Anda di halaman 1dari 15

Farmakologi Keperawatan

Ns. Syaifuddin Zainal, SKM, S.Kep.,M.Kes

OBAT-OBATAN ENDOKRIN

Disusun Oleh :
Kelompok 5

Audinia Ismul Suliasni (NH0118012)

Nur Faujiah (NH0118057)

Rizki Hiskia Ohoi Timur (NH0118069)

Risnawati (NH0118070)

Asrianto (NH0118097)

PROGRAM STUDI S1 ILMU KEPERAWATAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
NANI HASANUDDIN
MAKASSAR
2021
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum Warohmatullahi Wabarokatuh
Puji syukur kehadirat Allah Subhanahu Wa Ta’ala yang sudah memberikan kesehatan
jasmani dan rohani sehingga kita masih bisa menikmati indahnya Alam ciptaan-Nya.
Sholawat serta salam kita haturkan kepada teladan kita semua Nabi Muhammad Shallallahu
`alaihi Wa Sallam yang telah memberitahu kepada kita jalan yang benar berupa ajaran agama
yang sempurna serta menjadi rahmat bagi seluruh alam.
Penulis sangat bersyukur karena dapat merampungkan makalah yang menjadi tugas
dalam mata kuliah Farmakologi Keperawatan. Selain itu, penulis mengucapkan banyak
terima kasih kepada teman-teman yang sudah membantu sampai makalah ini dapat
terselesaikan.
Akhir kata, penulis sangat memahami apabila makalah ini tentu jauh dari kata
sempurna, maka dari itu kami butuh kritik dan sarannya yang bertujuan untuk memperbaiki
makalah selanjutnya.

Makassar, 05 Desember 2021

Penulis
DAFTAR ISI
Kata Pengantar............................................................................................................................i
Daftar
Isi.....................................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang..............................................................................................................
B. Rumusan Masalah..........................................................................................................
C. Tujuan Penulisan............................................................................................................
BAB II PEMBAHASAN
A. Definisi………………………………………………………………………………..
B. Macam-Macam obat sistem endokrin…………………………………………………
C. Efek samping dan cara mengatasi obat sistem endokrin………………………………
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan.....................................................................................................................
B. Saran .............................................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................................
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Obat adalah benda atau zat yang dapat digunakan untuk menyembuhkan
penyakit, membebaskan gejela, atau mengubah proses kimia dalam tubuh, obat juga
merupakan suatu bahan ataupun paduan bahan-bahan yang dimaksudkan untuk
digunakan dalam menetapkan diagnosis, mencegah, mengurangi, menghilangkan,
menyembuhkan penyakit atau gejala penyakit, luka atau kelainan badaniah atau
rohaniah pada manusia atau hewan termasuk untuk memperelok tubuh atau bagian
tubuh manusia.
Sistem endokrin merupakan sistem pengatur tubuh, terdiri dari kelenjar–
kelenjar endokrin yang mengeluarkan bahan kimia disebut hormon. Jenis kelenjar,
dan nama-nama hormon yang dikeluarkan, ditunjukkan pada. Kelenjar endokrin tidak
memiliki saluran tertentu untuk membawa hasil sekresinya ke tempat tertentu.
Sehingga hormon disekresikan langsung ke kapiler darah dan bersirkulasi dalam
sistem peredaran darah ke seluruh tubuh. Setiap hormon memberikan efek yang
sangat spesifik pada organ tertentu, yang disebut organ target atau jaringan target.
Secara umum, sistem endokrin dan hormon-hormonnya membantu mengatur
pertumbuhan, penggunaan makanan untuk menghasilkan energi, ketahanan terhadap
stres, pH cairan tubuh dan keseimbangan cairan, serta reproduksi. (Rini,2020)
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan Endokrin?
2. Macam-Macam obat sistem endokrin
3. Efek samping dan cara mengatasi obat sistem endokrin
D. Tujuan
1. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan sistrm endokrin
2. Untuk mengetahui macam-macam obat sistem endokrin
3. Untuk mengetahui efek samping dan cara mengatasi obat sistem endokrin
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Definisi Obat Sistem Endokrin


