Anda di halaman 1dari 236

Edisi 1

KAMUS ISTILAH
PENGEMBANGAN WILAYAH

KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT


KAMUS
ISTILAH PENGEMBANGAN WILAYAH

Diterbitkan Oleh :
BADAN PENGEMBANGAN INFRASTRUKTUR WILAYAH
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT

Edisi 1

KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN


PERUMAHAN RAKYAT
BADAN PENGEMBANGAN INFRASTRUKTUR WILAYAH
Kamus Istilah Pengembangan Wilayah
© 2016 hak cipta pada Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat
BPIW / KEMENTERIAN PUPR

Kata Pengantar
Sebagai upaya menerpadukan rencana dan
menyinkronkan program pembangunan infrastruktur
bidang pekerjaan umum dan perumahan rakyat
d e n g a n p e n g e m b a n g a n w i l a y a h , a n t a r s e k t o r,
antardaerah, dan antarpemerintahan, yang disertai
dengan dinamika perubahan lingkungan strategis
pembangunan wilayah yang terjadi begitu cepat
dibutuhkan suatu acuan pemahaman akan istilah
atau terminologi yang sering digunakan dalam teori,
praktik, maupun kebijakan pengembangan wilayah di
Indonesia.

Kamus istilah pengembangan wilayah diharapkan


bermanfaat sebagai acuan dan alat komunikasi berbagai pemangku kepentingan
a n t a ra l a i n p e m e r i n t a h , a k a d e m i s i , d u n i a u s a h a , p ra k t i k s i , d a n m i t ra - m i t ra
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat. Penyiapan kamus
ini merupakan langkah proaktif pemerintah sebagai upaya melanjutkan
penyebarluasan informasi terkait pengembangan wilayah yang sebelumnya telah
dirintis oleh para pelaku pengembang wilayah. Sebagaimana kita ketahui istilah
pengembangan wilayah ini begitu sangat dinamis dengan adanya beberapa data
dan informasi terbaru serta kemajuan ilmu, pengetahuan dan teknologi yang
terus berkembang maka kami sangat terbuka untuk dapat diberikan masukan,
tanggapan, serta saran dalam rangka perbaikan Kamus ini kedepan agar lebih
bermanfaat untuk pembangunan infrastruktur.

Secara khusus, saya menyampaikan penghargaan kepada Tim yang telah


b e k e r j a k e ra s d e n g a n p e n u h d e d i k a s i u n t u k m e n y i a p k a n Ka m u s i n i m e l a l u i
b e b e ra p a p ro s e s p e nye m p u r n a a n , s e r t a t a k l u p a s aya u c a p k a n j u g a ke p a d a
seluruh pihak yang ikut berpartisipasi aktif menyumbangkan konsep, ide dan
pemikiran dalam rangka pengayaan substansi teknis maupun penyunting kamus
ini sendiri agar dapat menghasilkan Kamus Istilah Pengembangan Wilayah yang
berguna serta bermanfaat bagi pengembang wilayah di Indonesia.

A k h i r nya d e n g a n i z i n A l l a h S W T, Tu h a n Ya n g M a h a Ku a s a , s e r t a s e g a l a
upaya jajaran B adan Pengembangan Infrastruktur Wilayah, Kementerian
Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat dengan adanya Kamus Istilah ini saya
m e n g h a ra p k a n a d a n ya p e r s a m a a n p e r s e p s i d a n p e m a h a m a n t e r k a i t i s t i l a h
pengembangan wilayah yang dapat mendorong proses pembangunan tingkat
nasional dalam mewujudkan Indonesia berdaulat, mandiri, dan berkepribadian
dengan semangat gotong royong secara optimal.

Jakarta, Desember 2016


KEPALA BADAN PENGEMBANGAN
INFRASTRUKTUR WILAYAH

RIDHO MATARI ICHWAN

iii
BPIW / KEMENTERIAN PUPR

Daftar Isi

Kata Pengantar .................................................................. iii


Daftar Isi .......................................................................... v
Prakata ............................................................................. vi
Petunjuk Pemakaian ........................................................... viii
LEMA KAMUS ISTILAH PENGEMBANGAN WILAYAH ................ 1
Daftar Gambar ................................................................... 178
Daftar Pustaka ................................................................... 180
Tim Penyusun .................................................................... 218

v
Kamus Istilah Pengembangan Wilayah

PRAKATA
KAMUS ISTILAH PENGEMBANGAN WILAYAH

Kamus istilah ini merupakan kompilasi istilah atau terminologi yang sering
digunakan dalam teori, praktik, maupun kebijakan pengembangan wilayah di
Indonesia. Kamus ini tidak hanya memuat istilah baku dari literatur teoritis yang
berkembang sampai saat ini, tetapi juga menghimpun berbagai istilah baru
yang digunakan dalam kegiatan internal di lingkungan Badan Pengembangan
Infrastruktur Wilayah (BPIW) Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan
Rakyat (Kementerian PUPR). Selain itu, peristilahan lokal maupun diskursus
global mengenai pengembangan wilayah juga menjadi bagian penting dari
kamus istilah ini. Oleh karena horison keilmuannya yang sangat luas, maka
ruang lingkup peristilahan pengembangan wilayah ini dibatasi ke dalam kategori
keilmuan perencanaan wilayah dan kota, ekonomi, sosiologi, infrastruktur, serta
lingkungan.

Kamus istilah ini disusun melalui pembahasan yang komprehensif


berdasarkan literatur yang bersifat akademik, peraturan perundang-undangan,
dan kamus lainnya, serta melibatkan narasumber yang berkompeten untuk
membahas peristilahan di bidangnya termasuk melibatkan ahli tata bahasa
untuk mengoreksi peristilahan sesuai dengan kaidahnya (proofreading). Sebagai
penutup, kamus istilah ini diharapkan dapat membantu masyarakat dalam
memahami arti istilah tertentu dalam pengembangan wilayah dan memudahkan
komunikasi antar stakeholder ketika berdiskusi mengenai pengembangan
wilayah.

Jakarta, Desember 2016


Tim Penyusun

A l u r M e t o d o l o g i ( G b r. i )

vi
BPIW / KEMENTERIAN PUPR

Konsep-konsep terkait
pengembangan wilayah
1. Teori
2. Kebijakan
3. Praktik

Terms collection and definition EXPERTS PANEL


1. 5 PIC : Collecting (
A-E,F-J,K-N,O-S,T-Z) FGD per Tema :
2. Koordinator : Rekapitulasi 1. Economic Perspective
progress PIC perminggu 2. Planning perspective
3. Leader akan mengoreksi (exploring Term)
substansional ketepatan 3. Sociological perspective
dan kedalaman materi kata 4. Environmental
dan definisi perminggu perspective
5. Infrastruktur perspective

Survey and Local Discussion


Inland vs coastal vs small island
group (wilayah)
Rural vs urban (pengembangan)

PROOF -READ
By Linguistic Expert

Formating dan cetak

Tersusunnya Kamus Istilah Pengembangan Wilayah


sebagai referensi terminologi bagi stakeholder
pembangunan di Indonesia

Gambar i. Alur Metodologi Penyusunan Kamus Istilah Pengembangan Wilayah

v ii
Kamus Istilah Pengembangan Wilayah

Petunjuk Pemakaian

A. Lema atau Entri


Istilah dalam Kamus Istilah Pengembangan Wilayah ini, baik yang
berupa kata dasar maupun kata turunan dan kata gabungan masing-masing
merupakan lema atau entri tersendiri. Namun, yang menjadi pangkal urutan
istilah adalah kata dasarnya. Misalnya, istilah rencana, perencanaan, rencana
induk, perencanaan kawasan, dan perencanaan kota semuanya terdapat pada
huruf R, yaitu di bawah lema kata dasar rencana. Hal itu untuk menghindari
perangkat istilah yang berpangkal kata atau berbentuk dasar yang sama
tersebar di bawah huruf yang berbeda-beda.

Keuntungan lain yang diperoleh dengan cara pengabjadan seperti itu,


yakni daftar istilah Inggris-Indonesia, istilah asingnya akan ditulis dan diurutkan
dalam Bahasa Inggris yang tetap disertakan arti dalam Bahasa Indonesianya.
Semua kata dasar tersebut disusun secara alfabetis.

B. Lambang Ortografi
1. Cetak Tebal
a. Huruf yang dicetak tebal menunjukkan lema, contoh:
abrasi k b L , P hempasan atau penggerusan oleh gerakan air, dan
butiran pasir yang terkandung di dalamnya.
abrasi dicetak tebal karena merupakan lema atau entri.
b. Huruf yang dicetak tebal menunjukkan angka untuk polisemi (kata
yang memiliki lebih dari satu makna), contoh:
pemekaran wilayah k b E , P (1) pemecahan provinsi atau kabupaten
/ kota menjadi dua daerah atau lebih; (2) pembentukan daerah
otonom baru, bahwa daerah otonom tersebut diharapkan mampu
memanfaatkan peluang yang lebih besar dalam mengurus dirinya
sendiri, terutama berkaitan dengan pengelolaan sumber – sumber
pendapatan asli daerah, sumber daya alam, dalam rangka
meningkatkan kesejahteraan dan pelayanan kepada masyarakat
setempat yang lebih baik
Angka (1) dan (2) menunjukkan bahwa pemekaran wilayah memiliki
dua makna, yakni makna 1 (lihat contoh), makna 2 (lihat contoh),
dan seterusnya.
2. Cetak Miring
a. Huruf yang dicetak miring menunjukkan istilah asing, contoh:
multiplier effect (efek pengganda) k b E suatu kegiatan yang
dapat memacu timbulnya kegiatan lain; umumnya digunakan dalam

viii
BPIW / KEMENTERIAN PUPR

konteks ekonomi
Istilah asing efek pengganda adalah multiplier effect . Oleh
karena itu, multiplier effect dicetak miring.
b. Huruf yang dicetak miring menunjukkan label singkatan sinonim (sin),
contoh:
daerah minus k b P daerah yang memiliki sumber daya alam dan
sumber daya manusia sangat terbatas sehingga sulit untuk
berkembang; sin. daerah tertinggal
Daerah minus memiliki sinonim, yaitu daerah tertinggal.
c. Huruf yang dicetak miring merupakan kalimat contoh dari
penggunaan lema, contoh:
danau k b L , P genangan air, baik baik tawar ataupun payau yang amat
luas, dikelilingi daratan: keindahan danau kembar Anggi Gigi dan
Anggi Gita di Kabupaten Pegunungan Arfak sangat memukau
3. Tanda Koma (,)
Tanda koma (,) digunakan untuk menandai bagian pemberian pilihan
atau perincian, contoh:
erosi k b L , P pengikisan permukaan atau struktur tanah oleh aliran air,
gletser, angin, dan gelombang laut
4. Tanda Titik Koma (;)
a. Tanda titik koma (;) digunakan sebagai penjelasan utama sebuah
lema yang diberi definisi tambahan baik dari sumber yang sama atau
sumber yang berbeda, contoh:
• Definisi Satu Sumber
arahan pemanfaatan wilayah k b P arahan untuk mewujudkan
struktur ruang dan pola ruang wilayah sesuai dengan rencana
tata ruang wilayah; arahan ini dilakukan melalui penyusunan dan
pelaksanaan program beserta pembiayaannya; arahan ini meliputi
arahan pemanfaatan ruang wilayah, kota, provinsi
• Definisi Beberapa Sumber
utilitas umum k b I (1) sarana penunjang untuk pelayanan
lingkungan yang meliputi antara lain jaringan air bersih, jaringan
listrik, jaringan telepon, jaringan gas, jaringan transportasi,
dan pemadam kebakaran; (2) kelengkapan penunjang untuk
pelayanan lingkungan hunian
b. Tanda titik koma (;) digunakan sebagai penanda akhir definisi sebuah
lema namun masih dilanjutkan dengan lema berikutnya yang memiliki
kata dasar yang sama, contoh:
taman k b L , P jalur hijau atau lokasi tertentu yang dipergunakann
bagi pertamanan, berfungsi untuk memperindah tempat tertentu;
taman kota k b L , P sebidang tanah yang merupakan bagian dari
ruang terbuka hijau kota yang mempunyai batas tertentu, ditata
dengan serasi, lestari, dan indah

ix
Kamus Istilah Pengembangan Wilayah

c. Tanda titik koma (;) digunakan untuk memisahkan bentuk kata yang
bermakna sama (sinonim) yang terdapat pada penjelasan makna
dengan diikuti label sin. atau lawan kata yang diikuti dengan label ant.
(antonim), contoh:
rumah susun k b I , L , P bangunan gedung bertingkat yang dibangun
dalam suatu lingkungan, yang terbagi dalam bagian-bagian yang
distrukturkan secara fungsional dalam arah, baik horizontal maupun
vertikal dan merupakan satuan yang masing-masing dapat dimiliki
atau disewa dan digunakan secara terpisah terutama untuk tempat
hunian, dilengkapi dengan bagian bersama, benda bersama dan
tanah bersama; sin. apartemen
5. Tanda Titik Dua (:)
Tanda titik dua (:) digunakan untuk menandai bagian contoh dalam
penggunaan lema di dalam kalimat, contoh:
baseline (dasar) k b hal yang dijadikan dasar: proses perencanaan
kawasan di wilayah tersebut baru mencapai pada tahap pembuatan
baseline data
6. Tanda Kurung
a. Tanda kurung digunakan untuk menunjukkan kata atau bagian kalimat
yang terdapat di dalam deskripsi yang diapit oleh tanda kurung itu
merupakan keterangan penjelasan bagi kata atau pernyataan yang
terdapat di depannya, contoh:
blok peruntukan k b L , P sebidang lahan yang dibatasi sekurang-
kurangnya, baik oleh batasan fisik yang nyata (seperti jaringan
jalan, sungai, selokan, saluran irigasi, saluran udara tegangan
[ekstra] tinggi, dan pantai) maupun yang belum nyata (rencana
jaringan jalan dan rencana jaringan prasarana lain yang sejenis
sesuai dengan rencana kota)
b. Tanda kurung digunakan untuk penomoran definisi yang lebih dari 1
definisi, contoh:
hinterland k b P , L (1) wilayah pedesaan atau perkotaan, atau
keduanya, yang tidak memiliki pusat kegiatan dan tergantung
secara ekonomi dengan kota terdekat; (2) wilayah pedalaman;
wilayah terpencil dari daerah perkotaan; wilayah sekitar pusat-
pusat kota; (3) wilayah belakang; wilayah pengaruh sebuah
kota yang dalam memenuhi kebutuhannya atau menjual hasil
produksinya cenderung bergantung pada kota tersebut
c. Tanda kurung digunakan untuk kata asing yang terlebih dahulu
disebutkan kata atau istilah Indonesianya, contoh:
jalur penerbangan k b I jalur atau lintasan pesawat udara yang telah
ditetapkan dari bandar udara asal ke bandar udara tujuan yang
meliputi, jalur udara (airway), jalur udara dengan pelayanan sarana
panduan (advisory route), jalur udara dengan pemanduan (control
route), serta jalur udara keberangkatan (departure route) dan jalur

x
BPIW / KEMENTERIAN PUPR

udara kedatangan (arrival route)


d. Tanda kurung digunakan untuk istilah dalam Bahasa Indonesia pada
frase dalam kata asing yang ditulis terlebih dahulu untuk didefinisikan
karena sifatnya lebih populer, contoh:
urban decay (kemunduran kota) k b P (1) kemerosotan kota yang
dapat disebabkan oleh konflik, jumlah penduduk merosot, lapangan
kerja kurang, habisnya sumber daya yang menjadi` andalan di
kota tersebut dan perkembangan terhenti; (2) kemunduran kota
industri berat yang diakibatkan kota tersebut ketinggalan zaman
dan daerah-daerah yang menderita karena iklim yang tidak ramah
dan gejolak-gejolak kecenderungan ekonomi

C. Simbol yang Digunakan


ks : kata sifat
kb : kata benda
kk : kata keterangan
E : tema ekonomi
L : tema lingkungan
I : tema infrastruktur
P : tema perencanaan wilayah dan kota
S : tema sosiologi

xi
BPIW / KEMENTERIAN PUPR

Aa
abisal L ( 1 ) e nd a p a n l um pur
kb
ke g i a t a n u n t u k m e m p e ro l e h
atau tanah dari dasar laut pada barang/jasa
kedalaman 2.200—5.500 meter;
(2) teluk atau palung (lembah) adaptasi k b L penyesuaian terhadap
yang sangat dalam lingkungan, pekerjaan, dan
pelajaran
ablasi k b L (1) suatu proses
pengikisan tanah di sekitar a d a p t i f k s E , I , L , P, S m u d a h
aliran air yang disebabkan oleh m e nye s uaik an (dir i) d e ng an
kecepatan dan banyaknya air keadaan
ataupun disebabkan banyaknya
pasir yang diangkut dari dalam adat k b S (1) aturan (perbuatan dan
air; (2) pengikisan oleh tiupan sebagainya) yang lazim diturut
angin; (3) penggabungan atau dilakukan sejak dahulu kala;
(sublimasi, peleburan, (2) cara yang sudah menjadi
penguapan, dan sebagainya) yang kebiasaan; (3) wujud gagasan
memindahkan salju atau es dari kebudayaan yang terdiri atas nilai-
permukaan gletser atau medan nilai budaya, norma, hukum, dan
salju; kikisan aturan yang satu dengan lainnya
berkaitan menjadi suatu sistem
abrasi k b L pengikisan pantai oleh
gelombang laut, baik disebabkan adiabatik k s L kondisi yang
oleh permukaan air laut yang naik mengacu pada setiap perubahan
maupun mencairnya es di kutub: yang terjadi dalam suatu sistem
umumnya terjadi pada daerah tanpa sistem itu memperoleh
permukaan yang lebih rendah atau kehilangan bahang (sumber
energi kinetik)
ada k b , pengadaan k b cara,
perbuatan mengadakan, administrasi kbP kegiatan
menyediakan; pengadaan mengenai penyelenggaraan
tanah k k P kegiatan menyediakan kebijakan, pemerintahan, dan
tanah dengan cara memberi ganti tata usaha
rugi yang layak dan adil kepada
pihak yang berhak, pengadaan adu kbS, pengaduan
barang dan jasa k b kegiatan masyarakat k b E , P, S bagian
untuk memperoleh barang/jasa dari pelayanan publik, di mana
oleh kementerian/lembaga/satuan masyarakat dapat menyampaikan,
kerja perangkat daerah/institusi baik keluhan dan saran perbaikan
lainnya yang prosesnya dimulai terhadap pelayanan yang
dari perencanaan kebutuhan diberikan
sampai diselesaikannya seluruh

1
Kamus Istilah Pengembangan Wilayah

Gambar 01. Contoh Ilustrasi Aeropolis

aerasi k b L penambahan oksigen ke atau kawasan yang sama tanpa


dalam air dengan memancarkan mengenal batas administrasi
air atau melewatkan gelembung
udara ke dalam air agradasi k b L proses pembentukan
permukaan tanah dari hasil
aeropolis kbI,Pkawasan perkotaan endapan denudasi sungai
di sekitar bandara yang
dikembangkan untuk mendukung agregat k b E ekonomi total untuk
sistem logistic dan melayani keseluruhan perekonomian
pergerakan orang yang
menggunakan jasa transportasi agregatif k s E , P bersifat agregasi
udara (Gbr. 01) (pengumpulan benda atau perihal
yang terpisah menjadi satu)
aerotropolis k b I , P s u a t u ko t a
dengan tata letak, infrastruktur, agribisnis k b L , P sistem hulu-hilir
ekonomi yang berpusat pada mengenai pertanian mulai dari
bandara; prapanen, panen, pascapanen,
hingga pemasaran
afirmatif k s P bersifat menguatkan
atau mengesahkan agroekonomi kbE,L perihal
mengenai ekonomi yang berkaitan
aforestasi k b L , P konversi lahan dengan kegiatan pertanian secara
bukan hutan menjadi lahan hutan umum
melalui kegiatan penghijauan
dengan menggunakan jenis agroforestry k b P suatu sistem
tanaman (species) asli atau dari penggunaan lahan dengan
luar lahan yang sama ditanam secara
bersama-sama antara tegakan
aglomerasi k b P pengumpulan atau hutan dan tanaman pertanian
pemusatan karena kegiatan yang
sama dan berkaitan dalam lokasi agroindustri kbE,P bagian
integral dari pembangunan

2
BPIW / KEMENTERIAN PUPR

sektor pertanian yang mampu memenuhi syarat kesehatan dan


m e n t ra n s fo r m a s i k a n p r o d u k dapat langsung; ~ tanah k b L , P
primer ke produk olahan air yang yang terdapat dalam
sekaligus budaya kerja bernilai lapisan tanah atau batuan
tambah rendah menjadi budaya dibawahpermukaan tanah; ~
kerja industrial modern yang tawar k b L , P air yang tidak berasa
menciptakan nilai tambah tinggi dengan kata lain air yang tidak
mengandung banyak larutan
agropolitan k b P kawasan yang garam dan larutan mineral di
terdiri atas satu atau lebih pusat dalamnya
kegiatan pada wilayah perdesaan
sebagai sistem produksi pertanian akselerasi k b E , I , L , P, S
dan pengelolaan sumber daya proses mempercepat; ~
alam tertentu yang ditunjukkan pembangunan k k P proses
oleh adanya keterkaitan percepatan untuk melakukan
fungsional dan hierarki keruangan perubahan yang mencakup
satuan sistem permukiman dan seluruh sistem sosial, seperti
s i s t e m a g r o b i s n i s : k a wa s a n politik, ekonomi, infrastruktur,
agropolitan Ciwidey memiliki pertahanan, pendidikan dan
komoditas unggulan stroberi teknologi, kelembagaan, dan
budaya: akselerasi pembangunan
air k b I , L semua air yang terdapat 25 tahun yang dicanangkan oleh
pada, di atas, ataupun di Indonesia ditunjang dengan
bawah permukaan tanah, pembangunan-pembangunan lima
termasuk dalam pengertian ini tahunnya
air permukaan, air tanah, air
hujan, dan air laut yang berada akses k b I , P jalan masuk atau alur
di darat; ~ baku k b I , L air yang yang menghubungkan dua tempat
dapat berasal dari sumber atau kegiatan; ~ terbuka k s P
air permukaan, cekungan air akses yang dapat diakses siapa
tanah dan/atau air hujan yang s a j a ; aksesibilitas k b I , P ( 1 )
memenuhi baku mutu tertentu keadaan satu tempat ke tempat
sebagai air baku untuk air minum; lain; (2) jumlah panjang jalan
~ bersih k b I , L air yang digunakan di suatu wilayah dalam satuan
u n t u k ke p e r l u a n s e h a r i - h a r i kilometer dibagi dengan luas
ya n g k u a l i t a s nya m e m e n u h i wilayah tersebut dalam satuan
s ya ra t ke s e h a t a n d a n d a p a t kilometer persegi
diminum apabila telah dimasak;
~ limbah k b L sisa dari suatu aktivitas k b E , I , L , P, S (1) keaktifan;
usaha dan/atau kegiatan yang kegiatan; (2) kerja atau salah satu
berwujud cair; ~ minum k b I , L kegiatan kerja yang dilaksanakan
air minum rumah tangga yang dalam tiap bagian rutinitas
melalui proses pengolahan atau
tanpa proses pengolahan yang

3
Kamus Istilah Pengembangan Wilayah

akuifer k b L lapisan kulit bumi (ZEE Indonesia lainnya); alur


berpori yang dapat menahan air pelayaran k b P perairan yang dari
dan terletak di antara dua lapisan segi kedalaman, lebar, dan bebas
yang kedap air hambatan pelayaran lainnya
dianggap aman dan selamat
akuntabilitas k b L kewajiban untuk untuk dilayari
menunjukkan apa yang telah
dicapai sesuai dengan aturan aluvium k b L bahan erosi seperti
yang disepakati berdasarkan lempung, pasir halus, pasir,
standar kerikil, atau butir batuan lain yang
terendapkan oleh air mengalir
alami k b L (1)bersangkutan dengan yang membentuk lapisan endapan
alam atau bersifat alam; (2) apa (Sungai Citarum, Sungai Nil)
adanya; wajar
ambien k s P kesan atau atmosfir
alokasi k b E , P (1)penentuan ruang yang dirasakan oleh
banyaknya barang yang seseorang dalam suatu kawasan
disediakan untuk suatu tempat; atau wilayah): kawasan
(2) penentuan penggunaan pendidikan tersebut memiliki
sumber daya secara matematis ambien yang sangat baik dalam
(seperti tentang tenaga kerja, menunjang kekondusifan kegiatan
mesin, dan perlengkapan) demi belajar mengajar
pencapaian hasil yang optimal
ambivalen k s P bercabang dua yang
alun-alun k b P tanah lapang yang saling bertentangan
luas di muka keraton, kantor
gubernur, kantor bupati/walikota, amendemen k b P, S s e b u a h
atau kantor camat perubahan atau penambahan
instrumen hukum yang ada:
alur laut kepulauan Indonesia/ Undang-Undang Dasar 1945 telah
ALKI k b P alur laut yang dilalui mengalami amendemen sebanyak
oleh kapal atau pesawat dan/atau empat kali dari tahun 1999
pesawat udara asing di atas alur sampai 200
tersebut, untuk melaksanakan
p e l aya ra n d a n p e n e r b a n g a n amenitas k b I , P (1)bangunan
dengan cara normal semata-mata atau jasa yang berfungsi untuk
untuk transit yang terus-menerus, memberikan kemudahan sehingga
langsung dan secepat mungkin menciptakan penampilan bagian
serta tidak terhalang melalui atau kota yang estetis, menyenangkan,
di atas perairan kepulauan dan dan memberikan kenyamanan
laut teritorial yang berdampingan yang ditawarkan oleh lingkungan
antara satu bagian laut lepas perkotaan; (2) bentuk fasilitas
(Zona Ekonomi Eksklusif/ZEE yang memudahkan pelayanan
Indonesia) dan bagian laut lepas bagi wisatawan untuk segala

4
BPIW / KEMENTERIAN PUPR

kebutuhan selama tinggal atau keadaan masa depan yang


berkunjung pada suatu daerah diinginkan; (2) perbandingan
tujuan wisata, contohnya hotel, kinerja aktual (yang berlangsung)
rumah makan, toko cenderamata dengan kinerja potensial (yang
diharapkan); ~ dampak lalu
amphitheater (ampiteater) lintas/ANDALALIN k b L kajian
kb
I,P
sebuah olahan lanskap mengenai dampak lalu lintas dari
berupa tribun dan plaza yang suatu kegiatan dan/atau usaha
multifungsi selain untuk area tertentu yang hasilnya dituangkan
budaya dan pertunjukan seni juga dalam bentuk dokumen atau
dapat digunakan sebagai titik perencanaan pengaturan lalu
pandang (viewing spot) dan titik lintas; ~ economic rate of
pertemuan (meeting point) return /ERR k b E , P (1) analisis
yang mengukur kelayakan
analisis k b E , I , L , P , S penyelidikan e k o n o m i b e r d a s a r k a n b i a ya
terhadap suatu peristiwa (cost) dan manfaat (benefit)
bagaimana itu dibangun, dari suatu proyek untuk seluruh
bekerja, atau berinteraksi komunitas yang menerima
untuk membantu menentukan manfaat bukan hanya investor
alasan untuk hasil yang (jika analisis international rate
diamati; ~biaya-manfaat k b E , P of return , hanya untuk investor
pendekatan sistematis untuk berupa selisish keuntungan dan
mempertimbangkan kelemahan biaya); ~ faktor k b E , P suatu
(biaya) dan kekuatan (manfaat) analisis yang menemukan
t e r h a d a p p i l i h a n ya n g a d a ; hubungan ( interrelationship )
~ biaya manfaat sosial beberapa variabel yang saling
alat ekonomi sistematis dan independen satu dengan yang
kohesif (metode) survei semua lainnya untuk menggambarkan
dampak yang disebabkan oleh hubungan-hubungan kovarian
proyek pembangunan kota yang antara beberapa variabel yang
bukan hanya melihat dampak mendasari tetapi tidak teramati,
ke u a n g a n ( b i a ya , i nv e s t a s i , kuantitas random yang disebut
manfaat langsung, seperti pajak, faktor, serta memiliki fokus pada
b i aya , d a n l a i n - l a i n ) , t e t a p i pengelompokan variable (berbeda
semua efek sosial seperti polusi, dengan analisis klaster yang fokus
keselamatan, pasar tenaga pada pengelompokan objek);
kerja secara tidak langsung, ~ input output k b E , P analisis
aspek hukum dan sebagainya; yang pada dasarnya menjelaskan
~ gap (kesenjangan) k b E , P aluran barang dan jasa
( 1 ) a n a l i s i s ya n g d i g u n a k a n antarsektor yang dibangkitkan
unt uk m e ne nt uk a n la ngk ah- oeh permuntaan akir terhadap
langkah yang perlu diambil untuk barang dan jasa tersebut; ~
berpindah dari kondisi saat ini klaster k b E , P suatu analisis yang
ke kondisi yang diinginkan atau mengklasifikasi/membagi setiap

5
Kamus Istilah Pengembangan Wilayah

objek sehingga setiap objek (weaknesses), peluang


yang memiliki tingkat kesamaan ( opportunities ), dan ancaman
yang tinggi dengan objek lainnya (threats) dalam suatu proyek atau
d i a n g g a p s e b a g a i ke l o m p o k perencanaan; ~ threshold k b E , P
k l u s t e r ya n g s a m a , d e n g a n analisis efisiensi dan efektifitas
tiap-tiap kelompok bersifat pengembangan lahan secara
homogen antar anggota dalam ekonomis dan fisik dengan faktor
kelompok atau variasi obyek p e n e n t u ke a d a a n f i s i o g ra f i ,
dalam kelompok yang terbentuk keadaan pola penggunaan tanah,
sekecil mungkin; ~ location serta jaringan utilitas umum dan
quotient/LQ (model ekonomi jaringan jalan: analisis threshold
basis) k b E , P metode penentuan dalam teknik minimasi biaya yang
sektor basis secara tidak populer dalam perencanaan guna
langsung dengan menggunakan lahan
data sekunder seperti Produk
Re gion a l B r ut o ( P D R B ) a t au analysis of varians/Annova k b E
tenaga kerja; ~ mengenai (1) prosedur statistika untuk
dampak lingkungan/ mendeterminasi sama atau
AMDAL k b L k a j i a n m e n g e n a i tidaknya dari rata-rata hitung
dampak besar dan penting suatu (mean) dari 3 (tiga) populasi atau
usaha dan/atau kegiatan yang lebih; (2) prosedur pengolahan
direncanakan pada lingkungan yang dilakukan untuk menguji
hidup yang diperlukan bagi proses perbedaan nilai rata-rata di antara
pengambilan keputusan tentang dua atau lebih kelompok
penyelenggaraan usaha dan/
atau kegiatan di Indonesia; ~ a n c a m a n k b E , I , L , P, S ( 1 )
supply demand (permintaan pe rnyat aan ak an me lak ukan
penawaran) k b E , P analisis sesuatu yang merugikan atau
dalam model ekonomi berupa mencelakakan orang lain; (2)
penentuan harga berdasarkan sesuatu yang diperkirakan dapat
pasar yang kompetitif, harga membahayakan tatanan serta
satuan untuk barang tertentu, kepentingan negara dan bangsa
atau item yang diperdagangkan
lainnya (tenaga kerja), yang nilai andal k s P (1) dapat dipercaya; (2)
kuantitas yang diminta akan sama memberikan hasil yang sama
dengan kuantitas yang disediakan kepada ujian atau percobaan
(pada harga saat ini), sehingga yang berulang
menghasilkan keseimbangan
ekonomi untuk harga dan aneksasi k b P pengambilan tanah
k u a n t i t a s d i t ra n s a k s i k a n ; ~ (wilayah) lain secara administratif
SWOT k b P metode perencanaan untuk disatukan dalam rangka
strategis yang digunakan pemekaran wilayah
untuk mengevaluasi kekuatan
(strengths), kelemahan

6
BPIW / KEMENTERIAN PUPR

anggaran E rencana sejumlah


kb
kerja, yang secara aktif sedang
uang yang tersedia dapat mencari pekerjaan pada suatu
digunakan untuk menentukan tingkat upah tertentu, tetapi tidak
jumlah yang dapat dibelanjakan dapat memperoleh pekerjaan
dan bagaimana hal itu akan yang diinginkan; pengangguran
dihabiskan selama periode waktu musiman k b P , S pengangguran
tertentu; ~ pendapatan dan yang berkaitan dengan
belanja daerah/APBD k b E , P a d a nya f l u k t u a s i ke b u t u h a n
rencana keuangan tahunan tenaga kerja yang bersifat
pemerintahan daerah yang musiman (terutama di sektor
disetujui oleh Dewan Perwakilan p e r t a n i a n ) ; pengangguran
Rakyat Daerah; ~ pendapatan terbuka k b P , S seseorang yang
dan belanja negara/APBN k b E , P j i k a d a n h a n ya j i k a b e r u s i a
rencana keuangan tahunan produkti (15-55 tahun),
pemerintahan negara yang bekerja kurang dari 36 jam per
disetujui oleh Dewan Perwakilan minggu dan sedang mencari
Rakyat Republik Indonesia pekerjaan; pengangguran
terselubung k b P, S tenaga kerja
angka k b E (1) tanda atau lambang dengan jam kerja di atas 36 jam/
sebagai pengganti bilangan; minggu, tetapi memiliki marginal
nomor; (2) nilai; ~ atau tingkat productivity yang sangat rendah
pengangguran terbuka k b P (mendekati nol)
persentase jumlah pengangguran
terhadap jumlah angkatan kerja angkutan k b I perpindahan orang
~ harapan hidup k b P rata-rata dan/atau barang dari satu
tahun hidup yang masih akan tempat ke tempat lain dengan
dijalani oleh seseorang yang menggunakan kendaraan di ruang
telah berhasil mencapai umur x, lalu lintas jalan; ~ antarkota
pada suatu tahun tertentu, dalam antarprovinsi/ AKAP k b I
situasi mortalitas yang berlaku angkutan dari satu kota ke kota
di lingkungan masyarakatnya; lain yang melalui antardaerah
~ kematian kasar k b p angka kabupaten/kota dan melalui lebih
yang menunjukkan banyaknya dari satu daerah provinsi yang
kematian untuk setiap biasanya menggunakan mobil
1.000 orang penduduk pada bus umum yang terikat dalam
pertengahan tahun yang terjadi trayek; ~ antarkota dalam
pada suatu daerah pada waktu provinsi/AKDP k b I angkutan
tertentu dari satu kota ke kota lain yang
melalui antardaerah kabupaten/
anggur k b , menganggur kb tidak kota dalam satu daerah provinsi
melakukan apa-apa; tidak dengan menggunakan mobil
bekerja; pengangguran k b P , S bus umum yang terikat dalam
seseorang yang sudah trayek; ~ sungai, danau, dan
digolongkan dalam angkatan penyeberangan/ ASDP k b I

7
Kamus Istilah Pengembangan Wilayah

salah satu Badan Usaha Milik memiliki penyeberangan guna


Negara/BUMN di Indonesia yang mempercepat pembangunan
bergerak dalam jasa angkutan (penyeberangan perintis)
penyeberangan dan pengelola
pelabuhan penyeberangan anjungan cerdas kbp (1)
untuk penumpang, kendaraan, kawasan dengan batas
dan barang untuk menyediakan tertentu dalam backbone WPS
akses transportasi publik yang terletak di pinggir jalan
antarpulau yang bersebelahan nasional yang ditetapkan untuk
serta menyatukan pulau-pulau menyelenggarakan fungsi
besar sekaligus menyediakan pelayanan kepada pengguna
akses transportasi publik jalan, pemberdayaan ekonomi
ke wilayah yang belum masyarakat lokal, dan bagian dari

Gambar 02. Contoh Ilustrasi Konsep Anjungan Cerdas

8
BPIW / KEMENTERIAN PUPR

Gambar 03. Contoh Ilustrasi Anjungan Cerdas michi no eki di Jepang

Gambar 04. Contoh Ilustrasi Anjungan Cerdas Desain Tiga Dimensi di Indonesia

9
Kamus Istilah Pengembangan Wilayah

inkubasi kawasan; (2) tempat apresiasi ekonomi k b E kenaikan


singgah strategis pinggir jalan nilai mata uang relatif terhadap
nasional yang dikembangkan mata uang lain di pasar valuta
u n t u k t i d a k h a nya m e l aya n i asing
kebutuhan para pengguna
jalan, tetapi juga sebagai arahan k b E , I , L , P , S petunjuk untuk
wadah kegiatan ekonomi dan melaksanakan sesuatu
penjualan produk produk lokal
yang dilengkapi dengan fungsi area k b P (1) ruang pada permukaan
informasi pengembangan wilayah, b u m i , d a p a t b e r u k u ra n l u a s
promosi, dan edukasi bagi dapat pula terbatas dengan
masyarakat dan pengguna jalan penggunaannya pada jenis
(serupa dengan michi no eki yang kegiatan tertentu; (2) wilayah
dikembangkan di Jepang) (Gbr. 02 geografis yang digunakan untuk
, 03 & 04) keperluan khusus; ~ inkubasi k b P
bagian wilayah yang ditentukan
antroposentrisme k b S pandangan untuk mendapatkan perlakuan
manusia terhadap lingkungan khusus yang dipersiapkan untuk
hidup yang menempatkan memicu pertumbuhan kawasan di
kepentingan manusia di pusatnya sekitarnya areal k s P bersangkutan
dengan area yang menerangkan
apartemen k b I , P tempat tinggal fungsinya; areal penggunaan
yang berada pada satu lantai lain/APL k s P areal bukan
bangunan bertingkat yang besar, kawasan hutan
dilengkapi dengan berbagai
fasilitas umum (kolam renang, arif k b , kearifan lokal k b P
p u s a t ke b u g a ra n , t o ko, d a n perilaku positif manusia dalam
sebagainya) berhubungan dengan alam dan
lingkungan sekitarnya yang dapat
appraisal mission (penilaian bersumber dari nilai agama adat-
teknis) k b E , P proses di dalam istiadat, petuah nenek moyang
suatu proyek pembangunan yang atau budaya setempat, yang
berisikan penilaian terhadap terbangun secara alamiah dalam
kelayakan studi dan menilai suatu komunitas masyarakat
pengajuan serta kelengkapan untuk beradaptasi dengan
proposal proyek yang menjadi lingkungan sekitarnya. Perilaku
dasar pertimbangan agar yang bersifat umum dan berlaku
selanjutnya proyek tersebut di masyarakat secara meluas,
dapat diputuskan untuk turun-temurun akan berkembang
diproses ke dalam tahap menjadi nilai-nilai yang dipegang
implementasi, dimodifikasi model t e g u h ya n g d i s e b u t s e b a g a i
pembangunannya, atau ditolak kebudayaan (budaya)

10
BPIW / KEMENTERIAN PUPR

arkipelago L nusantara
k b
menangkap sensor lingkungan
atau negara kepulauan yang dan memprosesnya untuk
merupakan suatu kesatuan menyelesaikan masalah atau
wilayah utuh yang batas-batasnya mengambil keputusan
ditentukan oleh laut dan di
dalamnya terdapat pulau-pulau ASEAN registered professional
dan gugusan pulau): Indonesia town planner/ARPTP k b P
merupakan arkipelago terbesar perencana kota yang
di dunia berkebangsaan dari salah satu
negara di ASEAN yang telah
armatures (angker dinamo) memiliki sertifikat dari dewan/
kb
I,P
i s t i l a h ya n g d i g u n a k a n asosiasi perencana kota ASEAN
untuk menggambarkan jejaring dan memiliki kualifikasi, keahlian,
kota, yang identik dengan serta pengalaman profesional
garis lurus gaya gravitasi yang sebagai seorang perencana kota
menghubungkan pusat dengan
pusat membentuk jejaring yang aset k b E modal; kekayaan; asset
utuh seperti bentuk diagram management plan (rencana
stuktur pengelolaan aset) k b E , P sebuah
rencana taktis untuk mengatur
arsitektur k b P metode dan gaya dan memproyeksikan infrastruktur
ra n c a n g a n s u a t u ko n s t r u k s i dan aset lainnya sehingga dengan
bangunan yang melihat aspek m e n g o p t i m a l k a n b i aya ya n g
estetika dan aspek kemanfaatan efektif dapat mencapai tujuan
fungsi bangunan-bangunannya strategis jangka panjang suatu
dalam kaitan dengan penggunaan organisasi
lahannya; ~ lanskap k b P seni dan
ilmu merancang tata ruang luar asia-pacific economic
dengan prinsip keserasian dan cooperation/APEC k b E
keindahan tentang alam; bentang forum kerja sama nonpolitis antar
alam tersebut dapat bersifat luas 21 ekonomi di lingkar Samudera
atau terbatas Pasifik dengan tujuan utama
untuk mendorong pertumbuhan
arteri k b I , P jaringan utama ekonomi dan meningkatkan
yang berfungsi sebagai jalur kesejahteraan di Asia Pasifik
transportasi, informasi, atau
komunikasi asiklis k b E , L gerakan dalam
siklus bisnis tanpa arah yang
artesis k b L sumur bor konsisten: gejala asiklis sudah
mulai teridentifikasi dengan
artificial intelligence k k I suatu ketidakteraturan omset bulanan
sistem komputer yang berfungsi
sebagai agen rasional bebas asosiasi k b E , I , L , P , S perkumpulan
orang yang mempunyai

11
Kamus Istilah Pengembangan Wilayah

kepentingan bersama dalam aturan k b cara baik ketentuan,


pembentukan hubungan atau patokan, petunjuk, maupun
pertalian antara gagasan, ingatan, perintah yang telah ditetapkan
atau kegiatan pancaindra untuk dilaksanakan; pengaturan
blok kbL,P perencanaan
aspirasi k b E , I , L , P , S gagasan yang pembagian lahan dalam kawasan
muncul dengan harapan dan menjadi blok dan jalan, di mana
tujuan untuk keberhasilan di masa blok terdiri atas petak lahan/
depan kaveling dengan konfigurasi
tertentu; pengaturan
association of southeast asia kaveling k b L , P perencanaan
nations/ASEAN k b E , I , L , P, S pembagian lahan dalam blok/
organisasi internasional regional kawasan/area menjadi sejumlah
asia tenggara yang didirikan kaveling/petak lahan dengan
pada tanggal 8 Agustus ukuran, bentuk, pengelompokan,
1967 di Bangkok, melalui dan konfigurasi tertentu
p e n a n d a t a n g a n a n D e k l a ra s i
Bangkok atau sering juga disebut awas k b , pengawasan k b P (1)
“A S E A N D e c l a r a t i o n ”, o l e h penilikan dan penjagaan; (2)
Indonesia, Singapura, Malaysia, pengawasan terhadap peraturan
Thailand dan Philipina daerah dan keputusan kepala
daerah mengenai pokok tertentu
atol k b L pulau karang berbentuk yang baru akan berlaku sesudah
cincin biasanya di tengahnya ada pengarahan pejabat
terdapat danau atau laguna:
kapal nelayan terhempas saat
menabrak atol

atraksi k b , ~ wisata k b E , P d aya


tarik dari suatu objek pariwisata
ataupun hasil kesenian suatu
d a e ra h t e r t e n t u ya n g d a p a t
menarik wisatawan/turis asing
untuk berkunjung menuju ke
tempat wisata tersebut

atribusi kbP pemberian


kewenangan kepada badan dan/
atau pejabat pemerintahan oleh
Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia Tahun 1945
atau Undang-Undang

12
BPIW / KEMENTERIAN PUPR

Bb
backbone I , P infrastruktur
kb
dan sinkansen yang terhubung
utama yang menjadi persyaratan juga dengan kereta noncepat
berkembangnya suatu (Gbr. 05 & 06)
wilayah yang berfungsi untuk
meningkatkan konektivitas dan backlog k b P selisih antara target
memicu pertumbuhan ekonomi dan capaian; ~ rumah k b P
dalam wilayah pengembangan secara umum berarti kondisi
strategis; contoh Tokyo dan k e s e n j a n g a n a n t a ra j u m l a h
Osaka, disana terdapat industri, rumah terbangun dengan jumlah
manufaktur, kerajinan, kultur rumah yang dibutuhkan rakyat:
budaya lokal, kawasan pariwisata berdasarkan data sebaran
alam. Menjadi terkoneksi secara perumahan, backlog di Pulau
global dengan adanya tol road Sumatra mencapai 2.963.000

Gambar 05. Contoh Ilustrasi B ackbone di WPS Yogyakarta-Prigi-B litar-Malang

Gambar 06. Contoh Ilustrasi B ackbone di Negara Lain

13
Kamus Istilah Pengembangan Wilayah

unit; gap antara kebutuhan rumah Badan Perencanaan


dengan jumlah rumah yang ada; Pembangunan Nasional/
~ program k b P selisih antara Kementerian Perencanaan
kebutuhan pelaksanaan program Pembangunan Nasional k b P
dengan realisasi pelaksanaan lembaga/kementerian
program perencanaan pembangunan
nasional yang memiliki
backward linkage k b P alat tugas utama dalam proses
analisis yang digunakan untuk perencanaan, pemantauan,
mengetahui tingkat keterkaitan evaluasi, kajian, dan koordinasi
suatu sektor terhadap sektor/ kebijakan pembangunan
subsektor lainnya yang
menyumbangkan input kepadanya badan usaha milik negara/
dalam suatu perekonomian BUMN k b E badan usaha yang
seluruh atau sebagian besar
badan Informasi Geospasial/ modalnya dimiliki oleh negara
BIG k b P lembaga pemerintah melalui penyertaan secara
yang lahir menggantikan Badan l a n g s u n g ya n g b e ra s a l d a r i
Koordinasi Survei dan Pemetaan kekayaan negara yang dipisahkan
Nasional
balaik b I , ~ k e t e r p a d u a n
badan layanan umum (BLU) infrastruktur k b P bagian dari
kb
P
instansi di lingkungan struktur organisasi pada BPIW
Pemerintah yang dibentuk untuk yang terdiri atas 7 wilayah, yaitu
memberikan pelayanan kepada Balai Keterpaduan Infrastruktur
masyarakat berupa penyediaan Wilayah untuk Pulau Sumatra,
barang dan/atau jasa yang dijual Pulau Jawa, Pulau Kalimantan,
tanpa mengutamakan mencari Pulau Bali dan Nusa Tenggara,
keuntungan dan dalam melakukan P u l a u S u l a w e s i , Ke p u l a u a n
kegiatannya didasarkan pada Maluku dan Pulau-pulau Terluar,
prinsip efisiensi dan produktivitas serta Pulau Papua

Badan Pengembangan bandar k b ko t a d a l a m b a h a s a


Infrastruktur Wilayah/ serapan Persia kawasan pusat
BPIW k b I unit organisasi Eselon kota berupa pusat perdagangan
1 pada Kementerian Pekerjaan dan jasa yang sudah tumbuh
Umum dan Perumahan Rakyat sejak lama tumbuh dan
yang dipimpin oleh Kepala Badan berkembang
dan bertugas melaksanakan
penyusunan kebijakan teknis bandara k b I , P singkatan dari
dan strategi keterpaduan antara bandar udara, yang merupakan
pengembangan kawasan dengan t e m p a t m e n d a ra t d a n l e p a s
infrastruktur pekerjaan umum dan l a n d a s n ya p e s a w a t t e r b a n g
perumahan rakyat dengan fasilitas ruang tunggu

14
BPIW / KEMENTERIAN PUPR

bagi penumpang dan parkir berbeda untuk meningkatkan


pesawat pengembangan kapabilitas dan
kebutuhan mereka, yaitu adanya
bangun k k (1) membentuk; (2) pertumbuhan yang seoptimal
cara menyusun atau susunan mungkin dari potensi yang dimiliki
yang merupakan suatu wujud; oleh suatu wilayah sesuai dengan
bangunan k b I , P sesuatu yang kapasitasnya; pembangunan
d i d i r i k a n d e n g a n ko n s t r u k s i wilayah k k P pembangunan
teknik yang ditanam atau ekonomi, peningkatan
diletakkan secara tetap pada pendapatan, lapangan kerja
tanah dan/atau perairan; dan kesejahteraan, melalui
pembangunan k b P perubahan manajemen pembangunan
dari kondisi tertentu pada sesuatu kawasan regional dalam
yang dianggap lebih baik atau menentukan keputusan yang
meningkat; pembangunan bersifat mengikat kota dan daerah
berkelanjutan k b P konsep (multiplycity) dan suatu kawasan/
pembangunan yang dapat region tersebut merupakan faktor
memenuhi kebutuhan generasi yang paling penting
saat ini tanpa mengorbankan
generas i yang akan dat ang; banjir k k L peristiwa meluapnya air
pembangunan ekonomi k b E , P sungai melebihi palung sungai; ~
suatu proses yang menyebabkan bandang k k L banjir besar yang
kenaikan pendapatan riil terjadi secara tiba-tiba karena
per kapita penduduk suatu meluapnya debit yang melebihi
negara dalam jangka panjang k a p a s i t a s a l i ra n a l u r s u n g a i
yang disertai oleh sistem oleh konsentrasi cepat hujan
kelembagaan; pembangunan dengan intensitas tinggi serta
inklusif k b E , P sebuah proses sering membawa aliran debris
untuk memastikan bahwa semua b e r s a m a nya a t a u r u n t u h nya
kelompok yang terpinggirkan bendung alam, yang terbentuk
bisa terlibat dalam proses dari material longsoran gelincir
pembangunan; pembangunan pada area hulu sungai
kelautan k b P pembangunan
yang memberi arahan dalam bantuan kb, ~langsung
pendayagunaan sumber daya pelayanan/BLP k b E , P , S salah
kelautan untuk mewujudkan satu cara penyampaian program
pertumbuhan ekonomi, pemerintah kepada target
pemerataan kesejahteraan, dan kelompok penerima, contoh BLP
keterpeliharaan daya dukung berupa bantuan pupuk, layanan
ekosistem pesisir dan laut; transportasi bus gratis
pembangunan regional
berimbang k b P pembangunan barometer kbL alat untuk
dengan pertumbuhan yang mengukur tekanan udara, dipakai
merata dari wilayah yang untuk meramalkan keadaan cuaca

15
Kamus Istilah Pengembangan Wilayah

dan mengetahui ketinggian suatu daerah atau jalur pemisah


tempat dari permukaan laut antara unit-unit politik (negara);
daerah dekat batas; perbatasan
baseline (dasar) k b hal yang darat k b P kawasan yang berada
dijadikan dasar: proses di kecamatan pada sisi dalam
perencanaan kawasan di wilayah sepanjang batas wilayah negara
tersebut baru mencapai pada Indonesia dengan negara lain
tahap pembuatan baseline data; ya n g b e r b a t a s a n l a n g s u n g ;
~program k b P dasar yang perbatasan laut k b P kawasan sisi
dijadikan titik tolak pemrograman dalam garis batas yurisdiksi, garis
batas laut teritorial Indonesia
basis k b P , ~ data k b P (1) koleksi dalam hal tidak ada batas
dari data-data yang terkait secara yurisdiksi, dan/atau garis batas
logis dan deskripsi dari data-data klaim maksimum dalam hal garis
tersebut, yang dirancang untuk batas negara belum disepakati
memenuhi kebutuhan informasi dengan negara lain yang
dari suatu organisasi; (2) sistem berbatasan langsung, hingga
penyimpanan data yang dirancang garis pantai termasuk kecamatan
u n t u k m e m e n u h i ke b u t u h a n yang memiliki garis pantai
dan tujuan dari suatu institusi, tersebut atau seluruh kecamatan
termasuk deskripsi metadatanya pada gugus kepulauan

batas k b E , I , L , P , S (1) garis (sisi) belanja k b E uang yang dikeluarkan


yang menjadi perhinggaan suatu untuk suatu keperluan; ongkos;
b i d a n g ( r u a n g , d a e ra h , d a n biaya; ~ barang k b E pengeluaran
sebagainya); pemisah antara untuk pembelian barang dan/
d u a b i d a n g ( r u a n g , d a e ra h , a t a u j a s a ya n g h a b i s p a k a i
dan sebagainya); sempadan; untuk memproduksi barang dan/
(2) ketentuan yang tidak boleh atau jasa, baik yang dipasarkan
dilampaui; (3) perhinggaan; maupun yang tidak dipasarkan
~ administrasi k b P tanda serta pengadaan barang yang
secara fisik (buatan atau alam) dimaksudkan untuk diserahkan
yang menjelaskan perbedaan atau dijual kepada masyarakat
lokasi dengan kebijakan dan di luar kriteria belanja bantuan
pemerintahan yang berbeda: sosial serta belanja perjalanan;
batas administrasi kabupaten, ~ modal k b E pengeluaran
batas administrasi provinsi ; ~ anggaran untuk perolehan aset
administratif k b P k u m p u l a n tetap dan aset lainnya yang
titik-titik koordinat geografis memberi manfaat lebih dari satu
yang merujuk kepada sistem periode akuntansi yang meliputi
georeferensi nasional dan antara lain belanja modal untuk
membentuk garis batas wilayah perolehan tanah, gedung dan
administrasi pemerintahan bangunan, peralatan, aset tak
antardaerah; perbatasan k b P berwujud

16
BPIW / KEMENTERIAN PUPR

bencana L sesuatu yang


kb
~ gerak I , P bangunan yang
kb

menyebabkan (menimbulkan) sebagian besar konstruksinya


kesusahan, kerugian, atau terdiri dari pintu yang dapat
penderitaan; kecelakaan; d i g e ra k k a n u n t u k m e n g a t u r
bahaya;~ alam ekstra ketinggian muka air di sungai;
terestrial k b L bencana alam yang ~ tetap k b I , P bangunan yang
disebabkan oleh gaya/energi dari dipergunakan untuk meninggikan
luar bumi; ~ alam geologis k b L muka air di sungai sampai pada
bencana alam yang disebabkan k e t i n g g i a n ya n g d i p e r l u k a n
oleh gaya-gaya dari dalam agar air dapat dialirkan ke
bumi; ~ alam klimatologis k b L saluran irigasi dan petak
bencana alam yang disebabkan tersier; bendungan k b I , P (1)
oleh perubahan iklim, suhu atau setiap penahan buatan, jenis
cuaca urugan atau jenis lainnya, yang
menampung air atau dapat
benchmarking kbE,I,L,P,S kemampuan menampung air, baik secara
pelaku dalam suatu rantai alamiah maupun buatan,
untuk menghasilkan produk termasuk fondasi, ebatmen,
perlu dibandingkan dengan bangunan pelengkap, dan
mata rantai lain sehingga suatu peralatannya; (2) bangunan
rantai dapat diketahui efisiensi ya n g b e r u p a u r u k a n t a n a h ,
produktivitasnya): benchmarking urukan batu, dan beton, yang
menjadi salah satu strategi utama dibangun selain untuk menahan
dalam kegiatan berbisnis dan menampung air, dapat pula
dibangun untuk menahan dan
bendar k b kawasan pusat kota menampung limbah tambang,
berupa pusat perdagangan jasa atau menampung lumpur
(kawasan 45) yang sudah tumbuh sehingga terbentuk waduk
sejak lama secara turun-temurun
di Kota Manado bentang k b ,~alam k b L panorama
alam yang disusun oleh elemen-
b en d un g k b ; s u a t u b a n g u n a n elemen geomorfologi (ilmu
air dengan kelengkapan yang tentang roman muka bumi
dibangun melintang sungai atau b e s e r t a a s p e k- a s p e k y a n g
sudetan yang sengaja dibuat mempengaruhinya) dalam
untuk mennggikan taraf muka dimensi dimensi yang lebih luas
air atau untuk mendapatkan dari terrain
tinggi terjun sehingga air sungai
da pa t d is a d a p d a n d ialirk an biaya k b E uang yang dikeluarkan
secara gravitasi atau dengan untuk mengadakan (mendirikan,
pompa ke tempat tertentu yang melakukan, dan sebagainya)
membutuhkan dan/atau untuk sesuatu; pembiayaan k b E
mengendalikan dasar sungai, setiap penerimaan yang
debit, dan angkutan sedimen; p e r l u d i b a ya r k e m b a l i d a n /

17
Kamus Istilah Pengembangan Wilayah

atau setiap pengeluaran yang kebijakan teknis k b i , P kebijakan


akan diterima kembali untuk operasional yang berada di bawah
kepentingan penyelenggaraan kebijakan umum
suatu hal, baik yang berasal
dari dana masyarakat, tabungan bilateral meeting k b P pertemuan
perumahan, maupun sumber antara dua pihak/lembaga untuk
dana lainnya mengatur kepentingan kedua
belah pihak dan/atau bekerja
bijak k b , kebijakan k b E , L , I , P, S sama
rangkaian konsep dan asas yang
menjadi garis besar dan dasar biodiversitas k b L kekayaan dan
rencana dalam pelaksanaan keragaman ekosistem yang ada di
suatu pekerjaan, kepemimpinan, biosfer; spesies dalam ekosistem;
dan cara bertindak dalam usaha informasi genetik dalam populasi
mencapai sasaran; kebijakan
pemerintah k b E , L , I , P, S mengenai bio-ekoregion k b L bentang alam
moneter perlu dibahas oleh yang berada di dalam satu
DPR; kebijakan ekonomi k b E hamparan kesatuan ekologis yang
ke b i j a k a n s u a t u p e m e r i n t a h ditetapkan oleh batas-batas alam,
untuk mengatur dan mengawasi seperti daerah aliran sungai,
pertumbuhan dan aktivitas teluk, dan arus
ekonomi dalam negaranya;
Kebijakan Kependudukan k b P, S biogeografi k b L ilmu tentang
ke b i j a k a n s u a t u p e m e r i n t a h penyebaran tumbuh-tumbuhan
untuk mengatur dan mengawasi dan binatang secara geografis di
pertumbuhan dan dinamika muka bumi
penduduk dalam negaranya;
kebijakan moneter k b E semua bioklimatologi k b L ilmu tentang
t i n d a k a n p e m e r i n t a h , b a n k- iklim, berkaitan dengan
bank sentral, dan otoritas publik kehidupan dan kesehatan; salah
yang lain yang mempengaruhi satu objeknya adalah menentukan
kuantitas kredit bank; kebijakan kondisi iklim yang paling cocok
publik k b E , L , I , P , S pengalokasian dengan kebiasaan manusia dan
nilai-nilai kekuasaan untuk menentukan daerah yang beriklim
seluruh masyarakat yang cocok untuk permukiman
keberadaannya mengikat. Dalam
pengertian ini hanya pemerintah biomassa k b L jumlah keseluruhan
yang dapat melakukan suatu benda hidup dalam suatu perairan
tindakan kepada masyarakat dan
tindakan tersebut merupakan bioremediasi kbL upaya
bentuk dari sesuatu yang dipilih pengendalian baku mutu
oleh pemerintah yang merupakan lingkungan yang tercemar
bentuk dari pengalokasian dengan cara menggunakan
nilai-nilai kepada masyarakat;

18
BPIW / KEMENTERIAN PUPR

mikroorganisme untuk dihasilkan gambar seolah-olah


menguraikan bahan pencemar objek tampak lebih pendek dari
aslinya, dikarenakan pandangan
biosfer k b L (1) bagian atmosfer ini mengurangi ketinggian objek
ya n g p a l i n g b awa h d i d e k a t d e n g a n t i n g k a t p e n g u k u ra n
permukaan bumi, tempat tinggal tertentu
makhluk hidup; (2) lingkungan
yang berupa segala sesuatu birokrasi k b P aturan-terikat dan
yang hidup (manusia, hewan, bentuk hierarki struktur organisasi
tumbuhan) yang dibentuk untuk melakukan
tugas-tugas administrasi berskala
biota kb L keseluruhan flora dan besar
fauna yang terdapat di dalam
suatu daerah blokir k b bekukan sesuatu;
dihentikan; self blocking k b E
bird eye view (pandangan mata pemblokiran mandiri dengan tidak
burung) k b P pemotretan berada melakukan pencairan anggaran
pada posisi yang lebih tinggi dari d a l a m ra n g k a p e n g h e m a t a n
objek foto, pengambilan gambar anggaran
terletak di atas garis horizontal
dengan sudut pandang yang blue carbon k b L k a r b o n ya n g
tersimpan oleh ekosistem pesisir

Gambar 07. Contoh Ilustrasi B lue Carbon City

19
Kamus Istilah Pengembangan Wilayah

dan laut, khususnya di ekosistem setempat dalam mengambil


pesisir seperti rawa payau, hutan alih masa depan daerah sendiri
bakau, dan padang lamun yang (European Commision, tanpa
dapat menghilangkan karbon tahun)
dari atmosfer dan laut, kemudian
menyimpannya dalam tanaman breeding center (pusat
dan sedimen; serta diijadikan alat pengembangbiakan) k b I , P
mitigasi perubahan iklim kawasan inkubasi penggemukan
ternak
blue carbon city k b I pendekatan
pengembangan kota yang broadband k b I akses internet
mengombinasikan penggunaan dengan jaminan konektivitas
sumber daya laut untuk industri always-on dan memiliki
kemaritiman dengan upaya kemampuan untuk memberikan
p e n u r u n a n s u h u p e r ko t a a n , layanan tripleplay (tiga layanan
pengurangan emisi karbon, dan dalam satu paket yaitu telepon
penguatan resiliensi kota terhadap rumah, akses internet kecepatan
risiko perubahan iklim yang dipicu tinggi, dan televisi) yang baik
dari dan/atau bercampur dengan berdasarkan nilai kualitas
fenomena kelautan dan dinamika pengalaman dari pengguna yang
pesisirnya (Gbr. 07) didukung dengan CPE (perangkat
yang memungkinkan pengguna
blue economy k b E , P pembangunan untuk menerima layanan
ekonomi berbasis kelautan yang tripleplay) yang bisa menjalankan
mengarah pada peningkatan konten aplikasi yang produktif:
k e s e j a h t e ra a n m a n u s i a d a n pemetaan jaringan broadband
keadilan sosial dan secara sedang dilakukan di seluruh
signifikan mengurangi risiko pelosok Pulau Sumatra
lingkungan dan kelangkaan
ekologis budaya k b S (1) pikiran; akal budi;
(2) adat-istiadat; (3) sesuatu
blue green city k b I pendekatan m e n g e n a i ke b u d a ya a n ya n g
penataan ruang kota yang sudah berkembang (beradab,
mengintegrasikan pengelolaan maju); (4) sesuatu yang sudah
sumber daya air dengan menjadi kebiasaan yang sudah
penyediaan ruang terbuka hijau sukar diubah
untuk peningkatan nilai tambah
dan kualitas kota budidaya kbP usaha yang
bermanfaat dan memberi
bottom up planning hasil; ~ perikanan k b P adalah
(perencanaan dari bawah) ke giat an unt uk m e m e lihara,
kb
P
Proses perencanaan dengan membesarkan, dan/atau
pendekatan konsentrasi lokal membiakkan ikan serta memanen
dan proses kolektif masyarakat hasilnya dalam lingkungan yang

20
BPIW / KEMENTERIAN PUPR

terkontrol, termasuk kegiatan kelola, kepemilikan diserahkan


yang menggunakan kapal kepada pemerintah yang dapat
untuk memuat, mengangkut, melanjutkan kerja sama dengan
menyimpan, mendinginkan, pihak yang sama, mengelola
menangani, mengolah dan/ aset ini sendiri atau memberikan
atau mengawetkannya; kontrak konsesi kepada pihak
~pertanian kbP sistem lain; swasta dapat memperoleh
pengembangan dan pemanfaatan penjaminan penghasilan minimum
sumber daya alam nabati melalui dan/atau pemasukan tambahan
upaya manusia yang dengan apabila kinerja pelayanan
modal, teknologi, dan sumber melampaui kesepakatan
daya lainnya menghasilkan
barang guna memenuhi bukit k b L tumpukan tanah yang
kebutuhan manusia secara lebih lebih tinggi daripada tempat
baik; ~ peternakan k b P kegiatan sekelilingnya, lebih rendah
yang memberikan tiga manfaat daripada gunung; perbukitan k b L
utama, yakni sebagai sumber (1) tanah yang berbukit-bukit;
daya, ternak sebagai komoditas, (2) daerah berbukit-bukit
dan ternak penghasil produk dengan relief yang besar yang
ketinggiannya kurang dari 600 m
build-operate-own/BOO
(kontrak bangun-guna- bupati k b P kepala pemerintahan
milik) k b I , P bentuk kerja sama daerah kabupaten
pemerintah-swasta yang mirip
dengan BOT,tetapi tidak memiliki bus rapid transit/BRT k b P
unsur pemindahan kepemilikan memiliki jalur di atas
di akhir masa konsesinya, kecuali jalur eksklusif bus yang
bisa dibeli, baik oleh pemerintah berorientasi pelanggan dan
maupun pihak swasta lain yang mengkombinasikan stasiun/
berminat; di dalam kontrak juga halte, kendaraan, perencanaan,
mengatur mengenai mutu layanan dan elemen-elemen sistem
yang diisyaratkan, peran/porsi transportasi pintar ke dalam
pemerintah dan lainnya sebuah sistem yang terpadu dan
memiliki satu identitas unik
build-operate-transfer/BOT
(kontrak bangun-guna- bussiness plan (rencana bisnis)
serah) k b I , P bentuk kerja kb
E
rencana-rencana tentang apa
sama pemerintah-swasta yang yang dikerjakan dalam suatu
menyaratkan swasta membangun bisnis ke depan meliputi alokasi
aset, mengoperasikannya sumber daya, perhatian pada
dalam periode tertentu, dan faktor-faktor kunci dan mengolah
memberikan pelayanan dengan permasalahan-permasalahan dan
level yang disepakati kepada peluang yang ada
masyarakat ketika habis masa

21
Kamus Istilah Pengembangan Wilayah

business process (proses


bisnis) k b E suatu kumpulan
dari aktivitas terstruktur yang
saling berhubungan untuk
menyelesaikan suatu masalah
tertentu atau yang menghasilkan
suatu keluaran (produk) atau
layanan (demi meraih tujuan
tertentu) dan mendukung
pencapaian tujuan serta
sasaran strategis dari suatu
organisasi, dengan target capaian
mengefektifkan, mengefisienkan,
dan meningkatkan produktivitas
dari suatu organisasi

butuhkb, kebutuhan dasar k b P, L


kebutuhan dasar manusia
adalah hal-hal seperti makanan,
air, keamanan dan cinta yang
merupakan hal yang penting
untuk bertahan hidup dan
kesehatan

22
BPIW / KEMENTERIAN PUPR

Cc
cadangan E , P (1) anjuran;
kb
cekung kb, cekungan kb,
usul; (2) persediaan; serep; cekungan air tanah k b l , p
(3) rancangan; rencana; (4) suatu wilayah yang dibatasi oleh
penyisihan dana yang berasal batas hidrogeologis, tempat
dari kelebihan atau dari laba semua kejadian hidrogeologis
yang tidak dibagi-bagikan dan seperti proses pengimbuhan,
sebagainya; ~ energi k b I sumber pengaliran, dan pelepasan air
daya energi yang sudah diketahui tanah berlangsung: kelestarian
lokasi, jumlah, dan mutunya cekungan air tanah perlu
dilestarikan dengan berbagai
camat k b P (1)pemimpin kecamatan upaya
yang merupakan bagian wilayah
d a r i d a e ra h k a b u p a t e n / ko t a central place theory k b P konsep
dan bertanggung jawab kepada sistem pelayanan dengan
bupati/walikota; (2) coordinator menggunakan asumsi jarak
penyelenggaraan pemerintahan tertentu dalam menentukan
di wilayah kerja kecamatan yang delineasi dan luas wilayah
dalam pelaksanaan tugasnya yang terlayani, umumnya
memperoleh pelimpahan berbentuk heksagonal. Konsep
kewenangan pemerintah dari ini menguraikan jumlah, ukuran,
bupati/walikota untuk menangani dan lokasi pusat permukiman
sebagian urusan otonomi daerah, dalam suatu sistem yang secara
dan menyelenggarakan tugas sederhana berfungsi sebagai
umum pemerintahan tempat pusat yang melayani area
sekitarnya
canal blocking (sekat kanal)
kb
L
alat yang digunakan dengan cepat k b , percepatan
tujuan untuk menahan lepas/ p e r t u m b u h a n k b E Ke g i a t a n
keluarnya air dari lahan gambut memilih sektor atau komoditas
sehingga gambut tetap dalam yang memiliki potensi besar untuk
kondisi basah dan sulit terbakar dapat berkembang dengan cepat

catchment area (daerah Cipta Karya k b I unit organisasi


tangkapan air) k b P suatu wilayah E s e l o n 1 p a d a Ke m e n t e r i a n
daratan yang secara topografis Pekerjaan Umum dan Perumahan
dibatasi oleh punggung- Rakyat yang dipimpin oleh
punggung gunung, menampung Direktur Jenderal dan bertugas
dan menyimpan air hujan untuk menyelenggarakan perumusan
kemudian menyalurkannya ke laut dan pelaksanaan kebijakan
melalui jaringan sungai di bidang pengembangan
kawasan permukiman,

