(FARMAKOLOGI DAN NON FARMAKOLOGI) A. Nyeri Persalinan Tentang sensasi fisik yang terkait dengan kontraksi uterus, dilatasi dan penipisan serviks, serta penurunan janin selama persalinan. Respon fisiologis terhadap nyeri meliputi peningkatan tekanan darah, denyut nadi, pernapasan, keringat, diameter pupil, dan ketegangan otot.
B. Penatalaksanaan nyeri secara farmakologi
Managemen farmakologi merupakan suatu pendekatan yang digunakan untuk menghilangkan nyeri dengan menggunakan obat-obatan. Obat merupakan bentuk pengendalian nyeri yang paling sering diberikan oleh perawat dengan kolaborasi dengan dokter. Terdapat empat obat nyeri yaitu: a. Pethidin Pethidin merupakan salah satu metode pengurangan rasa sakit yang dilakukan dengan menyuntikkan pethidine di paha atau pantat. Masa kerjanya bisa mencapai 4 jam dan dapat menimbulkan rasa kantuk (walaupun ibu tetap dalam keadaan sadar) serta kadang-kadang juga dapat menimbulkan rasa mual. Efek pethidin, yang merupakn turunan morfin ini, tidak hanya dirasakan oleh ibu, tetapi juga oleh janin. Janin ikut mengantuk dan agak lemas. Oleh karena itu, cara ini sudah jarang digunakan b. Analgesia opioid Merupakan analgetik yang kuat yang bersedia dan digunakan dalam penatalaksanaan nyeri dengan skala sedang sampai dengan berat.contohnya: morfin. c. Anastesi Epidural Metode ini paling sering dilakukan karena memungkinkan ibu untuk tidak merasakan sakit tanpa tidur. Obat anastesi disuntikkan pada rongga kosong tipis (epidural) diantara tulang punggung bagian bawah. d. Adjuvan / Koanalgetik Merupakan obat yang memiliki efek analgetik atau efek komplementer dalam penatalaksanaan nyeri yang semula dikembangkan untuk kepentingan lain. Contoh obat ini adalah Karbamazopin (Tegretol) atau Fenitoin (Dilantin) (Price & Wilson, 2006)
C. Penatalaksanaan nyeri secara non farmakologi
Non farmakologi merupakan terapi yang digunakan yakni dengan tanpa menggunakan obat-obatan, tetapi dengan memberikan berbagai teknik yang setidaknya dapat sedikit mengurangi rasa nyeri saat persalinan tiba. Secara umum, terapi nonfarmakologis yang diberikan tidak hanya membantu untuk mengurangi rasa nyeri selama proses persalinan, namun juga membantu untuk mengurangi kecemasan dan ketakutan ibu bersalin.
Beberapa hal yang dapat dilakukan :
a. Distraksi b. Hypnosis-diri c. Massase(pemijatan) d. Terapi Hangat dan Dingin e. Relaksasi pernafasan f. Pedampingan keluarga g. Senam hamil h. Aromaterapi i. Pergerakan/perubahan posisi
D. Penyebab Yang Mempengaruhi Nyeri Persalinan
1. fisiologi nyeri a. Pembukaan dan penipisan serviks b. Segmen bawah Rahim tegang c. Ligamen uterus meregang d. Periotonium tertarik e. Kandung kemih tertekan f. Hipoksia g. Vagina tertekan h. Multi/primpara 2. Psikologis a. Ketakutan b. Panik c. Kecemasan
E. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Nyeri Persalinan
1 Faktor Internal a. Pengalaman dan pengetahuan tentang nyeri Pengalaman sebelumnya seperti persalinan terdahulu akan membantu ibu dalam mengatasi nyeri, karena ibu telah memiliki koping terhadap nyeri. Ibu multipara dan primipara kemungkinan akan berespon terhadap nyeri berbeda-beda walaupun menghadapi kondisi yang sama yaitu suatu persalinan. Hal ini dikarenakan ibu multipara telah memiliki pengalaman pada persalinan sebelumnya. b. Usia Usia muda cenderung dikaitkan dengan kondoso psikologis yang masih labil, yang memicu terjadinya kecemasan sehingga nyeri yang dirasakan menjadi lebih berat. Usia juga dipakai sebagai salah satu faktor dalam menentukan toleransi terhadap nyeri . toleransi akan meningkat seiring bertamabahnya usia dan pehaman terhadap nyeri. c. Aktifitas Fisik Aktifitas ringan bermanfaat mengalihkan perhatian dan mengurangi rasa sakit menjelang persalinan, selama itu tidak melakukanlatihan-latihan yang tidak terlalu keras dan berat, serta menimbulkan keletihan pada wanita karena hal ini justru akan memicu nyeri yang lebih berat. d. Kondisi psikologi Situai dan kondisi psikologis yang labil memegang peranan penting dalam memunculkan nyeri persalinan yang lebih berat. Salah satu mekanisme pertahanan jiwa terhadap sterss adalah konversi yaitu memunculkan gangguan secara psikis menjadi gangguan fisik. 2. Faktor Eksternal a. Agama Semakin kuat kualitas keimanan seseorang maka mekanisme pertahanan tubuh terhadap nyeri semakin baik karena berkaitan dengan kondisi psikologis yang relatif stabil. b. Lingkungan Fisik Lingkungan yag terlalu ekstrim seperti perubahan cuaca, panas, dingin, ramai, bising memberikan stimulus terhadap tubuh yang memicu terjadinya nyeri. c. Budaya Budaya tertentu akan mempengaruhi respon seseorang terhadap nyeri, ada budaya yang mengekspresikan nyeri secara bebas, tapi ada pula yang tidak perlu di ekspresikan secara berlebihan. d. Support System Tersedianya sarana dan support system yang baik dari lingkungan dalam mengatasi nyeri, dukungan keluarga dan orang terdekat sangat membantu mengurangi rangsang nyeri yang dialami oleh seseorang saat menghadapi persalinan. e. Sosial Ekonomi Tersedianya sarana dan lingkungan yang baik dapat membantu mengatasi rangsang nyeri yang dialami. Seringkali status ekonomi mengikuti keadaan nyeri persalinan. Keadaan ekonomi yang kurang, pendidikan yang rendah, informasi yang minimal dan kurang sarana kesehatan yang memadai akan menimbulkan ibu kurang mengetahui bagaiman mengatasi nyeri yang dialami dan masalah ekonomi berkaitan dengan biaya dan persiapan persalinan sering menimbulkan kecemasan tersendiri dalam menghadapi persalinan.
F. Referensi
Alam, Hilda Sulistia.2020.Upaya Mengurangi Nyeri Persalinan dengan Metode
Akupresur. Bandung : Media Sains Indonesia
Utami,Fitria Siswi,Intan Mutiara Putri. 2020. Penatalaksanaan nyeri pada persalinan