4. Obat pada sistem Endokrin
Obat adalah benda atau zat yang dapat digunakan untuk menyembuhkan
penyakit, membebaskan gejela, atau mengubah proses kimia dalam tubuh, obat
juga merupakan suatu bahan ataupun paduan bahan-bahan yang dimaksudkan
untuk digunakan dalam menetapkan diagnosis, mencegah, mengurangi,
menghilangkan, menyembuhkan penyakit atau gejala penyakit, luka atau kelainan
badaniah atau rohaniah pada manusia atau hewan termasuk untuk memperelok
tubuh atau bagian tubuh manusia. Pada bab ini akan dijelaskan sebagian tentang
obat-obat yang dipakai sebagai pengganti hormon dan untuk menghambat sekresi
hormon dari kelenjar pituitary, tiroid, dan adrenal.
Kelenjar Endokrin adalah kelenjar yang mengirim hasil sekresinya langsung
ke dalam darah yang beredar dalam jaringan, kelenjar ini tidak memiliki saluran
tapi mensekresi (mengeluarkan) hormon langsung ke dalam darah sehingga dapat
mencapai setiap sel darah di dalam tubuh. Hormon bekerja pada sasaran jaringan
atau organ tertentu dan mengatur aktivitas mereka.Hormon mengatur proses
seperti pemecahan subtansi kimia dalam metabolisme,keseimbangan cairan dan
produksi urin,pertumbuhan dan perkembangan tubuh,serta reproduksi seksual.
Hasil kerja hormon dari suatu kelenjar dapat di pengaruhi oleh beberapa faktor
termasuk kadar zat dalam darah dan masukan dari sistem saraf,karena hormon
mengalir dalam darah, setiap hormon dapat mencapai setiap bagian tubuh.
(Nugroho, 2021)
B. Macam-macam obat sistem endorin
a. Kelenjar Pituitary (Hipofisis)
Kelenjar pituitary (hipofisis) terletak di dasar tengkorak, di dalam fosa
hipofisis tulang sfenoid. Kelenjar itu terdiri atas dua lobus, yaitu lobus aneterior dan
posterior, dan bagian di antara kedua lobus adalah intermedia (Pearce, 2011).Lobus
anterior (adenohipofise) yang menghasilkan sejumlah hormone yang bekerja sebagai
zat pengendali produksi dari semua organ endokrin yang lain.
b. Kelenjar Tiroid
Tiroid terdiri atas dua lobus kanan dan kiri yang dihubungkan oleh isthmus
yang sempit. Kelenjar ini merupakan organ vascular yang dibungkus oleh selubung
yang berasal dari lamina pretrachealis fasciae profundae. Selubung ini melekatkan
glandula pada larynx dan trachea (Guyton, 2006).
Beberapa penyakit manusia ada yang disebabkan oleh kelenjar tiroid. Misalnya
kelabihan hormon tiroid (hipertiroid) dapat menimbulkan gejala hipermetabolisme (morbus
basedowi), dengan tanda-tanda meningkatnya detak jantung sehingga muncul gugup, napas
cepat dan tidak teratur, mulut menganga, dan mata melebar. Sementara itu, apabila seorang
belum dewasa kekuranngan hormon tiroid (hipotiroid), tubuhnya dapat mengalami
kretinisme (kerdil).kretenisme ditandai dengan fisisk dan mental penderita yang tumbuh
tidak normal.
Beberapa penyakit tiroid akan mendapatkan terapi pengganti T3 dan T4. Pada pasien
dengan terapi pengganti hormone thiroid, perlu menganjurkan untuk menghindari makanan
yang menghambat sekresi thyroid, yaitu strawberry, pear, bayam, kembang kol, dan kacang
polong.
c. Kelenjar Paratiroid
Kelenjar ini terletak disetiap sisi kelenjar tiroid yang terdapat di dalam leher,
kelenjar ini berjumlah empat buah yang tersusun berpasangan yang mengahasilkan
hormone paratiroksin yang berfungsi mengatur kadar kalsium dan fosfor di dalam
tubuh (Drs. H Syaifuddin, 2006). Hormon Paratiroid bisa menurun sangat rendah
pada pasien post operasi pengangkatan kelenjar tiroid karena ikut terangkatnya
kelenjar paratiroid yang akibatnya adalah penurunan kadar kalsium dalam darah
hipokalsemia.Hormon Paratiroid mengakibatkan : peningkatan resorpsi kalsium dari
tulang, peningkatan reabsorbsi kalsium di ginjal, peningkatan absorbsi kalsium di
Saluran cerna oleh Vitamin
d. Adrenalin (Anak Ginjal)
Kelenjar ini berbentuk bola, atau topi yang menempel pada bagian atas ginjal.
Pada setiap ginjal terdapat satu kelenjar suprarenalis dan dibagi atas dua bagian,
yaitu bagian luar (korteks) dan bagian tengah (medula). Korteks adrenal
memproduksi dua jenis hormonatau kortikosteroid. Kortikosteroid adalh suatu
kelompok horon steroid yang dihasilkan di kulit kelenjar adrenal.   
Medula adrenal melepaskan epinefrin katekolamin dan norepineprin dan
dihubungkan dengan sistem saraf simpatik. Korteks adrenal memproduksikan dua
tipe hormon utama (kortikosteroid), glukokortikoid dan mineralokortikoid.
Kandungan utama glukokortikoid adalah kortisol sedangkan pada mineralokotikoid
adalah aldosteron. Selain itu, korteks adrenal menghasilkan sejumlah kecil androgen,
estrogen, dan progestin. Glukokortikoid memiliki pengaruh yang mendasar terhadap
elektrolit, dan metabolisme karbohidrat, protein dan lemak, dan defisiensi dapat
menimbulkan penyakit berat dan bahkan kematian.

