
fisik k b I , P program fisik; program
meliputi kegiatan pembangunan floating tanker k b P kapal,
prasarana dan sarana dasar serta kendaraan, atau pesawat untuk
bangunan-bangunan lain m e m b a w a c a i ra n , t e r u t a m a
minyak, dalam jumlah besar yang
fisiografi k b L , P k a ra k t e r f i s i k , mengapung atau tersuspensi
umumnya alami, dari suatu tapak dalam air atau udara
atau wilayah
flood control (pengendali
fisiografis k s I , P data yang banjir) k b I , P, L proses atau
menggambarkan kondisi fisik elemen yang dibangun untuk
dan geografis, pada umumnya mengangkut, mengendalikan, dan
meliputi data dan peta topografi, menyebarkan air banjir
ketinggian, geologi, hidrologi,
jenis tanah, dan letak geografis flood elevation (ketinggian
banjir) k b I , P , L ketinggian air
fiskal k b E , P berhubungan dengan b a n j i r ya n g a k a n m e n c a p a i
urusan pajak atau pendapatan situs tertentu selama terjadinya
negara periode banjir tertentu, misalnya,
ketinggian banjir 100 tahunan
fitoremediasi kbL,P upaya adalah bahwa ketinggian air
menanggulangi pencemaran lahan banjir diperkirakan meningkat
dengan menggunakan berbagai pada saat terjadi banjir 100 tahun
jenis vegetasi atau tanaman
yang ditanam pada tanah yang floodplain (dataran banjir) k b I , P, L
tercemar, dan diharapkan mampu (1) area sungai yang terkena
43
Kamus Istilah Pengembangan Wilayah
banjir secara berkala oleh luapan melindungi lahan dari banjir dan
banjir lateral; (2) dalam hidrologi, membatasi debit sungai dalam
seluruh daerah yang kebanjiran area tertentu untuk mencegah
pada rata-rata 100 tahun; banjir
(3) sebuah lahan yang rentan
terhadap genangan air akibat food and agriculture
banjir, dapat dilihat dari bentuk organization/FAO K b L , P
tanah dan dapat didefinisikan organisasi antarpemerintah
atau dihitung oleh frekuensi banjir dengan anggota 194 negara, 2
bersama dengan pengukuran asosiasi dan 1 organisasi, yang
kapasitas saluran drainase untuk membuat dan berbagi informasi
menentukan elevasi atau tingkat penting tentang makanan,
banjir di sepanjang jalan drainase pertanian, dan sumber daya
(Gbr. 13) alam melalui pengelolaan dan
pemanfaatan tanah, air, udara,
floodproofing (penahan banjir) iklim dan sumber daya genetik
kk
I , P, L
kombinasi penambahan, lainnya untuk kepentingan
perubahan, atau penyesuaian generasi sekarang dan mendatang
struktural dan nonstruktural dalam bentuk barang publik global
untuk struktur yang mengurangi dan tujuan utamanya mencakup
atau menghilangkan kerusakan pemberantasan kelaparan,
banjir terhadap real estate atau rawan pangan dan kekurangan
peningkatan real properti, air dan gizi sehingga kemiskinan
fasilitas sanitasi, serta struktur terselesaikan dan mengarahkan
dan isinya kemajuan ekonomi dan sosial
44
BPIW / KEMENTERIAN PUPR
45
Kamus Istilah Pengembangan Wilayah
46
BPIW / KEMENTERIAN PUPR
47
Kamus Istilah Pengembangan Wilayah
48
BPIW / KEMENTERIAN PUPR
Gg
gagal , kegagalan pasar E
kk kb
built-drawing ) k b I , P gambar
situasi ketika pasar gagal teknis bangunan yang betul-
mengalokasikan sumber daya betul sesuai dengan struktur
(resource) secara efisien ukuran-ukuran, letak instalasi,
dan sebagainya yang telah
galeri k b P (1) area memanjang selesai dibangun, dalam proses
dan tertutup, digunakan sebagai pelaksanaan pendirian bangunan
koridor; (2) sebuah ruangan atau biasanya rancangan teknis
gedung untuk menampilkan atau mengalami berbagai perubahan
menjual karya seni k a re n a h a r u s m e nye s u a i k a n
dengan situasi saat dilaksanakan
gambar k b I , P lukisan dalam pembangunan; ~ rencana
bidang teknik yang merupakan tapak (site plan) k b L , P (1)
dasar mutlak bagi pelaksanaan gambar dua dimensional dari
pendirian suatu bangunan semua elemen material yang
(gedung, pabrik, mesin, kapal); ~ terdapat di dalam tapak yang
isometrik k b L , P jenis gambar tiga direncanakan secara keseluruhan;
dimensi dengan semua bidang (2) suatu tapak yang dilihat
utama sejajar dengan sumbu atau diproyeksikan dari arah
terkait dengan garis vertikal atas atau dari udara terhadap
tetap vertikal dan garis horizontal objek atau elemen material
sudut tertentu (umumnya 30 °); yang terdapat dalam tapak; ~
~ potongan k b L , P bentuk dua tampak k b L , P gambar dalam
dimensi yang menggambarkan bentuk dua dimensi yang dilihat
profil potongan penampang dari arah depan, samping atau
sebuah benda atau rancangan; belakang; berfungsi memberikan
merupakan pandangan yang gambaran terhadap tinggi dan
dilihat dari arah dalam tapak atau bentuk elemen asal (eksisting)
sebuah benda dengan bentuk atau elemen yang direncanakan
sebuah penampang; ~ rancang dari permukaan tanah, gambaran
bangun k b I , P engineering tinggi dan bentuk elemen yang
drawing – construction design dilihat dari beberapa arah
( Ing ), rancangan siap untuk
dilaksanakan, jadi gambar gambut k b I , P suatu tipe tanah
rancangan lengkap dengan yang dibentuk dari sisa-sisa
data lainnya yang menunjukkan tumbuhan (akar, batang, dahan,
kerangka waktu, logistik, biaya, ranting, daun dan lainnya) dan
dan informasi rinci lain yang mempunyai kandungan bahan
diperlukan untuk pelaksanaan o r g a n i k ya n g s a n g a t t i n g g i ,
pembangunan bangunannya; permukaan gambut seperti kerak
~ rancang bangun usai ( as- yang berserabut, menutupi bagian
49
Kamus Istilah Pengembangan Wilayah
50
BPIW / KEMENTERIAN PUPR
51
Kamus Istilah Pengembangan Wilayah
52
BPIW / KEMENTERIAN PUPR
53
Kamus Istilah Pengembangan Wilayah
54
BPIW / KEMENTERIAN PUPR
55
Kamus Istilah Pengembangan Wilayah
56
BPIW / KEMENTERIAN PUPR
57
Kamus Istilah Pengembangan Wilayah
58
BPIW / KEMENTERIAN PUPR
59
Kamus Istilah Pengembangan Wilayah
60
BPIW / KEMENTERIAN PUPR
61
Kamus Istilah Pengembangan Wilayah
Hh
habitat l ingkunga n t e mpat
kb sosial seperti tempat pertemuan
tumbuhan atau satwa dapat di dalam satuan ruang
hidup dan berkembang secara bangunan bertingkat, hak untuk
alami; ~ alami k b L kumpulan membangun dan mengelola
unsur biotik dan abiotik dalam prasarana transportasi seperti
lokasi tertentu (terutama tidak jalan layang dan sebagainya);
berubah oleh aktivitas manusia) ruang lautan (hak untuk memiliki
yang menyediakan elemen untuk dan menempati ruang di dalam
bertahan hidup (makanan dan r u m a h t e ra p u n g , h a k u n t u k
tempat tinggal) untuk suatu melakukan kegiatan di dalam
spesies s a t u a n r u a n g d i d a l a m ko t a
terapung dan/atau di dalam laut,
hadal k b L , P nama yang diterapkan hak untuk mengelola pariwisata
pada semua parit/palung bahari, hak pemeliharaan taman
samudera terdalam dengan laut, hak melakukan angkutan
ketiadaan cahaya, berupa area laut, hak eksploitasi sumber daya
kedalaman 20.000 ke 36.200 kaki alam di laut seperti penangkapan
(6,096-11,003 m) dari permukaan ikan, penambangan lepas pantai,
laut, dengan tekanan 600-1100 dan sebagainya); dan ruang
kali lebih besar dari tekanan di udara (dapat berupa hak untuk
permukaan laut menggunakan jalur udara bagi
lalu lintas pesawat terbang, hak
hak k b (1) benar; (2) milik; untuk menggunakan media udara
kepunyaan; (3) kewenangan; bagi telekomunikasi); ~ guna
(4) kekuasaan untuk berbuat air k b I , P hak untuk memperoleh
sesuatu (karena telah ditentukan dan memakai atau mengusahakan
oleh undang-undang, aturan, air untuk berbagai keperluan;
dan sebagainya); (5) kekuasaan ~ guna bangunan k b I , P hak
yang benar atas sesuatu atau untuk mendirikan dan mempunyai
untuk menuntut sesuatu; (6) bangunan-bangunan di atas
wewenang menurut hukum; ~ tanah yang bukan miliknya
atas ruang k b I , P hak-hak yang sendiri, dengan jangka waktu
d i b e r i k a n a t a s p e m a n fa a t a n paling lama 30 tahun, orang atau
ruang daratan (dapat berupa hak badan hukum yang mempunyai
untuk memiliki dan menempati hak guna bangunan luas serta
saruan ruang dalam bangunan keadaan bangunan-bangunan
sebagai tempat tinggal, hak untuk jangka waktu tersebut dapat
melakukan kegiatan usaha seperti d i p e r p a n j a n g d e n g a n wa k t u
perkantoran, perdagangan, paling lama 20 tahun, HGB dapat
tempat peristirahatan, hak beralih dan dialihkan kepada
untuk melakukan kegiatan pihak lain; HGB dapat diberikan
62
BPIW / KEMENTERIAN PUPR
63
Kamus Istilah Pengembangan Wilayah
64
BPIW / KEMENTERIAN PUPR
65
Kamus Istilah Pengembangan Wilayah
66
BPIW / KEMENTERIAN PUPR
67
Kamus Istilah Pengembangan Wilayah
68
BPIW / KEMENTERIAN PUPR
69
Kamus Istilah Pengembangan Wilayah
70
BPIW / KEMENTERIAN PUPR
71
Kamus Istilah Pengembangan Wilayah
Ii
ibu kota k b
kota tempat di bidang kegiatan untuk
kedudukan pusat pemerintahan m e m e l i h a ra , m e m b e s a r k a n ,
dan konsentrasi perkantoran dan/atau membiakkan ikan
a d m i n i s t ra t i f p e m e r i n t a h a n ; serta memanen hasilnya dalam
kota yang menjadi pusat l i n g k u n g a n ya n g t e r ko n t ro l ;
pemerintahan; ~ kabupaten k b P perikanan tangkap k b L , P
tempat kedudukan pusat segala pengorbanan yang
pemerintahan tingkat kabupaten; ditujukan untuk memperoleh
~ kecamatan/IKK k b P pusat hasil laut dengan maksud untuk
penyelenggaraan pemerintahan meningkatkan pendapatan
di kecamatan; ~ negara k b P nelayan ataupun nelayan ikan
tempat kedudukan pemerintah
pusat suatu negara atau pusat iklim k b L kondisi cuaca yang terjadi
pemerintahan; ~ provinsi k b P pada suatu area tertentu secara
tempat kedudukan pusat umum atau berdasarkan jangka
pemerintahan daerah provinsi waktu yang lama; ~ makro k b L , P
iklim umum pada suatu daerah
idle k b P (1) tidak terpakai; tidak yang luas atau negara; ~
digunakan; tidak dimanfaatkan; mikro k b L , P (1) struktur iklim dari
(2) orang yang menghindari daerah kecil tertentu; (2) struktur
pekerjaan atau benda yang tidak iklim halus dari ruang udara yang
digunakan; tanpa tujuan, tidak dimulai permukaan bumi sampai
berarti; uang dalam bentuk tunai ketinggian pada saat efek karakter
atau rekening tanpa bunga permukaan dasar tidak lagi dapat
dibedakan dari iklim setempat
identitas kb jati diri; ~ umum; ~ usaha k b E , P kondisi
kawasan k b P kesan lingkungan yang diupayakan oleh Pemerintah
secara visual yang dapat berupa penetapan berbagai
memberikan identitas pada peraturan perundang-undangan
kawasan tersebut, yang terdiri dan kebijaksanaan di berbagai
atas unsur-unsur pembentuk aspek kehidupan sosial ekonomi,
karakter kota yang diharapkan agar masyarakat memperoleh
nantinya juga akan berpengaruh ke s e m p a t a n ya n g s a m a d a n
kepada penghuni kota dukungan berusaha yang seluas-
luasnya terutama bagi usaha kecil
ikan k b , perikanan k b L , P sehingga berkembang menjadi
