Anda di halaman 1dari 220

MILIK NEGARA

B
TIDAK DIPERDAGANGKAN
u
k
Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan
u Republik Indonesia
G 2016
u
r
u

M
A
Buku Guru

Matematika
T
Buku Guru E

Matematika M
A
T
I
K
A
Buku ini merupakan buku guru yang
dipersiapkan Pemerintah dalam rangka
B
implementasi Kurikulum 2013. Buku guru ini u
disusun dan ditelaah oleh berbagai pihak di n
t
bawah koordinasi Kementerian Pendidikan a
s
dan Kebudayaan, dan dipergunakan dalam
E
tahap awal penerapan kurikulum 2013. Buku r
n
ini merupakan “dokumen hidup” yang a
senantiasa diperbaiki, diperbaharui, dan w
a
dimutakhirkan sesuai dengan dinamika t
i
kebutuhan dan perubahan zaman. Masukan
dari berbagai kalangan diharapkan dapat
meningkatkan kualitas buku ini. S
M
A
L
B

K
e
l
a
s

XI

T
ISBN 347654269-6 u
n
a
SMALB
d
a KELAS XI
k
s Tunadaksa
a
9 793476 542693
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
Republik Indonesia
2016

Buku Guru

MATEMATIKA

Oleh :
Buntas Ernawati, S.Pd.

SMALB
KELAS XI Tunadaksa
MILIK NEGARA
TIDAK DIPERDAGANGKAN

MATEMATIKA
Buku ini merupakan buku guru yang
dipersiapkan Pemerintah dalam rangka
implementasi Kurikulum 2013. Buku
guru ini disusun dan ditelaah oleh
berbagai pihak di bawah koordinasi
Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan, dan dipergunakan dalam
tahap awal penerapan kurikulum
2013. Buku ini merupakan “dokumen
hidup” yang senantiasa diperbaiki,
diperbaharui, dan dimutakhirkan
sesuai dengan dinamika kebutuhan
dan perubahan zaman. Masukan dari
berbagai kalangan diharapkan dapat
meningkatkan kualitas buku ini.

ii
Hak Cipta pada kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
Dilindungi Undang–Undang
MILIK NEGARA
TIDAK DIPERDAGANGKAN

Disklaimer: Buku ini merupakan buku guru yang dipersiapkan


Pemerintah dalam rangka implementasi kurikulum 2013. Buku
guru ini disusun dan ditelaah oleh berbagai pihak di bawah
koordinasi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, dan
dipergunakan dalam tahap awal penerapan kurikulum 2013.
Buku ini merupakan "dokumen hidup" yang senantiasa
diperbaiki, diperbarui, dan dimutakhirkan sesuai dengan
dinamika kebutuhan zaman. Masukan dari berbagai kalangan
diharapkan dapat meningkatkan kualitas buku ini
Katalog Dalam Terbitan (KDT)
Indonesia. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
Matematika SMALB - Tunadaksa: Buku Guru/
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan - Jakarta:
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, 2016
xii, 218 hl. : ilus.; 25 cm.
Untuk SMALB Kelas XI
ISBN 978-602-358-520-5 (jilid lengkap)

ISBN 978-602-358-522-9 (jilid 2)


I. Matematika – Studi dan Pengajaran I. Judul
I. II. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan

Penulis : Buntas Ernawati, S.Pd


Penelaah materi : Dra. Endang Listyani, MS
Penyunting Bahasa : Badan Bahasa
Penelaah materi : Pusat Kurikulum dan Pembelajaran
Diterbitkan oleh : Direktorat Pembinaan Pendidikan Khusus
dan Layanan Khusus
Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar
dan Menengah
Cetakan ke-1, 2016
Disusun dengan huruf Bookman Oldstyle, 12pt

iii
KATA PENGANTAR

Kurikulum 2013 dirancang untuk memperkuat


kompetensi peserta didik dari sisi pengetahuan, keterampilan,
dan sikap secara utuh. Keutuhan tersebut menjadi dasar
dalam perumusan kompetensi dasar tiap mata pelajaran,
sehingga kompetensi dasar tiap mata pelajaran mencakup
kompetensi dasar kelompok sikap, kompetensi dasar
kelompok pengetahuan, dan kompetensi dasar kelompok
keterampilan. Semua mata pelajaran dirancang mengikuti
rumusan tersebut.
Matematika untuk kelas XI SMALB-D (TUNADAKSA)
dirancang untuk menghasilkan siswa yang memiliki
keimanan dan akhlak mulia serta rasa ingin tahu
sebagaimana diarahkan oleh falsafah hidup bangsa Indonesia
yaitu Pancasila sehingga dapat berperan sebagai warga
negara yang efektif dan bertanggung jawab
Pembelajaran Matematika dirancang berbasis aktivitas
yang diharapkan dapat mendorong siswa menjadi warga
negara yang baik melalui rasa ingin tahu, inovasi dan
kreativitas. Rasa ingin tahu tersebut ditunjukkan dalam
bentuk eksplorasi terhadap alam sekitar yang terkait dengan
dirinya. Kompetensi yang dihasilkan bukan lagi terbatas pada
kajian pengetahuan dan keterampilan penyajian hasil
kajiannya dalam bentuk karya tulis, tetapi lebih ditekankan
kepada pembentukan sikap dan tindakan nyata yang harus
mampu dilakukan oleh tiap siswa. Dengan demikian akan

iv
terbentuk sikap yang cinta dan bangga sebagai bangsa
Indonesia.
Buku ini menjabarkan usaha minimal yang harus
dilakukan siswa untuk mencapai kompetensi yang
diharapkan. Sesuai dengan pendekatan yang digunakan
dalam Kurikulum 2013, siswa diajak menjadi berani untuk
mencari sumber belajar lain yang tersedia dan terbentang
luas di sekitarnya. Peran guru dalam meningkatkan dan
menyesuaikan daya serap siswa dengan ketersediaan
kegiatan pada buku ini sangat penting. Guru dapat
memperkaya dengan kreasi dalam berbagai bentuk kegiatan
lain yang sesuai, relevan, bersumber dari lingkungan sosial
dan alam.
Sebagai edisi pertama, buku ini sangat terbuka dan
perlu terus dilakukan perbaikan untuk penyempurnaan. Oleh
karena itu, kami mengundang para pembaca memberikan
kritik, saran dan masukan untuk perbaikan serta
penyempurnaan pada edisi berikutnya. Atas kontribusi
tersebut, kami mengucapkan terima kasih. Mudah-mudahan
kita dapat memberikan yang terbaik bagi kemajuan dunia
pendidikan dalam rangka mempersiapkan generasi seratus
tahun Indonesia Merdeka (2045).

Jakarta, Mei 2016


Penulis,

BUNTAS ERNAWATI

v
DAFTAR ISI

Kata Pengantar ........................................................... iv


Daftar Isi .................................................................... vi
Daftar Tabel ............................................................ .... xiii
Daftar Gambar ............................................................ xiv

Bagian I Petunjuk Umum ............................................ 1


A. Pembelajaran Matematika Kelas XI Tunadaksa ...... 1
1. Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar Mata
1
Pelajaran Matematika Kelas XI Tunadaksa .... ...
2. Tujuan Pembelajaran Matematika Kelas XI
4
Tunadaksa .................................................... ...
3. Materi Pembelajaran Matematika Kelas XI
5
Tunadaksa .................................................... ...
4. Pengalaman Pembelajaran Mata Pelajaran
6
Matematika Kelas XI Tunadaksa ................... ....
B. Penilaian Pembelajaran Matematika Kelas XI
7
Tunadaksa ........................................................ ....
1. Konsep Penilaian dalam Pembelajaran .......... .... 7
2. Karakteristik Penilaian Pembelajaran ........... .... 11
3. Teknik dan Instrumen Penilaian Pembelajaran .. 12
4. Pengolahan Hasil Penilaian dan Pelaporan .... .... 14
C. Remedial ........................................................... .... 15
1. Prinsip-prinsip Remedial ............................... ... 15
2. Pembelajaran Remedial ..................................... 16
D. Pengayaan ............................................................. 19
1. Prinsip-prinsip Pengayaan ................................. 19

vi
2. Pembelajaran Pengayaan ............................... .... 20
E. Interaksi dengan Orang Tua .............................. ..... 20
1. Interaksi Secara Langsung ............................ .... 21
2. Interaksi Secara Tidak Langsung .................. ..... 21
Bagian II Petunjuk Khusus ..................................... ..... 22
Peta Konsep ................................................................. 22

BAB I PELUANG .......................................................... 23


A. Pembelajaran .................................................... ..... 23
1. Kompetensi Dasar (KD) ................................. .... 23
2. Indikator ....................................................... .... 23
3. Pengalaman Belajar ...................................... ..... 23
4. Media dan Sumber Belajar ............................ .... 24
5. Langkah-langkah Pembelajaran .................... .... 24
a. Peluang Teoretik ........................................... 25
Kegiatan 1.1 Ruang Sampel dan Titik
Sampel ………………………………………….. ..... 25

Latihan 1.1 .............................................. ..... 30


Kunci Jawaban latihan 1.1 ...................... ..... 31
Kegiatan 1.2 Kejadian .............................. ..... 32
Latihan 1.2 ................................................ ... 44
Kunci Jawaban latihan 1.2 ...................... ..... 44
b. Peluang Empirik ...................................... ..... 45
Kegiatan 1.3 Membandingkan Peluang
Empirik dan Teoretik ............................... ..... 45

Latihan 1.3 .............................................. ..... 53


c. Tugas Proyek ........................................... ..... 54
d. Merangkum ............................................. ..... 55

vii
e. Uji Kompetensi ......................................... ... 55
f. Refleksi .................................................... .... 57
B. Penilaian dan Tindak Lanjut .................................. 57
1. Penilaian ...................................................... .... 57
2. Tindak Lanjut ............................................... .... 58
C. Interaksi dengan Orang Tua .............................. .... 59

BAB II STATISTIKA ……………………………………… .... 61


A. Pembelajaran .................................................... .... 61
1. Kompetensi Dasar (KD) ...................................... 61
2. Indikator ....................................................... .... 61
3. Pengalaman Belajar ....................................... .... 61
4. Media dan Sumber Belajar ............................. ... 62
5. Langkah-langkah Pembelajaran ..................... .... 63
Kegiatan 2.1 Penyajian Data .......................... .... 63
a. Penyajian Data dengan Tabel .................... .... 65
b. Penyajian Data dengan Diagram ............... .... 68
1) Diagram Batang ................................... .... 68
2) Diagram Garis ..................................... .... 69
3) Diagram Lingkaran .............................. .... 70
Latihan 2.1 .................................................... ... 72
Kunci Jawaban ............................................. .... 74
c. Tugas Proyek ............................................ .... 76
d. Merangkum .............................................. .... 77
e. Uji Kompetensi .......................................... ... 77
Kunci Jawaban ............................................. .... 79
f. Refleksi ..................................................... .... 84
B. Penilaian dan Tindak Lanjut .................................. 84

viii
1. Penilaian ....................................................... ..... 84
2. Tindak Lanjut ................................................ .... 84
C. Interaksi dengan Orang Tua .............................. ..... 85

BAB III GARIS DAN SUDUT .................................. ..... 87


A. Pembelajaran .................................................... ..... 87
1. Kompetensi dasar (KD) ................................... .... 87
2. Indikator ....................................................... ..... 87
3. Pengalaman Belajar ....................................... ..... 87
4. Media dan Sumber Belajar ............................ ..... 88
5. Langkah-langkah Pembelajaran .......................... 88
a. Garis ........................................................ ..... 89
1) Pengertian garis ................................... ..... 89
Kegiatan 3.1 Mengamati konsep titik, garis,
dan bidang ...................................... .............. 90

2) Kedudukan Garis ................................... .. 91


3) Membagi Garis dan Perbandingan Ruas
Garis .................................................... .... 95

Latihan 3.1 ................................................ .... 97


Kunci Jawaban .......................................... .... 98
b. Sudut……………………………………………… ..... 101
1) Pengertian Sudut ................................. ..... 102
Latihan 3.2 ......................................... ...... 104
Kunci Jawaban .................................... ..... 106
2) Jenis-jenis Sudut ................................ ..... 107
Latihan 3.3 .......................................... ..... 109
Kunci Jawaban .................................... ..... 109
3) Hubungan Antar Sudut ....................... ..... 110

ix
4) Menggambar Sudut ............................. .... 111
Latihan 3.4 .......................................... .... 113
Kunci Jawaban .................................... .... 114
5) Mengukur Besar Sudut dengan Busur
Derajat ................................................ .... 114

Latihan 3.5 .......................................... .... 115


Kunci Jawaban .................................... .... 116
6) Membagi Sudut Menjadi Dua Sama Besar 117
7) Melukis Sudut ..................................... .... 118
Latihan 3.6 .......................................... .... 120
Kunci Jawaban .................................... .... 120
c. Tugas Proyek ............................................ .... 122
d. Merangkum .............................................. .... 123
e. Uji Kompetensi…………………………………. ..... 123
Kunci Jawaban ........................................ ..... 125
f. Refleksi .................................................... ..... 127
B. Penilaian dan Tindak Lanjut .................................. 128
1. Penilaian ....................................................... .... 128
2. Tindak Lanjut ............................................... ..... 128
C. Interaksi dengan Orang Tua .............................. .... 129

BAB IV PERSAMAAN LINEAR DUA VARIABEL ..... ..... 131


A. Pembelajaran ..................................................... ..... 131
1. Kompetensi Dasar (KD) .................................. .... 131
2. Indikator ....................................................... .... 131
3. Pengalaman Belajar ....................................... .... 131
4. Media dan Sumber Belajar ................................. 132
5. Langkah-langkah Pembelajaran ..................... .... 133

x
a. Persamaan Linear Dua Variabel (PLDV) ..... .... 134
1) Pengertian Persamaan Linear Dua Variabel 135
2) Variabel dan koefisien pada persamaan
Linear Dua Variabel ............................. ..... 136

Latihan 4.1 .......................................... ..... 138


Kunci Jawaban 4.1 .............................. ..... 138
3) Menyatakan Suatu Variabel dengan
Variabel lain Pada Persamaan Linear ... ..... 139
Latihan 4.2 .......................................... ..... 140
Kunci Jawaban Latihan 4.2 ................. ..... 141
4) Penyelesaian Persamaan Linear Dua
Variabel (PLDV) ................................... ..... 142
Latihan 4.3 ......................................... ...... 144
Kunci Jawaban Latihan 4.3 .................. .... 145
b. Sistem Persamaan Linear Dua Variabel
(SPLDV) ......................................................... 153
1) Pengertian Sistem Persamaan Linear Dua
variabel ........................................ ............ 154

2) Perbedaan Antara Persamaan Linear Dua


Variabel dan Sistem Persamaan Linear
Dua Variabel ............................ ................ 154

c. Penggunaan Sistem Persamaan Linear Dua


Variabel dalam Kehidupan Sehari-hari ...... .... 155

1) Metode Substitusi ................................ ..... 155


2) Metode Eliminasi ................................. ..... 158
Latihan 4.4 ................................................... 160
Kunci Jawaban Latihan 4.4 ..................... ..... 161
d. Tugas Proyek ............................................ ..... 166

xi
e. Merangkum .............................................. .... 169
f. Uji Kompetensi ......................................... .... 170
Kunci Jawaban ......................................... .... 175
g. Refleksi .................................................... ..... 184
B. Penilaian dan Tindak Lanjut ……………………….. .... 184
1. Penilaian …………………………………………….. .... 184
2. Tindak Lanjut ………………………………………. .... 185
C. Interaksi dengan Orang Tua ………………………… .... 185

Instrumen Penilaian ............................................... .... 187


Glosarium ............................................................. ...... 195
Daftar Pustaka ............................................................ 198
Tentang Penulis ...................................................... .... 199
Tentang Penelaah ................................................... .... 200

xii
DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Pasangan berurut dua koin ......................... 27


Tabel 1.2 Pasangan berurut dua buah dadu ............... 28
Tabel 1.3 Peluang empirik percobaan penggelindingan
satu dadu.................................................... 37
Tabel 1.4 Pasangan berurut mata dadu pertama genap
dan mata dadu kedua bilangan prima ......... 46
Tabel 1.5 Percobaan pengetosan koin 50 kali .............. 49
Tabel 1.6 Percobaan penggelindingan dadu 120 kali ... 49
Tabel 1.7 Percobaan pengambilan kelereng 90 kali ..... 50
Tabel 2.1 Banyak Siswa Menurut Tingkat Sekolah
dan Jenis Kelamin di Suatu Daerah ............ 65
Tabel 2.2 Suhu pada siang hari di sebuah wilayah ..... 66
Tabel 2.3 Banyaknya waktu untuk menonton TV
selama 1 minggu ......................................... 73
Tabel 4.1 Daftar harga kue dan minuman segar ......... 157
Tabel 4.2 Daftar alat tulis ........................................... 167

xiii
DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1 Koin mata uang ......................................... 25


Gambar 1.2 Hasil yang mungkin dari melambungkan koin
mata uang ................................................. 26
Gambar 1.3 Dadu ......................................................... 27
Gambar 1.4 Hasil yang mungkin dari melambungkan satu
dadu ......................................................... 28
Gambar 2.1 Diagram Lingkaran Hasil Pertanian di Daerah
X Tahun 2015 (dalam satuan ton) .............. 63
Gambar 2.2 Diagram Batang Hasil Pertanian di Daerah
X Tahun 2015 (dalam satuan ton) .............. 64
Gambar 2.3 Diagram Batang Banyak Penduduk di 4 Desa
Tahun 2015 ............................................... 69
Gambar 2.4 Diagram Garis Suhu Tubuh Seorang
Pasien pada Rumah Sakit X ....................... 70
Gambar 2.5 Diagram Lingkaran Banyak Buku di
Perpustakaan Daerah X Tahun 2015 ......... 72
Gambar 3.1 Keadaan lingkungan sekitar sekolah .......... 88
Gambar 3.2 Representasi titik A, garis EF, dan bidang 90
Gambar 3.3 Balok ......................................................... 91
Gambar 3.4 Garis g dan garis h berpotongan ................ 92
Gambar 3.5 Garis g dan garis h sejajar ......................... 93
Gambar 3.6 Garis g dan garis h berimpit ....................... 93
Gambar 3.7 Jam menunjukkan pukul 12.00 ................. 93

xiv
Gambar 3.8 Dua garis bersilangan ................................ 94
Gambar 3.9 Gambar garis AB dibagi menjadi dua
yaitu garis AC dan garis BC ....................... 95
Gambar 3.10 Garis AB dipotong menjadi dua ................. 96
Gambar 3.11 Tangga yang disandarkan ke tembok ......... 101
Gambar 3.12 Mengukur tinggi pohon dan mengukur tinggi
orang ......................................................... 102
Gambar 3.13 Bagian-bagian sudut ................................. 102
Gambar 3.14 Buku, gunting, dan segitiga merah ........... 17
Gambar 3.15 (a) sudut siku-siku, (b) sudut lancip, (c)
sudut tumpul, (d) sudut refleksi, dan (e)
sudut lurus ............................................... 108
Gambar 3.16 (a)sudut berpelurus, (b) sudut berpenyiku,
dan (c) sudut bertolak belakang ................. 110
Gambar 3.17 (a) penggaris, (b) busur derajat .................. 111
Gambar 3.18 Besar sudut ABC = 80° ............................. 114
Gambar 3.19 Sudut ABC siku-siku di titik B .................. 117
Gambar 3.20 Cara membagi sudut menjadi dua
sama besar ................................................ 118
Gambar 3.21 Cara melukis sudut 60° ............................ 119
Gambar 3.22 Cara melukis sudut 30° dengan
menggunakan jangka ................................ 120
Gambar 4.1 Rumput yang sudah dipangkas dan
yang belum dipangkas ............................... 147
Gambar 4.2 Aktifitas siswa di kantin sekolah ................ 156
Gambar 4.3 Halaman Sekolah ...................................... 169

xv
Gambar 4.4 5 buah buku dan 2 buah pensil ................. 172
Gambar 4.5 Kran air yang bocor ................................... 180
Gambar 4.6 Gelas ukur, gelas plastik,paku, dan
stopwatch .................................................. 181

xvi
Bagian I
PETUNJUK UMUM

A. Pembelajaran Matematika Kelas XI Tunadaksa


1. Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar Mata Pelajaran
Matematika Kelas XI Tunadaksa
KOMPETENSI INTI 1 (SIKAP SPIRITUAL)
1. Menghargai dan menghayati ajaran agama yang
dianutnya.
KOMPETENSI INTI 2 (SIKAP SOSIAL)
2. Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin,
tanggungjawab, peduli (toleransi, gotong royong),
santun, percaya diri, dalam berinteraksi secara efektif
dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan
pergaulan dan keberadaannya.

Keterangan:
 Pembelajaran Sikap Spiritual dan Sikap Sosial
dilaksanakan secara tidak langsung (indirect teaching)
melalui keteladanan, ekosistem pendidikan, dan proses
pembelajaran Pengetahuan dan Keterampilan.
 Guru mengembangkan Sikap Spiritual dan Sikap Sosial
dengan memperhatikan karakteristik, kebutuhan, dan
kondisi peserta didik.
 Evaluasi terhadap Sikap Spiritual dan Sikap Sosial
dilakukan sepanjang proses pembelajaran berlangsung,

1
dan berfungsi sebagai pertimbangan guru dalam
mengembangkan karakter peserta didik lebih lanjut.
KOMPETENSI INTI 3 KOMPETENSI INTI 4
(PENGETAHUAN) (KETERAMPILAN)
3 . Memahami dan 4 . Mengolah, menyaji,
menerapkan pengetahuan dan menalar dalam
(faktual, konseptual, dan ranah konkret
prosedural) berdasarkan (menggunakan,
rasa ingin tahunya tentang mengurai, merangkai,
ilmu pengetahuan, memodifikasi, dan
teknologi,seni, budaya membuat) dan ranah
terkait fenomena dan abstrak (menulis,
kejadian nyata dalam membaca,
kehidupan menghitung,
menggambar, dan
mengarang) sesuai
dengan yang dipelajari
disekolah dan sumber
lain yang sama dalam
sudut pandang/teori
3.1 Memahami konsep 4.1 Melakukan percobaan
peluang. untuk menentukan
ruang sampel,
kejadian dan peluang
suatu kejadian.

2
KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR
3.2 Memahami peluang 4.2 Menentukan peluang
empirik dari data luaran empirik dari suatu
(output) yang mungkin kejadian. Dengan
diperoleh berdasarkan memanfaatkan
sekelompok data (tunggal). teknologi untuk
mengolah data
3.3 Memahami teknik 4.3 Menggambar diagram
penyajian data dua batang dan garis dari
variabel menggunakan data dua variabel
tabel, diagram batang, dan dengan memanfaatkan
diagram garis. teknologi untuk
mengolah data.
3.4 Memahami berbagai 4.4 Menerapkan berbagai
konsep dan prinsip garis konsep dan prinsip
dan sudut dalam bidang garis dan sudut dalam
datar. bidang datar terkait
dalam kehidupan
sehari-hari
3.5 Memahami konsep 4.5 Menerapkan konsep
persamaan linear dua persamaan linier dua
variabel. variabel dengan cara
eliminasi dan
substitusi dalam
konteks nyata.

3
2. Tujuan Pembelajaran Matematika Kelas XI Tunadaksa
Secara umum, pembelajaran matematika bertujuan agar
peserta didik memiliki kecakapan atau kemahiran
matematika. Kecakapan atau kemahiran matematika
merupakan bagian dari kecakapan hidup yang harus
dimiliki peserta didik terutama dalam pengembangan
penalaran, komunikasi, dan pemecahan masalah (problem
solving) yang dihadapi dalam kehidupan peserta didik
sehari-hari. Matematika selalu digunakan dalam segala
segi kehidupan.
Semua bidang studi memerlukan keterampilan
matematika yang sesuai, merupakan sarana komunikasi
yang logis, singkat dan jelas, dapat digunakan untuk
menyajikan informasi dalam berbagai cara, meningkatkan
kemampuan berpikir logis, ketelitian dan kesadaran
keruangan, memberikan kepuasan terhadap usaha
memecahkan masalah yang menantang, mengembangkan
kreativitas, dan sarana untuk meningkatkan kesadaran
terhadap perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.
Pembelajaran matematika di SMALB Tunadaksa
diarahkan untuk mendorong peserta didik mencari tahu
dari berbagai sumber, mampu merumuskan masalah
bukan hanya menyelesaikan masalah sederhana dalam
kehidupan sehari-hari. Disamping itu, pembelajaran
diarahkan untuk melatih peserta didik berpikir logis dan
kreatif bukan sekedar berpikir mekanistis serta mampu
bekerja sama dan berkolaborasi dalam menyelesaikan
masalah.