Kelenjar Adrenal terdiri dari dua bagian, yaitu bagian luar (korteks) dan
bagian dalam (medula). Korteks kelenjar adrenal bertugas untuk menghasilkan
kelompok hormon steroid, termasuk hormon kortisol dan aldosteron.Pada penyakit
Addison, korteks kelenjar adrenal mengalami kerusakan, sehingga hormon kortisol
dan aldosteron tidak bisa diproduksi dalam jumlah yang cukup.

e. Kelenjar Langerhans
Kelenjar Langerhans terdapat di dalam pankreas. Tugasnya menghasilkan
hormon insulin. Fungsi hormon ini besifat antagonis dengan fungsi hormon
adrenalin, yaitu mengubah gula menjadi glikogen dalam hati dan otot. Hiposekresi
insulin menyebabkan penyakit diabetes mellitus (kencing manis)
ada beberapa pengobatan yang bisa dilakukan oleh dokter, antara lain:
1. Terapi insuli
Terapi insulin diberikan melalui suntikan ke jaringan lemak, bisa di bagian perut
maupun di lengan atas. Suntikan insulin ini biasanya diberikan pada penderita
diabetes tipe 1, atau pada diabetes tipe 2 yang sudah tidak bisa diobati dengan obat
antidiabetes minum.Suntikan insulin berfungsi untuk menurunkan kadar gula darah
dan menjaganya tetap stabil.
2. Pemberian enzim
Pemberian enzim pankreas diberikan pada pasien yang mengalami fibrosis kistik atau
intoleransi makanan hingga kekurangan nutrisi. Pemberian enzim ini biasanya
dilakukan melalui suplemen enzim.
3. Drainase
Drainase dilakukan pada penderita pseudokista pankreas dengan cara memasukkan
jarum dan selang ke dalam pankreas melalui kulit di perut. Setelah itu, dokter akan
menghubungkan selang tersebut ke rongga perut atau usus. Tindakan ini dilakukan
untuk mengeluarkan cairan atau mengeringkan kista pada pankreas.
4. Reseksi kanker pankreas
Operasi ini dilakukan dengan mengangkat kandung empedu, sebagian kelenjar
pankreas, dan bagian pangkal dari usus halus. Sebagai terapi tambahan, dokter juga
bisa memberikan kemoterapi.
5. Operasi pseudokista
Operasi pseudokista bisa dilakukan dengan teknik bedah terbuka (laparotomi) atau
laparoskopi. Laparotomi adalah operasi dengan sayatan panjang vertikal di perut.
Sementara itu, laparoskopi adalah operasi melalui beberapa sayatan kecil dengan
bantuan alat yang dilengkapi kamera. Kedua teknik operasi ini dilakukan untuk
mengangkat pseudokista pankreas.
6. Transplantasi sel islet
Transplantasi sel islet masih dalam penelitian dan dilakukan untuk menyembuhkan
diabetes tipe 1. Transplantasi ini dilakukan dengan mengangkat sel islet penderita dan
digantikan dengan sel islet pankreas dari pendonor.
7. Transplantasi pankreas
Transplantasi pankreas bisa dilakukan pada pasien yang mengalami gangguan
pankreas berat atau kerusakan permanen pada pankreas, misalnya karena pankreatitis,
