Anda di halaman 1dari 5

SEMINAR MANAJEMEN PEMASARAN

BANJARBARU

Disususn Oleh:
Sherly Amelia : 18310818

UNIVERSITAS ISLAM KALIMANTAN MUHAMMAD ARSYAD AL-BANJARI

1
BAB I

BAGAN DAMPAK LINGKUNGAN

1.1.1 PENJELASAN BAGAN DAMPAK LINGKUNGAN

Pada tingkat yang paling dasar, perusahaan melakukan berbagai aktivitas


yang berhubungan dengan pengendalian dan pencegahan polusi (Pollution
Prevention). Pada tahap kedua, perusahaan bisa melakukan aktifitas Penatagunaan
Produk (Product Stewardship) yang dimana pada kegiatan produksi ini perusahaan
tidak hanya meminimalisasi terjadinya polusi dari kegiatan produksi melainkan
juga memperkecil dampak yang ditimbulkan dari produk jadi perusahaan selama
masa siklus daur hidup produk tersebut terhadap lingkungan. Pada tahap ketiga,
perusahaan merencanakan untuk menetapkan teknologi lingkungan baru (New
Environmental Technology). Sebagai contoh, perusahaan Monsanto yang telah
menggeser teknologi pertanian lama yang banyak menggunakan bahan-bahan
kimia dengan bioteknologi. Pada tahap keempat, perusahaan dapat mengembangkan
suatu Visi berkelanjutan (Sustainability Vision) yang merupakan suatu visi yang bisa
menjadi pemandu bagi pengembangan produk, proses produksi, teknologi produksi dan
berbagai macam hal lainnya yang dapat menjamin tercapinya Environmenta
Sustainability.

Selain memerhatikan dampak perusahaan terhadap lingkungan hidup, di dalam


menjalakan kegiatan usahanya, pengurus perusahaan hendaknya tidak hanya sebatas
memerhatikan kepentingan para pemegang saham (Stockholders), melainkan harus
memerhatikan pula para pemangku kepentingan (Stakeholders), yaitu para individu
maupun lembaga di dalam (Jones: 1995) dan diluar organisasi perusahaan (Robbins dan
Coulter: 2o03) yang memiliki kepemilikan (semisal, Shareholders), kepentingan (semisal,
pemasok), maupun peranan yang ada di dalam organisasi (semisal, Manajer dan
Karyawan) yang akan dipengaruhi oleh keputusan dan tindakan yang dibuat perusahaan.

Para pengurus perusahaan harus memperhatikan apakah kegiatan usaha yang dilakukan
oleh perusahaan tidak menimbulkan pencemaran yang membahayakan lingkungan di
sekitarnya? Atau apakah perusahaan menjalankan, kewajibannya untuk membayar pajak
yang menjadi hak negara dimana tempat perusahaan itu berdiri dan menjalankan usaha?
menunjukkan perusahaan memberikan gaji yang layak kepada para karyawannnya?
Kegagalan perusahaan sering untuk kepentingan para Pemangku Kepentingan kali
menyebbkan kesulitan yang sangat besar terhadap operasional perusahaan.

2
BAB II

ISU LEGAL YANG DIHADAPI OLEH KEPUTUSAN PEMASARAN

2.1.1 PENJELASAN ISU LEGAL YANG DIHADAPI OLEH KEPUTUSAN


PEMASARAN

Permasalahan hukum (legal issue) disuatu perusahaan yang dihadapi seorang Legal
Officer adalah banyak sekali, meskipun demikian dapat dipetakan menjadi dua
kelompok yatu isu-isu hukum internal dan eksternal (internal and external legal issuess).