23
Kamus Istilah Pengembangan Wilayah

pembinaan penataan membutuhkan perubahan kultur


bangunan, pengembangan kehidupan di negara kepulauan
sistem penyediaan air minum,
pengembangan sistem coastal resource management
pengelolaan air limbah dan (pengelolaan sumber daya
drainase lingkungan, serta pesisir) k b L , P pengelolaan
persampahan sesuai dengan aktif sumber daya pesisir yang
ketentuan peraturan perundang- berkelanjutan, baik dari segi
undangan lingkungan maupun ekonomi
dan dapat mereduksi risiko dari
city branding (pencitraan kota) bahaya/ancaman yang terjadi di
kb
P
(1) proses membangun citra wilayah pesisir
kota yang dilakukan oleh kota
baik melalui ekspresi visual, teks, convention (konvensi) k b P (1)
maupun tingkah laku warga kota kesepakatan terutama mengenai
yang melekat dengan tujuan, adat, tradisi, dan sebagainya;
komunikasi, nilai dan budaya (2) perjanjian antarnegara, para
kota serta desain kota; (2) penguasa pemerintahan, dan
perencanaan yang mengangkat sebagainya; (3) konferensi tokoh
dan mengembangkan kekhasan masyarakat atau partai politik
setempat sebagai ci tra kota dengan tujuan khusus (memilih
yang bernilai jual tinggi yang calon untuk pemilihan anggota
bertujuan untuk meningkatkan DPR dan sebagainya)
daya tarik kota itu sendiri dalam
menarik sumber daya potensial cost recovery kbE metode
ya n g m a m p u m e n g g e ra k k a n pengakuan pendapatan, yaitu
perkembangan kota: city tidak ada pendapatan atau
branding sangat diperlukan dalam laba yang diakui atas penjualan
menciptakan kesan yang melekat sampai biaya dari barang yang
di hati para wisatawan dijual telah dipulihkan atau
tertutup melalui penerimaan kas.
cluster program (kelompok Semua penerimaan kas, baik
program) k b P program-program bunga maupun bagian pokoknya,
yang dikelompokkan berdasarkan digunakan terlebih dahulu
kesamaan tujuan/target untuk menutup biaya barang
pencapaian/karakteristik yang yang dijual, kemudian, seluruh
dimiliki penerimaan berikutnya dilaporkan
perusahaan sebagai pendapatan
coastal community resilience
(ketahanan masyarakat coverage area (wilayah
pesisir) k b L , P antisipasi dampak cakupan) kbP jangkauan
negatif dari perubahan iklim yang pelayanan perwilayahan
merupakan upaya bersama dan

24
BPIW / KEMENTERIAN PUPR

cubluk I , P teknologi sederhana


kb

sebagai pengumpul dan


pengolahan tinja dan urine
menjadi kompos

cycle ability k b kebijakan dan


praktek membantu beberapa
orang merasa lebih nyaman untuk
bepergian dengan sepeda dengan
la lu l int a s la innya : kawasan
kampus Universitas Indonesia
yang menciptakan cycle ability
bagi seluruh civitas kampus

25
Kamus Istilah Pengembangan Wilayah

Dd
daerah P (1) lingkungan
kb
ekonomi yang menghubungkan
pemerintah; wilayah; (2) tempat produsen dan konsumen dan
yang termasuk dalam lingkungan sebagai sebuah kegiatan
suatu wilayah (kota dan distribusi, maka perdagangan
sebagainya); ~aliran sungai/ menjamin terhadap penyebaran,
DAS k b L kawasan yang dibatasi peredaran dan juga penyediaan
oleh titik-titik tinggi di mana barang dengan melalui
air yang berasal dari air hujan mekanisme pasar yang ada
yang jatuh, terkumpul dalam
kawasan tersebut untuk kemudian dampak k b E , I , L , P, S pengaruh kuat
dialirkan melalui sungai; ~ yang mendatangkan akibat, baik
irigasi k b P kesatuan wilayah negatif maupun positif, contoh
yang mendapat air dari satu dampak sosial, dampak ekonomi,
jaringan irigasi; ~tertinggal k b P dampak lingkungan
daerah kabupaten yang wilayah
serta masyarakatnya kurang dana k b E , P uang yang disediakan
berkembang dibandingkan untuk suatu keperluan; biaya:
dengan daerah lain dalam skala Dana Alokasi Khusus, Dana
nasional Alokasi Umum; ~ alokasi
khusus/DAK k b E , P dana yang
daftar isian pelaksanaan bersumber dari pendapatan
anggaran/DIPA k b P dokumen APBN yang dialokasikan kepada
Pe l a k s a n a a n A n g g a ra n ya n g daerah tertentu dengan tujuan
digunakan sebagai acuan untuk membantu mendanai
p e l a k s a n a n a n g g a ra n d a l a m kegiatan khusus yang merupakan
melaksanakan kegiatan urusan daerah dan sesuai dengan
pemerintahan sebagai prioritas nasional; ~ bagi hasil/
pelaksanaan APBN DBH k b E dana yang dialokasikan
d a l a m A P B N k e p a d a d a e ra h
dagang k b E pekerjaan yang berdasarkan angka persentase
berhubungan dengan menjual tertentu dari pendapatan negara
dan membeli barang untuk untuk mendanai kebutuhan
memperoleh keuntungan; daerah dalam rangka pelaksanaan
pedagang kaki lima k b E sektor d e s e n t ra l i s a s i ; ; ~ d e s a k b E
informal yang banyak ditemui dana yang dialokasikan dalam
di perkotaan yang cenderung APBN yang diperuntukkan bagi
menempati lokasi yang tidak desa yang ditransfer melalui
permanen dan tersebar hampir di anggaran pendapatan dan
setiap trotoar atau ruang-ruang belanja daerah kabupaten/kota
terbuka yang bersifat umum; dan digunakan untuk membiayai
perdagangan k b E suatu kegiatan penyelenggaraan pemerintahan,

26
BPIW / KEMENTERIAN PUPR

pelaksanaan pembangunan, yang disediakan oleh pemerintah


pembinaan kemasyarakatan, dan pemerintah daerah untuk
dan pemberdayaan masyarakat; pelaksanaan penerimaan hibah
~ insentif daerah/DID k b E yang dapat berupa uang, barang,
dana yang dialokasikan a t a u p u n j a s a ya n g d i k e l o l a
d a l a m A P B N k e p a d a d a e ra h dalam APBD: dana pendamping
tertentu berdasarkan kriteria yang diberikan oleh pemerintah
tertentu dengan tujuan untuk kabupaten untuk Program
memberikan penghargaan atas Keluarga Harapan masih sangat
pencapaiankinerja tertentu; minim ; ~ penyesuaian k b E , P
~ keistimewaan Daerah dana yang dialokasikan kepada
Istimewa Yogyakarta k b E dana daerah tertentu yang menerima
yang dialokasikan dalam APBN DAU lebih kecil daripada tahun
untuk penyelenggaraan urusan anggaran sebelumnya, untuk
keistimewaan Daerah Istimewa membantu daerah dalam
Yo g y a k a r t a , s e b a g a i m a n a rangka melaksanakan kebijakan
ditetapkan dalam Undang- tertentu sesuai dengan
U n d a n g N o m o r 1 3 Ta h u n peraturan perundangan; ~
2 0 1 2 t e n t a n g Ke i s t i m e wa a n perimbangan k b E , P (1) dana
Daerah Istimewa Yogyakarta ~ yang bersumber dari APBN yang
kejadian khusus k b E , P dana d i a l o k a s i k a n ke p a d a d a e ra h
yang disisihkan dari pendapatan dalam rangka pelaksanaan
bersih untuk menutup biaya tidak desentralisasi; (2) dana yang
terduga atau tidak diharapkan dialokasikan dalam APBN
mengenai terjadinya satu atau kepada daerah untuk mendanai
lebih peristiwa pada masa yang kebutuhan daerah dalam rangka
akan datang seperti bencana pelaksanaan desentralisasi
alam; ~ otonomi khusus k b E yang terdiriatas Dana Transfer
dana yang dialokasikan dalam U m u m d a n D a n a Tr a n s f e r
APBN untuk membiayai Khusus; ~ penyesuaian k b E
pelaksanaan otonomi khusus dana yang dialokasikan untuk
suatu daerah, sebagaimana membantu daerah dalam
ditetapkan dalam Undang-Undang rangka melaksanakan kebijakan
Nomor 35 Tahun 2008 tentang tertentu sesuai dengan peraturan
Penetapan Peraturan Pemerintah p e r u n d a n g - u n d a n g a n , ya n g
Pengganti Undang-Undang Nomor diterima sesuai dengan ketentuan
1 Tahun 2008 tentang Perubahan peraturan perundang-undangan
atas Undang-Undang Nomor 21 dan memiliki petunjuk teknis;
Tahun 2001 tentang Otonomi ~ program investasi k b E
K h u s u s B a g i P r o v i n s i Pa p u a dana yang dialokasikan untuk
menjadi Undang-Undang, dan investasi pada suatu program
Undang-Undang Nomor 11 Tahun pembangunan; ~ transfer
2 0 0 6 t e n t a n g Pe m e r i n t a h a n khusus kbE dana yang
Aceh; ~ pendamping k b E dana dialokasikan dalam APBN kepada

27
Kamus Istilah Pengembangan Wilayah

daerah dengan tujuan untuk dicatat atau direkam dalam


membantu mendanai kegiatan bentuk angka, huruf, gambar,
khusus, baik fisik maupun nonfisik peta, dan/atau sejenisnya
yang merupakan urusan daerah; ya n g m e n u n j u k k a n ke a d a a n
~ transfer umum k b E dana sebenarnya untuk waktu
yang dialokasikan dalam APBN tertentu, bersifat bebas nilai,
kepada daerah untuk digunakan dan belum diolah terkait
sesuai dengan kewenangan kegiatan perusahaan industri; ~
daerah guna mendanai kawasan industri k b E , P fakta
kebutuhan daerah dalam rangka yang dicatat atau direkam dalam
p e l a k s a n a a n d e s e n t ra l i s a s i ; bentuk angka, huruf, gambar,
pendanaan k b E , P penyediaan peta dan/atau sejenisnya
sumber daya keuangan yang ya n g m e n u n j u k k a n ke a d a a n
berasal dari anggaran pendapatan sebenarnya untuk waktu tertentu,
dan belanja negara, anggaran bersifat bebas nilai, dan belum
pendapatan dan belanja daerah, diolah terkait dengan kegiatan
dan/atau sumber dana lain yang perusahaan kawasan industri; ~
dibelanjakan spasial k b P data yang berorientasi
geografis, memiliki sistem
danau k b L , P genangan air, baik koordinat tertentu sebagai dasar
baik tawar ataupun payau yang referensinya dan mempunyai dua
amat luas, dikelilingi daratan: bagian penting yang membuatnya
keindahan danau kembar Anggi berbeda dari data lain, yaitu
Gigi dan Anggi Gita di Kabupaten informasi lokasi (spasial) dan
Pegunungan Arfak sangat informasi deskriptif (atribut)
memukau
dataran kbL,P bagian dari
dapat k b , pendapatan k b E , P hasil permukaan bumi berupa tanah
kerja (usaha dan sebagainya); yang datar
pencarian; pendapatan per
kapita k b E , P pendapatan nasional daulat ks kekuasaan;
dibagi jumlah penduduk pemerintahan; kedaulatan
energi k b P pemenuhan kebutuhan
daratan kbL,P bagian dari energi nasional secara berdikari
permukaan bumi berupa tanah tanpa campur tangan pihak asing
yang luas dan tidak tertutupi oleh ataupun menjadi subordinasi
massa air lembaga internasional;
kedaulatan pangan k s E , P (1)
data k b E , I , L , P , S (1) keterangan hak setiap orang, masyarakat,
yang benar dan nyata; (2) dan negara untuk mengakses
keterangan atau bahan nyata dan mengontrol aneka sumber
ya n g d a p a t d i j a d i k a n d a s a r daya produktif serta menentukan
kajian (analisis atau kesimpulan); dan mengendalikan sistem
~ i n d u s t r i k b E , P fa k t a ya n g pangan sendiri sesuai dengan

28
BPIW / KEMENTERIAN PUPR

kondisi ekologis, sosial, ekonomi, zat, energi, dan/atau komponen


dan karakter budaya masing- lain yang masuk atau dimasukkan
masing; (2) pemenuhan ke dalamnya: kawasan tersebut
kebutuhan pangan nasional baik sudah tidak memiliki daya
komoditas pertanian, peternakan, tampung lingkungan lagi ; ~
dan perikanan tanpa adanya tarik wisata k b E , P segala
subordinasi dari kekuatan pasar sesuatu yang memiliki keunikan,
internasional keindahan, dan nilai yang berupa
keanekaragaman kekayaan alam,
daur k b sistem keadaan (fase) budaya, dan hasilbuatan manusia
yang keadaannya sekarang dapat ya n g m e n j a d i s a s a r a n a t a u
berulang pada suatu saat di masa tujuan kunjungan wisatawan;
mendatang; daur ulang air k b L , P pemberdayaan k k P proses
strategi untuk memanfaatkan mengembangkan, memandirikan,
air yang telah terpakai melalui menswadayakan, memperkuat
pemakaiaan air tingkat kedua posisi tawar menawar masyarakat
(secondary water uses) dan daur lapisan bawah terhadap kekuatan-
ulang air yang telah dipergunakan kekuatan penekan di segala
(water reclaiming) bidang dan sektor kehidupan

daya k b E kemampuan melakukan debit k b E , I , L (1) uang yang harus


sesuatu atau kemampuan ditagih dari orang lain; piutang;
bertindak; ~ dukung (2) catatan pada pos pembukuan
lingkungan k b L ke m a m p u a n yang menambah nilai aktiva atau
lingkungan hidup untuk mengurangi jumlah kewajiban;
mendukung perikehidupan jumlah yang mengurangi
manusia, makhluk hidup lain, dan deposito pemegang rekening
keseimbangan antarkeduanya; pada banknya; (3) jumlah air
~ saing kbE kemampuan yang dipindahkan dalam suatu
menghasilkan produk barang satuan waktu pada titik tertentu
dan jasa yang memenuhi di sungai, terusan, saluran air;
pengujian internasional, dan (4) hujan curah hujan rata-rata
dalam saat bersamaan juga dapat seluruh daerah aliran dibagi waktu
memelihara tingkat pendapatan [diukur dalam satuan detik]; (5)
yang tinggi dan berkelanjutan, limpasan hujan volume air yang
atau kemampuan daerah mengalir dari permukaan, diukur
menghasilkan tingkat pendapatan dalam satuan waktu
d a n ke s e m p a t a n ke r j a ya n g
tinggi dengan tetap terbuka d e f is it k b E ke k u ra n g a n d a l a m
terhadap persaingan eksternal; anggaran belanja
~ tampung k b i , P kapasitas,
ruang yang tersedia; ~ tampung deflasi k b E penurunan dalam
lingkungan k b L ke m a m p u a n seluruh tingkat harga
lingkungan hidup untuk menyerap

29
Kamus Istilah Pengembangan Wilayah

deforestasi k b L lingkungan delta k b L tanah endapan di muara


penebangan hutan sungai

degradasi k b L kemunduran, demografi k b P, S (1) ilmu gambaran


kemerosotan,penurunan, dan statistik (kependudukan)
sebagainya (tentang mutu, tentang susunan, jumlah, dan
moral, pangkat, dan sebagainya): perkembangan penduduk dari
degradasi lahan memiliki dampak sudut sosial politik; (2) ilmu
terhadap produktivtas pertanian tentang susunan, jumlah, dan
perkembangan penduduk; ilmu
deklarasi k b S (1) pernyataan yang memberikan uraian atau
ringkas dan jelas; (2) keterangan gambaran statistik mengenai
lengkap tentang uang, biaya suatu bangsa dilihat dari sudut
perjalanan, barang yang masuk, sosial politik; ilmu kependudukan
dan sebagainya
demokrasi k b P , S (1) bentuk atau
dekonsentrasi k b P pelimpahan sistem pemerintahan yang seluruh
sebagian urusan pemerintahan rakyatnya turut serta memerintah
yang menjadi kewenangan dengan perantaraan wakilnya;
Pemerintah Pusat kepada pemerintahan rakyat; (2) gagasan
gubernur sebagai wakil at au pandangan hidup yang
Pemerintah Pusat, kepada instansi mengutamakan persamaan hak
vertikal di wilayah tertentu, dan/ dan kewajiban serta perlakuan
atau kepada gubernur dan bupati/ yang sama bagi semua warga
walikota sebagai penanggung negara
j awa b u r u s a n p e m e r i n t a h a n
umum denda k b E hukuman yang berupa
ke h a r u s a n m e m b aya r d a l a m
delegasi k b P (1) orang yang bentuk uang (karena melanggar
ditunjuk dan diutus oleh aturan, undang-undang, dan
s u a t u p e r k u m p u l a n ( n e g a ra sebagainya)
dan sebagainya) dalam suatu
perundingan (musyawarah dan densifikasi kb
I
perapatan,
sebagainya); perutusan; (2) pemadatan
penyerahan atau pelimpahan
wewenang; (3) pelimpahan densitas k b I kerapatan; kepadatan
wewenang
dependensi kbP keadaan
delineasi k b P pembedaan wujud bergantung kepada orang lain
gambaran pada berbagai data karena belum dapat hidup sendiri
keadaan lapangan, dan adanya (tentang orang); ketergantungan
penarikan garis batas suatu
wilayah dengan garis dan depresiasi k b E (1) penurunan
lambang (tentang peta) dalam persediaan modal yang

30
BPIW / KEMENTERIAN PUPR

terjadi karena usang dan destinasi , ~ pariwisata k b E , P


kb

pemakaian; (2) penurunan dalam kawasan geografis yang


mata uang relatif terhadap mata berada dalam satu atau lebih
uang lain di pasar valuta asing wilayah administratif yang di
dalamnya terdapat daya tarik
deregulasi k b P kegiatan atau proses wisata, fasilitas umum, fasilitas
menghapuskan pembatasan dan pariwisata, aksesibilitas, serta
peraturan masyarakat yang saling terkait
dan melengkapi terwujudnya
desain k b I , P ra n c a n g a n d a l a m kepariwisataan: Bali menjadi
bentuk visual, baik dua dimensi destinasi pariwisata utama tahun
atau tiga dimensi maupun dalam ini baik bagi turis domestic
bentuk naratif tentang suatu maupun mancanegara
gagasan atau kebijaksanaan
detailed engineering design
desa k b P kesatuan masyarakat (rancangan teknis) k b I , P
h u k u m ya n g m e m i l i k i b a t a s gambar kerja untuk pelelangan
wilayah yang berwenang untuk sekaligus gambar pedoman
mengatur dan mengurus urusan pelaksanaan pembangunan di
pemerintahan, kepentingan lapangan
masyarakat setempat berdasarkan
prakarsa masyarakat, hak asal devaluasi k b E tindakan bank sentral
usul, dan/atau hak tradisional untuk menurunkan nilai mata
yang diakui dan dihormati dalam uang di bawah sistem kurs tetap
sistem pemerintahan Negara
Kesatuan Republik Indonesia; ~ development plan (rencana
kota k b P desa dengan sumber pembangunan) k b P rencana
mata pencaharian penduduknya pengembangan yang di dalamnya
mirip dengan di kota, termasuk terdiri atas program-program
pada pola hidup dan gaya pembangunan yang dalam
perumahannya ( urban village ); perencanaan pengembangan
perdesaan k b P tempat dengan infrastruktur bidang pekerjaan
jumlah penduduk kurang dari umum dan perumahan rakyat
2.500 orang, ditandai dengan berbasiskan pendekatan Wilayah
d e ra j a t i n t i m i t a s p e r g a u l a n Pengembangan Strategis,
antarwarga yang tinggi, dan pusat rencana pembangunan diartikan
kepentingannya adalah pertanian sebagai program pembangunan
infrastruktur dalam kurun waktu 5
desentralisasi k b P penyerahan tahun (Gbr. 08)
urusan pemerintahan oleh
pemerintah pusat kepada daerah deviasi k b S penyimpangan dari
otonom berdasarkan asas norma atau tingkah laku yang
otonomi diterima: tingkat deviasi dari

31
Kamus Istilah Pengembangan Wilayah

Gambar 08. Contoh Ilustrasi Development Plan WPS 1 Sabang-B anda Aceh-Langsa Tahun
2015-2019

penelitian yang dilakukan masih pengajaran dan pelatihan; proses,


tergolong rendah cara, perbuatan mendidik

devolusi k b P pembentukan digital connectivity k b L , P upaya


dan pemberdayaan unit-unit untuk mengurangi kesenjangan
pemerintahan di tingkat lokal terhadap masyarakat (terutama
oleh pemerintah pusat dengan daerah terbelakang) dalam
kontrol pusat seminimal mungkin mendapatkan akses internet
dan terbatas pada bidang-bidang
tertentu saja dinamika k b E , I , L , P , S gerak yang
penuh gairah dan penuh
didik k b pelihara dan latih; semangat dalam melaksanakan
pendidikan kbP proses pembangunan; dinamis k s E , I , L , P, S
pengubahan sikap dan tata laku penuh semangat dan tenaga
seseorang atau kelompok orang sehingga cepat bergerak dan
dalam usaha mendewasakan mudah menyesuaikan diri
manusia melalui upaya dengan keadaan dan sebagainya;
mengandung dinamika

32
BPIW / KEMENTERIAN PUPR

disaster recovery (pemulihan warga negara (berdasarkan warna


bencana) k b L , P rencana yang kulit, golongan, suku, ekonomi,
dirumuskan dalam rangka agama, dan sebagainya)
mengantisipasi adanya ancaman/
bahaya sehingga dapat diskursus k b P rencana atau wacana
mengakselerasi pemulihan yang belum memiliki kesimpulan
p a s c a b e n c a n a ya n g t e r j a d i ,
melibatkan masyarakat diskusi k b E , I , L , P, S pertemuan ilmiah
dalam proses pemulihan, dan untuk bertukar pikiran mengenai
meminimalkan dampak negatif suatu masalah
yang terjadi baik pada aspek
ekonomi, sosial, maupun ekonomi disparitas k b P adanya perbedaan
atau jarak
disinflasi k b E proses penurunan
t i n g k a t i n f l a s i ya n g s e d a n g dispensasi k b P ( 1 ) ke p u t u s a n
meningkat p e j a b a t p e m e r i n t a h a n ya n g
berwenang sebagai wujud
disinsentif k s P cara untuk persetujuan atas permohonan
mencegah, membatasi, dan warga masyarakat atau
mengurangi hal-hal yang di luar pemerintah daerah yang
rencana pembangunan seperti merupakan pengecualian
RPJM yang salah satunya dengan terhadap suatu larangan atau
cara pengenaan kompensasi dan perintah sesuai dengan ketentuan
pajak tinggi peraturan perundang-undangan;
(2) pengecualian dari aturan
disiplin k b P bidang studi yang karena adanya pertimbangan
memiliki objek, sistem dan yang khusus; pembebasan
metode tertentu dari suatu kewajiban atau
l a ra n g a n ; ( 3 ) p e n g e c u a l i a n
diskresi k b P kebebasan mengambil tindakan berdasarkan hukum
keputusan sendiri oleh pejabat yang menyatakan bahwa suatu
berwenang dalam situasi yang peraturan perundang-undangan
dihadapi antara lain memberikan tidak berlaku untuk suatu hal
suatu pilihan keputusan dan/atau ya n g k h u s u s ( d a l a m h u k u m
tindakan, belum ada peraturan administrasi negara)
perundang-undangan yang
mengatur, ketidaklengkapan dispersi k b P pergerakan untuk
atau ketidakjelasan peraturan perpindahan individual, terutama
perundang-undangan, stagnasi untuk mendiami lingkungan baru
pemerintahan guna kepentingan
yang lebih luas disposisi k b P pendapat seorang
pejabat mengenai urusan yang
diskriminasi k b S pembedaan termuat dalam suatu surat dinas,
perlakuan terhadap sesama yang langsung dituliskan pada

33
Kamus Istilah Pengembangan Wilayah

surat yang bersangkutan atau bahasa; (4) persebaran benda


pada lembar khusus dalam suatu wilayah geografi
tertentu; redistribusi k k P
distorsi k b E , I , L , P, S pemutarbalikan distribusi sesuatu dengan cara
suatu kondisi yang normal yang berbeda, biasanya untuk
sehingga ada penyimpangan mencapai kesetaraan sosial yang
lebih besar
distribusi k b E P (1) penyaluran
(pembagian, pengiriman) diversifikasi kbE (1)
kepada beberapa orang atau ke penganekaragaman; (2)
beberapa tempat; (2) pembagian penganekaan usaha untuk
barang keperluan sehari-hari menghindari ketergantungan
(terutama dalam masa darurat) p a d a ke t u n g g a l a n ke g i a t a n ,
oleh pemerintah kepada produk, jasa, atau investasi:
pegawai negeri, penduduk, dan diversifikasi pertanian
sebagainya; (3) semua posisi dilakukan untuk menghindari
yang ditempati oleh unsur

Gambar 09. Contoh Ilustrasi Dodoku (Jembatan Ir. Soekarno, Kota Manado)

34
BPIW / KEMENTERIAN PUPR

ketergantungan pada salah satu bahkan bersifat personal dalam


produk pertanian tertentu lingkup rumah tangga

divestasi k b E , I , L , P , S p e l e p a s a n dominansi k b E perihal atau


kepemilikan sebagian dan/atau keadaan dominan; dominasi k b S
keseluruhan aset Pemerintah (1) penguasaan oleh pihak yang
kepada swasta untuk diusahakan. lebih kuat terhadap yang lebih
Kontrol Pemerintah atas swasta lemah (dalam bidang politik,
hanya pada perizinan jenis usaha militer, ekonomi, perdagangan,
atau pelayanan o l a h ra g a , d a n s e b a g a i n ya ) ;
(2) hal tergantungnya suatu
dodoku k b jembatan yang tidak konstituen sintaktis pada simpai
dibatasi klasifikasi (baik ukuran di atasnya
atau fungsinya) dalam Bahasa
Minahasa (Gbr. 09) drainase k b I (1) pengatusan; (2)
penyaluran air; (3) saluran air
dokumen k b P (1) surat yang tertulis
atau tercetak yang dapat dipakai dualisme k b s (1)paham bahwa
sebagai bukti keterangan (seperti dalam kehidupan ini ada dua
a k t a ke l a h i ra n , s u ra t n i k a h , prinsip yang saling bertentangan;
surat perjanjian); (2) barang (2) keadaan bermuka dua,
cetakan atau naskah karangan ya i t u s a t u s a m a l a i n s a l i n g
yang dikirim melalui pos; (3) bertentangan atau tidak sejalan
rekaman suara, gambar dalam
film, dan sebagainya yang dapat duduk k b ,penduduk k b P orang
dijadikan bukti keterangan; ~ atau orang-orang yang mendiami
rencana kerja dan anggaran suatu tempat (kampung, negeri,
kementerian negera/lembaga pulau, dan sebagainya)
RKA-K/L k b E , P dokumen rencana
keuangan tahunan kementerian/ dukuh k b I , P bagian dari desa
lembaga yang disusun menurut berupa dusun atau kampung kecil
bagian anggaran kementerian/
lembaga; dokumentasi k b P d u p l i k a s i k b E , I , L , P, S ( 1 )
(1) pengumpulan, pemilihan, perangkapan; perulangan; (2)
pengolahan, dan penyimpanan keadaan rangkap
informasi dalam bidang
pengetahuan; (2) pemberian
atau pengumpulan bukti dan
keterangan (seperti gambar,
kutipan, guntingan koran, dan
bahan referensi lain)

domestik ksE,P mengenai


permasalahan dalam negeri atau

35
Kamus Istilah Pengembangan Wilayah

Ee
eco-friendly (ramah ecopolis k b E , L , P desain untuk
lingkungan) k b L , P konsep sebuah kota regeneratif yang
pemasaran pada barang dan jasa, memikirkan beberapa hal
hukum, pedoman dan kebijakan berupa cara manusia agar hidup
lainnya untuk mengurangi atau dan mendapatkan kebutuhan
meminimalisasi dampak buruk d i l i n g k u n g a n s e k i t a r, a l a m
pada ekosistem atau lingkungan dan realitas perubahan iklim,
alam; sin. enviromentally friendly ketidakadilan sosial, impor sumber
makan, energi dan limbah dalam
ecological footprint k b L , P sistem usia tumbuh ketidakpastian:
yang mengukur seberapa konsep ecopolis saat ini sedang
banyak ruang (di darat dan air) populer dikembangkan dalam
yang diperlukan manusia untuk pembangun kota-kota baru (Gbr.
menghasilkan sumber daya yang 10)
mereka butuhkan dan menyerap
limbah yang mereka hasilkan eco-region k b I wilayah geografis
yang memiliki kesamaan ciri
i k l i m , t a n a h , a i r, f l o r a d a n

Gambar 10. Contoh Ilustrasi Ecopolis

36
BPIW / KEMENTERIAN PUPR

fauna asli, serta pola interaksi dan gangguan manusia (Gbr. 11


m a n u s i a d e n g a n a l a m ya n g & 12)
menggambarkan integritas sistem
alam dan lingkungan hidup efek k b P perubahan yang terjadi
sebagai akibat dan pengaruh dari
eco-road construction suatu kegiatan pembangunan
(membangun jalan ekologi) yang dilaksanakan; efektif k s P
kb
I,L,P
desain dan kontruksi jalan strategis dan dapat membawa
yang mengadopsi prinsip ekologi hasil pada usaha dan tindakan
tentang keterhubungan habitat, pembangunan yang dilakukan;
ketika jalan bukan sebagai efektivitas k b E , P intervensi
pembatas/penghalang/barrier pembangunan yang tercapai atau
tetapi memungkinkan satwa diharapkan akan dicapai, dengan
untuk migrasi dari satu sisi ke sisi mempertimbangkan kepentingan
lainnya tanpa bahaya kecelakaan relatifnya

Gambar 11. Contoh Penerapan Eco-Road Construction di Kelok Sembilan Provinsi Sumatra
B arat

37
Kamus Istilah Pengembangan Wilayah

Gambar 12. Contoh Ilustrasi Eco-Road Construction

38
BPIW / KEMENTERIAN PUPR

efisien k s E , P mampu menghasilkan pola interaksi manusia dengan


h a s i l ya n g d i i n g i n k a n t a n p a a l a m ya n g m e n g g a m b a r k a n
membuang-buang bahan, waktu, integritas sistem alam dan
atau energi; efisiensi k b E , P lingkungan hidup
ukuran seberapa tepat cara dalam
menjalankan sesuatu dengan ekosistem k b L (1) keanekaragaman
tidak membuang waktu, tenaga, suatu komunitas dan
biaya lingkungannya yang berfungsi
sebagai suatu satuan ekologi
ekistik kbP ilmu mengenai dalam alam; (2) komunitas
permukiman organik yang terdiri atas
tumbuhan dan hewan, bersama
ekologi k b L ilmu tentang hubungan habitatnya; (3) keadaan khusus
timbal balik antara makhluk hidup tempat komunitas suatu
dan (kondisi) alam sekitarnya organisme hidup dan komponen
(lingkungannya) organisme tidak hidup dari
suatu lingkungan yang saling
ekonomi k b E (1) ilmu mengenai berinteraksi
asas-asas produksi, distribusi, dan
pemakaian barang-barang serta ekspansi ksE,P dapat atau
kekayaan (seperti hal keuangan, cenderung meluas
perindustrian, dan perdagangan);
(2) pemanfaatan uang, tenaga, eksploitasi k b L (1) pengusahaan;
waktu, dan sebagainya yang pendayagunaan;(2) pemanfaatan
berharga; (3) tata kehidupan untuk keuntungan sendiri;
perekonomian (suatu negara); pengisapan; pemerasan tentang
(4) cak urusan keuangan rumah tenaga orang
tangga (organisasi, negara);
~ h i j a u k b E s i s t e m e ko n o m i eksplorasi k b L , P p e n j e l a j a h a n
ya n g m a m p u m e n i n g k a t k a n lapangan dengan tujuan
k e s e j a h t e ra a n m a n u s i a d a n memperoleh identifikasi keadaan
sekaligus secara signifikan fisik dan nonfisik secara lebih
mengurangi risiko lingkungan terperinci
dan kerusakan ekologi melalui
efisiensi sumber daya alam, ekspor k b E barang dan jasa yang
rendah karbon, dan kepedulian dijual ke negara lain
sosial; ekonomisksE bersifat hati-
hati dalam pengeluaran uang, eksternalitas k b E , L (1) manfaat
penggunaan barang, bahasa, yang dihasilkan dari tindakan
waktu; tidak boros; hemat seorang pelaku ekonomi yang
mempengaruhi kesejahteraan
ekoregion k b L wilayah geografis orang lain; (2) polusi adalah
yang memiliki kesamaan ciri iklim, contoh tradisional dari
tanah, air, flora, fauna asli, dan eksternalitas negatif, sedangkan

39
Kamus Istilah Pengembangan Wilayah

perluasan kawasan lindung bensin, solar, kayu, daun, gas


menghasilkan eksternalitas positif LPG (elpiji) dan bahan bakar
lain yang banyak mengandung
ekuilibrium k b E keadaan mantap hidro karbon (senyawa yang
karena kekuatan-kekuatan yang mengandung hidrogen dan
berlawanan, setimbang, atau karbon): penggunaan kendaraan
sepadan; kesetimbangan listrik merupakan salah satu
upaya untuk mengurangi emisi
elaborasi k b E , I , L , P, S penggarapan karbon
secara tekun dan cermat
empang k b I (1) pematang penahan
elastisitas kbE persentase air; bendungan; tebat; (2) kolam
perubahan atau respons dalam tempat memelihara ikan; tambak
satu variabel yang disebabkan
oleh perubahan dari variabel lain empiris k s E , I , L , P , S berdasarkan
pengalaman (terutama yang
elevasi k b P ketinggian suatu tempat diperoleh dari penemuan,
terhadap daerah sekitarnya, atau percobaan, pengamatan yang
sudut tinggi suatu benda langit di telah dilakukan)
atas horizon
energi k b I kemampuan untuk
emigrasi k b E , P, S lihat migrasi melakukan kerja yang dapat
berupa panas, cahaya, mekanika,
emisi k b L (1) pancaran; (2) kimia, dan elektromagnetika; ~
pemancaran cahaya, panas, atau terbarukan k b L , P energi yang
elektron dari suatu permukaan dihasilkan dari sumber daya
benda padat atau cair; energi yang berkelanjutan jika
pemancaran; (3) pengeluaran dikelola dengan baik, antara lain
[surat berharga seperti saham, panas bumi, angin, bioenergi,
obligasi] oleh perusahaan sinar matahari, aiiran dan
p a d a s a a t p e r u s a h a a n ya n g terjunan air, serta gerakan dan
bersangkutan memerlukan perbedaan suhu lapisar, laut
tambahan modal; (4) pengeluaran
mata uang logam atau kertas enklave k b I , P bagian kecil suatu
oleh bank sentral; ~ gas rumah teritori yang berada di dalam
kaca k b L , P lepasnya gas rumah atau dikelilingi oleh kawasan
kaca ke atmosfer pada suatu dimana para penghuninya
area tertentu dalam jangka memiliki ciri budaya tertentu yang
waktu tertentu; ~ karbon k b L berbeda dengan masyarakat di
gas-gas yang dikeluarkan dari sekitarnya: Dinas Kehutanan
hasil pembakaran senyawa yang Provinsi Kalimantan S elatan
mengandung karbon, contohnya sedang melakukan survei tata
adalah CO2 yang merupakan batas enclave di beberapa wilayah
g a s b u a n g d a r i p e m b a k a ra n hutan

40
BPIW / KEMENTERIAN PUPR

erosi L , proses pengikisan


kb

batuan, tanah, atau padatan


lainnya yang disebabkan oleh
gerakan air, es, atau angin

estetika k b P seni dan keindahan


serta tanggapan manusia
terhadapnya; ~ kawasan k b P
nilai visual terkait dengan
keindahan, merupakan salah
satu komponen yang perlu
diperhatikan dalam peraturan
zonasiestimasi k b E , I , L , P, S
inferensi tentang nilai numerik
dari nilai populasi yang tidak
diketahui dari data yang tidak
lengkap seperti sampel

evaluasi k b E , I , L , P, S penilaian
sistematis dan objektif dari
yang sedang berlangsung atau
yang telah selesai, baik proyek,
program, maupun kebijakan,
untuk menentukan relevansi
dan pemenuhan tujuan, efisiensi
p e n g e m b a n g a n , e fe k t i v i t a s ,
dampak, dan keberlanjutan:
berdasarkan hasil evaluasi di
tahun terakhir, dapat diketahui
bahwa kinerja keuangan
perusahaan mengalami
penurunan signifikan

ekshibisi k b P suatu kegiatan


menyebarluaskan informasi atau
promosi

41
Kamus Istilah Pengembangan Wilayah

Ff
faktor E , I , L , P , S hal (keadaan,
kb
feasibility study (studi
peristiwa) yang ikut menyebabkan kelayakan) kbP analisis
(memengaruhi) terjadinya dan evaluasi dari proyek
sesuatu; ~ ekologis k b L , P yang direncanakan untuk
setiap kondisi lingkungan menentukan apakah proyek
yang memengaruhi kehidupan tersebut layak secara teknis,
satu atau lebih organisme; ~ layak dari sisi perkiraan biaya
emisi k b L , P (1) nisbah banyaknya dan menguntungkan, terutama
pencemar yang diluahkan dilakukan ketika terdapat jumlah
terhadap pencemar yang besar modal dipertaruhkan
dihasilkan; (2) emisi gas rumah
kaca yang dilepaskan ke atmosfer feeder (pengumpan) k b I , P sistem
per satuan aktivitas tertentu; angkutan yang mendukung
~ produksi k b E input yang p e l a ya n a n s a ra n a a n g k u t a n
digunakan untuk memproduksi umum massal secara terintegrasi
bara ng da n ja s a , c o nt o hnya
modal atau tenaga kerja fenomena k b L , P hal-hal yang dapat
disaksikan dengan pancaindra
fasad k b I , P muka bangunan dan dapat diterangkan serta
dinilai secara ilmiah; sesuatu
fasilitas k b I , P segala sesuatu yang luar biasa; fakta; kenyataan;
bangunan fisik yang dapat fenomonologi k b P, S ilmu tentang
menunjangkebutuhan perkembangan kesadaran dan
masyarakat,‘bangunan kesehatan, pengenalan diri manusia sebagai
peribadatan, transportasi umum’; ilmu yang mendahului filsafat
~ kenyamanan k b I , P bangunan
atau ruang, memberi kenyamanan filosofis k s E , I , L , P , S berdasarkan
di lingkungan tempat seseorang filsafat berupa pengetahuan
bertempat tinggal, bekerja dan penyelidikan dengan akal
dan bersantai, hal ini termasuk budi mengenai hakikat segala
aspek estetis; ~ komunitas/ yang ada, sebabnya, asalnya,
lingkungan k b I , P bangunan yang hukumnya berdasarkan teori
dimiliki oleh pemerintah dan atau logika, estetika, metafisika, dan
masyarakat yang diperlukan serta epistomologi yang mendasari
digunakan oleh orang banyak; alam pikiran atau suatu kegiatan
memfasilitasi k b I , P memberikan
fasilitas filter k b I , L , P alat untuk menyaring,
penyaring, penapis; alat untuk
f a s i l i t a t o r k b I , P , S o ra n g ya n g meloloskan cahaya dari frekuensi
menyediakan fasilitas atau selang frekuensi tertentu

42
BPIW / KEMENTERIAN PUPR

filtrasi kb
I,L,P
penyaringan mengurangi atau menyerap logam
berat dan B3 dari dalam tanah
final plan (rencana akhir) k b I , L , P
sebuah peta, layout, atau desain fixed cost (biaya tetap) k b E , P
konstruksi dengan skala dan siap biaya yang tidak terpengaruh
untuk pelaksanaan proyek yang oleh perubahan aktivitas, biasaya
direncanakan terdiri atas biaya asuransi, pajak,
gaji dn bunga pinjaman; dikenal
finansial k b E , P berhubungan juga dengan istilah overhead
dengan urusan keuangan
flat k b I , P hunian yang berada pada
fishing rights (hak pancing) satu lantai dan merupakan bagian
kb
E , P, L
hak untuk mengeksploitasi dari bangunan rumah bertingkat
lahan perikanan selama lebih
dari satu tahun, dapat dialihkan floating islands (pulau
dan merupakan aset intangible terapung) k b I , P , L suatu massa
nonproduksi t a n a h ya n g m e n g a p u n g d a n
terikat bersama vegetasi
fisik k b I , P program fisik; program
meliputi kegiatan pembangunan floating tanker k b P kapal,
prasarana dan sarana dasar serta kendaraan, atau pesawat untuk
bangunan-bangunan lain m e m b a w a c a i ra n , t e r u t a m a
minyak, dalam jumlah besar yang
fisiografi k b L , P k a ra k t e r f i s i k , mengapung atau tersuspensi
umumnya alami, dari suatu tapak dalam air atau udara
atau wilayah
flood control (pengendali
fisiografis k s I , P data yang banjir) k b I , P, L proses atau
menggambarkan kondisi fisik elemen yang dibangun untuk
dan geografis, pada umumnya mengangkut, mengendalikan, dan
meliputi data dan peta topografi, menyebarkan air banjir
ketinggian, geologi, hidrologi,
jenis tanah, dan letak geografis flood elevation (ketinggian
banjir) k b I , P , L ketinggian air
fiskal k b E , P berhubungan dengan b a n j i r ya n g a k a n m e n c a p a i
urusan pajak atau pendapatan situs tertentu selama terjadinya
negara periode banjir tertentu, misalnya,
ketinggian banjir 100 tahunan
fitoremediasi kbL,P upaya adalah bahwa ketinggian air
menanggulangi pencemaran lahan banjir diperkirakan meningkat
dengan menggunakan berbagai pada saat terjadi banjir 100 tahun
jenis vegetasi atau tanaman
yang ditanam pada tanah yang floodplain (dataran banjir) k b I , P, L
tercemar, dan diharapkan mampu (1) area sungai yang terkena

43
Kamus Istilah Pengembangan Wilayah

banjir secara berkala oleh luapan melindungi lahan dari banjir dan
banjir lateral; (2) dalam hidrologi, membatasi debit sungai dalam
seluruh daerah yang kebanjiran area tertentu untuk mencegah
pada rata-rata 100 tahun; banjir
(3) sebuah lahan yang rentan
terhadap genangan air akibat food and agriculture
banjir, dapat dilihat dari bentuk organization/FAO K b L , P
tanah dan dapat didefinisikan organisasi antarpemerintah
atau dihitung oleh frekuensi banjir dengan anggota 194 negara, 2
bersama dengan pengukuran asosiasi dan 1 organisasi, yang
kapasitas saluran drainase untuk membuat dan berbagi informasi
menentukan elevasi atau tingkat penting tentang makanan,
banjir di sepanjang jalan drainase pertanian, dan sumber daya
(Gbr. 13) alam melalui pengelolaan dan
pemanfaatan tanah, air, udara,
floodproofing (penahan banjir) iklim dan sumber daya genetik
kk
I , P, L
kombinasi penambahan, lainnya untuk kepentingan
perubahan, atau penyesuaian generasi sekarang dan mendatang
struktural dan nonstruktural dalam bentuk barang publik global
untuk struktur yang mengurangi dan tujuan utamanya mencakup
atau menghilangkan kerusakan pemberantasan kelaparan,
banjir terhadap real estate atau rawan pangan dan kekurangan
peningkatan real properti, air dan gizi sehingga kemiskinan
fasilitas sanitasi, serta struktur terselesaikan dan mengarahkan
dan isinya kemajuan ekonomi dan sosial

floodwall (dinding penahan focus group discussion /FGD


banjir) k b I , P , L tanggul panjang (diskusi grup terpusat)
dan sempit dari beton atau batu kb
E , I , L , P, S
metode pengumpulan
yang dibangun biasanya untuk data dan penilaian cepat,

Gambar 13. Contoh Iluastrasi Floodplain

44
BPIW / KEMENTERIAN PUPR

semiterstruktur pada satu set ketersedian pangan yang


peserta yang dipilih berkumpul memadai
untuk membahas isu-isu dan
perhatian berdasarkan daftar foreign expenditure (belanja
tema kunci yang disusun oleh luar negeri) k b E pengeluaran
peneliti/fasilitator dalam mata uang di luar negeri
peminjam untuk barang-barang/
f o k u s k b E , I , L , P, S p u s a t ; jasa yang suplai dari negara lain
berfokus k b E , I , L , P , S berpusat;
memfokuskan k b E , I , L , P, S formal k s E , I , L , P, S (1) sesuai dengan
memusatkan hal (perhatian, peraturan yang sah; (2) resmi
pembicaraan, pandangan,
sasaran); pemfokusan k b E , I , L , P, S formalitas k b E , I , L , P , S peraturan,
pemusatan hal (perhatian, tata cara, prosedur, kebiasaan
pembicaraan, pandangan, sasaran); yang berlaku; mengikuti tata cara
terfokus k b E , I , L , P, S terpusat tertentu

fondasi k b I , P d a s a r b a n g u n a n forum k b I , P , S (1) lembaga atau


ya n g k u a t , b i a s a n ya a d a d i badan; wadah; (2) sidang;
bawah permukaan tanah tempat (3) tempat pertemuan untuk
bangunan itu didirikan; fundamen bertukar pikiran secara bebas;
~ lalu lintas dan angkutan
food estate kb konsep jalan k b I , P badan ad-hoc yang
pengembangan produksi pangan berfungsi sebagai wahana
yang dilakukan secara terintegrasi untuk menyinergiskan tugas
mencakup pertanian, perkebunan, pokok dan fungsi setiap instansi
serta peternakan yang berada di penyelenggara lalu lintas dan
suatu kawasan lahan yang sangat angkutan jalan dalam rangka
luas menganalisis permasalahan,
menjembatani, menemukan
food industry (industri pangan) solusi, serta meningkatkan
kb
industri yang mencakup kualitas pelayanan dan bukan
E,P
seputar produksi makanan sebagai aparat penegak hukum;
~ lintas pelaku/FLP k b E , P , S
food reserves k b strategi forum terbuka skala kabupaten
ketahanan pangan jangka (dan juga provinsi), yang
panjang yaitu saham dari biji- berfungsi sebagai salah satu
bijian dikelola oleh masyarakat, sarana kontrol publik, termasuk di
tingkat regional, nasional dan dalamnya adalah siapa pun yang
bahkan tingkat internasional berkepentingan dengan Jaringan
yang bertujuan untuk melindungi Pengaman Sosial-Penanggulangan
kekurangan pangan darurat, Kemiskinan (JPS-PK) bisa ikut
membantu dalam menstabilkan serta dalam forum ini
harga pangan dan menjamin

45
Kamus Istilah Pengembangan Wilayah

forward linkage k b E istilah fountain (sumber air/air


ekonomi yang perkembangan mancur) k b P , L (1) wadah yang
sebuah usaha/industrinya diproduksi secara artifisial
mempengaruhi perkembangan sebagai tempat air datang dan
usaha/industri lain yang sebagainya, untuk keperluan
memanfaatkan produknya estetika atau untuk minum; (2)
sumber atau tempat sesuatu
fotik k b P, L lapisan yang dimulai dari disediakan; (3) perangkat atau
permukaan laut dengan sinar struktur sebagai sumber buatan
matahari yang cukup sehingga tempat air muncul; (4) mata air
fotosintesis berlaku atas respirasi, alami muncul dari dalam bumi
biasanya terletak pada kedalaman
50-150 meter dari permukaan fragmentasi k b L , P proses pada
laut, dan intensitas cahaya pada saat lanskap dengan berbagai
batas bawah lapisan ini sekitar habitatnya dibagi menjadi area,
1% dari intensitas sinar matahari patch , atau koridor lebih kecil,
pada permukaan, disebut juga sebagai hasil dari pengembangan
zona eufotik tata guna lahan, atau proses alam

f o t o k b g a m b a ra n ; b a ya n g a n ; frameworks (kerangka kerja)


pantulan; ~ udara k b I , P foto dari kb
E , I , L , P, S
gambaran luas,
bagian permukaan bumi yang garis, atau kerangka dari item
diambil dari udara, pembuatannya saling terkait yang mendukung
m e n g g u n a k a n k a m e ra ya n g pendekatan tertentu untuk tujuan
dipasang pada pesawat udara tertentu, dan berfungsi sebagai
guna memenuhi persyaratan- panduan yang dapat dimodifikasi
persyaratan teknik tertentu untuk seperti yang diperlukan dengan
dipergunakan bagi pembuatan menambahkan atau menghapus
peta-peta pendaftaran tanah item

fotogrametri k b I , P teknik fotografi franchise (waralaba) k b E bentuk


yang menghasilkan gambaran duplikasi bisnis yang telah sukses
tentang karakteristik geografis dan mempunyai merek ( brand )
lahan dengan ukuran-ukuran yang yang sudah dikenal sehingga
dapat dipercaya calon investor franchise tidak
harus menajalankan bisnis dari
foundation planting nol dan tidak harus dipusingkan
(penanaman dasar/fondasi) dengan nama produk, jenis
kb
L,P
individu atau massa semak produk, produksi, dan pemasaran,
atau tanaman lain pada dasar dan menjalankan sistem yang
(fondasi, tempat tanaman telah berjalan dengan baik dan
bertemu dasar/tanah) gedung, telah teruji keberhasilannya
atau struktur

46
BPIW / KEMENTERIAN PUPR

free trade agreement barang setengah jadi atau barang


(perjanjian perdagangan jadi, dan barang-barang tersebut
bebas) k b E , P perjanjian di antara dapat disimpan, ditampilkan,
dua negara atau lebih untuk dirakit, atau diolah untuk diekspor
membentuk wilayah perdagangan kembali atau masuk ke pasar
bebas dalam perdagangan barang umum negara pengimpor (setelah
atau jasa di antara mereka dapat membayar bea yang diperlukan),
melewati perbatasan negara disebut juga zona perdagangan
masing-masing tanpa dikenai luar negeri atau zona bebas
hambatan tarif atau hambatan
nontarif, contohnya free trade free zone (zona bebas) k b E , P
agreement Indonesia-Jepang suatu daerah dalam suatu negara
(IJ-EPA), ASEAN-China, ASEAN- yang barang impornya dapat
FTA (CEPT-AFTA), ASEAN-Korea, disimpan atau diproses tanpa
ASEAN-India dan ASEAN- dikenakan bea masuk, disebut
Australia-New Zealand juga “zona bebas,” “pelabuhan
bebas,” atau “gudang berikat”
free trade area/FTA (area
perdagangan bebas) k b E , P frekuensi k b E , I , L , P, S jumlah
pengelompokan negara yang kejadian yang lengkap atau fungsi
tarif dan hambatan perdagangan muncul dalam suatu waktu
nontarif antara anggota
umumnya dihapuskan, tetapi fundamen k b (1) asas; dasar;
tanpa kebijakan perdagangan hakikat; (2) alas; dasar; fondasi;
umum terhadap non-anggota; fundamental k s E , I , L , P, S bersifat
ASEAN free trade area (area dasar (pokok); mendasar
perdagangan bebas ASEAN)
kb
E
perjanjian multilateral dalam fungsi kbP besaran yang
hal perdagangan, termasuk berhubungan, jika besaran yang
perdagangan pertanian, antara satu berubah, besaran yang lain
negara-negara anggota ASEAN, juga berubah; ~ ekosistem k b L
menghapus secara bertahap tarif kemampuan untuk secara dinamis
dan merevisi aturan perdagangan mempertahankan hidup melalui
lainnya antara sembilan negara interaksi di antara komponen
selama periode 15 tahun dari dan proses biotik dan abiotik
pelaksanaan skema Common (misalnya produksi primer, siklus
Effective Preferential Tariff/CEPT nutrisi, dan dekomposisi); ~
hidrologis k b I , P , L proses dan
free trade zone (zona interaksi biofisik yang menjaga
perdagangan bebas) k b E , P atau mempengaruhi dinamika
bandara, pelabuhan, atau area siklus hidrologi, serta dinamika
lain yang ditunjuk sebagai area sistem yang mengandalkan
bebas bea impor untuk bahan s um be r daya air; ~ hunian
mentah, komponen, sub-rakitan, bangunan gedung k b I , P fungsi

47
Kamus Istilah Pengembangan Wilayah

bangunan gedung sebagai fungsional k s P dilihat dari segi


tempat tinggal manusia yang fungsi; fungsionalisasi k b P
meliputi rumah tinggal tunggal, hal menjadikan berfungsi;
r u m a h t i n g g a l d e re t , r u m a h refungsionalisasi k b hal
tinggal susun dan rumah tinggal menjadikan berfungsi kembali;
sementara; ~ keagamaan pemfungsionalan kembali
bangunan gedung k b I , P fungsi
bangunan gedung sebagai tempat fungsionalisme k b S pendekatan
melakukan ibadah sementara; ~ yang berupaya menelusuri fungsi
khusus bangunan gedung k b I , P berbagai elemen sosial sebagai
fungsi bangunan gedung sebagai pengikat pemelihara keteraturan
tempat melakukan kegiatan yang sosial
mempunyai tingkat kerahasiaan
tinggi tingkat nasional atau
yang penyelenggaraannya dapat
m e m b a h a ya k a n m a s ya ra k a t
di sekitarnya dan/atau
mempunyai risiko bahaya tinggi
sementara; ~ manusia k b L , S
proses, institusi dan interaksi
s o s i a l e ko n o m i , p o l i t i k , d a n
perumahan/antarpribadi, yang
mempertahankan dan memelihara
populasi manusia; ~ sosial dan
budaya bangunan gedung k b I , P
fungsi bangunan gedung sebagai
t e m p a t m e l a k u k a n ke g i a t a n
sosial dan budaya yang meliputi
bangunan gedung pelayanan
pendidikan, pelayanan kesehatan,
kebudayaan, laboratorium, dan
bangunan gedung pelayanan
u m u m s e m e n t a ra ; ~ usaha
bangunan gedung k b I , P fungsi
bangunan gedung sebagai
t e m p a t m e l a k u k a n ke g i a t a n
usaha meliputi bangunan gedung
perkantoran, perdagangan,
perindustrian, perhotelan,
wisata dan rekreasi, terminal
dan bangunan gedung tempat
penyimpanan

48
BPIW / KEMENTERIAN PUPR

Gg
gagal , kegagalan pasar E
kk kb
built-drawing ) k b I , P gambar
situasi ketika pasar gagal teknis bangunan yang betul-
mengalokasikan sumber daya betul sesuai dengan struktur
(resource) secara efisien ukuran-ukuran, letak instalasi,
dan sebagainya yang telah
galeri k b P (1) area memanjang selesai dibangun, dalam proses
dan tertutup, digunakan sebagai pelaksanaan pendirian bangunan
koridor; (2) sebuah ruangan atau biasanya rancangan teknis
gedung untuk menampilkan atau mengalami berbagai perubahan
menjual karya seni k a re n a h a r u s m e nye s u a i k a n
dengan situasi saat dilaksanakan
gambar k b I , P lukisan dalam pembangunan; ~ rencana
bidang teknik yang merupakan tapak (site plan) k b L , P (1)
dasar mutlak bagi pelaksanaan gambar dua dimensional dari
pendirian suatu bangunan semua elemen material yang
(gedung, pabrik, mesin, kapal); ~ terdapat di dalam tapak yang
isometrik k b L , P jenis gambar tiga direncanakan secara keseluruhan;
dimensi dengan semua bidang (2) suatu tapak yang dilihat
utama sejajar dengan sumbu atau diproyeksikan dari arah
terkait dengan garis vertikal atas atau dari udara terhadap
tetap vertikal dan garis horizontal objek atau elemen material
sudut tertentu (umumnya 30 °); yang terdapat dalam tapak; ~
~ potongan k b L , P bentuk dua tampak k b L , P gambar dalam
dimensi yang menggambarkan bentuk dua dimensi yang dilihat
profil potongan penampang dari arah depan, samping atau
sebuah benda atau rancangan; belakang; berfungsi memberikan
merupakan pandangan yang gambaran terhadap tinggi dan
dilihat dari arah dalam tapak atau bentuk elemen asal (eksisting)
sebuah benda dengan bentuk atau elemen yang direncanakan
sebuah penampang; ~ rancang dari permukaan tanah, gambaran
bangun k b I , P engineering tinggi dan bentuk elemen yang
drawing – construction design dilihat dari beberapa arah
( Ing ), rancangan siap untuk
dilaksanakan, jadi gambar gambut k b I , P suatu tipe tanah
rancangan lengkap dengan yang dibentuk dari sisa-sisa
data lainnya yang menunjukkan tumbuhan (akar, batang, dahan,
kerangka waktu, logistik, biaya, ranting, daun dan lainnya) dan
dan informasi rinci lain yang mempunyai kandungan bahan
diperlukan untuk pelaksanaan o r g a n i k ya n g s a n g a t t i n g g i ,
pembangunan bangunannya; permukaan gambut seperti kerak
~ rancang bangun usai ( as- yang berserabut, menutupi bagian

49
Kamus Istilah Pengembangan Wilayah

dalam yang lembap berisikan kehidupan perkotaan dengan


potongan-potongan kayu besar a k s e s s i a p u n t u k s i fa t k h a s
dan sisa-sisa tumbuhan lainnya lingkungan pedesaan dengan fitur
utama skema Howard, yaitu (1)
ganggu k k , gangguan k b peristiwa pembelian area lahan pertanian
yang relatif berlainan dalam ya n g l u a s ; ( 2 ) p e re n c a n a a n
waktu tertentu yang mengganggu sebuah kota kompak dikelilingi
ekosistem, komunitas, atau oleh sabuk pedesaan yang luas;
struktur penduduk dan sumber (3) akomodasi penduduk, industri,
perubahan, ketersediaan media, dan pertanian dalam kota; (4)
atau lingkungan fisik pembatasan tingkat kota dan
pencegahan perambahan sabuk
gap analysis (analisis gap) k b E , P pedesaan; dan (5) peningkatan
penilaian kebutuhan infrastruktur alam di nilai tanah yang akan
dari kondisi saat ini (eksisting) digunakan untuk kesejahteraan
dengan standar yang ditetapkan umum kota sendiri
dan/atau dengan kondisi yang
diharapkan (expected condition), garis k b I , P (1) garit; gores; (2)
terdiri atas (1) identifikasi faktor coret panjang (lurus, bengkok,
karakteristik (seperti atribut, atau lengkung); setrip; (3)
kompetensi, tingkat kinerja) tanda berupa coret panjang di
dari situasi sekarang (“apa”), tanah dan sebagainya sebagai
faktor (2) penyusunan daftar batas dan sebagainya; (4)
yang diperlukan untuk mencapai aturan; ketentuan; (5) kubu
tujuan masa depan (“bagaimana atau pertahanan yang dikuasai;
seharusnya”), dan kemudian (3) ~ batas jaringan irigasi k b I , P
penguraian kesenjangan yang ada tepi luar kaki tanggul untuk
dan perlu diisi saluran bertanggul, atau titik
potong lereng tebing dengan
garden city (kota taman) garis galian untuk saluran galian,
kb
L,P
kondisi ideal perumahan atau tepi luar saluran gendong
komunitas, dirancang oleh untuk saluran tidak bertanggul;
perencana kota Inggris, Ebenezer ~ bujur k b P, L garis khayal yang
H o wa rd , s e b a g a i t a n g g a p a n ditarik dari kutub utara ke kutub
terhadap kebutuhan perbaikan selatan untuk memudahkan
kualitas hidup perkotaan, menentukan lokasi suatu tempat
ya n g t e l a h m e n j a d i d i r u s a k dilihat dari garis meridien nol
oleh kepadatan penduduk dan Greenwich; ~ demarkasi k b P , S
kemacetan karena pertumbuhan garis pemisah yang ditentukan
ya n g t i d a k t e r k e n d a l i s e j a k dalam perundingan gencatan
Revolusi Industri, berupa senjata oleh pihak-pihak yang
penciptaan serangkaian kota berperang; ~ ekuator k b P, L garis
kecil yang direncanakan, yang khatulistiwa; ~ kemiskinan k b E , S
akan menggabungkan fasilitas representasi dari jumlah rupiah

50
BPIW / KEMENTERIAN PUPR

minimum yang dibutuhkan untuk bebas minimum dari bidang


memenuhi kebutuhan pokok terluar suatu massa bangunan
minimum makanan yang setara gedung terhadap batas lahan
dengan 2100 kilokalori per kapita yang dikuasai, antarmassa
per hari dan kebutuhan pokok bangunan lainnya, batas tepi
bukan makanan; ~ kontur k b I , L , P sungai/pantai, jalan kereta
sebuah garis di permukaan bumi api, rencana saluran, dan/atau
yang menghubungkan titik-titik jaringan listrik tegangan tinggi;
elevasi yang sama di permukaan ~ sempadan bangunan/
tanah dan pada perencanaan GSB k b I , P (1) garis batas dalam
digambarkan dengan skala mendirikan bangunan dalam
tertentu dan setiap bagian suatu persil atau petak yang tidak
dari garis dinyatakan sebagai boleh dilewatinya, garis ini bisa
ketinggian yang sama di atas atau membatasi fisik bangunan ke
di bawah datum yang ditentukan; arah depan, belakang, ataupun
~ langit/batas ketinggian k b I , P samping; (2) suatu aturan
skyline (Ing), bentuk batas pemerintah daerah setempat yang
ketinggian bangunan-bangunan mengatur batasan lahan yang
untuk mengembangkan bangunan boleh dan tidak boleh dibangun
tinggi, bermaksud agar tidak dan berfungsi sebagai daerah
mengganggu pemandangan atau hijau dan resapan air: rumah di
keindahan pemandangan, pada tepi jalan raya memiliki GSB 3
umumnya batas ketinggian ini meter, sehingga diperbolehkan
dikenakan pada kota-kota besar; membangun sampai batas 3
~ lintang k b P , L g a r i s k h aya l meter tepi jalan raya; GSB sungai
yang melingkari bumi, sejajar selebar 10 meter sehingga batas
dengan garis khatulistiwa, baik bangunan yang dapat dibangun
yang ada di selatan (garis lintang ialah dengan jarak 10 meter
selatan) maupun di sebelah dari bibir sungai ; ~ sempadan
utara (garis lintang utara); ~ jalan/GSJ k b suatu aturan
pantai k b I , P batas pertemuan pemerintah daerah setempat yang
antara daratan dengan air laut; mengatur ketersediaan lahan
posisinya tidak tetap, dapat bagi perluasan jalan di masa
berpindah sesuai dengan pasang mendatang: GSJ sebesar 1,5
surut air laut dan erosi pantai meter sehingga pada beberapa
yang terjadi; ~ penjagaan k b I , P tahun ke depan luasan dari lahan
garis atau lingkaran penjagaan di tepi jalan ini akan diambil
atau pembatasan di perbatasan 1,5 meter untuk pelebaran
suatu daerah atau kota yang jalan ; ~ sempadan jaringan
digunakan dalam upaya irigasi k b I , L , P batas pengamanan
menghitung arus masuk-keluar bagi saluran dan/atau bangunan
kota; ~ pertahanan k b P, S batas irigasi dengan jarak tertentu
pertahanan; ~ sempadan k b I , P sepanjang saluran dan sekeliling
g a r i s ya n g m e m b a t a s i j a ra k bangunan; ~ sungai k b P batas

51
Kamus Istilah Pengembangan Wilayah

pertemuan antara daratan pinggir gedung k b I , P wujud fisik hasil


sungai dan air sungai yang dapat pekerjaan konstruksi yang
berpindah sesuai dengan tinggi menyatu dengan tempat
rendahnya arus sungai dan kedudukannya, sebagian atau
abrasi daerah aliran sungai; ~ seluruhnya berada di atas dan/
kemiskinan k b E suatu ukuran atau di dalam tanah dan/atau air,
ya n g m e n ya t a k a n b e s a r n ya yang berfungsi sebagai tempat
pengeluaran untuk memenuhi manusia melakukan kegiatannya,
kebutuhan dasar minimum baik untuk hunian atau tempat
makanan dan kebutuhan tinggal, kegiatan keagamaan,
nonmakanan, atau standar yang kegiatan usaha, kegiatan sosial,
menyatakan batas seseorang budaya, maupun kegiatan khusus;
dikatakan miskin bila dipandang ~ kantor k b I , P office building ,
dari sudut konsumsi bangunan tempat kegiatan
kantor; ~ parkir k b I , P parking
gas k b (1) zat ringan yang bulding , gedung khusus untuk
sifatnya seperti udara (dalam parkir kendaraan dengan maksud
suhu biasa tidak menjadi cair); penghematan lahan yang dapat
( 2 ) t i n g k a t w u j u d z a t ya n g memuat kendaraan dalam jumlah
molekul-molekulnya bergerak cukup banyak, dimaksudkan
bebas sehingga seluruh massa sebagai pengganti tempat parkir
cenderung mengembang dan di lapangan atau pinggir jalan
menempati seluruh volume
wadahnya; ~ bumi k b I , L , P gempa k b L , P peristiwa alam yang
(1) hasil proses alami berupa berupa getaran atau gerakan
hidrokarbon yang dalam kondisi yang bergelombang pada kulit
tekanan dan temperatur atmosfer b u m i ; ~ bumi k b L , P g e ra k a n
berupa fasa gas yang diperoleh (guncangan) bumi yang keras;
dari proses penambangan ~ vulkanik k b L , P gempa yang
minyak dan gas bumi; (2) bahan disebabkan gunung berapi
bakar fosil yang berasal dari
sisa-sisa tanaman, hewan dan gelombang k b L , P ombak besar
mikroorganisme, tersimpan yang bergulung-gulung (di
dalam di bawah tanah selama laut); aliran getaran suara yang
jutaan tahun, berbeda dengan bergerak dalam radio; kelompok,
bahan-bahan bakar fosil lainnya, golongan (pasukan, pesawat
gas alam adalah salah satu terbang, dan sebagainya) yang
sumber energi yang paling bersih bergerak maju beruntun-runtun;
(memiliki intensitas karbon yang ~ ekstrim k b L , P gelombang
rendah), teraman dan paling air laut dengan periode ulang
berguna dari semua sumber t e r t e n t u ya n g m e n i m b u l k a n
energi bahaya dan kerusakan di wilayah
pesisir

52
BPIW / KEMENTERIAN PUPR

gender P , S (1) merujuk pada


kb
geografis yang berperan penting
norma-norma sosial tentang pada suatu negara - misalnya
p e ra n d a n h u b u n g a n a n t a ra dalam hal kekayaan alam,
laki-laki dan perempuan; (2) keberadaan ALKI, bentangan
perbedaan sifat, peranan, fungsi, wilayah udara dan lainnya
dan tanggung jawab antara laki-
laki dan perempuan yang bukan geografi k b I , P, L L ilmu dasar
berdasarkan pada perbedaan tentang kebumian yang
biologis, tetapi berdasarkan diantaranya membahas iklim,
konstruksi sosial budaya yang penduduk, flora, fauna, serta
dipengaruhi oleh struktur hasil yang diperoleh dari bumi;
m a s ya ra k a t ya n g l e b i h l u a s geografis ksI,P,L bersangkut paut
sehingga dapat berubah sesuai dengan geografi
perkembangan zaman
geographic information
genset k b I , P (1) mesin pembangkit sistem/GIS (sistem informasi
listrik yang menggunakan bahan geografi) k b I , P sistem informasi
bakar solar; (2) sebuah generator geografis, yaitu sistem komputer
listrik portabel, yang mengubah untuk menangkap, menyimpan,
bahan bakar menjadi tenaga memeriksa, dan menampilkan
listrik data yang berhubungan dengan
posisi di permukaan bumi dan
gentrifikasi k b I , P , S perubahan dapat menampilkan berbagai
stratifikasi sosial; stratifikasi macam data pada satu peta
penduduk kota tingkat bawah dari sehingga memungkinkan orang
kawasan kumuh di daerah tengah untuk lebih mudah melihat,
kota yang kemudian menjadi menganalisis, dan memahami
permukiman mewah lengkap pola dan hubungan
dengan segala fasilitas kehidupan
bagi golongan yang kelas g e o h i d r o l o g i k b P , L i l m u ya n g
menengah kota atau golongan mempelajari berbagai aliran air
atas dalam tanah

geodesi k b P, L b a g i a n i l m u geologi k s P , L (1) ilmu tentang


kebumian yang menyelidiki bumi yang menyangkut susunan
ukuran permukaan bumi dan dan sejarah kejadiannya, juga
bagian dalam bumi; ilmu tentang banyak hubungannya dengan
pengukuran tanah sumber daya alam berupa bahan
tambang, air, dan sebagainya; (2)
geoekonomi k b E , P perumusan ilmu tentang komposisi, struktur,
postur strategis dari hubungan- dan sejarah bumi; geologis k s P, L
hubungan ekonomi dengan pihak berkaitan dengan geologi
luar dari suatu negara, yang juga
dikaitkan dengan unsur-unsur