diabetes, atau fibrosis kistik. Terapi ini bisa dilakukan setelah pasien mendapatkan
donor pankreas yang cocok.
Mengingat fungsi pankreas yang begitu penting, sudah selayaknya Anda menjaga
kesehatan pankreas dengan baik. Ada beberapa cara sederhana yang bisa dilakukan
untuk memelihara kesehatan organ ini, di antaranya:
 Konsumsi makanan sehat dengan gizi yang seimbang
 Rutin berolahraga
 Jaga berat badan tetap ideal
 Berhenti merokok dan kurangi atau stop konsumsi minuman beralkohol. (MEDIS,
n.d.)
C. Efek samping dan cara mengatasi obat sistem endokrin
a. Benofomin
Obat ini digunakan untuk mengontrol kadar gula darah, membantu mencegah
kerusakan ginjal, kebutaan, masalah saraf, kehilangan anggota tubuh, dan
masalah fungsi seksual pada penderita diabetes tipe 2.
Benofomin bekerja dengan membantu mengembalikan respons tubuh yang tepat
terhadap insulin yang Anda hasilkan secara alami.
8. Efek Samping Benofomin
Efek samping yang mungkin terjadi apabila menggunakan Benofomin
adalah:
 Signifikan: Kekurangan vitamin B12.
 Gangguan jantung: Ketidak nyamanan dada, jantung berdebar.
 Gangguan gastrointestinal: Mual, muntah, diare, sakit perut, perut
kembung, mulas atau pencernaan yg terganggu, perut kembung,
tinja abnormal, sembelit.
 Gangguan muskuloskeletal dan jaringan ikat: Mialgia, kedinginan.
 Gangguan sistem saraf: Gangguan rasa, sakit kepala.
 Gangguan kejiwaan: Peningkatan mengantuk.
 Gangguan pernapasan, toraks, dan mediastinum: Infeksi saluran
pernapasan atas.
 Gangguan kulit dan jaringan subkutan: Penyakit kuku, ruam.
 Gangguan pembuluh darah
b. Condiabet (Armoxindo Farma)
Obat ini bekerja dengan cara meningkatkan kalsium intraseluler dalam sel
beta pankreas sehingga menstimulasi produksi insulin. Dengan peningkatan
rasio insulin, maka glukosa yang diubah menjadi energi bertambah sehingga
kadar gula darah menurun. Condiabet diindikasikan untuk membantu
mengobati diabetes melitus type 2. CONDIABET 5 MG TAB 100S
mengandung Glibenclamide yang didistribusikan oleh Armoxindo
1. Efek Samping
Efek samping yang dapat terjadi jika mengkonsumsi Glibenclamide
adalah:
 Nyeri otot
 Pruritus (Gatal dan kemerahan pada kulit)
 Trombositopenia (Jumlah trombosit berkurang dari jumlah normal)
 Erythema (pembengkakan dan terdapat ruam merah)
 Hipoglikemia (Kadar gula dalam darah lebih rendah dari normal)
 Perut merasa kembung
 Mual dan muntah.
 Sensitisasi kulit, gangguan gastrointestinal (saluran cerna),
 leukopenia,
 intoleransi alkohol dan ikterus. Perubahan dari sistim hemopoietik
c. HUMULIN (Eli Lilly)
adalah cairan insulin untuk injeksi subkutan (di bawah kulit) yang diproduksi
