Disusun Oleh:
Saipul Anwar
4399814901210054
Jalan Pangkal Perjuangan KM 1 (By Pass), Kabupaten Karawang, Jawa Barat 413116,
Indonesia.
2022
PENGKAJIAN KEPERAWATAN KESEHATAN JIWA DI RUANG UTARI
I. IDENTITAS KLIEN
Inisial : Ny.I (L/P) Tanggal Pengkajian : Selasa, 1-Februari-
2022
Umur : 38 Tahun No. RM : 0360068
Informan : Perawat
; Laki-Laki
; Perempuan
; Meninggal
; Pasien
2. Konsep Diri
- Gambaran diri :
klien menyukai bentuk hidungnya, karena menurut klien
hidungnya mancung.
- Identitas diri :
klien mengatakan bangga menjadi seorang ibu yang
sayang sama kedua anak dan suaminya.
- Peran :
klien adalah seorang ibu rumah tangga
- Ideal Diri :
Pada saat pengkajian klien mengatakan ingin cepat
sembuh dan ingin cepat pulang karena klien sangat rindu
dengan anak dan suaminya.
- Harga Diri :
klien mengatakan sudah lelah menjadi pasien di RSJ,
klien juga mengatakan ingin pulang dan cepat sembuh
dari penyakitnya, klien juga mau membeli perlengkapan
make up agar klien terlihat cantik di depan suaminya dan
orang lain, karena dengan keadaan saat ini klien merasa
kurang percaya diri.
Masalah keperawatan : Harga Diri Rendah
3. Hubungan Sosial
Pasien mengatakan orang yang berarti bagi pasien yaitu suami dan ank-anaknya.
Pasien mengatakan tidak pernah mengikuti kegiatan apapun dan kelompok
maupun masyarakat. Tetapi ketika pasien di ruang UTARI pasien mengikuti setiap
kegiatan dan mengenali nama teman sekamarnya. Pasien tidak mempunyai
hambatan dalam berhubungan dengan orang lain.
4. Spiritual
Klien mengatakan bahwa keyakinannya yaitu agama islam. Klien mengatakan
masih hapal dengan baca doa makan dan bacaan pendek. Klien selalu sholat 5
waktu.
WAHAM(CURIGA)
HALUSINASI
HARGA DIRI RENDAH
Diagnosa Keperawatan
1. Resiko perilaku kekerasan
2. Halusinasi
3. Waham curiga
4. Harga Diri Rendah
1.Analisa data
No Dx Analisa data Masalah
1. Ds : Resiko perilaku kekerasan
Informasi dari keluarga
tindak kekerasan yang di
lakukan oleh pasien\
Klien merasa orang lain
mengancam dirinya
Klien merasa orang lain
jahat
Do :
Pembicaraan kasar jika
menceritakan marahnya
Tampak tegang saat
berbicara
2. Ds : Gangguan persepsi sensori
Klien mengatakan Halusinasi
mendengar suara ada yang
menggedor-gedor pintunya
Klien mengatakan
mendengar suara bisikan
Klien mengatakan kesal dan
terganggu
Klien mengatakan sering
bermimpi di datangkan
ayahnya yang sudah
meninggal
Do :
Klien bicara sendiri
Klien tertawa sendiri
Klien sering melamun dan
sedih
3. Ds : Waham curiga
Klien merasa curiga kepada
orang lain menganggap
bahwa barangnya di curi
orang lain
Klien selalu membicarakan
teman-temannya yang
negatif
Do :
Tatapan sinis/tajam ketika
melihat orang lain yang dia
tidak suka
Merasa orang lain menjauh
Banyak kata yang
(logorhea)
4. Ds : Harga Diri Rendah
Klien mengatakan merasa
malu karena memiliki
ganguan jiwa
Klien mengatakan merasa
gagal karena tidak bisa
melayani suami dan
anaknya.
