Persamaan Differensial Biasa Menggunakan
Persamaan Differensial Biasa Menggunakan
Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Persamaan diferensial biasa adalah persamaan diferensial di mana fungsi yang tidak
diketahui (variabel terikat) adalah fungsi dari variabel bebas tunggal. Dalam bentuk paling
sederhana fungsi yang tidak diketahui ini adalah fungsi riil atau fungsi kompleks, namun secara
umum bisa juga berupa fungsi vektor maupun matriks. Lebih jauh lagi, persamaan diferensial
biasa digolongkan berdasarkan orde tertinggi dari turunan terhadap variabel terikat yang muncul
dalam persamaan tersebut.
Contoh sederhana adalah hukum gerak kedua Newton, yang menghasilkan persamaan
diferensial
a. dy/dx = x +5
b. d2y/dx2 + 3 dy/dx + 2 y = 0
c. x dy/dx + y = 3
d. d3y/dx3 + 2 (d2y/dx2)2 + dy/dx = cos x
e. (d2y/dx2)2 + (dy/dx)3+ 3 y = x2
Persamaan differensial linier umumnya dapat diselesaikan dengan menggunakan cara
analitik, tetapi pada bentuk yang kompleks persamaan differensial biasa ini menjadi sulit
diselesaikan. Metode numerik dapat digunakan untuk menyelesaikan persamaan differensial
dengan menggunakan bantuan komputer sebagai alat hitung, ketika metode analitik sulit
digunakan. Pada beberapa bentuk persamaan differensial, khususnya pada differensial non-linier,
penyelesaian analitik sulit sekali dilakukan sehingga metode numerik dapat menjadi metode
penyelesaian yang disarankan. Sebagai contoh perhatikan bentuk persamaan differensial yang
sederhana berikut ini:
x(dy/dx)^2+dy/dx- y=1
B. RUMUSAN MASALAH
Cara Menghitung Persamaan Diferensial Biasa dengan metode Deret Taylor
Mengubah Persamaan Deret Taylor dari perhitungan secara analitik ke perhitungan dengan
menggunakan bantuan komputer sebagai alat hitung.
C. TUJUAN
Mengetahui Sistem Persamaan Diferensial Biasa dengan menggunakan metode Solusi
Persamaan Deret Taylor
Mengetahui cara pengubahan perhitungan Solusi Persamaan Deret Taylor dari menggunakan
proses analitik ke perhitungan dengan menggunakan bantuan komputer sebagai alat hitung
BAB II
PEMBAHASAN
Deret Taylor, Fungsi Analitik
Misalkan f sebuah fungsi C ∞dari suatu variabel x padainterval buka I ⊂ R1 dan misalkan x 0
sembarangtitik di I. Deret
(n )
∞
f ( x0)
( 1.1 ) ∑ (x−x 0 )
n
n=0 n!
Disebut deret Taylor dari fungsi f di sekitar titik x 0.
(n )
f menyatakan turunan ke-n dari f . Untuk sembarang fungsi f ∈ C∞ , Deret Taylor (1.1) mungkin
tidak konvergen atau jika ia konvergen, belum tentu konvergen terhadap f ( x). FungsiC ∞ khusus
yang memiliki deret Taylor yang konvergen terhadap f ( x) untuk semua x di sekitar x 0, disebut
analitik pada x 0.
Definisi 1.1
Misalkan f ∈ C∞ ( I ) , dimana I adalah interval terbuka dari R1, dan misalkan x 0 sembarang titik
pada I . Jika deret Taylor (1.1) dari f di sekitar x 0 konvergen terhadap f ( x) untuk setiap x pada
persekitaran x 0, maka f disebut analitik pada x 0. Jika f analitik di setiap titik pada I maka f
disebut fungsi analitik pada interval I .
Contoh
Deret Taylor darifungsi f ( x )=e xdi sekitar titik asal adalah
∞
f (n ) ( x 0 ) ∞
∑ n!
( x −x0)
n
= ∑ n1! x n
n=0 n=0
Deret di atas konvergen terhadap e x untuk setiap x ∈ R1. Maka, fungsi e x analitik pada titik asal.
Selanjutnya, fungsi tersebut analitik di seluruh garis bilangan real R1sehingga
∞
1 n
e =∑
x 1
x , x∈ R
n=0 n!
Contoh lain
Fungsi sinx dan cosx analitik pada R1 dan
3 5
x x 1
sin x=x− + −… , x ∈ R
3! 5!
x2 x4 1
cos x=1− + −… , x ∈ R
2! 4!
Misalkan f sebuah fungsi C ∞ yang terdefinisi pada beberapa domain Ω ⊂ Rn dan misalkan x 0
sembarang titik pada Ω . Deret
α1 α2 αn 0
D 1 D2 … Dn f ( x )
( 1.2 ) ∑ α 1 ! α2 ! … αn !
( x 1−x 01 )α (x 2−x 02 )α …( x n −x 0n)α
1 2 n
(α 1 ,… ,α n)
∂ x 1 ∂ x 2 … ∂ x αn
α α 1 2 n
Deret (1.2) dapat dituliskan dalam bentuk yang lebih singkat dengan notasi
α =(α 1 , α 2 , … , α n)
α α1 α2 αn
x =x 1 x 2 … x n
Dα =D 1α D α2 … Dαn
1 2 n
α !=α 1 ! α 2 ! … α n !
|α|=α 1 +α 2 +… +α n
maka deret Taylor (1.2) dari f disekitar x 0 dapat dituliskan dalam bentuk
D α f ( x0 )
( 1.3 ) ∑ α!
(x−x 0 )α
|α|≧ 0
Definisi 1.2
Misalkan f ∈ C∞ ( Ω) dimana Ω adalah sebuah domain pada Rn dan misalkan x 0 sembarang titik
pada Ω. Jika deret Taylor (1.3) dari f di sekitar x 0 konvergen terhadap f ( x) untuk semua x
dipersekitaran x 0, maka f disebut analitik pada x 0. Jika f analitik pada setiap titik di Ω maka f
suatu fungsi analitik di Ω.
Teorema Cauchy Kovalensky
Misalkan fungsi ϕ analitik pada persekitaran titik asal dari Rn dan misalkan fungsi F analitik
pada persekitaran titik ( 0,0 , … ,0 , ϕ ( 0 , , … ,0 ) , ϕ x ( 0 , , … , 0 ) , … , ϕ x ( 0 , , … , 0 ) ) dari R2 n+2 Maka
1 n
masalah Cauchy (2.7)-(2.8) memiliki solusi u ( t , x 1 ,… , x n ) yang terdefinisi dan analitik pada
persekitaran di titik asal di Rn +1 dan solusinya unik dalam kelas fungsi analitik.
Misalkan diketahui
du
( 2.1 ) =F (t ,u)
dt
( 2.2 ) u ( 0 )=u0
adalah masalahnilaiawaluntukpersamaan diferensial biasa berordesatudenganvariabel yang
tidakdiketahuiu dan variabel bebas t .
Akan dicari solusi u ( t )darimasalah (2.1)-(2.2) yang terdefinisi di beberapa interval padasumbu-t
yang memuattitikt=0 .
Asumsikan bahwa fungsi F analitik pada persekitaran titik ( t , u ) =( 0 ,u ) ∈ R2, sehingga F
memiliki deret Taylor yang konvergen terhadap F (t , u) untuk setiap titik (t ,u) pada persekitaran
titik ( 0 , u0 ) . Maka teorema Cauchy-Kovalevsky menunjukkan masalah nilai awal (2.1)-(2.2)
memiliki solusi u(t ) yang terdefinisi dan analitik pada interval yang memuat titik t=0 .
Bagaimana mencari deret Taylor u(t ) di sekitar titik t=0 ?
Selanjutnya, misalkan diketahui
( 2.4 )
∂u
∂t (
=F t , x , u ,
∂u
∂x )
( 2.5 ) u ( 0 , x )=ϕ ( x ) .
Adalah masalah nilai awal atau masalah Cauchy untuk persamaan diferensial parsial berorde satu
dengan variabel tidak diketahui u dan dua variabel bebas t dan x . Diberikan fungsi ϕ yang
terdefinisi pada beberapa interval C dari sumbu- x yang memuat titik asal. Akan dicari suatu
solusi u(t , x ) dari masalah Cauchy (2.4)-(2.5) yang terdefinisi untuk ( t , x ) di beberapa domain Ω
pada bidang-(t , x ) yang memuat kurva awal C .
Asumsikan bahwa fungsiϕ ( x ) yang diberikan, analitik pada persekitaran titik asal di sumbu- x .
Maka,dari kondisi awal (2.5) dapat dihitung seluruh turunan
parsial dar iu terhadap x pada titik asal,
∂n u ( ) ( n ) ( )
0,0 =ϕ 0 ,n=0,1,2 , …
∂ xn
Asumsikan juga bahwa fungsi F analitik di persekitarantitik
(0,0 , ϕ ( 0 ) , ϕ ( 0 ) ) di R4 . Maka teorema Cauchy-Kovalevsky
(1)
∑ αt !αx !
t x t x
( αt , α x )
(α t , α x )
fungsi yang didefinisikan oleh (2.6) memenuhi p.d.p. (2.4) untuk setiap (t , x )∈U dan kondisi
awal (2.5) untuk setiap titik (0 , x) dari C yang termuat di U .
Misalkan diketahui
∂u
( 2.7 ) =F (t , x 1 , … , x n , u ,u x 1 , … , u xn)
∂t
( 2.8 ) u ( 0 , x1 , … , x n ) =ϕ (x 1 ,… , x n)
adalah masalah nilai awal (masalah Cauchy) yang melibatkan sebuah persamaan diferensial
parsial orde satu dalam satu variabel yang tidak diketahui u dan n+1 variabel bebas t , x 1 ,… , x n.
Fungsi F ( t , x 1 , … , x n , u , x 1 ,… , x n ) adalah sebuah fungsi dari 2 n+2 variabel.
Teorema (Cauchy-Kovalevsky)
Misalkan fungsi ϕ analitik pada persekitaran titik asal dari Rn dan misalkan fungsi F
analitik pada persekitaran titik ( 0,0 , … ,0 , ϕ ( 0 , , … ,0 ) , ϕ x ( 0 , , … , 0 ) , … , ϕ x ( 0 , , … , 0 ) )dari R2 n+2 .
1 n
Contoh 2.1
Temukan semua suku yang berorde ≤ 3 dalam deret Taylor di sekitar titik asal dari solusi
masalah nilai awal
(2.10) ut =u u x
2
(2.11) u ( 0 , x ) =1+ x
Pada masalah iniϕ ( x )=1+ x 2dan fungsi adalah fungsiϕ analitik pada persekitaran titik asal dari
sumbu-x (pada kenyataannya analitik di seluruh sumbu-x). u x ( 0,0 )=ϕ ' (x )=0.
Selain itu, F ( t , x ,u , p )=updan fungsi ini analitik di persekitaran dari (0,0,1,0) di R4 (pada
kenyataannya fungsi tersebut analitik di seluruh R4 ). Oleh karena itu, dengan menggunakan
teorema Cauchy-Kovalevsky, masalah Cauchy (2.10)-(2.11) memiliki solusi analitik di
persekitaran titik asal pada bidang(t , x ). Kita harus menghitung semua turunan dariuberorde ≤ 3
di titik asal.
Dari (2.11) kita memiliki
u ( 0 , x ) =1+ x2 , u x ( 0 , x ) =2 x , uxx ( 0 , x )=2 ,u xxx ( 0 , x )=0
Oleh karena itu,
u ( 0,0 )=1, u x ( 0,0 ) =0 , uxx ( 0,0 ) =2, u xxx ( 0,0 )=0
dari (2.10) kita mempunyai
2
ut =uu x , utx =uu xx + u x ,u txx =3 ux uxx +uu xxx
dan dengan menggunakan nilai yang telah diperoleh sebelumnya kita diperoleh
ut ( 0,0 )=0 , utx ( 0,0 ) =2 ,utxx ( 0,0 )=0
dari (2.10) didapat
utt =ut u x +u utx ,u ttx=ut u xx +2u x u tx +uutxx
dan dengan menggunakan nilai yang telah dperoleh sebelumnya diperoleh
utt ( 0,0 ) =2, uttx ( 0,0 ) =0.
akhirnya dari (2.10) didapat
uttt =u tt u x + 2u t utx +uuttx
oleh karena itu
uttt ( 0,0 )=0.
Deret Taylor untuk u(t , x ) di sekitar titik asal adalah
αt αx
Dt D x u(0,0) α α
u ( t , x )= ∑ αt ! α x !
t x
t x
(αt , α x )
2 2
¿ 1+t +2 tx + x +…
Contoh Soal:
Diketahui PDB
1 1
dy /dx= x− y
2 2
dengan y ( 0 )=1. Tentukan y (0.50) dengan metode deret Taylor (h=0.25)
Penyelesaian:
x 0=0 → y 0=1
x 1=0.25 → y 1 =?
} ( {x} rsub {0} )} over {2!} {h} ^ {2} + {{y} ^ {3} ( {x} rsub {0} )} over {3!} {h} ^ {3} +...+ {{y} ^ {n} ( {x} rsub {0} )} over {n!} {h} ^ {n
y (x 1)= y (x 0)+ y '( x 0 )h+ y
Misal kita hanya menghitung y ( x 1) sampai orde ke-4 saja.
1 1
y ' ( x )= x− y
2 2
y left (x right ) = {dy} over {dx} ( { 1} over {2} x- {1} over {2} )
¿ 1/2+f . (−1/2 )
¿ 1/2− ( 12 x− 12 y) . 1/2
¿ 1/2−( x− y )
1 1
4 4
y ' left (x right ) = {dy} over {dx} left ({1} / {2} - left ({1} over {4} x- {1} over {4} y right ) right
¿−1/4+ f . ( 1/4 )
¿−1/4+ ( 12 x− 12 y ). 1/4
¿−1/4+ ( x− y )
1 1
8 8
( x ) = (−1 /4+ ( x− y ))
dy 1 1
y (4)
dx 8 8
¿ 1/8+ f . (−1/8 )
¿ 1/8+( 12 x− 12 y) .−1/8
¿ 1/8−( x−
16 )
1 1
y
16
Diperoleh:
y ( x 0 )= y ( 0 )=1
' ' ( 0)
y ( x 0)= y =1/2 ×0−1/2× 1=−1/ 2
} left ({x} rsub {0} right ) = {3} / {4 ¿
y
(3 )
y ( x 0 ) =−3/8
Start
Cetak Judul
Def deriv(x,y):
i=i+1
h=0.000001 Def f(x,y): faktor=faktor*i
z=round(((f(x+h,y)-f(x,y))/h)+
(f(x,y)*(((f(x,y+h)-f(x,y))/h))),4)
Def deriv(x,y): End
Return z
Def faktorial(p):
Cetak galat dan
hasilnya
Def f(x,y): Inisiasi
y=1
x=0 dd=float(kk[i]*g/fakt(i+1))
o=0.5*x-0.5*y jumlah+=dd
g=g*h
hasil=jumlah+y+galat
Input x1 yang ingin
h+=h
Return o dicari dan h
a=f(x,y)
aa=f(h,y)
c=deriv(x,y)
cc=deriv(h,y)
d=(c*a)
dd=(cc*aa)
ee=(dd*aa)
e=(d*a)
kk=[]
kk.append(a)
kk.append(c)
kk.append(d)
kk.append(e)
galat=((h)**(len(kk))*(ee-kk[3]))/fakt(len(kk)+1)
g=h
BAB V
CODING