Anda di halaman 1dari 47

ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN NY I DENGAN HALUSINASI

PENDENGARAN AKIBAT SKIZOFRENIA PARANOID DIRUANG UTARI


RUMAH SAKIT JIWA MARZUKI MAHDI BOGOR

Disusun Oleh:

Saipul Anwar

4399814901210054

PROGRAM STUDI PROFESI NERS REGULER


Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (STIKes) HORIZON Karawang

Jalan Pangkal Perjuangan KM 1 (By Pass), Kabupaten Karawang, Jawa Barat 413116,
Indonesia.

2022
PENGKAJIAN KEPERAWATAN KESEHATAN JIWA DI RUANG UTARI

Ruangan Rawat : UTARI Tanggal Dirawat : 14 Januari 2022

I. IDENTITAS KLIEN
Inisial : Ny.I (L/P) Tanggal Pengkajian : Selasa, 1-Februari-
2022
Umur : 38 Tahun No. RM : 0360068
Informan : Perawat

II. ALASAN MASUK


Klien masuk ke RSJMM di bawa oleh keluarganya karena klien marah-marah, berbicara
sendiri, meresahkan warga dan sering curiga ke orang lain, klien menganggap
barangnya selu di ambil orang lain.

III. FAKTOR PREDISPOSISI


Pasien pernah mengalami gangguan jiwa sebelum nya tahun 2018, karena putus obat.
Saat ini pasien menjalani pengobatan kedua kalinya. Ny I pernah mengalami penolakan
dari warga sekitar lingkungannya karena sering marah-marah, berbicara sendiri
meresahkan warga sekelilingnya dan curiga pada orang lain karena menganggap orang
lain mencuri barangnya.
Masalah Keperawatan : Resiko Prilaku Kekerasan, Waham, Halusinasi.
IV. FISIK
Keadaan umum klien baik, kesadaran compos metis.Tekanan Darah Vital klien yaitu :
109/89, Untuk Nadinya yaitu : 89x/menit, untuk suhunya 36,6°c, dan untuk pernafasan
yaitu : 20x/menit, dan untuk keluhan fisik klien mengatakan tidak ada keluhan di
tubuhnya.
V. PSIKOSOSIAL
1. Genogram

; Laki-Laki

; Perempuan

; Meninggal

; Pasien

2. Konsep Diri
- Gambaran diri :
klien menyukai bentuk hidungnya, karena menurut klien
hidungnya mancung.
- Identitas diri :
klien mengatakan bangga menjadi seorang ibu yang
sayang sama kedua anak dan suaminya.
- Peran :
klien adalah seorang ibu rumah tangga
- Ideal Diri :
Pada saat pengkajian klien mengatakan ingin cepat
sembuh dan ingin cepat pulang karena klien sangat rindu
dengan anak dan suaminya.
- Harga Diri :
klien mengatakan sudah lelah menjadi pasien di RSJ,
klien juga mengatakan ingin pulang dan cepat sembuh
dari penyakitnya, klien juga mau membeli perlengkapan
make up agar klien terlihat cantik di depan suaminya dan
orang lain, karena dengan keadaan saat ini klien merasa
kurang percaya diri.
Masalah keperawatan : Harga Diri Rendah

3. Hubungan Sosial
Pasien mengatakan orang yang berarti bagi pasien yaitu suami dan ank-anaknya.
Pasien mengatakan tidak pernah mengikuti kegiatan apapun dan kelompok
maupun masyarakat. Tetapi ketika pasien di ruang UTARI pasien mengikuti setiap
kegiatan dan mengenali nama teman sekamarnya. Pasien tidak mempunyai
hambatan dalam berhubungan dengan orang lain.

4. Spiritual
Klien mengatakan bahwa keyakinannya yaitu agama islam. Klien mengatakan
masih hapal dengan baca doa makan dan bacaan pendek. Klien selalu sholat 5
waktu.

VI. STATUS MENTAL


Klien penampilannya terlihat rapih, cara lambat dan inkoheren, aktivitas motorik,
bicara tidak nyambung, dan labil. Klien tampak agitasi, interaksi selama wawancara
sedikit curiga, klien mengalami halusinasi pendengaran saat malam klien mendengar
ada suara yang menggedor-gedor pintu kamarnya,tingkat kesadaran pasien bingung,
ingetan klien masih dalam keadaan stabil atau tidak memiliki gangguan memori,
tingkat konsentrasi dan berhitung pasien mudah beralih karena ketika di Tanya klien
selalu mengulang kata-katanya. Kemampauan penilaian klien termasuk ke gangguan
bermakna karna pasien tidak dapat menyelesaikan masalahnya. Klien mengetahui
bahwa dirinya mengalam kejiwaan. alam perasaan klien dalam keadaan saat ini ingin
bertemu suami, anak dan keluarganya. Perasaan pasien sering berubah ketika ada yang
memicu hal yang tidak disukainya. Pola pikir selalu mengulang pembicaraan dan
berbicara sering di ulang-ulang dan ngawur.

VII. KEBUTUHAN PERSIAPAN PULANG


Untuk kebutuhan persiapan pulang klien, pada defisit perawatan diri klien di bantu
minimal, klien bisa mandi secara mandiri, gunting kuku sendiri, dan cuci gelas sendiri,
istirahat klien cukup malam tidur 8 jam dan siang tidur jika klien mengantuk, dan
pasien minum obat secara teratur, pasien membutuhkan perawatan lanjutan.

VIII. MEKANISME KOPING


Klien terlihat bicara dengan orang lain, berinteraksi dengan orang lain, klien selalu
mengikuti olah raga dan senam pagi.

IX. MASALAH PSIKOSOSIAL DAN LINGKUNGAN


. Masalah dengan dukungan kelompok, spesifik

Masalah berhubungan dengan lingkungan, spesifik

Masalah dengan pendidikan, spesifik

Masalah dengan pekerjaan, spesifik


Masalah dengan perumahan, spesifik

Masalah ekonomi, spesifik

Masalah dengan pelayanan kesehatan, spesifik

Masalah lainnya, spesifik

X. PENGETAHUAN KURANG TENTANG


Pengetahuan kurang tentang penyakit jiwa, penyakit fisik, dan obat-obatan.