4
Pembelajaran matematika dilakukan dalam rangka
mencapai kompetensi sikap spiritual, sikap sosial,
pengetahuan, dan keterampilan. Pengembangan
kompetensi sikap spiritual dan sikap sosial dilaksanakan
melalui kegiatan pembelajaran tidak langsung (Indirect
Teaching).

3. Materi Pembelajaran Matematika Kelas XI Tunadaksa


Buku ini diperuntukkan anak tunadaksa yang
mempunyai hambatan intelektual ringan, hambatan
emosi, dan hambatan komunikasi sehingga guru wajib
melakukan asesmen terlebih dahulu sebelum pelaksanaan
pembelajaran. Apabila hasil asesmen menunjukkan bahwa
kemampuan peserta didik tidak sesuai seperti yang
diharapkan (tidak sesuai dengan standar indikator dalam
buku ini) maka guru wajib melakukan penyederhanaan
pembelajaran. Apabila ternyata hasil asesmen
menunjukkan bahwa kemampuan peserta didik berada
diatas standar yang diharapkan maka guru wajib
melakukan penambahan materi pembelajaran.
Materi pembelajaran matematika yang diberikan kepada
peserta didik kelas XI tunadaksa meliputi 3 aspek yaitu
sebagai berikut:
a. Aljabar
b. Geometri dan pengukuran
c. Statistika dan Peluang

5
Dari ketiga aspek tersebut dijabarkan menjadi 4 bab yang
akan dipelajari oleh peserta didik yaitu sebagai berikut:
a. Bab I tentang Peluang
b. Bab II tentang Statistika
c. Bab III tentang Garis dan Sudut
d. Bab IV tentang Persamaan Linear Dua variabel (PLDV)
Alokasi waktu untuk pembelajaran matematika bagi
peserta didik kelas XI tunadaksa yaitu 2 jam pelajaran/
minggu.

4. Pengalaman Pembelajaran Mata Pelajaran Matematika


Kelas XI Tunadaksa
a. memahami konsep dan menerapkan prosedur
matematika dalam kehidupan sehari-hari,
b. membuat generalisasi berdasarkan pola, fakta,
fenomena, atau data yang ada,
c. melakukan operasi matematika untuk
penyederhanaan, dan analisis komponen yang ada,
d. melakukan penalaran matematis yang meliputi
membuat dugaan dan memverifikasinya
e. memecahkan masalah dan mengomunikasikan
gagasan melalui simbol, tabel, diagram, atau media
lain untuk memperjelas keadaan atau masalah,
f. menumbuhkan sikap positif seperti sikap logis, kritis,
cermat, teliti, dan tidak mudah menyerah dalam
memecahkan masalah.

6
B. Penilaian Pembelajaran Matematika Kelas XI Tunadaksa
1. Konsep Penilaian dalam Pembelajaran
Penilaian merupakan serangkaian kegiatan untuk
memperoleh informasi atau data mengenai proses dan
hasil belajar peserta didik. Strategi penilaian disiapkan
untuk memfasilitasi guru dalam mengembangkan
pendekatan, teknik, dan instrumen penilaian hasil
belajar dengan pendekatan penilaian otentik yang
memungkinkan para pendidik menerapkan program
remedial bagi peserta didik yang tergolong pebelajar
lambat dan program pengayaan bagi peserta didik
yang termasuk kategori pebelajar cepat.
Penilaian dilakukan dengan cara menganalisis
dan menafsirkan data hasil pengukuran capaian
kompetensi peserta didik yang dilakukan secara
sistematis dan berkesinambungan sehingga menjadi
informasi yang bermakna dalam pengambilan
keputusan.
Kurikulum 2013 merupakan kurikulum berbasis
kompetensi yang menekankan pembelajaran berbasis
aktivitas yang bertujuan memfasilitasi peserta didik
memperoleh sikap, pengetahuan, dan keterampilan.
Penilaian sikap digunakan sebagai pertimbangan guru
dalam mengembangkan karakter peserta didik lebih
lanjut sesuai dengan kondisi dan karakteristik peserta
didik.

7
Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam
proses penilaian, yaitu:
a. Mengukur tingkat berpikir peserta didik mulai dari
rendah sampai tinggi.
b. Menekankan pada pertanyaan yang membutuhkan
pemikiran mendalam (bukan sekedar hafalan).
c. Mengukur proses kerjasama, bukan hanya hasil
kerja.
d. Menggunakan portofolio pembelajaran peserta
didik.

Dengan demikian kompetensi peserta didik yang


dinilai pada tiap ranah kompetensi disesuaikan
dengan aktivitas yang ditempuh peserta didik dalam
proses pembelajaran. Terkait hal itu perlu diingat,
dalam Standar Proses dinyatakan bahwa sasaran
pembelajaran mencakup pengembangan ranah sikap,
pengetahuan, dan keterampilan yang dielaborasi
untuk setiap satuan pendidikan. Sikap diperoleh
melalui aktivitas “menerima, menjalankan,
menghargai, menghayati, dan mengamalkan”.
Pengetahuan diperoleh melalui aktivitas “mengingat,
memahami, menerapkan, menganalisis,
mengevaluasi”. Keterampilan diperoleh melalui
aktivitas “mengamati, menanya, mencoba, menalar,
menyaji, dan mencipta”. Aktivitas-aktivitas pada tiap
ranah kompetensi tersebut bergradasi.

8
Penilaian otentik dalam pembelajaran matematika
menekankan pada:
a. Beorientasi pada proses maupun hasil dalam
menyelesaikan masalah.
b. Aspek penalaran untuk meningkatkan dan
mengembangkan keterampilan berpikir logis,
kritis, analitis, dan kreatif.
Pendidik diharapkan menggunakan berbagai metode
dan teknik penilaian. Pembuatan instrumen penilaian
dalam mata pelajaran Matematika SMALB Kelas XI
Tunadaksa perlu mempertimbangkan aspek-aspek
penalaran matematika dan pemecahan masalah yang
meliputi empat aspek sebagai berikut:
1. Penilaian pemahaman
Pada aspek ini yang dinilai adalah kemampuan
peserta didik dalam mendeskripsikan konsep,
menentukan hasil, dan mengidentifikasi.
2. Penilaian penyajian dan penafsiran
Pada aspek ini yang dinilai adalah kemampuan
peserta didik dalam membaca dan menafsirkan
berbagai bentuk penyajian (seperti tabel dan
grafik), menyajikan data dan informasi dalam
berbagai bentuk tabel dan grafik, melukiskan garis
dan sudut, menyajikan / menafsirkan berbagai
representasi konsep dan prosedur, dan menyusun
model matematika suatu situasi/keadaan.

9
3. Penilaian penalaran dan pembuktian
Pada aspek ini yang dinilai adalah kemampuan
peserta didik dalam mengidentifikasi contoh dan
bukan contoh, menduga dan memeriksa kebenaran
suatu pernyataan, mendapatkan atau memeriksa
kebenaran dengan penalaran induksi, pemecahan
masalah matematika, dan menurunkan atau
membuktikan rumus dengan penalaran deduksi.
4. Penilaian pemecahan masalah
Pada aspek ini yang dinilai adalah kemampuan
peserta didik menggunakan matematika dalam
penyelesaian masalah matematika maupun dalam
konteks kehidupan nyata, ilmu, dan teknologi.

2. Karakteristik Penilaian Pembelajaran


a. Dilakukan selama dan sesudah proses pembelajaran
berlangsung.
b. Bisa digunakan untuk formatif atau sumatif.
c. Yang diukur keterampilan dan performance, bukan
mengingat fakta.
d. Berkesinambungan.
e. Terintegrasi, dan dapat digunakan sebagai feedback.
f. Berdasarkan acuan kriteria.
g. Menggunakan teknik penilaian yang bervariasi.

10
3. Teknik dan Instrumen Penilaian Pembelajaran
Teknik penilaian dalam pembelajaran dengan
pendekatan saintifik dapat dilakukan melalui penilaian
proses, penilaian produk, dan penilaian sikap. Ketiga
aspek penilaian tersebut dapat kita jabarkan sebagai
berikut:
a. Penilaian proses atau keterampilan dapat dilakukan
melalui observasi pada saat peserta didik bekerja
kelompok, bekerja individu, berdiskusi maupun
pada saat presentasi dengan menggunakan lembar
observasi kinerja.
b. Penilaian produk dapat berupa pemahaman konsep,
prinsip, dan hukum. Penilaian produk tersebut
dapat dilakukan dengan tes tertulis.
c. Penilaian sikap dilakukan melalui saat peserta didik
bekerja kelompok, bekerja individu, berdiskusi
maupun pada saat presentasi. Penilaian sikap
tersebut dapat dilakukan dengan menggunakan
lembar observasi sikap.

Teknik dan instrumen yang digunakan untuk


penilaian kompetensi sikap, pengetahuan, dan
keterampilan adalah sebagai berikut:
1. Penilaian Kompetensi Sikap (Attitude)
a. Observasi
Teknik penilaian yang dilakukan secara
berkesinambungan dengan menggunakan

11
indera, baik secara langsung maupun tidak
langsung dengan menggunakan pedoman
observasi yang berisi sejumlah indikator
perilaku yang diamati.
b. Penilaian Diri
Teknik penilaian dengan cara meminta peserta
didik untuk mengemukakan kelebihan dan
kekurangan dirinya dalam konteks pencapaian
kompetensi. Instrumen yang digunakan berupa
lembar penilaian diri.
c. Penilaian Antar Peserta Didik/ Teman
Teknik penilaian dengan cara meminta peserta
didik untuk saling menilai terkait dengan
pencapaian kompetensi. Instrumen yang
digunakan berupa lembar penilaian antar
peserta didik.
d. Jurnal/ Catatan Guru
Catatan pendidik di dalam dan di luar kelas
yang berisi informasi hasil pengamatan tentang
kekuatan dan kelemahan peserta didik yang
berkaitan dengan sikap dan perilaku.

2. Penilaian Kompetensi Pengetahuan (Knowledge)


a. Instrumen tes tulis
Berupa soal pilihan ganda, isian, jawaban
singkat, benar-salah, menjodohkan, dan uraian.

12
b. Instrumen tes lisan
Berupa daftar pertanyaan yang diberikan oleh
guru secara ucap/oral sehingga peserta didik
merespon pertanyaan tersebut sehingga
menumbulkan keberanian dari peserta didik.
c. Instrumen penugasan
Berupa tugas mengerjakan di rumah, proyek
yang dikerjakan secara individu maupun
kelompok.

3. Penilaian Kompetensi Keterampilan (Skill)


a. Tes praktik/ kinerja atau performance
Penilaian yang menuntut respons berupa
keterampilan melakukan suatu aktivitas/
perilaku sesuai dengan kompetensi.
b. Penilaian proyek
Berupa tugas-tugas belajar yang meliputi
kegiatan perancangan, pelaksanaan, dan
pelaporan secara tertulis maupun lisan dalam
jangka waktu tertentu.
c. Penilaian portofolio
Penilaian yang dilakukan dengan cara menilai
kumpulan seluruh karya peserta didik yang
bersifat reflektif-integratif untuk mengrtahui
minat, perkembangan, prestasi, kreativitas
peserta didik dalam kurun waktu tertentu.

13
4. Pengolahan Hasil Penilaian dan Pelaporan
Penilaian hasil belajaroleh pendidik harus
memperhatikan hal-hal berikut ini:
a. Proses penilaian diawali dengan mengkaji silabus
sebagai acuan dalam membuat rancangan dan
kriteria penilaian pada awal semester. Setelah
menetapkan kriteria, pendidik memilih teknik
penilaian sesuai dengan indikator dan
mengembangkan instrumen serta pedoman
penyekoran sesuai dengan teknik penilaian yang
dipilih.
b. Pelaksanaan penilaian dalam proses pembelajaran
diawali dengan penelusuran dan diakhiri dengan tes
atau non tes. Penelusuran dilakukan dengan teknik
bertanya untuk mengeksplorasi pengalaman belajar
sesuai dengan kondisi dan tingkat kemampuan
peserta didik.
c. Hasil penilaian oleh pendidik dianalisis lebih lanjut
untuk mengetahui kemajuan dan kesulitan belajar.
d. Laporan hasil penilaian meliputi:
1) Nilai/ deskripsi pencapaian kompetensi
pengetahuan dan keterampilan.
2) Deskripsi sikap spiritual dan sosial.
e. Laporan hasil penilaian disampaikan kepada kepala
sekolah dan pihak lain yang terkait (misalnya: wali
kelas, dan orang tua peserta didik) pada periode
yang ditentukan.

14
C. Remedial
Remedial merupakan layanan pendidikan yang diberikan
kepada peserta didik untuk memperbaiki prestasi belajar
agar mencapai kriteria ketuntasan minimal yang harus
dicapai oleh peserta didik. Remedial diperlukan bagi
peserta didik yang belum mencapai kemampuan minimal
yang ditetapkan dalam rencana pelaksanaan
pembelajaran.
1. Prinsip-prinsip Remedial
Dalam pemberian pembelajaran remedial, kita harus
memperhatikan prinsip-prinsip dalam remedial seperti
berikut ini:
a. Adaptif
Setiap peserta didik memiliki keunikan masing-
masing dan berbeda-beda antara yang satu dengan
yang lainnya. Oleh karena itu, program
pembelajaran remedial harus dapat mengakomodasi
perbedaan individual peserta didik dan disusun
sesuai dengan kecepatan, kesempatan, dan gaya
belajar masing-masing.
b. Interaktif
Pembelajaran remedial memungkinkan peserta didik
secara intensif dapat berinteraksi dengan pendidik
dan sumber belajar yang tersedia. Remedial bersifat
perbaikan maka perlu mendapatkan monitoring dan
pengawasan agar dapat diketahui kemajuan

15
belajarnya. Apabila dijumpai adanya peserta didik
yang mengalami kesulitan, maka segera diberikan
tindakan.
c. Fleksibilitas dalam Metode Pembelajaran dan
Penilaian.
Dalam pembelajaran remedial digunakan berbagai
metode mengajar dan metode penilaian sesuai
dengan karakteristok peserta didik.
d. Pemberian Umpan Balik Sesegera Mungkin.
Umpan balik dapat bersifat korektif maupun
konfirmatif.
e. Kesinambungan dan Ketersediaan dalam Pemberian
Pelayanan.
Program pembelajaran reguler dengan pembelajaran
remedial merupakan satu kesatuan sehingga harus
berkesinambungan.

2. Pembelajaran Remedial
a. Bentuk kegiatan Remedial
1) Memberikan Tambahan Penjelsan atau Contoh
Peserta didik kadang-kadang mengalami
kesulitan memahami penyampaian materi
pembelajaran untuk mencapai kompetensi yang
disajikan hanya sekali, apalagi kurang ilustrasi
dan contoh. Pemberian tambahan ilustrasi,
contoh dan bukan contoh untuk pembelajaran

16
konsep misalnya akan membantu pemebentukan
konsep pada diri peserta didik.
2) Menggunakan Strategi Pembelajaran yang
Berbeda dengan Sebelumnya
Penggunaan alternatif berbagai strategi
pembelajaran akan memungkinkan peserta didik
dapat mengatasi masalah pembelajaran yang
dihadapi.
3) Mengkaji Ulang Pembelajaran yang Lalu
Penerapan prinsip pengulangan dalam
pembelajaran akan membantu peserta didik
menangkap pesan pembelajaran. Pengulangan
dapat dilakukan dengan menggunakan metode
dan media yang sama atau metode dan media
yang berbeda.
4) Menggunakan Berbagai Jenis Media
Penggunaan berbagai jenis media dapat menarik
perhatian peserta didik. Perhatian memegang
peranan penting dalam proses pembelajaran.
Semakin memperhatikan, hasil belajar akan lebih
baik. Namun, peserta didik sering kali mengalami
kesulitan untuk memperhatikan atau
berkonsentrasi dalam waktu yang lama. Agar
perhatian peserta didik terkonsentrasi pada
materi pelajaran, perlu digunakan berbagai media
untuk mengendalikan perhatian peserta didik.

17
b. Bentuk Pelaksanaan Pembelajaran Remedial
Setelah diketahuikesulitan belajar yang dihadapi
oleh peserta didik, maka langkah selanjutnya dalah
memberikan perlakuan berupa pembelajaran
remedial. Adapun bentuk-bentuk pelaksanaan
pembelajaran remedial antara lain:
1) Pemberian pembelajaran ulang dengan metode
dan media yang berbeda.
2) Pemberian bimbingan secara khusus.
3) Pemberian tugas dan latihan secara khusus.
4) Pemanfaatan tutor sebaya.
5) Hasil belajar yang menunjukkan tingkat
pencapaian kompetensi melalui penilaian
diperoleh dari penilaian proses dan penilaian
hasil. Penilaian proses diperoleh melalui postes,
tes kinerja, observasi, dan lain-lain. Sedangkan
penilaian hasil diperoleh melalui ulangan harian,
ulangan tengah semester dan ulangan akhir
semester.
6) Jika peserta didik tidak lulu karena penilaian
hasil maka sebaiknya hanya mengulang tes
tersebut dengan pembelajaran ulang jika
diperlukan. Namun apabila ketidak lulusan
akibat dari penilaian proses yang tidak diikuti
(misalnya kinerja praktik, diskusi/ presentasi
kelompok) maka sebaiknya peserta didik
mengulang semua proses yang harus diikuti.

18
D. Pengayaan
1. Prinsip-prinsip Pengayaan
Jika ada peserta didik yang lebih mudah dan cepat
mencapai penguasaan kompetensi minimal yang
ditetapkan, maka pendidik memberikan perlakuan
khusus berupa program pembelajaran pengayaan.
Tujuan pembelajaran pengayaan yaitu untuk
memberikan kesempatan pembelajaran baru bagi
peserta didik yang memiliki kelebihan sedemikian rupa
sehingga mereka dapat mengoptimalkan perkembangan
minat, bakat, dan kecakapannya.
Jenis pembelajaran pengayaan:
a. Kegiatan eksploratori, yang bersifat umum yang
dirancang untuk disajikan kepada peserta didik
dapat berupa sejarah tokoh dalam bidang ilmu yang
dipelajari, buku yang relevan, peristiwa alam yang
terkait dengan materi pembelajaran, dan sebagainya
yang tidak tercakup dalam kurikulum.
b. Keterampilan proses, yang diperlukan oleh peserta
didik agar berhasil dalam melakukan pendalaman
dan investigasi terhadap topik yang diminati dalam
bentuk pembelajaran mandiri.
c. Pemecahan masalah, yang diberikan kepada peserta
didik yang memiliki kemampuan belajar lebih tinggi
berupa pemecahan masalah nyata dengan
menggunakan pendekatan pemecahan masalah/
penelitian ilmiah.

19
2. Pembelajaran Pengayaan
Pembelajaran pengayaan dapat dilakukan dalam bentuk
sebagai berikut:
a. Belajar kelompok
b. Belajar mandiri
c. Pembelajaran berbasis tema
d. Pemadatan kurikulum

E. Interaksi dengan Orang Tua


Kegiatan ini dimaksudkan supaya terjadi komunikasi
antara guru dan orang tua dalam proses pembelajaran.
Guru memberikan informasi tentang sejauh mana
pembelajaran berlangsung dan tentang kemampuan
peserta didik dalam menerima pembelajaran sehingga
orang tua dapat mengetahui tentang kemampuan peserta
didik dan dapat membantu peserta didik ketika belajar di
rumah. Dengan adanya interaksi antara guru dan orang
tua, diharapkan peserta didik dapat terpantau kegiatannya
juga peserta didik akan merasa diperhatikan oleh guru
dan orang tua sehingga memberikan semangat dan
motivasi dalam belajar.
Diharapkan informasi hasil belajar tersebut
memberikan manfaat oleh orang tua untuk memotivasi
peserta didik agar belajar lebih baik. Untuk itu diperlukan
informasi akurat tentang hasil belajar peserta didik yang
meliputi ranah kognitif, psikomotor, dan afektif. Informasi
tersebut digunakan oleh orang tua untuk:

20
1. Membantu anaknya belajar.
2. Memotivasi anaknya belajar.
3. Membantu sekolah meningkatkan hasil belajar siswa.
4. Membantu sekolah melengkapi fasilitas belajar.
Bentuk laporan yang diberikan kepada orang tua
peserta didik harus mencakup semua ranah dan disertai
deskripsi yang lebih rinci tentang kelemahan, kekuatan,
dan keterampilan peserta didik dalam melakukan tugas
serta minat terhadap mata pelajaran.
Interaksi antara pendidik dengan orang tua peserta didik
dapat dilakukan dengan dua cara yaitu:
1. Interaksi Secara Langsung
a. Pertemuan rutin orang tua peserta didik dengan
pendidik di sekolah
b. Home visit
2. Interaksi Secara Tidak Langsung
a. Buku penghubung
b. Pengembalian tugas yang telah dinilai dan
ditandatangani oleh orang tua peserta didik dan
disimpan sebagai portofolio peserta didik.

21
Bagian II
PETUNJUK KHUSUS

Peta Konsep/Materi

Titik Sampel

Peluang Teoretik Ruang Sampel

Peluang

Peluang Empirik Kejadian

Tabel

Diagram Batang
Statistika/
Penyajian Data

Diagram Garis

Diagram Lingkaran

Pengertian Garis
Matematika Kelas
XI TunaAdaksa

Garis Kedudukan Garis

Membagi Garis dan


Perbandingan Ruas
Garis

Garis dan Sudut


Pengertian Sudut

Jenis-jenis Sudut

Sudut
Hubungan Antar
Sudut
Penyelesaian
Persamaan Linear
Persamaan Linear Dua Variabel
Dua Variabel Melukis Sudut
(PLDV) Model dan Sistem
Persamaan Linear
Dua Variabel

22
BAB I PELUANG

A. Pembelajaran
1. Kompetensi Dasar (KD)
3.1 Memahami konsep peluang.
3.2 Memahami peluang empirik dari data luaran
(output) yang mungkin diperoleh berdasarkan
sekelompok data (tunggal)
4.1 Melakukan percobaan untuk menentukan ruang
sampel, kejadian dan peluang suatu kejadian.
4.2 Menentukan peluang empirik dari suatu kejadian
dengan memanfaatkan teknologi untuk mengolah
data

2. Indikator
1. Mengetahui pengertian peluang.
2. Menentukan nilai peluang secara empirik dan
teoretik.

3. Pengalaman Belajar
1. Menentukan Titik Sampel dan Ruang Sampel
2. Menentukan Nilai Kemungkinan dan Frekuensi
harapan

23
4. Media dan Sumber Belajar
a. Media
Media yang digunakan dalam pembelajaran tentang
materi peluang tersebut yaitu:
1) Permaianan ular tangga
2) Dadu
3) Koin
4) Bola berwarna
b. Sumber Belajar
Sumber belajar yang digunakan yaitu:
1) Buku teks matematika kelas XI Tunadaksa yang
diterbitkan oleh Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan.
2) Buku matematika lain yang relevan.

5. Langkah-langkah Pembelajaran
Pada Bab ini kita akan membahas tentang Peluang. Istilah
peluang, sering kita dengar dalam kehiudupan sehari-hari.
Banyak aspek dalam kehidupan sehari-hari yang didasarkan
pada peluang kejadian yang mungkin di luar jangkauan kita.
Dengan mempelajari bab tentang peluang ini, maka kita dapat
memprediksi besarnya peluang yang mungkin terjadi. Teori
peluang banyak digunakan dalam dunia bisnis, meteorologi,
sains, industri, politik, dan lain-lain. Misalnya sebuah
perusahaan menggunakan peluang untuk memasarkan
produknya, dokter menggunakan peluang untuk memprediksi
besar kecilnya kesuksesan metode pengobatannya, ahli

24
meteorologi menggunakan peluang untuk memperkirakan
kondisi cuaca, dalam dunia politik menggunakan teori
peluang untuk memprediksi hasil sebelum pemilihan umum.
Peluang juga digunakan PLN untuk merencanakan
pengembangan sistem pembangkit listrik dalam menghadapi
perkembangan beban listrik di masa depan.

a. Peluang Teoretik
Kegiatan 1.1 Ruang Sampel dan Titik Sampel

Ayo Kita Mengamati!

Perhatikan gambar berikut ini!


Peserta didik dibentuk kelompok kecil atau
berpasangan. Masing-masing peserta didik mengamati uang
koin pecahan Rp 200,00 yang telah disediakan baik oleh guru
maupun peserta didik itu sendiri. Untuk lebih memperjelas,
guru menayangkan gambar uang koin tersebut pada layar
LCD agar peserta didik dapat mengamati penjelasan dari
guru.

