Anda di halaman 1dari 1

Kemampuan berpikir kritis merupakan suatu yang sangat penting yang harus dimiliki

oleh peserta didik (Nadeak, 2020). Berpikir kritis adalah suatu proses berpikir reflektif yang
berfokus untuk memutuskan apa yang diyakini untuk diperbuat (Etnis, 2011). Critical thinking
menurut Beyer (Kemendikbud, 2017) adalah: (1) mengukur kualitas dari suatu sumber, (2)
mampu menentukan antara yang relevan dan yang tidak relevan, (3) membedakan fakta dari
penilaian, (4) mengidentifikasi dan mengevaluasi pendapat yang tidak terucapkan, (5)
mengidentifikasi kesalahan atau bias yang ada, (6) mengidentifikasi sudut pandang, dan (7)
mengevaluasi bukti yang didapatkan untuk mendukung pendapat.

Critical thinking merupakan suatu kemampuan untuk memecahkan masalah. Berpikir


kritis melatih peserta didik untuk mampu menalar dengan masuk akal dalam memecahkan
masalah secara mandiri (Hosnan 2014). Setyowati (2011) kemampuan berpikir kritis adalah
kemampuan yang dimiliki peserta didik untuk membuat perbandingan terhadap dua informasi
atau masalah dengan tujuan untuk memperoleh pengetahuan baru melalui pengujian terhadap
gejala-gejala menyimpang dan kebenaran ilmiah. Dapat disimpulkan berpikir kritis itu adalah
suatu upaya sadar yang dilakukan manusia dengan cara terlebih dahulu mengetahui, bertanya,
menjawab, dan mampu memberikan atau membuat suatu gagasan baru hasil dari perpaduan
pengetahuan yang didapatkan. Keterampilan ini merupakan keterampilan fundamental pada
pembelajaran di abad dua puluh satu. Keterampilan berpikir kritis mencakup kemampuan
mengakses, menganalisis, mensintesis informasi yang dapat dibelajarkan, dilatihkan dan
dikuasai (Zubaidah, 2017). Keterampilan berpikir kritis juga menggambarkan keterampilan
lainnya

Anda mungkin juga menyukai