53
Kamus Istilah Pengembangan Wilayah

geomorfologi k b P , L studi ilmiah prinsip saling menguntungkan


dari ciri-ciri fisik tanah pada (Gbr. 14)
lapisan bumi dan proses-proses
yang telah membuatnya; fitur geopolitik k b P , S (1) pengaruh
relief pada bumi geografis terhadap politik; (2)
perumusan utama dari postur
geonomi k b P, L ilmu tentang jenis- politik luar negeri suatu negara-
jenis tanah dan penggunaannya bangsa yang dikaitkan kepada
pemahaman tentang posisi
geopark k b P, L area dengan batas strategis suatu negara; (3) ilmu
tertentu, berupa area publik, ( t e o r i ) , w a w a s a n a t a u c a ra
dengan cakupan dan sekup pandang, konsepsi ataupun
geoheritage yang penting, berupa keadaan tertentu, serta alat dan
area alami dengan kepentingan strategi sebuah negara bangsa
geologis dan keindahan alami dalam rangka menetapkan
tertentu, bukan hanya taman program dan kebijakan (politik,
geologis, tetapi juga area yang terutama politik luar negeri)
terintegrasi dengan geologi, berbasis geografi dan kearifan
ekologi, lanskap alami, budaya lokal ( local wisdom ) bangsa
lokal dan sejarah, merupakan alat tersebut agar mampu dan tetap
dalam mempromosikan ilmu bumi bertahan (survive) di muka bumi
dan pembangunan berkelanjutan
melalui geowisata dan pendidikan, geostrategi k b P, S c a b a n g
dilestarikan dan dikelola dengan geopolitik yang berhubungan
sistem manajemen, dan sebuah d e n g a n s t ra t e g i ; k o m b i n a s i
area tempat sains dan komunitas faktor geopolitik dan strategis
lokal diikutsertakan dengan mencirikan wilayah geografis
tertentu; penggunaan oleh

Gambar 14. Contoh Ilustrasi Geopark Gunung Sewu, Yogyakarta

54
BPIW / KEMENTERIAN PUPR

pemerintah strategi berdasarkan menentang perubahan; gerakan


geopolitik tanah k k L , P memiliki persamaan
dengan tanah longsor, yaitu
geoteknik k b L , P penerapan secara perpindahan massa tanah atau
ilmiah dan atas teknik dalam batu pada arah tegak, mendatar,
memperoleh, menafsirkan, dan a t a u m i r i n g d a r i ke d u d u k a n
menggunakan pengetahuan semula, mencakup gerak rayapan
tentang kerak bumi untuk dan aliran serta longsoran
penyelesaian permasalahan teknik
sipil giant sea wall (tembok laut
raksasa) k b I , P, L (1) struktur yang
geotermal L , P (1) panas yang
kb
dibangun di sepanjang bagian
berasal dari pusat bumi (dapat pantai yang memisahkan lahan
sebagai sumber energi); (2) dan air terutama untuk mencegah
sumber energi panas yang erosi dan kerusakan lain akibat
terkandung di dalam air panas, gelombang/ombak; (2) tembok
uap air, serta batuan bersama laut yang direncanakan dibangun
mineral ikutan dan gas lainnya untuk melindungi pantai jakarta
yang secara genetik tidak dapat
dipisahkan dalam suatu sistem glei kbL,P (1) tanah yang
panas bumi berkembang di bawah kondisi
drainase yang buruk, yang
gerak k b , gerakan k b L , P, S mengakibatkan pengurangan
(1) perbuatan atau keadaan unsur besi dan unsur-unsur lain,
bergerak (air, laut, mesin); (2) berwarna abu-abu dan belang-
pergerakan, usaha, atau kegiatan belang; (2) nama umum untuk
dalam lapangan sosial (politik tanah yang berkembang di lokasi
dan sebagainya); gerakan yang miskin drainase atau selalu
keindahan kota k b L , P city tergenang air
beautiful movement (Ing),
gerakan dalam perancangan global k s E , I , L , P, S berkenaan dengan
kota yang mengutamakan unsur keseluruhan; berkaitan dengan
keindahan, dikembangkan seluruh dunia; di seluruh dunia
dengan baik di Amerika pada ( worldwide ), berkaitan dengan
akhir abad kesembilan belas dan atau meliputi seluruh sesuatu,
awal abad kedua puluh; gerakan atau dari sekelompok hal;
sosial k b S upaya kolektif untuk globalisasi k k E , I , L , P, S (1) proses
mengendalikan perubahan atau peningkatan bebasnya aliran ide,
untuk mengubah arah perubahan; orang, barang, jasa, dan modal
upaya yang kurang lebih keras ya n g m e n g a ra h ke in t e g ra s i
dan terorganisasi yang dilakukan ekonomi dan masyarakat; (2)
oleh orang-orang yang relatif umumnya menggambarkan
besar jumlahnya, entah untuk meningkatnya internasionalisasi
menimbulkan perubahan atau pasar barang dan jasa, alat-

55
Kamus Istilah Pengembangan Wilayah

alat produksi, sistem keuangan, mil dan memberikan informasi


persaingan, perusahaan, posisi dan navigasi yang sangat
teknologi dan industri, dan tepat, di seluruh dunia 24 jam
menimbulkan peningkatan sehari, dalam cuaca apa pun, juga
mobilitas modal, propagasi lebih disebut sistem NAVSTAR
cepat pada teknologi inovasi dan
meningkatnya interdependensi global warming (pemanasan
dan keseragaman pasar nasional global) k b L , P peningkatan suhu
permukaan rata-rata bumi selama
global environment monitoring abad terakhir yang relative cepat
sistem/GEMS (sistem disebabkan oleh fenomena
pemantauan lingkungan gas rumah kaca sebagai hasil
global) k b L sistem monitoring pembakaran bahan bakar fosil
pada berbagai aspek lingkungan
global termasuk di dalamnya iklim goal achievement matrix
dan atmosfer, polutan udara dari (matriks pencapaian tujuan)
transportasi jarak jauh, polutan kb
L,P
metode angka indeks untuk
lingkungan yang signifikan membandingkan pencapaian
bagi ekosistem dan kesehatan tujuan dari beberapa proyek
manusia, sumber daya terbarukan sekaligus
darat, serta lautan dan daerah
pesisir, yang didirikan pada tahun good governance (tata
1975 dan dikelola oleh UNEP pemerintahan yang baik) k b P
sistem tata kelola pembangunan
global geopark network yang mendasarkan pada
( jaringan geopark global ) prinsip-prinsip transparansi,
kb
L
kemitraan internasional akuntabilitas, partisipasi, dan
di bawah UNESCO (United penegakan hukum, mewujudkan
Nation Educational, Scientific adanya penegakan dan kepastian
and Cultural Organizations), hukum yang adil, responsiveness/
dengan anggota-anggotanya tanggap, kesetaraan, dan
berkomitmen untuk bekerja sama profesionalisme
dan mengembangkan model best
practice untuk UNESCO Global g o v e r n a n c e ( t a t a
Geopark dan saat ini terdapat pemerintahan) k b P suatu
120 geopark global UNESCO yang mekanisme interaksi para pihak
tersebar pada 33 negara terkait yang berada di lembaga
pemerintahan, legislatif dan
global positioning sistem/GPS masyarakat, baik secara pribadi
(sistem penentuan posisi maupun kelompok (perusahaan,
global) k b I , P sebuah sistem asosiasi, LSM dan lain-lain) untuk
navigasi global berdasarkan 24 bersama-sama merumuskan
atau lebih satelit yang mengorbit b e r b a g a i k e s e p a k a t a n ya n g
bumi pada ketinggian 12.000 berkaitan dengan manajemen

56
BPIW / KEMENTERIAN PUPR

pembangunan dalam suatu menimbulkan dampak negatif


wilayah hukum atau administratif bagi lingkungan
tertentu
green infrastructure k b I , L , P
gradien k b kecepatan perubahan jaringan prasarana dasar
suatu variabel dengan pendukung kegiatan sosial
mengikuti koordinat ruang; ~ ekonomi yang terbangun secara
perkotaan k b P , L keberlanjutan harmonis dengan bentang alam
(continuum) di tingkat dengan menggunakan teknologi
perkembangan (dan pola terkait ya n g ra m a h l i n g k u n g a n d a n
penggunaan lahan dan tutupan murah dalam hal pemeliharaan
lahan) berkisar dari pembangunan (Gbr. 15)
i n t i p e r k o t a a n k e p i n g g i ra n
pedesaan, dan perubahan yang green roof (atap hijau/atap
terjadi seiring proses manusia dan ekologi) k b L , P penghijauan
biofisik di sepanjang kontinum di atas permukaan atap datar
tersebut yang telah dilapisi lapisan
waterproofing , sering disebut
grand design k b P rancangan juga penghijauan atap atau atap
besar yang berisi arah kebijakan ekologis; dapat berupa taman
pelaksanaan kegiatan atau tujuan a t a p ya n g d a p a t d i g u n a k a n
tertentu pada kurun waktu untuk aktivitas manusia atau
tertentu, merupakan acuan bagi sekadar penghijauan yang diisi
kementerian/lembaga/pemerintah oleh tanaman-tanaman jenis
dalam melaksanakan kegiatan tertentu yang pada umumnya
atau tujuan yang ditetapkan tahan terhadap lingkunan kering
sehingga tidak memerlukan
gravity model (model gravitasi) siraman air; salah satu cara
kb
P
salah satu model yang banyak mengurangi pemanasan
digunakan dalam perencanaan bangunan dan kawasan
wilayah, digunakan untuk
memperkirakan daya tarik satu green technology k b L , P teknologi
lokasi dibanding lokasi lain di yang dalam penggunaan atau
sekitarnya aplikasinya minim menggunakan
sumber daya alam, termasuk
green area (area hijau) k b P , L sumber daya energi, mineral,
tanah tidak tertutup bangunan air dan material, serta minim
atau paving , dan dikhususkan menimbulkan dampak negatif
untuk menanam beragam bahan terhadap alam, lingkungan,
dan manusia; teknologi hijau
green architecture k b L , P arsitektur membantu meminimalkan
yang minim mengonsumsi sember penggunaan energi fosil,
daya alam, termasuk energi, membantu mengurangi emisi
air dan material, serta minim CO2, membantu mengurangi

57
Kamus Istilah Pengembangan Wilayah

Gambar 15. Contoh Ilustrasi Green Infrastructure

pemanasan bumi dan degradasi greenhouse k b L bangunan atau


lingkungan; muncul sebagai struktur yang dibangun terutama
konsekuensi hadirnya formulasi dari plastik, kaca, material serupa
Komisi PBB, Brundtland kaca atau bahan tembus pandang,
Commission tahun 1987 tentang dikhususkan untuk perlindungan
pembangunan berkelanjutan atau budi daya bunga, sayuran,
tanaman penutup tanah
green transportation ( groundcovers) , atau tanaman
(transportasi berkelanjutan) lunak lainnya; struktur rumah
kb
L,P
mengacu pada bentuk kaca (greenhouse) memodifikasi
transportasi yang mengikuti atau mengontrol iklim yang baik
aturan going green yang untuk pertumbuhan tanaman
memberikan kontribusi positif
terhadap lingkungan, ekonomi, greenhouse gas effect (efek gas
keberlanjutan sosial dan rumah kaca) k b P, L proses alami
masyarakat seperti kendaraan dengan atmosfer memerangkap
hijau, carsharing, pengembangan sebagian energi matahari, cukup
berorientasi transit, berjalan dan untuk memanasi bumi dalam
sistem transportasi perkotaan mendukung kehidupan, dengan
seperti hemat bahan bakar, gaya adanya perkiraan ilmuwan bahwa
hidup sehat, dan penghematan faktor manusia mendorong
ruang peningkatan “gas rumah kaca”
turut meningkatkan efek rumah

58
BPIW / KEMENTERIAN PUPR

kaca, termasuk di dalamnya groins I , P, L ( 1 ) s t r u k t u r


kb

adalah karbon dioksida hasil pelindungan pantai, dibangun


pembakaran bahan bakar fosil biasanya untuk menjebak
dan penggundulan hutan, serta hanyutan pesisir ( littoral drift )
metana, yang berasal dari sawah atau memperlambat erosi pantai,
dan tempat pembuangan sampah berbentuk sempit dan diukur
sejajar dengan pantai, dan
greenship k b P, L standar bangunan panjangnya dapat bervariasi dari
hijau Indonesia dikembangkan puluhan hingga ratusan meter
oleh Lembaga Konsil Bangunan (membentang dari darat titik
H i j a u I n d o n e s i a a t a u G re e n garis pantai keluar ke badan air),
Building Council Indonesia (GBCI); dapat diklasifikasikan sebagai
terdapat 7 aspek yang dinilai permeabel (dengan bukaan) atau
dalam standar Greenship, yaitu impermeabel (struktur padat
Appropriate Site Development atau hampir padat); (2) struktur
(ketepatan penggunaan tipe penghalang memanjang dari
tapak), Energy Efficiency and backshore atau tepi sungai ke
Conservation (efisiensi energi dalam badan air untuk tujuan
dan penghematan energi), Water pelindungan garis pantai dan
Conservation ( p e n g h e m a t a n dataran tinggi yang berdekatan
a i r ) , M a t e r i a l Re s o u r c e a n d dengan memengaruhi gerakan air
C yc l e ( s u m b e r m a t e r i a l d a n dan/atau pengendapan material
daur ulang), Indoor Health and
Comfort (kesehatan ruang dalam gross national product /GNP
d a n k e n ya m a n a n ) , B u i l d i n g (pendapatan nasional bruto)
Environment and Management kb
E,P
total pendapatan seluruh
(kondisi lingkungan bangunan penduduk suatu negara, termasuk
dan manajeman bangunan) pendapatan dari faktor-faktor
produksi yang digunakan di luar
greenway (jalur hijau) k b P , L negeri; total pengeluaran dari
sebuah taman linear, strip, atau output barang dan jasa pada
sabuk dari lahan ruang terbuka suatu negara
bervegetasi, atau area konservasi
ruang terbuka yang menyediakan gross domestic product /GDP
kesempatan rekreasi pasif, jalur (pendapatan domestic bruto)
pejalan kaki atau sepeda, atau kb
E,P
total pendapatan diperoleh
konservasi ruang terbuka atau di dalam negeri, termasuk
daerah alami, dinilai sebagai pendapatan yang diperoleh oleh
bantuan estetika, penyangga faktor produksi milik asing; total
antarpenggunaan lahan, atau pengeluaran atas barang dan jasa
untuk memberikan koridor bagi produksi dalam negeri
satwa liar atau orang

59
Kamus Istilah Pengembangan Wilayah

groundcover (tanaman tempat itu sendiri dan wilayah


penutup tanah) k b L (1) setiap b e l a k a n g r u ra l ya n g t e r k a i t
tanaman yang menutupi tanah dengannya
dan penggunaan dalam lanskap
mencakup dekorasi, pencegahan growth pole (pusat
erosi, pengendalian gulma; (2) pertumbuhan) k k P pertumbuhan
bahan tanaman yang digunakan tidak terjadi di sebarang tempat
untuk menutupi tanah, biasanya dan juga tidak terjadi secara
mengacu pada tanaman dilihat serentak, tetapi pertumbuhan
sebagai massa untuk menutupi terjadi pada titik-titik atau kutub-
tanah kutub pertumbuhan dengan
intensitas yang berubah-ubah,
group of eight /G8 (kelompok lalu pertumbuhan itu menyebar
delapan) k b E kelompok yang sepanjang saluran yang beraneka
beranggotakan Kanada, Prancis, ragam dan dengan pengaruh yang
Jerman, Italia, Jepang, Rusia, dinamis terhadap perekonomian
Inggris, dan Amerika Serikat, wilayah
dengan konferensi G8 bertujuan
menyelesaikan permasalahan gubernur k b P kepala; kepala
global dengan mendiskusikan pemerintahan tingkat provinsi
isu penting dan rencana langkah
yang perlu dilakukan gugat kk dakwa; tuntut;
gugatan kb tuntutan, celaan;
group of twenty/G20 kritikan; sanggahan; gugatan
(kelompok dua puluh) k b E perwakilan k b I , P gugatan
forum internasional yang terdiri yang berkaitan dengan
a t a s n e g a ra - n e g a ra i n d u s t r i p e n y e l e n g g a ra a n b a n g u n a n
dan berkembang di dunia, gedung yang diajukan oleh satu
terdiri atas Argentina, Australia, orang atau lebih yang mewakili
Brazil, Kanada, Prancis, Jerman, kelompok dalam mengajukan
India, Indonesia, Italia, Jepang, gugatan untuk kepentingan
Meksiko, Rusia, Saudi Arabia, mereka sendiri dan sekaligus
Korea Selatan, Amerika Serikat, mewakili pihak yang dirugikan
Cina, Afrika Selatan, dan Uni yang memiliki kesamaan fakta
Eropa dan dasar hukum antara wakil
kelompok dan anggota kelompok
growth center k b P kompleks yang dimaksud; penggugat k b P, S
ya n g t e r d i r i a t a s s a t u a t a u orang yang menggugat;
lebih komunitas atau tempat tergugat k b P, S orang yang
ya n g d i l a k u k a n b e r s a m a a n , digugat
menyediakan atau mungkin
menyediakan sejumlah fungsi gugus k b L , P, S beberapa pulau yang
budaya, sosial, mata pencaharian, berkelompok menjadi satu; ~
perdagangan, dan layanan untuk kepulauan k b L , P , S k u m p u l a n

60
BPIW / KEMENTERIAN PUPR

dari pulau-pulau yang saling


berdekatan yang terdiri atas
berbagai tipe dan ukuran yang
mempunyai ikatan/hubungan satu
dengan yang lain

guna k b E , I , L , P , S faedah, manfaat;


fungsi; kebaikan, budi baik;
penggunaan k b E , I , L , P , S proses,
cara, perbuatan menggunakan
sesuatu; pemakaian;
penggunaan kawasan
hutan k b L , P penggunaan atas
sebagian kawasan hutan untuk
kepentingan pembangunan di
luar kegiatan kehutanan tanpa
mengubah fungsi dan peruntukan
kawasan hutan tersebut

gunung k b L , P bukit yang sangat


besar dan tinggi; biasanya
tingginya lebih dari 600m;
~ api k b L , P gunung yang di
dalamnya terdapat lahar panas;
kegununapian k b L , P yang
berhubungan dengan gunung api

61
Kamus Istilah Pengembangan Wilayah

Hh
habitat l ingkunga n t e mpat
kb sosial seperti tempat pertemuan
tumbuhan atau satwa dapat di dalam satuan ruang
hidup dan berkembang secara bangunan bertingkat, hak untuk
alami; ~ alami k b L kumpulan membangun dan mengelola
unsur biotik dan abiotik dalam prasarana transportasi seperti
lokasi tertentu (terutama tidak jalan layang dan sebagainya);
berubah oleh aktivitas manusia) ruang lautan (hak untuk memiliki
yang menyediakan elemen untuk dan menempati ruang di dalam
bertahan hidup (makanan dan r u m a h t e ra p u n g , h a k u n t u k
tempat tinggal) untuk suatu melakukan kegiatan di dalam
spesies s a t u a n r u a n g d i d a l a m ko t a
terapung dan/atau di dalam laut,
hadal k b L , P nama yang diterapkan hak untuk mengelola pariwisata
pada semua parit/palung bahari, hak pemeliharaan taman
samudera terdalam dengan laut, hak melakukan angkutan
ketiadaan cahaya, berupa area laut, hak eksploitasi sumber daya
kedalaman 20.000 ke 36.200 kaki alam di laut seperti penangkapan
(6,096-11,003 m) dari permukaan ikan, penambangan lepas pantai,
laut, dengan tekanan 600-1100 dan sebagainya); dan ruang
kali lebih besar dari tekanan di udara (dapat berupa hak untuk
permukaan laut menggunakan jalur udara bagi
lalu lintas pesawat terbang, hak
hak k b (1) benar; (2) milik; untuk menggunakan media udara
kepunyaan; (3) kewenangan; bagi telekomunikasi); ~ guna
(4) kekuasaan untuk berbuat air k b I , P hak untuk memperoleh
sesuatu (karena telah ditentukan dan memakai atau mengusahakan
oleh undang-undang, aturan, air untuk berbagai keperluan;
dan sebagainya); (5) kekuasaan ~ guna bangunan k b I , P hak
yang benar atas sesuatu atau untuk mendirikan dan mempunyai
untuk menuntut sesuatu; (6) bangunan-bangunan di atas
wewenang menurut hukum; ~ tanah yang bukan miliknya
atas ruang k b I , P hak-hak yang sendiri, dengan jangka waktu
d i b e r i k a n a t a s p e m a n fa a t a n paling lama 30 tahun, orang atau
ruang daratan (dapat berupa hak badan hukum yang mempunyai
untuk memiliki dan menempati hak guna bangunan luas serta
saruan ruang dalam bangunan keadaan bangunan-bangunan
sebagai tempat tinggal, hak untuk jangka waktu tersebut dapat
melakukan kegiatan usaha seperti d i p e r p a n j a n g d e n g a n wa k t u
perkantoran, perdagangan, paling lama 20 tahun, HGB dapat
tempat peristirahatan, hak beralih dan dialihkan kepada
untuk melakukan kegiatan pihak lain; HGB dapat diberikan

62
BPIW / KEMENTERIAN PUPR

kepada warga negara Indonesia air; hak guna air untuk


dan badan hukum yang didirikan memenuhi kebutuhan usaha,
menurut hukum Indonesia dan baik penggunaan air untuk bahan
berkedudukan di Indonesia; ~ baku produksi, pemanfaatan
guna pakai air k b I , P hak untuk potensinya, media usaha maupun
memperoleh dan memakai air; penggunaan air untuk bahan
hak guna air untuk memenuhi pembantu produksi; ~ lintas
kebutuhan pokok sehari-hari, damai k b E , P, S hak yang diberikan
pertanian rakyat, dan kegiatan kepada semua jenis kapal asing
bukan usaha; ~ guna ruang untuk berlayar melewati laut
angkasa k b I , P wewenang untuk teritorial dan perairan suatu
mempergunakan tenaga dan negara yang tidak mengganggu
unsur-unsur di ruang angkasa kedamaian, ketertiban umum dan
guna usaha-usaha memelihara keamanan negara yang dilaluinya;
dan memperkembangkan ~ lintas transit k b E , P, S hak
k e s u b u r a n b u m i , a i r, s e r t a yang diberikan kepada semua
kekayaan yang terkandung di jenis kapal asing untuk berlayar
dalamnya dan hal-hal lain yang melewati selat yang digunakan
bersangkutan dengan itu; ~ untuk pelayaran Internasional
guna usaha/HGU k b I , P h a k secara cepat dan tidak terputus,
untuk mengusahakan tanah dari satu bagian ZEE atau laut
yang dikuasai langsung oleh lepas menuju kegian dari ZEE
negara, jangka waktu paling atau laut lepas; ~ membuka
lama 25 tahun, guna perusahaan tanah k b I , P hak dalam hukum
pertanian, perikanan atau adat yang menyangkut tanah
peternakan, untuk perubahaan dalam arti menggunakan atau
yang memerlukan waktu yang mengusahakan tanah/lahan
lebih lama dapat diberikan waktu dalam rangka pengembangan
35 tahun dan atas permintaan perdesaan ataupun usaha-
pemegang hak dan mengingat usaha ekstensifikasi tanah/lahan
keadaan perusahaannya, dapat pertanian; hak tersebut hanya
d i p e r p a n j a n g d e n g a n wa k t u dipunyai oleh warga Indonesia
paling lama 25 tahun; HGU dan diatur menurut peraturan
d a p a t b e ra l i h d a n d i a l i h k a n pemerintah; ~ milik/HM k b I , P
kepada pihak lain; HGU diberikan hak turun-temurun, terkuat dan
atas tanah yang luasnya paling terpenuh yang dapat dipunyai
sedikit 5 ha; dengan ketentuan orang (hanya WNI) atas tanah
bahwa jika luasnya 25 ha atau dengan mengingat bahwa
lebih harus memakai investasi hak atas tanah mempunyai
modal yang layak dan teknik fungs i so s ial; be rupa b end a
perusahaan yang baik sesuai yang dimiliki perseorangan
dengan perkembangan zaman; ~ atau perusahaan, pemilikan ini
guna usaha air k b I , P hak untuk diperoleh karena dibuat, dibeli,
memperoleh dan mengusahakan atau diperoleh secara sah oleh

63
Kamus Istilah Pengembangan Wilayah

pemilik pemerintah; ~ pakai k b I , P halte k b I , P tempat pemberhentian


hak untuk menggunakan dan/ kendaraan bermotor umum untuk
atau memungut hasil dari tanah menaikkan dan menurunkan
yang dikuasai langsung oleh penumpang
negara atau tanah, milik orang
lain; yang memberi wewenang hambat kk, hambatan
dan kewajiban yang ditentukan samping k b P interaksi antara
dalam keputusan pemberiannya arus lalu lintas dengan aktifitas
oleh pejabat yang berwenang dipinggir jalan yang berkaitan
m e m b e r i k a n n ya a t a u d a l a m dengan tata guna lahan
perjanjian dengan dengan pemilik disepanjang jalan tersebut
tanahnya, yang bukan perjanjian
sewa-menyewa atau perjanjian harap k b , harapan k b (1) sesuatu
pengolahan tanah, segala sesuatu yang (dapat) diharapkan; (2)
asal tidak bertentangan dengan keinginan supaya menjadi
jiwa dan ketentuan perundang- kenyataan; harapan adaptif k b E
undangan dapat diberikan selama adapt ive e xpe c t at ion ( e ng ) ,
jangka waktu tertentu atau pendekatan yang mengasumsikan
selama tanahnya dipergunakan bahwa orang-orang membentuk
untuk keperluan tertentu, harapan mereka dari variabel
dengan cuma-cuma, dengan berdasarkan nilai-nilai baru
pembayaran atau pemberian diamati dari variabel
jasa apa pun; ~ pengelolaan/
HPL k b I , P hak atas tanah negara harbour (pelabuhan/bandar)
yang memberi wewenang kepada kb
I,L,P
sebuah wilayah perairan
pemegang, merencanakan dikelilingi oleh tanah, dinding
peruntukan untuk penggunaan laut, pemecah gelombang, atau
tanah yang bersangkutan, tanggul buatan, membentuk
menggunakan untuk keperluan pelabuhan yang aman untuk
pelaksanaan tugasnya dan dapat kapal
menyerahkan bagian-bagian dari
tanah itu kepada pihak ketiga hardscape (elemen keras) k b L
dengan hak pakai, demikian unsur-unsur permukaan keras
pula hak guna bangunan dan dari rancangan lanskap, termasuk
menerima uang pemasukan dan d i d a l a m n y a y a i t u t r o t o a r,
atau uang wajib tahunan; ~ jalan, pembatas tepi, dinding,
sewa k b I , P hak seseorang atau bangunan, pagar, dan ornamen
badan untuk mempergunakan besar atau patung (sculptures)
tanah orang lain untuk keperluan
bangunan dengan membayar harga k b E nilai barang yang
kepada pemiliknya sejumlah uang ditentukan atau dirupakan
sebagai sewa; ~ ulayat k b P hak dengan uang; jumlah uang atau
bersama segolongan penduduk alat tukar lain yang senilai yang
asli atau adat atas sebidang tanah harus dibayarkan untuk produk

64
BPIW / KEMENTERIAN PUPR

atau jasa, pada waktu tertentu hazard (bahaya) k b E , I , L , P, S


dan di pasar tertentu; guna; ~ fenomena, zat, aktivitas manusia
air baku/HAB k b E , I , L harga rata- ataupun kondisi berbahaya yang
rata air tanah per satuan volume dapat menyebabkan kehilangan
di suatu daerah yang besarnya nyawa, cedera atau dampak
s a m a d e n g a n n i l a i i nve s t a s i kesehatan lainnya, kerusakan
untuk mendapatkan air tanah harta benda, hilangnya mata
tersebut dibagi dengan volume pencaharian, gangguan sosial
produksinya; ~ dasar air harga dan ekonomi ataupun kerusakan
air tanah per satuan volume yang lingkungan
akan dikenai pajak pemanfaatan
air tanah, besarnya sama dengan heat urban islands (pulau panas
harga air baku dikalikan dengan kota) k b P , L daerah temperatur
faktor nilai air t i n g g i d i s e k i t a r p e r ko t a a n ,
disebabkan oleh efek geometris
hasil k b E , I , L , P , S (1) sesuatu yang dari kota dan panas yang diserap
diadakan (dibuat, dijadikan, oleh bangunan dan trotoar
dan sebagainya) oleh usaha
(tanam-tanaman, sawah, tanah, heksagonal k b P (1) jaringan
ladang, hutan, dan sebagainya; pergerakan yang menghubungkan
(2) pendapatan, perolehan; antara bagian wilayah yang satu
(3) akibat, kesudahan (dari dengan yang lainnya dengan
pertandingan, ujian, dan pusat pelayanan harus berlokasi
sebagainya); (4) berhasil, di simpul-simpul pertemuan
mendapat hasil, tidak gagal; ~ jaringan pergerakan yang satu
hutan k b L , P benda-benda hayati, dengan yang lainnya sehingga
nonhayati dan turunannya, serta pusat pelayanan tersebut dapat
jasa yang berasal dari hutan; ~ dengan mudah dicapai penduduk;
kunkerkbE,P laporan tertulis hasil (2) model wilayah perdagangan
pertemuan kunjungan kerja, yaitu yang efisien berbentuk segi enam
kewajiban anggota DPR untuk (heksagonal) yang menunjukkan
bertemu dengan konstituennya kegiatan-kegiatan manusia yang
secara rutin pada setiap masa terorganisasikan dalam tata ruang
reses, dan disampaikan kepada geografisnya, dan tempat-tempat
partai politik melalui fraksinya sentral yang lebih tinggi ordenya
di DPR; penghasilan k b E , P mempunyai wilayah perdagangan
( 1 ) p ro s e s , c a ra , p e r b u a t a n atau wilayah pelayanan yang lebih
menghasilkan; (2) pendapatan, luas
perolehan (uang yang diterima
dan sebagainya) hemat k b I , L , P ( 1 ) b e r h a t i - h a t i
dalam membelanjakan uang,
hayati k s L mengenai hidup, tidak boros, cermat; (2)
berhubungan dengan hidup penuh minat dan perhatian,
(dengan) saksama), teliti;

65
Kamus Istilah Pengembangan Wilayah

(3) pikiran, pendapat; ~ hidrokarbon k b L , P senyawa kimia


air k b I , L , P strategi untuk organik dari hidrogen dan karbon
mengoptimalkan pemanfaatan dalam gas, cair, atau fase padat,
air bersih dan air minum melalui dengan struktur molekul senyawa
perubahan perilaku konsumsi hidrokarbon bervariasi dari yang
air, pengurangan kebocoran air, paling sederhana (metana,
pemanfaatan idle capacity ; dan konstituen gas alam) sampai
pengelolaan kebutuhan air di struktur sangat kompleks; minyak
tingkat penyelenggara dan skala bumi dan gas alam terutama
kota terbuat dari hidrokarbon (minyak
mentah, tar, aspal dan kondensat
hibah k b E , I , P (1) pemberian secara adalah hidrokarbon minyak bumi)
sukarela dengan mengalihkan hak
atas sesuatu kepada orang lain; hidrologi k b I , L , P ilmu tentang air
(2) setiap penerimaan negara, bawah tanah, keberadaannya,
baik dalam bentuk devisa maupun peredarannya dan salurannya,
dalam bentuk barang ataupun persifatan kimia dan fisikanya,
dalam bentuk jasa yang diperoleh reaksi dengan lingkungan,
dari pemberi hibah luar negeri termasuk hubungannya dengan
yang tidak perlu dibayar kembali makhluk hidup

hidrogeologi k b I , L , P ilmu yang hidrometeorologi k b P , L cabang


membahas mengenai air tanah meteorologi yang berhubungan
ya n g b e r t a l i a n d e n g a n c a ra dengan penggunaannya dalam
terdapat, penyebaran, pengaliran, h i d r o l o g i , m i s a l n ya d e n g a n
potensi, dan sifat kimia air tanah masalah banjir, hidroelektrik,
irigasi, dan masalah sumber
hidrograf k b I , L , P gambaran tenaga air
respon DAS (daerah aliran
sungai) terhadap curah hujan hidromorf k b P, L tanah aluvial
yang terjadi; kurva yang hidromorf , yaitu tanah aluvial
menggambarkan hubungan yang selalu jenuh air
antardebit yang diperoleh
berdasarkan tinggi muka air high seas (laut lepas) k b L , P air
yang dikonversi menjadi debit di luar wilayah yurisdiksi nasional
menggunakan rating curve dan (sekitar kurang lebih 200 mil)
waktu tidak termasuk spesies tetap di
pada landas kontinen, dengan
hidrografi k b I , L , P ilmu tentang tetap berada di bawah hak
pengukuran dan pemetaan kedaulatan negara-negara pesisir
perairan (sungai, laut, pelabuhan,
dan sebagainya) dan dasar laut high tide (air pasang) k b P, L
saat ketika air laut atau sungai

66
BPIW / KEMENTERIAN PUPR

mencapai level tertinggi dan kendali, sering terjadi ketika


meluap ke pantai atau tepi sungai terdapat peningkatan signifikan
pada jumlah uang yang beredar
hinterland k b P, L (1) wilayah tidak didukung oleh pertumbuhan
pedesaan atau perkotaan, atau produk domestik bruto (PDB)
keduanya, yang terkait erat secara sehingga mengakibatkan
ekonomi dengan kota terdekat; ketidakseimbangan dalam
(2) wilayah pedalaman; wilayah pasokan dan permintaan uang
terpencil dari daerah perkotaan; dan jika dibiarkan, kondisi
wilayah sekitar pusat-pusat kota; ini akan menyebabkan harga
(3) wilayah belakang; wilayah meningkat dan akibatnya mata
p e n g a r u h s e b u a h ko t a ya n g uang kehilangan nilainya
dalam memenuhi kebutuhannya
atau menjual hasil produksinya hipotik k b E , P hak kebendaan atas
cenderung bergantung pada kota benda-benda tidak bergerak;
tersebut (Gbr. 16) hak ini merupakan jaminan bagi
pelunasan utang dalam suatu
hiperinflasi k b E inflasi sangat cepat p e r i k a t a n a t a u ke s e p a k a t a n
atau di luar kendali, atau situasi (kontrak)
pada saat kenaikan harga di luar

Gambar 16. Contoh Ilustrasi Hiterland

67
Kamus Istilah Pengembangan Wilayah

hirarki perkotaan k b P sistem bersifat komersial, komoditasnya


jenjang perkotaan sebagai terdiri atas kelompok tanaman
akibat perbedaan jumlah, jenis, s a y u ra n ( v e g e t a b l e s ) , b u a h
dan kualitas dari fasilitas yang (fruits), tanaman berkhasiat obat
tersedia di kota tersebut (medicinal plants), tanaman hias
( ornamental plants ) termasuk
histeresis k b E mengacu pada di dalamnya tanaman air, lumut,
sistem, organisme dan bidang dan jamur yang dapat berfungsi
ya n g m e m i l i k i m e m o r i a t a u sebagai sayuran, tanaman obat,
konsekuensi dari masukan atau tanaman hias
dialami dengan jeda waktu
tertentu, atau keterlambatan, household (rumah tangga)
terutama muncul ketika gangguan kb
E,P
konsep rumah tangga
tunggal memengaruhi jalannya didasarkan pada pengaturan yang
perekonomian dibuat oleh manusia, baik secara
individu maupun kelompok,
holding k k E , P sebagai induk untuk menyediakan diri dengan
dari unit-unit usaha yang makanan atau kebutuhan lainnya
dikembangkan masyarakat desa, untuk hidup, berupa 1) rumah
baik dalam skala lokal desa tangga satu orang, yaitu orang
maupun kawasan perdesaan yang membuat ketentuan untuk
makanan atau kebutuhan penting
homestay k b E , P kamar yang dalam lainnya tanpa menggabungkannya
rumah penduduk di daerah wisata d e n g a n o ra n g l a i n , a t a u 2 )
disewakan untuk pengunjung rumah tangga dengan beberapa
pada periode liburan anggota, yaitu kelompok dua
atau lebih orang hidup bersama
horizon k b L , P (1) lapisan tanah atau yang membuat ketentuan umum
material yang mendasari tanah untuk makanan atau kebutuhan
di profil seperti yang diamati, hidup lainnya, dengan anggota
dipelajari, atau ditemukan di ke l o m p o k t e r s e b u t m u n g k i n
bagian vertikal tanah; merupakan mengumpulkan pendapatan
diferensiasi partikel, bahan kimia, mereka atau memiliki anggaran
organisme, atau gerakan air umum bersama; dan anggota
dalam profil tanah; (2) mengacu ke l o m p o k t e r s e b u t m u n g k i n
pada garis pertemuan langit terkait atau tidak ataupun terdiri
dengan bumi atau objek di atas kombinasi antara orang baik
atasnya terkait dan tidak terkait; dapat
berlokasi di unit perumahan atau
hortikultura k b L , P kegiatan budi satu set tempat tinggal kolektif
daya tanaman yang dilakukan seperti rumah kos, hotel atau
di dalam lingkup pekarangan kamp, atau mungkin terdiri atas
dan kemudian hortikultura tenaga administrasi di sebuah
berkembang menjadi usaha yang lembaga

68
BPIW / KEMENTERIAN PUPR

hub (pusat) I , P titik pusat


kb
d i b a n g u n s e c a ra b e r i m b a n g
untuk koleksi, penyortiran, antara rumah sederhana, rumah
transshipment dan distribusi menengah, dan rumah mewah;
barang untuk wilayah tertentu; hunian jamak k b P bangunan
konsep hub berasal dari gedung dengan fungsi sebagai
istilah yang digunakan dalam hunian jamak, meliputi rumah
transportasi udara untuk deret, rumah susun; hunian
penumpang dan barang, sementara k b P bangunan
menggambarkan pengumpulan gedung dengan fungsi sebagai
dan distribusi melalui satu titik; hunian sementara meliputi
~ port (pelabuhan hub) asrama, motel, hostel; hunian
kb
I,P
pelabuhan yang melayani tunggal k b P bangunan gedung
pengiriman laut dalam yang dengan fungsi sebagai hunian
dijadwalkan dan pengiriman laut tunggal; rumah tinggal tunggal
pendek yang dijadwalkan
huta k b P, S istilah batak yang
hubung k k , hubungan k b (1) secara umum berarti kampung,
keadaan berhubungan; (2) yaitu tempat tinggal mereka
kontak; (3) sangkut-paut; yang berasal dari satu moyang,
(4) ikatan; pertalian; ~ atau berdasarkan keturunan dan
antardaerah k b P jaringan perkawinan
a n t a r d a e r a h ya n g t e r w u j u d
karena adanya saling hutan k b L , P (1) penggunaan
mempengaruhi antara satuan- luas tanah yang ditumbuhi
satuan daerah yang aktif pohon-pohon yang biasanya
tidak dipelihara orang dengan
hukum k b E , I , L , P , S (1) peraturan k e a n e k a ra g a m a n t u m b u h a n
ya n g d i b u a t o l e h p e n g u a s a mulai dari pohon hingga perdu;
(pemerintah) atau adat yang (2) suatu kesatuan ekosistem
berlaku bagi semua orang dalam berupa hamparan lahan berisi
s u a t u m a s ya ra k a t ( n e g a ra ) ; sumber daya alam hayati yang
(2) undang-undang, peraturan didominasi pepohonan dalam
untuk mengatur pergaulan hidup persekutuan alam lingkungannya,
dalam masyarakat; (3) patokan yang satu dengan yang lainnya
(kaidah, ketentuan) mengenai tidak dapat dipisahkan; ~
suatu peristiwa yang tertentu; (4) adat k b L , P hutan negara yang
keputusan (pertimbangan) yang berada dalam wilayah masyarakat
ditetapkan hukum adat, sebelumnya disebut
h u t a n u l a ya t , h u t a n m a r g a ,
huni k k menghuni; hunian k b P hutan pertuanan, atau sebutan
tempat tinggal; kediaman l a i n nya ; ~ cagar alam k b L , P
(yang dihuni); hunian kawasan suaka alam yang karena
berimbang k b P perumahan keadaan alam-nya mempunyai
atau lingkungan hunian yang kekhasan tumbuhan dan atau

69
Kamus Istilah Pengembangan Wilayah

satwa serta ekosistemnya, HPK k b L , P kawasan hutan yang


yang perlu dilindungi dan secara ruang dicadangkan untuk
perkembangannya berlangsung digunakan bagi pembangunan
secara alami; ~ desa k b L , P d i l u a r ke g i a t a n ke h u t a n a n ;
hutan negara yang dikelola oleh ~ produksi terbatas k b L , P
desa dan dimanfaatkan untuk kawasan hutan dengan faktor-
kesejahteraan desa; ~ hak k b L , P faktor kelas lereng, jenis tanah,
hutan yang berada pada tanah dan intensitas hujan setelah
yang dibebani hak atas tanah; masing-masing dikalikan dengan
~ kemasyarakatan k b L , P hutan angka penimbang mempunyai
negara yang pemanfaatan jumlah nilai antara 125-174, di
utamanya ditujukan untuk luar kawasan hutan lindung,
memberdayakan masyarakat; hutan suaka alam, hutan
~ konservasi k b L , P kawasan pelestarian alam, dan taman
hutan dengan ciri khas tertentu, buru ; ~ produksi tetap k b L , P
yang mempunyai fungsi pokok kawasan hutan dengan faktor-
pengawetan keanekaragaman faktor kelas lereng, jenis tanah,
tumbuhan dan satwa serta dan intensitas hujan setelah
ekosistemnya; ~ kota k b L , P masing-masing dikalikan dengan
s u a t u h a m p a ra n l a h a n ya n g angka penimbang mempunyai
bertumbuhan pohon-pohon jumlah nilai di bawah 125, di luar
yang kompak dan rapat di dalam kawasan hutan lindung, hutan
wilayah perkotaan, baik pada suaka alam, hutan pelestarian
tanah negara maupun tanah hak, alam, dan taman buru; ~
yang ditetapkan sebagai hutan rakyat k b L , P hutan hak yang
kota oleh pejabat berwenang; berada pada tanah yang dibebani
~ lindung k b L , P kawasan hutan hak milik; ~ sosial k b L , P, S disebut
ya n g m e m i l i k i f u n g s i p o k o k juga sebagai hutan komunitas;
sebagai pelindungan sistem praktik manajemen tanah yang
penyangga kehidupan untuk mendorong para petani untuk
megatur tata air, mencegah banjir, menanam pohon-pohon yang
mengendalikan erosi, mencegah diselingi dengan tanaman pangan
intrusi air laut, dan memelihara dan pemeliharaan hewan; ~
kesuburan tanah; ~ negara k b L , P tanaman hasil rehabilitasi/
hutan yang berada pada tanah HTHR k b L , P hutan tanaman pada
yang tidak dibebani hak atas hutan produksi yang dibangun
tanah; ~ perkotaan k b L , P suatu melalui kegiatan merehabilitasi
hutan yang keberadaannya di lahan dan hutan pada
dalam kota, di pinggir kota, atau kawasan hutan produksi untuk
di dalam daerah-daerah pusat memulihkan, mempertahankan
pemukiman; ~ produksi k b L , P dan meningkatkan fungsi
kawasan hutan yang mempunyai lahan dan hutan dalam rangka
fungsi pokok memproduksi hasil mempertahankan daya dukung,
hutan; ~ produksi konversi/ produktivitas dan peranannya

70
BPIW / KEMENTERIAN PUPR

sebagai sistem penyangga


kehidupan; ~ tanaman
industri k b I , L , P hutan tanaman
pada hutan produksi yang
dibangun oleh kelompok industri
kehutanan untuk meningkatkan
potensi dan kualitas hutan
produksi dengan menerapkan
silvikultur dalam rangka
memenuhi kebutuhan bahan baku
industri hasil hutan; ~ tanaman
rakyat k b L , P hutan tanaman pada
hutan produksi yang dibangun
oleh kelompok masyarakat
untuk meningkatkan potensi dan
kualitas hutan produksi dengan
menerapkan silvikultur dalam
rangka menjamin kelestarian
sumber daya hutan; ~ tetap k b L , P
kawasan hutan yang akan
dipertahankan keberadaannya
sebagai kawasan hutan,
terdiri atas hutan konservasi,
hutan lindung, hutan produksi
terbatas, dan hutan produksi
tetap; kehutanan k b L , P sistem
p e n g u r u s a n ya n g b e ra n g k u t
paut dengan hutan, kawasan
hutan, dan hasil hutan yang
diselenggarakan secara terpadu

71
Kamus Istilah Pengembangan Wilayah

Ii
ibu kota k b
kota tempat di bidang kegiatan untuk
kedudukan pusat pemerintahan m e m e l i h a ra , m e m b e s a r k a n ,
dan konsentrasi perkantoran dan/atau membiakkan ikan
a d m i n i s t ra t i f p e m e r i n t a h a n ; serta memanen hasilnya dalam
kota yang menjadi pusat l i n g k u n g a n ya n g t e r ko n t ro l ;
pemerintahan; ~ kabupaten k b P perikanan tangkap k b L , P
tempat kedudukan pusat segala pengorbanan yang
pemerintahan tingkat kabupaten; ditujukan untuk memperoleh
~ kecamatan/IKK k b P pusat hasil laut dengan maksud untuk
penyelenggaraan pemerintahan meningkatkan pendapatan
di kecamatan; ~ negara k b P nelayan ataupun nelayan ikan
tempat kedudukan pemerintah
pusat suatu negara atau pusat iklim k b L kondisi cuaca yang terjadi
pemerintahan; ~ provinsi k b P pada suatu area tertentu secara
tempat kedudukan pusat umum atau berdasarkan jangka
pemerintahan daerah provinsi waktu yang lama; ~ makro k b L , P
iklim umum pada suatu daerah
idle k b P (1) tidak terpakai; tidak yang luas atau negara; ~
digunakan; tidak dimanfaatkan; mikro k b L , P (1) struktur iklim dari
(2) orang yang menghindari daerah kecil tertentu; (2) struktur
pekerjaan atau benda yang tidak iklim halus dari ruang udara yang
digunakan; tanpa tujuan, tidak dimulai permukaan bumi sampai
berarti; uang dalam bentuk tunai ketinggian pada saat efek karakter
atau rekening tanpa bunga permukaan dasar tidak lagi dapat
dibedakan dari iklim setempat
identitas kb jati diri; ~ umum; ~ usaha k b E , P kondisi
kawasan k b P kesan lingkungan yang diupayakan oleh Pemerintah
secara visual yang dapat berupa penetapan berbagai
memberikan identitas pada peraturan perundang-undangan
kawasan tersebut, yang terdiri dan kebijaksanaan di berbagai
atas unsur-unsur pembentuk aspek kehidupan sosial ekonomi,
karakter kota yang diharapkan agar masyarakat memperoleh
nantinya juga akan berpengaruh ke s e m p a t a n ya n g s a m a d a n
kepada penghuni kota dukungan berusaha yang seluas-
luasnya terutama bagi usaha kecil
ikan k b , perikanan k b L , P sehingga berkembang menjadi
semua usaha penangkapan tangguh dan mandiri
budi daya ikan dan kegiatan
pengelolaan hingga pemasaran ilegal k s E , I , L , P, S tidak legal; tidak
hasilnya; perikanan budi sah
daya k b L , P sektor yang bergerak

72
BPIW / KEMENTERIAN PUPR

illegal fishing (penangkapan ilmiah secara ilmu pengetahuan;


ks

ikan secara liar) k b L , P mengacu sesuai dengan syarat atau hukum


pada kegiatan (1) yang dilakukan ilmu pengetahuan
oleh kapal nasional maupun asing
di perairan di bawah yurisdiksi imbang k s , seimbang k s
negara, tanpa izin dari negara sama berat (kuat);
tersebut, atau bertentangan keseimbangan k b E , L , I , P, S
hukum dan peraturannya; keadaan yang terjadi apabila
(2) dilakukan oleh kapal yang semua gaya dan kecenderungan
mengibarkan bendera Negara yang ada tepat diimbangi atau
yang merupakan pihak organisasi dinetralkan oleh gaya dan
pengelolaan perikanan regional kecenderungan yang sama, tetapi
yang terkait tetapi beroperasi berlawanan
bertentangan dengan tindakan
ko n s e r va s i d a n p e n g e l o l a a n imbuh k b , imbuhan air tanah
yang diadopsi oleh organisasi (recharge) k b I , L , P proses
itu dengan negara terikat, penambahan air tanah dari luar
atau ketentuan yang relevan ke lajur jenuh akuifer, secara
dari hukum internasional yang alami atau buatan, langsung ke
berlaku; atau (3) melanggar akuifer tersebut atau melalui
hukum nasional atau kewajiban formasi lain; imbuhan air tanah
internasional, termasuk yang alami k b I , L , P proses imbuhan air
dilakukan dengan bekerja ke dalam sistem air tanah, yang
sama negara kepada organisasi berasal dari air hujan dan badan
pengelolaan perikanan regional air lainnya secara alami (tanpa
yang terkait rekayasa manusia); imbuhan
air tanah buatan k b I , L , P proses
illegal logging (penebangan imbuhan air ke dalam sistem air
liar) kbL,P pemanenan, tanah karena usaha manusia
pengolahan, pengangkutan, (dengan rekayasa manusia)
m e m b e l i a t a u m e n j u a l k ay u
bertentangan hukum nasional impact (pengaruh) k k (1) aksi
dan internasional; sebuah suatu objek yang bersentuhan
praktik eksploitasi hasil hutan dengan objek lain; efek atau
berupa kayu dari hutan negara pengaruh yang jelas; (2)
(hutan produksi, konservasi, bersentuhan secara paksa dengan
lindung, dan sebagainya) melalui benda lain; memiliki efek yang
aktivitas penebangan pohon atau kuat pada seseorang atau sesuatu
pemanfaatan peredaran kayu
atau olahannya yang berasal dari imperative planning
hasil tebangan secara tidak sah (perencanaan imperatif) k b P
perencanaan yang mengatur baik
sasaran, prosedur, pelaksana,
waktu pelaksanaan, bahan-

73
Kamus Istilah Pengembangan Wilayah

bahan, maupun alat-alat yang pada banyak pilihan atau proses


dapat dipakai untuk menjalankan pelemahan dalam berbagai sektor,
rencana tersebut ekonomi, ekologi, sosial, politik,
budaya, dan mengenai mayoritas
imperialis k s S (1) orang (negara) masyarakat kita
yang menjalankan politik
menjajah negara lain; negara in situ k b L , P kegiatan yang
yang memperbesar daerah berlangsung di tempat dan tidak
jajahan untuk kepentingan di lokasi lain
industri dan modal; (2) bangsa
yang menjalankan politik incremental cost (biaya
menjajah bangsa lain tambahan) k b E , P biaya tambahan
yang diakibatkan kenaikan output
imperialisme k b S politik yang akibat adanya investasi
bertujuan menjajah negara lain
untuk mendapatkan kekuasaan indeks k b E , P daftar harga barang
dan keuntungan yang lebih besar d i b a n d i n g k a n d e n g a n h a rg a
sebelumnya berdasarkan
impermeabel k b I , L , P istilah yang persentase untuk mengetahui
d i t e ra p k a n p a d a t a n a h a t a u turun naiknya harga; ~ gini k b E , P
trotoar yang tidak memungkinkan lihat koefisien; ~ pembangunan
memudahkan pengeringan air manusia/IPM k b E , P, S angka
melalui mereka yang memberikan gambaran
komprehensif mengenai tingkat
implementasi k b P pelaksanaan; pencapaian pembangunan
mengimplementasikan manusia sebagai dampak dari
melaksanakan, menerapkan; kegiatan pembangunan yang
pengimplementasian dilakukan oleh suatu negara/
proses, cara, perbuatan daerah; ~ pembangunan
mengimplementasikan; gender/IPG k b P, S i n d e k s
terimplementasi k b terlaksana, pencapaian kemampuan
terterapkan dasar pembangunan manusia
ya n g l e b i h d i a ra h k a n u n t u k
i m p o r k b E p e m a s u k a n b a ra n g mengungkapkan ketimpangan
dan sebagainya dari luar negeri; antara laki-laki dan perempuan;
mengimpor memasukkan ~ pemberdayaan gender/
barang dagangan dan sebagainya IDG k b P, S indeks komposit yang
dari luar negeri; pengimpor tersusun dari beberapa variabel
orang (perusahaan) yang ya n g m e n c e r m i n k a n t i n g k a t
mengimpor, importir keterlibatan wanita dalam proses
pengambilan keputusan di bidang
impoverishment (pemiskinan) politik dan ekonomi; ~ harga
kb
E,P
suatu proses yang aktif yang k o n s u m e n k b E I n d e k s ya n g
memusnahkan akses masyarakat menghitung rata-rata perubahan

74
BPIW / KEMENTERIAN PUPR

harga dari suatu paket barang indikator E , I , L , P, S alat pemantau


kb

dan jasa yang dikonsumsi oleh (sesuatu) yang dapat memberikan


rumah tangga dalam kurun petunjuk atau keterangan; ~
waktu tertentu, juga merupakan awal k b E variabel ekonomi yang
indikator yang digunakan berfluktuasi mendahului output
untuk mengukur tingkat inflasi, perekonomian dan karenanya
perubahan IHK dari waktu ke memberi sinyal arah fluktuasi
waktu menggambarkan tingkat ekonomi
kenaikan (inflasi) atau tingkat
penurunan (deflasi) dari barang indirect benefit (keuntungan
dan jasa; ~ nilai penting/ tak langsung) kbE,P
INP k b L besarnya peran tiap keuntungan yang tidak secara
jenis dalam komunitas, dilakukan langsung berhubungan dengan
dengan membandingkan besar output proyek, misalnya
kecilnya INP jenis-jenis penyusun peningkatan penerimaan pajak,
komunitas tersebut; informasi pengembangan industri dan
INP diperlukan untuk mengetahui sebagainya
seberapa penting jenis tanaman
tertentu pada sebuah lahan induced planning k b E , P proses
(habitat), semakin besar nilai perencanaan yang berbasiskan
INP menandakan semakin berarti s i s t e m d o r o n g a n , ya i t u j i k a
kehadiran tanaman itu pemerintah pada level lebih
tinggi memberikan rangsangan
inden k b E pembelian barang dengan (berbentuk bantuan atau subsidi)
cara memesan dan membayar kepada pemerintah level lebih
uang tanda pemesanan rendah

indicative planning industri k b E , P seluruh bentuk


(perencanaan indikatif) k b P kegiatan ekonomi yang
perencanaan dimana tujuan yang mengolah bahan baku dan/atau
ingin dicapai hanya dinyatakan memanfaatkan sumber daya
dalam bentuk indikasi; indikator industri sehingga menghasilkan
dapat berbentuk konkret barang yang mempunyai nilai
atau indikatif; tidak diatur tambah atau manfaat lebih
prosedur atau langkah-langkah tinggi, termasuk jasa industri; ~
mencapainya yang penting besar k b E , P perusahaan industri
indikator yang dicantumkan dapat yang mempunyai pekerja 100
tercapai orang atau lebih; ~ hijau k b E , P
i n d u s t r i ya n g d a l a m p r o s e s
indikasi k b E , I , L , P, S petunjuk; tanda- p r o d u k s i nya m e n g u t a m a k a n
tanda; berindikasi mempunyai upaya efisiensi dan efektivitas
indikasi, mempunyai petunjuk penggunaan sumber daya secara
berkelanjutan sehingga mampu
menyelaraskan pembangunan

75
Kamus Istilah Pengembangan Wilayah

industri dengan kelestarian s e c a ra p e r l a h a n m e m a i n k a n


fungsi lingkungan hidup serta peranan utama dalam ekonomi;
dapat memberikan manfaat perindustrian k b P tatanan dan
bagi masyarakat; ~ kecil k b E , P segala yang berkaitan dengan
perusahaan industri industri kegiatan industri
yang mempunyai pekerja 5-19
orang; ~ kreatif k b E , P industri infiltrasi k b I , L , P proses meresapnya
yang mentransformasi dan air dari permukaan ke dalam
memanfaatkan kreativitas, tanah
keterampilan, dan kekayaan
intelektul untuk menghasilkan inflasi k b E peningkatan pada
barang dan jasa; ~ pionir k b E , P keseluruhan tingkat harga
industri yang memiliki keterkaitan
yang luas, memberi nilai tambah informasi k b (1) penerangan; (2)
dan eksternalitas yang tinggi, pemberitahuan; kabar atau berita
memperkenalkan teknologi baru, tentang sesuatu; (3) keseluruhan
serta memiliki nilai strategis makna yang menunjang amanat
bagi perekonomian nasional; ~ yang terlihat dalam bagian-bagian
sedang k b E , P perusahaan industri amanat itu; ~ asimetrik k b E
yang mempunyai pekerja 20-99 asymmetric information ( eng ),
orang; ~ strategis k b E , P industri situasi ketika salah satu pihak
yang penting bagi negara dan dalam transaksi ekonomi memiliki
yang menguasai hajat hidup beberapa informasi yang relevan
orang banyak, meningkatkan tidak tersedia untuk pihak lainnya
atau menghasilkan nilai tambah
sumber daya alam strategis, i n f o r m a t i o n a n d
atau mempunyai kaitan dengan communication technology/
kepentingan pertahanan serta ICT k b E , i , L , P, S sebuah istilah
keamanan negara dalam rangka umum yang mencakup semua
pemenuhan tugas pemerintahan alat atau aplikasi komunikasi yang
negara; agroindustri k b E , P meliputi radio, televisi, telepon
bagian integral dari pembangunan selular, komputer dan jaringan
sektor pertanian yang mampu hardware dan software -nya,
m e n t ra n s fo r m a s i k a n p r o d u k sistem satelit dan sebagainya,
primer ke produk olahan serta bermacam layanan dan
sekaligus budaya kerja bernilai aplikasi yang berkaitan dengan
tambah rendah menjadi budaya alat-alat tersebut
kerja industrial modern yang
menciptakan nilai tambah infrastruktur k b I , P (1) fasilitas
tinggi; industrialisasi k b E , P teknis, fisik, sistem, perangkat
fase pada perkembangan keras, dan lunak yang diperlukan
ekonomi suatu negara ketika u n t u k m e l a k u k a n p e l aya n a n
industri berkembang lebih cepat kepada masyarakat dan
diba nding k a n p e r t a nia n dan mendukung jaringan struktur

76
BPIW / KEMENTERIAN PUPR

agar pertumbuhan ekonomi dan terkait dengan akomodasi


sosial masyarakat dapat berjalan wisatawan lainnya
dengan baik; (2) sistem fisik dasar
dari sebuah bisnis atau bangsa; initial loss k b I , L , P ke h i l a n g a n
transportasi, komunikasi, limbah, air permukaan, akibat proses
air dan sistem listrik merupakan intercept (yaitu bagian air
c o n t o h i n fra s t r u k t u r, s i s t e m hujan yang jatuh ke pohon atau
infrastruktur cenderung investasi tanaman yang kemudian ada yang
biaya tinggi, tetapi sangat penting menguap dan ada yang mencapai
untuk pembangunan ekonomi dan permukaan tanah dan meresap ke
kemakmuran suatu negara; ~ dalam tanah atau akar tanaman)
berkelanjutan k b I , P (1) mengacu dan akibat depression storage
pada merancang, membangun,
dan operasional unsur-unsur inklusif k s (1) termasuk; (2)
struktural dalam cara-cara mencakup semua layanan atau
yang tidak tidak mengurangi item yang biasanya diharapkan
proses sosial, ekonomi dan atau dibutuhkan; tidak membatasi
ekologi yang dibutuhkan untuk setiap bagian masyarakat atau
mempertahankan ekualitas pihak mana pun yang terlibat
manusia, keragaman, dan dalam sesuatu
fungsi sistem alam; (2)
infrastruktur bidang pekerjaan inkremental k b P , S berkembang
umum dan permukiman yang sedikit demi sedikit secara teratur
diselenggarakan dengan
menggunakan pendekatan inkubasi k b P upaya berbentuk
konstruksi berkelanjutan; ~ perlakuan khusus terhadap suatu
wilayah k b I , P infrastruktur yang kawasan untuk mendapatkan
diperlukan dalam pengembangan nilai optimum dalam suatu
willayah atau infrastuktur yang tahapan pembangunan
memp unya i s k a la p e layanan infrastruktur yang dipersiapkan
regional, meliputi jaringan unt uk m e m ic u pe r t umb uhan
transportasi, sumber daya air, kawasan di sekitarnya; ~
(termasuk air bersih, air limbah, kawasan strategis k b P upaya
drainase), energi dan kelistrikan, pembinaan dan pengembangan
telekomunikasi, persampahan, kawasan strategis dalam bentuk
serta fasilitas umum dan sosial rangkaian program pembinaan,
pengembangan, dan dukungan
infrastructure for tourism kemitraan yang disusun dalam
(infrastruktur pariwisata) k b I , P jangka waktu tertentu; area
prasarana dasar yang dibangun inkubasi k b P lihat area (Gbr. 17)
untuk melayani kegiatan jasa
kepariwisataan, baik di kawasan inkubator kb, inkubator
destinasi wisata maupun yang industri k b E , P lingkungan dan
program dengan karakteristik

77
Kamus Istilah Pengembangan Wilayah

Gambar 17. Contoh Ilustrasi Pengembangan Kawasan Inkubasi

tertentu yang menawarkan sumber-sumber alam, energi,


bantuan teknis dan manajemen modal, serta penataan kembali
kepada perseorangan, dari tenaga kerja dan penggunaan
perusahaan, atau calon teknologi baru sehingga terbentuk
perusahaan suatu sistem produksi dari
produk-produk baru; pembaruan
inlet k b I , L , P celah untuk asupan/ unsur teknologi dan ekonomi dari
sadapan kebudayaan

innovative planning input-output k b P salah satu


(perencanaan inovatif) k b P pendekatan sektoral yang
perencanaan dengan adanya sekaligus melihat kaitan
kebebasan dalam menetapkan pertumbuhan antara satu sektor
target atay cara yang ditempuh dengan sektor lainnya dan
untuk mencapai target; perencana sebaliknya yang pada prosesnya
dapat menetapkan prosedur atau diawali dengan pembuatan tabel
cara-cara baru untuk mencapai masukan keluaran (input output
atau melampaui target table ) antarsektor, perubahan
salah satu sektor secara otomatis
inovasi k b E , S suatu proses akan mendorong perubahan pada
pembaruan dari penggunaan sektor lainnya

78
BPIW / KEMENTERIAN PUPR

insentif E (1) tambahan


kb
berasal dari sistem setempat
penghasilan dapat berupa uang yang diangkut melalui sarana
a t a u b a ra n g ya n g d i b e r i k a n pengangkut lumpur tinja, yang
untuk meningkatkan semangat akan diolah menjadi lumpur
kerja; (2) perangkat atau upaya ke r in g ya ng d is e b u t d e n g a n
untuk memberikan imbalan cake dan air olahan/efluen
terhadap pelaksanaan kegiatan yang sudah aman dibuang
yang sejalan dengan rencana ataupun dimanfaatkan kembali
tata ruang, berupa a. keringanan menjadi pupuk dan efluen dapat
pajak, pemberian kompensasi, digunakan untuk keperluan irigasi;
subsidi silang, imbalan, sewa ~ pengolahan air limbah/
ruang, dan urun saham; b. IPAL k b L , P perangkat peralatan
pembangunan serta pengadaan teknik beserta perlengkapannya
infrastruktur; c. kemudahan yang memproses/mengolah
prosedur perizinan; dan/atau cairan sisa proses produksi pabrik
d. pemberian penghargaan sehingga cairan tersebut layak
kepada masyarakat, swasta dan/ dibuang ke lingkungan
atau pemerintah daerah; (3)
bentuk pembayaran langsung instansi k b E , I , L , P, S b a d a n
yang didasarkan atau dikaitkan pemerintah umum (seperti
langsung dengan kinerja dan jawatan, kantor)
gain sharing, yang juga dikaitkan
dengan kinerja dan diartikan institution (pranata) k b S sistem
sebagai pembaginya keuntungan pola-pola resmi yang dianut
bagi pegawai akibat peningkatan oleh warga mayarakat untuk
produktivitas atau penghematan berintegrasi
biaya
institutionalization (proses
inspeksi k k E , I , L , P , S pemeriksaan pelembagaan) k b S proses
dengan teliti; kunjungan resmi yang harus dilewati suatu
untuk meneliti apakah pekerjaan norma kemasyarakatan baru
dilakukan dengan semestinya; untuk menjadi bagian dari salah
menginspeksi mengadakan atau satu lembaga kemasyarakatan
melakukan inspeksi sehingga norma sosial tersebut
dikenali, diakui, dihargai, dan
instalasi k b I , L , P seperangkat kemudian ditaati dalam kehidupan
peralatan teknik beserta sehari-harinya
perlengkapannya yang dipasang
pada posisinya dan siap instruksi k b E , I , L , P, S perintah
dipergunakan; ~ pengolahan atau arahan (untuk melakukan
lumpur tinja/IPLT kbL,P pekerjaan atau melaksanakan
p e n g o l a h a n a i r l i m b a h ya n g tugas); pelajaran; petunjuk; ~
dirancang hanya menerima dan presiden k b E , I , L , P , S peraturan
mengolah lumpur tinja yang yang dikeluarkan oleh presiden

79
Kamus Istilah Pengembangan Wilayah

mengenai pelaksanaan keputusan mengintegrasikan k k E , I , L , P, S


presiden yang memuat aturan- menggabungkan, menyatukan
aturan teknis
intensif k s E , I , L , P, S secara sungguh-
instrumen k b E , I , L , P, S (1) alat yang sungguh dan terus-menerus
dipakai untuk mengerjakan suatu dalam mengerjakan sesuatu
perkara; (2) sarana penelitian hingga memperoleh hasil yang
berupa seperangkat tes dan optimal
sebagainya untuk memperoleh
data sebagai bahan pengolahan intensifikasi k b E , I , L , P , S perihal
meningkatkan kegiatan yang lebih
intake (bangunan sadap) hebat; pengintensifan
kk
E , I , L , P, S
(1) suatu unit yang
berfungsi untuk menyadap atau integratif ks
E , I , L , P, S
bersifat
mengambil air baku dari badan integrasi
air sesuai dengan debit yang
diperlukan dalam pengolahan; intensitas k b keadaan tingkatan
(2) bangunan atau tempat yang atau ukuran intensnya; ~
digunakan untuk mengendalikan, bangunan gedung k b P ketentuan
mengatur, membelokan, atau teknis tentang kepadatan dan
memasukkan air langsung dari ketinggian bangunan gedung
s u m b e r nya , m e l a l u i s a l u ra n yang dipersyaratkan pada suatu
masuk yang dibangun di bagan lokasi atau kawasan tertentu,
hulu yang meliputi koefisien dasar
bangunan (KDB), koefisien lantai
intangible k s E , L , P t i d a k d a p a t bangunan (KLB), dan jumlah
disentuh; tidak memiliki kehadiran lantai bangunan
fisik; sulit atau tidak mungkin
untuk ditentukan atau dimengerti; inter terminal (antarterminal)
samar-samar dan abstrak; (aset kk
P
terjadi, berada, atau bepergian
atau manfaat) tidak merupakan antara terminal transportasi
atau diwakili oleh objek fisik dan
nilai tidak tepat terukur inter-regional input output
( IRIO ) k b E , P (1) model input-
intangible cost k b E , P biaya yang output untuk melihat interaksi
tidak mudah ntuk dapat dinilai yang terjadi antarwilayah berupa
dengan uang fakta yang tidak bisa dihindari
karena yang terjadi di satu region
integrasi k b E , I , L , P , S penyatuan mungkin akan berpengaruh
hingga menjadi kesatuan utuh kepada region lain, semakin
atau bulat; berintegrasi kkE,I,L,P,S dekat dua region semakin besar
b e r g a b u n g ( b e r s a t u s u p a ya intensitas interaksi yang mereka
menjadi utuh atau bulat); hasilkan; (2) pendekatan model
gravitasi untuk mengestimasi

80
BPIW / KEMENTERIAN PUPR

aliran inter-regional dalam model kemampuan untuk terhubung


area input-output yang saling satu sama lain sehingga
terkoneksi; model yang didesain b i s a b e r fu n g s i s e b a g a i m a n a
untuk memperluas kerangka mestinya, termasuk dalam
input-output dasar untuk pengertian interkonektivitas
menangkap transaksi antarsektor adalah mencakup kemampuan
industri pada level regional interoperabilitas

interaksi k k a k s i t i m b a l b a l i k ; internal k b E , I , L , P , S menyangkut


berinteraksi mengadakan bagian dalam (tubuh, diri, mobil,
interaksi; ~ sosial k b S hubungan- dan sebagainya); dalam (negeri);
hubungan sosial yang dinamis sebelah dalam; di kalangan
yang menyangkut hubungan sendiri; dalam lingkungan sendiri
antara orang-orang perseorangan,
dengan kelompok manusia internal rate of return/IRR k b E , P
metrik yang digunakan dalam
intergovernmental panel on penganggaran modal ( capital
climate change / I P C C k b L , P budgeting ) u n t u k m e n g u k u r
organisasi international penting profitabilitas atau keuntungan
untuk penilaian perubahan investasi potensial
iklim yang didirikan oleh United
Nations Environment Programme internalisasi k b E , P penghayatan
(UNEP) dan World Meteorological terhadap suatu nilai sehingga
Organization (WMO) di tahun keyakinan dan kesadaran akan
1988 untuk menyediakan nilai yang diwujudkan dalam sikap
pandangan ilmiah yang jelas dan perilaku
kepada dunia mengenai kondisi
saat ini terait perubahan iklim internasional k s E , I , L , P, S
dan potensi dampak terhadap menyangkut bangsa-
lingkungan dan sosioekonomi bangsa seluruh dunia;
menginternasionalkan
interkoneksi k b P hubungan satu menjadikan terkenal di dunia
sama lain internasional

interkonektivitas kbP (1) international roughness index/


interkonektivitas mengacu IRI k b I , L , P parameter kekerasan
pada negara atau kualitas yang permukaan jalan yang dihitung
terhubung bersama-sama; dari jumlah kumulatif naik
sebagai bagian dari suatu sistem turunnya permukaan arah profil
yang berinteraksi satu sama lain memanjang dibagi dengan jarak/
dan tidak dapat dianalisis jika panjang permukaan
dianggap sendirian, serta sering
dikaitkan dengan keterkaitan
dan saling ketergantungan; (2)