Pada sebuah koin terdapat


dua sisi. Salah satu sisi
bergambar burung Garuda
dan sisi yang lain
bergambar angka.
Gambar 1.1 koin mata uang
Sumber https://encrypted-tbn3.gstatic.com

25
Ayo Kita Menanya!
Setelah peserta didik mengamati uang koin tersebut di atas,
kemudian gali pengetahuannya sebagai berikut:
1. Pernahkah kamu melihat uang koin pecahan yang lain?
2. Apa yang terlihat pada koin tersebut?
Guru menyiapkan uang koin yang lain yaitu misalnya:
Rp100,00; Rp500,00; danRp 1.000,00. Guru menyiapkan
contoh uang koin yang dimaksud tersebut dan membagikan
kepada masing-masing kelompok agar peserta didik dapat
mengamati lebih jelas.

Ayo Kita Mengumpulkan Informasi!


Pada sebuah koin mata uang terdapat dua permukaan atau
sering juga disebut dengan dua sisi, yaitu sisi angka dan sisi
gambar. Jika koin mata uang tersebut dilambungkan,
kemungkinan sisi yang akan muncul adalah:

Sisi Angka (A)

GMata uang
Sisi Gambar (G)

Gambar 1.2 Peluang munculnya sisi mata uang

26
Demikian juga halnya dengan mata dadu. Pada sebuah mata
dadu terdapat 6 buah permukaan yang mewakili tiap
nomornya.

Gambar 1.3 Dadu


Sumber http://ebanjarmasin.blogspot.com/2010/05/dadu.html

Pada pelambungan satu buah dadu, kemungkinan sisi mata


dadu yang muncul adalah :

Mata dadu 1

Mata dadu 2

Mata dadu 3
Mata Dadu
Mata dadu 4

Mata dadu 5

Mata dadu 6

Gambar 1.4 Hasil yang mungkin dari melambungkan satu dadu.


Bagaimana apabila terdapat dua buah koin dan dua buah
dadu dilempar? Untuk lebih memahaminya, lengkapilah tabel
berikut!
Tabel 1.1 Pasangan berurut dua koin

A2 G2
A1 (A1,A2) (A1,G2)
G1 (G1,A2) (G1,G2)
Catatan buat guru: Tulisan cetak warna hitam adalah soal,
dan tulisan dengan cetak warna hijau merupakan jawaban.

27
Jika 2 dadu dilambungkan bersamaan, maka hasil yang
mungkin sebagai berikut:
Tabel 1.2 Pasangan berurut dua buah dadu
12 22 32 42 52 62
11 (11,12)
21 (21,52)
31 (31,42)
41 (41,22)
51 (51,62)
61 (61,32)

Dari kedua tabel tersebut, dapat dilihat bahwa dari dua buah
koin mata uang, diperoleh empat buah pasangan berurut
yaitu (A1,A2), (A1,G2), (G1,A2), (G1,G2).

Dari dua buah dadu diperoleh 36 pasangaan berurut.


Keempat pasangan berurut dari 2 koin mata uang dan 36
pasangan berurut dari 2 buah dadu merupakan ruang sampel
dan tiap-tiap pasangan berurut merupakan titik sampel dari
mata uang dan dadu.
Kumpulan atau himpunan semua hasil yang mungkin muncul
pada suatu percobaan disebut ruang sampel, dilambangkan
dengan S. Sedangkan anggota-anggota dari S disebut titik
sampel.
Jika ruang sampel dinyatakan dengan S, maka untuk
pengundian satu buah koin mata uang memiliki ruang sampel
{ }

28
Ruang sampel untuk pengundian satu buah dadu
{ }
A dan G disebut titik sampel dari hasil melambungkan satu
kali.
1, 2, 3, 4, 5 dan 6 merupakan titik sampel dari
melambungkan dadu satu kali.

Ayo Kita Mencoba!

Peserta didik mencoba menyelesaikan masalah di bawah ini:

Masalah
Sebuah kotak berisi lima bola, 2 bola Hijau dan 3 bola Merah.
Dua bola diambil secara acak. Tentukan ruang sampel dan
titik sampelnya!

Penyelesaian
Dimisalkan

Jika diberi tanda dengan nomor


Ruang Sampel dari pengambilan 2 buah bola tersebut adalah
keseluruhan dari kejadian yang mungkin.
{ }
Titik Sampel dari permasalahan tersebut adalah masing-
masing dari tiap kejadian.

29
Ayo Kita Mencoba!

Peserta didik dibagi kedalam kelompok kecil atau


berpasangan. Masing-masing kelompok berdiskusi tentang
cara menentukan ruang sampel dan titik sampel dari setiap
masalah di atas. Hasil diskusi tersebut dipaparkan di depan
kelompok lain, Setelah semua kelompok memaparkan hasil
diskusinya kemudian membuat kesimpulan.
Untuk lebih memperdalam materi ini, peserta didik
menyelesaikan beberapa latihan di bawah sebagai berikut:

Latihan 1.1
1. Dalam kotak terdapat 12 kartu, setiap kartu bertuliskan
nama bulan dalam satu tahun. Tentukan:
a. Ruang sampel
b. Peluang terambil 2 kartu bertuliskan “Desember” dan
“Juli” yang terdapat di dalam kotak.
2. Dalam kotak terdapat 7 kartu, setiap kartu bertuliskan
nama hari dalam 1 minggu. Tentukan:
a. Ruang sampel
b. Peluang terambil 1 kartu bertuliskan “Selasa” yang
terdapat di dalam kotak.
3. Tentukan semua pasangan berurut dari pelambungan tiga
buah koin mata uang satu kali.
4. Didalam sebuah kotak terdapat 4 bola biru, 3 bola merah
dan 5 bola putih. Tentukan ruang sampel dari
pengambilan sebuah bola.

30
Kunci jawaban Latihan 1.1
1. a. Ruang Sampel
{
}

b. Peluang terambil kartu bertuliskan “desember”

Peluang terambil kartu bertuliskan “juli”

2. a. Ruang Sampel
S= { Senin, Selasa, Rabu, Kamis, Jumat, Sabtu, Minggu}
b. Peluang terambil 1 kartu bertuliskan “Selasa”

3.
A2 G2
A1 A1A2 A1G2
G1 G1A2 G1G2

31
A3 G3
A1A2 A1A2A3 A1A2G3
A1G2 A1G2A3 A1G2G3
G1A2 G1A2A3 G1A2G3
G1G2 G1G2A3 G1G2G3

4. { }

Kegiatan 1.2 Kejadian

Ayo Kita Mengamati!

Guru bersama peserta didik melakukan percobaan


melambungkan dadu. Kemudian peserta didik yang lainnya
mengamati pelambungan dadu tersebut. Dalam pelambungan
dadu tersebut, apa yang terjadi?

Pada percobaan pelambungan dadu bersisi enam memiliki


ruang sampel yaitu { }. Carilah kejadian
munculnya mata dadu bilangan ganjil! Kejadian munculnya
mata dadu bilangan ganjil misalnya x, adalah { }
Himpunan tersebut dinamakan kejadian.

Ayo Kita Menanya!

Setelah peserta didik mengamati dan mencoba melakukan


percobaan melambungkan dadu, maka timbul pertanyaan:

32
1. Berdasarkan pengamatan di atas, maka apa yang
dimaksud dengan kejadian?
2. Coba diskusikan bersama teman kalian!

Peserta didik berdiskusi dengan kelompok yang telah dibentuk


dan selanjutnya dipaparkan hasilnya di depan teman-
temannya.

Ayo Kita Mengumpulkan informasi!

Kejadian adalah himpunan bagian dari ruang sampel (S).


Kejadian dapat dibedakan menjadi dua macam yaitu kejadian
sederhana dan kejadian majemuk.
Contoh:
1. Pada pelambungan sebuah dadu bersisi enam, kejadian-
kejadian sederhana adalah:
{ } yaitu kejadian munculnya mata dadu 1.
{ } yaitu kejadian munculnya mata dadu 2.
{ } yaitu kejadian munculnya mata dadu lebih dari 3.

2. Pada pelambungan sebuah dadu bersisi enam, kejadian-


kejadian majemuk adalah:
{ } yaitu kejadian munculnya mata dadu kurang dari 3.
{ } yaitu kejadian munculnya mata dadu genap.
{ } yaitu kejadian munculnya mata dadu lebih dari 2.

33
Berdasarkan contoh di atas, maka dapat dinyatakan bahwa:
 Kejadian sederhana adalah suatu kejadian yang hanya
mempunyai satu titik sampel.
 Kejadian majemuk adalah suatu kejadian yang
mempunyai titik sampel lebih dari satu.

Jika setiap anggota ruang sampel (S) mempunyai kesempatan


yang sama untuk muncul, maka peluang munculnya kejadian
A dalam ruang sampel S adalah:

Dimana:
P(A) : Peluang kejadian A
n(A) : Banyaknya anggota kejadian A
n(S) : Banyaknya anggota ruang sampel.

Ayo Kita Menalar!

Masalah 1
Pada pelambungan sebuah dadu bersisi enam, berapa peluang
munculnya semua mata dadu?

Penyelesaian

34
Masalah 2
Suatu hari ada seorang anak yang sedang berlatih
memasukkan bola kedalam keranjang. Seorang temannya
mencatat hasil lemparannya. Setelah dilakukan pelemparan
sebanyak 20 kali, ternyata anak tersebut berhasil sebanyak 8
kali dan selebihnya belum berhasil. Berapakah nilai
kemungkinan setiap lemparan bola anak tersebut masuk ke
dalam keranjang?

Penyelesaian
Kejadian pelemparan bola ke dalam keranjang sebanyak 20
kali dengan masuk ke dalam keranjang sebanyak 8 kali.
Nilai kemungkinan anak tersebut memasukkan bola ke dalam
keranjanng adalah:

E = Misalkan Kejadian bola masuk keranjang


k = Keberhasilan bola masuk keranjang = k
n = Banyaknya percobaan pelemparan bola

35
Masalah 3
Di dalam satu kelas terdapat 24 orang siswa perempuan dan
26 siswa laki-laki. Jika dipilih satu orang anak secara acak
untuk menjadi ketua kelas, berapa nilai kemungkinan yang
terpilih tersebut anak laki-laki?

Penyelesaian
Ruang sampelnya keseluruhan siswa dikelas berjumlah 50
orang.
Titik sampelnya merupakan jumlah siswa laki-laki yang
berjumlah 26 orang.
Nilai kemungkinan terpilihnya siswa laki-laki menjadi ketua
kelas adalah

( )

Misalkan:
E = Kejadian siswa laki-laki menjadi ketua kelas
k = Banyaknya siswa laki-laki
n = jumlah siswa laki-laki dan perempuan

36
Masalah 4

Dalam pelemparan dua buah dadu berbeda warna sekaligus,


berapakah kemungkinan mata dadu pertama genap dan mata
dadu ke-2 bilangan prima.

Penyelesaian
Tabel 1.3 Pasangan berurut mata dadu pertama genap dan
mata dadu kedua bilangan prima

Mata Dadu Warna Merah


1 2 3 4 5 6
1 (1,1) (1,2) (1,3) (1,4) (1,5) (1,6)
Mata Dadu Warna

2 (2,1) (2,2) (2,3) (2,4) (2,5) (2,6)


3 (3,1) (3,2) (3,3) (3,4) (3,5) (3,6)
Putih

4 (4,1) (4,2) (4,3) (4,4) (4,5) (4,6)


5 (5,1) (5,2) (5,3) (5,4) (5,5) (5,6)
6 (6,1) (6,2) (6,3) (6,4) (6,5) (6,6)

Untuk mata dadu warna putih, mata dadu genap adalah


mata dadu 2, 4, dan 6. Sedangkan untuk mata dadu warna
merah, mata dadu yang merupakan bilangan prima adalah
mata dadu 2, 3, dan 5. Munculnya mata dadu warna putih
merupakan bilangan genap dan mata dadu warna merah
merupakan bilangan prima adalah (2,2), (2,3), (2,5), (4,2),
(4,3), (4,5), (6,2), (6,3), dan (6,6).
Ruang sampel nya merupakan keseluruhan pasangan
berurut dari pelemparan dua buah mata dadu yang berjumlah
36 pasang. Titik sampelnya merupakan pasangan berurut dari
mata dadu warna putih yang bernilai genap dan mata dadu

37
warna merah yang merupakan bilangan prima. Sehingga
diperoleh titik sampelnya berjumlah 9 pasang.

Berdasarkan data tersebut maka nilai kemungkinan


munculnya mata dadu warna putih bilangan genap dan mata
dadu warna merah bilangan prima adalah sebagai berikut:

Misalkan
E = Kejadian munculnya mata dadu warna putih bilangan
genap dan mata dadu warna merah bilangan prima
n(E) = Banyaknya kejadian munculnya mata dadu warna
putih bilangan genap dan mata dadu warna merah
bilangan prima = k
n(S) = Keseluruhan kejadian pada pelemparan dua buah
mata dadu

Ayo Kita Berbagi!

Peserta didik dibagi menjadi kelompok kecil atau


berpasangan. Masing-masing kelompok mendapat tugas
sebagai berikut:

38
Carilah beberapa percobaan yang ada di sekitarmu. Tentukan
Ruang sampel dan titik sampelnya. Diskusikan bersama
teman-temanmu. Kesimpulan apa pula yang dapat kamu
berikan? Sampaikan hasil diskusimu di depan kelas. Dan
berikan tanggapan bila teman dari kelompok lain
menyampaikan hasil diskusinya.

Ayo Kita Mengamati!


Peserta didik dibagi kedalam kelompok kecil atau
berpasangan. Guru menayangkan kembali film tentang
kejadian/ peristiwa di dunia ini yang pasti dan mustahil
terjadi. Misalnya: Pagi hari matahari terbit di sebelah timur
dan terbenam di sebelah barat. Benda yang dilempar ke atas
akan jatuh. Ikan berenang mundur. Peserta didik mengamati
tayangan yang disediakan oleh guru.

Ayo Kita Menanya !


Dari tayangan tersebut di atas, muncul pertanyaan seperti
berikut:
 Mungkinkah kejadian pada contoh di atas terjadi?

Ayo Kita Menalar !


Peristiwa yang pasti terjadi memiliki nilai kemungkinan
terjadi 1, sedangkan kejadian yang mustahil memiliki nilai
kemungkinan nol. Bagaimana halnya dengan beberapa contoh
masalah di atas? Berdasarkan beberapa contoh tersebut
terlihat bahwa nilai kemungkinan kejadiannya lebih besar dari
nol dan lebih kecil dari satu.

39
Dengan demikian, kita dapat membuat kesimpulan
bahwa nilai kemungkinan suatu kejadian berada diantara nol
dan satu. Nilai kemungkinan ini dapat di rumuskan dengan

Ayo Kita Mengamati!

Guru menayangkan film tentang permainan bola basket. Ajak


peserta didik untuk mengamati permaianan bola basket
tersebut. Setelah mengamati, kemudian menggali informasi
kepada peserta didik dengan pertanyaan berikut:

Pernahkah kamu bermain bola basket? Dalam permainan bola


basket, setiap pemain berusaha untuk memasukkan bola ke
dalam keranjang. Ada dua kemungkinan yang akan terjadi.
Kamu berhasil memasukkan bola ke dalam keranjang atau
tidak berhasil. Kamu berulang-ulang berusaha memasukkan
bola ke dalam keranjang tersebut. Kejadian berhasil
memasukkkan bola dan tidak berhasil dapat kamu catat
sebagai bahan pemikiran.

Ayo Kita Menanya!

Suatu saat, ajak peserta didik bermain basket pada saat


pelajaran olah raga. Atau guru menyiapkan kerangjang basket
dan bola basket di dalam ruangan. Peserta didik diminta
untuk memasukkan bola basket ke dalam ring basket masing-
masing diberi kesempatan 6 kali lempar. Setiap peserta didik

40
mengingat-ingat tentang bola yang berhasil masuk ke dalam
keranjang kemudian muncul pertanyaan sebagai berikut:
Berapa kalikah kamu berusaha memasukkan bola ke dalam
keranjang? Berapa kalikah kamu berhasil memasukkan bola
tersebut ke dalam ke ranjang.

Ayo Kita Menalar!


Dalam mengharapkan sebuah hadiah, pasti kamu
menginginkan yang terbanyak. Kata terbanyak ini dipakai
untuk menerangkan kata harapan. Dalam matematika, kata
harapan sering dipakai untuk menjelaskan frekuensi. Ketika
melakukan sesuatu secara berulang-ulang, ada yang
diharapkan untuk terjadi. Misalnya ketika melemparkan
sebuah koin mata uang, peluang untuk munculnya angka
adalah . Dan peluang munculnya gambar adalah

Jika pelemparan koin tersebut dilakukan 6 kali, maka


diharapkan angka akan muncul sebanyak kali. Perlu

dingat bahwa ini hanya merupakan harapan, bukan suatu


kepastian.

Secara umum, frekuensi harapan adalah banyaknya


kemunculan atau kejadian yang diharapkan dalam suatu
percobaan.

41
Fungsi harapan untuk suatu kejadian A pada suatu
percobaan yang dilakukan n kali dapat dinyatakan:
𝐹ℎ 𝑛 𝑃 𝐴
Dimana: 𝐹ℎ Frekuensi harapan kejadian A
P(A)= Peluang kejadian A

Untuk lebih menambah pemahamanmu, diskusikan masalah


berikut.

Ayo Kita Mencoba!

Tiga koin mata uang dilambungkan sebanyak 80 kali.


Tentukan frekuensi harapan munculnya paling sedikit satu
angka.

Penyelesaian
Misalkan:
Banyaknya anggota kejadian munculnya satu angka
pada pelambungan tiga koin mata uang

Banyaknya semua hasil yang mungkin pada


pelambungan tiga koin mata uang

Peluang munculnya paling sedikit satu angka

42
Banyaknya kejadian pada percobaan

ℎ Frekuensi harapan munculnya paling sedikit satu angka


Ayo Kita Berbagi!

Peserta didik dibentuk menjadi kelompok kecil atau


berpasangan. Masing-masing kelompok mendapatkan tugas
praktek pelemparan mata dadu. Guru menyiapkan mata dadu
untuk masing-masing kelompok. Setiap kelompok diberi tugas
mencari frekuensi harapan munculnya mata dadu genap pada
pelambungan dua buah dadu. Hasil praktek dan diskusi
tersebut dicatat dan dipaparkan di depan teman yang lain
kemudian hasil tersebut dikumpulkan sebagai portofolio
peserta didik.

Untuk lebih mendalami tentang materi ini, peserta didik


mengerjakan beberapa latihan di bawah ini pada buku tugas
masing-masing.

43
Latihan 1.2
1. Frekuensi harapan munculnya sisi gambar pada 6 kali
pelemparan satu koin mata uang adalah....
2. Diketahui 3 mata uang logam dilambungkan bersama
sebanyak 1 kali. Tentukan peluang munculnya 2 sisi
gambar dan 1 sisi angka.
3. Sebuah dadu dan satu koin mata uang dilambungkan
bersamaan. Peluang munculnya gambar pada koin mata
uang dan angka ganjil pada dadu adalah....
4. Pada percobaan pelambungan dua dadu sebanyak 720
kali, frekuensi harapan munculnya mata dadu berjumlah
lima adalah...

Kunci jawaban latihan 1.2


1. P (Gambar)=

Frekuensi Harapan untuk pelemparan 6 kali

2. { }

{ }

3. {
}

{ }

44
4.
{ }

b. Peluang Empirik
Pada pembahasan kali ini kalian akan melakukan kegiatan
yang bertujuan untuk memahami peluang empirik suatu
percobaan. Setelah kalian melakukan percobaan nanti,
diharapkan kalian mampu menyimpulkan dan membuat
pernyataan tentang hubungan antara peluang empirik dengan
peluang teoretik.

Kegiatan 1.3 Membandingkan Peluang Empirik dan


Teoretik

Ayo Kita Mengamati!

Untuk memulai kegiatan ini, mari kita mengamati percobaan


yang dilakukan oleh Gita, Andi, Ina, Afra, Bangkit, dan Rani
berikut ini!

Masalah 5
Suatu ketika Gita, Andi, Ina, Afra, Bangkit, dan Rani
mendapat tugas dari gurunya untuk menemukan peluang
empirik suatu percobaan. Mereka melakukan percobaan
dengan melambungkan satu dadu sebanyak 120 kali. Mereka

45
membagi tugas untuk mencatat kemunculan dadu hasil
penggelindingan.
Gita bertugas mencatat setiap mata dadu “1” yang muncul.
Andi bertugas mencatat setiap mata dadu “2” yang muncul.
Ina bertugas mencatat setiap mata dadu “3” yang muncul.
Afra bertugas mencatat setiap mata dadu “4” yang muncul.
Bangkit bertugas mencatat setiap mata dadu “5” yang
muncul.
Rani bertugas mencatat setiap mata dadu “6” yang muncul.
Setelah menggelindingkan sebanyak 120 kali, mereka
merekap catatan mereka dalam suatu tabel.

Tabel 1.4 Peluang empirik percobaan penggelindingan satu dadu


(A) Banyak
Mata
Yang kali muncul (B) Banyak Rasio (A)
dadu
melakukan mata dadu percobaan terhadap
yang
percobaan yang diamati (kali) (B)
diamati
(kali)
Gita 1 19

Andi 2 20

Ina 3 21 120

Afra 4 20

Bangkit 5 22

Rani 6 18

Total 120 1

46
Pada kolom ke-lima Tabel 1.3, nilai Rasio (A) terhadap (B)
disebut dengan frekuensi relatif atau peluang empirik.

Secara umum, jika n (A) merepresentasikan banyak kali


muncul kejadian A dalam M kali percobaan,

Merepresentasikan peluang empirik terjadinya kejadian A


pada M percobaan.

Ajak peserta didik untuk memahami rumus peluang empirik


atau frekuensi relatif.

Ayo Kita Menanya!

Minta peserta didik untuk menuliskan pertanyaan


berdasarkan kegiatan mengamati. Alternatif pertanyaan:
1. Apakah peluang empirik itu?
2. Apa perbedaan antara peluang empirik dan peluang
teoretik?
3. Apa hubungan antara peluang empirik dan peluang
teoretik?

Ayo Kita Mencoba!

Perkirakan peluang empirik dari percobaan berikut:


1. Munculnya sisi angka pada percobaan melantunkan satu
koin sebanyak 50 kali.

47
2. Munculnya mata dadu 5 pada percobaan melantunkan 1
dadu sebanyak 120 kali.
3. Terambilnya kelereng kuning pada percobaan mengambil
kelereng dari 3 kelereng (warna kuning, putih, dan hitam)
pada suatu kantong sebanyak 90 kali.

Mari kita melakukan percobaan berikut ini:


1. Bentuk kelompok terdiri 4 siswa atau sesuai instruksi
guru.
2. Persiapkan perlengkapan untuk percobaan.
a. Satu koin uang logam
b. Satu dadu dengan enam sisi. Tiap sisi tuliskan bilangan
1 hingga 6.
c. Tiga kelereng dengan ukuran sama dan kantong
berwarna gelap untuk wadah kelereng. Tiap kelereng
berwarna kuning, putih, hitam.
3. Lakukan percobaan
a. Pengetosan koin sebanyak 50 kali.
b. Penggelindingan dadu sebanyak 120 kali.
c. Pengambilan satu kelereng sebanyak 90 kali.
4. Catatlah kemunculan pada setiap kali percobaaan.
5. Tuliskan catatanmu pada Tabel berikut.

Seluruh siswa memberikan dugaannya dengan menjawab


pertanyaan pada buku siswa. Alternatif jawaban (dugaan
yang diharapkan): 25 kali, 20 kali, dan 30 kali.

48
Ajak siswa untuk menyelidiki dugaannya dengan
melakukan percobaan sesuai panduan yang terdapat pada
buku siswa. Tujuannya adalah untuk melatih siswa
menentukan peluang empirik suatu percobaan. Jika hasil
yang didapat belum terlihat mendekati dengan nilai peluang,
ajak peserta didik untuk melakukan percobaan lebih banyak.
Tujuannya agar peserta didik lebih mudah untuk menentukan
hubungan antara peluang teoretik dengan peluang empirik.
Jika memang setelah pengulangan masih belum nampak
hubunganya, guru mengajak peserta didik untuk
mendiskusikan hasil percobaan tersebut.