Do :
Klien tampak sering
melamun
2.Rencana Keperawatan
Nama : Ny. I
Ruang : Utari
Dx Medis : Skizofrenia
3.3.1 anjurkan
keluarga untuk
- menignkatkan
tetap
3.3 pasien dapat harga diri dan
mendorong
menggunakan memperkuat
pasien agar
keluarga sebagai hubungan saling
pasien mau
support system percaya
menyatakan
dengan cara halusinasinya
bercerita kepada kepada keluarga
keluarga setiap 3.3.2 anjurkan
kali keluarga untuk -
halusinasinya dorongan positif
memberikan dapat membantu
muncul pujian kepada pasien untuk
pasien jika mau mau
bercerita mengungkapkan
tentang halusinasinya
halusinasinya
3.3.3 keluarga dan
pasien bersama
sama - pujian dapat
melakukan meningkatkan
aktifitas yang harga diri pasien
dapat
memutuskan
siklus halusinasi
3.3.4 jelaskan
- keaktifan
keadaan yang
keluarga dalam
memerlukan
melakukan
rujukan segera
aktifitas
ke RSJ terdekat
sangatlah
atau pelayanan
dibutuhkan
kesehatan
untuk memutus
terdekat jika
siklus halusinasi
klien tampak
- untuk mencegah
mengamuk dan
akibat yang lebih
menganiaya diri
buruk yang akan
atau orang lain
ditimbulkan oleh
pasien
Nama : Ny. I
Ruang : Utari
Dx Medis : Skizofrenia
Diagnosis Perancanaan
Keperawa Tujuan Kriteria Evaluasi Intervensi Rasional
tan (Tuk/Tum)
Waham TUM: 1. Ekspresi wajah 1.1. Bina Hubungan
Curiga Setelah bersahabat, hubungan saling
dilakukan menunjukan rasa saling percaya
tindakan senang, ada percaya merupakan
keperawatan kontak mata, mau dengan dasar untuk
selama ....X berjabat tangan, mengemuka memperlanca
24 jam mau menyebutkan kan r interaksi
diharapkan nama, menjawab komunikasi yang
gangguan salam, klien terapeutik: selanjutnya
pola pikir: mampu duduk a. Menguca akan
waham berdampingan pkan salam dilakukan.
berkurang dengan perawat, terapeutik. Tindakan
dan Klien mau Sapa klien akan
secara mengutarakan dengan membina
bertahap masalah yang ramah, klien dalam
mampu dihadapinya, tidak baik verbal berinteraksi
berhubngan menunjukan maupun secara baik
dengan tanda-tanda non-verbal. dan benar,
realitas atau kecurigaan, mau b. Berjabat sehingga
kenyataan menerima bantuan tangan klien bersedia
dari perawat. dengan menggungka
TUK 1: klien pkan isi
Klien dapat c. Perkenalk hatinya.
membina an diri
hubungan dengan
saling sopan
percaya d. Tanyakan
nama
lengkap
dan nama
panggilan
yang
disukai
klien
e. Jelaskan
tujuan
pertemuan
f.Membuat
kontrak,
waktu,
topik, dan
tempat
setiap kali
akan
bertemu
dengan
klien Meningkatka
g. Tunjukan n orientasi
sikap klien
empati dan terhadap
menerima realitas serta
klien apa meningkatka
adanya n rasa
h. Beri percaya klien
perhatian pada perawat.
kepada
klien dan
perhatian
kepada
kebutuhan
dasar klien Suasana
1.2. Jangan lingkungan
membantah yang
dan bersahabat
mendukung turut
waham klien mendukung
a. Katakan komunikasi
perawat terapeutik
menerima
keyakinan
klien
b. Katakan
bahwa
perawat
tidak
mendukun
g
keyakinan
klien Mengetahui
1.3. Yakinkan penyebab
klien bahwa waham
ia dalam curiga dan
keadaan intervensi
aman dan selanjutnya
terlindungi akan
a. “Anda dilakukan
berada oleh klien
ditempat
aman
dan
terlindun
gi”
b. Gunakan
keterbuk
aan dan
kejujura
n dan
jangan
meningg
alkan
klien
dalam
keadaan
sendiri
1.4.
Observasi
apakah
waham
mengganggu
aktivitas
sehari-hari
dan
perawatan
diri klien.
TUK 2: Kriteria evaluasi: 2.1. Berikan Penguatan
Klien dapat 1. Klien dapat pujian pada (reinforceme
mengidentifi mempertahankan penampilan nt) positif
kasi aktivitas sehari- dan dapat
kemampuan hari kemampuan meningkatka
yang 2. Klien dapat klien yang n
dimilikinya. mengontrol realistis kemampuan
wahamnya. 2.2. Diskusika yang dimiliki
n bersama oleh klien
dengan klien dan harga diri
mengenai klien.
kemampuan
yang
dimilikinya
dahulu dan
saat ini Klien
2.3. Tanyakan terdorong
apa yang untuk
biasa memilih
dilakukan aktivitas,
klien seperti
(kaitkan sebelumnya
dengan tentang
seputar aktivitas yang
aktivitas pernah
sehari-hari dimiliki oleh
dan klien.
perawatan
diri klien),
lalu anjurkan
untuk
melakukann Dengan
ya saat ini mendengarka
2.4. Jika klien n klien akan
selalu merasa lebih
berbicara diperhatikan,
dengan sehingga
wahamnya, klien akan
dengarkan mengungkap
sampai kan
kebutuhan perasaannya.
wahamnya
tersebut
tidak ada
atau klien
berhenti
membicarak
an
wahamnya.