81
Kamus Istilah Pengembangan Wilayah

international council for local interpersonal k b S berkaitan


environmental initiatives / dengan hubungan dan komunikasi
ICLEI k b L , P jaringan global yang antara manusia
terdiri atas lebih dari 1500 kota
dan daerah yang berkomitmen interpolasi kbI,L,P proses
dalam membangun masa depan penentuan atau merencanakan
yang berkelanjutan; menyediakan elevasi dan lokasi titik yang tidak
konsultasi teknis, pelatihan, dan diketahui di situs, peta, atau
jasa informasi untuk membangun menggambar dari lokasi titik
kapasitas, berbagi pengetahuan elevasi yang dikenal
dan mendukung pemerintah
lokal dalam implementasi interpretasi k k E , I , L , P, S ( 1 )
pembangunan berkelanjutan pada pandangan teoretis terhadap
level lokal sesuatu; (2) pemberian
kesan, pendapat, atau
international monetary fund / pandangan berdasarkan teori
IMF k b E organisasi terdiri atas t e r h a d a p s e s u a t u ; t a fs i ra n ;
1 8 9 n e g a ra , b e ke r j a u n t u k menginterpretasikan
mendorong kerja sama moneter menafsirkan
global, mengamankan stabilitas
keuangan, memfasilitasi intertidal k b L , P zona di antara jejak
perdagangan internasional, pasang naik dan pasang surut
mempromosikan kerja tinggi
dan pertumbuhan ekonomi yang intervensi k b S campur tangan
berkelanjutan, dan mengurangi dalam perselisihan antara
kemiskinan di seluruh dunia dua pihak (orang, golongan,
negara, dan sebagainya);
international roughness index/ mengintervensi melakukan
IRI k b I , P kerataan permukaan intervensi
jalan yang dinyatakan dengan
jumlah perubahan vertikal invensi k b E , I , L , P , S ide inventor
permukaan jalan untuk setiap yang dituangkan ke dalam suatu
satuan panjang jalan (mm/km) kegiatan pemecahan masalah
yang spesifik di bidang teknologi
international society of city dapat berupa produk atau
and regional planners proses, atau penyempurnaan
(ISOCARP) k b P sebuah asosiasi dan pengembangan produk atau
global perencana profesional proses
yang berpengalaman, didirikan
pada tahun 1965 dalam inventarisasi kbE,I,L,P (1)
upaya untuk mengumpulkan pencatatan atau pendaftaran
perencana berpengalaman dan b a ra n g - b a ra n g m i l i k k a n t o r,
berkualitas dalam suatu jaringan (sekolah, rumah tangga, dan
internasional sebagainya) yang dipakai

82
BPIW / KEMENTERIAN PUPR

dalam melaksanakan tugas; (2) jumlah barang yang ditahan oleh


pencatatan atau pengumpulan perusahaan dalam penyimpanan,
data (tentang kegiatan, hasil termasuk di dalamnya adalah
yang dicapai, pendapat umum, bahan dan perlengkapan, barang
persuratkabaran, kebudayaan, dalam proses, dan barang jadi
dan sebagainya); ~ gas rumah ~ residensial k b E r esidential
kaca k b L , P kegiatan untuk investment (eng), rumah/
memperoleh data dan informasi tempat tinggal yang dibeli oleh
mengenai tingkat, status, dan orang-orang untuk tinggal atau
kecenderungan perubahan untuk disewakan; ~ swasta k b E
emisi GRK secara berkala dari uang yang diinvestasikan oleh
berbagai sumber emisi ( source ) perusahaan organisasi finansial,
dan penyerapnya (sink) termasuk atau investor lainnya, dan bukan
simpanan karbon (carbon stock); oleh pemerintah
~ hutan k b L , P kegiatan yang
dilakukan untuk mengetahui irigasi k b I , P (1) pengaturan
dan memperoleh data dan dalam mengalirkan air untuk
informasi tentang sumber daya, sawah dengan cara tertentu; (2)
potensi kekayaan alam hutan, usaha penyediaan, pengaturan,
s e r t a l i n g k u n g a n n ya s e c a ra dan pembuangan air irigasi
lengkap, dilakukan dengan survei untuk menunjang pertanian
mengenai status dan keadaan yang jenisnya meliputi irigasi
fisik hutan, flora dan fauna, permukaan, irigasi rawa, irigasi
sumber daya manusia, serta air bawah tanah, irigasi pompa,
kondisi sosial masyarakat di dalam dan irigasi tambak; (3) suatu
dan di sekitar hutan cara pemberian air, baik secara
alamiah maupun buatan kepada
inventor k b E , I , L , P , S seorang yang tanah dengan tujuan untuk
secara sendiri atau beberapa memberi kelembapan yang
orang yang secara bersama- berguna bagi pertumbuhan
sama melaksanakan ide yang tanaman; (4) jumlah air yang
dituangkan ke dalam kegiatan diaplikasikan ke dalam lahan
yang menghasilkan invensi (pertanian) untuk menunjan
proses pertumbuhan tanaman;
investasi k b E barang yang dibeli ~ sederhana k b I , L , P sist em
oleh individu dan atau perusahaan irigasi dengan jaringan-jaringan
untuk menambah persediaan irigasi yang tidak dilengkapi
modal mereka; ~ netto k b E net dengan bangunan irigasi; ~
investment (eng), jumlah investasi suplemen k b I , L , P pemberian
setelah penggantian modal tambahan air terhadap air hujan
yang terdepresiasi; perubahan untuk memenuhi kebutuhan air
dalam persediaan saham; ~ bagi tanaman; ~ teknis k b I , L , P
persediaan k b E inventory sistem irigasi dengan jaringan-
investment (eng) , perubahan jaringan irigasi yang dilengkapi

83
Kamus Istilah Pengembangan Wilayah

dengan bangunan irigasi pengelolaan lingkungan hidup


permanen dan penakar volume sebagai prasyarat untuk
air; ~ tetes ( drip irrigation ) memperoleh izin usaha dan/
kb
I,L,P
a i r d i d i s t r i b u s i k a n ke atau kegiatan; ~ lokasi k b P
tanaman perlahan, biasanya pada izin yang diberikan kepada
tekanan rendah, melalui emitter pemohon untuk memperoleh
kecil; keuntungan irigasi tetes ruang yang diperlukan dalam
meliputi mengurangi kehilangan rangka melakukan aktivitasnya;
air karena angin, limpasan, merupakan dasar untuk
atau penguapan; distribusi air melakukan pembebasan lahan
yang seragam ke tiap tanaman; dalam rangka pemanfaatan
kelemahan irigasi tetes meliputi, ruang; izin lokasi diberikan
kesulitan pemeliharaan emitter berdasarkan izin prinsip apabila
karena tidak mudah diamati berdasarkan peraturan daerah
u n t u k p e m e r i k s a a n o p e ra s i ; yang berlaku diperlukan
tanaman tidak dibersihkan; pipa i z i n p r i n s i p ; ~ mendirikan
mudah rusak oleh hewan atau bangunan/IMB k b P bukti dari
berat berlebih yang ditempatkan Pemerintah Daerah bahwa
di atasnya; pipa di atau dekat pemilik bangunan gedung
permukaan mudah dipindahkan dapat mendirikan bangunan
atau dirusak; penyaringan sesuai dengan fungsi yang telah
diperlukan untuk mencegah atau di t e t apk an dan be rdasar kan
mengurangi penyumbatan rencana teknis bangunan
gedung yang telah disetujui
isolasi k s E , P, S (1) pemisahan suatu o l e h Pe m e r i n t a h D a e ra h ; ~
hal dari hal lain atau usaha mendirikan bangunan
untuk memencilkan manusia gedung k b P perizinan yang
dr manusia lain; pengasingan; diberikan oleh pemerintah
pemencilan; (2) keadaan kabupaten/kota kepada pemilik
terpencilnya satu wilayah karena bangunan gedung untuk
jauh dari hubungan lalu lintas; membangun baru, mengubah,
mengisolasikan mengasingkan, memperluas, mengurangi, dan/
memencilkan; terisolasi atau merawat bangunan gedung
terasing, terpencil sesuai dengan persyaratan
administratif dan persyaratan
izin k b pernyataan mengabulkan teknis yang berlaku; ~
(tidak melarang dan sebagainya); pemanfaatan hutan k b L , P izin
persetujuan membolehkan; yang diterbitkan oleh pejabat
~ lingkungan k b L , P izin yang yang berwenang yang terdiri
diberikan kepada setiap orang atas izin usaha pemanfaatan
yang melakukan usaha dan/ kawasan, izin usaha pemanfaatan
atau kegiatan yang wajib jasa lingkungan, izin usaha
a m d a l a t a u U K L- U K P d a l a m pemanfaatan hasil hutan kayu
rangka pelindungan dan dan/atau bukan kayu, dan

84
BPIW / KEMENTERIAN PUPR

izin pemungutan hasil hutan keuntungan dan/atau laba; ~


kayu dan/atau bukan kayu usaha pemanfaatan hasil
pada areal hutan yang telah hutan bukan kayu (IUPHHBK)
ditentukan; ~ pemanfaatan kb
L,P
izin usaha yang diberikan
kayu/IPK k b L , P izin yang untuk memanfaatkan hasil bukan
diberikan oleh pejabat yang kayu dalam hutan alam pada
berwenang untuk melaksanakan hutan produksi melalui kegiatan
penebangan dan pemanfaatan pemanenan atau penebangan,
kayu dari kawasan hutan yang pengayaan, pemeliharaan
dilepaskan untuk pembangunan dan pemasaran; ~ usaha
di luar kegiatan kehutanan; ~ pemanfaatan jasa hutan kayu
pemanfaatan ruang k b P izin (IUPHHK) k b L , P izin usaha yang
yang dipersyaratkan dalam diberikan untuk memanfaatkan
kegiatan pemanfaatan ruang hasil hutan berupa kayu dalam
sesuai dengan ketentuan hutan alam pada hutan produksi
peraturan perundang-undangan; melalui kegiatan pemanenan
~ penggunaan kawasan atau penebangan, pengayaan,
hutan k b L , P izin yang diberikan pemeliharaan dan pemasaran;
oleh Menteri untuk menggunakan ~ usaha pemanfaatan jasa
sebagian kawasan hutan untuk lingkungan (IUPJL) k b L , P izin
kepentingan pembangunan u s a h a ya n g d i b e r i k a n u n t u k
di luar kegiatan kehutanan memanfaatkan jasa lingkungan
tanpa mengubah fungsi dan pada hutan lindung dan/atau
peruntukan kawasan hutan hutan produksi; ~ usaha
melalui pinjam pakai kawasan pemanfaatan kawasan/
hutan; ~ prinsip k b P surat izin IUPK k b L , P izin usaha yang
yang diberikan oleh Pemerintah/ diberikan untuk memanfaatkan
pemerintah daerah untuk kawasan pada hutan lindung
m e n ya t a k a n s u a t u k e g i a t a n dan/atau hutan produksi;
secara prinsip diperkenankan perizinan k b E , I , L , P, S segala
u n t u k d i s e l e n g g a ra k a n a t a u bentuk persetujuan yang
beroperasi; merupakan dikeluarkan oleh Pemerintah dan
pertimbangan pemanfaatan lahan Pemerintah Daerah yang memiliki
berdasarkan aspek teknis, politis, kewenangan sesuai dengan
dan sosial budaya sebagai dasar ketentuan peraturan perundang-
dalam pemberian izin lokasi; undangan
bentuk izin prinsip dapat berupa
surat penunjukan penggunaan
lahan (SPPL); ~ usaha k b E , P izin
yang diberikan kepada Badan
Usaha untuk melaksanakan
Pe n g o l a h a n , Pe n g a n g k u t a n ,
Penyimpanan dan/atau Niaga
dengan tujuan memperoleh

85
Kamus Istilah Pengembangan Wilayah

Jj
jakstra P kebijakan dan strategi,
kb kolektor primer k b I , P jalan
pedoman untuk pengaturan, kolektor dalam skala wilayah; ~
penyelenggaraan, dan kolektor sekunder k b I , P jalan
pengembangan sistem untuk kolektor dalam skala perkotaan;
kegiatan atau rencana tertentu; ~ lingkungan primer k b I , P jalan
meliputi uraian tentang visi misi, lingkungan dalam skala wilayah
i s u s t ra t e g i s , p e r m a s a l a h a n tingkat lingkungan seperti di
dan tantangan pengembangan, kawasan perdesaan di wilayah
tujuan/sasaran dan strategi serta kabupaten; ~ lingkungan
rencana tindak yang diperlukan sekunder k b I , P merupakan
jalan lingkungan dalam skala
jalan k b I , P prasarana transportasi perkotaan seperti di lingkungan
darat yang meliputi segala perumahan, perdagangan, dan
bagian jalan termasuk bangunan pariwisata di kawasan perkotaan;
pelengkap dan perlengkapannya ~ lokal primer k b I , P jalan lokal
yang diperuntukkan bagi lalu dalam skala wilayah tingkat lokal;
lintas, berada pada permukaan ~ lokal sekunder k b I , P jalan
tanah, di atas permukaan tanah, lokal dalam skala perkotaan;
di bawah permukaan tanah dan/ ~ nasional k b I , P jalan arteri
atau air, serta di atas permukaan dan jalan kolektor dalam sistem
a i r, ke c u a l i j a l a n ke r e t a a p i jaringan jalan primer yang
dan jalan kabel; ~ arteri menghubungkan antar-ibukota
primer k b I , P jalan arteri dalam provinsi, dan jalan strategis
skala wilayah tingkat nasional; nasional, serta jalan tol; ~
~ arteri sekunder k b I , P jalan penghubung k b I , P merupakan
arteri dalam skala perkotaan; jalan yang menghubungkan jalan
~ bebas hambatan k b I , P jalan tol dengan jalan umum yang ada;
umum untuk lalu lintas menerus ~ strategis kabupaten k b I , P
dengan pengendalian jalan masuk jalan yang diprioritaskan untuk
secara penuh dan tanpa adanya melayani kepentingan kabupaten
persimpangan sebidang serta berdasarkan pertimbangan untuk
dilengkapi dengan pagar ruang membangkitkan pertumbuhan
milik jalan; ~ khusus k b I , P jalan ekonomi, kesejahteraan dan
yang dibangun oleh instansi, keamanan kabupaten; ~
badan usaha, perseorangan, strategis nasional k b I , P jalan
atau kelompok masyarakat ya n g m e l a ya n i k e p e n t i n g a n
untuk kepentingan sendiri; ~ nasional atas dasar kriteria
kota k b I , P seluruh jaringan jalan s t ra t e g i s , ya i t u m e m p u n ya i
ya n g b e ra d a d a l a m w i l a ya h peranan untuk membina kesatuan
administratif kota, kecuali jalan dan keutuhan nasional, melayani
nasional dan jalan provinsi; ~ daerah-daerah rawan, bagian

86
BPIW / KEMENTERIAN PUPR

dari jalan lintas regional atau yang berfungsi memandu


lintas internasional, melayani tunanetra untuk berjalan dengan
kepentingan perbatasan memanfaatkan ubin pengarah dan
antarnegara, serta dalam rangka tekstur ubin peringatan terhadap
pertahanan dan keamanan; situasi di sekitar jalur yang bisa
~ strategis provinsi k b I , P membahayakan tunanetra; ~
jalan yang diprioritaskan untuk samping k b I , P jalur yang sejajar
melayani kepentingan provinsi dengan jalur lalu lintas utama
berdasarkan pertimbangan untuk (yaitu jalur jalan arteri atau
membangkitkan pertumbuhan kolektor) terletak di samping kiri
ekonomi, kesejahteraan dan dan atau kanan jalan dan dibatasi
keamanan provinsi; untuk jalan oleh jalur pemisah; ~ pejalan
di Daerah Khusus Ibukota Jakarta kaki k b I , P lihat pedestrian
terdiri atas jalan provinsi dan
jalan nasional; ~ tol k b I , P jalan jamin k k tanggung, sedia;
umum yang merupakan bagian jaminan k b E (1) tanggungan
sistem jaringan jalan dan sebagai atas pinjaman yang diterima;
jalan nasional yang penggunnya (2) garansi; penjaminan
diwajibkan membayar tol; infrastruktur k b I , P pemberian
~ umum k b I , P jalan yang jaminan atas kewajiban finansial
diperuntukkan bagi lalu lintas PJPK yang dilaksanakan
umum berdasarkan perjanjian
penjaminan
jalur k b I , P ruang antara dua
garis batas; ~ hijau k b I , P, L jarak k b ruang sela (panjang atau
jalur penempatan tanaman jauh) antara dua benda atau
serta elemen lanskap lainnya tempat; ~ bebas bangunan
yang terletak di dalam ruang gedung k b I , P a re a d i b a g i a n
milik jalan (RUMIJA) maupun depan, samping kiri dan kanan,
di dalam ruang pengawasan serta belakang gedung dalam
jalan (RUWASJA); disebut jalur satu persil yang tidak boleh
hijau karena dominasi elemen dibangun; ~ ekuilibrium k b P
lanskapnya adalah tanaman yang (1) ruang sela, atau jarak untuk
pada umumnya berwana hijau; ~ mencapai kondisi kesetimbangan;
evakuasi k b I , P jalur perjalanan (2) panjang ruang atau selang
yang menerus (termasuk jalan waktu untuk mencapai kondisi
ke luar, koridor/selasar umum ekuilibrium (keseimbangan)
dan sejenis) dari setiap bagian
bangunan gedung termasuk di jaring k b , jaringan k b I , P
dalam unit hunian tunggal ke hubungan yang memiliki
tempat yang aman di bangunan keterkaitan satu sama lain
gedung kelas 2, 3 atau bagian hingga berbentuk konektivitas
kelas 4; ~ pemandu k b I , P atau merupakan satu keterkaitan
bagian dari jalur pejalan kaki antarunsur; jaringan air

87
Kamus Istilah Pengembangan Wilayah

bersih k b I , L , P jaringan pipa boks kuarter, serta bangunan


saluran air yang mengalirkan pelengkapnya; jaringan jalan
air bersih ke rumah-rumah nasional k b I , P kumpulan ruas
ya n g d i l a ya n i nya ; j a r i n g a n jalan dengan status jalan
drainase k b I , L , P sebuah sistem nasional yang membentuk satu
atau koneksi saluran sungai sistem jaringan jalan; jaringan
yang biasanya terhubung secara jalan provinsi k b I , P kumpulan
hierarkis; jaringan irigasi k b I , L , P ruas jalan dengan status jalan
saluran, bangunan, dan bangunan provinsi yang membentuk
pelengkapnya yang merupakan satu sistem jaringan jalan di
satu kesatuan yang diperlukan dalam satu provinsi; jaringan
untuk penyediaan, pembagian, jalan kabupaten/kota k b I , P
pemberian, penggunaan, dan kumpulan ruas jalan dengan
pembuangan air irigasi; jaringan status jalan kabupaten/kota
irigasi air tanah k b I , L , P jaringan yang membentuk satu sistem
irigasi yang airnya berasal dari jaringan jalan di dalam satu
air tanah, mulai dari sumur kabupaten/kota; jaringan
dan instalasi pompa sampai jalan k b I , P road network ( eng ),
dengan saluran irigasi air tanah (1) susunan jalan yang mengikat
termasuk bangunan di dalamnya; d a n m e n g h u b u n g k a n p u s a t-
jaringan irigasi desa k b I , L , P pusat pertumbuhan dg wilayah
jaringan irigasi yang dibangun yang berada dalam pengaruh
dan dikelola oleh masyarakat pelayanannya; (2) berbagai jalan
desa atau pemerintah desa; yang saling berkaitan satu dengan
jaringan irigasi primer k b I , L , P l a i n nya , b e r m a k s u d s e b a g a i
bagian dari jaringan irigasi yang kesatuan dalam memberi lintasan
terdiri atas bangunan utama, secara berkesinambungan
saluran induk/primer, saluran b a g i p e m a k a i nya ; j aringan
pembuangannya, bangunan bagi, lalu lintas dan angkutan
bangunan bagisadap, bangunan jalan k b I , P serangkaian simpul
sadap, dan bangunan; jaringan dan/atau ruang kegiatan yang
irigasi sekunder k b I , L , P bagian saling terhubungkan untuk
dari jaringan irigasi yang terdiri penyelenggaraan lalu lintas dan
atas saluran sekunder, saluran angkutan jalan
p e m b u a n g a n n ya , b a n g u n a n
b a g i , b a n g u n a n b a g i - s a d a p, jasa k b (1) perbuatan yang baik
bangunan sadap, dan bangunan atau berguna dan bernilai bagi
pelengkapnya; jaringan irigasi orang lain, negara, instansi; (2)
tersier k b I , L , P jaringan irigasi perbuatan yang memberikan
yang berfungsi sebagai prasarana segala sesuatu yang diperlukan
pelayanan air irigasi dalam petak orang lain; layanan; servis; ~
tersier yang terdiri atas saluran industri k b E , P usaha jasa yang
t e r s i e r, s a l u ra n k u a r t e r d a n terkait dengan kegiatan industri;
saluran pembuang, boks tersier, ~ konsultasi k b E , I , P jasa layanan

88
BPIW / KEMENTERIAN PUPR

profesional yang membutuhkan yang diciptakan oleh kapal, angin,


keahlian bidang keilmuan tertentu atau arus air
yang mengutamakan adanya
olah pikir; ~ lingkungan k b L , P joint venture (usaha gabungan)
environmental services ( eng ), kb
E,P
sebuah koalisi dua atau
produk pertanian yang bukan lebih orang atau perusahaan
berupa barang, contohnya bekerja sama untuk suatu proyek
mitigasi banjir, keanekaragaman
hayati, pengurangan erosi, dan
lain-lain

jembatan k b I suatu konstruksi


atau struktur bangunan yang
menghubungkan jalur atau
lintasan transportasi yang terpisah
baik oleh sungai, rawa, danau,
selat, saluran, jalan raya, jalan
kereta api, maupun perlintasan
lainnya

jetty (dermaga) k b P bangunan


tegak lurus pantai yang menjorok
ke l a u t d i m a n a k a p a l d a p a t
merapat di kedua sisinya;
proyeksi lahan menyempit buatan
(batu, beton, batu, dan lain-lain)
atau penghalang air, memanjang
di atas permukaan air dan keluar
menuju badan air; biasanya
tegak lurus garis pantai dan
ditempatkan dalam berpasangan,
sejajar satu sama lain; pada jarak
tertentu dari pantai, jetty sering
berubah untuk membentuk pintu
m a s u k s e m p i t u n t u k p e ra h u
untuk memasuki wilayah mereka
dilindungi; pada umumnya
digunakan untuk mengubah arus
pesisir alami, melindungi pintu
masuk inlet dari penyumbatan
dengan kelebihan sedimen, atau
untuk melindungi pelabuhan atau
daerah pantai dari gelombang

89
Kamus Istilah Pengembangan Wilayah

Kk
kadaster P badan (pemerintah)
kb menempati wilayah tertentu,
pencatat tanah milik yang terletak di bawah kecamatan;
menentukan letak rumah, luas (4) terbelakang (belum modern);
tanah, serta ukuran batasnya berkaitan dengan kebiasaan di
untuk menentukan pajak dan kampung; kolot; ~ deret k b P , S
sebagainya pro gram pe nat aan k am p ong
oleh pemerintah provinsi DKI
kait k b , terkait k s bersangkut Jakarta yang dipimpin Gubernur
paut (dengan); berhubungan Joko Widodo dan Wakil Gubernur
(dengan); keterkaitan k b E , I , P Basuki Tjahaja Purnama dengan
(1) hal (perbuatan) terkait; memperbaiki rumah-rumah
(2) keadaan yang belum dapat dipermukiman kumuh menjadi
mandiri, ketergantungan: sektor sehat dan layak huni tanpa harus
ekonomi yang tumbuh pesat menggusur atau memindahkan
dan padat modal itu ternyata warga ke rumah susun; ~
h a n ya m e m i l i k i k e t e r k a i t a n tua k b P, S permukiman penduduk
yang kecil sekali dengan sektor di Kota Batam yang sudah ada
tradisional dan sektor informal ; sebelum nama daerah saat ini
keterkaitan wilayah k b E , P (1) digunakan; perkampungan k b P
hubungan antarwilayah (dalam (1) kelompok rumah yang
h a l i n i a d m i n i s t ra t i f ) d a l a m merupakan kampung: kumpulan
aktivitas perekonomian ( input- gubuk yang tampak dari sini
output bahan baku, proses adalah perkampungan nelayan ;
pengolahan, tenaga kerja, pasar, (2) tempat berkampung
dan sebagainya); (2) hubungan (berkumpul); (3) kelompok
a n t a r w i l a ya h ( d a l a m h a l i n i kampung; (4) sekelompok;
a dminis t ra t i f ) da la m be ntuk sekumpulan; ~ improvement
regionalisasi dan spesialisasi program k b P , I suatu program
pemanfaatan ruang (kawasan perbaikan kampung kota akibat
produksi primer, sekunder, tersier, urbanisasi yang tinggi dan
permukiman, pemerintahan, dan mengakibatkan kekumuhan kota
sebagainya) yang membentuk (Gbr. 18)
jejaring dalam pertumbuhan
wilayah secara luas kantung k b kantong kecil berupa
tempat penyimpanan; ~
kampung k b I , P (1) kelompok produksi k b E , P kawasan/wilayah
rumah yang merupakan bagian dengan spesialisasi menghasilkan
kota (biasanya dihuni orang produk tertentu untuk dipasarkan,
berpenghasilan rendah); (2) baik di dalam maupun luar
desa; dusun; (3) kesatuan kawasan/wilayahnya dan memiliki
administratif terkecil yang keunggulan komparatif dan biaya

90
BPIW / KEMENTERIAN PUPR

produksi lebih rendah dalam pemerintahan setelah dikurangi


menghasilkan produk tertentu belanja pegawai dan dikaitkan
tersebut dibandingkan dengan dengan jumlah penduduk miskin;
wilayah/kawasan sekitarnya: ~ sumber daya manusia k b s
Karawang merupakan kantung kualitas usaha atau potensi
p r o d u k s i o t o m o t i f, b e r b e d a kemampuan yang diberikan oleh
dengan Bandung yang merupakan seseorang dalam waktu tertentu
kantung produksi jasa pariwisata untuk menghasilkan barang dan
kemampuan terpadu dari daya
kapasitas k b E , I , L , P, S (1) ruang pikir dan daya fisik yang dimiliki
yang tersedia; daya tampung, (2) individu
daya serap; ~ air k b E , I , L jumlah
air dalam tanah yang tersedia kapitalis k b E kaum bermodal;
untuk memenuhi kebutuhan; ~ orang yang bermodal besar;
fiskal k b E gambaran kemampuan golongan atau orang yang sangat
keuangan masing-masing kaya; kapitalisasi k b E (1)
daerah yang dicerminkan melalui menunjukkan jumlah securities
penerimaan umum anggaran yang beredar baik saham dan
pendapatan dan belanja daerah obligasi; (2) menunjukkan jumlah
(tidak termasuk dana alokasi modal yang digunakan dalam
k h u s u s , d a n a d a r u ra t , d a n a perusahaan dan modal tersebut
pinjaman lama, dan penerimaan dalm bentuk moda saham, surplus
lain yang penggunaannya dibatasi dan utang jangka panjang;
untuk membiayai pengeluaran kapitalisme k b E sebuah sistem
tertentu) untuk membiayai tugas perekonomian yang memberikan

Gambar 18. Contoh Ilustrasi Kampung Tua Kota B atam

91
Kamus Istilah Pengembangan Wilayah

kebebasan secara penuh kepada ekosistemnya ~ hutan suaka


setiap orang untuk melaksanakan alam k b L , P hutan dengan ciri
perekonomian khas tertentu, yang mempunyai
fungsi pokok sebagai kawasan
karakter k b sifat-sifat kejiwaan, pengawetan keanekaragaman
akhlak atau budi pekerti yang tumbuhan dan satwa serta
membedakan seseorang dari yang ekosistemnya, yang juga
lain; karakteristik k b P, L berfungsi sebagai wilayah
mempunyai sifat khas sesuai sistem penyangga kehidupan;
dengan perwatakan tertentu ~ metropolitan k b I , P kawasan
p e r k o t a a n ya n g t e r d i r i a t a s
kawasan k b P wilayah yang memiliki sebuah kawasan perkotaan yang
fungsi utama lindung atau budi berdiri sendiri atau kawasan
daya; ~ andalan k b I , P bagian dari perkotaan inti dengan kawasan
kawasan budi daya, baik di ruang perkotaan di sekitarnya yang
darat maupun ruang laut yang saling memiliki keterkaitan
pengembangannya diarahkan fungsional yang dihubungkan
untuk mendorong pertumbuhan dengan sistem jaringan prasarana
ekonomi bagi kawasan tersebut wilayah yang terintegrasi
d a n k a w a s a n d i s e k i t a r n ya ; dengan jumlah penduduk secara
~ barat Indonesia kbI,P keseluruhan sekurang-kurangnya
wilayah Indonesia yang meliputi 1.000.000; ~ keterpaduan k b P
Pulau Sumatra, Jawa, dan merupakan suatu kawasan
Bali; ~ ekonomi khusus/ t e m p a t p e m u s a t a n ke g i a t a n
KEK k b E , I , P kawasan dengan pelayanan kepada masyarakat; ~
batas tertentu dalam wilayah pecinan k b P daerah pemukiman
hukum Negara Kesatuan Republik etnis Cina; ~ penyangga k b P
Indonesia yang ditetapkan daerah tertentu yang menjadi
untuk menyelenggarakan fungsi penyangga daerah lain, misalnya
perekonomian dan memperoleh untuk pelestarian lingkungan;
fasilitas tertentu; ~ hutan k b L , P ~ pengembangan ekonomi
wilayah tertentu yang ditunjuk terpadu/KAPET k b E , I , P wilayah
dan/atau ditetapkan oleh geografis dengan batas-batas
pemerintah untuk dipertahankan tertentu yang memenuhi
keberadaannya sebagai hutan persyaratan :a) memiliki
tetap; ~ hutan pelestarian potensi untuk cepat tumbuh;
alam k b L , P hutan dengan ciri b) mempunyai sektor unggulan
khas tertentu, yang mempunyai yang dapat menggerakkan
fungsi pokok pelindungan pertumbuhan ekonomi di wilayah
sistem penyangga kehidupan, sekitarnya; dan/atau c) memiliki
pengawetan keanekaragaman potensi pengembalian investasi
jenis tumbuhan dan satwa, yang besar; ; ~ perbatasan k b I , P
serta pemanfaatan secara lestari bagian dari wilayah negara yang
sumber daya alam hayati dan terletak pada sisi dalam sepanjang

92
BPIW / KEMENTERIAN PUPR

batas wilayah Indonesia dengan w i l a ya h ya n g l e b i h l u a s ; ~


negara lain, dalam hal batas permukiman khusus kbP
wilayah negara di darat, kawasan kawasan permukiman yang
perbatasan berada di kecamatan; berada di kawasan perbatasan,
~ pertanian k b P kawasan pulau-pulau kecil terluar, rawan
gabungan dari sentra-sentra bencana, pascabencana, dan
pertanian yang terkait secara kawasan tertentu lainnya yang
fungsional, baik dalam faktor ditetapkan oleh peraturan
sumber daya alam, sosial budaya perundang-undangan; ~
maupun infrastruktur, sedemikian prioritas k b I , P Kawasan yang
rupa sehingga memenuhi batasan mendapat penanganan terlebih
luasan minimal skala efektivitas dahulu dibandingkan dengan
manajemen pembangunan kawasan lainnya berdasarkan
w i l a ya h ; ~ p e r d e s a a n k b I , P nilai strategis kepentingannya
wilayah yang mempunyai kegiatan (ekonomi, sosial, budaya,
utama pertanian, termasuk pertahanan keamanan, dan
pengelolaan sumber daya alam sebagainya); ~ siap bangun k b I , P
dengan susunan fungsi kawasan sebidang tanah yang fisiknya telah
sebagai tempat permukiman dipersiapkan untuk pembangunan
perdesaan, pelayanan jasa perumahan dan permukiman
pemerintahan, pelayanan skala besar yang terbagi dalam
sosial, dan kegiatan ekonomi; satu lingkungan siap bangun
~ perdesaan prioritas atau lebih, yang pelaksanaannya
nasional kbE,I,P wilayah dilakukan secara bertahap
pedesaaan yang penanganannya dengan lebih dahulu dilengkapi
didahulukan dibandingkan dengan jaringan primer dan
k a w a s a n p e r d e s a a n l a i n n ya sekunder prasarana lingkungan
pada kurun waktu tertentu s e s u a i d e n g a n re n c a n a t a t a
dalam konteks nasional melalui ruang kawasan yang ditetapkan
program terintegrasi dari berbagai oleh pemerintah kabupaten/
kementerian/lembaga terkait; kota dan memenuhi persyaratan
~ perkotaan k b E , I , P w ilayah pembakuan pelayanan prasarana
yang mempunyai kegiatan dan sarana lingkungan, khusus
utama bukan pertanian dengan untuk Daerah Khusus Ibukota
susunan fungsi kawasan sebagai Jakarta rencana tata ruang
tempat permukiman perkotaan, kawasannya ditetapkan oleh
pemusatan dan distribusi Pemerintah Daerah Khusus
pelayanan jasa pemerintahan, Ibukota Jakarta; ~ strategis
pelayanan sosial, dan kegiatan ekosistem k b E , I , L kawasan
ekonomi; ~ perkotaan/ ya n g m e m i l i k i fu n g s i u t a m a
perdesaan strategis/ untuk melindungi ekosistem dan
KPS k b E , I , P kawasan perkotaan/ melestarikan keanekaragaman
perdesaan yang memiliki fungsi/ hayati di dalamnya yang mana
nilai strategis bagi perkembangan pengaruhnya tidak hanya

93
Kamus Istilah Pengembangan Wilayah

dirasakan di wilayah tersebut, tapi kondisi dan potensi sumber daya


juga dirasakan di wilayah lainnya alam, sumber daya manusia,
maupun global; ~ strategis dan sumber daya buatan; ~
industri k b I , P kawasan yang lindung k b kawasan yang
memiliki fungsi utama industri ditetapkan dengan fungsi utama
dan memiliki potensi untuk melindungi kelestarian lingkungan
pengembangan industri di skala hidup yang mencakup sumber
yang lebih luas dan memiliki daya alam dan sumber daya
pengaruh penting dalam industri buatan; ~ tertentu k b kawasan
di tingkat regional, nasional, yang ditetapkan secara nasional
maupun global; ~ strategis mempunyai nilai strategis yang
pertanian k b I , P kawasan yang penataan ruangnya diprioritaska
memiliki fungsi utama pertanian
dan memiliki peran strategis kaveling k b I , L , P bagian tanah yang
dalam mendorong ketahanan sudah dipetak-petak dengan
pangan nasional; ~ strategis ukuran tertentu untuk bangunan
pariwisata nasional (KSPN) atau tempat tinggal; ~ tanah
kb
E,I,P
kawasan yang memiliki matang k b I , P sebidang tanah
fungsi utama pariwisata yang telah dipersiapkan sesuai
atau memiliki potensi untuk dengan persyaratan pembakuan
pengembangan pariwisata dalam penggunaan, penguasaan,
nasional yang mempunyai pemilikan tanah dan rencana tata
pengaruh penting dalam satu atau ruang kawasan tempat tinggal
lebih aspek, seperti pertumbuhan atau lingkungan hunian untuk
ekonomi, sosial dan budaya, membangun bangunan
pemberdayaan sumber daya alam,
daya dukung lingkungan hidup, kebijakan k b lihat bijak
serta pertahanan dan keamanan;
~ super blok k b P kawasan bisnis kebutuhan k b lihat butuh
yang megah; daerah usaha yang
megah; ~ timur Indonesia k b I , P kedaulatan k b lihat daulat
wilayah Indonesia yang meliputi
Pulau Kalimantan, Sulawesi, Nusa k e l o l a kkE,I,P,L,S ( 1 )
Tenggara, Maluku dan Papua; ~ mengendalikan;
transmigran k s P kawasan budi menyelenggarakan (pemerintahan
daya yang memiliki fungsi sebagai dan sebagainya);(2) mengurus
permukiman dan tempat usaha (perusahaan, proyek, dan
masyarakat dalam satu sistem sebagainya); menjalankan;
pengembangan berupa wilayah terkelola k K E , I , L , S dikendalikan
pengembangan transmigrasi atau (diselenggarakan, dijalankan,
lokasi permukiman transmigrasi; diurus) dengan baik (tentang
~ budi daya k b kawasan yang perusahaan, pemerintahan,
ditetapkan dengan fungsi utama dan sebagainya); pengelola kbs
untuk dibudidayakan atas dasar orang yang mengelola;

94
BPIW / KEMENTERIAN PUPR

pengelolaan E , I , P, L , S (1)
kb
pada bagian mengerucut (bagian
proses, cara, perbuatan sudut) dipasang keramba atau
mengelola; (2) proses melakukan tempat penampungan ikan dan
kegiatan tertentu dengan mendukung ekonomi kerakyatan
menggerakkan tenaga orang di Pulau Bintan
lain; (3) proses yang membantu
merumuskan kebijaksanaan dan kembang k b , pengembang k b P
tujuan organisasi; (4) proses yang (1) orang yang mengembangkan;
memberikan pengawasan pada (2) perusahaan yang melakukan
semua hal yang terlibat dalam kegiatan pengadaan dan
pelaksanaan kebijaksanaan dan pengolahan tanah serta
pencapaian tujuan; pengelolaan pengadaan bangunan dan/
tanah k b p perihal mengelola atau sarana dan prasarana
tanah dengan tujuan menanam dengan maksud dijual atau
tanaman yang dapat memberi disewakan; (3) pengusaha
keuntungan dan memelihara serta yang mempersiapkan lahan dan
memperbaiki kesuburan tanah sebagainya untuk perumahan
untuk jangka waktu panjang; (hunian dan sebagainya);
pengelolaan kelautan k b L , P pengembangan k b P proses,
Penyelenggaraan kegiatan, cara, perbuatan mengembangkan;
penyediaan, pengusahaan, dan pengembangan kapasitas kb I,S,P
pemanfaatan Sumber Daya suatu proses untuk melakukan
Kelautan serta konservasi Laut; sesuatu, atau serangkaian
pengelolaan pembangunan k b P gerakan, perubahan multilevel
upaya penyelenggaraan di dalam individu, kelompok-
pembangunan, mulai dari kelompok, organisasi-organisasi
perencanaan, pelaksanaan hingga dan sistem-sistem dalam
pengawasan pembangunan, rangka untuk memperkuat
dengan memberdayakan sumber kemampuan penyesuaian
daya yang ada secara efisien dan individu dan organisasi
efektif; pengelolaan pesisir sehingga dapat tanggap
terpadu/P2T k k P proses yang terhadap perubahan lingkungan
dinamis yang berjalan secara ya n g a d a ; p e n g e m b a n g a n
terus-menerus, dalam membuat lahan k b P transformasi dari
keputusan-keputusan tentang bentuk fisik, status hak, dan
pemanfaatan, pembangunan, dan material serta nilai simbolik yang
pelindungan wilayah dan sumber terkandung di dalam lahan dan
daya pesisir dan lautan bangunan dari satu keadaan
pada keadaan lainnya, melalui
kelong k b alat penangkap ikan usaha yang dilakukan oleh
tradisional yang dipasang di agen yang berkepentingan dan
antara pesisir dan tengah laut tujuan untuk mengalihkan dan
yang dibuat seperti huruf “V” dari memanfaatkan sumber daya,
bambu dan jaring-jaring yang serta mengoperasikan peraturan

95
Kamus Istilah Pengembangan Wilayah

dengan menerapkan dan air k b L upaya pencegahan dan


mengembangkan gagasan dan atau penanggulangan dan atau
sistem nilainya; pengembangan pemulihan dan atau pelestarian
lokal kbP suatu bentuk kualitas air pada badan air dan
tertentu dari pengembangan sumber-sumber air sehingga
wilayah, dimana faktor-faktor mempunyai kualitas yang
lokal, meliputi: semangat sesuai dengan peruntukannya;
kewirausahaan lokal, perusahaan pengendalian pencemaran k b L
lokal, lembaga keuangan upaya pencegahan dan atau
lokal menyusun dasardasar penanggulangan dan atau
utama untuk pertumbuhan pemulihan kondisi air dan
perekonomian wilayah dalam sumber air dari masuknya
konteks mixed market; atau dimasukkannya mahluk
pengembangan wilayah k b P hidup, zat, energi, dan/atau
s t ra t e g i m e m a n f a a t k a n d a n komponen lain oleh kegiatan
mengombinasikan faktor internal manusia sehingga kualitasnya
(kekuatan dan kelemahan) menurun sampai tingkat tertentu
dan eksternal (peluang dan yang menyebabkan tidak
tantangan) yang ada sebagai dapat berfungsi sesuai dengan
potensi dan peluang yang peruntukannya
dapat dimanfaatkan untuk
meningkatkan produksi wilayah kerabat k b S (1) yang dekat
a k a n b a ra n g d a n j a s a ya n g (pertalian keluarga); sedarah
merupakan fungsi dari kebutuhan, sedaging: masih -- dengan
baik secara internal maupun engkau; berkerabat kkS
eksternal wilayah mempunyai hubungan keluarga;
kekerabatan k b S (1) perihal
kendala k b faktor atau keadaan berkerabat; (2) lingkungan berupa
yang membatasi, menghalangi, hubungan antara dua bahasa atau
atau mencegah pencapaian lebih yang diturunkan dari sumber
sasaran; kekuatan yang memaksa yang sama; ~ perencanaan k b S
pembatalan pelaksanaan; kedekatan dalam suatu proses
terkendala k b terhalang; perencanaan pembangunan
terhambat
kerangka kbP garis besar
kendali k b , p e n g e n d a l i a n k b rancangan; ~ acuan k b P sistem
proses, cara, perbuatan dari prinsip dasar, konsep, atau
mengendalikan; pengawasan nilai yang lazimnya merupakan
atas kemajuan (tugas) dengan ciri khas suatu kelompok atau
membandingkan hasil dan kebudayaan
sasaran secara teratur serta
menyesuaikan usaha (kegiatan) kering k b L tidak basah; tidak
dengan hasil pengawasan; berair; tidak lembap; tidak ada
pengendalian kualitas airnya lagi; kekeringan k b L (1)

96
BPIW / KEMENTERIAN PUPR

perihal, keadaan (bersifat) kering: lewat wawancara, isian daftar


ratusan hektar tanaman padi kuesioner, dan sebagainya; ~
mati kering ; (2) peristiwa alam lembur k b E pekerjaan tambahan
berupa penyimpangan iklim yang yang dilakukan di luar jam
sifatnya sewaktu-waktu yang kerja; ~ paksa k b E , S pekerjaan
terjadi apabila curah hujan berada yang harus dilakukan secara
di bawah normal; kekeringan paksa (tanpa diberi upah);
meteorologis k b L kurangnya ~ rodi k b E , S ke r j a p a k s a ; ~
curah hujan dan didasarkan samakbE,I,P,L,S kegiatan atau usaha
pada tingkat kekeringan relatif yang dilakukan oleh beberapa
terhadap tingkat kekeringan orang (lembaga, pemerintah,
normal atau rata – rata dan dan sebagainya) untuk mencapai
lamanya periode kering; tujuan bersama; kerja sama
kekeringan hidrologis k b L pemerintah dan badan
berkurangnya sumber-sumber air usaha (KPBU) k b E , I , P , L kerja
seperti sungai, air tanah, danau sama antara pemerintah dan
dan tempat- tempat cadangan Badan Usaha dalam Penyediaan
air; kekeringan pertanian k b L Infrastruktur untuk kepentingan
dampak dari kekeringan umum dengan mengacu pada
meteorologi dan hidrologi spesifikasi yang telah ditetapkan
terhadap produksi tanaman sebelumnya oleh menteri/kepala
pangan dan ternak; kekeringan lembaga/kepala daerah/badan
sosial ekonomi k b L ketersediaan usaha milik negara/badan usaha
dan permintaan akan barang milik daerah, yang sebagian
dan jasa yang berkurang akibat atau seluruhnya menggunakan
adanya kekeringan meteorologis, sumber daya badan usaha dengan
hidrologis, dan pertanian memperhatikan pembagian risiko
di antara para pihak; kerja sama
kerja k k E (1) kegiatan melakukan pemerintah swasta k b E , I , P , L
sesuatu; yang dilakukan kemitraan jangka panjang dan
(diperbuat); (2) cak bekerja; kontraktual antara instansi
~ bakti k b E , I , P, S (1) kerja pemerintah dan swasta pada
bergotong-royong tanpa upah tahap pembiayaan, perancangan,
(untuk kepentingan bersama); implementasi, dan pengoperasian
(2) cak kerja tanpa imbalan jasa; fasilitas dan pelayanan/jasa yang
~ borongan k b E pekerjaan yang secara tradisional disediakan oleh
upahnya diperhitungkan untuk sektor publik
keseluruhan hasil pekerjaan
tersebut; ~ kasar k b E , S pekerjaan keruk k b L , P bunyi seperti bunyi
yang memerlukan tenaga fisik; menggores, menggaruk,
~ ladang k b E , S berladang; m e n g i k i r, d a n s e b a g a i n y a ;
bersawah; ~ lapangan k b E , I , P, L pengerukan k b L , P pekerjaan
penelitian keadaan pasar melalui mengubah bentuk dasar perairan
cara pengamatan atau penanyaan untuk mencapai kedalaman dan

97
Kamus Istilah Pengembangan Wilayah

lebar yang dikehendaki atau Phytoplankton atau fotosintesis


untuk mengambil material dasar plankton yang berada di laut
perairan yang dipergunakan untuk
keperluan tertentu koefisien k b bagian yang berupa
bilangan atau konstan; ~ gini k b E
ketidakteraturan bangunan k b L , P ukuran derajat ketimpangan
kondisi bangunan gedung pada distribusi kesejahteraan
perumahan dan permukiman khususnya untuk distribusi
yang tidak memenuhi ketentuan pendapatan suatu negara
tata bangunan dalam Rencana yang diperoleh secara statistik
Detil Tata Ruang (RDTR), yang menggunakan persentasi
meliputi pengaturan bentuk, kumulatif penerima ( income
besaran, perletakan, dan tampilan receivers ) dengan persentasi
bangunan pada suatu zona, dan/ kumulatif pendapatan (income):
atau tidak memenuhi ketentuan koefisien gini Indonesia semaking
tata bangunan dan tata kualitas meningkat dari tahun ke tahun;
lingkungan dalam Rencana ~ t e k n o l o g i k b E ra s i o ya n g
Tata Bangunan dan Lingkungan menjelaskan perbandingan jumlah
(RTBL), yang meliputi pengaturan input dari sektor I yang diperlukan
blok lingkungan, kavling, untuk menghasilkan satu keluaran
bangunan, ketinggian dan di sektor J pada tabel input-output
elevasi lantai, konsep identitas ekonomi; ~ dasar bangunan/
lingkungan, konsep orientasi KDB k b (1) angka persentase
lingkungan, dan wajah jalan perbandingan antara luas
seluruh lantai dasar bangunan
kinerja k b sesuatu yang dicapai; gedung dan luas lahan/tanah
prestasi yang diperlihatkan; perpetakan/daerah perencanaan
kemampuan kerja yang dikuasai sesuai rencana
tata ruang dan rencana tata
klasifikasi k b penyusunan bangunan dan lingkungan; (2)
bersistem dalam kelompok atau aturan atau batasan maksimum
golongan menurut kaidah atau dalam memperhitungkan luas
standar yang ditetapkan bangunan yang tertutup atap
dalam luasan lahan tertuntu,
klaster program k b P program- agar mengalokasikan sebagian
program yang dikelompokkan lahannya untuk area resapan air:
berdasarkan kesamaan tujuan/ nilai KDB di Daerah E sebesar
target pencapaian/karakteristik 7 0 %, s e hing ga de nga n lua s
yang dimiliki lahan 400 m2 dapat dibangun
luas bangunan 280 m2; ~
klorofil kbL zat penghijau daerah hijau/KDH k b angka
tumbuhan (terutama pada daun) persentase perbandingan antara
yang terpenting dalam proses luas seluruh ruang terbuka di
fotosintetis; ~ di atas laut k b L luar bangunan gedung yang

98
BPIW / KEMENTERIAN PUPR

diperuntukkan bagi pertamanan/ karet, kopi; ~ wilayah k b E


penghij a ua n d a n lua s t anah barang dagangan utama;
perpetakan/daerah perencanaan benda niaga: hasil bumi (bahan
yang dikuasai sesuai dengan mentah); barang jadi; dan jasa
rencana tata ruang dan rencana yang dihasilkan oleh satu wilayah
tata bangunan dan lingkungan; tertentu
~ lantai bangunan/KLB k b (1)
angka persentase perbandingan komitmen kbp perjanjian
antara luas seluruh lantai (keterikatan) untuk melakukan
bangunan gedung dan luas tanah sesuatu; kontrak
perpetakan/daerah perencanaan
yang dikuasai sesuai rencana tata kompak k s I , P disusun (diatur)
ruang dan rencana tata bangunan untuk memenuhi tempat yang
dan lingkungan; (2) perbandingan relatif kecil
antara luas total bangunan mulai
dari lantai dasar hingga lantai di komparasi k b perbandingan
atasnya dibandingkan dengan
luas lahan yang berlaku jika kompetisi k b e persaingan; ~
daerah tersebut semakin padat antarnegara k b e usaha suatu
maka semakin tinggi pula nilai negara untuk mengungguli
KLB yang berlaku: nilai KLB di negara lain dalam mencapai
Daerah A sebesar 2 dengan KDB tujuan nasional; ~ sosial k b e
70%, sehingga dengan luas lahan persaingan atau perjuangan hidup
400 m2 dapat dibangun luas di tengah-tengah masyarakat
bangunan dengan total 800 m2
dengan luas lantai dasarnya 280 kompleks k b P (1) himpunan
m2; ~ tapak basemen/KTB k b kesatuan berbentuk kelompok:
angka persentase perbandingan -- perumahan rakyat; (2)
antara luas tapak basemen dan mengandung beberapa unsur
luas lahan/tanah perpetakan/ yang pelik, rumit, sulit, dan saling
daerah perencanaan yang berhubungan; ~ industri k b P
dikuasai sesuai dengan rencana kelompok bangunan atau daerah
tata ruang dan rencana tata tempat kegiatan industri; ~
bangunan dan lingkungan perkantoran k b P kelompok
atau tempat lingkungan
komoditas k b E (1) barang bangunan berbagai kantor; ~
dagangan utama; benda niaga: perumahan k b P (1) kelompok
hasil bumi dan kerajinan setempat atau lingkungan bangunan untuk
dapat dimanfaatkan sebagai tempat tinggal
komoditas ekspor ; (2) bahan
mentah yang dapat digolongkan komplementaritas k b E , I , P kondisi
menurut mutunya sesuai saling melengkapi satu sama lain
dengan standar perdagangan
internasional, misalnya gandum,

99
Kamus Istilah Pengembangan Wilayah

komplementer k s bersifat saling b. basecamp atau wilayah tempat


mengisi; bersifat melengkapi berkumpul; c. berdasarkan
kebiasaan dari antaranggota yang
komprehensif k s P bersifat luas dan selalu hadir; dan d. adanya orang
lengkap serta mampu menangkap yang mengambil keputusan atau
(menerima) dengan baik isi menentukan segala sesuatunya;
mengenai wawasan yang luas (2) kelompok sosial yang
mempunyai habitat lingkungan
komunikasi k b E , L , I , P, S ( 1 ) dan ketertarikan yang sama
pengiriman dan penerimaan dalam ruang lingkup kepercayaan
pesan atau berita antara dua ataupun ruang lingkup lainnya
orang atau lebih sehingga
pes a n ya ng d i m a k s ud d a p at konektivitas k b E , I , P kondisi yang
dipahami; hubungan; kontak; (2) menyebabkan/memungkinkan
perhubungan; ~ dua arah k b P, S dua atau lebih pusat pelayanan
komunikasi yang komunikan dan saling terhubung untuk medorong
komunikatornya dalam satu saat pertumbuhan dan perkembangan
bergantian memberikan informasi; wilayah; ~ wilayah k b E , I , P salah
~ formal k b P, S komunikasi satu strategi untuk percepatan
yang memperhitungkan tingkat dan perluasan pembangunan,
ketepatan, keringkasan, dan dengan (1) menghubungkan
kecepatan komunikasi; ~ pusat-pusat pertumbuhan; (2)
massa k b P, S penyebaran informasi menghubungkan hinterland
yang dilakukan oleh suatu atau wilayah belakang dengan
kelompok sosial tertentu kepada pusat-pusat pertumbuhan, dan
pendengar atau khalayak yang (3) membangun infrastruktur
heterogen serta tersebar di mana- dan pelayanan dasar di daerah
mana; ~ sosial k b P, S komunikasi terpencil untuk mendapatkan
a n t a r ke l o m p o k s o s i a l d a l a m manfaat pembangunan dan
masyarakat; komunikatif k s S mencapai pertumbuhan inklusif;
(1) dalam keadaan saling dapat ~ fisik k b E , I hard infrastructure,
berhubungan (mudah dihubungi); merujuk pada infrastruktur fisik
(2) mudah dipahami (dimengerti): yang mempermudah perdagangan
bahasanya sangat -- sehingga dan perjalanan regional yang
pesan yang disampaikannya dapat mencakup pelabuhan, jalan,
diterima dengan baik bandar udara dan rel kereta
api; ~ insititusional k b E , I
komunitas k b L , S , P (1) kumpulan keterhubungan berbagai
orang yang memiliki kesamaan persetujuan-persetujuan ataupun
minat, komunitas dibentuk protokol internasional dan
berdasarkan 4 (empat) faktor, regional untuk memfasilitasi
yaitu a. keinginan untuk berbagi berbagai transaksi barang dan
dan berkomunikasi antaranggota jasa internasional, dan juga
sesuai dengan kesamaan minat; perpindahan alami manusia

100
BPIW / KEMENTERIAN PUPR

lintas batas; ~ nasional E , I kb


memperkuat (perhubungan,
penyatuan empat elemen persatuan); ~ tanah k b I , P
kebijakan nasional yaitu Sistem kebijakan pertanahan mengenai
Logistik Nasional (Sislognas), penataan kembali penguasaan
Sistem Transportasi Nasional dan penggunaan tanah serta
( S i s t ra n a s ) , Pe n g e m b a n g a n usaha pengadaan tanah untuk
wilayah (RPJMN/RTRWN) kepentingan pembangunan, untuk
d a n Te k n o l o g i I n f o r m a s i meningkatkan kualitas lingkungan
d a n Ko m u n i k a s i ( T I K / I C T ) ; dan pemeliharaan sumber
~ perseorangan kbE,I,S daya alam dengan melibatkan
mengembangkan berbagai partisipasi aktif masyarakat
inisatif untuk mendukung
pendidikan dan mendukung konsultasi k b E , I , L , P , S pertukaran
pemgembangan sumber daya p i k i ra n u n t u k m e n d a p a t k a n
manusia, mendorong wirausaha, kesimpulan (nasihat, saran, dan
mendukung pertukaran budaya sebagainya) yang sebaik-baiknya;
dan mempromosikan turisme dan ~ regional k b P forum atau proses
industri terkait koordinasi dan sinkronisasi
program tahunan sebagai salah
konsensus k b E , L , I , P, S kesepakatan satu tahapan penyiapan program
kata atau permufakatan bersama ya n g d i s e l e n g g a ra k a n g u n a
(mengenai pendapat, pendirian, menyinergikan sumber daya
dan sebagainya) yang dicapai pembangunan bidang pekerjaan
melalui kebulatan suara umum dan perumahan rakyat
yang dimiliki Kementerian
konsep k b E , L , I , P , S pemeliharaan Pekerjaan Umum dan Perumahan
dan pelindungan sesuatu Rakyat dan pemerintah daerah; ~
secara teratur untuk mencegah publik k b P suatu langkah penting
ke r u s a k a n d a n ke m u s n a h a n bagi pelibatan masyarakat sipil
dengan cara pelestarian; secara efektif dalam berbagai
~ sumber daya alam k b L persoalan-persoalan publik
pengelolaan sumber daya alam
(hayati) dengan pemanfaatannya konservasi k b L , P pemeliharaan
secara bijaksana dan menjamin dan pelindungan sesuatu
kesinambungan persediaan secara teratur untuk mencegah
dengan tetap memelihara dan ke r u s a k a n d a n ke m u s n a h a n
meningkatkan kualitas nilai dan dengan jalan mengawetkan;
keragamannya; ~ tanah k b L pengawetan; pelestarian; ~
ilmu tentang pengelolaan tanah sumber daya alam k b P, L
untuk menyelamatkan tanah dari pengelolaan sumber daya alam
bahaya erosi (hayati) dengan pemanfaatannya
secara bijaksana dan menjamin
konsolidasi k b E , I , P (hal dan kesinambungan persediaan
sebagainya.) memperteguh atau dengan tetap memelihara dan

101
Kamus Istilah Pengembangan Wilayah

meningkatkan kualitas nilai dan konstruksi k b I , P (1) susunan


keragamannya; ~ tanah k b P , L (model, tata letak) suatu
ilmu tentang pengelolaan tanah bangunan (jembatan, rumah, dan
untuk menyelamatkan tanah dari sebagainya): rumah itu kukuh
bahaya erosi” k a r e n a ko n s t r u k s i nya b e t o n
bertulang; (2) linguisitik: susunan
kontrak k b E , I , P ( 1 ) p e r j a n j i a n dan hubungan kata dalam kalimat
( s e c a ra t e r t u l i s ) a n t a ra d u a a t a u ke l o m p o k k a t a : m a k n a
pihak dalam perdagangan, suatu kata ditentukan oleh
sewa-menyewa; (2) persetujuan konstruksi dalam kalimat atau
yang bersanksi hukum antara kelompok kata; rekonstruksi k b P
dua pihak atau lebih untuk perumusan kebijakan dan usaha
melakukan atau tidak melakukan serta langkah-langkah nyata yang
kegiatan; ~ jasa (service terencana baik, konsisten dan
contract ) k b I , P bentuk kerja berkelanjutan untuk membangun
sama pemerintah-swasta ketika kembali secara permanen
pihak swasta tidak mendapatkan semua prasarana, sarana dan
porsi manajemen tetapi hanya sistem kelembagaan, baik di
terbatas kepada penyediaan tingkat pemerintahan maupun
jasa pelayanan; ~ kelola masyarakat, dengan sasaran
( management contract ) k b I , P utama tumbuh berkembangnya
bentuk kerja sama Pemerintah- kegiatan perekonomian, sosial
Swasta dimana pihak swasta dan budaya, tegaknya hukum dan
menjalankan fungsi pengelolaan ketertiban, dan bangkitnya peran
dan penyediaan barang/jasa yang dan partisipasi masyarakat sipil
menggunakan aset infrastruktur dalam segala aspek kehidupan
d a n / a t a u s a ra n a ya n g t e l a h bermasyarakat
dibangun oleh Pemerintah. Tidak
ada pemindahan kepemilikan kontrol k b bentuk pengawasan,
oleh swasta; ~ konsesi pemeriksaan, atau pengendalian;
(concession) k b I , P bentuk terkontrol k k d a p a t d i awa s i
kerja sama pemerintah-swasta (dikontrol)
yang mirip dengan BOT, tetapi
Badan Usaha atau pihak swasta konurbasi k k P (1) kawasan luas
dapat menarik tarif langsung yang terdiri atas beberapa kota/
dari pelanggan sedangkan pada kota kecil yang cenderung
BOT merupakan sektor publik menyatu satu sama lain melalui
yang menarik retribusi; ~ tahun jaringan transportasi; (2) suatu
jamak ( multiyears contract) kawasan tempat bergabungnya
kb
I,P
kontrak yang pelaksanaan beberapa kota (Gbr. 19)
pekerjaannya untuk masa lebih
dari 1 (satu) tahun anggaran atas konvensi k b I , L , P (1) permufakatan
beban anggaran, yang dilakukan atau kesepakatan (terutama
setelah mendapatkan persetujuan m e n g e n a i a d a t , t ra d i s i , d a n

102
BPIW / KEMENTERIAN PUPR

Gambar 19. Contoh Ilustrasi Konurbasi

sebagainya): berdasarkan khusus (memilih calon untuk


-- , sudah sewajarnya pria pemilihan anggota DPR dan
melindungi wanita; (2) perjanjian sebagainya)
antarnegara, para penguasa
pemerintahan, dan sebagainya: konversi k b L , P perubahan dari
-- Hukum Laut telah disetujui satu sistem pengetahuan ke
oleh negara sedang berkembang; sistem yang lain, atau perubahan
(3) konferensi tokoh masyarakat dari satu bentuk (rupa, dan
atau partai politik dengan tujuan sebagainya) ke bentuk (rupa,

103
Kamus Istilah Pengembangan Wilayah

dan sebagainya) yang lain; ~ penggabungan satuan gramatikal


tanaman k b P, L penggantian yang sederajat dengan konjungsi
tanaman yang sudah ada koordinatif
dengan tanaman lain; ~ guna
lahan k b P , L perubahan fungsi koridor kb jalur yang
lahan tertentu kepada fungsi menghubungkan pusat-pusat
lahan yang lain (Gbr. 20 & 21) ekonomi; ~ maritim k b E , I , P jalur/
rute yang didesain/dirancang
koordinasikbE,L,I,P,S perihal mengatur khusus untuk kebutuhan terkait
suatu organisasi atau kegiatan dengan aktivitas kelautan,
sehingga peraturan dan tindakan khususnya perdagangan dalam
yang akan dilaksanakan tidak konteks negara kepulauan NKRI;
saling bertentangan atau simpang ~ ekosistem sebagai kawasan
siur; ~ regional k b (1) perihal koridor bagi jenis satwa atau biota
mengatur suatu organisasi atau laut yang dilindungi; wilayah yang
kegiatan sehingga peraturan dan merupakan bagian dari kawasan
tindakan yang akan dilaksanakan lindung dan/atau kawasan budi
tidak saling bertentangan atau daya yang berfungsi sebagai alur
simpang siur; (2) lingkungan: migrasi satwa atau biota laut,

Gambar 20. Contoh Ilustrasi Konversi Guna Lahan

104
BPIW / KEMENTERIAN PUPR

ya n g m e n g h u b u n g k a n a n t a r laut E , I , P Daerah terbangun


kb

kawasan konservasi yang dibangun diatas permukaan


air laut; ~ baru k b E , I , P kota yang
kota k b P daerah pemusatan dirancang dan direncanakan
penduduk dengan kepadatan untuk bisa “mandiri” dengan
tinggi serta fasilitas ukuran luas yang relatif kecil
modern dan sebagian dalam komunitas yang seimbang;
b e s a r p e n d u d u k nya b e ke r j a ; ~ baru publik k b E , I , P kawasan
di lu a r p e r t a ni a n, c e nde r ung permukiman dan pusat kegiatan
b e r p o l a h u b u n g a n ra s i o n a l , perkotaan terpadu yang
ekonomi, dan individualistis; ~ diprakarsai oleh pemerintah
administratif k b E , I , P (1) kota untuk kepentingan masyarakat
yang berfungsi sebagai pusat luas; ~ besar k b E , I , P kawasan
p e m e r i n t a h a n w i l a ya h a t a u perkotaan dengan jumlah
daerah tertentu; (2) wilayah penduduk lebih dari 500 ribu
yang dikepalai seorang walikota, jiwa; ~ cerdas k b E , I , P lihat
yang bertanggung jawab kepada smart city; ~ industri k b I , P
kepala wilayah kabupaten kota yang merupakan tempat
yang bersangkutan, dan tidak konsentrasi industri penduduk
memiliki DPRD sendiri; ~ atas yang sebagian besar terlibat

Gambar 21. Contoh Ilustrasi Konversi Guna Lahan

105
Kamus Istilah Pengembangan Wilayah

dalam kegiatan itu; ~ inti k b E , I , P atau kawasan perkotaan inti


merupakan kota utama dalam dengan kawasan perkotaan di
struktur jaringan antarkota sekitarnya yang saling memiliki
(misalnya antara kota besar dan ke t e r k a i t a n fu n g s i o n a l ya n g
kota satelit) hingga menjadi saling dihubungkan dengan
tujuan pergerakan para komuter sistem jaringan prasarana wilayah
untuk melakukan aktivitasnya; ~ yang terintegrasi dengan jumlah
kecil k b E , I , P kawasan perkotaan penduduk secara keseluruhan
dengan ukuran jumlah penduduk paling sedikit 1 (satu) juta jiwa;
antara 50 ribu s/d 100 ribu jiwa; ~ pesisir (coastal cities) k b E , I , P
~ kompak ( compact city ) fenomena urban sprawl yang
kb
I,P
kota dengan peningkatan secara spasial dikembangkan
kepadatan penduduk permukiman mengikuti arah linear pantai
dan kawasan terbangun, yang memberikan fenomena ini
intensifikasi aktivitas ekonomi, memberikan efek langsung dari
sosial, dan budaya perkotaan, perbaikan sistem transportasi,
ukuran, struktur dan bentuk kota peningkatan standar hidup dan
yang dimanipulasi dalam rangka pentingnya kegiatan wisata,
mencapai manfaat keberlanjutan tetapi telah menyebabkan efek
lingkungan, sosial, dan global, negatif pada keanekaragaman
yang diperoleh dari pemusatan h a y a t i p e s i s i r, p e n i n g k a t a n
fungsi-fungsi perkotaan: kota p ro d u k s i l i m b a h d a n p o l u s i ,
kompak digagas tidak sekadar dan eksploitasi sumber daya
untuk menghemat konsumsi alam; ~ praja k b I , P daerah dan
energi, tetapi juga diyakini lebih pemerintahan kota yang setingkat
menjamin keberlangsungan dengan kabupaten; ~ satelit
generasi yang akan datang ; mandiri k b E , I , P ko t a ke c i l d i
~ kosmopolitan k b I , P kota tepian kota besar/utama dimana
besar yang mempunyai sifat sebagian besar penduduknya
internasional dengan banyaknya memiliki dominasi aktivitas di
lembaga yang mewakili lembaga kota besar/utama tersebut dan
negara lain dan banyaknya dikembangkan sebagian besar
penduduk yang merasa dirinya oleh pihak swasta seperti Depok,
mewakili kebudayaan dan Tangerang, Bekasi yang terkait
pemikiran internasional; ~ d e n g a n J a k a r t a : Ke c a m a t a n
megapolitan k b E , I , P kawasan Maja di Kabupaten Lebak akan
yang terbentuk dari 2 (dua) atau direncanakan sebagai lokasi kota
lebih kawasan metropolitan yang satelit mandiri sebagai pendukung
memiliki hubungan fungsional Jakarta ~ sedang kbE,I,P
dan membentuk sebuah kawasan perkotaan dengan
sistem; ~ metropolitan k b E , I , P ukuran jumlah penduduk antara
kawasan perkotaan yang 100 ribu s/d 500 ribu jiwa; ~
terdiri atas sebuah kawasan terpadu mandiri k b I , P kawasan
perkotaan yang berdiri sendiri transmigrasi yang pembangunan