Hasil percobaan tersebut masukkan ke dalam tabel berikut:

Tabel 1.5 Percobaan pengetosan koin 50 kali


Sisi Angka Sisi Gambar
Banyaknya kali
muncul (kali)
Peluang empirik

Tabel 1.6 Percobaan penggelindingan dadu 120 kali


1 2 3 4 5 6
Banyaknya muncul
(kali)
Peluang empirik

49
Tabel 1.7 Percobaan pengambilan kelereng 90 kali
Kelereng Kelereng Kelereng
kuning putih hitam
Banyaknya
terambil (kali)
Peluang
empirik

Dari hasil percobaan tersebut, bandingkan peluang


empirik data hasil percobaan dengan dugaan dari peserta
didik pada kegiatan menduga. Bagaimanakah hubungan
antara dugaan yang dibuat oleh peserta didik dengan
percobaan yang dilakukan.

Ayo Kita Berbagi!

Dari hasil percobaan kalian tersebut, paparkan hasilnya


kepada teman-teman yang lain.

Ayo Kita Menalar!

Setelah peserta didik menyelididki peluang empirik, ajak


peserta didik menjawab pertanyaan berikut ini:
1. Bagaimanakah menentukan hubungan peluang empirik
dengan peluang teoretik.
Untuk mengingat kembali pemahaman kalian tentang
peluang teoretik, tentukan peluang teoretik dari kejadian
berikut:
a. Hasil sisi Angka pada percobaan melambungkan satu
koin 1 kali.

50
b. Hasil mata dadu 5 pada percobaan melambungkan satu
dadu 1 kali.
c. Hasil terambil kelereng kuning pada percobaan
pengambilan tiga kelereng dengan warna berbeda
(kuning, hitam, putih).

Sekarang, coba bandingkan perhitungan peluang teoretik


dengan peluang empirik hasil percobaan kalian.
Peluang Peluang
Hubungan
Empirik Teoretik
Sisi angka
(koin)

Mata dadu 5

Kelereng
kuning

2. Menurut kalian, apakah hasil percobaan peluang empirik


mendekati peluang teoretik?
3. Apakah ketika kalian menambah banyak percobaan,
banyaknya kemunculan hasil yang kalian amati juga
bertambah?
4. Jika percobaan tersebut kalian lakukan terus menerus
hingga banyak kali percobaan, bagaimanakah peluang
empirik? Semakin mendekati sama atau berbeda dengan
peluang teoretiknya? Jelaskan jawabanmu.

51
Alternatif jawaban:
1. a.

b.

c.

Kolom hubungan yang disediakan pada kegiatan menalar


diharapkan untuk menghasilkan kesimpulan bahwa nilai
peluang empirik ketiga percobaan mendekati nilai peluang
teoretiknya masing-masing. Untuk percobaan yang
mendapatkan hasil diluar harapan, guru bisa
mengevaluasi pada akhir pembelajaran.
2. Iya (jika hasi percobaan benar)
3. Iya (jika hasi percobaan benar)
4. Semakin sama. Semakin banyak percobaan yang
dilakukan, maka kejadian yang diamati semakin
mendekati peluang teoretiknya. (minta siswa untuk
menunjukkan hasil perhitungannya agar mudah terlihat
kedekatan nilainya, sebaiknya siswa menampilkan nilai
peluang empirik dan teoretiknya dalam bentuk bilangan
desimal).

Ayo Kita Berbagi!

Kalian telah mempelajari peluang teoretik dan peluang


empirik kejadian sederhana. Lalu, adakah hubungan antara
peluang empirik dengan peluang teoretik? Jelaskan alasanmu
di depan kelas. Sampaikan tabel hasil pengisian kalian

52
tersebut di depan kelas. Bandingkam dengan hasil percobaan
kelompok lain.

Minta siswa untuk mempresentasikan hasilnya. Agar ada


pembanding, sebaiknya kelompok yang mempresentasikan
lebih dari satu kelompok sebagai pembanding.

Latihan 1.3
1. Pada percobaan penggelindingan dadu sebanyak 100 kali,
mata dadu “3” muncul sebanyak 30 kali. Berapakah
peluang empiriknya?
2. Berapakah perkiraanmu akan muncul mata dadu “3”, saat
dilakukan percobaan penggelindingan sebuah dadu
sebanyak 100 kali?
3. Pada percobaan pengetosan dua koin uang logam
sebanyak 100 kali, muncul pasangan koin sama sebanyak
45 kali. Berapakah peluang empirik muncul selain itu?
4. Pada percobaan pengambilan kelereng sebanyak n kali dari
dalam kantong yang berisi 3 kelereng yang berwarna
merah, kuning, dan hijau. Peluang empirik terambil
kelereng merah adalah , sedangkan kelereng hijau .

Tentukan :
a. Tentukan nilai n terkecil yang mungkin
b. Tentukan peluang empirik terambil kelereng hijau
(berdasarkan n yang kalian tentukan)

53
c. Tugas Proyek
Permaian ular tangga
Lakukan permaian ular tangga secara berkelompok.
Masing-masing kelompok terdiri dari 4 orang. Aturan
permainan ular tangga sebagai berikut:
1. Perwakilan dari masing-masing kelompok maju dan
melakukan pengundian untuk menentukan pemain
pertama.
2. Setiap pemain secara bergantian menggelindingkan dua
dadu.
3. Pion setiap pemain melangkah sesuai dengan jumlah mata
dadu yang muncul.
4. Lakukan hingga seorang pemain mencapai tepat ujung
dari papan permainan ular tangga.

Catatlah banyaknya muncul pasangan dadu pada setiap kali


penggelindingan pada sebuah tabel berikut:
1 2 3 4 5 6
1
2
3
4
5
6

54
1. Berapakah jumlah mata dadu yang paling jarang muncul?
2. Jika kalian diminta menebak jumlah mata dadu yanga kan
muncul, berapakah jumlah yang kalian tebak?Jelaskan
3. Sajikan hasil percobaan dan jawaban kalian dan
sampaikan ke teman-teman yang lain.\

d. Merangkum
Tuliskan hal-hal penting yang kalian peroleh dari kegiatan
pembelajaran tentang peluang. Ikuti petunjuk berikut ini
untuk memudahkan kalian membuat sebuah rangkuman:
1. Apa yang kalian ketahui tentang peluang teoretik.
2. Tuliskan pengertian dari ruang sampel.
3. Tuliskan pengertian dari titik sampel.
4. Tuliskan pengertian dari suatu kejadian.
5. Bagaimana hubungan peluang teoretik dengan peluang
empirik?
Ajak siswa untuk membuat rangkuman dengan cara
menjawab pertanyaan tersebut di atas yang mengarah
pada rangkuman yang ingin didapatkan.

e. Uji Kompetensi
1. Sebuah kantong berisi 5 bola merah, 3 bola putih dan
2 bola hijau. Diambil sebuah bola, peluang terambilnya
bola merah adalah....
2. Dua dadu dilempar secara bersamaan. Peluang
munculnya mata dadu pertama bilangan prima dan
mata dadu kedua ganjil adalah...

55
3. Satu angka dipilih dari angka-angka 1,2,3,4,5,6.
Peluang bahwa angka itu adalah genap dan habis
dibagi 3 adalah...
4. Dari 10 kali pelambungan mata uang logam, diperoleh
4 kali muncul gambar.
a. Tentukan peluang empirik muncul gambar
b. Tentukan peluang empirik muncul angka
5. Dalam percobaan melambungkan dadu sebanyak 450
kali, frekuensi harapan muncul mata dadu kurang dari
5 adalah ...
6. Dari 60 kali pelambungan sebuah dadu, diperoleh 10
kali muncul mata dadu 1, 12 kali muncul mata dadu
2, 11 kali muncul mata dadu 3, dan 8 kali muncul
mata dadu 4.
a. Tentukan peluang empirik muncul mata dadu
kurang dari 4
b. Tentukan peluang empirik muncul mata dadu lebih
dari 4
7. Dadu kuning dan biru digelindingkan bersama-sama.
a. Tentukan n(A) untuk A kejadian muncul mata dadu
1 pada dadu kuning dan mata dadu ganjil pada
dadu biru.
b. Sebutkan semua titik sampel kejadian jumlah mata
dadu kuning dan biru adalah 6
8. Suatu kantong berisi 2 kelereng merah, 3 kelereng
putih, dan 5 kelereng biru. Kemudian diambil sebuah
kelereng dari kantong itu.

56
a. Tentukan peluang terambil kelereng merah
b. Tentukan peluang terambil kelereng putih
9. Dadu hitam dan putih digelindingkan secara bersama-
sama 36 kali. Frekuensi harapan muncul mata dadu
berjumlah 6 adalah ...

f. REFLEKSI
1. Apakah belajarmu tentang materi peluang itu
menyenangkan?
2. Bagian mana yang paling menyenangkan? Coba
ceritakan!
3. Bagian mana yang paling tidak menyenangkan? Coba
ceritakan!
4. Bagian mana yang paling dipahami?
5. Bagian mana yang paling tidak dipahami?
6. Apakah kamu yakin? Coba membaca lagi apabila belum
yakin!

B. Penilaian dan Tindak Lanjut


1. Penilaian
Guru melakukan penilaian selama dan setelah
pembelajaran berlangsung. Dalam bab ini, penilaian
dapat dilakukan melalui observasi, tes tertulis,
portofolio,

57
2. Tindak Lanjut
Hasil penilaian ranah kognitif dan psikomotor dapat
berupa nilai angka maupun deskripsi kuantitatif
terhadap kompetensi dasar: 3.1 Memahami konsep
peluang, 3.2 Memahami peluang empirik dari data
luaran (output) yang mungkin diperoleh berdasarkan
sekelompok data tunggal, 4.1 Melakukan percobaan
untuk menentukan ruang sampel, kejadian dan
peluang suatu kejadian, dan 4.2 Menentukan peluang
empirik dari suatu kejadian dengan memanfaatkan
teknologi untuk mengolah data. Jika peserta didik
mencapai KKM (Kriteria Ketuntasan Minimum) yang
telah ditentukan, maka dikatakan peserta didik
tersebut berhasil. Sedangkan jika peserta didik belum
mencapai KKM, maka dikatakan belum berhasil dan
guru harus memberikan program remedial kepada
peserta didik tersebut agar dapat mencapai KKM. Jika
peserta didik bisa mencapai nilai di atas KKM, maka
guru harus memberikan program pengayaan kepada
peserta didik untuk memberikan kesempatan
pembelajaran baru bagi peserta didik yang memiliki
kelebihan sehingga agar mereka dapat mengoptimalkan
perkembangan minat, bakat, dan kecakapannya.

58
C. Interaksi dengan Orang Tua
Kegiatan ini dimaksudkan supaya terjadi komunikasi
antara guru dan orang tua dalam proses pembelajaran.
Guru memberikan informasi tentang sejauh mana
pembelajaran berlangsung dan tentang kemampuan
peserta didik dalam menerima pembelajaran sehingga
orang tua dapat mengetahui tentang kemampuan peserta
didik dan dapat membantu peserta didik ketika belajar di
rumah. Dengan adanya interaksi antara guru dan orang
tua, diharapkan peserta didik dapat terpantau kegiatannya
juga peserta didik akan merasa diperhatikan oleh guru
dan orang tua sehingga memberikan semangat dan
motivasi dalam belajar. Interaksi ini bisa berupa
pengembalian tugas yang telah dinilai dan ditandatangani
oleh orang tua peserta didik dan disimpan sebagai
portofolio peserta didik.
Diharapkan informasi hasil belajar tersebut
memberikan manfaat oleh orang tua untuk memotivasi
peserta didik agar belajar lebih baik. Untuk itu diperlukan
informasi akurat tentang hasil belajar peserta didik yang
meliputi ranah kognitif, psikomotor, dan afektif. Informasi
tersebut digunakan oleh orang tua untuk:
1. Membantu anaknya belajar.
2. Memotivasi anaknya belajar.
3. Membantu sekolah meningkatkan hasil belajar siswa.
4. Membantu sekolah melengkapi fasilitas belajar.

59
Bentuk laporan yang diberikan kepada orang tua
peserta didik harus mencakup semua ranah dan disertai
deskripsi yang lebih rinci tentang kelemahan, kekuatan,
dan keterampilan peserta didik dalam melakukan tugas
serta minat terhadap mata pelajaran.

60
BAB II STATISTIKA

A. Pembelajaran
1. Kompetensi Dasar (KD)
3.3 Memahami teknik penyajian data dua variabel
menggunakan tabel, diagram batang, dan diagram
garis.
4.3 Menggambar diagram batang, dan diagram garis dari
data dua variabel dengan memanfaatkan teknologi
untuk mengolah data.

2. Indikator
1. Mengetahui pengertian statistik.
2. Mengetahui cara pengumpulan data.
3. Mengetahui teknik menyajikan data dalam bentuk
tabel, diagram batang, diagram garis, dan diagram
lingkaran.

3. Pengalaman Belajar
1. Membaca data dalam bentuk tabel dan diagram
(diagram batang, diagram garis, dan diagram
lingkaran).
2. Membaca dan menyajikan data dalam bentuk tabel
frekuensi.
3. Menyajikan data dalam diagram batang dengan

61
menggunakan komputer.
4. Menyajikan data dalam diagram garis dengan
menggunakan komputer.
5. Menyajikan data dalam diagram lingkaran dengan
menggunakan komputer.
6. Mengumpulkan, mengolah, menginterpretasikan dan
menyajikan data hasil pengamatan dalam bentuk
tabel, diagram dan grafik.

4. Media dan Sumber Belajar


a. Media
Media yang digunakan dalam pembelajaran tentang
materi statistik tersebut yaitu:
1) komputer
2) Layar LCD

b. Sumber Belajar
Sumber belajar yang digunakan yaitu:
1) Buku teks matematika kelas XI Tunadaksa yang
diterbitkan oleh Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan.
2) Buku matematika lain yang relevan.

62
5. Langkah-langkah Pembelajaran
Kegiatan 2.1 Penyajian Data

Ayo Kita Mengamati!

Peserta didik mengamati gambar yang ditayangkan melalui


LCD atau mengamati gambar yang ada pada buku teks
pelajaran matematika kelas XI tunadaksa.

Hasil Pertanian di Daerah X Tahun 2015


(dalam satuan ton)

15.000
30.000 Kentang
20.000 Jagung
Kedelai
25.000
Padi

Gambar 2.1 Diagram Lingkaran Hasil Pertanian di Daerah X tahun 2015


(dalam satuan ton)

Gambar di atas menunjukkan hasil pertanian di daerah X


pada tahun 2015 disajikan dalam bentuk diagram lingkaran.
Sedangkan gambar di bawah ini penyajian data dalam bentuk
diagram batang.

63
40.000

30.000

20.000

10.000

0
Kentang Jagung Kedelai Padi

Gambar 2.2 Diagram Batang Hasil Pertanian di Daerah X tahun 2015


(dalam satuan ton)

Ayo Kita Menanya!

Setelah mengamati gambar yang ditayangkan oleh guru,


peserta didik diarahkan untuk membuat pertanyaan yang
berkaitan dengan penyajian data seperti berikut:
Bentuk apa saja yang dapat digunakan untuk menampilkan
sebuah data?

Ayo Kita Mengumpulkan Informasi!

Setiap hari kita mendengar berbagai berita dari televisi,


radio, koran majalah dan media informasi lainnya. Berbagai
berita tersebut tentulah mengandung banyak informasi yang
terjadi disekitar kita. Informasi yang beraneka ragam tersebut
sangat diperlukan ketika akan mengambil suatu keputusan.
Tentu saja semua informasi tersebut haruslah akurat. Jika
semua informasi itu dikumpulkan maka akan menjadi data.
Data yang telah dikumpulkan harus disusun secara baik
sehingga mudah untuk dibaca dan dimengerti. Penyajian data

64
yang telah dikumpulkan tersebut dapat disajikan dalam
bentuk tabel dan diagram.

a. Penyajian Data dengan Tabel


Ada dua cara menyajikan data dalam bentuk tabel, yaitu:
1) Daftar baris kolom
Suatu pendataan di suatu daerah diperoleh data banyak
siswa SD laki-laki 250 orang, banyak siswa perempuan
180 orang. Untuk siswa tingkat SMP diperoleh data
banyak siswa laki-laki 210 orang dan siswa perempuan
240 orang dan untuk siswa tingkat SMA diperoleh jumlah
siswa laki-laki 220 dan siswa perempuan 245. Bila data
tersebut akan ditampilkan dalam bentuk tabel, maka akan
berbentuk seperti berikut:

Tabel 2.1 Banyak Siswa Menurut Tingkat Sekolah dan


Jenis Kelamin di Suatu Daerah

Tingkat Banyaknya siswa Jumlah


Sekolah Laki-laki Perempuan Siswa
SD 250 180 430
SMP 210 240 450
SMA 220 245 465
Total 680 665 1345

Ayo Kita Mencoba!

Peserta didik dibagi menjadi kelompok kecil atau


berpasangan. Setiap kelompok diberi tugas untuk mencari
data mengenai banyaknya saudara perempuan dan laki-

65
laki yang dimiliki oleh peserta didik. Kemudian susunlah
data tersebut ke dalam daftar baris-kolom. Hasil diskusi
tersebut dipaparkan di depan kelas.

Ayo Kita Mengamati!

2) Daftar distribusi frekuensi


Berikut ini adalah kumpulan data suhu pada siang hari
(dalam 0C) di sebuah wilayah pesisir yang diamati selama
30 hari.
25 25 28 26 29 30 25 21 20 21 24 23 25 25 27
26 27 24 23 21 24 27 27 26 27 23 27 27 26 24

Data tersebut dapat diubah kedalam tabel sebagai berikut:

Tabel 2.2 Distribusi frekuensi suhu di daerah pesisir

Suhu Turus f
20 I 1
21 III 3
23 III 3
24 IIII 4
25 IIII I 6
26 IIII 4
27 IIII I 6
28 I 1
29 I 1
30 I 1
Σ 30

66
Bila data yang tersedia cukup banyak dan bervariasi, maka
dapat dikelompokkan dalam beberapa kelompok. Kelompok
data disebut dengan “Kelas” atau interval kelas dan
banyaknya data pada tiap kelompok disebut “Frekuensi
Kelas”.

Ayo Kita Menalar!

Melihat tabel distribusi frekuensi dalam kelas-kelas interval


dengan dasar nilai ujian 40 siswa. Berikut ini merupakan
nilai ujian 40 orang siswa tersebut:
65 72 67 82 72 91 67 73 71 70
85 87 68 86 83 90 74 89 75 61
65 76 71 65 91 79 75 69 66 85
95 64 73 68 86 90 70 71 88 68

Langkah-langkah penyusunan tabel adalah sebagai berikut:


1. Jangkauan (J) = data terbesar – data terkecil

2. ( )
( )

Jadi banyak kelas yang akan digunakan bisa 6 atau 7.


Disini akan diambil 7 kelas.
3.

67
karena data berbentuk bilangan bulat, diambil panjang
kelas 5.
4. Batas bawah kelas pertama diambil 61, diperoleh kelas
interval 61-65, 66-70, 71-75, 76-80, 81-85, 86-90, 91-95
5. Tabel distribusi frekuensinya sebagai berikut :
Nilai Turus Frekuensi (f)
61-65 IIII 5
66-70 IIII IIII 9
71-75 IIII IIII 10
76-80 II 2
81-85 IIII 4
86-90 IIII II 7
91-95 III 3
Jumlah 40

b. Penyajian Data dengan Diagram


1) Diagram Batang

Ayo Kita Mengamati!

Peserta didik mengamati data yang disajikan oleh guru.

Diagram batang adalah diagram berdasarkan data berbentuk


kategori. Langkah-langkah dalam membuat diagram batang
adalah sebagai berikut
1. Buat dua sumbu, yaitu sumbu datar dan sumbu tegak.
Dalam sumbu datar ditulis kategorinya atau jenis datanya
dan pada sumbu tegak ditulis bilangan frekuensinya.

68
2. Tulis nama kategori (jenis datanya)untuk batangnya,
berupa empat persegi panjang dengan tingginya sesuai
nilai frekuensinya. Lebar dan jarak antar batang harus
sama.
Jumlah Penduduk di 4 Desa Tahun 2015
10000
8000
Frekuensi 6000
4000
2000
0
Desa A Desa B Desa C Desa D

Gambar 2.3 Diagram Batang Banyak Penduduk di 4 Desa Tahun 2015

Ayo Kita Berbagi!

Carilah beberapa data dari berbagai media dan buatlah


kedalam diagram batang. Diskusikan bersama teman-teman
kelompokmu. Sampaikan hasilnya dengan baik di depan
kelas!

2) Diagram Garis

Ayo Kita Mengamati!

Untuk membuat diagram garis kita membutuhkan dua sumbu


seperti pada diagram batang. Diagram garis paling sering
digunakan untuk menunjukkan perubahan sepanjang periode
tertentu.

69
Cara membuat diagram garis cukup mudah. Ikuti tiga langkah
berikut:
1. Letakkan data pada sumbu horizontal dengan jarak yang
sama, dan nilai jumlah pada sumbu vertikal.
2. Tentukan nilai data yang bersesuaian.
3. Hubungkan dua data yang berdekatan dengan garis lurus.

Perhatikan gambar berikut:

Suhu Tubuh Seorang Pasien pada


Rumah Sakit X
41
40
Suhu 39
derajat 38
37
celcius
36
(°C)
35
06.00 09.00 12.00 15.00

Gambar 2.4 Diagram Garis Suhu Tubuh Seorang Pasien


pada Rumah Sakit X

3) Diagram Lingkaran

Ayo Kita Mengamati!

Penyajian data yang dinyatakan dalam persen atau derajat


dapat menggunakan diagram lingkaran. Diagram lingkaran
merupakan penyajian data berupa daerah lingkaran yang
telah dibagi menjadi juring yang sesuai dengan data yang
bersangkutan. Keuntungan menyajikan data dalam diagram
lingkaran adalah tempat yang digunakan tidak terlalu besar.

70
Langkah-langkah dalam membuat diagram lingkaran adalah
sebagai berikut:
1. Ubahlah nilai data kedalam bentuk persentase atau ke
dalam satuan derajat untuk masing-masing kategori.
2. Buatlah sebuah lingkaran dengan menggunakan jangka.
3. Masukkan kategori yang pertama dengan menggunakan
busur derajat.
4. Masukkan kategori-kategori lainnya ke dalam lingkaran
yang sesuai dengan arah jarum jam.

Banyak koleksi buku yang tersedia pada perpustakaan


daerah X tahun 2015 yaitu 22.000 eksemplar dengan rincian
sebagai berikut:

A.

B.

C.

D.

Dari data tersebut dapat disajikan ke dalam bentuk diagram


lingkaran sebagai berikut:

71
Banyak Buku di Perpustakaan Daerah X
Tahun 2015

D
9% A
C 36%
23%

B
32%

Gambar 2.5 Diagram Lingkaran Banyak Buku di Perpustakaan Daerah X


Tahun 2015

Ayo Kita Meencoba!

Latihan 2.1
1. Nilai ulangan matematika 24 orang siswa adalah sebagai
berikut:
60, 70, 70, 50, 90, 80, 80, 60, 90, 70, 70, 90, 80, 70, 60,
70, 50, 90, 100, 90, 80, 70, 70, 60
Buatlah tabel distribusi data tunggal dari data-data
tersebut!
2. Suatu sensus mencatat jumlah penduduk dari 5 desa
sebagai berikut, desa I berpenduduk 6000 jiwa, desa II
berpenduduk 7000 orang, desa III berpenduduk 4000 jiwa,
desa IV berpenduduk 2500 jiwa dan desa V berpenduduk
8000 jiwa. Susunlah data tersebut ke dalam diagram
batang.

72
3. Perbandingan jumlah buku pelajaran, ensiklopedi,
pengetahuan umum, keterampilan, dan kamus yang
tersedia di perputakaan sekolah adalah 4:2:3:5:1.
Susunlah perbandingan tersebut ke dalam diagram
lingkaran.
4. Perhatikan data berikut!
Tabel 2.3 Banyaknya waktu untuk menonton TV selama 1 minggu

Hari Waktu
Senin 4
Selasa 5
Rabu 6
Kamis 3
Jumat 5
Sabtu 8
Minggu 9

Data tersebut menunjukkan banyaknya waktu (jam) yang


digunakan seorang anak untuk menonton televisi setiap
harinya. Susunlah data tersebut ke dalam bentuk diagram
batang.
5. Suatu data yang tercatat pada Dinas pendidikan disuatu
daerah memiliki data siswa SLB 4 tahun terakhir yaitu
tahun 2013 sebanyak 250 siswa, tahun 2014 sebanyak
275 siswa, tahun 2015 sebanyak 300 siswa, dan tahun
2016 sebanyak 325 siswa. Susunlah data tersebut ke
dalam diagram garis.