semua usaha penangkapan tangguh dan mandiri
budi daya ikan dan kegiatan
pengelolaan hingga pemasaran ilegal k s E , I , L , P, S tidak legal; tidak
hasilnya; perikanan budi sah
daya k b L , P sektor yang bergerak
72
BPIW / KEMENTERIAN PUPR
73
Kamus Istilah Pengembangan Wilayah
74
BPIW / KEMENTERIAN PUPR
75
Kamus Istilah Pengembangan Wilayah
76
BPIW / KEMENTERIAN PUPR
77
Kamus Istilah Pengembangan Wilayah
78
BPIW / KEMENTERIAN PUPR
79
Kamus Istilah Pengembangan Wilayah
80
BPIW / KEMENTERIAN PUPR
81
Kamus Istilah Pengembangan Wilayah
82
BPIW / KEMENTERIAN PUPR
83
Kamus Istilah Pengembangan Wilayah
84
BPIW / KEMENTERIAN PUPR
85
Kamus Istilah Pengembangan Wilayah
Jj
jakstra P kebijakan dan strategi,
kb kolektor primer k b I , P jalan
pedoman untuk pengaturan, kolektor dalam skala wilayah; ~
penyelenggaraan, dan kolektor sekunder k b I , P jalan
pengembangan sistem untuk kolektor dalam skala perkotaan;
kegiatan atau rencana tertentu; ~ lingkungan primer k b I , P jalan
meliputi uraian tentang visi misi, lingkungan dalam skala wilayah
i s u s t ra t e g i s , p e r m a s a l a h a n tingkat lingkungan seperti di
dan tantangan pengembangan, kawasan perdesaan di wilayah
tujuan/sasaran dan strategi serta kabupaten; ~ lingkungan
rencana tindak yang diperlukan sekunder k b I , P merupakan
jalan lingkungan dalam skala
jalan k b I , P prasarana transportasi perkotaan seperti di lingkungan
darat yang meliputi segala perumahan, perdagangan, dan
bagian jalan termasuk bangunan pariwisata di kawasan perkotaan;
pelengkap dan perlengkapannya ~ lokal primer k b I , P jalan lokal
yang diperuntukkan bagi lalu dalam skala wilayah tingkat lokal;
lintas, berada pada permukaan ~ lokal sekunder k b I , P jalan
tanah, di atas permukaan tanah, lokal dalam skala perkotaan;
di bawah permukaan tanah dan/ ~ nasional k b I , P jalan arteri
atau air, serta di atas permukaan dan jalan kolektor dalam sistem
a i r, ke c u a l i j a l a n ke r e t a a p i jaringan jalan primer yang
dan jalan kabel; ~ arteri menghubungkan antar-ibukota
primer k b I , P jalan arteri dalam provinsi, dan jalan strategis
skala wilayah tingkat nasional; nasional, serta jalan tol; ~
~ arteri sekunder k b I , P jalan penghubung k b I , P merupakan
arteri dalam skala perkotaan; jalan yang menghubungkan jalan
~ bebas hambatan k b I , P jalan tol dengan jalan umum yang ada;
umum untuk lalu lintas menerus ~ strategis kabupaten k b I , P
dengan pengendalian jalan masuk jalan yang diprioritaskan untuk
secara penuh dan tanpa adanya melayani kepentingan kabupaten
persimpangan sebidang serta berdasarkan pertimbangan untuk
dilengkapi dengan pagar ruang membangkitkan pertumbuhan
milik jalan; ~ khusus k b I , P jalan ekonomi, kesejahteraan dan
yang dibangun oleh instansi, keamanan kabupaten; ~
badan usaha, perseorangan, strategis nasional k b I , P jalan
atau kelompok masyarakat ya n g m e l a ya n i k e p e n t i n g a n
untuk kepentingan sendiri; ~ nasional atas dasar kriteria
kota k b I , P seluruh jaringan jalan s t ra t e g i s , ya i t u m e m p u n ya i
ya n g b e ra d a d a l a m w i l a ya h peranan untuk membina kesatuan
administratif kota, kecuali jalan dan keutuhan nasional, melayani
nasional dan jalan provinsi; ~ daerah-daerah rawan, bagian
86
BPIW / KEMENTERIAN PUPR
87
Kamus Istilah Pengembangan Wilayah
88
BPIW / KEMENTERIAN PUPR
89
Kamus Istilah Pengembangan Wilayah
Kk
kadaster P badan (pemerintah)
kb menempati wilayah tertentu,
pencatat tanah milik yang terletak di bawah kecamatan;
menentukan letak rumah, luas (4) terbelakang (belum modern);
tanah, serta ukuran batasnya berkaitan dengan kebiasaan di
untuk menentukan pajak dan kampung; kolot; ~ deret k b P , S
sebagainya pro gram pe nat aan k am p ong
oleh pemerintah provinsi DKI
kait k b , terkait k s bersangkut Jakarta yang dipimpin Gubernur
paut (dengan); berhubungan Joko Widodo dan Wakil Gubernur
(dengan); keterkaitan k b E , I , P Basuki Tjahaja Purnama dengan
(1) hal (perbuatan) terkait; memperbaiki rumah-rumah
(2) keadaan yang belum dapat dipermukiman kumuh menjadi
mandiri, ketergantungan: sektor sehat dan layak huni tanpa harus
ekonomi yang tumbuh pesat menggusur atau memindahkan
dan padat modal itu ternyata warga ke rumah susun; ~
h a n ya m e m i l i k i k e t e r k a i t a n tua k b P, S permukiman penduduk
yang kecil sekali dengan sektor di Kota Batam yang sudah ada
tradisional dan sektor informal ; sebelum nama daerah saat ini
keterkaitan wilayah k b E , P (1) digunakan; perkampungan k b P
hubungan antarwilayah (dalam (1) kelompok rumah yang
h a l i n i a d m i n i s t ra t i f ) d a l a m merupakan kampung: kumpulan
aktivitas perekonomian ( input- gubuk yang tampak dari sini
output bahan baku, proses adalah perkampungan nelayan ;
pengolahan, tenaga kerja, pasar, (2) tempat berkampung
dan sebagainya); (2) hubungan (berkumpul); (3) kelompok
a n t a r w i l a ya h ( d a l a m h a l i n i kampung; (4) sekelompok;
a dminis t ra t i f ) da la m be ntuk sekumpulan; ~ improvement
regionalisasi dan spesialisasi program k b P , I suatu program
pemanfaatan ruang (kawasan perbaikan kampung kota akibat
produksi primer, sekunder, tersier, urbanisasi yang tinggi dan
permukiman, pemerintahan, dan mengakibatkan kekumuhan kota
sebagainya) yang membentuk (Gbr. 18)
jejaring dalam pertumbuhan
wilayah secara luas kantung k b kantong kecil berupa
tempat penyimpanan; ~
kampung k b I , P (1) kelompok produksi k b E , P kawasan/wilayah
rumah yang merupakan bagian dengan spesialisasi menghasilkan
kota (biasanya dihuni orang produk tertentu untuk dipasarkan,
berpenghasilan rendah); (2) baik di dalam maupun luar
desa; dusun; (3) kesatuan kawasan/wilayahnya dan memiliki
administratif terkecil yang keunggulan komparatif dan biaya
90
BPIW / KEMENTERIAN PUPR
91
Kamus Istilah Pengembangan Wilayah
92
BPIW / KEMENTERIAN PUPR
93
Kamus Istilah Pengembangan Wilayah
94
BPIW / KEMENTERIAN PUPR
pengelolaan E , I , P, L , S (1)
kb
pada bagian mengerucut (bagian
proses, cara, perbuatan sudut) dipasang keramba atau
mengelola; (2) proses melakukan tempat penampungan ikan dan
kegiatan tertentu dengan mendukung ekonomi kerakyatan
menggerakkan tenaga orang di Pulau Bintan
lain; (3) proses yang membantu
merumuskan kebijaksanaan dan kembang k b , pengembang k b P
tujuan organisasi; (4) proses yang (1) orang yang mengembangkan;
memberikan pengawasan pada (2) perusahaan yang melakukan
semua hal yang terlibat dalam kegiatan pengadaan dan
pelaksanaan kebijaksanaan dan pengolahan tanah serta
pencapaian tujuan; pengelolaan pengadaan bangunan dan/
tanah k b p perihal mengelola atau sarana dan prasarana
tanah dengan tujuan menanam dengan maksud dijual atau
tanaman yang dapat memberi disewakan; (3) pengusaha
keuntungan dan memelihara serta yang mempersiapkan lahan dan
memperbaiki kesuburan tanah sebagainya untuk perumahan
untuk jangka waktu panjang; (hunian dan sebagainya);
pengelolaan kelautan k b L , P pengembangan k b P proses,
Penyelenggaraan kegiatan, cara, perbuatan mengembangkan;
penyediaan, pengusahaan, dan pengembangan kapasitas kb I,S,P
pemanfaatan Sumber Daya suatu proses untuk melakukan
Kelautan serta konservasi Laut; sesuatu, atau serangkaian
pengelolaan pembangunan k b P gerakan, perubahan multilevel
upaya penyelenggaraan di dalam individu, kelompok-
pembangunan, mulai dari kelompok, organisasi-organisasi
perencanaan, pelaksanaan hingga dan sistem-sistem dalam
pengawasan pembangunan, rangka untuk memperkuat
dengan memberdayakan sumber kemampuan penyesuaian
daya yang ada secara efisien dan individu dan organisasi
efektif; pengelolaan pesisir sehingga dapat tanggap
terpadu/P2T k k P proses yang terhadap perubahan lingkungan
dinamis yang berjalan secara ya n g a d a ; p e n g e m b a n g a n
terus-menerus, dalam membuat lahan k b P transformasi dari
keputusan-keputusan tentang bentuk fisik, status hak, dan
pemanfaatan, pembangunan, dan material serta nilai simbolik yang
pelindungan wilayah dan sumber terkandung di dalam lahan dan
daya pesisir dan lautan bangunan dari satu keadaan
pada keadaan lainnya, melalui
kelong k b alat penangkap ikan usaha yang dilakukan oleh
tradisional yang dipasang di agen yang berkepentingan dan
antara pesisir dan tengah laut tujuan untuk mengalihkan dan
yang dibuat seperti huruf “V” dari memanfaatkan sumber daya,
bambu dan jaring-jaring yang serta mengoperasikan peraturan
95
Kamus Istilah Pengembangan Wilayah
96
BPIW / KEMENTERIAN PUPR
97
Kamus Istilah Pengembangan Wilayah
98
BPIW / KEMENTERIAN PUPR
99
Kamus Istilah Pengembangan Wilayah
100
BPIW / KEMENTERIAN PUPR
101
Kamus Istilah Pengembangan Wilayah
102
BPIW / KEMENTERIAN PUPR
103
Kamus Istilah Pengembangan Wilayah
104
BPIW / KEMENTERIAN PUPR
105
Kamus Istilah Pengembangan Wilayah
106
BPIW / KEMENTERIAN PUPR
kualitas k b E , L , I , P , S ( 1 ) t i n g k a t
b a i k b u r u k n ya s e s u a t u ; ( 2 )
derajat atau taraf; mutu: sangat
dibutuhkan tenaga-tenaga
terampil yang tinggi – nya; ~
pribadi k b P yang baik bentuk
tingkah laku yang baik seseorang
sebagai warga masyarakat
atau warga negara yang dapat
dijadikan teladan dalam hidup
bermasyarakat dan bernegara; ~
tanah k b P hubungan (interaksi)
antara sifat tanah dan keadaan
sekitarnya; ~ hidup k b e , l , s
107
Kamus Istilah Pengembangan Wilayah
Ll
labuh , pelabuhan I , P tempat
kb kb serta angkutan penyeberangan
yang terdiri atas daratan dan dengan jangkauan pelayanan
perairan di sekitarnya dengan d a l a m p r ov i n s i ; pelabuhan
batas - batas tertentu sebagai perikanan k b I , P tempat yang
tempat kegiatan pemerintahan terdiri atas daratan dan perairan
d a n ke g i a t a n e ko n o m i ya n g di sekitarnya dengan batas-
dipergunakan sebagai tempat batas tertentu sebagai tempat
k a p a l b e r s a n d a r, b e r l a b u h , kegiatan pemerintah dan kegiatan
na ik t urun pe num p a ng dan/ sistem bisnis perikanan yang
atau bongkar muat barang digunakan sebagai tempat kapal
yang dilengkapi dengan perikanan bersandar, berlabuh
fasilitas keselamatan pelayaran dan/atau bongkar-muat ikan
dan kegiatan penunjang yang dilengkapi dengan fasilitas
pelabuhan serta sebagai tempat k e s e l a m a t a n p e l a ya ra n d a n
perpindahan intra- dan antarmoda kegiatan penunjang pelabuhan
transportasi; pelabuhan serta sebagai tempat perpindahan
b e b a s k b I , P p e l a b u h a n ya n g intra- dan antarmoda transportasi;
aktivitas perekonomiannya pelabuhan perikanan
bebas pajak, di Indonesia samudera k b I , P pelabuhan
lokasinya berada di Kota Batam; perikanan kelas a, yang skala