106
BPIW / KEMENTERIAN PUPR

dan pengembangannya dirancang persepsi individu mengenai


menjadi pusat pertumbuhan yang posisi mereka dalam kehidupan
mempunyai fungsi perkotaan dilihat dari konteks budaya dan
melalui pengelolaan sumber sistem nilai mereka tinggal serta
daya alam yang berkelanjutan. hubungannya dengan tujuan,
Pencantuman kata “kota” dalam harpaan, standar, dan hal-hal
pengertian tersebut dimaksudkan lain yang menjadi perhatian
untuk menyatukan visi tentang individu tersebut kutub k b ujung
kawasan transmigrasi yang akan poros atau sumbu bumi; ~
dibangun dan dikembangkan pertumbuhan k b E , P kawasan/
memenuhi fungsi fungsi perkotaan area awal yang menjadi stimulus
sehingga program transmigrasi pertumbuhan bagi wilayah yang
ke d e p a t d i h a ra p k a n s e c a ra l e b i h l u a s d e n g a n i d e awa l
psikologis mempunyai dampak berangkat dari teori ekonomi
positif untuk menarik minat yang menyatakan bahwa
kaum muda bertransmigrasi, pertumbuhan tidak terjadi secara
sekaligus mengurangi terjadinya serempak pada seluruh wilayah,
perpindahan penduduk yang tetapi didorong oleh beberapa
tidak terarah ke kota-kota besar kawasan yang tumbuh lebih cepat
serta sebagai kota penyangga dibanding wilayah sekitarnya;
dalam konteks pembangunan diawali dari adanya kekuatan
p e r w i l a ya h a n : ko t a t e r p a d u industrial/sektoral pada kawasan
mandiri direncanakan akan t e r s e b u t , a g l o m e ra s i s e k t o r
dibangun pada 48 lokasi di ekonomi dan keterkaitan dengan
In d o n e s i a ; perkotaan k b I , P wilayah sekitarnya
(1) daerah (kawasan) kota; (2)
kelompok pemukiman yang terdiri
atas tempat tinggal dan tempat
kerja pertanian

kualitas k b E , L , I , P , S ( 1 ) t i n g k a t
b a i k b u r u k n ya s e s u a t u ; ( 2 )
derajat atau taraf; mutu: sangat
dibutuhkan tenaga-tenaga
terampil yang tinggi – nya; ~
pribadi k b P yang baik bentuk
tingkah laku yang baik seseorang
sebagai warga masyarakat
atau warga negara yang dapat
dijadikan teladan dalam hidup
bermasyarakat dan bernegara; ~
tanah k b P hubungan (interaksi)
antara sifat tanah dan keadaan
sekitarnya; ~ hidup k b e , l , s

107
Kamus Istilah Pengembangan Wilayah

Ll
labuh , pelabuhan I , P tempat
kb kb serta angkutan penyeberangan
yang terdiri atas daratan dan dengan jangkauan pelayanan
perairan di sekitarnya dengan d a l a m p r ov i n s i ; pelabuhan
batas - batas tertentu sebagai perikanan k b I , P tempat yang
tempat kegiatan pemerintahan terdiri atas daratan dan perairan
d a n ke g i a t a n e ko n o m i ya n g di sekitarnya dengan batas-
dipergunakan sebagai tempat batas tertentu sebagai tempat
k a p a l b e r s a n d a r, b e r l a b u h , kegiatan pemerintah dan kegiatan
na ik t urun pe num p a ng dan/ sistem bisnis perikanan yang
atau bongkar muat barang digunakan sebagai tempat kapal
yang dilengkapi dengan perikanan bersandar, berlabuh
fasilitas keselamatan pelayaran dan/atau bongkar-muat ikan
dan kegiatan penunjang yang dilengkapi dengan fasilitas
pelabuhan serta sebagai tempat k e s e l a m a t a n p e l a ya ra n d a n
perpindahan intra- dan antarmoda kegiatan penunjang pelabuhan
transportasi; pelabuhan serta sebagai tempat perpindahan
b e b a s k b I , P p e l a b u h a n ya n g intra- dan antarmoda transportasi;
aktivitas perekonomiannya pelabuhan perikanan
bebas pajak, di Indonesia samudera k b I , P pelabuhan
lokasinya berada di Kota Batam; perikanan kelas a, yang skala
pelabuhan pengumpul k b I , P layananannya sekurang-
pelabuhan yang fungsi pokoknya kurangnya mencakup kegiatan
melayani kegiatan angkutan usaha perikanan di wilayah laut
laut dalam negeri, alih muat teritorial, zona ekonomi eksklusif
angkutan laut dalam negeri Indonesia dan wilayah perairan
dalam jumlah menengah, dan internasional; pelabuhan
sebagai tempat asal tujuan perikanan nusantara k b I , P
penumpang dan/atau barang, pelabuhan perikanan kelas b
serta angkutan penyeberangan yang skala layanannya sekurang-
dengan jangkauan pelayanan kurangnya mencakup kegiatan
antarprovinsi; pelabuhan usaha perikanan di wilayah
pengumpan k b I , P pelabuhan laut teritorial dan wilayah zona
yang fungsi pokoknya melayani ekonomi eksklusif Indonesia;
kegiatan angkutan laut dalam pelabuhan perikanan
negeri, alih muat angkutan laut pantai k b I , P pelabuhan perikanan
dalam negeri dalam jumlah kelas c yang skala layanannya
terbatas, merupakan pengumpan sekurang-kurangnya mencakup
bagi pelabuhan utama dan kegiatan usaha perikanan di
pelabuhan pengumpul, dan wilayah perairan pedalaman,
sebagai tempat asal tujuan perairan kepulauan, laut
penumpang dan/atau barang, teritorial, dan zona ekonomi

108
BPIW / KEMENTERIAN PUPR

eksklusif Indonesia; pelabuhan mampu lagi berperan sebagai


samudera k b I , P pelabuhan kelas unsur produksi pertanian, baik
a , ya n g s k a l a l aya n a n a n nya sebagai media pengatur tata air
sekurang-kurangnya mencakup maupun sebagai pelindungan
w i l aya h l a u t t e r i t o r i a l , zo n a alam lingkungan; ~ tidur k b L , P
ekonomi eksklusif Indonesia dan tanah terbuka yang tidak
wilayah perairan internasional; digunakan oleh pemiliknya secara
pelabuhan utama kbI,P ekonomis
pelabuhan yang fungsi pokoknya
melayani kegiatan angkutan laut lalu lintas k b I , P p e r h u b u n g a n
dalam negeri dan internasional, antara sebuah tempat dengan
alih muat angkutan laut dalam tempat yang lain (dengan
negeri dan internasional j a l a n p e l aya ra n , ke re t a a p i ,
d a l a m j u m l a h b e s a r, d a n dan sebagainya): lalu lintas di
sebagai tempat asal tujuan Kalimantan banyak dilakukan
penumpang dan/atau barang, melalui sungai
serta angkutan penyeberangan
dengan jangkauan pelayanan land subsidence (penurunan
antarprovinsi tanah) k k L , P timbul akibat
pengambilan air tanah yang
laksana kb, pelaksana kbP berlebihan pada lapisan pembawa
orang (panitia, organisasi, air yang tertekan; penurunan
dan sebagainya) yang muka tanah yang disebabkan
mengerjakan atau melaksanakan oleh beberapa faktor penyebab
(rancangan dan sebagainya); seperti proses-proses geologi,
pelaksanaan k b P proses, pengambilan bahan cair dari
cara, perbuatan melaksanakan dalam tanah yaitu air tanah
(rancangan, keputusan, dan atau minyak bumi, adanya
sebagainya) beban-beban berat di atasnya
seperti struktur bangunan
lahan k b L , P tanah terbuka; tanah sehingga lapisan-lapisan tanah di
garapan: lahan itu disediakan bawahnya mengalami konsolidasi,
untuk permukiman transmigran; pengambilan bahan padat dari
~ basah k b L , P lahan gambut, tanah (aktivitas penambangan)
atau air, baik yang alami maupun
yang buatan, bersifat tetap atau landas k b P alas, tumpuan; ~
sementara dengan air ladung atau benua k b L bagian dasar laut yang
mengalir, bersifat tawar, payau, paling tepi; relief dasar laut yang
atau asin, termasuk daerah air menurun perlahan-lahan mulai
marin yang dalamnya pada waktu dari pantai ke arah tengah lautan
surut tidak lebih dari 6 (enam) sampai ke pinggir, tempat dasar
meter; ~ garapan k b L , P lahan laut tiba-tiba menurun; paparan
pertanian yang dapat digarap; benua; ~ kontinen k b L landas
~ kritis k b L , P lahan yang tidak benua; paparan benua

109
Kamus Istilah Pengembangan Wilayah

langka k s E , L jarang didapat; laporan keuangan k b E laporan


jarang ditemukan; jarang terjadi; mengenai data keuangan yang
kelangkaan k b E (1) kondisi saat berasal dari pembukuan; laporan
kita tidak mempunyai cukup khusus k b E , L , I , P, S laporan
sumber daya untuk memuaskan ya n g d i b u a t k a r e n a d i m i n t a
semua kebutuhan kita. Dengan atasan atau karena keperluan
singkat kata kelangkaan terjadi mendadak yang berhubungan
karena jumlah kebutuhan lebih dengan kejadian yang luar
banyak dari jumlah barang dan biasa atau khusus; laporan
jasa yang tersedia; (2) supply penelitian k b E , L , I , P , S laporan
yang sangat sedikit; kondisi berdasarkan penelitian ilmiah
langka terhadap suatu gejala; laporan
polisi k b catatan kejadian atau
lanskap k b P , L ( 1 ) p e n a t a a n d i peristiwa yang terdapat di kantor
luar gedung (untuk mengatur polisi yang dapat digunakan oleh
pemandangan alam); (2) jumlah pewarta polisi untuk diberitakan;
total aspek setiap daerah, baik laporan statistik k b E , L , I , P, S
pedesaan maupun kota; ~ pemberitahuan berupa data
alam k b P, L lanskap yang belum t e n t a n g fa k t a d a l a m b e n t u k
pernah dijamah oleh manusia; ~ angka, dilengkapi dengan waktu,
kultur k b P , L lanskap yang telah a n a l i s i s , e va l u a s i , t a f s i r a n ,
dipengaruhi oleh manusia dan sebagainya; laporan
tahunan k b E , L , I , P, S laporan yang
lapor k k , melapor k k memberi setiap tahun dibuat dan diberikan
tahu; mengadu; melaporkan k k kepada anggota (para pemegang
memberitahukan; laporan k b saham) oleh perusahaan
segala sesuatu yang
dila pork a n; b e r i t a ; laporan laut k b E , I , P , L kumpulan air asin
administrasi k b E , L , I , P, S (dalam jumlah yang banyak dan
pemberian bahan atau keterangan luas) yang menggenangi dan
secara objektif dan berdasarkan membagi daratan atas benua
kenyataan di bidang personel, atau pulau; kelautan k b E , I , P hal
material, keuangan, dan tata yang berhubungan dengan laut
kantor; laporan akhir k b E , L , I , P, S dan/atau kegiatan di wilayah
tahun keterangan tertulis secara laut yang meliputi dasar laut dan
b e r k a l a ya n g d i a j u k a n o l e h tanah di bawahnya, kolom air dan
pegawai atau satuan organisasi permukaan laut, termasuk wilayah
kepada pimpinannya mengenai pesisir dan pulau-pulau kecil
pelaksanaan tugas atau kemajuan
pekerjaan dalam tahun tertentu; layak k s E , I (1) wajar; pantas;
~ berkala laporan rutin yang patut; (2) mulia; terhormat; ~
diberikan secara berkala; huni k s E , S pantas untuk dihuni
laporan cuaca k b L yang memuat atau ditempati: pemerintah
hasil pengamatan meteorologi; sedang giat membangun

110
BPIW / KEMENTERIAN PUPR

rumah sederhana yang layak lembaga kbP (1) badan


huni ; ~ program k b E , P sebuah (organisasi) yang tujuannya
kegiatan yang mempelajari melakukan suatu penyelidikan
secara mendalam tentang suatu keilmuan atau melakukan
program ya ng ak an maupun suatu usaha; (2) pola perilaku
telah dijalankan dalam rangka manusia yang mapan, terdiri
m e n e n t u k a n l a ya k t i d a k n ya atas interaksi sosial berstruktur
program tersebut dijalankan atau d a l a m s u a t u k e ra n g k a n i l a i
dilanjutkan; kelayakan k b e , s (1) yang relevan; ~ administrasi
perihal layak (patut, pantas); negara k b P lembaga pemerintah
ke p a n t a s a n ; ke p a t u t a n ; ( 2 ) nonkementerian yang bertugas
perihal yang dapat (pantas, patut) membina ketertiban administrasi
dikerjakan Negara; ~ daerah k b P lembaga
resmi yang dibentuk oleh
layan k k , melayanikk (1) membantu p e m e r i n t a h d a e ra h s e b a g a i
menyiapkan (mengurus) apa- tempat mengundangkan
apa yang diperlukan seseorang; peraturan daerah; ~
( 2 ) m e n e r i m a ( m e nya m b u t ) kemasyarakatan k b E , P lembaga
ajakan (tantangan, serangan, yang dibentuk oleh masyarakat
dan sebagainya); (3) sesuai dengan kebutuhan dan
mengendalikan; melaksanakan merupakan mitra pemerintah
penggunaannya (senjata, mesin, desa dalam memberdayakan
dan sebagainya; pelayanan masyarakat; ~ keuangan k b E
dasar k b P pelayanan publik badan di bidang keuangan
u n t u k m e m e n u h i ke b u t u h a n yang bertugas menarik
dasar warga negara; standar uang dan menyalurkannya
pelayanan minimal k b I , P , L (1) kepada masyarakat; ~
ketentuan tentang jenis dan mutu pemasyarakatan k b P, S
pelayanan dasar yang merupakan tempat orang-orang menjalani
urusan wajib daerah yang berhak hukuman pidana; penjara; ~
diperoleh setiap warga secara pembiayaan pembangunan k b E
minimal; (2) tolok ukur kinerja lembaga keuangan yang usaha
dalam menentukan capaian jenis utamanya memberikan kredit
dan mutu pelayanan dasar yang jangka menengah dan jangka
merupakan urusan wajib daerah panjang serta penyertaan
modal di dalam perusahaan; ~
lebar k s (1) lapang; tidak pemerintah k b E , L , I , P , S badan
sempit; (2) lintang suatu pemerintahan dalam lingkungan
bidang; pelebaran k b P proses, eksekutif; ~ swadaya
cara, perbuatan melebarkan; masyarakat k b P , S organisasi
pelebaran jalan k b I , P proses yang bertujuan memperjuangkan
peningkatan lebar jaringan jalan kepentingan masyarakat;
dalam rangka meningkatkan kelembagaan k b E , L , I , P, S aturan
kinerja jalan dan rambu-rambu sebagai

111
Kamus Istilah Pengembangan Wilayah

panduan yang dipakai oleh rumah tangga k b L limbah yang


para anggota suatu kelompok berasal dari buangan kegiatan
mas yarakat unt uk me ngat ur r u m a h t a n g g a d a n ke g i a t a n
hubungan yang saling mengikat s a n i t a s i m a n u s i a ya n g r u t i n
atau saling tergantung satu sama pelimbahan tempat rendah atau
lain lubang yang sengaja digali untuk
tempat membuang air kotor dan
liberal k s E , S (1) bersifat bebas; sebagainya
(2) berpandangan bebas (luas
dan terbuka); liberalisasi k b E , S limit k b batas; tapal batas;
proses (usaha dan sebagainya) limitasi fisik k b L pembatasan
untuk menerapkan paham liberal pengembangan karena
dalam kehidupan (tata negara keterbatasan fisik kawasan
dan ekonomi)
lindung, melindungi k k (1)
light rail transit/LRT k b I , P sistem menjaga; merawat; memelihara;
jalur kereta listrik metropolitan (2) menyelamatkan (memberi
yang dikarakteristikkan atas pertolongan dan sebagainya)
kemampuannya menjalankan s u p a ya t e r h i n d a r d a r i m a ra
gerbong atau kereta pendek bahaya; pelindungan
satu per satu sepanjang jalur- lingkungan laut k b L , P upaya
jalur khusus eksklusif pada sistematis dan terpadu yang
lahan bertingkat, struktur dilakukan untuk melestarikan
menggantung, subway, atau sumber daya kelautan dan
biasanya di jalan, serta menaikkan mencegah terjadinya pencemaran
dan menurunkan penumpang dan/atau kerusakan lingkungan
pada lintasan atau tempat parkir di laut yang meliputi konservasi
mobil laut, pengendalian pencemaran
laut, penanggulangan bencana
limbah k b l , L (1) sisa proses kelautan, pencegahan dan
produksi; (2) bahan yang tidak penanggulangan pencemaran,
m e m p u n ya i n i l a i a t a u t i d a k serta kerusakan dan bencana
berharga untuk maksud biasa
atau utama dalam pembuatan lingkungan k b P , L bagian wilayah
atau pemakaian; ~ cair k b L dalam kelurahan yang merupakan
a i r ya n g m e m b a w a s a m p a h lingkungan kerja pelaksanaan
(limbah) dari rumah, bisnis, dan pemerintahan desa; ~ alam k b P, L
industri; ~ industri k b L limbah keadaan (kondisi, kekuatan)
yang berasal dari buangan s e k i t a r ya n g m e m p e n g a r u h i
kegiatan industri; ~ padat k b L perkembangan dan tingkah
bahan yang tidak berguna, tidak laku organisme; ~ hidup k b P , L
diinginkan atau dibuang dengan kesatuan ruang dengan semua
kandungan cairan yang tidak b e n d a , d a ya , k e a d a a n , d a n
cukup untuk bebas mengalir; ~ makhluk hidup, termasuk

112
BPIW / KEMENTERIAN PUPR

manusia dan perilakunya yang living landscape k b L , P (1) upaya


memengaruhi perikehidupan dan meningkatkan lanskap lebih luas
kesejahteraan manusia serta atau membuat tempat yang lebih
makhluk hidup; ~ hunian yang baik bagi satwa liar (2) konsep
berimbang k b L , P wujud kawasan yang berfokus pada pengelolaan
dan lingkungan perumahan dan lahan skala ekosistem untuk
permukiman (dalam Kasiba) yang memberikan manfaat pada
pembangunan perumahan dan manusia, satwa liar dan ekonomi.
permukimannya meliputi rumah Living landscape memberikan
sederhana, rumah menengah, perbaikan lingkungan, sosial dan
dan rumah mewah dengan ekonomi suatu daerah dengan
perbandingan tertentu sehingga membangun kembali lingkungan
dapat menampung secara serasi alam pada skala yang lebih besar
berbagai kelompok masyarakat dari sebelumnya; living landscape
dengan perbandingan rumah b e r t u j u a n u n t u k m e m e ra n g i
sederhana, berbanding jumlah perubahan iklim, pertumbuhan
rumah menengah, dan jumlah penduduk, dan meningkatkan
rumah mewah, sebesar 6 (enam) keanekaragaman hayati
atau lebih, berbanding 3 (tiga)
atau lebih, berbanding 1 (satu); logistik k b E , I , P (1) pengadaan,
~ siap bangun k b I , P sebidang perawatan, distribusi, dan
tanah yang merupakan bagian penyediaan (untuk mengganti)
dari kawasan siap bangun perlengkapan, perbekalan,
yang telah dipersiapkan dan dan ketenagaan; (2) segi ilmu
dilengkapi dengan prasarana kemiliteran mengenai pengadaan,
lingkungan dan selain itu juga perawatan, dan transportasi
sesuai dengan persyaratan pe ralat an, pe m be k alan, d an
pembakuan tata lingkungan pasukan; (3) Militer : segala
tempat tinggal atau lingkungan persiapan dan tindakan yang
hunian dan pelayanan lingkungan diperlukan untuk memperlengkapi
untuk membangun kaveling pasukan dengan alat dan
tanah matang; ~ sosial k b L , S perbekalan agar dpt bertempur
wilayah yang merupakan tempat dalam kondisi yang paling
berlangsungnya macam-macam baik dan menguntungkan; (4)
interaksi sosial antara berbagai penanganan seluk-beluk operasi
kelompok beserta pranatanya militer
dengan simbol dan nilai serta
norma yang sudah mapan, serta lokasi k b P (1) letak; (2) tempat;
terkait dengan lingkungan alam relokasi k b P upaya pemindahan
dan lingkungan binaan atau sebagian atau seluruh aktivitas
buatan (tata ruang) berikut sarana dan prasarana
penunjang aktivitas dari satu
tempat ke tempat lain guna
mempertinggi faktor keamanan,

113
Kamus Istilah Pengembangan Wilayah

kelayakan, legalitas pemanfaatan


dengan tetap memperhatikan
keterkaitan antara yang dipindah
dengan lingkungan alami dan
binaan di tempat tujuan

114
BPIW / KEMENTERIAN PUPR

Mm
macet I (1) tidak dapat berfungsi
kb
tujuan-tujuan dalam kegiatan
dengan baik; (2) terhenti; tidak konstruksi; ~ konsultatif k b P
lancar; kemacetan k b I hal sistem manajemen yang
(keadaan) macet menganut kebiasaan meminta
pertimbangan kepada bawahan
manajemen k b E , L , I , P, S ( 1 ) sebelum mengambil putusan;
penggunaan sumber daya ~ krisis k b P usaha mengatasi
secara efektif untuk mencapai kegawatan dengan cara rasional,
s a s a ra n ; ( 2 ) p i m p i n a n ya n g bersistem, dan berencana;
bertanggung jawab atas jalannya ~ proyek k b I , P telaah atau
perusahaan dan organisasi; kumpulan pengetahuan tentang
~ aset k b E , I , P i l m u d a n s e n i cara-cara memanajemeni proyek;
untuk memandu pengelolaan ~ risiko k b I , P , L u p aya u n t u k
kekayaan yang mencakup proses mengurangi dampak dari unsur
merencanakan kebutuhan aset, ketidakpastian
mendapatkan, menginventarisasi,
melakukan legal audit, menilai, manfaat k b , kemanfaatan k b E , P
mengoperasikan, memelihara, kondisi yang diharapkan akan
memperbarui atau menghapuskan dicapai bila keluaran ( output )
hingga mengalihkan aset dapat diselesaikan tepat
secara efektif dan efesien; ~ waktu, tepat lokasi, dan tepat
informasi k b E , L , I , P , S kegiatan sasaran, serta berfungsi dengan
mengumpulkan data yang optimal; pemanfaatan k b P
diperlukan para manajer proses, cara, perbuatan
dan pengambilan keputusan memanfaatkan; pemanfaatan
secara tepat dan cepat untuk aset k b P pendayagunaan aset
menghindari kemelesetan waktu, yang t idak digunak an untuk
salah investasi, dan terlewatnya penyelenggaraan tugas dan fungsi
kesempatan; ~ infrastruktur k b kementerian/lembaga dan/atau
pengelolaan fasilitas fisik yang optimalisasi aset dengan tidak
dikembangkan atau dibutuhkan mengubah status kepemilikan;
publik untuk fungsi-fungsi pemanfaatan ruang k b P Upaya
pemerintahan dalam berbagai untuk mewujudkan struktur ruang
penyediaan kebutuhan untuk dan pola ruang sesuai dengan
memenuhi kebutuhan manusia rencana tata ruang melalui
dalam lingkup sosial dan ekonomi; penyusunan dan pelaksanaan
~ konstruksi k b I , P (1) suatu ilmu program beserta pembiayaannya
dan seni dalam merencanakan,
mengorganisasi, memimpin dan mapalus k b L , S sistem atau pola
mengendalikan sumber-sumber kerja sama untuk kepentingan
daya yang ada untuk tercapainya bersama yang tumbuh dan

115
Kamus Istilah Pengembangan Wilayah

berkembang dalam budaya didesain dengan pemberhentian


Minahasa, khususnya di tanah tertentu
Toar Lumimuut Provinsi Sulawesi
Utara yang biasanya diadakan masterplan pembangunan
untuk membersihkan kebun oleh infrastruktur k b I , P rencana
anggotanya secara bersama induk pembangunan yang terpadu
dari berbagai jenis infrastruktur
marginal k b E , S (1) berhubungan bidang pekerjaan umum dan
dengan batas (tepi); tidak perumahan rakyat, yang telah
terlalu menguntungkan: mereka diselaraskan dengan perencanaan
sama-sama melakukan ekonomi i n f ra s t r u k t u r n o n - p e ke r j a a n
marginal; (2) berada di pinggir: umum dan perumahan rakyat
kalau dahulu kelompok itu dalam rangka mewujudkan tujuan
dipandang marginal, tetapi sejak pengembangan WPS untuk kurun
pemerintah baru sudah amat waktu 10 tahun: masterplan
menentukan; marginalisasi k b E , S p e m b a n g u n a n i n f ra s t r u k t u r
usaha membatasi; pembatasan ditetapkan oleh Menteri Pekerjaan
Umum dan Perumahan Rakyat
maritim k s I , L berkenaan dengan
kegiatan yang memanfaatkan masterplan percepatan dan
sumber daya kelautan; perluasan pembangunan
berhubungan dengan pelayaran ekonomi Indonesia (MP3EI)
dan perdagangan di laut; kb
E,I,P
masterplan yang bertujuan
kemaritiman k b E , I , P hal-hal yang mempercepat dan memperluas
menyangkut masalah maritim: pembangunan Indonesia melalui
sifat - kepulauan Indonesia pengembangan 8 (delapan)
program utama yang terdiri atas
market driven k s E dipengaruhi/ 22 (dua puluh dua) kegiatan
berorientasi pada pengetahuan ekonomi utama dan menetapkan
pasar dan kebutuhan konsumen/ 6 koridor ekonomi sebagai
pelanggan pusat-pusat pertumbuhan yang
diharapkan dapat mendorong
mass rapid transit /MRT k b I , P perkembangan ekonomi di
layanan transportasi penumpang s e l u r u h w i l a ya h n u s a n t a r a :
untuk memindahkan sejumlah kawasan industri Sei Mangke
besar orang dalam waktu yang dikembangkan untuk mendukung
bersamaan dengan jangkauan MP3EI
lokal yang beroperasi pada jalur
khusus tetap atau jalur umum masyarakat k b P sejumlah manusia
pot ens ial yang t e r pis a h dan dalam arti seluas-luasnya dan
digunakan secara eksklusif, sesuai terikat oleh suatu kebudayaan
dengan jadwal yang ditetapkan ya n g m e r e k a a n g g a p s a m a :
d e n g a n r u t e a t a u l i n e ya n g ‘—terpelajar ’ ; ~ desa k b E , P , S
penduduk yang mempunyai mata

116
BPIW / KEMENTERIAN PUPR

pencaharian utama dalam sektor Materi Teknis RTRW Kabupaten


b e rc o c o k t a n a m , p e r i k a n a n , Bogor
peternakan, atau gabungan dari
kesemuanya itu, dan yang sistem mekanisme k b E , L , I , P, S ( 1 )
budaya dan sistem sosialnya c a ra k e r j a s u a t u o r g a n i s a s i
mendukung mata pencaharian (perkumpulan dan sebagainya):
itu; ~ kota k b E , P, S penduduk yang -- kerja; (2) hal saling bekerja
mempunyai mata pencaharian seperti mesin (kalau yang
dalam sektor perdagangan dan satu bergerak, yang lain turut
industri, atau yang bekerja dalam b e r g e ra k ) : p e m b a h a r u a n d i
sektor administrasi pemerintah; segala bidang berarti peningkatan
~ madani k b P, S (1) masyarakat mekanisme pembangunan ; ~
yang menjunjung tinggi nilai, kerja k b E , L , I , P , S cara kerja; ~
norma, hukum yang ditopang keuangan k b E suatu kegiatan
oleh penguasaan iman, ilmu, dan perencanaan, penganggaran,
teknologi yang berperadaban; pemeriksaan, pengelolaan,
(2) masyarakat yang tidak lagi pengendalian, pencarian, dan
bergantung kepada masyarakat penyimpanan dana yang dimiliki
lain dan dapat memberikan oleh suatu organisasi atau
penghidupan untuk sesama; ~ perusahaan; ~ pasar k b E (1)
modern k b P , S masyarakat yang suatu proses penentuan tingkat
perekonomiannya berdasarkan harga berdasarkan dari kekuatan
pasar secara luas, spesialisasi permintaan dan penawaran;
di bidang industri, dan (2) kecenderungan dalam
pemakaian teknologi canggih; pasar bebas untuk terjadinya
~ tradisional k b P, S masyarakat perubahan dari harga hingga
lebih banyak dikuasai oleh pasar menjadi seimbang
a d a t- i s t i a d a t ya n g l a m a ; ~ (jumlah yang penawaran sama
berpenghasilan rendah k b E dengan jumlah permintaan); ~
masyarakat yang mempunyai pertahanan k b I , P penyesuaian
keterbatasan daya beli sehingga yang dibuat dalam usaha
perlu mendapat dukungan melarikan diri dari pengenalan
pemerintah untuk memperoleh diri sendiri serta kualitas-kualitas
rumah; ~ lokal k b P, S masyarakat pribadi atau dorongan (motif )
asli wilayah yang dapat merendahkan diri atau
memperbesar rasa cemas
materi k b E , I , L , P , S sesuatu yang
menjadi bahan (untuk diujikan, mekar k b (1) menjadi bertambah
dipikirkan, dibicarakan, luas (besar, ramai, bagus, dan
dikarangkan, dan sebagainya); sebagainya); (2) (mulai) timbul
~ teknis k b P d o k u m e n ya n g dan berkembang; pemekaran
berisikan penjelasan mengenai wilayah k b P (1) pemecahan
satu substansi tertentu, salah provinsi atau kabupaten/kota
satu bentuk dokumennya berupa menjadi dua daerah atau lebih;

117
Kamus Istilah Pengembangan Wilayah

(2) pembentukan daerah otonom migrasi k b E , S (1) perpindahan


baru, bahwa daerah otonom penduduk dari satu tempat
tersebut diharapkan mampu (negara dan sebagainya) ke
memanfaatkan peluang yang tempat (negara dan sebagainya)
lebih besar dalam mengurus lain untuk menetap; (2)
dirinya sendiri, terutama berkaitan perpindahan dari satu tempat
dengan pengelolaan sumber – ke tempat lain bagi burung dan
sumber pendapatan asli daerah, sebagainya karena pergantian
sumber daya alam, dalam rangka musim; ~ antardesa k b E , S
meningkatkan kesejahteraan dan migrasi yang terjadi antara daerah
pelayanan kepada masyarakat pedesaan yang satu dan yang lain;
setempat yang lebih baik ~ antarkota k b E , S migrasi yang
terjadi antara daerah perkotaan
metropolis k b
P
lihat kota ya n g s a t u d a n ya n g l a i n ; ~
metropolitan berantai k b E , S perpindahan
penduduk dari satu daerah ke
metropolitan k b P penduduk daerah yang lain yang diikuti
metropolis; orang yang oleh penduduk daerah asalnya,
m e m p u n ya i t a t a c a ra h i d u p terjadi apabila rombongan atau
metropolitan orang yang pertama berhasil
dan menarik saudara, teman,
MICE k b E wisata konvensi, dengan atau tetangganya dari daerah
batasan: usaha jasa konvensi, asalnya; ~ bermusim k b E , S
perjalanan insentif, dan pameran; perpindahan penduduk yang
merupakan usaha dengan terjadi dalam musim tertentu
kegiatan memberi jasa pelayanan ke tempat tertentu dan kembali
bagi pertemuan bisnis, akademis, ke tempat asal dalam musim
negarawan, dan tujuan lainnya yang lain; ~ desa kota k b E , S
migrasi yang terjadi dari daerah
migran k b E , S orang (hewan) pedesaan ke daerah perkotaan;
ya n g m e l a k u k a n m i g ra s i ; ~ ~ ekstern k b E , S perpindahan
musiman k b e , s penduduk yang penduduk ke wilayah negara
berpindah tempat tinggal pada lain; ~ intern k b E , S perpindahan
musim tertentu untuk bekerja, penduduk yang berlangsung di
misalnya setelah habis musim dalam wilayah suatu negara; ~
tanam padi petani meninggalkan kota desa k b E , S migrasi yang
tempat tinggalnya untuk bekerja terjadi dari daerah perkotaan
di tempat lain dan kembali pada ke daerah pedesaan; ~
waktu musim panen; ~ seumur p aks aan k b E , S m i g ra s i ya n g
hidup k b e , s orang yang tinggal dilakukan karena terpaksa,
di daerah yang bukan tempat misalnya karena gangguan
kelahirannya keamanan oleh gerombolan
pengacau sehingga penduduk
suatu daerah terpaksa pindah

118
BPIW / KEMENTERIAN PUPR

atau dipindahkan, baik oleh kultural apabila sikap orang atau


penguasa maupun sumber sekelompok masyarakat tersebut
bahaya yang lain; imigrasi k b E , S tidak mau berusaha memperbaiki
perpindahan penduduk negara tingkat kehidupannya sekalipun
lain ke negara tertentu untuk ada usaha dari pihak lain yang
menetap; emigrasi k b E , S pindah membantunya atau dengan
dari tanah air sendiri ke negeri kata lain seseorang tersebut
lain untuk tinggal menetap di miskin karena sikapnya sendiri,
sana yaitu pemalas dan tidak mau
memperbaiki kondisinya;
miskin k b E tidak berharta; serba kemiskinan masal k b E sebagian
kekurangan (berpenghasilan besar masyarakat mengalami
sangat rendah); kemiskinan k b E kemiskinan; kemiskinan
( 1 ) k o n d i s i k e h i d u p a n ya n g sementara k b E kemiskinan yang
serba kekurangan yang dialami terjadi akibat adanya perubahan
s e o ra n g a t a u r u m a h t a n g g a atau shock yang mengakibatkan
sehingga tidak mampu memenuhi seseorang atau sekeluarga
kebutuhan minimal atau yang atau masyarakat berubah dari
layak bagi kehidupannya; (2) hal tidak miskin menjadi miskin;
miskin; keadaan miskin; miskin termiskin k s E paling miskin
absolut situasi penduduk atau
sebagian penduduk yang hanya mitigasi kbI,L,P tindakan
dapat memenuhi makanan, mengurangi dampak bencana; ~
pakaian, dan perumahan bencana k b I , P , L serangkaian
yang sangat diperlukan untuk upaya untuk mengurangi
mempertahankan tingkat risiko bencana, baik melalui
kehidupan yang minimum; pembangunan fisik maupun
(3) kehilangan kesejahteraan penyadaran dan peningkatan
( d e p r i va t i o n o f w e l l b e i n g ) ; kemampuan menghadapi
kemiskinan absolut kbE ancaman bencana; ~ perubahan
situasi penduduk atau sebagian iklim k b L , P usaha pengendalian
penduduk yang hanya untuk mengurangi risiko akibat
dapat memenuhi makanan, perubahan iklim melalui kegiatan
pakaian, dan perumahan yang dapat menurunkan emisi/
yang sangat diperlukan untuk meningkatkan penyerapan gas
mempertahankan tingkat rumah kaca dari berbagai sumber
kehidupan yang minimum; emisi
kemiskinan individual k b E
kemiskinan yang terjadi jika hanya mobilisasi k b E , P pengerahan orang;
beberapa orang atau sebagian ~ sosial k b S perpindahan (tempat
kecil masyarakat yang mengalami atau kedudukan, tingkah laku)
kemiskinan; kemiskinan orang-orang dalam masyarakat
kultural kbE,S seseorang dengan pola yang baru
termasuk golongan miskin

119
Kamus Istilah Pengembangan Wilayah

mobilitas k b E , P, S (1) kesiapsiagaan bergerak k b E modal yang dapat


untuk bergerak; (2) gerakan dipindah-pindahkan (seperti
berpindah-pindah: ahli sosiologi mobil, uang); ~ campuran k b E
itu sedang meneliti -- penduduk modal patungan; ~ dasar k b E
pulau itu; (3) Antropologi: gerak modal yang merupakan dasar
perubahan yang terjadi di antara utama; modal utama; ~ kerja k b E
warga masyarakat, baik secara b a g i a n m o d a l ya n g b e r e d a r
fisik maupun secara sosial; ~ dalam jangka waktu pendek,
regional k b E , P perpindahan yaitu beredar dari uang menjadi
individu/barang/jasa dari satu persediaan barang piutang
wilayah ke wilayah lain dalam dan menjadi uang kembali; ~
konteks regional (wilayah luas manusiawi k b E , S bentuk modal
yang melingkupi beberapa yang berupa keterampilan dan
wilayah yang lebih kecil) atau ke c a k a p a n ; ~ patungan k b E
nasional; ~ ekologi k b S , L modal yang diperoleh atas dasar
a n t a r g e ra k p e r u b a h a n a t a u pengumpulan uang bersama-
perpindahan penduduk dr tempat sama untuk maksud tertentu;
yang satu ke tempat yang lain; ~ ~ swasta k b E modal yang
geografis k b E , L gerak penduduk ditanam oleh swasta untuk
dr daerah yang satu ke daerah memperoleh keuntungan yang
yang lain; mobilitas horizontal; cukup; ~ tetap k b E modal yang
~ intrasosial k b E , P perubahan tidak dapat dipindah-pindahkan
kedudukan warga masyarakat (seperti gedung, tanah); ~
kelas sosial yang satu ke kelas tetap masyarakat k b E modal
sosial yang lain; ~ intraurban k b P yang jumlahnya cukup besar
pergerakan di dalam suatu yang ditanamkan dalam sektor
wilayah perkotaan perhubungan dan angkutan
dengan tujuan menghemat
modal k b E , l , S (1) uang yang sumber produksi yang ada; ~
dipakai sebagai pokok (induk) utama k b E modal dasar
untuk berdagang, melepas uang,
dan sebagainya; harta benda modern k s E (1) terbaru; mutakhir:
(uang, barang, dan sebagainya) pasukan diperlengkapi dengan
yang dapat dipergunakan senjata-senjata --; (2) sikap dan
untuk menghasilkan sesuatu cara berpikir serta cara bertindak
yang menambah kekayaan sesuai dengan tuntutan zaman;
dan sebagainya: ia menanam modernisasi k b E peningkatan
modalnya dalam perusahaaan spesialisasi fungsi dalam
itu; ~ asing k b E modal dari kehidupan sosial masyarakat
bangsa (negara) asing yang dan s e ringkali me nimbulkan
ditanam dalam suatu negara perubahan-perubahan sistem
dengan maksud memperoleh yang dianut oleh masyarakat
k e u n t u n g a n ya n g c u k u p ; ~ dalam situasi yang kompetitif

120
BPIW / KEMENTERIAN PUPR

untuk mencapai tataran hidup lingkungan hunian yang terdiri


yang lebih baik atas lebih dari satu satuan
perumahan yang mempunyai
monitor k b E , L , I , P, S (1) orang prasarana, sarana, utilitas umum,
yang memantau; (2) alat yang serta mempunyai penunjang
dirancang untuk mengobservasi, kegiatan fungsi lain di kawasan
mengawasi, mengontrol, atau perkotaan atau kawasan
memverifikasi operasi suatu perdesaan; permukiman
sistem; (3) kegiatan mengamati kumuh k b P , L , S (1) lingkungan
perkembangan pelaksanaan hunian yang legal tetapi
rencana pembangunan, kondisinya tidak layak huni atau
mengidentifikasi serta tidak memenuhi persyaratan
mengantisipasi permasalahan sebagai tempat permukiman;
ya n g t i m b u l d a n a t a u a k a n (2) permukiman yang tidak layak
timbul untuk dapat diambil huni karena ketidakteraturan
tindakan sedini mungkin; ~ dan bangunan, tingkat kepadatan
evaluasi k k E , L , I , P, S kegiatan bangunan yang tinggi, dan
monitoring dan evaluasi yang kualitas bangunan serta sarana
ditujukan pada suatu program dan prasarana yang tidak
yang sedang atau sudah memenuhi syarat; permukiman
berlangsung dalam periode perdesaan k b P bagian dari
tertentu; e-monitoring k b E , L , I , P, S lingkungan hunian yang terdiri
kegiatan monitoring dan atas lebih dari satu satuan
evaluasi berbasis website perumahan yang mempunyai
untuk mengefektifkan dan prasarana, sarana, utilitas umum,
mengefisienkan pelaporan menuju serta mempunyai penunjang
pada peningkatan kualitas dengan kegiatan fungsi lain yang berada
m e l a k u k a n p e nye d e r h a n a a n di kawasan perdesaan dengan
terhadap format, aplikasi, aktivitas utama adalah pertanian;
dan mekanisme pelaporan permukiman pesisir k b P bagian
monitoring dan evaluasi kinerja dari lingkungan hunian yang
pembangunan terdiri atas lebih dari satu satuan
perumahan yang mempunyai
mukabumi k b bidang rata di atas prasarana, sarana, utilitas umum,
suatu benda (air, laut, bumi, dan serta mempunyai penunjang
sebagainya); permukaan: segala kegiatan fungsi lain yang berada
pertimbangan fisik maupun di kawasan pesisir; permukiman
nonfisik yang ada di muka bumi; transmigran k s P salah satu
~ air lautkbI,L permukaan laut kesatuan permukiman atau
bagian dari satuan permukiman
mukim k b P tempat tinggal; yang diperuntukkan bagi tempat
pemukiman k b P proses, cara, tinggal dan tempat usaha
perbuatan memukimkan; transmigran
permukiman k b P bagian dari

121
Kamus Istilah Pengembangan Wilayah

multilateral meeting kota k b P forum antarpemangku


(pertemuan banyak pihak) k b P kepentingan (stakeholder)
pertemuan beberapa pihak (lebih ditingkat kota/kabupaten
dari dua pihak) administrasi dalam rangka
membahas rancangan awal
multiplier effect (efek RKPD /yang dilaksanakan dengan
pengganda) k b E suatu kegiatan cara penajaman, penyelarasan,
yang dapat memacu timbulnya klarifikasi, dan kesepakatan
kegiatan lain; umumnya terhadap usulan Renja Kelurahan,
digunakan dalam konteks Ke c a m a t a n d a n U K P D y a n g
ekonomi: multiplier effect sektor diintegrasikan dengan prioritas
jasa dan perbankan di Jakarta pembangunan daerah di tingkat
jauh lebih tinggi Kota/Kabupaten Administrasi
dengan memperhatikan
mundur k k E , I , L , P, S berjalan kesesuaian program percepatan
(bergerak) ke belakang; pencapaian visi misi gubernur dan
kemunduran kota (urban bupati/walikota; musrenbang
decay ) k b P kemerosotan kota nasional k b P forum musyawarah
yang dapat disebabkan oleh tahunan yang dilaksanakan secara
konflik, jumlah penduduk partisipatif oleh para pemangku
merosot, lapangan kerja kurang, kepentingan desa (pihak
h a b i s nya s u m b e r d aya ya n g berkepentingan untuk mengatasi
menjadi andalan di kota tersebut permasalahan desa dan pihak
dan perkembangan terhenti yang akan terkena dampak hasil
musyawarah) untuk menyepakati
musyawarah k b E , I , L , P, S rencana kegiatan di desa 5
pembahasan bersama (lima) dan 1 (satu) tahunan;
dengan maksud mencapai musrenbang provinsi k b P forum
keputusan atas penyelesaian antarpemangku kepentingan
masalah; ~ perencanaan ( stakeholder ) ditingkat Provinsi
pembangunan (musrenbang) dalam rangka membahas
kb
P
(1) forum perencanaan rancangan RKPD yang disusun
dan/atau pemrograman yang melalui perumusan, penajaman,
diselenggarakan oleh instansi penyelarasan, dan klarifikasi
p e m e r i n t a h , d a r i l e ve l d e s a usulan hasil rembuk RW yang
sampai kepada pusat, dengan disesuaikan dengan program
melibatkan secara aktif warga percepatan pencapaian visi misi
dan para pemangku kepentingan gubernur
lainnya; (2) Forum antarpelaku
dalam rangka menyusun rencana
pembangunan nasional dan
rencana pembangunan daerah;
musrenbang kabupaten/

122
BPIW / KEMENTERIAN PUPR

Nn
naik L , P bertambah tinggi (mahal,
kb
besar k b P negara yang memiliki
besar, banyak, dan sebagainya); kemampuan cukup besar untuk
kenaikan muka laut (sea level mencapai dan melaksanakan
rise ) k b L , P peningkatan volume berbagai kepentingan nasional
air laut yang disebabkan oleh secara total; ~ debitur k b P
beberapa faktor seperti fluktuasi n e g a ra ya n g b e r u t a n g p a d a
curah hujan yang tinggi serta negara lain; ~ kepulauan k b P
meningkatnya suhu air laut negara yang wilayahnya
terdiri banyak pulau, seperti
naskah k b E , I , P , L , S karangan yang Indonesia; ~ maju k b P negara
masih ditulis dengan tangan; ~ yang industrinya merupakan
akademik k b E , I , P, L , S naskah yang tiang utama perekonomian,
dapat dipertanggungjawabkan pendapatan per kapita relatif
secara ilmiah mengenai konsepsi tinggi, teknologi berkembang,
yang berisi latar belakang, tujuan pertumbuhan penduduk relatif
penyusunan, sasaran yang kecil, dan sumber alam terolah
ingin diwujudkan dan lingkup, dan terawat; ~ maritim k b E , I , P, L
jangkauan, objek, atau arah negara yang sebagian besar
pengaturan rancangan peraturan wilayahnya merupakan perairan;
perundang-undangan ~ penyangga k b P negara kecil
atau lemah yang terletak di antara
nawa cita k b E , I , P, L , S 9 (sembilan) dua negara yang lebih besar dan
program prioritas yang diusung lebih kuat
oleh Presiden Joko Widodo
dan Wakil Presiden Jusuf Kala neo-klasik k s E istilah yang
yang kemudian menjadi dasar digunakan untuk berbagai
penyusunan RPJMN 2014-2019 pendekatan untuk ekonomi
berfokus pada penentuan harga,
negara k b P organisasi dalam output, dan pendapatan distribusi
suatu wilayah yang mempunyai di pasar melalui penawaran dan
kekuasaan tertinggi yang permintaan, sering dimediasi
sah dan ditaati oleh rakyat; melalui maksimalisasi hipotesis
~ berkembang k b P negara utilitas dengan pendapatan
yang ciri-cirinya, antara lain, terbatas individu dan dari
pertanian tradisional merupakan keuntungan dengan biaya
faktor produksi primer, industri terbatas perusahaan yang
belum berkembang, jumlah dan menggunakan informasi yang
tingkat pertumbuhan penduduk tersedia dan faktor-faktor
besar, pendapatan per kapita produksi, sesuai dengan teori
rendah, serta sumber alam pilihan rasional
belum banyak yang terolah; ~

123
Kamus Istilah Pengembangan Wilayah

nepotisme k b s (1) perilaku yang normal: hubungan kedua negara


memperlihatkan kesukaan yang yang telah lama berperang sulit
berlebihan kepada kerabat dilakukan
dekat; (2) kecenderungan untuk
mengutamakan (menguntungkan) norma, standar, prosedur,
sanak saudara sendiri, terutama dan kriteria/NSPK k b E , I , L , P , S
dalam jabatan, pangkat di ketentuan peraturan perundang-
lingkungan pemerintah; (3) undangan yang ditetapkan
tindakan memilih kerabat atau oleh pemerintah pusat sebagai
sanak saudara sendiri untuk pedoman dalam penyelenggaraan
memegang pemerintahan urusan pemerintahan konkuren
yang menjadi kewenangan
nilai k b E I , L , P , S sifat-sifat (hal-hal) Pe m e r i n t a h P u s a t d a n ya n g
yang penting atau berguna bagi menjadi kewenangan daerah
kemanusiaan; ~ tambah k b E
selisih harga antara bahan baku nota k b E , I , L , P , S surat peringatan
dan harga barang jadi setelah (penunjukan, catatan); ~
proses pengolahan; ~ saat ini kesepahaman (momerandum
( net present value ) k s E (1) of understanding) kbI,P
nilai sekarang dari arus kas perjanjian pendahuluan, dalam
bersih proyek investasi dikurang arti nantinya akan diikuti dan
arus keluar kas awal; (2) metode dijabarkan dalam perjanjian
untuk mencari selisih antara nilai lain yang mengaturnya secara
sekarang kas neto ( procceds ) detail, karena itu, memorandum
dengan nilai sekarang dari suatu of understanding berisikan hal
investasi (outlays) – hal yang pokok saja, adapun
mengenai lain-lain aspek dari
nodes (simpul) k b p titik tempat memorandum of understanding
garis atau jalur berpotongan relatif sama dengan perjanjian
atau cabang; simbol suatu pusat perjanjian lain
kegiatan
nusantara k b E , I , L , P, S sebutan
normal k s L , P menurut aturan atau (nama) bagi seluruh wilayah
menurut pola yang umum; sesuai kepulauan Indonesia
dan tidak menyimpang dari
suatu norma atau kaidah; sesuai nyaman k b ,kenyamanan k b
dengan keadaan yang biasa; keadaan nyaman; kenyamanan
tanpa cacat; tidak ada kelainan ruang gerak kbP tingkat
kenyamanan yang diperoleh dari
normalisasi k b L , P tindakan dimensi ruang dan tata letak
menjadikan normal (biasa) ruang serta sirkulasi antar ruang
kembali; tindakan mengembalikan yang memberikan kenyamanan
pada keadaan, hubungan, dan bergerak dalam ruangan
sebagainya yang biasa atau yang

124
BPIW / KEMENTERIAN PUPR

Oo
observasi P suatu proses melihat,
kb
otonom k s berdiri sendiri dengan
mengamati dan mencermati tata kelola pemerintahan
serta merekam perilaku secara yang mandiri; otonomi k b p w k
sistematis untuk suatu tujuan pola pemerintahan sendiri;
tertentu otonomi daerah k s P pemberian
kewenangan yang luas, nyata,
one village one product/ dan bertanggung jawab kepada
OVOP k s E , P suatu pendekatan daerah secara proporsional yang
pengembangan potensi kawasan diwujudkan dengan pengaturan,
perdesaan untuk menghasilkan pembagian, dan pemanfaatan
produk yang mampu bersaing s u m b e r d aya n a s i o n a l s e r t a
di pasar global, dengan tetap serta perimbangan keuangan
memiliki ciri khas keunikan pusat dan daerah sesuai dengan
k a ra k t e r i s t i k d e s a t e r s e b u t ; prinsip-prinsip demokrasi, peran
produk yang dihasilkan adalah serta masyarakat, pemerataan
p r o d u k ya n g m e m a n fa a t k a n dan keadilan serta potensi dan
sumber daya lokal, baik sumber keanekaragaman daerah yang
daya alam maupun sumber daya dilaksanakan dalam kerangka
manusia Negara Kesatuan Republik
Indonesia
opportunity cost k b E , P nilai
barang atau jasa dalam alternatif outcome k b segala sesuatu yang
pemanfaat yang terbaik m e n c e r m i n k a n b e r fu n g s i nya
keluaran kegiatan pada jangka
optimal k s P (ter)baik; tertinggi; menengah (efek langsung)
paling menguntungkan;
optimalisasi lahan k k L , P usaha outlet k b tempat yang berupa
meningkatkan indeks pertanaman toko milik suatu perusahaan dan
(ip) dan produktivitas melalui menjual produk yang diproduksi
penye d ia a n s a ra na p roduk s i oleh perusahaan tersebut;
pupuk/kapur dan pengolahan ~ pemasaran k b E , P tempat
tanah kegiatan promosi serta pertukaran
antara produk dan nilai dilakukan
orde k b susunan; ~ kota k b P
(hierarki kota) menggambarkan output k b P sesuatu yang dicapai
jenjang fungsi perkotaan sebagai dari suatu kegiatan yang dapat
akibat perbedaan jumlah, jenis, berupa fisik dan/atau nonfisik;
dan kualitas dari fasilitas yang ~ multiplier k b p w k , e k n m dampak
tersedia di kota tersebut meningkatnya permintaan akhir
suatu sektor terhadap total output
seluruh sektor di wilayah

125
Kamus Istilah Pengembangan Wilayah

Pp
padat sangat penuh hingga tidak
kb atau pembiayaan anggaran
berongga; rapat sekali; padat dalam APBN; ~ DIPA k b E , P
karya k b E , P pekerjaan yang b a t a s p e n g e l u a ra n t e r t i n g g i
berasaskan pemanfaatan tenaga yang tidak boleh dilampaui dan
kerja yang tersedia (dalam jumlah pelaksanaannya harus dapat
yang besar); kepadatan perihal dipertanggungjawabkan; ~
(keadaan) padat; kepadatan indikatif k b E , p ancar-ancar pagu
bangunan k b E , P perbandingan anggaran yang diberikan kepada
antara jumlah penduduk dengan kementerian negara/lembaga
luas wilayah yang dihuni untuk setiap program sebagai
acuan dalam penyusunan rencana
padu kk, keterpaduan kbI kerja kementerian negara/
( 1 ) t e r i n t e g ra s i , p e n ya t u a n lembaga
dari berbagai bagian dalam
satu kesatuan bersama; p a j a k k b ( 1 ) p u n g u t a n wa j i b,
(2) untuk menentukan nilai b i a s a nya b e r u p a u a n g ya n g
o p t i m a s i p e l a ya n a n w i l a ya h harus dibayar oleh penduduk
dan infrastruktur itu sendiri; sebagai sumbangan wajib
keterpaduan infrastruktur k b I kepada negara atau pemerintah
pengembangan dan sehubungan dengan pendapatan,
pembangunan infrastruktur pemilikan, harga beli barang,
yang utuh, terhubung, kompak dan sebagainya; (2) hak untuk
satu sama lain (baik wilayah mengusahakan sesuatu dengan
maupun jenis infrastruktur) untuk membayar sewa kepada negara;
mendukung tujuan yang sama. ~ inflasi k b E inflation tax (eng),
contoh: keterpaduan infrastruktur pendapatan yang diangkat oleh
irigasi, jalan dan kawasan pemerintah melalui penciptaan
industri dalam mendukung uang, disebut juga seigniorage ;
pengembangan agropolitan di ~ langsung k b E , P pajak yang
provinsi gorontalo; keterpaduan b e b a n nya h a r u s d i t a n g g u n g
aset k b I , P kondisi aset yang padu, sendiri oleh wajib pajak yang
terhubung dalam satu manajemen bersangkutan dan tidak dapat
terintegrasi; terpadu k b L , P sudah dialihkan kepada pihak lain; ~
dipadukan (disatukan, dilebur tak langsung k b E , P pajak yang
menjadi satu) bebannya dapat dialihkan atau
digeser kepada pihak lain
pagu kbE,P batas tertinggi
(tentang anggaran); plafon; ~ pangan k b P segala sesuatu yang
anggaran k b E , P alokasi anggaran berasal dari sumber hayati dan
yang ditetapkan untuk mendanai air, baik yang diolah maupun
belanja pemerintah pusat dan/ tidak diolah, yang diperuntukkan

126
BPIW / KEMENTERIAN PUPR

sebagai makanan atau minuman yang berkaitan dengan


bagi konsumsi manusia, termasuk keadaaan lahiriahnya; ~
bahan tambahan pangan, bahan masyarakat k b p w k , s o s kerja sama
baku pangan, dan bahan lain antara rakyat dan pemerintah
yang digunakan dalam proses dalam merencanakan,
penyiapan, pengolahan, dan/ melaksanakan, melestarikan,
atau pembuatan makanan atau dan mengembangkan hasil
minuman pembangunan

pantau k b , m e m a n t a u k b pasar k b E , P suatu lingkungan


mengamati atau mengecek atau ruang tempat kekuatan
dengan cermat, terutama untuk p e r m i n t a a n d a n p e n a w a ra n
tujuan khusus; mengawasi; bekerja untuk menentukan
m e m o n i t o r ; pemantauan k b atau memodifikasi harga
kegiatan mengamati s e h i n g g a t e r j a d i p e r t u k a ra n
perkembangan pelaksanaan kepemilikan barang dan jasa
rencana pembangunan, serta adanya fakta kegiatan fisik
mengidentifikasi serta dan institusional; ~ global k b E , P
mengantisipasi permasalahan pasar dengan harga, jasa, orang-
yang timbul dan/atau akan timbul orang, keahlian, gagasannya dan
untuk dapat diambil tindakan pembeli bergerak dengan bebas
sedini mungkin lintas batas-batas geografis;
~ tunggal k b e k n m , p w k pasar
parameter k b P ukuran seluruh bersama dengan kawasan
populasi dalam penelitian yang bersama menentukan kebijakan
harus diperkirakan dari yang untuk kegiatan ekspor-impor
terdapat di dalam percontoh tidak dilakukan secara masing-
masing negara karena dilakukan
pareto optimal k b S efisiensi yang penghilangan hambatan fisik,
didapatkan dalam pelaksanaan teknis dan fiskal yang tersebar
pembangunan, misalnya dari di berbagai negara di dunia;
20 persen investasi diharapkan pemasaran k b P proses sosial
mendapatkan manfaat sebesar 80 dengan individu dan kelompok
persen mendapat yang dibutuhkan dan
inginkan dengan menciptakan dan
pariwisata kbE,P kegiatan mempertukarkan produk dan nilai
perjalanan atau sebagian dari dengan individu atau kelompok
kegiatan tersebut yang dilakukan lainnya
secara sukarela dan bersifat
sementara untuk menikmati objek paving block k b I , P material
dan daya tarik wisata perkerasan pracetak berbentuk
seperti batu bata
partisipasi k k P keikutsertaan,
peran serta atau keterlibatan

127
Kamus Istilah Pengembangan Wilayah

payback period k b E , P jangka waktu kebutuhan masyarakat


kembalinya investasi yang telah berbentuk jasa publik dan
dikeluarkan, melalui keuntungan layanan sipil; pemerintahan k b P
yang diperoleh dari suatu proyek sebagai fungsi yang meliputi
yang telah direncanakan keseluruhan tindakan, perbuatan
dan keputusan oleh alat-alat
pedestrian k b pejalan kaki; ~ pemerintahan untuk mencapai
ways (jalur pejalan kaki) k b I , P tujuan pemerintahan
wadah atau ruang untuk kegiatan
pejalan kaki melakukan aktivitas penerimaan negara bukan
dan berfungsi sebagai ruang pajak (PNBP) k b E seluruh
sirkulasi bagi pejalan kaki yang penerimaan pemerintah
terpisah dari sirkulasi kendaraan pusat yang tidak berasal dari
lainnya, baik kendaraan bermotor penerimaan perpajakan
maupun bukan
pengendalian k b lihat kendali
pedoman k b kumpulan ketentuan
dasar yang memberi arah penuh k s , p e m e n u h a n
bagaimana sesuatu harus standar k k P kegiatan yang
dilakukan; 3 hal (pokok) yang dilakukan untuk mencapai suatu
menjadi dasar (pegangan, ukuran yang dianggap sebagai
petunjuk, dan sebagainya) untuk patokan; pemenuhan standar
menentukan atau melaksanakan pelayanan k k I , P kegiatan yang
sesuatu dilakukan untuk memenuhi
standar minimum jumlah satuan
pelantar k b I , P istilah lokal dari yang harus terlayani oleh sarana
Provinsi Kepulauan Riau mengenai dan prasarana
jalan di atas laut dengan struktur
yang sama, tetapi lebih sederhana peran k b aspek dinamis kedudukan
dengan lebar 2 – 2,5 meter ( s t a t u s ) , a p a b i l a s e s e o ra n g
melaksanakan hak dan
pelihara k b , pemeliharaan k b kewajibannya sesuai dengan
( 1 ) p ro s e s , c a ra , p e r b u a t a n kedudukannya, ia menjalankan
memelihara(kan); (2) suatu peranan
penyelamatan; penghindaran
(dari bahaya dan sebagainya); perilaku k b respon atau reaksi
(3) penjagaan harta kekayaan, seseorang terhadap stimulus
terutama alat produksi tahan (rangsangan dari luar)
lama dalam perusahaan agar
tetap dalam kondisi yang baik permanen k b tetap (tidak untuk
sementara waktu)
pemerintah k b P semua beban yang
memproduksi, mendistribusikan, persil k b P b i d a n g t a n a h ya n g
atau menjual alat pemenuhan dibentuk dan ukurannya

128
BPIW / KEMENTERIAN PUPR

berdasarkan suatu rencana yang curah hujan, peta kepadatan


disyahkan oleh pemerintah daerah p e n d u d u k , p e t a p e nye b a ra n
setempat untuk mendirikan hasil pertanian, peta laju erosi,
bangunan peta kesesuaian lahan; (2) peta
yang memuat tema-tema khusus
perspektif k b sudut pandang; untuk kepentingan tertentu yang
pandangan; ~ sosial dan bermanfaat dalam penelitian,
budaya k b P, S cara pandang ilmu pengetahuan, perencanaan
suatu hal dari sudut sosial dan pariwisata, peta kemampuan
adat-istiadat yang sudah menjadi lahan, peta kesesuaian lahan,
kebiasaan peta daerah rawan longsor, dan
sebagainya; (3) peta yang hanya
pesisir k b P d a e ra h p e r t e m u a n menyajikan data-data atau
antara darat dan laut; ke arah informasi dari suatu konsep/tema
darat wilayah pesisir meliputi yang tertentu saja, baik berupa
b a g i a n d a ra t a n , b a i k ke r i n g data kuali tati f maupun data
m a u p u n t e r e n d a m a i r, ya n g kuantitatif dalam hubungannya
masih dipengaruhi sifat-sifat dengan detail topografi yang
laut seperti pasang surut, angin spesifik, terutama yang sesuai
laut, dan perembesan air asin; dengan temuan peta tersebut;
sedangkan ke arah laut wilayah ~ program k b P penggambaran
pesisir mencakup bagian laut yag program-program pembangunan
masih dipengaruhi oleh proses- infrastruktur bidang pekerjaan
proses alami yang terjadi di darat umum dan perumahan rakyat
seperti sedimentasi dan aliran air yang tertuang di dalam dokumen
tawar, atau yang disebabkan oleh masterplan, development plan ,
kegiatan manusia di darat seperti dan program tahunan; ~
penggundulan dan pencemaran topografi k b P peta yang memiliki
informasi tentang ketinggian
peta k b P gambaran, baik dari unsur- permukaan tanah pada suatu
unsur alam maupun buatan tempat terhadap permukaan laut,
manusia yang berada diatas yang digambarkan dengan garis-
maupun di bawah permukaan garis kontur (Gbr. 22)
bumi yang digambarkan pada
suatu bidang datar dengan skala pintu k b , ~ gerbang k b P kawasan
tertentu; ~ rupa bumi k b P peta perbatasan negara yang memiliki
topografi yang menampilkan terdapat kegiatan pelayanan
unsur-unsur alam dan buatan kepabeanan, imigrasi, karantina,
manusia di wilayah NKRI ; ~ dan keamanan, perdagangan
tematik k b P (1) peta yang antarnegara, pertahanan dan
menyajikan informasi tentang keamanan negara
fenomena atau kondisi tertentu
yang terjadi di permukaan
bumi, contohnya, yaitu peta

129
Kamus Istilah Pengembangan Wilayah

Gambar 22. Contoh Peta Program Program Utama Wps 6 Merak–B akauheni–B andar Lam-
pung–Palembang–Tanjung Api-Api (MBBPT ) 2017

planning, organizing, actuating, ~ ruang k b P peruntukan ruang


controling/POAC k b E , P dalam suatu wilayah yang meliputi
fungsi-fungsi manajemen yang peruntukan ruang untuk fungsi
digunakan untuk pencapaian lindung dan peruntukan ruang
tujuan yang telah ditentukan untuk fungsi budi daya; ~ ruang
terlebih dahulu. Dalam konteks laut k b P kawasan pemanfaatan
sistem pembangunan Indonesia, umum, kawasan konservasi,
fungsi-fungsi tersebut merupakan alur laut, dan kawasan strategis
instrumen untuk mewujudkan, nasional tertentu
mempertahankan, dan
mengembangkan tujuan negara, polder k b I , P suatu cara penanganan
yang dimulai dari perencanaan banjir/rob dengan kelengkapan
( planning ), penganggaran dan sarana fisik yang meliputi; sistem
pengorganisasian ( organizing ), drainase kawasan, kolam retensi,
pelaksanaan (actuating), tanggul keliling kawasan, pompa
pengendalian dan pemantauan dan atau pintu air, sebagai satu
(controlling), serta penilaian dan kesatuan pengelolaan tata air tak
pelaporan terpisahkan

pola k b P (1) sistem; cara kerja;


(2) bentuk (struktur) yang tetap;

130
BPIW / KEMENTERIAN PUPR

poros maritim E sebuah gagasan


kb
pra-konsultasi regional/
strategis yang diwujudkan pra-konreg k k P kegiatan yang
untuk menjamin konektivitas dilakukan sebelum konsultasi
antarpulau, pengembangan regional yang merupakan tahapan
industri perkapalan dan untuk melakukan konsolidasi
perikanan, perbaikan transportasi program pada tahun selanjutnya
laut serta fokus pada keamanan antara pemerintah pusat dengan
maritim pemerintah daerah, dan di
dalamnya termasuk sinkronisasi
pos k b (1) tempat penjagaan antarsektor
(tentara, polisi, pengamat
gunung berapi, dan sebagainya); prasarana k b I , P kelengkapan
(2) tempat kedudukan (orang dasar fisik suatu lingkungan,
yang melakukan tugas); ~ k awa s a n , ko t a a t a u w i l aya h
lintas batas k b I , P tempat (spatial space) sehingga
pemeriksaan lintas batas bagi memungkinkan ruang tersebut
pemegang pas lintas batas dan berfungsi sebagaimana mestinya;
paspor; ~ lintas batas negara ~ dasar k b I , P kelengkapan dasar
internasional k b I , P tempat fisik yang menunjang aktivitas
pemeriksaan lintas batas bagi s u a t u l i n g k u n g a n , k awa s a n ,
pemegang pas lintas batas kota atau wilayah, yang di
dan paspor; ~ lintas batas dalamnya termasuk aksesibilitas,
negara terpadu k b I , P tempat bangunan gedung, sanitasi,
p e m e r i k s a a n d a n p e l aya n a n drainase, sistem penyediaan
keluar masuk orang dan barang air bersih, pengelolaan air
dari dan keluar wilayah Negara limbah, persampahan, proteksi
Kesatuan Republik Indonesia kebakaran, dan ruang terbuka
yang menggunakan paspor dan/ hijau; ~ umum k b P kelengkapan
atau pas lintas batas; ~ lintas dasar fisik suatu lingkungan,
batas negara tradisional k b I , P k awa s a n , ko t a a t a u w i l aya h
tempat pemeriksaan lintas batas (spatial space) yang dapat
bagi pemegang pas lintas batas digunakan untuk secara bersama

potensi k b P ke m a m p u a n ya n g preliminary design k b p estimasi


mempunyai kemungkinan untuk jenis material, mutu material,
dikembangkan; ~ wilayah k b p serta dimensi material yang akan
sumber daya yang dapat digunakan untuk membentuk
dimanfaatkan bagi suatu wilayah struktur
ataupun terkait hubungan
antarwilayah dalam rangka preservasi k b P ke g i a t a n ya n g
pengembangan wilayah yang berhubungan secara tidak
bersangkutan langsung terhadap pemeliharaan
artefak (peninggalan budaya)
pada kondisi fisik yang sama

131
Kamus Istilah Pengembangan Wilayah

s e p e r t i ke t i k a d i t e r i m a o l e h nya ; ~ d o m e s t i k r e g i o n a l
k u r a t o r, d e n g a n t a m p i l a n netto/PDRN k b E , P PDRB yang
estetiknya tidak boleh ada yang telah dikurangi dengan nilai
ditambah atau dikurangi penyusutan, konsep PDRN sudah
lebih mendekati nilai pendapatan
preventif k b ( designed to keep wilayah yang sebenarnya;
something undesirable from ~ lokal k b E , P produk yang
occurring ) merupakan sesuatu berasal dari suatu wilayah dan
(upaya) yang dirancang untuk memiliki pasar pada lingkup
menjaga sesuatu yang tidak domestik dan/atau luar wilayah;
diinginkan terjadi produktif k s E , P (1) bersifat atau
mampu menghasilkan (dalam
privat k b P (1) pribadi; (2) partikelir; jumlah besar); (2) mendatangkan
s wa s t a ; privatisasi k b P ( 1 ) (memberi hasil, manfaat, dan
penjualan sebagian atau semua sebagainya); menguntungkan;
saham sebuah perusahaan milik produktivitas k b E , P kemampuan
pemerintah kepada publik, baik untuk menghasilkan sesuatu;
melalui penjualan langsung ke daya produksi; keproduktifan
perusahaan swasta nasional dan
asing maupun melalui bursa profil k b P kondisi eksisting
efek; (2) transfer fungsi aset kawasan-kawasan yang terdapat
dan jasa dari pemerintah ke dalam WPS yang minimal meliputi
swasta yang meliputi aktivitas jumlah penduduk, infrastruktur,
mulai dari penjualan perusahaan dan ekonomi
negara ( state owned enterprise
atau SOE ) sampai pengalihan program k b P kumpulan kegiatan
pengelolaan jasa publik kepada yang terpadu dan saling terkait
kontraktor swasta untuk mencapai sasaran
kebijaksanaan dan perencanaan
p r o d u k k b E , P ( 1 ) b a ra n g a t a u secara keseluruhan; ~
jasa yang dibuat dan ditambah infrastruktrur sosial ekonomi
gunanya atau nilainya dalam wilayah/PISEW k b E , I , P program
proses produksi dan menjadi d a l a m ra n g k a m e m p e r c e p a t
hasil akhir dari proses produksi pembangunan sosial ekonomi
itu; (2) benda atau yang bersifat masyarakat yang berbasis
kebendaan seperti barang, sumber daya lokal, mengurangi
bahan, atau bangunan yang kesenjangan antarwilayah,
merupakan hasil konstruksi; (3) pengentasan kemiskinani
hasil; hasil kerja; ~ domestik daerah perdesaan, memperbaiki
regional bruto/PDRB k b E , P pengelolaan pemerintahan (local
total nilai barang dan jasa yang governance ) dan penguatan
d i h a s i l k a n d i s u a t u w i l a ya h institusi di perdesaan Indonesia;
yang telah dihilangkan unsur- ~ jangka menengah kkP
unsur intermediate cost-