Internal Legal Issues


Di dalam internal perusahaan biasanya masalah- hukum berkaitan dengan:
 Tenaga kerja. Di dalam ruang lingkup tenaga kerja ini beberapa masalah tenaga
kerja yang perlu dicermati adalah seperti perjanjian kerja, peraturan perusahaan,
dan semua peraturan perundang undangan ketenaga kerjaan yang harus di
laksanakan oleh perusahaan.
 Masalah permodalan. Yang dimaksud masalah permodalan disini adalah modal
yang berupa keuangan perusahaan dimana terkadang perusahaan akan
meningkatkan modal yang berarti berkaitan dengan perubahan akte pendirian
dengan segala konsekwensinya. Belum lagi kalau perusahaan di dalam menambah
modal dengan meminjam pihak tertentu yang akan berdampak pada pembuatan
perjanjia. Selain itu juga bila perusahaan akan menambah modal melalui go
public atau bila sudah go public akan dilanjutkan dengan right issue tentunya
banyak aspek legal yang harus dipersiapkan untuk hal tersebut.
 Masalah pengadaan bahan baku. Untuk perusahaan industri yang menghasilkan
barang maka pengadaan bahan baku juga banyak menbimbulkan permasalahan
hukum misalnya pembelian bahan baku (perjanjian pembelian), jika melakukan
penambangan sendiri maka aspek hukum penambangan yang sangat rumit
merupakan tantangan yang harus dibereskan. Dan lain lain. Untuk perusahaan jasa
masalah hukum tentang bahan baku tentunya tidak ada.
 Masalah alat produksi. Perusahaan di dalam melakukan produksi tentulah sangat
memerlukan alat:alat produksi seperti mesin , kendaraan dan lain:lain. Masalah
hukum yang biasanya muncul adalah masalah pembelian perawatan dan
penggantian mesin yang biasanya akan berkaitan dengan perjanjian dengan pihak
penyedia mesin produksi.
 Masalah restrukturisasi. Restrukturisasi bisa meliputi organisasi perusahaan juga
bisa menyangkut restrukturisasi modal . restrukturisasi hutang piutang dan
restrukturisasi lainnya yang rawan akan munculnya permasalahan hukum.

3
External Legal Issues
Masalah di lingkungan eksternal, mencakup:
 Compliance. Hal yang paling penting yang berkaitan dengan external legal issues
adalah permasalahan compliance yang artinya harus mematuhi semua peraturan
perundang undangamn yang dikeluarkan oleh pemerintah. Hal yang sering di
periksa oleh pemerintah adalah berkaitan dengan pembayaran pajak. Pembayaran
pajak disini walau diurus oleh bagian keuangan namun seorang legal officer
sebaiknya tau pajak apa saja yang harus dibayar oleh perusahaan.
 Masalah pencemaran lingkungan. Di samping pajak pemerintah sangat concern
kepada masalah pencemaran lingkungan. Pencemaran lingkungan tidak hanya
masalah polusi namun juga masalah lingkungan sosial dan lain lain yang aturan
hukumnya harus diketahui seorang legal officer.
 Pengembangan perusahaan. Jika perusahaan sudah mulai berkembang dia bisa
menjadi perusahaan induk (holding) yang tentunya akan mempunyai beberapa
anak perusahaan. Termasuk perusahaan melakukan akuisisi merger dan
konsolidasi, ini semua akan membutuhkan aspek hukum.

4
BAB III

KLASIFIKASI PRODUK MENURUT KRITERRIA KEMASYARAKATAN

3.1.1 PENEJASAN TENTANG KLASIFIKASI PRODUK MENURUT KRITERIA


KEMASYARAKATAN

a) Produk yang bermanfaat (salutary product), adalah produk yang dapat


memberikan manfaat yang tinggi kepada konsumen dalam jangka panjang.
b) Produk yang kurang sempurna (deficient product), adalah produk yang tidak
memiliki daya penarik, namum memiliki manfaat yang tinggi dan dibutuhkan.
Produk yang seperti apa? Produk yang kita tidak ingin gunakan/konsumsi, tapi
memiliki manfaat besar. Contoh produknya seperti : obat-obatan yang pahit.
c) Produk yang menyenangkan (pleasing product), yaitu produk yang cepat
(langsung) memberikan kepuasan kepada konsumen tetapi bisa memberikan efek
negatif dalam jangka panjang. Contoh : rokok.
d) Produk yang sangat diperlukan (desirable product), adalah produk yang mampu
memberikan kepuasan dengan cepat dan memiliki manfaat yang tinggi dalam
jangka panjang.
Sebagai contoh: makanan bergizi, buah-buahan,dan buku.

Anda mungkin juga menyukai