pelabuhan pengumpul k b I , P layananannya sekurang-
pelabuhan yang fungsi pokoknya kurangnya mencakup kegiatan
melayani kegiatan angkutan usaha perikanan di wilayah laut
laut dalam negeri, alih muat teritorial, zona ekonomi eksklusif
angkutan laut dalam negeri Indonesia dan wilayah perairan
dalam jumlah menengah, dan internasional; pelabuhan
sebagai tempat asal tujuan perikanan nusantara k b I , P
penumpang dan/atau barang, pelabuhan perikanan kelas b
serta angkutan penyeberangan yang skala layanannya sekurang-
dengan jangkauan pelayanan kurangnya mencakup kegiatan
antarprovinsi; pelabuhan usaha perikanan di wilayah
pengumpan k b I , P pelabuhan laut teritorial dan wilayah zona
yang fungsi pokoknya melayani ekonomi eksklusif Indonesia;
kegiatan angkutan laut dalam pelabuhan perikanan
negeri, alih muat angkutan laut pantai k b I , P pelabuhan perikanan
dalam negeri dalam jumlah kelas c yang skala layanannya
terbatas, merupakan pengumpan sekurang-kurangnya mencakup
bagi pelabuhan utama dan kegiatan usaha perikanan di
pelabuhan pengumpul, dan wilayah perairan pedalaman,
sebagai tempat asal tujuan perairan kepulauan, laut
penumpang dan/atau barang, teritorial, dan zona ekonomi
108
BPIW / KEMENTERIAN PUPR
109
Kamus Istilah Pengembangan Wilayah
110
BPIW / KEMENTERIAN PUPR
111
Kamus Istilah Pengembangan Wilayah
112
BPIW / KEMENTERIAN PUPR
113
Kamus Istilah Pengembangan Wilayah
114
BPIW / KEMENTERIAN PUPR
Mm
macet I (1) tidak dapat berfungsi
kb
tujuan-tujuan dalam kegiatan
dengan baik; (2) terhenti; tidak konstruksi; ~ konsultatif k b P
lancar; kemacetan k b I hal sistem manajemen yang
(keadaan) macet menganut kebiasaan meminta
pertimbangan kepada bawahan
manajemen k b E , L , I , P, S ( 1 ) sebelum mengambil putusan;
penggunaan sumber daya ~ krisis k b P usaha mengatasi
secara efektif untuk mencapai kegawatan dengan cara rasional,
s a s a ra n ; ( 2 ) p i m p i n a n ya n g bersistem, dan berencana;
bertanggung jawab atas jalannya ~ proyek k b I , P telaah atau
perusahaan dan organisasi; kumpulan pengetahuan tentang
~ aset k b E , I , P i l m u d a n s e n i cara-cara memanajemeni proyek;
untuk memandu pengelolaan ~ risiko k b I , P , L u p aya u n t u k
kekayaan yang mencakup proses mengurangi dampak dari unsur
merencanakan kebutuhan aset, ketidakpastian
mendapatkan, menginventarisasi,
melakukan legal audit, menilai, manfaat k b , kemanfaatan k b E , P
mengoperasikan, memelihara, kondisi yang diharapkan akan
memperbarui atau menghapuskan dicapai bila keluaran ( output )
hingga mengalihkan aset dapat diselesaikan tepat
secara efektif dan efesien; ~ waktu, tepat lokasi, dan tepat
informasi k b E , L , I , P , S kegiatan sasaran, serta berfungsi dengan
mengumpulkan data yang optimal; pemanfaatan k b P
diperlukan para manajer proses, cara, perbuatan
dan pengambilan keputusan memanfaatkan; pemanfaatan
secara tepat dan cepat untuk aset k b P pendayagunaan aset
menghindari kemelesetan waktu, yang t idak digunak an untuk
salah investasi, dan terlewatnya penyelenggaraan tugas dan fungsi
kesempatan; ~ infrastruktur k b kementerian/lembaga dan/atau
pengelolaan fasilitas fisik yang optimalisasi aset dengan tidak
dikembangkan atau dibutuhkan mengubah status kepemilikan;
publik untuk fungsi-fungsi pemanfaatan ruang k b P Upaya
pemerintahan dalam berbagai untuk mewujudkan struktur ruang
penyediaan kebutuhan untuk dan pola ruang sesuai dengan
memenuhi kebutuhan manusia rencana tata ruang melalui
dalam lingkup sosial dan ekonomi; penyusunan dan pelaksanaan
~ konstruksi k b I , P (1) suatu ilmu program beserta pembiayaannya
dan seni dalam merencanakan,
mengorganisasi, memimpin dan mapalus k b L , S sistem atau pola
mengendalikan sumber-sumber kerja sama untuk kepentingan
daya yang ada untuk tercapainya bersama yang tumbuh dan
115
Kamus Istilah Pengembangan Wilayah
116
BPIW / KEMENTERIAN PUPR
117
Kamus Istilah Pengembangan Wilayah
118
BPIW / KEMENTERIAN PUPR
119
Kamus Istilah Pengembangan Wilayah
120
BPIW / KEMENTERIAN PUPR
121
Kamus Istilah Pengembangan Wilayah
122
BPIW / KEMENTERIAN PUPR
Nn
naik L , P bertambah tinggi (mahal,
kb
besar k b P negara yang memiliki
besar, banyak, dan sebagainya); kemampuan cukup besar untuk
kenaikan muka laut (sea level mencapai dan melaksanakan
rise ) k b L , P peningkatan volume berbagai kepentingan nasional
air laut yang disebabkan oleh secara total; ~ debitur k b P
beberapa faktor seperti fluktuasi n e g a ra ya n g b e r u t a n g p a d a
curah hujan yang tinggi serta negara lain; ~ kepulauan k b P
meningkatnya suhu air laut negara yang wilayahnya
terdiri banyak pulau, seperti
naskah k b E , I , P , L , S karangan yang Indonesia; ~ maju k b P negara
masih ditulis dengan tangan; ~ yang industrinya merupakan
akademik k b E , I , P, L , S naskah yang tiang utama perekonomian,
dapat dipertanggungjawabkan pendapatan per kapita relatif
secara ilmiah mengenai konsepsi tinggi, teknologi berkembang,
yang berisi latar belakang, tujuan pertumbuhan penduduk relatif
penyusunan, sasaran yang kecil, dan sumber alam terolah
ingin diwujudkan dan lingkup, dan terawat; ~ maritim k b E , I , P, L
jangkauan, objek, atau arah negara yang sebagian besar
pengaturan rancangan peraturan wilayahnya merupakan perairan;
perundang-undangan ~ penyangga k b P negara kecil
atau lemah yang terletak di antara
nawa cita k b E , I , P, L , S 9 (sembilan) dua negara yang lebih besar dan
program prioritas yang diusung lebih kuat
oleh Presiden Joko Widodo
dan Wakil Presiden Jusuf Kala neo-klasik k s E istilah yang
yang kemudian menjadi dasar digunakan untuk berbagai
penyusunan RPJMN 2014-2019 pendekatan untuk ekonomi
berfokus pada penentuan harga,
negara k b P organisasi dalam output, dan pendapatan distribusi
suatu wilayah yang mempunyai di pasar melalui penawaran dan
kekuasaan tertinggi yang permintaan, sering dimediasi
sah dan ditaati oleh rakyat; melalui maksimalisasi hipotesis
~ berkembang k b P negara utilitas dengan pendapatan
yang ciri-cirinya, antara lain, terbatas individu dan dari
pertanian tradisional merupakan keuntungan dengan biaya
faktor produksi primer, industri terbatas perusahaan yang
belum berkembang, jumlah dan menggunakan informasi yang
tingkat pertumbuhan penduduk tersedia dan faktor-faktor
besar, pendapatan per kapita produksi, sesuai dengan teori
rendah, serta sumber alam pilihan rasional
belum banyak yang terolah; ~
123
Kamus Istilah Pengembangan Wilayah
124
BPIW / KEMENTERIAN PUPR
Oo
observasi P suatu proses melihat,
kb
otonom k s berdiri sendiri dengan
mengamati dan mencermati tata kelola pemerintahan
serta merekam perilaku secara yang mandiri; otonomi k b p w k
sistematis untuk suatu tujuan pola pemerintahan sendiri;
tertentu otonomi daerah k s P pemberian
kewenangan yang luas, nyata,
one village one product/ dan bertanggung jawab kepada
OVOP k s E , P suatu pendekatan daerah secara proporsional yang
pengembangan potensi kawasan diwujudkan dengan pengaturan,
perdesaan untuk menghasilkan pembagian, dan pemanfaatan
produk yang mampu bersaing s u m b e r d aya n a s i o n a l s e r t a
di pasar global, dengan tetap serta perimbangan keuangan
memiliki ciri khas keunikan pusat dan daerah sesuai dengan
k a ra k t e r i s t i k d e s a t e r s e b u t ; prinsip-prinsip demokrasi, peran
produk yang dihasilkan adalah serta masyarakat, pemerataan
p r o d u k ya n g m e m a n fa a t k a n dan keadilan serta potensi dan
sumber daya lokal, baik sumber keanekaragaman daerah yang
daya alam maupun sumber daya dilaksanakan dalam kerangka
manusia Negara Kesatuan Republik
Indonesia
opportunity cost k b E , P nilai
barang atau jasa dalam alternatif outcome k b segala sesuatu yang
pemanfaat yang terbaik m e n c e r m i n k a n b e r fu n g s i nya
keluaran kegiatan pada jangka
optimal k s P (ter)baik; tertinggi; menengah (efek langsung)
paling menguntungkan;
optimalisasi lahan k k L , P usaha outlet k b tempat yang berupa
meningkatkan indeks pertanaman toko milik suatu perusahaan dan
(ip) dan produktivitas melalui menjual produk yang diproduksi
penye d ia a n s a ra na p roduk s i oleh perusahaan tersebut;
pupuk/kapur dan pengolahan ~ pemasaran k b E , P tempat
tanah kegiatan promosi serta pertukaran
antara produk dan nilai dilakukan
orde k b susunan; ~ kota k b P
(hierarki kota) menggambarkan output k b P sesuatu yang dicapai
jenjang fungsi perkotaan sebagai dari suatu kegiatan yang dapat
akibat perbedaan jumlah, jenis, berupa fisik dan/atau nonfisik;
dan kualitas dari fasilitas yang ~ multiplier k b p w k , e k n m dampak
tersedia di kota tersebut meningkatnya permintaan akhir
suatu sektor terhadap total output
seluruh sektor di wilayah
125
Kamus Istilah Pengembangan Wilayah
Pp
padat sangat penuh hingga tidak
kb atau pembiayaan anggaran
berongga; rapat sekali; padat dalam APBN; ~ DIPA k b E , P
karya k b E , P pekerjaan yang b a t a s p e n g e l u a ra n t e r t i n g g i
berasaskan pemanfaatan tenaga yang tidak boleh dilampaui dan
kerja yang tersedia (dalam jumlah pelaksanaannya harus dapat
yang besar); kepadatan perihal dipertanggungjawabkan; ~
(keadaan) padat; kepadatan indikatif k b E , p ancar-ancar pagu
bangunan k b E , P perbandingan anggaran yang diberikan kepada
antara jumlah penduduk dengan kementerian negara/lembaga
luas wilayah yang dihuni untuk setiap program sebagai
acuan dalam penyusunan rencana
padu kk, keterpaduan kbI kerja kementerian negara/
( 1 ) t e r i n t e g ra s i , p e n ya t u a n lembaga
dari berbagai bagian dalam
satu kesatuan bersama; p a j a k k b ( 1 ) p u n g u t a n wa j i b,
(2) untuk menentukan nilai b i a s a nya b e r u p a u a n g ya n g
o p t i m a s i p e l a ya n a n w i l a ya h harus dibayar oleh penduduk
dan infrastruktur itu sendiri; sebagai sumbangan wajib
keterpaduan infrastruktur k b I kepada negara atau pemerintah
pengembangan dan sehubungan dengan pendapatan,
pembangunan infrastruktur pemilikan, harga beli barang,
yang utuh, terhubung, kompak dan sebagainya; (2) hak untuk
satu sama lain (baik wilayah mengusahakan sesuatu dengan
maupun jenis infrastruktur) untuk membayar sewa kepada negara;
mendukung tujuan yang sama. ~ inflasi k b E inflation tax (eng),
contoh: keterpaduan infrastruktur pendapatan yang diangkat oleh
irigasi, jalan dan kawasan pemerintah melalui penciptaan
industri dalam mendukung uang, disebut juga seigniorage ;
pengembangan agropolitan di ~ langsung k b E , P pajak yang
provinsi gorontalo; keterpaduan b e b a n nya h a r u s d i t a n g g u n g
aset k b I , P kondisi aset yang padu, sendiri oleh wajib pajak yang
terhubung dalam satu manajemen bersangkutan dan tidak dapat