132
BPIW / KEMENTERIAN PUPR

kegiatan-kegiatan yang digunakan untuk menjalankan


direncanakan untuk alokasi setiap proyek dengan baik dan
waktu 5 tahun; ~ jangka benar serta sesuai dengan strategi
panjang k k P kegiatan-kegiatan bisnis dari setiap organisasi
yang direncanakan untuk
alokasi waktu 10-20 tahun; ~ project management unit /
jangka pendek k k P kegiatan- PMU kbp suatu lembaga
kegiatan yang direncanakan organisasi yang akan bertanggung
untuk alokasi waktu 3 tahun; ~ jawab untuk manajemen dan
keterpaduan k b p sekumpulan pelaksanaan proyek setiap hari
kegiatan disusun untuk untuk
memastkan keterkaitan properti k b E , P harta berupa tanah
pembangunan antarsektor; ~ d a n b a n g u n a n s e r t a s a ra n a
percepatan pembangunan dan prasarana yang merupakan
perdesaan terpadu k b E , I , P bagian yang tidak terpisahkan
upaya pengembangan kawasan dari tanah dan/atau bangunan
perdesaan secara terpadu yang yang dimaksudkan; tanah milik
dilaksanakan untuk meningkatkan dan bangunan
dan mengembangkan ekonomi
masyarakat perdesaan sehingga proses k b (1) runtunan perubahan
tercapai sasaran masyarakat (peristiwa) dalam perkembangan
desa yang maju, produktif dan sesuatu; (2) angkaian tindakan,
sejahtera melalui berbagai pembuatan, atau pengolahan
p e m b a n g u n a n i n f ra s t r u k t u r, yang menghasilkan produk; ~
stimulus kegiatan ekonomi, dan bisnis k b E , P suatu proses oleh
pemenuhan kebutuhan dasar karenanya merupakan urutan
lainnya; ~ tahunan k b P kegiatan- spesifik dari aktivitas kerja lintas
kegiatan yang direncanakan waktu dan ruang, dengan suatu
untuk alokasi waktu satu tahun; awalan dan akhiran, dan secara
pemrograman k k P kegiatan jelas mendefinisikan input dan
p e n y u s u n p r o g ra m - p r o g ra m output
ke r j a ya n g d i r u m u s k a n d a r i
hasil perencanaan sebelumnya, proyeksi k b perkiraan tentang
menjadi tahapan-tahapan keadaan masa yang akan datang
kegiatan yang berumuskan dengan menggunakan data yang
informasi, waktu, lokasi, ada (sekarang); ~ penduduk k b P
aktor, pelaksana, dan sumbr sebuah prediksi kondisi demografi
pembangunan masa depan yang akan terjadi jika
asumsi yang melekat dalam teknik
project management office / proyeksi terbukti benar
PMO k b p suatu lembaga yang
bertugas untuk membentuk dan public stockholding k b strategi
mengembangkan standar-standar, ketahanan pangan yaitu
metodologi serta tools yang dapat pemerintah membeli pangan

133
Kamus Istilah Pengembangan Wilayah

dari petani sebagai persediaan/ fasilitas dan kemudahan


stok pangan dengan Harga sehingga menjadi pusat daya
Pe m b e l i a n Pe m e r i n t a h ya n g tarik ( pole of attraction ) yang
bertujuan mengentaskan menyebabkan berbagai usaha
kemiskinan di sektor pertanian, tertarik untuk berlokasi di
mampu melakukan stabilisasi situ dan masyarakat senang
harga di pasar, dan mampu untuk datang memanfaatkan fasilitas
mencapai ketahanan pangan di yang ada di lokasi tersebut; ~
masing-masing negara pertumbuhan baru k b p pusat
pertumbuhan yang muncul
pulau k b L , P tanah (daratan) akibat proses konsentrasi dan
alami yang dikelilingi air (di de s e nt ralisasi dalam rang ka
laut, di sungai, atau di danau) mengurangi ketimpangan
dan tidak tenggelam pada saat pengembangan wilayah;
air pasang; ~ kecil k b L , P pulau ~ pertumbuhan sedang
dengan luas lebih kecil atau berkembang k b p suatu wilayah
sama dengan 2.000 km2 (dua yang pertumbuhannya sangat
ribu kilometer persegi) beserta pesat dibandingkan dengan
kesatuan ekosistemnya; ~ pulau wilayah lainnya tetapi masih
kecil terluar k b L , P pulau-pulau memiliki berbagai keterbatasan
kecil yang memiliki titik-titik dalam rangka pengembangannya;
dasar koordinat geografis yang ~ pertumbuhan terpadu k b E , P
menghubungkan garis pangkal sebuah pusat yang dijadikan
laut kepulauan sesuai dengan titik pertumbuhan antarsektor
hukum internasional dan nasional; yang dinamis; ~ pertumbuhan
kepulauan k b L , P gugusan terpadu antardesa k b E , P pusat
beberapa buah pulau; kumpulan pertumbuhan yang direncanakan
pulau dan difokuskan pada desa atau
beberapa desa yang memiliki
pusat k b (1) tempat yang letaknya potensi andalan dan unggulan
di bagian tengah; (2) pokok sebagai sentra pertumbuhan
p a n g k a l a t a u ya n g m e n j a d i terpadu antardesa dan penggerak
pumpunan (berbagai-bagai perkembangan ekonomi desa
urusan, hal, dan sebagainya); sekitarnya
(3) orang yang membawahkan
berbagai bagian; orang yang
menjadi pumpunan dari bagian-
bagian; ~ kegiatan strategis
nasional/PKSN k b p kawasan
perkotaan yang ditetapkan untuk
mendorong pengembangan
kawasan perbatasan negara;
~ pertumbuhan k b p suatu
lokasi yang memiliki banyak

134
BPIW / KEMENTERIAN PUPR

Qq
quick yielding (cepat
menghasilkan) k s E
menghasilkan devisa negara
dengan cepat

Quarto helix kb model


pengembangan inovasi yang
menitikberatkan pada serangkaian
kegiatan difusi pengetahuan dari
empat aktor (pemerintah-industri-
riset-masyarakat)

135
Kamus Istilah Pengembangan Wilayah

Rr
rancang , merancang P
kb kk readiness criteria (kriteria
kegiatan mengatur segala sesuatu kesiapan) k b P kriteria yang harus
(sebelum bertindak, mengerjakan, terpenuhi sebelum dilakukannya
atau melakukan sesuatu); suatu tahapan ataupun kegiatan
perancangan k k P upaya untuk
menemukan komponen fisik yang real estate k b P tanah dan semua
tepat dari sebuah struktur fisik pengembangan lainnya yang
melekat terhadap tanah tersebut,
rapat k b pertemuan (kumpulan) baik yang ada di atas maupun di
untuk membicarakan sesuatu; tanah tersebut
~ kerja kbP pertemuan
para karyawan/pemimpin realisasi k k P proses menjadikan
yang membahas hal-hal nyata; perwujudan; ~
yang berhubungan dengan a n g g a r a n kb k e g i a t a n
pelaksanaan tugas suatu instansi penggunaan anggaran sesuai
dengan alokasinya
rasio k b P hubungan taraf atau
bilangan antara dua hal yang reboisasi k k L penghijauan berupa
m i r i p ; p e r b a n d i n g a n a n t a ra penanaman kembali pada lahan
b e r b a g a i g e j a l a ya n g d a p a t nonhutan menjadi lahan hutan
dinyatakan dengan angka; nisbah
region k b wilayah atau kawasan
rawa k b L , P tanah yang rendah yang memiliki karakteristik tetapi
(umumnya di daerah pantai) dan batas tidak selalu tetap dan
digenangi air, biasanya banyak menjadi bagian dari suatu negara
terdapat tumbuhan air atau dunia

rawan k s L , P mudah menimbulkan r e g i o n a l k b P b e r s i fa t d a e ra h ;


gangguan keamanan atau kedaerahan
bahaya; ~ bencana k s L , P suatu
wilayah yang memiliki kondisi regulasi kb
P
pengaturan
a t a u k a ra k t e r i s t i k g e o l o g i s ,
biologis, hidrologis, klimatologis, r e h a b i l i t a s i k k P u p a ya u n t u k
geografis, sosial, budaya, politik, memperbaiki kinerja kawasan/
ekonomi, dan teknologi yang bangunan yang menurun,
untuk jangka waktu tertentu yang lazimnya diakibatkan oleh
tidak dapat atau tidak mampu penurunan kualitas lingkungan
mencegah, meredam, mencapai dan faktor penuaan
kesiapan sehingga mengurangi
kemampuan untuk menanggapi reklamasi k b P suatu pekerjaan/
dampak buruk bahaya tertentu usaha memanfaatkan kawasan

136
BPIW / KEMENTERIAN PUPR

atau lahan yang relatif tidak digunakan sebagai penyelaras;


berguna atau masih kosong dan ~ Induk Pengembangan
berair menjadi lahan berguna Industri Nasional k b E , P rencana
dengan cara dikeringkan; ~ yang disusun untuk mewujudkan
pantai k b P kegiatan di tepi pantai tujuan penyelenggaraan
yang dilakukan oleh orang dalam perindustrian dan merupakan
rangka meningkatkan manfaat pedoman bagi pemerintah
sumber daya pesisir dan laut, baik dan pelaku industri dalam
untuk kepentingan lingkungan perencanaan dan pembangunan
maupun sosial ekonomi dengan industri, disusun untuk jangka
cara pengurugan, pengeringan waktu 20 tahun dan dapat
lahan, atau drainase ditinjau tiap 5 tahun, dan disusun
dengan memperhatikan potensi
rekreasi k k P kegiatan yang sumber daya industri, budaya
dilakukan untuk kesenangan industri, dan kearifan lokal yang
ketika tidak bekerja tumbuh di masyarakat, potensi
dan perkembangan sosial
remmitance (remintan) k b E ekonomi wilayah, perkembangan
kiriman sejumlah uang dari industri dan bisnis, baik
masyarakat asal daerah wilayah nasional maupun internasional,
tersebut yang mengirimkan uang perkembangan lingkungan
dari sebagian penghasilannya ke strategis, baik nasional maupun
luar wilayah internasional dan rencana tata
ruang nasional/wilayah, provinsi/
rencana kbP hasil proses w i l a ya h , k a b u p a t e n / w i l a ya h
perencanaan yang berisi, baik kota; ~ induk pengembangan
dalam teks, peta, maupun pulau/kepulauan k b P rencana
grafis, metode untuk mengambil ya n g d i s u s u n d a l a m ra n g k a
tindakan, berdasarkan analisis dan mewujudkan keterpaduan
penerapan ke masa depan, untuk pembangunan infrastruktur
membimbing, mengarahkan, atau di pulau/kepulauan yang
membatasi tindakan selanjutnya, berfungsi sebagai pedoman
dalam rangka pencapaian tujuan bagi pemerintah dan pemangku
organisasi tertentu; ~ jangka kebijakan lainnya dalam
menengah k k P kegiatan-kegiatan perencanaan dan pengembangan
yang direncanakan untuk alokasi pulau/kepulauan, disusun untuk
waktu 5 tahun; ~ jangka j a n g k a wa k t u 2 0 t a h u n d a n
panjang k k P kegiatan-kegiatan dapat ditinjau tiap 5 tahun,
yang direncanakan untuk alokasi disusun dengan memperhatikan
waktu 10-20 tahun; ~ jangka sumber daya, kearifan lokal,
pendek k k P kegiatan-kegiatan dan potensi wilayah setempat;
yang direncanakan untuk alokasi ~ kerja pemerintah/
waktu 3 tahun; ~ Induk k b P RKP k b P dokumen perencanaan
rencana menyeluruh yang pembangunan nasional untuk

137
Kamus Istilah Pengembangan Wilayah

periode 1 (satu) tahun; ~ dari proses politik atas pilihan-


pembangunan jangka pilihan alokasi dan atau cara
menengah/RPJM k b P Dokumen alokasi ruang yang ditawarkan
perencanaan untuk periode 5 melalui teknik substantif; ~
(lima) tahun; ~ pembangunan tata ruang wilayah/RTRW k b p
jangka menengah nasional/ hasil perencanaan tata ruang
RPJMN kbP dokumen pada wilayah yang merupakan
perencanaan pembangunan k e s a t u a n g e o g ra f i s b e s e r t a
nasional untuk periode lima s e g e n a p u n s u r t e r k a i t ya n g
tahunan; ~ pembangunan batas dan sistemnya digunakan
jangka panjang/RPJP k b P berdasarkan aspek administratif;
dokumen perencanaan untuk ~ p e n g e m b a n g a n
periode 20 (dua puluh) tahun; ~ infrastruktur terpadu k b P
strategis k b P rencana langkah rencana yang memuat strategi
demi langkah yang setelah pengembangan wilayah,
lengkap pada akhirnya akan masterplan, development plan,
membawa institusi mencapai rencana strategis infrastruktur,
tujuan akhir sesuai dengan tujuan dan kawasan inkubasi untuk
yang tersirat dalam pernyataan suatu wilayah pengembangan
visi dan misi; ~ strategis strategis (WPS); ~ tata ruang
infrastruktur wilayah k b I , P wilayah nasional/RTRWN k b P
dokumen perencanaan dan arahan kebijakan dan strategi
acuan yang di dalamnya juga p e m a n fa a t a n r u a n g w i l a ya h
memuat penganggaran terkait negara; ~ tata ruang wilayah
pengembangan infrastruktur kabupaten k b P bersifat umum
di suatu wilayah; ~ tata dari wilayah kabupaten, seperti
bangunan dan lingkungan/ rencana struktur ruang, rencana
RTBL k b P panduan rancang pola ruang, dan ketentuan
bangun suatu lingkungan/ pengendalian pemanfaatan
kawasan yang dimaksudkan untuk ruang di wilayah kabupaten; ~
mengendalikan pemanfaatan tata ruang wilayah kota k b P
ruang, penataan bangunan rencana tata ruang yang bersifat
dan lingkungan, serta memuat umum dari wilayah kota, yang
materi pokok ketentuan program merupakan penjabaran dari RTRW
bangunan dan lingkungan, provinsi, dan yang berisi tujuan,
rencana umum dan panduan kebijakan, strategi penataan
rancangan, rencana investasi, ruang wilayah kota, rencana
ketentuan pengendalian rencana, struktur ruang wilayah kota,
dan pedoman pengendalian penetapan kawasan strategis
pelaksanaan pengembangan kota, arahan pemanfaatan ruang
lingkungan/kawasan; ~ tata wilayah kota, dan ketentuan
ruang k b P (1) hasil perencanaan pengendalian pemanfaatan
tata ruang; suatu bentuk ruang wilayah kota; ~ zonasi k b P
kesepakatan kolestif dihasilkan rencana yang menentukan arah

138
BPIW / KEMENTERIAN PUPR

penggunaan sumber daya tiap- rencana-rencana, baik makro,


tiap satuan perencanaan disertai sektoral maupun regional ke
dengan penetapan struktur dalam susunan proyek-proyek
dan pola ruang pada kawasan dan kegiatan-kegiatan dengan
perencanaan yang memuat berbagai dokumen perencanaan
kegiatan yang boleh dilakukan dan penganggarannya;
dan tidak boleh dilakukan serta perencanaan partisipatif k b P
k e g i a t a n ya n g h a n ya d a p a t (1) pendekatan perencanaan
dilakukan setelah memperoleh dengan membangun partisipasi
izin); perencanaan k b P proses seluruh stakeholders agar
memilih sejumlah kegiatan untuk diperoleh informasi yang lengkap
ditetapkan sebagai keputusan dan dapat dipahami bersama
tentang suatu pekerjaan guna membangun keputusan
yang harus dilakukan, kapan, yang terbaik; (2) perencanaan
b a g a i m a n a , d a n s i a p a ya n g yang dalam tujuannya melibatkan
melakukannya; perencanaan kepentingan rakyat, dan dalam
kolaboratif ( collaborative prosesnya melibatkan rakyat
planning) k b P proses pembuatan (baik secara langsung maupun
keputusan dimana sebagai tidak langsung; perencanaan
pemangku kepentingan, yang ruang laut k b P suatu proses
melihat permasalahan dari untuk menghasilkan rencana tata
berbagai sudut, duduk bersama ruang Laut dan/atau rencana
untuk menggali perbedaan secara zonasi untuk menentukan struktur
konstruktif , kemudian mencari ruang laut dan pola ruang Laut;
solusi, dan untuk mendapatkan perencanaan tapak k b P meliputi
lebih dari apa yang diperoleh seni dari pererencaan ruang
jika hanya mencari solusi sendiri- terbuka, perancangan bangunan,
sendiri; perencanaan kota k b P pe ranc angan dan j alur- jalur
proses pengambilan keputusan lintasan lainnya; perencanaan
di mana tujuan dan sasaran tata ruang k b P suatu proses
yang ditetapkan, sumber daya untuk menentukan struktur ruang
dan kondisi dianalisis, strategi dan pola ruang yang meliputi
yang dikembangkan yang ada, penyusunan dan penetapan
dan kontrol diberlakukan untuk rencana tata ruang;
mencapai tujuan dan sasaran
yang berkaitan dengan kota renovasi k k P pembaharuan;
dan masyarakat; perencanaan peremajaan; penyempurnaan
makro kbP perencanaan (tentang gedung bangunan dan
pembangunan nasional dalam sebagainya)
skala makro atau menyeluruh
(Bappenas, 2008); perencanaan resettlement k b P (1) proses
mikro k b P perencanaan skala rinci pemindahan penduduk untuk
dalam perencanaan tahunan, bertempat tinggal di tempat
yang merupakan penjabaran lain karena tidak dapat lagi atau

139
Kamus Istilah Pengembangan Wilayah

tidak diperbolehkan lagi berada untuk kepentingan orang pribadi


di tempat tinggal sebelumnya; atau badan
(2) program penataan kawasan
permukiman kumuh melalui revolusi k b (1) perubahan
peminda ha n pe nduduk yang ketatanegaraan (pemerintahan
biasanya memakan waktu atau keadaan sosial) yang
dan biaya sosial cukup besar, dilakukan dengan kekerasan
termasuk kemungkinan timbulnya (seperti dengan perlawanan
keresahan bahkan kerusuhan oleh bersenjata); (2) perubahan yang
masyarakat karena ketidaklayakan cukup mendasar dalam suatu
kawasan sehingga perlu bidang; ~ mental k k S gerakan
direhabilitasi agar memberikan seluruh rakyat Indonesia bersama
nilai ekonomi, sosial, dan estetika pemerintah untuk memperbaiki
serta fisik lingkungan bagi karakter bangsa menjadi
kehidupan kota Indonesia yang lebih baik

resiliene city k b L , P konsep risiko k b P a k i b a t ya n g k u ra n g


pembangunan kota yang menyenangkan (merugikan,
dirancang untuk mampu membahayakan) dari suatu
mengatasi tekanan atau bencana perbuatan atau tindakan; ~
terhadap sistem kotanya sehingga bencana k b L , P potensi kerugian
minim korban dan cepat pulih yang ditimbulkan akibat bencana
bahkan lebih maju dari kondisi pada suatu kawasan dan kurun
sebelumnya waktu tertentu yang dapat
berupa kematian, luka, sakit, jiwa
respons k b L , P tanggapan; reaksi; terancam, hilangnya rasa aman,
jawaban; ~ darurat k b L , P suatu mengungsi, kerusakan atau
mekanisme dan jaringan yang kehilangan harta, dan gangguan
dimaksudkan untuk dapat kegiatan masyarakat
memberikan respons tanggap
terhadap bencana yang terjadi roadmap k b P sebuah rencana atau
di wilayah pesisir dan ditujukan strategi yang dimaksudkan untuk
untuk dapat menjawab kebutuhan mencapai suatu tujuan tertentu
darurat pada level komunitas
ruang k b P wadah yang meliputi
retribusi k b pungutan uang oleh ruang darat, ruang laut, dan
pemerintah (kota praja) sebagai ruang udara, termasuk ruang
balas jasa; ~ daerah k b E , P di dalam bumi sebagai satu
pungutan daerah sebagai kesatuan wilayah, tempat
p e m b a ya r a n a t a s j a s a a t a u manusia dan makhluk lain
pemberian izin tertentu yang h i d u p, m e l a k u k a n ke g i a t a n ,
khusus disediakan dan/atau dan memelihara kelangsungan
diberikan oleh pemerintah daerah hidupnya; ~ darat k b P tempat
di daratan yang menjadi wadah

140
BPIW / KEMENTERIAN PUPR

aktivitas makhluk yang berada spaces) suatu wilayah perkotaan


di atasnya; ~ kehidupan k b P yang diisi oleh tumbuhan,
ruang kehidupan yang batasnya tanaman, dan vegetasi guna
didasarkan pada kemampuan mendukung manfaat langsung
teknologi manusia dalam atau tidak langsung yang
mengakses dan memanfaatkan d i h a s i l k a n o l e h RT H d a l a m
sumber daya yang ada di alam kota tersebut, yaitu keamanan,
sehingga menjangkau ruang yang kenyamanan, kesejahteraan, dan
jauh sesuai dengan kemampuan keindahan wilayah perkotaan
t e k n o l o g i ya n g t e r s e d i a ; ~ tersebut; ~ terbuka hijau
kota k b P formal space ; ruang aktif k b L , P adalah ruang terbuka
yang umumnya dibatasi oleh yang mempunyai unsur-unsur
fasade bangunan dan tanah kota kegiatan di dalamnya seperti,
sebagai landasannya; ~ laut k b P bermain, olahraga, jalan-jalan.
tempat di laut, baik permukaan Ruang terbuka ini dapat berupa
maupun bawah laut, yang plaza, taman, tempat bermain
menjadi wadah aktivitas makhluk anak dan remaja, dan tempat
yang berada di dalamnya; ~ re k re a s i ; ~ ruang terbuka
privat k b P ruang milik institusi hijau pasif k b L , P adalah ruang
tertentu atau orang perseorangan terbuka yang di dalamnya tidak
yang pemanfaatannya untuk mengandung unsurunsur kegiatan
kalangan terbatas; ~ publik k b P W K manusia misalkan, penghijauan
suatu ruang yang terbentuk tepian jalur jalan, penghijauan
atau didesain sedemikian rupa tepian rel kereta api, penghijauan
sehingga ruang tersebut dapat tepian bantaran sungai, ataupun
men am p ung s e j um l a h be s ar penghijauan daerah yang
orang (publik) dalam melakukan bersifat alamiah; ~ terbuka
aktivitas-aktivitas yang bersifat hijau privat k b P ruang terbuka
publik sesuai dengan fungsi hijau milik institusi tertentu
public space tersebut; ~ atau orang perseorangan yang
terbuka k b P ruang yang bisa pemanfaatannya untuk kalangan
diakses oleh masyarakat, baik terbatas antara lain berupa kebun
secara langsung dalam kurun atau halaman rumah/gedung
waktu terbatas maupun secara milik masyarakat/swasta yang
t ida k la ngs ung da la m k urun ditanami tumbuhan; ~ terbuka
waktu tidak tertentu; ~ terbuka hijau publik k b P ruang terbuka
hijau (RTH) k b P (1) area hijau yang dimiliki dan dikelola
memanjang atau jalur dan/atau oleh pemerintah daerah kota/
mengelompok, penggunaannya kabupaten yang digunakan untuk
lebih bersifat terbuka, tempat kepentingan masyarakat secara
tumbuh tanaman, baik yang umum; ~ terbuka nonhijau k b P
tumbuh secara alami maupun ruang terbuka di bagian wilayah
yang sengaja ditanam; (2) bagian perkotaan yang tidak termasuk
dari ruang-ruang terbuka ( open dalam kategori RTH, baik berupa

141
Kamus Istilah Pengembangan Wilayah

lahan yang diperkeras maupun lima k b rumah adat dari Provinsi


yang berupa badan air maupun Bengkulu; ~ dalam loka
kondisi permukaan tertentu yang samawa k b rumah adat dar i
tidak dapat ditumbuhi tanaman provinsi Nusa Tenggara Barat;
atau berpori; ~ udara k b P ruang ~ dulohupa k b rumah adat dari
yang terletak diatas ruang daratan Provinsi Gorontalo; ~ gadang k b
dan atau ruang lautan sekitar rumah adat dari Provinsi Sumatra
wilayah negara dan melekat Barat; ~ gapura candi bentar k b
pada bumi tempat suatu negara rumah adat dari Provinsi Bali; ~
mempunyai hak yurisdiksi hibualamo k b rumah adat dari
Provinsi Maluku Utara; ~ honai k b
rumah k b P bangunan gedung rumah adat dari Provinsi Papua; ~
yang berfungsi sebagai tempat joglo k b rumah adat dari Provinsi
tinggal yang layak huni, sarana Jawa Tengah, Jawa Timur; ~
pembinaan keluarga, cerminan kasepuhan k b rumah adat dari
harkat dan martabat penghuninya Provinsi Jawa Barat; ~ kebaya k b
s e r t a a s e t b a g i p e m i l i k n ya ; rumah adat dari Provinsi DKI
rumah adat k b rumah tradisional Jakarta; ~ krong bade (rumoh
yang dibangun dengan salah aceh) k b rumah adat dari Provinsi
satu gaya arsitektur vernakular A c e h ; ~ khusus k b P r u m a h
Indonesia; rumah yang dibangun yang diselenggarakan untuk
dengan memperhatikan memenuhi kebutuhan khusus;
kegunaan, serta fungsi sosial ~ komersial k b P rumah yang
dan arti budaya di balik corak diselenggarakan dengan tujuan
atau gaya bangunan;~ baduy k b mendapatkan keuntungan;
rumah adat dari Provinsi Banten; ~ laikas k b rumah adat dari
~ baileo k b rumah adat dari Provinsi Sulawesi Tenggara; ~
Provinsi Maluku; ~ bale k b rumah lamin k b rumah adat dari Provinsi
adat dari Provinsi Nusa Tenggara Ka l i m a n t a n T i m u r ; ~ layak
Barat; ~ baloy k b rumah huni k b P rumah yang memiliki
adat dari Provinsi Kalimantan kecukupan minimal unsur
Utara; ~ bangsal kencono k b ruang dan luas serta kualitas
rumah adat dari Provinsi DI dindingnya juga harus memenuhi
Jogjakarta; ~ banjar atau aspek pendidikan bagi keluarga
ba-anjung k b rumah adat dari yang menempatinya; ; ~ liar/
Provinsi Kalimantan Selatan; ~ Ruli k b P salah satu fenomena
banua layuk k b r u m a h a d a t pembangunan perumahan yang
dari Provinsi Sulawesi Barat; ~ terjadi di Kota batam, rumah
belah bubung k b rumah adat yang berada pada lahan yang
dari Provinsi Kepulauan Riau; tidak seharusnya ditempati serta
~ betang k b rumah adat dari memiliki keterbatasan sarana dan
Provinsi Kalimantan Tengah; ~ prasarana; ~ limas k b rumah
bolon k b rumah adat dari Provinsi adat dari Provinsi Kepulauan
Sumatra Utara; ~ bubungan Bangka Belitung dan Provinsi

142
BPIW / KEMENTERIAN PUPR

S u m a t ra S e l a t a n ; ~ m b a r u bagian-bagian yang distrukturkan


niang k b rumah adat dari secara fungsional, baik dalam
Provinsi Nusa Tenggara Timur; arah horizontal maupun vertikal
~ mod aki aksa k b rumah adat dan merupakan satuan-satuan
dari Provinsi Papua Barat; ~ yang masing-masing dapat
musalaki k b rumah adat dari dimiliki dan digunakan secara
Provinsi Nusa Tenggara Timur; ~ terpisah, terutama untuk tempat
negara k b P rumah yang dimiliki hunian yang dilengkapi dengan
negara dan berfungsi sebagai bagian bersama, benda bersama
tempat tinggal atau hunian dan dan tanah bersama; ~ susun
sarana pembinaan keluarga serta khusus k b p rumah susun yang
penunjang pelaksanaan tugas diselenggarakan untuk memenuhi
pejabat dan/atau pegawai negeri; kebutuhan khusus; ~ susun
~ nuwo sesat k b rumah adat dari komersial k b P rumah susun
Provinsi Lampung; ~ panggung yang diselenggarakan untuk
kajang leko k b rumah adat dari mendapatkan keuntungan;
Provinsi Jambi; ~ panjang k b ~ susun negara k b P rumah
rumah adat dari Provinsi susun yang dimiliki negara dan
Kalimantan Barat; ~ pewaris k b berfungsi sebagai tempat tinggal
rumah adat dari Provinsi Sulawesi atau hunian, sarana pembinaan
Utara; ~ rakit k b rumah adat keluarga, serta penunjang
dari Provinsi Kepulauan Bangka pelaksanaan tugas pejabat
Belitung dan Provinsi Sumatra dan/atau pegawai negeri; ~
Selatan; ~ sao ria tenda bewa susun sederhana milik/
moni koanara k b rumah adat rusunami k b P rumah susun
dari Provinsi Nusa Tenggara yang arsitektur bangunannya
Timur; ~ sasadu k b rumah sederhana yang dimiliki oleh
adat dari Provinsi Maluku Utara; perseorangan dan/atau badan
~ selaso jatuh kembar k b hukum; ~ susun sederhana
rumah adat dari Provinsi Riau; sewa/rusunawa k b P r u m a h
~ situbondo k b rumah adat dari susun sederhana yang disewakan
Provinsi Jawa Timur; ~ souraja k b kepada masyarakat perkotaan
rumah adat dari Provinsi Sulawesi yang tidak mampu untuk membeli
Te n g a h ; ~ s u s u n k b I , P ( 1 ) rumah atau yang ingin tinggal
bangunan hunian bukan rumah untuk sementara waktu; ~
bertingkat sedang atau bertingkat susun umum k b P rumah susun
tinggi yang terdiri atas sejumlah yang diselenggarakan untuk
unit/satuan hunian yang terpisah memenuhi kebutuhan rumah
dengan klasifikasi rendah bagi masyarakat berpenghasilan
sampai menengah (memiliki rendah; ~ swadaya k b P rumah
nilai sewa/jual relatif rendah); yang dibangun atas prakarsa dan
(2) bangunan gedung bertingkat upaya masyarakat; ~ tambi k b
ya n g d i b a n g u n d a l a m s u a t u rumah adat dari Provinsi Sulawesi
lingkungan yang terbagi dalam Tengah; ~ tidak layak huni k b P

143
Kamus Istilah Pengembangan Wilayah

rumah yang memiliki kondisi yang tetap dari pertanian ke


fisik berupa berlantai tanah, nonpertanian
dinding belum terbuat dari
tembok, atap, ventilasi udara dan rural-urban migration k b P
cahaya masuk matahari kurang perpindahan masyarakat
memenuhi syarat kesehatan, perdesaan menuju kota-kota yang
serta belum mempunyai jamban sering disalahartikan menjadi
keluarga; ~ tongkonan k b urbanisasi
rumah adat dari Provinsi Sulawesi
Selatan; ~ umum k b P rumah
yang diselenggarakan untuk
memenuhi kebutuhan rumah
bagi masyarakat berpenghasilan
rendah; perumahan kbP
kumpulan rumah sebagai bagian
dari permukiman, baik perkotaan
maupun perdesaan, yang
dilengkapi dengan prasarana,
sarana, dan utilitas umum sebagai
hasil upaya pemenuhan rumah
yang layak huni; perumahan
kumuh k b P p e r u m a h a n ya n g
mengalami penurunan kualitas
fungsi sebagai tempat hunian;
perumahan pesisir kbP
kumpulan rumah sebagai bagian
dari permukiman, baik perkotaan
maupun perdesaan yang
terletak di kawasan pesisir, yang
dilengkapi dengan prasarana,
sarana, dan utilitas umum sebagai
hasil upaya pemenuhan rumah
yang layak huni

rural bias k b S , P pandangan yang


menganggap kawasan perdesaan
h a n ya s e b a g a i t e m p a t b a g i
sektor-sektor primer pertanian
dan pengelolaan sumber daya
alam saja

rural urban fringe k b P daerah


peralihan penggunaan lahan,
yang ditandai oleh transisi

144
BPIW / KEMENTERIAN PUPR

Ss
sampah barang atau benda yang
kb satuan kerja k b P unit organisasi
dibuang karena tidak terpakai lini kementerian negara/lembaga
lagi; ~ visual k b L , P para kapitalis atau unit organisasi pemerintah
yang dengan simultan tanpa jeda daerah yang melaksanakan
menawarkan beragam produknya kegiatan kementerian negara/
melalui berbagai spanduk dan lembaga dan memiliki
banner di pinggiran jalan, juga kewenangan dan tanggung
penayangan iklan-iklan di setiap jawab penggunaan anggaran;
stasiun televisi, yang kesemuanya ~ perangkat daerah/
justru menimbulkan “kelelahan” SKPD k b P organisasi pemerintah
berikut “ketertindasan” psikologis daerah yang melaksanakan
bagi mereka yang melihatnya; kegiatan kementerian negara/
persampahan k b I , L , P perihal lembaga dan memiliki
sampah kewenangan dan tanggung
jawab penggunaan anggaran
sanga mandala k b acuan mutlak dalam penyelenggaraan urusan
d a l a m a r s i t e k t u r t ra d i s i o n a l p e m e r i n t a h a n ya n g m e n j a d i
bali yang merupakan konsep kewenangan daerah
yang lahir dalam sembilan
manifestasi Tuhan yaitu mengatur sejahtera k s aman sentosa dan
pembagian ruang dan zonasi makmur; kesejahteraan k b E
dengan membagi wilayah menjadi (1) hal atau keadaan sejahtera;
sembilan segmen dengan delapan keamanan, keselamatan,
arah mata angin dan satu pusat ketenteraman; kesejahteraan
jiwa keadaan kesehatan jiwa;
sanitasi k b I , P segala upaya yang kesejahteraan sosial keadaan
dilakukan untuk menjamin sejahtera masyarakat; (2)
terwujudnya kondisi pemenuhan m a n u s i a ya n g m e m i l i k i t a t a
syarat kesehatan melalui kehidupan dan penghidupan, baik
pembangunan sanitasi; ~ material maupun spiritual yang
berbasis masyarakat k b I , P disertai dengan rasa keselamatan,
program untuk menyediakan kesusilaan, dan ketenteraman
prasarana air limbah bagi lahir dan batin, yang pada
masyarakat di daerah kumuh akhirnya dapat memenuhi
padat perkotaan kebutuhan jasmaniah, rohaniah,
dan sosialnya
sarana kbI,P fasilitas
penunjang yang berfungsi sektor k b E , L , P lingkungan suatu
u n t u k p e nye l e n g g a ra a n d a n usaha; ~ basis k b E , P ekonomi
pengembangan kehidupan sosial, sektor yang akan menghasilkan
ekonomi, dan budaya barang dan jasa, baik untuk

145
Kamus Istilah Pengembangan Wilayah

pasar domestik daerah maupun dan dari arah wilayah lain yang
pasar luar wilayah/daerah; merugikan wilayah tersebut atau
~ formal k b p w k lingkungan dengan mengontrol aliran barang
suatu usaha resmi yang dapat atau komoditas yang mempunyai
menampung tenaga kerja; ~ kontribusi negatif terhadap
informal k b P lingkungan usaha wilayah yang dimaksud
tidak resmi; lapangan pekerjaan
yang diciptakan dan diusahakan sempadan k b L , P kawasan bebas
sendiri oleh pencari kerja (seperti sebagai batas: sempadan pantai,
wiraswasta); ~ nonbasis k b E , P sempadan sungai
sektor dengan kegiatan ekonomi
yang hanya melayani pasar di sempat k k , kesempatan k b waktu
daerahnya sendiri dan kapasitas (keluasan, peluang) untuk; ~
ekspor daerah belum berkembang kerja k b E (1) kesempatan kerja
dapat diartikan sebagai jumlah
selat k b L , P bagian wilayah perairan penduduk yang bekerja atau
yang dibatasi oleh dua permukaan orang yang sudah memperoleh
daratan yang menghubungkan 19 pekerjaan, semakin banyak
dua bagian perairan yang lebih orang yang bekerja semakin
besar luas kesempatan kerja; (2)
keadaan yang membuat semua
selenggara k k ; pekerja yang ingin bekerja pada
penyelenggaraan k b , suatu tingkat upah tertentu
penyelenggaraan akan dengan mudah mendapat
keterpaduan kb proses pekerjaan
melaksanaan suatu hal yang
melibatkan beberapa aspek, senjang k s (1) tidak simetris atau
ketika tercipta keterkaitan tidak sama bagian yang di kiri
yang utuh antaraspek dan yang di kanan; (2) ada
tersebut; penyelenggaraan ( t e r d a p a t ) j u ra n g p e m i s a h ;
keterpaduan infrastruktur k b P kesenjangan k b E , P perbedaan
kegiatan pembangunan batas kemampuan suatu entitas
infrastruktur yang utuh yang satu dengan yang lainnya;
terhubung, kompak satu sama kesenjangan sosial perbedaan
lain (baik wilayah maupun jenis dalam status atau posisi sosial;
infrastruktur) untuk mendukung kesenjangan ekonomi perbedaan
tujuan yang sama batas kemampuan finansial
antarkelompok masyarakat satu
selective spatial closure k b E , P dengan yang lainnya
upaya melakukan pembatasan
atau penutupan aktivitas ekonomi sentra k b E , P unit kecil kawasan
yang dianggap merugikan, yang memilik ciri tertentu yang
misalkan dengan menghalangi di dalamnya terdapat kegiatan
t ra n s f e r k o m o d i t a s k e a ra h proses produksi dan merupakan

146
BPIW / KEMENTERIAN PUPR

area yang lebih khusus untuk setara dimana antara pria dan
suatu komoditas kegiatan wanita dalam hak (hukum) dan
ekonomi yang telah terbentuk kondisi (kualitas hidup) adalah
secara alami yang ditunjang oleh sama
sarana untuk berkembangnya
produk atau jasa yang terdiri sewa ( leasing ) k b E , I , P bentuk
atas sekumpulan pengusaha kerja sama pemerintah-swasta
mikro, kecil, dan menengah; ketika pemerintah sebagai pemilik
~ bisnis perikanan k b E , P aset, baik infrastruktur maupun
pusat kegiatan bisnis perikanan sarana menyewakan kepada pihak
yang mengintegrasikan sistem swasta untuk diusahakan
produksi, pengolahan dan
pemasaran; ~ industri k b E , P shift-share k b P analisis untuk
lokasi pemusatan kegiatan melihat potensi pertumbuhan
i n d u s t r i ya n g m e n g h a s i l k a n produksi sektoral dari suatu
produk sejenis, menggunakan kawasan/wilayah
bahan baku sejenis dan/atau
mengerjakan proses produksi siap k k ; kesiapan k b tingkat
yang sama, dilengkapi sarana ke m a t a n g a n p a d a s u a t u h a l
dan prasarana penunjang yang membuatnya telah siap
yang dirancang berbasis untuk memberikan respon
pada pengembangan potensi atau mempraktikkan sesuatu;
sumber daya daerah, serta kesiapan lahan k b P keseluruhan
dikelola oleh suatu pengurus kondisi lahan yang menunjukkan
profesiona; ~ kelautan dan b a h wa l a h a n t e r s e b u t t e l a h
perikanan terpadu kbE,P siap untuk dikembangkan, baik
pusat bisnis kelautan dan secara nonfisik maupun fisik;
perikanan terpadu mulai dari kesiapan program k b tingkat
hulu sampai ke hilir berbasis kematangan persiapan program
kawasan sentralisasi k b p w k pola yang menunjukkan bahwa
kenegaraan yang memusatkan program tersebut telah siap untuk
seluruh pengambilan keputusan diimplementasikan
politik ekonomi, sosial di satu
pusat simpan k b , simpan air k b L , P
strategi untuk menjaga
sesuai k s pas; sedang; cocok; ketersediaan dan kuantitas
kesesuaian k b L , P perihal sesuai; air melalui upaya konservasi
keselarasan (tentang pendapat, sumber air baku air minum,
paham, nada, kombinasi warna, yakni perluasan daerah resapan
dan sebagainya); kecocokan air hujan, pemanfaatan air hujan
( rain water harvesting ) sebagai
setara k s sama tingkatnya sumber air baku, air minum,
dan sebanding; kesetaraan maupun cadangan air: simpan
gender k b P, S suatu keadaan air dilakukan pada skala rumah

147
Kamus Istilah Pengembangan Wilayah

tangga dalam bentuk biopori dan beserta bangunan pelengkapnya


penampung air hujan, serta pada ya n g m e l a ya n i k e p e n t i n g a n
skala kawasan berupa kolam s e b a g i a n b e s a r m a s ya ra k a t .
retensi dan pengelolaan drainase pengelolaan / pengendalian
banjir merupakan tugas dan
simpul kbP tempat yang tanggung jawab pemerintah
diperuntukkan bagi pergantian kota; ~ drainase lokal k b I , P
antarmoda dan intermoda yang s a l u ra n awa l ya n g m e l aya n i
berupa terminal, stasiun kereta suatu kawasan kota tertentu
api, pelabuhan laut, pelabuhan seperti komplek, area pasar,
sungai dan danau, dan/atau perkantoran, area industri, dan
bandar udara area komersial; ~ informasi
industri nasional k b E , P tatanan
simultan k b P terjadi atau berlaku prosedur dan mekanisme kerja
pada waktu yang bersamaan; yang terintegrasi meliputi
serentak unsur institusi, sumber daya
manusia, basis data, perangkat
sinergi k k P sebuah proses pada saat keras dan lunak, serta jaringan
interaksi dari dua atau lebih agen komunikasi data yang terkait
atau kekuatan akan menghasilkan satu sama lain dengan tujuan
pengaruh gabungan yang lebih untuk penyampaian, pengelolaan,
besar dibandingkan jumlah p e nya j i a n , p e l aya n a n , s e r t a
dari pengaruh mereka secara penyebarluasan data dan/atau
individual informasi industri ; ~ logistik
nasional k b E , I , P suatu sistem
sinkron k b , sinkronisasi k b P yang mampu untuk menjamin
kegiatan dalam rangka berlangsungnya suatu proses
penyelarasan dan penyerasian pergerakan atau distribusi barang
berbagai hal, baik program, baik material maupun produk jadi
rencana dan lainnya dengan dari satu tempat ke tempat lain
tujuan agar saling melengkapi, dengan baik dan sesuai dengan
saling terkait dan menghindari jumlah yang dibutuhkan dalam
tumpang tindih; ~ program k b P skala wilayah nasional Indonesia;
k e g i a t a n m e n y e ra s i k a n d a n ~ penyediaan air minum/
menyelaraskan program agar SPAM k b P satu kesatuan sarana
menciptakan rencana yang saling dan prasarana penyediaan air
melengkapi, terkait dan tidak minum; ~ perkotaan k b P sistem
tumpang tindih yang menggambarkan sebaran,
fungsi dan hierarki fungsional
sistem k b P susunan yang teratur perkotaan yang terkait dengan
dari pandangan, teori, asas, pola transportasi dan prasarana
dan sebagainya; ~ drainase wilayah lainnya dalam ruang
utama k b I , P jaringan saluran wilayah daerah; sistematis k s p w k
drainase primer, sekunder, tersier teratur menurut sistem; memakai

148
BPIW / KEMENTERIAN PUPR

sistem; dengan cara yang diatur terhadap setiap nilai parameter


baik-baik untuk menentukan tingkat
kemampuannya
site (tapak) k b P daerah tempat
sebuah kota, bangunan, atau smart k b sempurna perkembangan
monumen tersebut terbentuk; d a l a m b e r p i k i r, m e m a h a m i ,
~ plan k b P gambaran/peta dan pertumbuhannya; ~
rencana peletakan bangunan/ building (bangunan cerdas)
kavling dengan segala unsur kb
P
pengembangan bangunan
penunjangnya dalam skala yang menggunakan teknologi,
batas-batas luas lahan tertentu; baik pada material bangunan,
~ planning kbE,P bentuk sistem jaringan infrastruktur
kegiatan yang berkaitan dengan maupun sarana pendukung
perencanaan dari suatu tapak untuk mencapai kondisi yang
atau lahan atau kawasan efisien; ~ city (kota cerdas)
yang di atasnya akan didirikan kb
P
konsep pengembangan
sarana bangunan atau fasilitas perkotaan yang seluruh aspeknya
arsitektural saling terhubung, terkontrol, real
time dengan dukungan teknologi;
skalogram k b I , P analisis yang ~ community (komunitas
digunakan untuk menganalisis cerdas) k b P pengembangan
pusat-pusat permukiman, komunitas masyarakat yang terus
khususnya hierarki atau orde-orde berinovasi dan ikut ambil peran
pusat pertumbuhan yang dapat terhadap lingkungan sekitar;
digunakan dengan mendasarkan ~ energy (energi cerdas)
kepada jumlah unit dan jenis kb
P
konsep pengembangan
fasilitas yang ada energi dengan menggunakan
teknologi yang memanfaatkan
skema k b bagan; rangka; kerangka; berbagai alternatif sumber
~ pembiayaan k b E kerangka energi yang berkelanjutan dan
atau bentuk penyediaan dana terbarukan; ~ open space
untuk pembiayaan suatu kegiatan (ruang terbuka cerdas) k b P
pembangunan ruang terbuka yang dilengkapi
dengan teknologi informasi dan
skenario kbP deskripsi komunikasi serta memperhatikan
tindakan yang mungkin atau prinsip keberlanjutan
peris t iwa d i m a s a d e p an; ~ lingkungan; ~ transportation
pengembangan k b P deskripsi (transportasi cerdas)
ko n d i s i a t a u p e r i s t i wa ya n g kb
P
konsep pengembangan
mungkin terjadi dalam suatu transportasi yang terpadu dengan
kegiatan pengembangan penerapan teknologi transportasi
ramah lingkungan; ~ waste
skoring (penilaian) k b P suatu management (manajemen
metode pemberian skor atau nilai limbah cerdas) k b P konsep

149
Kamus Istilah Pengembangan Wilayah

pengembangan pada aspek organisasi tidak akan bisa


pembuangan dengan dukungan terbentuk
teknologi agar menciptakan
sistem yang terpadu standar k b P ukuran tertentu
yang dipakai sebagai patokan;
social cost benefit analysis / ~ nasional Indonesia k b P W K
SCBA k b E alat ekonomi sistematis standar yang ditetapkan oleh
dan kohesif (metode) survei lembaga yang menyelenggarakan
semua dampak yang disebabkan pengembangan dan pembinaan
oleh proyek pembangunan di bidang standardisasi; ~
kota yang bukan hanya melihat pelayanan minimal k b P suatu
dampak keuangan (biaya, ketentuan tentang jenis dan mutu
investasi, manfaat langsung, pelayanan dasar yang merupakan
seperti pajak, biaya, dan lain- urusan wajib bagi yang berhak
lain), tetapi semua efek sosial diperoleh setiap warga secara
seperti polusi, keselamatan, minimal; standardisasi k k P
pasar tenaga kerja secara tidak penyesuaian bentuk (ukuran,
langsung, aspek hukum dan kualitas, dan sebagainya)
sebagainya dengan pedoman (standar) yang
ditetapkan; pembakuan
sosial k s P berkaitan dengan
masyarakat atau organisasi; stimulan k b P sesuatu yang
sosialisasi kkP upaya merangsang sistem untuk
memasyarakatkan sesuatu berkembang
sehingga menjadi dikenal,
dipahami, dihayati oleh strategi k b P keseluruhan langkah
masyarakat; pemasyarakatan (kebijakan) dengan perhitungan
yang pasti guna mencapai
spasial k b P berkenaan dengan suatu tujuan atau untuk
ruang atau tempat mengatasi suatu persoalan; ~
keterpaduan k b P keseluruhan
spatial justice kb konsep langkah untuk mencapai suatu
pendistribusian sumber daya t u j u a n ya n g m e n y e l a ra s k a n
(resources), pelayanan (service), berbagai hal, baik sektor
dan akses (access) secara adil dan maupun organisasi dan lainnya;
merata tanpa melihat kelas atau strategis k s P (1) berhubungan,
strata sosial ekonomi masyarakat bertalian; berdasar strategi ; (2)
baik letaknya (tentang tempat)
stakeholder (pemangku
kebijakan) kbP segenap struktur k b P (1) yang disusun
pihak yang terkait dengan dengan pola tertentu; (2)
permasalahan tertentu, tanpa pengaturan unsur atau bagian
dukungan mereka, suatu suatu benda; ~ ruang k b P
susunan pusat-pusat permukiman

150
BPIW / KEMENTERIAN PUPR

dan sistem jaringan prasarana secara keseluruhan membentuk


dan sarana yang berfungsi ekosistem; ~ manusia k b P
sebagai pendukung kegiatan manusia yang mampu bekerja
sosial ekonomi masyarakat untuk memberikan jasa atau
yang secara hierarkis memiliki usaha kerja tersebut; mampu
hubungan fungsional; ~ bekerja berarti mampu melakukan
ruang laut k b P susunan pusat kegiatan yang mempunyai
pertumbuhan kelautan dan sistem kegiatan ekonomis, yaitu bahwa
jaringan prasarana dan sarana kegiatan tersebut menghasilkan
la u t ya ng b e r fung s i s e bagai barang atau jasa untuk memenuhi
pendukung kegiatan sosial kebutuhan masyarakat; ~
ekonomi masyarakat yang secara pesisir k b P sumber daya alam,
hierarkis memiliki hubungan s u m b e r d aya b i n a a n / b u a t a n
fungsional; ~ sosial k b S suatu dan jasa-jasa lingkungan yang
rangkaian kompleks dari relasi- terdapat di dalam wilayah pesisir;
relasi sosial yang berwujud dalam ~ terbarukan k b L sumber daya
suatu masyarakat yang suplainya dapat mengalami
regenerasi secara terus-menerus,
subak k b P sistem kerja sama b a i k s e c a ra b i o l o g i m a u p u n
pengelolaan air (irigasi) untuk nonbiologi
lahan pertanian dengan luas
sekitar 20.000 ha dengan pola superblok k b P suatu kompleks
terasering yang dikembangkan yang berfungsi banyak, seperti
sejak abad ke-9 di Bali misalnya sebagai hunian, pusat
perkantoran, pusat perbelanjaan,
sumber daya k b P (1) faktor pusat rekreasi, pusat pendidikan
produksi terdiri atas tanah, dan sebagainya yang menjadi
tenaga kerja, dan modal yang satu kesatuan yang terkait dan
dipakai dalam kegiatan ekonomi saling membutuhkan sehingga
u n t u k m e n g h a s i l k a n b a ra n g masyarakat sebagai pemakai jasa
jasa, serta mendistribusikannya; mendapatkan kemudahan dan
(2) bahan atau keadaan yang kenyamanan dalam pelayanan
dapat digunakan manusia untuk (Gbr. 23)
memenuhi keperluan hidupnya;
(3) segala sesuatu, baik yang sustainable transport kb
berwujud maupun yang tidak bentuk transportasi yang
berwujud, yang digunakan tidak mengandalkan atau
untuk mencapai hasil, misalnya mengurangi sumber daya alam,
peralatan, sediaan, waktu, dan tetapi menggunakan energi
tenaga; ~ alam k b p unsur- baru atau terbarukan sehingga
uns ur ya ng t e rdir i a t as SDA meminimalisasi dampak negatif
nabati (tumbuhan) dan SDA pada lingkungan
hewani (satwa) dengan unsur
nonhayati di sekitarnya yang

151
Kamus Istilah Pengembangan Wilayah

Gambar 23. Contoh Ilustrasi Superblok

susun k b (1) kelompok atau swakelola k b P pengelolaan sendiri


kumpulan yang tidak berapa
banyak; (2)seperangkat barang swasta k b P bukan milik pemerintah;
yang (diatur) bertingkat- partikelir
tingkat; penyusunan k b proses,
cara, perbuatan menyusun
(seperti penyusunan kamus,
ensiklopedia); penyusunan
kebijakan teknis k b P proses
penjabaran perihal teknis
operasional suatu kebijakan
s e c a ra r i n c i ) ; p e n y u s u n a n
program k b P proses pembuatan
suatu keputusan mengenai
program yang akan dilaksanakan,
termasuk di dalamnya membahas
m e n g e n a i t a k s i ra n s u m b e r -
sumber yang dialokasikan untuk
tiap program

swadaya k b P kekuatan (tenaga)


sendiri

152
BPIW / KEMENTERIAN PUPR

Tt
tahan E , P (1) tetap keadaannya
ks
agama, keyakinan, dan budaya
(kedudukannya dan sebagainya) masyarakat, untuk dapat hidup
meskipun mengalami berbagai sehat, aktif, dan produktif secara
hal; ketahanan k b E , L , P (1) berkelanjutan
kemampuan sebuah sisem untuk
bert ahan t e r hadap t e kanan, taman k b L , P jalur hijau atau lokasi
kejutan, dan kemampuan tertentu yang digunakan bagi
sebuah sistem memelihara pertamanan dan berfungsi untuk
fungsinya; (2) upaya membangun memperindah tempat tertentu;
kapasitas sistem untuk bertahan ~ kota k b L , P (1) sebidang tanah
dari goncangan bangkit dan yang merupakan bagian dari
berupaya untuk berubah, ruang terbuka hijau kota dengan
termasuk terhadap perubahan batas tertentu, ditata dengan
ya n g t i d a k d i a n t i s i p a s i ; ( 3 ) serasi, lestari, dan indah; (2)
kapasitas sistem (komunitas, ruang terbuka hijau di suatu kota
kota, atau sistem ekonomi)
untuk menghadapi perubahan tambang k b L , P suatu industri
dan terus berkembang, baik dengan bahan galian mineral
mengenai bertahan terhadap diproses dan dipisahkan dari
goncangan dan gangguan seperti material pengikut yang tidak
perubahan iklim atau krisis diperlukan; penambangan k b E , L
ekonomi maupun menggunakan sebagian atau seluruh tahapan
kejadian tersebut sebagai kegiatan dalam rangka penelitian,
katalis pembaruan kembali dan pengelolaan, dan pengusahaan
inovasi; ketahanan kota k b E , P m i n e ra l a t a u b a t u b a ra ya n g
kapasitas individu, masyarakat, meliputi penyelidikan umum,
lembaga perusahaan, dan sistem e k s p l o ra s i , s t u d i ke l aya k a n ,
di dalam sebuah kota untuk konstruksi, penambangan,
dapat bertahan, beradaptasi pengolahan dan pemurnian,
d a n t u m b u h d e n g a n a d a nya pengangkutan dan penjualan,
berbagai guncangan dan tekanan serta kegiatan pascatambang
yang dialami, baik fisik maupun
sosial; ketahanan pangan k b E , P tampung k b menadah sesuatu;
kondisi terpenuhinya pangan menerima dan mengumpulkan
b a g i n e g a ra s a m p a i d e n g a n barang-barang hasil suatu daerah,
perseorangan, yang tercermin hasil-hasil yang berlebih, dan
dari tersedianya pangan yang sebagainya; tampung k b tempat
c u k u p, b a i k j u m l a h m a u p u n untuk menampung; tampungan
mutunya, aman, beragam, air bersih kbI,P tempat
bergizi, merata, dan terjangkau pemasukan kebutuhan air bersih
serta tidak bertentangan dengan

153
Kamus Istilah Pengembangan Wilayah

tanah k b L , P permukaan bumi menanggulangi; penanggulangan


atau lapisan bumi yang di atas bencana k k P (1) penyelenggaraan
sekali; ~ adat/ulayat k b P, S penanggulangan bencana
tanah milik bersama yang adalah serangkaian upaya yang
diyakini sebagai karunia suatu meliputi penetapan kebijakan
kekuatan gaib atau peninggalan pe m bangunan yang be risiko
leluhur kepada kelompok timbulnya bencana, kegiatan
yang merupakan masyarakat pencegahan bencana, tanggap
hukum adat sebagai unsur darurat, dan rehabilitasi;
pendukung utama kehidupan (2) serangkaian upaya yang
dan penghidupan kelompok meliputi penetapan kebijakan
tersebut sepanjang masa, yang pe m bangunan yang be risiko
dalam penggunaannya dalam timbulnya bencana, kegiatan
rangka pembangunan diperlukan pencegahan bencana, tanggap
perizinan kepala adat dan/ darurat, dan rehabilitasi
atau warga adat setempat; ~
marginal k b E , P tanah yang tangkap k k P , tangkapan air k k P
potensial untuk pertanian, baik ke g i a t a n u n t u k m e n a m p u n g
untuk tanaman pangan, tanaman dan menyimpan air hujan untuk
perkebunan maupun tanaman kemudian menyalurkannya ke
hutan laut melalui jaringan sungai;
tangkapan ikan kkP (1)
tanggung kk tidak perlu ke g i a t a n u n t u k m e m p e ro l e h
khawatir; ~ jawab k k (1) i k a n d i p e ra i ra n ya n g t i d a k
ke a d a a n wa j i b m e n a n g g u n g dalam keadaan dibudidayakan
segala sesuatunya (jika dengan alat atau cara apa
terjadi sesuatu boleh dituntut, pun, termasuk kegiatan
dipersalahkan, diperkarakan, yang menggunakan kapal
dan sebagainya); (2) fungsi untuk memuat, mengangkut,
menerima pembebanan, sebagai menyimpan, medinginkan,
akibat sikap pihak sendiri atau menangani, mangelolah, dan/
pihak lain; bertanggung atau mengawetkannya; (2) hasil
jawab k k perbuatan tanggung dari kegiatan penangkapan ikan
jawab; pertanggungjawaban k k di perairan yang tidak dalam
s e s u a t u y a n g keadaan dibudidayakan dengan
dipertanggungjawabkan alat atau cara apapun

tanggul k b tambak (pematang tani k b S mata pencaharian dalam


besar) di tepi sungai dan bentuk mengusahakan tanah
sebagainya untuk menahan air dengan tanam-menanam;
bertani kbS kegiatan
tanggulang k k P , mengusahakan tanah dengan
penanggulangan k k P tanam-menanam; pertanian k b P
proses, cara, dan perbuatan (1) suatu bentuk produksi

154
BPIW / KEMENTERIAN PUPR

yang khas, berdasarkan proses tata P aturan; kaidah; susunan


kb

pertumbuhan tanaman dan cara menyusun; sistem; ~ guna


hewan melalui petani yang lahan k b P campur tangan manusia
m e n g e l o l a d a n m e ra n g s a n g terhadap lahan, baik secara
pertumbuhan tanaman dan menetap maupun berkala untung
hewan dalam suatu usaha tani; memenuhi kebutuhan hidup, baik
(2) perihal bertani mengusahakan materail maupun spiritual; ~
tanah dengan tanam-menanam; kegiatan k b L , P pengolahan secara
(3) diartikan sebagai setiap terintegrasi seluruh aktivitas
campur tangan tenaga manusia informal sebagai pendukung dari
dalam perkembangan, baik aktivitas formal yang diwadahi
tanam-tanaman maupun dalam ruang/bangunan, untuk
hewan agar diperoleh manfaat menghidupkan interaksi sosial
yang lebih baik daripada dan para pemakainya; ~
tanpa campur tangan tenaga informasi k b L , P pengolahan
manusia; petani k b S orang yang elemen fisik di lingkungan
pekerjaannya bercocok tanam untuk menjelaskan berbagai
informasi/petunjuk mengenai
tantangan k b P, ~ tapak k b L , P tempat tersebut, sehingga
sebidang lahan atau sepetak memudahkan pemakai untuk
tanah dengan batas-batas mengenali lokasi diri terhadap
jelas yang dialokasikan untuk lingkungannya; ~ rambu
pembangunan suatu fasilitas bagi pengarah k b I , L , P pengolahan
kegiatan manusia elemen fisik di lingkungan
untuk mengarahkan pemakai
taraf k b E derajat, tingkat, mutu bersirkulasi dan berorientasi, baik
(dalam arti tinggi rendahnya, menuju maupun dari bangunan
baik buruknya), tingkatan masa, atau pun area tujuannya; ~
batas waktu, dan stadium; ~ ruang k b P wujud struktur ruang
hidup k b E , S standar tentang dan pola ruang; penataan k b P
tingkat kemakmuran rata-rata proses, cara, perbuatan menata,
yang dipandang minimal harus pengaturan, dan penyusunan);
terpenuhi agar dapat hidup layak penataan ruang k b P suatu
dalam masyarakat sistem proses perencanaan tata
ruang, pemanfaatan ruang, dan
target k b E , P sasaran (batas pengendalian pemanfaatan ruang
ketentuan dan sebagainya) yang
telah ditetapkan untuk dicapai; tax amnesty (pengampunan
~ program k b E , P sasaran atau pajak) kbE p r o g ra m
hal yang ingin dicapai dalam pengampunan yang diberikan
suatu program yang juga dapat oleh pemerintah kepada wajib
mengukur tingkat ketercapaian pajak meliputi pajak seharusnya
suatu program terutang, penghapusan sanksi
administrasi perpajakan, serta

155
Kamus Istilah Pengembangan Wilayah

penghapusan sanksi pidana di jalur penting untuk meningkatkan


bidang perpajakan atas harga kesejahteraan masyarakat; ~
yang diperoleh pada tahun t e r a p a n k b P t e k n o l o g i ya n g
sebelumnya yang belum dilapokan fungsinya untuk menjembatani
d a l a m S u ra t Pe m b e r i t a h u a n teknologi-teknologi hasil riset
Tahunan (SPT), dengan cara yang t e lah dibuat o le h p ara
melunasi seluruh tunggakan pajak peneliti sehingga bisa diterapkan
yang dimiliki dan membayar uang pada kebutuhan sehari-hari
tebusan
tektonik k b L , P berhubungan
teknokrat kbS komunitas dengan perusakan bentuk dari
masyarakat yang mempunyai kulit bulan atau planet dengan
k e m a m p u a n d a l a m tenaga yang kuat diperlukan
mengaplikasikan ilmu mengubah bentuk lama dan
pengetahuan ke dalam kebutuhan menghasilkan bentuk-bentuk baru
praktis masyarakat pada permukaan

teknologi k b E , P metode ilmiah telecenter k b P , S sebagai suatu


untuk mencapai tujuan praktis; lembaga pelayanan publik di
ilmu pengetahuan terapan; perdesaan yang menggunakan
keseluruhan sarana untuk teknologi informasi (internet,
menyediakan barang-barang yang telepon, mesin fax, media audio
diperlukan bagi kelangsungan dan dan audio visual seperti radio,
kenyamanan hidup manusia; V C D, C D Ro m , d a n t e l e v i s i )
~ informasi dan komunikasi a g a r m a s ya ra k a t p e r d e s a a n
(TIK) k b segala kegiatan yang dapat mengakses informasi dan
terkai t dengan pemrosesan, pengetahuan yang mendukung
pengelolaan dan penyampaian program pembangunan dan akses
atau pemindahan informasi mereka terhadap pelayanan sosial
antarsarana/media; ~ tepat untuk peningkatan kapasitas
guna k b (1) teknologi yang masyarakat di tingkat basis
dirancang bagi suatu masyarakat
tertentu agar dapat disesuaikan tematik k s P bersangkutan dengan
dengan aspek-aspek lingkungan, tema
keetisan, kebudayaan,
s o s i a l , p o l i t i k , d a n e ko n o m i tempat k b L , P bidang atau ruang
masyarakat bersangkutan; (2) yang dipakai untuk menaruh
teknologi yang sesuai dengan (menyimpan, mengumpulkan,
kebutuhan masyarakat dan bisa dan sebagainya); ~ pemrosesan
dimanfaatkan pada saat rentang akhir/TPA k b L , P tempat untuk
waktu tertentu, yang biasanya memproses dan mengembalikan
dipakai sebagai istilah untuk sampah ke media lingkungan
teknologi terkait budaya lokal secara aman bagi manusia dan
dan digunakan sebagai salah satu lingkungan; ~ pemrosesan

156
BPIW / KEMENTERIAN PUPR

akhir regional/TPA untuk masyarakat; ~ listrik k b


Regional k b L , P tempat untuk tenaga yang dihasilkan oleh arus
memproses dan mengembalikan listrik yang diukur dengan watt;
sampah ke media lingkungan kekuatan listrik
yang dikelola secara bersama-
sama oleh dua atau lebih teori k b P pendapat yang didasarkan
kabupaten/kota dalam satu pada penelitian dan penemuan,
provinsi; ~ penampungan didukung oleh data dan
sementara/TPS k b L , P tempat argumentasi; ~ lokasi k b P (1)
sebelum sampah diangkut ilmu yang menyelidiki tata ruang
ke tempat pendauran ulang, kegiatan ekonomi, atau ilmu yang
pengolahan, dan/atau tempat menyelidiki alokasi geografis dari
pengolahan sampah terpadu; ~ sumber-sumber yang potensial,
pengolahan sampah 3R/TPS s e r t a h u b u n g a n n ya d e n g a n
3R k b L , P tempat dilaksanakannya a t a u p e n g a r u h nya t e r h a d a p
kegiatan pengumpulan, keberadaan berbagai macam
pemilahan, penggunaan ulang, usaha/kegiatan lain, baik ekonomi
d a n p e n d a u ra n u l a n g s k a l a maupun sosial; (2) penjelasan
kawasan; ~ pengolahan teoretis yang dikaitkan antara
sampah terpadu/TPST k b L , P lokasi di suatu wilayah dengan
tempat dilaksanakannya kegiatan kegiatan ekonomi dan dikaitkan
pengumpulan, pemilahan, pula dengan alokasi geografis dari
penggunaan ulang, pendauran sumber daya yang terbatas yang
ulang, pengolahan, dan pada gilirannya akan berpengaruh
pemrosesan akhir dan berdampak terhadap lokasi
berbagai aktivitas, baik ekonomi
temporer k b P untuk sementara maupun sosial
waktu; sementara
tepi kbL,P bagian bidang
temu k b , pertemuan regional k b (permukaan) yang di luar sekali
kegiatan pertemuan yang
m e n g u m p u l k a n p i h a k- p i h a k teritorial k b P mengenai bagian
terkait suatu kepentingan pada wilayah (daerah hukum) suatu
cakupan wilayah negara

tenaga k b daya yang dapat terowongan k b tembusan dalam


menggerakkan sesuatu; tanah atau gunung (untuk jalan
kekuatan; kegiatan bekerja kereta api dan sebagainya)
(berusaha dan sebagainya);
~ kerja k b S setiap orang yang terrestrial surface k b L terkait
mampu melakukan pekerjaan dengan permukaan tanah
guna menghasilkan barang dan/
atau jasa, baik untuk memenuhi threshold (ambang) k b E wilayah
kebutuhan sendiri maupun pemasaran minimal dalam

157
Kamus Istilah Pengembangan Wilayah

produksi/perdagangan komoditas belum berkembang; sin.


terbelakang
time series (periode waktu) k b
serangkaian data pengamatan tinggi bangunan k b tinggi
yang berasal dari satu sumber suatu bangunan atau bagian
tetap dan terjadi berdasarkan bangunan, yang diukur dari rata-
indeks waktu secara beruntun rata permukaan tanah sampai
dengan interval waktu yang tetap setengah ketinggian atap miring
atau sampai puncak dinding,
timpang k s P tidak seimbang dipilih yang tertinggi
atau terdapat kekurangan;
ketimpangan k s P hal yang tingkah k s S ulah yang aneh-aneh
tidak sebagaimana mestinya; atau yang tidak sewajarnya;
ketimpangan wilayah k s P ~ laku sosial k s S tingkah laku
(1) adanya kesenjangan yang melibatkan individu-individu
antara masyarakat perkotaan yang tidak berhubungan atau
dan masyarakat perdesaan berhubungan jauh pada populasi
dalam merasakan manfaat yang sama
pembangunan yang dapat dilihat
dari kesenjangan pendapatan tingkat kemiskinan kbE
per kapita, kualitas sumber persentase penduduk miskin
d aya m a n u s i a , ke t e r s e d i a a n terhadap keseluruhan penduduk
sarana, prasarana, pelayanan di wilayah tersebut
sosial, dan akses ke perbankan;
(2) adanya perbedaan sumber tipologi k b P sebuah konsep
daya alam pada setiap daerah, yang mendeskripsikan sebuah
perbedaan kondisi demografis, kelompok objek berdasarkan
kurang lancarnya mobilitas kesamaan karakter bentuk-bentuk
barang dan jasa, konsentrasi dasarnya, berlandaskan pada
kegiatan ekonomi wilayah dan kemungkinan pengelompokan
alokasi dana pembangunan beberapa objek karena
antarwilayah; (3) penyebaran m e m p u nya i ke s a m a a n s i fa t-
s u m b e r d a ya p e m b a n g u n a n sifat dasar; ~ desa k b P (1)
ya n g t i d a k m e ra t a d i s e t i a p pengelompokan yang dilihat dari
wilayah serta kurang meratanya beberapa aspek dominan seperti
ke g i a t a n p e m b a n g u n a n d a n mata pencaharian dan pola
penyediaan sarana dan prasarana interaksi sosial yang terbangun,
pembangunan tetapi akibat perkembangan
teknologi dan informasi serta
tinggal k k P tetap; masih tetap semakin kuatnya hubungan antara
d i t e m p a t n ya ; m a s i h s e l a l u desa dengan kota, pembabakan
ada; tertinggal k k P terlambat tersebut sangat sulit diterapkan
terabaikan atau terbengkalai; secara langsung sehingga
tipologi desa dibagi menjadi