XI. ASPEK MEDIK


Klien di diagnose medik yaitu skizofrenia paranoid. Terapi obat yang digunakan oleh
klien yaitu :
 Phenytoin 100 mg/ 8 jam ( p-s-m)
 Aripiprazole 10 mg/ 24 jam (p)
 Lorazepam 2 mg/ 24 jam (m)
 Vit B6 / 12 jam (p-m)

XII. POHON MASALAH


RISIKO PERILAKU KEKERASAN

WAHAM(CURIGA)

HALUSINASI
HARGA DIRI RENDAH

Diagnosa Keperawatan
1. Resiko perilaku kekerasan
2. Halusinasi
3. Waham curiga
4. Harga Diri Rendah
1.Analisa data
No Dx Analisa data Masalah
1. Ds : Resiko perilaku kekerasan
 Informasi dari keluarga
tindak kekerasan yang di
lakukan oleh pasien\
 Klien merasa orang lain
mengancam dirinya
 Klien merasa orang lain
jahat
Do :
 Pembicaraan kasar jika
menceritakan marahnya
 Tampak tegang saat
berbicara
2. Ds : Gangguan persepsi sensori
 Klien mengatakan Halusinasi
mendengar suara ada yang
menggedor-gedor pintunya
 Klien mengatakan
mendengar suara bisikan
 Klien mengatakan kesal dan
terganggu
 Klien mengatakan sering
bermimpi di datangkan
ayahnya yang sudah
meninggal
Do :
 Klien bicara sendiri
 Klien tertawa sendiri
 Klien sering melamun dan
sedih
3. Ds : Waham curiga
 Klien merasa curiga kepada
orang lain menganggap
bahwa barangnya di curi
orang lain
 Klien selalu membicarakan
teman-temannya yang
negatif
Do :
 Tatapan sinis/tajam ketika
melihat orang lain yang dia
tidak suka
 Merasa orang lain menjauh
 Banyak kata yang
(logorhea)
4. Ds : Harga Diri Rendah
 Klien mengatakan merasa
malu karena memiliki
ganguan jiwa
 Klien mengatakan merasa
gagal karena tidak bisa
melayani suami dan
anaknya.

 Klien mengatakan pernah di


usir sama warga di sekitar
lingkungannya

Do :
 Klien tampak sering
melamun

2.Rencana Keperawatan
Nama : Ny. I

Ruang : Utari

Dx Medis : Skizofrenia

Diagnosa Perencanaan Intervensi Rasional


Keperawata
Tujuan Kriteria Evaluasi
n
Halusinasi Tujuan Umum :
gangguan
persepsi sensori
halusinasi
pendengaran
tidak terjadi
Tujuan khusus :
Pasien : 1.1. ekspresi 1.1.1. Bina hubungan - Hubungan saling
wajah saling percaya percaya
1. membina bersahabat, dengan merupakan dasar
hubungan menunjukan mengungkapkan untuk kelancaran
saling rasa senang, ada prinsip hubungan
percaya kontak mata, komunikasi interaksi
mau berjabat terapeutik selanjutnya
tangan, mau
menyebutkan
nama, mau
menyebutkan
salam, pasien
mau duduk
berdampingan,
mau
mengutarakan
masalah yang
dihadapi
2. Pasien dapat 2.1. Pasien 2.2.1. Adakan kontak - Kontak yang
mengenal dapat sering, singkat, sering dan
halusinasinya menyebutkan dan bertahap singkat
waktu, isi, merupakan salah
frekuensi satu upaya untuk
timbulnya membina
masalah 2.2.2. Observasi hubungan saling
tingkah laku percaya
2.2. Pasien dapat verbal dan non
menyebutkan verbal yang - Pengendalian
stimulasi yang berhubungan terhadap
dapat dengan gangguan
menimbulkan halusinasi. komunikasi
halusniasi antara Perhatikan isi harus lebih
lain, sifat, bicara sendiri dahulu dikenali
frekuensi, isi, atau menunjuka oleh perawat
waktu sesuatu atau sehingga
timbulnya berteriak perawatan yang
halusinasi 2.2.3. Gambarkan dilakukan akan
tingkah laku lebih efektif
halusinasi pada
pasien misalnya
saat bicara dan
menunjukkan - Pasien tidak
sesuatu mampu
misalnya : mengungkapkan
perasaannya,
- Adakah sehingga perlu
sesuatu memfasilitasi
yang anda untuk
lihat atau mengemukakan
dengar secara terbuka
- Siapa yang dengan
ada di memberitahukan
pikiran tingkah laku
anda pasien kepada
2.2.4. Terima perawat
halusinasi
sebagai hal
nyata yang pada - Konfrontasi
pasien dan dengan pasien
berikan selain dapat
pendapat bahwa merusak
halusinasi tidak hubungan saling
nyata pada diri percaya juga
perawat dapat
menyebabkan
2.2.5. Diskusikan trauma sehingga
dengan pasien semakin
yang dirasakan memperberat
jika halusinasi keadaan
seperti marah,
takut, senang, - Untuk
dan sedih. Beri mengidentifikasi
kesempatan pengaruh
pasien untuk halusinasi pasien
mengungkapkan
perasaan
1.1.1 identifikasi
bersama pasien
situasi yang
menimbulkan
halusinasi
mencakup sifat, - Peran serta aktif
frekuensi, dari pasien
insiden, dan sangat
waktu menentukan
terjadinya keefektifan
1.1.2 Bersama pasien rencana
memastikan perawatan yang
factor pencetus akan dilakukan
timbulnya
halusinasi
- Halusinasi dapat
terjadi karena
munculnya
kecemasan dan
2. Dorong pasien jika pasien tau
untuk hubungan
melaporkan jika terjadinya
muncul halusinasi
halusinasi tersebut maka
pasien akan
dapat mengelola
halusinasinya
- Hindari,
mengurangi,
serta
mengendalikan
halusinasinya
3. Pasien dapat 3.1 pasien dapat 3.1.1. Identifikasi - Upaya untuk
mengontrol menyebutkan bersama pasien mengurangi
halusinasi tindakan yang cara tindakan stimulus
biasa yang dilakukan internal perlu
dilakukan jika terjadi dilakukan oleh
untuk halusinasi pasien sendiri
sehingga
mengendalikan
halusinasinya
halusinasi nya
3.1.2. Bersama pasien tidak berlanjut
membuat - Stimulasi
jadwal aktifitas eksternal
untuk hendaknya
menghindari selalu di
kesendirian presentasikan
sesuai realita
3.1.3. Libatkan pasine terhadap pasien
dalam terapi sehingga
aktifitas halusinasinya
orientasi realitas tidak berlanjut