melalui proses DNA rekombinan. Humulin R digunakan untuk mengontrol
kadar gula darah pada penderita diabetes melitus tipe 2 yang membutuhkan
insulin. Humulin R termasuk jenis short-acting insulin dengan durasi aktivitas
6 hingga 8 jam dan terdiri dari kristal seng-insulin yang dilarutkan dalam
cairan bening.
1. Efek Samping
Efek samping yang mungkin terjadi selama penggunaan Humulin R
adalah:
 Reaksi pada tempat penyuntikan
 Hipoglikemia (kadar gula dalam darah rendah)
 Alergi
 Edema (pembengkakan)
 hipoglikemia, kerusakan penglihatan sementara,
 lipoatrofi, atau lipohipertofi,
 reaksi pada tempat penyuntikan, jarang reaksi alergi yang
parah,
 edema, bronkospasme
 hipotensi dan syok
d. Euthyrox
Euthyrox adalah obat yang mengandung Levothyroxine sodium. Euthyrox
digunakan untuk membantu memenuhi kebutuhan tiroid yang biasanya
diproduksi oleh kelenjar tiroid. Kadar hormon tiroid yang rendah dapat terjadi
secara alami atau ketika kelenjar tiroid terluka oleh radiasi atau obat atau
dihilangkan dengan operasi. Hormon tiroid cukup penting untuk menjaga
aktivitas mental dan fisik normal. Pada anak-anak, hormon tiroid penting bagi
perkembangan mental dan fisik normal. Euthyrox juga digunakan untuk
membantu mengobati jenis gangguan tiroid seperti gondok. Euthyrox tidak
boleh digunakan untuk membantu kesuburan kecuali hal itu disebabkan oleh
kadar hormon tiroid yang rendah.
1. Efek Samping
Efek samping penggunaan Euthyrox yang mungkin terjadi adalah:
 Tremor
 Otot lemah, keram otot
 Mudah kelelahan
 Insomnia
 Nyeri dada
 Diare, mual dan muntah
 Siklus menstruasi tidak beraturan
 Sakit kepala
 Mrambut rontok
 sakit kepala
 reaksi alergi parah (anafilaktik)
 lemah otot
 tremor
 keringat berlebih
 sensitif terhadap suhu panas
 perubahan suasana hati (mood swing)
 diareudah berkeringat.
e. Propiltiouracil
Propylthiouracil adalah obat yang dapat mengatasi hipertiroidsme atau kondisi
ketika kelenjar tiroid memproduksi terlalu banyak hormon tiroid.
Prorylthiouracil menghambat produksi hormon tiroid dengan mencegah
yodium teroksidasi dalam kelenjar tiroid. Prorylthiouracil juga memblokir
deiodinasi perifer tiroksin menjadi tri-iodothyronine.
1. Efek Samping
Efek samping yang mungkin terjadi apabila mengkonsumsi obat
Propylthiouracil adalah:
 Leukopenia (penurunan jumlah sel leukosi) ringan,
 Trombositopenia (jumlah trombosit kurang dari normal).
 Ruam kulit, urtikaria (gatal biduran)
 Artralgia (nyeri sendi)
 Demam
 Ketidaknyamanan saluran pencernaan
 Sakit kepala
 Mual, muntah, sakit perut
 Nyeri sendi atau otot
 Sulit membedakan rasa makanan atau minuman
 Pusing
 Rambut rontok
 Kesemutan