terintegrasi; terpadu k b L , P sudah dialihkan kepada pihak lain; ~
dipadukan (disatukan, dilebur tak langsung k b E , P pajak yang
menjadi satu) bebannya dapat dialihkan atau
digeser kepada pihak lain
pagu kbE,P batas tertinggi
(tentang anggaran); plafon; ~ pangan k b P segala sesuatu yang
anggaran k b E , P alokasi anggaran berasal dari sumber hayati dan
yang ditetapkan untuk mendanai air, baik yang diolah maupun
belanja pemerintah pusat dan/ tidak diolah, yang diperuntukkan
126
BPIW / KEMENTERIAN PUPR
127
Kamus Istilah Pengembangan Wilayah
128
BPIW / KEMENTERIAN PUPR
129
Kamus Istilah Pengembangan Wilayah
Gambar 22. Contoh Peta Program Program Utama Wps 6 Merak–B akauheni–B andar Lam-
pung–Palembang–Tanjung Api-Api (MBBPT ) 2017
130
BPIW / KEMENTERIAN PUPR
131
Kamus Istilah Pengembangan Wilayah
s e p e r t i ke t i k a d i t e r i m a o l e h nya ; ~ d o m e s t i k r e g i o n a l
k u r a t o r, d e n g a n t a m p i l a n netto/PDRN k b E , P PDRB yang
estetiknya tidak boleh ada yang telah dikurangi dengan nilai
ditambah atau dikurangi penyusutan, konsep PDRN sudah
lebih mendekati nilai pendapatan
preventif k b ( designed to keep wilayah yang sebenarnya;
something undesirable from ~ lokal k b E , P produk yang
occurring ) merupakan sesuatu berasal dari suatu wilayah dan
(upaya) yang dirancang untuk memiliki pasar pada lingkup
menjaga sesuatu yang tidak domestik dan/atau luar wilayah;
diinginkan terjadi produktif k s E , P (1) bersifat atau
mampu menghasilkan (dalam
privat k b P (1) pribadi; (2) partikelir; jumlah besar); (2) mendatangkan
s wa s t a ; privatisasi k b P ( 1 ) (memberi hasil, manfaat, dan
penjualan sebagian atau semua sebagainya); menguntungkan;
saham sebuah perusahaan milik produktivitas k b E , P kemampuan
pemerintah kepada publik, baik untuk menghasilkan sesuatu;
melalui penjualan langsung ke daya produksi; keproduktifan
perusahaan swasta nasional dan
asing maupun melalui bursa profil k b P kondisi eksisting
efek; (2) transfer fungsi aset kawasan-kawasan yang terdapat
dan jasa dari pemerintah ke dalam WPS yang minimal meliputi
swasta yang meliputi aktivitas jumlah penduduk, infrastruktur,
mulai dari penjualan perusahaan dan ekonomi
negara ( state owned enterprise
atau SOE ) sampai pengalihan program k b P kumpulan kegiatan
pengelolaan jasa publik kepada yang terpadu dan saling terkait
kontraktor swasta untuk mencapai sasaran
kebijaksanaan dan perencanaan
p r o d u k k b E , P ( 1 ) b a ra n g a t a u secara keseluruhan; ~
jasa yang dibuat dan ditambah infrastruktrur sosial ekonomi
gunanya atau nilainya dalam wilayah/PISEW k b E , I , P program
proses produksi dan menjadi d a l a m ra n g k a m e m p e r c e p a t
hasil akhir dari proses produksi pembangunan sosial ekonomi
itu; (2) benda atau yang bersifat masyarakat yang berbasis
kebendaan seperti barang, sumber daya lokal, mengurangi
bahan, atau bangunan yang kesenjangan antarwilayah,
merupakan hasil konstruksi; (3) pengentasan kemiskinani
hasil; hasil kerja; ~ domestik daerah perdesaan, memperbaiki
regional bruto/PDRB k b E , P pengelolaan pemerintahan (local
total nilai barang dan jasa yang governance ) dan penguatan
d i h a s i l k a n d i s u a t u w i l a ya h institusi di perdesaan Indonesia;
yang telah dihilangkan unsur- ~ jangka menengah kkP
unsur intermediate cost-
132
BPIW / KEMENTERIAN PUPR
133
Kamus Istilah Pengembangan Wilayah
134
BPIW / KEMENTERIAN PUPR
Qq
quick yielding (cepat
menghasilkan) k s E
menghasilkan devisa negara
dengan cepat
135
Kamus Istilah Pengembangan Wilayah
Rr
rancang , merancang P
kb kk readiness criteria (kriteria
kegiatan mengatur segala sesuatu kesiapan) k b P kriteria yang harus
(sebelum bertindak, mengerjakan, terpenuhi sebelum dilakukannya
atau melakukan sesuatu); suatu tahapan ataupun kegiatan
perancangan k k P upaya untuk
menemukan komponen fisik yang real estate k b P tanah dan semua
tepat dari sebuah struktur fisik pengembangan lainnya yang
melekat terhadap tanah tersebut,
rapat k b pertemuan (kumpulan) baik yang ada di atas maupun di
untuk membicarakan sesuatu; tanah tersebut
~ kerja kbP pertemuan
para karyawan/pemimpin realisasi k k P proses menjadikan
yang membahas hal-hal nyata; perwujudan; ~
yang berhubungan dengan a n g g a r a n kb k e g i a t a n
pelaksanaan tugas suatu instansi penggunaan anggaran sesuai
dengan alokasinya
rasio k b P hubungan taraf atau
bilangan antara dua hal yang reboisasi k k L penghijauan berupa
m i r i p ; p e r b a n d i n g a n a n t a ra penanaman kembali pada lahan
b e r b a g a i g e j a l a ya n g d a p a t nonhutan menjadi lahan hutan
dinyatakan dengan angka; nisbah
region k b wilayah atau kawasan
rawa k b L , P tanah yang rendah yang memiliki karakteristik tetapi
(umumnya di daerah pantai) dan batas tidak selalu tetap dan
digenangi air, biasanya banyak menjadi bagian dari suatu negara
terdapat tumbuhan air atau dunia
136
BPIW / KEMENTERIAN PUPR
137
Kamus Istilah Pengembangan Wilayah
138
BPIW / KEMENTERIAN PUPR
139
Kamus Istilah Pengembangan Wilayah
140
BPIW / KEMENTERIAN PUPR
141
Kamus Istilah Pengembangan Wilayah
142
BPIW / KEMENTERIAN PUPR
143
Kamus Istilah Pengembangan Wilayah
144
BPIW / KEMENTERIAN PUPR
Ss
sampah barang atau benda yang
kb satuan kerja k b P unit organisasi
dibuang karena tidak terpakai lini kementerian negara/lembaga
lagi; ~ visual k b L , P para kapitalis atau unit organisasi pemerintah
yang dengan simultan tanpa jeda daerah yang melaksanakan
menawarkan beragam produknya kegiatan kementerian negara/
melalui berbagai spanduk dan lembaga dan memiliki
banner di pinggiran jalan, juga kewenangan dan tanggung
penayangan iklan-iklan di setiap jawab penggunaan anggaran;
stasiun televisi, yang kesemuanya ~ perangkat daerah/
justru menimbulkan “kelelahan” SKPD k b P organisasi pemerintah
berikut “ketertindasan” psikologis daerah yang melaksanakan
bagi mereka yang melihatnya; kegiatan kementerian negara/
persampahan k b I , L , P perihal lembaga dan memiliki
sampah kewenangan dan tanggung
jawab penggunaan anggaran
sanga mandala k b acuan mutlak dalam penyelenggaraan urusan
d a l a m a r s i t e k t u r t ra d i s i o n a l p e m e r i n t a h a n ya n g m e n j a d i
bali yang merupakan konsep kewenangan daerah
yang lahir dalam sembilan
manifestasi Tuhan yaitu mengatur sejahtera k s aman sentosa dan
pembagian ruang dan zonasi makmur; kesejahteraan k b E
dengan membagi wilayah menjadi (1) hal atau keadaan sejahtera;
sembilan segmen dengan delapan keamanan, keselamatan,
arah mata angin dan satu pusat ketenteraman; kesejahteraan
jiwa keadaan kesehatan jiwa;
sanitasi k b I , P segala upaya yang kesejahteraan sosial keadaan
dilakukan untuk menjamin sejahtera masyarakat; (2)
terwujudnya kondisi pemenuhan m a n u s i a ya n g m e m i l i k i t a t a
syarat kesehatan melalui kehidupan dan penghidupan, baik
pembangunan sanitasi; ~ material maupun spiritual yang
berbasis masyarakat k b I , P disertai dengan rasa keselamatan,
program untuk menyediakan kesusilaan, dan ketenteraman
prasarana air limbah bagi lahir dan batin, yang pada
masyarakat di daerah kumuh akhirnya dapat memenuhi
padat perkotaan kebutuhan jasmaniah, rohaniah,
dan sosialnya
sarana kbI,P fasilitas
penunjang yang berfungsi sektor k b E , L , P lingkungan suatu
u n t u k p e nye l e n g g a ra a n d a n usaha; ~ basis k b E , P ekonomi
pengembangan kehidupan sosial, sektor yang akan menghasilkan
ekonomi, dan budaya barang dan jasa, baik untuk
145
Kamus Istilah Pengembangan Wilayah
pasar domestik daerah maupun dan dari arah wilayah lain yang
pasar luar wilayah/daerah; merugikan wilayah tersebut atau
~ formal k b p w k lingkungan dengan mengontrol aliran barang
suatu usaha resmi yang dapat atau komoditas yang mempunyai
menampung tenaga kerja; ~ kontribusi negatif terhadap
informal k b P lingkungan usaha wilayah yang dimaksud
tidak resmi; lapangan pekerjaan
yang diciptakan dan diusahakan sempadan k b L , P kawasan bebas
sendiri oleh pencari kerja (seperti sebagai batas: sempadan pantai,
wiraswasta); ~ nonbasis k b E , P sempadan sungai
sektor dengan kegiatan ekonomi
yang hanya melayani pasar di sempat k k , kesempatan k b waktu
daerahnya sendiri dan kapasitas (keluasan, peluang) untuk; ~
ekspor daerah belum berkembang kerja k b E (1) kesempatan kerja
dapat diartikan sebagai jumlah
selat k b L , P bagian wilayah perairan penduduk yang bekerja atau
yang dibatasi oleh dua permukaan orang yang sudah memperoleh
daratan yang menghubungkan 19 pekerjaan, semakin banyak
dua bagian perairan yang lebih orang yang bekerja semakin
besar luas kesempatan kerja; (2)
keadaan yang membuat semua
selenggara k k ; pekerja yang ingin bekerja pada
penyelenggaraan k b , suatu tingkat upah tertentu
penyelenggaraan akan dengan mudah mendapat
keterpaduan kb proses pekerjaan
melaksanaan suatu hal yang
melibatkan beberapa aspek, senjang k s (1) tidak simetris atau
ketika tercipta keterkaitan tidak sama bagian yang di kiri
yang utuh antaraspek dan yang di kanan; (2) ada
tersebut; penyelenggaraan ( t e r d a p a t ) j u ra n g p e m i s a h ;
keterpaduan infrastruktur k b P kesenjangan k b E , P perbedaan
kegiatan pembangunan batas kemampuan suatu entitas
infrastruktur yang utuh yang satu dengan yang lainnya;
terhubung, kompak satu sama kesenjangan sosial perbedaan
lain (baik wilayah maupun jenis dalam status atau posisi sosial;
infrastruktur) untuk mendukung kesenjangan ekonomi perbedaan
tujuan yang sama batas kemampuan finansial
antarkelompok masyarakat satu
selective spatial closure k b E , P dengan yang lainnya
upaya melakukan pembatasan
atau penutupan aktivitas ekonomi sentra k b E , P unit kecil kawasan
yang dianggap merugikan, yang memilik ciri tertentu yang
misalkan dengan menghalangi di dalamnya terdapat kegiatan
t ra n s f e r k o m o d i t a s k e a ra h proses produksi dan merupakan
146
BPIW / KEMENTERIAN PUPR
area yang lebih khusus untuk setara dimana antara pria dan
suatu komoditas kegiatan wanita dalam hak (hukum) dan
ekonomi yang telah terbentuk kondisi (kualitas hidup) adalah
secara alami yang ditunjang oleh sama
sarana untuk berkembangnya
produk atau jasa yang terdiri sewa ( leasing ) k b E , I , P bentuk
atas sekumpulan pengusaha kerja sama pemerintah-swasta
mikro, kecil, dan menengah; ketika pemerintah sebagai pemilik
~ bisnis perikanan k b E , P aset, baik infrastruktur maupun
pusat kegiatan bisnis perikanan sarana menyewakan kepada pihak
yang mengintegrasikan sistem swasta untuk diusahakan
produksi, pengolahan dan
pemasaran; ~ industri k b E , P shift-share k b P analisis untuk