73
Kunci Jawaban:
1. Tabel nilai ulangan matematika 24 orang siswa sebagai
berikut:
Nilai Jumlah siswa
50 2
60 4
70 8
80 4
90 5
100 1
Jumlah 24

10000

8000
2.
6000

4000

2000

0
Desa I Desa II Desa III Desa IV Desa V

3. Perbandingan jumlah buku pelajaran, ensiklopedi,


pengetahuan umum, keterampilan, dan kamus yang
tersedia di perpustakaan sekolah adalah 4:2:3:5:1. Jika
disajikan ke dalam bentuk diagram lingkaran sebagai
berikut:

74
7%
27%

33%

13%

20%

4. Banyaknya waktu (jam) yang digunakan seorang anak


untuk menonton televisi setiap hari digambarkan dalam
diagram batang sebagai berikut:

10

0
Senin Selasa Rabu Kamis Jumat Sabtu Minggu

75
5. Diagram garis data siswa SLB 4 tahun terakhir pada
Dinas Pendidikan suatu daerah sebagai berikut:
350

300

250

200

150

100

50

0
2013 2014 2015 2016

c. Tugas Proyek
1) Alat dan bahan yang digunakan
a) Alat tulis
b) Buku catatan
2) Langkah Kerja
Carilah data dengan tema sebagai berikut
a) Jarak tempuh dari rumah ke sekolah
b) Jenis kendaraan yang lewat di depan sekolah
Susunlah data tersebut ke dalam diagram yang sesuai
dan tampilkan dengan aplikasi power point ke depan
kelas.
3) Analisa
Apabila menggunakan diagram yang berbeda,
bagaimaana tampilan datanya?

76
4) Hipotesis
Buatlah hipotesis dari konsep penyajian data
tersebut.
Tugas proyek tersebut dikerjakan secara kelompok.
Peserta didik dibagi menjadi beberapa kelompok. Masing-
masing kelompok mempresentasikan hasilnya.

d. Merangkum
Sekarang kamu telah mengetahui dan mempelajari materi
Bab II tentang Statistika. Selanjutnya tuliskan rangkuman
dari materi Bab II tersebut yang mencakup tentang :
1) Data
2) Cara menyajikan data

e. Uji Kompetensi
1. Nilai Uji Kompetensi siswa adalah sebagai berikut:
86, 70, 76, 52, 82, 76, 50, 98, 96, 98, 74, 70, 52, 56, 64,
80, 82, 90, 53, 50, 80, 76, 74, 54, 60, 60, 80, 56, 78, 80,
53, 94, 50, 94, 92, 78, 82, 52, 54, 60, 66, 70, 90, 92, 80,
78
Susunlah tabel distribusi frekuensinya data berkelompok!
2. Toko “MAJU” buka pada pukul 08.00. Tabel berikut
menampilkan data waktu dan jumlah karyawan yang tiba
di toko.

77
Waktu kedatangan Jumlah Karyawan
07.20-07.29 4
07.30-07.39 5
07.40-07.49 10
07.50-07.59 6
08.00-08.09 3
08.10-08.19 2

Susunlah data tersebut ke dalam diagram batang, garis,


dan lingkaran!

3. Suatu sensus mencatat jumlah penduduk usia sekolah


dari 5 desa sebagai berikut, desa I jumlah penduduk usia
sekolah 350 jiwa, desa II jumlah penduduk usia sekolah
400 orang, desa III jumlah penduduk usia sekolah 500
jiwa, desa IV jumlah penduduk usia sekolah 250 jiwa dan
desa V jumlah penduduk usia sekolah 300 jiwa. Susunlah
data tersebut ke dalam diagram batang.
4. Perbandingan jumlah siswa berprestasi di 5 sekolah
adalah 4:2:3:5:1. Susunlah perbandingan tersebut ke
dalam diagram lingkaran.
5. Dinas pendidikan disuatu provinsi memiliki data sekolah
SD 150 sekolah , SMP 140 sekolah, SMA 110 sekolah,
SMK 50 sekolah. Susunlah data tersebut ke dalam
diagram batang.
6. Berikut adalah data pegawai PT. Naura Jaya menurut jenis
kelamin dan tingkat pendidikan tahun 2016.

78
Jenis Tingkat Pendidikan Jumlah
Kelamin SD SMP SMA D-3 S-1 S-2
Laki-laki 20 48 36 15 25 14 158
Perempuan 10 22 19 5 8 6 70
Jumlah 30 70 55 20 33 20 228

Buatlah diagram batang, diagram garis dan diagram


lingkaran!

Kunci Jawaban:
1.
Nilai Uji
Jumlah siswa
Kompetensi Siswa
50 3
52 3
53 2
54 2
56 2
60 3
64 1
66 1
70 3
74 2
76 3
78 3
80 5
82 3
86 1
90 2
92 2
94 2
96 1
98 2
Jumlah 46

79
2. Diagram Batang

Data waktu dan jumlah karyawan toko


"Maju"
12

10

0
07.20-07.29 07.30-07.39 07.40-07.49 07.50-07.59 08.00-08.09 08.10-08.19

Diagram Garis

Data waktu dan jumlah karyawan toko


"Maju"
12

10

0
07.20-07.29 07.30-07.39 07.40-07.49 07.50-07.59 08.00-08.09 08.10-08.19

80
Diagram Lingkaran

Data waktu dan jumlah karyawan toko


"Maju"

2 4 07.20-07.29
3
07.30-07.39

5 07.40-07.49
07.50-07.59
6
08.00-08.09
08.10-08.19

10

3. Data jumlah penduduk usia sekolah dari 5 desa


600

500

400

300

200

100

0
Desa I Desa II Desa III Desa IV Desa V

81
4. Perbandingan jumlah siswa berprestasi di 5 sekolah adalah
4:2:3:5:1. Jika disajikan ke dalam bentuk diagram
lingkaran sebagai berikut:

7%
27%

33%

13%

20%

5. Diagram batang data Sekolah Dinas Pendidikan di Suatu


Provinsi
160
140
120
100
80
60
40
20
0
SD SMP SMA SMK

82
6. Diagram batang
80
70
60
50
40
30
20
10
0
SD SMP SMA D-3 S-1 S-2

Diagram garis
80
70
60
50
40
30
20
10
0
SD SMP SMA D-3 S-1 S-2

Diagram lingkaran
SD =

SMP = S-2
SD
9%
S-1 13%
SMA =
14%
D-3 SMP
D-3 = 9% 31%
SMA
S-1 = 24%

S-2 =

83
f. Refleksi
1. Apakah belajarmu tentang materi statistika itu
menyenangkan?
2. Bagian mana yang paling menyenangkan? Coba ceritakan!
3. Bagian mana yang paling tidak menyenangkan? Coba
ceritakan!
4. Bagian mana yang paling dipahami?
5. Bagian mana yang paling tidak dipahami?
6. Apakah kamu yakin? Coba membaca lagi apabila belum
yakin!

B. Penilaian dan Tindak Lanjut


1. Penilaian
Guru melakukan penilaian selama dan setelah
pembelajaran berlangsung. Dalam bab ini, penilaian
dapat dilakukan melalui observasi, tes tertulis,
portofolio.

2. Tindak Lanjut
Hasil penilaian ranah kognitif dan psikomotor dapat
berupa nilai angka maupun deskripsi kuantitatif
terhadap kompetensi dasar: 3.3 Memahami teknik
penyajian data dua variabel menggunakan tabel,
diagram batang, dan diagram garis dan 4.3
Menggambar diagram batang, dan diagram garis dari
data dua variabel dengan memanfaatkan teknologi

84
untuk mengolah data. Jika peserta didik mencapai
KKM (Kriteria Ketuntasan Minimum) yang telah
ditentukan, maka dikatakan peserta didik tersebut
berhasil. Sedangkan jika peserta didik belum mencapai
KKM, maka dikatakan belum berhasil dan guru harus
memberikan program remedial kepada peserta didik
tersebut agar dapat mencapai KKM. Jika peserta didik
bisa mencapai nilai di atas KKM, maka guru harus
memberikan program pengayaan kepada peserta didik
untuk memberikan kesempatan pembelajaran baru
bagi peserta didik yang memiliki kelebihan sehingga
agar mereka dapat mengoptimalkan perkembangan
minat, bakat, dan kecakapannya.

C. Interaksi dengan Orang Tua


Kegiatan ini dimaksudkan supaya terjadi komunikasi
antara guru dan orang tua dalam proses pembelajaran.
Guru memberikan informasi tentang sejauh mana
pembelajaran berlangsung dan tentang kemampuan
peserta didik dalam menerima pembelajaran sehingga
orang tua dapat mengetahui tentang kemampuan peserta
didik dan dapat membantu peserta didik ketika belajar di
rumah. Dengan adanya interaksi antara guru dan orang
tua, diharapkan peserta didik dapat terpantau kegiatannya
juga peserta didik akan merasa diperhatikan oleh guru
dan orang tua sehingga memberikan semangat dan
motivasi dalam belajar. Interaksi ini bisa berupa

85
pengembalian tugas yang telah dinilai dan ditandatangani
oleh orang tua peserta didik dan disimpan sebagai
portofolio peserta didik.
Diharapkan informasi hasil belajar tersebut
memberikan manfaat oleh orang tua untuk memotivasi
peserta didik agar belajar lebih baik. Untuk itu diperlukan
informasi akurat tentang hasil belajar peserta didik yang
meliputi ranah kognitif, psikomotor, dan afektif. Informasi
tersebut digunakan oleh orang tua untuk:
1. Membantu anaknya belajar.
2. Memotivasi anaknya belajar.
3. Membantu sekolah meningkatkan hasil belajar siswa.
4. Membantu sekolah melengkapi fasilitas belajar.
Bentuk laporan yang diberikan kepada orang tua
peserta didik harus mencakup semua ranah dan disertai
deskripsi yang lebih rinci tentang kelemahan, kekuatan,
dan keterampilan peserta didik dalam melakukan tugas
serta minat terhadap mata pelajaran.

86
BAB III GARIS DAN SUDUT

A. Pembelajaran
1. Kompetensi Dasar (KD)
3.4 Memahami berbagai konsep dan prinsip garis dan
sudut dalam bidang datar.
4.4 Menerapkan berbagai konsep dan prinsip garis dan
sudut dalam bidang datar terkait dalam kehidupan
sehari-hari.

2. Indikator
1. Mengukur besar sudut.
2. Menentukan jenis sudut.
3. Menggambar sudut.
4. Membagi garis menjadi n sama panjang.
5. Menentukan kedudukan garis.

3. Pengalaman Belajar
1. Dapat mengukur besar sudut menggunakan busur
derajat.
2. Dapat menentukan jenis sudut.
3. Dapat menggambar sudut menggunakan busur
derajat dan jangka.
4. Dapat membagi garis menjadi n sama panjang.
5. Dapat menentukan kedudukan garis.

87
4. Media dan Sumber Belajar
a. Media
Media yang digunakan dalam pembelajaran tentang
materi garis dan sudut tersebut yaitu:
1) Penggaris panjang
2) Penggaris busur derajat
3) Jangka
b. Sumber Belajar
Sumber belajar yang digunakan yaitu:
1) Buku teks matematika kelas XI Tunadaksa yang
diterbitkan oleh Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan.
2) Buku matematika lain yang relevan.

5. Langkah-langkah Pembelajaran

Gambar 3.1 Keadaan lingkungan sekitar sekolah.

88
Gambar di atas mendeskripsikan keadaan lingkungan sekitar
Sekolah tempat Andi belajar. Pada gambar juga diberikan arah
mata angin setiap tempat yang bisa dikunjungi oleh Andi
bersama teman-temannya. Sekolah adalah poros arah mata
angin, dan sudut antara letak bukit dan rumah adalah 65°,
serta besar sudut antara rumah sakit dan stasiun adalah
35°. Jika posisi Andi sekarang berada di taman kemudian
akan berjalan melinkari lintasan arah mata angin, berapakah
besar sudut yang terbentuk dari posisi awal terhadap posisi
stasiun?

Untuk menjawab pertanyaan tersebut, akan kita pelajari


tentang materi garis dan sudut berikut ini:
a. Garis
1) Pengertian garis
Sebelum kita membahas tentang pengertian garis,
terlebih dahulu kita pelajari tentang konsep titik, garis,
dan bidang.

Ayo Kita Mengamati!

Peserta didik dibagi menjadi beberapa kelompok. Di dalam


kelompok tersebut, peserta didik mengamati gambar tentang
titik, garis, dan bidang. Kemudian berdiskusi dalam kelompok
masing-masing. Hasil diskusi ditulis pada buku tugas
kemudian paparkan hasilnya di depan kelas.

89
Kegiatan 3.1 Mengamati konsep titik, garis, dan
bidang.
Perhatikan gambar berikut ini:

K
E
LL

M
A F
α

Titik A Garis EF Bidang α

Gambar 3.2 representasi titik A, garis EF, dan bidang .

Ayo Kita Mengumpulkan Informasi!

Titik tidak memiliki ukuran dan biasanya digambarkan


dengan menggunakan tanda noktah seperti gambar di
atas. Garis digambarkan oleh suatu garis lurus dengan
dua tanda panah disetiap ujungnya yang mengindikasikan
bahwa garis tersebut panjangnya tak terbatas. Sedangkan
suatu bidang digambarkan seperti permukaan meja atau
dinding. Seperti terlihat pada gambar di atas bahwa
bidang memiliki luas yang tak terbatas.
Perhatikan gambar berikut ini:

..............................................

90
Jika titik-titik tersebut di atas dihubungkan satu dengan
yang lainnya, maka akan membentuk sebuah garis

..............................................

Berdasarkan gambar di atas maka, garis merupakan


susunan titi-titik (bisa tak hingga) yang saling
bersebelahan dan berderet memanjang ke dua arah
(kanan/kiri, atas/bawah)

2) Kedudukan Garis

Ayo Kita Mengamati!

Gambar 3.3 balok


Coba amati gambar balok di atas! Kita akan mempelajari
tentang kedudukan dua garis. Yaitu dua garis berpotongan,
dua garis sejajar, dua garis berhimpit, dan dua garis
bersilangan.
Kegiatan mengamati tersebut tentang kedudukan garis,
guru bisa menyediakan bangun ruang berbentuk balok dan
atau kubus. Bisa juga menggunakan benda-benda yang ada di
sekitar kelas seperti lemari dan ruang kelas. Sediakan juga

91
benda-benda lain seperti tali, penggaris, pensil, dan lain-lain
untuk melakukan percobaan sederhana.

Ayo Kita Menanya!

Setelah kalian mengamati gambar balok, sekarang coba


kalian membuat pertanyaan yang memuat tentang :
1. Dua garis berpotongan
2. Dua garis sejajar
3. Dua garis berhimpit
4. Dua garis bersilangan
Tulislah pertanyaan kamu ke dalam buku tugas masing-
masing.

Ayo Kita Mengumpulkan Informasi!

Ada empat macam kedudukan garis terhadap garis yang lain


yaitu sebagai berikut:
Dua garis g dan garis
1. Dua garis berpotongan
h dikatakan

h berpotongan jika
kedua garis tersebut
P memiliki sebuah titik
g persekutuan. Titik

Gambar 3.4 Garis g dan persekutuan itu


garis h berpotongan
disebut titik potong.

92
2. Dua garis sejajar
g
h

Gambar 3.5 Garis g dan garis h sejajar

Dua garis g dan garis h dikatakan sejajar jika kedua garis


tersebut sama sekali tidak memiliki titik persekutuan.

3. Dua garis berimpit

Gambar 3.6 Garis g dan garis h berimpit

Gambar 3.7 jam menunjukkan pukul 12.00

Dua garis dikatakan berimpit jika kedua garis tersebut


memiliki lebih dari satu titik persekutuan.

Sebagai contoh jarum jam ketika menunjukkan pukul


12.00. Kedua jarum jam tersebut akan saling berhimpit.

93
4. Dua garis bersilangan

Gambar 3.8 Dua garis bersilangan


Dua garis dikatakan bersilangan jika kedua garis tidak
sejajar dan garis itu tidak terletak dalam satu bidang.
Pada gambar di atas, dua garis yang bersilangan yaitu
garis AC dan garis FH, garis BD dan garis EG.

Ayo Kita Menalar!

Setelah kalian mendapatkan informasi di atas, jawablah


pertanyaan berikut ini!
1. Sebutkan benda-benda di ruang kelas kalian yang
sejajar.
2. Sebutkan benda-benda di ruang kelas kalian yang
berpotongan.
3. Sebutkan benda-benda di ruang kelas kalian yang segaris
dan beri nama garisnya.
4. Sebutkan benda-benda di ruang kelas kalian yang
sebidang dan beri nama bidangnya.
5. Carilah contoh garis bersilangan dalam kehidupan nyata.

94
Ayo Kita Mengomunikasikan!

Sampaikan tulisan kalian tersebut di depan kelas.

3) Membagi Garis dan Perbandingan Ruas Garis

Ayo Kita Mengamati!

Gambar 3.9 Gambar garis AB dibagi menjadi dua yaitu garis AC


dan garis BC

Ruas garis AB pada gambar di atas, dapat di bagi menjadi


dua ruas garis yaitu garis AC dan garis BC. Apabila panjang
garis AC adalah m dan panjang garis BC adalah n, maka
berlaku rumus sebagai berikut:

𝐴𝐶 𝑚 𝐴𝐶 𝑚 𝐵𝐶 𝑛
= , = , =
𝐵𝐶 𝑛 𝐴𝐵 𝑚+𝑛 𝐴𝐵 𝑚+𝑛

Ajak peserta didik untuk melakukan percobaan membagi


garis dengan menggunakan lidi atau tali. Lidi dan tali
tersebut representasi dari garis.

95
Contoh:
Perhatikan gambar di bawah ini!

Gambar 3.10 Ruas garis AB dipotong menjadi dua

Panjang = dan = , Hitunglah:


1. Panjang
2. Panjang
Jawab:
Diketahui Panjang = dan =

1. =

= =
Jadi panjang adalah 18 cm.

2. =

= =

Jadi panjang adalah 27 cm.

96
Latihan 3.1
1.
B

Panjang = dan = , Hitunglah:


a. Panjang
b. Panjang
2. Jika panjang = dan panjang = ,
Hitunglah:
a. Panjang
b. Perbandingan
3. Diketahui = dan = , Hitunglah:
a. Panjang
b. Panjang
4. Jika panjang = dan = , Hitunglah:
a. Panjang
b. Panjang
5. Jika Diketahui = dan = , Hitunglah:
a. Panjang
b. Panjang

97
Kunci Jawaban Latihan 3.1
1. Diketahui panjang = dan =
a. Panjang

=
+

= =
Jadi panjang adalah 20 cm.
b. Panjang

= =

Jadi panjang adalah 30 cm


2. Diketahui panjang = dan panjang =
a. Panjang
=
= =
Jadi panjang adalah 20 cm
b. Perbandingan

Jadi perbandingan adalah 2 : 1

98
3. Diketahui = dan =
a. Panjang

=
+

= =
Jadi panjang adalah 42 cm.
b. Panjang

= =

Jadi panjang adalah 30 cm

4. Diketahui panjang = dan =


a. Panjang

=
+

= =
Jadi panjang adalah 14 cm

99
b. Panjang

= =

Jadi panjang adalah 35 cm

5. Diketahui = dan =
a. Panjang

=
+

= =
Jadi panjang adalah 30 cm

b. Panjang

= =

Jadi panjang adalah 25 cm

100
b. Sudut

Ayo Kita Mengamati!

Di sekitar kita banyak benda-benda yang memiliki sudut.


Dapatkah kamu menyebutkannya? Coba diskusikan
dengan teman sekelompokmu! Begitu juga dalam
kehidupan sehari-hari, kita juga sering menjumpai hal-hal
yang berhubungan dengan peran suatu sudut seperti
gambar di bawah ini:

Gambar 3.11 Tangga yang disandarkan ke tembok


Sumber https://pixabay.com/en/obstacle-ladder-wall-156153/

Gambar 3.12 Mengukur tinggi pohon dan mengukur tinggi orang


Sumber https://yos3prens.wordpress.com/2012/12/31/pengukuran-
secara-tidak-langsung/

101
1) Pengertian Sudut

Ayo Kita Mengumpulkan Informasi!

Sudut adalah daerah yang dibentuk oleh dua garis yang


saling berpotongan. Pada sudut terdapat istilah seperti kaki
sudut, titik sudut, dan daerah sudut.
Perhatikan gambar di bawah ini!

B
Kaki Sudut

Daerah Sudut

A C

Titik Sudut Kaki Sudut

Gambar 3.13 Bagian-bagian sudut

Kaki sudut adalah ruas garis atau sinar garis pembentuk


sudut yaitu garis AB dan garis AC.
Titik sudut adalah perpotongan kedua kaki sudut yaitu titik A
Daerah sudut disebut juga besar sudut adalah daerah yang
dibatasi oleh kedua kaki sudut.

Suatu sudut dinotasikan dengan tanda ( .


Tahukah kamu satuan yang digunakan untuk menyatakan
besar suatu sudut? Besar suatu sudut dapat dinyatakan
dengan satuan derajat ditulis ( , satuan menit ditulis ( ,
dan satuan detik ditulis ( .

102
1 derajat = 60 menit, ditulis 1° = 60
1 menit = 60 detik, ditulis 1 = 60

Contoh:
Ubahlah satuan sudut berikut sesuai satuan yang
diminta!
1. 3° = ...
2. 5° = ...
3. 11° = ...
4. 7° = ...
5. 180 = ...

Jawab:
1. = =
2. = =
3. = =
=
=
4. = =
=
=

5. = =

103
Latihan 3.2
1. Diantara benda-benda berikut, tentukan manakah yang
memiliki sudut!

a. b.

Meja Lantai

c. d. e.

Buku Uang koin Bola

2. Perhatikan gambar berikut:

(2)
(1)

(3)

a. Sebutkan titik sudut dan kaki-kaki sudutnya!


b. Tunjukkan daerah sudutnya!

104
3. Berapakah banyaknya sudut pada bangun-bangun
berikut?

Lingkaran Persegi

Segi Enam

Segitiga
Jajar genjang

4. Dari huruf-huruf berikut ini, ada berapakah banyak sudut


pada masing-masing huruf?

O A H Z X E
5. Ubahlah satuan sudut berikut ini!
a. =
b. =
c. =
d. =
e. =

105
Kunci Jawaban latihan 3.2
1. Benda yang memiliki sudut yaitu: meja, lantai keramik,
dan buku.
2. Gambar (1)titik sudutnya yaitu titik K, kaki sudutnya yaitu
garis KL dan KJ, dan daerah sudutnya yaitu daerah yang
dibatasi oleh garis KL dan KJ
Gambar (2) titik sudutnya yaitu titik B, kaki sudutnya
yaitu garis BA dan BC, dan daerah sudutnya yaitu daerah
yang dibatasi oleh garis BA dan BC
Gambar (3) titik sudutnya yaitu titik B, kaki sudutnya
yaitu garis BA dan BC, dan daerah sudutnya yaitu daerah
yang dibatasi oleh garis BA dan BC
3. Segi enam: memiliki 6 sudut
Lingkaran: tidak memiliki sudut
Persegi: memiliki 4 sudut
Jajar genjang: memiliki 4 sudut
Segitiga: memiliki 3 sudut
4. Huruf O: tidak memiliki sudut
Huruf A: memiliki 5 sudut
Huruf H: memiliki 4 sudut
Huruf Z: memiliki 2 sudut
Huruf X: memiliki 4 sudut
Huruf E: memiliki 4 sudut
5. a. = =
b. = =
c. = =
= =

106
d. = =

e. = =

2) Jenis-jenis Sudut

Ayo Kita Mengamati!

Perhatikan gambar berikut ini:

(b)
(a) (c)

Gambar 3.14 buku, gunting, dan segitiga merah

Pojok buku pada gambar tersebut diatas membentuk


sudut siku-siku, sisi gunting pada gambar di atas
membentuk sudut tumpul, dan rambu lalu lintas pada
gambar di atas membentuk sudut lancip.

Ayo Kita Menanya!