2.3 pasien dapat - Dengan selalu


menyebutkan melakukan
3.2.1 bersama pasien
cara baru aktifitas akan
mengontrol
halusinasi, mempengaruhi
identifikasi jika berkurangnya
tampak tanda stimulus
2.4 pasien dapat tanda perilaku halusinasi
memilih cara
mengatasi halusinasi
halusinasi nya 2.4.1 bersama pasien
seperti yang mendiskusikan - Stimulus
telah tentang internal dapat
didiskusikan alternative ditutupi oleh
dengan pasien kegiatan yang stimulus
dapat eksternal
mengontrol
halusinasinya
misalnya :
- bergabung -
Dengan
dengan meningkatkan
pasien lain perhatian
atau dengan pasien
perawat rangsangan
untuk internal dapat
bercakap memperkuat
cakap kemampuan
- katakan pasien untuk
kepada memperoleh
perawat jika halusinasi
mendengar - Berbagai
atau melihat tekhnik
sesuatu mengalihkan
perhatian
pasien terhadap
adanya
halusinasi
3. Pasien dapat 4.1 keluarga dapat 4.1.1 lakukan home - hubungan saling
dukungan membina visite atau saat percaya dapat
keluarga dan hubungan saling keluarga terbina jika
paham percaya dengan berkunjung, perawat
mengontrol perawata setelah perkenalkan menerima
halusinasi satu kali diri perawat keluarga ataupun
sebaliknya
pertemuan
sehingga timbul
- keluarga 4.1.2 jelaskan tujuan perasaan aman
dapat perawat
menerima berinteraksi - penjelasan
kehadiran dengan keluarga maksud tujuan
perawat untuk
- keluarga menurunkan rasa
mau curiga pada diri
menjawab keluarga pada
pertanyaan perawat
perawat sehingga
- ekspresi hubungn saling
wajah percaya dapat
keluarga terjalin optimal
hangat dan
tidak
tegang 4.2.1 keluarga dapat
mengerti
tentang peran
4.2 keluarga dapat dan tanggung
mengerti jawabnya - pemahaman
tentang peran dalam merawat peran dan
pasien tanggung jawab
dan tanggung
sangat berguna
jawab merawat
untuk mengkaji
pasien persepsi
4.3.1 kaji ulang keluarga
pengetahuan terhadap
keluarga masalah yang
tentang akhirnya dapat
4.3 keluarga dapat pengertian, membantu
menjelaskan tanda tanda, dan pasien
tentang cara yang harus
halusinasi dilakukan - pengetahuan
pasien setelah 1 apabila keluarga
kali pertemuan halusinasi merupakan dasar
pasien muncul untuk membantu
4.3.2 berikan pujian perawatan
bila keluarga pasien dirumah
menyatakan
pernyataan yang
benar tentang
halusinasi

3.3.1 anjurkan
keluarga untuk
- menignkatkan
tetap
3.3 pasien dapat harga diri dan
mendorong
menggunakan memperkuat
pasien agar
keluarga sebagai hubungan saling
pasien mau
support system percaya
menyatakan
dengan cara halusinasinya
bercerita kepada kepada keluarga
keluarga setiap 3.3.2 anjurkan
kali keluarga untuk -
halusinasinya dorongan positif
memberikan dapat membantu
muncul pujian kepada pasien untuk
pasien jika mau mau
bercerita mengungkapkan
tentang halusinasinya
halusinasinya
3.3.3 keluarga dan
pasien bersama
sama - pujian dapat
melakukan meningkatkan
aktifitas yang harga diri pasien
dapat
memutuskan
siklus halusinasi
3.3.4 jelaskan
- keaktifan
keadaan yang
keluarga dalam
memerlukan
melakukan
rujukan segera
aktifitas
ke RSJ terdekat
sangatlah
atau pelayanan
dibutuhkan
kesehatan
untuk memutus
terdekat jika
siklus halusinasi
klien tampak
- untuk mencegah
mengamuk dan
akibat yang lebih
menganiaya diri
buruk yang akan
atau orang lain
ditimbulkan oleh
pasien

