Anda di halaman 1dari 8

TUGAS

ELEKTRONIKA DAYA

OLEH:

DAHLIA HIDUL FITRI


(19130042)

PRODI TEKNIK ELEKTRO INDUSTRI


FAKULTAS TEKNIK
UNIVESITAS NEGERI PADANG
2021
Tugas Elektronika Daya

Penyearah Gelombang Terkendali

1. Rangkaian 1, Rangkaian 1 fasa penyearah setengah gelombang


Nilai switching points 30 35

Nilai switching points 45 55

Nilai switching points 90 100


2. Rangkaian 2, Rangkaian 1 fasa penyearah gelombang penuh dengan 2 buah scr
Nilai switching points 30 35

Nilai switching points 45 55

Nilai switching points 90 100


3. Rangkaian 3, Rangkaian 1 fasa penyearah gelombang penuh dengan 4 buah scr
Nilai switching points 30 35

Nilai switching points 45 55


Nilai switching points 90 100

4. Rangkaian 4, Rangkaian 3 fasa penyearah setengah gelombang dengan 3 scr


Nilai switching points 30 35

Nilai switching points 45 55

Nilai switching points 90 100


5. Rangkaian 5, Rangkaian 3 fasa penyearah gelombang penuh dengan 6 scr
Nilai switching points 30 35

Nilai switching points 45 55

Nilai switching points 90 100


Analisis

Penyearah terkendali (controlled rectifier) atau sering juga disebut dengan konverter
merupakan rangkaian elektronika daya yang berfungsi untuk mengubah tegangan sumber
masukan arus bolak-balik dalam bentuk sinusoida menjadi tegangan luaran dalam bentuk
tegangan searah yang dapat diatur/ dikendalikan. Komponen semikonduktor daya yang
digunakan umumnya berupa SCR yang beroperasi sebagai sakelar, pengubah, dan pengatur.
Jenis sumber tegangan masukan untuk mencatu rangkaian konverter dapat digunakan tegangan
bolak-balik satu fasa maupun tiga fasa. Konverter satu fasa merupakan rangkaian penyearah
daya dengan sumber masukan tegangan bolak-balik satu fasa, sedangkan konverter tiga fasa
rangkaian penyearah daya dengan sumber masukan tegangan bolak-balik tiga fasa. Berbeda

Dan dari hasil pratikum yang telah dilakukan dengan menggunakan aplikasi PSIM dapat
diketahui bahwa pada rangkaian penyearah gelombang terkendali pada :

1. Rangkaian 1, Rangkaian 1 fasa penyearah setengah gelombang


Pada rangkaian ini dapat dilihat dari hasil pratikum di atas diketahui bahwa hasil
gelombang yang didapat setelah mengubah nilai switching pointsnya menjadi lebih besar
maka bentuk gelombang pada V3 akan lebih runcing/lebarnya akan berkurang namun
dengan ketinggian gelombang yg tetap. Dan pada vp1 gelombangnya akan lebih
tinggi ,nmun pada gelombang v1 akan memiliki bentuk gelombang yang tetap walaupun
switching points nya sudah drubah
2. Rangkaian 2, Rangkaian 1 fasa penyearah gelombang penuh dengan 2 buah scr
Pada rangkaian ini dapat dilihat dari hasil pratikum di atas diketahui bahwa hasil
gelombang yang didapat setelah mengubah nilai switching points menjadi lebih besar
maka bentuk gelombang pada Vp3 dan Vp4 akan lebih runcing/lebar gelombanya
berkurang namun ketinggiannya tetap, dan pada vp2 gelombanya akan lebih tinggi serta
pada v4 bentuknya akan tetap.
3. Rangkaian 3, Rangkaian 1 fasa penyearah gelombang penuh dengan 4 buah scr
Pada rangkaian ini dapat dilihat dari hasil pratikum di atas diketahui bahwa hasil
gelombang yang didapat setelah mengubah nilai switching points menjadi lebih besar
maka bentuk gelombang pada Vp5 akan lebih tinggi , pada vp6 bentuk gelombngnya
akan lebih runcing/lebarnya gelombanya berkurang serta pada v7 bentuk gelombanya
tetap
4. Rangkaian 4, Rangkaian 3 fasa penyearah setengah gelombang dengan 3 scr
Pada rangkaian ini dapat dilihat dari hasil pratikum di atas diketahui bahwa hasil
gelombang yang didapat setelah mengubah nilai switching points menjadi lebih besar
maka bentuk gelombang pada Vp7 akan lebih runcing/lebarnya berkurang namun
ketinggian gelombangnya tetap
5. Rangkaian 5, Rangkaian 3 fasa penyearah gelombang penuh dengan 6 scr
Pada rangkaian ini dapat dilihat dari hasil pratikum di atas diketahui bahwa hasil
gelombang yang didapat setelah mengubah nilai switching points menjadi lebih besar
maka bentuk gelombang pada Vp8 memiliki bentuk gelombang yang tetap.

Anda mungkin juga menyukai