Anda di halaman 1dari 5

EFEK BRAND IMAGE, KUALITAS PELAYANAN, DAN NILAI KOSTUMER

TERHADAP KEPUASAN KOSTUMER


penelitian ini menilai efek brand image, kualitas pelayanan, dan nilai kostumer
terhadap kepuasan kostumer di bank muamalat indonesia. Data diambil dari 150
kostumer yang menyimpan uangnya di bank muamalat ciputat, BSD, dan cipulir.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel brand image tidak mempengaruhi
kepuasan pelanggan, sedangkan kualitas pelayanan dan nilai kostumer memiliki
efek positif terhadap kepuasan pasien. di sisi lain, reputasi yang baik, identitas
dari bank islami, terpercaya dan sesuai syariat islam, harus di sosialisasikan secara
luas untuk memperkuat brand image bank ini. kecepatan pelayanan menjadi faktor
penting keuasan pasien, karena menciptakan costumer value yang besar.
Berkembangnya bank sharia di indonesia belum pesat, hanya 5,7% sedangkan
pada awal 2019 hanya 5,94% saja, yang tergolong berkembang dengan sangat
rendah, sehingga perlu mencari penyebab rendahnya perkembangan bank islam
ini dan penting untuk melakukan penelitian dalam rangka menentuka nfaktor
terkait kepuasan konsumen sesuai kebutuhan market. Bank muamalat adalah bank
dengan rangking kedua meskipun kualitas pelaynanan dan brand imagenya berada
pada urutan ke 4. Penelitian sebelumnya mengungkapkan bahwa beberapa faktor
mempengaruhi kepuasan konsumen, salah satunya kualitas pelayanan, komitmen
pegawai, kompetensi, dan company image. Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui faktor apa saja yang mempengaruhi kualitas pelayanan, nilai terhadap
konsumen serta brand image. Kepuasan pasien adalah perasaan senang atau
kecewa dari kostumer yang berasal dari perbandingan antara produk yang dijual
dengan yang diharapkan oleh konsumen. Penelitian sebelumnya mengungkapkan
bahwa faktor penentu terpenting dari kepuasan kostumer adalh kompetensi bang,
komitmen pegawai, dan image bank tersebut. Kepuasan pasien akan meningkat
bila persepepsi konsumen terhadap brand image juga meningkat. Terdapat
hubungan positif antara kualitas pelayanan terhadap pelayanan konsumen. Nilai
kostumer juga memiliki efek yang positif terhadap kepuasan pasien dalam hal
banking process, telekomunikasi, asuransi dan transportasi.
- Efek brand image terhadap kepuasan pasien  dimana brand image
adalah kelompok brand yang berkaitan dengan pembentukan dan hal yang
difikirkan konsumen terhadap suatu produk. Image tersebut merupakan
suatu ide, kepercayaan,dan kesan yang berasal dari pengalaman sebuah
produk atau pelayanan yang ada pada konsumen.
- Efek kualitas pelyanan terhadap kepuasan konsumen  kualitas pelayanan
adalah karakteristk dan riwayat alamiah suatu produk atau pelayanan
sesuai dengan kebutuhan akan kepuasan konsumen. Terdapat hubungan
positif antara kualitas pelayanan terhadap kepuasan kinsumen khususnya
pada pelayanan bank.
- Efek dari nilai kostumer terhadap kepuasan konsumen  nilai kostumer
didasarkan pada perspektif organisasi kostumer, kepercayaan yang mereka
dapatkan dari pembelian sebuah produk.
Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif, data didapatkan dari instrumen berupa
kuisioner, data dianalisis menggunakan uji statistik untuk menilai hipotesis
pengaruh dari variabel independen terhadap variabel dependent. Populasi
penelitian ini adalah kostumer bank muamalat pada desember 2019. Jumlah
sampelnya sebanyak 150 orang. 51% berjenis kelamin laki laki dan 49%
perempuan. Usia didominasi 30 tahunan. Hasil validitas penelitian menunjukkan
bahwa variabilitas brand image, kualitas pelayanan dan nilai kostumer memiliki
29 indikator, dengan nilai r>0,1603.
Hasil diskusi penelitian : menyatakan bahwa brand image tidak memiliki efek
positif terhadap kepuasan konsumen bank muamalat. Artinya, meskipun tidak
dikenal, transaksi dan kualitasnya tergolong baik, sehingga membuat brand image
tidak berpengaruh. Penelitian ini memperlihatkan adanya hubungan antara
kualitas pelayanan dengan kepuasan pasien, sebagai indikator paling kuat
terhadap kecepatan pelayanan. Penilaian kostumen memiliki efek positif terhadap
kepuasan konsumen bank muamalat.
Kesimpulan : hasil penelitian menunjukkan bahwa kualitas pelayanan dan
kepuasan konsumen bank muamalat berhubungan erat dengan kepuasan
konsumen. Pelayanan yang cepat, sebagai suatu indikator kualitas pelayanan
berdiri sebagai korelasi terkuat terhadap kepuasan konsumen.
EFEK MARKETING MIX DAN KUALITAS PRODUK TERHADAP