4. pasien dapat 4.3 pasien dapat 4.3.1 diskusikan - diskusikan


menggunakan mengerti cara dengan pasien sangat
obat untuk minum obat, dan keluarga diperlukan untuk
mengatasi efek, terapi mengetahui
halisinasinya serta seauhmana
antisipasinya perkembangan
pasien dan
manfaat yang
dirasakan pasien
sehingga
mempertahankan
minat pasien
untuk distraksi
- ketaatan pasien
pada program
4.3.2 bantu pasien pengobatan akan
memastikan membuat efek
bahwa pasien terapi menjadi
minum obat lebih efektif
sesuai dengan - agar dapat
program mengantisifasi
4.3.3 observasi tanda lebih dini
dan gejala
terkait dengan
pengobatan - dengan
4.3.4 jelaskan kepada pemahaman
pasien dan yang baik
keluarga diharapkan
tentang pasien da
pentingnya keluarga patuh
minum obat terhadap
secara teratur program
dan control pengonbatan
tepat pada
waktunya
Nama : Ny I
Ruang : Utari
Dx Medis : Skizofrenia
Diagnosa Perencanaan
Rencana Tindakan Rasional
Keperawatan Tujuan KriteriaEvaluasi
Risiko perilaku TUM :
kekerasan
Klientidakmen 6.1. Klien 1.1.1. Beri Hubungansalingper
cedraidirisendi maumembala salam/namapa cayamerupakanlan
ri, orang lain ssalam nggilan dasanutamauntukh
dan 6.2. Klien 1.1.2. Sebutkannama ubunganselanjutny
lingkungan maumemjaba perawatsambil a
ttangan jabattangan
6.3. Klien 1.1.3. Jelaskanmaks
TUK : maumenyebu udhubunganin
tkannama teraksi
1. Kliend 6.4. Klien 1.1.4. Jelaskantentan
apatme mautersenyu gkontrak yang
mbinah m akandibuat
ubunga 6.5. Klien 1.1.5. Beri rasa
nsaling maukontakm aman dan
percaya ata sifatempati
6.6. Klien 1.1.6. Lakukankonta
maumengeta ksingkattapise
huinamapera ring Beri
wat kesempatanuntukm
engungkapkanperas
2.1.1. Beri aannyaitudapatme
2. Kliend klienkesempatanuntuk mbantumenurunka
apatme mengungkapkanperas n stress dan
ngident 2.1. aanya penyebabpersaaanj
ifikasip kliendapatmengungk engkel/kesaldapatdi
enyeba apkanperasaanya 2.1.2. Bantu ketahui
bperila klienuntukmengungka
2.2. pkanpenyebabperasaa
kukeke kliendapatmengungk njengkel/kesal
rasan. apkanpeneyebabpera
saanjengkel/kesal Untukmengetahuih
(daridirisendiri, al yang dialami dan
orang lain
ataulingkungan) 3.1.1. dirasakanklien
Anjurkanklienuntukm
3. Kliend engungkapkanapa
apatme yang dialami dan
ngident dirasakansaatmarah.
ifikasit 3.1. Menarikkesimpula
anda kliendapatmengungk nbersamaakliensup
dan apkanperasaansaatm 3.2.1. ayaklienmengetahu
gejalap arah/jengkel Simpulkanbersamakli isecaragarisbesarta
erilaku entanda dan ndagejalamarah.
kekeras gejalamarah.
an 3.2.
kliendapatmenyimp Mengeksplorasiper
ulkjantanda dan saanklienterhadapp
gejalamarah yang erilakukekerasan
dialaminya yang
biasadilakukan
4.1.1.
Anjurkanklienuntukm
engungkapkanperilaku
kekerasan yang
biasadilakukanklien
4. Kliend 4.1. (verbal pada orang
apatme kliendapatmengungk lain, pada lingkungan Dapatmembantukli
ngident apkanperilakukekera dan pada dirisendiri). enuntukmenilaiperi
ifikasip saan yang lakukekerasan yang
erilaku biasadialami dilakukannya
kekeras 5.1.1.
an yang Bicarakanakibat/kerug
bisadila 5.1. iandaricaraa yang Denganmengetahui
kukan kliendapatmenjelask dilakukanklien akibaatperilakukek
anakibatdaricara ersandiharaapkankl
yang digunakanklien 5.1.2. Bersama iendapatmerubahpe
: klienmenyimpulkanak rilakudesdruktifme
5. Kliend ibatdaricara yang njadiperilaku yang
 Akibat pada dilakukanklien konstruktif.
apatme kliensendiri
ngident 5.1.3. tanyakan pada Agar
 Akibat pada
ifikasia klien kliendapatmempela
orang lain
kibatpe “apakahiainginmempe jaricaraa yang lain
 Akibat pada
rilakuk lajaricarabaru yang untukkonstruktif.
lingkungan
ekerasa sehat”
n Membantuklienunt
6.1. 6.1.1. ukmemilihcara
kliendapatmenyebut diskusikankegiatanfisi yang paling
kancontohpencegaha k yang cocokdenganklien
anperilakukekersans biasadilakukanklien
ecaraafisik 6.1.2.
beripujianataskegiatan
6. Kliend  Tarik yang
apatme nafasdalam biasadilakukanklien
ndemo  Pukulkasur
nstrasik dan bantal
ancaraf  Kegiatanfisik
isikunt olah raga
ukmen
cegahp
erilaku
kekeras
an

Nama : Ny. I
Ruang : Utari

Dx Medis : Skizofrenia

Diagnosis Perancanaan
Keperawa Tujuan Kriteria Evaluasi Intervensi Rasional
tan (Tuk/Tum)
Waham TUM: 1. Ekspresi wajah 1.1. Bina Hubungan
Curiga Setelah bersahabat, hubungan saling
dilakukan menunjukan rasa saling percaya
tindakan senang, ada percaya merupakan
keperawatan kontak mata, mau dengan dasar untuk
selama ....X berjabat tangan, mengemuka memperlanca
24 jam mau menyebutkan kan r interaksi
diharapkan nama, menjawab komunikasi yang
gangguan salam, klien terapeutik: selanjutnya
pola pikir: mampu duduk a. Menguca akan
waham berdampingan pkan salam dilakukan.
berkurang dengan perawat, terapeutik. Tindakan
dan Klien mau Sapa klien akan
secara mengutarakan dengan membina
bertahap masalah yang ramah, klien dalam
mampu dihadapinya, tidak baik verbal berinteraksi
berhubngan menunjukan maupun secara baik
dengan tanda-tanda non-verbal. dan benar,
realitas atau kecurigaan, mau b. Berjabat sehingga
kenyataan menerima bantuan tangan klien bersedia
dari perawat. dengan menggungka
TUK 1: klien pkan isi
Klien dapat c. Perkenalk hatinya.
membina an diri
hubungan dengan
saling sopan
percaya d. Tanyakan
nama
lengkap
dan nama
panggilan
yang
disukai
klien
e. Jelaskan
tujuan
pertemuan
f.Membuat
kontrak,
waktu,
topik, dan
tempat
setiap kali
akan
bertemu
dengan
klien Meningkatka
g. Tunjukan n orientasi
sikap klien
empati dan terhadap
menerima realitas serta
klien apa meningkatka
adanya n rasa
h. Beri percaya klien
perhatian pada perawat.
kepada
klien dan
perhatian
kepada
kebutuhan
dasar klien Suasana
1.2. Jangan lingkungan
membantah yang
dan bersahabat
mendukung turut
waham klien mendukung
a. Katakan komunikasi
perawat terapeutik
menerima
keyakinan
klien
b. Katakan
bahwa
perawat
tidak
mendukun
g
keyakinan
klien Mengetahui
1.3. Yakinkan penyebab
klien bahwa waham
ia dalam curiga dan
keadaan intervensi
aman dan selanjutnya
terlindungi akan
a. “Anda dilakukan
berada oleh klien
ditempat
aman
dan
terlindun
gi”
b. Gunakan
keterbuk
aan dan
kejujura
n dan
jangan
meningg
alkan
klien
dalam
keadaan
sendiri
1.4.
Observasi
apakah
waham
mengganggu
aktivitas
sehari-hari
dan
perawatan
diri klien.
TUK 2: Kriteria evaluasi: 2.1. Berikan Penguatan
Klien dapat 1. Klien dapat pujian pada (reinforceme
mengidentifi mempertahankan penampilan nt) positif
kasi aktivitas sehari- dan dapat
kemampuan hari kemampuan meningkatka
yang 2. Klien dapat klien yang n
dimilikinya. mengontrol realistis kemampuan
wahamnya. 2.2. Diskusika yang dimiliki
n bersama oleh klien
dengan klien dan harga diri
mengenai klien.
kemampuan
yang
dimilikinya
dahulu dan
saat ini Klien
2.3. Tanyakan terdorong
apa yang untuk
biasa memilih
dilakukan aktivitas,
klien seperti
(kaitkan sebelumnya
dengan tentang
seputar aktivitas yang
aktivitas pernah
sehari-hari dimiliki oleh
dan klien.
perawatan
diri klien),
lalu anjurkan
untuk
melakukann Dengan
ya saat ini mendengarka
2.4. Jika klien n klien akan
selalu merasa lebih
berbicara diperhatikan,
dengan sehingga
wahamnya, klien akan
dengarkan mengungkap
sampai kan
kebutuhan perasaannya.
wahamnya
tersebut
tidak ada
atau klien
berhenti
membicarak
an
wahamnya.
Perawat
perlu
memperhati
kan bahwa
klien sangat
penting