158
BPIW / KEMENTERIAN PUPR

3, yaitu desa pertanian, desa terjadinya multiplier effect


peternakan, dan desa industri dari pusat pertummbuhan ke
baik yang memproduksi alat wilayah sekitarnya; (2) proses
pertanian, baik secara tradisional perencanaan yang mementingkan
maupun modern maupun pengambilan keputusan secara
yang memproduksi barang terpusat, investasi skala besar,
kerajinan; (2) pengelompokan dan bias industri perkotaan
berdasarkan kondisi spesifik
keunggulan potensi sumber daya topografi k b P perbedaan tinggi
alam, sumber daya manusia, atau bentuk wilayah suatu daerah
dan potensi kelembagaan termasuk di dalamnya perbedaan
serta potensi prasarana dan ke m i r i n g a n l e r e n g , p a n j a n g
sarana dalam menentukan arah lereng, bentuk lereng, dan posisi
pengembangan dan pembinaan lereng
masyarakat berdasarkan
karakteristik keunggulan total solution approach
komparatif dan kompetitif dari (pendekatan solusi total) k b E
setiap desa dan kelurahan salah satu metode menajemen
yang melihat masalah dalam
titian k b I jembatan kecil (sebatang kerangka perspektif yang luas
kayu, papan, dan sebagainya
yang dilintangkan di atas sungai tradisi k b S adat kebiasaan turun-
atau lainnya), dapat juga berupa temurun (dari nenek moyang)
jalan yang sempit (terutama yang yang masih dijalankan dalam
diberi tumpuan papan, batu, dan masyarakat, hal ini mencerminkan
sebagainya) penilaian atau anggapan
penduduk lokal bahwa cara-
tokoh k b S orang yang terkemuka cara yang telah ada merupakan
dan kenamaaan (dalam bidang ya n g p a l i n g b a i k d a n b e n a r
politik, kebudayaan, dan dan dapat mempengaruhi
sebagainya) desain atau perencanaan dalam
pengembangan wilayah
tol laut k b I , P bentuk dari jalur/rute
yang didesain/dirancang khusus training of trainer/TOT
untuk kebutuhan terkait dengan (pelatihan pelatih) k k P berupa
aktivitas kelautan, khususnya kegiatan yang mempunyai tujuan
perdagangan dalam konteks mengajarkan seseorang menjadi
negara kepulauan NKRI yang ada mahir dan mampu melakukan
di dokumen MP3EI (Gbr. 24) kegiatan yang diharapkan

top-down planning transparansi k b (1) keterbukaan


(perencanaan dari atas ke dalam melaksanakan suatu
bawah) k b P (1) perencanaan proses kegiatan; (2) dapat
sentralistik yang meyakini diketahui oleh banyak pihak

159
Kamus Istilah Pengembangan Wilayah

Gambar 24. Contoh Ilustrasi Tol Laut Indonesia

160
BPIW / KEMENTERIAN PUPR

yang berkepentingan mengenai dan terletak setengah mil


perumusan kebijakan (politik) dari transportasi publik; (2)
dari pemerintah, organisasi, dan konsep pengembangan yang
badan usaha; (3) masyarakat menawarkan akses yang
harus dapat memperoleh menakjubkan untuk penduduk
i n fo r m a s i s e c a ra b e b a s d a n dalam melakukan kegiatan kerja
mudah tentang proses dan dan rekreasi di seluruh kota
pelaksanaan keputusan yang ataupun kemudahan akses dalam
diambil memenuhi kebutuhan barang dan
jasa sehari-hari (Gbr. 25)
transek k s P garis atau jalur
sempit untuk keperluan survei transmigran k s P setiap warga
persebaran, percobaan, dan negara Republik Indonesia, yang
pengamatan lain secara sukarela dipindahkan
atau pindah; ~ umum k b P jenis
transformasi k s P suatu proses transmigrasi yang dilaksanakan
perubahan bentuk mencapai oleh pemerintah dan/atau
tahap tertinggi dengan cara pemerintah daerah bagi
menyikapi banyaknya pengaruh/ penduduk yang mengalami
perubahan lingkungan strategis, keterbatasan dalam mendapatkan
baik itu faktor internal maupun peluang kerja dan usaha; ~
eksternal swakarsa berbantuan k b P jenis
transmigrasi yang dirancang oleh
transisi k b L , P peralihan dari pemerintah dan/atau pemerintah
keadaan (tempat, tindakan, dan daerah dengan mengikutsertakan
sebagainya); ~ demografi k b S badan usaha sebagai mitra usaha
teori yang menjelaskan transmigran bagi penduduk yang
perubahan-perubahan pada berpotensi berkembang untuk
tingkat kelahiran dan kematian maju
dimulai dari tingkat kelahiran dan
kematian yang tinggi, berangsur- transmigrasi k k P (1) perpindahan
angsur menjadi tingkat kelahiran penduduk secara sukarela untuk
dan tingkat kematian rendah meningkatkan kesejahteraan dan
menetap di kawasan transmigrasi
transit oriented development yang diselenggarakan oleh
(pembangunan orientasi pemerintah; (2) perpindahan
transit) kbP (1) konsep orang dari daerah yang padat ke
pengembangan berorientasi daerah yang jarang penduduknya
transit dengan jenis komunitas dalam batas negara dalam
pembangunan meliputi campuran rangka kebijaksanaan nasional
dari perumahan, kantor, ritel, dan/ untuk tercapainya penyebaran
atau pembangunan komersial penduduk yang lebih seimbang
lainnya yang terintegrasi ke
lingkungan yang walkable

161
Kamus Istilah Pengembangan Wilayah

Gambar 25. Contoh prinsip Transit Oriented Development

transportasi kbP kegiatan dan daerah pedesaan akan


memindahkan atau mengangkut mendapat manfaat dan dampak
o ra n g d a n / a t a u b a ra n g d a r i dari berkembangnya kegiatan di
suatu tempat ketempat lain; ~ kota-kota besar; (2) kemajuan
masif k b P moda transportasi yang diperoleh oleh sekelompok
massal m a s ya ra k a t a k a n s e n d i r i nya
menciptakan lapangan kerja dan
tri hita karana k b S falsafah ruang berbagai peluang ekonomi yang
budaya Bali yang menekankan pada gilirannya menumbuhkan
tiga hubungan manusia dalam berbagai kondisi demi terciptanya
kehidupan di dunia: yaitu distribusi hasil-hasil pertumbuhan
hubungan dengan sesama ekonomi wilayah yang merata
manusia, hubungan dengan alam
sekitar, dan hubungan manusia tridaya k k S , P pemberdayaan
dengan Tuhan yang saling terkait lingkungan, pemberdayaan sosial,
satu sama lain d a n p e m b e rd aya a n e ko n o m i

trickle down effect k b E , P (1) trilateral meeting (pertemuan


strategi untuk berkonsentrasi tiga pihak) k b E , P pertemuan
inves t a s i d i ko t a - ko t a b e sar dalam rangka penyusunan
dengan harapan bahwa tempat- R K P d a n Re n j a K / L a n t a r a
tempat perkotaan lebih kecil Kementerian PPN/B appenas,

162
BPIW / KEMENTERIAN PUPR

Ke m e n t e r i a n Ke u a n g a n d a n yang dipakai untuk menunjang;


Kementerian/Lembaga (K/L) tambahan pendapatan di luar
termasuk Kementerian Pekerjaan gaji sebagai bantuan; sokongan;
Umum dan Perumahan bantuan
Ra k ya t , m e m b a h a s p r i o r i t a s
nasional, program dan kegiatan tumbuh k k L , P sedang berkembang
prioritas serta pendanaannya (menjadi besar, sempurna, dan
untuk menyinergikan dan sebagainya); pertumbuhan k b
mengkonsolidasikan rencana hal (keadaan) tumbuh;
prioritas pembangunan yang akan pertumbuhan wilayah k b P
dituangkan dalam RKP dengan ke a d a a n f i s i k s u a t u w i l aya h
rencana program dan kegiatan yang tumbuh atau berkembang;
K/L yang akan dituangkan dalam pertumbuhan penduduk k b S
Re n j a K / L ya n g s e l a n j u t nya bertambah atau berkurangnya
menjadi pedoman dalam penduduk dalam suatu daerah;
penyusunan RKA K/L dan APBN pertumbuhan ekonomi k b E
(1) kenaikan produk nasional
triple helix kb model bruto dalam suatu Negara; (2)
pengembangan inovasi yang perkembangan kegiatan dalam
menitikberatkan pada serangkaian perekonomian yang menyebabkan
kegiatan difusi pengetahuan dari barang dan jasa yang diproduksi
ketiga aktor (pemerintah-industri- dalam masyarakat bertambah
masyarakat) dan kemakmuran masyarakat
meningkat; (3) kenaikan jangka
trotoar k b tepi jalan besar yang panjang dalam kemampuan
sedikit lebih tinggi daripada jalan suatu negara untuk menyediakan
tersebut, dan digunakan sebagai semakin banyak jenis barang
tempat orang berjalan kaki barang ekonomi kepada
penduduknya. Kemampuan ini
tropis k k L mengenai daerah tropik tumbuh sesuai dengan kemajuan
sekitar khatulistiwa yang beriklim teknologi, dan penyesuaian
panas kelembagaan dan idiologis yang
diperlukannya; pertumbuhan
tsunami k b L , P ombak laut seismik pro kemiskinan k b E , I , P, S
dengan periode yang panjang, konsep yang mengarah pada
dihasilkan oleh gempa submarine, pengurangan kemiskinan dan
ledakan gunung berapi di bawah memungkinkan masyarakat
laut atau gaya tarik yang kuat miskin secara aktif berpartisipasi
pada dasar laut dan memberikan manfaat dari
kegiatan ekonomi
tunjangan, menunjang k k
membantu kelancaran (usaha, tunjuk; petunjuk k b ketentuan
dan sebagainya) dengan uang; yang memberi arah atau
tunjangan k k uang (barang) bimbingan bagaimana sesuatu

163
Kamus Istilah Pengembangan Wilayah

harus dilakukan; petunjuk


pelaksanaan/juklak k b P naskah
dinas pengaturan yang memuat
c a ra p e l a k s a n a a n k e g i a t a n ,
termasuk urutan pelaksanaannya;
petunjuk teknis/juknis k b P
naskah dinas pengaturan yang
memuat cara pelaksanaan
kegiatan, termasuk urutan
pelaksanaannya

twilight zone (zona tua/lama)


kb
P
zona di sekitar pusat kota
besar yang umumnya berupa
bangunan tua atau lama yang
secara cepat berubah fungsi
karena tidak sesuai dengan
potensi lokasinya sehingga
musnah atau hilang disebabkan
faktor fisik dan sosial

164
BPIW / KEMENTERIAN PUPR

Uu
uang E segala sesuatu yang
kb
secara ilmiah dengan proses
diterima secara umum sebagai yang berjalan semakin cepat dan
alat pembayaran yang resmi dampaknya dirasakan semakin
dalam rangka memenuhi suatu meluas pada berbagai aspek
kewajiban, atau sebagai satuan kehidupan masyarakat
dasar untuk menilai daya beli
atau nilai yang dibayarkan ultimate k b I , P tujuan utama, hal
untuk memperoleh barang terpenting yang harus dikerjakan
dan jasa, dan/atau sebagai dan/atau dicapai dalam rangka
alat penyimpanan nilai untuk pengembangan WPS
mengukur nilai ekonomis
pendapatan pada masa sekarang umpan k b , ~ balik k b suatu
terhadap pengeluaran pada masa masukan balik setelah melalui
yang akan datang; keuangan k b E suatu sistem atau proses,
seluk-beluk uang; urusan uang; sebelum menghasilkan keluaran
keadaan uang; keuangan akhir, sehingga didapatkan dasar
daerah k b E , P semua hak dan masukan mengenai sistem/
kewajiban daerah dalam rangka perencanaan/pembangunan
penyelenggaraan pemerintahan tersebut dapat digunakan atau
daerah yang dapat dinilai dengan perlu diperkuat atau bahkan
u a n g t e r m a s u k d i d a l a m nya diperbaharui
segala bentuk kekayaan yang
berhubungan dengan hak dan undang-undang/UU k b peraturan
k e w a j i b a n d a e ra h t e r s e b u t ; perundang-undangan yang
keuangan negara k b E , P semua dibentuk oleh Dewan Perwakilan
hak dan kewajiban negara yang R a k ya t d e n g a n p e r s e t u j u a n
dapat dinilai dengan uang, serta bersama Presiden
segala sesuatu, baik berupa uang
maupun berupa barang yang unit k b S bagian terkecil dari sesuatu
dapat dijadikan milik negara yang dapat berdiri sendiri; ~
berhubung dengan pelaksanaan demografik k b S populasi yang
hak dan kewajiban tersebut cukup terisolasi dari yang lain dan
dinamikanya bebas dari migrasi;
ubah k b , perubahan iklim k b L , P ~ pelaksana teknis (UPT) k b S
(1) bergantinya iklim yang satuan kerja yang bersifat mandiri
diakibatkan langsung atau yang melaksanakan tugas teknis
tidak langsung oleh aktivitas operasional tertentu dan/atau
manusia sehingga menyebabkan tugas teknis penunjang tertentu
perubahan komposisi atmosfer dari organisasi induknya
secara global; (2) suatu kejadian
a l a m ya n g d a p a t d i j e l a s k a n

165
Kamus Istilah Pengembangan Wilayah

united nations educational, yang menekankan pada jenis


scientific and cultural bangunan, ruang terbuka, badan
organization/UNESCO k b jalan, tetapi mengecualikan aspek
organisasi pendidikan, keilmuan, so s ial- budaya dan e ko nomi;
dan kebudayaan PBB yang urbanisasi k b P perubahan secara
merupakan badan khusus PBB keseluruhan atau transformasi
yang didirikan pada 1945 dengan tatanan masyarakat yang
tujuan mendukung perdamaian, semula dominan perdesaan
dan keamanan dengan m e n j a d i d o m i n a n p e r ko t a a n
m e m p ro m o s i k a n ke r j a s a m a dalam arti terbatas juga
antarnegara melalui pendidikan, disebut pertambahan penduduk
ilmu pengetahuan, dan budaya suatu kota sebagai akibat
dalam rangka meningkatkan migrasi penduduk dari wilayah
rasa saling menghormati yang perdesaan sekitarnya atau
berlandaskan kepada keadilan, karena perpindahan penduduk
peraturan hukum, HAM, dan dari kota lain; suburbanisasi k b
kebebasan hakiki pengembangan wilayah yang
semakin menonjol dan akan
upah kbE balas jasa yang semakin berpengaruh nyata di
dibayarkan kepada para kerja dalam proses penataan ruang di
harian dengan berpedoman sekitar wilayah perkotaan
atas perjanjian yang disepakati
membayarnya; ~ minimum k b E urban containtment k b P konsep/
upah bulanan terendah yang strategi untuk mencegah
ditetapkan oleh gubernur sebagai perluasan kawasan perkotaan
jaring pengaman yang terdiri atas ke arah luar dan mendorong
upah tanpa tunjangan atau upah perkembangan ke dalam kawasan
pokok, termasuk tunjangan tetap perkotaan dengan pelestarian
bentang alam dan kawasan
Upaya Pengelolaan Lingkungan pertanian
Hidup dan Upaya Pemantauan
Lingkungan Hidup (UKL/UPL) urban community k s P masyarakat
kb
pengelolaan dan pemantauan perkotaan
terhadap usaha dan/atau kegiatan
yang tidak berdampak penting urban decay (kemunduran
terhadap lingkungan hidup kota) k b P (1) kemerosotan
yang diperlukan bagi proses kota yang dapat disebabkan
pengambilan keputusan tentang oleh konflik, jumlah penduduk
penyelenggaraan usaha dan/atau merosot, lapangan kerja kurang,
kegiatan h a b i s nya s u m b e r d aya ya n g
menjadi andalan di kota tersebut
urban k b I , P sifat mengkota; ~ dan perkembangan terhenti; (2)
fabric k b I , P pembangunan kemunduran kota industri berat
karakter fisik suatu urbanisme yang diakibatkan kota tersebut

166
BPIW / KEMENTERIAN PUPR

ketinggalan zaman dan daerah- sesuatu; ~ besar k b E adalah


daerah yang menderita karena usaha ekonomi produktif yang
i k l i m ya n g t i d a k ra m a h d a n dilakukan oleh badan usaha
kecenderungan gejolak ekonomi dengan jumlah kekayaan
bersih atau hasil penjualan
urban sprawl kbp (1) tahunan lebih besar dari usaha
pembangunan kota yang tidak menengah, yang meliputi usaha
terkendali/terkontrol; (2) suatu nasional milik negara atau
pertumbuhan dari wilayah swasta, usaha patungan, dan
perkotaan yang menuju suatu usaha asing yang melakukan
proses tipe pembangunan kegiatan ekonomi di Indonesia;
penggunaan lahan yang beragam ~ eksploitasi kkE usaha
di daerah pinggiran kota pertambangan dengan maksud
untuk menghasilkan bahan
urban influenced region galian dan memanfaatkannya;
(wilayah pengaruh kota) k b P ~ eksplorasi kkE segala
wilayah yang terkena pengaruh penyelidikan geologi
kegiatan perekonomian suatu pertambangan untuk menetapkan
kota l e b i h t e l i t i / s a k s a m a a d a n ya
sifat letakan bahan galian;
urbanite (urbanit) k b P orang ~ kecil k b E usaha ekonomi
perdesaan yang sudah masuk produktif yang berdiri sendiri,
kota atau yang potensial menjadi yang dilakukan oleh orang
warga kota perseorangan atau badan usaha
yang bukan merupakan anak
urgensi k b keharusan yang perusahaan atau bukan cabang
mendesak; hal sangat penting perusahaan yang dimiliki,
dikuasai, atau menjadi bagian,
urusan k b , ~ pemerintahan baik langsung maupun tidak
umum k b urusan pemerintahan langsung dari usaha menengah
yang meliputi bidang-bidang atau usaha besar yang memenuhi
ketentraman dan ketertiban, kriteria usaha kecil dengan
politik, koordisasi pengawasan memiliki kekayaan bersih dari
dan rusan pemerintahan lainnya Rp50.000.000,00 sampai dengan
yang tidak termasuk dalam tugas paling banyak Rp500.000.000,00
suatu instansi dan tidak termasuk tidak termasuk tanah dan
urusan rumah tangga daerah bangunan tempat usaha
atau memiliki hasil penjualan
usaha kk kegiatan dengan tahunan dari Rp300.000.000,00
mengerahkan tenaga, pikiran sampai dengan paling banyak
atau badan untuk mencapai Rp2.500.000.000,00; ~
suatu maksud; pekerjaan menengah k b E usaha ekonomi
(perbuatan, prakarsa, ikhtiar, produktif yang berdiri sendiri,
daya upaya) untuk mencapai yang dilakukan oleh orang

167
Kamus Istilah Pengembangan Wilayah

perseorangan atau badan unsur-unsur yang terdapat pada


usaha yang bukan merupakan bahan galian;
anak perusahaan atau cabang
perusahaan yang dimiliki, utilitas k b I s a ra n a p e n u n j a n g
dikuasai, atau menjadi bagian baik untuk pelayanan lingkungan; ~
langsung maupun tidak langsung maksimal k b E , P memaksimalkan
dengan usaha kecil atau usaha kepuasan (barang atau jasa) ~
besar dengan jumlah kekayaan umum k b I (1) sarana penunjang
bersih atau hasil penjualan untuk pelayanan lingkungan yang
tahunan dari Rp500.000.000,00 meliputi antara lain jaringan air
sampai dengan paling banyak bersih, jaringan listrik, jaringan
Rp10.000.000.000,00 tidak telepon, jaringan gas, jaringan
termasuk tanah dan bangunan t ra n s p o r t a s i , d a n p e m a d a m
tempat usaha atau memiliki kebakaran; (2) kelengkapan
hasil penjualan tahunan p e n u n j a n g u n t u k p e l aya n a n
dari Rp2.500.000.000,00 lingkungan hunian
sampai dengan paling banyak
Rp50.000.000.000,00; ~
mikro k b E usaha produktif milik
orang perseorangan dan/atau
badan usaha perseorangan yang
memenuhi kriteria usaha mikro
dengan memiliki kekayaan bersih
paling banyak Rp50.000.000,00
tidak termasuk tanah dan
bangunan tempat usaha atau
memiliki hasil penjualan tahunan
paling banyak Rp300.000.000,00;
; ~ mikro, kecil, dan
menengah k b E merupakan
kegiatan usaha yang mampu
memperluas lapangan kerja dan
memberikan pelayanan ekonomi
secara luas kepada masyarakat,
dan dapat berperan dalam proses
pemerataan dan peningkatan
pendapatan masyarakat,
mendorong pertumbuhan
ekonomi, dan berperan dalam
mewujudkan stabilitas nasional; ~
pengolahan dan pemurnian k k E
pengerjaan untuk mempertinggi
mutu bahan galian serta untuk
memanfaatkan dan memperoleh

168
BPIW / KEMENTERIAN PUPR

Vv
value creation (penciptaan visibility (visibilitas) k s P suatu
nilai) k b E , P proses membantu keadaan dapat dilihat dan diamati
tumbuh kembang produksi terutama untuk keadaan cuaca,
wilayah dan meningkatkan bendanya dapat dilihat dengan
kesejahteraan masyarakat serta jelas pada jarak jauh
menjaga kelestarian lingkungan
visual k b P dapat dilihat dengan
vegetasi k b L , P keseluruhan indra penglihatan (mata);
tumbuhan dan tanaman yang berdasarkan penglihatan;
menutupi permukaan tanah visualisasi k b P pengungkapan
gagasan atau perasaan dengan
verifikasi k s P permeriksaaan menggunakan bentuk gambar,
t e n t a n g ke b e n a ra n l a p o ra n , tulisan (kata dan angka), peta,
pernyataan, perhitungan uang, dan grafik
dan sebagainya
vital k s E , L sangat penting untuk
viability (kelangsungan hidup) k e h i d u p a n d a n s e b a g a i n ya ;
ks
P
faktor atau penunjang vitalitas k b E kemampuan untuk
ke b e r h a s i l a n ; ke l a n g s u n g a n be rt ahan hidup; daya tahan
hidup; dapat berjalan; kelayakan hidup; vitalitas kawasan k b P
(1) kualitas suatu kawasan
viability gap fund k b (1) dukungan yang dapat mendukung
kelayakan atas sebagian biaya kelangsungan hidup warganya,
konstruksi pada proyek kerja dan mendukung produktivitas
sama antara pemerintah dengan sosial, budaya, dan ekonomi
badan usaha dalam penyediaan dengan tetap mempertahankan
infrastruktur; (2) jaminan pihak kualitas lingkungan fisik, dan/
swasta dalam memberikan atau mencegah kerusakan
kontribusi finansial dari suatu warisan budaya; (2) kualitas
proyek infrastruktur yang dapat kehidupan yang dinikmati oleh
meningkatkan kepercayaan seluruh lapisan masyarakat,
pihak swasta dan kelayakan baik pengunjung maupun
infrastruktur pekerja, yang ditandai dengan
peningkatan perekonomian dan
visi k b P rumusan umum berupa menjadi daya tarik pengunjung;
gambaran masa depan yang (3) hidupnya suatu kawasan yang
berkaitan dengan keadaan yang tercermin dari kegiatan yang
diinginkan pada akhir periode berlangsung di dalam kawasan
perencanaan sepanjang waktu ditandai dengan
orang akan datang menikmati
dan melakukan aktivitasnya pada

169
Kamus Istilah Pengembangan Wilayah

kawasan; revitalisasi k b proses,


cara, perbuatan menghidupkan
atau menggiatkan kembali;
revitalitalisasi kawasan k b P
upaya untuk meningkatkan
n i l a i l a h a n / k awa s a n m e l a l u i
pembangunan kembali dalam
suatu kawasan yang dapat
meningkatkan fungsi kawasan
sebelumnya; (2) rangkaian upaya
untuk menata kawasan yang tidak
teratur, meningkatkan kawasan
yang memiliki potensi dan nilai
strategis, dan mengembalikan
vitalitas kawasan yang telah
atau mengalami penurunan agar
kawasan-kawasan tersebut bisa
mendapatkan nilai tambah yang
optimal terhadap produktivitas
ekonomi, sosial, dan budaya
kawasan perkotaan

170
BPIW / KEMENTERIAN PUPR

Ww
waduk P tempat penampung
kb
yang berkelanjutan yang
air pada periode kelebihan air menggambarkan ukuran dari
(musim hujan) dan dipakai s e b e ra p a nya m a n p e n d u d u k
pada periode kekurangan air di suatu daerah untuk berjalan
(musim kemarau) untuk berbagai ditandai dengan ada tidaknya dan
kepentingan, misalnya air minum, kualitas jalan setapak, trotoar,
pariwisata, pengendalian banjir, lalu lintas dan kondisi jalan, pola
irigasi, dan lainnya penggunaan lahan, keamanan,
dan membangun aksesibilitas
waktu k b , ~ perjalanan k b masa dari satu titik ke titik lain yang
yang diperlukan untuk bepergian terjangkau dalam berjalan kaki
antara dua tempat yang waktu
t e r s e b u t m e r u p a k a n u k u ra n waruga k b makam leluhur dari
umum bagi perencana untuk suku Minahasa yang tebuat dari
merencanakan pola transportasi batu dan terdiri atas dua bagian,
suatu kota yaitu bagian atas yang berbentuk
segitiga seperti bubungan rumah
wale k b rumah adat atau rumah dan bahian bawah seperti
tradisional suku di Sulawesi Utara berbentuk kotak yang bagian
yang terbuat dari kayu dengan tengah ada ruang (berongga),
atap rumbia bertipe rumah lokasi waruga ini berada di tengah
panggung dengan tiga bagian perkampungan di Manado ( Gbr.
utama (serambi depan, serambi 26)
tengah, dan serambi belakang)
serta satu bagian tambahan waste land (lahan tidak
(rumah dapur) digunakan) k b P dianggap lahan
mubazir karena tidak memiliki
walikota k b P (1) kepala daerah nilai ekologis dan ekonomis yang
kota yang dalam menjalankan tinggi, baik bagi kesinambungan
tugas dan kewenangannya pembangunan ekonomi maupun
bertanggung jawab kepada kota; kelangsungan hidup umat
(2) pelaksana kebijakan daerah manusia di dalam sebuah
kota yang dibuat bersama DPRD ekosistem
kota, pelaksana semua peraturan
perundangan, baik yang dibuat water table k b P, L pemisah antara
bersama DPRD kota, DPR dan zona air tanah atau phreatic water
Presiden, menteri, maupun dengan pipa kapiler, yang secara
gubernur teoretis merupakan perkiraan
elevasi air permukaan pada sumur
walkability k b I , P konsep penting yang hanya merembes pada jarak
dalam desain perkotaan yang pendek ke zona jenuh air

171
Kamus Istilah Pengembangan Wilayah

Gambar 26. Contoh Ilustrasi Waruga Kota Manado

waterfront L , P tepian air


kb
garis pantai atau agak menjorok
berupa tempat di pinggir sungai ke laut, yang dibangun apabila
atau tempat di pinggir laut; garis kedalaman laut hampir
waterfront city k b L , P konsep merata dan sejajar dengan garis
pengembangan pada daerah pantai
tepian air, baik itu tepi pantai,
sungai, maupun danau willingness to pay/WTP
(kesediaan untuk membayar)
wawasan k b cara pandang; kb
E,P
(1) preferensi seseorang
~ nusantara k b pandangan yang direpresentasikan melalui
geopolitik bangsa Indonesia kesediaan mereka untuk
mengartikan tanah air Indonesia m e m b a ya r k a n i m b a l a n a t a s
sebagai suatu kesatuan yang nilai barang dan/atau jasa
meliputi seluruh wilayah dan yang diperolehnya; (2) besaran
segenap kekuatan negara yang maksimum yang seseorang
mencakup politik, ekonomi, sosial, bersedia membayar untuk
budaya, pertahanan keamanan suat u layanan dibandingkan
dengan jika tidak menerima atau
wharf (dermaga) k b P demaga mengalaminya, atau merupakan
yang dibuat sejajar pantai dan penyerahan yang diberikan agar
dapat dibuat berhimpitan dengan

172
BPIW / KEMENTERIAN PUPR

dapat menikmati perbaikan ke arah darat sejauh pasang


kualitas tertinggi dan ke arah laut
sejauh pengaruh aktivitas dari
wilayah k b P ruang yang merupakan daratan; ~ pengembangan
k e s a t u a n g e o g ra f i s b e s e r t a transmigran k s P wilayah
s e g e n a p u n s u r t e r k a i t ya n g potensial yang ditetapkan
batas dan sistemnya ditentukan sebagai pengembangan
berdasarkan aspek administratif permukiman transmigrasi yang
dan/atau aspek fungsional; ~ terdiri atas beberapa satuan
administratif k b lingkungan kawasan pengembangan yang
kerja perangkat pemerintah yang s a l a h s a t u n ya d i a n t a r a n ya
menyelenggarakan pelaksanaan direncanakan untuk mewujudkan
tugas pemerintahan umum di pusat pertumbuhan wilayah baru
daerah; ~ bukan perkotaan k b P sebagai kawasan perkotaan baru
wilayah yang meliputi kawasan sesuai dengan rencana tata ruang
perdesaan dan kawasan yang wilayah; ~ pertumbuhan k b P
mempunyai fungsi tertentu yang wilayah dengan konsep network
berada di kawasan budi daya; ~ cities agar setiap wilayah
desa-kota k b singkatan wilayah terkoneksi melalui rancangan
rural-urban (desa-kota), terdapat pembangunan infrastruktur
di tempat-tempat perbatasan Kementerian Pekerjaan Umum
kota yang dipengaruhi oleh tata dan Perumahan Rakyat dengan
kehidupan kota; ~ ekonomi k b P melihat kapan dan di mana
sebagai kesatuan geografi yang rencana pengembangan
bergantung pada pasang-surut i n fra s t r u k t u r l a i n ya n g n o n -
kegiatan ekonominya, wilayah Kementerian Pekerjaan Umum
tersebut meliputi kota-kota dan Perumahan Rakyat
yang biasanya berada dalam misalnya pariwisata, pelabuhan,
pengaruh ekonomi suatu kota bandara, kelistrikan, dan
orde tertinggi; ~ pesisir k b P perdesaan (hinterland) sehingga
(1) dapat didefinisikan sebagai mempercepat pertumbuhan
wilayah pertemuan antara ekonomi pada kawasan yang
e k o s i s t e m d a ra t , e k o s i s t e m dibangun; ~ pengembangan
laut dan ekosistem udara yang strategis/WPS k b I , P (1) satuan
saling bertemu dalam suatu wilayah yang merupakan klaster
ke s e i m b a n g a n ya n g r e n t a n ; dari berbagai kawasan yang
merupakan daerah penghambat secara fungsional memiliki
m a s u k nya g e l o m b a n g b e s a r keterkaitan satu dengan yang
air laut ke darat, yaitu dengan lainnya sebagai tempat yang
keberadaan hutan mangrove; dipacu pertumbuhannya agar
( 3 ) k awa s a n p e ra l i h a n ya n g wilayah tersebut menjadi kutub
menghubungkan ekosistem pertumbuhan wilayah dan
darat dan ekosistem laut yang ekonomi nasional; (2) pendekatan
terletak antara batas sempadan dalam pengembangan wilayah

173
Kamus Istilah Pengembangan Wilayah

pulau/kepulauan baik dalam yang relatif kurang berkembang


daerah administratif yang sama dibandingkan dengan wilayah
maupun yang lintas kabupaten/ lainnya dalam skala nasional
kota dan/atau lintas provinsi berdasarkan kondisi dan fungsi
yang dapat melingkupi berbagai inter- dan intraspasial , baik
kawasan terkait sebagai area pada aspek alam, aspek manusia
dan prioritas fokus kerja maupun prasarana pendukungnya
pembangunan infrastruktur (Gbr 27 & 28)
yang dilakukan secara terpadu;
(3) pendekatan pembangunan
infrastruktur terpadu berbasis
pengembangan wilayah yang
memadukan perencanaan
a n t a r s e k t o r, w i l a y a h d a n
pemangku kepentingan dalam
upaya membangun konektivitas,
aksebilitas, pertumbuhan
ekonomi wilayah, peningkatan
kualitas hidup masyarakat
dalam dan antarkawasan
pertumbuhan dengan kawasan
pendukung dalam mewujudkan
keseimbangan pembangunan
antarkawasan; (3) pendekatan
pembangunan infrastruktur
Kementerian Pekerjaan Umum
dan Perumahan Rakyat yang
berbasiskan pengembangan
wilayah untuk memastikan
efisiensi pemogaman dan
keterpaduan infrastruktur dalam
rangka peningkatan kualitas
hidup, ketahanan pangan, dan
energi; ~ pusat pertumbuhan
industri/WPPI k b I , P suatu
benteng alam yang terdiri
a t a s b e b e ra p a d a e ra h ya n g
berpotensi untuk tumbuh
dan berkembangnya kegiatan
industri dan memiliki keterkaitan
ekonomi yang bersifat dinamis
karena didukung oleh sistem
perhubungan yang mantap; ~
tertinggal k b P suatu wilayah

174
BPIW / KEMENTERIAN PUPR

Gambar 27. Contoh Ilustrasi Wilayah Pengembangan Strategis

175
Kamus Istilah Pengembangan Wilayah

Gambar 28. Contoh Peta 35 Wilayah Pengembangan Strategis

176
BPIW / KEMENTERIAN PUPR

Zz
zielorientierte project udara, dan radiasi sinar
planning/ZOPP k b P salah matahari; ~ industri k b P zona
satu metode perencanaan yang yang diperuntukkan untuk
digunakan untuk mendesain suatu pengembangan kegiatan industri
program pembangunan yang yang dapat mencakup beberapa
berorientasi pada tujuan, dengan wilayah; ~ lama/tua k b P zona
salah satu prinsipnya berupa di sekitar pusat kota besar yang
tuntutan untuk mengedepankan umumnya berupa bangunan tua
pertemuan kelompok melalui atau lama yang secara cepat
musyawarah dalam proses berubah fungsi karena tidak
perencanaan pembangunan sesuai dengan potensi lokasinya
sehingga musnah atau hilang
zona k b P d a e ra h ( da la m ko t a) disebabkan faktor fisik dan sosial;
pembatasan khusus; ~ bebas k s P ~ perbelanjaan k b E , P zona yang
suatu daerah dalam suatu diperuntukkan bagi kegiatan
negara tempat barang impor perbelanjaan di dalam kota; ~
dapat disimpan atau diproses transit k b P zona perdangangan
tanpa dikenakan bea masuk; ~ bebas dengan pelabuhan tuan
ekonomi ekslusif k b P jalur di rumah berfungsi sebagai pusat
luar dan berbatasan dengan laut d i s t r i b u s i d a n p e ny i m p a n a n
wilayah Indonesia berdasarkan bagi negara yang tidak memiliki
undang-undang yang berlaku fasilitas memadai dalam
tentang perairan Indonesia yang penanganan kargo; zonasi k b P
meliputi dasar laut, tanah di p e m b a g ia n a t a u p e m e c a h a n
bawahnya, dan air di atasnya suatu areal menjadi beberapa
dengan batas terluar 200 (dua bagian, sesuai dengan fungsi dan
ratus) mil laut diukur dari garis tujuan pengelolaan
pangkal laut wilayah Indonesia;
~ andal k b P bagian dari laut zuekibjectiev orientierte
yang terletak pada parit yang project planning /ZOPP k b P
sangat dalam di bawah level metode perencanaan partisipatif
umum dari lantai laut dalam; yang diaplikasikan dalam
~ iklim nyaman k b P kawasan merencanakan proyek, baik
yang mempunyai kondisi iklim dalam fase persiapan maupun
ya n g m e m b e r i k a n p e ra s a a n implementasinya
nyaman, baik secara fisik
maupun mental melalui beberapa
faktor yang memengaruhi
tingkat kenyamanan iklim
s u a t u zo n a t e r s e b u t b e r u p a
suhu, kelembapan, aliran

177
Kamus Istilah Pengembangan Wilayah

Daftar Gambar
Gambar i. Alur Metodologi Penyusunan Kamus Istilah Pengembangan
Wilayah ............................................................................. vii
Gambar 01. Contoh Ilustrasi Aeropolis ................................................ 2
Gambar 02. Contoh Ilustrasi Konsep Anjungan Cerdas .......................... 8
Gambar 03. Contoh Ilustrasi Anjungan Cerdas michi no eki di Jepang ..... 9
Gambar 04. Contoh Ilustrasi Anjungan Cerdas Desain Tiga Dimensi di
Indonesia ....................................................................... 9
Gambar 05. Contoh Ilustrasi Backbone di WPS Yogyakarta-Prigi-Blitar-
Malang ........................................................................... 13
Gambar 06. Contoh Ilustrasi Backbone di Negara Lain .......................... 13
Gambar 07. Contoh Ilustrasi Blue Carbon City ...................................... 19
Gambar 08. Contoh Ilustrasi Development Plan WPS 1 Sabang-Banda
Aceh-Langsa Tahun 2015-2019 ........................................ 32
Gambar 09. Contoh Ilustrasi Dodoku (Jembatan Ir. Soekarno, Kota
Manado ) ....................................................................... 34
Gambar 10. Contoh Ilustrasi Ecopolis .................................................. 36
Gambar 11. Contoh Penerapan Eco-Road Construction di Kelok Sembilan
Provinsi Sumatra Barat .................................................... 37
Gambar 12. Contoh Ilustrasi Eco-Road Construction ............................. 38
Gambar 13. Contoh Iluastrasi Floodplain ............................................. 44
Gambar 14. Contoh Ilustrasi Geopark Gunung Sewu, Yogyakarta ........... 54
Gambar 15. Contoh Ilustrasi Green Infrastructure ................................ 58
Gambar 16. Contoh Ilustrasi Hiterland ................................................ 67
Gambar 17. Contoh Ilustrasi Pengembangan Kawasan Inkubasi ............. 78
Gambar 18. Contoh Ilustrasi Kampung Tua Kota Batam ......................... 91
Gambar 19. Contoh Ilustrasi Konurbasi ............................................... 103
Gambar 20. Contoh Ilustrasi Konversi Guna Lahan ............................... 104
Gambar 21. Contoh Ilustrasi Konversi Guna Lahan ............................... 105
Gambar 22. Contoh Peta Program Program Utama Wps 6 Merak–
Bakauheni–Bandar Lampung–Palembang–Tanjung Api-Api
(MBBPT) 2017 ................................................................ 130
Gambar 23. Contoh Ilustrasi Superblok ............................................... 152
Gambar 24. Contoh Ilustrasi Tol Laut Indonesia ................................... 160
Gambar 25. Contoh prinsip Transit Oriented Development ..................... 162

178
BPIW / KEMENTERIAN PUPR

Gambar 26. Contoh Ilustrasi Waruga Kota Manado ............................... 172


Gambar 27. Contoh Ilustrasi Wilayah Pengembangan Strategis .............. 175
Gambar 28. Contoh Peta 35 Wilayah Pengembangan Strategis ............... 176

179
Kamus Istilah Pengembangan Wilayah

Daftar Pustaka

Peraturan Perundangan
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 5 5ahun 1983 tentang Zona
Ekonomi Eksklusif Indonesia
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 1990 tentang
Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistemnya
Undang Undang Republik Indonesia Nomor 9 Tahun 1990 tentang
Kepariwisataan
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 1992 tentang Usaha
Perasuransian
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 1997 tentang
Pengelolaan Lingkungan Hidup
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 10 Tahun 1998 tentang
Perubahan atas UU No. 7 Tahun 1992 tentang Perbankan
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 22 Tahun 1999 tentang
Pemerintahan Daerah
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 41 Tahun 1999 tentang
Kehutanan
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 28 Tahun 2002 tentang
Bangunan Gedung
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 13 Tahun 2003 tentang
Ketenagakerjaan
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 6 Tahun 2004 tentang Desa
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 7 Tahun 2004 tentang Sumber
Daya Air
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem
Perencanaan Pembangunan Nasional
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 38 Tahun 2004 tentang Jalan
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 26 Tahun 2007 tentang
Penataan Ruang
Undang Undang Republik Indonesia Nomor 27 Tahun 2007 tentang
Pengelolaan Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 18 Tahun 2008 tentang
Pengelolaan Sampah
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2008 tentang Usaha
Mikro, Kecil, dan Menengah

180
BPIW / KEMENTERIAN PUPR

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu


Lintas dan Angkutan Jalan
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 29 Tahun 2009 tentang
Ketransmigrasian
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2009 tentang
Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 39 Tahun 2009 tentang
Kawasan Ekonomi Khusus
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 2011 tentang
Perumahan dan Kawasan Permukiman
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 2011 tentang
Pembentukan Peraturan Perundang-Undangan
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 tahun 2011 tentang Rumah
Susun
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 2012 tentang
Pengadaan Tanah bagi Pembangunan untuk Kepentingan Umum
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 3 Tahun 2014 tentang
Perindustrian
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2014 tentang
Majelis Permusyawaratan Rakyat, Dewan Perwakilan Rakyat, Dewan
Perwakilan Daerah, dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2014 tentang
Pemerintahan Daerah
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2014 tentang
Kelautan
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 33 Tahun 2015 tentang
Rencana Tata Ruang Kawasan Perbatasan Negara di Provinsi Maluku
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 16 Tahun 2016 tentang
Pengesahan Paris Agreement To The United Nations Framework
Convention On Climate Change (Persetujuan Paris atas Konvensi
Kerangka Kerja Perserikatan Bangsa-Bangsa Mengenai Perubahan
Iklim)
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 35 Tahun 1991 tentang
Sungai
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 10 Tahun 2000 tentang
Ketelitian Peta untuk Penataan Ruang Wilayah
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 69 Tahun 2001 tentang
Peraturan Pemerintah Nomor 61 Tahun 2009 tentang Kepelabuhan

181
Kamus Istilah Pengembangan Wilayah

Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 15 Tahun 2005 tentang


Jalan Tol
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2005 tentang
Peraturan Pelaksanaan UU No. 28 Tahun 2002 tentang Bangunan
Gedung
Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan
Keuangan Daerah
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2006 tentang
Irigasi
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 34 Tahun 2006 tentang
Jalan
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 39 Tahun 2006 tentang
Ta t a C a ra Pe n g e n d a l i a n d a n E va l u a s i Pe l a k s a n a a n Re n c a n a
Pembangunan
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 6 Tahun 2007 tentang
Tata Hutan dan Penyusunan Rencana Pengelolaan Hutan, serta
Pemanfaatan Hutan
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 78 Tahun 2007 tentang
Tata Cara Pembentukan, Penghapusan dan Penggabungan Daerah
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 8 tahun 2008 tentang
Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi
Pelaksanaan
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 26 Tahun 2008 tentang
Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 61 Tahun 2009 tentang
Kepelabuhan
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 10 Tahun 2010 tentang
Tata Cara Perubahan Peruntukan dan Fungsi Kawasan Hutan
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 15 Tahun 2010 tentang
Penyelenggaraan Penataan Ruang
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 24 Tahun 2010 tentang
Penggunaan Kawasan Hutan
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 64 Tahun 2010 tentang
Mitigasi Bencana di Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 50 Tahun 2011 tentang
Rencana Induk Pembangunan Kepariwisataan Nasional Tahun 2010
– 2025
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 82 Tahun 2012 tentang

182
BPIW / KEMENTERIAN PUPR

Penyelenggaraan Sistem dan Transaksi Elektronik


Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 45 Tahun 2013 tentang
Tata Cara Pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 78 Tahun 2014 tentang
Percepatan Pembangunan Daerah Tertinggal
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 101 Tahun 2014 tentang
Pengelolaan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 78 Tahun 2015 tentang
Pengupahan
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 122 Tahun 2015 tentang
Sistem Penyediaan Air Minum
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2016 tentang
Penyelenggaraan Perumahan dan Kawasan Permukiman
Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 1990 tentang
Pengelolaan Kawasan Lindung
Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 26 Tahun 2008 tentang
Pembentukan Dewan Energi Nasional dan Tata Cara Penyaringan
Calon Anggota Dewan Energi Nasional
Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 54 Tahun 2010 tentang
Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah
Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 81 Tahun 2010 tentang
Grand Design Reformasi Birokrasi 2010-2025
Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 61 Tahun 2011 tentang
Rencana Aksi Nasional Penurunan Emisi Gas Rumah Kaca
Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 71 Tahun 2011 tentang
Penyelenggaraan Inventarisasi Gas Rumah Kaca Nasional
Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 70 Tahun 2012 tentang
Perubahan Kedua atas Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun 2010
tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah
Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 122 Tahun 2012 tentang
Reklamasi di Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil
Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 185 Tahun 2014 tentang
Percepatan Penyediaan Air Minum dan Sanitasi
Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 15 Tahun 2015 tentang
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat
Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 38 Tahun 2015 tentang
Kerjasama Pemerintah dengan Badan Usaha dalam Penyediaan
Infrastruktur

183
Kamus Istilah Pengembangan Wilayah

Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 60 Tahun 2015 tentang


Rencana Kerja Pemerintah Tahun 2016
Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 3 Tahun 2016 tentang
Percepatan Pelaksanaan Proyek Strategis Nasional
Peraturan Direktur Jenderal Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem
Republik Indonesia Nomor P.8/KSDAE/BPE2/KSA.419/2016 tentang
Pedoman Penentuan Koridor Hidupan Liar sebagai Ekosistem Esensial
Peraturan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana Republik
Indonesia Nomor 11 Tahun 2006 tentang Pedoman Rehabilitasi dan
Rekonstruksi Pasca Bencana
Peraturan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Republik Indonesia
Nomor 02 Tahun 2012 tentang Pedoman Umum Pengkajian Risiko
Bencana
Peraturan Kepala Badan Nasional Pengelola Perbatasan Republik Indonesia
Nomor 10 Tahun 2015 tentang Masterplan Pos Lintas Batas Negara
Terpadu Skouw Kota Jayapura Provinsi Papua
Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 1987
tentang Penyerahan Prasarana Lingkungan, Utilitas Umum dan
Fasilitas Sosial Perumahan kepada Pemerintah Daerah
Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 2007
tentang Penataan Ruang Terbuka Hijau Kawasan Perkotaan
Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 2007
tentang Pedoman Penyusunan dan Pendayagunaan Data Profil Desa
dan Kelurahan
Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 18 Tahun 2007
tentang Standardisasi Sarana, Prasarana dan Pelayanan Lintas Batas
Antar Negara
Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 18 Tahun 2007
tentang Standardisasi Sarana, Prasarana dan Pelayanan Lintas Batas
Antar Negara
Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 51 Tahun 2007
tentang Pembangunan Kawasan Perdesaan Berbasis Masyarakat
Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 9 Tahun
2009 tentang Pedoman Penyerahan Prasarana, Sarana, dan Utilitas
Perumahan dan Permukiman di Daerah
Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 57 Tahun 2010
tentang Pedoman Standar Pelayanan Perkotaan
Peraturan Menteri Kehutanan Republik Indonesia Nomor P.33/MENHUT-

184
BPIW / KEMENTERIAN PUPR

II/2010 tentang Tata Cara Pelepasan Kawasan Hutan Produksi yang


Dapat Dikonversi
Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia Nomor
PER.16/MEN/2006 tentang Pelabuhan Perikanan
Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 416 Tahun 1990
tentang Syarat-syarat dan Pengawasan Kualitas Air
Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 164/PMK.05/2011
t e n t a n g Pe t u n j u k Pe ny u s u n a n d a n Pe n g e s a h a n D a f t a r Is i a n
Pelaksanaan Anggaran
Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 226/PMK.07/2012
tentang Peta Kapasitas Fiskal Daerah
Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 78/PMK.06/2014
tentang Tata Cara Pelaksanaan Pemanfaatan Barang Milik Negara
Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 15/PMK.02/2016
tentang Tata Cara Revisi Anggaran Tahun 2016
Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Republik Indonesia Nomor 32/
PERMEN/M/2006 tentang Petunjuk Teknis Kawasan Siap Bangun dan
Lingkungan Siap Bangun yang Berdiri Sendiri
Pe ra t u ra n M e n t e r i N e g a ra Pe r u m a h a n Ra k ya t Re p u b l i k In d o n e s i a
Nomor 15/PERMEN/M/2007 tentang Tata Laksana Pembentukan
Perhimpunan Penghuni Rumah Susun Sederhana Milik
Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Republik Indonesia Nomor 29/
PRT/M/2006 tentang Pedoman Persyaratan Teknis Bangunan Gedung
Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Republik Indonesia No.40/PRT/M/2007
tentang Pedoman Perencanaan Tata Ruang Departemen Pekerjaan
Umum
Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Republik Indonesia Nomor 06/
PRT/M/2007 tentang Pedoman Umum Rencana Tata Bangunan dan
Lingkungan
Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Republik Indonesia Nomor 05/
PRT/M/2008 tentang Pedoman Penyediaan dan Pemanfaatan Ruang
Terbuka Hijau di Kawasan Perkotaan
Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Republik Indonesia Nomor 26/
PRT/M/2008 tentang Persyaratan Teknis Sistem Proteksi Kebakaran
pada Bangunan Gedung dan Lingkungan
Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Republik Indonesia Nomor 12/
PRT/M/2009 tentang Pedoman Penyediaan dan Pemanfaatan Ruang
Terbuka Non Hijau di Wilayah Kota/Kawasan Perkotaan

185
Kamus Istilah Pengembangan Wilayah

Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Republik Indonesia Nomor 17/


PRT/M/2009 tentang Pedoman Penyusunan Rencana Tata Ruang
Wilayah Kota
Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Republik Indonesia Nomor 18/
PRT/M/2010 tentang Pedoman Revitalisasi Kawasan
Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Republik Indonesia Nomor 03/
PRT/M/2014/2011 tentang Pedoman Perencanaan, Penyediaan, dan
Pemanfaatan Prasarana dan Sarana Jaringan Pejalan Kaki di Kawasan
Perkotaan
Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Republik Indonesia Nomor 19/
P RT / M / 2 0 1 1 t e n t a n g Pe r s ya ra t a n Te k n i s J a l a n d a n K r i t e r i a
Perencanaan Teknis Jalan
Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Republik Indonesia Nomor 03/
PRT/M/2013 tentang Penyelenggaraan Prasarana dan Sarana
Persampahan dalam Penanganan Sampah Rumah Tangga dan
Sampah Sejenis Sampah Rumah Tangga
Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Republik
I n d o n e s i a N o m o r 0 8 / P RT / M / 2 0 1 5 t e n t a n g Pe n e t a p a n G a r i s
Sempadan Jaringan Irigasi
Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Republik
I n d o n e s i a N o m o r 2 8 / P RT / M / 2 0 1 5 t e n t a n g Pe n e t a p a n G a r i s
Sempadan Sungai dan Garis Sempadan Danau
Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Republik
Indonesia Nomor 07/PRT/M/2015 tentang Pengamanan Pantai
Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Republik
Indonesia Nomor 38/PRT/M/2015 tentang Bantuan Prasarana, Sarana
dan Utilitas Umum untuk Perumahan Umum
Peraturan Menteri Perhubungan Republik Indonesia Nomor 52 Tahun 2011
tentang Pengerukan dan Reklamasi
Peraturan Menteri Pertanian Republik Indonesia Nomor 50 Tahun 2012
tentang Pedoman Pengembangan Kawasan Pertanian
Peraturan Menteri PPN/Kepala Bappenas Republik Indonesia Nomor 1
Tahun 2010 tentang Rencana Strategis Kementerian Perencanaan
Pembangunan Nasional/ Badan Perencanaan Pembangunan Nasional
Tahun 2010-2014
Peraturan Menteri PPN/Kepala Bappenas Republik Indonesia Nomor 1
Tahun 2011 tentang Tata Cara Penyusunan Inisiatif Baru
Peraturan Menteri PPN/Kepala Bappenas Republik Indonesia Nomor 1

186
BPIW / KEMENTERIAN PUPR

Tahun 2012 tentang Pedoman Perencanaan, Pelaksanaan, Pelaporan,


Pemantauan dan Evaluasi Kegiatan dan Anggaran
Keputusan Menteri Negara Koperasi dan UKM Republik Indonesia Nomor
32/Kep/M.KUKM/IV/2002 tentang Pedoman Penumbuhan dan
Pengembangan Sentra
Keputusan Menteri Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia Nomor
Kep.10/MEN/2004 tentang Pelabuhan Perikanan
Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 129/MENKES/SK/
II/2008 tentang Standar Pelayanan Minimal Rumah Sakit
Keputusan Dewan Kehutanan Nasional Republik Indonesia Nomor SKN.02/
DKN-KP/2012 tentang Protokol Konsultasi Publik
Keputusan Menteri Negara Pembangunan Daerah Tertinggal Republik
Indonesia Nomor 001/KEP/M-PDT/I/2005 tentang Strategi Nasional
Pembangunan Daerah Tertinggal
Keputusan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Republik Indonesia
Nomor KEP.214/MEN/V/2007 tentang Pedoman Umum Pembangunan
dan Pengembangan Kota Terpadu Mandiri di Kawasan Transmigrasi
Keputusan Direktorat Jenderal Hubungan Darat Kementerian Perhubungan
Republik Indonesia Nomor KD No.273/HK.105/DRJD/96. http://
hubdat.dephub.go.id/component/content/article/1-profil/580-senarai
Peraturan Daerah Kota Bekasi Nomor 15 Tahun 1998 tentang Tata Cara
Pengesahan Rencana Tapak (Site Plan)
Peraturan Daerah Kota Bandung Nomor 19 tahun 2001 tentang Pengelolaan
Pasar di Kota Bandung
Peraturan Daerah Kabupaten Berau Nomor 22 Tahun 2003 tentang Izin
Mendirikan Bangunan
Peraturan Daerah Kabupaten Kapuas Nomor 5 Tahun 2011 tentang
Ketertiban Umum, Kebersihan dan Pertamanan
Peraturan Walikota Surabaya Nomor 39 Tahun 2012 tentang Pedoman dan
Stándar Teknis untuk Pelayanan Pemanfaatan Ruang

187
Kamus Istilah Pengembangan Wilayah

Acuan Dokumen Lain

Abdulkadir, Muhammad., Rilda, Murniati. 2000. Segi Hukum Lembaga


Keuangan dan Pembiayaan. Bandung: Citra Aditya Bakti.
Abdurokhman. Pengembangan Potensi Desa. Widyaiswara pada Kantor
Diklat Kabupaten Banyumas http://static.banyumaskab.go.id/
website/file/221120140947001417229220.pdf
Abdurrahman, B enjamin. 2005. Regional Management & Regional
Marketing. IAP: Jawa Tengah.
ACCRN. 2010. Strategi Ketahanan Kota Bandar Lampung Terhadap
Perubahan Iklim 2011-2030.
Adisasmita dalam Umami, Reza Rosyida. 2014. “Analisis Sektoral Potensial
Pengembangan Wilayah Guna Mendorong Pembangunan Daerah
di Kabupaten Pacitan,” dalam Skripsi Jurusan Ilmu Ekonomi Studi
Pembangunan Undip.
Adi, Suroto. 2015. Gap Analysis (Analisa Kesenjangan). Binus University,
28 Juli 2015. http://sis.binus.ac.id/2015/07/28/gap-analysis-analisa-
kesenjangan/
A g u s , Fa h m u d d i n d k k ( e d ) . 2 0 0 4 . Ta n a h S a w a h d a n Te k n o l o g i
Pengelolaannya. Bogor: Pusat Pengembangan Tanah dan Agroklimat,
Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian, Departemen
Pertanian.
A.G. Powar, D.M. Mahale, R.T. Thokal, D. M. Mahale, and R. T. Thokal.
2004. Glossary: Irrigation, Drainage, Hydrolog and Watershed
Management. New Delhi, India: Mittal Publications.
A k b a r, Ro o s d a n I Ke t u t W i j aya . 2 0 0 8 . M a n a j e m e n A s e t S e b a g a i
Upaya Pelestarian Bangunan Bersejarah di kota Bandung. Jurnal
Perencanaan Wilayah dan Kota, Vol 19/No. 1 April 2008 : 13-33
Akhmad, Rizka, Wijayanto, dan Ryan Florenda. 2011. “Perencanaan
Jembatan Kali Pemali Brebes - Tegal By Pass,” dalam Skripsi S1
Teknik Sipil Universitas Diponegoro. Semarang
Akhtar, Shamshad. 5 Juni 2014. Pidato : Asia-Pacific Regional Connectivity
and Integration. http://www.unescap.org/speeches/asia-pacific-
regional-connectivity-and-integration
Alamsyah, Bhakti., Wahid, Juliahi. 2013. Arsitektur dan Sosial Budaya
Sumatera Utara. Yogyakarta: Graha Ilmu.
Alberti, Marina. 2008. Advance in Urban Ecology: Integrating Humans
and Ecological Processes in Urban Ecosistems .New York: Springer

188
BPIW / KEMENTERIAN PUPR

Science+Business Media,LLC.
Alkadri (ed). 1999. Manajemen Teknologi untuk Pengembangan Wilayah .
Jakarta: Direktorat Kebijaksanaan Teknologi untuk Pengembangan
Wilayah – BPPT.
_______. 2001. Tiga Pilar Pengembangan Wilayah . Jakarta: Pusat
Pengkajian Kebijakan Tekhnologi Pengembangan Wilayah.
American Society of Landscape Architects. 2016. Glossary. www.asla.org
American Heritage Dictionary of Student Science, Second Edition. 2014.
Houghton Mifflin Harcourt Publishing Company. http://www.
thefreedictionary.com/
American Meteorology Society. Glossary of Meteorology . 2012. http://
glossary.ametsoc.org/wiki/Microclimate
Aminah, Siti . 2015. “Konflik dan Kontestasi Penataan Ruang Kota
Surabaya,” dalam MASYARAKAT: Jurnal Sosiologi , Vol. 20, No. 1,
Januari 2015, halaman 59-79.
Amiruddin, Cik Ida Kumalasari. 2014. Makalah Ekonomi Neo Klasik.
Universitas Brawijaya Malang.
An-Naf dalam Dwiyanti. 2005. “Kajian Pola Ruang PKL dan Karakteristik
dan Aktifitasnya di Kawasan Panbil Kota Batam”, dalam Tesis Magister
Pembangunan Wilayah Kota Fakultas Teknik Universitas Diponegoro.
Semarang.
Antonette, Berry. 2000. Mengenal Lingkungan Hidup: Pedoman untuk
Memperkuat Rakyat . Jakarta: Yakoma
Antonius, Karel M. 2000. “Penggunaan Ruang Dalam Rumah Industri Kecil
“Bakpia Pathok” Kampung Sanggrahan”, dalam Tesis Jurusan Arsitek
Fakultas Teknik Universitas Gajahmada. Yogyakarta.
Anwar, A. 2005. Ketimpangan Pembangunan Wilayah dan Perdesaan :
Tinjauan Kritis. Bogor: P4Wpress.
Anwar, Saihul.2009. Pengelolaan Sumber Daya Air . Jakarta: PT Media
Saptakarya, yayasan badan penerbit pekerjaan umum
Archibugi. F., 2008. Planning Theory . From the Political Debate to the
Methodological Reconstruction . Milan and Berlin: Springer
Arsyad dan Rustiadi. 2012. Penyelamatan Tanah, Air dan Lingkungan.
Jakarta: Yayasan Pustaka Obor Indonesia.
Arsyad, Sitanala. 1989. Konservasi Tanah dan Air. Bogor: IPB Press.
Asballah, Raja. 2003. “”Hubungan Reklamasi Pantai dengan Komponen
Perkembangan Kawasan. Tesis, Magister Perencanaan Kota Dan
Darah, Universitas Gajah Mada. Yogyakarta.