Kalian sudah melihat contoh sudut yang terdapat pada


masing-masing gambar di atas. Sekarang coba kalian
buatlah pertanyaan yang memuat kata-kata berikut ini:
1. Sudut siku-siku
2. Sudut tumpul
3. Sudut lancip

107
Ayo Kita Mengumpulkan Informasi!

Ada beberapa ukuran sudut standar yang perlu kita ketahui


seperti gambar berikut ini:

(a)

(b)
(c)

(d) (e)

Gambar 3.15 (a) sudut siku-siku, (b) sudut lancip,


(c) sudut tumpul, (d) sudut refleksi, dan (e) sudut lurus.
Kita telah mengetahui bahwa besar sudut siku-siku adalah
90° dan sudut lurus adalah 180°. Suatu sudut disebut sudut
lancip jika besar sudutnya antara 0° dan 90°. Suatu sudut
disebut sudut tumpul jika besar sudutnya antara 90° dan
180°. Sedangkan suatu sudut disebut sudut refleksi jika
besar sudutnya lebih dari 180°.

108
Ayo Kita Menalar!

Latihan 3.3
Dengan memperhatikan ukuran setiap sudut, jawablah
pertanyaan di bawah ini!
Berapa ukuran masing-masing sudut berikut ini?
1. Sudut siku-siku ukuran sudutnya adalah ....
2. Sudut lancip ukuran sudutnya adalah ....
3. Sudut tumpul ukuran sudutnya adalah ....
4. Sudut refleksi ukuran sudutnya adalah ....
5. Sudut lurus ukuran sudutnya adalah ....

Kunci Jawaban Latihan 3.3


1. Sudut siku-siku ukuran sudutnya adalah 90°
2. Sudut lancip ukuran sudutnya adalah antara 0° dan 90°
3. Sudut tumpul ukuran sudutnya adalah antara 90° dan
180°
4. Sudut refleksi ukuran sudutnya adalah lebih dari 180°
5. Sudut lurus ukuran sudutnya adalah 180°

Ayo Kita Mengomunikasi!

Sampaikan jawaban kalian pada teman-teman sekelasmu.

109
3) Hubungan Antar Sudut

Ayo Kita Mengamati!

Mari kita perhatikan gambar-gambar berikut ini:

(b)
(a) (c)

Gambar 3.16 (a) sudut berpelurus, (b) sudut berpenyiku, dan


(c) sudut bertolak belakang

Ayo Kita Mengumpulkan Informasi!


a. Sudut berpelurus
Dua atau lebih sudut dikatakan berpelurus jika jumlah
semua sudutnya 180° atau semua sudutnya membentuk
sudut lurus (garis lurus).

b. Sudut berpenyiku
Dua atau lebih sudut dikatakan berpenyiku jika jumlah
semua sudutnya 90° atau semua sudutnya membentuk
sudut siku-siku.

c. Sudut bertolak belakang


Jika dua sudut bertolak belakang, maka besar sudutnya
sama.

110
4) Menggambar sudut Menggunakan Busur Derajat

Ayo Kita Mengamati!

Perhatikan gambar penggaris dan busur derajat di bawah


ini:

(a)

(b)
Gambar 3.17 (a) penggaris, (b) busur derajat

Untuk menggambar sudut yang besarnya sudah diketahui,


kita membutuhkan penggaris dan busur derajat.

Perhatikan contoh cara menggambar sudut berikut ini:


1. Gambarlah sudut 90°
Jawab:
Untuk menggambar sudut 90°, ikuti langkah-langkah
berikut ini:
a. Gambarlah ruas garis AB

A B
b. Letakkan busur derajat pada garis AB dengan pusat
berhimpit dengan titik B. Berilah titik C pada angka
90°.

111
C

A B
c. Hubungkan titik B dan C untuk mendapatkan sudut
90°. C

90°

A B

2. Gambarlah sudut 45°


a. Gambarlah ruas garis AB

A B

b. Letakkan busur derajat pada garis AB dengan pusat


berhimpit dengan titik B. Berilah titik C pada angka
45°.

112
C

A B

c. Hubungkan titik B dan C untuk mendapatkan sudut


90°. C

45°

A B

Ayo Kita Mencoba!

Latihan 3.4
Dengan menggunakan busur derajat dan penggaris,
gambarlah pada buku tugasmu!
1. Sudut 35°
2. Sudut 60°
3. Sudut 145°
4. Sudut 160°
5. Sudut 120°

113
Kunci Jawaban Latihan 3.4

160°

35°

120°

60°
145°

5) Mengukur Besar Sudut dengan Busur Derajat

Ayo Kita Mengamati!


A

C
B
Gambar 3.18 besar sudut ABC = 80°

114
Untuk mengukur besar sudut yang sudah diketahui
gambarnya misalnya sudut ABC dapat kita ikuti langkah-
langkah berikut ini:
1. Letakkan busur derajat di atas sudut ABC dengan garis
horizontal pada busur derajat berimpit dengan kaki
sudut BC dan titik pusat busur diimpitkan dengan titik
sudut B.
2. Perhatikan angka pada busur derajat yang ditunjuk oleh
kaki sudut yang lain (kaki AB). Angka inilah yang
menunjukkan besar sudut ABC.

Ayo Kita Mencoba!

Latihan 3.5
Kerjakan di buku tugas kalian masing-masing soal berikut
ini!
1. Ukurlah besar sudut-sudut berikut ini dengan
menggunakan busur!

(a) (b)

(c) (d)

115
2. Gambarlah segitiga ABC jika besar sudutnya:
a. Sudut A= 90° dan sudut B= 45°
b. Sudut A= 75° dan sudut B= 45°
c. Sudut A= 45° dan sudut B= 25°
d. Sudut A= 125° dan sudut B= 25°
e. Sudut A= 110° dan sudut B= 40°

Kunci Jawaban Latihan 3.5


1. a. 75°
b. 55°
c. 125°
d. 135°
C
2. C

75° 45°
90 45
° A B
A ° B

11 4 C
C A B
45° 25°

A B

125° 25°

A B

116
6) Membagi Sudut Menjadi Dua Sama Besar

Ayo Kita Mengamati!

Gambar 3.19 sudut ABC siku-siku di titik B

Gambar di atas menunjukkan sudut siku-siku di titik B


dengan kaki sudut garis AB dan garis BC. Sekarang kita
akan membagi sudut B menjadi dua bagian yang sama
besar. Untuk itu, ikuti langkah-langkah berikut ini;

1. Lukislah busur lingkaran yang berpusat di B dengan


jari-jari sembarang. Busur lingkaran ini memotong
garis AB di titik D dan memotong garis BC di titik E.

2. Lukislah dua busur lingkaran yang berjari-jari sama,


berturut-turut berpusat di titik D dan E. Kedua busur
lingkaran ini berpotongan di titik F.

3. Hubungkan titik B dan titik F maka besar sudut DBF


sama dengan besar sudut EBF. Garis BF disebut garis
bagi sudut.

117
1 2

Gambar 3.20 cara membagi sudut menjadi dua sama besar

7) Melukis Sudut

Ayo Kita Mengamati!

Minta peserta didik menyiapkan jangka dan penggaris.


Kemudian peserta didik mengamati guru dalam memberikan
penjelasan tentang cara melukis sudut menggunakan
jangka.

Pada pembelajaran kali ini kita akan melukis beberapa sudut


istimewa dengan menggunakan jangka dan penggaris.

118
1. Melukis sudut 60°

2
3

Gambar 3.21 cara melukis sudut 60°

Sudut 60° dapat diperoleh dengan cara melukis segitiga


sama sisi.
Langkah-langkah melukis sudut 60° sebagai berikut:
a. Buat dua buah busur lingkaran yang masing-masing
berpusat di titik A dan B dengan jari-jari AB. Kedua
busur tersebut berpotongan di titik C.
b. Hubungkan titik A dengan C sehingga diperoleh sudut
BAC = 60°.

2. Melukis sudut 30°


Melukis sudut 30° dapat diperoleh dengan cara membagi
sudut 60° menjadi dua bagian yang sama besar.

(1) (2)

119
(3)

Gambar 3.22 cara melukis sudut 30° dengan menggunakan jangka

Ayo Kita Mencoba!

Latihan 3.6
Dengan menggunakan penggaris dan jangka , lukislah sudut
yang besarnya sebagai berikut:
1. 90°
2. 150°
3. 45°
4. 180°
5. 120°

Kunci Jawaban Latihan 3.6

1.

120
2.

3.

121
4.

5.

c. Tugas Proyek
Amati benda-benda di sekitar kalian yang mengandung
unsur-unsur garis sejajar, garis tegak lurus, sudut sehadap
dan sudut berseberangan. Gambarlah dan tunjukkan letak
dari konsep-konsep yang telah kalian pelajari di atas.
Kerjakan bersama teman kelompokmu kemudian buat
laporannya dan paparkan di depan kelas.

122
d. Merangkum
Tuliskan hal-hal penting yang kalian peroleh dari kegiatan
pembelajaran tentang garis dan sudut. Ikuti petunjuk berikut
ini untuk memudahkan kalian membuat sebuah rangkuman:
1. Apa yanga kamu ketahui tentang garis?
2. Apa yang dimaksud dengan titik, garis, dan bidang?
3. Sebutkan kedudukan garis terhadap garis yang lain dan
gambarlah!
4. Apa yang kamu ketahui tentang sudut?
5. Apa yang kamu ketahui tentang kaki sudut?
6. Apa yang kamu ketahui tentang titik sudut?
7. Apa yang kamu ketahui tentang daerah sudut?
8. Sebutkan jenis-jenis sudut!
9. Sebutkan hubungan antar sudut dan jelaskan!
10. Sebutkan alat untuk menggambar dan melukis sudut!

e. Uji Kompetensi
Untuk soal nomor 1-3 perhatikan gambar di bawah ini!

A m C n B

1. Jika panjang = , dan panjang = ,


hitunglah:
a. Panjang
b. Perbandingan

123
2. Jika diketahui = dan = , hitunglah:
a. Panjang
b. Panjang
3. Jika panjang = dan = , hiunglah:
c. Panjang
d. Panjang
4. Ubahlah satuan sudut berikut sesuai satuan yang
diminta!
a. 4° = ...
b. 7° = ...
c. 13° = ...
d. 11° = ...
e. = ...
5. Ukurlah sudut terkecil dari jarum jam berikut ini:

a b

c d

124
Kunci Jawaban Uji Kompetensi:

1. Diketahui panjang = dan panjang =


a. Panjang
=
=
=
Jadi panjang adalah 20 cm

b. Perbandingan

Jadi perbandingan adalah 3 : 2

2. Jika diketahui = dan = , maka:


a. Panjang

=
+

= =
Jadi panjang adalah 35 cm

125
b. Panjang

= =

Jadi panjang adalah 40 cm

3. Jika panjang = dan = , hiunglah:


a. Panjang

=
+

= =
Jadi panjang adalah 30 cm

b. Panjang

= =

Jadi panjang adalah 25 cm

126
4. a. = =
b. = =
c. = =
= =
d. = =
= =

e. = =

5. Diketahui bahwa dalam 1 menit = 6°


a. Sudut terkecil dari jarum jam 11.15 = 120°
b. Sudut terkecil dari jarum jam 01.00 = 30°
c. Sudut terkecil dari jarum jam 09.00 = 90°
d. Sudut terkecil dari jarum jam 02.30 = 108°

f. Refleksi
1. Apakah belajarmu tentang materi garis dan sudut itu
menyenangkan?
2. Bagian mana yang paling menyenangkan? Coba
ceritakan!
3. Bagian mana yang paling tidak menyenangkan? Coba
ceritakan!
4. Bagian mana yang paling dipahami?
5. Bagian mana yang paling tidak dipahami?
6. Apakah kamu yakin? Coba membaca lagi apabila belum
yakin!

127
B. Penilaian dan Tindak Lanjut
1. Penilaian
Guru melakukan penilaian selama dan setelah
pembelajaran berlangsung. Dalam bab ini, penilaian
dapat dilakukan melalui observasi, tes tertulis,
portofolio,
2. Tindak Lanjut
Hasil penilaian ranah kognitif dan psikomotor dapat
berupa nilai angka maupun deskripsi kuantitatif
terhadap kompetensi dasar: 3.4 Memahami berbagai
konsep dan prinsip garis dan sudut dalam bidang datar
dan 4.4 Menerapkan berbagai konsep dan prinsip garis
dan sudut dalam bidang datar terkait dalam kehidupan
sehari-hari. Jika peserta didik mencapai KKM (Kriteria
Ketuntasan Minimum) yang telah ditentukan, maka
dikatakan peserta didik tersebut berhasil. Sedangkan
jika peserta didik belum mencapai KKM, maka
dikatakan belum berhasil dan guru harus memberikan
program remedial kepada peserta didik tersebut agar
dapat mencapai KKM. Jika peserta didik bisa mencapai
nilai di atas KKM, maka guru harus memberikan
program pengayaan kepada peserta didik untuk
memberikan kesempatan pembelajaran baru bagi
peserta didik yang memiliki kelebihan sehingga agar
mereka dapat mengoptimalkan perkembangan minat,
bakat, dan kecakapannya.

128
C. Interaksi dengan Orang Tua
Kegiatan ini dimaksudkan supaya terjadi komunikasi
antara guru dan orang tua dalam proses pembelajaran.
Guru memberikan informasi tentang sejauh mana
pembelajaran berlangsung dan tentang kemampuan
peserta didik dalam menerima pembelajaran sehingga
orang tua dapat mengetahui tentang kemampuan peserta
didik dan dapat membantu peserta didik ketika belajar di
rumah. Dengan adanya interaksi antara guru dan orang
tua, diharapkan peserta didik dapat terpantau kegiatannya
juga peserta didik akan merasa diperhatikan oleh guru
dan orang tua sehingga memberikan semangat dan
motivasi dalam belajar. Interaksi ini bisa berupa
pengembalian tugas yang telah dinilai dan ditandatangani
oleh orang tua peserta didik dan disimpan sebagai
portofolio peserta didik.

Diharapkan informasi hasil belajar tersebut


memberikan manfaat oleh orang tua untuk memotivasi
peserta didik agar belajar lebih baik. Untuk itu diperlukan
informasi akurat tentang hasil belajar peserta didik yang
meliputi ranah kognitif, psikomotor, dan afektif. Informasi
tersebut digunakan oleh orang tua untuk:
1. Membantu anaknya belajar.
2. Memotivasi anaknya belajar.
3. Membantu sekolah meningkatkan hasil belajar siswa.
4. Membantu sekolah melengkapi fasilitas belajar.

129
Bentuk laporan yang diberikan kepada orang tua
peserta didik harus mencakup semua ranah dan disertai
deskripsi yang lebih rinci tentang kelemahan, kekuatan,
dan keterampilan peserta didik dalam melakukan tugas
serta minat terhadap mata pelajaran.

130
PERSAMAAN LINEAR
BAB IV DUA VARIABEL

A. Pembelajaran
1. Kompetensi Dasar (KD)
3.5 Memahami konsep persamaan linear dua variabel.
4.5 Menerapkan konsep persamaan linear dua variabel
dengan cara eliminasi dan substitusi dalam
konteks nyata.

2. Indikator
1. Mengetahui pengertian persamaan linear dua
variabel (PLDV).
2. Mengetahui pengertian sistem persamaan linear dua
variabel (SPLDV).
3. Memahami cara menentukan penyelesaian dari
SPLDV dengan metode substitusi dan metode
eliminasi.
4. Menyelesaikan masalah sehari-hari dengan
menggunakan konsep PLDV dan SPLDV.

3. Pengalaman Belajar
1. Membuat dan mendefinisikan bentuk persamaan
linear dua variabel.

131
2. Menentukan penyelesaian persamaan linear dua
variabel.
3. Membuat model matematika dari masalah sehari-
hari yang berkaitan dengan persamaan linear dua
variabel.
4. Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan
persamaan linear dua variabel.

4. Media dan Sumber Belajar


a. Media
Media yang digunakan dalam pembelajaran tentang
materi Persamaan Linear dua Variabel (PLDV)
tersebut yaitu:
1) Layar LCD
2) Lingkungan sekitar
3) Benda-benda yang ada di sekitar sekolah
4) Film
b. Sumber Belajar
Sumber belajar yang digunakan yaitu:
1) Buku teks matematika kelas XI Tunadaksa yang
diterbitkan oleh Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan.
2) Buku matematika lain yang relevan.

132
5. Langkah-langkah Pembelajaran

Ayo Kita Mengamati!

Gambar 4.1 Rumput yang sudah dipangkas dan yang belum dipangkas.

Setiap makhluk hidup akan mengalami proses pertumbuhan,


begitu pula pada tumbuhan. Sebagai contoh yaitu tumbuhan
rumput di halaman sekolah akan memanjang 0,5 milimeter
tiap hari. Misalkan panjang rumput setelah dipangkas
awalnya adalah 20 milimeter. Kita bisa memperkirakan tinggi
rumput y milimeter setelah x hari dengan persamaan linear

𝑦 = 0,5𝑥 + 20

Bagaimana dengan tanaman yang lain? Dapatkah kalian


menentukan persamaan linear tinggi tanaman yang lainnya?

133
Untuk menjawab pertanyaan di atas, kita bersama-sama
belajar tentang persamaan linear dua variabel.

a. Persamaan Linear Dua Variabel (PLDV)


Di kelas X, kalian telah mempelajari materi tentang
persamaan linear satu variabel. Masih ingatkah kamu
tentang apa yang dimaksud dengan persamaan linear satu
variabel?

Ayo Kita Mencoba!

Untuk memahami tentang pengertian dan konsep dasar PLDV,


pelajari masalah berikut dan selesaikanlah tentang berat
benda di bawah ini!

2 botol minyak sayur 1 kg buah salak

2 botol minyak sayur beratnya setara dengan berat 1 kg buah


salak.

1 botol minyak sayur 1


kg buah salak dan 1 buah jeruk
4

... kg buah salak?


1 buah jeruk

134
Untuk menyelesaikan permasalahan tersebut, kalian
diskusikan bersama teman dalam kelompok. Hasilnya di
presentasikan di depan kelas.

Ayo Kita Menggali Informasi!

1) Pengertian Persamaan Linear dengan Dua Variabel


Perhatikan persamaan 2 + = ! Persamaan ini memiliki
dua variabel yaitu x dan y, dan masing-masing variabel
berpangkat satu. Persamaan di atas disebut persamaan
linear dengan dua variabel (peubah).
Contoh lain persamaan linear dengan dua variabel adalah
sebagai berikut:
1. + =5
2. +2 =
3. =2
4. + = 0
5. 2 +5 =0
Contoh yang bukan merupakan persamaan linear dua
variabel sebagai berikut:
1. +
2. 2
3. 2 +

Persamaan Linear dua variabel dapat dinyatakan dalam


bentuk
𝑎𝑥 + 𝑏𝑦 = 𝑐 dengan a,b,c
∈ 𝑅, 𝑎 𝑑𝑎𝑛 𝑏 ≠ 0 𝑑𝑎𝑛 𝑥, 𝑦 𝑠𝑢𝑎𝑡𝑢 𝑣𝑎𝑟𝑖𝑎𝑏𝑒𝑙

135
Ayo Kita Mengomunikasikan!

1. Dengan menggunakan kata-katamu sendiri, jelaskan


pengertian persamaan linear dua variabel!
2. Carilah 10 contoh yang termasuk persamaan linear dua
variabel dari buku matematika lainnya atau dari internet!
Sampaikan hasilnya kepada teman yang lain!

Peserta didik menulis jawabannya pada buku tugas.


Kemudian mempresentasikan kepada teman-teman yang lain.

2) Variabel dan Koefisien pada Persamaan Linear Dua


Variabel

Ayo Kita Mengamati!

Pada bentuk aljabar telah dipelajari tentang variabel dan


koefisien seperti berikut:
1. Pada bentuk aljabar 2p, 2 disebut koefisien dan p
disebut variabel.
2. Pada bentuk aljabar 5 , 5 disebut koefisien dan
disebut variabel.
Dengan demikian, pada bentuk persamaan maupun
sistem persamaan linear dua variabel terdapat variabel
dan koefisien.

136
Perhatikan persamaan berikut!
a. +2 =
b. =
Pada bentuk 3 adalah koefisien dari x
x adalah variabel
Pada bentuk 2 2 adalah koefisien dari y
y adalah variabel
Pada bentuk –y -1 adalah koefisien dari y
y adalah variabel

Hubungan antara bentuk persamaan dengan koefisien dan


variabel ditunjukkan pada skema berikut ini:

Koefisien x

Persamaan 𝑥 + 2𝑦 =

Koefisien y

Konstanta

Ayo Kita Mencoba!

Tentukan koefisien dan variabel dari persamaan linear dua


variabel berikut ini!
1. 2 + =
2. = 0

137
Jawab:
1. Persamaan 2 + =
Koefisien dari x adalah 2
Koefisien dari y adalah 3
x dan y adalah variabel
2. Persamaan = 0
Koefisien dari x adalah a
Koefisien dari y adalah -b
x dan y adalah variabel

Ayo Kita Menalar!

Latihan 4.1
Tentukan koefisien dan variabel dari persamaan linear dua
variabel berikut ini!
1. +2 =
2. +5 =
3. 5 =2
4. +2 =
5. 0 5 = 0

Kunci Jawaban 4.1


1. +2 =
Koefisien dari x adalah 1
Koefisien dari y adalah 2
x dan y adalah variabel

138
2. +5 =
Koefisien dari x adalah 4
Koefisien dari y adalah 5
x dan y adalah variabel

3. 5 =2
Koefisien dari x adalah 3
Koefisien dari y adalah -5
x dan y adalah variable

4. +2 =
Koefisien dari x adalah 4
Koefisien dari y adalah 2
x dan y adalah variabel

5. 0 5 = 0
Koefisien dari x adalah 10
Koefisien dari y adalah -5
X dan y adalah variabel

Skor:
Setiap butir soal jawab benar nilainya 10.

= 00

139
3) Menyatakan Suatu Variabel dengan Variabel lain Pada
Persamaan Linear
Contoh:
Tentukan Penyelesaian dari x dan y pada persamaan-
persamaan berikut ini!
1. + =
2. = 2
Jawab:
1. + =
=
=5
2. = 2
= 2 +
= 20
20
=

=5

Ayo Kita Menalar!

Latihan 4.2
Tentukan Penyelesaian dari x dan y pada persamaan-
persamaan berikut ini!
1. +2 =
2. 5 = 5
3. 0 =
4. + = 5
5. 5 0 = 20

140
Kunci Jawaban Latihan 4.2
1. +2 =
= 2
=
2. 5 = 5
= 5 +5
= 20
20
= =5

3. 0 =
= + 0
=2
2
= =

4. + = 5
= 5 =
5. 5 0 = 20
5 = 20 + 0
5 = 0
0
= =2
5

141
4) Penyelesaian Persamaan Linear Dua Variabel (PLDV)

Ayo Kita Mengamati!

Amatilah ilustrasi gambar tentang aktifitas siswa dan siswi


pada saat jam istirahat kemudian. Diskusikan dengan teman
kolompokmu dan hasilnya ceritakan kepada kelompok lain
apa yang kalian lihat!

Gambar aktifitas siswa di


kantin sekolah

Gambar 4.2 Aktifitas siswa di kantin sekolah

Setiap hari siswa dan siswi SMALB N Wiradesa Kabupaten


Pekalongan Provinsi Jawa Tengah membeli makanan di kantin
lingkungan sekolah milik Ibu Rokhinah. Mereka mengambil
makanan terlebih dahulu baru kemudian membayar sejumlah
makanan yang telah mereka ambil.
Supaya lebih mudah, Bu Rokhinah membuat dua daftar harga
yaitu satu untuk harga kue dan satu untuk harga minuman
segar. Daftar harga tersebut bisa kalian lihat di bawah ini:

142
Tabel 4.1 Daftar harga kue dan minuman segar
Banyak
Banyak harga minuman Harga
kue segar (gelas)
1 Rp2.000,00 1 Rp3.000,00
2 Rp4.000,00 2 Rp6.000,00
3 Rp6.000,00 3 Rp9.000,00
4 Rp8.000,00 4 Rp12.000,00
5 Rp10.000,00 5 Rp15.000,00

Ayo Kita Menanya!

Coba tuliskan pertanyaan yang ingin kalian ketahui


jawabannya. Tulis pertanyaan tersebut pada buku catatan
kalian.

Ayo Kita Mencoba!

Coba selesaikan persamaan berikut:


2 + =5
Kita selesaikan dengan cara mencoba mensubstitusi satu nilai
pada variabel x seperti berikut ini:

Misalkan nilai = , maka 2( ) + =5


2+ =5
=5 2
=

143
Untuk = = 2, 2( ) + =5
5 = 5 (benar)
, = =2 2 + =5
Misalkan nilai = , maka 2 + =5
2 =5
2 =2
=

Ayo Kita Menggali Informasi!