lokasi pemusatan kegiatan melihat potensi pertumbuhan
i n d u s t r i ya n g m e n g h a s i l k a n produksi sektoral dari suatu
produk sejenis, menggunakan kawasan/wilayah
bahan baku sejenis dan/atau
mengerjakan proses produksi siap k k ; kesiapan k b tingkat
yang sama, dilengkapi sarana ke m a t a n g a n p a d a s u a t u h a l
dan prasarana penunjang yang membuatnya telah siap
yang dirancang berbasis untuk memberikan respon
pada pengembangan potensi atau mempraktikkan sesuatu;
sumber daya daerah, serta kesiapan lahan k b P keseluruhan
dikelola oleh suatu pengurus kondisi lahan yang menunjukkan
profesiona; ~ kelautan dan b a h wa l a h a n t e r s e b u t t e l a h
perikanan terpadu kbE,P siap untuk dikembangkan, baik
pusat bisnis kelautan dan secara nonfisik maupun fisik;
perikanan terpadu mulai dari kesiapan program k b tingkat
hulu sampai ke hilir berbasis kematangan persiapan program
kawasan sentralisasi k b p w k pola yang menunjukkan bahwa
kenegaraan yang memusatkan program tersebut telah siap untuk
seluruh pengambilan keputusan diimplementasikan
politik ekonomi, sosial di satu
pusat simpan k b , simpan air k b L , P
strategi untuk menjaga
sesuai k s pas; sedang; cocok; ketersediaan dan kuantitas
kesesuaian k b L , P perihal sesuai; air melalui upaya konservasi
keselarasan (tentang pendapat, sumber air baku air minum,
paham, nada, kombinasi warna, yakni perluasan daerah resapan
dan sebagainya); kecocokan air hujan, pemanfaatan air hujan
( rain water harvesting ) sebagai
setara k s sama tingkatnya sumber air baku, air minum,
dan sebanding; kesetaraan maupun cadangan air: simpan
gender k b P, S suatu keadaan air dilakukan pada skala rumah
147
Kamus Istilah Pengembangan Wilayah
148
BPIW / KEMENTERIAN PUPR
149
Kamus Istilah Pengembangan Wilayah
150
BPIW / KEMENTERIAN PUPR
151
Kamus Istilah Pengembangan Wilayah
152
BPIW / KEMENTERIAN PUPR
Tt
tahan E , P (1) tetap keadaannya
ks
agama, keyakinan, dan budaya
(kedudukannya dan sebagainya) masyarakat, untuk dapat hidup
meskipun mengalami berbagai sehat, aktif, dan produktif secara
hal; ketahanan k b E , L , P (1) berkelanjutan
kemampuan sebuah sisem untuk
bert ahan t e r hadap t e kanan, taman k b L , P jalur hijau atau lokasi
kejutan, dan kemampuan tertentu yang digunakan bagi
sebuah sistem memelihara pertamanan dan berfungsi untuk
fungsinya; (2) upaya membangun memperindah tempat tertentu;
kapasitas sistem untuk bertahan ~ kota k b L , P (1) sebidang tanah
dari goncangan bangkit dan yang merupakan bagian dari
berupaya untuk berubah, ruang terbuka hijau kota dengan
termasuk terhadap perubahan batas tertentu, ditata dengan
ya n g t i d a k d i a n t i s i p a s i ; ( 3 ) serasi, lestari, dan indah; (2)
kapasitas sistem (komunitas, ruang terbuka hijau di suatu kota
kota, atau sistem ekonomi)
untuk menghadapi perubahan tambang k b L , P suatu industri
dan terus berkembang, baik dengan bahan galian mineral
mengenai bertahan terhadap diproses dan dipisahkan dari
goncangan dan gangguan seperti material pengikut yang tidak
perubahan iklim atau krisis diperlukan; penambangan k b E , L
ekonomi maupun menggunakan sebagian atau seluruh tahapan
kejadian tersebut sebagai kegiatan dalam rangka penelitian,
katalis pembaruan kembali dan pengelolaan, dan pengusahaan
inovasi; ketahanan kota k b E , P m i n e ra l a t a u b a t u b a ra ya n g
kapasitas individu, masyarakat, meliputi penyelidikan umum,
lembaga perusahaan, dan sistem e k s p l o ra s i , s t u d i ke l aya k a n ,
di dalam sebuah kota untuk konstruksi, penambangan,
dapat bertahan, beradaptasi pengolahan dan pemurnian,
d a n t u m b u h d e n g a n a d a nya pengangkutan dan penjualan,
berbagai guncangan dan tekanan serta kegiatan pascatambang
yang dialami, baik fisik maupun
sosial; ketahanan pangan k b E , P tampung k b menadah sesuatu;
kondisi terpenuhinya pangan menerima dan mengumpulkan
b a g i n e g a ra s a m p a i d e n g a n barang-barang hasil suatu daerah,
perseorangan, yang tercermin hasil-hasil yang berlebih, dan
dari tersedianya pangan yang sebagainya; tampung k b tempat
c u k u p, b a i k j u m l a h m a u p u n untuk menampung; tampungan
mutunya, aman, beragam, air bersih kbI,P tempat
bergizi, merata, dan terjangkau pemasukan kebutuhan air bersih
serta tidak bertentangan dengan
153
Kamus Istilah Pengembangan Wilayah
154
BPIW / KEMENTERIAN PUPR
155
Kamus Istilah Pengembangan Wilayah
156
BPIW / KEMENTERIAN PUPR
157
Kamus Istilah Pengembangan Wilayah
158
BPIW / KEMENTERIAN PUPR
159
Kamus Istilah Pengembangan Wilayah
160
BPIW / KEMENTERIAN PUPR
161
Kamus Istilah Pengembangan Wilayah
162
BPIW / KEMENTERIAN PUPR
163
Kamus Istilah Pengembangan Wilayah
164
BPIW / KEMENTERIAN PUPR
Uu
uang E segala sesuatu yang
kb
secara ilmiah dengan proses
diterima secara umum sebagai yang berjalan semakin cepat dan
alat pembayaran yang resmi dampaknya dirasakan semakin
dalam rangka memenuhi suatu meluas pada berbagai aspek
kewajiban, atau sebagai satuan kehidupan masyarakat
dasar untuk menilai daya beli
atau nilai yang dibayarkan ultimate k b I , P tujuan utama, hal
untuk memperoleh barang terpenting yang harus dikerjakan
dan jasa, dan/atau sebagai dan/atau dicapai dalam rangka
alat penyimpanan nilai untuk pengembangan WPS
mengukur nilai ekonomis
pendapatan pada masa sekarang umpan k b , ~ balik k b suatu
terhadap pengeluaran pada masa masukan balik setelah melalui
yang akan datang; keuangan k b E suatu sistem atau proses,
seluk-beluk uang; urusan uang; sebelum menghasilkan keluaran
keadaan uang; keuangan akhir, sehingga didapatkan dasar
daerah k b E , P semua hak dan masukan mengenai sistem/
kewajiban daerah dalam rangka perencanaan/pembangunan
penyelenggaraan pemerintahan tersebut dapat digunakan atau
daerah yang dapat dinilai dengan perlu diperkuat atau bahkan
u a n g t e r m a s u k d i d a l a m nya diperbaharui
segala bentuk kekayaan yang
berhubungan dengan hak dan undang-undang/UU k b peraturan
k e w a j i b a n d a e ra h t e r s e b u t ; perundang-undangan yang
keuangan negara k b E , P semua dibentuk oleh Dewan Perwakilan
hak dan kewajiban negara yang R a k ya t d e n g a n p e r s e t u j u a n
dapat dinilai dengan uang, serta bersama Presiden
segala sesuatu, baik berupa uang
maupun berupa barang yang unit k b S bagian terkecil dari sesuatu
dapat dijadikan milik negara yang dapat berdiri sendiri; ~
berhubung dengan pelaksanaan demografik k b S populasi yang
hak dan kewajiban tersebut cukup terisolasi dari yang lain dan
dinamikanya bebas dari migrasi;
ubah k b , perubahan iklim k b L , P ~ pelaksana teknis (UPT) k b S
(1) bergantinya iklim yang satuan kerja yang bersifat mandiri
diakibatkan langsung atau yang melaksanakan tugas teknis
tidak langsung oleh aktivitas operasional tertentu dan/atau
manusia sehingga menyebabkan tugas teknis penunjang tertentu
perubahan komposisi atmosfer dari organisasi induknya
secara global; (2) suatu kejadian
a l a m ya n g d a p a t d i j e l a s k a n
165
Kamus Istilah Pengembangan Wilayah
166
BPIW / KEMENTERIAN PUPR
167
Kamus Istilah Pengembangan Wilayah
168
BPIW / KEMENTERIAN PUPR
Vv
value creation (penciptaan visibility (visibilitas) k s P suatu
nilai) k b E , P proses membantu keadaan dapat dilihat dan diamati
tumbuh kembang produksi terutama untuk keadaan cuaca,
wilayah dan meningkatkan bendanya dapat dilihat dengan
kesejahteraan masyarakat serta jelas pada jarak jauh
menjaga kelestarian lingkungan
visual k b P dapat dilihat dengan
vegetasi k b L , P keseluruhan indra penglihatan (mata);
tumbuhan dan tanaman yang berdasarkan penglihatan;
menutupi permukaan tanah visualisasi k b P pengungkapan
gagasan atau perasaan dengan
verifikasi k s P permeriksaaan menggunakan bentuk gambar,
t e n t a n g ke b e n a ra n l a p o ra n , tulisan (kata dan angka), peta,
pernyataan, perhitungan uang, dan grafik
dan sebagainya
vital k s E , L sangat penting untuk
viability (kelangsungan hidup) k e h i d u p a n d a n s e b a g a i n ya ;
ks
P
faktor atau penunjang vitalitas k b E kemampuan untuk
ke b e r h a s i l a n ; ke l a n g s u n g a n be rt ahan hidup; daya tahan
hidup; dapat berjalan; kelayakan hidup; vitalitas kawasan k b P
(1) kualitas suatu kawasan
viability gap fund k b (1) dukungan yang dapat mendukung
kelayakan atas sebagian biaya kelangsungan hidup warganya,
konstruksi pada proyek kerja dan mendukung produktivitas
sama antara pemerintah dengan sosial, budaya, dan ekonomi
badan usaha dalam penyediaan dengan tetap mempertahankan
infrastruktur; (2) jaminan pihak kualitas lingkungan fisik, dan/
swasta dalam memberikan atau mencegah kerusakan
kontribusi finansial dari suatu warisan budaya; (2) kualitas
proyek infrastruktur yang dapat kehidupan yang dinikmati oleh
meningkatkan kepercayaan seluruh lapisan masyarakat,
pihak swasta dan kelayakan baik pengunjung maupun
infrastruktur pekerja, yang ditandai dengan
peningkatan perekonomian dan
visi k b P rumusan umum berupa menjadi daya tarik pengunjung;
gambaran masa depan yang (3) hidupnya suatu kawasan yang
berkaitan dengan keadaan yang tercermin dari kegiatan yang
diinginkan pada akhir periode berlangsung di dalam kawasan
perencanaan sepanjang waktu ditandai dengan
orang akan datang menikmati
dan melakukan aktivitasnya pada
169
Kamus Istilah Pengembangan Wilayah
170
BPIW / KEMENTERIAN PUPR
Ww
waduk P tempat penampung
kb
yang berkelanjutan yang
air pada periode kelebihan air menggambarkan ukuran dari
(musim hujan) dan dipakai s e b e ra p a nya m a n p e n d u d u k
pada periode kekurangan air di suatu daerah untuk berjalan
(musim kemarau) untuk berbagai ditandai dengan ada tidaknya dan
kepentingan, misalnya air minum, kualitas jalan setapak, trotoar,
pariwisata, pengendalian banjir, lalu lintas dan kondisi jalan, pola
irigasi, dan lainnya penggunaan lahan, keamanan,
dan membangun aksesibilitas
waktu k b , ~ perjalanan k b masa dari satu titik ke titik lain yang
yang diperlukan untuk bepergian terjangkau dalam berjalan kaki
antara dua tempat yang waktu
t e r s e b u t m e r u p a k a n u k u ra n waruga k b makam leluhur dari
umum bagi perencana untuk suku Minahasa yang tebuat dari
merencanakan pola transportasi batu dan terdiri atas dua bagian,
suatu kota yaitu bagian atas yang berbentuk
segitiga seperti bubungan rumah
wale k b rumah adat atau rumah dan bahian bawah seperti
tradisional suku di Sulawesi Utara berbentuk kotak yang bagian
yang terbuat dari kayu dengan tengah ada ruang (berongga),
atap rumbia bertipe rumah lokasi waruga ini berada di tengah
panggung dengan tiga bagian perkampungan di Manado ( Gbr.