TUK 3: Kriteri evaluasi 3.1. Observasi Observasi


Klien dapat 1. Kebutuhan klien kebutuhan dapat
mengidentifi terpenuhi klien sehari- digunakan
kasi 2. Klien dapat hari untuk
kebutuhan melakukan 3.2. Diskusika mengetahui
yang tidak aktivitas secara n kebutuhan kebutuhan
dimiliki. terarah klien waham klien.
3. Klien tidak yang tidak
menggunakan terpenuhi Dengan
atau selama mengetahui
membcarakan dirumah kebutuhan
wahamnya maupun di yang
rumah sakit terpenuhi,
3.3. Menghub perawat dapat
ungkan mengetahui
kebutuhan kebutuhan
yang tidak yang akan
terpenuhi diperlukan
dengan oleh klien
timbulnya waham.
waham.
3.4. Tingkatka Dengan
n aktivitas melakukan
klien yang aktivitas,
dapat klien tidak
memenuhi akan lagi
kebutuhan menggunakan
klien serta isi atau ide
aktivitas wahamnya.
yang
memerlukan Dengan
waktu dan situasi
tenaga tertentu, klien
3.5. Mengatur akan dapat
situasi agar mengontrol
klien tidak wahamnya.
memiliki
waktu untuk
menggunaka
n wahamnya
TUK 4: Kriteria evaluasi 4.1. berbicara Penguatan
Klien dapat 1. Klien dapat dengan klien (reinforceme
berhubungan berbicara dalam konteks nt) penting
dengan dengan realita (realitas untuk
realitas atau realitas diri, realitas meningkatka
kenyataan 2. Klien dapat orang lain, serta n kesadaran
atau mampu menyebutkan realitas waktu klien akan
berorientasi perbedaan dan tempat) realitas.
dengan pengalaman 4.2. ikut sertakan
realitas nyata dan klien dalam Pujian dapat
secara pengalaman terapi aktivitas menaikkan
bertahap wahamnya kelompok dalam harga diri
3. Klien kaitannya dengan klien dan
mengikuti orientasi realitas memotivas
terapi 4.3. berikan klien untuk
aktivitas pujian pada tiap meningkatka
kelompok kegiatan positif n kegiatan
yang dilakukan positifnya
klien
TUK 5: Kriteria Evaluasi 5.1. diskusikan Perhatian dan
Klien 1. Keluarga dengan keluarga pengertian
mendapatka dapat tentang: keluarga akan
n dukungan membina a. gejala waham dapat
dari keluarga hubungan b. cara merawat membantu
saling c. lingkungan klien dalam
percaya keluarga mengendalika
dengan d. follow up dan n wahamnya
perawat obat
2. Keluarga 5.2. anjurkan
dapat keluarga
menyebutkan melaksanakannya
pengertian, dengan bantuan
tanda dan perawat
tindakan
perawatan
klien dengan
waham
TUK 6: Kriteria evaluasi 6.1. diskusikan Obat dapat
Klien dapat 1. Klien dapat dengan klien dan mengontrol
menggunaka mengetahui keluarga tentang waham klien
n obat manfaat obat, dosis, dan dapat
dengan minum obat, frekuensi, efek membantu
benar kerugian samping obat dan penyembuhan
tidak minum akibat dari klien
obat pemberhentian
2. Klien obat Mengontrol
mengetahui 6.2. diskusikan kegiatan
nama, warna, perubahan klien minum
dosis, efek perasaan klien obat dengan
samping, efek setelah minum mencegah
terapi obat klien putus
3. Klien 6.3. berikan obat obat
mendemonstr dengan prinsip 5
asikan benar dan
penggunaan observasi setelah
obat dengan minum obat
benar
4. Klien dapat
mendemonstr
asikan akibat
berhenti
minum obat
tanpa
berkonsultasi
pada dokter
5. Klien dapat
mendemonstr
sikan prinsip
5 benar dalam
penggunaan
obat

Nama : Ny. I

Ruang : Utari

Dx Medis : Skizofrenia

Diagnosa Perencanaan Intervensi Rasional


Keperawat
Tujuan Kriteria
an
Evaluasi
Harga Diri Tujuan umum :
Rendah Klien memiliki
tujuan yang positif
Tujuan khusus :
1. pasien dapat
membina
hubungan 1.1 setelah 2x 1.1.1 bina - hubungan
saling percaya berinteraksi hubungan saling
dngan perawat percaya
klien saling merupakan
menunjukan percaya dasar untuk
ekspresi dengan kelancaran
wajah mengunaka hubungan
bersahabat, n prinsip interaksi
menunjukan komunikasi selanjutnya
rasa senang, terapeutik ;
ada kontak - sapa
mata, mau pasien
berjabat dengan
tangan, mau ramah,
menyebutka verbal
n nama, dan mapun
mau non
menjawab verbal
salam, - perkena
pasien mau lkan
duduk diri
berdamping dengan
an dengan sopan
perawat, - tanakan
mau nama
mengutarak lengkap
an masalah dan
yang nama
dihadapi panggil
an yang
di sukai
pasien
- jelaska
n
tujuan
pertem
uan
- jujur
dan
menepa
ti janji
- tunjuka
n skap
empati
dan
meneri
ma
pasien
apa
adanya
- beri
perhati
an dan
perhati
kan
kebutu
han
dasar
pasien
2. pasien dapat 2.1 pasien 2.1.1 diskusikan - diskusikan
mengidentifika dapat dengan tingkat
si spek positif menyebutk pasien : kemampuan
dan an : - aspek pasien seperti
kemampuan - aspek positif menilai
yang dimiliki positif yang realitas,
dan dimilik control diri
kemam i atau
puan pasien, integritas ego
yang keluarg yang
dimiliki a dan diperlukan
pasien lingku sebagai dasar
- aspek ngan asuhan
positif keperawatan
keluarg - reinforcemen
a 2.1.2 beri pujian t positif
- aspek yang meningkatka
positif realistis, n harga diri
lingkun hindari rendah
gan penilaian
pasien yan
negative