Berdasarkan uraian di atas, maka terdapat dua hal berikut:


1. Jika suatu nilai disubstitusikan ke dalam variabel,
maka kita peroleh variabel lain yang keduanya
merupakan penyelesaian dari PLDV.
2. Untuk sebuah PLDV, terdapat lebih dari satu
penyelesaian.

Ayo Kita Menalar!

Latihan 4.3
1. Selesaikan persamaan berikut ini:
a. +2 =
b. +2 =
c. 5 =
d. + =
e. 2 + = 2
f. + =

144
Untuk soal nomor 2 sampai dengan nomor 5, lihat tabel 4.1
2. Berapa jumlah kue dan minuman segar yang terjual jika
uang yang diterima oleh Bu rokhinah Rp7.000,00?
3. Berapa jumlah uang yang harus dibayar oleh Denny
kepada Bu Rokhinah jika Denny membeli 3 potong kue
dan 2 gelas minuman segar?
4. Jika uang yang diberikan kepada Bu Rokhinah oleh
Wahyu sebesar Rp10.000,00 kemudian Wahyu
memperoleh pengembalian sebesar Rp6.000,00.
Mungkinkah Wahyu mendapat kue dan minuman?
5. Berapa jumlah kue dan minuman segar yang dibeli oleh
Vivi jika ia membayar sejumlah uang Rp5.000,00?

Kunci Jawaban Latihan 4.3


1. a. +2 =
Jika = , maka
( )+2 =
+2 =
2 =
2 = 0
0
= =5
2
Untuk = dan = 5, maka
( ) + 2(5) =
+ 0=
= (Benar)

145
Jika = 2, maka
+2 =
+ 2(2) =
+ =
=
=

= =

Jadi, jika = dan = 2 maka


+2 =
( ) + 2(2) =
+ =
= (benar)

b. +2 =
Jika = , maka
( )+2 =
+2 =
2 =
2 = 0
0
= =5
2
Untuk = dan = 5, maka
+2 =
( ) + 2(5) =
+ 0=
= (benar)

146
Untuk = , maka
+2 =
+ 2( ) =
= 2
= 2
2
= =

Jadi jika = dan = , maka


+2 =
( ) + 2( ) =
2+2=
= (benar)

c. 5 =
Jika = , maka
5 =
5( ) =
20 =
= 20
=

=
Untuk = dan = , maka
5 =
5( ) ( )=
20 =
= (benar)

147
Jika = , maka
5 =
5 ( )=
5 2 =
5 = +2
5 = 5
5
= =
5
Untuk = dan = , maka
5 =
5( ) ( )=
5 2 =
= (benar)
d. + =
Jika = , maka
+ =
+ =
=
=
Untuk = dan = , maka
+ =
+ =
= (Benar)
Jika = 2, maka
+ =
+2=
= 2
=2

148
Untuk = 2 dan = 2, maka
+ =
2+2=
= (Benar)
e. 2 + = 2
Jika = 2, maka
2(2) + = 2
+ = 2
= 2
=

=2
Untuk = 2 dan = 2, maka
2 + = 2
2(2) + (2) = 2
+ = 2
2= 2 (Benar)
Jika = , maka
2 + = 2
2 + ( )= 2
2 + = 2
2 = 2
2 =

= =
2

149
Untuk = dan = , maka
2 + = 2
2( ) + ( ) = 2
+ = 2
2= 2 (Benar)
f. + =
Jika = 2, maka
+ =
(2) + =
+ =
=
= 2
2
=

=
Untuk = 2 dan = , maka
+ =
(2) + ( ) =
+ 2=
= (Benar)
Jika = 0, maka
+ =
+ (0) =
+0=
=

= =

150
Untuk = dan = 0, maka
+ =
( ) + (0) =
+0=
= (Benar)

2. Diketahui: harga 1 kue = Rp2.000,00 dan harga 1 gelas


minuman segar Rp3.000,00.
Jika bu Rokhinah menerima uang Rp7.000,00 maka kue
dan minuman yang terjual yaitu:

Kue = x
Minuman = y, maka
Jika kue yang dibeli berjumlah , minuman segar
berjumlah b dan b = 1 maka,
+ = 000
(2 000) + ( 000) = 000
2 000 = 000 000
2 000 = 000
000
=
2 000
=2
Jadi jumlah kue dan minuman segar yang terjual adalah 2
kue dan 1 gelas minuman segar.
3. (2 000) + 2( 000) = 000 + 000 = 2 000
Jadi, jumlah uang yang harus dibayar oleh Denny kepada
Bu Rokhinah jika Denny membeli 3 potong kue dan 2
gelas minuman segar adalah Rp12.000,00

151
4. 0 000 000 = 000
+ = 000
Jika = 2, maka
2(2 000) + ( 000) = 000
000 + 000 = 000
000 = 000 000
000 =0
0
= =0
000
Jadi, jumlah kue dan minuman segar yang dibeli oleh
Wahyu adalah Wahyu hanya membeli 2 potong kue dan
tidak membeli minuman segar.

5. + = 5 000
Jika = , maka
(2 000) + ( 000) = 5 000
2 000 + 000 = 5 000
000 = 5 000 2 000
000 = 000
000
= =
000
Jadi, jumlah kue dan minuman segar yang dibeli oleh Vivi
adalah 1 potong kue dan 1 gelas minuman segar.

152
b. Sistem Persamaan Linear Dua Variabel (SPLDV)

Ayo Kita Mengamati!

Perhatikan permasalahan berikut ini bersama teman


kelompokmu. Vivi dan Wahyu membeli alat tulis untuk hadiah
lomba. Mereka membeli di koperasi sekolah. Barang yang
mereka beli merknya sama. Mereka memiliki masalah yaitu
struk pembelian hilang sedangkan panitia lomba sangat
membutuhkan rincian harganya untuk laporan keuangan.

Tabel 4.2 daftar alat tulis

Alat Tulis Keterangan


Vivi mengeluarkan uang
Rp43.000,00 untuk membeli
5 buku tulis dan 6 penggaris

Wahyu mengeluarkan uang


Rp61.000,00 untuk membeli
8 buku tulis dan 7 penggaris

Untuk menyelesaikan masalah tersebut, Vivi dan Wahyu


membuat persamaan masing-masing pembelian mereka.
Persamaan yang dibuat oleh Vivi adalah 5 + = 000 dan
persamaan yang dibuat oleh Wahyu adalah + = 000.
Dimisalkan jika b = harga buku dan p = harga penggaris
maka, untuk menyelesaiakan persamaan yang dibuat oleh Vivi
dan Wahyu tersebut, akan kita bahas berikut ini.

153
Ayo Kita Menggali Informasi!

1) Pengertian Sistem Persamaan Linear Dua variabel


Misalnya diketahui persamaan + = dan 2 = 2.
Pada kedua persamaan itu, jika diganti 3 dan y diganti 4
maka akan diperoleh:
+ = + = merupakan kalimat benar.
2 = 2( ) = 2 merupakan kalimat benar.
Ternyata pengganti = dan = memenuhi persamaan
+ = maupun 2 = 2. Jadi, kedua persamaan
tersebut mempunyai penyelesaian yang sama yaitu
pasangan = dan = . Dalam hal ini, + = dan
2 = 2 disebut sistem persamaan linier dua variabel
(SPLDV) karena memiliki penyelesaian yang sama.

2) Perbedaan antara Persamaan Linear Dua Variabel dan


Sistem Persamaan Linear Dua Variabel
Persamaan linear dua variabel (PLDV) mempunyai
penyelesaian yang tak berhingga banyaknya. Sedangkan
sistem persamaan linear dua variabel (SPLDV) pada
umumnya memiliki satu pasangan nilai sebagai
penyelesaiannya.
PLDV merupakan sebuah persamaan yang mandiri,
artinya penyelesaian PLDV itu tidak terkait dengan PLDV
yang lain. Sedangkan SPLDV terdiri dari dua PLDV yang
saling terkait dalam arti penyelesaian dari SPLDV harus
sekaligus memenuhi kedua PLDV pembentuknya.

154
c. Penggunaan Sistem Persamaan Linear Dua Variabel
dalam kehidupan sehari-hari.
1) Penyelesaian dengan Metode Substitusi:

Ayo Kita Mengamati!

Guru mengajak peserta didik mengamati gambar halaman


sekolah. Guru mengajak peserta didik untuk keluar dari
ruangan kelas kemuadian bersama-sama mengamati halaman
sekolah tempat mereka belajar.

Gambar 4.3 Halaman Sekolah

155
Ayo Kita Menanya!

Halaman sekolah tersebut berbentuk seperti bangun datar


apa?
Berapa Keliling halaman sekolah tersebut?
Berapa panjang dan lebar halaman sekolah tersebut?

Ayo Kita Mencoba!

Jika diketahui bahwa keliling halaman sekolah tersebut


adalah 84 m. Selisih antara panjang dan lebar halaman
sekolah adalah 18 m. Tentukan panjang dan lebar halaman
sekolah tersebut!

Alternatif Penyelesaian:
Masalah di atas dapat diselesaikan dengan membuat model
persamaan dan menyelesaikannya.

Misalkan:
panjang halaman sekolah adalah x
lebarnya halaman sekolah adalah y
keliling halaman sekolah adalah 84 m
maka dapat dibentuk persamaannya sebagai berikut:
2 +2 =

Selisih antara panjang dan lebar halaman sekolah 18 m,


dapat dibentuk persamaan =

156
Langkah 1
Memuliskan model kedua persamaan 2 +2 = dan
=

Langkah 2
Persamaan = dapat ditulis = +

Langkah 3
Substitusikan persamaan = + ke persamaan
2 +2 = maka,
2( + )+2 =
2 + +2 =
=
=

= = 2

Langkah 4
Mengganti nilai = 2 ke persamaan = +
= 2+
= 0
Jadi, panjang halaman sekolah yaitu 30 m dan lebarnya yaitu
12 m.

157
2) Penyelesaian dengan Metode Eliminasi

Ayo Kita Mengamati!

Pada sebuah toko menjual alat tulis diantaranya adalah 5


buku tulis dan 2 pensil seharga Rp19.000,00.

Gambar 4.4 5 buah buku dan 2 buah pensil

Ayo Kita Menanya!

Berapa harga masing-masing buku dan harga masing-masing


pensil tersebut? Untuk menjawab pertanyaan tersebut,
marilah kita perhatikan contoh di bawah ini.

Ayo Kita Mencoba!


Contoh:
Harga 5 buku dan 2 pensil adalah Rp19.000,00. Jika Andi
membeli 2 buku dan 1 pensil, maka ia harus membayar Rp
8.000,00. Berapa harga yang harus dibayar oleh Anita jika ia
membeli 12 buku dan 6 pensil yang sama?
Penyelesaian:
Misalkan x adalah harga buku dan y adalah harga pensil.

158
Langkah I
Membuat sistem persamaannya:
Harga 5 buku dan 2 pensil adalah Rp 19.000,00
persamaannya 5 + 2 = 000
Harga 2 buku dan 1 pensil adalah Rp 8.000,00 persamaannya
2 + = 000
Maka, dapat ditulis bentuk persamaannya sebagai berikut:
5 +2 = 000
2 + = 000

Langkah II
Mengeliminasi/menghilangkan variabel y, maka koefisien
variabel y harus sama.
5 +2 = 000 | | 5 +2 = 000
2 + = 000 | 2| +2 = 000

= 000
Langkah III
Menggantikan nilai x ke salah satu persamaan
5 +2 = 000
5( 000) + 2 = 000
5 000 + 2 = 000
2 = 000 5 000
2 = 000
000
=
2
= 2 000

159
Langkah IV
Mengecek nilai x dan y dalam kedua persamaan
5( 000) + 2(2 000) = 000
2( 000) + 2 000 = 000
Hasil di atas menunjukkan bahwa harga 1 buku adalah Rp
3.000,00 dan harga pensil adalah Rp 2.000,00.
Karena Anita ingin membeli 12 buku dan 6 pensil, maka
2 + = 2( 000) + (2 000)
= 000 + 2 000
= 000
Jadi, uang yang harus dibayar oleh Anita adalah Rp48.000,00

Ayo Kita Menalar!

Latihan 4.4
1. Diketahui dua persamaan linear:
2 + = 2
=
Tentukan nilai x dan y dengan menggunakan metode
eliminasi dan metode Substitusi!
2. Diketahui sistem persamaan Linear
+ =
2 =
Hitunglah nilai
3. Diketahui harga dua tas dan satu pasang sepatu
Rp170.000,00. Sedangkan harga satu tas dan tiga pasang
sepatu Rp185.000,00. Berapa harga tiga tas dan dua
pasang sepatu?

160
4. Ibu membeli dua kilo beras dan tiga kilo gula pasir seharga
Rp65.000,00. Sedangkan nenek membeli tiga kilo beras
dan empat kilo gula pasir seharga Rp90.000,00. Berapa
uang yang akan diterima oleh penjual jika dia menjual
lima kilo beras dan dua kilo gula pasir?
5. Farel membeli empat roti dan dua air mineral seharga
Rp68.000,00. Sedangkan Lutfan membeli tiga roti dan
empat air mineral seharga Rp63.000,00. Berapa harga
masing-masing roti dan air mineral tersebut?

Kunci Jawaban Latihan 4.4


1. Diketahui: 2 + = 2 dan =
Tentukan nilai
a. Dengan cara Eliminasi (menghilangkan salah satu
variabel)
Kita akan menghilangkan variabel dengan cara
persamaan pertama dikalikan 1 dan persamaan kedua
dikalikan 2. Maka akan didapat sebagai berikut:
2 + = 2 | | 2 + = 2
= | 2| 2 2 =
=

=2

161
2 + = 2
2 +2= 2
2 = 2 2
2 = 0
0
= =5
2
Jadi, penyelesaiannya adalah = 5 dan =2

b. Dengan cara substitusi (Menggantikan suatu variabel


dengan variabel dari persamaan lain)
Mengubah = menjadi = , sehingga
diperoleh:
2 + = 2
2 +( )= 2
= 2+
= 5
5
= =5

2 + = 2
2(5) + = 2
0+ = 2
= 2 0
=2
Jadi, penyelesaiannya adalah = 5 dan =2

2. + =
2 =

162
Kita selesaikan dengan cara Eliminasi
+ = | 2| + =2
2 = | | =
2 =

=
2
= 2
+ =
+ ( 2) =
=
= +
5
=

=5
Nilai =5 ( 2)
=5+2=

3. Diketahui:
2 tas dan 1 sepatu = Rp170.000,00
1 tas dan 3 sepatu = Rp185.000,00
Bentuk persamaannya sebagai berikut:
2 + = 0 000
+ = 5 000
Kita selesaikan dengan cara eliminasi
2 + = 0 000 | | 2 + = 0 000
+ = 5 000 | 2| 2 + = 0 000
5 = 200 000

163
200 000
=
5
= 0 000
2 + = 0 000
2 + 0 000 = 0 000
2 = 0 000 0 000
2 = 0 000
0 000
=
2
= 5 000
Jadi harga tiga tas dan dua pasang sepatu adalah
( 5 000) + 2( 0 000) = 5 000 + 0 000 = 2 5 000,00

4. Diketahui:
2 kg beras dan 3 kg gula pasir = Rp65.000,00
3 kg beras dan 4 kg gula pasir = Rp90.000,00
Bentuk persamaannya sebagai berikut:
2 + = 5 000
+ = 0 000
Kita selesaikan dengan cara eliminasi
2 + = 5 000 | | + = 5 000
+ = 0 000 | 2| + = 0 000
= 5 000
2 + = 5 000
2 + ( 5 000) = 5 000
2 + 5 000 = 5 000
2 = 5 000 5 000
2 = 20 000

164
20 000
=
2
= 0 000
Jadi, uang yang akan diterima oleh penjual jika dia
menjual lima kilo beras dan dua kilo gula pasir adalah
5( 0 000) + 2( 5 000) = 50 000 + 0 000 = 0 000,00
5. Diketahui:
4 roti dan 2 air mineral = Rp68.000,00
3 roti dan 4 air mineral = Rp63.000,00
Bentuk persamaannya sebagai berikut:
+2 = 000
+ = 000
Kita selesaikan dengan metode eliminasi
+2 = 000 | 2| + = 000
+ = 000 | | + = 000
5 = 000
000
=
5
= 00
+2 = 000
( 00) + 2 = 000
5 00 + 2 = 000
2 = 000 5 00
2 = 00
00
=
2
= 00
Jadi, harga 1 roti adalah Rp14.600,00 dan harga 1 botol
air mineral adalah Rp4.800,00

165
d. Tugas Proyek
Melakukan percobaan pada air yang terbuang sia-sia
akibat dari kran yang tidak ditutup dengan rapat.
Guru mengajak peserta didik untuk mengamati kran air
yang mengalami kebocoran. Ajak peserta didik ke tempat
yang ada kran airnya seperti di tempat cuci tanga, kamar
mandi, tempat wudhu, tempat cuci piringm dan
sebagainya. Guru memberikan simulasi pada kran air
tersebut agar peserta didik lebih dapat memahami tentang
percobaan yang akan dilakukan. Semua peserta didik
mengamati penjelasan dari guru.
Namun dalam percobaan yang akan dilakukan oleh
peserta didik, media yang akan digunakan yaitu dengan
menggunakan gelas plastik yang diberi lubang pada
bagian bawah sebagai representasi dari kran air yang
mengalami kebocoran.

Gambar 4.5 Kran air yang bocor

166
Pada kegiatan ini, kalian akan dibagi menjadi beberapa
kelompok untuk melakukan percobaan. Kalian membuat
simulasi sebuah kran yang bocor dan mengumpulkan data
volume air yang terbuang setiap 2 menit. Kalian akan
menggunakan data tersebut untuk memprediksi seberapa
banyak air yang terbuang ketika kran mengalami
kebocoran/ tidak ditutup dengan rapat selama 1 minggu.
Bacalah petunjuk dengan teliti sebelum memulai
percobaan. Presentasikan hasilnya di kelas.
Alat dan bahan:
1. 1 buah gelas platik berwarna bening. Bisa
menggunakan gelas plastik bekas air mineral atau
botol air mineral.
2. Gelas ukur
3. Air bersih
4. Stopwatch
5. Paku

Gambar 4.6 gelas ukur, gelas plastik,paku, dan stopwatch

167
Petunjuk:
Bagi tugas untuk setiap anggota kelompokmu.
1. Buatlah tabel untuk mencatat waktu dan jumlah air
yang terbuang. Isilah kolom waktu dari 0 menit sampai
10 menit dengan interval 2 menit.
Waktu (menit) 2 4 6 8 10
Jumlah Air
yang terbuang
(ml)

2. Gunakan paku untuk melubangi bagian dasar gelas


plastik/botol plastik. Tutupi lubang dengan jarimu.
3. Isilah gelas platik/botol plastik dengan air bersih.
4. Siapkan gelas ukur dan letakkan di bawah gelas
plastik/botol plastik yang kalian pegang.
5. Siapkan stopwatch. Kegiatan dimulai, lepaskan jari
kalian dari lubang gelas plastik/botol plastik dan
biarkan air menetes ke dalam gelas ukur (simulasi kran
bocor)
6. Catat jumlah air dalam gelas ukur setiap 2 menit
selama 10 menit.

Gunakan percobaan ini sebagai bahan membuat sebuah


poster untuk mengajak orang menghemat air. Poster yang
kalian buat harus mencakup informasi sebagai berikut:
1. Grafik data yang kalian catat.
2. Persamaan linear yang terbentuk dan penjelasan
variabelnya.

168
3. Data yang menunjukkan prediksi kalian untuk:
Jumlah air yang terbuang sia-sia selama 4 menit, 5
menit, 10 menit, dan 15 menit seandainya air kran yang
bocor memiliki laju yang sama seperti pada gelas
plastik/botol plastik kalian.
Jelaskan bagaimana kalian membuat prediksi. Apakah
menggunakan tabel, grafik, atau metode lain?
4. Penjelasan tentang banyaknya air yang terbuang sia-sia
selama 1 bulan jika kran air yang bocor memiliki laju
yang sama seperti lubang gelas plastik/botol plastik.
Jelaskan bagaimana kalian membuat prediksi.
5. Biaya yang akan dikeluarkan akibat dari air yang
terbuang sia-sia dalam waktu 1 bulan (untuk hal ini,
kalian harus mencari informasi tentang biaya air di
daerah kalian masing-masing). Kemudian gunakan
informasi tersebut untuk menghitung biaya air yang
terbuang sia-sia.

e. Merangkum
Kalian telah mempelajari persamaan linear dua variabel,
menentukan nilai variabel, sistem persamaan linear dua
variabel, serta membuat model dan menyelesaikan
masalah yang berkaitan dengan persamaan linear dua
variabel. Pertanyaan berikut akan membantu kalian untuk
merangkum apa yang telah kalian pelajari.
1. Apa yang kamu ketahui tentang persamaan linear dua
variabel?

169
2. Apa yang kamu ketahui tentang sistem persamaan
linear dua variabel?
3. Prosedur apa saja yang kalian lakukan untuk
menyelesaikan permasalahan yang berkaitan dengan
sistem persamaan linear dua variabel?
4. Apa yang kamu ketahui dengan metode substitusi?
5. Apa yang kamu ketahui dengan metode Eliminasi?
6. Dalam hal apakah sistem persamaan linear dua
variabel bermanfaat?

f. Uji Kompetensi
I. Untuk soal nomor 1 sampai dengan nomor 10, pilihkan
satu jawaban yang paling tepat!
1. Nilai dari persamaan 2 + = adalah ....
a.
b.
c. 2
d. 0
2. Diantara pasangan nilai dan berikut, yang
merupakan penyelesaian dari sistem persamaan
+ = dan 2 = 2 yaitu ....
a. = dan =
b. = dan =
c. = dan =
d. = dan =

170
3. Penyelesaian untuk dari persamaan
0 2 = + adalah ....
a. =2 +
b. = +
c. = +
d. = +
4. Nilai yang memenuhi sistem persamaan 2 + =
dan + = 2 adalah ....
a. 6
b. 5
c. 4
d. 7
5. Jika dan adalah penyelesaian dari sistem
persamaan 2 + =2 dan = 25, maka nilai
2 adalah ....
a. 19
b. 25
c. 38
d. 29
6. Harga 2 gelas es teh dan 4 pisang goreng adalah
Rp14.000,00. Sedangkan harga 5 gelas es teh dan 3
pisang goreng adalah Rp21.000,00. Harga 3 gelas es
teh dan 10 pisang goreng adalah ....
a. Rp35.000,00
b. Rp36.000,00
c. Rp49.000,00
d. Rp29.000,00

171
7. Naura membayar Rp19.500,00 untuk 3 buku tulis
dan 2 balpoin. Sedangkan Adelia membayar
Rp37.500,00 untuk 5 buku tulis dan 5 balpoin di
koperasi sekolah yang sama. Harga masing-masing 1
buah buku tulis dan harga 1 buah balpoin adalah ....
a. Rp5.000,00 untuk buku tulis dan Rp3.000,00
untuk balpoin
b. Rp4.500,00 untuk buku tulis dan Rp3.000,00
untuk balpoin
c. Rp5.000,00 untuk buku tulis dan Rp2.250,00
untuk balpoin
d. Rp3.000,00 untuk buku tulis dan Rp5.250,00
untuk balpoin
8. SMALB Tunas Bangsa akan mengadakan kunjungan
ke kebun binatang. Sekolah menyediakan 5 bus besar
dan 2 bus kecil yang memuat 216 orang. Apabila 3
bus besar dan 1 bus kecil terisi 126 orang, maka
jumlah penumpang pada masing-masing 1 bus besar
dan 1 bus kecil adalah ....
a. Bus besar berisi 40 penumpang dan bus kecil
berisi 20 penumpang.
b. Bus besar berisi 38 penumpang dan bus kecil
berisi 25 penumpang
c. Bus besar berisi 42 penumpang dan bus kecil
berisi 26 penumpang
d. Bus besar berisi 36 penumpang dan bus kecil
berisi 18 penumpang

172
9. Yudhistira memiliki sejumlah uang kertas yang terdiri
dari mata uang dua puluh ribuan dan lima puluh
ribuan. Jumlah uang seluruhnya bernilai
Rp440.000,00. Jika banyak mata uang seluruhnya 13
lembar, maka banyak mata uang masing-masing dua
puluh ribuan dan lima puluh ribuan adalah ....
a. 6 lembar dua puluh ribuan dan 7 lembar lima
puluh ribuan.
b. 7 lembar dua puluh ribuan dan 6 lembar lima
puluh ribuan.
c. 8 lembar dua puluh ribuan dan 5 lembar lima
puluh ribuan.
d. 9 lembar dua puluh ribuan dan 4 lembar lima
puluh ribuan
10. Keliling sebuah ruang kelas adalah 20 m. Sedangkan
panjangnya 2 m lebih panjang dari lebar. Luas ruang
kelas tersebut adalah ....
a. 36 m²
b. 24 m²
c. 40 m²
d. 35 m²

173
II. Untuk soal-soal berikut, kerjakan dengan tepat!
1. Tentukan penyelesaian dari dan y pada persamaan-
persamaan berikut ini!
a. 2 + =
b. 5 =

2. Tentukan penyelesaian sistem persamaan berikut ini


dengan menggunakan metode substitusi!
2 + = 2 dan =

3. Keliling sebuah permukaan meja siswa berbentuk persegi


adalah 340 cm. Sedangkan panjang permukaan meja
adalah 30 cm lebih panjang dari lebarnya. Tentukan luas
persegi panjang tersebut!