utama (serambi depan, serambi 26)
tengah, dan serambi belakang)
serta satu bagian tambahan waste land (lahan tidak
(rumah dapur) digunakan) k b P dianggap lahan
mubazir karena tidak memiliki
walikota k b P (1) kepala daerah nilai ekologis dan ekonomis yang
kota yang dalam menjalankan tinggi, baik bagi kesinambungan
tugas dan kewenangannya pembangunan ekonomi maupun
bertanggung jawab kepada kota; kelangsungan hidup umat
(2) pelaksana kebijakan daerah manusia di dalam sebuah
kota yang dibuat bersama DPRD ekosistem
kota, pelaksana semua peraturan
perundangan, baik yang dibuat water table k b P, L pemisah antara
bersama DPRD kota, DPR dan zona air tanah atau phreatic water
Presiden, menteri, maupun dengan pipa kapiler, yang secara
gubernur teoretis merupakan perkiraan
elevasi air permukaan pada sumur
walkability k b I , P konsep penting yang hanya merembes pada jarak
dalam desain perkotaan yang pendek ke zona jenuh air
171
Kamus Istilah Pengembangan Wilayah
172
BPIW / KEMENTERIAN PUPR
173
Kamus Istilah Pengembangan Wilayah
174
BPIW / KEMENTERIAN PUPR
175
Kamus Istilah Pengembangan Wilayah
176
BPIW / KEMENTERIAN PUPR
Zz
zielorientierte project udara, dan radiasi sinar
planning/ZOPP k b P salah matahari; ~ industri k b P zona
satu metode perencanaan yang yang diperuntukkan untuk
digunakan untuk mendesain suatu pengembangan kegiatan industri
program pembangunan yang yang dapat mencakup beberapa
berorientasi pada tujuan, dengan wilayah; ~ lama/tua k b P zona
salah satu prinsipnya berupa di sekitar pusat kota besar yang
tuntutan untuk mengedepankan umumnya berupa bangunan tua
pertemuan kelompok melalui atau lama yang secara cepat
musyawarah dalam proses berubah fungsi karena tidak
perencanaan pembangunan sesuai dengan potensi lokasinya
sehingga musnah atau hilang
zona k b P d a e ra h ( da la m ko t a) disebabkan faktor fisik dan sosial;
pembatasan khusus; ~ bebas k s P ~ perbelanjaan k b E , P zona yang
suatu daerah dalam suatu diperuntukkan bagi kegiatan
negara tempat barang impor perbelanjaan di dalam kota; ~
dapat disimpan atau diproses transit k b P zona perdangangan
tanpa dikenakan bea masuk; ~ bebas dengan pelabuhan tuan
ekonomi ekslusif k b P jalur di rumah berfungsi sebagai pusat
luar dan berbatasan dengan laut d i s t r i b u s i d a n p e ny i m p a n a n
wilayah Indonesia berdasarkan bagi negara yang tidak memiliki
undang-undang yang berlaku fasilitas memadai dalam
tentang perairan Indonesia yang penanganan kargo; zonasi k b P
meliputi dasar laut, tanah di p e m b a g ia n a t a u p e m e c a h a n
bawahnya, dan air di atasnya suatu areal menjadi beberapa
dengan batas terluar 200 (dua bagian, sesuai dengan fungsi dan
ratus) mil laut diukur dari garis tujuan pengelolaan
pangkal laut wilayah Indonesia;
~ andal k b P bagian dari laut zuekibjectiev orientierte
yang terletak pada parit yang project planning /ZOPP k b P
sangat dalam di bawah level metode perencanaan partisipatif
umum dari lantai laut dalam; yang diaplikasikan dalam
~ iklim nyaman k b P kawasan merencanakan proyek, baik
yang mempunyai kondisi iklim dalam fase persiapan maupun
ya n g m e m b e r i k a n p e ra s a a n implementasinya
nyaman, baik secara fisik
maupun mental melalui beberapa
faktor yang memengaruhi
tingkat kenyamanan iklim
s u a t u zo n a t e r s e b u t b e r u p a
suhu, kelembapan, aliran
177
Kamus Istilah Pengembangan Wilayah
Daftar Gambar
Gambar i. Alur Metodologi Penyusunan Kamus Istilah Pengembangan
Wilayah ............................................................................. vii
Gambar 01. Contoh Ilustrasi Aeropolis ................................................ 2
Gambar 02. Contoh Ilustrasi Konsep Anjungan Cerdas .......................... 8
Gambar 03. Contoh Ilustrasi Anjungan Cerdas michi no eki di Jepang ..... 9
Gambar 04. Contoh Ilustrasi Anjungan Cerdas Desain Tiga Dimensi di
Indonesia ....................................................................... 9
Gambar 05. Contoh Ilustrasi Backbone di WPS Yogyakarta-Prigi-Blitar-
Malang ........................................................................... 13
Gambar 06. Contoh Ilustrasi Backbone di Negara Lain .......................... 13
Gambar 07. Contoh Ilustrasi Blue Carbon City ...................................... 19
Gambar 08. Contoh Ilustrasi Development Plan WPS 1 Sabang-Banda
Aceh-Langsa Tahun 2015-2019 ........................................ 32
Gambar 09. Contoh Ilustrasi Dodoku (Jembatan Ir. Soekarno, Kota
Manado ) ....................................................................... 34
Gambar 10. Contoh Ilustrasi Ecopolis .................................................. 36
Gambar 11. Contoh Penerapan Eco-Road Construction di Kelok Sembilan
Provinsi Sumatra Barat .................................................... 37
Gambar 12. Contoh Ilustrasi Eco-Road Construction ............................. 38
Gambar 13. Contoh Iluastrasi Floodplain ............................................. 44
Gambar 14. Contoh Ilustrasi Geopark Gunung Sewu, Yogyakarta ........... 54
Gambar 15. Contoh Ilustrasi Green Infrastructure ................................ 58
Gambar 16. Contoh Ilustrasi Hiterland ................................................ 67
Gambar 17. Contoh Ilustrasi Pengembangan Kawasan Inkubasi ............. 78
Gambar 18. Contoh Ilustrasi Kampung Tua Kota Batam ......................... 91
Gambar 19. Contoh Ilustrasi Konurbasi ............................................... 103
Gambar 20. Contoh Ilustrasi Konversi Guna Lahan ............................... 104
Gambar 21. Contoh Ilustrasi Konversi Guna Lahan ............................... 105
Gambar 22. Contoh Peta Program Program Utama Wps 6 Merak–
Bakauheni–Bandar Lampung–Palembang–Tanjung Api-Api
(MBBPT) 2017 ................................................................ 130
Gambar 23. Contoh Ilustrasi Superblok ............................................... 152
Gambar 24. Contoh Ilustrasi Tol Laut Indonesia ................................... 160
Gambar 25. Contoh prinsip Transit Oriented Development ..................... 162
178
BPIW / KEMENTERIAN PUPR
179
Kamus Istilah Pengembangan Wilayah
Daftar Pustaka
Peraturan Perundangan
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 5 5ahun 1983 tentang Zona
Ekonomi Eksklusif Indonesia
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 1990 tentang
Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistemnya
Undang Undang Republik Indonesia Nomor 9 Tahun 1990 tentang
Kepariwisataan
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 1992 tentang Usaha
Perasuransian
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 1997 tentang
Pengelolaan Lingkungan Hidup
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 10 Tahun 1998 tentang
Perubahan atas UU No. 7 Tahun 1992 tentang Perbankan
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 22 Tahun 1999 tentang
Pemerintahan Daerah
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 41 Tahun 1999 tentang
Kehutanan
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 28 Tahun 2002 tentang
Bangunan Gedung
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 13 Tahun 2003 tentang
Ketenagakerjaan
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 6 Tahun 2004 tentang Desa
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 7 Tahun 2004 tentang Sumber
Daya Air
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem
Perencanaan Pembangunan Nasional
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 38 Tahun 2004 tentang Jalan
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 26 Tahun 2007 tentang
Penataan Ruang
Undang Undang Republik Indonesia Nomor 27 Tahun 2007 tentang
Pengelolaan Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 18 Tahun 2008 tentang
Pengelolaan Sampah
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2008 tentang Usaha
Mikro, Kecil, dan Menengah
180
BPIW / KEMENTERIAN PUPR
181
Kamus Istilah Pengembangan Wilayah
182
BPIW / KEMENTERIAN PUPR
183
Kamus Istilah Pengembangan Wilayah
184
BPIW / KEMENTERIAN PUPR
185
Kamus Istilah Pengembangan Wilayah
186
BPIW / KEMENTERIAN PUPR
187
Kamus Istilah Pengembangan Wilayah
188
BPIW / KEMENTERIAN PUPR
Science+Business Media,LLC.
Alkadri (ed). 1999. Manajemen Teknologi untuk Pengembangan Wilayah .
Jakarta: Direktorat Kebijaksanaan Teknologi untuk Pengembangan
Wilayah – BPPT.