Perawat
perlu
memperhati
kan bahwa
klien sangat
penting
Nama : Ny. I
Ruang : Utari
Dx Medis : Skizofrenia
- pengertian
tentang
3.1.2 diskusikan kemampuan
kemampua yang dimiliki
n yang diri
dapat memotivasi
dilanjutkan untuk tetap
pelaksanaa mempertahan
nnya kan dirinya
sendiri
4. pasien dapat 4.1 pasien 4.1.1 rencanakan - pasien adalah
merencanakan membuat bersana individu yang
kegiatan sesuai rencana pasien bertanggug
dengan kegiatan aktivitas jawab
kemampuan harian yang dapat terhadap
yang dimiliki dilakukan dirinya sendiri
setiap hari
sesuai
kemampua
n pasien :
- kegiatan
mandiri - pasien perlu
- kegiatan bertindak
dengan realitas dalam
bantuan kehidupan
4.1.2 tingkatkan
kegiatan
sesuai
kondisi
pasien
4.1.3 beri contoh
cara
pelaksanaa
n keiatan
yang dapat
pasien
lakukan
5. pasien dapat 5.1 pasien 5.1.1 berikan - memberi
melakukan melakukan kesempata kesempatan
kegiatan sesuai kegiatan n pasien pada pasien
kondisi sakit sesuai untuk mandiri dapat
dan kondisi melaksana meningkatkan
kemampuanny sakit dan kan motivasi dan
a kemampua kegiatan harga diri
nnya yang telah pasien
direncanak - reinforcement
an positif dapat
meningkatkan
5.1.2 beri pujian harga diri
atas usaha pasien
yang - memberikan
dilakukan kesempatan
pasien kepada pasien
untuk tetap
melakukan
5.1.3 diskusikan kegiatan yang
kemungkin bisa dilakukan
an
pelaksanaa
n kegiatan
setelah
pulang
6. pasien dapat 6.1 pasien 6.1.1 beri - mendorong
memanfaatkan memanfaat pendidikan keluarga untuk
system kan system kesehatan mampu
pendukung pendukung pada merawat
yang ada di yang ada di keluarga pasien di
keluarga keluarga tentang rumah
cara
merawat
pasien
dengan - meningkatkan
harga diri peran serta
rendah keluargadalam
6.1.2 bantu merawat
keluarga pasien
memberika dirumah
n
dukungan
selama
pasien
dirawat
6.1.3 bantu
keluarga
menyiapka
n
lingkungan
di rumah
Nama : Ny. I
Ruang : Utari
Dx Medis : Skizofrenia
Diagnosa Perencanaan
Keperawatan Tujuan Kriteria Evaluasi
Rasional
P:
Intervensi
febuari-
2022 SP 2
1. Mengevaluasi S:
jadwal harian pasien
Klien mengatakan
2. Berdiskusi tentang
saya sudah sehat
kemampuan yang di
bruder
miliki
Klien mengatakan
3. Melatih kemampuan
2 hari lagi mau
yang dimiliki
pulang
Klien
menceritakan
hobinya
(olahraga/senam)
Klien mengatakan
olahraga/ senam di
pagi hari agar
tubuhnya tetap
sehat.
O:
Klien mengikuti
olahraga/senam
pagi
Klien tampak
senang saat
olahraga/senam
Klien tampak
kesal/sinis bila ada
orang yang ia tidak
suka ada di
saampingnya saat
olahraga/senam
A:
Waham curiga
03-02- 12.30 P:
2022
Intervensi
dilanjutkan, SP 3
SP 3
1. Mngevaluasi jadwal
harian pasien
2. Memberikan
pendidikan S:
kesehatan tentang Klien mengatakan
penggunaan obat sudah
secara teratur olahraga/senam
3. Menganjurkan pagi
pasien memasukan Klien mengatakan
dalam jadwal harian saya sudah sehat
bruder
Klien mengatakan
besok akan pulang
Klien mau di
berikan pendidikan
kesehatan tentang
penggunaan obat
secara teratur
O:
Klien
mendengarkan
pendidikan
kesehatan perawat
Klien mampu
menjawab kapan
waktu minum obat
Klien mampu
mengenal warna
obat
Klien tidak tidak
tahu nama dan
fungsi obat
A:
Waham curiga
P:
Intervensi
dilanjutkan,
kolaborasi
pemberian oabat
Aripiprazole 10
mg/24 jam (P)
STRATEGI PELAKSANAAN I
A. Proses Keperawatan
1. Kondisi klien
Ds :
Do :
Tatapan sinis/tajam ketika melihat orang lain yang dia tidak suka
2. Diagnosa keperawatan
Gangguan isi pikir : waham curiga
3. Tujuan Khusus
Membina hubungan saling percaya ; mengidentifikasi kebutuhan yang tidak
terpenuhi dan cara memenuhi kebutuhan ; mempraktekkan pemenuhan kebutuhan
yang tidak terpenuhi.