f. Tapazole
hyrozol adalah obat mengandung Thiamazole yang digunakan untuk
membantu mencegah produksi berlebihan kelenjar tiroid. Kelebihan produksi
kelenjar tiroid dapat menyebabkan hipertiroid. Gejala hipertiroid adalah
munculnya benjolan pada bagian leher, mudah lelah, penurunan berat badan
drastis dan perubahan metabolisme tubuh. Thyrozol juga digunakan sebagai
pengobatan selama masa istirahat dengan pengobatan radioterapi.
1. Efek Samping
Beberapa efek samping yang dapat timbul setelah mengonsumsi
methimazole adalah:
 Nyeri otot dan nyeri sendi
 Munculnya ruam di kulit
 Rambut rontok
 Sakit kepala, pusing, atau kantuk
 Mual dan muntah
 Sakit perut
 Kesemutan
 Hilangnya kemampuan mengecap rasa
 gatal, kemerahan dan ruam.
g. Neo mecarzole (nicholas)
Neo Mercazole adalah obat yang mengandung carbimazole sebagai zat aktif.
Neo Mercazole merupakan obat yang digunakan untuk mengurangi produksi
hormon tiroksin oleh kelenjar tiroid. Obat ini juga digunakan untuk mengobati
dan mengelola kelenjar tiroid yang terlalu aktif (hipertiroidisme). Neo
Mercazole juga dapat digunakan untuk meringankan gejala tiroid yang terlalu
aktif yang meliputi gelisah, tremor tangan, penurunan berat badan, tidak
teraturnya detak jantung (palpitasi), berkeringat, sesak napas, kelelahan dan
masalah kulit.
1. Efek Samping
Efek samping yang mungkin terjadi selama penggunaan Neo-mercazole
seperti
 pusing, mual, muntah
 demam
 depresi tulang belakang
 terbentuk ruam pada kulit
 sakit perut
 nyeri otot
 Mual
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Sistem endokrin merupakan sistem pengatur tubuh, terdiri dari kelenjar–kelenjar
endokrin yang mengeluarkan bahan kimia disebut hormon. Jenis kelenjar, dan nama-
nama hormon yang dikeluarkan, ditunjukkan pada. Kelenjar endokrin tidak memiliki
saluran tertentu untuk membawa hasil sekresinya ke tempat tertentu. Sehingga
hormon disekresikan langsung ke kapiler darah dan bersirkulasi dalam sistem
peredaran darah ke seluruh tubuh. Setiap hormon memberikan efek yang sangat
spesifik pada organ tertentu, yang disebut organ target atau jaringan target. Secara
umum, sistem endokrin dan hormon-hormonnya membantu mengatur pertumbuhan,
penggunaan makanan untuk menghasilkan energi, ketahanan terhadap stres, pH cairan
tubuh dan keseimbangan cairan, serta reproduksi.
B. Saran
Pada sistem endokrin ditemukan berbagai macam gangguan dan kelainan, baik karena
bawaan maupun karena faktor luar, seperti virus atau kesalahan mengkonsumsi
makanan. Untuk itu jagalah kesehatan anda agar selalu dapat beraktivitas dengan baik.
DAFTAR PUSTAKA

Fredly.S.(2018).Makala farmakologi Obat pada sistem Endokrin. Pemantang Siantar

Kiky.A.Y (2016). Farmakologi obat yang Bekerja pada sistem Endokrin.Jakarta

Nugroho, S. A. (2021). ANATOMI FISIOLOGI SISTEM ENDOKRIN.

Kiky Apriliany, Makalah Farmakologiobat Yang Bekerja Pada Sistem Endokrin, Akademi
Keperawatan Harum Jakarta, 2017

RAHMI, N., & ST, S. (n.d.). MATERI KULIAH ANATOMI FISIOLOGI SISTEM REPRODUKSI.

Purbowati, Rini. "SISTEM ENDOKRIN." BIOLOGI UMUM (2020): 201.

Anda mungkin juga menyukai