3. pasien dapat 3.1 pasien 3.1.1 diskusikan - keterbukaan


menilai dapat dengan dan
kemampuan menyebutk pasien pengertian
yang dimiliki an kemampua tentang
untuk kemampua n yang kemampuan
dilaksanakan n yang dapat yang dimiliki
dapat dilaksanak adalah
dilaksanaka an prasarat
n untuk
berubah

- pengertian
tentang
3.1.2 diskusikan kemampuan
kemampua yang dimiliki
n yang diri
dapat memotivasi
dilanjutkan untuk tetap
pelaksanaa mempertahan
nnya kan dirinya
sendiri
4. pasien dapat 4.1 pasien 4.1.1 rencanakan - pasien adalah
merencanakan membuat bersana individu yang
kegiatan sesuai rencana pasien bertanggug
dengan kegiatan aktivitas jawab
kemampuan harian yang dapat terhadap
yang dimiliki dilakukan dirinya sendiri
setiap hari
sesuai
kemampua
n pasien :
- kegiatan
mandiri - pasien perlu
- kegiatan bertindak
dengan realitas dalam
bantuan kehidupan
4.1.2 tingkatkan
kegiatan
sesuai
kondisi
pasien
4.1.3 beri contoh
cara
pelaksanaa
n keiatan
yang dapat
pasien
lakukan
5. pasien dapat 5.1 pasien 5.1.1 berikan - memberi
melakukan melakukan kesempata kesempatan
kegiatan sesuai kegiatan n pasien pada pasien
kondisi sakit sesuai untuk mandiri dapat
dan kondisi melaksana meningkatkan
kemampuanny sakit dan kan motivasi dan
a kemampua kegiatan harga diri
nnya yang telah pasien
direncanak - reinforcement
an positif dapat
meningkatkan
5.1.2 beri pujian harga diri
atas usaha pasien
yang - memberikan
dilakukan kesempatan
pasien kepada pasien
untuk tetap
melakukan
5.1.3 diskusikan kegiatan yang
kemungkin bisa dilakukan
an
pelaksanaa
n kegiatan
setelah
pulang
6. pasien dapat 6.1 pasien 6.1.1 beri - mendorong
memanfaatkan memanfaat pendidikan keluarga untuk
system kan system kesehatan mampu
pendukung pendukung pada merawat
yang ada di yang ada di keluarga pasien di
keluarga keluarga tentang rumah
cara
merawat
pasien
dengan - meningkatkan
harga diri peran serta
rendah keluargadalam
6.1.2 bantu merawat
keluarga pasien
memberika dirumah
n
dukungan
selama
pasien
dirawat
6.1.3 bantu
keluarga
menyiapka
n
lingkungan
di rumah
Nama : Ny. I
Ruang : Utari
Dx Medis : Skizofrenia

Diagnosa Perencanaan
Keperawatan Tujuan Kriteria Evaluasi
Rasional

Harga Diri Tujuan umum :


Rendah Klien memiliki
tujuan yang positif
Tujuan khusus :
7. pasien dapat 7.1 setelah 2x 7.1.1 bina
membina berinteraksi hubungan
klien saling - hubungan
hubungan saling
menunjukan percaya saling
percaya dngan
ekspresi wajah dengan percaya
perawat
bersahabat, mengunaka merupaka
menunjukan rasa n prinsip n dasar
senang, ada komunikasi untuk
kontak mata, terapeutik ; kelancaran
mau berjabat - sapa hubungan
tangan, mau pasien interaksi
menyebutkan dengan selanjutny
nama, dan mau ramah, a
menjawab verbal
salam, pasien mapun
mau duduk non
berdampingan verbal
dengan perawat, - perkena
mau lkan
mengutarakan diri
masalah yang dengan
dihadapi sopan
- tanakan
nama
lengkap
dan
nama
panggil
an yang
di sukai
pasien
- jelaska
n
tujuan
pertem
uan
- jujur
dan
menepa
ti janji
- tunjuka
n skap
empati
dan
meneri
ma
pasien
apa
adanya
- beri
perhati
an dan
perhati
kan
kebutu
han
dasar
pasien
8. pasien dapat 8.1 pasien dapat 8.1.1 diskusikan - diskusikan
mengidentifikasi menyebutkan : dengan tingkat
spek positif dan - aspek pasien : kemampu
kemampuan positif dan - aspek an pasien
yang dimiliki kemampuan positif seperti
yang yang menilai
dimiliki dimilik realitas,
pasien i control
- aspek pasien, diri atau
positif keluarg integritas
keluarga a dan ego yang
- aspek lingku diperlukan
positif ngan sebagai
lingkungan dasar
pasien asuhan
8.1.2 beri pujian keperawat
yang an
realistis, - reinforce
hindari ment
penilaian positif
yan meningkat
negative kan harga
diri rendah
9. pasien dapat 9.1 pasien dapat 9.1.1 diskusikan - keterbuka
menilai menyebutkan dengan an dan
kemampuan kemampuan pasien pengertian
yang dimiliki yang dapat kemampua tentang
untuk dilaksanakan n yang kemampu
dilaksanakan dapat an yang
dilaksanak dimiliki
an adalah
prasarat
untuk
berubah
9.1.2 diskusikan
kemampua - pengertian
n yang tentang
dapat kemampu
dilanjutkan an yang
pelaksanaa dimiliki
nnya diri
memotiva
si untuk
tetap
memperta
hankan
dirinya
sendiri
10. pasien dapat 10.1 pasien 10.1.1 rencanakan - pasien
merencanakan membuat bersana adalah
kegiatan sesuai rencana pasien individu
dengan kegiatan harian aktivitas yang
kemampuan yang dapat bertanggu
yang dimiliki dilakukan g jawab
setiap hari terhadap
sesuai dirinya
kemampua sendiri
n pasien :
- kegiatan
mandiri
- kegiatan - pasien
dengan perlu
bantuan bertindak
10.1.2 tingkatkan realitas
kegiatan dalam
sesuai kehidupan
kondisi
pasien
10.1.3 beri contoh
cara
pelaksanaa
n keiatan
yang dapat
pasien
lakukan
11. pasien dapat 11.1 pasien 11.1.1 berikan - memberi
melakukan melakukan kesempata kesempata
kegiatan sesuai kegiatan sesuai n pasien n pada
kondisi sakit dan kondisi sakit untuk pasien
kemampuannya dan melaksana mandiri
kemampuannya kan dapat
kegiatan meningkat
yang telah kan
direncanak motivasi
an dan harga
diri pasien
11.1.2 beri pujian - reinforce
atas usaha ment
yang positif
dilakukan dapat
pasien meningkat
kan harga
11.1.3 diskusikan diri pasien
kemungkin - memberik
an an
pelaksanaa kesempata
n kegiatan n kepada
setelah pasien
pulang untuk
tetap
melakuka
n kegiatan
yang bisa
dilakukan
12. pasien dapat 12.1 pasien 12.1.1 beri - mendoron
memanfaatkan memanfaatkan pendidikan g keluarga
system system kesehatan untuk
pendukung yang pendukung yang pada mampu
ada di keluarga ada di keluarga keluarga merawat
tentang pasien di
cara rumah
merawat
pasien
dengan - meningkat
harga diri kan peran
rendah serta
12.1.2 bantu keluargad
keluarga alam
memberika merawat
n pasien
dukungan dirumah
selama
pasien
dirawat
12.1.3 bantu
keluarga
menyiapka
n
lingkungan
di rumah
3.Implementasi keperawatan