_______. 2001. Tiga Pilar Pengembangan Wilayah . Jakarta: Pusat
Pengkajian Kebijakan Tekhnologi Pengembangan Wilayah.
American Society of Landscape Architects. 2016. Glossary. www.asla.org
American Heritage Dictionary of Student Science, Second Edition. 2014.
Houghton Mifflin Harcourt Publishing Company. http://www.
thefreedictionary.com/
American Meteorology Society. Glossary of Meteorology . 2012. http://
glossary.ametsoc.org/wiki/Microclimate
Aminah, Siti . 2015. “Konflik dan Kontestasi Penataan Ruang Kota
Surabaya,” dalam MASYARAKAT: Jurnal Sosiologi , Vol. 20, No. 1,
Januari 2015, halaman 59-79.
Amiruddin, Cik Ida Kumalasari. 2014. Makalah Ekonomi Neo Klasik.
Universitas Brawijaya Malang.
An-Naf dalam Dwiyanti. 2005. “Kajian Pola Ruang PKL dan Karakteristik
dan Aktifitasnya di Kawasan Panbil Kota Batam”, dalam Tesis Magister
Pembangunan Wilayah Kota Fakultas Teknik Universitas Diponegoro.
Semarang.
Antonette, Berry. 2000. Mengenal Lingkungan Hidup: Pedoman untuk
Memperkuat Rakyat . Jakarta: Yakoma
Antonius, Karel M. 2000. “Penggunaan Ruang Dalam Rumah Industri Kecil
“Bakpia Pathok” Kampung Sanggrahan”, dalam Tesis Jurusan Arsitek
Fakultas Teknik Universitas Gajahmada. Yogyakarta.
Anwar, A. 2005. Ketimpangan Pembangunan Wilayah dan Perdesaan :
Tinjauan Kritis. Bogor: P4Wpress.
Anwar, Saihul.2009. Pengelolaan Sumber Daya Air . Jakarta: PT Media
Saptakarya, yayasan badan penerbit pekerjaan umum
Archibugi. F., 2008. Planning Theory . From the Political Debate to the
Methodological Reconstruction . Milan and Berlin: Springer
Arsyad dan Rustiadi. 2012. Penyelamatan Tanah, Air dan Lingkungan.
Jakarta: Yayasan Pustaka Obor Indonesia.
Arsyad, Sitanala. 1989. Konservasi Tanah dan Air. Bogor: IPB Press.
Asballah, Raja. 2003. “”Hubungan Reklamasi Pantai dengan Komponen
Perkembangan Kawasan. Tesis, Magister Perencanaan Kota Dan
Darah, Universitas Gajah Mada. Yogyakarta.
189
Kamus Istilah Pengembangan Wilayah
190
BPIW / KEMENTERIAN PUPR
bappenas.go.id/en/berita-dan-siaran-pers/features/tiga-prinsip-
penguatan-konektivitas-nasional/
Bappenas dan Kementerian Keuangan. 2016. Petunjuk Pelaksanaan
Pe r t e m ua n P i ha k Ke t iga ( Tr i lat e ral M e e t ing): Re nc an a Ke r ja
Pemerintah (RKP) dan Rencana kerja Kementerian dan Lembaga
(Renja K/L) Tahun 2016.
Baudrillard, Jean P. 2005. “Violence of the Virtual and Integral Reality,”
D i t e r j e m a h k a n : D r. M a r i l y n L a m b e r t - D r a c h e d a l a m j u r n a l
International Journal Baudrillad Studies (IJBS) Volume 2 . Nomor 2.
Juli 2005
Bockarev. 2007. Energy Sovereignit yand Security. East West Institute.
http://www.porosilmu.com/2015/04/kedaulatan-energi-Indonesia.
html
Boediningsih, Widyawati. 2011. Kedudukan dan Kewenangan Tindakan
Hukum . http://widyawatiboediningsih.dosen.narotama.ac.id/
files/2011/04/BAB-IV-Kedudukan-Kewenangan-Tindakan-Hukum-
Pemerintah.pdf
BPIW. 2016. Kepala BPIW: Kebijakan Pembangunan Infrastruktur
M e n u n j a n g Ke m a n d i r i a n Pe re ko n o m i a n . B a d a n Pe re n c a n a a n
Infrastruktur Wilayah, Rabu 27 Juli 2016 pukul 11:07 WIB. http://
bpiw.pu.go.id/article/detail/kepala-bpiw-kebijakan-pembangunan-
infrastruktur-menunjang-kemandirian-perekonomian
BPIW. 2015. Naskah Akademik Wilayah Pengembangan Strategis (Draft
Desember 2015) . Pusat Pengembangan Kawasan Strategis, BPIW,
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat.
BPIW. 2016. Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat.
Fo k u s B a n g u n I n f ra s t r u k t u r ya n g M e m b e r i M u l t i p l i e r E f fe c t
pada Pertumbuhan Ekonomi. http://bpiw.pu.go.id/article/detail/
kementerian-pupr-fokus-bangun-infrastruktur-yang-memberi-
multiplayer-efek-pada-pertumbuhan-ekonomi
Business Dictionary Online. http://www.businessdictionary.com/definition/
BBC. Guide to Climate change . BBC News, 2 Oktober 2016. http://
news.bbc.co.uk/2/shared/spl/hi/sci_nat/04/climate_change/html/
greenhouse.stm
BBC. 2013. “What is G8 and what does it do?”, BBC, 17 Juni 2013. http://
www.bbc.co.uk/newsround/22937970.
B e a c h a p e d i a . G r o i n . B e a c h p e d i a , 1 4 J a n u a r i 2 0 1 3 . h t t p : / / w w w.
beachapedia.org/Groin
191
Kamus Istilah Pengembangan Wilayah
192
BPIW / KEMENTERIAN PUPR
marineclimatechange/bluecarbon_BrusselsPolicy_files/BlueCarbon_
COMPRESSED.pdf
Conyers, D. and P. Hills, 1984. An Introduction to Development Planning in
the Third World. Chichester: John Wiley and Sons.
Cryer, J D. 1986. Time Series Analysis . Boston: OWS-KENT Publishing
Company.
Danim, Sudarman . 1995. Transformasi Sumber Daya Manusia: Analisis
Fungsi Pendidikan Dinamika Prilaku dan Kesejahteraan Manusia
Indonesia Masa Depan. Jakarta: Bumi Aksara.
Daftar Istilah (definisi istilah diambil dari Ensiklopedia Indikator Edisi
1/2011, diterbitkan oleh BPS).
M.J. Sitepu. 1996. Pengelolaan Sumber daya Wilayah Pesisir dan Lautan
Secara Terpadu. Jakarta: Pradnya Paramita.
Dahuri, R.,J. Rais, S.P. Ginting dan M.J. Sitepu, 1996. Pengelolaan
Sumberdaya Wilayah Pesisir dan Lautan Secara Terpadu . Jakarta:
Pradnya Paramita
Dahuri, Rokhmin. 2008. Pengelolaan Sumber Daya Wilayah Pesisir dan
Lautan Secara Terpadu. Jakarta: Pradnya Paramita.
Danaryanto, dkk (ed). 2007. Kumpulan Panduan Teknis Pengelolaan Air
Tanah . Bandung : Departemen Energi dan Sumber Daya Mineral,
Badan Geologi, Pusat Lingkungan Geologi
D a n b u r y B r a n c h I m p r o v e m e n t P r o g r a m . 2 0 1 0 . Tra n s i t O r i e n t e d
Development . URS Corporation AES.
Daulay, Raihanah. 2011. “Faktor-Faktor yang Menentukan Ekspansi
Perusahaan ke Pasar Global,” dalam jurnal Manajemen & Bisnis
Volume 11 No. 1, April 2011. Halaman 53-65.
Davenport, Thomas. 1993. Process Innovation: Reengineering work
through information technology . Boston : Harvard Business School
Press.
Davidson dan Dolnick. 2003. A Planners Dictionary . American Planning
Association.
Deardorff, Dale S dan Greg Williams, 2006. Synergy Leadership in Quantum
Organizations . USA: Fesserdorff Consultants.Dedy Miswar. 2012.
Kartografi Tematik . Bandar Lampung: Aura.
Dept. of Economic and Social Affairs. 1963. United Nations, Industrial
estates, Policies, plans and progress - a comparative analysis of
International experience, New York.
Desrina et AL. 2014. “Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi
193
Kamus Istilah Pengembangan Wilayah
194
BPIW / KEMENTERIAN PUPR
kamus-span/2003-satker-satuan-kerja.html
Direktorat Perluasan dan Pengelolaan Lahan, Kementerian Pertanian. 2015.
Pedoman Teknis Pengembangan Optimasi Lahan TA. 2015 . Jakarta
http://psp.pertanian.go.id/assets/file/2015/Pedoman%20Teknis%20
Pengembangan%20Optimasi%20Lahan%20TA%202015.pdf
D i t j e n O t o n o m i D a e ra h , Ke m e n t e r i a n D a l a m N e g e r i . 1 0 0 I s t i l a h
Pemerintahan . http://otda.kemendagri.go.id/index.php/data-
otda-54/istilah-pemerintahan
Ditjen PPKL. Pemulihan Ekosistem Gambut Untuk Perbaikan Tata Kelola
Air . http://ppkl.menlhk.go.id/filebox/74/160321133035Sekat%20
Kanal%20-%20DAK.pdf
Dunne, T., dan Leopold, L. B., 1978. Water in Environtmental Planning. San
Fransisco: W.H. Freeman
Elgar, Edward. (Ed) Aristies, Philip.,dkk. 2007. Economic Growth New
Directions in Theory and Policy.
Eko, Sutoro. 2002. “Pemberdayaan Masyarakat Desa,” dalam Materi Diklat
Pemberdayaan Masyarakat Desa , yang diselenggarakan Badan Diklat
Provinsi Kaltim, Samarinda, Desember 2002.
Encyclopaedia Britannica. 2016. Garden City . Encyclopaedia Britannica.
https://www.britannica.com/topic/garden-city-urban-planning
Endang. 2012. “Pengaruh Store Atmosphere Terhadap Keputusan Pembeli
Konsumen (Studi Pada Mulia Toserba dan Swalayan Godean Sleman
Yogyakarta),” dalam Skripsi Fakultas Ekonomi Universitas Negeri
Yogyakarta.
Ermaya Suradinata. 1998. Manajemen Pemerintahan dan Otonomi Daerah.
Bandung: Ramadan
Escalada, M , and Heong KL. Focus Group Discussion . http://www.
knowledgebank.irri.org/capdev/images/stories/tools/Tools-Focus-
group-discussion.pdf
EU FLEGT Facility. 2014. Illegal Logging. EUFLEGT Facility. http://www.
euflegt.efi.int/illegal-logging
European Commission. 2013. Building a Green Infrastructure for Europe .
Luxembourg: Publications Office of the European Union
European Commision. The Bottom-Up Approach . http://ec.europa.eu/
agriculture/rur/leader2/dossier_p/en/dossier/chap4.pdf
European Investment Bank. 2016. Digital Connectivity Changing Lives .
http://www.eib.org/infocentre/stories/all/2016-june-02/digital-
connectivity-changing-lives.htm
195
Kamus Istilah Pengembangan Wilayah
196
BPIW / KEMENTERIAN PUPR
197
Kamus Istilah Pengembangan Wilayah
198
BPIW / KEMENTERIAN PUPR
199
Kamus Istilah Pengembangan Wilayah
200
BPIW / KEMENTERIAN PUPR
petunjuk_praktis/608
Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral. Pengembangan Low
Carbon Ci ty Merupakan Tantangan . Ke m e n t e r i a n E n e rg i d a n
Sumber Daya Mineral. http://esdm.go.id/berita/323-energi-baru-
dan-terbarukan/4620-pengembangan-low-carbon-city-merupakan
tantangan.html?tmpl=component&print=1&page=
Kementerian Pekerjaan Umum. 2015. Rencana Strategis Kementerian
Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat 2015-2019.