189
Kamus Istilah Pengembangan Wilayah

Astuti, Widia. Dkk. 2010. “Identifikasi Fenomena Urban Sprawl di


Kecamatan Cimanggis Kota Depok,” dalam Laporan Penelitian.
Universitas Pakuan
Australian Bureau of Statistics. 2013. What is Population?. Australian Bureau
of Statistics, 18 Juni 2013. http://www.abs.gov.au/websitedbs/
a3121120.nsf/home/statistical+language++what+is+a+population
Australian Institute of Emergency Management Glossary. https://www.
igem.qld.gov.au/callide/report/glossary/index.html
Asdak, Chay. 2002. Hidrologi dan Pengelolaan Daerah Aliran Sungai .
Yogyakarta: UGM Press.
Asy’ari, S.I. 1993. Sosiologi Kota dan Desa. Surabaya: Usaha Nasional.
Asyrofah dan Achmad. 2013. “Keadilan Spatial bagi Pejalan Kaki dalam
Ruang Publik Studi Kasus: Terminal Depok dan Sekitarnya dan
Car Free Day Jakarta,” dalam skripsi program studi arsitektur,
Fa k u l t a s Te k n i k , U n i v e r s i t a s I n d o n e s i a . h t t p : / / l i b . u i . a c . i d /
naskahringkas/2016-03/S46791-Himmatul%20Asyrofah
A.T Mosher. 1966. Menggerakkan dan Membangun Pertanian , terjemahan
Ir. Krisnandhi. Jakarta: CV.Yasa Guna.
Azkab, M.H. 2006. “Ada apa dengan lamun,” dalam jurnal Oseana XXXI,
2006, halaman 45-55.
Badan Pusat Statistik. 2016. Rumah Layak Huni. Sistem Informasi
Rujukan Statistik. https://sirusa.bps.go.id/index.php?r=indikator/
view&id=305.
B a d a n P u s a t S t a t i s t i k Ka b u p a t e n Ku t a i Ka r t a n e g a ra . 2 0 0 7. Ta b e l
Input Output Kabupaten Kutai Kartanegara . http://bappeda.
kutaikartanegarakab.go.id/info/wp-content/uploads/pdf/2007/
tabel%20inputoutput.
Badan Informasi Geospasial. Peta Rupa Bumi . Bakosurtanal. http://www.
bakosurtanal.go.id/peta-rupabumi/
Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Sumber daya Lahan Pertanian.
2006. Karakteristik dan Pengelolaan Lahan Rawa . Bogor: Badan
Penelitian dan Pengembangan Pertanian, Departemen Pertanian.
Bappenas. 1994. Rencana Pembangunan Lima Tahun Keenam 1994/95 -
1998/99
Bappenas. 2007. Buku 1 - Panduan untuk Fasilitator Informobilisasi,
Memberdayakan Masyarakat dengan Mendayagunakan Telecenter.
Jakarta: Bappenas.
Bappenas. 2011. Tiga Prinsip Penguatan Konektivitas Nasional. http://

190
BPIW / KEMENTERIAN PUPR

bappenas.go.id/en/berita-dan-siaran-pers/features/tiga-prinsip-
penguatan-konektivitas-nasional/
Bappenas dan Kementerian Keuangan. 2016. Petunjuk Pelaksanaan
Pe r t e m ua n P i ha k Ke t iga ( Tr i lat e ral M e e t ing): Re nc an a Ke r ja
Pemerintah (RKP) dan Rencana kerja Kementerian dan Lembaga
(Renja K/L) Tahun 2016.
Baudrillard, Jean P. 2005. “Violence of the Virtual and Integral Reality,”
D i t e r j e m a h k a n : D r. M a r i l y n L a m b e r t - D r a c h e d a l a m j u r n a l
International Journal Baudrillad Studies (IJBS) Volume 2 . Nomor 2.
Juli 2005
Bockarev. 2007. Energy Sovereignit yand Security. East West Institute.
http://www.porosilmu.com/2015/04/kedaulatan-energi-Indonesia.
html
Boediningsih, Widyawati. 2011. Kedudukan dan Kewenangan Tindakan
Hukum . http://widyawatiboediningsih.dosen.narotama.ac.id/
files/2011/04/BAB-IV-Kedudukan-Kewenangan-Tindakan-Hukum-
Pemerintah.pdf
BPIW. 2016. Kepala BPIW: Kebijakan Pembangunan Infrastruktur
M e n u n j a n g Ke m a n d i r i a n Pe re ko n o m i a n . B a d a n Pe re n c a n a a n
Infrastruktur Wilayah, Rabu 27 Juli 2016 pukul 11:07 WIB. http://
bpiw.pu.go.id/article/detail/kepala-bpiw-kebijakan-pembangunan-
infrastruktur-menunjang-kemandirian-perekonomian
BPIW. 2015. Naskah Akademik Wilayah Pengembangan Strategis (Draft
Desember 2015) . Pusat Pengembangan Kawasan Strategis, BPIW,
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat.
BPIW. 2016. Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat.
Fo k u s B a n g u n I n f ra s t r u k t u r ya n g M e m b e r i M u l t i p l i e r E f fe c t
pada Pertumbuhan Ekonomi. http://bpiw.pu.go.id/article/detail/
kementerian-pupr-fokus-bangun-infrastruktur-yang-memberi-
multiplayer-efek-pada-pertumbuhan-ekonomi
Business Dictionary Online. http://www.businessdictionary.com/definition/
BBC. Guide to Climate change . BBC News, 2 Oktober 2016. http://
news.bbc.co.uk/2/shared/spl/hi/sci_nat/04/climate_change/html/
greenhouse.stm
BBC. 2013. “What is G8 and what does it do?”, BBC, 17 Juni 2013. http://
www.bbc.co.uk/newsround/22937970.
B e a c h a p e d i a . G r o i n . B e a c h p e d i a , 1 4 J a n u a r i 2 0 1 3 . h t t p : / / w w w.
beachapedia.org/Groin

191
Kamus Istilah Pengembangan Wilayah

Beatly et al. 2002. An Introduction to Coastal Zone Management (Second


Edition). Washington DC: Island Press.
BPPK. 2012. Analisis Kapasitas Fiskal Kota Studi Komparasi Kota Yogyakarta
dan Kota Ambon : Jakarta: BPPK.
Bradford, Alina. What is Global Warming? . Live Science, 15 Desember
2014. http://www.livescience.com/37003-global-warming.html
Business Dictionary. 2016. http://www.businessdictionary.com/definition/
Cahya, Darmawan L. “TPL208 Infrastruktur Wilayah”. http://tpl208.
weblog.esaunggul.ac.id/wp-content/uploads/sites/824/2014/11/
Infrastruktur-Wilayah-Pertemuan-1.pdf
Cambridge Dictionary. 2016. http://dictionary.cambridge.org/dictionary/
english/
Carolina. 2013. Perancangan Kawasan Permukiman Melalui Pendekatan
Sustainable Urban Drainage Sistems Di Srengseng Jakarta Barat.
Jakarta: Universitas Bina Nusantara.
Catanese, Anthony J., Snyder, James C. 1996. Perencanaan Kota , Edisi
Terjemahan. Jakarta: Erlangga.
Cathy Wilkinson. 2012. Social-ecological resilience: Insights and issues for
planning theory. Planning Theory 11: 148.
Caska dan Riadi. 2012. “Pertumbuhan dan Ketimpangan Pembangunan
Ekonomi Antar Daerah di Provinsi Riau,” dalam Jurnal Pertumbuhan
d a n Ke t i m p a n g a n . h tt p : / / w w w. c s . u n s y i a h . a c . i d / ~ frd a u s /
PenelusuranInformasi/FilePdf/Jurnal%20Pertumbuhan%20dan%20
Ketimpangan.pdf
Chan, K.C, Peter Ong, dan R. Eko Indrajit. 2004. Integrated Project
Management. Yogyakarta: Andi Offset
Christensen, Alan Jay. 2005. Dictionary of Landscape Architecture and
Construction. New York: McGraw-Hill Companies Inc.
Christensen, Alan Jay. 2005. Dictionary of Landscape Architecture and
Construction. New York: McGraw-Hill Companies, Inc.
Coffey, W.J. and Polese, M., 1984. “The Concept of Local Development: A
Stages Model of Endogenous Regional Growth,” dalam Papers of The
Regional Science Association 55, 1 – 1.
Collins Dictionary. 2016. http://www.collinsdictionary.com/dictionary/
english/
Conservation International. The Blue Carbon Initiative: The Importance
of Coastal Ecosistems for Mitigating Climate Change . Conversation
Internasional. http://www.marineclimatechange.com/

192
BPIW / KEMENTERIAN PUPR

marineclimatechange/bluecarbon_BrusselsPolicy_files/BlueCarbon_
COMPRESSED.pdf
Conyers, D. and P. Hills, 1984. An Introduction to Development Planning in
the Third World. Chichester: John Wiley and Sons.
Cryer, J D. 1986. Time Series Analysis . Boston: OWS-KENT Publishing
Company.
Danim, Sudarman . 1995. Transformasi Sumber Daya Manusia: Analisis
Fungsi Pendidikan Dinamika Prilaku dan Kesejahteraan Manusia
Indonesia Masa Depan. Jakarta: Bumi Aksara.
Daftar Istilah (definisi istilah diambil dari Ensiklopedia Indikator Edisi
1/2011, diterbitkan oleh BPS).
M.J. Sitepu. 1996. Pengelolaan Sumber daya Wilayah Pesisir dan Lautan
Secara Terpadu. Jakarta: Pradnya Paramita.
Dahuri, R.,J. Rais, S.P. Ginting dan M.J. Sitepu, 1996. Pengelolaan
Sumberdaya Wilayah Pesisir dan Lautan Secara Terpadu . Jakarta:
Pradnya Paramita
Dahuri, Rokhmin. 2008. Pengelolaan Sumber Daya Wilayah Pesisir dan
Lautan Secara Terpadu. Jakarta: Pradnya Paramita.
Danaryanto, dkk (ed). 2007. Kumpulan Panduan Teknis Pengelolaan Air
Tanah . Bandung : Departemen Energi dan Sumber Daya Mineral,
Badan Geologi, Pusat Lingkungan Geologi
D a n b u r y B r a n c h I m p r o v e m e n t P r o g r a m . 2 0 1 0 . Tra n s i t O r i e n t e d
Development . URS Corporation AES.
Daulay, Raihanah. 2011. “Faktor-Faktor yang Menentukan Ekspansi
Perusahaan ke Pasar Global,” dalam jurnal Manajemen & Bisnis
Volume 11 No. 1, April 2011. Halaman 53-65.
Davenport, Thomas. 1993. Process Innovation: Reengineering work
through information technology . Boston : Harvard Business School
Press.
Davidson dan Dolnick. 2003. A Planners Dictionary . American Planning
Association.
Deardorff, Dale S dan Greg Williams, 2006. Synergy Leadership in Quantum
Organizations . USA: Fesserdorff Consultants.Dedy Miswar. 2012.
Kartografi Tematik . Bandar Lampung: Aura.
Dept. of Economic and Social Affairs. 1963. United Nations, Industrial
estates, Policies, plans and progress - a comparative analysis of
International experience, New York.
Desrina et AL. 2014. “Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi

193
Kamus Istilah Pengembangan Wilayah

XXI: Integrasi QFD dan Conjoint Analysis untuk mengetahui


preferensi konsumen dengan memperhitungkan willingness to pay”.
Departemen Tenaga Kerja dan Transmigrasi. 2007. Standar/Pedoman
Teknis : Desain Tata Letak dan Jalan Kota Terpadu Mandiri. Jakarta.
Deputi Menteri Bidang Pengkajian Sumber Daya UKMK. 2013.
Dewi, Anita Mustika dan Indah Prabawati. 2013. “Implementasi Program
Rehabilitasi Rumah Tidak Layak Huni (RTLH) di Kelurahan Kejuron
Kecamatan Taman Kota Madiun,” dalam ejournal unesa . http://
ejournal.unesa.ac.id/article/4517/42/article.pdf
Danastri, Sasy. 2011. “Analisis Penetapan Pusat-Pusat Pertumbuhan Baru
Di Kecamatan Harjamukti, Cirebon Selatan,” dalam skripsi Fakultas
Ekonomi Universitas Diponegoro. Semarang
Department of Ecology, State of Washington. 2012. Glossary of Coastal
Terminology. http://www.ecy.wa.gov/programs/sea/swces/products/
publications/glossary/words/H_M.htm#I
Dinas PU Pengairan, Kabupaten Banyuwangi. Irigasi untuk Kehidupa n.
http://pengairan.banyuwangikab.go.id/index.php?option=com_cont
ent&view=article&id=27:tujuan-irigasi&catid=2&Itemid=138
Direktorat Jenderal Anggaran. 2016. Pagu Indikatif RAPBN 2008 .
Kementerian Keuangan Republik Indonesia. http://www.anggaran.
depkeu.go.id/web-content-list.asp?ContentId=160
Direktorat Jenderal Cipta Karya. 2016. Tujuan dan Sasaran PNPM PISEW .
Regional Infrastructure For Social and Economic Development.
http://ciptakarya.pu.go.id/pisew/page.php?q=10
Direktorat Jenderal Cipta. 2016. P2KP. Modul Konsep Pemukiman Kumuh.
Direktorat Jenderal Pajak. 2016. Apa itu Tax Amnesty? . Direktorat Jenderal
Pajak. http://www.pajak.go.id/amnestipajak
Direktorat Jenderal Penataan Ruang, Departemen PU. 2003. Beberapa
Ungkapan Sejarah Penataan Ruang Indonesia 1948-2000 . Jakarta:
Direktorat Jenderal Penataan Ruang.
_______. 1997. Kamus Tata Ruang . Jakarta: Dirjen Penataan Ruang,
Departemen PU.
_______. 2009. Kamus Penataan Ruang Edisi 2 . Jakarta: Dirjen Penataan
Ruang, Departemen PU.
Direktorat Jenderal Perbendaharaan Kementerian Keuangan. 2016. Kamus
Sistem Perbendaharaan dan Anggaran Negara . Direktorat Jenderal
Perbendaharaan Kementerian Keuangan RI, 22 November 2015.
http://www.djpbn.kemenkeu.go.id/portal/id/data-publikasi/kamus/

194
BPIW / KEMENTERIAN PUPR

kamus-span/2003-satker-satuan-kerja.html
Direktorat Perluasan dan Pengelolaan Lahan, Kementerian Pertanian. 2015.
Pedoman Teknis Pengembangan Optimasi Lahan TA. 2015 . Jakarta
http://psp.pertanian.go.id/assets/file/2015/Pedoman%20Teknis%20
Pengembangan%20Optimasi%20Lahan%20TA%202015.pdf
D i t j e n O t o n o m i D a e ra h , Ke m e n t e r i a n D a l a m N e g e r i . 1 0 0 I s t i l a h
Pemerintahan . http://otda.kemendagri.go.id/index.php/data-
otda-54/istilah-pemerintahan
Ditjen PPKL. Pemulihan Ekosistem Gambut Untuk Perbaikan Tata Kelola
Air . http://ppkl.menlhk.go.id/filebox/74/160321133035Sekat%20
Kanal%20-%20DAK.pdf
Dunne, T., dan Leopold, L. B., 1978. Water in Environtmental Planning. San
Fransisco: W.H. Freeman
Elgar, Edward. (Ed) Aristies, Philip.,dkk. 2007. Economic Growth New
Directions in Theory and Policy.
Eko, Sutoro. 2002. “Pemberdayaan Masyarakat Desa,” dalam Materi Diklat
Pemberdayaan Masyarakat Desa , yang diselenggarakan Badan Diklat
Provinsi Kaltim, Samarinda, Desember 2002.
Encyclopaedia Britannica. 2016. Garden City . Encyclopaedia Britannica.
https://www.britannica.com/topic/garden-city-urban-planning
Endang. 2012. “Pengaruh Store Atmosphere Terhadap Keputusan Pembeli
Konsumen (Studi Pada Mulia Toserba dan Swalayan Godean Sleman
Yogyakarta),” dalam Skripsi Fakultas Ekonomi Universitas Negeri
Yogyakarta.
Ermaya Suradinata. 1998. Manajemen Pemerintahan dan Otonomi Daerah.
Bandung: Ramadan
Escalada, M , and Heong KL. Focus Group Discussion . http://www.
knowledgebank.irri.org/capdev/images/stories/tools/Tools-Focus-
group-discussion.pdf
EU FLEGT Facility. 2014. Illegal Logging. EUFLEGT Facility. http://www.
euflegt.efi.int/illegal-logging
European Commission. 2013. Building a Green Infrastructure for Europe .
Luxembourg: Publications Office of the European Union
European Commision. The Bottom-Up Approach . http://ec.europa.eu/
agriculture/rur/leader2/dossier_p/en/dossier/chap4.pdf
European Investment Bank. 2016. Digital Connectivity Changing Lives .
http://www.eib.org/infocentre/stories/all/2016-june-02/digital-
connectivity-changing-lives.htm

195
Kamus Istilah Pengembangan Wilayah

Eurostat Statistics Explained. 2014. Glossary. http://ec.europa.eu/eurostat/


statistics-explained/index.php/Glossary:Port
Fadallah, Ali Akbar dan Nia Kurniasih Pontoh. 2014. “Penerapan City
Branding di Indonesia: Studi Kasus Kota Pekalongan, Jawa Tengah,”
dalam jurnal Perencanaan Wilayah dan Kota A SAPPK V1N2 hal. 534.
Fajarini, Rahmi (2008) Skripsi S1 Departemen Ilmu Tanah dan Sumber
daya Lahan Fakultas Pertanian IPB.
Fakultas Teknik Undip dan Bappeda Kota Semarang. 2007. “Kebijakan
Publik Bagi PKL di Lokasi Strategis di Kota Semarang,” dalam Jurnal
Riptek Volume 1 Nomor 1 November 2007. 35-58.
FAO.2016.About FAO. FAO. http://www.fao.org/about/en/
Fardiah, Dedeh. 2005. “Focus Group Discussion dalam Paradigma
Pembangunan Partisipatif,” dalam Mediator Volume 5 Nomor 1. Juni
2005. Halaman 95-108.
Farizkha. 2013. “Percepatan Pertumbuhan Ekonomi Wilayah Melalui
Keterkaitan Sektoral di Kabupaten Lumajang,” dalam Tugas Akhir
Program Studi Perencanaan Wilayah Fakultas Teknik Sipil dan
Perencanaan Institut Teknologi Sepuluh November. Surabaya
FEMA. Floodproofing . FEMA, 27 April 2016. https://www.fema.gov/
floodproofing
F i s h b a s e . G l o s s a r y . w w w . f i s h b a s e . o r g / G l o s s a r y / G l o s s a r y.
php?q=photic&language=english&sc=is
Firman, Tommy. 1999, Dampak Pembangunan SDA pada Ekonomi Lokal di
Kawasan Timur Indonesia. Bandung: Prisma ITB.
Fitriyono Ayustaningwarno, 2012. Proses Pengolahan dan Aplikasi Minyak
Sawit Merah Pada Industri Panan,” dalam jurnal Vitaspehre, ISSN:
2085-7683, Volume II, Agustus 2012, hal. 1-11..
Frankcois Perroux. 1950. Economic Space, Theory and Application”
Quarterly Journal of Economics, Vol. 64.
Freeman, R.E. dan J. McVea. 2001. “A Stakeholder Approach to Strategic
Management,’ dalam jurnal Social Science Research Network. http://
papers.ssrn.com/sol3/papers.cfm?abstract_id=263511
Friedman dan Douglas, 1975. Pengembangan Agropolitan : Menuju Siasat
Baru Perencanaan Regional di Asia (terjemahan dari Agropolitan
Development: Towards a New Strategy for Regional Planning in Asia).
Jakarta: Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia
Gaol, Lasma Wati LBN. 2011. “Kajian Nilai Ekonomi Taman Kota Sebagai
Ruang Terbuka Hijau (Studi Kasus Di Taman Bunga Pematangsiantar

196
BPIW / KEMENTERIAN PUPR

Provinsi Sumatera Utara),” dalam Skripsi Departemen Kehutanan


Universitas Sumatera Utara
Gallion., Arthur., and Eisner, Simon. 1994. Pengantar Perancangan Kota,
Desain dan Perencanaan Kota, Jilid 1. Jakarta: Erlangga.
______. 1994. Pengantar Perancangan Kota: Desain dan Perencanaan
Kota, Edisi Kelima Jilid 1. Terjemahan Susongko & J. Hakim. Jakarta:
Penerbit Erlangga.
Garna, Judistira K. 1996. Ilmu-Ilmu Sosial: Dasar-Konsep-Posisi. Bandung:
Universitas Padjadjaran.
Garcia, Serge M et al. 2014. Governance of Marine Fisheries and
Biodiversity Conservation : Inteaction and Co-evolution . UK: John
Wiley & Sons, Ltd
Gilarso, T. 2004. Pengantar Ilmu Ekonomi Makro . Yogyakarta: Penerbit
Kanisius.
Glasson, Jhon. 1977. Pengantar Perencanaan Regional . Jakarta: Fakultas
Ekonomi Universitas Indonesia
Greenpeace. 2010. Definition of IUU Fishing. Greenpeace, 14 Oktober
2010. http://www.greenpeace.org/international/en/campaigns/
oceans/pirate-fishing/Blacklist1/About-the-blacklists/Definition-of-
IUU-fishing/
GTZ. 2002. Modul 3a Opsi Angkutan Massal, Transportasi Berkelanjutan:
Panduan Bagi Pembuatan Kebijakan di Kota-Kota Berkembang .
Jerman. http://www.sutp.org/files/contents/documents/resources/A_
Sourcebook/SB3_Transit-Walking-and-Cycling/GIZ_SUTP_SB3a_Mass-
Transit-Options_ID.pdf
Habitat. 1997. Regional Development Planning and Management of
Urbanization: Experiences from Developing Countries .
Hakim, Rustam dan Hardi Utomo. 2003. Komponen Perancangan Arsitektur
Lansekap, Prinsip Unsur dan Aplikasi Desain. Jakarta: Bumi Aksara
Hidayat, Aceng. Tanpa Tahun. Bahan Kuliah Struktur Pasar, Kegagalan
Pasar, Eksternalitas Dan Peran Kelembagaan. Departemen Ekonomi
S u m b e r d a ya d a n L i n g k u n g a n ( E S L ) Fa k u l t a s E k o n o m i d a n
Manajemen. Bogor: Institut Pertanian Bogor.
Hadisapoetro, Soedarsono. 1975. Pembangunan Pertanian Soedarsono
Hadisapoetro . Yogyakarta: Departemen Ekonomi Pertanian Fakultas
Pertanian, Universitas Gajah Mada.
Hadi, Ido Priyono. 2000. “Komunikasi Lisan dalam Kelompok,” dalam
materi perkuliahan Program Studi Manajemen Perhotelan UK Petra.

197
Kamus Istilah Pengembangan Wilayah

Universitas Kristen Petra. http://faculty.petra.ac.id/ido/courses/8_


komunikasi_lisan_kelompok.pdf.
Hakim dan Utomo. 2004. Komponen Perancangan Arsitektur Lansekap .
Jakarta : Bumi Aksara.
Hakim, Rustam dan Eka Sediadi. 2006. Komunikasi Grafis Arsitektur dan
lansekap. Jakarta: Bumi Aksara
Hanif Nurcholis. 2007. Teori dan Praktik Pemerintahan dan Otonomi
Daerah. Jakarta: Grasindo.
Handayaningrat, Soewarno. 1981. Pengantar Studi Ilmu Administrasi dan
Manajemen, Jakarta : PT. Toko Gunung Agung.
Hanif Nurcholis. 2007. Teori dan Praktik Pemerintahan dan Otonomi
Daerah, Jakarta: Grasindo.
Hanke, Steve H. 1987. Privatization and Development . ICS.
Hardiyatmo, H.C. 2006. Penanganan Tanah Longsor dan Erosi. Yogyakarta:
Gadjah Mada University Press.
Hariandja, Marihot Tua Efendi. 2002. Manajemen Sumber Daya Manusia:
Pengadaan, Pengembangan, Pengkompensasian, dan Peningkatan
Produktivitas Pegawai. Jakarta: PT Grasindo.
Harsono, Budi. 1997. Hukum Agraria Indonesia : Sejarah Pembentukan
Undang-Undang Pokok Agraria dan Pelaksanaannya . Jakarta:
Djambatan.
Harysakti, Ave. “Perencanaan Pembangunan Media Ruang Luar Tanpa
S a m p a h V i s u a l G u n a M e n u n j a n g Ke s e j a h t e ra a n Wa r g a Ko t a
Malang (Studi Kasus Kota Malang)”, Tesis Pasca Sarjana Arsitektur
Lingkungan Binaan Universitas Brawijaya. Malang.Hasibuan, S.P.
Malayu, 2004. Manajemen Dasar,Pengertian, dan Masalah . Jakarta:
Penerbit Bumi Aksara.
Herdiansyah, Haris. 2010. Metodologi Penelitian Kualitatif Untuk Ilmu-Ilmu
Sosial. Jakarta: Salemba Humanika.
Hereen. 1979. Transmigrasi di Indonesia. Jakarta: Gramedia.
Hicks, P.A. 1995. An Overview of Issues and Strategies in the Development
o f Fo o d P r o c e s s i n g I n d u s t r i e s i n A s i a a n d t h e Pa c i f i c , A P O
Symposium, 28 September-5 October. Tokyo.
Hidayat, Misbah. 2007. Kajian Komparatif Pemerintahan Tiga Presiden .
Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
Hidayat, Herman, dkk. 2011. Politik Ekologi: Pengelolaan Taman Nasional
Era Otda. Jakarta: LIPI
Hidayat, Isa. 2014. “Transit Oriented Development sebagai solusi alternatif

198
BPIW / KEMENTERIAN PUPR

dalam mengatasi permaslahan kemacetan di Kota Surabaya,” dalam


Academia. http://www.academia.edu/9691376/Transit_Oriented_
Development_TOD_Sebagai_Solusi_Alternatif_Dalam_Mengatasi_
Permasalahan_Kemacetan_Di_Kota_Surabaya
Hidayat, Misbah. 2007. Kajian Komparatif Pemerintahan Tiga Presiden .
Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
Geopark. 2011. Definition of Geopark. Geopark . http://www.geopark.gov.
hk/en_s1b.htm
Göltenboth, Friedhelm dkk. 2012. Ekologi Asia Tenggara: Kepulauan
Indonesia. Jakarta: Salemba Teknika Gerald G. 2001. Human
Ecology: Basic Concepts for Sustainable Development . Earthscan
Publications
ICLEI. Frequebtly Asked Questions about ICLEI . http://www.iclei.org/
about/who-is-iclei/faq.html
Ida, Mantra Bagoes. 2007. Demografi Umum. Yogyakarta: Pustaka Pelajar
Offset
ILO (International Labour Organization) dalam Hendrastomo, Grendi. 2010.
“Menakar Kesejahteraan Buruh: Memperjuangkan Kesejahteraan
Buruh di Antara Kepentingan Negara dan Korporasi,” dalam Jurnal
Informasi, Volume 16 Nomor 2, ISSN: 0126-1650.
ILO. 2015. Community Childcare Training Manual. Jakarta:ILO
IMF. 2015. About The IMF. https://www.imf.org/external/about.htm
IMF. Glossary . http://www.imf.org/external/np/exr/glossary/showTerm.
asp#91
Indarto. 2010. Hidrologi. Jember: Bumi Aksara.
Inu Kencana Syafiie dkk, 1999. Ilmu Administrasi Publik . Jakarta: PT.
Rineka Cipta
International Montetary Fund. 2016. Glossary of Selected Financial Terms .
https://www.ipcc.ch/organization/organization.shtml
Investopedia. 2016. What is Gini Index? http://www.investopedia.com/
terms/g/gini-index.asp
Investopedia. 2016. Internalization. http://www.investopedia.com/terms/i/
internalization.asp
Investopedia. Hydrocarbon . http://www.investopedia.com/terms/h/
hydrocarbon.asp
Irawan, Faried, Wijaya dan M.N. Sudjoni. 1998. Pemasaran Prinsip Dan
Kasus, Edisi 2.Yogyakarta: BPFE Yogyakarta.
Irwan, Zoer’aini Djamal. 2010. Prinsip-Prinsip Ekologi: Ekosistem,

199
Kamus Istilah Pengembangan Wilayah

Lingkungan, dan Pelestariannya.Jakarta: Bumi Aksara


ISOCARP. 2016. About ISOCARP . ISOCARP. http://isocarp.org/about-
isocarp/
ISO/IEC. Part 3, Basic Attributes of Data Elements (draft) .
Jabareen. 2006. “Sustainable urban forms, Their Typologi odels and
concepts,” dalam Jurnal Planning Education and Research, 26.
Jais, MHD. 2015. Gubernur KEPRI resmikan tampungan air baku dan
pengoperasian instalasi pengolahan air berkapasitas 100 Liter
PerDetik di Sei Gesek, Kabupaten Bintan . Pengadilan Agama, 12
Februari 2015. www.pa-tanjungpinang.go.id.
Jakti, Dorodjatun K. 2012. Menerawang Indonesia: Pada Dasawarsa Ketiga
Abad ke-21. Jakarta: Pustaka Avlabet
Jazanul Anwar dkk, 1994 Ekologi Ekosistem Sumatera . Yogyakarta:
Universitas Gajahmada
Jhingan, 2000. Ekonomi Pembangunan dan Perencanaan. Jakarta: Rajawali
Press.
Juhadi. 2009. “Fungsi dan Aplikasi Peta Rupabumi Untuk Pembelajaran
di Sekolah,” dalam Jurnal Geoedukasi Universitas Muhammadiyah
Purwokerto. www. geoedukasi.ump.ac.id.
Kaloh, J. 2007. Mencari Bentuk Otonomi Daerah . Jakarta: Penerbit Rineka
Cipta.
Kansil, C.S.T. 1996. Hukum Kewarganegaraan Republik Indonesia. Jakarta:
Grafika.
Kamus Besar Bahasa Indonesia Online.2016. http://kbbi.web.id/
Karyoedi. 2006. “Eksternalitas dan Transaction Costs dalam Mekanisme
Pasar Pada Pengembangan Lahan dan Properti di Kawasan Perkotaan
Bandung,” pada Jurnal Perencanaan Wilayah dan Kota Vol. 17 No. 2,
Agustus 2006, hal. 1-20.
Karyono, Tri Harsono. 2010. Green Architecture: Pengantar Pemahaman
Arsitektur Hijau di Indonesia. Jakarta: Rajawali Press
Katz, Saul M. 1966. Guide to Modernizing Administration for National
Development. Pittsburgh: Graduate School of Public and International
Affairs, University of Pittsburgh.
KBBI IV Daring. Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa
Kemendikbud. 2016. www.kbbi4.portalbahasa.com
Kemendikbud. Status Quo, Klarifikasi, Kondusif, Modus Operandi,
dan Provokator . Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa
Kemendikbud . http://badanbahasa.kemdikbud.go.id/lamanbahasa/

200
BPIW / KEMENTERIAN PUPR

petunjuk_praktis/608
Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral. Pengembangan Low
Carbon Ci ty Merupakan Tantangan . Ke m e n t e r i a n E n e rg i d a n
Sumber Daya Mineral. http://esdm.go.id/berita/323-energi-baru-
dan-terbarukan/4620-pengembangan-low-carbon-city-merupakan
tantangan.html?tmpl=component&print=1&page=
Kementerian Pekerjaan Umum. 2015. Rencana Strategis Kementerian
Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat 2015-2019.
Kementerian Pekerjaan Umum c.q. Direktorat Pengembangan Penyehatan
Lingkungan Permukiman. 2009. Pedoman Pembentukan Kelembagaan
TPA Regional. Jakarta
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat. 2015. Bidang
Fasilitasi Tanah BPIW Akan Berperan Penuh Dalam Memfasilitasi Tiap
Satminkal . Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat,
Jumat 21 Agustus 2015. http://pu.go.id/berita/10458/Bidang-
Fasilitasi-Tanah-BPIW-Akan-Berperan-Penuh-Dalam-Memfasilitasi-
Tiap-Satminkal
Kementerian Pekerjaan Umum. Pedoman Teknis: Kegiatan Tridaya (Sosial,
Ekonomi & Lingkungan) . http://www.p2kp.org/pustaka/files/
Pedoman%20Teknis%202012/Pedoman_Teknis_Pelaks_Kegiatan_
TRIDAYA_Lingk_dan_Sosial.pdf
Kemenkeu. 2013. Free Trade Agreement (FTA) dan Economic Partnership
Agreement (EPA), dan Pengaruhnya terhadap Arus Perdagangan dan
Investasi dengan Negara Mitra . Kementerian Keuangan, 24 Oktober
2013. http://www.kemenkeu.go.id/Kajian/free-trade-agreement-
fta-dan-economic-partnership-agreement-epa-dan-pengaruhnya-
terhadap-arus
Ke m e n t e r i a n Pe r i n d u s t r i a n . In fo r m a s i U m u m . 2 0 1 4. Ke m e n t e r i a n
Perindustrian. http://ppi.kemenperin.go.id/halaman/128informasi_
umum
KEHATI, 2009. Materi Kursus Inventarisasi flora dan fauna Taman Nasional
Meru Betiri . Malang
Kembara, B enni Susanto. 2011. “”Pengaruh Program Nasional
Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Perdesaan Bidang Agribisnis
Terhadap Sosial Ekonomi Masyarakat Desa Sipogu Kecamatan Arse
Kabupaten Tapanuli Selatan,”” dalam Skripsi Departemen Ilmu
Kesejahteraan Sosial Universitas Sumatera Utara. Medan

201
Kamus Istilah Pengembangan Wilayah

Ke m e n t e r i a n D a l a m N e g e r i . G l o s s a r y Pe m e r i n t a h a n . h tt p : / / w w w.
kemendagri.go.id/pages/glossary
Kementerian Kehutanan. 1989. Kamus Kehutanan Edisi Pertama.
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat. 2016. Paparan
Panduan Pelaksanaan Pra Konsultasi Regional Kementerian Pekerjaan
Umum dan Perumahan Rakyat Tahun 2016 . http://pu.go.id/images/
uploads/banner/announce20160201124015.pdf
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat. Sistem Polder
Pengendali Banjir Perkotaan . http://www.pu.go.id/uploads/services/
infopublik20130218020920.pdf.
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat. 2015. Rencana
Strategis Kementerian Pekerjaan umum dan Perumahan Rakyat
Tahun 2015-2019. Jakarta.
Kementerian Pekerjaan Umum Perumahan Rakyat. Glossary . http://www.
pu.go.id/glossary/alphabet/I
Kirmanto, Djoko. 2012. Sambutan Menteri Pekerjaan Umum Pada
Konsultasi Regional Kementerian Pekerjaan Umum Wilayah Timur
Tahun 2012. 14 Maret 2012.
Kodoatie., Sjarief. 2005. Pengelolaan Sumber Daya Air Terpadu.Yogyakarta:
CV. Andi Offset.
Koswara, A. “Penanganan Banjir Di Kota Bekasi” dalam Jurnal Tata Kota
Bekasi Edisi Desember 2013 – Januari 2014. https://issuu.com/
jurnaltatakotabekasi/docs/jurnal_tata_kota_edisi_01_mail
Kourtit, Karima & Nijkamp, Peter. 201). “Smart cities in the innovation
age,” dalam jurnal The European Journal of Social Science Research ,
Vol.25, Juni 2012, 93-95. Routledge.
Laloma, Indriani dkk. 2014. “Sentra Produksi Perikanan di Salibabu
(Penerapan Revolusi Biru dalam Arsitektur),” dalam ejournal unsrat
http://ejournal.unsrat.ac.id/index.php/daseng/article/view/5576
Lakmar, Susan L. 2013. Energy for the 21st Century: Opportunities and
Challenges for Liquefied Natural Gas (LNG) . USA: Edward Elgar
Publishing Limited
Landis, Paul H. 1948. Pengantar Sosiologi Pedesaan dan Pertanian .
Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.
LAPAN. 2014. Pesawat N219 Buatan Anak Negeri Bakal Mengudara di 2016.
http://www.lapan.go.id/index.php/subblog/read/2014/493/Pesawat-
N219-buatan-anak-negeri-bakal-mengudara-di-2016/1207 Lestari,
Febrianti. 2010. “Efektivitas Pengelolaan Kualitas Lingkungan Fisik

202
BPIW / KEMENTERIAN PUPR

Pada Industri Semen Pasca Implementasi Amdal dan ISO 14001,”


dalam jurnal AGRIPLUS, Volume 20 Nomor : 02 Mei 2010, ISSN 0854-
0128. http://faperta.uho.ac.id/agriplus/Fulltext/2010/AGP2002004.
pdf.
Laure, M. 1986. An Introduction to Landscape Architecture . New York:
American Elsevier Publishing Co, Inc
Lim, Yurin. 2014. “Kedai Uduk Ullin,” dalam jurnal Eprints MDP. http://
eprints.mdp.ac.id/1138/1/E-Jurnal%20Yurin%20Lim.pdf
LIPI. 2015. Jurnal Teknologi Terapan. http://u.lipi.go.id/1447928347
Lopez, Korina. 2016. To end poverty, there must be digital connectivity for
all . World Bank, 14 April 2016. http://blogs.worldbank.org/voices/
end-poverty-there-must-be-digital-connectivity-all
Mahendra, Fidi. 2009. Sistem Agroforestri dan Aplikasinya . Yogyakarta:
Graha Ilmu.
Mahtari, Shafrina. 2008. “Penerapan Standar Akuntansi Keuangan No. 34
dalam Pengakuan dan Pengukuran Pendapatan Usaha Jasa Konstruksi
pada PT. Bintang Angkasa Megantara Medan”, dalam Tugas Akhir
Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara. Medan.
Makridakis. 1999. Metode dan Aplikasi Peramalan. Jilid 1. Edisi ke 2
Terjemahan Untung Sus Andriyanto. Jakarta: Erlangga.
Mankiw, Gregory N. 2003. Teori Makroekonomi, Edisi Kelima . Jakarta:
Penerbit Erlangga
_______. 2006. Principles of Economics: Pengantar Ekonomi Mikro .
Jakarta: Penerbit Salemba Empat
_______. 2013. Macroeconomics . New York: Worth Publishers.
Mantra, Ida Bagus. 2003. Demografi Umum . Edisi Ke-2. Yogyakarta:
Pustaka Belajar.
_______. 2007. Demografi Umum. Yogyakarta: Pustaka Pelajar Offset.
Manurung, Fitri Hairani. 2015. “Gambaran Sosial Budaya Terhadap Diabetes
Mellitus Pada Masyarakat Di Wilayah Kerja Puskesmas Gunungtua
Kecamatan Padang Bolak Kabupaten Padang Lawas Utara Tahun
2014,” dalam Skripsi Fakultas Kesehatan Masyarkat USU. Medan.
Marbun, B,N. 1996. Kamus Politik . Jakarta: Pustaka Sinar Harapan.
Marnoko dan Azhar. 2006. “Analisis Manfaat yang dirasakan masyarakat
dengan adanya program pengembangan kecamatan,” dalam Jurnal
Sistem Teknik Industri Volume 7.
Martokusumo, Widjaja. 2008. “Revitalisasi, Sebuah Pendekatan dalam
Peremajaan Kawasan,” dalam jurnal Perencanaan Wilayah dan Kota

203
Kamus Istilah Pengembangan Wilayah

Volume 19 Nomor 3, Desember 2008. halaman 57-73.


Martono. 2002. Bank dan Lembaga Keuangan Lain. Yogyakarta: Ekonisia.
Martokusumo, Widjaja. 2008. “Revitalisasi, Sebuah Pendekatan dalam
Peremajaan Kawasan,” dalam jurnal Perencanaan Wilayah dan Kota
Volume 19 Nomor 3, Desember 2008. halaman 57-73.
May, Sandra. What Are Climate and Climate Change?. NASA, 17 September,
2015. http://www.nasa.gov/audience/forstudents/5-8/features/nasa-
knows/what-is-climate-change-58.html
Mercado, R.G. 2002. “Regional Development in The Philippine: A Review
of Experience, State of The Art and Agenda for Research and Action,
Discussion Paper Series”. Phillipine Institute for Development Studies.
Merriam-Webster Dictionary Online. 2016. http://www.merriam-webster.
com/dictionary/
Micale, Nando.2011. Transit-Oriented Development in Philadelphia .
Philadelphia: University of Philadelphia.
Miler, Ronald E dan Peter D Blair. 2009. Input-Output Analysis: Foundations
and Extensions Second Edition . Cambridge: Cambridge University
Press
Mirwanto Manuwiyoto. 2004. Mengenal dan Memahami Transmigrasi .
Jakarta: Pustaka Sinar Harapan.
Montgomery, J. 1998. “Making a city: Urbanity, Vitality and Urban Design,”
dalam jurnal Journal of Urban Design 3, 93-116.
Morlok, Edward K. 1978. Pengantar Teknik dan Perencanaan Transportasi.
Jakarta: Erlangga
Muhammad Nukman Wijaya. 2012. “Analisis Kebijakan Pasar Tunggal
dan Basis Produksi Asean Produk Elektronika Terhadap Daya Saing
Nasional: Studi Kasus Lampu Swaballast,” Dalam Tesis Magister
Perencanaan dan Kebijakan Publik UI. Jakarta.
Mukhtaromi, Ayu et al. 2013. -”Sinergi Pemerintah Daerah Dan Lembaga
Adat Dalam Melaksanakan Pelestarian Kebudayaan (Studi pada
Budaya Suku Tengger Bromo Sabrang Kulon Desa Tosari Kecamatan
Tosari Kabupaten Pasuruan)” dalam Jurnal Administrasi Publik (JAP),
Vol 1, No.2, hal. 155-163
Muliarto, Hendro. 2015. “Konsep Smart City; Smart Mobility,” dalam
SAPPK-MPWK ITB. Dapat diakses pada https://www.academia.
edu/11740282/smart_city_-_konsep_smart_mobility
Mulyadi, Subri. 2003. Ekonomi Sumber Daya Manusia . Jakarta: PT Raja
Grafindo Persada.

204
BPIW / KEMENTERIAN PUPR

Mulyandari, Hestin. 2010. Pengantar Arsitektur Kota. Yogyakarta: CV Andi


Offset.
Mulyo, Wahyu Tri, dkk. 2013. Implementasi Kebijakan Pembangunan
Kawasan Wonorejo Terpadu (KWT): Studi PADA Kantor Pariwisata,
S e n i d a n B u d aya Ka b u p a t e n L u m a j a n g . M a l a n g : U n i ve r s i t a s
Brawijaya.
Muttaqiena, dkk. 2009. Makalah Pengelolaan Wilayah Pesisir Secara
Berkelanjutan Pasca Tsunami Desember 2004. http://slideshare.net/
abida/pengelolaan-pesisir.
Muliarto, Hendro. 2015. “Konsep Smart City; Smart Mobility,” dalam jurnal
Academia , SAPPK-MPWK ITB. Dapat diakses pada https://www.
academia.edu/11740282/smart_city_-_konsep_smart_mobility.
Mustafa, Jamil. 2016. What is the G20 and How does it work? .The
Telegraph, 3 september 2016 . http://www.telegraph.co.uk/
business/0/what-is-the-g20-and-how-does-it-work/
National Geographic Society. 2016. GIS (Geographic Information Sistem) .
24 September 2016. http://nationalgeographic.org/encyclopedia/
geographic-information-sistem-gis/
Nasdian. 2015. Pengembangan Masyarakat. Jakarta: Yayasan Pustaka Obor
Indonesia.
Nasdian, Fredian tonny (ed). 2015. Sosiologi Umum . Jakarta: Yayasan
Pustaka Obor Indonesia
Nawawi, Hadari. 2003. Manajemen Sumber Daya Manusia Untuk Bisnis
yang Komptitif. Yogyakarta.
Nazir, Habib, dan Muhammad Hasanuddin. 2004. Ensiklopedi Ekonomi dan
Perbankan Syariah Cet. Ke-1, Bandung: Kaki Langit.
Ndraha, Taliziduhu, 2000. Ilmu Pemerintahan (Kybernology) . Jakarta:
Rineka Cipta.
Neuendorf, Klaus K.E. 2005. Glossary of Geology . Virginia:American
Geological Institute
Newton, K and van Deth, J.W. 2009. Foundations of Comparative Politics,
2nd Edition. Cambridge.
NOAA Weather Radio All Hazard. Glossary of Hidrological Terms . http://
www.nws.noaa.gov/om/hod/SHManual/SHMan014_glossary.htm
Notoatmodjo, S. 2007. Promosi Kesehatan dan Ilmu Perilaku . Jakarta :
Rineka Cipta

205
Kamus Istilah Pengembangan Wilayah

Notohadiprawiro, T., 2006. Pola Kebijakan Pemanfaatan Sumber daya


Lahan Basah, Rawa dan Pantai . Yogyakarta: Gadjah Mada University
Press.
Nugroho. 2009. “Analsis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pertumbuhan
Ekonomi di Indonesia Periode Tahun 1983-2007 dengan Pendekatan
Error Correction Model,” dalam Skripsi S1 Fakultas Ekonomi UAJY.
Yogyakarta
Nugroho, Fadhilah Amin. 2016. Nota Kesepahaman (Memorandum
Understanding) ditinjau dari Hukum Perjanjian Menurut Kitab
U n d a n g - U n d a n g H u k u m P e r d a t a ( M O U A n t a r a R S U A . Ya n i
dengan Kebijaksanaan Negeri Metro),” dalam skripsi Fakultas
Hukum Universitas Lampung. http://digilib.unila.ac.id/22070/20/
SKRIPSI%20TANPA%20BAB%20PEMBAHASAN.pdf
N u r y a n a . 2 0 1 4 . “ I m p l e m e n t a s i P e r d a N o m o r 1 6 Ta h u n 2 0 0 7
Te n t a n g K e t e r t i b a n U m u m ( S t u d i K a s u s P e n e r t i b a n
R u m a h L i a r D i Ko t a B a t a m ) ,” d a l a m Po r t a l G a r u d a . D a p a t
diakses pada http://download.portalgaruda.org/article.
php?article=186379&val=6444&title=IMPLEMENTASI%20
PERDA%20NOMOR%2016%20TAHUN%202007%20TENTANG%20
KETERTIBAN%20UMUM%20(STUDI%20KASUS%20PENERTIBAN%20-
RUMAH%20LIAR%20DI%20KOTA%20BATAM)
OECD. 2016. Glossary of Statistical Terms. https://stats.oecd.org/glossary/
O k t av i a , G a l u h . 2 0 0 7. “ Re d e s a i n Pa s a r J o n g ke S u ra k a r t a ,” d a l a m
Skripsi Fakultas Teknik, Jurusan Arsitektur Universitas Atma Jaya.
Yogyakarta.
Organisation for Economic Co-operation and Development. 2008. OECD
Glossary of Statistical Terms .
Oxford Dictionaries Online. http://www.oxforddictionaries.com/definition/
english/
Oxford University Press. 1996.The Oxford Reference Dictionary.
Pane, TA. 2014. “Kajian Pengembangan Pusat-Pusat Pelayanan di Wilayah
Kabupaten Serdang Bedagai” dalam Tesis Program Studi Perencanaan
Pembangunan Wilayah dan Perdesaan Universitas Sumatera Utara.
Medan.
Pangular. 1985. Petunjuk Penyelidikan & Penanggulangan Gerakan
Tanah, Pusat Penelitian dan Pengembangan Pengairan . Balitbang
Departemen Pekerjaan Umum.
Pardede, Abraham Stanley Marino. 2014. “Persepsi Pedagang terhadap

206
BPIW / KEMENTERIAN PUPR

Perencanaan Relokasi (PUSAT PASAR) Medan ,” dalam skripsi Jurusan


Ilmu Sosiologi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas
Sumatera Utara. Medan
Pawitro, Udjianto. 2012. “Perkembangan Arsitektur Ikonik di Berbagai
Belahan Dunia,” dalam jurnal Bandung: TRI-DHARMA Kopertis
Wilayah IV Jabar & Bandung, Nomor: 01/Tahun XXV/Agustus 2012.
_______. 2015. “Preservasi-Konservasi B angunan B ersejarah dan
Pengelolaan Kawasan Kota Lama,” dalam Simposium Nasional RAPI
XIV FT UMS.
Perumnas. 2015. Rusunawa. http://www.perumnas.co.id/rusunawa/
Penataan Ruang. Ruang Terbuka Hijau . http://www.penataanruang.com/
ruang-terbuka-hijau.html
Pengolahan lebih lanjut dari artikel “Penyusunan Pedoman Pemenuhan
Kriteria Kesiapan ( Readiness Criteria ) Pinjaman Luar Negeri,”
dapat diakses pada http://perpustakaan.bappenas.go.id/
lontar/file?file=digital/114307-%5B_Konten_%5D-M.97.Direk.
Pendanaan%20Luar%20Negeri%20Multilateral.pdf
Perumnas. 2015. Rusunawa. http://www.perumnas.co.id/rusunawa/
Poesponegoro, Marwati Djoened dan Nugroho Notosusanto. 1992. Sejarah
Nasional Indonesia Jilid II. Jakarta. Balai Pustaka.
Pramudito, Sidhi. 2010. “Taman Rakyat di Yogyakarat,” dalam Tugas Akhir
Teknik Arsitektur Universitas Atma Jaya. Yogyakarta. Dapat diakses
pada http://e-journal.uajy.ac.id/2054/
Pratama, Andika. 2015. “Analisis Sinkronisasi Pemidanaan Terhadap Tindak
Pidana Pemerkosaan Anak Berdasarkan Pasal 81 Undang-Undang
Perlindungan Anak,” dalam Skripsi Ilmu Hukum Universitas Lampung.
Lampung.
Primasari, Ina dkk. Tanpa Tahun. “City Branding Solo Sebagai Kota Wisata
Budaya Jawa (Studi Deskrtiptif Kualitatif Tentang City Branding
Solo Sebagai Kota Wisata Budaya Jawa Oleh Dinas Kebudayaan dan
Pariwisata Kota Solo,” dalam Jurnal Kommas . dapat diakses pada
http://jurnalkommas.com/docs/JURNAL%20INNA.pdf.
Purwanto, Edi. 2002. “Kecenderungan Kawasan Simpang Lima Menjadi
Kawasan Super Blok,” dalam jurnal Undip. Diakses pada http://
eprints.undip.ac.id/825/2/Edipur-BLOK.pdf
Purwatiningsih, Ari Widyati. 2012. “Konsep Ruang Terbuka Sebagai Elemen
Arsitektur Kota,” dalam jurnal NALARs Volume 9 Nomor 1 Januari
2010.

207
Kamus Istilah Pengembangan Wilayah

Rahayu, Eta dan Eko Budi Santoso. 2014. “Penentuan Pusat-Pusat


Pe r t u m b u h a n D a l a m Pe n g e m b a n g a n W i l a ya h D i Ka b u p a t e n
Gunungkidul,” dalam Jurnal Teknik Pomits Vol. 3, No. 2, (2014)
ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Print).
Rahmawati dkk. 2014. “Sinergitas Stakeholders Dalam Inovasi Daerah
(Studi Pada Program Seminggu di Kota Probolinggo (SEMIPRO)),”
dalam Jurnal Administrasi Publik Vol. 2 No. 4 Hal 641-647.
Rahardjo Adisasmita. 2008. Pengembangan Wilayah: Konsep dan Teori .
Yogyakarta: Graha Ilmu
Rahardjo, Adisasmito. 2010. Pembangunan Kawasan dan Tata Ruang .
Yogyakarta: Graha Ilmu.
Ranis, G dan Fei, JG. 1968. “Assistance and Economic Development:
Comment, “ dalam jurnal American Economic Review , LVIII (4).
Recycle Nation. 2016. Global Environment Monitoring Sistems or GEMS .
http://recyclenation.com/green-glossary/global-environment-
monitoring-sistem-gems
Regimun. 2016. Analisis Implementasi Pengampunan Pajak (Tax Amnesty)
di Indonesia. Tersedia di www.kemenkeu.go.id.
Reinforcement Action and Development (Read). 2011. Perencanaan Desa
Terpadu (Edisi Kedua).
Revolusi Mental. 2015. http://revolusimental.go.id/
Ristania, Amilda.2006. “Identifikasi Keterkaitan Pusat Pertumbuhan di
Kabupaten Garut Bagian Selatan Sebagai Wilayah Tertinggal,” dalam
Tugas Akhir Jurusan Perencanaan Wilayah dan Kota Institut Teknologi
Bandung. Bandung
Riyadi dan Bratakusumah, Deddy. 2004. Perencanaan Pembangunan
Daerah: Strategi Menggali Potensi dalam Mewujudkan Otonomi
Daerah. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama
Riyanto, Bambang. 2004. Dasar – Dasar Pembelanjaan Perusahaan Edisi ke
4. Yogyakarta :BPFC.
Rockefeller Foundation. 2016. 100 RC Semarang: Ketahanan Kota. 100 RC
Semarang. 2016. Ketahanan Kota. 100rcsemarang.org/ketahanan-
kota/
Rockefeller Foundation and ISET. 2010. Training Modul for City Resilience
Strategy Technical Workshop . Bangkok.
Rokhma, Novrida Mulya. 2008. Menyelamatkan Pangan dengan Irigasi
Hemat Air . Yogyakarta: Kanisius
Rosana, Fransisca. 2015. Ahok Janji Dukuh Atas Mampu Tampung

208
BPIW / KEMENTERIAN PUPR

Pembangunan Masif. Satu Harapan, 11 September 2015. http://www.


satuharapan.com/read-detail/read/ahok-janji-dukuh-atas-mampu-
tampung-pembangunan-transportasi-masif
Rostianingsih, Silvia dan Kartika Gunadi. 2004. “Pemodelan Peta Topografi
ke Objek Tiga Dimensi,” dalam Jurna Informatika Volume 5. Nomor
1. Mei 2004. Halaman 14-21.
Rouse, Margaret. 2005. ICT (Information and Communications Technology
- or Technologies) . Search CIO. http://searchcio.techtarget.com/
definition/ICT-information-and-communications-technology-or-
technologies
Rustiadi, Ernan. 2006. Perencanaan dan Pengembangan Wilayah . Bogor:
Fakultas Pertanian IPB
_______. 2011. Perencanaan dan Pengembangan Wilayah . Bogor: Fakultas
Pertanian IPB
Ruqoyah, Siti. 2010. Jangan Ragu, Segera Putuskan Transportasi
M a s i f . O ke z o n e , 5 O k t o b e r 2 0 1 0 h tt p : / / n e w s . o ke z o n e . c o m /
read/2010/10/05/338/379211/jangan-ragu-segera-putuskan-
transportasi-masif
Sadano, Sukirno. 2000. Pengantar Teori Mikroekonomi . Jakarta : Raja
Grafindo Persada.
Sain., Robert., Knecht. 1998. Integrated Coastal and Ocean Management
Concepts and Practices . Washington DC: Island Press.
Sallya, Rizka. 2014. “Kinerja Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan Kota
Bandar Lampung Dalam Mengawasi Peredaran Kosmetik Ilegal Di
Provinsi Lampung,” dalam Skripsi Prodi Administrasi Negara Unila.
Lampung.
Santoso, Megawati. 2013. Panduan Penyusunan Rencana Strategis
Perguruan Tinggi, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
Sekretariat Jenderal Kementerian Keuangan. 2016. Perlunya Project
Management Office (PMO) dalam Melaksanakan Proyek-Proyek .
http://www.setjen.kemenkeu.go.id/Berita/perlunya-project-
management-office-pmo-dalam-melaksana-kan-proyek-proyek
Sekretariat Kabinet Republik Indonesia. 2015. Presiden Jokowi Instruksikan
Instansi Pemerintah ‘Self Blocking’ Anggaran Perjalanan Dinas
dan Meeting . Sekretariat Kabinet Republik Indonesia, 6 Februari
2015. http://setkab.go.id/presiden-jokowi-instruksikan-instansi-
pemerintah-self-blocking-anggaran-perjalanan-dinas-dan-meeting/
Sastra, Suparno M., Marlina, Endi. 2005. Perencanaan Pembangunan

209
Kamus Istilah Pengembangan Wilayah

Perumahan. Yogyakarta: Andi.


Setiadi, Amos. 2010. “Kampung Kerajaan Sebagai Elemen Revitalisasi
Kawasan Pusat Kota Kalabahi, “ dalam Jurnal Arsitektur Komposisi ,
Volume 9, Nomor 2, April 2010, ISSN: 1411-6618.
Setiono, D.N.S. 2011. Ekonomi Pengembangan Wilayah: Teori dan Analisis.
Jakarta: Universitas Indonesia.
Setyawan., (2004), “Peranan Industri Rumah Tangga Batik Terhadap
Pendapatan Keluarga Di Kelurahan Kliwon, Sragen”, dalam Skripsi
Fakultas Ekonomi Universitas Pembangunan Negeri Yogyakarta.
Yogyakarta
Scottish wildlife trust. What is a Living Landscape? http://
scottishwildlifetrust.org.uk/what-we-do/living-landscapes/
Sherwood dalam Dennis A. Rondinelli. 1977. “Government Decentralization
in Comparative Perspective: Theory an Practice in Developing
Countries,” dalam Jurnal International Review ofAdministrative
Sciezces , No. I.
Shirvani, Hamid. 1985. The Urban Design Process. New York: Van Nostrand
Reinhold.
Sholahuddin, Muhamad. 2015. “Sig Untuk Memetakan Daerah Banjir
Dengan Metode Skoring Dan Pembobotan (Studi Kasus Kabupaten
Jepara)” dalam Jurnal Udinus . Dapat diakses pada http://eprints.
dinus.ac.id/14957/1/jurnal_14777.pdf
Simamora, Hartati A. M. 2007. “Analisa Pengaruh Faktor – Faktor Sosial
Budaya terhadap Pemanfaatan Pelayanan Posyandu lansia di Daerah
Binaan Puskesmas Darussalam Medan,” dalam Skripsi Program Studi
Ilmu Keperawatan USU. Medan.
Simamora, Eduward P. 2013. “Pelaksanaan PNPM Mandiri Perdesaan Dari
Kacamata Masyarakat Desa (Studi Kasus Di Desa Mardingding,
Kabupaten Karo),” dalam Skripsi Sarjana Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
USU.Medan
Simanjuntak, Bungaran Antonius.2005.. Struktur sosial dan sistem politik
Batak Toba hingga 1945. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia
Simarmata, Hendricus Andy. Bahan Paparan Penyusunan Naskah Akademik
Wilayah Pengembangan Strategis.
Simehate, Safirani. 2009. “Analisis Intensitas Perdagangan Intradaerah dan
Antardaerah di Indonesia Berdasarkan Data IRIO 2000 dan 2005”
dalam Skripsi Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia.
Siregal, Kemal., dan Agus. 1992. “Transisi Demografi di Indonesia;

210
BPIW / KEMENTERIAN PUPR

Seabad,” dalam Media Litbangkes Vol.II No.01/1992.


Sirojuzilam. 2006. Teori Lokasi . USU Press. Medan.
Sjafrizal. 2012. Ekonomi Wilayah dan Perkotaan. Jakarta: PT Rajagrafindo
Persada.
Smart Growth. www.smartgrowth.org.
Soekanto, Soerjono. 2002. Sosiologi Suatu Pengantar . Jakarta: Raja
Grafmdo Persada.
Soemarto, C.D., 1987. Hidrologi Teknik. Surabaya: Usaha Nasional.
Spreiregen, Paul. 1965. The Architecture of Towns and Cities . Mc. Grawl
Hill Companies. USA
Staffordshire Wildlife Trust. Living Landscapes . http://www.staffs-wildlife.
org.uk/what-we-do/protecting-wildlife-and-wild-places/living-
landscapes
Stanley, R.S. 1999. Urban Sprawl and the Michigan Landscape: A market
Oriented Approach. Mackinac Center for Public Policy . Usa
Stone, Susan et al. 2010. Perubahan Iklim & Peran Hutan . Jakarta:
Conservation International.
Suandy, Erly. 2011. Hukum Pajak, Edisi 5. Jakarta: Salemba Empat.
Suansri, Potjana. 2003. Community Based Tourism Handbook . Thailand:
REST Project.
Subagio. 2003. Pengetahuan Peta. Bandung: Institut Teknologi Bandung.
Sudarman Danim. 1995. Transformasi Sumber Daya Manusia: Analisis
Fungsi Pendidikan Dinamika Prilaku dan Kesejahteraan Manusia
Indonesia Masa Depan. Jakarta: Bumi Aksara.
Sudirdjo, Hari dkk. 2004. “ Refungsionalisasi Sistem Rabbit,” dalam Pusat
Pengembangan Teknologi Reaktor Riset-Batan , Prosiding Seminar
Hasil Penelitian ISSN 0854-5278.
Sugiharto, Toto. 2009. “Bahan Kuliah Statistik 2: Analisis Varians” dalam
Bahan Kuliah Statistik Fakultas Ekonomi Universitas Gunadarma.
http://tsharto.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/19992/
Analysis_of_Variance.pdf
Suharta. 2010. “Karakteristik dan Permasalahan Tanah Marginal dari
Batuan Sedimen Masam di Kalimantan. Bogor,” dalam Jurnal Litbang
Pertanian . Dapat diakses pada http://pustaka.litbang.pertanian.
go.id/publikasi/p3294103.pdf
Suharto. 1994. Dasar - Dasar Pertamanan . Semarang: Media Wiyata.
Sukirno, Sadono. 2008. Pengantar Teori Makro Ekonomi . Jakarta: PT Raja
Grafindo Persada.

211
Kamus Istilah Pengembangan Wilayah

Sulaksono, Hilario Agung. 2015. “Perancangan Sarana Untuk Membantu


Korban Bencana Banjir di Daerah Pemukiman Padat Penduduk (Studi
Kasus Di Kecamatan Dayeuh Kolot Kabupaten Bandung),” dalam
Karya Tugas Akhir Program Studi Desain Produk Universitas Telkom.
Bandung.
Sulto, Ali. 2011. “Dampak Aktivitas Pertambangan Bahan Galian Golongan
C Terhadap Kondisi Kehidupan Masyarakat Desa” dalam Skripsi
Departemen Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat Institut
Pertanian Bogor. Bogor
Sumaatmadja, Nursid. 1981. Studi Geografi Suatu Pendekatan dan Analisa
Keruangan. Bandung : Alumni.
Sumarsono, Sonny. 2003. Ekonomi Manajemen Sumber Daya Manusia dan
Ketenagakerjaan. Jogyakarta : Graha Ilmu.”
Sumarsono, Sonny. 2009. Teori dan Kebijakan Publik Ekonomi Sumber
Daya Manusia. Yogyakarta: Graha Ilmu.
Sumodininggat. 2000. Pembangunan Ekonomi Melalui Pengembangan
Pertanian. Jakarta: PT.Bina Rena Pariwisata.
Sumpeno, Wahjunin. 2011. Perencanaan Desa Terpadu (Edisi 2) . Banda
Aceh: Reinforcement Action and Development (Read).
Suparmi,Achmad Sahri, A. 2009. “Mengenal Potensi Rumput Laut: Kajian
Pemanfaatan Sumber Daya Rumput Laut dari Aspek Industri dan
Kesehatan,” dalam Jurnal Unissula.
S u r ya w a n , I a n N u r p a t r i a . 2 0 1 2 . “ M a n a j e m e n E k o r e g i o n M e l a l u i
Pemberdayaan dan Pemeliharaan Lingkungan Hidup Dalam Rangka
Meningkatkan Kesejahteraan Masyarakat (Suatu Tinjauan Tentang
Green Economic)” dalam Media Bisnis Volume 4, No.1 Maret 2012.
http://www.tsm.ac.id/MB/MB.4.1.Maret.2012/Manajemen%20
Ekoregion%20melalui%20Pemberdayaan%20dan%20
Pemeliharaan%20Lingkungan%20Hidup%20dalam%20Rangka%20
Meningkatkan%20Kesejahteraan%20Masyarakat.pdf
Susiani, Desi. (2009). “Profil Fisik Atlet Taekwondo Sleman pada Porprof
DIY 2009”. Dalam Skripsi Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri
Yogyakarta. Yogyakarta
Susiyanti, Farma Aria. 2003. “Strategi Perancangan dalam Meningkatkan
Vitalitas Kawasan Perdagangan Johar Semarang”dalam Jurnal
Perencanaan Wilayah dan Kota, Volume 14 No.3 Desember 2003, hlm
47-72. Bandung: Institut Teknologi Bandung.
S, Rusyani.”Desain Pembelajaran”. Dapat diakses pada http://digilib.unila.

212
BPIW / KEMENTERIAN PUPR

ac.id/1380/8/BAB%20II.pdf
Suyanto, Adhi, Trie M. Sunaryo dan Roestam Syarief. 2003. Ekonomi Teknik
Proyek Sumber Daya Air : Suatu Pengantar Praktis . Jakarta: PT
Mediatama Saptakarya, Yayasan Badan Penerbit Pekerjaan Umum
Dan Masyarakat Hidrologi Indonesia (MHI)
Syarbaini, Syahrial dan Rusdiyanta. 2009. Dasar-Dasar Sosiologi .
Yogyakarta: Graha ilmu.
Tahir, Arifin. 2015. Kebijakan Publik & Transparansi Penyelenggaraan
Pemerintahan Daerah. Bandung: CV Alfabeta.
Tak ahiro Miyos hi. 1997. “Successes and Failures Associated With
the Growth Pole Strategies,” dalam Departemen Ilmu Ekonomi
Universitas Manchester. Manchester.
Tamin, Z. 2000. Perencanaaan dan Pemodelan Transportasi . Bandung:
Penerbit ITB Bandung.
Tarigan, Robinson. 2005. Perencanaan Pembangunan Wilayah . Jakarta: PT.
Bumi Aksara.
_______. 2006. Ekonomi Regional : Teori dan Aplikasi . Medan: PT Bumi
Aksara.
_______. 2009. Ekonomi Regional. Edisi Revisi. Jakarta: PT Bumi Aksara.
Tarigan. 1999. The Pennsylvania State University Forest Stewardship
Series.
Thomsett, Michael C dan Jean Fresstone Thomsett. 1994. Getting Started
in Real Estate Investing . Kanada: John Willey & Sons, Inc.
Tiandi, 2011. “Pertumbuhan Penduduk dan Pola Permukiman Kota Cilegon
Tahun 1997-2009”. Skripsi. Program Studi Geografi Universitas
Indonesia. Jakarta
Tim Penyusun. 1997. Kamus Tata Ruang Edisi I . Jakarta: Direktorat
Jenderal Cipta Karya, Departemen Pekerjaan Umum
Tim Penyusun. 2008. Kamus Besar Bahasa Indonesia . Jakarta: Pusat
Bahasa Departemen Pendidikan Nasional.
Tjokroamidjojo, Bintoro dan A, Mustopadidjaja R. 1986. Teori dan Strategi
Pembangunan Nasional. Jakarta: Gunung Agung
Tjokromidjojo, H. Bintoro. 2003. Reformasi Nasional dan Penyelenggaraan
Good Governance dan Perwujudan Masyarakat Madani. Jakarta.
Tonny. 2005. Pengembangan Masyarakat . Jakarta: Yayasan Pustaka Obor
Indonesia.

213
Kamus Istilah Pengembangan Wilayah

Tondobala, L, 2011, “Pendekatan Untuk Menentukan Kawasan Rawan


Bencana di Pulau Sulawesi,” dalam Jurnal Sabua Volume 3 No, 2
(2011).
Tosh, Dennis S. 1992. Handbook of Real Estate Terms . Perentice Hall
Career & Technology
Triatmodjo, Bambang. 1999. Teknik Pantai. Yogyakarta: Beta Offset.
Triharini dkk. 2014. “Pendekatan One Village One Product (OVOP) untuk
Mengembangkan Potensi Kerajinan Daerah Studi Kasus: Kerajinan
Gerabah di Kecamatan Plered, Kabupaten Purwakarta,” dalam Jurnal
ITB J. Vis. Art & Des Vol. 6 No. 1, 2014, 29-42
Triyanti, Moko, Afriandi, 2013. “Remitansi: Determinan dan Dampak
Terhadap Pembangunan Daerah Asal,” dalam Pascasarjana Studi
Kependudukan dan Ketenagakerjaan Universitas Indonesia. http://
demografi.bps.go.id/phpfiletree/bahan/kumpulan_tugas_mobilitas_
pak_chotib/kelompok_6/paper_kelompok_6/paper_kel_6_final.pdf
Uka, Wikarya. 2015. “Pelatihan untuk staf peneliti Puslitbang
P e n y e l e n g g a r a a n P o s d a n Te l e k o m u n i k a s i : A n a l i s i s M o d e l
Input-Output”. Dapat diakses pada http://www.opi.lipi.go.id/
data/1381625854/data/1439949174.pdf
U N I S D R . 2 0 0 7. Te r m i n o l o g y . h t t p s : / / w w w. u n i s d r. o r g / w e / i n fo r m /
terminology
United Nations, United Nations Convention on the Law of the Sea
(UNCLOS) 1982.Unicef. 2012. “SOWC Definition”
United Nations Framework Convention on Climate Change. Sekilas Tentang
Perubahan Iklim . https://unfccc.int/files/meetings/cop_13/press/
application/pdf/sekilas_tentang_perubahan_iklim.pdf.
Universitas Indonesia. 2008. Logika Anova. Universitas Indonesia, 2008.
http://staff.ui.ac.id/sistem/files/users/liche/material/anova.pdf.
UN Asian and Pacific Development Institute. 1980. A Glossary of Terms in
Regional Planning and Development. Bangkok: Abhinav Publication.
UNESCO. What is Unesco? . http://www.unesco.org/education/asp/pdf/
wunesco.pdf
Unterman R & Robert Small. 1986. Perencaan Tapak untuk Perumahan .
Bandung: Intermata
Urban Securipedia. 2013. Social Cost Benefit Analysis . Urban Securipedia.
http://securipedia.eu/mediawiki/index.php/Social_cost-benefit_
analysis
USAID. 2009. Glossary of Evaluation Terms . USA: Director of U.S. Forreign

214
BPIW / KEMENTERIAN PUPR

Assistance. http://pdf.usaid.gov/pdf_docs/Pnado820.pdf
US Energy information administration, dept of energy. glossary . https://
www.eia.gov/tools/glossary/index.cfm
Utomo, Tri Prasetyo. 2005. “Tipologi dan Pelestarian Bangunan Bersejarah;
Sebuah Pemahaman Melalui Proses Komunikasi,” dalam Jurnal Seni
Rupa STSI Surakarta 2 (1): 71-79.
Wahid. 2006. “Strategi Daerah Tertingga Studi Kasus Kabupaten Garut,
Provinsi Jawa Barat,” dalam Studi Ekonomi Pertanian dan Sumber
daya Fakultas Pertanian Institut Pertanian Bogor. Bogor
Wahyudin. 2006. “Overview Proses Penyusunan Rencana Pengelolaan
( Ma na g e m e nt P l a n ) dan Re ncana A k si (A ct io n Plan),” d alam
presentasi Pelatihan ICZPM Manado 28 Oktober 2006.
Walker , Ronald dan B rook B oyer. 2005. Mul tilateral Conferences
Diplomacy: A Glossary of Terms for UN Delegates. UNITAR. http://
www.unitar.org/mdp/sites/unitar.org.mdp/files/Glossary_E.pdf
Washington Department of Ecology. 2012. http://www.ecy.wa.gov/
programs/sea/swces/products/glossary.htm
WebFinanceInc. “Business Dictionary”. http://www.businessdictionary.com/
definition/
Western Indonesia National Roads Improvement Project (WINRIP). 2016.
Project Management Unit (PMU) . http://www.winrip-ibrd.com/id/
project-management-unit-pmu/
Wicaksono, Purbo Adi. 2012. “Analisis Pengaruh Partisipasi, Pelatihan
dan Keahlian Pemakai Terhadap Kinerja Sistem Informasi Akuntansi
(Studi Survei Pada Koperasi Di Kabupaten Magetan),” dalam Skripsi
Jurusan Akuntansi Universitas Muhammadiyah. Surakarta
Widodo, Joko. 2015. Pembangunan Tol Laut: Memandang Laut Sebagai
Penghubung, Bukan Pemisah Pulau . Presiden RI. www.presidenri.
go.id.
Wijaya dan Atmanti. 2006. “Analisis Pengembangan Wilayah dan Sektor
Potensial Guna Mendorong Pembangunan di Kota Salatiga.”
Wiyono, Agus. 2011. “Analisis Pengaruh Pelebaran Ruas Jalan Terhadap
Kinerja Jalan,” dalam Jurnal Teknik Sipil Unsa Volume 12 No.2
September 2011. dapat diakses pada http://tekniksipilunsa.ac.id/
ftsp/wp-content/uploads/2015/09/Agus-Wiyono-Analisis-Pengaruh-
Pelebaran-Ruas-Jalan.1.pdf
Wikipedia Ensiklopedia Bebas. https://id.wikipedia.org/.
Wirawan, Oryza. 2015. Arsitek Nasional Terlibat Penataan Kawasan Kuno

215
Kamus Istilah Pengembangan Wilayah

Banyuwangi. . Berita Jatim, 25 Maret 2016.


World Agroforestry pada leaflet Pengelolaan Daerah Aliran Sungai, dapat
diakses pada http://www.worldagroforestry.org/sea/Publications/
files/leaflet/LE0024-04.pdf
World Bank. http://www.worldbank.org/depweb/beyond/global/glossary.
html
Wu l a n s a r i , Ay u n d a d k k . 2 0 1 3 . “A n a l i s i s H u b u n g a n P r o m o s i
Penjualan Dengan Pencapaian Penjualan (Studi Kasus
Pa d a P t . C a h y a Ya m a h a Ke d i r i ) ,” d a l a m J u r n a l I n d o n e s i a n
Publication Index. http://download.portalgaruda.org/article.
php?article=189440&val=6468&title=ANALISIS%20HUBUNGAN%20
PROMOSI%20PENJUALAN%20%20DENGAN%20PENCAPAIAN%20
PENJUALAN%20(Studi%20Kasus%20pada%20PT.%20Cahya%20
Yamaha%20Kediri)
Yudiarini dkk. 2014. “Dampak Pengembangan Agribisnis Pada Subak
Terhadap Pendapatan Rumah Tangga Petani (Kasus di Subak Guama,
Kecamatan Marga, Kabupaten Tabanan),” dalam jurnal Manajemen
Agribisnis Volume 2 Nomor 1, Mei 2014. Halaman 37-48.
Yunelimeta. 2008. “Pembangunan Pedesaan Dalam Konteks Agropolitan,
Desentralisasi, Dan Otonomi Daerah Di Indonesia Studi Kasus Daerah
Minangkabau-Sumatera Barat” Tesis Magister Teknik Pembangunan
Wilayah dan Kota Undip. Semarang.
Yunus, H.S. 2000. Struktur Tata Ruang Kota . Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Yusup. 2006. Inovasi Perencanaan Kota Tanggap Perubahan Iklim: Resilient
Infrastructure Cities, Swarm Planning, dan Built-In Resilience dalam
Pendidikan Geografi Volume 12. No. 12 (2014).
Folke, C.2006. “Resilience: The Emergence of A Perspective for Social-
Ecological Sistems Analyses,” dalam Global Environmental Change
16 (2006) 253-267.
Yuwono dkk. 2011. “Kajian Aspek Kenyamanan Pada Jalur Pedestrian di
Penggal Jalan Prof. Soedharto (Patung Diponegoro-Gerbang Undip),”
dalam Laporan Seminar Jurusan Arsitektur Undip.
Zaedun. Pengantar Geostrategi Indonesia . Fakultas Hukum Universitas
Pattimura. http://fhukum.unpatti.ac.id/htn-han/144-pengantar-
geostrategi-Indonesia
Zahnd, Markus. 1999. Perancangan Kota Secara Terpadu . Yogyakarta:
Kanisius
Zahradnik, Fred. 2016. GPS Defined . Lifewire, 15 September 2016. http://

216
BPIW / KEMENTERIAN PUPR

gps.about.com/od/glossary/g/GPS.htm
Zamaluddin. 2006. “Analisis Model Penciptaan Nilai (Value Creation) dengan
mempertimbangkan perbaikan proses bisnis untuk meningkatkan
keunggulan daya saing berkelanjutan di Pos Express PT Indonesia,”
dalam Skripsi Teknik Industri Universitas Widyatama. Bandung.
Yunelimeta 2008. Pembangunan Pedesaan Dalam Konteks Agropolitan,
Desentralisasi Dan Otonomi Daerah Di Indonesia Studi Kasus
Daerah Minangkabau- Sumatera Barat,” dalam Tesis Magister Teknik
Pembangunan Wilayah dan Kota Universitas Diponegoro. Semarang
Zubair, Sofyan. Muhammad Yasin. 2011. “Analisis Pendapatan Nelayan
Pada Unit Alat Tangkap Payang Di Desa Pabbaressang Kec. Bua
Kab. Luwu”. dalam Skripsi Fakultas Ilmu Kelautan dan Perikanan.
Universitas Hasanudin. Makassar.

217
Kamus Istilah Pengembangan Wilayah

Kamus Istilah Pengembangan Wilayah


© 2016 hak cipta pada Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat

Diterbitkan sebagai hasil kompilasi berbagai peristilahan dalam


keilmuan, praktik dan kebijakan bidang pengembangan wilayah oleh
Badan Pengembangan Infrastruktur Wilayah, Kementerian Pekerjaan
Umum dan Perumahan Rakyat.

Cetakan Pertama
TIM PENYUSUN:

Pengarah : Ir. Ridho Matari Ichwan, MCP


: Dr. Ir. Hermanto Dardak, M.Sc.
: Dr. Dadang Rukmana, S.H., CES, DEA.

Tim Penyusun : 1. M. Salahudin Rasyidi, S.T., M.T.
2. Zaldy Sastra, S.T., M.Si.
3. Alis Listalatu, S.T., M.Sc.
4. Anjar Prabowo, S.T., M.Sc.
5. Ilham Tri Widodo, S.Si
6. Rian Farhan Abdul Hadi, S.T.
7. Aphrodita Puspateja, S.T.
8. Melissa Anggraini, S.H., M.H.
9. Samsul Bahar, S.T.
10. Iman Utomo Rustam, S.T.
11. Rais Kandar, S.T.

218
BPIW / KEMENTERIAN PUPR

Penyunting Bahasa : Dra. Ebah Suhaebah, M.Hum.

Narasumber : 1. Prof. Ir. Tommy Firman, M.Sc., Ph.D.


2. Prof. Dr. Ir. Abimanyu Takdir Alamsyah
3. Prof. Roos Akbar, M.Sc.,Ph.D.
4. Dr. Komara Djaja
5. Dr. Mohamad Atramimi
6. Dr. Irfan Mujahid
7. Dr. Ir. Aryo Hanggono, DEA.
8. Dr. R. Jachrizal Sumabrata
9. Dr. Thomas Barano
10. Dr. Ir. Veronica A. Kumurur, M.Si.
11. Ridwan Sutriadi, S.T., M.T., Ph.D.
12. Ibnu Syabri, B.Sc., M.Sc., Ph.D.
13. Dr. Phil. Hendricus Andy Simarmata

Jakarta, Desember 2016

219
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT

Anda mungkin juga menyukai