No Tanggal Waktu Implementasi Evaluasi


dx
1 02- 10.30 SP 1 S:
februari- 1. Membantu orientasi  Klien bersedia di
2022 realita wawancara
2. Mendiskusikan  Klien
kebutuhan yang memperkenalkan
tidak terpenuhi namanya
3. Membantu pasien  Klien
memenuhi menceritakan
kebutuhannya masalahnya
4. Menganjurkan
pasien untuk O:
memasukan  Banyak kata
kejadwal harian logorhea
 Tatapan sinis dan
curiga ketika
melihat orang lain
yang ia tidak suka
 Klien tampak sedih
ketika
menceritakan
masalahnya
A:
 Waham curiga

P:
 Intervensi

2. 02- 12.30 dilanjutkan, SP 2

febuari-
2022 SP 2
1. Mengevaluasi S:
jadwal harian pasien
 Klien mengatakan
2. Berdiskusi tentang
saya sudah sehat
kemampuan yang di
bruder
miliki
 Klien mengatakan
3. Melatih kemampuan
2 hari lagi mau
yang dimiliki
pulang
 Klien
menceritakan
hobinya
(olahraga/senam)
 Klien mengatakan
olahraga/ senam di
pagi hari agar
tubuhnya tetap
sehat.
O:
 Klien mengikuti
olahraga/senam
pagi
 Klien tampak
senang saat
olahraga/senam
 Klien tampak
kesal/sinis bila ada
orang yang ia tidak
suka ada di
saampingnya saat
olahraga/senam

A:
 Waham curiga

03-02- 12.30 P:
2022
 Intervensi
dilanjutkan, SP 3
SP 3
1. Mngevaluasi jadwal
harian pasien
2. Memberikan
pendidikan S:
kesehatan tentang  Klien mengatakan
penggunaan obat sudah
secara teratur olahraga/senam
3. Menganjurkan pagi
pasien memasukan  Klien mengatakan
dalam jadwal harian saya sudah sehat
bruder
 Klien mengatakan
besok akan pulang
 Klien mau di
berikan pendidikan
kesehatan tentang
penggunaan obat
secara teratur

O:
 Klien
mendengarkan
pendidikan
kesehatan perawat
 Klien mampu
menjawab kapan
waktu minum obat
 Klien mampu
mengenal warna
obat
 Klien tidak tidak
tahu nama dan
fungsi obat

A:
 Waham curiga

P:
 Intervensi
dilanjutkan,
kolaborasi
pemberian oabat
Aripiprazole 10
mg/24 jam (P)

STRATEGI PELAKSANAAN I

A. Proses Keperawatan

1. Kondisi klien
Ds :

Do :

 Tatapan sinis/tajam ketika melihat orang lain yang dia tidak suka

2. Diagnosa keperawatan
Gangguan isi pikir : waham curiga
3. Tujuan Khusus
Membina hubungan saling percaya ; mengidentifikasi kebutuhan yang tidak
terpenuhi dan cara memenuhi kebutuhan ; mempraktekkan pemenuhan kebutuhan
yang tidak terpenuhi.

4. Tindakan Keperawatan
1. Membantu orientasi realita
2. Menganjurkan pasien memmasukan dalam jaadwal harian

B. Strategi komunikasi dalam pelaksanaan


1. Orientasi
a. Salam Terapetik
“Assalamualaikum, selamat pagi ibu? perkenalkan nama saya bruder saipul
anwar, ibu bisa panggil saya bruder saipul, saya mahasiswa stikes horizon
karawang. Saya dinas dari jam 07.00–14.00, saya yang akan membantu
perawatan ibu hari ini. Nama ibu siapa? senangnya dipanggil apa?”
b. Evaluasi/validasi
Bagaimana kabar ibu hari ini?
c. Kontrak
“Nah setelah kita saling mengenal bagaimana kalau kita berbincang-bincang
tentang apa yang ibu rasakan sekarang?”
“Berapa lama ibu mau kita berbincang-bincang? Bagaimana kalau 15 menit?”
“Dimana enaknya kita berbincang-bincang bu?”

2. Fase Kerja
“Apa yang menyebkan ibu di bawa kesini?
“Tampaknya ibu gelisah sekali, bisa ibu ceritakan kepada saya apa yang ibu
rasakan?”
“Oooo, jadi ibu merasa takut nanti diatur-atur oleh orang lain dan tidak punya hak
untuk mengatur diri ibu sendiri?”
“Siapa menurut ibu yang sering mengatur-atur diri ibu?”
“Jadi teman ibu yang terlalu mengatur-atur ya ibu?”
“Kalau ibu sendiri inginnya seperti apa?”
“Ooo, Bagus ibu sudah punya rencana dan jadwal untuk diri sendiri.”
“Coba kita tuliskan rencana dan jadwal tersebut ibu.”
“Wah, bagus sekali, jadi setiap harinya ibu ingin ada kegiatan di luar rumah sakit
karena bosan kalau dirumah sakit terus ya?”