Kementerian Pekerjaan Umum c.q. Direktorat Pengembangan Penyehatan
Lingkungan Permukiman. 2009. Pedoman Pembentukan Kelembagaan
TPA Regional. Jakarta
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat. 2015. Bidang
Fasilitasi Tanah BPIW Akan Berperan Penuh Dalam Memfasilitasi Tiap
Satminkal . Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat,
Jumat 21 Agustus 2015. http://pu.go.id/berita/10458/Bidang-
Fasilitasi-Tanah-BPIW-Akan-Berperan-Penuh-Dalam-Memfasilitasi-
Tiap-Satminkal
Kementerian Pekerjaan Umum. Pedoman Teknis: Kegiatan Tridaya (Sosial,
Ekonomi & Lingkungan) . http://www.p2kp.org/pustaka/files/
Pedoman%20Teknis%202012/Pedoman_Teknis_Pelaks_Kegiatan_
TRIDAYA_Lingk_dan_Sosial.pdf
Kemenkeu. 2013. Free Trade Agreement (FTA) dan Economic Partnership
Agreement (EPA), dan Pengaruhnya terhadap Arus Perdagangan dan
Investasi dengan Negara Mitra . Kementerian Keuangan, 24 Oktober
2013. http://www.kemenkeu.go.id/Kajian/free-trade-agreement-
fta-dan-economic-partnership-agreement-epa-dan-pengaruhnya-
terhadap-arus
Ke m e n t e r i a n Pe r i n d u s t r i a n . In fo r m a s i U m u m . 2 0 1 4. Ke m e n t e r i a n
Perindustrian. http://ppi.kemenperin.go.id/halaman/128informasi_
umum
KEHATI, 2009. Materi Kursus Inventarisasi flora dan fauna Taman Nasional
Meru Betiri . Malang
Kembara, B enni Susanto. 2011. “”Pengaruh Program Nasional
Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Perdesaan Bidang Agribisnis
Terhadap Sosial Ekonomi Masyarakat Desa Sipogu Kecamatan Arse
Kabupaten Tapanuli Selatan,”” dalam Skripsi Departemen Ilmu
Kesejahteraan Sosial Universitas Sumatera Utara. Medan
201
Kamus Istilah Pengembangan Wilayah
Ke m e n t e r i a n D a l a m N e g e r i . G l o s s a r y Pe m e r i n t a h a n . h tt p : / / w w w.
kemendagri.go.id/pages/glossary
Kementerian Kehutanan. 1989. Kamus Kehutanan Edisi Pertama.
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat. 2016. Paparan
Panduan Pelaksanaan Pra Konsultasi Regional Kementerian Pekerjaan
Umum dan Perumahan Rakyat Tahun 2016 . http://pu.go.id/images/
uploads/banner/announce20160201124015.pdf
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat. Sistem Polder
Pengendali Banjir Perkotaan . http://www.pu.go.id/uploads/services/
infopublik20130218020920.pdf.
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat. 2015. Rencana
Strategis Kementerian Pekerjaan umum dan Perumahan Rakyat
Tahun 2015-2019. Jakarta.
Kementerian Pekerjaan Umum Perumahan Rakyat. Glossary . http://www.
pu.go.id/glossary/alphabet/I
Kirmanto, Djoko. 2012. Sambutan Menteri Pekerjaan Umum Pada
Konsultasi Regional Kementerian Pekerjaan Umum Wilayah Timur
Tahun 2012. 14 Maret 2012.
Kodoatie., Sjarief. 2005. Pengelolaan Sumber Daya Air Terpadu.Yogyakarta:
CV. Andi Offset.
Koswara, A. “Penanganan Banjir Di Kota Bekasi” dalam Jurnal Tata Kota
Bekasi Edisi Desember 2013 – Januari 2014. https://issuu.com/
jurnaltatakotabekasi/docs/jurnal_tata_kota_edisi_01_mail
Kourtit, Karima & Nijkamp, Peter. 201). “Smart cities in the innovation
age,” dalam jurnal The European Journal of Social Science Research ,
Vol.25, Juni 2012, 93-95. Routledge.
Laloma, Indriani dkk. 2014. “Sentra Produksi Perikanan di Salibabu
(Penerapan Revolusi Biru dalam Arsitektur),” dalam ejournal unsrat
http://ejournal.unsrat.ac.id/index.php/daseng/article/view/5576
Lakmar, Susan L. 2013. Energy for the 21st Century: Opportunities and
Challenges for Liquefied Natural Gas (LNG) . USA: Edward Elgar
Publishing Limited
Landis, Paul H. 1948. Pengantar Sosiologi Pedesaan dan Pertanian .
Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.
LAPAN. 2014. Pesawat N219 Buatan Anak Negeri Bakal Mengudara di 2016.
http://www.lapan.go.id/index.php/subblog/read/2014/493/Pesawat-
N219-buatan-anak-negeri-bakal-mengudara-di-2016/1207 Lestari,
Febrianti. 2010. “Efektivitas Pengelolaan Kualitas Lingkungan Fisik
202
BPIW / KEMENTERIAN PUPR
203
Kamus Istilah Pengembangan Wilayah
204
BPIW / KEMENTERIAN PUPR
205
Kamus Istilah Pengembangan Wilayah
206
BPIW / KEMENTERIAN PUPR
207
Kamus Istilah Pengembangan Wilayah
208
BPIW / KEMENTERIAN PUPR
209
Kamus Istilah Pengembangan Wilayah
210
BPIW / KEMENTERIAN PUPR
211
Kamus Istilah Pengembangan Wilayah
212
BPIW / KEMENTERIAN PUPR
ac.id/1380/8/BAB%20II.pdf
Suyanto, Adhi, Trie M. Sunaryo dan Roestam Syarief. 2003. Ekonomi Teknik
Proyek Sumber Daya Air : Suatu Pengantar Praktis . Jakarta: PT
Mediatama Saptakarya, Yayasan Badan Penerbit Pekerjaan Umum
Dan Masyarakat Hidrologi Indonesia (MHI)
Syarbaini, Syahrial dan Rusdiyanta. 2009. Dasar-Dasar Sosiologi .
Yogyakarta: Graha ilmu.
Tahir, Arifin. 2015. Kebijakan Publik & Transparansi Penyelenggaraan
Pemerintahan Daerah. Bandung: CV Alfabeta.
Tak ahiro Miyos hi. 1997. “Successes and Failures Associated With
the Growth Pole Strategies,” dalam Departemen Ilmu Ekonomi
Universitas Manchester. Manchester.
Tamin, Z. 2000. Perencanaaan dan Pemodelan Transportasi . Bandung:
Penerbit ITB Bandung.
Tarigan, Robinson. 2005. Perencanaan Pembangunan Wilayah . Jakarta: PT.
Bumi Aksara.
_______. 2006. Ekonomi Regional : Teori dan Aplikasi . Medan: PT Bumi
Aksara.
_______. 2009. Ekonomi Regional. Edisi Revisi. Jakarta: PT Bumi Aksara.
Tarigan. 1999. The Pennsylvania State University Forest Stewardship
Series.
Thomsett, Michael C dan Jean Fresstone Thomsett. 1994. Getting Started
in Real Estate Investing . Kanada: John Willey & Sons, Inc.
Tiandi, 2011. “Pertumbuhan Penduduk dan Pola Permukiman Kota Cilegon
Tahun 1997-2009”. Skripsi. Program Studi Geografi Universitas
Indonesia. Jakarta
Tim Penyusun. 1997. Kamus Tata Ruang Edisi I . Jakarta: Direktorat
Jenderal Cipta Karya, Departemen Pekerjaan Umum
Tim Penyusun. 2008. Kamus Besar Bahasa Indonesia . Jakarta: Pusat
Bahasa Departemen Pendidikan Nasional.
Tjokroamidjojo, Bintoro dan A, Mustopadidjaja R. 1986. Teori dan Strategi
Pembangunan Nasional. Jakarta: Gunung Agung
Tjokromidjojo, H. Bintoro. 2003. Reformasi Nasional dan Penyelenggaraan
Good Governance dan Perwujudan Masyarakat Madani. Jakarta.
Tonny. 2005. Pengembangan Masyarakat . Jakarta: Yayasan Pustaka Obor
Indonesia.
213
Kamus Istilah Pengembangan Wilayah
214
BPIW / KEMENTERIAN PUPR
Assistance. http://pdf.usaid.gov/pdf_docs/Pnado820.pdf
US Energy information administration, dept of energy. glossary . https://
www.eia.gov/tools/glossary/index.cfm
Utomo, Tri Prasetyo. 2005. “Tipologi dan Pelestarian Bangunan Bersejarah;
Sebuah Pemahaman Melalui Proses Komunikasi,” dalam Jurnal Seni
Rupa STSI Surakarta 2 (1): 71-79.
Wahid. 2006. “Strategi Daerah Tertingga Studi Kasus Kabupaten Garut,
Provinsi Jawa Barat,” dalam Studi Ekonomi Pertanian dan Sumber
daya Fakultas Pertanian Institut Pertanian Bogor. Bogor
Wahyudin. 2006. “Overview Proses Penyusunan Rencana Pengelolaan
( Ma na g e m e nt P l a n ) dan Re ncana A k si (A ct io n Plan),” d alam
presentasi Pelatihan ICZPM Manado 28 Oktober 2006.
Walker , Ronald dan B rook B oyer. 2005. Mul tilateral Conferences
Diplomacy: A Glossary of Terms for UN Delegates. UNITAR. http://
www.unitar.org/mdp/sites/unitar.org.mdp/files/Glossary_E.pdf
Washington Department of Ecology. 2012. http://www.ecy.wa.gov/
programs/sea/swces/products/glossary.htm
WebFinanceInc. “Business Dictionary”. http://www.businessdictionary.com/
definition/
Western Indonesia National Roads Improvement Project (WINRIP). 2016.
Project Management Unit (PMU) . http://www.winrip-ibrd.com/id/
project-management-unit-pmu/
Wicaksono, Purbo Adi. 2012. “Analisis Pengaruh Partisipasi, Pelatihan
dan Keahlian Pemakai Terhadap Kinerja Sistem Informasi Akuntansi
(Studi Survei Pada Koperasi Di Kabupaten Magetan),” dalam Skripsi
Jurusan Akuntansi Universitas Muhammadiyah. Surakarta
Widodo, Joko. 2015. Pembangunan Tol Laut: Memandang Laut Sebagai
Penghubung, Bukan Pemisah Pulau . Presiden RI. www.presidenri.
go.id.
Wijaya dan Atmanti. 2006. “Analisis Pengembangan Wilayah dan Sektor
Potensial Guna Mendorong Pembangunan di Kota Salatiga.”
Wiyono, Agus. 2011. “Analisis Pengaruh Pelebaran Ruas Jalan Terhadap
Kinerja Jalan,” dalam Jurnal Teknik Sipil Unsa Volume 12 No.2
September 2011. dapat diakses pada http://tekniksipilunsa.ac.id/
ftsp/wp-content/uploads/2015/09/Agus-Wiyono-Analisis-Pengaruh-
Pelebaran-Ruas-Jalan.1.pdf
Wikipedia Ensiklopedia Bebas. https://id.wikipedia.org/.
Wirawan, Oryza. 2015. Arsitek Nasional Terlibat Penataan Kawasan Kuno
215
Kamus Istilah Pengembangan Wilayah
216
BPIW / KEMENTERIAN PUPR
gps.about.com/od/glossary/g/GPS.htm
Zamaluddin. 2006. “Analisis Model Penciptaan Nilai (Value Creation) dengan
mempertimbangkan perbaikan proses bisnis untuk meningkatkan
keunggulan daya saing berkelanjutan di Pos Express PT Indonesia,”
dalam Skripsi Teknik Industri Universitas Widyatama. Bandung.
Yunelimeta 2008. Pembangunan Pedesaan Dalam Konteks Agropolitan,
Desentralisasi Dan Otonomi Daerah Di Indonesia Studi Kasus
Daerah Minangkabau- Sumatera Barat,” dalam Tesis Magister Teknik
Pembangunan Wilayah dan Kota Universitas Diponegoro. Semarang
Zubair, Sofyan. Muhammad Yasin. 2011. “Analisis Pendapatan Nelayan
Pada Unit Alat Tangkap Payang Di Desa Pabbaressang Kec. Bua
Kab. Luwu”. dalam Skripsi Fakultas Ilmu Kelautan dan Perikanan.
Universitas Hasanudin. Makassar.
217
Kamus Istilah Pengembangan Wilayah
Cetakan Pertama
TIM PENYUSUN:
218
BPIW / KEMENTERIAN PUPR
219
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT