Anda di halaman 1dari 4

Teknologi Transportasi Perkeretaapian

Pembangunan adalah suatu proses dinamis untuk mencapai kesejahteraan masyarakat


yang lebih tinggi. Dalam pembangunan nasional, transportasi merupakan urat nadi perekonomian
suatu negara. Kelancaran dan keandalan sistem transportasi menjadi salah satu penentu dalam
meningkatkan efisiensi dan daya saing suatu produk. Upaya meningkatkan kinerja transportasi
harus terus dilakukan baik dari sisi regulasi, kelembagaan dan, pendanaan.

Kontribusi moda kereta api terhadap seluruh moda transportasi angkutan nasional masih
sangat rendah yakni hanya 7% untuk kereta api penumpang. Pada tahun 2010 jumlah penumpang
angkutan kereta api adalah 201juta penumpang. Tahun 2016, realisasi volume angkutan
penumpang sebesar 352juta orang. Pada tahun 2030 diperkirakan angkutan kereta api yang
terbanyak adalah di Pulau Jawa dengan jumlah 858,5 juta orang/tahun. Total produksi
penumpang untuk perjalanan kereta api saat ini mencapai 432 juta orang/tahun, dengan
kontribusi produksi penumpang KA perkotaan mencapai 426,1 juta orang/tahun. Hal tersebut
menunjukkan, bahwa kereta api perkotaan memiliki peran penting dalam pengembangan
perkeretapiaan kedepan.

Perkembangan produksi penumpang ini tidak hanya akibat pertambahan penduduk,


namun juga karena inovasi dalam layanan dan juga inovasi teknologi sarana dan prasarana pada
RPJMN 2015-2019, sehingga kepeminatan penumpang kereta api meningkat. Oleh karena itu
agar share penumpang kereta api terus meningkat, inovasi di segala bidang harus didorong baik
di industri jasa operasi, manufaktur, dan komponen pendukungnya.

Inovasi teknologi perkeretaapian harus dilakukan dengan skala prioritas dengan


mendayagunakan industri dalam negeri secara maksimal. Inovasi teknologi dapat dipercepat
dengan cara alih teknologi terhadap sasaran kunci meliputi penguasaan teknologi dalam sistem
propulsi & kendali, manufaktur rolling stock, pengolahan dan pengelasan material aluminium
sebagai bahan dasar carbody, kemampuan membangun track yang efisien dan efektif, mendesain
dan mengelola prasarana frekuensi perkeretaapiaan untuk komunikasi data.

Selain itu penguasaan dan peningkatan penerapan teknologi cerdas/TIK sangat


diperlukan dalam manajemen operasi perkeretapiaan (implementasi sistem tiket secara online,
sistem informasi penunjukkan lokasi kereta) akan sangat membantu dalam memberikan
kenyamanan dan keamanan kepada pengguna.
Penyelenggaraan Kongres Teknologi Nasional Bidang Teknologi Transportasi
Perkeretapiaan ini sebagai wadah komunikasi dan pertukaran informasi antar pemangku
kepentingan di bidang teknologi transportasi perkeretapiaan pada dasarnya untuk mendorong
penguatan dan pemberdayaan SDM IPTEK bidang perekeretaapian untuk menuju Indonesia
maju dan mandiri, sehingga sistem transportasi terpadu, handal, dan berkelanjutan serta
didukung oleh sistem industri dalam negeri yang kokoh dapat tercapai.

Sumber: https://ktn.bppt.go.id/bidang-teknologi/teknologi-transportasi-perkeretaapian
ANALISIS

A. Kesatuan Paragraf
Menurut saya, kesatuan paragraf yang dipaparkan pada artikel sudah menunjukkan
keterkaitan yang sesuai dalam menjelaskan permasalahan yang cukup kompleks dengan
disertakan beberapa ulasan upaya peningkatkan kinerja transportasi. Artikel yang berjudul
“Teknologi Transportasi Perkeretaapian” menunjukkan jika teknologi transportasi angkutan
nasional terutama perkeretaapian pada dasarnya mendorong penguatan dan pemberdayaan
SDM IPTEK bidang kereta api untuk menuju Indonesia berkembang dan modern. Kereta api
memiliki peran penting dalam pengembangan transportasi angkutan nasional kedepannya.
Hal ini dapat dilihat dari kontribusi moda kereta api terhadap seluruh moda transportasi
angkutan nasional tergolong masih rendah, sedangkan setiap tahunnya penumpang kereta api
di Indonesia mengalami peningkatan. Walaupun demikian, dalam paragraf tersebut masih
tetep menyertakan upaya serta inovasi industri teknologi perkeretaapian.

B. Kepaduan Paragraf
Kepaduan paragraf pada artikel berjudul “Teknologi Transportasi Perkeretaapian” dapat
dikatakan baik, ditandai dengan adanya sinkronisasi dengan kehidupan bernegara saat ini.
Jurnal ini dapat dikatakan baik, karena pembahasan yang terdapat dalam artikel sesuai
dengan topik, cukup kompleks dan masih berkesinambungan yaitu membahas dari
penjabaran teknologi transportasi, kontribusi moda kereta api, perkembangan produksi,
inovasi teknologi perkeretaapian, dan upaya meningkatkan kinerja transportasi. Pembahasan
disampaikan dengan jelas dan materi disampaikkan cukup singkat dan informatif. Namun,
terdapat beberapa bagian yang menggunakan bahasa yang terlalu bertele- tele sehingga
pembaca sulit memahami beberapa penjelasan.

C. Metode Pengembangan
Menuruts saya, metode pengembangan paragraf pada artikel yang berjudul “Teknologi
Transportasi Perkeretaapian” menggunakan pengembangan paragraf sebab-akibat (pola
kausalitas). Pengembangan paragraf dengan menggunakan sebab-akibat, bisa dilakukan
dengan menetapkan sebab akibat suatu hal, di mana sebab menjadi gagasan utama,
dan akibat menjadi penjelasnya atau perincian pengembangan. Namun, bisa juga sebaliknya
akibat sebagai gagasan utama sedangkan sebab sebagai perinciannya. Pada paragraf ketiga
dikatakan bahwa adanya perkembangan produksi transportasi perkeretaapian akibat
pertambahan penduduk, inovasi dalam layanan dan juga inovasi teknologi sarana dan
prasarana pada RPJMN 2015-2019, sehingga kepeminatan penumpang kereta api terus
meningkat. Oleh karena itu, agar share penumpang kereta api terus meningkat, inovasi di
segala bidang harus didorong baik di industri jasa operasi, manufaktur, dan komponen
pendukungnya.

Anda mungkin juga menyukai