3. Fase Terminasi
a. Evaluasi Respon Klien
“Bagimana perasaan ibu setelah berbincang-bincang dengan saya?”
Evaluasi Perawat
“Apa saja tadi yang telah kita bicarakan? Bagus.”

b. Rencana Tindak Lanjut


“Bagaimana kalau jadwal ini bu coba lakukan, setuju bu?”

c. Kontrak yang akan datang


“Bagaimana kalau bincang-bincang kita saat ini kita akan lanjutkan lagi.”
“Saya akan datang kembali dua jam lagi.”
“Kita akan berbincang-bincang tentang kemampuan yang pernah ibu miliki?”
“Bapak mau kita berbincang-bincang dimana? Bagaimana kalau disini saja ibu?”
STRATEGI PELAKSANAAN KOMUNIKASI PADA PASIEN DENGAN
WAHAM

STRATEGI PELAKSANAAN II

A. Proses Keperawatan
1. Tujuan khusus
Klien dapat mengidentifikasi kemampuan yang dimilikinya

2. Tindakan Keperawatan
1. Mengevaluasi jadwal kegiatan harian pasien
2. Berdiskusi tentang kemampuan yang dimiliki
3. Melatih kemampuan yang dimiliki

B. Strategi Komunikasi Dalam Pelaksanaan


1. Orientasi
a. Salam Terapeutik
“Assalamualaikum ibu,

b. Evaluasi/validasi
bagaimana kabar ibu? Bagus”“Apakah ibu sudah mengingat-ngingat apa saja hobi
atau kegemaran ibu?”
c. Kontrak
“Bagaimana kalau kita bicarakan hobi tersebut sekarang?”
“Dimana enaknya kita berbincang-bincang tentang hobi ibu tersebut?”
“Berapa lama ibu mau kita berbincang-bincang? Bagaimana kalau 20 menit?”

2 Fase Kerja
“Apa saja hobi ibu? Saya catat ya bu, terus apa lagi?”
“Wah, rupanya ibu suka senam ya.”
“Bisa ibu ceritakan kepada bruther kapan pertama kali belajar senam , siapa yang
dulu mengajarkannya kepada ibu, dimana?”
“Bisa ibu peragakan kepada saya bagaiman senam yang baik itu.”
“Wah, bagus sekali bu. Bagaimana kalau kita buat jadwal untuk kemampuan ibu
ini. Berapa kali sehari/seminggu bu mau senamnya?”
“Apa yang ibu harapkan dari kemampuan senam?”
“Ada tidak hobi atau kemampuan bu yang lain selain senam?”

3 Fase Terminasi
a. Evaluasi respon
“Bagaimana perasaan ibu setelah kita berbincang-bincang tentang hobi dan
kemampuan ibu?”
b. Rencana tindak lanjut
“Setelah ini coba ibu lakukan latihan senam sesuai dengan jadwal yang telah kita
buat ya?”

c. Kontrak
“Bagaimana kalau bincang-bincang kita saat ini kita akan lanjutkan lagi.”
“Bagaiman kalau nanti setelah makan siang? Nanti kita ketemuan di taman saja,
setuju ibu?”
“Nanti kita akan membicarakan tentang obat yang harus ibu minum, setuju?”
STRATEGI PELAKSANAAN KOMUNIKASI PADA PASIEN DENGAN
WAHAM

STRATEGI PELAKSANAAN III

A. Proses Keperwatan
1. Tujuan Khusus
Klien dapat menggunakan obat dengan benar
2. Tindakan Keperawatan
a. Mengevaluasi jadwal harian pasien
b. Memberikan pendidikan kesehatan tentang penggunaan obat secara teratur
c. Menganjurkan pasien memasukan dalam jadwal kegiatan harian

B. Strategi komunikasi dalam pelaksanaan


1. Orientasi
a. Salam Terapeutik
“Assalamualaikum ibu.”
b. Evaluasi/validasi
“Bagaimana ibu, sudah dicoba latihan senamnya? Bagus sekali.”
c. kontrak
“Sesuai dengan janji kita tadi, kita akan membicarakan tentang obat yang harus ibu
minum, Bagaimana kalau kita mulai ibu?”
“Berapa lama ibu mau kita membicarakannya? Bagaimana kalau 20 atau 30 menit
saja?”
2. Fase Kerja
“ibu berapa macam obat yang diminum, jam berapa saja obat yang diminum?”
“ibu perlu minum obat ini agar pikirannya jadi tenang, tidurnya juga tenang.”
“Obatnya ada tiga macam ibu, yang warnanya oranye namanya CPZ gunanya agar
tenang, yang putih ini namanya THP gunanya agar rileks, dan yang merah jambu
ini namanya HLP gunanya agar pikiran jadi teratur. Semuanya ini diminum 3 kali
sehari, jam 7 pagi, jam 1 siang, dan jam 7 malam.”
“Bila nanti setelah minum obat mulut ibu terasa kering, untuk membantu
mengatasinya ibu bisa banyak minum dan mengisap-isap es batu.”
“Sebelum minum obat ini ibu mengecek dulu label dikotak obat apakah benar nama
ibu tertulis disitu, berapa dosis atau butir yang harus diminum, jam berapa saja
harus diminum. Baca juga apakah nama obatnya sudah benar!”
“Obat-obat ini harus diminum secara teratur dan kemungkinan besar harus diminum
dalam waktu yang lama. Agar tidak kambuh lagi, sebaiknya ibu tidak
menghentikan sendiri obat yang harus diminum sebelum berkonsultasi dengan
dokter.”
3. Fase Terminasi
a. Evaluasi Respon
“Bagaiman perasaan ibu setelah kita becakap-cakap tentang obat yang ibu minum?
Bisa bapak sebutkan kembali Apa saja nama obatnya? Jam berapa minum obat?”
b. Rencana Tindak Lanjut
“Mari kita masukkan pada jadwal kegiatan! Jangan lupa minum obatnya dan nanti
saat makan minta sendiri obatnya pada perawat!”
“Jadwal yang telah kita buat kemarin dilanjutkan ya ibu!”

c. Kontrak
“ibu besok kita ketemu lagi untuk melihat jadwal kegiatan yang telah dilaksanakan.
“Bagaimana kalau seperti biasa, jam 10 dan ditempat sama?”
“Sampai besok ya ibu.”

Anda mungkin juga menyukai