KEPUTUSAN UNTUK MEMBAYAR TERHADAP PAKET BAKSO SPESIAL
MELALUI BRAND IMAGE DAN KECENDRUNGAN UNTUK MEMBAYAR
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa marketing mix terhadap brand image
dari paket spesial bakso daging SBm analisis kualitas produk terhadap brand
image, efek brand image terhadap keinginan untuk membeli dan menganalisis
efek dari keinginan membeli terhadap keputusan untuk membeli terhadap paket
bakso spesial. Populasi penelitian ini adalah penduduk di pemukiman halim
perdana kusuma jakarta yang mengkonsumsi paket bakso spesial dari SB dengan
total sampel 190 orang.. hasil analisis menunjukkan anya hubungan positif antara
marketing mix dan efeknya yang signifikan terhadap brand image.
Kesimpulannya :
1. marketing mix berpengaruh positif dan signifikan terhadap Citra Merek Bakso
Sapi Kemasan Spesial SB.
2. Kualitas produk berpengaruh positif dan signifikan terhadap citra merek bakso
sapi kemasan Spesial SB.
3. Citra merek berpengaruh positif dan signifikan terhadap niat beli bakso sapi
kemasan Spesial SB.
IDENTITAS, POSISI, BRAND IMAGE SERTA BRAND QUALITY :
PANDANGAN TERHADAP KUALITAS PADA BRAND MANAJEMENT
Manajemen marketing berdampak pada pemahaman dari hubungan terhadap
market dan konsumsi, begitu juga konsep terkait maksimalisasi hasil perusahaan.
1. Brand
Menurut Aaker (1998, p. 7) "merek adalah nama dan / atau simbol yang
berbeda yang bertujuan untuk mengidentifikasi barang atau jasa penjual
dan membedakan barang dan jasa tersebut dari pesaingnya". menurut
Tomiya (2010, hal. 26), logo, nama, pengepakan, komunikasi dan desain
adalah konsekuensi dari strategi branding dalam budaya organisasi, dalam
tujuan, dalam artikulasi positioning dan dalam perbedaan merek. Merek
memiliki tiga fungsi utama: navigasi, yang membantu konsumen memilih
merek di antara berbagai pilihan; keamanan, melalui komunikasi merek
pada kualitas produk atau layanan, sehingga memberikan keselamatan
kepada pelanggan dalam pengambilan keputusannya; dan keterlibatan
yang diberikan merek melalui gambar dan bahasa, untuk mengarahkan
pelanggan mengidentifikasi merek tersebut.
2. Identitas brand
identitas merek adalah alat strategis dan aset yang menyediakan informasi
berkualitas, peningkatan pengakuan dan perbedaan kompetitif. identitas
Kotler terdiri dari bentuk-bentuk yang diadopsi oleh perusahaan untuk
mengidentifikasi dirinya sendiri atau untuk memposisikan produknya.
Identitas merek membantu membedakannya suatu produk dari pesaing,
dalam membangun kesadaran dan kekuatan organisasi, dalam membangun
nilai merek, melalui peningkatan kesadaran, pengakuan dan loyalitas dari
pelanggan, yang berkontribusi –untuk kesuksesan perusahaan. Agar
efektif, identitas merek harus fokus pada klien, membedakan merek dari
pesaing, dan mewakili apa yang dapat dilakukan organisasi dari waktu ke
waktu.
3. Brand positioning
posisi merek adalah bagian dari identitas merek dan proposisi nilai yang
akan secara aktif ditransmisikan ke target. Positioning adalah apa yang
diinginkan merek bagi konsumennya. Positioning harus menyajikan
gambaran konsumen dan apa yang mereka inginkan terhadap keunggulan
kompetitif perusahaan, selain menjadi acuan bagi pelanggan untuk
menggunakan atau membeli merek tersebut.
4. Brand image
Konsep adalah seperangkat makna dan karakteristik yang diterima secara
umum yang terkait dengan fakta, objek, kondisi, situasi, dan perilaku
tertentu. Konsep sering digunakan dan digunakan secara umum, yang telah
dikembangkan dari waktu ke waktu melalui penggunaan bersama.
Konstruksi adalah gambar atau ide yang ditemukan secara khusus untuk
penelitian tertentu dan / atau untuk mengembangkan teori. Konstruksi
menggabungkan konsep-konsep yang paling sederhana, terutama ketika
ide atau gambaran yang ingin kita bangun tidak langsung diamati.
5. Brand equity
kumpulan asosiasi dan perilaku pelanggan, distributor, dan perusahaan
induk dari suatu merek, yang memungkinkan volume penjualan yang lebih
tinggi dan margin yang lebih tinggi daripada yang mungkin terjadi tanpa
nama merek, selain keunggulan kompetitif dan diferensial yang lebih kuat.
Untuk memahami pengetahuan merek dan bagaimana kaitannya dengan
ekuitas merek, berdasarkan klien, kita perlu memahami pengertian dasar
dari prinsip ingatan. Ekuitas merek, berdasarkan klien, didefinisikan
sebagai efek yang berbeda, tindakan kesadaran merek, pada tanggapan
konsumen terhadap pemasaran, atau aktivitas pemasaran perusahaan.

Anda mungkin juga menyukai