4. Tindakan Keperawatan
1. Membantu orientasi realita
2. Menganjurkan pasien memmasukan dalam jaadwal harian
2. Fase Kerja
“Apa yang menyebkan ibu di bawa kesini?
“Tampaknya ibu gelisah sekali, bisa ibu ceritakan kepada saya apa yang ibu
rasakan?”
“Oooo, jadi ibu merasa takut nanti diatur-atur oleh orang lain dan tidak punya hak
untuk mengatur diri ibu sendiri?”
“Siapa menurut ibu yang sering mengatur-atur diri ibu?”
“Jadi teman ibu yang terlalu mengatur-atur ya ibu?”
“Kalau ibu sendiri inginnya seperti apa?”
“Ooo, Bagus ibu sudah punya rencana dan jadwal untuk diri sendiri.”
“Coba kita tuliskan rencana dan jadwal tersebut ibu.”
“Wah, bagus sekali, jadi setiap harinya ibu ingin ada kegiatan di luar rumah sakit
karena bosan kalau dirumah sakit terus ya?”
3. Fase Terminasi
a. Evaluasi Respon Klien
“Bagimana perasaan ibu setelah berbincang-bincang dengan saya?”
Evaluasi Perawat
“Apa saja tadi yang telah kita bicarakan? Bagus.”
STRATEGI PELAKSANAAN II
A. Proses Keperawatan
1. Tujuan khusus
Klien dapat mengidentifikasi kemampuan yang dimilikinya
2. Tindakan Keperawatan
1. Mengevaluasi jadwal kegiatan harian pasien
2. Berdiskusi tentang kemampuan yang dimiliki
3. Melatih kemampuan yang dimiliki
b. Evaluasi/validasi
bagaimana kabar ibu? Bagus”“Apakah ibu sudah mengingat-ngingat apa saja hobi
atau kegemaran ibu?”
c. Kontrak
“Bagaimana kalau kita bicarakan hobi tersebut sekarang?”
“Dimana enaknya kita berbincang-bincang tentang hobi ibu tersebut?”
“Berapa lama ibu mau kita berbincang-bincang? Bagaimana kalau 20 menit?”
2 Fase Kerja
“Apa saja hobi ibu? Saya catat ya bu, terus apa lagi?”
“Wah, rupanya ibu suka senam ya.”
“Bisa ibu ceritakan kepada bruther kapan pertama kali belajar senam , siapa yang
dulu mengajarkannya kepada ibu, dimana?”
“Bisa ibu peragakan kepada saya bagaiman senam yang baik itu.”
“Wah, bagus sekali bu. Bagaimana kalau kita buat jadwal untuk kemampuan ibu
ini. Berapa kali sehari/seminggu bu mau senamnya?”
“Apa yang ibu harapkan dari kemampuan senam?”
“Ada tidak hobi atau kemampuan bu yang lain selain senam?”
3 Fase Terminasi
a. Evaluasi respon
“Bagaimana perasaan ibu setelah kita berbincang-bincang tentang hobi dan
kemampuan ibu?”
b. Rencana tindak lanjut
“Setelah ini coba ibu lakukan latihan senam sesuai dengan jadwal yang telah kita
buat ya?”
c. Kontrak
“Bagaimana kalau bincang-bincang kita saat ini kita akan lanjutkan lagi.”
“Bagaiman kalau nanti setelah makan siang? Nanti kita ketemuan di taman saja,
setuju ibu?”
“Nanti kita akan membicarakan tentang obat yang harus ibu minum, setuju?”
STRATEGI PELAKSANAAN KOMUNIKASI PADA PASIEN DENGAN
WAHAM
A. Proses Keperwatan
1. Tujuan Khusus
Klien dapat menggunakan obat dengan benar
2. Tindakan Keperawatan
a. Mengevaluasi jadwal harian pasien
b. Memberikan pendidikan kesehatan tentang penggunaan obat secara teratur
c. Menganjurkan pasien memasukan dalam jadwal kegiatan harian
c. Kontrak
“ibu besok kita ketemu lagi untuk melihat jadwal kegiatan yang telah dilaksanakan.
“Bagaimana kalau seperti biasa, jam 10 dan ditempat sama?”
“Sampai besok ya ibu.”