4. Ibu membeli 2 tas dan 3 pasang sepatu seharga Rp


520.000,00. Sedangkan harga 4 tas dan 2 pasang sepatu
adalah Rp680.000,00. Berapa uang yang harus
dibayarkan oleh Ibu untuk membeli 3 tas dan 6 pasang
sepatu?

5. Diberikan suatu sistem persamaan berikut:


5 + =
0 +2 =
Coba kamu temukan berapa nilai tersebut?

174
Kunci Jawaban Uji Kompetensi
1. 2 + =
2 =
2 =

=
2
=2 ( )
2. + = | 2| 2 + 2 =
2 =2 | | 2 =2
5 = 5
5
=
5
=
+( )=
= +
= ( )
3. 0 2 = +
0 = 2 +
= 2 +
2 +
=

= + ( )
4. 2 + = | | + =
+ =2 | 2| + =
=2
2 + =
2 + (2) =
2 =
0
= =5 ( )
2

175
5. 2 + =2 | 2| + =
= 25 | | = 25
=2
2
=

=
2 + =2
2 + ( )=2
2 + =2
2 =2
2 =

=
2
=
Maka 2 = ( ) 2( )
=5 18
= ( )
6. 2 + = 000 | | + 2 = 2 000
5 + = 2 000 | | 20 + 2 = 000
= 2 000
2 000
=

= 000
2 + = 000
2( 000) + = 000
000 + = 000
= 000 000
= 000
000
=

= 2 000

176
Jadi, + 0 = ( 000) + 0(2 000)
= 000 + 20 000
= 2 000 ( )

7. +2 = 500 | 5| 5 + 0 = 500
5 +5 = 500 | 2| 0 + 0 = 5 000
5 = 22 500
= 500
+2 = 500
( 500) + 2 = 500
500 + 2 = 500
2 = 500 500
2 = 000
000
=
2
= 000 ( )

8. 5 + 2 = 2 | | 5 +2 =2
+ = 2 | 2| + 2 = 252
=
=
5 +2 =2
5( )+2 =2
0+2 =2
2 =2 0
2 =

=
2
= ............... (d)

177
9. Misalnya:
= 20 000,00
= 50 000,00
20 000 + 50 000 = 0 000
+ = dapat ditulis =
Substitusikan persamaan = ke persamaan
20 000 + 50 000 = 0 000, maka
20 000( ) + 50 000 = 0 000
2 0 000 20 000 + 50 000 = 0 000
2 0 000 + 0 000 = 0 000
0 000 = 0 000 2 0 000
0 000 = 0 000
0 000
=
0 000
=
Mengganti nilai = ke persamaan = , maka
=
=
=
Jadi, banyak mata uang masing-masing dua puluh ribuan
dan lima puluh ribuan adalah 7 lembar dua puluh ribuan
dan 6 lembar lima puluh ribuan. .............(b)

10. Diketahui:
Keliling sebuah bangun = 20 m
Panjangnya 2m lebih panjang dari lebarnya
Panjang halaman sekolah = x

178
Lebar halaman sekolah = y, maka persamaannya sebagai
berikut:
2 + 2 = 20
= 2 dapat ditulis = +2
Substitusikan persamaan = +2 ke persamaan
2 + 2 = 20, maka
2 + 2 = 20
2( + 2) + 2 = 20
2 + + 2 = 20
= 20
=

=
Jadi lebarnya adalah 4 m

Mengganti nilai = ke persamaan = +2


= +2
= +2=
Jadi panjangnya adalah 6 m. Maka luas bangun tersebut
yaitu : L = panjang lebar
=
=2 ........... (b)

179
II
1. Menentukan nilai x da y persamaan berikut:
a. 2 + =
2 =
2 = 0
0
=
2
=5
b. 5 =
= +5
=2
2
=

=
2. Menentukan penyelesaian sistem persamaan 2 + = 2
dan = dengan menggunakan metode substitusi
2 + = 2
= dapat diubah menjadi = +
2 + = 2
2( + ) + = 2
2 + + = 2
+ = 2
= 2
=

=2

180
Berikutnya substitusikan nilai yang sudah diperoleh ke
persamaan pertama atau kedua. Misalnya diambil
persamaan pertama, maka:
2 + = 2
2 +2= 2
2 = 2 2
2 = 0
0
= =5
2
= *(5,2)+
3. Diketahui :
Keliling persegi panjang = 340 cm
Panjang = 30 cm lebih panjang dari lebarnya
Tentukan luas persegi panjang tersebut!
Jawab:
Panjang = x
Lebar = y
Keliling = 340
Dibuat persamaan sebagai berikut
2 +2 = 0
= 0 dapat diubah menjadi = + 0
Substitusikan persamaan = + 0 ke persamaan
2 +2 = 0, maka
2 +2 = 0
2( + 0) + 2 = 0
2 + 0+2 = 0
= 0 0
=2 0

181
2 0
=

= 0
Jadi, lebar persegi panjang tersebut adalah 70 cm.
Mengganti nilai = 0 ke persamaan = + 0
= + 0
= 0+ 0
= 00
Jadi, panjang persegi panjang tersebut adalah 100 cm
Maka, luas persegi panjang dalah panjang kali lebar
=
= 00 0
= 000
4. Diketahui:
2 tas dan 3 pasang sepatu = Rp 520.000,00
4 tas dan 2 pasang sepatu = Rp680.000,00
Berapa uang yang harus dibayarkan membeli 3 tas dan 6
pasang sepatu?
Kita tulis bentuk persamaannya sebagai berikut:
2 + = 520 000
+2 = 0 000
Kita akan menyelesaikan dengan metode eliminasi
2 + = 520 000 | 2| + = 0 0 000
+2 = 0 000 | | +2 = 0 000
= 0 000
0 000
=

= 0 000

182
Jadi, harga sepasang sepatu adalah Rp 90.000,00
Selanjutnya menggantikan nilai x ke salah satu persamaan
2 + = 520 000
2 + ( 0 000) = 520 000
2 + 2 0 000 = 520 000
2 = 520 000 2 0 000
2 = 250 000
250 000
=
2
= 25 000

Jadi, harga 1 tas adalah Rp125.000,00. Maka, uang yang


harus dibayarkan untuk membeli 3 tas dan 6 pasang
sepatu adalah
( 25 000) + ( 0 000) = 5 000 + 5 0 000
= 5 000,00
5. Diberikan suatu sistem persamaan berikut:
5 + =
0 +2 =
nilai adalah....
Kita akan menyelesaikan persamaan tersebut dengan
menggunakan metode eliminasi
5 + = | 2| 0 + =
0 +2 = | | 0 +2 =
= 2
2
=

183
5 + =
5 + ( )=
5 + =
5 =
5 = 5
5
=
5
= Jadi, = *( , )+

g. Refleksi
1. Apakah belajarmu tentang materi persamaan linear dua
variabel (PLDV) itu menyenangkan?
2. Bagian mana yang paling menyenangkan? Coba
ceritakan!
3. Bagian mana yang paling tidak menyenangkan? Coba
ceritakan!
4. Bagian mana yang paling dipahami?
5. Bagian mana yang paling tidak dipahami?
6. Apakah kamu yakin? Coba membaca lagi apabila belum
yakin!

B. Penilaian dan Tindak Lanjut


1. Penilaian
Guru melakukan penilaian selama dan setelah
pembelajaran berlangsung. Dalam bab ini, penilaian
dapat dilakukan melalui observasi, tes tertulis,
portofolio,

184
2. Tindak Lanjut
Hasil penilaian ranah kognitif dan psikomotor dapat
berupa nilai angka maupun deskripsi kuantitatif
terhadap kompetensi dasar: 3.5 Memahami konsep
persamaan linear dua variabel dan 4.5 Menerapkan
konsep persamaan linear dua variabel dengan cara
eliminasi dan substitusi dalam konteks nyata. Jika
peserta didik mencapai KKM (Kriteria Ketuntasan
Minimum) yang telah ditentukan, maka dikatakan
peserta didik tersebut berhasil. Sedangkan jika peserta
didik belum mencapai KKM, maka dikatakan belum
berhasil dan guru harus memberikan program remedial
kepada peserta didik tersebut agar dapat mencapai
KKM. Jika peserta didik bisa mencapai nilai di atas
KKM, maka guru harus memberikan program
pengayaan kepada peserta didik untuk memberikan
kesempatan pembelajaran baru bagi peserta didik yang
memiliki kelebihan sehingga agar mereka dapat
mengoptimalkan perkembangan minat, bakat, dan
kecakapannya.

C. Interaksi dengan Orang Tua


Kegiatan ini dimaksudkan supaya terjadi komunikasi
antara guru dan orang tua dalam proses pembelajaran.
Guru memberikan informasi tentang sejauh mana
pembelajaran berlangsung dan tentang kemampuan
peserta didik dalam menerima pembelajaran sehingga
orang tua dapat mengetahui tentang kemampuan peserta

185
didik dan dapat membantu peserta didik ketika belajar di
rumah. Dengan adanya interaksi antara guru dan orang
tua, diharapkan peserta didik dapat terpantau kegiatannya
juga peserta didik akan merasa diperhatikan oleh guru
dan orang tua sehingga memberikan semangat dan
motivasi dalam belajar. Interaksi ini bisa berupa
pengembalian tugas yang telah dinilai dan ditandatangani
oleh orang tua peserta didik dan disimpan sebagai
portofolio peserta didik.
Diharapkan informasi hasil belajar tersebut
memberikan manfaat oleh orang tua untuk memotivasi
peserta didik agar belajar lebih baik. Untuk itu diperlukan
informasi akurat tentang hasil belajar peserta didik yang
meliputi ranah kognitif, psikomotor, dan afektif. Informasi
tersebut digunakan oleh orang tua untuk:
1. Membantu anaknya belajar.
2. Memotivasi anaknya belajar.
3. Membantu sekolah meningkatkan hasil belajar siswa.
4. Membantu sekolah melengkapi fasilitas belajar.

Bentuk laporan yang diberikan kepada orang tua


peserta didik harus mencakup semua ranah dan disertai
deskripsi yang lebih rinci tentang kelemahan, kekuatan,
dan keterampilan peserta didik dalam melakukan tugas
serta minat terhadap mata pelajaran.

186
INSTRUMEN PENILAIAN

Format penilaian sikap dalam suatu pembelajaran berbentuk


diskusi.
Aspek yang dinilai
Nama Jumlah
No. Tanggung
Siswa Kerjasama Ketelitian skor
Jawab

Rubrik 1
Aspek yang
Indikator Krieria Skor
dinilai
Kerjasama Bekerja sama  Dalam kelompok 3
dalam semua siswa
melakukan bekerjasama.
tugas atau  Hanya beberapa 2
diskusi orang yang bekerja
sama.
 Hanya satu orang 1
yang bekerja sama.
 Semua siswa tidak 0
bekerja sama.
Ketelitian Teliti dalam  Siswa menuliskan 3
menyelesaikan seluruh langkah
suatu penyelesaian sesuai
permasalahan yangdiperoleh
matematika selama
pembelajaran dan
memperoleh
jawaban yang
benar.

187
 Siswa menuliskan 2
seluruh langkah
penyelesaian sesuai
dengan yang
diperoleh selama
pembelajaran,
tetapi tidak
memperoleh
jawaban yang
benar.
 Siswa menuliskan 1
sebagian langkah
penyelesaian dan
memperoleh
jawaban yang
benar. Atau siswa
menuliskan
sebagian langkah
penyelesaian tetapi
tidak memperoleh
jawaban yang
benar.
 Siswa tidak
menuliskan 0
langkah
penyelesaian, tetapi
memperoleh
jawaban yang
benar.
Tanggung Bertanggung  Siswa mengerjakan 3
Jawab jawab atas aktivitas dan
semua tugas evaluasi seperti

188
yang diberikan prosedur yang telah
disediakan. 2
 Siswa hanya
mengerjakan 2/3
pertanyaan yang
ada dalam aktivitas
dan evaluasi. 1
 Siswa hanya
mengerjakan 1/3
pertanyaan yang
ada dalam aktivitas
dan evaluasi. 0
 Siswa tidak
mengerjakan
aktivitas dan
evaluasi.

189
Rubrik Penilaian Diri

Nama :
Kelas :
Untuk tiap item, berilah tanda ceklis (√ ) pada kolom skor
yang merefleksikan usaha dan sikap Kalian pada saat
pembelajaran tadi!
Jika Kalian merasa:
 Selalu melakukannya atau mengerjakannya : 3
 Sering melakukannya atau mengerjakannya : 2
 Kadang-kadang melakukannya atau mengerjakannya : 1
 Sama sekali tidak pernah melakukannya atau
mengerjakannya : 0
Sikap 0 1 2 3
Bekerjasama dalam setiap proses
atau langkah-langkah diskusi
Menuliskan dan menyelesaikan
permasalahan dengan teliti
Mengerjakan tugas dan aktivitas
yang diberikan dengan baik

Format penilaian sikap dalam suatu pembelajaran berbentuk


diskusi.
Aspek yang dinilai
Nama Jumlah
No. Tanggung
Siswa Kerjasama Ketelitian skor
Jawab

190
Rubrik 1
Aspek yang
Indikator Krieria Skor
dinilai
Kerjasama Bekerja sama  Dalam kelompok 3
dalam semua siswa
melakukan bekerjasama.
tugas atau  Hanya beberapa 2
diskusi orang yang
bekerja sama.
 Hanya satu orang
yang bekerja 1
sama.
 Semua siswa tidak
bekerja sama. 0
Ketelitian Teliti dalam  Siswa menuliskan 3
menyelesaikan seluruh langkah
suatu penyelesaian
permasalahan sesuai
matematika yangdiperoleh
selama
pembelajaran dan
memperoleh
jawaban yang
benar.
 Siswa menuliskan 2
seluruh langkah
penyelesaian
sesuai dengan
yang diperoleh
selama
pembelajaran,
tetapi tidak
memperoleh
jawaban yang
benar.
 Siswa menuliskan 1
sebagian langkah
penyelesaian dan
memperoleh
jawaban yang

191
benar. Atau siswa
menuliskan
sebagian langkah
penyelesaian
tetapi tidak
memperoleh
jawaban yang
benar.
 Siswa tidak 0
menuliskan
langkah
penyelesaian,
tetapi memperoleh
jawaban yang
benar.
Tanggung Bertanggung  Siswa 3
Jawab jawab atas mengerjakan
semua tugas aktivitas dan
yang diberikan evaluasi seperti
prosedur yang
telah disediakan. 2
 Siswa hanya
mengerjakan 2/3
pertanyaan yang
ada dalam
aktivitas dan 1
evaluasi.
 Siswa hanya
mengerjakan 1/3
pertanyaan yang
ada dalam 0
aktivitas dan
evaluasi.
 Siswa tidak
mengerjakan
aktivitas dan
evaluasi.

192
Sebaiknya penilaian ini dilakukan pada saat siswa sibuk
beraktivitas dan guru mengamati jalannya aktivitas tersebut.
Penilaian sikap tidak hanya penilaian otentik yang dilakukan
oleh guru. Siswa harus mampu melakukan penilaian sikap
pada diri sendiri dan lingkungannya. Penilaian pada diri
sendiri bisa menggunakan self evaluation yang berisi beberapa
indikator yang disesuaikan dengan penilaian otentik yang
dilakukan oleh guru. Skor evaluasi yang dilakukan oleh siswa
kemudian digabung dengan skor yang diperoleh oleh guru.
Gabungan dari skor penilaian tersebut digunakan sebagai
nilai akhir untuk buku raport.

193
Rubrik Self Evaluation:

Nama :
Kelas :
Untuk tiap item, berilah tanda ceklis (√ ) pada kolom skor
yang merefleksikan usaha dan sikap Kalian pada saat
pembelajaran tadi!
Jika Kalian merasa:
 Selalu melakukannya atau mengerjakannya : 3
 Sering melakukannya atau mengerjakannya : 2
 Kadang-kadang melakukannya atau mengerjakannya : 1
 Sama sekali tidak pernah melakukannya atau
mengerjakannya : 0
Sikap 0 1 2 3
Bekerjasama dalam setiap
proses atau langkah-
langkah diskusi
Menuliskan dan
menyelesaikan
permasalahan dengan
teliti
Mengerjakan tugas dan
aktivitas yang diberikan
dengan baik

194
GLOSARIUM

Busur : kurva lengkung yang berhimpit


dengan suatu lingkaran
Data : kumpulan dari informasi atau
keterangan yang diperoleh, baik
dalam bentuk angka dan bukan
angka (tulisan)
Diagram : gambar yang menyajikan data
sesuatu keadaan
Diagram batang : diagram yang menggunakan
gambar berbentuk batang untuk
menggambarka suatu keadaan
Diagram garis : diagram yang menggunakan garis
untuk menggambarkan suatu
keadaan
Diagram lingkaran : diagram yang menggunakan daerah
lingkaran untuk menggambarkan
suatu keadaan
Frekuensi : banyaknya suatu data muncul
Interval : jarak yang terletak antara dua nilai
yang diketahui
Kejadian : kumpulan dari satu atau lebih hasil
dari sebuah eksperimen

Peluang : suatu nilai yang menyatakan


kemungkinan terjadinya suatu

195
kejadian dan diperoleh dari
banyaknya anggota suatu kejadian
dibagi banyaknya anggota ruang
sampel
Peluang Teoretik : perbandingan hasil terhadap ruang
sampel pada suatu eksperimen
Peluang Empirik : perbandingan banyak kali muncul
kejadian tertentu terhadap n kali
Perbandingan suatu bilangan yang
digunakan untuk membandingkan
dua besaran.
Persamaan linear : kalimat matematika yang
dua variabel dinyatakan dalam bentuk
ax + by = c, dengan a, b ≠ 0.
Ruang Sampel : himpunan semua kejadian yang
mungkin diperoleh dari suatu
percobaan
Statistika : ilmu pengetahuan yang
berhubungan dengan cara-cara
pengumpulan, pengolahan,
penyajian, dan penafsiran data
serta penarikan kesimpulan dari
data sampel
Tabel distribusi : kumpulan data yang disajikan
frekuensi dengan tabel bersama frekuensinya
Titik Sampel : setiap anggota ruang sampel atau
kejadian yang mungkin
Variabel : - simbol yang mewakili suatu
bilangan dalam suatu bentuk

196
aljabar. Misal, 2n +3, variabelnya
adalah n;
- simbol yang digunakan untuk
menyatakan nilai yang tidak
diketahui dalam suatu
persamaan. Misal, a + 3 = 5,
variabelnya adalah a.
- simbol yang digunakan untuk
menyatakan suatu bilangan atau
anggota himpunan pasangan
terutut. Misal, y = x + 3,
variabelnya adalah x dan y.

197
DAFTAR PUSTAKA

Abdur Rahman As’ari,dkk. (2014). Matematika SMP/MTs Kelas


VII. Jakarta: Kemdikbud.
Abdur Rahman As’ari,dkk. (2014). Matematika SMP/MTs Kelas
VIII. Jakarta: Kemdikbud.
Marthen Kanginan dan Yuza Terzalgi. (2013). Matematika
Kelas X. Bandung: Srikandi Empat Widya Utama.
M. Cholik Adinawan dan Sugijono. (2007). Matematika SMP
Kelas VIII. Jakarta: Erlangga.
M. Hosnan. (2014). Pendekatan Saintifik dan Kontekstual
dalam Pembelajaran Abad 21. Bogor: Ghalia Indonesia.
Sri Lestari dan Diah Ayu Kurniasih. (2009). Matematika 2
Kelas XI. Jakarta: Pusat Perbukuan Depdiknas.
Sumanto. (2014). Statistika Terapan. Yogyakarta: CAPS
(Center of Academic Publishing Service).
Suwah Sembiring, dkk. (2015). Matematika SMP/Mts Kelas
VIII. Bandung: Yrama Widya.
Syamsul Junaidi dan Tatag Yuli Eko Siswono. (2006).
Matematika SMP Kelas VII. Surabaya: Gelora Aksara
Pratama.
Yunus Abidin. (2014). Desain Sistem Pembelajaran dalam
Konteks Kurikulum 2013. Bandung: PT Refika Aditama.

198
Biodata Penulis

Nama Lengkap : Buntas Ernawati, S.Pd


Telp. Kantor/HP : 08112600955/082325813384
Email : bun2cha2@yahoo.co.id
Alamat Kantor : SLB N Wiradesa Kab. Pekalongan
Jln. Mrican-Kepatihan-Wiradesa
Kab. Pekalongan Provinsi Jawa Tengah
Bidang Keahlian : Pendidikan Luar Biasa

Riwayat pekerjaan/profesi (10 tahun terakhir)


2006-2007 : Bekerja di SDIT Usamah Kota Tegal
2007-2009 : Guru di SLB PRI Kota Pekalongan
2007-2014 : Terapist Anak Berkebutuhan Khusus di
PAUD IT Ulul Albab Kota Pekalongan
2009-sekarang : Guru di SLB N Wiradesa Kab. Pekalongan

Riwayat Pendidikan Tinggi dan Tahun Belajar


1. S1: Pendidikan Luar Biasa di Universitas Negeri Yogyakarta (2001-
2006)

Judul Buku dan Tahun Terbit (10 tahun terakhir)


1. Matematika Kelas X Tunadaksa Ringan tahun 2014 diterbitkan oleh
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI

Judul Penelitian dan Tahun Terbit (10 tahun terakhir)


1. Tidak ada

Buku yang pernah di telaah, diriviu,dibuat ilustrasi, dan/atau dinilai


(10 tahun terakhir)
1. Tidak ada

199
BIODATA PENELAAH

Nama Lengkap : Dra. Endang Listyani, MS


HP : 08164221082 / 081222925452
Email : listy_matuny@yahoo.co.id
Alamat Kantor : FMIPA UNY, Karangmalang Yogyakarta
Bidang Keahlian : Matematika

Riwayat pekerjaan/profesi (10 tahun terakhir)


1986 – Sekarang: Dosen di Jurusan Pendidikan Matematika FMIPA UNY

Riwayat Pendidikan Tinggi dan Tahun Belajar


1. S2: Matematika ITB (1988-1991)
2. S1: Pendidikan Matematika FKIE IKIP Negeri Yogyakarta (1979-1984)

Judul Buku dan Tahun Terbit (10 tahun terakhir)


1. Tidak ada

Judul Penelitian dan Tahun Terbit (10 tahun terakhir)


1. Tidak ada

Buku yang pernah di telaah, diriviu, dibuat ilustrasi, dan/atau dinilai (10
tahun terakhir)
1. Tidak ada

200
CATATAN :
CATATAN :
MILIK NEGARA
B
TIDAK DIPERDAGANGKAN
u
k
Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan
u Republik Indonesia
G 2016
u
r
u

M
A
Buku Guru

Matematika
T
Buku Guru E

Matematika M
A
T
I
K
A
Buku ini merupakan buku guru yang
dipersiapkan Pemerintah dalam rangka
B
implementasi Kurikulum 2013. Buku guru ini u
disusun dan ditelaah oleh berbagai pihak di n
t
bawah koordinasi Kementerian Pendidikan a
s
dan Kebudayaan, dan dipergunakan dalam
E
tahap awal penerapan kurikulum 2013. Buku r
n
ini merupakan “dokumen hidup” yang a
senantiasa diperbaiki, diperbaharui, dan w
a
dimutakhirkan sesuai dengan dinamika t
i
kebutuhan dan perubahan zaman. Masukan
dari berbagai kalangan diharapkan dapat
meningkatkan kualitas buku ini. S
M
A
L
B

K
e
l
a
s

XI

T
u
n
a
SMALB
d
a KELAS XI
k
s Tunadaksa
a

Anda mungkin juga menyukai